• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B )"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

( B N P B )

JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB

Jumat, 16 Januari 2009

Pada hari Kamis, 15 Januari 2009 pukul 08.00 WIB hingga hari Jumat, 16 Januari 2009 pukul 08.00 WIB, dilaporkan informasi kejadian alam dan bencana di wilayah Indonesia yang diperoleh Pusdalops BNPB sebagai berikut :

I. Bencana gempa bumi di propinsi Papua Barat dan Perkembangannya A. Kejadian

1. Jenis Kejadian : Gempa Bumi.

2. Waktu Kejadian : 4 Januari 2009 pukul 02:43:51 WIB.

3. Kekuatan : 7,2 SR.

4. Kedalaman : 10 km.

5. Pusat Gempa : 0.42º LS – 132.93º BT (135 km Barat Monokwari – Irian Barat). Gempa tersebut berpotensi Tsunami.

6. Gempa dirasakan : Sorong,V-VI MMI, Manokwari IV-V MMI.

7. Penyebab Gempa Bumi :

Kejadian gempabumi ini terjadi akibat pergerakan Sesar Sorong. Sesar Sorong tergolong sebagai sesar aktif yang membentang mulai dari Kepala Burung sampai ke wilayah Provinsi Maluku hingga ke lengan timur Pulau Sulawesi. Berdasarkan data mekanisme fokal dari USGS, gempabumi ini disebabkan oleh sesar naik dengan komponen mendatar dan kedudukan N 308o E/ 55o, slip 99°.

Berdasarkan sumber gempabumi utama dan susulan, diduga terjadi zona patahan (rupture zone) yang terganggu seluas 220 km x 130 km. Dengan zona patahan seluas itu patut diduga akan lama terjadi keseimbangan pada sesar aktif. Oleh karena itu diduga masih akan terjadi gempabumi susulan.

(2)

B. Kondisi Mutakhir

1. Gempa Susulan > 5 SR ( tanggal 04 s/d 15 Januari 2009).

Tanggal Gempa Susulan

4 Januari 2009 45 kali 5 Januari 2009 10 kali 6 Januari 2009 8 kali 7 Januari 2009 5 kali 8 Januari 2009 2 kali 9 Januari 2009 6 kali 10 Januari 2009 - kali 11 Januari 2009 4 kali 12 Januari 2009 2 kali 13 Januari 2009 2 kali 14 Januari 2009 2 kali 15 Januari 2009 1 kali 16 Januari 2009 4 kali Total 90 kali

2. Korban jiwa dan kerusakan : a. Korban :

Kab / Kota Korban (jiwa) Keterangan

MD LB LR Pengungsi

Manokwari 1 9 462 2.991 Korban luka di rawat di RSU Manokwari

Kota Sorong 13 14 900

Kab. Sorong 3 9 150

Sorong Selatan 2

Jumlah 4 31 478 4.041

Catatan : MD : Meninggal Dunia, LB : Luka Berat dan LR : Luka Ringan

b. Kerusakan :

Kab / Kota Rumah

Tempat

Ibadah Sekolah Lain-Lain

RB RR RB RR RB RR Manokwari 1.674 3.136 68 93 68 41 - RS/ Pus19 RR dan 12 RB, - Jalan 6 RR dan 1RB, - Jembatan 9 RR dan 10 RB - Hotel 7 RR dan 4 RB - Fasitas lainnya 52 RR. Kota Sorong 356 117 11 5 - RS/ Pus 1 RB - Fasilitas lain 8 RR.

Kab. Sorong 52 763 6 3 1 2 - RS/Pus 2 RR dan 3 RB - Jalan 7 RB - Jembatan 6 RB - Fasilitas lain 1RR Sorong Selatan 29 10 6 6 Jumlah 2.111 6.026 91 101 69 49

(3)

3. Keadaan Kamtibmas dalam keadaan aman terkendali dan kegiatan masyarakat telah kembali berjalan normal.

C. Upaya Penanganan

1. Satkorlak Papua Barat melaksanakan monitoring pendistribusian bantuan yang diselenggarakan oleh Satlak Kabupaten dan Kota terutama daerah yang terkena bencana gempa bumi serta melakukan evaluasi sampai sejauh mana pelaksanaan pendistribusian bantuan tersebut.

2. Pemda Kab. Manokwari, Kab Sorong dan Kota Sorong serta Kab. Sorong Selatan tetap melanjutkan kegiatan pendataan guna verivikasi data terhadap kerugian akibat bencana gempa dan rekapitulasi oleh Pemda Prov. Papua Barat sebagai bahan pengusulan kepada Pemerintah Pusat untuk mendapat dukungan dana Rehab dan Rekons.

3. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait yang tergabung dalam Satkorlak maupun Satlak tingkat Kabupaten bersama-sama dengan pihak LSM yang memantau penanganan bencana dan pengungsi melakukan pendataan dilapangan terutama para warga yang masih tinggal ditenda pengungsi.

4. Satkorlak PB Provinsi Papua Barat akan menggelar rapat evaluasi dengan Dinas/ Instansi terkait bersama Tim terpadu yang terlibat dalam penangan bencana dan pengungsi.

D. Kebutuhan Mendesak

Masyarakat saat ini masih memerlukan makanan lauk pauk, selimut/ sarung, tenda, obat-obatan serta susu untuk anak-anak dan balita. Selain kebutuhan tersebut warga masyarakat yang masih mengalami trauma dengan isu adanya tsunami akibat dari gempa susulan, memerlukan suatu pemulihan kondisi kejiawaan dan pelayanan konseling sehingga warga menjadi lebih tenang dan dapat beraktifitas secara normal. E. Rekomendasi

• Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas Satlak PB dan Satkorlak PB, jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempabumi yang diikuti oleh tsunami.

• Masyarakat agar tetap waspada dengan masih berlangsungnya kejadian gempabumi susulan dan bagi masyarakat yang rumahnya telah mengalami kerusakan, agar mengungsi ke tempat yang lebih aman dan selalu mengikuti arahan petugas untuk menjauhi dari bangunan yang sudah retak.

• Bagi masyarakat yang tinggal di perbukitan agar waspada terhadap kemungkinan terjadinya tanah longsor. Menurut prakiraan potensi kejadian longsor bulan Januari 2009, wilayah Manokwari dan sekitarnya berpotensi menengah hingga tinggi terjadi longsor.

• Berdasarkan informasi dari Satkorlak PB Papua Barat di Manokwari bahwa persediaan logistik, permakanan lauk pauk, susu anak-anak/balita, obat-obatan, selimut/sarung, tenda dan alat pembersih puing sudah terpenuhi dan masih mencukupi.

• Bagi Masyarakat Kota Sorong yang tertimpa musibah gempa, pemberian bantuan yang berupa permakanan dinilai tidak terlalu penting karena makanan tersedia cukup banyak, dan mayoritas penduduknya tergolong mampu, sehingga kedepan akan lebih baik apabila bantuan untuk korban gempa direalisasikan dalam bentuk bahan bangunan.

Sumber : SATKORLAK PB Prov. Papua Barat, TRC BNPB, Pusat Penanggulangan Krisis Depkes, BMG, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi bencana Geologi, Kodim 1703/Manokwaridan Kodim 17044 Sorog.

(4)

II. Pemantauan Ancaman Banjir di Jabodetabek (Laporan Perkembangan)

Berdasarkan informasi dari Satkorlak PB Prov. DKI Jakarta dan Posko Banjir Dep. PU, Hari Kamis, 15 Januari 2009 pukul 00.00, 06.00, 08.00, 12.00 dan pukul 18.00 WIB, ketinggian air di 3 Pintu Air perkembangan sebagai berikut :

KATULAMPA

40 40 70 70 40 40 120 120 40 110 60 100 40 130 70 110 40 80 120 80 0 30 60 90 120 150 180 210

12-Jan 13-Jan 14-Jan 15-Jan 0:00 6:00 8:00 12:00 18:00

DEPOK

135 135 235 235 120 135 180 180 105 120 145 200 100 150 150 205 160 235 165 195 85 135 185 235 285 335

12-Jan 13-Jan 14-Jan 15-Jan 0:00 6:00 8:00 12:00 18:00

MANGGARAI

720 720 865 865 760 720 855 855 720 780 870 860 680 700 800 860 680 770 780 855 600 700 800 900 1000

12-Jan 13-Jan 14-Jan 15-Jan 0:00 6:00 8:00 12:00 18:00

Sumber :Satkorlak PB Prov. DKI Jakarta dan Posko Banjir Dep. PU.

Siaga III (>80 cm) Siaga II (>150 cm) Siaga I (>200 cm) Siaga III (>200 cm) Siaga II (>270 cm) Siaga I (>350 cm) Siaga III (>750 cm) Siaga II (>850 cm) Siaga I (>950 cm)

(5)

Prakiraan Cuaca di Jabodetabek

Prakiraan cuaca wilayah JABODETABEK berlaku untuk hari Minggu, 18 Januari 2009 dilaporkan sebagai berikut :

NO L0KASI C U A C A Pagi (00.05 12.00) Siang (12.05 18.00) Malam (18.05 – 24.00)

1 JAKARTA PUSAT Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan Berawan

2 JAKARTA UTARA Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan Berawan

3 JAKARTA SELATAN Berawan Berawan dan hujan ringan -

sedang Berawan dan hujan ringan

4 JAKARTA TIMUR Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan

-sedang Berawan dan hujan ringan 5 JAKARTA BARAT Berawan Berawan dan hujan ringan -

sedang Berawan 6 KEP. SERIBU Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan 7 BOGOR Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan

-sedang Berawan dan hujan ringan 8 TANGERANG Berawan Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan

9 DEPOK Berawan Berawan dan hujan ringan

-sedang Berawan dan hujan ringan 10 BEKASI Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan

-sedang Berawan

Keterangan :

- Hujan ringan : 1.0 – 5.0 mm/jam 5 – 20 mm/hari

- Hujan sedang : 5.0 – 10 mm/jam 20 – 50 mm/hari

- Hujan lebat : 10 – 20 mm/jam 50 – 100 mm/hari

- Hujan sangat lebat : >20 mm/jam >100 mm/hari

Peringatan Dini : Berpotensi hujan lokal dengan intensitas ringan – sedang yang disertai kilat/petir antara sore dan menjelang malam hari.

Sumber : Badan Meteorologí dan Geofísika

III. Aktivitas Gunung Api di Wilayah Indonesia(Laporan perkembangan)

A. Perkembangan situasi gunung api di Indonesia berdasarkan informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi pada hari Kamis, 15 Januari 2009, 2 (dua) Gunung Api dinyatakan masih dalam status “Siaga” (Level III) yaitu :

1. Gunung Api Karangetang di Kab. Sitaro, Prov. Sulawesi Utara (Laporan

Perkembangan)

Berdasarkan hasil pemantauan dan analisa data visual dan kegempaan, terhitung mulai tanggal 02 Desember 2008 pukul 13.00 WITA hingga hari Kamis, 15 Januari 2009 pukul 06.00 WITA, status aktivitas G. Api Karangetang masih tetap dalam keadaan ”Siaga” (Level III). Hasil pemantauan G. Api Karangetang sebagai berikut: a. Aktivitas Kegempaan

NO WAKTU JENIS GEMPA

VA VB TL TJ HMBS LTS GGRN TRS TRMR 1. 14 Januari 2009 ¾ 00.00 – 06.00 1 - - - 5 - - - 12 ¾ 06.00 – 12.00 - - - Menerus ¾ 12.00 – 18.00 - - - 1 - - - - Menerus ¾ 18.00 – 24.00 - 1 - 1 9 - - - 3 TOTAL I 1 1 0 2 14 0 0 - -2. 15 Januari 2009 ¾ 00.00 – 06.00 13 1 1 4 - - - - Menerus TOTAL II 13 1 1 4 0 0 0 0 -

Ket : VA = Vulkanik Dalam, VB = Vulkanik Dangkal, TL = tektonik Lokal, TJ = Tektonik Jauh, HMBS = Hembusan, LTS = Letusan, GGRN = Guguran, TRS = Terasa, TRMR = Tremor

(6)

b. Visual NO KONDISI WAKTU 14 Januari 2009 (00.00-06.00 WITA) 15 Januari 2009 (00.00-06.00 WITA)

1. Cuaca Mendung-sedang Cerah

2. Angin Barat Laut Lemah Barat Laut lemah

3. Pandangan tertutup kabut -

4. Asap Putih tipis Putih sedang 100 m

5. Lain-lain Sinar api 10 m Sinar api 10 m

2. Gunung Api Ibu di Kab. Halmahera Barat, Prov. Maluku Utara (Laporan Perkembangan)

Berdasarkan hasil pemantauan dan analisa data visual dan kegempaan, terhitung mulai tanggal 21 April 2008 hingga hari Kamis, 15 Januari 2009 pukul 06.00 WIT, status aktivitas G. Api Ibu masih tetap dalam keadaan ”Siaga” (Level III). Hasil pemantauan G. Api Ibu sebagai berikut :

a. Aktivitas Kegempaan

NO WAKTU JENIS GEMPA

VA VB TJ HMBS LTS GGRN TRS TRMR 1. 14 Januari 2009 - 00.00 – 06.00 - - - 13 12 - - -- - 06.00 – 12.00 - - - 11 5 - - -- - 12.00 – 18.00 - - 1 8 6 - - -- - 18.00 – 24.00 - - - 8 9 - - -- TOTAL I 0 0 1 32 0 0 0 2. 15 Januari 2009 - - 00.00 – 06.00 0 0 12 8 0 - - TOTAL II 0 0 0 12 8 0 0 0

Ket : VA = Vulkanik Dalam, VB = Vulkanik Dangkal, TJ = Tektonik Jauh, HMBS = Hembusan, LTS = Letusan, GGRN = Guguran, TRS = Terasa, TRMR = Tremor

b. Visual NO KONDISI WAKTU 12 Januari 2009 (00.00-06.00 WITA) 13 Januari 2009 (00.00-06.00 WITA) 1. Cuaca mendung-hujan mendung - hujan

2. Angin tenang tenang

3. Pandangan Gunung tertutup kabut Gunung tertutup kabut

4. Asap - -

5. Lain-lain -. -

B. Rekomendasi Umum

1. Masyarakat di sekitar gunung Karangetang dan gunung Ibu dihimbau agar tetap tenang dan tidak mempercayai isu-isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan. 2. Masyarakat di sekitar gunung Karangetang serta pengunjung/wisatawan tidak

diperbolehkan mendekati G. Karangetang melebihi ketinggian 500 meter.

3. Masyarakat di sekitar gunung Ibu serta pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati G. Ibu dalam radius 2 km.

4. Jika terjadi hujan abu cukup deras, agar masyarakat menggunakan masker penutup hidung dan mulut, karena abu vulkanik yang terhirup dapat mengganggu saluran pernafasan.

5. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi selalu berkordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Satkorlak PB setempat untuk memantau perkembangan kegiatan gunung api tersebut.

Sumber : Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi

(7)

Prakiraan gelombang tinggi berlaku tanggal 15 Januari 2009 pukul 07.00 WIB -19.00 WIB sebagai berikut :

1.25 - 2.0 m : Samudera Hindia barat Aceh hingga Lampung, Laut Sawu, Laut Timor, Laut Bali, Selat Makassar bagian utara, Laut Banda bagian timur, Perairan Kep. Aru yang berbahaya bagi perahu nelayan.

2.0 - 3.0 m : Perairan utara dan timur Aceh, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Jawa hingga NTB, Laut Jawa bagian timur, Laut Flores, Laut Sulawesi, Perairan Sangihe Talaud, Laut Halmahera, Perairan utara Papua, yang berbahaya bagi perahu nelayan dan tongkang.

3.0 - 4.0 m : Perairan Bangka Belitung, Selat Karimata, Laut Jawa bagian barat, Perairan selatan Sulawesi, Laut Banda bagian timurl yang berbahaya bagi perahu nelayan, tongkang dan ferry.

> 4.0 m : Laut Cina Selatan, Laut Natuna, Perairan timur Kep. Riau, Perairan barat dan utara Kalimantan Barat, Perairan utara Bangka Belitung, Laut Arafuru yang berbahaya bagi semua jenis kapal.

Sumber : Badan Meteorologí dan Geofísika

V. Lain-lain

1. Bencana Banjir Bandang di Kab. Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat (Laporan Perkembangan)

A. Kejadian

Terjadi pada hari Sabtu, 10 Januari 2009 akibat hujan terus menerus dan meluapnya Sungai Maloso di Kec. Matili (9 desa), Kec. Wonomulyo (7 desa), Kec. Bulo (2 desa), Kec. Luyo, Kec. Tinambung dan Kec. Campalagia.

B. Kondisi Mutakhir - Korban jiwa

- Meninggal : 10 orang meninggal 8 jiwa di Kec. Allu, 1 jiwa di Kec. Mapili dan 1 jiwa di Kec. Campalagian.

- Hilang : 4 orang sudah diketemukan

- Pengungsi : 243 KK (1.420 jiwa) dengan rincian 132 KK (620 jiwa) di Kec. Allu dan 111 KK(800 jiwa) di Kec. Tinambung. - Luka : 116 orang luka ringan, 3 orang luka berat

- Kerusakan

- Rumah : 4.632 unit (528 unit hanyut, 1.306 unit rusak berat dan 2.798 rusak ringan.

- Sampai dengan hari Kamis, 15 Januari 2009 pukul 12.00 WIB, dilaporkan air sudah surut. Sarana kesehatan yang rusak dan belum dapat difungsikan hingga kini sebanyak 4 unit yang terdiri dari 3 unit puskesmas (Puskesmas Allu, Puskesmas Tinambung dan Puskesmas Limboro) dan 1 unit Pustu (Pustu Sepak Batu).

- Kondisi sanitasi dan lingkungan pengungsian kurang memenuhi syarat kesehatan karena tidak memiliki MCK dan sarana air bersih.

C. Upaya Penanganan

- Satlak PB setempat masih menyiagakan Posko Pengungsian di 5 titik dan bersama masyarakat terus melakukan pencarian korban yang masih hilang. - Dinsos dan Dinkes dan KODIM masih mendistribusikan bantuan, memberikan

pelayanan kesehatan terhadap korban dan melakukan Karya Bhakti.

- Dinkes setempat melakukan pemantauan kesehatan pasca bencana sekaligus memberikan pelayanan kesehatan di pos kesehatan serta secara mobile mendatangi para korban.

- Telah dibentuk Tim untuk melakukan pembersihan pasca banjir yang di ketuai oleh Wakil Bupati dan koordinator lapangan Dandim 1402 Polmas.

Sumber :Tim TRC BNPB, Satlak PB, KODIM 1402 Polmas dan PPK Depkes.

(8)

Barat (Laporan perkembangan)

A. Kejadian

Telah terjadi bencana kapal tenggelam yaitu Kapal Teratai Prima II yang berangkat dari Pare-Pare tanggal 10 Januari 2009 pukul 19.00 Wita menuju Samarinda, Kalimantan Timur, kemudian kapal tersebut tenggelam di perairan Baturoro, Majene Sulawesi Barat pukul 03.00 Wita pada koordinat 3º LS - 118’55º BT dengan jumlah penumpang diperkirakan sebanyak 250 orang.

B. Kondisi Mutakhir

Sampai dengan hari Kamis, 15 Januari 2009 pukul 19.00 WITA, Tim SAR menemukan tambahan 4 korban meninggal sehingga total korban ditemukan meninggal sebanyak 6 orang, 35 orang selamat dan 209 masih dalam pencarian.

Menurut Kepala Pelabuhan Pare-Pare, Ibu Nurwahidah, kecelakaan tersebut bukan karena kapal tidak layak pakai lagi atau karena kelebihan penumpang. Diperkirakan kecelakaan tersebut akibat terjadinya gelombang laut yang tinggi.

C. Upaya penanganan

- Sampai hari Kamis, 15 Januari 2009, Tim SAR Gabungan masih melakukan pencarian korban hilang dengan rincian sebagai berikut :

1) Survey Laut mengerahkan 5 KRI TNI AU, Kapal Patroli Belibis Polairud, Rescue Boat 302/MKS Basarnas, Kapal Survey Geo Exployer, dan 5 kapal lainnya.

2) Survey Udara mengerahkan Boeing 7303 TNI AU, Cassa Patmar P-851, Helly 3314 TNI AU, dan Helly BO 105 TNI AL.

3) Survey Darat mengerahkan Tim Marinir dan tim pendukung Lant-IV, Tim Posal Mamuju Lant-IV, dan Tim SAR Basarnas.

Sumber : Lantamal VI Makasar ( Mayor Adang)

3. Banjir di Jakarta Utara dan Jakarta Timur Provinsi DKI Jakarta A. Kejadian

¾ Jakarta Utara

Terjadi pada hari Selasa, 13 Januari 2009, pukul 10.00 WIB di (Kecamatan Penjaringan dan Kapuk Muara). Sampai hari ini Kamis, 15 Januari 2009 pukul 20.00 WIB diperoleh data sebagai berikut :

No Kecamatan Kelurahan Ketinggian Air (cm) Lokasi pengungsian Pengungsi Jumlah Keterangan 1 Kelapa

Gading a. Kelapa Gading Timur b. Kelapa Gading Barat 30-35 30-35 - - - - Genangan akibat air hujan Genangan akibat air hujan 2 Penjaringan a. Penjaringan b. Pejagalan c. Kapuk Muara d. Pluit 10-35 10-20 10-60 05-10 - - Genangan akibat air hujan Genangan akibat air hujan 3. Tanjung

Priok a.b. Tanjung Priok Sunter Jaya c. Sunter Agung d. Koja 10-20 10 20-30 10-20 - - Genangan akibat air hujan Genangan akibat air hujan Genangan akibat air

(9)

hujan Genangan akibat air hujan

4 Cilincing Semper Barat 10-70 - - Genangan

akibat air hujan 5 Pademangan a. Pademangan Barat b. Ancol c. Pademangan Timur 40-50 50 30-40 - - - - - - Genangan akibat air hujan Genangan akibat air hujan Genangan akibat air hujan ¾ Jakarta Timur A. Kejadian

Terjadi pada hari Selasa, 13 Januari 2009, akibat curah hujan yang cukup tinggi yang turun dari malam hingga pagi hari, data yang diperoleh tanggal 14 januari 2009 s/d pukul 10.00 WIB sebagai berikut :

No Kecamatan Kelurahan Ketinggian

Air (cm) pengungsian Lokasi Pengungsi Jumlah Keterangan

1 Pulogadung a. Kayu Putih 30-50 - - Genangan akibat air hujan

`2 Cakung Teratai 80 - - Genangan

akibat air hujan

3. Jatinegara a. Cipinang Besar Utara b. Kampung melayu c. Bidara Cina 10-30 100-200 30-60 3 titik 6 titik (251 jiwa) - B. Upaya Penanganan JAKARTA SELATAN A. Kejadian

Pantauan genangan air /banjir di wilayah DKI Jakarta s/d Kamis, 15 Januari 2009 pukul 10.00 WIB

No Kecamatan Kelurahan Ketinggian

Air (cm) pengungsian Lokasi Pengungsi Jumlah Keterangan

1 Tebet a. Bukit Duri

b. Kebon Baru 20-100 nihil 2 titk - 342 jiwa mengungsi di kantor kelurahan dan 130 jiwa masjid hikayatul amal. Lokasi Pengungsian : Kel. Bukit Duri (80 jiwa), Masjid Hayatul Amal, Pos RW 09, SD Muhammadiyah, Masjid Al Iksan, Balai Warga RW 011, Wisma PT Ciliwung, Rumah warga, Masjid Al Qoriah, Masjid Darul Hikmah, Kantor Satpam, Yayasan

(10)

942 jiwa

Sakinah, Apngkalan Kusen dan Depan Pos Pol. - 2 Pancoran a. Rawajati b. Pengadegan nihil nihil nihil nihil - nihil 3. Pasar

Minggu Pejaten Timur 50 3 titik - Air sudah mulai surut, warga ke

rumah masing-masing untuk membersihkan

genangan lumpur C. Upaya Penanganan

1. Satlak PB masing-masing wilayah

2. Korban di Kelurahan Bukit Duri, sudah menerima bantuan berupa biskuit 10 dus dan terpal 6 buah. Pengungsi masih memerlukan bantuan: tikar, selimut, beras, indomie, bumbu dapur, ikan kaleng, tambang, senter, gula, kopi, susu bayi, gas elpiji dan obat-obatan. Selain itu juga sudah didirikan dapur umum, pos banjir dan pos kesehatan di Kelurahan Bukit Duri.

3. Di Kebon Baru sudah didirikan dapur umum di 2 tempat yaitu RW 03/07 dan RW 010.

4. Di Pancoran dapur umum didirikan di 2 rumah warga dan sekolah sedangkan pos banjir di sekretariat RW dan pos kesehatan di Puskes I.

5. Pengadegan dapur umum di Kel. Pengadegan Pos banjir di belakang Komplek DPR, Pos kesehatan di PUSKESMAS.

4. Bencana Banjir di Kab. Demak Provinsi Jawa Tengah. A. Kejadian

Telah terjadi bencana banjir dan tanggul Cabean jebol di Ds. Kebonagung Kec. Tegowanu dan menggenangi 4 Desa ) Sidosejo, Rejosari, Krangmalang dan Mrambang) Kec. Karangawen Kab. Demak. Banjir juga menggenangi ratusan Ha sawah setinggi 1-1, 5 m. Pengungsi sekitar 2.592 jiwa.

B. Upaya penanganan

- Tim BPBD telah mendirikan dapur umum di dua tempat.. - BBWS Jratun menangani tanggul yang jebol.

- Tim BPBD turun ke lokasi untuk membantu logistik dan pendataan. Sumber : Satlak PB Kab. Demak

Pengawas,

Ir. Untung Sarosa, MM

Jakarta, 16 Januari 2009 Ketua Kelompok Piket,

Referensi

Dokumen terkait

Presentase Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas yang Bekerja Menurut Kabupaten/Kota dan Lapangan Pekerjaan Utama di Jawa Barat Percentage Population Aged 10 Years and Over Who

Kesimpulan dari uji coba tersebut adalah warna yang dihasilkan dalam proses pengelantangandari konsentrasi ini adalah memunculkan warna krem keputih-putihan, memang tidak

7) Tambahkan pula pewarnaan dengan pada karya gambar anda 8) Selesaikan karya dengan teknik menggambar yang dimiliki 9) Kumpulkan karya kepada guru untuk mendapatkan

Dalam pengembangan dermaga.halte sungai terpadu, pelu dikonsep bagaimana arah pengembangannya dengan memperhatikan hasil kajian yang telah dilakuka. Pengembangan

Profilaksis dengan fondaparinux dosis standar juga dapat dipertimbangkan pada pasien COVID-19 yang dirawat, tapi pada kondisi pasien COVID-19 yang kritis tidak menjadi pilihan

Pada penulisan ini akan dilakukan analisa sistem administrasi yang sedang berjalan di Rumah Bersalin Amalia serta merancang sistem administrasi yang baru untuk beralih dari

Hubungan antara elemen-elemen pada dua himpunan bahkan lebih sering kali terjadi. Sebagai contoh hubungan yang melibatkan nama mahasiswa, jurusan dan IPK. Contoh

Manajerial merupakan Satuan Kerja lini PPKP dalam pelaksanaan perencanaan dan pengembangan penilaian kompetensi manajerial (soft competency) pegawai.. (2) Satuan Pelaksana