• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B )"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

( B N P B )

JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB

Kamis, 15 Januari 2009

Pada hari Rabu, 14 Januari 2009 pukul 08.00 WIB hingga hari Kamis, 15 Januari 2009 pukul 08.00 WIB, dilaporkan informasi kejadian alam dan bencana di wilayah Indonesia yang diperoleh Pusdalops BNPB sebagai berikut :

I. Bencana gempa bumi di propinsi Papua Barat dan Perkembangannya A. Kejadian

1. Jenis Kejadian : Gempa Bumi.

2. Waktu Kejadian : 4 Januari 2009 pukul 02:43:51 WIB. 3. Kekuatan : 7,2 SR.

4. Kedalaman : 10 km.

5. Pusat Gempa : 0.42º LS – 132.93º BT (135 km Barat Monokwari – Irian Barat). Gempa tersebut berpotensi Tsunami.

6. Gempa dirasakan : Sorong,V-VI MMI, Manokwari IV-V MMI.

7. Penyebab Gempa Bumi :

Kejadian gempabumi ini terjadi akibat pergerakan Sesar Sorong. Sesar Sorong tergolong sebagai sesar aktif yang membentang mulai dari Kepala Burung sampai ke wilayah Provinsi Maluku hingga ke lengan timur Pulau Sulawesi. Berdasarkan data mekanisme fokal dari USGS, gempabumi ini disebabkan oleh sesar naik dengan komponen mendatar dan kedudukan N 308o E/ 55o, slip 99°.

Berdasarkan sumber gempabumi utama dan susulan, diduga terjadi zona patahan (rupture zone) yang terganggu seluas 220 km x 130 km. Dengan zona patahan seluas itu patut diduga akan lama terjadi keseimbangan pada sesar aktif. Oleh karena itu diduga masih akan terjadi gempabumi susulan.

(2)

B. Kondisi Mutakhir

1. Gempa Susulan > 5 SR ( tanggal 04 s/d 14 Januari 2009).

Tanggal Gempa Susulan

4 Januari 2009 45 kali 5 Januari 2009 10 kali 6 Januari 2009 8 kali 7 Januari 2009 5 kali 8 Januari 2009 2 kali 9 Januari 2009 6 kali 10 Januari 2009 - kali 11 Januari 2009 4 kali 12 Januari 2009 2 kali 13 Januari 2009 2 kali 14 Januari 2009 1 kali Total 85 kali

2. Korban jiwa dan kerusakan : a. Korban :

Kab / Kota Korban (jiwa) Keterangan

MD LB LR Pengungsi

Manokwari 1 9 462 2.991 Korban luka di rawat di RSU Manokwari

Kota Sorong 13 14 900

Kab. Sorong 3 9 150

Sorong Selatan 2

Jumlah 4 31 478 4.041

Catatan : MD : Meninggal Dunia, LB : Luka Berat dan LR : Luka Ringan

b. Kerusakan :

Kab / Kota Rumah

Tempat

Ibadah Sekolah Lain-Lain

RB RR RB RR RB RR Manokwari 1.674 3.136 68 93 68 41 - RS/ Pus19 RR dan 12 RB, - Jalan 6 RR dan 1RB, - Jembatan 9 RR dan 10 RB - Hotel 7 RR dan 4 RB - Fasitas lainnya 52 RR. Kota Sorong 356 117 11 5 - RS/ Pus 1 RB - Fasilitas lain 8 RR.

Kab. Sorong 52 763 6 3 1 2 - RS/Pus 2 RR dan 3 RB - Jalan 7 RB - Jembatan 6 RB - Fasilitas lain 1RR Sorong Selatan 29 10 6 6 Jumlah 2.111 6.026 91 101 69 49

(3)

3. Keadaan Kamtibmas dalam keadaan aman terkendali dan kegiatan masyarakat telah kembali berjalan normal.

C. Upaya Penanganan

1. Satkorlak Papua Barat melaksanakan monitoring pendistribusian bantuan yang diselenggarakan oleh Satlak Kabupaten dan Kota terutama daerah yang terkena bencana gempa bumi serta melakukan evaluasi sampai sejauh mana pelaksanaan pendistribusian bantuan tersebut.

2. Pemda Kab. Manokwari, Kab Sorong dan Kota Sorong serta Kab. Sorong Selatan tetap melanjutkan kegiatan pendataan guna verivikasi data terhadap kerugian akibat bencana gempa dan rekapitulasi oleh Pemda Prov. Papua Barat sebagai bahan pengusulan kepada Pemerintah Pusat untuk mendapat dukungan dana Rehab dan Rekons.

3. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait yang tergabung dalam Satkorlak maupun Satlak tingkat Kabupaten bersama-sama dengan pihak LSM yang memantau penanganan bencana dan pengungsi melakukan pendataan dilapangan terutama para warga yang masih tinggal ditenda pengungsi.

4. Satkorlak PB Provinsi Papua Barat akan menggelar rapat evaluasi dengan Dinas/ Instansi terkait bersama Tim terpadu yang terlibat dalam penangan bencana dan pengungsi.

D. Kebutuhan Mendesak

Masyarakat saat ini masih memerlukan makanan lauk pauk, selimut/ sarung, tenda, obat-obatan serta susu untuk anak-anak dan balita. Selain kebutuhan tersebut warga masyarakat yang masih mengalami trauma dengan isu adanya tsunami akibat dari gempa susulan, memerlukan suatu pemulihan kondisi kejiawaan dan pelayanan konseling sehingga warga menjadi lebih tenang dan dapat beraktifitas secara normal.

E. Rekomendasi

• Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas Satlak PB dan Satkorlak PB, jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempabumi yang diikuti oleh tsunami.

• Masyarakat agar tetap waspada dengan masih berlangsungnya kejadian gempabumi susulan dan bagi masyarakat yang rumahnya telah mengalami kerusakan, agar mengungsi ke tempat yang lebih aman dan selalu mengikuti arahan petugas untuk menjauhi dari bangunan yang sudah retak.

• Bagi masyarakat yang tinggal di perbukitan agar waspada terhadap kemungkinan terjadinya tanah longsor. Menurut prakiraan potensi kejadian longsor bulan Januari 2009, wilayah Manokwari dan sekitarnya berpotensi menengah hingga tinggi terjadi longsor.

• Berdasarkan informasi dari Satkorlak PB Papua Barat di Manokwari bahwa persediaan logistik, permakanan lauk pauk, susu anak-anak/balita, obat-obatan, selimut/sarung, tenda dan alat pembersih puing sudah terpenuhi dan masih mencukupi.

• Bagi Masyarakat Kota Sorong yang tertimpa musibah gempa, pemberian bantuan yang berupa permakanan dinilai tidak terlalu penting karena makanan tersedia cukup banyak, dan mayoritas penduduknya tergolong mampu, sehingga kedepan akan lebih baik apabila bantuan untuk korban gempa direalisasikan dalam bentuk bahan bangunan.

Sumber : SATKORLAK PB Prov. Papua Barat, TRC BNPB, Pusat Penanggulangan Krisis Depkes, BMG, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi bencana Geologi, Kodim 1703/Manokwaridan Kodim 17044 Sorog.

(4)

II. Pemantauan Ancaman Banjir di Jabodetabek (Laporan Perkembangan)

Berdasarkan informasi dari Satkorlak PB Prov. DKI Jakarta dan Posko Banjir Dep. PU, Hari Rabu, 14 Januari 2009 pukul 00.00, 06.00, 08.00, 12.00 dan pukul 18.00 WIB, ketinggian air di 3 Pintu Air perkembangan sebagai berikut :

KATULAMPA

20 40 40 70 20 40 40 120 10 40 110 60 10 40 130 70 10 40 80 120 0 30 60 90 120 150 180 210

11-Jan 12-Jan 13-Jan 14-Jan

0:00 6:00 8:00 12:00 18:00

DEPOK

135 135 235 120 135 180 105 120 145 100 150 150 160 235 165 85 135 185 235 285 335

11-Jan 12-Jan 13-Jan 14-Jan

0:00 6:00 8:00 12:00 18:00

MANGGARAI

670 720 720 865 670 760 720 855 670 720 780 870 670 680 700 800 650 680 770 780 600 700 800 900 1000

11-Jan 12-Jan 13-Jan 14-Jan

0:00 6:00 8:00 12:00 18:00

Sumber :Satkorlak PB Prov. DKI Jakarta dan Posko Banjir Dep. PU.

Siaga III (>80 cm) Siaga II (>150 cm) Siaga I (>200 cm) Siaga III (>200 cm) Siaga II (>270 cm) Siaga I (>350 cm) Siaga III (>750 cm) Siaga II (>850 cm) Siaga I (>950 cm)

(5)

Prakiraan Cuaca di Jabodetabek

Prakiraan cuaca wilayah JABODETABEK berlaku untuk hari Kamis, 15 Januari 2009 dilaporkan sebagai berikut :

NO L0KASI C U A C A Pagi (00.05 12.00) Siang (12.05 18.00) Malam (18.05 – 24.00)

1 JAKARTA PUSAT Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan kadang sedang

Berawan dan hujan ringan sedang

2 JAKARTA UTARA Berawan dan hujan ringan

sedang Berawan dan hujan ringan - lebat

Berawan dan hujan ringan - sedang 3 JAKARTA SELATAN Berawan dan hujan ringan

-sedang Berawan dan hujan sedang-lebat

Berawan dan hujan ringan - sedang 4 JAKARTA TIMUR Berawan dan hujan ringan

-sedang Berawan dan hujan ringan-sedang

Berawan dan hujan ringan - sedang 5 JAKARTA BARAT Berawan dan hujan

ringan-sedang Berawan dan hujan sedang - lebat

Berawan dan hujan ringan - sedang 6 KEP. SERIBU Berawan dan hujan ringan

- sedang

Berawan dan hujan ringan - sedang

Berawan dan hujan ringan - sedang 7 BOGOR Berawan dan hujan ringan-

sedang Berawan dan hujan ringan-sedang

Berawan dan hujan ringan-sedang 8 TANGERANG Berawan dan hujan

ringan-sedang Berawan dan hujan sedang-lebat

Berawan dan hujan ringan-sedang 9 DEPOK Berawan dan hujan ringan

sedang Berawan dan hujan sedang-lebat

Berawan dan hujan ringan-sedang 10 BEKASI Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan-sedang Berawan dan hujan

ringan-sedang Keterangan :

- Hujan ringan : 1.0 – 5.0 mm/jam 5 – 20 mm/hari

- Hujan sedang : 5.0 – 10 mm/jam 20 – 50 mm/hari

- Hujan lebat : 10 – 20 mm/jam 50 – 100 mm/hari

- Hujan sangat lebat : >20 mm/jam >100 mm/hari

Peringatan Dini : Hati-hati /Waspada potensi hujan yang hampir merata dengan intensitas ringan – sedang kadang lebat yang disertai kilat/petir terutama menjelang siang sore dan malam hingga menjelang pagi hari.

Sumber : Badan Meteorologí dan Geofísika

III. Aktivitas Gunung Api di Wilayah Indonesia(Laporan perkembangan)

A. Perkembangan situasi gunung api di Indonesia berdasarkan informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi pada hari Rabu, 14 Januari 2009, 2 (dua) Gunung Api dinyatakan masih dalam status “Siaga” (Level III) yaitu :

1. Gunung Api Karangetang di Kab. Sitaro, Prov. Sulawesi Utara (Laporan Perkembangan)

Berdasarkan hasil pemantauan dan analisa data visual dan kegempaan, terhitung mulai tanggal 02 Desember 2008 pukul 13.00 WITA hingga hari Rabu, 14 Januari 2009 pukul 06.00 WITA, status aktivitas G. Api Karangetang masih tetap dalam keadaan ”Siaga” (Level III). Hasil pemantauan G. Api Karangetang sebagai berikut:

a. Aktivitas Kegempaan

NO WAKTU JENIS GEMPA

VA VB TL TJ HMBS LTS GGRN TRS TRMR 1. 13 Januari 2009 ¾ 00.00 – 06.00 - - 1 - 4 - - - Menerus ¾ 06.00 – 12.00 - - - - 14 - - - Menerus ¾ 12.00 – 18.00 - - - - 7 - - - Menerus ¾ 18.00 – 24.00 - - - - 9 - - - Menerus TOTAL I 0 0 0 0 34 0 0 - -2. 14 Januari 2009 ¾ 00.00 – 06.00 1 - - - 5 - - - Menerus TOTAL II 1 0 0 0 5 0 0 0

Ket : VA = Vulkanik Dalam, VB = Vulkanik Dangkal, TL = tektonik Lokal, TJ = Tektonik Jauh, HMBS = Hembusan, LTS = Letusan, GGRN = Guguran, TRS = Terasa, TRMR = Tremor

(6)

b. Visual NO KONDISI WAKTU 11 Januari 2009 (00.00-06.00 WITA) 12 Januari 2009 (00.00-06.00 WITA)

1. Cuaca Berawan- deras Mendung-sedang

2. Angin Barat Laut Lemah - kencang Barat Laut lemah 3. Pandangan tertutup kabut Tertutup kabut

4. Asap Putih tipis -

5. Lain-lain Sinar api 10 m -

2. Gunung Api Ibu di Kab. Halmahera Barat, Prov. Maluku Utara (Laporan Perkembangan)

Berdasarkan hasil pemantauan dan analisa data visual dan kegempaan, terhitung mulai tanggal 21 April 2008 hingga hari Rabu, 14 Januari 2009 pukul 06.00 WIT, status aktivitas G. Api Ibu masih tetap dalam keadaan ”Siaga” (Level III). Hasil pemantauan G. Api Ibu sebagai berikut :

a. Aktivitas Kegempaan

NO WAKTU JENIS GEMPA

VA VB TJ HMBS LTS GGRN TRS TRMR 1. 13 Januari 2009 - - - - - - - 00.00 – 06.00 - - - 13 8 - - -- - 06.00 – 12.00 - - - 13 12 - - -- - 12.00 – 18.00 - - - 15 6 - - -- - 18.00 – 24.00 - - - 17 11 - - -- TOTAL I 0 0 0 58 37 0 0 0 2. 14 Januari 2009 - - 00.00 – 06.00 0 0 13 12 0 - - TOTAL II 0 0 0 13 8 0 0 0

Ket : VA = Vulkanik Dalam, VB = Vulkanik Dangkal, TJ = Tektonik Jauh, HMBS = Hembusan, LTS = Letusan, GGRN = Guguran, TRS = Terasa, TRMR = Tremor

b. Visual NO KONDISI WAKTU 12 Januari 2009 (00.00-06.00 WITA) 13 Januari 2009 (00.00-06.00 WITA)

1. Cuaca mendung-hujan mendung - hujan

2. Angin tenang tenang

3. Pandangan Gunung tertutup kabut Gunung tertutup kabut

4. Asap - -

5. Lain-lain -. -

B. Rekomendasi Umum

1. Masyarakat di sekitar gunung Karangetang dan gunung Ibu dihimbau agar tetap tenang dan tidak mempercayai isu-isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan. 2. Masyarakat di sekitar gunung Karangetang serta pengunjung/wisatawan tidak

diperbolehkan mendekati G. Karangetang melebihi ketinggian 500 meter.

3. Masyarakat di sekitar gunung Ibu serta pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati G. Ibu dalam radius 2 km.

4. Jika terjadi hujan abu cukup deras, agar masyarakat menggunakan masker penutup hidung dan mulut, karena abu vulkanik yang terhirup dapat mengganggu saluran pernafasan.

5. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi selalu berkordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Satkorlak PB setempat untuk memantau perkembangan kegiatan gunung api tersebut.

(7)

IV. Prakiraan Gelombang Tinggi

Prakiraan gelombang tinggi berlaku tanggal 15 Januari 2009 pukul 07.00 WIB -19.00 WIB sebagai berikut :

1.25 - 2.0 m : Perairan barat bengkulu, Laut Sawu, Laut Timor, Selat Makasar yang berbahaya bagi perahu nelayan.

2.0 - 3.0 m :Perairan barat Lampung, Selat Sunda sebelah selatan, Perairan selatan Banten hingga Jawa tengah, Perairan Selatan NTT, Laut Jawa bagian timur, Laut Flores, Laut Sulawesi, Laut Halmahera, Laut utara Papua, Laut Arafuru yang berbahaya bagi perahu nelayan dan tongkang

3.0 - 4.0 m : Perairan Utara dan Timur Aceh, Perairan Selatan Jawa Timur hingga Bali, Laut Jawa sebelah barat, Laut Banda yang berbahaya bagi perahu nelayan, tongkang dan ferry.

> 4.0 m : Laut Cina Selatan, Laut Natuna, Perairan timur Kep. Riau, Perairan barat dan utara Kalimantan Barat, Selat Karimata, Perairan utara Bangka Belitung yang berbahaya bagi semua jenis kapal

Sumber : Badan Meteorologí dan Geofísika

V. Lain-lain`

1. Bencana banjir dan tanah longsor di Prov. Kalimantan Barat (Laporan perkembangan) Telah terjadi bencana banjir dan tanah longsro pada hari Rabu, 14 Januari 2009 di tiga Kabupaten/kota, yaitu Kota Singkawang, Kab. Sambas dan Bengkayang.

A. Kejadian

¾ Kab. Singkawang :

Banjir melanda 3 Kecamatan (13 Desa) dan longsor di 3 Kecamatan (3 Desa), akibat hujan deras selama 2 hari berturut-turut dan pasang air laut dengan ketinggian air 3 – 5 meter. Bencana tersebut mengakibatkan 935 kk mengungsi dan 50 kk tergenang. Dilaporkan, hari ini Rabu, 14 Januari 2009, kondisi genangan air sudah mulai surut dan dari kelima wilayah (Kec. Singkawang Utara, Singkawang Selatan, Singkawang Timur, Singkawang Barat dan Singkawang tengah) pada umumnya sudah berangsur surut dan hanya Kec. Singkawang Utara yang masih tergenang diantaranya adalah jalan besar dengan ketinggian sekitar lutut orang dewasa, Daerah Hulu Sungai Kel. Sekampu Besar Desa Selakau terdapat 87 unit rumah masih terendam banjir sekitar 100 cm. Disingkawang Selatan hari ini Rabu, 14 Januari 2009 terjadi tanah longsor. Disingkawang Timur, Tengah dan Barat sudah mulai surut. Daerah pantai dan sungai sudah 2 hari surut/normal kembali. Direncanakan hari Kamis 15 Januari 2009 Walikota Singkawang akan mendirikan 2 unit tenda darurat ditambah dokter untuk membantu pelayanan kesehatan warga terkena banjir dan mendirikan dapur umum. Saat ini kebutuhan mendesak diantaranya pemenuhan bahan makanan, selimut/pakaian.

Sumber : Camat Singkawang Utara ¾ Kab. Sambas :

Banjir melanda 7 Kecamatan dan longsor 1 kecamatan, akibat intensitas curah hujan yang tinggi selama 24 jam dan pasang air laut dengan ketinggian air 1,5 meter. Korban dan kerusakan akibat bencana tersebut masih dalam pendataan. ¾ Kab. Sanggau :

Menurut informasi dari piket Kodim Sanggau terdapat 21 Kecamatan (14 Kecamatan di Kab Sanggau dan 7 Kecamatan di Kab. Sekadau), kondisi genangan hari Rabu, 14 Januari 2009 sudah surut/normal kembali, akses darat sudah bisa dilalui kendaraan, tidak dilaporkan adanya korban jiwa, sudah tidak ada warga yang mengungsi namun demikian posko penanggulangan bencana masih tetap disiagakan dan dilaporkan sejak 2 hari yang lalu cuaca dalam keadaan cerah.

(8)

B. Upaya penanganan

- Satlak PB Kabupaten setempat telah menghimbau, berkoordinasi, menginventarisir serta mengevakuasi warga korban banjir dan tanah longsor ke lokasi Camat dan sekolah-sekolah.

- Satlak PB Kota Singkawang telah menyalurkan bantuan berupa sembako dan obat-obatan ke lokasi kejadian.

- Pada tanggal 12 Januari 2009, Walikota Singkawang telah meninjau lokasi banjir di Semalagi dan Sedau serta menyalurkan bantuan berupa beras dan permakanan kepada korban banjir.

- Permasis bersama Foket telah memberikan bantuan berupa 3.000 mie instan dan ikan kalengan ke Singkawang Utara, Tengah dan Selatan.

Sumber : Satkorlak PB Prov. Kalimantan Barat dan Piket Kodim 1204/Sanggau

2. Bencana Banjir Bandang di Kab. Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat (Laporan perkembangan)

A. Kejadian

Terjadi pada hari Sabtu, 10 Januari 2009 akibat hujan terus menerus dan meluapnya Sungai Maloso di Kec. Matili (9 desa), Kec. Wonomulyo (7 desa), Kec. Bulo (2 desa), Kec. Luyo, Kec. Tinambung dan Kec. Campalagia.

B. Kondisi Muthakhir - Korban jiwa

- Meninggal : 10 orang meninggal 8 jiwa di Kec. Allu, 1 jiwa di Kec. Mapili dan 1 jiwa di Kec. Campalagian.

- Hilang : 4 orang sudah diketemukan

- Pengungsi : 243 KK (1.420 jiwa) dengan rincian 132 KK (620 jiwa) di Kec. Allu dan 111 KK(800 jiwa) di Kec. Tinambung. - Luka : 116 jiwa luka ringan

- Kerusakan

- Rumah : 4.632 unit (528 unit hanyut, 1.306 unit rusak berat dan 2.798 rusak ringan

- Sampai dengan hari Rabu, 14 Januari 2009 pukul 12.00 WIB, dilaporkan air sudah mulai surut. Sarana kesehatan yang rusak dan belum dapat difungsikan hingga kini sebanyak 4 unit yang terdiri dari 3 unit puskesmas (Puskesmas Allu, Puskesmas Tinambung dan Puskesmas Limboro) dan 1 unit Pustu (Pustu Sepak Batu).

C. Upaya Penanganan

- Satlak PB setempat mendirikan Posko Pengungsian di 5 titik dan bersama masyarakat terus melakukan pencarian korban yang masih hilang.

- Dinsos dan Dinkes dan KODIM masih mendistribusikan bantuan, memberikan pelayanan kesehatan terhadap korban dan melakukan Karya Bhakti.

- Dinkes setempat melakukan pemantauan kesehatan pasca bencana sekaligus memberikan pelayanan kesehatan di pos kesehatan serta secara mobile mendatangi para korban.

- PPK Regional Sulawesi Selatan memberikan bantuan berupa pengiriman Tim RHA berjumlah 5 (lima) personil yang terdiri dari 2 orang staf Subdin PP-PL Dinkes Prov. Sulsel dan 3 personil dari PSC Makassar.

- Mengirimkan bantuan logistik berupa 600 sachet PAC, 52 dirigen pembersih lantai, 5 kaleng kaporit dan 6 buah spanduk.

Sumber :Tim TRC BNPB, Satlak PB, KODIM 1402 Polmas dan PPK Depkes.

3. Bencana Banjir Bandang di Provinsi Nusa Tenggara Barat (Laporan perkembangan) A. Kejadian

Telah terjadi pada hari Sabtu, 10 Januari 2009 pukul 03.00 WITA di 2 (dua ) Kabupaten, akibat hujan deras dan meluapnya air sungai.

(9)

1. Kabupaten Sumbawa Barat :

Melanda 3 (tiga) Kecamatan sebagai berikut :

Kec. Jereweh meliputi Desa Belo, Desa Goa, Desa Anyer dan Desa Beru, Kec.Maluk meliputi Desa Benete, Desa Maluk, Desa Mantun dan Desa Damai Sejahtera dan Kec. Taliwang meliputi Desa Telaga Bertong, Labuan Lalar dan Lalar Liang. Bencana tersebut mengakibatkan 100 jiwa mengungsi, 70 unit rumah hanyut, 161 unit rusak berat, 30 unit rusak ringan, 1 unit posyandu rusak,2 unit jembatan terputus dan area pertanian ± 800 Hektar rusak. Kondisi banjir secara umum sudah surut.

2. Kabupaten Lombok Utara :

Melanda Kecamatan Tanjung meliputi Dusun Dasan Bangket Desa Bentek dan Desa Buani. Bencana tersebut mengakibatkan 30 unit rumah rusak berat, 1 unit Masjid rusak berat, dan irigasi jabol, listrik dan PDAM putus. Pengungsi sudah kembali kerumah masing-masing dan keluarga. Kondisi banjir secara umum sudah surut.

3. Kabupaten Lombok Barat :

Melanda 5 (lima) Kecamatan diantaranya Kec. Gerung (Desa Babussalam, Kebun Ayu, Gapuk Suka Makmur dan Tempos), Kec Lembar (Desa Lembar dan Jembatan Kembar), Kec. Kediri (Desa Banyumulek dan Beru), Kec. Kuripan (Desa Kuripan, Kuripan Selatan dan Kuripan Utara) dan Kec. Labuapi (Desa Perampuan, Talaga Waru, Kuranji dan Bajur). Ketinggian air ± 150 - 100

cm. Bencana tersebut mengakibatkan 9.536 rumah terendam dan ± 700 Hektare sawah terendam. Pengungsi sudah kembali kerumah masing-masing

dan keluarga. Kondisi banjir secara umum sudah surut. 4. Kota Mataram :

MelandaAmpenan meliputi Kel. Ampenan Selatan, Kel. Ampenan Tengah, Kel Banjar Kel Dsan Sari, Kel. Bintaro dan Kel Taman Sari; Kec. Sekarbela meliputi Kel. Tanjung Karang Karang Pule dan Jempong Baru; Kec Mataram meliputi Kel. Mataram Timur, Pagesangan Barat, Pagesangan dan Pagatan Timur; Kec. Selaparang meliputi Kel. Rembiga, Karang Baru Monjok Barat, Monjok dan Dasan Agung. Ketinggian air waktu kejadian ± 100 - 150 cm. Bencana tersebut mengakibatkan sejumlah rumah rusak/terendam (dalam pendataan) dan kolami 0,5 Hektar rusak. Pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing dan keluarga. Kondisi banjir secara umum sudah surut.

B. Upaya penanganan

- Satlak PB setempat bersama masyarakat melakukan pembersiahn sisa-sisa lumpur akibat banjir dengan menggunakan alat tradisional.

- Satlak PB setempat menyediakan air bersih untuk para korban bencana. Sumber : Kesbang Linmas NTB, korem 162 Wirabuana dan Kodim 1607/Sumbawa

4. Tenggelam Kapal Teratai Prima di Perairan Baturoro, Kab. Majene, Sulawesi Barat (Laporan perkembangan)

A. Kejadian

Telah terjadi bencana kapal tenggelam yaitu Kapal Teratai Prima II yang berangkat dari Pare-Pare tanggal 10 Januari 2009 pukul 19.00 Wita menuju Samarinda, Kalimantan Timur, kemudian kapal tersebut tenggelam di perairan Baturoro, Majene Sulawesi Barat pukul 03.00 Wita pada koordinat 3º LS - 118’55º BT dengan jumlah penumpang diperkirakan sebanyak 250 orang.

B. Kondisi Mutakhir

Sampai dengan hari Selasa 13 Januari pukul 19.00 Wita, berhasil ditemukan 2 orang meninggal, 35 orang selamat dan 213 masih dalam pencarian.

(10)

Menurut Kepala Pelabuhan Pare-Pare, Ibu Nurwahidah, kecelakaan tersebut bukan karena kapal tidak layak pakai lagi atau karena kelebihan penumpang. Diperkirakan kecelakaan tersebut akibat terjadinya gelombang laut yang tinggi.

C. Upaya penanganan

- Sampai hari ini, 14 Januari 2009, Tim SAR telah melakukan pencarian namun belum menemukan tambahan korban. Pencarian masih terus dilakukan meskipun terhalang oleh cuaca yang buruk.

- BNPB telah mengadakan koordinasi dengan BASARNAS tentang langkah-langkah yang telah dilakukan dan kemungkinan dukungan dari BNPB.

Sumber : Lantamal VI Makasar ( Mayor Adang)

5. Tenggelam Kapal Teratai Prima di Perairan Baturoro, Kab. Majene Prov. Sulawesi Barat.

Kejadian

Telah terjadi bencana kapal tenggelam teratai prima pada hari Minggu, 11 Januari 2009 di perairan Baturoro

6. Banjir di Jakarta Utara dan Jakarta Timur Provinsi DKI Jakarta A. Kejadian

¾ Jakarta Utara

Terjadi pada hari Selasa, 13 Januari 2009, pukul 10.00 WIB di (Kecamatan Penjaringan dan Kapuk Muara). Sampai hari ini Rabu, 14 Januari 2009 pukul 20.00 WIB diperoleh data sebagai berikut :

No Kecamatan Kelurahan Ketinggian

Air (cm) pengungsian Lokasi Pengungsi Jumlah Keterangan 1 Kelapa

Gading a. Kelapa Gading Timur b. Kelapa Gading Barat 20-40 20-40 - - - - Genangan akibat air hujan Genangan akibat air hujan

2 Penjaringan a. Penjaringan b. Pejagalan c. Kamal Muara d. Kapuk Muara e. pluit 30-63 5-10 5-15 40-60 5-20 - - Genangan

akibat air hujan Genangan akibat air hujan Genangan akibat air hujan 3. Tanjung

Priok a.b. Tanjung Priok Sunter Jaya c. Sunter Agung d. Koja 20-40 20 30-40 10-30 - - Genangan

akibat air hujan Genangan akibat air hujan Genangan akibat air hujan Genangan akibat air hujan

4 Cilincing Semper Barat 40-60 - - Genangan

akibat air hujan

5 Pademangan a. Pademangan Barat b. Ancol c. Pademangan Timur 60-70 70 40-50 - - - - - - Genangan akibat air hujan Genangan akibat air hujan Genangan akibat air hujan

¾ Jakarta Timur A. Kejadian

(11)

Terjadi pada hari Selasa, 13 Januari 2009, akibat curah hujan yang cukup tinggi yang turun dari malam hingga pagi hari, data yang diperoleh tanggal 14 januari 2009 s/d pukul 10.00 WIB sebagai berikut :

No Kecamatan Kelurahan Ketinggian

Air (cm) pengungsian Lokasi Pengungsi Jumlah Keterangan

1 Pulogadung a. Kayu Putih 30-50 - - Genangan akibat air hujan

2 Penjaringan Teratai 100 - - Genangan akibat air hujan

3. Jatinegara a. Cipinang Besar Utara b. Kampung melayu c. Bidara Cina 10-40 100-250 50-150 3 titik 6 titik (251 jiwa) - B. Upaya Penanganan JAKARTA SELATAN A. Kejadian

Pantauan genangan air /banjir di wilayah DKI Jakarta s/d Rabu, 14 Januari 2009 pukul 10.00 WIB

No Kecamatan Kelurahan Ketinggian

Air (cm) pengungsian Lokasi Pengungsi Jumlah Keterangan

1 Tebet a. Bukit Duri

b. Kebon Baru 20-150 nihil 2 titk - 342 jiwa mengungsi di kantor kelurahan dan 130 jiwa masjid hikayatul amal. 942 jiwa Lokasi Pengungsian : Kel. Bukit Duri (80 jiwa), Masjid Hayatul Amal, Pos RW 09, SD Muhammadiyah, Masjid Al Iksan, Balai Warga RW 011, Wisma PT Ciliwung, Rumah warga, Masjid Al Qoriah, Masjid Darul Hikmah, Kantor Satpam, Yayasan Sakinah, Apngkalan Kusen dan Depan Pos Pol. - 2 Pancoran a. Rawajati b. Pengadegan nihil nihil nihil nihil - nihil 3. Pasar

Minggu Pejaten Timur 145 3 titik - Air sudah mulai surut, warga ke

rumah masing-masing untuk membersihkan

genangan lumpur

(12)

1. Satlak PB masing-masing wilayah

2. Korban di Kelurahan Bukit Duri, sudah menerima bantuan berupa biskuit 10 dus dan terpal 6 buah. Pengungsi masih memerlukan bantuan: tikar, selimut, beras, indomie, bumbu dapur, ikan kaleng, tambang, senter, gula, kopi, susu bayi, gas elpiji dan obat-obatan. Selain itu juga sudah didirikan dapur umum, pos banjir dan pos kesehatan di Kelurahan Bukit Duri.

3. Di Kebon Baru sudah didirikan dapur umum di 2 tempat yaitu RW 03/07 dan RW 010.

4. Di Pancoran dapur umum didirikan di 2 rumah warga dan sekolah sedangkan pos banjir di sekretariat RW dan pos kesehatan di Puskes I.

5. Pengadegan dapur umum di Kel. Pengadegan Pos banjir di belakang Komplek DPR, Pos kesehatan di PUSKESMAS.

7. Bencana Banjir di Kab. Demak Provinsi Jawa Tengah.

A. Kejadian

Telah terjadi bencana banjir dan tanggul Cabean jebol di Ds. Kebonagung Kec. Tegowanu dan menggenangi 4 Desa ) Sidosejo, Rejosari, Krangmalang dan Mrambang) Kec. Karangawen Kab. Demak. Banjir juga menggenangi ratusan Ha sawah setinggi 1-1, 5 m. Pengungsi sekitar 2.592 jiwa.

B. Upaya penanganan

- Tim BPBD telah mendirikan dapur umum di dua tempat..

- BBWS Jratun menangani tanggul yang jebol.

- Tim BPBD turun ke lokasi untuk membantu logistik dan pendataan. Sumber : Satlak PB Kab. Demak

8. Gempa bumi tektonik

Hari ini Rabu, 14 Januari 2009, telah terjadi kejadian gempa bumi tektonik sebagai berikut :

1. Pukul 14:19:05 WIB dengan kekuatan 5.5 SR pada kedalaman 20 km. Pusat gempa berada pada garis koordinat 1.07 LS – 133.11 BT(109 km Barat Daya Manokwari-Papua Barat, 202 km Tenggara Sorong-Papua Barat, 224 km Timur Laut Fakfak-Papua Barat, 298 km Barat Laut Kaimana-Papua Barat dan 330 km Barat Laut Biak-Papua).

2. Pukul 18:09:09 WIB dengan kekuatan 5.2 SR pada kedalaman 30 km. Pusat gempa berada pada 8.6 LS – 119.27 BT(58 km Tenggara Raba-NTB, 68 km Barat Daya Labuhanbajo-NTT, 133 km Barat Ruteng-NTT, 161 km Barat Laut Waingapu-NTT dan 205 km Tenggara Sumbawa-NTB).

3. Pukul 20:33:07 WIB dengan kekuatan 5.4 SR pada kedalaman 30 km. Pusat gempa berada pada garis koordinat 0.23 LS – 132.99 BT(138 km Barat Laut Manokwari-Papua Barat, 200 km Timur Laut Sorong-Papua Barat, 309 km Timur Laut Fakfak-Papua Barat, 359 km Barat Laut Biak-Papua dan 391 km Barat Laut aimana-Papua Barat.

Ketiga gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami dan belum diperoleh informasi adanya korban jiwa dan dampak gempa terhadap lingkungan.

Sumber : BMG

Pengawas,

Slamet Sugijono, SE

Jakarta, 15 Januari 2009 Ketua Kelompok Piket,

Referensi

Dokumen terkait

a) Pembentukan produk hukum (peraturan perundang-undangan) yang “upto- date” terhadap pelaksanaan pembangunan dengan selalu mempertimbangan konservasi lingkungan hidup, yang

Teknik analisis data penelitian ini menggunakan expost facto atau pengukuran setelah kejadian dengan uji signifikansi menggunakan uji t.Dari hasil penelitian

sebagai sumber rujukan dan pedoman utama sehingga manusia terhindar dari sifat dan perilaku yang tidak sesuai ajaran dan norma dalam Islam akibat perilaku

(2004), terdapat empat perspektif mengenai faktor-faktor yang dapat memengaruhi individu memiliki gangguan kepribadian skizotipal, yaitu 1) Perspektif biologis,

Kesimpulan dari uji coba tersebut adalah warna yang dihasilkan dalam proses pengelantangandari konsentrasi ini adalah memunculkan warna krem keputih-putihan, memang tidak

• Admin : yaitu pihak dari dalam perusahaan yang bertugas menghapus, merubah dan memasukkan data-data admin, berita, keterangan tampil, posisi, jurusan, industri, layanan

Dalam hal ini berarti variabel independen yaitu kemampuan membaca Alqur’an mempengaruhi variabel dependen yaitu hasil belajar Mahasiswa sebesar 70.8 %, sedangkan sisanya sebesar

Laporan Gratifikasi yang telah diterima dan masih dalam proses penanganan laporan di UPGP atau UPG sebelum ditetapkannya Peraturan Gubernur ini, diselesaikan