• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK CIMB NIAGA LAJU TEBING TINGGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK CIMB NIAGA LAJU TEBING TINGGI"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK CIMB

NIAGA LAJU TEBING TINGGI

Rapat Piter Sony Hutauruk, SE STIE Bina Karya Tebing Tinggi

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur pemberian kredit pada PT. Bank CIMB Niaga Unit Mikro Laju Tebing Tinggi. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif, yaitu analisis yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data, menyusun data dan menginterprestasikan, sehingga memperoleh gambaran yang jelas tentang masalah yang diteliti. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi dan agenda, yaitu cara yang dilakukan dengan mengumpulkan dokumen dan agenda yang berhubungan dengan prosedur peminjaman kredit.

Berdasarkan analisa, prosedur dalam pemberian kredit pada CIMB Niaga Unit Mikro Laju Tebing Tinggi sudah berjalan dengan baik. Hanya saja terkadang dalam melaksanakan prosedur pemberian kredit ada yang tidak sesuai dengan prosedur terbukti masih terdapat pemberian kredit ganda kepada anggota yang masih memiliki pinjaman.

Kata Kunci: Prosedur Pemberian Kredit, Kredit Ganda PENDAHULUAN

Kredit mempunyai dimensi yang beraneka ragam, dimulai dari arti kata “kredit” yang berasal dari bahasa Yunani “credere” yang berarti kepercayaan akan kebenaran dalam praktek sehari-hari.

Pengertian kredit yang lebih mapan untuk kegiatan perbankan di Indonesia telah dirumuskan dalam undang-undang pokok perbankan No.7 Tahun 1992 yang menyatakan bahwa kredit adalah penyediaan uang / tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan / kesepakatan pinjam meminjam antar pihak Bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melaksanakan dengan jumlah bunga sebagai imbalan. Dalam praktek sehari-hari pinjaman kredit dinyatakan dalam bentuk perjanjian tertulis baik di bawah tangan maupun secara material. Dan sebagai jaminan peminjam, pihak peminjam akan memenuhi kewajiban dan menyerahkan jaminan baik bersifat kebendaan maupun bukan kebendaan.

Sebenarnya sasaran kredit pokok dalam penyediaan pinjaman tersebut bersifat penyediaan suatu modal sebagai alat untuk melaksanakan kegiatan usahanya sehingga kredit (dana bank) yang diberikan tersebut tidak lebih dari pokok produksi semata.

Kemampuan bank dalam mengelola kasus menjadi hal yang sangat sering terjadi. Persoalan kredit adalah salah satu resiko utama bank yang terjadi bila mana debitur lalai memenuhi kewajibannya kepada bank. Contohnya masalah yang sering sekali terjadi yaitu para nasabah yang sering sekali menunggak dalam setiap pembayaran yang sudah jatuh tempo.

Kredit bermasalah dalam konsep perbankan yaitu kredit yang berada dalam klasifikasi diragukan dan macet (NPL) ketentuan Bank Indonesia. Karena dalam konsep dasar ini penilaian kualitas kredit bila mana debitur mempunyai lebih dari satu fasilitas kredit, maka jika salah satu fasilitas memburuk kolektibilitasnya maka fasilitas yang lain harus diklasifikasikan memburuk, dan jika terjadi perbedaan penilaian kualitas kredit, yang diberlakukan adalah kualitas yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Kredit Mikro atau disebut juga Micro Finance didefinisikan sebagai suatu bentuk pinjaman yang umumnya memilih jumlah yang relatif kecil untuk orang-orang yang tidak dapat diakses oleh perbankan (atau istilahnya tidak bankable) tujuan dari kredit mikro adalah untuk wirausaha yang membantu pengusaha mikro mendapatkan layanan simpan pinjam usaha dari CIMB Niaga dalam mendukung penuh kegiatan

(2)

produktivitas untuk pengembangan usahanya agar bisa tumbuh berkesinambungan dengan diberikannya dua fasilitas pinjaman yaitu Kredit Mikro Madya yaitu pinjaman dengan plafon hingga Rp. 50 juta, dan Kredit Mikro Utama yaitu pinjaman dengan plafon hingga Rp. 500 juta.

RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana Prosedur Pemberian Kredit pada PT. Bank CIMB Niaga Unit Mikro Laju Tebing Tinggi Tahun 2013?

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur pemberian kredit pada PT. Bank CIMB Niaga Unit Mikro Laju Tebing Tinggi.

TINJAUAN PUSTAKA

A. Defenisi Pinjaman Kredit Menurut UU Perbankan

Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

Kredit Mikro adalah proses peminjaman yang berlandaskan jaminan berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

B. Tujuan Pinjaman Kredit Mikro

Untuk pembiayaan usaha produktif perorangan/pengusaha kecil dengan tujuan pembiayaan modal kerja atau investasi atas usaha calon debitur saat ini (usaha produktif). C. Prinsip-prinsip Kredit

Untuk mendapatkan kredit harus melalui prosedur yang telah ditentukan oleh bank/lembaga keuangan. Agar kegiatan pelaksanaan perkreditan dapat berjalan dengan sehat dan layak, dikenal dengan 6C yaitu: 1. Character (Kepribadian/Watak)

Character adalah tabiat serta kemauan dari pemohon untuk memenuhi kewajiban yang telah dijanjikan. Yang diteliti adalah sifat-sifat,

kebiasaan, kepribadian, gaya hidup dan keadaan keluarga.

2. Capacity (Kemampuan)

Capacity adalah kesanggupan pemohon untuk melunasi kewajiban dari kegiatan usaha yang dilakukan atau kegiatan yang ditinjau dengan kredit bank. Jadi maksud dari penelitian kredit terhadap capacity ini untuk menilai sampai dimana hasil usaha yang diperolehnya akan mampu untuk melunasinya pada waktunya sesuai dengan perjanjian kredit yang telah disepakati.

3. Capital (Modal)

Capital adalah modal yang dimiliki calon debitur pada saat mereka mengajukan permohonan kredit pada bank.

4. Collateral (Jaminan)

Collateral adalah barang-barang yang diserahkan pada bank oleh peminjam atau debitur sebagai jaminan atas kredit yang diberikan. Barang jaminan diperlukan agar kredit tidak mengundang resiko.

5. Condition of Economic (Kondisi Ekonomi) Condition of Economic adalah situasi dan kondisi, sosial, ekonomi, budaya dan lainnya yang mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat maupun untuk satu kurun wakut tertentu yang kemungkinannya akan dapat mempengaruhi kelancaran usaha dari perusahaan yang memperoleh kredit.

6. Constrain (Batasan atau Hambatan) Dalam penelitian debitur dipengaruhi oleh hambatan yang memungkinkan seseorang melakukan usaha di suatu tempat.

Disamping formula 6 C diatas, masih ada prinsip kredit yang disebut 4 P, yaitu:

1. Personality

Personality yaitu penelitian bank tertentu kepribadian peminjam seperti riwayat hidup, hobinya, keadaan keluarga (istri / anak), sosial standing (pergaulan dalam masyarakat serta bagaimana masyarakat tentang diri si peminjam dan sebagainya).

2. Puspose

Bank dalam menilai si peminjam mencari dana tentang tujuan atau keperluan penggunaan kredit, dan apakah tujuan penggunaan kredit itu

(3)

sesuai dengan line of business kredit bank bersangkutan.

3. Payment

Untuk mengetahui kemampuan debitur dalam mengembalikan peminjaman. Hal ini dapat diperoleh dari perhitungan tentang prospek kelancaran penjualan dan pendapatan sehingga dapat diperkirakan kemampuan pengembalian pinjaman ditinjau dari waktu jumlahnya.

4. Prospect

Prospect yaitu harapan usaha dimasa yang akan datang dari calon debitur. Ini dapat diketahui dari perkembangan usaha si peminjam selama beberapa bulan, perkembangan-perkembangan keadaan ekonomi atau usaha perdagangan sector debitur, kekuatan keuangan perusahaan yang dilihat dari earning power (kekuatan pendapatan/keuntungan) di masa lalu dan perkiraan masa yang akan datang.

D. Macam-macam Kredit

Untuk membedakan kredit menurut faktor-faktor dan unsur-unsur yang ada dalam pengertian kredit, maka perbedaan kredit dapat dibedakan atas dasar:

a. Sifat Penggunaan Kredit

1) Kredit Konsumtif adalah kredit yang digunakan untuk keperluan konsumsi atau uang akan habis terpakai untuk memenuhi kebutuhannya.

2) Kredit Produktif adalah kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha, baik usaha-usaha produksi, perdagangan maupun investasi.

b. Keperluan Kredit

1) Kredit Produksi/Eksploitasi

Kredit ini diperlukan perusahaan untuk meningkatkan produksi baik peningkatan kuantitatif yaitu jumlah hasil produksi maupun peningkatan kualitatif yaitu peningkatan kuantitas atau mutu hasil produksi.

2) Kredit Perdagangan

Kredit ini dipergunakan untuk keperluan perdagangan pada umumnya yang berarti peningkatan utility of place sare suatu barang, barang-barang yang diperdagangkan ini juga diperlukan bagi industri.

3) Kredit Investasi

Kredit yang diberikan kepada para pengusaha untuk investasi, berarti untuk penambahan modal dan kredit bukan untuk keperluan perbaikan ataupun penambahan barang modal atau fasilitas-fasilitas yang erat hubungannya dengan itu. Misalnya untuk membangun pabrik, membeli/mengganti mesin-mesin dan sebagainya.

c. Kredit Menurut Cara Pemakaian 1) Kredit rekening Koran bebas

Debitur menerima seluruh kreditnya dalam bentuk rekening koran kepadanya diberikan blangko chegue dan rekening pinjamannya diisi menurut besarnya kredit yang diberikan, debitur bebas melakukan penarikan selama kredit berjalan.

2) Kredit rekening Koran terbatas

Sistem ini adanya perbatasan tertentu bagi nasabah dalam melakukan penarikan uang rekeningnya, seperti pemberian kredit dengan uang giral dan perubahannya menjadi uang chartal dilakukan berangsur-angsur.

3) Kredit rekening Koran aflopend

Penarikan kredit dilakukan dalam arti maksimum kredit pada waktu penarikan pertama sepenuhnya dipergunakan oleh nasabah.

4) Revolving Credit

Sistem penarikan kredit sama dengan cara rekening Koran bebas dengan masa penggunaan sati tahun, akan tetapi cara pemakaiannya berbeda.

5) Term Loans

Dalam sistem ini penggunaan dan pemakaian kredit sangat fleksibel artinya nasabah bebas menggunakan uang kredit untuk keperluan apa saja dan bank tidak mau tahun tentang hal itu.

d. Kredit Menurut Jaminan

Kredit pada umumnya ada dua yaitu: 1) Unsecured Loans (kredit tanpa jaminan)

sering juga disebut kredit blangko. 2) Secured Loans

Jenis inilah yang digunakan oleh kebanyakan bank di Indonesia yaitu memberikan kredit jaminan. Jaminan

(4)

kredit dapat berupa tanah, pabrik atau mesin-mesin pabrik, perusahaan serta surat berharga.

e. Jangka Waktu Kredit

Perbedaan jangka waktu kredit menurut peraturan Bank Indonesia adalah sebagai berikut:

1) Kredit jangka pendek, yaitu kredit yang berjangka waktu selama-lamanya satu tahun.

2) Kredit jangka menengah, yaitu kredit yang berjangka waktunya antara satu sampai tiga tahun.

3) Kredit jangka panjang, yaitu kredit yang jangka waktunya lebih dari tiga tahun. f. Tujuan dan Fungsi Kredit

Tujuan kredit mencakup scope yang luas. Fungsi pokok yang saling berkaitan dari kredit adalah sebagai berikut:

1) Profitability yang bertujuan untuk memperoleh hasil dari kredit berupa keuntungan yang diteguk dari pemungutan bunga.

2) Safety adalah kemampuan dari prestasi atau fasilitas yang diberikan harus benar-benar terjamin sehingga profitability dapat benar-benar tercapai tanpa hambatan yang berarti. Sedangkan fungsi kredit adalah menyalurkan dana-dana yang dibutuhkan oleh masyarakat. Untuk itu fungsi kredit dalam kehidupan perekonomian adalah sebagai berikut:

1) Kredit dapat meningkatkan daya guna baru modal

Artinya bahwa para pedagang kecil dapat menikmati kredit bank melalui PD. BPR BKK Purwodadi Cabang Kedungjati untuk memperluas usahanya, mengembangkan usaha dan kesempatan untuk berusaha. 2) Kredit dapat meningkatkan daya guna suatu

barang

Dengan bantuan kredit dari PD. BPR BKK Purwodadi Cabang Kedungjati tersebut maka para pedagang kecil dapat memproduksi bahan mentah menjadi bahan jadi, berarti daya guna dari bahan tersebut. 3) Kredit sebagai alat stabilitas ekonomi

Bahwa dalam menghadapi keadaan perekonomian yang kurang sehat, maka kredit dapat sebagai alat stabilitas ekonomi misalnya dalam usaha pengendalian inflasi,

peningkatan ekspor serta pemenuhan kebutuhan pokok rakyat.

4) Kredit sebagai jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional.

Bantuan kredit digunakan para usahawan untuk memperbesar volume usaha produksinya. Peningkatan usaha nantinya diharapkan akan meningkatkan profit. Bila keuntungan secara kumulatif dikembangkan lagi dalam arti kata dikembalikan kedalam struktur permodalan, maka peningkatan akan berlangsung terus menerus dan akibatnya pendapatan terus meningkat.

E. Prosedur Pemberian Kredit

Prosedur pemberian adalah suatu aturan dasar yang dibuat secara sistematis dalam pemberian kredit baik suatu uang, atau barang kepada debitur dalam jangka waktu tertentu dengan bunga atau jaminan.

(5)

Gambar 1 Data Flow Diagram/DFD Proses Pemberian Kredit Mikro

Lulus Kriteria Umum

Tujuan Pinjaman

Perhitungan DBR & DIR

LTV

Pengajuan Kredit Mikro

Lokasi cadeb masuk coverage area

Permohonan kredit tertulis (aplikasi)

Proposal Kredit

LTV

Verifikasi Kredit

Dokumentasi

Credit Checking (Internal + Eksternal)

Persetujuan Kredit

Perjanjian Kredit dan Pengikatan

Agunan

Dokumen Asli (agunan &

pengikatan)

Verifikasi Dokumen Asli

Pembukuan Kredit

Dokumen Kredit

(Lengkap dan

Verified)

(6)

METODE Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Bank CIMB Niaga Unit Mikro Laju yang berada di Jalan Suprapto No.100 Tebing Tinggi pada bulan April 2013 hingga Juli 2013.

Teknik Pengumpulan Data

Dalam penulisan tugas akhir ini teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi dan agenda, yaitu cara yang dilakukan dengan mengumpulkan dokumen dan agenda yang berhubungan dengan prosedur peminjaman kredit.

Metode Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, yaitu analisis yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data, menyusun data dan menginterprestasikan, sehingga memperoleh gambaran yang jelas tentang masalah yang diteliti.

HASIL DAN PEMBAHASAN KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Dalam prosedur dalam pemberian kredit

pada CIMB Niaga Unit Mikro Laju Tebing Tinggi sudah berjalan dengan baik. Hanya saja terkadang dalam melaksanakan prosedur pemberian kredit ada yang tidak sesuai dengan prosedur terbukti masih terdapat pemberian kredit ganda kepada anggota yang masih memiliki pinjaman. Tetapi CIMB Niaga Unit Mikro Laju terus berkembang sesuai dengan peran dan fungsinya sebagai Bank perkreditan yang mampu mensejahterakan masyarakat serta mengembangkan pengusaha kecil dan menengah.

2. Hambatan yang terjadi dalam prosedur pemberian kredit pada PT. Bank CIMB Niaga Unit Mikro Laju dalam proses pemberian kredit masih dalam keterlambatan dalam sistem pencairannya apalagi dalam pemberian kredit dalam jumlah besar. Pengurus Bank masih belum mendapatkan solusi yang tepat untuk mengatasi.

Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, penulis akan memberikan saran yang mungkin bermanfaat bagi PT. Bank CIMB Niaga Unit Mikro Laju Tebing Tinggi dalam prosedur pemberian kredit. Penulis berharap dengan saran yang penulis berikan dapat meningkatkan kinerja dan menciptakan kondisi dan situasi yang lebih baik dari keadaan yang sudah ada untuk selanjutnya dapat menjadi lebih baik dari sekarang dan sebelumnya yaitu:

1. PT. Bank CIMB Niaga Unit Mikro Laju Tebing Tinggi dalam menjalankan prosedur pemberian kredit sebaiknya berdasarkan prosedur yang ada serta melakukan analisis lebih dalam kepada debitur yang melakukan pinjaman agar tidak terjadi kekeliruan antara petugas bank kepada debitur. Pengurus sebaiknya lebih tegas dan teliti dalam memutuskan pinjaman kepada debitur yang masih memiliki pinjaman sebelumnya atau bermasalah kepada bank lain yang terkadang debitur sudah cacat nama di bank lain. 2. PT. Bank CIMB Niaga Unit Mikro Laju

Tebing dalam memberikan pinjaman kepada calon debitur dalam jumlah besar tidak terburu-buru untuk menyetujui pinjaman sehingga proses tidak bertele-tele dan tidak mengalami keterlambatan dalam pencairan dana pinjaman.

DAFTAR PUSTAKA

Handoyo, Soebali. 2013. Prosedur Perbankan.

Grasindo: Jakarta.

Tahuwidjaja, Harjanto. 2012. Perkreditan

Perbankan. BPE: Yogyakarta

Hermawan, Heru. 2008. Basic Microfinance. BPFE:

Yogyakarta

Baridwan, Zaki. 2005. Sistem Akuntasi. BPFE:

Yogyakarta

Marom, Adipati. 2002. Sistem Perusahaan

Gambar

Gambar 1 Data Flow Diagram/DFD Proses Pemberian Kredit Mikro

Referensi

Dokumen terkait

Seluruh staf Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah atas segala bimbingan dan bantuan yang diberikan selama penulis

Sesuai dengan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, beberapa permasalahan dapat dikaji dan diteliti lebih mendalam dan tidak

The objective of the study is to investigate the performance of the LFDC Ultracam-D for semi-automatic DTM generation and to develop quality metrics in terms of

Tujuan konversi ini adalah mengubah biomassa menjadi arang yang bisa digunakan sebagai bahan bakar atau dimanfaatkan.. untuk non energi (misal untuk bahan industri,

Di lokasi stockpile batubara, bila musim kemarau, tanah menjadi kering sehingga debu yang beterbangan menjadi lebih banyak, pengoperasian alat-alat berat seperti crusher di

1) Pertumbuhan ekonomi yang terjadi didaerah dapat diukur dengan perubahan pada suatu sektor perekonomian yang sama untuk dijadikan acuan. 2) Pergeseran proporsional

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan melalui Putusan KPPU menyatakan kelompok usaha Temasek Holdings beserta anak perusahaannya telah terbukti bersalah

Hal ini membuktikan adanya hubungan antarvariabel, dengan demikian Ho ditolak dan Hipotesis Kerja (HK) diterima, yaitu ada pengaruh antara penggunaan internet