optimasi mentol dan
polietilenglikol
by Eka Setyawan
FILE
TIME SUBMITTED 31-JUL-2016 04:33PM SUBMISSION ID 692791896
WORD COUNT 2308
CHARACTER COUNT 14385
DAN_POLIETILENGLIKOL_PADA_FORMULASI_PATCH_EKSTRAK_DAUN_ SIRIH.DOC (100.5K)
15
%
SIMILARIT Y INDEX15
%
INT ERNET SOURCES
2
%
PUBLICAT IONS4
%
ST UDENT PAPERS1
5
%
2
2
%
3
1
%
4
1
%
5
1
%
6
1
%
7
1
%
8
1
%
9
1
%
optimasi mentol dan polietilenglikol
ORIGINALITY REPORTPRIMARY SOURCES
journal.uad.ac.id
Int ernet Sourceojs.unud.ac.id
Int ernet Source
ejournal.unsrat.ac.id
Int ernet Sourceeprints.uad.ac.id
Int ernet Sourcerepository.ipb.ac.id
Int ernet Source
biodiversitas.mipa.uns.ac.id
Int ernet Source
eprints.undip.ac.id
Int ernet Source
www.ijppsjournal.com
Int ernet Source
Submitted to Maharshi Dayanand University
10
1
%
11
1
%
12
<1
%
13
<
1
%
EXCLUDE QUOTES OFF
EXCLUDE BIBLIOGRAPHY
OFF
EXCLUDE MATCHES OFF
repository.usu.ac.id
Int ernet Source
artikel.dikti.go.id
Int ernet Sourcelib.uin-malang.ac.id
Int ernet Source
lontar.ui.ac.id
Int ernet SourceVOLUME V, NOMOR 2, DESEMBER 2016
JURNAL FARMASI UDAYANA
VOLUME V
NOMOR 2
HALAMAN 1-62
EDISI DESEMBER 2016
PENERBIT JURUSAN FARMASI FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA
BUKIT JIMBARAN - BALI
INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2016 i Vol 5 No 2
JURNAL FARMASI UDAYANA
INFORMASI BAGI PENULIS
DAFTAR ISI
• Deskripsi
• Pembaca
• Editor
• Petunjuk Penulisan
DESKRIPSI
Jurnal Farmasi Udayana merupakan jurnal elektronik yang dikelola oleh jurusan
Farmasi FMIPA Udayana. Jurnal ini yang merupakan media publikasi penelitian
dan review article pada semua aspek ilmu farmasi yang bersifat inovatif , kreatif,
original dan didasarkan pada scientific. Artikel yang dimuat dalam jurnal ini
meliputi penemuan obat, sistem penghantaran obat serta pengembangan obat.
Jurnal ini memuat bidang khusus di farmasi seperti kimia medisinal, farmakologi,
farmakokinetika, farmakodinamika, analisis farmasi, sistem penghantaran obat,
teknologi farmasi, bioteknolofi farmasi, obat herbal dan komponen aktif tanaman
serta evaluasi klinik obat.
PEMBACA
Ilmuwan di bidang kimia medisinal, farmasetika dan biofarmasetika,
farmakologi, kimia analisis, farmakologi klinik, mikrobiologi, bioteknologi, kimia
dan statistika
EDITOR
Penanggung jawab
: Drs. Ida Bagus Made Suaskara, M.Si
Pengarah
: Drs. I Made Satriya Wibawa, M.Si
Anak Agung Bawa Putra, S.Si., M.Si
Dr.rer.nat. IMAG. Wirasauta, M.Si., Apt
Editor
:
Ketua Dewan Redaksi
: Cokorda Istri Sri Arisanti, S.Farm., M.Si., Apt
Wakil Dewan Redaksi
: Ni Kadek Warditiani, S.Farm., M.Sc., Apt
Mitra Bestari:
Ketua
: Luh Putu Febryana Larasanty, S.Farm.,M.Sc., Apt
Anggota:
a. Ni PutuAriantari, S.Farm., M.Farm., Apt (Biologi Farmasi)
b. I G. N. Agung Dewantara, S.Farm., M.Sc., Apt (Teknologi Farmasi)
c. Ni Made Pitri Susanti, S.Farm., M.Si. Apt (Kimia Farmasi)
INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2016 ii Vol 5 No 2
PETUNJUK PENULISAN
PENDAHULUAN
Naskah yang diajukan ke jurnal harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: (1)
topik artikel akan melewati proses review terlebih dahulu oleh editor, dan (2)
artikel belum dipublikasikan atau akan dipublikasikan seluruhnya atau sebagian di
jurnal lain atau media publikasi yang lain.
Tipe artikel
Artikel hasil penelitian
Review article
Naskah review article harus memuat: judul, abstrak dan kata kunci (3-6 kata),
pendahuluan, pembahasan khusus oleh penulis, kesimpulan, ucapan terima kasih,
daftar pustaka, gambar dan tabel. Tiap pokok bahasan dari pendahuluan sampai
kesimpulan harus diberi nomor. Sub pokok bahasan juga harus dinomori dengan
1.1., 1.2., 1.3., dan seterusnya. Setiap halaman harus diberi nomor dan judul harus
diberi halaman 1.
FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN
Conflict of interest
Semua penulis wajib menghindari terjadinya Conflict of interest yang meliputi
pembiayaan atau hubungan dengan orang lain atau badan paling lama tiga tahun
sebelum pengajuan artikel ke jurnal yang dapat mempengaruhi secara langsung
maupun tidak langsung penelitian yang bersangkutan
Contoh hal yang potensial menyebabkan Conflict of interest antara lain pekerja,
konsultan, kepemilikan bahan, honor, pengajuan registrasi/paten, hibah atau
sumber dana yang lain.
Verifikasi Artikel
Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan
sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak
dalam posisi akan diterbitkan pada jurnal lain, artikel telah mendapat persetujuan
semua penulis yang tercantum di dalam artikel yang bersangkutan dan secara
eksplisit telah mendapat persetujuan dari tempat dimana penulis melakukan
penelitian dan jika diterima, artikel tidak dipublikasikan di tempat lain dalam
bentuk yang sama dalam bahasa Indonesia atau bahasa lainnya untuk menghindari
plagiarisme
Konstribusi
Semua penulis harus berpartisipasi di dalam penelitian dan atau penyipan naskah,
sehingga fungsi dari masing-masing penulis harus didefinisikan.
INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2016 iii Vol 5 No 2
Kepemilikan artikel
Semua penulis harus memiliki peran penting pada setiap tahap pengajuan artikel
yang meliputi: (1) konsep dan desain penelitian, pengolahan data atau
menganalisis atau menginterpretasi data, (2) memperbaiki naskah, (3) menyetujui
draf akhir yang akan dipublikasikan
Perubahan penulis
Pada jurnal ini dimungkingkan untuk menambahkan, pengurangi, mengubah
urutan penulis untuk naskah yang diterima. Hal-hal yang perlu dilakukan antara
lain: membuat permintaan untuk dapat menambahkan, mengurangi atau
mengubah urutan penulis kepada pengelola jurnal yang diajukan oleh
corresponding author yang dicantumkan di dalam naskah yang diajukan dan
meliputi: (a) alasan mengapa nama penulis harus ditambahkan, dikurangi atau
diubah susunannya (b) konfirmasi tertulis (e-mail, fax, surat) dari semua penulis
yang menyatakan persetujuan dengan perubahan tersebut di atas
Bahasa
Penulisan menggunakan bahasa Indonesia sesuai ejaan yang disempurnakan.
PERSIAPAN
Penggunaan program miscrosoft word. File dibuat dalam format asli
menggunakan program miscrosoft word. Teks harus dibuat dalam format satu
kolom, huruf font Times new roman 11, 1 spasi, ditulis dalam kertas ukuran A4.
Struktur Artikel
Sub pokok bahasan-penomoran
Artikel dibagi menjadi pokok bahasan dengan penomoran yang jelas. Sub pokok
bahasan harus diberi nomor 1.1 (kemudian 1.1.1, 1.1.2,...), 1.2 dan seterusnya.
Abstrak tidak dimasukkan dalam sistem penomoran.
Pendahuluan
Nyatakan tujuan dan landasan penelitian, hindari tinjauan pustaka yang terperinci
atau kesimpulan dari hasil penelitian
Bahan dan metode
Ungkapkan bahan dan metode secara terperinci untuk kemungkinan keterulangan
penelitian. Metode yang umum digunakan cukup menunjukkan sumber pustaka,
hanya modifikasi yang relevan yang harus dideskripsikan
Hasil
Pengungkapan hasil harus jelas dan ringkas
Pembahasan
Bagian ini harus merupakan kajian mendalam dari hasil penelitian, jangan
mengulang pengungkapan hasil. Hindari kutipan dan pembahasan yang berlebihan
dari penelitian sebelumnya
INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2016 iv Vol 5 No 2
Kesimpulan
Kesimpulan utama dari penelitian sebaiknya ditampilkan dalam kalimat yang
singkat dan jelas, yang dapat menjadi bagian tersendiri di dalam pokok bahasan
kesimpulan atau menjadi bagian dari pembahasan atau hasil
Appendik
Jika apendik lebih dari satu maka harus dibuat sebagai A, B dan seterusnya.
Persamaan matematika harus diberi nomor terpisah: Pers. (A.1), Pers. (A.2) dan
seterusnya. Hal yang sama juga berlaku untuk tabel dan gambar: Tabel A.1;
Gambar. A.1
Informasi penting dalam struktur artikel
Judul
Ringkas, jelas dan informatif. Jika dimungkinkan hindari pencantuman persamaan
matematika dan singkatan
Nama penulis dan institusi
Ungkapkan institusi tempat bekerja (tempat dimana penelitian dilakukan) di
bawah nama penulis. Tunjukkan institusi penulis dengan supercript di belakang
nama penulis dan didepan nama institusi. Tuliskan alamat lengkap termasuk kode
pos dan nama kota, jika perlu disertakan alamat email masing-masing penulis
Alamat korespondensi
Tunjukkan dengan jelas siapa yang bertanggung jawab terhadap korespondensi
semua tahap dari pengajuan, revisi, publikasi maupun sampai pasca publikasi.
Cantumkan nomor telepon disamping alamat email, kode pos. Kontak terperinci
harus tetap diperbaharui oleh korespondensi penulis
Alamat penulis
Jika alamat penulis berbeda dibandingkan dengan tempat penelitian semula, maka
alamat terbaru atau tetap penulis sebagai catatan kaki dari nama penulis. Alamat
dimana penelitian semula dilakukan oleh penulis tetap digunakan sebagai alamat
utama. Penulisan catatan kaki untuk alamat terbaru maupun alamat tetap
menggunakan supercrip dengan penomoran Arabic
Abstrak
Dibutuhkan abstrak yang jelas, ringkas dan sesuai fakta penelitian. Abstrak harus
menunjukan tujuan penelitian secara tegas, hasil yang penting dan kesimpulan
umum. Untuk memenuhi persyaratan abstrak ini, disarankan untuk tidak
menyertakan tinjauan pustaka, tetapi jika sangat diperlukan wajib mengutip nama
penulis dan tahun. Disamping itu dihindari pencantuman singkatan yang tidak
umum tetapi jika sangat diperlukan maka harus dijelaskan pada awal abstrak itu
sendiri
Gambar
Gambar harus dibuat untuk menyimpulkan isi dari artikel secara jelas untuk dapat
menarik perhatian pembaca yang berasal dari berbagai bidang yang berhubungan
INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2016 v Vol 5 No 2
dengan farmasi. Gambar harus dibuat dalam bagian terpisah dari artikel. Ukuran
gambar: sediakan gambar dengan minimal setara 531x1328 pixel atau lebih, tetapi
dapat tetap terbaca pada layar 200x500 pixel (pada 91 dpi yang sama dengan 5
x13 cm). Program yang digunakan dapat berupa pdfatau MS Word
Kata kunci
Kata kunci maksimal 6 kata diletakkan langsung di bawah abstrak, hindari
penggunaan frase dan penghubung (dan, dari dan sebagainya)
Singkatan
Deskripsikan singkatan yang tidak umum sebagai catatan kaki pada halaman
pertama artikel. Singkatan yang menjadi keharusan untuk diungkapkan pada
abstrak diwajibkan didefinisikan pada bagian sebelum singkatan tersebut ditulis.
Penulisan singkatan harus konsisten pada seluruh artikel.
Ucapan terima kasih
Cantumkan ucapan terima kasih pada bagian terpisah di bagian akhir artikel
sebelum daftar pustaka, hindari penyertaan ucapan terima kasih pada judul,
sebagai catatan kaki judul atau bagian artikel lainnya. Buatlah rincian orang yang
berkontribusi di dalam penelitian (penerjemah, pengetik atau pembaca dan lain
sebagainya)
Unit
Gunakan satuan internasional (SI). Jika satuan diungkapkan dalam unit yang
berbeda, sebaikknya diungkapkan kesetaraan dengan SI
Tabel
Penomoran tabel diurut berdasarkan urutan munculnya di dalam artikel. Tabel
dibuat dengan tiga garis horisontal, hindari penggunaan garis vertikal dan data
yang diungkapkan di dalam tabel tidak diungkapkan berulang pada bagian lain
dari artikel
Daftar pustaka
Pastikan daftar pustaka tercantum di dalam artikel. Hasil yang belum
dipublikasikan dan personal communication tidak direkomendasikan dimasukkan
di dalam daftar pustaka. Pustaka yang ditandai dengan In Press menunjukan
bahwa artikel tersebut telah disetujui untuk dipublikasikan dan dapat digunakan
sebagai sumber pustaka. Penulisan pustaka mengikuti aturan penulisan pustakan
jurnal ini.
Aturan penulisan pustaka
Daftar pustaka harus diurut berdasarkan alfabetis dan kronologi. Jika terdapat
lebih dari satu sumber yang berasal dari penulis yang sama pada tahun yang sama,
maka harus ditambahkan a, b, c dan seterusnya di belakang tahun terbit.
Penulisan buku
Penulis, A.A., Penulis, B.B., & Penulis, C.C. (tahun terbit). judul buku: sub judul.
(Edisi [jika bukan edisi pertama}). tempat terbit: penerbit
INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2016 vi Vol 5 No 2
Contoh:
Buku dengan satu penulis
Nama penulis (tanpa singkatan). (tahun terbit). judul buku. Tempat terbit: penerbit
Reynords Hadi. (2000). Black pioners. Ringwood,Vic: Penguin
Buku dengan banyak penulis
Dua-enam penulis
Dua penulis: kedua penulis. (tahun terbit). judul buku. Tempat terbit: penerbit
Gilbert, R., & Gilbert, P. (1998). Maculinity goes to school. St. Leonards, N.S.W.:
Allen & Unwin
Lebih dari 6 penulis
Setelah nama dan singkatan nama penulis ke-enam gunakan dkk
Buku yang memiliki editor
Broinowski, A. (Ed.) (1990). ASEAN into 1990s. London: Macmillan
Nugent, S.L., Shore, C. (Eds.). (1997). Anthropologyband cultural study. London:
Pluto Press
Buku yang memiliki penulis dan editor
Valery, P. (1957). Oeuvres (J. Hytier, Ed). Paris: Gallimard
Bab yang terdapat di dalam buku
Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul bab:sub judul. editor. judul
buku. (hal. x-y). tempat terbit: penerbit
Artikel jurnal
Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul artikel. singkatan jurnal,
volume (issue), halaman
Skipsi/Tesis/Disertasi
Nama penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul. skrispi/tesis/disertasi.
Universitas, kota
Sumber penulisan singkatan jurnal
Index Medicus journal abbreviations: http//www.nlm.nih.gov/tsd/serials/lji.html
List of titlle word abbreviations: http//www.issn.org/2-22661-LTWA-online.php
CAS (Chemical Abstract Service): http//www.cas.org/sent.html
Submission checklist
Daftar isian di bawah ini dapat digunakan untuk memudahkan pemeriksaan akhir
sebelum artikel dikaji oleh editor.
Satu orang penulis ditunjuk sebagai corresponding author:
• alamat email
• kode pos
• nomor telepon atau fax
Semua file yang dibutuhkan telah diupload
• Kata kunci
INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2016 vii Vol 5 No 2
• Tabel (termasuk judul, deskrispi, catatan kaki)
Hal selanjutnya yang harus diperhatikan
• Gunakan penomoran baris (tiap 5 baris) untuk memudahkan pengkajian
naskah
• Naskah telah dicek tata bahasa dan pengucapannya
• Pustaka telah ditulis sesuao format di dalam jurnal ini
• Semua pustaka yang ditulis di dalam daftar pustaka disinggung di dalam
teks
• Izin telah didapat dari untuk materi yang memiliki hak cipta yang berasal
dari sumber lain (termasuk web)
SETELAH ARTIKEL DITERIMA
Perbaikan
Naskah yang telah dikoreksi akan dikirimkan kembali dalam bentuk pdf kepada
corresponding author (melalui alamat email) sehingga penulis dapat mengunduh
untuk keperluan pribadi. Gunakan perbaikan ini untuk mengecek urutan
penulisan, mengedit, menyempurnakan dan memperbaiki tulisan, tabel dan
gambar. Pengiriman naskah yang telah diperbaiki menyertakan koreksi pertama
dari editor ini. Perubahan signifikan dari artikel yang disetujui untuk
dipublikasikan dalam jurnal ini harus mendapat persetujuan dari penerbit. Kami
akan berusaha untuk mempublikasikan artikel anda akurat dan cepat sehingga
diharapkan kami menerima hasil koreksi anda paling lambat 5 hari kerja. Sangat
penting koreksi artikel dilakukan dalam satu kali komunikasi sehingga cermati
hal-hal yang harus dikoreksi sebelum dikirimkan kembali ke editor jurnal.
Naskah yang dipublikasikan
Artikel akan diberikan kepada corresponding author dalam bentuk pdf melalui
email. Penulis akan menerima artikel sesuai format yang terbit di dalam jurnal dan
disertai dengan cover jurnal.
INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2016 viii Vol 5 No 2
DAFTAR ISI
hal Halaman Judul ………... Petunjuk Penulisan ... Daftar Isi ……….. i ii viii1 Optimasi Pembacaan Spektrum Raman Portabel Untuk Pembacaan Spektrum Raman Preparathistologi Jaringan BPH (Benign Prostate Hyperplasia) ……… 1 2 Studi Karakteristik Fisik Amilum Singkong Terpregelatinasi dengan Amilum
Singkong Alami Dan Brand Name……….. 7 3 Efek Peg 400 Dan Mentol Pada Formulasi Patch Ekstrak Daun Sirih (Piper betle L.)
terhadap Pelepasan Senyawa Polifenol ……….. 12 4 Uji Aktivitas Penyembuhan Luka Ekstrak Etanol Daun Binahong (Anredera
Scandens (L.) Moq.) Pada Tikus Jantan Galur Wistar ……….. 19 5 Uji Kemurnian Isolat Andrografolid dengan HPLC Fase Terbalik ... 24 6 Angka Kejadian Penyakit Autoimun Pada Pasien Anak di RSUP Sanglah Denpasar . 30 7 Perbandingan Jumlahbiaya Pengendalian Bahan Baku antara Metode Tradisional
Perusahaan Dengan Kombinasi JIT/EOQ ………. 35 8 Uji Pemisahan Sianidin Dan Peonidin Dari Ekstrak Umbi Ubi Jalar Ungu (Ipomoea
Batatas L.) dengan Metode HPTLC Spektrofotodensitometri C-18 ………. 39
9 Optimasi Mentol dan Polietilenglikol pada Formulasi Patch
Ekstrak Daun Sirih (Piper betle L.) ………... 42 10 Perubahan Aktivitas Mengkelat Logam Ekstrak Etanol Ubi Jalar Ungu Terhadap
Pengaruh Sinar UV-B ……….. 49 11 Perbandingan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kaya Antosianin Dari Kulit Ubi Jalar
Ungu (Ipomoea Batatas L.) dan Kulit Buah Anggur Hitam (Vitis Vinifera L.) Terhadap Isolat Bakteri Propionibacterium Acnes ……… 53 12 Aktivitas Antihiperlipidemia Andrografolid dari Sambiloto (Andrographis
Setyawan dkk
1 Jurnal Farmasi Udayana Vol 5, No 2, 42-48
Optimasi Mentol dan Polietilenglikol Pada Formulasi Patch Ekstrak Daun Sirih (Piper Betle L.)
Setyawan, E.I1., Wijayanti, N.L.P.D1., Samirana, P.O1., Sarasmitha, M.A1., Warditiani, N.K1., Padmanaba, I.G.P1., Dewi, P.E.M.U1, Indyayani, I.G.A1.
1
Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana
Korespondensi: Eka Indra Setyawan
Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana
Jalam Kampus Unud-Jimbaran, Jimbaran-Bali, Indonesia 80364 Telp/Fax: 703837 Email: indrasetyawan@ymail.com
Abstrak
Ekstrak daun sirih memiliki khasiat sebagai antibakteri yang dapat menimbulkan radang pada gusi. Ekstrak daun sirih diformulasikan dalam bentuk sediaan patch mukoadhesif. Telah dilakukan penelitian optimasi mentol dan polietilenglikol pada formulasi
patch daun sirih (Piper betle L.) menggunakan metode Simplex Lattice Design, uji disolusi
dan transpor membran menggunakan sel difusi Franz. Hasil optimasi menunjukkan formula optimal dihasilkan dengan perbandingan mentol dan polietilenglikol (1,864:0,136) dan diprediksikan menghasilkan bobot 0,703 gr, ketebalan 0,306 mm, LOD 0,08%, ketahanan lipatan 489 lipatan, Disolusi Efisiensi 9,34% dan jumlah polifenol tertranspor sebesar 7,71 mgGAE/2,4cm2.
Kata kunci: patch, sirih, mentol, politelinglikol PENDAHULUAN
Patch mukoadhesif adalah sistem
penghantaran obat menuju sirkulasi sistemik dengan cara menempelkannya pada mukosa gusi atau membran pipi bagian dalam. Sediaan ini kelebihan antara lain, mampu menempel pada mukosa mulut selama beberapa jam, pelepasan obat dapat dikontrol, obat dengan mudah dapat dilepaskan dari mukosa (Pradmokumar et al, 2010). Beberapa proses pembuatan dan formula dapat mempengaruhi sifat fisik, pelepasan obat dan transpornya. Pemakaian bahan tambahan seperti mentol dan polietilenglikol mampu meningkatkan permeabibilitas film dan kelarutan bahan aktif (Jinghua et al, 2001). Penelitian ini
bertujuan untuk mengoptimasi jumlah pemakaian mentol dan polietilenglikol pada formulasi patch ekstrak daun sirih.
BAHAN DAN METODE Bahan Penelitian
FeCl3, Na2CO3, KCl, NaCl,
Na2HPO4, KH2PO4, Na2CO3, PEG 400,
Mentol diperoleh dari PT. Bratachem dengan derajat teknis , Folin Ciocalteau, Asam galat diperoleh dari PT. Sigma-Aldrich dengan derajat pro analisis, Pharmacoat 615 (Menjangan Sakti), Daun sirih (Piper betle L.).
Setyawan dkk
43 Jurnal Farmasi Udayana Vol 5, No 2, 42-48
Metode Penelitian
Pembuatan ekstrak etanol daun sirih
Daun sirih yang telah kering diserbuk, ditimbang sebanyak 300 gr dan diekstraksi dengan etanol 96% hingga volume 1000 mL.
a. Uji senyawa polifenol
Sebanyak 5 mL ekstrak dimasukan ke dalam tabung reaksi ditambahkan 3 tetes FeCl3 1% kemudian didiamkan selama
beberapa saat. Terjadinya perubahan warna menjadi hijau kehitaman, menandakan adanya senyawa fenol dan tanin yang terkandung dalam sampel tersebut. (DepKes RI, 1989).
Penetapan kadar total polifenol
Metode ini diadaptasi dari penelitian yang dilakukan Alfian dan Susanti (2012) a. Pengukuran panjang gelombang
maksimum asam galat
Larutan asam galat sebanyak 250 μL dengan konsentrasi 30 μg/mL ditambah reagen Folin Ciocalteau 1,25 mL didiamkan selama 4 menit. Kemudian ditambah 1 mL larutan Na2CO3 7,5%
digojog homogen dan didiamkan selama 30 menit. Absorbansi diukur pada panjang gelombang 700-800 nm.
b. Penentuan operating time asam galat Larutan asam galat sebanyak 250 μL dengan konsentrasi 30 μg/mL ditambah reagen Folin Ciocalteau 1,25 mL didiamkan selama 4 menit. Kemudian ditambah 1 mL larutan Na2CO3 7,5%
digojog homogen (larutan uji). Absorbansi diukur dalam rentang waktu 0-90 menit pada panjang gelombang 765 nm.
c. Pembuatan kurva baku polifenol asam galat
Dibuat seri kadar asam galat 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35 dan 40 μg/mL sebanyak 250 µL ditambah reagen Folin Ciocalteau 1,25 mL didiamkan selama 4 menit. Kemudian 1 mL larutan Na2CO3 7,5% ditambahkan,
digojog homogen, didiamkan pada
operating time dan diukur pada panjang
gelombang maksimum hasil pengukuran. Kemudian dibuat kurva kalibrasi sehingga diperoleh persamaan regresi untuk menghitung kadar total polifenol selanjutnya.
d. Penetapan polifenol total pada ekstrak etanol daun sirih
Dilarutkan 10 mg ekstrak etanol daun sirih sampai volume 10 mL dengan etanol, dipipet sebanyak 250 μL ditambahkan reagen Folin Ciocalteau 1,25 mL didiamkan selama 4 menit. Kemudian ditambah 1 mL larutan Na2CO3 7,5%
digojog homogen dan didiamkan pada
operating time dan diukur absorbansinya
pada panjang gelombang maksimum hasil pengukuran dengan spekrofotometer UV-Vis. Penentuan kadar total polifenol ditentukan dengan menggunakan persamaan kurva kalibrasi asam galat.
Pembuatan matrik patch
Matrik patch dibuat dengan sistem matrik di dalam cawan petri dengan diameter 6 cm dan dibiarkan mengering pada permukaan yang datar pada suhu ruang. Masing-masing formula dibuat 17 mL.
Evaluasi matrik patch
a. Ketebalan matrik
Pengukuran ketebalan matrik dilakukan dengan menggunakan jangka sorong pada ketiga titik yang berbeda (Parivesh et al., 2010).
b. Bobot matrik
Matrik ditimbang satu-persatu dengan neraca analitik (Parivesh et al., 2010)
c. Loss on drying (LOD)
Matrik ditimbang satu persatu dan dimasukkan ke dalam moisture balance pada suhu 1050C hingga layar menunjukkan angka susut pengeringan (Patel, 2009).
Setyawan dkk
44 Jurnal Farmasi Udayana Vol 5, No 2, 42-48
d. Ketahanan lipatan
Dilakukan dengan melipat berkali-kali matrik tersebut pada lokasi yang sama hingga patah (Parivesh et al., 2010). e. Uji disolusi
Uji disolusi dilakukan menggunakan sel difusi Franz dengan medium dapar fosfat salin pH 7,4. Uji disolusi dilakukan pada suhu 31°C dengan kecepatan putar pengaduk 65 rpm. Sebanyak 1 mL sampel diambil pada menit ke-15, 30, 45, 60, 90, 120, 150, 180, 240, 300. Kekurangan dari volume kompartemen reseptor digantikan dengan dapar fospat salin pH 7,4 sebanyak 1 mL. Sampel yang telah diambil kemudian ditetapkan kadarnya dengan metode kolorimetri dan diukur dengan spektrofotometer UV-Vis.
f. Uji transpor
Uji transpor dilakukan menggunakan sel difusi Franz dengan medium dapar fosfat salin pH 7,4 dan kertas Whatmann
No.1 sebagai membran. Uji transpor
dilakukan pada suhu 31°C dengan kecepatan putar pengaduk 65 rpm. Pengamatan dilakukan selama 23 jam, dengan pengambilan sampel masing-masing 1 mL pada menit ke-15, 30, 45 dan dilanjutkan pada 7 jam pertama dan 3 jam terakhir. Sampel yang telah diambil kemudian ditetapkan kadarnya dengan metode kolorimetri dan diukur dengan spektrofotometer UV-Vis.
Optimasi formula
Optimasi formula dilakukan dengan metode Simplex Lattice Design (SLD) berdasarkan kriteria ketebalan, bobot, loss
on drying yang minimal dan ketahanan
lipatan, disolusi dan transpor yang maksimal.
PEMBAHASAN
Proses ekstraksi pada percobaan ini menghasilkan rendemen sebesar 10,69% dari 300 gr serbuk. Pemakaian etanol sebagai cairan penyari dikarenakan etanol memiliki sifat tidak toksik sehingga aman digunakan untuk proses formulasi (International Conference on Harmonisation, 2012).
Hasil uji kualitatif senyawa polifenol menunjukkan bahwa ekstrak daun sirih (Piper betle L.) positif mengandung senyawa polifenol (tabel 1).
Tabel 1. Uji Kualitatif Senyawa Polifenol Total Penguji an Reage n Hasil FHI Percoba an Polifen ol
FeCl3 Hijau, ungu,
biru gelap
Biru gelap
FHI : Farmakope Herbal Indonesia
Warna biru gelap yang dihasilkan tersebut merupakan hasil reaksi dari gugus fenol pada senyawa dengan pereagen FeCl3
(Andriyani dkk., 2010).
Senyawa total polifenol yang terkandung dalam ekstrak daun sirih adalah sebesar 57,2 mgGAE/gr ekstrak. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Kusmati dkk. (2010) memperlihatkan bahwa jumlah senyawa polifenol total ekstrak etanol daun sirih yang diperoleh adalah sebesar 210 mgGAE/gr ekstrak. Perbedaan lokasi geografis tempat tumbuh tanaman usia tanaman, ketebalan daun, cara pengolahan terutama proses pengeringan (suhu, aktivitas UV, kelembapan) juga mempengaruhi kandungan metabolit sekunder suatu tanaman (Rostiana, dkk., 1992; Hernani dan Nurdjanah, 2009; Kridati, dkk., 2012).
Hasil evaluasi matrik patch memperlihatkan bahwa matrik yang
Setyawan dkk
45 Jurnal Farmasi Udayana Vol 5, No 2, 42-48
HASIL
Tabel 2. Formula dan hasil evaluasi fisik matrik
RU N Ekstra k Etanol Daun Sirih 10% b/v (mL) Pharmacoa t 615 3% b/v (mL) Mentho l 1% b/v (mL) PEG (mL ) Bobo t patch (gr) Teba l patc h (mm ) LOD (%) Lipata n Disolusi Efisiens i (%) Jumlah kumulatif total polifenol tertranspor (mgGAE/2, 4 cm2) 1 5,0 10,0 0,0 2,0 2,818 0,96 0,07 3 80 4,44 8,57 2 5,0 10,0 0,0 2,0 2,837 1,00 0,06 3 60 5,04 8,67 3 5,0 10,0 1,0 1,0 1,645 0,52 0,08 3 350 10,16 10,25 4 5,0 10,0 1,5 0,5 1,101 0,36 0,09 9 >500 9,38 9,79 5 5,0 10,0 1,0 1,0 1,531 0,68 0,09 6 100 10,03 10,42 6 5,0 10,0 0,5 1,5 2,512 0,81 0,07 2 >500 8,02 9,71 7 5,0 10,0 2,0 0,0 0,650 0,28 0,06 9 >500 8,98 6,37 8 5,0 10,0 2,0 0,0 0,510 0,30 0,07 4 >500 8,98 6,66
Setyawan dkk
46 Jurnal Farmasi Udayana Vol 5, No 2, 42-48
dihasilkan memiliki ketebalan sebesar 0,30 mm hingga 1 mm, bobot sebesar 0,510 gr hingga 2,837 gr, loss on drying sebesar 0,063% hingga 0,099%, ketahanan lipatan 60 lipatan hingga lebih dari 500 lipatan, efisiensi disolusi sebesar 5,04% hingga 10,16, jumlah kumulatif total polifenol tertranspor sebesar 6,37 mgGAE/2,4 cm2 hingga 10,42 mgGAE/2,4 cm2 (tabel 2).
Hubungan antara pemakaian mentol dan polietilenglikol terhadap ketebalan matrik dapat digambarkan dengan persamaan (1) berikut:
Y = 0,25708(A) + 0,97042(B)………….(1) Dimana Y adalah ketebalan matrik, A adalah mentol dan B adalah polietilenglikol.
Dari persamaan linear tersebut dapat disimpulkan bahwa kedua komponen tersebut baik mentol maupun polietilenglikol sama-sama memberikan pengaruh dalam peningkatan ketebalan matrik sebesar 0,25708 dan 0,97042 untuk tiap mL penambahan bahan.
Hubungan antara pemakaian mentol dan polietilenglikol terhadap bobot matrik dapat digambarkan dengan persamaan (2) berikut:
Y = 0,54483(A) + 2,85617(B)…………..(2)
Dimana Y adalah bobot matrik, A adalah mentol dan B adalah polietilenglikol. Dari persamaan linear tersebut dapat disimpulkan bahwa kedua komponen tersebut baik mentol maupun polietilenglikol sama-sama memberikan pengaruh dalam peningkatan bobot matrik sebesar 0,54483 dan 2,85617 untuk tiap mL penambahan bahan.
Hubungan antara pemakaian mentol dan polietilenglikol terhadap loss on
drying matrik dapat digambarkan dengan
persamaan (3) berikut:
Y = 0,071574(A) + 0,068074(B) + 0,080471(AB) + 0,13647(AB)(A-B)……….……(3) Dimana Y adalah loss on drying matrik, A adalah mentol, B adalah polietilenglikol dan AB adalah interaksi keduanya. Dari persamaan special cubic tersebut dapat disimpulkan bahwa kedua komponen tersebut baik mentol maupun polietilenglikol beserta interaksi keduanya sama-sama memberikan pengaruh dalam peningkatan loss on drying matrik sebesar 0,0715714, 0,068074, 0,080471, dan 0,13647 untuk tiap mL penambahan bahan.
Hubungan antara pemakaian mentol dan polietilenglikol terhadap ketahanan lipatan matrik dapat digambarkan dengan persamaan (4) berikut:
Y = 507,92792(A) + 14,77458(B)……….(4)
Dimana Y adalah ketahanan lipatan matrik, A adalah mentol dan B adalah polietilenglikol. Dari persamaan linear tersebut dapat disimpulkan bahwa kedua komponen tersebut baik mentol maupun polietilenglikol sama-sama memberikan pengaruh dalam peningkatan ketahanan lipatan matrik sebesar 507,92792 dan 14,77458 untuk tiap mL penambahan bahan.
Hubungan antara pemakaian mentol dan polietilenglikol terhadap Disolusi Efisiensi (DE) dapat digambarkan dengan persamaan (5) berikut:
Y = 4,42733(A) + 2,39039(B) + 3,00796 (AB)……….………(5) Dimana Y adalah Disolusi Efisiensi, A adalah mentol, B adalah polietilenglikol dan AB adalah interaksi keduanya. Dari persamaan quadratic tersebut dapat disimpulkan bahwa kedua komponen
Setyawan dkk
47 Jurnal Farmasi Udayana Vol 5, No 2, 42-48
tersebut baik mentol maupun polietilenglikol beserta interaksi keduanya sama-sama memberikan pengaruh dalam peningkatan Disolusi Efisiensi sebesar 4,42733, 2,39039 dan 3,00796 untuk tiap mL penambahan bahan.
Hubungan antara pemakaian mentol dan polietilenglikol terhadap jumlah kumulatif polifenol tetranspor (Q) dapat digambarkan dengan persamaan (6) berikut:
Y = 3,26071(A) + 4,31372(B) + 2.80876 (AB) + 0.64912 (AB)(A-B)……….(6)
Dimana Y adalah jumlah kumulatif polifenol tertranspor, A adalah mentol, B adalah polietilenglikol dan AB adalah interaksi keduanya. Dari persamaan
special cubic tersebut dapat disimpulkan
bahwa kedua komponen tersebut baik mentol maupun polietilenglikol beserta interaksi keduanya sama-sama memberikan pengaruh dalam peningkatan jumlah kumulatif polifenol tertranspor sebesar 3,26071, 4,31372, 2.80876 dan 0.64912 untuk tiap mL penambahan bahan.
Pada data tersebut di atas secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa pemakaian mentol dan polietilenglikol akan meningkatkan respon dari masing-masing parameter yang diuji. Hal tersebut dikarenakan kemampuan dari polietilenglikol yang dapat meningkatkan permeabilitas matrik sehingga matrik menjadi lebih hidrofilik dan juga mentol yang mampu meningkatkan solubilitas bahan aktif sehingga bahan aktif menjadi mudah terlepas serta perannya sebagai
permeation enhancer yang mampu
mempengaruhi permeabilitas membran sehingga mempermudah proses transpor membran.
Optimasi Formula
Hasil optimasi dari metode SLD diperoleh formula dengan perbandingan mentol dan propilenglikol (1,864:0,136) dengan nilai desirability 0,689. Nilai
desirability menggambarkan kemampuan
sebuah model dalam memprediksikan besaran respon dari hasil percobaan. Besaran nilai desirability berkisar antara 0,1-1, semakin mendekati angka 1 maka kemampuan model dalam memprediksikan hasil percobaan semakin baik. Formula optimal tersebut diprediksikan akan menghasilkan bobot 0,703 gr, ketebalan 0,306 mm, LOD 0,08%, ketahanan lipatan 489 lipatan, Disolusi Efisiensi 9,34% dan jumlah polifenol tertranspor sebesar 7,71 mgGAE/2,4cm2
Verifikasi Formula Optimum
Hasil verifikasi formula optimal dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini.
Tabel 3. Hasil Verifikasi Formula Optimal Respon yang diamati Hasil Observasi Rata-rata ± SD Nilai Teoritis p-value Bobot matrik 0,704 ± 0,01 0,703 0,826 Ketabalan matrik 0,302 ± 0,01 0,306 0,201 LOD 0,083 ± 0,01 0,084 0,093 Ketahanan lipatan 487 ± 2,52 489 0,840 DE 9,33 ± 0,03 9,34 0,595 Jumlah kumulatif senyawa polifenol tertranspor (mg.GAE/g) 10,42 ± 0,07 10,388 0.511
Keterangan : perhitungan p-value
diperoleh dengan menggunakan Single
Setyawan dkk
48 Jurnal Farmasi Udayana Vol 5, No 2, 42-48
Nilai probabilitas respon yang lebih besar dari 0,05 memberikan makna bahwa nilai hasil prediksi model dengan nilai hasil percobaan tidak ada perbedaan yang bermakna.
KESIMPULAN
Formula optimal matrik patch daun sirih dihasilkan dengan perbandingan mentol dan polietilenglikol (1,864:0,136).
DAFTAR PUSTAKA
Alifian, R. dan Susanti, H.. 2012. Penetapan Kadar Fenolik Total Ekstrak Metanol Kelopak Bungan Rosella Merah (Hibiscus sabdariffa L.) dengan Variasi Tempat Tumbuh Secara Spektrofotometri. Jurnal
Ilmiah Kefarmasian. Vol. 2 (1):
73-80.
Depkes RI. 1989. Materia Medika
Indonesia Jilid V. Jakarta :
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Hernani dan R. Nurdjanah. 2009. Aspek Pengeringan dalam Mempertahankan Kandungan Metabolit Sekunder pada Tanaman Obat. Perkembangan Teknologi TRO. Vol. 21(2): 33-39.
International Conference on Harmonisation. 2012. Guidance for
Industry. USA: International
Conference on Harmonisation. pp. 3-7.
Jinghua, Y., Peter, S., dan Stephen, H. 2001. Effect of Polyetilenglycol on Morphology Thermomechanical Properties and Water Vapor and Permeability Cellulose Acetate Film.
Pharm.Tech. pp: .62-73.
Kridati, E. M., E. Prihastanti, dan S. Haryanti. 2012. Rendemen Minyak
Atsiri dan Diameter Organ serta Ukuran Sel Minyak Tanaman Adas (Foeniculum vulgare Mill) yang Dibudidayakan di Kabupaten Semarang dan Kota Salatiga. Buletin Anatomi dan Fisiologi. Vol. 20(1): 1-17.
Parivesh, S., Sumeet, D., dan Abhishek, D., 2010, Design, Evaluation, Parameters and Marketed Products of transdermal patches: A Review,
J. Pharm. Res., 3(2):235-240.
Patel, R.P., K. L. Ravi, J. K. Mehul, and T. V. Bhatt. 2009. Modern Optimization Techniques in Field of Pharmacy. Res. J. Pharm, Biol.
Chem. Sci. Vol.1 (2) :148.
Pramodkumar, 2010, T.M., Desai, K.G.H., Shivakumar, H.G. Buccal permeation enhancers. Ind. J. Pharm. Edu.. Vol.36. pp :147-151.
Rostiana, O., S.M. Rosita, dan D. Sitepu. 1992. Keanekaragaman Genotipa Sirih (Piper betle L.) Asal dan Penyebaran. Warta Tumbuhan Obat