PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN
NASABAH MEMILIH PRODUK TABUNGAN WADIAH
PADA BANK SYARIAH MANDIRI KC KABANJAHE
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh :
KHAIRIAH AFRIZA NIM : 111705300000068
KONSENTRASI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH
JAKARTA
iv
ABSTRAK
KHAIRIAH AFRIZA, NIM: 11170530000068, “Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Nasabah Memilih Produk Tabungan Wadiah Pada Bank Syariah Mandiri KC Kabanjahe”, Dosen Pembimbing Dr. Wahyu Prasetyawan, M.A.
Di tengah persaingan global yang semakin canggih, konsumen saat ini akan menjadi kritis dan selektif ketika memilih produk atau layanan jasa perbankan. Selain itu konsumen akan mudah mendapatkan informasi tentang siapa yang terbaik, paling kreatif dan paling efektif. Banyaknya penawaran produk ditengah masyarakat menjadi tantangan bagi pihak perbankan syariah dalam memasarkan produknya. Kondisi dan situasi seperti ini menyebabkan pihak bank syariah lebih aktif berperan memperkenalkan produknya.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori brand image dan keputusan pembelian. Brand image menurut biel dalam jurnal media mahardika yang ditulis oleh Setyaningsih & Didit Darmawan adalah penilaian konsumen terhadap merek tersebut dalam sebuah pasar dan memiliki tiga variabel yaitu corporate image, user image dan product image. Sedangkan teori keputusan pembelian menurut Kotler dan Keller dalam buku Dr. M. Anang Firmansyah, proses keputusan pembelian merupakan proses dimana konsumen melalui lima tahapan yaitu identifikasi masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian.
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh brand image terhadap keputusan nasabah memilih produk tabungan wadiah pada Bank Syariah Mandiri KC Kabanjahe. Variabel independen dalam penulisan ini adalah brand image yang terdiri dari corporate image (X1), user image (X2) dan product image (X3). Variabel dependen dalam penulisan ini adalah keputusan nasabah memilih produk tabungan wadiah pada Bank Syariah Mandiri KC Kabanjahe.
Berdasarkan hasil uji f diperoleh Sig F 0,000 < 0,05 Ini berarti bahwa ketiga variabel brand image (corporate image, user image, product image) secara simultan berpengaruh terhadap keputusan nasabah memilih produk tabungan wadiah. Hasil uji t diketahui bahwa ketiga variabel brand image berpengaruh secara parsial terhadap keputusan nasabah memilih produk tabungan wadiah karena diperoleh Sig T 0,000 < 0,05.
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillahirabbil‘alamin. Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis berhasil menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Nasabah Memilih Produk Tabunga Wadiah Pada Bank Syariah Mandiri KC Kabanjahe”.
Dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, dukungan, dan dorongan serta do’a dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini dengan segala bentuk hormat, dan ketulusan hati penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Lubis, Lc, M.A. Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta berserta jajarannya.
2. Dr. Suparto, M. Ed, Ph. D, Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta beserta jajarannya
3. Dr. Siti Napsiyah S.Ag., MSW Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. Sihabudin Noor, M.Ag Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum, Drs. Cecep Castrawijaya, M.A. Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan 4. Drs. Sugiharto, M.A. Ketua Jurusan Manajemen Dakwah dan
Amiruddin M.Si Sekretaris Jurusan Manajemen Dakwah.
5. Dr. Wahyu Prasetyawan, M.A. Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan motivasi dan membimbing sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik
vi
6. Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
7. Staff Tata Usaha dan Akademik Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
8. Seluruh staff yang bekerja di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
9. Kedua orangtua serta keluarga yang selalu mendoakan yang terbaik dan senantiasa memberikan dukugan, kepercayaan serta semangat kepada penulis
10. Nadia Dwiyanti, Mia Ade Afriani, Intan Dwi Puspitasari, Dewi Hardiyanti, Safitri Khoirunisa, Fikri Aulia Tarigan, Terima kasih telah mendoakan, berbagi pengalaman, berbagi ilmu, memberikan dukungan, memberikan nasehat dan memberi semangat kepada penulis selama ini 11. Sinta Asriyani, M. Fakhri Yusuf Z, Rizky Setiadi, Ahnaf Munadi
Izzuddin, Choirunnisa Maulina Bahri, Eka Novia Triningsih, Navira Kusumaningsih, dan seluruh teman-teman Manajemen Dakwah angkatan 2017 khususnya konsentrasi Manajemen Lembaga Keuangan Syariah (MLKS) terima kasih untuk dukungan dan kebersamaannya selama masa perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
12. Semua pihak yang telah membantu namun tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih untuk sekecil apapun doa yang telah diberikan
Semoga skripsi ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi serta pengetahuan yang bermanfaat bagi semua pihak
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Jakarta, Januari 2021
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ...i
LEMBAR PERNYATAAN ...ii
LEMBAR PERSETUJUAN PENGUJI ...iii
ABSTRAK ...iv
KATA PENGANTAR ...v
DAFTAR ISI...vii
DAFTAR GAMBAR ...ix
DAFTAR TABEL ...x
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...1
B. Batasan dan Rumusan Masalah ...5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...6
D. Review Kajian Terdahulu ...7
E. Teknik Penulisan ...11
F. Sistematika Penulisan ...11
BAB II : LANDASAN TEORI A. Keputusan Pembelian...13
B. Brand Image...22
C. Tabungan Wadiah ...28
D. Kerangka Pemikiran...29
E. Hipotesis ...30
BAB III : METODOLOGI PENULISAN A. Jenis Penulisan ...31
viii
B. Tempat dan Waktu Penulisan ...32
C. Populasi dan Sampel ...32
D. Data dan Sumber Data ...34
E. Teknik Pengumpulan Data ...35
F. Teknik Analisis Data...35
G. Definisi Operasional Variabel ...40
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Gambaran Umum Responden ...43
B. Deskripsi Kuesioner Penulisan ...46
C. Uji Instrumen ...53
D. Analisis Data ...55
E. Pembahasan ...60
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...65
B. Saran ...67
DAFTAR PUSTAKA ...68 LAMPIRAN
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1.1 ...8 2. Tabel 3.1 ...40 3. Tabel 4.1 ...43 4. Tabel 4.2 ...44 5. Tabel 4.3 ...44 6. Tabel 4.4 ...45 7. Tabel 4.5 ...46 8. Tabel 4.6 ...47 9. Tabel 4.7 ...48 10. Tabel 4.8 ...49 11. Tabel 4.9 ...50 12. Tabel 4.10 ...52 13. Tabel 4.11 ...54 14. Tabel 4.12 ...55 15. Tabel 4.13 ...56 16. Tabel 4.14 ...57 17. Tabel 4.15 ...58 18. Tabel 4.16 ...601
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bank merupakan badan usaha yang kegiatannya adalah menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat. Saat ini, praktik perbankan di Indonesia telah menyebar ke seluruh pelosok tanah air. Lembaga keuangan yang berbentuk bank di Indonesia adalah Bank Umum, Bank Umum Syariah, Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Oleh karena itu, layanan perbankan menjadi sangat penting karena memiliki kontak langsung dengan masyarakat untuk mendorong pembagunan perekonomian nasional.1
Perbankan syariah adalah perbankan yang beroperasi sesuai dengan prinsip syariah seperti keadilan, keseimbangan dan tidak mengandung gharar, maysir dan riba. Dalam operasionalnya, perbankan syariah juga diatur oleh fatwa DSN-MUI dan hukum yang berlaku di Indonesia.
Dengan telah diberlakukannya Undang-Undang Nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah pada 16 Juli 2008, perkembangan industri perbankan syariah nasional akan semakin memiliki landasan hukum yang memadai dan akan mendorong pertumbuhan yang lebih cepat.2
Perbankan syariah menawarkan berbagai macam produk yang tidak kalah menarik, salah satunya adalah produk tabungan. Menabung merupakan tindakan menyisihkan sejumlah uang untuk
1 Muammar Arafat Yusmad, Aspek Hukum Perbankan Syariah Dari Teori Ke Praktik, (Yogyakarta : Deepublish, 2018), hal. 4
2 https://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/Pages/Bank-Syariah.aspxdiakses pada 25 Juli 2020 pukul 18.06 Wib
2
mempersiapkan rencana masa depan atau untuk mendapatkan suatu barang.3 Menabung juga merupakan tindakan yang dianjurkan dalam Islam sesuai dengan yang tertera dalam Qs. Al-Isra ayat 26 dan 27 yaitu :
ا ًريِذْبَت ْرِ ذَبُت َلَ َو ِليِبَّسلا َنْبا َو َنيِكْسِمْلا َو ُهَّقَح ىَب ْرُقْلا اَذ ِتَآ َو
ا ًروُفَك ِهِ ب َرِل ُناَطْيَّشلا َناَك َو ِنيِطاَيَّشلا َنا َوْخِإ اوُناَك َني ِرِ ذَبُمْلا َّنِإ
Artinya: Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan. Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya orang-orang yang pemboros adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya.
Ayat tersebut menjelaskan larangan dalam menyia-nyiakan harta benda secara berlebihan. Allah menegaskan untuk tidak melakukan pemborosan karena pemborosan adalah perilaku yang buruk. Oleh sebab itu maka dianjuran untuk mengatur keuangaan salah satunya dengan cara menabung.
Menabung dengan menggunakan jasa perbankan berarti nasabah mempercayakan hartanya disimpan dan dikelola pihak bank. Namun dalam hal memutuskan memilih jasa perbankan mana yang akan digunakan bukanlah perkara mudah. Ditengah persaingan global yang semakin canggih, nasabah dan calon nasabah saat ini akan menjadi kritis dan selektif ketika memilih produk atau layanan jasa perbankan. Selain itu nasabah dan calon nasabah akan mudah mendapatkan informasi tentang siapa yang terbaik, paling kreatif dan paling efektif.
3 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, (Jakarta: Gema Insani, 2001), hal. 153.
3
Dalam hal ini, pihak perbankan syariah harus mampu memahami perilaku konsumen. Banyaknya penawaran produk ditengah masyarakat menjadi tantangan bagi pihak perbankan syariah dalam memasarkan produknya. Saat mengembangkan konsep pemasaran, konsumen harus ditempatkan menjadi pusat perhatian karena konsumen memiliki peran penting dalam menentukan keputusan. Pengertian keputusan menjadi nasabah hampir sama dengan keputusan pembelian karena keputusan menjadi nasabah melalui proses yang sama dengan keputusan pembelian.
Dalam jurnal ilmu manajemen yang diteliti oleh Aditya Bagus Indratama dan Yessy Artanti keputusan nasabah dalam memilih tabungan dipengaruhi oleh brand image dan promosi penjualan.4
Brand image merupakan sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk dan melekat dibenak konsumen (Freddy Rangkuti, 2004:244). Perusahaan menganggap brand image sebagai aset penting karena dengan begitu perusahaan dirasa mampu memenuhi keinginan dan kebutuhan para konsumen. Image yang baik tentang produk akan memberi keuntungan kepada perusahaan karena tanpa disadari konsumen akan merekomendasikan produk tersebut kepada orang lain. Sebaliknya image yang buruk tentang suatu produk akan menyebabkan konsumen menyebarkan informasi buruk kepada orang lain.
Brand merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan calon nasabah saat memutuskan menggunakan jasa perbankan tersebut. menurut pasal 1 ayat 1 Nomor 15 tahun 2001 tentang
4 Aditya Bagus Indratama, Yessy Artanti, Pengaruh Citra Merek dan Promosi Penjualan Terhadap Keputusan Nasabah Memilih Tabungan Bank Syariah Mandiri, Jurnal Ilmu
4
Undang-Undang Merek, Merek adalah tanda dengan gambar, nama, kata, huruf, angka, sususan warna atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut. Merek memiliki kekuatan unik dan digunakan untuk barang atau kegiatan perdagangan jasa.5
Bank Syariah Mandiri merupakan salah satu bank yang berlomba-lomba untuk mempertahankan kelangsungan instansinya di industri perbankan Indonesia. Bank Syariah Mandiri akan melakukan merger menjadi Bank Syariah Indonesia bersama dengan bank syariah lainnya, tetapi ketika pengambilan data dalam penelitian ini masih bernama Bank Syariah Mandiri, maka dalam penelitian ini akan tetap disebutkan Bank Syariah Mandiri.
Bank Syariah Mandiri menawarkan berbagai produk tabungan yang dikelola sesuai dengan prinsip syariah, salah satunya adalah tabungan wadiah dimana nasabah menyimpan dananya di bank dan nasabah dapat mengambilnya kapan saja. Tabungan wadiah biasanya digunakan untuk nasabah yang hanya ingin menabung dalam jangka pendek.
Dari sisi peringkat, Bank Syariah Mandiri dikatakan menempati urutan keenam dalam peringkat perbankan nasional dan menjadikan Bank Syariah Mandiri sebagai bank syariah terbesar dengan profitabilitas bank yang baik. Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari brand image yang dibangun oleh Bank Syariah Mandiri dalam mendorong pertumbuhannya dari tahun ke tahun.
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa brand image menjadi salah satu faktor penting dalam mempengaruhi
5 Fandy Tjiptono, Ph.D, Manajemen & Strategi Merek, (Yogyakarta : CV Andi Offset, 2011), hal. 3.
5
keputusan nasabah memilih produk sehingga penulis tertarik untuk melakukan penulisan dengan judul “Pengaruh Brand Image
Terhadap Keputusan Nasabah Memilih Produk Tabungan
Wadiah pada Bank Syariah Mandiri KC Kabanjahe”.
B. Batasan Masalah dan Rumusan Masalah
1. Batasan MasalahUntuk menghindari terlalu luasnya pembahasan yang akan diteliti, maka penulis membatasi permasalahan hanya menekankan pada pengaruh brand image yang terdiri dari citra pembuat (corporate image), citra pemakai (user image) dan citra produk (product image) terhadap keputusan nasabah memilih produk tabungan wadiah pada Bank Syariah Mandiri KC Kabanjahe.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah:
1. Apakah variabel brand image yang terdiri dari citra pembuat (corporate image), citra pemakai (user image) dan citra produk (product image) berpengaruh secara simultan terhadap keputusan nasabah memilih produk tabungan wadiah pada Bank Syariah Mandiri KC Kabanjahe?
2. Apakah variabel brand image yang terdiri dari citra pembuat (corporate image), citra pemakai (user image) dan citra produk (product image) berpengaruh secara
6
parsial terhadap keputusan nasabah memilih produk tabungan wadiah pada Bank Syariah Mandiri KC Kabanjahe?
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
1. Tujuan Penulisan1. Untuk mengetahui variabel brand image yang terdiri dari citra pembuat (corporate image), citra pemakai (user image) dan citra produk (product image) berpengaruh secara simultan terhadap keputusan nasabah memilih produk tabungan wadiah pada Bank Syariah Mandiri KC Kabanjahe.
2. Untuk mengetahui variabel brand image yang terdiri dari citra pembuat (corporate image), citra pemakai (user image) dan citra produk (product image) berpengaruh secara simultan terhadap keputusan nasabah memilih produk tabungan wadiah pada Bank Syariah Mandiri KC Kabanjahe.
2. Manfaat Penulisan
Diharapkan penulisan ini bermanfaat bagi beberapa kalangan yang berkecimpung di dunia pendidikan maupun praktisi perbankan yaitu :
1. Bagi Penulis
Diharapkan hasil penulisan ini dapat menambah wawasan penulis tentang perbankan syariah khususnya tentang brand image terhadap keputusan nasabah memilih produk tabungan wadiah, sebagai aplikasi ilmu yang diperoleh
7
penulis dalam bangku perkuliahan dan untuk mendapatkan gelar S.Sos.
2. Bagi Akademisi
Diharapkan hasil penulisan ini dapat digunakan sebagai bahan bacaan dan menambah pengetahun serta sebagai perbandingan bagi pihak-pihak yang akan melalukan penulisan selanjutnya sehigga penulisan ini dapat memberikan konstribusi positif.
3. Bagi Perusahaan
Diharapkan hasil penulisan ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi Bank Syariah Mandiri KC Kabanjahe untuk mempertahankan eksistensinya dan mempromosikan produk Bank Syariah Mandiri kepada masyarakat sehingga brand image yang telah dibangun dapat memberi kepuasan kepada para nasabah.
D. Review Kajian Terdahulu
Berdasarkan analisis penulis terhadap beberapa penulisan sebelumnya ditemukan masalah yang hampir sama, namun pembahasan dan objek yang berbeda. Perbedaan penulisan terdahulu dengan penulisan sekarang dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 1.1
Tabel Kajian Terdahulu
Penulis& Judul Metode Analisis
Hasil Penulisan Perbedaan
Aulia Fajriyati, UIN Raden Kuantitatif Analisis 1. Brand image berpengaruh 1.Variabel pada penulisan terdahulu:
8 Intan Lampung (2018), Analisis Pengaruh Brand image dan Nisbah Bagi Hasil Terhadap Keputusan Nasabah Menabung di Bank Syariah (Studi Pada Bank BNI Syariah) Regresi Linear Berganda signifikan terhadap keputusan nasabah menabung tetapi nisbah bagi hasil tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah menabung. 2. Variabel brand image dan nisbah bagi hasil secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah dalam menabung Variabel Dependen: Keputusan Nasabah Variabel Independen:
Brand Image dan
Nisbah Bagi Hasil Variabel Moderasi : Brand Equity
Sedangkan variabel dalam penulisan ini: Variabel Dependen : Keputusan Nasabah Variabel Independen: Brand Image yang terdiri dari citra pembuat (corporate image), citra pemakai (user image) dan citra produk (product image)
2. Objek pada penulisan ini di BNI Syariah.
Sedangkan objek
penulisan ini di Bank Syariah Mandiri KC Kabanjahe. Dennis Eka Saputra, UIN Syarif Hidayatullah Kuantitatif Analisis Regresi Sederhana
Citra merek (brand image) memiliki pengaruh yang cukup
besar terhadap
1.Variabel pada penulisan terdahulu: Variabel Dependen: Keputusan Nasabah
9 Jakarta, Pengaruh Citra Merek (brand image) Terhadap Keputusan Nasabah Menabung di Bank Syariah Mandiri Depok keputusan nasabah menabung di Bank Syariah Mandiri kota Depok
Variabel Independen: Brand Image yaitu variabel keunggulan
asosiasi merek,
kekuatan asosiasi merek dan keunikan asosiasi merek
Sedangkan variabel dalam penulisan ini: Variabel Dependen : Keputusan Nasabah Variabel Independen: Brand Image yaitu variabel citra pembuat (corporate image), citra pemakai (user image) dan citra produk (product image) 2.Objek pada penulisan ini di BSM KC Depok.
Sedangkan objek
penulisan ini di Bank Syariah Mandiri KC Kabanjahe. 3.Pada penulisan Terdahulu metode penulisan yang digunakan adalah
10 kuantitatif, analisisregresi sederhana sedangkan penulisan ini menggunakan metode kuantitaif, regresi linear berganda Muhammad Fauzan Arkan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pengaruh Brand image dan Religiusitas Terhadap Pengambilan Keputusan Nasabah Menggunakan BNI Syariah (Studi Kasus BNI Syariah KC Bendungan Hilir) Kuantitatif Analisis Regresi Linear Berganda Terdapat pengaruh signifikan baik secara parsial maupun secara simultan variabel brand image dan religiusitas terhadap pengambilan keputusan nasabah menggunakan BNI Syariah 1. Variabel pada penulisan terdahulu: Variabel Dependen: Keputusan Nasabah Variabel Independen:
Brand Image dan
Religiusitas Sedangkan variabel dalam penulisan ini: Variabel Dependen : Keputusan Nasabah Variabel Independen: Brand Image yaitu variabel citra pembuat (corporate image), citra pemakai (user image) dan citra produk (product image) 2.Objek pada penulisan tersebut di BNI Syariah KC Bendungan Hilir,
11
sedangkan objek pada penulisan ini di Bank Syariah Mandiri KC Kabanjahe.
E. Teknik Penulisan
Teknik penulisan skripsi ini didasarkan pada pedoman penulisan karya ilmiah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berdasarkan pada SK Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Nomor 507 tahun 2017.6
F. Sistematika Penulisan
Penulisan sistematis kajian ini terdiri dari lima bab yang masing-masing memuat beberapa subbagian yang berkaitan erat, yang memperkuat gagasan pokok, sehingga secara keseluruhan menjadi satu kesatuan yang dapat dimaknai sebagai gagasan.
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini merupakan pendahuluan dan bisa dijadikan rujukan pembahasan pada bab-bab selanjutnya. Secara umum menggambarkan latar belakang, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, review kajian terdahulu, teknik penulisan dan sistematika penulisan
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini memperkenalkan teori-teori yang berkaitan dengan penulisan ini dan teori-teori ini berguna untuk menjelaskan masalah secara jelas.
6 Keputusan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Nomor. 507 tahun 2017 Tentang Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis dan Disertasi)
12
BAB III : METODOLOGI PENULISAN
Metode penulisan yang termasuk dalam bab ini meliputi jenis penulisan, populasi dan sampel penulisan, lokasi dan waktu penulisan, sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik pengolahan data
BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas tentang analisis dan pembahasan yang meliputi deskripsi objek penulisan dan hasil analisis data
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini terdiri dari dua bagian yaitu kesimpulan dan saran. Pada bagian pertama, penulis akan merangkum hasil analisis yang dilakukan pada bab IV. Bagian kedua saran, saran ini mungkin berguna bagi peneliti dan penulis selanjutnya.
13
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Keputusan pembelian
1. Pengertian keputusan pembelian
Pengambilan keputusan pembelian mengacu pada aktivitas individu yang secara langsung berpartisipasi dalam membuat keputusan pembelian produk yang disediakan oleh penjual. Kotler dan Amstrong (2012 : 188) mengemukakan bahwa keputusan pembelian adalah tahapan dalam proses pengambilan keputusan dimana konsumen benar-benar membeli produk.
Pengambilan keputusan adalah proses menyelidiki masalah yang dimulai dari latar belakang kemudian identifikasi masalah, sehingga menemukan masalah tersebut dan terbentuk kesimpulan atau saran. Saran itulah yang selanjutnya digunakan sebagai panduan dasar untuk mengambil keputusan.7
Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai hasil dari proses mental atau kognitif yang mengarah pada pilihan jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan akan selalu ada pilihan akhir. Hasilnya dapat berupa tindakan atau opini terhadap pilihan.8
7 Irfan Fahmi, Management Strategis: Teori dan Aplikasi, (Bandung: Alfabeta, 2014), hal. 14
8 Dr. M. Anang Firmansyah, Perilaku Konsumen (Sikap dan Pemasaran), (Yogyakarta : Deepublish, 2018), hal. 25
14
Proses pengambilan keputusan merupakan perilaku yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan dan menyelesaikan masalah. Menurut Kotler dan Keller (2012 : 227) proses keputusan pembelian merupakan proses dimana konsumen melalui lima tahapan yaitu identifikasi masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian. Pada tahap pertama, konsumen akan memahami masalahnya. Setelah itu, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang tersedia dan pengoperasian yang paling sesuai. Pada tahap akhir, konsumen akan memilih barang atau produk pilihan mereka dan kemudian mengevaluasi kembali keputusan yang telah dibuat.
Keputusan menjadi nasabah tidak jauh berbeda dengan keputusan pembelian, karena keputusan menjadi nasabah melalui proses yang sama degan keputusan pembelian. Pendapat Salusu tentang definisi pengambilan keputusan pembelian adalah proses pemilihan metode alternatif untuk bertidak secara efektif berdasarkan situasi. Kemudian muncul pernyataan dari Amirullah bahwa keputusan nasabah merupakan proses yang menentukan pilihan yang paling menguntungkan, mengevaluasi dan memilih dari berbagai pilihan berdasarkan kepentingan tertentu.9
Pengambilan keputusan sebagai nasabah adalah upaya seorang konsumen mengatasi masalah yang dirasakan melalui tindakan menggunakan produk dari suatu bank tertentu. Calon nasabah akan melakukan antisipasi sebelum menggunakan produk atau jasa suatu bank dengan melakukan perencanaan dan
9 I Salusu, Pengambilan Keputusan Stratejik untuk Organisasi Publik dan Organisasi
15
research terlebih dahulu, setelah itu calon nasabah akan membuat keputusan.
2. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Proses pengambilan keputusan melalui lima tahap yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku setelah pembelian.
Gambar 2.1
Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Secara rinci tahap-tahap prses pengambilan keputusan dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Pengenalan Kebutuhan
Proses pembelian konsumen dimulai ketika pembeli mengenali kebutuhan atau masalah yang mungkin disebabkan oleh rangsangan internal dan eksternal. Konsumen akan mencari informasi tentang produk atau merek tertentu dan menilai kembali bagaimana alternatif tersebut memenuhi kebutuhan mereka.10 Para penjual perlu mengidentifikasikan keadaan atau hal yang memicu kebutuhan para calon konsumennya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
10 Dr. M. Anang Firmansyah, Perilaku Konsumen (Sikap dan Pemasaran), (Yogyakarta : Deepublish, 2018), hal. 27
16
mengumpulkan informasi dari beberapa konsumen kemudian para penjual dapat mengidentifikasikan hal-hal yang menarik minat konsumen sehingga konsumen dapat mengenali kebutuhan mereka.
2. Pencarian Informasi.
Ketika seseorang menyadari kebutuhannya, mereka termotivasi untuk mencari lebih banyak informasi tentang produk tersebut. Pencarian informasi tersebut terbagi dalam dua level. Pada level pertama seorang calon konsumen hanya sekedar lebih peka terhadap informasi mengenai suatu produk. Pada level selanjutnya, memungkinkan calon konsumen untuk lebih aktif mencari bahan bacaan, menelpon kerabat atau bahkan mengunjungi lokasi untuk mempelajari dan lebih memahami produk tersebut. Sumber informasi seorang calon konsumen digolongkan kedalam empat kelompok yaitu sumber pribadi, komersial, publik dan pengalaman. Konsumen mencari sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Setelah mengetahui hal tersebut, mereka akan mengevaluasi dan mempertimbangkannya dengan menggabungkan berbagai informasi yang berkaitan dengan lamanya waktu dan jumlah uang yang tersedia untuk membeli.11
3. Evaluasi Alternatif
Setelah calon konsumen mendapatkan informasi yang dibutuhkan, ia akan melakukan penilaian atas produk tersebut
11 Dr. M. Anang Firmansyah, Perilaku Konsumen (Sikap dan Pemasaran), (Yogyakarta : Deepublish, 2018), hal. 28
17
dengan sadar dan rasional. Calon konsumen akan membandingkan beberapa produk sesuai dengan kebutuhan mereka. evaluasi mencerminkan keyakinan dan sikap yang mempengaruhi perilaku pembelian. Keyakinan adalah deskripsi pemikiran seseorang tentang gambar sesuatu dan keyakinan seseorang pada suatu produk atau merek mempengaruhi keputusan pembelian. Tidak kalah penting sikap juga sama pentingnya dengan keyakinan. Sikap adalah evaluasi perasaan dan kecenderungan emosional seseorang terhadap objek atau ide tertentu yang menguntungkan atau tidak menguntungkan (Spector, 2000 dalam Kotler dan Keller, 2007). Calon konsumen akan berupaya menemukan produk yang dapat memenuhi kebutuhan mereka. Calon konsumen akan memberi pandangan yang berbeda-beda terhadap beberapa produk yang dianggap relevan. Suatu brand juga akan mencuri perhatian para calon konsumen karena brand mampu menarik minat calon konsumen. Dalam tahap ini, calon konsumen akan membentuk preferensi terhadap brand yang terdapat dalam kumpulan pilihannya. Calon konsumen akan membentuk niat untuk membeli melalui brand yang paling ia sukai.
4. Keputusan pembelian
Terdapat dua faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian yaitu faktor pertama adalah tergantung sikap orang lain yang sudah menggunakan produk tersebut. Semakin banyak konsumen yang menyikapi produk tersebut dengan sikap negatif maka akan mengurangi motivasi calon
18
konsumen untuk melakukan keputusan pembelian produk tersebut. Faktor kedua yaitu faktor situasi yang tidak terantisipasi yang akan muncul dan mengubah niat calon konsumen seperti harga yang tidak sesuai dan manfaat yang dirasa masih kurang memuaskan konsumen.
5. Perilaku Pasca Pembelian
Setelah membeli suatu produk, konsumen akan merasa puas atau tidak puas dan pembeli mungkin merasa tidak puas setelah membeli produk karena harga barang mungkin dianggap terlalu mahal atau karena tidak sesuai dengan keinginan atau deskripsi sebelumnya. Konsumen akan membandingkan produk atau layanan yang mereka beli dengan produk layanan lain. Hal ini karena konsumen akan menghadapi situasi dimana mereka mengalami ketidak cocokan dengan barang yang sudah dibeli atau konsumen mendengar keunggulan tentang merek lain, perilaku ini akan mempengaruhi pembelian berulang dan juga mempengaruhi ucapan konsumen kepada pihak lain tentang produk perusahaan tersebut.12 Kepuasan tersebut akan mempengaruhi perilaku konsumen selanjutnya. Jika konsumen merasa puas dengan produk tersebut maka kemungkinan membeli produk yang sama akan lebih tinggi namun sebaliknya jika konsumen merasa tidak puas akan mengurangi minat dalam membeli produk tersebut.
12 Dr. M. Anang Firmansyah, Perilaku Konsumen (Sikap dan Pemasaran), (Yogyakarta : Deepublish, 2018), hal. 30
19
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan
Pembelian
Keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis pembeli. Faktor-faktor ini tidak dapat dikontrol oleh pemasar tetapi harus benar-benar dipertimbangkan.13
1. Faktor-faktor Kebudayaan
1) Kebudayaan. Kebudayaan adalah penentu paling dasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Seorang anak yang sedang tumbuh memperoleh serangkaian nilai, konsep, preferensi dan perilaku melalui proses sosialisasi yang melibatkan keluarga dan institusi sosial penting lainnya. 2) Subbudaya. Setiap budaya terdiri dari subbudaya
yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk anggotanya. Subbudaya dibagi menjadi empat jenis yaitu kelompok nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok ras dan area geografis.
3) Kelas Sosial. Dalam masyarakat, kelas sosial adalah kelompok homogen yang bertahan lama dan anggotanya memiliki kesamaan nilai, minat dan perilaku.
2. Faktor Sosial
1) Kelompok Referensi. Kelompok referensi seseorang terdiri dari semua kelompok yang
13 Setiadi Nugroho J, Perspektif Kontempore pada Motif, Tujuan dan Keinginan Konsumen, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2013), hal. 10.
20
memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Kelompok referensi terbagi menjadi banyak, beberapa diantaranya adalah kelompok primer yaitu adanya interaksi yang cukup berkelanjutan seperti anaggota keluarga, tetangga dan kolega. Kelompok sekunder cenderung lebih formal dimana interaksinya terjadi kurang berkelanjutan. Kelompok aspirasi yaitu kelompok dimana seseorang ingin menjadi anggotanya. Kelompok diasosiatif yaitu kelompok yang perilakunya tidak disukai oleh individu
2) Keluarga. Keluarga dapat dibedakan menjadi dua dalam kehidupan seorang pembeli. Pertama, keluarga orientasi yang merupakan orangtua seseorang. Seseorang memiliki pandangan tentang agama, politik, ekonomi berasal dari orangtuanya. Kedua, keluarga prokreasi yaitu pasangan hidup anak-anak.
3) Peran dan status. Seseorang biasanya berpartisipasi dalam kelompok selama hidupnya. Posisi seseorang dalam kelompok menentukan peran dan statusnya.
3. Faktor Pribadi
1) Umur dan tahapan dalam siklus hidup. Konsumsi seseorang juga dipengaruhi oleh berbagai tahapan siklus kehidupan.siklus kehidupan orang dewasa
21
biasanya mengalami perubahan atau transformasi tertentu dalam hidupnya.
2) Pekerjaan. Pekerjaan seseorang akan mempengaruhi barang dan jasa yang akan dia beli. Pemasar akan mencoba mengidentifikasikan kelompok pekerja yang memiliki minat di atas rata-rata terhadap produk tertentu.
3) Keadaan ekonomi. Keadaan ekonomi seseorang mengacu pada pendapatan yang dapat dibelanjakan tabungan dan aset, kemampuan meminjam dan sikap terhadap pengeluaran tabungan.
4) Gaya hidup. Gaya hidup seseorang adalah cara hidup di dunia yang diekspresikan melalui aktivitas yang menjadi minat dan pendapatannya. Gaya hidup menggambarkan seseorang secara utuh yang berinteraksi dengan lingkungannya. Gaya hidup juga mencerminkan hal-hal tertentu di balik kelas sosial seseorang.
5) Kepribadian dan konsep diri. Arti kepribadian adalah karakteristik psikologis yang berbeda dan setiap orang mengamati respons mereka terhadap lingkungan yang realtif konsisten.
4. Faktor Psikologis
1) Motivasi. Motivasi merupakan kebutuhan yang cukup untuk memotivasi orang agar berusaha memenuhi kebutuhannya. Teori motivasi menurut Freud adalah kekuatan psikologis yang
benar-22
benar mempengaruhi perilaku manusia terutama adalah alam bawah sadar. Freud mengemukakan bahwa seseorang akan menekan berbagai keinginan saat mereka tumbuh dewasa dan proses menerima aturan sosial dari keinginan yang tidak akan pernah sepenuhnya dihilangkan atau dikendalikan secara sempurna karena biasanya muncul kembali dalam bentuk mimpi, salah pengucapan dan perilaku neurotis.
2) Persepsi. Persepsi didefinisikan sebagai proses di mana seseorang memilih, mengorganisasikan dan mengartikan masukan atau informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang bermakna. Seseorang dapat memiliki persepsi yang berbeda dari objek yang sama karena melalui tiga proses persepsi yaitu perhatian yang selektif, gangguan yang selektif dan mengingat kembali yang selektif. 3) Proses belajar. Proses belajar menggambarkan perubahan perilaku seseorang yang disebabkan pengalaman
4) Kepercayaan dan sikap. Kepercayaan adalah pemikiran deskriptif seseorang tentang sesuatu.
B. Brand Image
1. Pengertian Brand Image
Menurut Pasal 1 Ayat 1, Nomor 15 Tahun 2001 "Undang-Undang Merek", merek dagang adalah tanda dengan gambar, nama, kata, huruf, angka, susunan warna atau kombinasi dari
23
unsur-unsur tersebut. Merek memiliki kekuatan yang unik dan digunakan untuk barang atau Kegiatan perdagangan jasa.14
Menurut American Marketing Association, pengertian merek (brand) adalah nama, istilah, lambang atau desain atau kombinasi keduanya. Tujuan dari branding adalah untuk mengidentifikasi produk atau jasa yang dihasilkan, membuatnya berbeda dengan produk atau jasa yang dihasilkan, dan membuatnya berbeda dengan produk atau jasa yang dihasilkan pesaing.15
Menurut Kotler dan Armstrong (2008: 275), merek adalah nama, istilah, logo, simbol atau desain atau kombinasi yang bertujuan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari satu atau sekelompok penjual dan membedakannya dari yang dimiliki oleh pesaing.
Secara umum pengertian image mengacu pada keyakinan, konsep, kesan dan pendapat tentang produk atau merek, gambar, organisasi, perusahaan, bahkan individu atau masyarakat di suatu negara yang dibentuk oleh informasi yang diperoleh melalui berbagai sumber.
Menurut Kotler, image yang postif memiliki tiga fungsi, yaitu:16
a. Membentuk karakter produk atau perusahaan
b. Image membentuk karakter tersebut dengan caranya sendiri, jadi tidak akan tertukar dengan pesaing
14 Fandy Tjiptono, Ph.D, Manajemen & Strategi Merek, (Yogyakarta : CV Andi Offset, 2011), hal. 3
15 Fredy Rangkuti, The Power Of Brands, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2013), hal. 1 16 Kotler Philip, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Penhallido, 2000), hal. 338
24
c. Image menyalurkan kekuatan emosional.
Menurut Shimp (2003:12), citra merek dapat dikatakan suatu jenis asosiasi yang muncul di benak konsumen ketika mengasosiasikan suatu merek tertentu. Asosiasi tersebut dapat muncul dalam bentuk beberapa ide atau gambaran yang terkait dengan merek.17 Menurut Freddy Rangkuti (2009:90) citra merek (brand image) adalah persepsi merek yang terkait dengan asosiasi merek yang melekat dalam memori konsumen. Beberapa alat pemasaran yang dapat digunakan untuk membentuk brand image antara lain produk itu sendiri, pengemasan/pelabelan, nama merek, logo, warna yang digunakan, lokasi promosi, pengecer, periklanan serta semua jenis promosi lainnya, harga, pemilik merek, negara asal, bahkan pasar sasaran dan pengguna produk.
Brand Image juga merupakan hasil dari persepsi atau penulisan konsumen terhadap suatu brand baik atau buruk. Hal tersebut didasarkan pada pertimbangan atau pemilihan dengan membandingkan perbedaan beberapa brand, maka akan dipilih brand yang produknya memenuhi kebutuhan. Image yang kuat dan positif akan menjadi salah satu hal yang penting. Tanpa image yang kuat dan positif, sulit bagi perusahaan untuk menarik pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Dengan terciptanya brand image yang benar untuk suatu produk tertentu, hal ini akan sangat bermanfaat bagi konsumen, karena
17 Aditya Bagus Indratama, Yessy Artanti, Pengaruh Citra Merek dan Promosi Penjualan
Terhadap Keputusan Nasabah Memilih Tabungan Bank Syariah Mandiri, Jurnal Ilmu
25
brand image akan mempengaruhi evaluasi merek alternatif yang dihadapinya.18
2. Variabel Brand Image
Dalam jurnal penulisan Setyaningsih & Didit Darmawan (2004), Biel berpendapat bahwa variabel brand image terdiri dari19 :
1. Citra Pembuat (Corporate Image), Citra yang ada di dalam perusahaan. Perusahaan sebagai sebuah organisasi berusaha untuk membangun image-nya sendiri, yang tujuannya hanya untuk mengharumkan nama perusahaan, sehingga mempengaruhi segala sesuatu yang dilakukan perusahaan.
2. Citra Pemakai (User Image), dibentuk langsung dari pengalaman dan koneksi pengguna merek. Manfaatnya adalah konsumen percaya bahwa atribut produk atau jasa mempunyai nilai personal, yaitu nilai yang menurut konsumen akan mereka dapatkan dari produk atau jasa tersebut.
3. Citra Produk (Produk Image), Persepsi konsumen terhadap produk dapat berdampak positif atau negatif pada kebutuhan dan harapan konsumen.
18Freddy Rangkuti, The Power Of Brands, (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2003), hal. 43
19 Darmawan, Didit, Setyaningsih, Pengaruh Citra Merek Terhadap Efektivitas Iklan, Jurnal
26
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Brand Image
Schiffman dan Kanuk yang diterjemahkan oleh Zoelkifli Kasip (2006) mengemukakan bahwa faktor-faktor pembentuk brand image adalah sebagai berikut:1. Kualitas atau mutu, hal ini berkaitan dengan kualitas barang yang diberikan oleh produsen kepada konsumen 2. Dipercaya atau diandalkan, berkaitan dengan pendapat
atau kesepakatan yang dibentuk masyarakat terhadap produk.
3. Kegunaan atau manfaat yang berkaitan dengan fitur produk barang yang dapat digunakan oleh konsumen. 4. Layanan terkait tanggung jawab produsen dalam melayani
konsumen.
5. Besarnya risiko, konsekuensi atau keuntungan dan kerugian yang mungkin diderita konsumen.
6. Harga, dalam hal ini berkaitan dengan tingkat harga atau jumlah uang yang dibelanjakan konsumen untuk mempengaruhi produk dan juga akan mempengaruhi citra jangka panjang.
7. Citra yang dimiliki oleh merek itu sendiri, hal ini berarti pandangan, kesepakatan dan bentuk informasi yang berkaitan dengan merek dari produk tertentu.
4. Hubungan
Brand
Image
dengan
Keputusan
Pembelian
Merek memiliki peranan penting dalam mempengaruhi konsumen untuk mengambil keputusan pembelian. Merek
27
merupakan identitas tersendiri bagi suatu produk. Dengan menjaga keunggulan brand image yang dimilikinya, perusahaan sebenarnya berharap sikap konsumen yang selalu menyukai merek akan menunjukkan loyalitas terhadap merek, sehingga menimbulkan sikap puas terhadap merek tersebut. Ini merupakan aspek penting dalam keputusan pembelian.20
Jika dikelola dengan baik maka brand image akan memberikan nilai strategis bagi perusahaan. Konsumen menganggap brand sebagai pertimbangan penting saat membeli produk atau layanan. Pertimbangan ini didasarkan pada banyak aspek akal dan emosi. Masuk akal untuk mengatakan bahwa konsumen percaya bahwa merek tertentu dapat memberikan jaminan kualitas. Secara emosional, merek diyakini mampu menjaga atau meningkatkan citra dan reputasi penggunanya.
Brand image merupakan faktor yang penting karena brand image merupakan persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produk. Image tentang produk yang baik akan menguntungkan perusahaan, karena konsumen secara tidak sadar akan merekomendasikan produk kepada orang lain. Sebaliknya image tentang produk yang buruk akan membuat konsumen menyebarkan informasi buruk tersebut kepada orang lain.
Dengan kata lain, konsumen akan menentukan pilihannya untuk membeli produk yang mempunyai image yang baik. Begitu pula sebaliknya, jika brand image negatif, konsumen cenderung
20 Budi Surya Permana, Skripsi Sarjana, “Hubungan Brand Image dengan Keputusan
28
mempertimbangkan lebih jauh lagi ketika akan membeli produk.21
C. Tabungan Wadiah
Menurut Undang-undang Perbankan Nomor 10 tahun 1998, tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati.22 Tabungan adalah simpanan yang hanya dapat ditarik sesuai dengan kondisi tertentu yang disepakati. Jika nasabah ingin mencairkan simpanannya, mereka dapat membawa buku tabungan, slip penarikan atau langsung ke bank melalui mesin ATM.23
Secara etimologis, Al-Wadiah berarti simpanan murni (amanah), dan Wadiah berarti kredibilitas. Wadiah dikatakan bermakna amanah karena Allah menyebut wadiah dengan kata amanah dibeberapa ayat Al-Quran.24 Secara istilah, wadi’ah berarti mewakilkan penjagaan suatu harta yang spesial atau bernilai tertentu dengan cara tertentu. Akad wadi'ah adalah akad pemberian bantuan antar sesama yaitu memberikan bantuan dalam menyelesaikan tugas. (Afif, 2016: 252).25
21 Dr. Etta Mamang Sangadji, M.Si., Dr. Sopiah, MM, M.Pd, Perilaku Lpnsumen
Pendekatan Praktis, (Yogyakarta : CV Andi Offset), hal. 337-338
22 Nurul Ichsan Hasan, Pengantar Perbankan, (Jakarta: Gaung persada Press Group, 2014), hal. 114
23 Khotibul Umam, dkk, Perbankan Syariah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2016), hal, 88
24 Any Widyatsari, Akad Wadiah dan Mudharabah dalam Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Bank Syariah, Jurnal Ekonomi dan Hukum Islam, Volume 3, Nomor. 1, hal. 4
25 Widya Dwi Pratiwi, Makhus, Praktik Akad Wadi’ah Yad Dhamanah pada Produk Tabungan di Bank BRI Syariah Kantor Cabang Purwokerto, Jurnal Hukum Ekonomi
29
Wadi’ah juga bisa merujuk pada simpanan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik itu perseorangan maupun badan hukum, sepanjang deposan menginginkannya harus dilindungi dan dikembalikan (Muhammad, 2001: 85). Wadi'ah adalah akad antara seseorang dengan pihak lain yang menitipkan suatu barang dengan perlindungan yang layak (sesuai adat). Ada dua cara wadi'ah (terpercaya), yaitu wadi'ah yad amanah dan wadi'ah yad dhamanah. Pada dasarnya wadi'ah muncul dalam bentuk yad amanah (tangan yang berwenang) dan kemudian berkembang menjadi yad dhamanah (tangan penjamin), akad yad dhamanah akhirnya digunakan di banyak produk pembiayaan bank syariah.26
D.
Kerangka Pemikiran
Menurut Sugiyono (2008:127) kerangka pemikiran merupakan konsep yang menggambarkan hubungan antara teori dengan berbagai faktor yang teridenifikasi sebagai masalah riset. Kerangka pemikiran dalam penulisan ini adalah :
26 Widya Dwi Pratiwi, Makhus, Praktik Akad Wadi’ah Yad Dhamanah pada Produk Tabungan di Bank BRI Syariah Kantor Cabang Purwokerto, Jurnal Hukum Ekonomi
Syariah, Volume I, Nomor 2, Oktober 2018 : 177-194, hal. 182
Brand Image (X) Corporate Image X1 Keputusan Pembelian (Y) Product Image X3 User Image X2
30
E. Hipotesis
Berdasarkan masalah pokok yang telah dikemukakan, maka hipotesis yang diajukan adalah :
1. Variabel brand image yang terdiri dari citra pembuat (corporate image), citra pemakai (user image), citra produk (product image) berpengaruh secara simultan terhadap keputusan nasabah memilih produk tabungan wadiah pada Bank Syariah Mandiri KC Kabanjahe.
2. Variabel brand image yang terdiri dari citra pembuat (corporate image), citra pemakai (user image), citra produk (product image) berpengaruh secara parsial terhadap keputusan nasabah memilih produk tabungan wadiah pada Bank Syariah Mandiri KC Kabanjahe.
31
BAB III
METODOLOGI PENULISAN
A. Jenis Penulisan
Dalam pembahasan kali ini, penulis menggunakan metode penulisan kuantitatif dengan pendekatan deskriptif untuk menggambarkan tentang bagaimana pengaruh variabel brand image secara simultan dan parsial terhadap keputusan nasabah memilih produk tabungan wadiah pada Bank Syariah Mandiri KC Kabanjahe.
Penulisan kuantitatif yaitu adalah metode yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penulisan yang berkaitan dengan data numerik dan prosedur statistik.27 Menurut Sugiyono (2013 : 13), metode penulisan kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penulisan yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penulisan, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Penulisan ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan tujuan untuk mendeskripsikan objek penulisan ataupun hasil penulisan. Penulisan deskriptif menyajikan satu gambar yang rinci tentang satu situasi khusus, setting sosial atau hubungan.28
B. Tempat dan Waktu Penulisan
Penulisan ini dilaksakan di Bank Syariah Mandiri KC Kabanjahe yang beralamat di Komplek Raja Lahir Munte Blok E No. 1-2, Jl.
27 Wahidmurni,”Pemaparan Metode Penulisan Kuantitatif,” (Malang : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,2017), hal. 1
28Dr. Ulber Silalahi, M.A, Metode Penulisan Sosial Kuantitatif, (Bandung, PT Refika Aditama, 2015), hal. 115
32
Selamat ketaren, Kel. Gung Leto, Kec. Kabanjahe, Kab. Karo, Sumatera Utara 22111. Waktu penulisan akan dilaksanakan dari bulan September 2020 sampai selesai.
C. Populasi dan Sampel
1. PopulasiPopulasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari banyak objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penulis untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.29 Berdasarkan pernyataan tersebut, populasi dalam penulisan ini adalah seluruh nasabah Bank Syariah Mandiri KC Kabanjahe. Saat ini Bank Syariah Mandiri KC Kabanjahe memiliki nasabah sebanyak 4.668 orang.
2. Sampel
Sampel adalah satu abset atau sebagian lemen yang dipilih dengan cara tertentu dari populasi.30 Untuk mengetahui jumlah sampel yang akan diteliti maka penulis menggunakan rumus slovin sebagai berikut :
n =
𝑁1+𝑁𝑒2
keterangan :
n = Ukuran Sampel N = Jumlah Populasi
e = Persen Kelonggaran Ketidaktelitian (penulis menggunakan kelonggaran ketelitian 1% atau 0,01)
29 Sugiyono, “Metode Penulisan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D”, (Bandung: CV Alfabeta, 2016), hal. 80
30 William Schofield dalam Dr. Ulber Silalahi, M.A, “Metode Penulisan Sosial Kuantitatif”, (Bandung, PT Refika Aditama, 2015), hal. 115
33
Jika angka dimasukkan dalam rumus, maka didapatkan hasil :
n
=
𝑁 1+𝑁𝑒2n
=
4668 1+4668 (0,1)2n
=
4668 1+46,68n
=
4668 47,68n
=
97,9026846 digenapkan menjadi 98Sehingga didapatkan hasil sampel dalam penulisan ini sebanyak 98 orang nasabah Bank Syariah Mandiri KC Kabanjahe.
Penulis memilih menggunakan jenis sampel nonprobabilitas di mana tiap anggota atau elemen dalam populasi tidak memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Penulis juga menggunakan metode sampling Purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.31 Metode sampling purposivejuga teknik penentuan sampel dengan pertimbangan menggunakan kriteria terhadap jumlah populasi. Kriteria responden yang akan menjadi sampel pada penulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Domilisi sekitar kota Kabanjahe
2. Nasabah Bank Syariah Mandiri KC Kabanjahe
3. Memiliki produk tabungan wadiah Bank Syariah Mandiri KC Kabanjahe
31Sugiyono, “Metode Penulisan Kuantitatif, Kualitatif”, (Bandung: CV Alfabeta, 2017), hal. 138
34
D. Data dan Sumber Data
Dalam melakukan penulisan ini, penulis mengambil data dan sumber data dari beberapa instrumen pengumpulan data, diantaranya menggunakan metode wawancara, kuesioner, dan observasi. Sumber data dapat dikategorikan menurut sumber dan keutamaan data. Dalam penulisan ini penulis mengumpulkan data dalam dua metode yaitu : a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek penulisan dengan menggunakan alat pengukuran atau pengambilan data langsung pada subyek sebagai sumber informasi yang dicari.32 Data primer dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi atau perseorangan secara langsung. Data primer dalam penulisan ini bersumber dari observasi penulis, wawancara dan tanggapan responden melalui penyebaran kuesioner.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen grafis, foto-foto, film, dan benda-benda lain yang dapat memperkaya data primer.33 Data sekunder juga merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai instansi lain. Data sekunder dalam penulisan ini diperoleh dari hasil kepustakaan, baik dari buku bacaan, karya ilmiah, jurnal maupun data dari Bank Syariah Mandiri KC Kabanjahe.
32 Saifudin Anwar, “Metodologi Penulisan,” (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hal. 91 33 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penulisan: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010) hal. 22
35
E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang lengkap maka dalampenulisan ini terdapat beberapa teknik pengumpulan data yaitu :
a. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberi seperangkat pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.34 Kuesioner dalam penulisan ini berisikan pernyataan yang disusun berdasarkan teori-teori terkait
b. Observasi
Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis.35 Observasi dalam penulisan ini dilakukan oleh penulis di Bank Syariah Mandiri KC Kabanjahe
c. Studi Pustaka
Yaitu cara pengumpulan data dengan menggunakan buku dan mempelajari literatur-literatur yang berkaitan dengan penulisan ini.
F. Teknik Analisis Data
Sehubungan dengan masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka akan dilakukan analisis berdasarkan data yang sudah diperoleh penulis yaitu :
A. Uji Instrumen
1. Uji Validitas
34 Sugiyono. “Metode Penulisan Kuantitatif Kualitatif & RND”. (Bandung: Alfabeta. 2011), hal 142.
35 Sugiyono,“Metode Penulisan Kuantitatif Kualitatif & RND”(Bandung: Alfabeta, 2011), hal 145.
36
Validitas dalam penulisan dijelaskan sebagai suatu derajat ketetapan alat ukur penulisantentang inti atau arti sebenarnya yang diukur.36 Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukut oleh kuesioner tersebut.37 Uji Validitas dihitung dengan membandingkan nilai r hitung (correlated item – total correlation) dengan nilai r tabel. Jika r hitung > r tabel dan nilai positif maka butir atau pertanyaan tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2005 : 45). Pada uji instument ini penulis menggunakan software IBM SPSS Statistic 20.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas atau keandalan pengukuran ialah derajat sejauh mana ukuran menciptakan respons yang sama sepanjang waktu dan lintas situasi.38 Jadi, uji realobilitas suatu konstruk yang telah dijabarkan dalam instrumen dilakukan untuk membuktikan akurasi, konsistensi dan ketepatan instrumen dalam mengukur konstruk.39 Menghitung reliabilitas menggunakan rumus Cronbach Alpa. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpa > 0,60 (Ghozali, 2005 : 41-42).
36 Sugiyono. “Metode Penulisan Kuantitatif Kualitatif & RND”. (Bandung: Alfabeta. 2011), hal 121.
37 H. Imam Ghazali, “Aplikasi Nalaisis Multi Varian dengan Program Spss”, (Semarang : Badan Penerbit Univ Diponogoro,2007), hal, 45.
38 Nan Lin dalam Dr. Ulber Silalahi, M.A, “Metode Penulisan Sosial Kuantitatif,
“(Bandung, PT Refika Aditama, 2015), hal. 461.
39 Dr. Ulber Silalahi, M.A, “Metode Penulisan Sosial Kuantitatif, “(Bandung, PT Refika Aditama, 2015), hal. 461.
37 B. Metode Analisis Data
Penulisan ini menggunakan metode kuantitaf deskriptif yaitu menggambarkan dan menjelaskan objek penulisan. Dalam pembahasanpenulisan ini, penulis menggunakan metode penulisan kuantitatif dengan pendekatan deskriptif untuk menggambarkan tentang bagaimana pengaruh variabel brand image secara simultan dan parsial terhadap keputusan nasabah memilih produk tabungan wadiah pada Bank Syariah Mandiri KC Kabanjahe. Penulisan ini menggunakan skala likert dalam mengembangkan prosedur pengkuruan dengan skala. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial dalam penulisan.40 Cara pengukurannya adalah dengan memberikan pernyataan kepada responden melalui kuesioner yang dikumpulkan dan selanjutnya diukur dengan bobot hitung 1 sampai 5, dengan kategori
a. Sangat Setuju dengan bobot hitung 5 b. Setuju dengan bobot hitung 4
c. Netral dengan bobot hitung 3 d. Tidak Setuju dengan bobot hitung 2
e. Sangat Tidak Setuju dengan bobot hitung 1
1. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi berganda untuk menghitung besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu perubahan kejadian (variabel X) terhadap kejadian lainnya (variabel Y). Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh tiga variabel yang meliputi citra pembuat (corporate image), citra pemakai (user
40 Sugiyono. “Metode Penulisan Kuantitatif Kualitatif & RND”. (Bandung: Alfabeta. 2011), hal.93.
38
image), citra produk (product image) sebagai variabel bebas terhadap keputusan pembelian sebagai variable terikatnya. Dengan susunan sebagai berikut:
Y = b
0+ b
1X
1+ b
2X
2+ b
3X
3+ e
Dimana :Y = Keputusan Pembelian b0 = Konstanta
b1-b3 =Koefisien Regresi
X1 = Citra Pembuat (Corporate Image) X2 = Citra Pemakai(User Image) X3 = Citra Produk(Product Image) e = error term (tingkat kesalahan)
2. Koefisien Determinasi (R2)
Menurut Ghozali (2006꞉83) Koefisien determinasi (R2) merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen nilai koefisien determinasi adalah nol dan satu. Nilai (R2) yang kecil berarti kemampuan variabel – variabel independennya memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.
3. Uji secara simultan (Uji F)
Uji F digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh variabel Brand Image secara simultan terhadap keputusan nasabah memilih produk tabungan wadiah.
F = 𝑅
2 / 𝑘 (1−𝑅)/ (𝑛−𝑘−1)
39
Dimana :
R2 = Koefisien korelasi ganda k = Jumlah variabel independen n = Jumlah anggota sampel
1) Jika Fhitung < Ftabel berarti H0 diterima atau HA ditolak.Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas (X1,X2,X3) tidak berpengaruh signifikan terhadap Y
2) Jika Fhitung > Ftabel berarti H0 ditolak atau HA diterima.Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas (X1,X2,X3) berpengaruh signifikan terhadap Y
4. Uji secara parsial (uji T)
Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
t =
𝑟√n−2 1−𝑟2 dimana : r = Koefisien korelasi n = Jumlah sampel r2 =Koefisien determinasi1)
Jika thitung ≤ ttabel berarti H0 diterima atau menolak HA artinya bahwa variabel bebas tidak memiliki pengaruh terhadap variabel terikatnya40
2)
Jika thitung > ttabel berarti H0 ditolak atau menerima HA artinya bahwa variabel bebas memiliki pengaruh terhadap variabel terikatnya.G. Definisi Operasional Variabel
Tabel 3.1
Tabel Definisi Operasional Variabel
Variabel
Definisi
Indikator
Corporate Image
(X1)
Sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan nasabah terhadap perusahaan yang membuat suatu produk jasa
a. Popularitas b. Kredibilitas
User Image (X2)
Sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan nasabah terhadap pemakai yang menggunakan suatu barang atau jasa. Citra pemakai meliputi gaya hidup atau kepribadiaan dan kelas sosial.
a. Gaya
b.
Kelas SosialProduct Image (X3)
Sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan nasabah terhadap suatu produk. Citra produk meliputi atribut produk, jaminan kualitas produk, serta penggunaan produk a. Lokasi b. Pelayanan pelanggan yang cepat dan memudahkan nasabah c. Pelayanan
41
karyawan kantor yang ramah dan terampil
Keputusan Pembelian
(Y)
Keputusan memilih merupakan suatu keputusan yang diambil oleh pihak nasabah dalam melakukan pemilihan pada Bank Syariah Mandiri KC Kabanjahe a. Kebutuhan responden menabung di Bank Syariah Mandiri b. Responden tertarik menggunakan poduk tabungan wadiah c. Konsumen mencari informasi mengenaiproduk tabungan wadiah d. Responden melalukan evaluasi dan memutuskan menggunakan produk tabungan wadiah e. Responden merasa puas dengan produk
42 tabungan wadiah f. Responden membandingkan produk tabungan wadiah Bank Syariah Mandiri dengan Bank Syariah lain
43
BAB IV
HASIL PENULISAN DAN ANALISIS DATA
A. Gambaran Umum Responden
Penulis menyebar kuesioner sebanyak 98, dimana responden merupakan nasabah Bank Syariah Mandiri KC Kabanjahe. Penyebaran kuesioner untuk mengetahui pengaruh brand image terhadap keputusan nasabah memilih produk tabungan wadiah pada Bank Syariah Mandiri KC Kabanjahe. Identitas responden yang didata adalah jenis kelamin, usia, pekerjaan, pendapatan rata-rata tiap bulan. Berikut adalah rangkuman data yang penulis peroleh mengenai identitas responden :
Tabel 4.1
Tabel Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persen
Pria 57 Responden 58%
Wanita 41 Responden 42%
Total 98 Responden 100%
Sumber : Data kuesioner yang telah diolah
Berdasarkan tabel, diketahui bahwa dari 98 orang responden terlihat bahwa 41 orang responden berjenis kelamin wanita (42%), sedangkan 57 responden lainnya berjenis kelamin pria (58%). Dari
44
data tersebut terlihat bahwa sebaran responden dari penulisan ini lebih didominasi oleh responden pria.
Tabel 4.2
Tabel Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Persen
< 20 tahun 10 Responden 10%
21 – 30 tahun 27 Responden 27 %
> 30 tahun 61 Responden 61 %
Total 98 Responden 100%
Sumber : Data kuesioner yang telah diolah
Berdasarkan tabel, diketahui dari 10 dari 98 orang responden berusia kurang dari 20 tahun (10%), 27 orang responden berusia antara 21-30 tahun (27%) dan 61 orang responden berusia lebih dari 30 tahun (61%). Dari data tersebut terlihat bahwa lebih banyak nasabah berusia lebih dari 30 tahun menjawab kuesioner penulisan ini.
Tabel 4.3
Tabel Klasifikasi Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Jumlah Persen
Mahasiswa 17 Responden 17%
Pegawai Negeri 24 Responden 24 %
45
Wiraswasta 28 Responden 28 %
Lain-lain 11 Responden 11 %
Total 98 Responden 100%
Sumber : Data kuesioner yang telah diolah
Berdasarkan tabel, diketahui dari 98 orang responden terdapat 17 orang berstatus mahasiswa (17%), 24 orang berstatus pegawai negeri (24%), 28 orang berstatus wiraswasta, 20 orang berstatus pegawai swasta (20%) dan 11 orang responden berstatus lainnya (11%). Dari data tersebut terlihat bahwa responden yang mengisi kuesioner penulisan ini berstatus wiraswasta.
Tabel 4.4
Tabel Klasifikasi Responden
Berdasarkan Pendapatan Rata-rata Tiap Bulan
Pendapatan Jumlah Persen
Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000 16 Responden 16% Rp. 2.000.000 – Rp. 3.000.000 20 Responden 20 % Rp. 3.000.000 – Rp. 4.000.000 23 Responden 23 %
> Rp. 4.000.000 39 Responden 39 %
Total 98 Responden 100%
Sumber : Data kuesioner yang telah diolah
Berdasarkan tabel, diketahui 16 dari 98 orang responden memiliki pendapatan Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000 (16%), 20 orang responden memiliki pendapatan Rp. 2.000.000 – Rp. 3.000.000
46
(20%), 23 orang responden memiliki pendapatan Rp. 3.000.000 – Rp. 4.000.000 (23%) dan 39 orang responden memiliki pendapatan lebih dari Rp. 4.000.000 (39%). Dari data tersebut terlihat bahwa kuesioner ini lebih banyak diisi oleh responden yang memiliki penghasilan lebih dari Rp. 4.000.000
B.
Deskripsi Kuesioner Penulisan1. Skor Ideal
Penulisan ini menggunakan skala likert dengan skor tertinggi dari setiap pernyataan adalah 5 dan skor terendah adalah 1. Dengan jumlah responden sebanyak 98 orang. Skor ideal digunakan untuk menentukan rating scale dan jumlah seluruh jawaban. Dengan rumus sebagai berikut :
Skor Kriterium = Nilai skala x Jumlah responden
Jika angka dimasukkan kedalam rumus maka hasilnya adalah :
Tabel 4.5
Tabel Skala Kriterium
Skala Rumus Sangat Setuju 5 x 98 = 490 Setuju 4 x 98 = 392 Netral 3 x 98 = 294 Tidak Setuju 2 x 98 = 196 Sangat Tidak Setuju 1 x 98 = 98