• Tidak ada hasil yang ditemukan

MILA MARLIANA Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi. Pembimbing :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MILA MARLIANA Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi. Pembimbing :"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENJUALAN TUNAI DAN PENJUALAN MELALUI JASA PEMBIAYAAN SERTA DAMPAKNYA TERHADAP PROFITABILITAS

(Studi Kasus Pada Dealer Yamaha Mataram Sakti Tasikmalaya)

MILA MARLIANA 103403147 [email protected]

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

Pembimbing :

H. Tedi Rustendi, SE., M.Si., Ak Rita Tri Yusnita, SE., MM

ABSTRACT

This study aims to determine (1) Cash Sales, Sales through Finance Companies and Profitability in Dealer Yamaha Mataram Sakti Tasikmalaya (2) Influence of Cash Sales partially on the Profitability in Dealer Yamaha Mataram Sakti Tasikmalaya (3) Influence of partial Sales through Finance Companies to Profitability at Dealer Yamaha Mataram Sakti Tasikmalaya (4) Influence of Cash Sales and Sales through Finance Companies simultaneously to Profitability in Dealer Yamaha Mataram Sakti Tasikmalaya. The method used in this study is a descriptive analysis of the case study approach. Data collected through primary data and secondary data. The analytical tool used is multiple linear regression analysis. Hypothesis testing using the F test and t test. The results showed that the conclusion of (1) Cash Sales, Sales through Finance Companies and Profitability in Dealer Yamaha Mataram Sakti Tasikmalaya has increased (2) Cash Sales partially no through on the profitability of the Dealer Yamaha Mataram Sakti Tasikmalaya (3) Sales through Finance Companies partially significant through on profitability in Dealer Yamaha Mataram Sakti Tasikmalaya (4) Cash Sales and Sales through Finance Companies simultaneously significant through on profitability at the Dealer Yamaha Mataram Sakti Tasikmalaya.

(2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Penjualan Tunai, Penjualan melalui Jasa Pembiayaan dan Profitabilitas pada Dealer Yamaha Mataram Sakti Tasikmalaya (2) Pengaruh Penjualan Tunai secara parsial terhadap Profitabilitas pada Dealer Yamaha Mataram Sakti Tasikmalaya (3) Pengaruh Penjualan melalui Jasa Pembiayaan secara parsial terhadap Profitabilitas pada Dealer Yamaha Mataram Sakti Tasikmalaya (4) Pengaruh Penjualan Tunai dan Penjualan melalui Jasa Pembiayaan secara simultan terhadap Profitabilitas pada Dealer Yamaha Mataram Sakti Tasikmalaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui data primer dan data sekunder. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji F dan uji t. Hasil simpulan dari penelitian menunjukan bahwa (1) Penjualan Tunai, Penjualan melalui Jasa Pembiayaan dan Profitabilitas pada Dealer Yamaha Mataram Sakti Tasikmalaya mengalami peningkatan (2) Penjualan Tunai secara parsial tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas pada Dealer Yamaha Mataram Sakti Tasikmalaya (3) Penjualan melalui jasa pembiayaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada Dealer Yamaha Mataram Sakti Tasikmalaya (4) Penjualan tunai dan penjualan melalui jasa pembiayaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada pada Dealer Yamaha Mataram Sakti Tasikmalaya.

Kata Kunci : Penjualan Tunai, Penjualan melalui Jasa Pembiayaan dan Profitabilitas

Latar Belakang

Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dewasa ini menyebabkan perusahaan harus menghadapi persaingan yang ketat. Terlebih lagi dalam hal pemenuhan terhadap kebutuhan, konsumen sekarang ini cenderung lebih individualis dan menuntut sesuatu hal yang lebih bersifat pribadi atau personal. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut perusahaan dituntut mampu memahami keinginan dan kebutuhan konsumen agar tetap survive.

Perusahaan merupakan suatu instansi yang terorganisir, berdiri dan berjalan yang tidak dapat terlepas dari hukum ekonomi dan prinsip dasar perusahaan pada umumnya. Dalam mempertahankan dan mengembangkan perusahaan tidaklah mudah. Banyak faktor penting yang harus diperhatikan untuk menjalankan perusahaan dengan baik, antara lain faktor organisasi, personalia, dan lain-lain. Kelangsungan hidup dan keberhasilan perusahaan akan ditentukan oleh kecepatan reaksi dan ketepatan strategi yang diambil oleh para pimpinan

(3)

perusahaan. Begitu juga dalam dunia usaha yang semakin berkembang pencapaian tujuan dalam sebuah bisnis sangatlah penting. Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Saat ini banyak perusahaan untuk semakin memperluas usahanya dengan meraih pangsa pasar. Hal tersebut mendorong terjadinya persaingan ketat antar perusahaan.

Salah satu kegiatan operasional perusahaan adalah penjualan. Penjualan merupakan unsur yang penting bagi perusahaan, karena dari aktivitas inilah perusahaan dapat memperoleh pendapatan yang akan digunakan sebagai sumber biaya bagi kelangsungan pembiayaan operasional dalam perusahaan tersebut. Dalam penjualan juga diperlukan suatu sistem yang efektif dan efisien sekaligus usaha yang dapat memberikan kemudahan dalam melaksanakan kegiatan perusahaan seiring dengan semakin maju dan berkembangnya teknologi sekarang ini. Mengenai itu penjualan tersebut dapat berbentuk tunai maupun dengan melalui jasa pembiayaan. Pada dasarnya perusahaan lebih menyukai penjualan tunai dibandingkan dengan melalui jasa pembiayaan, namun karena adanya persaingan maka perusahaan melakukan penjualan melalui jasa pembiayaan yang nantinya akan menimbulkan piutang. Penjualan tersebut dapat menghasilkan arus kas masuk yang berupa pendapatan penjualan dan akan digunakan sebagai sumber pendanaan operasional perusahaan.

Secara umum dapat dikatakan bahwa perusahaan dibangun dan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan (laba) karena dengan laba tersebut maka perusahaan mampu meraih sukses, berkembang, berkelanjutan dan untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri.

Profitabilitas perusahaan merupakan salah satu dasar penilaian kondisi suatu perusahaan, untuk itu dibutuhkan suatu alat analisis untuk bisa menilainya. Alat analisis yang dimaksud adalah rasio-rasio keuangan. Ratio profitabilitas mengukur efektifitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian yang diperoleh dari penjualan dan investasi. Rasio profitabilitas ini akan memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas pengelolaan perusahaan. Semakin besar profitabilitas berarti semakin baik, karena kemakmuran pemilik perusahaan meningkat dengan semakin besarnya profitabilitas. semakin besar piutang semakin besar pula resiko yang timbul, disamping akan memperbesar profitabilitas.

Meskipun terdapat beberapa perusahaan dealer motor di wilayah Tasikmalaya, tetapi penulis hanya memilih satu objek dalam usulan penelitian ini yaitu Dealer Yamaha Mataram Sakti Tasikmalaya sebagai tempat usulan penelitian. Volume penjualan yang dihasilkan dealer tersebut terus meningkat dari tahun ke tahun. Dan pada tahun terakhir ini Delaer Yamaha Mataram Sakti Tasikmalaya dapat memperoleh volume penjualan yang tinggi dibandingkan dengan dealer lainnya.

Adapun penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut :

1) Lisnawati (2013) dengan judul Pengaruh Harga Penjualan Kredit terhadap Volume Penjualan Sepeda Motor Honda Vario, studi kasus pada PT. Agung Jaya Bersama Tasikmalaya. Alat analisis yang digunakan adalah regresi sederhana, melalui hasil penelitian diperoleh bahwa harga penjualan kredit berpengaruh signifikan sebesar 75% terhadap volume penjualan.

(4)

2) Enung Nuryati (2007) dengan judul Pengaruh Besarnya Modal Kerja dan Volume Penjualan Kredit terhadap Profitabilitas Perusahaan, studi kasus pada perusahaan Pajajaran Collection Ciamis. Melalui tingkat keyakinan 91% teruji bahwa besarnya volume penjualan kredit berpengaruh signifikan sebesar 92% dan sisanya dipengaruhi faktor lain.

3) Siska Herliana (2010) dengan judul Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabilitas, survey pada PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya. Hasil penelitian menunjukan menunjukan bahwa modal kerja berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas sebesar 76,2%.

4) Eva Ariesti (2008) dengan judul Analisis Pengaruh Penjualan Kredit dan Penjualan Bersih terhadap Profitabilitas, survey pada PT. Pilar Mas Motor Surabaya. Hasil penelitian menunjukan bahwa penjualan kredit berpengaruh positif terhadap profitabilitas sebesar 86,7% dan sisanya dipengaruhi faktor lain.

5) Rafiandi Nazar (2007) dengan judul Analisis Laba Berdasarkan Penjualan Tunai dan Penjualan Kredit, survey pada PT Columbus Megah Sentrasarana Di Berau. Hasil penelitian menunjukan bahwa penjualan tunai dan penjualan kredit berpengaruh positif terhadap laba perusahaan sebesar 95,8%.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Analisis Penjualan Tunai dan Penjualan melalui Jasa Pembiayaan serta Dampaknya terhadap Profitabilitas”.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis akan merumuskan masalah dalam penelitian ini. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana penjualan tunai dan penjualan melalui jasa pembiayaan pada

Dealer Yamaha Mataram Sakti Tasikmalaya

2. Bagaimana pengaruh penjualan tunai dan penjualan melalui jasa pembiayaan secara parsial terhadap profitabilitas pada Dealer Yamaha Mataram Sakti Tasikmalaya

3. Bagaimana pengaruh penjualan tunai dan penjualan melalui jasa pembiayaan secara simultan terhadap profitabilitas pada Dealer Yamaha Mataram Sakti Tasikmalaya

Tinjauan Pustaka Penjualan Tunai

Penjualan tunai merupakan penjualan dengan mengambil barang dari suplier dan langsung dikirim kostumer secara pembayaran langsung dengan menggunakan uang tunai. Sistem penjualan tunai pada umumnya didasarkan pada asumsi bahwa pembeli akan mengambil barang setelah harga barang dibayar ke kasir. Menurut Narko (2008: 71) “Penjualan tunai adalah apabila pembeli sudah memilih barang yang akan dibeli, pembeli diharuskan membayar ke bagian kassa”.

(5)

Penjualan melalui Jasa Pembiayaan

Penjualan melalui jasa pembiayaan adalah merupakan suatu sistem yang digunakan oleh pihak perusahaan dealer motor dengan perusahaan pembiayaan atau perusahaan multi finance dalam memberikan jasa untuk melakukan pembiayaan pengadaan barang untuk kebutuhan konsumen dengan sistem pembayaran angsuran atau berkala. Penjualan melalui jasa pembiayaan dengan kata lain disebut juga penjualan kredit.

Menurut Soemarso S. R (2009: 160) penjualan melalui jasa pembiayaan adalah : “Transaksi antara perusahaan dengan pembeli untuk menyerahkan barang atau jasa yang berakibat timbulnya piutang, kas aktiva”.

Profitabilitas

Profitabilitas merupakan salah satu pengukuran bagi kinerja suatu perusahaan yang menunjukan kemampuannya dalam menghasilkan laba selama periode tertentu pada tingkat penjualan, asset dan modal saham tertentu.

Profitabilitas merupakan perbandingan laba usaha dengan aktiva yang digunakan dan dinyatakan dalam presentase (Munawir, 2010:122).

Gross Profit Margin (GPM)

Gross margin ratio adalah merupakan ratio atau perimbangan antara gross profit (laba kotor) yang diperoleh perusahaan dengan tingkat penjualan yang dicapai pada periode yang sama (Munawir, 2001:99).

Rasio profit margin merupakan ukuran kemampuan manajemen untuk mengendalikan biaya operasional dalam hubungannya dengan penjualan. Makin rendah biaya operasi per rupiah penjualan, makin tinggi margin yang diperoleh. (Hariyadi, 2002:297).

Hipotesis

Dari keseluruhan pemaparan di atas, maka peneliti merumuskan hipotesis untuk kemudian kebenarannya diuji oleh peneliti. Hipotesis yang dirumuskan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Penjualan Tunai secara parsial berpengaruh terhadap profitabilitas.

2. Penjualan melalui jasa pembiayaan secara parsial berpengaruh terhadap profitabilitas.

3. Penjualan tunai dan penjualan melalui jasa pembiayaan secara simultan berpengaruh terhadap profitabilitas.

Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah penjualan tunai, penjualan melalui jasa pembiayaan dan profitabilitas pada Dealer Yamaha Mataram Sakti Tasikmalaya yang beralamat di Jl. Ir. Juanda – Lewo – Babakan, Tasikmalaya.

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus. Metode desktiptif analisis adalah suatu

(6)

metode yang menggambarkan keadaan atau situasi perusahaan yang sesungguhnya berdasarkan fakta-fakta atau kejadian-kejadian pada perusahaan tersebut untuk kemudian diolah menjadi data, selanjutnya diadakan suatu analitis sehingga menghasilkan kesimpulan (Moh. Nazir,2003: 64).

Menggunakan pendekatan studi kasus yaitu penelitian ilmiah yang membahas dan menganalisa masalah berdasarkan kondisi yang sebenarnya terjadi pada perusahaan yang diteliti.

Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel, dimana terdapat dua variabel bebas (independent variabel), yaitu penjualan tunai (X1) dan penjualan melalui

jasa pembiayaan (X2). Variabel terikat (dependent variabel) yaitu profitabilitas

(Y). Teknik yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda yang merupakan cara untuk menganalisis bentuk dan tingkat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.

Berdasarkan keterangan diatas, akan diterjemahkan sebuah diagram regresi linier dalam gambar:

yx1

yᗴ

yx2

Struktur Regresi Linier Analisis korelasi dirumuskan sebagai berikut :

b1 ∑ X1 Y + b2 ∑ X2 Y Ry(1,2) = ∑ Y2 (Sugiyono, 2013: 277)

X

2

Y

X

1

(7)

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,000 – 0,199 Sangat rendah 0,200 – 0,399 Rendah 0,400 – 0,599 Sedang 0,600 – 0,799 Kuat 0,800 – 1,000 Sangat kuat Sumber : Sugiyono (2012 : 250) Hipotesis yang diajukan untuk pengaruh secara parsial diformulasikan sebagai berikut:

Ho : yx1 = 0 penjualan tunai tidak berpengaruh terhadap profitabilitas

Ha : yx1 ≠ 0 penjualan tunai berpengaruh terhadap profitabilitas

Ho : yx2= 0 penjualan melalui jasa pembiayaan tidak berpengaruh

terhadap profitabilitas

Ha : yx2 ≠ 0 penjualan melalui jasa pembiayaan berpengaruh terhadap

profitabilitas

Sedangkan untuk pengaruh secara simultan dirumuskan sebagai berikut: Ho : yx1 = yx2 = 0

Penjualan tunai dan penjualan melalui jasa pembiayaan tidak berpegaruh terhadap profitabilitas

Ho : yx1 = yx2 ≠ 0

Penjualan tunai dan penjualan melalui jasa pembiayaan berpengaruh terhadap profitabilitas

Hasil Penelitian

1. Penjualan Tunai pada Dealer Yamaha Mataram Sakti Tasikmalaya Suatu perusahaan mempunyai tujuan yang harus dicapai dalam memperoleh laba yang optimum yaitu agar tercipta suatu kondisi perusahaan yang stabil dan dapat berkelanjutan untuk tetap bertahan. Oleh karena itu suatu perusahaan harus bisa mempertahankan dan lebih meningkatkan penjualan tunai.

Berikut pembahasan hasil penelitian mengenai penjualan tunai yang diberikan oleh Dealer Yamaha Mataram Sakti Tasikmalaya.

(8)

Data Perubahan Hasil Penjualan Tunai Dealer Yamaha Mataram Sakti Tasikmalaya

Per Triwulan 2011 - 2014 Triwulan Penjualan Tunai

(Rp) Perubahan (Rp) Persentase (%) 2011 Triwulan I 1.298.475.000 Triwulan II 1.279.775.000 (18.700.000) (0,10) Triwulan III 1.135.175.000 (144.600.000) (0,84) Triwulan IV 1.250.525.000 115.350.000 0,67 2012 Triwulan I 1.561.175.000 310.650.000 1,80 Triwulan II 1.225.200.000 (333.975.000) (1,94) Triwulan III 1.700.575.000 475.375.000 2,76 Triwulan IV 953.450.000 (741.125.000) (4,30) 2013 Triwulan I 797.375.000 (156.075.000) (0,90) Triwulan II 1.230.450.000 433.075.000 2,51 Triwulan III 439.800.000 (790.650.000) (4,59) Triwulan IV 81.225.000 (358.575.000) (2,24) 2014 Triwulan I 856.550.000 775.325.000 4,50 Triwulan II 1.941.900.000 1.085.350.000 6,30 Triwulan III 1.452.450.000 (489.450.000) (2,84) Sumber : Diolah oleh penulis

Berdasarkan uraian di atas menunjukan bahwa penjualan tunai pada Dealer Yamaha Mataram Sakti Tasikmalaya mengalami peningkatan dan penurunan (fluktuasi). Hal ini disebabkan karena permintaan para konsumen yang tidak menetap dan kurang luasnya daerah atau lokasi – lokasi yang dijadikan tujuan untuk pemasaran. Tetapi perusahaan tetap berusaha untuk terus mengembangkan usahanya dengan melihat target penjualan tunai.

2. Penjualan melalui Jasa Pembiayaan pada Dealer Yamaha Mataram Sakti Tasikmalaya

Setiap perusahaan pada dasarnya ingin mendapat keuntungan yang besar seperti yang diharapkan oleh Dealer Yamaha Mataram Sakti Tasikmalaya. Perkembangan penjualan melalui jasa pembiayaan pada Dealer Yamaha Mataram Sakti Tasikmalaya pada setiap tahunnya mengalami peningkatan dan penurunan (fluktuasi).

Untuk mengetahui penjualan melalui jasa pembiayaan mengenai turun dan naiknya persentase pada Dealer Yamaha Mataram Sakti Tasikmalaya dapat dilihat pada,

(9)

Data Perubahan Penjualan melalui Jasa Pembiayaan Dealer Yamaha Mataram Sakti Tasikmalaya

Per Triwulan 2011 - 2014

Sumber : Diolah oleh penulis

Berdasarkan penguraian diatas memberikan gambaran bahwa penjualan melalui jasa pembiayaan secara umum berfluktuasi, mengalami peningkatan pada tahun 2013 hingga pertengahan triwulan tahun 2014 dan mengalami penurunan pada pertengahan triwulan tahun 2011, juga pada pertengahan dan akhir triwulan tahun 2012.

3. Profitabilitas pada Dealer Yamaha Mataram Sakti Tasikmalaya

Profit atau laba merupakan salah satu tujuan utama dari perusahaan, dengan memperoleh laba yang maksimal perusahaan dapat menjalankan aktivitas usahanya terus menerus, Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi laba adalah penjualan tunai dan penjualan melalui jasa pembiayaan yang dimana akan menghasilkan penjualan yang maksimal.

Data mengenai perubahan profitabilitas pada Dealer Yamaha Mataram Sakti Tasikmalaya sesuai dengan hasil penelitian yang disajikan pada,

Triwulan Penjualan melalui Jasa Pembiayaan (Rp) Perubahan (Rp) Persentase (%) 2011 Triwulan I 2.763.800.000 Triwulan II 2.964.075.000 200.275.000 0,21 % Triwulan III 2.712.925.000 (251.150.000) (0,26) % Triwulan IV 3.038.600.000 325.675.000 0,34 % 2012 Triwulan I 4.055.150.000 1.016.550.000 1,07 % Triwulan II 4.856.275.000 801.125.000 0,85 % Triwulan III 4.576.625.000 (279.650.000) (0,29) % Triwulan IV 4.394.925.000 (181.700.000) (0,19) % 2013 Triwulan I 4.914.025.000 519.100.000 0,55 % Triwulan II 6.703.400.000 1.789.375.000 1,89 % Triwulan III 8.464.875.000 1.761.475.000 1,86 % Triwulan IV 8.526.650.000 61.775.000 0,06 % 2014 Triwulan I 10.669.175.000 2.142.525.000 2,27 % Triwulan II 12.510.025.000 1.840.850.000 1,95 % Triwulan III 13.068.475.000 558.450.000 0,59 %

(10)

Data Perubahan Profitabilitas

Dealer Yamaha Mataram Sakti Tasikmalaya Per Triwulan 2011 - 2014

Sumber : Diolah oleh penulis

Berdasarkan tabel di atas disimpulkan bahwa tingkat profitabilitas yang diukur dengan Gross Profit Margin (GPM) pada Dealer Yamaha Mataram Sakti Tasikmalaya berfluktuasi. Penurunan profitabilitas tertinggi pada Dealer Yamaha Mataram Sakti Tasikmalaya tahun 2011 triwulan III sebesar 1,62%.Peningkatan profitabilitas tertinggi pada tahun 2012 triwulan I sebesar 2,04%.

Pembahasan

Setelah melakukan penelitian dan memperoleh data-data yang diperlukan maka dilakukan pengujian hipotesis untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel X1 (penjualan tunai) dan variabel X2 (penjualan melalui jasa pembiayaan) secara

simultan terhadap variabel Y (profitabilitas). Pengujian hipotesis secara simultan tersebut menggunakan uji F yaitu menguji apakah terdapat pengaruh signifikan antara penjualan tunai dan penjualan melalui jasa pembiayaan terhadap profitabilitas , dimana hasil pengolahan data menggunakan SPSS Versi 19.0 Triwulan Laba Kotor

(Rp) Penjualan (Rp) GPM (%) Perubahan (%) 2011 Triwulan I 384.697.400 4.062.275.000 9,47 Triwulan II 408.682.700 4.243.850.000 9,63 0,16 Triwulan III 308.233.000 3.848.100.000 8,01 (1,62) Triwulan IV 413.900.500 4.289.125.000 9,65 1,64 2012 Triwulan I 656.548.000 5.616.325.000 11,69 2,04 Triwulan II 721.871.100 6.081.475.000 11,87 0,18 Triwulan III 740.082.000 6.277.200.000 11,79 (0,08) Triwulan IV 601.692.200 5.348.375.000 11,25 (0,54) 2013 Triwulan I 679.086.000 5.711.400.000 11,89 0,73 Triwulan II 971.897.000 7.933.850.000 12,25 1,27 Triwulan III 1.248.435.000 8.904.675.000 14,02 0,77 Triwulan IV 1.243.838.000 8.607.875.000 14,45 0,43 2014 Triwulan I 1.817.607.000 11.525.725.000 15,77 1,32 Triwulan II 2.393.239.000 14.451.925.000 16,56 0,79 Triwulan III 2.504.860.000 14.520.925.000 17,25 0,69

(11)

Pengaruh antara variabel X1 dan variabel X2 terhadap Y dapat dilihat sebagai berikut: ρ = 0,449 ρ = 4,2 ρ = 0,979

Nilai Koefisien Regresi Antara Penjualan Tunai dan Penjualan melalui Jasa Pembiayaan dengan Profitabilitas

Pengaruh secara parsial berdasarkan hasil perhitungan SPSS untuk analisis regresi, korelasi parsial untuk penjualan tunai sebesar 0,449 atau 44,9%. Untuk membuktikannya dilakukan uji sigifikansi melalui kriteria tolak Ho jika t > t atau terima Ho jika t < t , ternyata t (1,739) < t (2,160) maka terima Ho, dengan kata lain penjualan tunai berpengaruh tidak signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.

Besar pengaruh penjualan melalui jasa pembiayaan terhadap profitabilitas perusahaan ditunjukan oleh korelasi parsial sebesar 0,979. Untuk pengujian secara parsial penjualan melalui jasa pembiayaan terhadap profitabilitas perusahaan dapat dilihat dari perhitungan SPSS untuk analisis regresi. Dengan kriteria penolakan Ho jika t > t , Sehingga diperoleh t (16,649) > t (2,160) maka menolak Ho atau dengan kata lain penjualan melalui jasa pembiayaan berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.

Pengaruh secara simultan dapat dilihat pada lampiran spss, dimana ( ) yaitu sebesar 0,979 artinya penjualan tunai dan penjualan melalui jasa pembiayaan apabila dilakukan bersama-sama secara efektif dan tepat maka profitabilitas perusahaan akan meningkat. Dari hasil perhitungan SPSS, diperoleh nilai F sebesar 141,324 dengan kriteria penolakan Ho jika F > F . Karena F (141,324) > F (3,89) maka Ho ditolak dengan kata lain penjualan tunai dan penjualan melalui jasa pembiayaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas dengan koefisien determinasi 0,959 atau 95,9%. Besarnya pengaruh lain di luar penjualan tunai dan penjualan melalui jasa pembiayaan terhadap profitabilitas adalah sebesar 4,2%.

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Penjualan tunai pada Dealer Yamaha Mataram Sakti Tasikmalaya tiap tahun mengalami naik turun, penjualan melalui jasa pembiayaan dan profitabilitas

X2

Y

ε X1

(12)

pada Dealer Yamaha Mataram Sakti Tasikmalaya pada umumnya mengalami peningkatan.a

2. Penjualan tunai secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap profitabilitas dan penjualan melalui jasa pembiayaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

3. Penjualan Tunai dan Penjualan melalui Jasa Pembiayaan secara Simultan berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas pada Dealer Yamaha Mataram Sakti Tasikmalaya.

Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Kerjasama yang terjalin dengan perusahaan pembiayaan harus benar – benar terjaga. Karena sekarang ini banyak pelaku konsumen yang nakal akan ulah yang terjadi. Dimana dalam mencari konsumen sales harus selektif dan hati – hati agar terhindar dari sesuatu yang tidak diharapkan oleh pihak perusahaan. Yang mana apabila kerjasama terjalin sangat baik maka keuntungan yang diperoleh perusahaan pun akan meningkat lebih baik.

2. Dalam penelitian ini penjelasan mengenai faktor lain yang tidak diteliti dapat dijadikan sebagai dasar atau acuan bagi penelitian selanjutnya agar dapat mengetahui, memperjelas lebih rinci tentang penjualan tunai, penjualan melalui jasa pembiayaan dan profitabiltas.

DAFTAR PUSTAKA

Ardi, E. (2013) Penjualan. [Online]. Tersedia : http://penjualan-kredit/[email protected]. [15 April 2014].

Basu, Swastha. 1999. Manajemen Penjualan. Yogyakarta: BPFE.

Damanik, E. (2011) Pengertian Penjualan. [Online]. Tersedia : http://penjualan-kredit/Pengertian-Penjualan-Kumpulan-Artikel-Online.html. [16 April 2014].

Djarwanto. 2001. Pokok-pokok Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: BPFE. Hariyanto (2010). “Pengaruh Sistem Penjualan Kredit Terhadap Omzet

Penjualan”. Jurnal Ekonomi Muda 1. (1). 1 - 20.

Http://thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00535-AK-Bab-2.pdf.

Http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27204/4/Chapter%20II.pdf . Jusup, Al Haryono, 2011. Dasar – dasar Akuntansi. Yogyakarta : Sekolah Tinggi

(13)

KR. Subramanyam, Jhon, Wild. 2013. Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Mulyadi, 2010. Sistem Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.

Nazar, Rafiandi (2013). “Analisis Laba Berdasarkan Penjualan Tunai Dan Penjualan Kredit Pada Kantor Pusat PT. Columbus Megah Sentrasarana Di Berau”. eJournal Ilmu Administrasi Bisnis 1 (3). 214 – 224.

Pakpahan, H. (2011) Pengertian Insentif. [Onilne]. Tersedia : http://d-r-d-s.blogspot.com/2011/01/pengertian-insentif.html. [20 April 2014].

Riadi, M. (2010) Rasio Profitabilitas. [Online]. Tersedia : http://Rasio-Profitabilitas-Pengertian-dan-Referensi.html. [14 April 2014].

Simbolon Hotman. 2009. Statistika. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sofyan,Syafri,Harahap. 2007. 2013. Analisis Kritis atas Laporan Kauangan. Jakarta: Rajawali Pers.

Sugiyono. 2001. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta .

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung : Alfabeta

Sugiyono. 2013. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Teebriz. (2012) Siklus Penjualan Tunai dan Kredit. [Online]. Tersedia : http://Siklus-Penjualan-Tunai-dan-Kredit-blog-Akuntansi.html. [14 April 2014].

Referensi

Dokumen terkait

Enzim katalase merupakan enzim yang tahan panas, karena sifat tersebut maka katalase digunakan katalase merupakan enzim yang tahan panas, karena sifat tersebut maka katalase

Aset keuangan dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Grup memiliki hak

Tujuannya adalah untuk memperoleh data yang diperlukan dengan melihat hasil atau akibat dari suatu perlakuan atau treatment dalam penerapan penggunaan

Tes KGS berbentuk tes objektif (pilihan ganda) mencakup ketiga materi percobaan, yaitu: 1) sintesis dan karakterisasi natrium tiosulfat pentahidrat, 2)

Alternatif strategi berdasarkan matriks IE adalah strategi pertumbuhan dengan konsentrasi melalui integrasi vertikal dengan cara backward integration (mengambil alih fungsi

Kemiskinan dan ketimpangan yang terkait dengan aspek ekonomistik, kita akan menuju pada debat klasik mana yang menjadi... penyebab dan mana

Hasil dari wawancara tersebut, karyawan yang bernama ND karyawan yang bekerja di bagian display mengemukakan bahwa “gaji yang saya terima disini kurang mencukupi kebutuhan

Untuk lebih mengoptimalkan parade ogoh-ogoh sebagai event budaya di Kota Denpasar, maka dapat dikemukakan saran antara lain: untuk mengarahkan kegiatan malam pengerupukan