• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. Yang digunakan dalam penelitian ialah penelitian langsung yaitu riset. kualitatif. Metode kualitatif berupa observasi, wawancara dan telaah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III. Yang digunakan dalam penelitian ialah penelitian langsung yaitu riset. kualitatif. Metode kualitatif berupa observasi, wawancara dan telaah"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

60

Yang digunakan dalam penelitian ialah penelitian langsung yaitu riset yang dilakukan secara mendalam, mendalam dan rinci yang disebut penelitian kualitatif. Metode kualitatif berupa observasi, wawancara dan telaah dokumen.Jenis kualitatif adalahdalam bentukobservasi, wawacara, dantelaah dokumen. Jenis ini digunakan untuk mengetahui pemahaman topik dan objek riset, termasuk manusia dan institusi yang bersifat fakta. Dengan cara inilah dapat melihat sebuah fakta, realitas dan persepsi dalam tujuan penelitian1.Metode penelitian ini dilakukan untuk mendapatdata serta mengakumulasidata dengan memakai pendekatan kualitatif, yaitu metode penelitian untuk mempelajari keadaan benda-benda alam, di mana peneliti adalah menjadi alat kuncinya dalam sebuah penelitian2. Data yang dikumpulkan berupa teks atau gambar, sehingga grafik tidak ditekankan.Riset tersebut berfokus pada prosedur dari sebuah hasil.Penelitian kualitatif juga dapat dipahami sebagaiproses ilmiah dalam mengetahui tentang kejadian nyata sosial dan dilaksanakansecara bangkit dan terarah.3 Metode kualitatif dilakukan dalam menghasilkan data yang lebih dalam

1

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hal. 3

2

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantatif, Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta,2010), hlm.15

3

Afrizal, Metode Penelitian Kualitatif (Jakarta PT. RajaGrafindo Persada, cet. Ke-2 2015), h. 173.

(2)

dan bermakna.Teknik mengumpulkan data dalam riset ini dilaksanakan dengan trnqualize, dan analysis datanya berbentuk deduktif4 Trianguasiartinya penggabungan sebuah teknik dalam menumpulkan data yang dikumpulkan yang berate penggabungan dari carainterviu, observasi lapangan sertadokumen.

Adapun model dari Penelitian ini menggunakan penelitian model evaluasi CIPP yang di angkat oleh Stuefflebeam di Ohio State University5 atau lebih dipahami sebagai penelitian evaluasi.penelitian evaluasi adalah sejenis riset terapan, yaitudalam perbandingan sebuah tujuan yang sudah ada., penelitian evaluasi adalah metode yang secara sistematis menentukan efektifitas rencana, tindakan, kebijakan, atau objek riset lainnya. Penelitian evaluasi tujuannya untuk menambah efektifitas suatu aturan atau rencana tersebut, berdasarkan umpan balik dari orang yang melaksanakan rencana tersebut6.Suharsimi Arikunto mengatakan, penelitian evaluasi merupakan penelitian yang harus memenuhi persyaratan, yaitu ada tidaknya standar setelah diolah datanya, dan standar yang digunakan untuk membandingkan data yang diperoleh dengan keadaan sebenarnya dari objek penelitian.7. Oleh karena itu penjelasan lebih lanjut tentang model CIPP bisa disimak di bawah ini. CIPP ini terdiri dari empat komponen

4

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantatif, Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta,2010), hlm.15

5

Suharsimi Arikunto, Evaluasi Program Pendidikan, (Jakarta: BumiAksara, 2008), hlm. 45

6

Sugiychkono, Metode Penelitian Manajemen (Bandung: Alfabeta, 2013),h 741

7

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), Cet. 14, 36

(3)

yang kata-katanya sendiri merupakan singkatan dari komponen tersebut, yaitu

1. Evaluasi konteks

Evalusi kontek merupakan jalan dalam mendeskripsikan dan melihat sebuah lingkungan yang kebutuhannya tidak tercukupi, yang dilayanidalam populasi sampel, serta guna dari rencana. Riset ini, penilaian kontekstual ditujukan dalam sebuah tujuan program pembinaan keagamaan Islam di kepolisian POLDA Kalimantan Selatan.dan kendala dalam pelaksanaan program tersebut.

2. Evaluasi infut

Evaluasi infut di peruntukan pada keahlian Pembina para anggota kepolisian dalam mengikuti pembinaan keagamaan Islam. yang meliputi hibauan kepada para anggota yang ada dikepolisian POLDA Kalimantan Selatan dan tempat penyelenggaraan pembinaan keagamaan Islam, yang meliputi, para anggota polisi, pengajar, dan sarana prasarana yang disediakan dalam pembinaan keagamaan Islam. .

3. Evaluasi proses

Penilaian proses ditujukan pada pada sejauh mana aktivitas direncanakan telah sesuai dengan rencana. Pada penelitian ini evaluasi proses difokuskan pada perencanaan dan pembelajaran dalam pembinaan keagamaan di POLDA Kalimantan selatan.

(4)

Penilian hasil ditujukan untuk suatu yang mengarahkan bahwa input dapat berubah suatu kejadian yang terjadi, dalam hal ini adalah para anggota yang mengikuti pembinaan keagamaan Islam. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat hasil para anggota yang mengikuti pembelajaran dalam pembinaan tersebut.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Polda Kalimantan Selatan yang beralamat Jl. Let jend . S. parman No. 16 Antasan besarKecamatan Banjarmasin tengah, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan dengan kode POS 70123.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek

Menurut Spradley (1979) subjek pada sebuah riset ialah sumber informasi.8Dalam bukunya “Bentuk penelitian Sosial” Sanafiah Faisalmenjelaskan bahwa istilah subjek penelitian mengacu pada orang/individu serta golongan orang yang digunakansebagai sasaran yang diteliti.9 Berasaskan arti tersebut ,yang jadi jadi subjek risettersebut meliputi:Polisi, Ustadz, dan Rohis yang ada di lembaga POLDA Banjarmasin.

2. Objek

8

Basrowi dan Suwandi, memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 188.

9

(5)

Objek penelitian merupakan variable penelitian. Sebagaimana telah dijelaskan oleh Suharsimi Arikunto, variable merupakan objek dalam penelitian, atau sesuatu yang lebih difokuskan dalam penelitian. 10 Objek penelitian ini ialahPembinaan Keagamaan Islam dilingkungan kepolisisan (POLDA) Kalimantan Selatan.

D. Data dan sumber data

1. Data data pokok adalahhasil yang didapatkan secaranyata subjek penelitianoleh karena itu peneliti dapat menggunakan cara-cara yang sudah ditentukan untuk memperoleh data atau informasi secara langsung11. Data pokok adalah data yang didapatkan dari asal pertama dilapangan. Data pokok yang didapat langsung pada sumbernya seperti informan langsung, seperti didapat dari ketua pelaksana kegiatan pembinaan keagamaan, pemateri pembinaan keagamaan, dan peserta pembinaan keagamaan di Kepolisian POLDA di kota Banjarmasin. Adapun data yang diteliti yaitutentang:

a. BagaimanaPelaksanaan pembinaan keagamaan Islam di Kepolisian (POLDA) Banjarmasin?

b. Apa saja materi pembinaankeagamaannya? c. Apa saja metode pembinaankeagamaannya?

10

Suharsimi Arikounto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Renika Cipta, 1993), h. 91.

11

(6)

d. Apa saja alat dan media pembinaankeagamaannya?

e. Bagaimana bentuk evaluasi program pendidikankeagamaannya?

f. Apa saja problem yang dihadapi dalam pelaksanaan pembinaan keagamaan pada Lembaga Kepolisian (POLDA) Banjarmasin?

2. Data penunjang, merupakandata yang didapatkan dari dokumen laporan penelitian sebuah lembaga / dan penunjang lainnya.12. penunjang dalam penelitian ini yaitu tentang sejarah POLDA Kalimantan Selatan, lokasi penelitian, jumlah karywan, jadwal pembinaan keagamaan Islam, materi pembinaankeagamaan Islam.

E. Teknik PengumpulanData

Untuk mendapatkan berbagai data di atas harus didiperlukan sumber data sebagai berikut:

1. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan metode yang diterapkan dalam pembuktian kebenaran data yang diperoleh oleh sumber yang ada.13Dalam penelitian ini yakni dokumen atau file-file yang didapat dari hasil lapangan, seperti buku, foto, internet, bahkan dokumen yang berkaitan dengan pendidikan keagamaan pada Lembaga Kepolisian.

2. Wawancara

12

Deni Darmawan, Metode Penelitian Kualitatif, Cet. ke-II, ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), h. 13

13

Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis, (Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET, 2013), h.302

(7)

Jika peneliti hendak melaksanakan sebuah penelitian pada mendapatkan permasalahan yang akan diteliti, serta peneliti hendak memperoleh suatu yang lebih mendalam dari sumber data, dengan jumlah sumber data yang minim, maka dengan melakukan wawancara lah untuk mendapatkan berbagai data..14Ketika ingin melakukan wawancara ada beberapa kiat-kiat dalam melakukan wawancara yaitu:

a. Menjalin hubungan baik dengan informan.

b. Dengarkan dengan sabar informasi yang diberikan oleh informan. c. menghargai para informan.

d. Dengarkan informasi dengan penuh perhatian e. Melakukan probing.

f. Ajukan pertanyaan structural dan pertanyaan mendalam yang melibatkan banyak hal.15

Orang yang akan diwawancari disini adalah narasumber (pemateri) dan partisipan, sedangkan yang akan ditanyakan kepada mereka adalah tentang pendidikan keagamaan yang dilaksanakan meliputi manfaat, pendukung kegiatan, dan kesulitan dalam melaksanakan kegiatan jikaada. 3. Observasi

Obdervasi adalah sebuah teknik dalam mengumpulkan data yang mana

14

Ibid., h.137.

15

Afriza, Metode Penelitian Kualitatif: Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan Penelitian

Kualitatif dalam Berbagai Disiplin Ilmu, ed. 1, cet. 2, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2015), , h.

(8)

peneliti langsung datang ketempat yang ingin diteliti untuk mengamati kejadian langsung yang ada dilapangan.16Observasi dalam penelitian ini yaitu mengamati keadaan langsungserta melakukan pencatatan terhadap kejadianatau perilaku objek yang dituju. Teknik ini digunakan untuk menemukan data tentang pembinaan keagamaan di Kepolisian POLDA Kalimantan Selatan.

F. Analisis data

Pada riset ini analisis data menggunakan cara kualitatif yang mana penelitian masih berlangsung dan berkelanjutan selama penelitian masih berjalan dan dimulai dari tahap dalam mengumpulkan data hingga proses penulisan hasil penelitian.17 karena itu, pada penelitian kualitatif, mengumpulkan data pada menganalisis data tak dapat terpisahkan yang biasanya dilakukan secara bersama. Yaitu peneliti menghimpun data dan membandingkan data dilaksanakan bersamaan. Miles dan Huberman membagi dalam menganalisis data secara ekstensif dengan beberapa tahap penelitian kualitatif, yaitu:

16

Suharsimi Arikounto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Renika Cipta, 1993), h. 100.

17

(9)

1. KodifikasiData

kodifikasi data adalah tahap pengkodingan data. Artinya, peneliti memberi kode atau nama hasil penelitian. Cara melakukannya adalah dengan meminta peneliti menulis ulang hasil catatan lapangan yang mereka buat. Tentunya jika wawancara direkam, tahap awal adalah menyalin catatan tanpa mengurangi catatan. Setelah itu peneliti membaca dan memperbaiki apa yang perlu diperbaiki dari semua hasil penelitian itu dan kemudian memilih yang penting dan tidak. Maka peneliti membuat kode atau penamaan terhadap penggalan catatan lapangan atau dokumen itu.

2. Penyajian data

Proses pengumpulan data merupakan bagian dari proses analisis yang berlanjut, adapun peneliti mempresentasikan hasil riset dalam bentuk kategori atau topik. Alangkah baiknya apabila dalam penyajian data peneliti bisa menerapkan kerangka dan pola dalam mneyiapkan hasil dati penelitian.

3. Kesimpulan

Tahapan simpulan atau verifikasi adalah tahapan selanjutnya bahwa peneliti menyimpulkan pada data yang diperoleh. Ini merupakan pandangan teoritis peneliti tentang interviewdan penemuan dokumen . kemudian sampai pada simpulan tersebut, akhirnya peneliti mengoreksi kembali kebenaran pandangannya dengan mengecek kembali proses pengkodean dan pengungkapan data dalam memvalidasi agar tak ada salah dengan apa yang dilakukan.

(10)

G. Pengecekan KeabsahanData

Penelitian kualitatif bukan tentang generalisasi numerik dan prioritas keseluruhan, tetapi kualitas pengelompokan data. Validitas data berarti data yang terkumpul dapat menggambarkan kenyataan sebenarnya yang ingin peneliti sampaikan.

Penelitian kualitatif tidak tertuju pada sedikit atau banyaknya para informasi yang menentukan keefektifan data yang dikumpulkan, tetapi salah satunya adalah keakuratan atau keberlakuan sumber data dan data yang dibutuhkan. Salah satu teknik atau metode untuk mendapatkan data yang valid dalam penelitian kualitatif adalah dengan menggunakan teknik triangulasi.18

Triangulasii berarti segitiga, tetapi tidak berarti hanya tiga sumber yang dapat digunakan untuk mencari informasi sepenuhnya. Pada prinsipnya dalam teknik triangulasi ini informan harus himpun dan peroleh pada sumber data yanf berbeda-beda supaya disalahartikan sebagai suatu perkumpulan. Pada hal ini triangulasii bisa berarti bahwa terdapat penyedia informasi yang tidak sama, bahkan terdapat asal data yang tidak sama terkait dengan apa yang dicari.

Maka dengan itu, pertanyaan yang harus dikeluarkan oleh peneliti kepada dirinya untuk dapat menggunakan teknik trianggulasi tersebut adalah:

1. Mungkinkah hanya dari informan ini saja yang memberikan pendapatini? 2. Mungkinkah ada pendapat yang berbeda dari oranglain?

18

(11)

3. Apakah sumber lain dapat dicari untuk mengecek kebenaran informasi ini yang ada?

4. Apakah ada dokumen lain yang mungkin bisa saja membantu untuk dapat mengetahuinya dengan lebihtepat?

5. Apakah ada informan lain yang telah saya wawancarai ada keterlibatan bebebedadalamsuatuhalyangmungkinmemberikansuatupandanganatau

informasi yang berbeda karena mempunyai status sosial yang berbeda dari yang lain.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian yang telah dilaksanakan peneliti bertindak sebagai instrumen, hal ini sejalan dengan pendapat Sugiyono (2011:307) bahwa instrumen utama dalam penelitian

Penentuan pengaruh waktu penyinaran UV terhadap aktivitas fotokatalis TiO 2 dilakukan dengan menggunakan limbah cair tapioka yang dikondisikan pada pH

Berdasarkan dari hasil observasi yang sudah dilakukan peneliti pada saat pembelajaran sebelum diterapkannya startegi pembelajaran crossword puzzle, hasil belajar

pemasaran yang lebih agresif. Secara umum, penetrasi pasar dapat dibedakan atas tiga bentukyaitu: 1) Perusahaan dapat mencoba untuk merangsang konsumen agar mereka meningkatkan

• Adanya Insiden Atapupu semakin menguatkan dugaan bahwa kedudukan Pelabuhan Atapupu sangat penting yaitu sebagai pelabuhan feeder ke Pelabuhan Kupang, dimana Pelanuhan

Baris ini berisi tombol workspace (workspace switcher), menu dan aplikasi lainnya. 2) Toolbar Document, berisi tombol-tombol yang digunakan untu menampilkan

• Berdasarkan uji kompetensi pejabat administrasi atau pejabat fungsional yang tidak memenuhi standar kompetensi jabatan dapat dipindahkan pada jabatan lain yang sesuai

Kedua stasiun tersebut juga akan menjadi bagian dari jaringan pedestrian bawah tanah kota Singapura yang merupakan sebuah rangkaian jalur lintas bawah tanah yang