• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAK 2019 Kabupaten Bantul LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN KEGIATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAK 2019 Kabupaten Bantul LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN KEGIATAN"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

DAK 2019

Kabupaten Bantul

▸ Baca selengkapnya: laporan pelaksanaan kegiatan ulangan akhir semester

(2)

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dana Alokasi Khusus (DAK) merupakan salah satu dana transfer dari pemerintah pusat yang dialokasikan dalam APBN kepada daerah dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus, baik fisik maupun nonfisik yang merupakan urusan daerah.

DAK Fisik adalah dana yang dialokasikan dalam APBN kepada Daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus fisik yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional. Sedangkan DAK Nonfisik adalah dana yang dialokasikan dalam APBN kepada Daerah dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus nonfisik yang merupakan urusan daerah.

Alokasi DAK tahun 2019 ke daerah ditentukan berdasarkan tiga kriteria sebagai berikut: a) Kriteria Teknis, disusun berdasarkan indikator-indikator kegiatan yang mendukung prioritas nasional dan prioritas daerah (memiliki bobot paling tinggi), b) Kriteria Khusus, dirumuskan berdasarkan peraturan perundangundangan yang mengatur penyelenggaraan otonomi khusus dan karakteristik daerah; dan c) Kriteria Umum, dirumuskan berdasarkan kemampuan keuangan daerah yang dicerminkan dari penerimaan umum APBD setelah dikurangi belanja Pegawai Negeri Sipil Daerah, digunakan dalam penentuan besaran dana pendamping.

Bidang DAK pada tahun 2019 fokus pada nawacita dan tiga dimensi pembangunan serta difokuskan pada kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan dasar masyarakat berdasarkan pembagian urusan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.

Adapun arah kebijakan DAK adalah (i) Mendukung pencapaian prioritas dimensi pembangunan dan 9 agenda prioritas (nawacita) dalam RKP, (ii) Memperkuat peran gubernur selaku wakil pemerintah pusat dalam perencanaan DAK; (iii) Meningkatkan koordinasi dalam perencanaan DAK antara Pemerintah dan Pemerintah Daerah, serta dalam Pemerintah Daerah sendiri sehingga terwujud sinkronisasi dan sinergitas; dan (iv) Memprioritaskan daerah tertinggal, perbatasan, terluar, terpencil, kepulauan, dan pasca bencana sesuai dengan bidang DAK yang dibutuhkan oleh daerah tersebut. Fokus peruntukan DAK adalah untuk pemerataan dan pencapaian prioritas nasional.

Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 129 Tahun 2018 tentang Rincian APBN Tahun Anggaran 2019, penetapan lokasi dan alokasi dalam APBN diklasifikasikan dalam bentuk DAK Fisik dan DAK Nonfisik. Dana Alokasi Khusus Fisik (DAK Fisik) adalah dana yang dialokasikan dalam APBN kepada Daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus fisik yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional. Sedangkan Dana Alokasi Khusus Nonfisik (DAK Nonfisik)

(3)

adalah dana yang dialokasikan dalam APBN kepada Daerah dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus nonfisik yang merupakan urusan daerah.

Pada tahun anggaran 2019 dari 14 bidang DAK, Kabupaten Bantul mendapatkan alokasi DAK Fisik baik Reguler maupun penugasan.

Tabel 1.1

Alokasi DAK Fisik Kabupaten Bantul Tahun 2019

No Bidang Alokasi DAK Tahun2019

REGULER

1 Bidang Pendidikan

2 Sub Bidang Pendidikan Dasar Rp 3.221.347.000 3 Sub Bidang SMP Rp 2.638.860.000 4 Sub Bidang SKB Rp 576.214.000 5 Sub Bidang Perpustakaan Daerah Rp 441.000.000 6 Bidang Kesehatan

7 Sub Bidang Kesehatan Dasar Rp 9.095.038.000 8 Sub Bidang Kesehatan Rujukan Rp 12.580.855.000 9 Sub Bidang Kefarmasian&Perbekalan Rp 3.843.248.000 10 Sub Bidang Keluarga Berencana Rp 1.049.370.000 11 Bidang Kelautan dan Perikanan Rp 779.367.000 12 Bidang Pertanian Rp 2.915.051.000 13 Bidang Perumahan dan Pemukiman Rp 3.262.144.000 14 Bidang Sanitasi Rp 2.500.000.000 15 Bidang Jalan Rp 18.346.724.000 16 Bidang Air Minum Rp 1.074.999.000

Jumlah DAK Reguler Rp 62.324.217.000

PENUGASAN

1 Bidang Penurunan Stunting Rp 4.378.999.000 2 Bidang Pengendalian Penyakit Rp 2.189.328.000 3 Bidang Jalan Rp 12.014.979.000 4 Bidang Irigasi Rp 3.614.026.000 5 Bidang Air Minum Rp 2.315.155.000 6 Bidang Pariwisata Rp 5.504.733.000 7 Bidang Pasar Rp 3.400.000.000 8 Bidang Lingkungan Hidup Rp 481.629.000

Total DAK Penugasan Rp 33.898.849.000

(4)

Tabel 1.2

Alokasi DAK Non Fisik Kabupaten Bantul Tahun 2019

No Bidang Alokasi DAK Non Fisik

1 Dana Bantuan Operasional Kesehatan dan BantuanOperasional Keluarga Berencana Rp 27.049.540.000 2 Dana Bantuan Operasional Keluarga Berencana Rp 4.095.922.000 3 Dana Peningkatan Kapasitas Koperasi, Usaha KecilMenengah, Ketenagakerjaan, dan Kependudukan Rp 3.435.441.000 4 Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan-PendidikanAnak Usia Dini Rp 29.970.600.000 5 Dana Tunjangan Profesi Guru PNSD Rp 180.612.289.000 6 Dana Tambahan Penghasilan Guru Pegawai Negeri Sipil Rp 1.302.000.000

Total DAK Non Fisik Rp 246.465.792.000

B. Arah kebijakan Dana Alokasi Khusus

Arah kebijakan DAK diprioritaskan untuk : 1. Mendukung implementasi Nawacita:

 Ketiga: membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka NKRI;

 Kelima: meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia;

Keenam: meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar internasional;  Ketujuh: kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor domestik.

2. Mendukung percepatan pembangunan infrastruktur publik daerah;

3. Mendukung pemenuhan anggaran pendidikan (20%) dan kesehatan (5%) dengan tetap menjaga lingkungan hidup dan kehutanan;

4. Mengakomodasi usulan kebutuhan dan prioritas daerah dalam mendukung pencapaian prioritas nasional (Proposal Based),

5. Memperkuat kebijakan afirmasi untuk mempercepat pembangunan daerah perbatasan, tertinggal, terpencil, terluar , dan pesisir/kepulauan;

6. Mempercepat pengalihan anggaran belanja K/L (dekonsentrasi dan tugas pembantuan) yang sudah menjadi urusan daerah ke DAK;

7. Merealokasi dana transfer lainnya (BOS, BOP PAUD, TPG, TAMSIL, BOK, BOKB ) ke dalam DAK non fisik;

8. Menyesuaikan kewajiban penyediaan dana pendamping DAK sesuai dengan kemampuan fiskal daerah.

(5)

C. Tujuan Penulisan Laporan

Tujuan penulisan laporan akhir pelaksanaan Dana Alokasi Khusus Kabupaten Bantul adalah :

1. Memberikan gambaran pelaksanaan kegiatan Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2019 di lingkup Kabupaten Bantul.

2. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan DAK.

3. Membuat kesimpulan dan memberikan rekomendasi sebagai bahan masukan dalam pengambilan kebijakan.

(6)

II. HASIL PELAKSANAAN DANA ALOKASI KHUSUS

A. UMUM

DAK tahun 2019 di Kabupaten Bantul dialokasikan untuk mendanai kebutuhan fisik sarana dan prasarana dasar yang merupakan prioritas nasional di bidang pendidikan, kesehatan dan KB, infrastruktur perumahan, air minum dan sanitasi, kelautan dan perikanan, transportasi, sarana perdagangan, serta sarana dan prasarana penunjang kesehatan.

Realisasi DAK fisik secara keseluruhan rata-rata mencapai 99,28 % untuk fisik dengan capaian realisasi keuangan sebesar 95,13%.

B. HASIL PELAKSANAAN PER BIDANG DANA ALOKASI KHUSUS FISIK

Secara umum seluruh bidang DAK yang dialokasikan ke Kabupaten Bantul dalam TA. 2019 telah selesai dilaksanakan sesuai dengan petunjuk teknis masing-masing bidang DAK. Adapun hasil pelaksanaan dari masing-masing bidang yang didanai oleh Dana DAK adalah sebagai berikut :

1.

Bidang Pendidikan

DAK Bidang Pendidikan SD/SDLB dimaksudkan untuk mendanai kegiatan pendidikan yang menjadi urusan wajib daerah sesuai prioritas nasional sebagai upaya pemenuhan standar sarana dan prasarana SD/SDLB untuk mencapai standar nasional pendidikan.

DAK bidang pendidikan dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga dengan sasaran SD, SMP dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan dengan sasaran perpustakaan daerah dengan total anggaran sebesar Rp 6.877.421.000 dengan realisasi fisik 94,72% dan keuangan sebesar Rp 6.513.980.974 atau 95,69%, dengan lingkup kegiatan:

a. Pengadaan Buku Ilmu Pengetahuan Umum, Buku Koleki Perpustakaan SD b. Pembangunan toilet jamban

c. Pengadaan sarana untuk peningkatan mutu pendidikan berupa pengadaan media pendidikan komputer

d. Rehabilitasi ruang kelas rusak; e. Pengadaan alat kesenian tradisional

f. Pengadaan peralatan Laboratorium Komputer g. Pengadaan perangkat TIK

(7)

Tabel 2.1.

Realisasi Pelaksanaan DAK Bidang Pendidikan Tahun 2018

NO BIDANG/ Sub.Bidang/ Program/ Kegiatan

Perencanaan Kegiatan Realisasi Vol Satuan Jumlah Penerima

Pagu DAK Fisik Keuangan Fisik (Rp) (Rp) (%) (%) 1 2 4 5 6 7 13 14 16

01 PENDIDIKAN

01.01 PENDIDIKAN DASAR

1 01.01.01.01 - Rehabilitasi ruang kelas dengan tingkatkerusakan sedang atau berat,beserta perabotnya 6 ruang 1 sekolah Rp 411.000.000

Rp 822.000.000 100% 100% 2 6 ruang 1 sekolah Rp 411.000.000

3

01.01.02.01 - Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) beserta perabotnya

Belajar SD 2 ruang 1 sekolah Rp 401.798.800

Rp 1.004.497.000 100% 100% 2 ruang 1 sekolah Rp 401.798.800

(8)

5 1 ruang 1 sekolah Rp 200.899.400 6 01.01.02.03 - Pembangunan toilet (jamban) besertasanitasinya 1 ruang 1 sekolah Rp 109.000.000

Rp 327.000.000 100% 100% 7 1 ruang 1 sekolah Rp 109.000.000

8 1 ruang 1 sekolah Rp 109.000.000 9

01.01.03.01 - Pengadaan Buku Koleksi Perpustakaan (Buku Referensi, Buku Pengayaan,

Buku Panduan Pendidik) 1 paket 1 sekolah Rp 50.000.000 Rp 50.000.000 100% 100% 10 1 paket 1 sekolah Rp 50.000.000 Rp 50.000.000 100% 100% 11 1 paket 1 sekolah Rp 50.000.000 Rp 50.000.000 100% 100% 12 1 paket 1 sekolah Rp 50.000.000 Rp 50.000.000 100% 100% 13 1 paket 1 sekolah Rp 50.000.000 Rp 50.000.000 100% 100% 14 1 paket 1 sekolah Rp 50.000.000 Rp 50.000.000 100% 100%

(9)

15 1 paket 1 sekolah Rp 50.000.000 Rp 50.000.000 100% 100% 16 1 paket 1 sekolah Rp 50.000.000 Rp 50.000.000 100% 100% 17 1 paket 1 sekolah Rp 50.000.000 Rp 50.000.000 100% 100% 18 1 paket 1 sekolah Rp 50.000.000 Rp 50.000.000 100% 100% 19 1 paket 1 sekolah Rp 50.000.000 Rp 50.000.000 100% 100% 20 1 paket 1 sekolah Rp 50.000.000 Rp 50.000.000 100% 100% 21 1 paket 1 sekolah Rp 50.000.000 Rp 50.000.000 100% 100% 22 1 paket 1 sekolah Rp 50.000.000 Rp 50.000.000 100% 100% 23 1 paket 1 sekolah Rp 50.000.000 Rp 50.000.000 100% 100%

(10)

24 1 paket 1 sekolah Rp 50.000.000 Rp 50.000.000 100% 100% 25 1 paket 1 sekolah Rp 50.000.000 Rp 50.000.000 100% 100% 26 1 paket 1 sekolah Rp 50.000.000 Rp 50.000.000 100% 100% 27 1 paket 1 sekolah Rp 50.000.000 Rp 50.000.000 100% 100% 28 1 paket 1 sekolah Rp 50.000.000 Rp 50.000.000 100% 100%

Total Kebutuhan Dana Fisik Rp 3.153.497.000 Rp 3.103.497.000

KEGIATAN PENUNJANG REGULER

1 01.01.003 - Honorarium fasilitator kegiatan DAK Fisikyang dilakukan secara swakelola (Reguler) 3 OrangBulan Rp 40.000.000 Rp 15.000.000 100% 100% 2 01.01.005 - Penyelenggaraan rapat koordinasi 20 Frekuensi Rp 16.800.000 Rp 16.800.000 100% 100% 3 01.01.006 - Perjalanan dinas ke dan dari lokasi untukperencanaan, pengendalian, dan pengawasan 4 Frekuensi Rp 6.050.000 Rp 6.050.000 100% 100% 4 01.01.007 - Pengawasan pelaksanaan reviu oleh APIPdi daerah 4 Paket Rp 5.000.000 Rp - 0% 0%

(11)

Total Pagu Sekolah Dasar Rp 3.221.347.000 Rp 3.103.497.000

01.02 SMP

1

01.02.01.01 - Rehabilitasi ruang kelas dengan tingkat kerusakan minimal sedang

beserta perabotnya 2 Ruang Rp 130.350.000 Rp 130.350.000 100% 100% 2 3 Ruang Rp 195.525.000 Rp 195.525.000 100% 100% 3 3 Ruang Rp 195.525.000 Rp 195.525.000 100% 100% 4 3 Ruang Rp 195.525.000 Rp 195.525.000 100% 100% 5 01.02.03.03 - Pengadaan peralatan laboratoriumkomputer 1 Paket Rp 265.000.000

Rp 1.516.725.000 100% 100% 6 1 Paket Rp 265.000.000

(12)

8 1 Paket Rp 265.000.000 9 1 Paket Rp 265.000.000 10 1 Paket Rp 265.000.000 11 01.02.03.10 - Pengadaan Alat Kesenian Tradisional 1 Paket Rp 100.000.000

Rp 199.320.000 100% 100% 12 1 Paket Rp 100.000.000

Total Kebutuhan Dana Fisik Rp 2.506.925.000 Rp 2.432.970.000

KEGIATAN PENUNJANG REGULER

1 01.02.001 - Desain perencanaan untuk kegiatankontraktual 4 Paket Rp 25.000.000 Rp 24.945.000 99,78% 100% 2 01.02.002 - Biaya tender 2 Paket Rp 5.000.000 Rp 10.525.000 210,50% 89% 3 01.02.003 - Honorarium fasilitator kegiatan DAK Fisikyang dilakukan secara swakelola 25 Orangbulan Rp 31.000.000 Rp 22.800.000 73,55% 99% 4 01.02.005 - Penyelenggaraan rapat koordinasi 40 Frekuensi Rp 20.935.000 Rp 3.345.000 15,98% 40% 5 01.02.006 - Perjalanan dinas ke dan dari lokasi untukperencanaan, pengendalian, dan pengawasan 40 Frekuensi Rp 45.000.000 Rp 24.950.000 55,44% 70%

(13)

6 01.02.007 - Pengawasan pelaksanaan reviu oleh APIPdi daerah 3 Paket Rp 5.000.000 Rp - 0,00%

Total Kebutuhan Dana Penunjang Rp 131.935.000 Rp 86.565.000

Total Pagu SMP Rp 2.638.860.000 Rp 2.519.535.000

01.03 SKB

1 01.03.01.03 - Rehabilitasi toilet (jamban), besertasanitasinya 2 Ruang Rp 57.910.000 Rp 57.910.000 100% 100% 2 01.03.02.01 - Pembangunan ruang kelas baru besertaperabotnya 2 Ruang Rp 354.350.000 Rp 354.350.000 100% 100% 3 01.03.02.03 - Pembangunan jamban besertasanitasinya

1 Ruang Rp 38.000.000 Rp 38.000.000 100% 100% 4

01.03.04.02 - Rehabilitasi Ruang Kelas dengan Tingkat Kerusakan Sedang

atau Berat Beserta Perabotnya

1 Ruang Rp 70.214.000 Rp 70.214.000 100% 100% 5 01.03.04.03 - Pengadaan Alat Permainan Edukatif(APE) PAUD 1 Paket Rp 19.000.000 Rp 18.990.000 100% 100%

(14)

6 01.03.04.04 - Pengadaan Buku Koleksi PAUD 1 Paket Rp 9.500.000 Rp 9.468.594

Total Kebutuhan Dana Fisik Rp 548.974.000 Rp 548.932.594

KEGIATAN PENUNJANG REGULER

1 01.03.003 - Honorarium fasilitator kegiatan DAK Fisikyang dilakukan secara swakelola 6 OrangBulan Rp 16.300.000 Rp 16.300.000 100% 100% 2 01.03.005 - Penyelenggaraan rapat koordinasi 6 Frekuensi Rp 2.940.000 Rp 2.940.000 100% 100% 3 01.03.006 - Perjalanan dinas ke dan dari lokasi untukperencanaan, pengendalian, dan pengawasan 18 Frekuensi Rp 4.500.000 Rp 4.500.000 100% 100% 4 01.03.007 - Pengawasan pelaksanaan reviu oleh APIPdi daerah 4 Paket Rp 3.500.000 0% 100%

Total Kebutuhan Dana Penunjang Rp 27.240.000 Rp 23.740.000

Total Pagu SKB Rp 576.214.000 Rp 572.672.594

01.07 PERPUSDA

01.07.02.02 - Pengadaan perangkat TIK 1 Paket Rp 441.000.000 Rp 318.276.380 72% 95%

Total Kebutuhan Dana Fisik Rp 441.000.000 Rp 318.276.380 72%

(15)

Total DAK Bidang Pendidikan (Reguler) Rp 6.877.421.000 Rp 6.513.980.974 94,72% 95,69%

(16)

2.

Bidang Kesehatan

Dana Alokasi Khusus Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2019 bertujuan untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan, kesehatan dan KB, penurunan stunting, pengendalian penyakit dan pelayanan kefarmasian dalam rangka mendukung pelaksanaan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2019.

Dana Alokasi Khusus Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2O19 terdiri atas: a. Dana alokasi khusus fisik reguler bidang kesehatan

b. Dana alokasi khusus fisik penugasan bidang kesehatan c. Dana alokasi khusus non fisik bidang kesehatan.

Dana alokasi khusus fisik reguler bidang kesehatan diarahkan untuk kegiatan: a. subbidang pelayanan kesehatan dasar; b. subbidang pelayanan kesehatan rujukan; c. subbidang pelayanan kefarmasian;dan d. subbidang keluarga berencana. Dana alokasi fisik penugasan diarahkan untuk kegiatan:a. subbidang penurunan stunting;dan b. subbidang pengendalian penyakit. Dana alokasi khusus nonfisik Bidang Kesehatan digunakan untuk kegiatan: a. Bantuan Operasional Kesehatan(BOK).

DAK Bidang Kesehatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Perempuan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Bantul dan Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati dengan anggaran dak fisik sebesar Rp 32.618.576.592dengan realisasi fisik sebesar 97,74% dan realisasi keuangan sebesar Rp 31.110.217.869 (95,38%)

Lingkup kegiatan DAK Bidang Kesehatan :

a. Sub Bidang Kesehatan Pelayanan Dasar

DAK Bidang Pelayanan Kesehatan Dasar mencakup kegiatan:

-

Rehabilitasi Puskesmas Puskesmas Kretek dan Pembangunan Public Service Centre (PSC) 119

-

Pengadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas berupa Pengadaan mobil ambulance dan Prasaran listrik untuk puskesmas.

-

Instalasi pengelolaan limbah

-

Penyediaan alat ruang tindakan, alat set kesehatan, alat promosi kesehatan, set laboraturium untuk beberapa puskesmas

(17)

Tabel 2.2

Realisasi Pelaksanaan DAK Bidang Kesehatan Sub Bidang Pelayanan Dasar dan Pelayanan Farmasi Tahun 2019

NO

BIDANG/ Sub.Bidang/ Program/ Kegiatan

Perencanaan Kegiatan Realisasi

Volume Satuan

Pagu DAK Fisik Keuangan Fisik

(Rp) (Rp) (%) Vol (%) 1 2 4 5 7 13 14 15 16 02 KESEHATAN DAN KB 02.01 Pelayanan Kesehatan Dasar (Reguler) 1 02.01.01.02 -Renovasi/Rehabilitasi Puskesmas 1 Unit Rp 3.216.358.000 Rp 3.120.062.610 97,01% 1 100 2 02.01.01.06 - Pembangunan Public Service Center (PSC)

119 1 Unit Rp 328.720.000 Rp 317.655.139

96,63% 1 100 3 02.01.02.04 - AmbulansTransport Single Gardan 1 Unit Rp 280.000.000 Rp 278.443.000 99,44% 1 100 4 1 Unit Rp 280.000.000 Rp 278.443.000 99,44% 1 100

(18)

5 1 Unit Rp 280.000.000 Rp 278.443.000

99,44% 1 100

6

02.01.02.11 - Prasarana Listrik untuk Puskesmas (Generator Set/Energi Terbarukan) 1 Unit Rp 187.000.000 Rp 172.965.000 92,49% 1 100 7 1 Unit Rp 187.000.000 Rp 172.965.000 92,49% 1 100 8 1 Unit Rp 206.500.000 Rp 198.100.000 95,93% 1 100 9 1 Unit Rp 187.000.000 Rp 172.965.000 92,49% 1 100 10 1 Unit Rp 206.500.000 Rp 198.100.000 95,93% 1 100 11 1 Unit Rp 187.000.000 Rp 172.965.000 92,49% 1 100 12 1 Unit Rp 206.500.000 Rp 198.100.000 95,93% 1 100 13 1 Unit Rp 206.500.000 Rp 198.100.000 95,93% 1 100 14 02.01.02.13 - InstalasiPengolahan Limbah (IPL) 1 Unit Rp 400.000.000 Rp 386.299.783 96,57% 1 100

(19)

15 02.01.03.02 - Penyediaan AlatRuang Tindakan/UGD 1 Paket Rp 89.000.000 Rp 65.200.000 73,26% 1 100 16 1 Paket Rp 89.000.000 Rp 65.200.000 73,26% 1 100 17 1 Paket Rp 89.000.000 Rp 65.200.000 73,26% 1 100 18 1 Paket Rp 89.000.000 Rp 65.200.000 73,26% 1 100 19 1 Paket Rp 89.000.000 Rp 65.200.000 73,26% 1 100 20 02.01.03.06 - Penyediaan SetKesehatan Gigi dan Mulut 1 Paket Rp 133.500.000 Rp 124.785.000 93,47% 1 100 21 02.01.03.07 - Penyediaan SetPromosi Kesehatan 1 Paket Rp 20.000.000 Rp 20.000.000 100,00% 1 100 22 1 Paket Rp 20.000.000 Rp 20.000.000 100,00% 1 100 23 1 Paket Rp 20.000.000 Rp 20.000.000 100,00% 1 100 24 1 Paket Rp 20.000.000 Rp 20.000.000 100,00% 1 100 25 1 Paket Rp 20.000.000 Rp 20.000.000

(20)

27 1 Paket Rp 20.000.000 Rp 20.000.000 100,00% 1 100 28 1 Paket Rp 20.000.000 Rp 20.000.000 100,00% 1 100 29 1 Paket Rp 20.000.000 Rp 20.000.000 100,00% 1 100 30 1 Paket Rp 20.000.000 Rp 20.000.000 100,00% 1 100 31 1 Paket Rp 20.000.000 Rp 20.000.000 100,00% 1 100 32 1 Paket Rp 20.000.000 Rp 20.000.000 100,00% 1 100 33 1 Paket Rp 20.000.000 Rp 20.000.000 100,00% 1 100 34 1 Paket Rp 20.000.000 Rp 20.000.000 100,00% 1 100 35 1 Paket Rp 20.000.000 Rp 20.000.000 100,00% 1 100 36 1 Paket Rp 20.000.000 Rp 20.000.000 100,00% 1 100 37 1 Paket Rp 20.000.000 Rp 20.000.000 100,00% 1 100 38 1 Paket Rp 20.000.000 Rp 20.000.000 100,00% 1 100 39 1 Paket Rp 20.000.000 Rp 20.000.000 100,00% 1 100

(21)

40 1 Paket Rp 20.000.000 Rp 20.000.000 100,00% 1 100 41 1 Paket Rp 20.000.000 Rp 20.000.000 100,00% 1 100 42 1 Paket Rp 20.000.000 Rp 20.000.000 100,00% 1 100 43 1 Paket Rp 20.000.000 Rp 20.000.000 100,00% 1 100 44 1 Paket Rp 20.000.000 Rp 20.000.000 100,00% 1 100 45 1 Paket Rp 20.000.000 Rp 20.000.000 100,00% 1 100 46 1 Paket Rp 20.000.000 Rp 20.000.000 100,00% 1 100 47 1 Paket Rp 20.000.000 Rp 20.000.000 100,00% 1 100 48 02.01.03.09 - Penyediaan SetLaboratorium 1 Paket Rp 130.000.000 Rp 89.593.000 68,92% 1 100 49 02.01.03.12 - Penyediaan SetRuangan Sterilisasi 1 Paket Rp 34.680.000 Rp 34.680.000 100,00% 1 100 50 1 Paket Rp 57.300.000 Rp 53.800.000 93,89% 1 100 51 1 Paket Rp 57.300.000 Rp 53.800.000 93,89% 1 100

(22)

53 1 Paket Rp 34.680.000 Rp 34.680.000 100,00% 1 100 54 1 Paket Rp 34.680.000 Rp 34.680.000 100,00% 1 100 55 1 Paket Rp 34.680.000 Rp 34.680.000 100,00% 1 100 56 1 Paket Rp 34.680.000 Rp 34.680.000 100,00% 1 100 57 1 Paket Rp 57.300.000 Rp 53.800.000 93,89% 1 100 58 1 Paket Rp 57.300.000 Rp 53.800.000 93,89% 1 100 59 1 Paket Rp 34.680.000 Rp 34.680.000 100,00% 1 100 60 02.01.03.14 - Penyediaan AlatWahana Pendidikan DLP 1 Paket Rp 292.806.000 Rp 260.200.000 88,86% 1 100 61 1 Paket Rp 212.726.000 Rp 195.200.000 91,76% 1 100 62 1 Paket Rp 169.808.000 Rp 131.600.000 77,50% 1 100 63 1 Paket Rp 80.080.000 Rp 65.000.000 81,17% 1 100 64 1 Paket Rp 80.080.000 Rp 62.500.000 78,05% 1 100

(23)

KEGIATAN PENUNJANG REGULER

1 02.01.002 - Biaya tender 1 Paket Rp 180.000.000 Rp 176.201.000 97,89% 100%

Total Kebutuhan Dana

Penunjang Reguler Rp 180.000.000 Rp 176.201.000 97,89%

Total Pagu Kesehatan Dasar Rp 9.095.038.000 Rp 8.572.645.532 94,26% 100%

(24)

b. Sub Bidang Pelayanan Farmasi

DAK sub bidang Pelayanan Farmasi dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan mencakup kegiatan penyediaan obat dan perbekalan kesehatan. Kegiatan pengadaan obat dan perbekalan kesehatan dengan total anggaran sebesar Rp. 3.843.248.000,- Realisasi keuangan sebesar Rp. 3.840.574.489 (99,93%),- dan fisik 100%.

c. Sub Bidang Pelayanan Rujukan

DAK Sub Bidang Pelayanan Rujukan dialokasikan untuk pemenuhan alat-alat kesehatan rumah sakit dikelola oleh RSUD Penembahan Senopati Bantul senilai Rp 12.572.640.000, dengan realisasi fisik 100%, keuangan Rp 12.497.712.618 (99,40%). Pemenuhan alat kesehatan rumah sakit tersebut diantaranya berupa Pengadaan alat-alat kesehatan Instalasi Gawat Darurat (IGD), alat-alat kesehatan Ruang operasi dan alat-alat kesehatan Intensive Care Unit (ICU).

d. Sub Bidang Keluarga Berencana

DAK bidang Keluarga Berencana dialokasikan untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan KB yang merata dengan pagu Rp. 1.049.370.000,-, realisasi Rp.859.787.000 (81,93%) dengan realisasi fisik 100%, melalui peningkatan:

a. Daya jangkau dan kualitas penyuluhan, penggerakan, dan pembinaan program KB tenaga lini lapangan;

b. sarana dan prasarana pelayanan Keluarga Berencana;

c. Sarana pelayanan advokasi, komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) Program Keluarga Berencana;

d. sarana pembinaan tumbuh kembang anak dan remaja; dan

e. peningkatan pelaporan dan pengolahan data dan informasi berbasis teknologi informasi. Bidang DAK KB yang dilaksanakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat Desa meliputi kegiatan:

1

Pengadaan IUD kit dan tempat penyimpanan alat kontrasepsi

2

Pengadaan implant removal kit

(25)

3.

Bidang Air Minum

DAK bidang prasaran Air Minum memberikan akses pelayanan pengembangan jaringan perpiaan SPAM ke rumah. DAK sub bidang Prasarana air minum untuk kegiatan mendukung Dana Daerah Urusan Bersama (DDUB), memanfaatkan dan/atau mengoptimalkan Sistem Penyediaan Air Minum Terbangun (pemanfaatan sisa kapasitas terpasang) bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) pada kawasan kumuh perkotaan serta perdesaan (rawan air, terpencil, dan perbatasan).

DAK bidang Air Minum dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman dengan meliputi DAK fisik reguler dan DAK fisik Penugasan. Alokasi DAK sub bidang air minum reguler senilai Rp 3.391.079.000, terealisasi Rp. 3.298.166.000 (97,26%) dengan realisasi fisik 100%.

4.

Bidang Pasar

DAK Bidang pasar Tahun 2019 di Kabupaten Bantul dilaksanakan oleh Dinas Perdagangan dialokasikan untuk Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana perdagangan untuk meningkatkan kelancaran distribusi bahan kebutuhan pokok masyarakat dalam rangka mendukung Sistem Logistik Nasional pengamanan perdagangan dalam negeri, dan peningkatan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan. Hal tersebut dicapai dengan memantapkan ketersediaan dan kondisi sarana distribusi untuk mendukung kelancaran dan ketersediaan barang (khususnya bahan pokok) sehingga daya beli dan kesejahteraan masyarakat dapat terjaga, terutama di daerah yang memiliki potensi dan aktivitas perdagangan yang dilakukan secara reguler, serta daerah dengan kondisi sarana distribusi yang tidak memadai secara kuantitas dan kualitas melalui cara revitalisasi pasar rakyat.

DAK regular bidang pasar ini digunakan untuk pendanaan kegiatan revitalisasi pasar rakyat dengan pagu anggaran Rp. 3.400.000.000, realisasi Rp. 3.293.315.000 (96,86%) dengan realisasi fisik 100%.

5.

Bidang Pertanian

DAK Bidang Pertanian Tahun 2019 di Kabupaten Bantul dilaksanakan oleh Dinas pertanian pangan kelautan dan perikanan. Kegiatan DAK Bidang Pertanian kabupaten/kota diprioritaskan untuk: (1) Pengembangan Prasarana dan Sarana Air mendukung sub sektor Tanaman Pangan mencakup Irigasi Air Tanah Dangkal pada kelompok tani, (2) Pembangunan Prasarana Lingkungan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di Kecamatan dan penyediaan sarana pendukung, (3) Pembangunan Pusat Kesehatan Hewan dengan pagu Rp. 2.915.051.000, realisasi Rp. 2.886.610.120 (99,02%) dengan realisasi fisik 100%.

(26)

kelautan dan perikanan dengan pembangunan/rehabilitasi kolam atau bak pengelolaan limbah di BBI gesikan dan BBI sanden.

Lingkup kegiatan DAK bidang Kelautan Perikanan yang dilaksanakan oleh Dinas pertanian pangan kelautan dan perikanan Kab. Bantul meliputi Peningkatan Sarana Prasarana Perikanan Budidaya. Alokasi anggaran untuk DAK bidang Kelautan Perikanan ini sebesar Rp. 779.367.000 dengan capaian realisasi keuangan sebesar Rp. 737.949.158 (94,69%) dengan realisasi fisik sebesar 100%.

7.

Bidang Perumahan dan kawasan permukiman

Dana alokasi khusus bidang perumahan dan kawasan permukiman Kabupaten Bantul Tahun 2019 digunakan untuk mendanai kegiatan fasilitasi dan stimulasi pembangunan perumahan masyarakat kurang mampu yaitu kegiatan peningkatan kualitas rumah swadaya sejumlah 178 unit yang meliputi desa Trimurti, Seloharjo, Panjangrejo, Srihardono, Ngestiharjo, Pendowoharjo, dan Timbulharjo. Adapun pagu dan realisasi DAK bidang perumahan dan kawasan permukiman Rp. 3.262.144.000, dengan realisasi Rp. 3.138.741.400 (96,22%) realisasi fisik sebesar 100%.

8.

Bidang Pariwisata

Dana alokasi khusus bidang pariwisata Kabupaten Bantul Tahun 2019 digunakan untuk mendanai Program Pengembangan Destinasi Pariwisata kegiatan pembangunan titik labuh/singgah kapal Yacht, pembangunan area parkir di pantai samas, penataan lansekap di pantai samas, dan pembangunan jalab kawasan obyek wisata. Adapun pagu dan realisasi DAK bidang pariwisata Rp. 5.504.733.000 dengan realisasi Rp. 5.347.675.993 (97,15%) dengan realisasi fisik 100%.

9.

Bidang Infrastruktur Jalan

DAK Sub Bidang Infrastruktur Jalan dialokasikan untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja pelayanan prasarana jalan provinsi, kabupaten dan kota serta menunjang aksesibilitas keterhubungan wilayah (domestic connectivity) dalam mendukung pengembangan koridor ekonomi wilayah/kawasan. DAK ini dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum PKP.

DAK bidang infrastruktur jalan terdiri atas kegiatan pemeliharaan berkala jalan provinsi, kabupaten serta peningkatan kapasitas jalan provinsi, kabupaten/kota. Pelaksanaan kegiatan DAK Bidang Infrastruktur tahun anggran 2019 secara umum dilaksanakan melalui proses pengadaan.Adapun pagu dan realisasi pelaksanaan DAK bidang Bidang Infrastruktur Jalan Tahun 2019 Rp 30.361.703.000 dengan realisasi Rp. 28.801.212.000 (94,86%) dengan realisasi fisik 98,61%

(27)

10.

Bidang Infrastruktur Irigasi

DAK bidang infrastruktur irigasi dialokasikan untuk mengembalikan/ meningkatkan pelayanan jaringan irigasi di provinsi dan kabupaten/kota guna mendukung pemenuhan Kedaulatan Pangan yang pelaksanaannya dilakukan melalui kegiatan pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi.

Lingkup kegiatan DAK Bidang Infrastruktur Irigasi terdiri atas Prasarana irigasi, untuk kegiatan rehabilitasi, peningkatan dan pembangunan (selektif) sistem jaringan irigasi berikut bangunan pelengkapnya yang menjadi wewenang provinsi dan kabupaten/kota untuk mendukung program kedaulatan pangan. Peningkatan sistem jaringan irigasi untuk meningkatkan fungsi dan kondisi atau menambah luas areal pelayanan jaringan yang sudah ada. Sedangkan rehabilitasi merupakan kegiatan perbaikan sistem jaringan Irigasi guna mengembalikan fungsi dan pelayanan irigasi seperti desain semula, atau untuk mencapai pelayanan maksimum yang pernah dicapai. DAK bidang Irigasi dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum PKP dengan jumlah total anggaran untuk pelaksanaan DAK bidang ini sebesar Rp 3.614.026.000 dengan realisasi Rp. 3.461351.000 (95,78%) dengan realisasi fisik 100%.

11.

Bidang Sanitasi

Lingkup kegiatan DAK Bidang Sanitasi tahun anggaran 2019 meliputi pembangunan IPAL komunal di desa sriharjo imogiri, tirtomulyo kretek, wonokromo pleret, trimurti srandakan, dam sitimulyo piyungan. DAK bidang Irigasi dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum PKP dengan jumlah total anggaran untuk pelaksanaan DAK bidang ini sebesar Rp 2.500.000.000 dengan realisasi Rp. 2.493.250.000 (99,73%) dengan realisasi fisik 100%.

12.

Bidang Lingkungan Hidup

Lingkup kegiatan DAK Bidang Lingkungan Hidup tahun anggaran 2019 meliputi pengadaan peralatan laboraturiumuntuk uji kualitas air dengan lokasi kegiatan di Laboraturium Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul Kegiatan ini untuk menunjang sarana prasana laboraturium. DAK bidang Lingkungan Hidup dilaksanakan oleh Dinas Lingkungan Hidup dengan jumlah total anggaran untuk pelaksanaan DAK bidang ini sebesar Rp 481.629.000 dengan realisasi Rp. 459.030.000 (95,31%) dengan realisasi fisik 100%.

C. HASIL PELAKSANAAN DANA ALOKASI KHUSUS NON FISIK

Dana Alokasi Khusus Nonfisik yang selanjutnya disingkat DAK Nonfisik adalah dana yang dialokasikan dalam APBN kepada Daerah dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus nonfisik yang merupakan urusan daerah.

DAK Nonfisik, Kabupaten Bantul mendapatkan alokasi untuk: 1. Dana BOP PAUD; 2. Dana TP Guru PNSD; 3. DTP Guru PNSD; 4. Dana BOK termasuk Jampersal, stunting dan

(28)

1.

BOP PAUD

Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini yang selanjutnya disebut Dana BOP PAUD adalah dana yang digunakan untuk biaya operasional pembelajaran dan dukungan biaya personal bagi anak yang mengikuti pendidikan anak usia dini.

Pelaksanaan BOP PAUD dimaksudkan menyeimbangkan peningkatan kuantitas dengan kualitas dalam gerakan nasional PAUD Berkualitas. Merujuk pada Pasal 31 ayat (4) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan Pasal 46 ayat (1) UU 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang menyatakan bahwa pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat; dan ayat (2) berbunyi pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab menyediakan anggaran pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mulai tahun 2016 melaksanakan program DAK Nonfisik BOP PAUD. Hal ini dimaksudkan untuk membantu penyediaan pendanaan biaya operasional non personalia bagi satuan pendidikan yang menyelenggarakan program pendidikan anak usia dini, guna memberikan layanan PAUD yang lebih bermutu.

2.

Tunjangan Profesi Guru

Berdasarkan Permendikbud Nomor 17 Tahun 2016, Dana Tunjangan Profesi Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah yang selanjutnya disebut Dana TP Guru PNSD adalah tunjangan profesi yang diberikan kepada Guru PNSD yang telah memiliki sertifikat pendidik dan memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sasaran Tunjangan Profesi yaitu guru pegawai negeri sipil daerah yang telah memiliki sertifikat pendidik dan nomor registrasi guru, memenuhi beban kerja, dan melaksanakan tugas dan fungsinya secara profesional.

3.

Tambahan Penghasilan Guru

Tambahan Penghasilan Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah yang selanjutnya disebut DTP Guru PNSD adalah tambahan penghasilan yang diberikan kepada Guru PNSD yang belum mendapatkan tunjangan profesi Guru PNSD sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Prinsip penyaluran Tunjangan Profesi dan Tambahan Penghasilan bagi guru pegawai negeri sipil daerah meliputi:

a. efisien, yaitu harus diusahakan dengan menggunakan dana dan daya yang ada untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggung jawabkan;

(29)

b. efektif, yaitu harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan; c. transparan, yaitu menjamin adanya keterbukaan yang memungkinkan masyarakat dapat mengetahui dan mendapatkan informasi mengenai pembayaran Tunjangan Profesi dan Tambahan Penghasilan bagi guru pegawai negeri sipil daerah;

d. akuntabel, yaitu pelaksanaan kegiatan dapat dipertanggung jawabkan;

e. kepatutan, yaitu penjabaran program/kegiatan harus dilaksanakan secara realistis dan proporsional; dan

f. manfaat, yaitu pelaksanaan program/kegiatan yang sejalan dengan prioritas nasional yang menjadi urusan daerah dalam kerangka pelaksanaan desentralisasi dan secara riil dirasakan manfaatnya dan berdaya guna bagi guru pegawai negeri sipil daerah.

Sasaran Tambahan Penghasilan yaitu guru pegawai negeri sipil daerah yang belum bersertifikat pendidik, telah memenuhi beban kerja, serta melaksanakan tugas dan fungsinya secara profesional.

4.

BOK

Dana Bantuan Operasional Kesehatan yang selanjutnya disebut Dana BOK adalah dana yang digunakan untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan bidang kesehatan, khususnya pelayanan di Pusat Kesehatan Masyarakat, penurunan angka kematian ibu, angka kematian bayi, dan malnutrisi.

.Kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf a meliputi: a. upaya kesehatan promotif dan preventif; b. dukungan manajemen di Puskesmas; dan c. dukungan manajemen dinas kesehatan Kabupaten/ Kota.

Dana Bantuan Operasional Kesehatan Tahun 2019 meliputi operasional puskesmas, operasional kabupaten, distribusi obat dan E Logistik serta jaminan persalinan.

Kegiatan Jaminan Persalinan (Jampersal) sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf d meliputi: a. biaya operasional rumah tunggu kelahiran; b. biaya operasional ibu hamil, bersalin, nifas, tenaga kesehatan, dan pendamping di rumah tunggu kelahiran; dan/atau c. biaya transportasi dan/atau perjalanan dinas ibu hamil, nifas, beserta tenaga kesehatan/pendamping dari rumah ke rumah tunggu kelahiran maupun dari rumah tunggu kelahiran ke fasilitas pelayanan kesehatan dan sebaliknya.

Khusus untuk Jampersal di Bantul tidak dapat terlaksana. Hal ini sesuai dengan ketentuan Juknis Dak Nonfisik Bidang Kesehatan yang mensyaratkan adanya Rumah Tunggu Kelahiran. Karena wilayah Bantul termasuk wilayah yang mempunyai kemudahan akses dan tidak terdapatnya Rumah Tunggu Kelahiran, maka Jampersal tidak dapat direalisasikan.

(30)

5.

BO-KB

Dana Bantuan Operasional Keluarga Berencana yang selanjutnya disebut Dana BOKB adalah dana yang digunakan untuk meringankan beban masyarakat serta meningkatkan keikutsertaan Keluarga Berencana dengan peningkatan akses dan kualitas pelayanan Keluarga Berencana yang merata.

Dana BOKB diperuntukkan pada 1) pembiayaan operasional Balai Penyuluhan KB ditingkat kecamatan, dan 2) distribusi alat dan obat kontrasepsi dari gudang kabupaten/kota ke faskes/klinik KB. Mempertimbangkan kondisi dan pentingnya kegiatan ini untuk mencapai tujuan nasional, maka pemerintah menetapkan penyediaan Dana Bantuan Operasional KB dalam rangka penguatan penggerakkan dan untuk menjamin ketersediaan kontrasepsi di setiap fasilitas pelayanan serta terlaksananya pelayanan KB di daerah.

6.

Dana Peningkatan Kapasitas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Ketenagakerjaan dan Kependudukan

Dana peningkatan kapasitas koperasi ini diperuntukan untuk 8 paket pelatihan, 3 untuk pelatihan Usaha kecil Menengah (2 pelatihan fashion designer dan 1 pelatihan makeup artist dan harido 1) serta 5 pelatihan untuk koperasi. Adanya dana Program Penataan Administrasi Kependudukan pada DAK Non fisik ini untuk pengembangan sistem administrasi kependudukan (SAK) terpadu.

(31)

III. PERMASALAHAN DAN KENDALA PELAKSANAAN DAK

A. Umum

1. Perencanaan

Dalam penegelolaan keuangan daerah, Dana Alokasi Khusus termasuk komponen dalam APBD. Sehingga dalam proses perencanaan dan penganggaran, DAK harus dimasukkan pada penyusunan RKPD, KUA-PPAS dan termasuk pembahasan RAPBD. Oleh karena itu diharapkan Kementerian Keuangan dapat menginformasikan alokasi bidang dan pagu anggaran DAK sebelum penetapan RKPD.

2. Penganggaran

Dalam tahap penganggaran, DAK belum dapat dipastikan baik program maupun anggarannya yang harus dicantumkan dalam APBD didaerah. Sedangkan dokumen perencanaan (RKPD) harus dipedomani dalam proses penyusunan APBD. Sehingga sangat dimungkinkan antara perencanaan dan penganggaran terdapat inkonsistensi.

Disamping hal tersebut, pengalokasian DAK belum maksimal memperhatikan semua program yang ada, belum terkoneksi dengan program-program pusat lainnya, antara lain program bantuan hibah dari Kementerian/Lembaga, Tugas Pembantuan dan dana Dekonsentrasi lainnya.

3. Pelaksanaan

Permasalahan utama yang sering muncul dalam pelaksanaan DAK adalah berkaitan dengan Juknis, terutama adalah ketidaksesuaian Juknis dengan kebutuhan daerah sebagai akibat rigidnya Juknis tersebut, dan perubahan Juknis

Adanya permasalahan terkait Juknis ini mengakibatkan masalah berantai terhadap keseluruhan proses pelaksanaan Kegiatan yang didanai DAK. Pertama, keterlambatan penetapan juknis oleh Kementerian Teknis terkait seringkali menyebabkan kegiatan DAK harus dilakukan melalui perubahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Perangkat Daerah (DPA-PD) dan/atau APBD. Hal ini dikarenakan perencanaan kegiatan pembangunan yang dananya bersumber dari DAK dan sudah tertuang dalam APBD tidak sesuai dengan petunjuk teknis. Akibatnya tentu saja terjadi perubahan perencanaan teknis kegiatan dari masing-masing PD. Efek selanjutnya yang ditimbulkan adalah keterlambatan proses tender yang sudah pasti akan berakibat pula terhadap keterlambatan pelaksanaan kegiatan. Apabila kegiatan yang didanai oleh DAK terlambat dan baru dilaksanakan mendekati akhir tahun anggaran maka sangat berpotensi mengakibatkan rendahnya penyerapan dan rendahnya

(32)

Selain berdampak langsung terhadap keterlambatan pelaksanaan kegiatan, keterlambatan Juknis juga dapat menghabiskan biaya yang tidak sedikit karena pihak eksekutif harus mempersiapkan perubahan APBD dan kemudian melaksanakan pembahasan kembali dengan DPRD.

Terkait Juknis yang terlalu rigid, Juknis yang terlalu ketat terlalu membatasi ruang gerak daerah untuk berimprovisasi memanfaatkan dana yang sudah dialokasikan untuk masing-masing bidang yang didanai oleh DAK di daerah. Kekakuan petunjuk teknis berakibat daerah tidak bisa menggunakan DAK secara maksimal sesuai dengan kepentingannya, bahkan tidak jarang justru muncul kondisi kontraproduktif, seperti misalnya pelaksaan pekerjaan yang terhambat dan penyerapan yang rendah.

Adanya kebijakan pemotongan DAK pada saat kegiatan sebagian sudah berjalan, juga mengakibatkan beberapa kegiatan harus dilakukan penyesuaian melalui APBD Perubahan, sehingga proses pengadaan barang dan jasa juga menjadi terlambat.

4. Pemantauan

Permasalahan dan kendala dalam pemantauan pelaksanaan DAK TA. 2019 di Kabupaten Bantul adalah jadwal pelaksanaan kegiatan DAK beberapa bidang masih sering menumpuk pada Triwulan III dan IV, sehingga hal ini menyulitkan untuk melakukan pengendalian.

5. Evaluasi

Pelaksanaan evaluasi dilakukan melalui pertemuan koordinasi antara tim kabupaten dengan perangkat daerah pengelola yang melaksanakan kegiatan DAK TA. 2019.

B. Khusus

1. Keberadaan dan peran tim koordinasi

Tim Koordinasi di Kabupaten Bantul sudah di bentuk sesuai surat edaran bersama (SEB) Mendagri, Menkeu dan Bappenas, dalam bentuk Keputusan tentang Pembentukan Tim Koordinasi/Pemantauan Teknis Pelaksanaan dan Evaluasi Dana Tugas Pembantuan dan Dana Alokasi Khusus.

Secara umum tim koordinasi di kabupaten Bantul sudah bekerja, khususnya dalam melaksanakan pemantauan, evaluasi dan koordinasi baik secara vertikal (dengan tim provinsi) maupun secara horizontal dengan perangkat daerah pelaksana DAK.

2. Proses dan mekanisme koordinasi

a) Secara Rutin

Koordinasi dan komunikasi dalam pengelolaan DAK antar instansi di daerah masih terbatas. Koordinasi dilakukan secara rutin setiap berakhirnya periode triwulanan pelaksanaan kegiatan. Mekanisme koordinasi ini dilaksanakan untuk penyiapan dan

(33)

penyusunan laporan target dan realisasi penyerapan DAK setiap tiga bulan sebagaimana diamanatkan dalam peraturan perundangan. Laporan dikirim dari PD pelaksana DAK ke Bappeda Kabupaten paling lambat tanggal 5 setelah triwulan yang bersangkutan berakhir.

b) Sesuai Kebutuhan

Koordinasi dilaksanakan pada saat ada hal-hal tertentu yang harus dilakukan konfirmasi pada PD pengelola DAK, misalnya terkait dengan Juklak/Juknis, Pengadaan Barang/Jasa, Keuangan, dan sebagainya. Hal ini terjadi jika ada permasalahan maupun masukan dari PD pengelola DAK, Panitia pengadaan, Inspektorat atau dari BKAD.

3. Permasalah Per bidang DAK

Permasalahan yang paling sering terjadi di daerah adalah permasalahan Petunjuk Teknis pelaksanaan DAK. Permasalahan dengan Juknis terutama adalah ketidaksesuaian Juknis dengan kebutuhan daerah sebagai akibat rigidnya Juknis tersebut, dan keterlambatan Juknis.

(34)

IV. PENUTUP A. Kesimpulan

1. DAK merupakan harapan besar bagi daerah dalam percepatan pembangunan, sangat diharapkan dengan alokasi yang semakin naik dan berkelanjutan sampai memenuhi target tertentu, sehingga daerah dapat menyusun program pembangunan yang lebih fokus.

2. Usulan/prososal DAK tahun berikutnya sangat diperlukan kelengkapan data pendukung, gambaran wilayah dan bidang yang akan didanai oleh DAK sehingga dapat menjadi bahan perencanaan di pusat. Karena Alokasi DAK berdasarkan

proposal based dipengaruhi pula oleh 3 ( tiga ) kriteria; umum, khusus dan teknis.

3. Realisasi kinerja output menjadi salah satu indikator keberhasilan pelaksanaan DAK di daerah, sehingga pelaporan perangkat daerah agar lengkap dan informatif.

B. Rekomendasi kebijakan untuk pemerintah pusat

1.

Jadwal pengeluaran keputusan alokasi dan penerbitan regulasi DAK termasuk juknis oleh Pemerintah Pusat agar diterbitkan sesuai dengan jadwal penyusunan APBD.

2.

Sinkronisasi semua program kegiatan DAK dengan kegiatan pembangunan lainnya yang relevan dengan bidang DAK tetap diperlukan, sehingga tidak terjadi penganggaran pada objek yang sama.

3.

Jenis laporan yang harus dipenuhi daerah mestinya cukup satu laporan untuk semua.

4.

Tahapan pencairan dana ke pemerintah daerah agar lebih fleksibel memperhitungkan realisasi anggaran secara keseluruhan, tidak berdasarkan serapan masing-masing bidang DAK.

Referensi

Dokumen terkait

Dana Alokasi Khusus – selanjutnya disebut DAK adalah dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai

Dana Alokasi Khusus (DAK) adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang

Dana Alokasi Khusus (DAK) adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang

Arah Kebijakan Dana Alokasi Khusus (DAK). Dana Alokasi Khusus adalah dana yang bersumber dari APBN dan dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan membantu

Dana Alokasi Khusus adalah dana yang berumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang

adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah tertentu dengan1. tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan

Dana Alokasi Khusus (DAK) adalah dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang

DAK adalah Dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan