BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Strategi Sanitasi Kota (SSK) Sumba Tengah adalah suatu dokumen perencanaan strategis yang disusun untuk dijadikan pedoman bagi pelaksanaan pembangunan Sanitasi Kabupaten Sumba Tengah secara komprehensif, berkelanjutan dan partisipatif untuk memberikan layanan Sanitasi bagi masyarakat Kabupaten Sumba Tengah dan untuk tercapainya target minimal layanan Sanitasi yang tertuang dalam RPJMN Sanitasi 2010-2014 yang mengacu pada Millennium Development Goals (MDGs), kebijakan Nasional AMPL, maupun peraturan lainnya yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat, Provinsi, ataupun Kota.
Guna menghasilkan Strategi Sanitasi Kota sebagaimana tersebut di atas, maka diperlukan suatu kerangka kerja yang menjadi dasar dan acuan bagi penyusunan Strategi Sanitasi Kota dengan tujuan agar strategi sanitasi tersebut memiliki dasar hukum yang jelas dan dapat diimplementasikan.
Pengembangan layanan Sanitasi harus didasari oleh suatu Rencana Pembangunan Sanitasi Jangka Menengah (3 sampai 5 tahunan) yang kompehensif dan bersifat strategis. Rencana jangka menengah yang juga disebut Strategi Sanitasi Kota (SSK) Sumba Tengah itu memang dibutuhkan mengingat daerah-daerah di Indonesia akan memerlukan waktu bertahun-tahun untuk memiliki layanan Sanitasi yang memenuhi prinsip layanan Sanitasi menyeluruh. Oleh karena itu melalui Program Nasional Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman maka pemerintah pusat telah memberikan bantuan/ suport pendampingan tehnis bagi Pokja Sanitasi/AMPL yang ada di tingkat daerah kabupaten/kota untuk bersama-sama mulai menyusun dokumen perencanaan sanitasi di daerahnya masing – masing, yang pada tahap awal akan disusun dalam bentuk Buku Putih Sanitasi (BPS) yang akan menggambarkan/memetakan kondisi eksisting sanitasi di daerah tersebut pada saat itu dan selanjutnya menyusun dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) yang akan menjawab berbagai permasalahan serta kondisi sanitasi yang masih harus dibenahi tersebut.
Strategi Sanitasi Kota (SSK) Sumba Tengah juga dibutuhkan sebagai pengikat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan para pelaku pembangunan Sanitasi lainnya untuk dapat terus bersinergi mengembangkan layanan Sanitasi Kotanya. Setelah disepakati, Strategi Sanitasi Kota (SSK) Sumba Tengah akan diterjemahkan kedalam rencana tindak tahunan (annual action plan), atau yang biasa di sebut RKPD/Renja SKPD yang terkait dalam Pokja SanitasiAMPL tersebut. Isi dokumen SSK ini, yaitu informasi lebih rinci dari berbagai usulan kegiatan (program atau proyek) pengembangan layanan sanitasi yang disusun sesuai tahun rencana penganggaran dan pelaksanaannya.
Strategi Sanitasi Kota ( SSK ) Sumba Tengah berisikan mulai dari Visi, Misi dan Tujuan Sanitasi Kabupaten Sumba Tengah serta strategi-strategi pencapaiannya. Berikut cakupan dari Strategi Sanitasi Kota (SSK) yang terbagi dalam dua aspek penting, yaitu :
a. Aspek Teknis; mencakup strategi dan kegiatan pengembangan strategi sub-sektor Sanitasi yang terdiri dari Air Limbah, Persampahan, Drainase, dan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
b. Aspek Pendukung; mencakup strategi dan penyusunan pengembangan dari sub sektor pemerintah daerah diantaranya Peraturan dan Kebijakan Daerah, Keuangan, Komunikasi, Keterlibatan Pelaku Bisnis, Pemberdayaan masyarakat, aspek Jender dan kemiskinan serta Monitoring dan Evaluasi.
1.2 Maksud dan Tujuan 1.2.1 Maksud
Maksud dari penyusunan dokumen Strategi Sanitasi Kota (SSK) Sumba Tengah adalah tersusunnya dokumen perencanaan Strategis Sanitasi yang dapat dijadikan rujukan perencanaan pembangunan Sanitasi di Kabupaten Sumba Tengah untuk jangka menengah (5 tahunan).
1.2.2 Tujuan
Tujuan penyusunan dokumen kerangka kerja Strategi Sanitasi Kota (SSK) ini adalah : 1) Sebagai pedoman pembangunan sanitasi Kota mulai Tahun 2015 - 2019.
2) Sebagai gambaran tentang arah kebijakan pembangunan Sanitasi Kabupaten Sumba Tengah selama 5 tahun ke depan, yaitu tahun 2015 sampai dengan tahun 2019.
3) Sebagai dasar penyusunan strategi dan langkah-langkah pelaksanaan kebijakan serta penyusunan program jangka menengah dan tahunan pada sektor Sanitasi
4) Sebagai dasar dan pedoman bagi semua pihak (lembaga/instansi, masyarakat dan pihak swasta) yang akan melibatkan diri untuk mendukung dan berpartisipasi dalam pembangunan Sanitasi di Kabupaten Sumba Tengah.
1.3 Metodologi
Strategi Sanitasi Kota (SSK) Sumba Tengah ini disusun oleh Pokja AMPL Kabupaten Sumba Tengah secara partisipatif dan terintegrasi seluruhnya melalui sekertariet Bappeda Kabupaten Sumba Tengah, dan dilakukan melalui diskusi, wawancara, lokakarya dan pembekalan baik yang dilalukan oleh Tim Pokja sendiri maupun dengan dukungan fasilitasi dari Tim Konsultan. Metode yang digunakan dalam penyusunan SSK ini menggunakan beberapa pendekatan dan alat bantu yang secara bertahap untuk menghasilkan dokumen perencanaan yang lengkap. Serangkaian kegiatan dan metoda dilakukan bersama pokja, baik pelatihan, survey, diskusi, wawancara dan pembekalan.
Metode penyusunan SSK ini, terdiri dari tahapan sebagai berikut :
1. Melakukan penilaian dan pemetaan kondisi sanitasi Kota saat ini (dari Buku Putih Sanitasi), untuk belajar dari fakta-fakta sanitasi guna memetakan kondisi sanitasi yang tidak diinginkan. Pada tahap ini Pokja mengkaji kembali Buku Putih Sanitasi Kotanya untuk memastikan kondisi yang ada saat ini, khususnya kondisi yang tidak diinginkan atau permasalahan-permasalahan yang ada dalam pengelolaan sanitasi Kota. Kondisi pada semua sub sektor layanan sanitasi yang terdiri; sub sektor air limbah, sub sektor persampahan, sub sektor drainase perkotaan dan sub sektor perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Metoda yang digunakan adalah kajian data sekunder dan kunjungan lapangan untuk melakukan verifikasi informasi.
2. Menetapkan kondisi sanitasi yang diinginkan ke depan yang dituangkan kedalam visi dan misi Sanitasi Kota, serta tujuan serta sasaran pembangunan Sanitasi Kota. Dalam perumusan bagian ini tetap mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan dokumen perencanaan lainnya yang ada di Kabupaten Sumba Tengah. 3. Menilai kesenjangan antara kondisi saat ini dengan kondisi yang diinginkan. Menganalisis
kesenjangan yang digunakan untuk mendeskripsikan issue strategis dan kendala yang mungkin akan dihapadapi dalam mencapai tujuan.
4. Merumuskan strategi sanitasi kota yang menjadi basis penyusunan program dan kegiatan pembangunan Sanitasi Kota jangka menengah (5 tahunan). Dengan alat analisis SWOT mengkaji kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, serta Diagram Sistem Sanitasi.
1.4 Posisi SSK dan Kaitannya dengan Dokumen Perencanaan Lain
1.4.1. Hubungan Strategi Sanitasi Kota dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
RPJMD atau Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumba Tengah dipergunakan sebagai sumber dasar bagi penyusunan SSK untuk perencanaan tahun 2015 s/d 2019. Oleh karena itu, SSK merupakan penjabaran operasional dari RPJMD khususnya yang berkaitan dengan pembangunan bidang sanitasi yang bersifat lintas sektor, komprehensif, berkelanjutan dan partisipatif sesuai dengan konsep dasar pemikiran RPJMD.
1.4.2. Hubungan SSK dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sumba Tengah.
RTRW dipergunakan sebagai salah satu bahan dasar bagi penyusunan SSK tahun 2015 s/d 2019. Dalam RTRW Kabupaten Sumba Tengah Tahun 2011-2031 diperkirakan jumlah penduduk akan meningkat sehingga membutuhkan penanganan yang lebih komprehensif, khususnya dalam bidang pengelolaan sanitasi seperti pengelolaan sub sektor persampahan, air limbah domestik dan drainase.
1.4.3. Hubungan SSK dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
SSK diharapkan dapat menjadi bahan dasar bagi penyusunan RKPD Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah dalam penyusunan rencana kerja tahunan pemerintah daerah khususnya dalam bidang sanitasi. Dengan demikian diharapkan adanya prioritas kebijakan dalam penetapan pagu anggaran dan program kegiatan untuk bidang sanitasi setiap tahun anggarannya mulai tahun 2015 sampai dengan 2019 sehingga nantinya pembangunan sanitasi benar-benar dapat terakomodir dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Sumba Tengah.
1.4.4. Hubungan SSK dengan Renstra SKPD
Renstra SKPD sebagai penjabaran dari RPJMD juga dipergunakan sebagai referensi penyusunan SSK khususnya tahun rencana dari 2015 s/d 2019. Dokumen SSK diharapkan akan menjadi acuan dalam penyusunan Renstra SKPD sehingga pembangunan sanitasi di Kabupaten Sumba Tengah dapat terwiujud secara berkesinambungan, sinergis dan simultan.
POKJA AMPL KABUPATEN SUMBA TENGAH
III - 1
BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASIDalam rangka mewujudkan visi dan melaksanakan misi pembangunan sanitasi Kabupaten
Sumba Tengah, maka perlu dirumuskan tujuan dan sasaran strategis yang akan dicapai dalam kurun
waktu lima tahun kedepan. Tujuan dan sasaran strategis dirumuskan untuk memberikan arah terhadap
program pembangunan sanitasi serta dalam rangka memberikan kepastian operasionalisasi dan
keterkaitan antara misi dengan program pembangunan sanitasi, sehingga memberikan gambaran yang
jelas tentang ukuran-ukuran terlaksananya misi dan tercapainya visi.
Persoalan dan dimensi pembangunan sanitasi yang dihadapi selalu berubah dari waktu ke
waktu dan makin kompleks. Permasalahan dan tantangan yang dihadapi akan semakin bertambah
banyak, sedangkan kemampuan dan sumberdaya pembangunan y
ang tersedia cenderung
terbatas. Oleh karena itu pemerintah daerah harus mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya yang
tersedia untuk memenuhi tuntutan yang tidak terbatas dengan membuat pilihan dalam bentuk skala
prioritas. Dalam menentukan pilihan tersebut, maka Pemerintah Daerah tetap bersikap realistis,
dengan tidak membuat sasaran-sasaran yang sejak semula disadari tidak bias dipenuhi.
Adapun tujuan dan sasaran pembangunan sanitasi Kabupaten Sumba Tengah per sub sector
periode 2014-2018 diuraikan sebagai berikut.:
3.1. Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik
Penanganan air limbah domestic merupakan bagian untuk mendukung terwujudnya lingkungan
yang berkualitas dan lestari, lingkungan perumahan layak huni dan tidak ada masyarakat yang
BABS (buang air besar sembarang). Sebagaimana dijelaskan dalam Buku Putih Sanitasi bahwa
dengan menggunakan analisis SWOT disimpulkan bahwa posisi pengelolaan sanitasi di
Kabupaten Sumba Tengah pada komponen air limbah domestic berada pada kuadran IV yakni
posisi diversifikasi terpusat, maka strategi yang akan ditempuh kedepan dalam pengelolaan air
limbah adalah memanfaatkan kekuatan yang ada untuk menghindari ancaman.
Untuk itu ditetapkan tujuan, sasaran dan strategi pengembangan air limbah domestic
sebagaimana tabel 3.1.berikutin
POKJA AMPL KABUPATEN SUMBA TENGAH
III - 2
Tabel 3.1 : Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan Air Limbah DomestikTujuan Sasaran Strategi
Pernyataan Sasaran Indikator Sasaran Meningkatkan
kesadaran masyarakat untuk menggunakan jamban dan septic tank serta berpartisipasi dalam pengelolaan air limbah
Berkurangnya praktek Buang Air Besar Sembarangan (BABS) dari 78% menjadi 30% di tahun 2018
Jumlah penduduk yang melakukan praktek BABS berkurang menjadi 30% di tahun 2018
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
masyarakat tentang pengelolaan jamban dan septic tank
Mengefektifkan sosialisasi tentang larangan BABS melalui pendidikan anak usia sekolah
Mewujudkan sistem pengelolaan air limbah domestik secara terpadu
Pengoptimalan program perencanaan
pengembangan pengelolaan air limbah domestik secara terpadu
Tersedianya master plan pengelolaan air limbah secara terpadu serta tersedianya dokumen AMDAL
Menyusun master plan pengelolaan air limbah secara terpadu . Penyusunan outline plan pengelolaan air limbah. Penyusunan dokumen AMDAL
Tersedianya sarana dan prasarana pengelolaan air limbah domestik
Tersedianya IPLT, IPAL dan
mobil penyedot tinja Menyediakan sarana danprasarana instalasi pengelolaan air limbah (IPLT dan IPAL). Menyediakan mobil penyedot tinja. Menyiapkan perangkat
peraturan dan kelembagaan dalam penyelenggaraan pengelolaan air limbah domestik
Ditetapkannya peraturan daerah dan pedoman teknis mengenai pengelolaan air limbah domestik di tahun 2016
Tersedianya peraturan daerah mengenai pengelolaan air limbah domestik. Tersedianya peraturan daerah dalam penyelenggaraan sistem air limbah rumah tangga.
Menyusun peraturan daerah mengenai pengelolaan air limbah . Menyusun peraturan daerah dalam
penyelenggaraan sistem air limbah rumah tangga. 3.2. Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Persampahan
Penanganan persampahan merupakan bagian untuk mendukung terwujudnya lingkungan yang
berkualitas dan lestari, lingkungan perumahan layak huni serta pengurangan timbunan sampah
dari sumbernya dengan penanganan sampah berwawasan lingkungan.Sebagaimana dijelaskan
dalam buku putih sanitasi bahwa dengan menggunakan analisis SWOT disimpulkan bahwa
posisi pengelolaan sanitasi di Kabupaten Sumba Tengah pada komponen persampahan berada
pada kuadran I yakni posisi berputar, maka strategi yang akan ditempuh kedepan dalam
pengelolaan persampahan adalah meminimalkan kelemahan yang ada untuk menghindari
ancaman atau memanfaatkan peluang jangka panjang. Untuk itu ditetapkan tujuan, sasaran dan
strategi pengembangan persampahan sebagaimana tabel 3.2.berikutini :
Tabel 3.2 : Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan Persampahan
Tujuan Sasaran Strategi
POKJA AMPL KABUPATEN SUMBA TENGAH
III - 3
Meningkatkan kualitas pelayanan pengelolaan sampah Bertambahnya sarana pengelolaan persampahan Tersedinya landasan container, dumptruck, armroll truck, gerobak sampah, keranjang sampah dan komposterMenyediakan sarana pengangkutan sampah dan sarana komposter bagi masyarakat.
Meningkatnya sistem pemrosesan sampah dari open dumping ke sanitary landfill dan pembangunan sarana prasarana dasar penunjang TPA
Sistem sanitary landfill dalam pemrosesan akhir sampah di TPA Lapale serta Tersedianya prasarana dasar dan fasilitas operasional TPA
Meningkatkan prasarana dan sarana TPA
Pengoptimalan program perencanaan pengembangan pengelolaan persampahan secara terpadu Tersedianya masterplan pengelolaan persampahan secara terpadu. Tersedianya Studi Manajemen pengelolaan persampahan serta tersedianya penyusunan rencana usaha dan dokumen AMDAL
Menyusun masterplan pengelolaan persampahan secara terpadu. Menyusun studi manajemen dan rencana usaha (business plan) Menyusun dokumen AMDAL. Menyiapkan perangkat peraturan dan kelembagaan dalam pengelolaan persampahan Ditetapkannya kebijakan peraturan pemerintah daerah mengenai pengelolaan dan retribusi sampah
Tersusunnya PERDA tentang pengelolaan sistem persampahan dan retribusi sampah
Menetapkan Peraturan Daerah tentang pengelolaan dan retribusi persampahan.
Meningkatnya kapasitas aparatur yang
mengelola bidang persampahan
Terdapat pelatihan, workshop atau sosialisasi tentang pengelolaan persampahan
Mengadakan pelatihan dan pendidikan dalam rangka peningkatan kapasitas SDM aparatur yang mengelola bidang
persampahan. Pengetahuan dan
pemahaman aparatur yang menangani sistem
persampahan menjadi lebih meningkat Bertambahnya anggota komunitas hijau (kelompok pengelola sampah lingkungan permukiman) dari 15 orang menjadi 40 orang
Anggota komunitas hijau bertambah menjadi 40 orang.
Menambah jumlah personil anggota komunitas hijau sehingga cakupan wilayah penanganan sampah dapat diperluas dan sistem persampahan dapat berjalan dengan baik
Mengembangkan dan menerapkan sistem reward untuk memicu masyarakat dalam mengelola lingkungan sekitarnya Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah dengan sistem 3R Diberdayakannya masyarakat dalam kegiatan pengelolaan sampah rumah tangga
Kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya dan pengetahuan masyarakat dalam memilah sampah organik dan anorganik semakin meningkat
Meningkatkan pengetahuan masyarakat umum terkait dalam pengelolaan sampah dengan sistem 3R . Optimalisasi sosialisasi tentang pengelolaan sampah sejak dini melalui pendidikan anak usia sekolah. Meningkatkan pembinaan masyarakat khususnya perempuan dalam pengelolaan sampah berbasis masyarakat dan gender.
3.3. Tujuan, SasarandanStrategiPengembanganDrainase
Penanganan drainase lingkungan merupakan bagian untuk mendukung terwujudnya lingkungan
yang berkualitas dan lestari, lingkungan perumahan layak huni serta pengurangan genangan air
POKJA AMPL KABUPATEN SUMBA TENGAH
III - 4
terutama pada wilayah-wilayah rawan genangan. Sebagaimana dijelaskan dalam Buku Putih
Sanitasi bahwa dengan menggunakan analisis SWOT disimpulkan bahwa posisi pengelolaan
sanitasi di Kabupaten Sumba Tengah pada komponen drainase lingkungan berada pada
kuadran II yakni posisi pemeliharaan agresif, maka strategi yang akan ditempuh kedepan dalam
pengelolaan drainase lingkungan adalah meminimalisir kelemahan yang ada untuk
memanfaatkan peluang. Untuk itu ditetapkan tujuan, sasaran dan strategi
pengembangandrainase sebagai mana tabel 3.3.berikut ini.
Tabel 3.3 : Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan Drainase Perkotaan
Tujuan Sasaran Strategi
Pernyataan Sasaran Indikator Sasaran Menyiapkan perangkat peraturan dan kelembagaan dalam pengelolaan sistem drainase lingkungan Ditetapkannya kebijakan peraturan pemerintah daerah mengenai pengelolaan sistem drainase lingkungan Tersusunnya PERDA tentang pengelolaan sistem drainase lingkungan Menyusun rancangan peraturan daerah tentang pengelolaan drainase permukiman serta melakukan proses sosialisasi PERDA tentang drainase. Meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana drainase lingkungan Meningkatnya saluran drainase yang terbangun dan berfungsi baik
Tidak ada lagi saluran drainase yang tidak berfungsi dengan baik. Pembangunan saluran drainase baru di Kabupaten Sumba Tengah.
Pengembangan kapasitas operasi dan pemeliharaan saluran drainase terbangun, sistem polder, rumah pompa dan pompa air. Meningkatkan persentase pembangunan saluran drainase untuk yang belum terlayani.
Mewujudkan sistem drainase lingkungan yang terbangun dan berfungsi baik
Mengefektifkan master plan drainase lingkungan yang sudah ada di Kabupaten Sumba Tengah
Masterplan yang sudah ada di Kabupaten Sumba Tengah dapat
dipergunakan secara efektif
Mereview masterplan yang sudah terdapat di Kabupaten Sumba Tengah guna untuk menciptakan sistem drainase yang terbangun dan berfungsi dengan baik.
3.4. Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengelolaan PHBS dan Promosi Higiene
Pengelolaan PHBS dan promosi hygiene merupakan bagian terpadu untuk mendukung
terwujudnya lingkungan yang berkualitas dan lestari, lingkungan perumahan layak huni serta
meningkatnya pola hidup yang bersih dan sehat di masyarakat. Hal lain yang ingin dicapai
adalah meningkatnya kesadaran masyarakat akan resiko buang air besar sembarangan,
kesadaran akan pentingnya cuci tangan pakai sabun terutama pada lima waktu penting yakni1)
sesudah buang air besar (BAB), 2) sesudah menceboki pantat anak, 3) sebelum menyantap
makanan, 4) sebelum menyuapi anak, dan terakhir adalah 5) sebelum menyiapkan makanan
bagi keluarga. Untuk itu ditetapkan tujuan, sasaran dan strategi pengelolaan PHBS dan promosi
hygiene sebagaimana tabel 3.4. berikutini :
POKJA AMPL KABUPATEN SUMBA TENGAH
III - 5
Tabel 3.3 : Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan Drainase PerkotaanTujuan Sasaran Strategi
Pernyataan Sasaran Indikator Sasaran Menyiapkan perangkat peraturan dan kelembagaan dalam pengelolaan sistem drainase lingkungan Ditetapkannya kebijakan peraturan pemerintah daerah mengenai pengelolaan sistem drainase lingkungan Tersusunnya PERDA tentang pengelolaan sistem drainase lingkungan
Menyusun rancangan peraturan daerah tentang pengelolaan drainase permukiman serta melakukan proses sosialisasi PERDA tentang drainase. Meningkatkan
pembangunan sarana dan prasarana drainase lingkungan
Meningkatnya saluran drainase yang terbangun dan berfungsi baik
Tidak ada lagi saluran drainase yang tidak berfungsi berfungsi dengan baik. Pembangunan saluran drainase baru di Kabupaten Sumba Tengah. Tersedia Pengembangan kapasitas operasi dan pemeliharaan saluran drainase terbangun, sistem polder, rumah pompa dan pompa air. Meningkatkan persentase pembangunan saluran drainase untuk yang belum terlayani.
Mewujudkan sistem drainase lingkungan yang terbangun dan berfungsi baik
Dokumen master plan drainase lingkungan di Kabupaten Sumba Tengah
Masterplan yang akan di susun sesuai kondisi geografis Kabupaten Sumba Tengah dan dapat dipergunakan secara efektif
Menyusun masterplan pengelolaan system drainase guna untuk menciptakan sistem drainase yang terbangun dan berfungsi dengan baik.