1
BAB IPENDAHULUAN
1.1 TINJAUAN OBJEK STUDI 1.1.1 PROFIL PERUSAHAAN
A. Penerbitan Surat kabar
Harian Umum Pikiran Rakyat Alamat
a. Redaksi : Jl. Soekarno Hatta 147 Tlp (022) 6037755 Fax (022) 6031004- 6002571 Bandung
b. Tata Usaha : JI. Asia Afrika 77, Tlp (022) 4201634 - 4219194 Fax (022) 42030632 - 4204720 Bandung Spesifikasi:
1) Format : Surat Kabar
2) Terbit : Setiap hari (termasuk Minggu)
3) Halaman : Bervariasi 16 halaman s/d 24 halaman setiap terbit
4) Tiras : 150,000-185.000 eksemplar/hari B. Portal Berita Pikiran Rakyat
Alamat Redaksi : Jl. Soekarno Hatta 147 Tlp (022) 6037755 Fax (022) 6031004- 6002571 Bandung
Spesifikasi:
1) Format : Portal Berita Online 2) Alamat : www.pikiran-rakyat.com Terbit : Setiap hari
2
1.1.2 VISI DAN MISI1.1.2.1 VISI
1. HU Pikiran Rakyat yang bercikal bakal Harian Angkatan Bersenjata Edisi Jawa Barat dilahirkan pada tanggal 24 Maret 1966 untuk diupayakan agar dapat hidup dalam masa yang panjang. Bahkan kalau mungkin sepanjang masa diwarisi oleh generasi demi generasi sebagai surat kabar yang terus maju, tumbuh dan berkembang menjadi tambah besar baik sebagai institusi sosial maupun sebagai institusi bisnis
2. Sebagai institusi bisnis, HU Pikiran Rakyat dilahirkan untuk menjadi dan dijadikan wahana ibadah kepada Allah SWT, sekaligus wahana pengabdian kepada masyarakat, bangsa, dan negara.
3. Sebagai institusi binsis HU Pikiran Rakyat dilahirkan untuk menjadi dan dijadikan wahana bisnis yang mampu meraih sebesar-besamya pendapatan dan laba. Sebagai institusi bisnis HU Pikiran Rakyat harus dikelola dengan bertaat azas pada kaidah-kaidah manajemen perusahaan yang baik, serta mampu memenuhi keempat unsur marketing mix yang terdiri dari product, price, place, dan promotion.
4. Kinerja HU Pikiran Rakyat sebagai institusi sosial sangat bergantung pada kinerja yang dicapai oleh manajemen dan jajaran terkait dalam mengelola HU Pikiran Rakyat sebagai institusi bisnis. Sebaliknya, kinerja HU Pikiran Rakyat sebagai institusi bisnis sangat bergantung pada kemampuan dan kinerja manajemen dan jajaran terkait manjadikan HU Pikiran Rakyat sebagai produk ideal yang laku dijual. Karena itu
3
pengelolaan HU Pikiran Rakyat sebagai institusi sosial dan pengelolaannya sebagai institusi bisnis harus dilaksanakan berdasarkan hubungan interdependensi yang saling mengisi dan saling menunjang. Pengelolaan kedua aspek idiil dan aspek bisnis komersial harus dilaksanakan secara terpadu dan sinkron dalam kerangka satu kesatuan strategi yang komprehensif integral.
5. HU Pikiran Rakyat dilahirkan untuk diupayakan, agar menjadi tuan rumah yang dominan di daerahnya sendiri, di Jawa Barat yang memang memiliki potensi sangat besar untuk menunjang eksistensi dan menumbuh kembangan surat kabar. Karena itu HU Pikiran Rakyat harus diupayakan menjadi surat kabar yang menyebar seluas-luasnya dan paling luas penyebarannya di Jawa Barat, dibaca oleh sebanyak-banyaknya orang dengan tiras terjual sebesarbesarnya, menjadi pilihan sebanyak-banyaknya pengguna jasa iklan dengan volume space iklan terjual sebesar-besarnya.
6. Penyelenggaraan HU. Pikiran Rakyat sebagai institusi sosial dan penyelenggaraan sebagai institusi bisnis harus dilaksanakan berdasarkan hubungan interdependensi yang saling mengisi dan saling menunjang. Karena itu segala sesuatunya harus dilaksanakan secara terpadu dan sinkron dalam kerangka satu kesatuan strategi yang komprehensif integral.
4
1.1.2.2 MISIInstitusi sosial HU Pikiran Rakyat dilahirkan untuk berkiprah dan berperan serta dalam pembangunan bangsa dan Negara, khusunya di Jawa Barat, termasuk pengembangan kualitas sumber daya manusia yang mencakup:
1. Kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta ketaatan melaksanakan segala yang diperintahkan-Nya dan menjauhi segala yang dilarang-diperintahkan-Nya.
2. Kualitas pemahaman dan penghayatan atas nilai-nilai luhur pancasila, serta komitmen untuk mengamalkan di dalam kehidupan pribadi dan kehidupan bermasyarakat.
3. Kualitas pemahaman dan penghayatan atas kewajiban-kewajibannya dan hak-haknya sebagai warga Negara, serta komitmen untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban serta memperjuangkan pemenuhan hak-haknya tersebut.
4. Kualitas kehidupannya secara materiil, serta memiliki etos kerja untuk berupaya mewujudkannya.
5. Kualitas kesehatan, wawasan, pengetahuan dan keterampilan, serta moral yang amanah (jujur, adil, percaya diri dan terpercaya), sehingga menjadi manusia yang dalam bahasa sunda disebut „cageur, bener, pinter, jeung singer‟.
5
1.1.3. STRUKTUR ORGANISASI
Gambar 1.1
Struktur Organisasi Pikiran Rakyat
6
Untuk meningkatkan pengendalian atas semua aktivitas yang terjadi dalam perusahaan, maka perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi. Struktur organisasi dapat diartikan sebagai susunan dan hubungan antar komponen bagian, posisi dalam suatu perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi dapat memperjelas pemberian kerja, pendelegasian, wewenang, pengawasan dan tanggung jawab. Sehingga dapat mempermudah setiap individu atau kelompok dalam melaksanakan tugasnya.
Struktur organisasi yang ada dalam HU Pikiran Rakyat berbentuk organisasi garis dan staf. Disebut garis karena atasan mendelegasikan wewenang kepada bawahannya sehingga terbentuk garis lurus dari atas ke bawah. Sedangkan disebut staf karena adanya suatu organisasi/garis kesamping, dimana tugasnya adalah membantu bagian-bagian lain dengan memberikan pendapat atau bantuan lainnya dalam melaksanakan kegiatan perusahaan.
PT Pikiran Rakyat sebagai perusahaan yang telah maju dan berdiri cukup lama, telah menghasilkan beberapa anak perusahaan yang termasuk dalam grup Pikiran Rakyat. Hal ini tidak terlepas dari sistem organisasi dan manajemen yang terstruktur dan dilaksanakan dengan baik. Berikut adalah uraian jabatan pada HU Pikiran Rakyat Bandung.
1. Direktur Utama
Direktur Utama atau Pimpinan Umum sekaligus berfungsi sebagai Pemimpin Perusahaan Pikiran Rakyat Grup. Direktur ini diangkat serta diberhentikan oleh RUPS dan direktur bertanggungjawab langsung terhadap RUPS.
2. Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia
Direktur Keuangan dibantu oleh seorang sekretaris yang bertanggung jawab langsung pada Direktur Utama.
7
3. Direktur Pemasaran
Direktur Pemasaran dibantu oleh seorang sekretaris yang bertanggungjawab langsung pada Direktur Utama.
4. Sekretaris
Sekretaris bertanggungjawab langsung kepada Direktur / Direksi. 5. Keuangan
Bagian keuangan dipimpin oleh seorang Manajer Keuangan yang bertanggungjawab langsung pada Direktur Keuangan dan SDM. 6. Akuntansi
Bagian Akuntansi dipimpin oleh seorang Manajer Akuntansi yang bertanggung jawab langsung pada Direktur Keuangan dan SDM. 7. Sumber Daya Manusia
Bagian Sumber Daya Manusia dipimpin oleh seorang Manajer Sumber Daya Manusia (SDM) yang bertanggungjawab langsung pada Direktur Keuangan dan SDM.
8. Produksi
Bagian Produksi dipimpin oleh seorang Manajer Produksi yang bertanggungjawab langsung pada Direktur Keuangan dan SDM. 9. Pengadaan
Bagian Pengadaan dipimpin oleh seorang manajer yang
bertanggungjawablangsung pada Direktur Utama. 10. Redaksi
Bagian Redaksi dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab langsung pada Direktur Utama.
11. Iklan
Bagian iklan dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab langsung pada Direktur Pemasaran.
8
12. Sirkulasi
Bagian sirkulasi dipimpin oleh seorang manajer yang
bertanggungjawab langsung pada Direktur Pemasaran. 13. BP3 (Badan Penelitian Perencanaan dan Pengembangan)
Bagian BP3 dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab langsung pada Direktur Pemasaran.
14. Komunikasi Pemasaran
Bagian Komunikasi Pemasaran dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggung jawab langsung pada Direktur Pemasaran.
15. Sekretariat Perusahaan
Sekretariat Perusahaan bertanggungjawab langsung kepada Direktur Utama dan Pemimpin Umum Perusahaan.
16. Satuan Internal Audit
Bagian Pemeriksaan Intern bertanggungjawab langsung pada Direktur Utama.
Bagian-bagian lain yang terdapat di HU Pikiran Rakyat adalah sebagai berikut:
1. Hukum
Bagian hukum dipimpin oleh seorang Kepala Urusan yang bertangungjawab langsung pada Direktur Utama.
2. Hubungan Masyarakat (Humas)
Bagian Humas dipimpin oleh seorang Kepala Urusan yang bertangungjawab langsung pada Direktur Utama.
3. Sistem Manajemen Informasi
Bagian Sistem Manajemen lnformasi dipimpin oleh seorang Kepala Urusan yang bertangungjawab langsung pada Direktur Utama.
9 1.1.4 SEJARAH SINGKAT
Pada bulan Januari 1966, di kota Bandung terdapat sejumlah wartawan yang kehilangan pekerjaan. Surat kabar tempat mereka bekerja harus berhenti terbit, karena terlambat memenuhi ketentuan yang mengharuskan setiap surat kabar untuk berafiliasi yang ditentukan oleh Departemen Penerangan.
Atas dorongan Penglima Kodam VI/Siliwangi (kini Kodam III Siliwangi), yaitu Ibrahim Adji, pada waktu itu wartawan-wartawan tersebut menerbitkan surat kabar Harian "Angkatan Bersenjata edisi Jawa Barat" yang berafiliasi dengan Harian "Angkatan Bersenjata Pusat" ini tertuang dalam surat keputusan Papelrada Jawa Barat Nomor 04/Papelrada/BD/1966, tertanggal 31 Januari 1966. Sedangkan izin terbit dari Deppen tertuang dalam surat izin terbit (SIT) Deppen RI nomor 021 /SK/DPHM/SIT/1966.
Nomor perdana Harian "Angkatan Bersenjata" Edisi Jawa Barat terbit pada 24 Maret 1966 bertepatan dengan peringatan ke-20 peristiwa heroik "Bandung Lautan Api". Namun belum genap satu tahun Harian "Angkatan Bersenjata" edisi Jawa Barat terbit, Menteri Penerangan RI mencabut peraturannya tentang keharusan berafiliasi. Menyusul pencabutan itu, Penglima Kodam III Siliwangi H.R Darsono (pengganti Ibrahim Adji) lalu
mengeluarkan surat keputusan Papelrada Jawa Barat Nomor
O55/PapelradalDM/ 1967. Tertanggal 5 Februari 1967. Tentang pelepasan afiliasi Harian "Angkatan Bersenjata Edisi Jawa Barat" dari Harian "Angkatan Bersenjata Pusat" sekaligus melepas sepenuhnya dari ketergantungan Kodam Siliwangi. Seiring dengan keputusan ini pulalah terhitung 24 Maret 1967 nama Harian "Angkatan Bersenjata" Edisi Jawa
10
Barat pun berganti nama menjadi HU Pikiran Rakyat (juga dikenal dengan singkatan "PR") hingga saat ini.
Enam tahun pertama sejak kelahirannya 24 Maret 1966 sampai dengan 1973, merupakan masa berat dan serba sulit. Pada masa prihatin itu, para pengelola Pikiran Rakyat apabila bekerja membuat berita dan lain-lain, kerap kali "numpang" dan meminjam peralatan kantor orang lain. Begitu pula oplah cetak. Dalam kurun waktu ini pula oplah Pikiran Rakyat tidak pernah lebih dari 20.000 eksemplar/hari. Sedangkan tenaga kerjanya wartawan dan non wartawan/tata usaha tidak lebih dari 30 orang.
Namun berkat kegigihan dan keuletan yang didasari oleh jiwa idealisme para perintis saat itu, Pikiran Rakyat dengan pasti terus semakin mendapat tempat di hati para pembacanya. Melihat kenyataan ini, atas saran Menteri Penerangan RI waktu itu, bentuk badan hukum Pikiran Rakyat yang semula berupa "yayasan" dirubah menjadi Perseroan Terbatas (PT). Dengan nama PT. Pikiran Rakyat ' terhitung 9 April 1973 dengan akte Notaris Nomor 6 yang dibuat di hadapan Notaris Noezar SH di Bandung. Perubahan ini lalu disyahkan dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor 7 A5/212/10, tanggal 13 Juli 1973, yang diumumkan dalam berita Negara Nomor 58 tanggal 39 Juli 1973 dengan Surat Izin terbit Nomor 0553/PER12/SK/DIRTEN-PG/SIT/1973 tanggal 8 Agustus 1973.
Menyusul perubahan status perusahaan dari yayasan menjadi Perseroan Terbatas (PT). Pikiran Rakyat segera menata diri, beberapa bulan yang tersisa dan tahun 1973 dimanfaatkan untuk menyamakan persepsi.
11
Merancang program kerja yang terencana dan sistematis. Program kerja ini di antaranya adanya kesepakan untuk memiliki mesin cetak sendiri.
Maka pada awal tahun 1974, PT. Pikiran Rakyat mencatat peristiwa penting. Untuk pertama kalinya berhasil melengkapi diri dengan sarana percetakan offset yang dibeli dari fasilitas PMDN dan bantuan Bank Rakyat Indonesia (BRI). Mesin cetak ini mampu mencetak koran sebanyak 25.000 eksemplar/jam. Sejak tahun 1974 ini pula, HU. Pikiran Rakyat peredarannya dapat merambah ke seluruh pelasok Jawa Barat. Padahal dalam kurun waktu 1966 - 1973 daerah Jawa Barat ini didominasi oleh surat kabar terbitan Jakarta.
Beberapa tahun kemudian, sejalan dengan perkembangan teknologi percetakan mesin cetak itu dirasakan sudah perlu diganti oleh mesin baru yang lebih canggih. Pada tahun 1985, direksi Pikiran Rakyat memutuskan untuk mengganti mesin lama. Maka dibelilah dua (2) unit mesin cetak baru merek "Ghoss Community" yang langsung didatangkan dari Amerika Serikat. Mesin cetak ini, yang hingga kini masih digunakan memiliki kapasitas cetak sebanyak 50.000 eksemplar/jam/unit. Sedangkan sarana percetakan offset yang dibeli pada tahun 1974, kini ditempatkan di PT. Granesia yang berkantor di jalan Sekelimus Barat No. 6 Bandung dan masih beroperasi untuk melayani kegiatan percetakan penerbitan umum di luar Grup Pikiran Rakyat.
Jika dahulu PT. Pikiran Rakyat hanya memiliki satu penerbitan saja yakni HU Pikiran Rakyat, kini telah ada sejumlah penerbitan, percetakan, radio dan wartel (warung telekomunikasi) yang dimiliki dan dikelola PT. Pikiran
12
Rakyat Grup. Seiring dengan terdapatnya sejumlah penerbitan itu, sebutan PT. Pikiran Rakyat pun berubah menjadi Grup Pikiran Rakyat.
1.2 LATAR BELAKANG
Koran merupakan salah satu sarana informasi yang dinilai cepat dalam menyajikan berita terkini. Seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat banyak beralih kepada sumber informasi lain seperti televisi, radio, dan internet. Mereka berlomba-lomba mencari informasi dari sumber yang memiliki aksesibilitas lebih tinggi seperti internet. Meskipun begitu, koran tidak kehilangan penggemar setianya.
Kemunculan internet, menuntut adanya konvergensi teknologi dan industri serta konektivitas yang tinggi merupakan rangkaian dinamika baru yang mengubah dunia bisnis dalam segala aspek. Dampak perubahan tidak hanya sampai pada detik ini, perubahan akan terus mengguncang dunia bisnis dengan dampak yang lebih hebat dari sebelumnya.
Hal itu menjadi sebuah tantangan bagi para pemilik perusahaan surat kabar. Mereka tidak kehilangan akal untuk menggunakan teknologi yang sedang booming tersebut sebagai media untuk menerbitkan surat kabar. Para penerbit berusaha mempertahankan kualitas dari edisi online surat kabar mereka agar sama kualitasnya dengan edisi surat kabar versi cetak.
Naskah koran yang diterbitkan di internet merupakan hal biasa pada saat ini. Namun, menyaksikan koran dalam tampilan cetaknya di dunia maya secara utuh halaman per halaman adalah hal baru. Inilah yang disebut koran digital (epaper). Koran digital ini mengadopsi Portable Document Format
13
(PDF) yang dikembangkan Adobe System1, sehingga tampilannya sama persis dengan versi cetak. Bedanya, Koran digital hanya bisa diakses melalui internet dengan alamat yang sudah disesuaikan oleh masing – masing pengusaha koran digital.
Trend e-newspaper pun telah bergerak memasuki dunia media cetak di seluruh Indonesia. Kontan merupakan media cetak pertama di Indonesia yang punya edisi digital, dilanjutkan Harian Kompas, Suara Pembaruan, dan koran lokal lainnya seperti Pikiran Rakyat.
Pengusaha surat kabar Indonesia menyadari bahwa perkembangan teknologi baru akan membawa perubahan bagi aktivitas manusia. Trend e-newspaper di Indonesia berkembang secara pesat karena dukungan dari pemerintah, pemasang iklan dan masyarakat sebagai konsumen e-newspaper bagi para pengusaha.
Peluang baru yang timbul dari metamorfosa koran cetak menjadi sebuah e-newspaper adalah adanya dunia baru dalam bisnis online yang disebut New Media atau Media Baru. Media baru itu diantaranya berita-berita online, blog, podcast, streaming video, dan social network (jejaring sosial). Di saat koran digital hadir, secara alamiah mengadopsi segala bentuk media baru. Koran digital ini bersifat interaktif dan partisipatif dalam bentuk konten yang beragam. Sehingga bisnis media sekarang ini tidak lagi mengandalkan kekuasaan editor yang terbiasa menjejali pembacanya dengan konten teks saja. Para editor mulai mengerti lebih baik lagi keinginan pembaca, termasuk memikirkan bentuk medianya.
14
Konsep bisnis yang diterapkan oleh bisnis online ini adalah melakukan agregasi konten. Konsep yang dimaksud adalah mengumpulkan informasi konten dari para reporter individu dengan lebih efektif melalui komputer klien langsung dari penerbit melalui teknologi berbasis web. Sistem ini telah mengubah paradigma dari sistem “content factory” yang vertikal menjadi horizontal dengan memfokuskan kepada atribut yang spesifik seperti pengindeksan dan pencarian data serta eksploitasi yang dilakukan para penyedia berita. Dimana para penyedia berita tersebut dapat memberikan layanan kebutuhan khusus tanpa harus memasukkan komersial konten dalam database agregatori. Dalam proses ini konsumen berperan aktif dan agresif dalam proses agregasi, distribusi, dan produksi konten.
Dari segi pemasaran, e-newspaper yang dipasarkan melalui media internet membuat pembaca koran di negara manapun dan kapanpun dapat menikmati informasi dari e-newspaper tersebut. Sedangkan dari segi financial, bisnis e-newspaper cukup menjanjikan. Bagi pihak yang berpengalaman berjelajah di dunia maya, bisnis ini cukup menjanjikan. E-newspaper akan mendapatkan keuntungan melalui iklan dan pemasang iklan pun akan senang karena iklan mereka dapat dengan mudah tampil di halaman tersendiri hanya dengan satu kali klik.
Sejak trend e-newspaper telah masuk ke Indonesia, para pengusaha surat kabar berlomba-lomba menerapkan model bisnis online bagi produknya. Diantara banyaknya pengusaha surat kabar online Indonesia, terdapat satu pengusaha surat kabar yang mengembangkan model bisnis online sebagai bukti peran aktif dalam suatu proyek percontohan kota kreatif, yakni Pikiran Rakyat (PR) yang terdapat di kota Bandung.
15
Pikiran Rakyat sebagai basis koran terbesar Jawa Barat (tiras:185.000 eksemplar/hari) tidak mau ketinggalan dalam proyek ini. PR menangkap kesempatan yang ada dengan mengembangkan sistem media komunikasi baru yaitu mengkonvergensi koran cetak mereka kedalam e-paper serta portal berita online yang dikenal dengan pikiran-rakyat.com.
Sebenarnya pikiran-rakyat.com merupakan pionir dalam bisnis ini di Indonesia, tercatat pikiran rakyat telah melakukan hosting webnya semenjak tahun 1996 yang pada awalnya hanya sebagai perubahan versi cetak ke versi online tanpa mengalami perubahan sedikitpun.
Pada tahun 2008 dimulailah era baru dalam perkembangan web pikiran rakyat dengan menggunakan teknologi baru Pikiran Rakyat mulai memasuki era konvergensi yaitu dengan menyinergikan PR cetak, dengan PR online serta PR mobile.
Dengan adanya PR online ataupun mobile, diharapkan mampu mempermudah atau mempercepat kebutuhan masyarakat akan informasi. Konvergensi media yang dilakukan oleh pihak PR dengan menghadirkan online dan mobile bukan semena-mena ingin mematikan surat kabar PR. Tapi ingin menyinergikan informasi antara media cetak, elektronik, dan dunia maya. Sehingga informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat tidak terputus oleh waktu penerbitan.
Selain dalam bentuk web dan RSS (web feed), PR online bisa hadir dalam bentuk mobile melalui ponsel berinternet dan podcast yang kontennya bisa
16
diunduh (download) setiap saat. Jika buku elektronik Kindle yang seukuran PDA saja sudah bisa menampilkan sejumlah konten berita dari berbagai media online, hanya menunggu hitungan hari bagi PR online untuk hadir dan ditawarkan dalam bentuk mobile di ponsel. Gambar 1.2 berikut memuat beberapa prtal berita yang dapat dikunjungi setiap saat.
Gambar 1.2 Portal berita Indonesia Sum ber: Alex a.co m (201 0) Ga mba r 1.2 me mua t info rma
si mengenai sepuluh e-newspaper dari perusahaan Indonesia. Diantaranya adalah detik.com, kompas.com, inilah.com, liputan6.com, tempointeraktif.com, republika.co.id, suara merdeka.com, tvone.co.id, pikiran-rakyat.com, dan jawapos.co.id.
17
Namun pada kenyataannya PR tidak lantas menjadi portal berita nomor satu di Indonesia. Hal ini dapat dilihat berdasar pada peringkat yang dirilis oleh alexa.com menempatkan pikiran rakyat di peringkat sembilan. Dimana denga tingkat traffic hanya 0.0076% dari jumlah pengguna internet. Dengan investasi besar serta faktor historis yang ada, ini merupakan suatu prestasi yang kurang bagus untuk sebuah kantor berita dengan basis pelanggan dua juta pembaca dengan tiras 185.000 eksemplar/hari belum lagi dengan pelanggan potensial yanng mencapai 30 juta pelanggan.
Penulis mencoba menjawab fakta yang kurang menguntungkan bagi PR di atas mulai dari adanya kesenjangan yang besar antara mereka yang memiliki akses ke teknologi dan menggunakannya secara efektif dan mereka yang tidak dari segi pelanggan. Serta dari internal perusahaan PR sendiri yaitu kesenjangan teknologi yang ada diantara mereka yang dapat membuat dan berinovasi untuk menghasilkan konten digital yang baru dengan mereka yang tidak mampu. Kecenderungan ini banyak terjadi diantara wartawan senior PR. Kesenjangan juga ada diantara mereka yang dapat mengakses, beradaptasi, menguasai dan menggunakan teknologi yang sudah ada dan mereka yang tidak bisa. Jadi, memanfaatkan potensi teknologi untuk menciptakan melampaui pengembangan teknologi baru sangat menjadi pemikiran utama tetapi juga menemukan cara untuk mengakses serta beradaptasi.
Kesenjangan juga muncul dari segi konsumen dengan adanya sebuah kecenderungan budaya digital yaitu mayoritas konsumen semakin memperluas ceruk-ceruk kebutuhan akan informasi digital. Pada tahap yang terjadi sekarang para konsumen telah membangun lanskap pribadi atas
18
konten digital yang jauh lebih dalam terhadap ceruk pasar yang ditargetkan pelaku bisnis itu sendiri.
Hal-hal itulah yang mendorong saya sehingga tertarik dalam melakukan penelitian skripsi. Dan, judul yang saya angkat untuk penelitian ini adalah “Analisa Bisnis E-Newspaper Kasus Perbandingan Koran dan E-Newspaper Pikiran Rakyat di Jawa Barat”.
1.3 PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan kepada latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, perumusan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Bagaiman kondisi lingkungan bisnis di Koran cetak?
2. Bagaimana ramalan kondisi lingkungan bisnis di e-newspaper/ 3. Bagaimana perubahan yang terjadi pada model industri koran cetak
ke e-newspaper?
4. Bagaimana perubahan rantai nilai pada model industri koran cetak ke e-newspaper?
1.4 TUJUAN PENELITIAN
Berikut merupakan tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh peneliti dalam penelitian kali ini:
1. Mengetahui Perubahan yang terjadi pada model industri e-newspaper.
2. Mengetahui perubahan yang terjadi pada rantai nilai pada model industri koran cetak ke e-newspaper.
3. Mengetahui perubahan yang terjadi pada model industri koran cetak ke e-newspaper.
19
4. Mengetahui perubahan rantai nilai pada model industri koran cetak ke e-newspaper.
1.5 KEGUNAAN PENELITIAN
1. Hasil penelitian mengenai “Analisa Bisnis E-Newspaper Kasus Perbandingan Koran dan E-Newspaper Pikiran Rakyat di Jawa Barat” diharapkan dapat menjadi masukan bagi pengembangan e-newspaper yang dimiliki oleh Pikiran Rakyat.
2. Hasil penelitian dalam skripsi ini diharapkan dapat melengkapi pengetahuan di bidang pengembangan e-newspaper di Indonesia. Selain itu, diharapkan dapat menjadi rujukan bagi penelitian selanjutnya.