RANCANG BANGUN PROTOTIPE
MEKANISME VIBRATION ENERGY
RECOVERY SYSTEM (VERS) YANG
DIPASANG PADA BOGIE KERETA API
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2012
SISTEMATIKA LAPORAN
•
BAB I PENDAHULUAN
•
BAB II KAJIAN PUSTAKA
•
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
•
BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBUATAN
PROTOTIPE
PEMANASAN
GLOBAL
semakin
menipisnya
persediaan
sumber energi
bahan bakar fosil
VERS
(Vibration Energy Recovery System
)
EKSITASI
VERS
LISTRIK BANGKITAN GETARAN
• salah satu alat transportasi umum yang penting di indonesia
•Menggunakan bahan bakar minyak ( solar ) untuk menggerakkan lokomotif dan generator untuk mensuplai kebutuhan listrik semua gerbong
RUMUSAN MASALAH
•
Bagaimana merancang Protipe VERS yang
dapat memanfaatkan getaran pada sistem
suspensi kereta api agar menghasilkan energi
listrik.
•
Bagaimana menentukan material yang tepat
pada Prototipe VERS agar mampu beroperasi
dengan baik.
TUJUAN
•
Merancang dan membangun Prototipe VERS
pada sistem suspensi yang dipasang pada
bogie kereta api .
•
Mengetahui pemilihan material yang tepat
pada Prototipe VERS agar berfungsi dengan
baik dan biaya pembuatannya dapat
terjangkau di kalangan industri menengah ke
bawah.
BATASAN MASALAH
•
Kecepatan kereta api bernilai konstan.
•
Berat gerbong dalam kondisi ber- penumpang, yaitu 40 ton.
•
Kecepatan naik turun suspensi V = 0,175 m/s, kecepatan
maksimum yang diperoleh dari Simulink MATLAB dan
mendekati data PT KAI, dimana V= 0,15 m/s.
•
Dimensi Prototipe VERS disesuaikan dengan space kosong
pada bogie kereta api.
•
Getaran-getaran yang timbul selama alat bekerja tidak
diperhitungkan.
•
Kuat medan magnet , jumlah lilitan dan diameter kawat
kumparan pada generator elektrik disesuaikan dengan yang
ada dipasaran.
MANFAAT PENELITIAN
1. Menyediakan sumber energi alternatif bagi industri
yang bergerak dalam bidang transportasi, khususnya
kereta api.
2. Menyediakan data kekuatan dan dimensi material
dari
VERS
pada sistem suspensi yang dipasang pada
bogie kereta api.
3.Membantu mahasiswa untuk dapat memahami dan
mengerti secara langsung aplikasi nyata dari ilmu
KAJIAN PUSTAKA
•
Penelitian Terdahulu
MIT (Massacusetts Institute of
Technology
)
kembangkan sistem
peredam kejut sekaligus penghasil listrik
untuk kendaraan
•
Prinsip Kerja
Prototipe peredam kejut yang mereka buat
memanfaatkan gerakan naik turun piston pada
sistem hidrolik yang mendorong cairan pelumas
untuk memutar turbin yang terpasang di dalamnya
dan menggerakkan generator. Generator inilah
yang nantinya akan menghasilkan listrik. Listrik
yang dihasilkannya juga disimpan dalam baterai
atau digunakan langsung untuk peralatan elektrik di
KAJIAN PUSTAKA
•
BOGIE KERETA API
•
Fungsi bogie : Meningkatkan kecepatan dan kenyamanan
kendaraan, memudahkan perjalanan melalui tikungan, dan
meningkatkan kapasitas muat
•
1 gerbong kereta api terdiri atas 2 bogie
•
1 bogie terdiri atas 4 roda, 8 pegas ulir roda, dan 4 pasang
pegas ulir bogie (pegas ayun)
KAJIAN PUSTAKA
•
Generator Listrik
•
Generator merupakan alat untuk mengubah energi mekanik
menjadi energi listrik
•
Syarat : ada perubahan fluks magnetik yang terjadi dengan
menggerakkan magnet dalam kumparan atau sebaliknya
dengan menggunakan energi dari sumber lain maka akan
timbul arus listrik.
Spur Gear (Roda Gigi Lurus)
• Data yang diperlukan :
1. sudut kontak (), 2. velocity ratio (i),
3. putaran roda gigi (n), 4. diametral pitch (P) dan 5. jarak pusat poros (c).
•
Diameter roda gigi (d):
•
Jarak pusat poros (c):
•
dimana : dp = diameter pinion
dg = diameter gear
P
Ntp
dp
P
Ntg
dg
2
dg
dp
c
•
Torsi pada poros (T):
•
Gaya tangensial (Ft):
•
Gaya bending (Fb):
•
Pitch line velocity (Vp):
np
HP
T
63000
dp
T
Ft
2
P
Y
x
b
x
So
Fb
12
n
d
Vp
•
Beban dinamis (Fd):
untuk 0
Vp
2000 ft/min
untuk 2000
Vp
4000 ft/min
•
Lebar gigi (b):
syarat agar roda gigi aman:
dimana:
Ft
Vp
Fd
600
600
Ft
Vp
Fd
1200
1200
Ft
Vp
Fd
78
78
K
Q
b
dp
Fw
:Fd
Fw
Dimana :
• Berat roda gigi (w):
• Analisa Kekuatan (metode AGMA) Terhadap patahan: Syarat:
dg
dp
dg
Q
2
24
dp
b
w
AMAN
Sad
T
J
b
Kv
Km
Ks
P
Ko
Ft
T
•
dimana:
Ft = gaya tangensial (lb)
Ko= faktor koreksi beban lebih
P = diametral pitch
Ks = faktor koreksi ukuran
Km= faktor distribusi beban
Kv = faktor dinamis
b = lebar gigi (in)
J = faktor bentuk
R T LK
K
K
Sat
Sad
•
dimana:
Sat= tegangan ijin material (psi)
K
L= faktor umur
K
T= faktor temperatur
K
R= faktor keamanan
•
Analisa Kekuatan (metode AGMA)
Terhadap keausan :
syarat:
I
b
d
Cv
Cf
Cm
Cs
Co
Ft
Cp
c
•
dimana:
Cp=koeffisien elastis bahan
Ft = gaya tangensial (lb)
Co= faktor keausan
Cs= faktor ukuran
Cm=faktor distribusi beban
Cf = faktor kondisi permukaan
Cv= faktor dinamis
d = diameter pinion (in)
b = tebal gigi (in)
I = faktor bentuk
R T H LC
C
C
C
Sac
Sad
• dimana:
Sac= tegangan kontak ijin (psi) CL = faktor umur
CH = faktor perb. pengerasan CT = faktor temperature
CR = faktor keamanan
•
Analisa Tegangan Bending (metode Lewis)
•
dimana :
S
o= Tegangan statis (psi)
b
= Lebar gigi (in)
Y
= Lewis form factor
Kt
= Faktor temperatur
P
= Diametral pitch
Fd
P
Kt
Y
b
S
o
.
.
.
Poros
•
Untuk setiap arah gaya yang digambarkan
dengan arah ke atas bernilai positif (+), dan
untuk setiap arah gaya yang digambarkan
dengan arah ke bawah bernilai negatif (-).
Sedangkan untuk momen yang putarannya
CCW (berlawanan arah jarum jam) bernilai
positif (+), dan untuk momen yang putarannya
CW (searah jarum arah jarum jam) bernilai
• Menghitung diameter poros
Teori kegagalan MSST + Saderberg
• Endurance Limit:
• dimana:
Se = endurance limit
Kf = faktor konsentari tegangan
S’n = endurance limit of material CR = faktor keandalan
CF = faktor pengerjaan permukaan
CS = faktor koreksi ukuran
CW = faktor koreksi pengelasan
• Dimana : SF = faktor keamanan
Syp = Tegangan yang diijinkan Se = Endurance limit
M = Resultan Momen terbesar T = Torsi poros
Pasak
Bantalan (Bearing)
•
Bantalan adalah elemen mesin yang menumpu poros berbeban,
sehingga putaran atau gerak bolak-balik dapat berlangsung secara
halus, aman dan masa pemakaian dapat lebih lama.
•
Beban ekuivalen dari bantalan
P = ( X . V . Ft + Y . Fa )
Dimana : P = beban ekuivalen (lb)
Fr = beban radial (lb)
X = konstanta radial ( tabel )
V = faktor putaran
= 1 untuk ring dalam berputar
Fa = beban aksial (lb)
•
Umur bantalan
dimana : = umur bantalan dalam jumlah putaran = umur bantalan dalam jam kerja
C = beban dinamis (lb) P = beban equivalen (lb)
b = konstanta tergantung pada type bantalan b = 3, untuk bantalan ball bearing
b = 10/3, untuk bantalan roller bearing n = putaran poros 10 L h L10
METODOLOGI PENELITIAN
•
Dalam rancang bangun mekanisme pemanen
energi yang dipasang pada bogie kereta api
,
dikerjakan melalui tahapan sebagai berikut :
a. Tahap Kajian Pustaka
b. Tahap Desain dan Perancangan Produk
c. Tahap Perhitungan
•
Flowchart Penelitian Secara Umum
Mulai
Kajian Pustaka
Survey Lapangan dan Pengambilan Data- Data
Proses Pemodelan Sistem dan Penurunan Rumus
Proses Perancangan dan Perhitungan dimensi dan Kekuatan Material
Prototipe VERS Proses Pembuatan Prototipe VERS A A Analisa Hasil
Kesimpulan dan Saran
•
Flowchart Perancangan Produk
Mulai Kecepatan input Penentuan dimensi prototipe VERS Penentuan mekanisme Prototipe VERSMenentukan rasio gigi dengan membandingkan putaran input
dengan putaran output yang diinginkan
B
B
Perhitungan dimensi dan kekuatan material dari Prototipe VERS (poros,
roda gigi, bearing, dan pasak)
Pembuatan Prototipe VERS
Kesimpulan
Prototipe VERS
Pemasangan VERS pada Bogie Kereta Api Proses Assembly VERS
Prototipe VERS
•
Pada alat ini terdapat beberapa komponen utama, antara
lain:
1. Generator
2. Gear Box yang terdiri atas:
a. Spur Gear (Roda Gigi Lurus)
b. Bevel Gear (Roda Gigi Kerucut)
c. Rack (Gigi Lurus)
d. One Way Gear
e. Poros
f.
Bearing (Bantalan)
g. Pasak
Analisa dan Perhitungan
•
Perhitungan Roda Gigi
1. Spur Gear
Contoh Perhitungan Kekuatan Bahan Roda Gigi
Perancangan Pasangan
Spur Gear
•
Spesifikasi Roda Gigi 1 dan 2 (asumsi)
Jenis Roda Gigi
: Spur Gear
Ratio kecepatan ( rv)
: 2,9
Sudut kontak ( Ø )
: 20
oBahan Roda Gigi 1 dan 2
: PolyAcethal (POM)
Diameter Roda Gigi 1 (dp)
: 3,425 inch
Diameter Roda Gigi 2 (dg)
: 1,18 inch
Putaran Roda Gigi 1 (n
p)
: 66,88 rpm
Putaran Roda Gigi 2 (n
g)
: 193,952 rpm
Diametral Pitch (P)
: 15 (untuk d= 3 inch,
Contoh Perhitungan Kekuatan Bahan Roda Gigi
• Menghitung Jumlah Gigi (Nt) • Jumlah Gigi Roda Gigi 1 (Ntp):
dp x P = 3,425 x 15 = 51,375 = 52 gigi • Jumlah Gigi Roda Gigi 2 (Ntg):
dg x P = 1,18 x 15 = 17,7 = 18 gigi
• Perhitungan Torsi Pinion (T)
T = • Kecepatan keliling (Vp) lbin n Hp p 43 , 25 88 , 66 63000 027 , 0 63000
12
.
.
p p pd
n
V
59
,
938
min
12
425
,
3
88
,
66
ft
• Gaya-gaya yang bekerja pada Roda Gigi: • Gaya tangensial (Ft)
• Gaya Normal (Fn )
• Gaya Radial (Fr)
• Gaya Dinamis (Fd)
Gaya dinamis ditentukan berdasarkan kecepatan kelilingnya, yaitu untuk 0 Vp 2000 ft /min. maka gaya dinamisnya:
.
8
,
15
20
cos
85
,
14
cos
lb
Ft
Fn
. 85 , 14 425 , 3 43 , 25 2 2 lb d T F p t .
41
,
5
20
tan
.
85
,
14
tan
.
lb
Ft
Fr
.
33
,
16
85
,
14
600
938
,
59
600
600
600
lb
F
V
F
d
p t
•
Perhitungan tebal roda gigi (
b
):
Ditentukan berdasarkan beban keausan Buckingham:
Rumus:
Dimana: K= faktor keausan beban (
wear load factor
)
Dari tabel katalog polimer didapat data-data untuk polyacethal
(POM):
Safe static stress
:
S
o= 5400 Psi
Wear Load Factor
: K = 20
K
Q
b
d
F
w
p
in
Nt
Nt
Nt
Q
g p g514
,
0
18
52
18
2
2
•
Gaya dinamis
F
d=
F
w(
allowable wear load
)
Sehingga tebal gigi:
•
Pengecekan Roda Gigi Dengan Metode Lewis
Persamaan Lewis:
Keterangan:
F
b= beban bending yang diijinkan (lb)
S
=
S
o= tegangan statik yang diijinkan = 5400 psi
Y
= faktor bentuk Lewis
= 0,41 (dari katalog polymer)
maka:
F
b>
F
d, maka perencanan roda gigi adalah AMAN
.
55
,
0
20
514
,
0
425
,
3
33
,
16
.
.
Q
K
in
d
F
b
p d
P
Y
b
S
F
b
106
,
272
.
15
41
,
0
55
,
0
5400
lb
Fb
•
Pengecekan Roda Gigi Dengan Metode AGMA
Tegangan desain maksimum yang diijinkan (
S
ad):
Rumus:
Keterangan:
S
at= tegangan yang diijinkan dari bahan = 5400 psi
Dari tabel katalog polymer (lihat lampiran)
K
L= faktor umur = 1
Dari tabel 10-8 dengan harapan roda gigi dapat dipakai
lebih dari 10
6putaran
K
T= faktor temperatur = 1, untuk temperatur operasi dibawah
250
F
K
R= faktor keamanan atau ketahanan = 1,33
Dari tabel 10-10 dengan kondisi desain normal
r T L at ad
K
K
K
S
S
•
Maka :
• Tegangan pada akar gigi: Rumus:
Keterangan:
Ft = gaya tangensial = 5,41 lb.
Ko = faktor koreksi beban lebih (over load) = 1,25
Dari tabel 10-4 dengan kondisi light shock dan beban merata
Ks = faktor koreksi ukuran = 1 untuk spur gear
Km = koreksi distribusi beban = 1,25
Dari tabel 10-5 dengan kondisi face width (b) dibawah 2 in.
Kv = faktor dinamis = 0,93
Dari gambar 10-21 diambil kurva 3 untuk spur gear yang dibuat dengan mesin hobbing atau shaping
J = Faktor bentuk/geometri = 0,2
Dari gambar 10-23 dengan kondisi Nt,p = 52 gigi dan Nt,g = 18 gigi
psi Sad 4060,15 33 , 1 1 1 5400
J
b
K
K
K
P
K
F
v m S t t
0
•
maka:
= 953,4 psi
•
S
ad>
t, maka perencanaan roda gigi AMAN dari kerusakan
2
,
0
72
,
0
93
,
0
25
,
1
1
15
25
,
1
41
,
5
t
• Pengecekan Keausan Roda gigi Dengan Metode AGMA
Rumus:
Keterangan:
c = jumlah tegangan kontak (Contact stress number)
Cp = koefisien yang tergantung dari sifat elastis bahan.
Dari tabel katalog polymer, untuk bahan dari polyacethal, Cp = 1500.
Co = faktor beban lebih = Ko = 1,25
Dari tabel 10-4 dengan kondisi light shock dan beban merata
Cv = faktor dinamis = 1
Dari gambar 10-27. Dipilih kurva 1 dengan harapan beban dinamis yang
timbul adalah relatif kecil.
Cs = faktor ukuran = 1
Cm = faktor distribusi beban = 1,2, dari gambar 10-31
I = faktor geometri = 0,2
Dari gambar 10-32 ,Ntp = 52
Cf = faktor kondisi permukaan = 1 untuk kondisi permukaan tidak terlalu baik dan kemungkinan ada tegangan sisa.
I b d C C C C C F C v f m s o t p c
•
maka:
Kondisi yang harus dipenuhi untuk evaluasi:
Keterangan:
S
ac=
tegangan kontak yang diijinkan = 8000 psi
Dari tabel katalog polymer
C
L=
faktor umur = 1
Gambar 10-33, dengan harapan roda gigi dapat dipakai lebih dari
10
7cycle
.
C
H=
faktor perbandingan kekerasan = 1,02
Karena material yang digunakan sama (gambar 10-34)
C
T=
faktor temperatur = 1 untuk temperatur kerja tidak lebih dari 250
F
C
R=
faktor keamanan = 1,33 untuk kondisi normal (tabel 10-16)
maka:
c
6135,34 psi
Dengan kondisi tersebut maka perencanaan roda gigi AMAN dari keausan.
psi c 6045 2 , 0 72 , 0 425 , 3 1 1 2 , 1 1 25 , 1 41 , 5 1500 R T H L ac c C C C C S 33 , 1 1 02 , 1 1 000 . 8 c
CONTOH PERHITUNGAN POROS 1
Dari perhitungan sebelumnya diperoleh data-data sebagai berikut: • One Way Gear
• Bahan : Steel
• Diameter (d1) : 1,97 in 0,05 m • Tebal gigi (t) : 0,59 in 0,015 m • Massa Jenis (ρ) : 7861,1 kg/m3
• Asumsi diameter poros (d2) : 0,01 m • Volume (V) = La x t = ¼ π (d12 – d 22) x t = ¼ π (0,052 – 0,012) x 0,015 = 27,1. 10-6 m3
• Berat One Way Gear (W) = m.g = ρ x V x g
= 7861,1 kg/m3 x 27,1. 10-6 m3 x 9,81 m/s2
= 2,06 N
= 0,46 lb ,dimana 1N = 0,22481 lb
CONTOH PERHITUNGAN POROS 1
•
Spur Gear 1
•
Bahan
: Polyacethal (POM)
•
Diameter (d
1)
: 3,425 in
•
Tebal gigi (t)
: 0,71 in
•
Massa Jenis (ρ)
: 0,051 lb/in
3•
Asumsi diameter poros (d
2)
: 0,39 in
•
Volume (V)
= La x t
= ¼ π (d
12– d
22) x t
= ¼ π (3,425
2– 0,39
2) x 0,71
= 6,455 in
3•
Berat
Spur Gear 1
(W)
= ρ x V
= 0,051 lb/in
3x 6,455 in
3= 0,33 lb
•
Dimana : A =
Bearing
B =
One Way Gear
C =
Spur Gear 1
D =
Bearing
Dari perhitungan sebelumnya diperoleh data-data sebagai berikut:
W
B= 0,46 lb
Fn
C= 15,8 lb
Fn
B=27,5 lb
FBD Bidang Vertikal
• ΣMA = 0 (CCW +) - (FtB + WB)0,6 + (Fnc – Wc)1,4 + 2,2 Dv = 0 -(25,82 + 0,46)0,6 + (15,8 -0,33)1,4 + 2,2 Dv = 0 Dv = - 2,7 (arah kebalikan) • ΣFy = 0 Av – FtB –WB + Fnc – Wc + Dv= 0 Av - 25,82 – 0,46 + 15,8 - 0,33 + (-2,7) = 0 Av = 13,51 lb•
Potongan 1-1
ΣM1 = 0 (CCW+) M1= Av . x1 M1= 13,51 . x1 Untuk x1 = 0 M1 = 0 lbin Untuk x1 = 0,6 M1 =8,11 lbin •Potongan 2-2
ΣM2 = 0 (CCW+) M2 + (FtB+ WB)x2 + Av(0,6+x2)=0 M2 + (25,82+ 0,46)x2 + 13,51(0,6+x2)=0 M2 = 8,11 – 12,77 x2 Untuk x2 = 0 M2 = 8,11 lbin Untuk x2 = 0,8 M2 = -2,11 lbin•
Potongan 3-3
ΣM3 = 0 (CW+) M3= Dv . x3 M3= -2,7 . x3 Untuk x3= 0 M3 = 0 lbin Untuk x3 = 0,8 M3 = -2,1 lbinFBD Bidang Horizontal
• ΣMA = 0 (CCW +) - FnB.0,6 + Ftc 1,4 + 2,2 DH = 0 -27,5. 0,6 + 14,85. 1,4 + 2,2 DH = 0 DH = -1,95 (arah kebalikan) • ΣFy = 0 AH – FnB + Ftc + DH= 0 AH – 27,5 + 14,85 + (-1,95) = 0 AH = 14,6 lb• Potongan 1-1 ΣM1 = 0 (CCW+) M1= AH . x1 M1= 14,6 . x1 Untuk x1 = 0 M1 = 0 lbin Untuk x1 = 0,6 M1 =8,76 lbin • Potongan 2-2 ΣM2 = 0 (CCW+) M2 + FnB,. x2 - AH(0,6+x2)=0 M2 + 27,5. x2 - 13,51(0,6+x2)=0 M2 = 8,76 – 12,9 x2 Untuk x2 = 0 M2 = 8,76 lbin Untuk x2 = 0,8 M2 = -1,56 lbin • Potongan 3-3 ΣM3 = 0 (CW+) M3= DH . x3 M3= -1,95 . x3 Untuk x3= 0 M3 = 0 lbin Untuk x3 = 0,8 M3 = -1,56 lbin
•
Diagram Momen Bidang Vertikal
•
Momen di titik B MB =
=
= 11,94 lbin
•
Momen di titik C MC =
=
= 2,6 lbin
Diambil Momen terbesar di titik B: M = 11,94 lbin
Data bahan poros ASTM A47
• Sy = 35 ksi • Su = 53 ksi • S’n ≈ 0,5 x Su ≈ 0,5 x 53 ksi ≈ 26,5 ksi • Survival rate 95 % DMF = 1,64 • CR = 1 – 0,08 DMF = 1 – 0,08 x 1,64 = 0,87 • CS = 0,7 • CF = 0,76 • CW = 1 • CT = 1• Working endurance limit
Se = CR . CS . CF . CW. CT . S’n
= 0,87 x 0,7 x 0,76 x 1 x 1 x 26,5 ksi = 12,26 ksi
• Faktor keamanan = SF = 2
Perhitungan Diameter Poros
•
Teori kegagalan MSST + Saderberg
0,5 =
0,5 =
D³ = 0,025 in³
D = 0,3 in
D = 8 mm
(diameter minimum poros)
Maka besar diameter poros yang digunakan = 12 mm
Perancangan Bearing (Bantalan)
•
Perencanaan Umur Bantalan
Direncanakan minimal gerbong kereta api dioperasikan selama 12 jam
setiap hari, dan umur bantalan selama 3 tahun maka didapatkan :
•
Umur Bantalan (L
10) = 12 x 7 x 52 x 3 tahun
= 13104 jam
•
Jenis :
Rolling Ball Bearing
•
Merek
: SKF
hari jam ggu hari min ggu hari minContoh Perhitungan Bearing
•
Resultan gaya pada Bantalan (FrA)
•
Asumsi :
Faktor Rotasi (V) = 1,2 ,dimana ring luar berputar
Karena tidak ada pengaruh gaya aksial, maka :
Sehingga : X = 1 ; dan Y = 0
•
P
A= X. V . Fr + Y. Fa
= 1. 1,2 . 19,9
= 23,88 lb
lb
AV
AH
FrA
(
)
2
(
)
2
(
14
,
6
)
2
(
13
,
51
)
2
19
,
9
e
FrA
V
Fa
0
.
Perencanaan Jenis Bantalan
Diameter Poros 1 (D1) = 12 mm
,b=3, untuk roller ball bearing
kN C lb C C P n C P C n b b 398 , 0 5 , 89 88 , 23 10 88 , 66 60 13104 10 . 60 L . 60 10 L 3 1 6 1 6 10 6 10
•
Dari tabel SKF, didapatkan jenis bearing 61800
•
Diameter Dalam (d)
= 10 mm
•
Diameter Luar (D)
= 19 mm
•
Tebal (B)
= 5 mm
•
Beban Statis (Co)
= 0,585 kN
•
Putaran maksimum (n max) = 48.000 rpm
PERANCANGAN PASAK
• Contoh Perhitungan Pasak
• Bahan = Alumunium Alloys 2014
• Diameter poros = 0,47 in
• Syp = 14 ksi
• Ssyp = 0,58 x 14000 lb/in² = 8120 lb/in²
• SF = 1,5
• Torsi = 25,43 lbin
• Dari tabel 7-7 pada lampiran diperoleh: W = 1/8 in H = 1/8 in
dimana : W = lebar pasak (in)
H = tinggi pasak (in)
L = panjang pasak (in)
• Pemeriksaan dengan menggunakan tegangan geser
L
L
L
L
0,16 in
•
Pemeriksaan dengan menggunakan tegangan kompresi
,dimana Ft = 2 T/dp
L
L
L
L
0,185 in
Agar aman dipakai L 0,185 in, yaitu L = 0,2 in
KESIMPULAN DAN SARAN
•
Kesimpulan
1. Putaran input pada one way gear adalah 66,88 rpm.
2. Roda gigi yang digunakan adalah spur gear dan bevel gear.
3. Diameter spur gear:
Roda gigi 1 = 3,425 in. Roda gigi 2 = 1,18 in. 4. Diameter bevel gear:
Roda gigi 3 = 4,37 in. Roda gigi 4 = 1,18 in. Roda gigi 5 = 4,5 in. Roda gigi 6 = 1,18 in. 5. Diameter poros yang digunakan:
Poros 1 = 0,47 in. Poros 2 = 0,39 in. Poros 3 = 0,39 in. Poros 4 = 0,39 in.
6. Jenis bantalan yang digunakan adalah single row deep groove ball bearing dengan merk SKF type 61800 dan 628/8-2Z.
7. Pasak yang digunakan adalah tipe square key dengan panjang: Pada poros 1 = 0,2 in.
Pada poros 2 = 0,25 in. Pada poros 3 = 0,3 in. Pada poros 4 = 0,35 in.