• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

28 1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SLB-A YKAB Surakarta, JL. HOS Cokroaminoto No. 43 Jebres Surakarta.

2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan antara bulan November sampai dengan bulan April 2016. Rincian kegiatan penelitian sebagai berikut:

a. Tahap persiapan 1) Pengajuan judul 2) Penyusunan proposal 3) Validasi instrument b. Tahap Penelitian 1) Observasi

2) Pengukuran baseline 1 (A1) 3) Pelaksanaan intervensi 4) Pengukuran baseline 2 (A2) 5) Analisis data

c. Penyusunan laporan

B. Desain Penelitian

Metode penelitian memegang peranan yang penting karena dapat berpengaruh pada tata cara dalam menentukan langkah-langkah penelitian untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Sukmadinata (2012:05) mengartikan “metode penelitian yaitu suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.” Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Dalam penelitian ini adalah metode subjek tunggal atau Single Subject Research (SSR).Menurut

(2)

Wiersma (2000:141), eksperimen Subjek-Tunggal adalah eksperimen yang digunakan untuk mengubah satu variabel tertentu dengan menggunakan perlakuan atau treatment.

Penelitian ini menggunakan desain A-B-A. Pada desain A-B-A, langkah pertama adalah mengumpulkan data target behavior pada kondisi baseline pertama (A1), kemudian diberikan intervensi (B1), kemudian masing-masing kondisi yaitu baseline (A1) dan intervensi (B1) diulang kembali pada subjek yang sama pada tahap baseline (A2).

1. Baseline1 (A1)

Baseline 1 adalah kondisi kemampuan anak dalam mengerjakan tes

matematika materi bangun datar tanpa menggunakan media pembelajaran permainan kartu bergambar.

2. Intervensi 1 (B1)

Intervensi 1 adalah pengukuran kemampuan anak dalam mengerjakan

matematika materi bangun datar dengan menggunakan media pembelajaran permainan kartu bergambar.

3. Baseline 2 (A2)

Pengulangan kondisi baseline 2, pengukuran kemampuan anak dalam mengerjakan matematika materi bangun datar tanpa menggunakan media pembelajaran permainan kartu bergambar, serta dengan menggunakan soal berbeda namun dengan tingkatan yang sama.

Dalam penelitian ini tedapat dua veriabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Dalam Pada setiap kegiatan penelitian, harus menetapkan variabel yang nanti akan dijadikan objek dalam penelitian tersebut. Berikut ini adalah penjelasan dari variabel bebas dan variabel terikat.

1. Variabel bebas menurut Dimyati (2014:41), yaitu sejumlah faktor atau unsur yang menentukan atau mempengaruhi faktor yang lainnya. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah media papan berpaku

2. Variabel terikat menurut Dimyati (2014:41), yaitu gejala atau unsur yang muncul karena adanya pengaruh dari variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikat yaitu kemampuan mengenal bangun datar

(3)

C. Populasi dan Sampel

Dalam setiap penelitian dibutuhkan populasi dan sampel. Dalam penelitian ini populasi dan sampel dijelaskan sebagai beriikut:

1. Populasi

Menurut Babbie dalam Dimyati(2014;53) populasi adalah elemen penelitian yang hidup dan tinggal bersama-sama dan secara teoritis menjadi target penelitian. Menuru Sukardi (dalam Dimyati 2014;53) populasi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu: populasi target dan populasi akses. Perbedaan dari keduanya yaitu jika populasi target sudah direncanakan sebelum pelaksanaannya jika populasi akses mengambil populasi langsung ditempat yang dilakukan penelitian pada saat itu juga. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswa kelas III SLB-A YKAB Surakarta. Jumlah murid pada kelas tiga yaitu tiga siswa.

2. Sampel

Pengertian sampel menurut Sukardi dalam Dimyati(2014; 56) sampel yaitu sebagai bagian dari jumlah populasi yang akan diambil datanya. Sedangkan menurut Arikunto (dalam Dimyati, 2014;56) sampel yaitu sebagian dari populasi. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa sampel adalah bagian dari populasi. Dalam penelitian ini tidak menggunakan sampel atau teknik sampling karena jumlah populasi yang kecil yaitu dua orang siswa, sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi yang artinya semua individu dalam populasi yang berjumlah dua orang dijadikan subjek penelitian

D. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengumpulan sampel berguna untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Menurut Sugiyono (2012:119) teknik pengumpulan sampel dibagi menjadi dua yaitu:

(4)

1. Probability Sampling

Probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan

peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik meliputi:

a. Simple Random Sampling

Dalam penglabilan sampel pada teknik ini dengan mengambil anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak.

b. Proportionate Stratified random Sampling

Teknik ini digunakan apabila populasi mempunyai unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.

c. Disproportionate Stratified Random sampling

Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional.

d. Cluster Sampling (Area Sampling)

Teknik ini digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas.

2. Nonprobability Sampling

Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak

memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik ini terdiri dari:

a. Sampling Sistematis

Teknik pengambilan sampel ini berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.

b. Sampling Kuota

Teknik ini untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah atau kuota yang diinginkan.

c. Sampling Insidental

Teknik ini digunakan untuk menentukan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel.

(5)

d. Sampling Purposive

Teknik ini digunakan untuk menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu.

e. Sampling Jenuh

Teknik ini digunakan apabila semua populasi digunakan menjadi sampel.

f. Snowball Sampling

Teknik ini digunakan untuk menentukan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data

nonprobability. Teknik yang digunakan yaitu teknik sampling purposive. Teknik

ini diambil karena tidak semua sampel memenuhi ciri-ciri yang diinginkan oleh peneliti. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan siswa kelas III SLB- A YKAB Surakarta yang berjumlah tiga orang dimana satu anak low vision dan dua anak tunanetra total, tetapi hanya dua orang yang di gunakan sebagai sampel karena memenuhi ciri-ciri yang dinginkan oleh peneliti yaitu tunanetra total.

E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data dalam suatu penelitian harus sesuai dengan tujuan penelitian yang sedang dilakukan dan jenis data yang diperlukan. Kualitas data yang diperoleh benar-benar valid dan reliabel. Menurut Nasehudin dan Gozali (2005; 113) teknik pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif biasanya menggunakan teknik penyebaran kuisioner atau melakukan dengan tes. Sehingga dengan menggunakan tes ini dalam penelitian ini berguna untuk mengukur sejauh mana peningkatan kemampuan mengenal bangun datar. Dalam pengumpulan data dalam penelitian terdapat beberapa teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes. Penjelasan tes sebagai berikut:

1. Pengertian Tes

Secara umum tes dapat diartikan sebagai alat yang dipergunakan dalam mengukur pengetahuan seseorang atau penguasaan materi tertentu. Menurut

(6)

Sudjono dalam Ratnawulan & Rusdiana (2015:192) tes adalah alat atau prosedur yang digunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian.

2. Fungsi tes

Menurut Sudijono dalam Ratnawulan & Rusdiana (2015:193) secara umum ada dua fungsi tes yaitu tes sebagai alat pengukur terhadap peserta didik dan tes sebagai alat pengukur keberhasilan program mengajar di sekolah.

3. Jenis tes dan kegunaannya a. Tes penempatan

Tes ini dilaksanakan untuk keperluan penempatan yang bertujuan agar setiap siswa mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas atau pada jenjang pendidikan tertentu agar dapat mengikuti kegiatan pembelajaran secara efektif.

b. Tes diagnostik

Tes ini digunakan untuk mengidentifikasi kesulitan belajar yang dialami siswa, menentuka faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar, dan menetapkan cara mengatasi kesulitan belajar.

c. Tes formatif

Tes ini bertujuan untuk mendapatkan umpan balik bagi usaha perbaikan kualitas pembelajaran dalam konteks kelas.

d. Tes sumatif

Hasil tes ini bertujuan untuk menentukan kedudukan atau rangking masing-masing siswa dalam kelompoknya, menebtukan dapat atau tidaknya siswa melanjutkan program pembelajaran berikutnya, dan menginformasikan kemajuan siswa untuk disampaikan kepada pihak lain seperti orang tua, sekolah, masyarakat, dan lapangan kerja.

4. Bentuk tes.

Menurut Purwanto dalam Ratnawulan & Rusdiana (2015:194) bentuk tes dibedakan menjadi dua yaitu tes lisan dan tes tertulis. Tes tertulis dapat dibagi menjadi tes esai dan tes objektif atau disebut Short-answer test. Berikut penjelasannya.

(7)

a. Tes lisan

Tes ini merupakan sekumpulan item pertanyaan atau pernyataan yang disusun secara terencana, diberikan oleh seorang guru kepada para siswa tanpa melalui media tulis.

b. Tes tertulis

Tes tertulis ini dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut: 1) Tes esai

Tes esai adalah salah satu bentuk tes tertulis yang susunannya terdiri atas item-item pertanyaan. Setiap item pertanyaan mengandung permasalahan dan menuntut jawaban siswa melalui uraian-uraian kata yang merefleksikan kemampuan berpikir. Sukardi dalam Ratnawulan dan Rusdiana (2015:194).

2) Tes objektif

Tes ini merupakan tes yang cara pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif yang dilakukan dengan cara mencocokkan kunci jawaban dengan hasil jawaban tes. Tes objektif dapat dibagi menjadi beberapa jenis, sebagai berikut:

a) Tes objektif pilihan ganda

Tes pilihan ganda ini merupakan jenis tes objektif yang sering digunakan guru.tes ini dapat meengukur pengetahuan yang luas dengan tingkat domain yang bervariasi.

b) Tes objektif salah-benar

Dalam tes objektif salah-benar dibedakan menjadi dua macam bentuk yaitu item tes bentuk reguler atau tidak dimodifikasi dan item tes bentuk modifikasi.

c) Tes objektif menjodohkan

Dalam tes objektif menjodohkan ini sering juga disebut matching test

item. Item tes menjodohkan juga termasuk dalam kelompok tes

objektif.

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah jenis tes sumatif. Untuk bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini

(8)

yaitu jenis tes obyektif pilihan ganda. Tes obyektif pilihan ganda dipilih karena untuk mengetahui sejauh mana kemampuan mengenal bangun datar kelas III.Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah bangun datar sederhana. Jumlah soal yaitu 10 soal pilihan ganda, pada tes baseline pertama anak akan mengerjakan 10 soal dan pada pengukuran baseline ke dua anak akan mengerjakan 10 soal yang sama. Terdapat 3 buah pilihan jawaban (a,b,dan c) anak akan diminta memilih salah satu jawaban yang sesuai. Adapun kisi-kisi soal yang akan digunakan daulam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Soal Matematika Materi Bangun Datar Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar Materi Indikator

Jmlh Soal No soal Memahami unsur dan sifat bangun datar sederhana Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsurnya 1. Memahami bangun datar persegi 2. Memahami bangun datar persegi panjang 3. Memahami bangun datar segitiga 1. Mengidentifikasi bangun datar sederhana 2. Menyebutkan jenis bangun datar sederhana. 3. Membedakan bangun datar persegi, persegi panjang dan segitiga. 3 3 4 1, 3,7 2,4,6 5,8,9 ,10

Cara menjawab soal tes yang diberikan yaitu dengan cara menuliskan salah satu jawaban yang dianggap benar (A/B/C) pada lembar jawaban yang telah disediakan. Sedangkan sistem penilaian yang digunakan untuk menghitung hasil jawaban siswa dalam menyelesaikan soal tes adalah sebagai berikut:

(9)

2. Jika siswa menjawab salah, untuk tiap nomor: nilainya 0 3. Jumlah keseluruhan skor / nilai maksimal: 10

4. Nilai akhirnya adalah keseluruhan nilai yang perolehan.

F. Teknik Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

Teknik uji validitas sering diartikan dengan kesahihan suatu alat ukur atau instrument. Widodo (2009:20) menyatakan bahwa validitas menunjukkan pada keakuratan butir item dalam mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam Sukmadinata (2012:229) disebutkan bahwa terdapat beberapa macam validitas, yaitu:

1. Validitas isi

Validitas isi berkenaan dengan isi dan format dari instrument. Apakah instrument tepat mengukur yang ingin diukur, apakah butir pertanyaan telah mewakili aspek yang akan diukur.

2. Validitas konstruk

Validitas konstruk berkenaan dengan konstruk atau struktur dan karakteritik psikologis aspek yang akan diukur.

3. Validitas kriteria

Validitas kriteria berkenaan dengan tingkat ketepatan instrument mengukur segi yang akan diukur dibandingkan dengan hasil pengukuran dengan instrument lain yang menjadi kriteria.

Pendapat lain, menurut Dimyati (2014;78), validitas dapat dibagi menjadi beberapa sebagai berikut:

1. Validitas logis

Yaitu sebuah instrumen penelitian yang harus disusun secara baik mengikuti aturan, teori, hukum dan kaidah-kaidah yang ada.

2. Validitas empiris

Yaitu validitas yang didasarkan pada hasil uji lapangan. 3. Validitas isi

(10)

Yaitu mengukur tujuan tertentu sesuai materi atau bahan ajar yang telah diberikan kepada siswa.

4. Validitas konstruk

Yaitu butir-butir soal yang memuat soal yang dapat menukur aspek-aspek ingatan, perbuatan/aplikasi, pemahaman sesuai dengan tujuan instruksional atau indikator-indikator.

5. Validitas ada sekarang

Yaitu nilai banding dengan tes yang sudah ada.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan validasi konstruk dan isi, karena peneliti dalam menyusun instrumen membandingkan soal dengan isi kurikulum untuk kelas III di SLB-A YKAB Surakarta. Di dalam validitas ini disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Selain itu, penelitian ini disusun berdasarkan dengan kisi-kisi soal tentang matematika materi bangun datar. Untuk keperluan tersebut validasi instrumen ini divalidasikan oleh: Tabel 3.2 Nama-nama Validator Instrument Tes

Nama validator Pekerjaan Job Description

Sugini, S.Pd, M.Pd Dosen PLB Validator konstruk

Priyono, S.Pd, M.Pd Dosen PLB Validator konstruk

Santini, S.Pd Wali kelas III Validator isi

Selain menggunakan teknik uji validitas suatu penelitian juga menggunakan reliabilitas instrumen. Menurut Azwar (2013: 07) reliabilitas yaitu suatu pengukuran yang mampu menghasilkan data yang memiliki tingkat reabilitas tinggi yang disebut dengan pengukuran yang reliabel (reliable).dalam penelitian ini peneliti menggunakan reliabilitas interrater. Reliabilitas

interrateryaitu pemberian penilaian oleh beberapa rater yang sama terhadap suatu

objek atau instrumen yang sama. Azwar (2013:91) berpendapat suatu instrumen reliabel apabila hasil yang diberikan rater konsisten antara satu rater dengan yang lainnya.

(11)

Dalam penelitian ini peneliti mengajukan validasi instrument test tertulis materi bangun datar dengan beberapa validator setelah peneliti menyerahkan instrument test materi bangun datar kepada semua validator peneliti dapat menyimpulkan apakah instrument yang diberikan kepada validator dapat digunakan atau tidak dengan melihat komentar dari masing-masing validator, komentar tersebut yang dijadikan acuan reliabilitas inter-rater pada penelitian ini, untuk lebih jelas dapat dilihat hasilnya di tabel 3.3 dibawah ini.

Tabel 3.3 Hasil Reabilitas Instrumen

Nama Validator Komentar Kesimpulan

Sugini, S.Pd, M.Pd Instrumen siap dipakai

dengan perbaikan

variasi penggunaan kalimat atau kata

Kedua validator memberikan

komentar instrumen dapat

digunakan dengan sedikit

perbaikan dan satu validator memberikan komentar instrument dapat digunakan untuk penelitian. Kesimpulannya istrumen dikatakan reliable karena semua validtor menyatakan instrumen dapat digunakan untuk penelitian.

Priyono, S.Pd, M.Si Instrumen bisa

digunakan untuk

penelitian

Santini, S.Pd Instrumen sudah bisa

digunakan untuk

penelitian dengan sedikit revisi pada perintah soal.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka instrumen yang dibuat oleh peneliti dapat dikatakanreliable karena semua validator memberikan komentar bahwa instrumen dapat digunakan untuk penelitian.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data yang sudah terkumpul. Dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif. Teknik statistik deskriptik menurut Sugiyono (2012:207) “teknik statistik ini

(12)

digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.”

Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil pemberian tes soal matematika materi bangun datar untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh perlakuan terhadap target yang sudah ditentukan, selanjutnya data di analisis dengan melihat ada tidaknya pengraruh sebelum dan sesudah adanya perlakuanpada tahap baseline 1(A1), intervensi 1(B1), baseline 2(A2), kemudian intervensi 2(B2). Setelah semua data terkumpul data diolah dan dianalisis menggunakan teknik statistik diskritif komparati agar mendaptkan gambaran yang jelas dari hasil intervensi yang sudah ditentukan.

Data kemampuan anak dianalisis melalui materi ajar matematika pada subjek penelitian. Langkah yang dianalisis sebagai berikut:

1. Menghitung hasil tes yang dikerjakan anak, dalam mengerjakan soal bangun datar tanpa menggunakan media papan berpaku. Baselin 1 (A1)

2. Menghitung hasil tes anak yang dalam proses mengerjakan soal bangun datar dibantu dengan media papan berpaku. Intervensi 1 (B1)

3. Menghitung hasil tes anak yang dikerjakan anak, dalam mengerjakan soal bangun datar dengan bantuan papan berpaku. Baseline 2 (A2)

4. Membandingkan hasil pada tahap baseline dengan tahap intervensi 5. Mendeskripsikan hasil penelitian kedalam kalimat.

6. Menganalisis data dalam bentuk grafik untuk melihat perubahan yang terjadi pada setiap tahap. Grafik yang digunakan dalam pengelolaan data ini adalah grafik desain A-B-A.

Selain itu dalam penelitian ini peneliti juga menggunakan analisis visual grafik, yaitu dengan cara memplot data-data ke dalam grafik, kemudian data tersebut dianalisis berdasarkan komponen-komponen pada setiap kondisi (A-B-A) dengan langkah sebagai berikut:

(13)

1. Analisis Data Dalam Kondisi

Analisis perubahan dalam kondisi adalah analisis perubahan suatu kondisi. Komp[onen yang akan dianalisi dalam kondisi ini meliputi komponen yaitu:

a. Panjang kondisi

Menurut Sunanto (2005: 93) “panjang kondisi adalah banyaknya data pada setiap kondisi“

b. Kecenderungan Arah

Menurut Sunanto (2005: 94) “kecenderungan arah digambarkan oleh garis lurus yang elintasi semua data dalam suatu kondisi dimana banyaknya data yang berada di atas dan di bawah garis tersebut sama banyak.” Untuk membuat garis ini dapat menggunakan dua metode, metode pertama tangan bebas (freehand). Metode freehand adalah pengamatan yang dilakukan secara langsung terhadap data point pada suatu kondisi kemudian menarik garis lurus yang membagi data point menjadi dua dan metode kedua yaitu metode belah tengah (split-middle). Metode split-middle yaitu kecenderungan arah grafik ditentukan berdasarkan nilai tengah (median) dari data point ordinalnya.

c. Tingkat stabilitas (level stability)

Sunanto (2005:93) untuk menentukan kecenderungan kestabilian dapat dihitung dengan cara sebagai berikut: menentukan rentang stabilitas, yaitu menggunakan kriteria stabilitas sebesar 0,15%

Rentang Stabilitas = skor tertinggi x kriteria stabilitas.

Menghitung mean level, yaitu semua skor dijumlahkan dan dibagi banyak point. Menentukan batas atas dan batas bawah dan ditambah setengah rentang stabilitas. Batas bawah dengan cara maen level dikurangi setengah rentang stabilitas. Menentukan presentase stabilitas yang berada dalam rentang stabilitas sebagai berikut:

Presentase stabilitas = Banyaknya data poin yang ada dalam rentang : banyaknya data

(14)

Jika presentase stabilitas sebesar 85% sampai dengan 90 % maka dikatakan stabil. Jika kurang dari 85% disebut tidak stabil.

d. Perubahan Level

Sunanto (2005:94) “tingkat perubahan data dalam suatu kondisi merupakan selisih antara data pertama dengan data terakhir.” Cara menghitungnya yaitu: Presentase stabilitas = data yang besar-data

yang kecil

e. Jejak Data

Sunanto (2005: 95) “jejak data merupakan perubahan dari satu data ke data lain dalam kondisi stabil.”

f. Rentang Data

Sunanto (2005: 95) “jika rentang datanya kecil, maka data dikatakan stabil. Secara umum 85%-905 data dikatakan stabil, sedangkan di bawah dikatakan tidak stabil.” Untuk menentukan tingkat data dan rentang stabilitas yaitu dnegan rumus:

Jumlah titik data dalam range x 100% Jumlah titik data

2. Analisis Antar Kondisi

Menurut Sunanto (2005:104) menyebutkan ada beberapa komponen dalam analisis antar kondisi yaitu;

a. Menentukan banyak variabel yang berubah b. Menentukan kecenderungan arah

c. Mementukan perubahan kecenderungan stabilitas d. Menentukan level perubahan

e. Menentukan presentase overlap data kondisi A dan B

Overlap artinya data yang sama pada dua kondisi (baseline dan intervensi

H. Prosedur Penelitian

Hasil analisis data dijadikan acauan untuk menarik kesimpulan antara variabel bebas dan variabel terikat. Selanjutnya seluruh kegiatan penelitian

(15)

dilaporkan dalam laporan kegiatan dari kegiatan awal sampai kesimpulan yang didapat dengan sistematika penulisan yang sesuai dengan standar penulisan skripsi. Dalam prosedur penelitian ini peneliti melewati tahapan sebagai berikut: 1. Penyusunan judul. Tahapan ini dimana peneliti mengajukan judul yang akan

diteliti kepada pembimbing I dan pembimbing II. Dalam penelitian ini peneliti mengajukan judul pada bulan November 2015

2. Perijinan. Tahapan ini dilakukan setelah penyusunan proposal selesai dan telah disetujui oleh pembimbing I dan pembimbing II.

3. Persiapan instrument. Tahapan ini dilakukan ketika peneliti telah siap untuk melakukan penelitian. Sebelum instrumen diujikan kepada siswa yang akan menjadi subjek penelitian, instrumen akan terlebih dahulu divalidasikan kepada validator atau seorang ahli dalam bidang tersebut.

4. Baseline I. Tahapan ini adalah tahapan penelitian dimana insrumen yang sudah divaidasikan diujikan kepada subjek penelitian, tetapi pada saat diujikan subjek penelitian belum diberikan treatment.

5. Intervensi I. Tahapan ini adalah pemberian treatment setelah diberikan baseline pertama.

6. Baseline II. Tahapan adalah pengujian setelah diberikan treatment, ini diberikan untuk mengetahui hasil setelah diberikan treatment.

7. Analisis Data. Tahapan ini adalah tahapan membandingkan hasil dari baseline I sebelum diberikan treatment atau intervensi I dengan baseline II sesudah diberikan treatment atau intervensi I.

8. Pelaporan Hasil. Tahapan ini adalah hasil akhir dari penelitian yang berbentuk laporan tugas akhir atau skripsi.

(16)

berikut ini adalah bagan dari prosedur penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini:

Bagan 3.1 Prosedur Penelitian

Penyusunan judul perijinan

Persiapan instrumen

Baseline (A2) Intervensi (B1) Baseline (A1)

Pelaporan hasil Analisis data

Gambar

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Soal Matematika Materi Bangun Datar  Standar
Tabel 3.3 Hasil Reabilitas Instrumen

Referensi

Dokumen terkait

Pada tanaman kelapa sawit muda, jumlah bunga jantan lebih sedikit dibandingkan dengan bunga betina, tetapi perbandingan tersebut akan berubah sesuai dengan

Metode analisis data yang dilakukan adalah metode deskriptif. Metode deskriptif digunakan untuk mengungkapkan gejala-gejala atau keadaan yang terjadi pada subjek

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan diatas, pengetahuan terhadap peraturan permainan bola voli yang dimiliki guru penjas SD sangat berpengaruh dalam

63 tanggal 11 September 2007, pemegang saham menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perusahaan berkenaan dengan peningkatan modal dasar Perusahaan sebesar Rp 7,2 triliun yang terdiri

Jika Anda ingin menonaktifkan audio panel belakang (hanya didukung bila mengguna- kan modul audio panel depan HD), lihat Bab 5, “Mengkonfigurasi Audio 2/4/5.1/7.1 Kanal”. •

Dalam tabel program acara dan deskripsi acara di atas dapat dilihat bahwa dari keseluruhan jadwal acara selama seminggu di Radio Elisa Fm terdapat format siaran yang mayoritas adalah

Analisis situasi disini dilakukan dengan memperhatikan faktor SWOT (strenght, weakness, opportunity, dan threads) yang ada pada situasi sebelum menentukan strategi

Pembelajaran matematika perlu di perbaiki guna meningkatkan kemampuan untuk memahami konsep matematika dan mengetahui prosedur mengerjakan tugas matematika, hendaknya