• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

TAHUN 2016

RENCANA KINERJA

TAHUNAN (RKT)

rencana

kinerj

a

tahunan (rk

t)

tahun 2016

(2)

Kata Pengantar

Seraya memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan

karunia-Nya, dapat menyelesaikan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Tahun 2014, sebagai penjabaran dari aktivitas selama tahun

pelaksanaan pembangunan dan merupakan amanat dari Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 bahwa

Setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah perlu menyusun Rencana Kinerja Tahunan, sebagai

acuan bagi pelaksanaan kegiatan selama satu tahun.

Rencana Kinerja Tahunan memuat sasaran, indikator kinerja dan target yang harus

dicapai pada tahun 2014, dengan harapan mampu memberikan konstribusi positif bagi upaya

pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam rangka merencanakan pembangunan daerah dan

menciptakan good governance khususnya di lingkungan Bappeda Provinsi Jawa Barat.

Akhir kata, semoga dengan adanya dokumen rencana kinerja tahunan ini dapat

menjadi rujukan dan pedoman pelaksanaan kegiatan di Bappeda Provinsi Jawa Barat,

sehingga dapat menghasilkan kinerja yang efektif dan efisien.

Kepala,

Ir. YERRY YANUAR, MM

Pembina Utama Madya

NIP. 19640129 198803 1 004

i

(3)

Daftar Isi

Kata Pengantar ...

i

Daftar Isi ...

ii

Bab. I Pendahuluan ...

1

1.1. Latar Belakang ...

1

1.2. Dasar Hukum ...

1

1.3. Tugas Pokok dan Fungsi ...

5

Bab. II Rencana Strategis ...

8

2.1. Rencana Strategis Tahun 2013-2018 ...

9

2.2. Rencana Kinerja Tahun 2016 ...

12

Bab. III Penutup ...

24

Lampiran - Lampiran :

-

Lampiran 1 : Rencana Strategis Bappeda Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

-

Lampiran 2 : Rencana Kinerja Bappeda Provinsi Jawa Barat Tahun 2016

(4)

Bab I. Pendahuluan

1.1.

Latar Belakang

Untuk menjamin tercapainya pelaksanaan tugas dan kegiatan Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Barat sesuai dengan yang telah dirumuskan

pada Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja (Renja) Bappeda Provinsi Jawa Barat

Tahun 2016, maka disusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT). RKT merupakan dokumen yang

berisi informasi tentang tingkat atau target kinerja berupa output dan atau outcome yang ingin

diwujudkan oleh suatu organisasi pada satu tahun tertentu. RKT menuntut konsistensi antara

pelaksanaan kegiatan dengan proses dan ketentuan dalam Renja dan Renstra sehingga

diperlukan kompetensi, profesionalisme, dan disiplin pegawai dilingkungan Bappeda Provinsi

Jawa Barat dalam melaksanakan kegiatannya.

Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah, dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan

Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, menyatakan bahwa dokumen RKT adalah

tolok ukur untuk mencapai akuntabilitas kinerja instansi, pertanggungjawaban pencapaian visi,

misi, dan tujuan Bappeda Provinsi Jawa Barat, serta sebagai dasar dalam penetapan

Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2016 bagi Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat kepada

Gubernur

1.2.

Dasar Hukum

Peraturan perundang-undangan yang melatar belakangi penyusunan Rencana Kinerja

Tahunan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat adalah sebagai

berikut :

1.

Undang-undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Barat

(Berita Negara Republik Indonesia tanggal 4 Juli 1950) Jo. Undang-undang Nomor 20

Tahun 1950 tentang Pemerintahan Jakarta Raya (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1950 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 15)

Bappeda Provinsi Jawa Barat

(5)

Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai

Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2007 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4744)

dan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4010);

2.

Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan

Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

3.

Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4286);

4.

Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4355);

5.

Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan

PerUndang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

6.

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

7.

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir

dengan undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4844);

8.

Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Bappeda Provinsi Jawa Barat

(6)

Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4438);

9.

Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007

Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

10.

Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4725);

11.

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

12.

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan

antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah

Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

13.

Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

14.

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

15.

Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas

Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

16.

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara

Bappeda Provinsi Jawa Barat

(7)

17.

Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

18.

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional Tahun 2004-2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2005 Nomor 11);

19.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014 (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2010);

20.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,

Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

21.

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

22.

Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang

Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

23.

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2003 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun 2003 Nomor 2 Seri E);

24.

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 3 Tahun 2005 tentang Pembentukan

Peraturan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2005 Nomor 12 Seri E, Tambahan

Lembaran Daerah Nomor 1);

25.

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 8 Tahun 2008 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025

(Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 7 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor

44) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24

Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 8

Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi

Jawa Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Tahun 2010 Nomor 25 Seri E,

Bappeda Provinsi Jawa Barat

(8)

26.

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun

2013-2018 (Lembaran Daerah Tahun 2013 Nomor 10 Seri E);

27.

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang Urusan

Pemerintahan Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 9 Seri D,

Tambahan Lembaran Daerah Nomor 46);

28.

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pokok-Pokok

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 11 Seri E,

Tambahan Lembaran Daerah Nomor 47);

29.

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat (Berita Daerah Tahun 2009

Nomor 6 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 64);

30.

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua

Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2008 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga

Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat;

31.

Peraturaturan Gubernur Nomor 79 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Sistem

Perencanaan Pembangunan Daerah;

1.3.

Tugas Pokok dan Fungsi

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Barat dibentuk

sesuai ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat

Daerah. Peraturan Pemerintah tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan Peraturan Gubernur

(Pergub) Jawa Barat Nomor 17 Tahun 2015, tentang Tugas Pokok dan Fungsi Bappeda

Provinsi Jawa Barat. Bappeda Provinsi Jawa Barat bertugas menyelenggarakan kebijakan

teknis bidang perencanaan pembangunan daerah provinsi, menyelenggarakan koordinasi,

pembinaan, pengendalian, fasilitasi dan pelaksanaan urusan pemerintahan Daerah Provinsi di

bidang perencanaan pembangunan daerah. Perencanaan daerah tersebut meliputi aspek fisik,

ekonomi, sosial dan budaya, pemerintahan, pendanaan pembangunan, pengendalian dan

Bappeda Provinsi Jawa Barat

(9)

mengidentifikasi, mengolah dan menganalisis data pembangunan.

Fungsi Bappeda Jawa Barat:

1.

Penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis bidang perencanaan pembangunan

daerah;

2.

Penyelenggaraan urusan pemerintahan Daerah Provinsi di bidang perencanaan

pembangunan daerah;

3.

Penyelenggaraan koordinasi, pembinaan dan fasilitasi pelaksanaan urusan

Pemerintah Daerah bidang perencanaan pembangunan daerah;

4.

Penyelenggaraan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan pembangunan Darah

Kabupaten dan Daerah Kota;

5.

Penyelenggaraan pengendalian, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan urusan

pemerintah Daerah Provinsi di bidang perencanaan pembangunan daerah; dan

6.

Penyelenggaraan identifikasi, pengolahan dan penganalisaan data pembangunan.

Tugas Bappeda sebagai salah satu perangkat daerah yaitu membantu Kepala Daerah

menyelenggarakan dan bertanggungjawab atas perencanaan pembangunan daerah,

sebagaimana diamanatkan juga dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah, Kepala BAPPEDA dalam hal ini Kepala BAPPEDA Provinsi Jawa Barat

bertanggungjawab terhadap tugas pokok dan fungsi perencanaan.Dalam melaksanakan tugas

pokok dan fungsi serta sebagai upaya pencapaian visi dan misi Pemerintah Daerah Provinsi

Jawa Barat, Bappeda selalu berupaya untuk terus meningkatkan kinerjanya sebagai lembaga

perencanaan yang handal dengan menjadikan organisasi pembelajaran (learning organization)

dalam semua aspek termasuk penerapan good governance dan clean government. Dalam lima

tahun ke depan, Bappeda memprioritaskan pada peningkatan kapasitas, kecepatan dan mutu

pelayanan, serta efisiensi dan efektifitas pengelolaan sumberdaya yang dimiliki. Anggaran

berbasis kinerja akan menjadi dasar penganggaran, sehingga sasaran dan indikator

pencapaian hasil dari program pembangunan dipersiapkan secara jelas dan terukur serta

digunakan dalam pengendalian dan evaluasi secara konsisten. Untuk menjawab perubahan

lingkungan strategis internal dan eksternal, setiap bidang harus mampu mengantisipasi

perubahan multi dimensi dalam menyusun perencanaan dan merumuskan kebijakan

Bappeda Provinsi Jawa Barat

(10)

Sistem pengendalian dan evaluasi akan terus dioptimalkan dalam proses perencanaan

dan pelaksanaan serta kajian stratejik pembangunan daerah, baik yang terkait dengan

metodologi dan pelaksanaannya maupun penggunaan dan tindak lanjut hasilnya. Selain itu,

peningkatan kemampuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi seluruh insan Bappeda

akan terus dipacu mengingat produk perencanaan yang dinamis, efektif dan efisien sangat

bergantung pada kualitas pengetahuan dan keterampilan sumber daya aparatur

perencananya.

Terorganisirnya basis data dan informasi pembangunan merupakan salah satu

prioritas program ke depan, sehingga Bappeda dan pemangku kepentingan lainnya akan lebih

mudah untuk mengakses, mencari dan mengungkapkan data dan informasi sebagai input

dalam proses perencanaan pembangunan. Bappeda akan terus pula melakukan segala upaya

untuk menjamin produk perencanaan dan hasil kajian stratejik pembangunan tidak saja

berdaya guna dan berdaya hasil bagi penentu kebijakan tetapi juga dapat dimanfaatkan oleh

stakeholders dan publik.

Bappeda Provinsi Jawa Barat

(11)

Bab II. Rencana Strategis

2.1.

Rencana Strategis Tahun 2013-2018

Dalam upaya mendukung pencapaian visi dan misi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa

Barat dan sebagai upaya mewujudkan arah, peran dan kewenangan serta tugas pokok dan

fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat yang diharapkan, maka

ditetapkan Visi Bappeda Provinsi Jawa Barat, yaitu:

“Perencanaan Pembangunan Jawa Barat

yang berkualitas dan akuntabel”

dengan Misi sebagai berikut:

1.

Perencanaan pembangunan yang implementatif.

2.

Perencanaan pembangunan yang selaras dengan fungsi perencanaan pemerintah daerah

(kab/kota) dan pemerintah pusat

3.

Perencanaan pembangunan yang konsisten dan transparan

4.

Perencanaan pembangunan yang didukung oleh SDM yang handal

Dalam upaya mendukung pencapaian visi dan misi Bapeda Provinsi Jawa Barat

tersebut, maka dirumuskan tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan dalam kurun waktu lima

tahun ke depan. Sebagai salah satu komponen dari perencanaan strategis, tujuan yang

dirumuskan merupakan gambaran tentang keadaan yang diinginkan oleh Bappeda selama

kurun waktu lima tahun ke depan adalah sebagai berikut:

1.

Perencanaan pembangunan yang jelas dan terukur

2.

Perencanaan yang terintegrasi, sinkron, dan sinergi

3.

Konsistensi dan transparansi dalam hal perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan

pengawasan

4.

SDM perencana pembangunan yang kompeten

(12)

2.1.1.

Tujuan, Sasaran, Indikator Sasaran dan Program

A.

Tujuan

Dalam upaya mendukung pencapaian visi dan misi Bapeda Provinsi Jawa Barat Tahun

2013-2018, maka tujuan jangka menengah Bappeda Provinsi Jawa Barat sebagai berikut :

1.

Perencanaan pembangunan yang jelas dan terukur

2.

Perencanaan yang terintegrasi, sinkron, dan sinergi

3.

Konsistensi dan transparansi dalam hal perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,

dan pengawasan

4.

SDM perencana pembangunan yang kompeten

B.

Sasaran

Adapun sasaran yang ingin dicapai pada periode 2013-2018 adalah sebagai berikut:

1.

Meningkatnya kesesuaian prioritas pembangunan RKPD terhadap Prioritas

Pembangunan RPJMD

2.

Meningkatnya kesesuaian target program Renstra OPD terhadap target program

RPJMD

3.

Meningkatnya kesesuaian target kegiatan Renja OPD terhadap target prioritas

pembangunan RKPD

4.

Meningkatnya kinerja perencanaan pembangunan daerah

5.

Meningkatnya konsistensi dan kinerja penataan ruang

6.

Meningkatnya kualitas pelayanan perencanaan pembangunan

7.

Meningkatnya konsistensi pelaksanaan pembangunan terhadap rencana

pembangunan

8.

Meningkatnya kesesuaian perencanaan dengan penganggaran

9.

Meningkatnya kompetensi sumberdaya aparatur

10.

Meningkatnya proporsi SDM perencana terhadap kebutuhan ideal

Tujuan dan sasaran jangka menengah Bappeda Provinsi Jawa Barat beserta indikator

kinerjanya disajikan dalam Tabel 2.1 sebagaimana berikut ini:

Tabel 2.1

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah

Tujuan

Sasaran

Indikator Sasaran

Satuan

Target Kinerja

2013

2014

2015

2016

2017

2018

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

1. Meningkatkan

Perencanaan

Pembangunan

yang Terukur

1.1. Meningkatnya

kesesuaian

prioritas

pembangunan

1.1.1 Tingkat

Kesesuaian

Prioritas

Pembangunan

Persen

-

-

-

80

85

90

(13)

Tujuan

Sasaran

Indikator Sasaran

Satuan

Target Kinerja

2013

2014

2015

2016

2017

2018

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

RKPD terhadap

Prioritas

Pembangunan

RPJMD

RKPD

Dengan

Prioritas

Pembangunan

RPJMD

1.2. Meningkatkanya

kesesuaian

target program

Renstra OPD

terhadap target

program

RPJMD

1.2.1 Tingkat

Kesesuaian

Target

Program

Renstra OPD

Terhadap

Target

Program

RPJMD

Persen

-

-

-

80

85

90

1.3 Meningkatnya

kesesuaian

target kegiatan

Renja OPD

terhadap target

prioritas

pembangunan

RKPD

1.3.1 Tingkat

Kesesuaian

Target

Kegiatan

Renja OPD

Terhadap

Target

Prioritas

Pembangunan

RKPD

Persen

-

-

-

80

85

90

2. Perencanaan

yang

terintegrasi,

sinkron, dan

sinergi

2.1 Meningkatnya

kinerja

perencanaan

pembangunan

daerah

2.1.1 Tingkat

keselarasan

rencana

pembangunan

provinsi

dengan

Nasional,

Kab/Kota, dan

wilayah

perbatasan

provinsi

Persen

70

75

80

80

80

80

2.1.2 Persentase

usulan dari

pelaku

pembangunan

yang sesuai

dengan

prioritas

pembangunan

Jawa Barat

Persen

50

60

70

70

70

70

2.2 Meningkatnya

konsistensi dan

kinerja

penataan ruang

2.2.1 Tingkat

kesesuaian

rencana

pembangunan

dengan

Rencana Tata

Ruang

Wilayah

Persen

30

40

50

50

50

50

(14)

Tujuan

Sasaran

Indikator Sasaran

Satuan

Target Kinerja

2013

2014

2015

2016

2017

2018

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

3. Konsistensi

dan

transparansi

dalam hal

perencanaan,

penganggaran,

pelaksanaan,

dan

pengawasan

3.1 Meningkatnya

kualitas layanan

perencanaan

pembangunan

3.1.1 Tingkat

layanan

informasi

perencanaan

pembangunan

daerah

Persen

-

-

-

85

90

95

3.1.2 Tingkat

ketersediaan

data dan

informasi

pembangunan

Persen

85

85

85

85

85

85

Tingkat

aksesibilitas

data dan

informasi

pembangunan

Orang 350.000 400.000 500.000 500.000 500.000 500.000

3.2 Meningkatnya

konsistensi

pelaksanaan

pembangunan

terhadap

rencana

pembangunan

3.2.1 Tingkat

kesesuaian

sasaran

pembangunan

jangka

panjang,

jangka

menengah

dan tahunan

Persen

70

75

80

80

80

80

3.2.2 Tingkat

konsistensi

pelaksanaan

pembangunan

terhadap

rencana

pembangunan

Persen

90

90

90

90

90

90

3.3 Meningkatnya

kesesuaian

perencanaan

dengan

penganggaran

3.3.1 Tingkat

konsistensi

perencanaan

dengan

penganggaran

Persen

80

80

80

90

90

90

4. SDM

perencana

pembangunan

yang

kompeten

4.1 Meningkatnya

kompetensi

sumberdaya

aparatur

4.1.1 Prosentase

aparatur

perencana

OPD &

Kab/Kota

yang memiliki

sertifikat

kompetensi

Persen

0,05

0,06

0,07

0,08

0,09

0,1

4.2 Meningkatnya

proporsi SDM

perencana

terhadap

kebutuhan ideal

Prosentase

SDM

perencana

terhadap

kebutuhan

ideal

Persen

25

27

29

31

33

35

(15)

2.2.

Rencana Kinerja Tahun 2016

2.2.1.

Sasaran dan Indikator Sasaran Strategis

Renja Bappeda Tahun 2016 ditujukan untuk mengoptimalkan kinerja program dan

kegiatan dalam rangka mencapai target dan indikator pada Rencana Strategis (Renstra)

Bappeda Provinsi Jawa Barat Tahun 2016.

Untuk mengakselerasi pencapaian target, indikator dan ketepatan pelaksanaan program

dan kegiatan perlu berlandaskan pada hasil evaluasi pelaksanaan Renja Bappeda Tahun 2016

sampai dengan triwulan I dengan memperhatikan pencapaian tahun 2015 terutama triwulan 3

(tiga) dan 4 (empat). Disamping itu, Renja ini juga perlu memperhatikan dokumen RKPD

Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 serta kebijakan daerah akibat adanya kebijakan nasional

yang harus dilaksanakan di daerah.

Renja Bappeda tahun 2016 masih mengusung 11 program dan 103 kegiatan

seperti yang tertera di dalam dokumen Renja Bappeda Provinsi Jawa Barat Tahun 2016

Dalam upaya mendukung pencapaian Visi dan Misi Bappeda Provinsi Jawa Barat

tersebut, pada tahun 2016 telah ditentukan sasaran dan indikator sasaran strategis yang

ditunjukan sebagai berikut:

1.

Meningkatnya Kesesuaian Prioritas Pembangunan RKPD Terhadap Prioritas

Pembangunan RPJMD, dengan indikator sasaran Tingkat Kesesuaian Prioritas

Pembangunan RKPD Dengan Prioritas Pembangunan RPJMD sebesar 80%;

2.

Meningkatnya Kesesuaian Target Program Renstra OPD Terhadap Target

Program RPJMD, dengan indikator sasaran sebagai Tingkat Kesesuaian Target

Program Renstra OPD Terhadap Target Program RPJMD sebesar 80%;

3.

Meningkatnya Kesesuaian Target Kegiatan Renja OPD Terhadap Target Prioritas

Pembangunan RKPD, dengan indikator sasaran Tingkat Kesesuaian Target Kegiatan

Renja OPD Terhadap Target Prioritas Pembangunan RKPD sebesar 70%;

4.

Meningkatnya kinerja perencanaan pembangunan daerah, dengan indikator

sasaran :

(16)

a.

Tingkat keseuaian perencanaan pembangunan pusat, provinsi dan Kab/Kota dan

Wilayah Perbatasan Provinsi 80 %;

b.

Persentase usulan dari pelaku pembangunan yang sesuai dengan prioritas

pembangunan Jawa Barat 70%

5.

Meningkatnya konsistensi dan kinerja penataan ruang, dengan indikator sasaran

yaitu Tingkat keselarasan rencana tata ruang Provinsi dengan tata ruang Kab/Kota

sebesar 50%

6.

Meningkatnya kualitas layanan perencanaan pembangunan, dengan indikator

sasaran :

a.

Tingkat layanan informasi perencanaan pembangunan daerah sebesar 100 %

b.

Tingkat aksesibilitas informasi pembangunan sebesar 500.000 orang

7.

Meningkatnya konsistensi pelaksanaan pembangunan terhadap rencana

pembangunan, dengan indikator sasaran yaitu :

a.

Tingkat kesesuaian sasaran pembangunan dari perencanaan jangka panjang,

jangka menengah dan tahunan sebesar 80 %.

b.

Tingkat konsistensi pelaksanaan pembangunan terhadap rencana pembangunan

sebesar 90 %.

8.

Meningkatnya kesesuaian perencanaan dengan penganggaran, dengan indikator

sasaran Tingkat kesesuaian perencanaan dengan penganggaran sebesar 90 %

9.

Meningkatnya kompetensi sumberdaya aparatur, dengan indikator sasaran

Prosentase aparatur perencana OPD & Kab/Kota yang memiliki sertifikat kompetensi

sebesar 0,08 %.

10.

Meningkatnya proporsi SDM perencana terhadap kebutuhan ideal, dengan

indikator sasaran Prosentase SDM perencana terhadap kebutuhan ideal sebesar 31 %

Tabel 2.2

Rencana Kinerja Tahunan

(17)

Tahun 2016

No

Tujuan

Sasaran

Indikator Kinerja

Satuan

Target

Tahun

2016

MISI 1 PERENCANAAN PEMBANGUNAN YANG IMPLEMENTATIF

1

Meningkatkan

Perencanaan

Pembangunan yang

Terukur

1)

Meningkatnya

Kesesuaian Prioritas

Pembangunan RKPD

Terhadap Prioritas

Pembangunan RPJMD

Tingkat Kesesuaian

Prioritas Pembangunan

RKPD Dengan Prioritas

Pembangunan RPJMD

persen

80

2)

Meningkatnya

Kesesuaian Target

Program Renstra OPD

Terhadap Target

Program RPJMD

Tingkat Kesesuaian

Target Program Renstra

OPD Terhadap Target

Program RPJMD

persen

80

3)

Meningkatnya

Kesesuaian Target

Kegiatan Renja OPD

Terhadap Target

Prioritas

Pembangunan RKPD

Tingkat Kesesuaian

Target Kegiatan Renja

OPD Terhadap Target

Prioritas Pembangunan

RKPD

persen

80

MISI 2 PERENCANAAN PEMBANGUNAN YANG SELARAS DENGAN FUNGSI PERENCANAAN PEMERINTAH

DAERAH (KAB/KOTA) DAN PEMERINTAH PUSAT

2

Perencanaan yang

terintegrasi, sinkron,

dan sinergi

1)

Meningkatnya kinerja

perencanaan

pembangunan daerah

a)

Tingkat

keselarasan

rencana

pembangunan

provinsi dengan

Nasional, Kab/Kota,

dan wilayah

perbatasan provinsi

persen

80

b)

Persentase usulan

dari pelaku

pembangunan yang

sesuai dengan

prioritas

pembangunan

Jawa Barat

persen

70

2)

Meningkatnya

Konsistensi dan kinerja

penataan ruang

Tingkat kesesuaian

rencana pembangunan

dengan Rencana Tata

Ruang Wilayah

persen

50

MISI 3 PERENCANAAN PEMBANGUNAN YANG KONSISTEN DAN TRANSPARAN

3

Konsistensi dan

transparansi dalam

hal perencanaan,

penganggaran,

pelaksanaan, dan

pengawasan

1)

Meningkatnya Kualitas

Layanan Perencanaan

Pembangunan

a)

Tingkat layanan

informasi

perencanaan

pembangunan

daerah

persen

85

b)

Tingkat

aksesibilitas

informasi

pembangunan

orang

500.000

(18)

No

Tujuan

Sasaran

Indikator Kinerja

Satuan

Target

Tahun

2016

2)

Meningkatnya

konsistensi

pelaksanaan

pembangunan

terhadap rencana

pembangunan

a)

Tingkat kesesuaian

sasaran

pembangunan dari

perencanaan

jangka panjang,

jangka menengah

dan tahunan

persen

80

b)

Tingkat konsistensi

pelaksanaan

pembangunan

terhadap rencana

pembangunan

persen

90

3)

Meningkatnya

kesesuaian

perencanaan dengan

penganggaran

Tingkat kesesuaian

perencanaan dengan

penganggaran

persen

90

MISI 4 PERENCANAAN PEMBANGUNAN YANG DIDUKUNG OLEH SDM YANG HANDAL

4

SDM perencana

pembangunan yang

kompeten

1)

Meningkatnya

kompetensi

sumberdaya aparatur

Prosentase aparatur

perencana OPD &

Kab/Kota yang memiliki

sertifikat kompetensi

persen

0,08

2)

Meningkatnya proporsi

SDM perencana

terhadap kebutuhan

ideal

Prosentase SDM

perencana terhadap

kebutuhan ideal

persen

31

Sementara dengan keterkaitan antara sasaran, program dan indikator program jangka menengah

Bappeda Provinsi Jawa Barat disajikan dalam Tabel 2.3 sebagaimana berikut ini :

Tabel 2.3

Program dan Indikator Program 2013-2018

No

Program

Indikator

TARGET KINERJA PROGRAM TAHUN KE -

2014

2015

2016

2017

2018

1 Program Kerjasama Pembangunan

1 Jumlah kerjasama antar

daerah kabupaten/kota,

dan perbatasan;

antar provinsi;

dan luar negeri (dok)

6

8

10

12

12

2 Jumlah kerjasama

dengan Perguruan

Tinggi, BUMN/BUMD,

Swasta, LSM dalam dan

luar negeri (dok)

3

4

5

6

7

2 Program Perencanaan, Pengendalian

dan Evaluasi Pembangunan Daerah

1 Persentase kesesuaian

pelaksanaan program

pembangunan (%)

80

85

90

95

100

(19)

No

Program

Indikator

TARGET KINERJA PROGRAM TAHUN KE -

2014

2015

2016

2017

2018

2 Tingkat Kesesuaian

antara Perencanaan

dengan Implementasi

(%)

80

90

95

95

100

3 Efektivitas

Pengendalian

Pembangunan Daerah

(%)

95

96

96

97

97

4 Tingkat kesesuaian

perencanaan Provinsi,

Pusat dan

Kabupaten/Kota (%)

75

75

80

80

85

5 Tingkat partisipasi

publik dalam proses

perencanaan (%)

85

90

95

100

100

6 Jumlah Ketersediaan

Dokumen Perencanaan

Regional, Makro,

Spasial dan Sektoral

Daerah (%)

7

8

9

10

10

7 Tingkat partisipasi

publik dalam proses

perencanaan (kali)

10

10

10

10

10

8 Implementasi tematik

kewilayahan oleh SKPD

Provinsi Jawa Barat (%)

50

60

70

80

90

9 Implementasi tematik

kewilayahan oleh

Kabupaten/Kota se-

Jawa Barat (%)

50

60

70

80

90

3 Program Pengembangan

Komunikasi, Informasi, Media Masa

dan Pemanfaatan Teknologi

Informasi

1 Rasio perijinan lembaga

penyiaran (%)

67.59

72.26

76.92

81.58

86.24

2 Status mutu isi siaran

lembaga penyiaran (%)

12

10.35

8.48

7.64

6.85

3 Jumlah Peserta

pengembangan SDM

penyiaran (orang)

1.970

2.270

2.570

2.870

3.170

4 Jumlah masyarakat

melek media penyiaran

dan masyarakat yang

terpapar diseminasi

informasi melalui media

(orang/tahun)

3.600

7.200

14.400

28.800

57.600

5 Persentase Rencana

Umum Pengadaan yang

diumumkan pada

Inaproc (%)

43

47.5

52.5

57.5

62.5

(20)

No

Program

Indikator

TARGET KINERJA PROGRAM TAHUN KE -

2014

2015

2016

2017

2018

6 Tingkat pelayanan

informasi perencanaan

dan pembangunan

daerah (%),

80

90

95

100

100

7 Indeks Teknologi

Informasi Komunikasi

(TIK) (%)

3

2.6

2.65

2.7

2.75

8 Jumlah penduduk melek

TIK (orang)

12.540.

000

13.79

4.000

15.173.

400

16.690.

740

18.359.

814

9 Jumlah infrastruktur

pendukung

penyelenggaraan

kominfo (koneksi)

90

95

100

105

110

4 Program Pengembangan kompetensi

Aparatur

1 Prosentase pegawai

yang mencapai SKP

diatas 70% (%)

70

73

0.75

0.78

0.8

2 Persentase aparatur

yang kompeten dan

berkualitas (%)

85

90

95

100

100

5 Program Peningkatan Kesejahteraan

Sumber Daya Aparatur

1 Prosentase Pegawai

yang terpenuhi

kebutuhan

kesejahteraan sesuai

standar Daerah (%)

50

55

60

65

70

6 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

1 Persentase unit kerja

SKPD/Balai/UPT/UPTD

ysng terpenuhi

pemenuhan kebutuhan

operasional dasar

dalam rangka

mendukung tugas

pokok dan fungsinya

(%)

100

100

100

100

100

7 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur

1 Jumlah pengadaan

sarana dan prasarana

kerja aparatur (buah)

75

100

125

150

200

8 Program Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Aparatur

1 Jumlah sarana dan

prasarana yang

dilakukan pemeliharaan

rutin di setiap

OPD/Balai/UPT/UPTD/

UPTB (unit)

150

200

250

300

350

9 Program Peningkatan

Pengembangan sistem pelaporan

capaian kinerja dan keuangan

1 tingkat kesesuaian

pelaporan kinerja sesuai

dengan standar

akuntansi (%)

100

100

100

100

100

2 Tingkat akurasi,

kecepatan dan

kecermatan dalam

pengelolaan dan

pelaporan keuangan

(%)

100

100

100

100

100

(21)

No

Program

Indikator

TARGET KINERJA PROGRAM TAHUN KE -

2014

2015

2016

2017

2018

10 Program Pengembangan

Data/Informasi/Statistik Daerah

1 Persentase pemenuhan

kebutuhan

data/informas/statistik

daerah (%)

60

75

80

85

90

2 Jumlah dokumentasi

data/informasi/statistik

daerah (dok)

9

9

9

9

9

11 Program Penataan Ruang

1 Tingkat ketersediaan

pranata penataan ruang

pengembangan tiga

Metroplitan (%)

50

80

100

100

100

2 Tingkat ketersediaan

pranata penataan ruang

pengembangan tiga

pusat pertumbuhan (%)

50

80

100

100

100

3 Tingkat penanganan

ketersedian Rencana

Rinci Tata Ruang (%)

50

80

100

100

100

2.2.2.

Program, Kegiatan dan Anggaran 2016

Memperhatikan hasil evaluasi, isu strategis, rancangan kerangka ekonomi daerah dan

kerangka pendanaan, serta dalam rangka pencapaian sasaran prioritas pembangunan, maka

tema pembangunan Tahun 2016 adalah :

“Satu Perencanaan Jabar untuk Peningkatan Daya Saing, Kemandirian dan Kesiapan dalam

Persaingan Global”

Dalam mencapai tujuan pembangunan berdasarkan tema yang sudah ditetapkan

tersebut, maka Bappeda sebagai lembaga perencana yang handal serta menjadi organisasi

pembelajaran (learning organization) dalam semua aspek termasuk penerapan good

governance dan clean government menetapkan Rencana Kerjanya yang terdiri dari

program-program dan kegiatan-kegiatan untuk mengerahkan seluruh sumber daya sebagai masukan

serta menghasilkan keluaran dalam bentuk produk perencanaan, pelaksanaan, pengendalian

dan evaluasi.

Pelaksanaan anggaran Bappeda tahun 2016 terdiri dari 11 program dan 86 kegiatan

(22)

dengan Total pembiayaan sebesar Rp. 84.553.590.000,- dengan rincian (terlampir) sebagai

berikut:

1.

Urusan Wajib

1.1.

Bidang Penataan Ruang.

1.

Program Penataan Ruang

1.

Revisi RTRW Provinsi Jawa Barat Tahun 2009 - 2029

2.

Penyelenggaraan BKPRD Provinsi Jawa Barat

1.2.

Bidang Perencanaan Pembangunan

2.

Program Kerjasama Pembangunan

3.

Kerjasama Pembangunan Jawa Barat

3.

Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah

4.

Pembangunan Sumberdaya Insani dan Standar Kesejahteraan di Metropolitan

Jawa Barat

5.

Penyusunan Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran Daerah Jawa Barat

6.

Kegiatan METR Penyusunan Rencana Kebutuhan Investasi Metropolitan

Cirebon Raya

7.

Penyelenggaran TIM Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Provinsi

Jawa Barat

8.

Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 untuk penyusunan RKPD

Provinsi Jawa

9.

Penyusunan Naskah Akademik dan Rancangan Peraturan Gubernur rencana

besar pembangunan kesejahteraan Sosial, Pembangunan Kependudukan dan

Pembangunan Kesehatan Provinsi Jawa Barat.

10.

TKW-Keberhasilan Implementasi Kegiatan Tematik Kewilayahan

11.

Perencanaan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

12.

Perencanaan Penyelenggaraan Pemerintah di Wilayah Perbatasan Provinsi

Jawa Barat

13.

Perencanaan Pendanaan Pembangunan Non APBD

14.

Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi di Jawa Barat

15.

Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat

16.

Penyusunan Rencana Kerja Bappeda

17.

PPP-Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pusat Pertumbuhan

(23)

Rancabuaya Raya

18.

PPP-Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pusat Pertumbuhan

Palabuhanratu Raya

19.

METR - Penyusunan Rencana Induk Pembangunan Metropolitan Cirebon

Raya

20.

METR - Penyusunan Rencana Induk Pembangunan Metropolitan

BODEBEKKARPUR Raya

21.

METR - Penyusunan Rencana Induk Pembangunan Metropolitan Bandung

Raya

22.

PPP-Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pusat Pertumbuhan

Pangandaran Raya

23.

Penyusunan Rencana Besar Destinasi Wisata Dunia

24.

Penyusunan Perubahan RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018 dan

Perubahan RPJPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2005 - 2025

25.

Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur

Jawa Barat Tahun 2015

26.

Perencanaan Pembangunan Bidang Fisik

27.

Penyusunan Kebijakan dan Koordinasi RAD-GRK Provinsi Jawa Barat

28.

Penyusunan Evaluasi RKPD Provinsi dan Kab/Kota Jawa Barat tahun 2016

29.

Penyusunan Evaluasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Kab/Kota

30.

Penyusunan Evaluasi Kinerja Midterm RPJMD Provinsi Jawa Barat tahun

2013-2018

31.

Penyusunan Dokumen Perubahan KUA PPAS Tahun 2016 dan KUA PPAS

Tahun 2017

32.

Penyelenggaraan Penghargaan Perencanaan

33.

Penyelenggaraan Koordinasi Pengelolaan Program Penanganan Lahan Kritis

dan Sumber Daya Air Berbasis Masyarakat (PLKSDA-BM)

34.

METR-Penyelenggaraan Dewan dan Badan Metropolitan dan Pusat

Pertumbuhan Provinsi Jawa Barat

35.

Peningkatan Wawasan dan Kualitas Perencanaan Aparatur Desa

36.

Pengendalian dan Pelaporan Kinerja Pembangunan Jawa Barat

(24)

37.

Penyelenggaraan Tim Pengembangan Wilayah Jabar Bagian Utara

38.

Penyelenggaraan Tim Pengembangan Wilayah Jabar Bagian Selatan

39.

Penyusunan Analisis Perkembangan Ekonomi Makro Ekonomi Tahunan Jawa

Barat

40.

Pengelolaan Tim CSR Jawa Barat

41.

Pengelolaan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Provinsi Jawa Barat

42.

Pengelolaan Sistem Irigasi Partisipastif Program WISMP 2

43.

Pengembangan Taman Budaya Ilmu dan Teknologi di kawasan Pendidikan

Jatinangor

44.

Penyelenggaraan TIM Manajemen Pengembangan Kawasan Pendidikan dan

RISET di Jawa Barat.

45.

Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tahun 2016

46.

Komite Perencana Pembangunan Jawa Barat

47.

LU Komisi Daerah Lansia

48.

Forum Perencanaan Daerah Provinsi Jawa Barat

49.

Penyusunan Blue Book pembangunan di Jawa Barat

50.

Penyusunan Master Plan dan Valuasi Komprehensif Pengembangan Kota

Raya Walini

51.

METR-Penyelenggaraan Tim Pengembangan Kota Raya Walini di

Metropolitan Bandung Raya

52.

Penyelenggaraan Tim Pusat Pengendalian dan Pemanfaatan Pembangunan

Terpadu Jawa Barat

53.

Revisi Renstra Bappeda Tahun 2013 - 2018

54.

Perencanaan Pembangunan Bidang Sosial Dan Budaya

55.

Penyelenggaraan TIM Akselerasi Pencapaian IPM 80

56.

Pelaksanaan dan Koordinasi Ekonomi Produktif Lansia

57.

METR Penyusunan Rencana Kebutuhan Investasi Metropolitan

BODEBEKKARPUR

58.

PPP-Penyusunan Kebutuhan Rencana Investasi Pusat Pertumbuhan

Pangandaran Raya

59.

PPP-Penyusunan Kebutuhan Rencana Investasi Pusat Pertumbuhan

Rancabuaya Raya

(25)

60.

PPP-Penyusunan Kebutuhan Rencana Investasi Pusat Pertumbuhan

Palabuhanratu Raya

61.

METR Penyusunan Rencana Kebutuhan Investasi Metropolitan Bandung Raya

62.

Penyusunan DED Ruangan Gardu Pandang Etalase Perencanaan

63.

Sosisalisasi Program Studi diluar Domisili (PDD)

64.

Survey terinci Program Studi diluar domisili (PDD)

65.

Penyusunan Perda BUMD Pembangunan Metropolitan dan Pusat

Pertumbuhan Jawa Barat (MP2JB)

66.

Penyusunan PERDA Pembangunan Sumberdaya Insani Jawa Barat.

1.3.

Bidang Komunikasi dan Informatika

4.

Program Pengembangan Komunikasi, Informasi, Media Massa dan

Pemanfaatan Teknologi Informasi

67.

Publikasi Proses Perencanaan Pembangunan Melalui Media

68.

Pelayanan Data dan Informasi Hasil Analisis Pembangunan

69.

Pengelolaan Jendela Dunia Perencanaan Pembangunan Daerah

70.

Pengembangan Sistem RKPD JABAR ONLINE 2101 dan Sistem APBD

JABAR ONLINE

1.4.

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Keuangan Daerah, Kepegawaian dan

Persandian

5.

Program Pengembangan Kompetensi Aparatur;

71.

Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Aparatur Bappeda Provinsi Jawa

Barat

6.

Program Peningkatan Kesejahteraan Sumber Daya Aparatur;

72.

Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur UPTB Pusdalisbang

73.

Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur Bappeda Provinsi

Jawa Barat

7.

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

74.

Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran UPTB Pusdalisbang

75.

Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Terpusat BAPPEDA Provinsi

Jawa Barat

8.

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;

76.

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BAPPEDA Provinsi Jawa Barat

(26)

77.

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTB Pusdalisbang

78.

Pembangunan KLP2D

9.

Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur;

79.

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perkantoran Bappeda

80.

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perkantoran UPTB Pusdalisbang

10.

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan;

81.

Penyusunan Rencana Kinerja, Evaluasi, dan Pelaporan Internal Bappeda

82.

Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan Bappeda Provinsi

Jawa Barat

1.5.

Statistik

11.

Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah

83.

Surveillance Audit Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 untuk pelayanan

Data Pembangunan Jawa Barat

84.

Penguatan Informasi Pembangunan Daerah Jawa Barat

85.

Pengelolaan Satu Data Pembangunan Jawa Barat

86.

Kajian Analisis Pembangunan Jawa Barat

(27)

Bab III. Penutup

Dokumen Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2016 ini merupakan komitmen Bappeda

Provinsi Jawa Barat dalam penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance) serta

sebagai upaya untuk penyelenggaraan pemerintahan yang bersih (clean government)

sebagaimana diharapkan oleh semua pihak.

Adapun dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Bappeda Provinsi Jawa Barat

merupakan penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana

strategis yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan.

Perencanaan kinerja merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapai sasaran dan program

yang telah ditetapkan pada tahun yang direncanakan.

Rencana kinerja ini dapat tercapai bila dilaksanakan dengan penuh dedikasi dan kerja

keras oleh sumberdaya manusia dan potensi yang ada, dengan harapan mampu memberikan

konstribusi positif bagi upaya pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam rangka merencanakan

pembangunan daerah khususnya di lingkungan Bappeda Provinsi Jawa Barat. Dimana

keberhasilan suatu organisasi tidak hanya diukur dari habisnya anggaran yang telah

dialokasikan, tetapi difokuskan pada pada aspek efisiens yang dapat dicapai, kualitas output

yang dihasilkan serta efektivitas mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Dengan tersusunya Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) ini, diharapkan dapat

memberikan gambaran yang jelas dan transparan atas pelaksanaan program dan kegiatan

yang akan dilaksanakan oleh Bappeda Provinsi Jawa Barat pada Tahun 2016.

(28)

(6) (7) (9) 1 1.1 Meningkatkan Perencanaan Pembangunan yang Terukur

Jumlah kerjasama antar daerah kabupaten/kota, dan perbatasan (dok);

6 8 8 12 12

Indikator ini merupakan indikator baru yang muncul pada Renstra Revisi (2016)

antar provinsi (dok); 10 11 11 10 10

dan luar negeri (dok) 3 4 5 6 7

Jumlah kerjasama dengan Perguruan Tinggi, BUMN/BUMD, Swasta, LSM dalam dan luar negeri (dok)

3 4 5 6 7

1.1.1.1.2 Mengoptimalkan penilaian prioritas RKPD Aspek Aparatur, Politik dan Hukum Terhadap Prioritas RPJMD

Persentase kesesuaian pelaksanaan program pembangunan (%)

80 85 90 95 100

1.1.1.1.3 Mengoptimalkan penilaian prioritas RKPD Aspek Agama, Pendidikan dan Kebudayaan Terhadap Prioritas RPJMD

Tingkat Kesesuaian antara Perencanaan

dengan Implementasi (%) 80 90 95 95 100 1.1.1.1.4 Mengoptimalkan penilaian prioritas RKPD Aspek Kependudukan dan Kesehatan Terhadap Prioritas RPJMD

Efektivitas Pengendalian Pembangunan

Daerah (%) 95 96 96 97 97

1.1.1.1.5 Mengoptimalkan penilaian prioritas RKPD Aspek Tata Ruang dan LH

Terhadap Prioritas RPJMD Tingkat kesesuaian perencanaan Provinsi,

Pusat dan Kabupaten/Kota (%) 75 75 80 80 85

1.1.1.1.6 Mengoptimalkan penilaian prioritas RKPD Aspek Infratruktur WilayahTerhadap Prioritas RPJMD

Tingkat partisipasi publik dalam proses

perencanaan (%) 85 90 95 100 100

1.1.1.1.7 Mengoptimalkan penilaian prioritas RKPD Aspek Pertanian Terhadap Prioritas RPJMD

Jumlah Ketersediaan Dokumen Perencanaan Regional, Makro, Spasial dan Sektoral Daerah (%)

7 8 9 10 10

1.1.1.1.8 Mengoptimalkan penilaian prioritas RKPD Aspek Dunia Usaha, Industri, Perdagangan, dan Pariwisata Terhadap Prioritas RPJMD

Tingkat partisipasi publik dalam proses

perencanaan (kali) 10 10 10 10 10

Implementasi tematik kewilayahan oleh

SKPD Provinsi Jawa Barat (%) 50 60 70 80 90

Implementasi tematik kewilayahan oleh

Kabupaten/Kota se- Jawa Barat (%) 50 60 70 80 90

1.1.1.2.1 Mengoptimalkan penyediaan data dan analisis indikator pembangunan

Persentase pemenuhan kebutuhan

data/informas/statistik daerah (%) 60 75 80 85 90

1.1.1.3.1 Mengoptimalkan penyusunan Evaluasi RPJMD

Jumlah dokumentasi data/informasi/statistik

daerah (dok) 9 9 9 9 9

1.1.2 Mewujudkan Kesesuaian Target Program Renstra OPD Terhadap Target Program RPJMD

Tingkat Kesesuaian Target Program Renstra OPD Terhadap Target Program RPJMD

- - 80 85 90 1.1.2.1.1 Mengoptimalkan Penilaian Kesesuaian Target Program Renstra OPD Aspek Kerjasama Pembangunan Terhadap Target Program RPJMD

Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah;

Persentase kesesuaian pelaksanaan program

pembangunan (%) 80 85 90 95 100

Program Kerjasama Pembangunan

Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah;

Program Pengembangan Data/Informasi/statistik daerah (5) (5) 90 1.1.1.1.1 Mengoptimalkan penilaian prioritas RKPD Aspek Kerjasama Pembangunan Terhadap Prioritas RPJMD (8) Perencanaan pembangunan yang implementatif 1.1.1 Mewujudkan Kesesuaian Prioritas Pembangunan RKPD Terhadap Prioritas Pembangunan RPJMD Tingkat Kesesuaian Prioritas Pembangunan RKPD Dengan Prioritas Pembangunan RPJMD (dalam %) - - 80 85 (1) (2) (3)

(29)

Program Renstra OPD Aspek Aparatur, Politik, dan Hukum Terhadap Target Program RPJMD

Tingkat Kesesuaian antara Perencanaan

dengan Implementasi (%) 80 90 95 95 100

1.1.2.1.3 Mengoptimalkan Penilaian Kesesuaian Target Program Renstra OPD Aspek Agama, Pendidikan dan Kebudayaan Terhadap Target Program RPJMD

Efektivitas Pengendalian Pembangunan

Daerah (%) 95 96 96 97 97

1.1.2.1.4 Mengoptimalkan Penilaian Kesesuaian Target Program Renstra OPD Aspek Kependudukan dan Kesehatan Terhadap Target Program RPJMD

Tingkat kesesuaian perencanaan Provinsi,

Pusat dan Kabupaten/Kota (%) 75 75 80 80 85

Tingkat partisipasi publik dalam proses

perencanaan (%) 85 90 95 100 100

Jumlah Ketersediaan Dokumen Perencanaan Regional, Makro, Spasial dan Sektoral Daerah (%)

7 8 9 10 10

Tingkat partisipasi publik dalam proses

perencanaan (kali) 10 10 10 10 10

Implementasi tematik kewilayahan oleh

SKPD Provinsi Jawa Barat (%) 50 60 70 80 90

Implementasi tematik kewilayahan oleh

Kabupaten/Kota se- Jawa Barat (%) 50 60 70 80 90

1.1.2.1.5 Mengoptimalkan Penilaian Kesesuaian Target Program Renstra OPD Aspek Tataruang dan LH Terhadap Target Program RPJMD

Tingkat ketersediaan pranata penataan

ruang pengembangan tiga Metroplitan (%) 50 80 100 100 100

Tingkat ketersediaan pranata penataan ruang pengembangan tiga pusat pertumbuhan (%)

50 80 100 100 100

Tingkat penanganan ketersedian Rencana

Rinci Tata Ruang (%) 50 80 100 100 100

1.1.2.1.6 Mengoptimalkan Penilaian Kesesuaian Target Program Renstra OPD Aspek Infrastruktur Wilayah Terhadap Target Program RPJMD

Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah;

Persentase kesesuaian pelaksanaan program

pembangunan (%) 80 85 90 95 100

1.1.2.1.7 Mengoptimalkan Penilaian Kesesuaian Target Program Renstra OPD Aspek Pertanian Terhadap Target Program RPJMD

Tingkat Kesesuaian antara Perencanaan

dengan Implementasi (%) 80 90 95 95 100

1.1.2.1.8 Mengoptimalkan Penilaian Kesesuaian Target Program Renstra OPD Aspek Dunia Usaha, Industri, Perdagangan dan Pariwisata Terhadap Target Program RPJMD

Efektivitas Pengendalian Pembangunan

Daerah (%) 95 96 96 97 97

1.1.2.2.1 Mengoptimalkan Penyusunan Evaluasi RKPD

Tingkat kesesuaian perencanaan Provinsi,

Pusat dan Kabupaten/Kota (%) 75 75 80 80 85

(30)

perencanaan (%) 85 90 95 100 100 Jumlah Ketersediaan Dokumen

Perencanaan Regional, Makro, Spasial dan Sektoral Daerah (%)

7 8 9 10 10

Tingkat partisipasi publik dalam proses

perencanaan (kali) 10 10 10 10 10

Implementasi tematik kewilayahan oleh

SKPD Provinsi Jawa Barat (%) 50 60 70 80 90

Implementasi tematik kewilayahan oleh

Kabupaten/Kota se- Jawa Barat (%) 50 60 70 80 90

1.1.3 Mewujudkan Kesesuaian Target Kegiatan Renja OPD Terhadap Target Prioritas Pembangunan RKPD

Tingkat Kesesuaian Target Kegiatan Renja OPD Terhadap Target Prioritas Pembangunan RKPD

- - 80 85 90 1.1.3.1.1 Mengoptimalkan Penilaian Kesesuaian Target Renja OPD Aspek Kerjasama Pembangunan Terhadap Target Prroritas Pembangunan RKPD

Jumlah kerjasama antar daerah

kabupaten/kota, dan perbatasan; 6 8 10 12 12

antar provinsi; 10 11 11 10 10

dan luar negeri (dok) 3 4 5 6 7

Jumlah kerjasama dengan Perguruan Tinggi, BUMN/BUMD, Swasta, LSM dalam dan luar negeri (dok)

3 4 5 6 7

1.1.3.1.2 Mengoptimalkan Penilaian Kesesuaian Target Renja OPD Aspek Aparatur, Politik, dan Hukum Terhadap Target Prioritas Pembangunan RKPD

Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah;

Persentase kesesuaian pelaksanaan program

pembangunan (%) 80 85 90 95 100

1.1.3.1.3 Mengoptimalkan Penilaian Kesesuaian Target Renja OPD Aspek Agama, Pendidikan dan Kebudayaan Terhadap Target Prroritas Pembangunan RKPD

Tingkat Kesesuaian antara Perencanaan

dengan Implementasi (%) 80 90 95 95 100

1.1.3.1.4 Mengoptimalkan Penilaian Kesesuaian Target Renja OPD Aspek Kependudukan dan Kesehatan Terhadap Target Prioritas Pembangunan RKPD

Efektivitas Pengendalian Pembangunan

Daerah (%) 95 96 96 97 97

Tingkat kesesuaian perencanaan Provinsi,

Pusat dan Kabupaten/Kota (%) 75 75 80 80 85

Tingkat partisipasi publik dalam proses

perencanaan (%) 85 90 95 100 100

Jumlah Ketersediaan Dokumen Perencanaan Regional, Makro, Spasial dan Sektoral Daerah (%)

7 8 9 10 10

Tingkat partisipasi publik dalam proses

perencanaan (kali) 10 10 10 10 10

Implementasi tematik kewilayahan oleh

SKPD Provinsi Jawa Barat (%) 50 60 70 80 90

Implementasi tematik kewilayahan oleh

Kabupaten/Kota se- Jawa Barat (%) 50 60 70 80 90

Program Kerjasama Pembangunan

(31)

OPD Aspek Tataruang dan LH Terhadap Target Prroritas Pembangunan RKPD

Tingkat ketersediaan pranata penataan

ruang pengembangan tiga Metroplitan (%) 50 80 100 100 100

Tingkat ketersediaan pranata penataan ruang pengembangan tiga pusat pertumbuhan (%)

50 80 100 100 100

Tingkat penanganan ketersedian Rencana

Rinci Tata Ruang (%) 50 80 100 100 100

1.1.3.1.7 Mengoptimalkan Penilaian Kesesuaian Target Renja OPD Aspek Pertanian Terhadap Target Prroritas Pembangunan RKPD

Persentase kesesuaian pelaksanaan program

pembangunan (%) 80 85 90 95 100

1.1.3.1.8 Mengoptimalkan Penilaian Kesesuaian Target Renja OPD Aspek Dunia Usaha, Industri, Perdagangan dan Pariwisata Terhadap Target Prioritas Pembangunan RKPD

Tingkat Kesesuaian antara Perencanaan

dengan Implementasi (%) 80 90 95 95 100

1.1.3.2.1 Mengoptimalkan Penyusunan Evaluasi

Renja OPD Efektivitas Pengendalian Pembangunan

Daerah (%) 95 96 96 97 97

1.1.3.2.2 Mengoptimalkan Pelaporan Pelaksanaan

Renja OPD Tingkat kesesuaian perencanaan Provinsi,

Pusat dan Kabupaten/Kota (%) 75 75 80 80 85

2 Perencanaan pembangunan yang selaras dengan fungsi perencanaan pemerintah daerah (kab/kota) dan pemerintah pusat 2.1 Perencanaan yang terintegrasi, sinkron, dan sinergi 2.1.1 Keterlibatan pelaku pembangunan dalam proses perencanaan

Persentase usulan dari pelaku pembangunan yang sesuai dengan prioritas pembangunan Jawa Barat

50 60 70 70 70 2.1.1.1.1 Koordinasi dan komunikasi perencanaan OPD/Biro lingkup Provinsi Jawa

Barat Tingkat partisipasi publik dalam proses

perencanaan (%) 85 90 95 100 100

2.1.1.1.2 Meningkatkan peran Dunia Usaha, Komunitas/LSM, Perguruan Tinggi dalam tahapan perencanaan pembangunan

Jumlah Ketersediaan Dokumen Perencanaan Regional, Makro, Spasial dan Sektoral Daerah (%)

7 8 9 10 10

2.1.1.1.3 Koordinasi dan komunikasi provinsi dengan pemerintah kab/kota dan pemerintah pusat dalam proses perencanaan

Tingkat partisipasi publik dalam proses

perencanaan (kali) 10 10 10 10 10

2.1.1.2.1 Meningkatkan kemudahan dan keamanan mekanisme pengusulan perencanaan

pembangunan Implementasi tematik kewilayahan oleh

SKPD Provinsi Jawa Barat (%) 50 60 70 80 90

2.1.1.2.2 Meningkatkan dukungan mekanisme pengusulan perencanaan pembangunan melalui pemanfaatan

teknologi informasi Implementasi tematik kewilayahan oleh

Kabupaten/Kota se- Jawa Barat (%) 50 60 70 80 90

2.1.1.3.1 Diversifikasi media

komunikasi publik Rasio perijinan lembaga penyiaran (%) 67.59 72.26 76.92 81.58 86.24

Status mutu isi siaran lembaga penyiaran

(%) 12 10.35 8.48 7.64 6.85

1.1.3.1.6 Mengoptimalkan Penilaian Kesesuaian Target Renja OPD Aspek Infrastruktur Wilayah Terhadap Target Prioritas Pembangunan RKPD

Program Pengembangan Komunikasi, Informasi, Media Massa dan Pemanfaatan Teknologi Informasi

Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah;

Referensi

Dokumen terkait

• Akibat penyebaran yang seperti ini, dijumpai beberapa bentuk psoriasis yaitu bentuk titik ( psoriasis pungtata ), bentuk tetes tetes ( psoriasis gutata ), bentuk numular

“Toksisitas Pemberian Berulang Infusa Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) terhadap Histopatologi Hati, Ginjal, Jantung, dan Limpa Tikus Jntan Galur Sprague Dawley”.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis mencoba melakukan penelitian untuk melakukan analisa mengenai hal-hal yang terjadi pada pekerja/buruh wanita mengenai

Berbagai masalah tindak pidana kecelakaan lalu lintas yang terjadi belakangan ini terutama tindak pidana yang dilakukan oleh anak, dimana dalam tahap penyidikan masih

Dengan mengidentifikasi kata, siswa dapat menjelaskan makna yang ada pada kosakata yang berkaitan dengan keadaan cuaca secara tepat.. Dengan kegiatan menulis kesimpulan, siswa

Informasi yang diterima seseorang sedikit banyak akan berpengaruh terhadap pola pikir penerimanya, sebab baik langsung atau tidak langsung, informasi akan

Dari gambar 4.2 terjadi kenaikan tegangan dengan pemasangan kapasitor di GI Blambangan Umpu tetapi hal tersebut tidak menyebabkan tegangan di GI Gumawang menjadi 135 kV.. Dengan

Hasil analisis tingkat kesulitan, daya pembeda, dan fungsi distraktor soal ujian nasional tahun 2013/2014 dan uji keyakinan melalui perbandingan dengan perhitungan