• Tidak ada hasil yang ditemukan

The Effect of Gross Profit, Operating Profit, Net Profit In Predicting Future Cash Flows (Study Kasus pada PT. Astra Internasional Tbk)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "The Effect of Gross Profit, Operating Profit, Net Profit In Predicting Future Cash Flows (Study Kasus pada PT. Astra Internasional Tbk)"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

i

The Effect of Gross Profit, Operating Profit, Net Profit In Predicting Future Cash Flows

(Study Kasus pada PT. Astra Internasional Tbk)

ROSMAWATI Jl. Raya Madura RT 002/013

Ds. Madusari Kec. Wanareja Kota Cilacap Email : Rosmawati323@yahoo.co.id

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya

Jalan Siliwangi No. 24

ABSTRACT

The purpose of this study was to describe gross profit, operating profit, net income in predicting future cash flows by examining each variable. Through this research, we can know what income concept that is best in predicting cash flow. The research method used analysis descriptive method and correlation method. The analysis technique used is path analysis which was performed with the aid of computer program SPSS version 17.0 for Windows. The results of this study indicate that gross profit has the best ability as compared with operating profit and net profit in predicting future cash flows. Partially only gross profit is significant in predicting future cash flows. While, simultaneously gross profit, operating profit, net profit in predicting future cash flows.

(2)

ii

Pengaruh Laba Kotor, Laba Operasi, Laba Bersih dalam Memprediksi Arus Kas di Masa Mendatang

(Studi Kasus pada PT. Astra Internasional Tbk yang di Bursa Efek Indonesia)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk megetahui pengaruh laba kotor, laba operasi, dan laba bersih dalam memprediksi arus kas di masa mendatang dengan menguji masing-masing variabel. Melalui penelitian ini, dapat diketahui konsep laba manakah yang paling baik dalam memprediksi arus kas. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode korelasional. Teknik analisis yang digunakan adalah Analisis Jalur (Path Analysis) yang dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS versi 17,0 for Windows. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa laba kotor yang memiliki kemampuan baik dibandingkan laba operasi, laba bersih dalam memprediksi arus kas di masa mendatang. Secara parsial hanya laba kotor yang berpengaruh signifikan dalam memprediksi arus kas di masa mendatang. Sedangkan secara simultan laba kotor, laba operasi, laba bersih berpengaruh signifikan dalam memprediksi arus kas di masa mendatang.

Kata Kunci : Laba Kotor, Laba Operasi, Laba Bersih, Arus Kas.

PENDAHULUAN

Di era globalisasi sekarang ini, persaingan dalam usaha menjadi semakin

ketat, Indonesia dihadapkan pada perubahan berbagai aspek kehidupan khususnya

ekonomi. Dengan semakin ketatnya persaingan, maka setiap perusahaan lainnya,

hal ini memaksa perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya. Kinerja perusahaan

salah satunya dapat dilihat dari laporan keuangan, laporan keuangan dengan

(3)

iii

perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakaianya baik pihak internal

atau eksternal dalam pengambilan keputusan ekonomi PSAK No. 25 (2009).

Informasi tentang kinerja suatu perusahaan, terutama tentang profitabilitas,

dibutuhkan untuk mengambil keputusan tentang sumber ekonomi yang akan

dikelola oleh suatu perusahaan. Informasi tersebut juga sering kali digunakan

untuk memperkirakan kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan kas dan

aktiva yang disamakan dengan kas. Untuk mengetahui hasil kinerja yang

dihasilkan, maka laba bisa dijadikan parameternya. Laba menggambarkan secara

menyeluruh tentang keadaan perusahaan dan laba berasal dari unsur-unsur seperti

pendapatan dan beban. Laba memiliki potensial informasi dan prediktor, maka

laba diyakini sebagai alat yang andal bagi para pemakainya sebagai dasar dalam

pengambilan keputusan ekonomi terutama untuk mengurangi resiko

ketidakstabilan.

Fenomena ketidakstabilan penjualan terjadi pada PT Astra Internasional Tbk

di semester I tahun 2015. Menurut Prijono Sugiarto, Presiden Direktur Astra

Internasional Tbk, penjualan mobil secara nasional menurun sebesar 18% menjadi

525 ribu unit. Astra sebagai penguasa pasar otomotif nasional penjualannya turun

21% menjadi 263 ribu unit. Penurunan penjualan inilah yang menyebabkan laba

PT Astra Internasional Tbk mengalami penurunan sebesar 15%, yaitu hanya Rp

3,42 triliun, turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4 triliun.

Tidak hanya penjualan mobil, penjualan sepeda motor nasional pun mengalami

(4)

iv

Astra Honda Motor (AHM) juga mengalami penurunan sebesar 19% menjadi 2,1

juta unit, namun pangsa pasar meningkat menjadi 67% (www.astra.co.id).

Salah satu upaya untuk mengurangi ketidakstabilan tersebut adalah dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan. Tingginya tingkat penjualan mencerminkan kinerja perusahaan dalam memasarkan dan menjual

produk atau jasa. Investor cenderung lebih menyukai tingkat penjualan yang

relatif stabil. Tingkat penjualan dapat dilihat dari laporan keuangan. Laporan

Keuangan merupakan alat penguji dari pekerjaan bagian pembukuan yang

digunakan untuk menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan (Setia

Mulyawan, 2015: 83).

Menurut Subramanyam (2010), laba akrual lebih unggul dalam

memprediksikan arus kas masa depan karena dua alasan. Pertama, melalui prinsip

pengakuan pendapatan yang mencerminkan konsekuensi arus kas operasi masa

depan. Misalnya, penjualan kredit hari ini meramalkan adanya kas yang diterima

di masa depan dari pelanggan. Kedua, akuntansi akrual mengaitkan arus kas

masuk dan arus kas keluar dengan lebih baik sepanjang waktu melalui proses

pengaitan. Artinya, laba lebih stabil dan merupakan prediksi arus kas yang lebih

dapat diandalkan (Subramanyam, 2010).

Untuk mengetahui perkembangan laba para investor melihat dari laporan

arus kas. Laporan arus kas berguna untuk memberikan informasi tentang

penerimaan kas dan pembayaran kas entitas selama suatu periode. Laporan arus

kas merupakan bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan

(5)

v

perusahaan. Laporan arus kas memiliki tiga kegiatan arus kas meliputi arus kas

kegiatan operasi, investasi, dan pendanaan. Karena hal tersebut, laporan arus kas

sangatlah penting digunakan sebagai indikator dari jumlah, waktu dan

ketidakpastian dalam arus kas. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa semakin

besar arus kas suatu perusahaan maka, semakin kuat daya tahan perusahaan dalam

menghadapi risiko perubahan kondisi ekonomi yang tidak baik di masa

mendatang. Dimana, laba dan arus kas merupakan keuntungan investasi modal

yang terjadi informasi penting bagi investor untuk mengetahui perkembangannya.

Penelitian sejenis terdahulu diantaranya penelitian yang dilakukan oleh

Wartini (2013), meneliti tentang Pengaruh Laba Kotor, Laba Operasi dan Laba

Bersih dalam Memprediksi Arus Kas Aktivitas Operasi di Masa Mendatang. Hasil

penelitian ini menunjukan bahwa variabel laba kotor, laba operasi, laba bersih

secara simultan berpengaruh signifikan dalam memprediksi arus kas aktivitas

operasi di masa mendatang. Sedangkan secara parsial hanya laba bersih yang

berpengaruh signifikan dalam memprediksi arus kas aktivitas operasi di masa

mendatang

Marisca Dwi Ariani (2010), yang meneliti tentang Pengaruh Laba Kotor,

Laba Operasi, Laba Bersih dalam Memprediksi Arus Kas di Masa Mendatang.

Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Hasil

penelitian ini menunjukan bahwa laba kotor secara parsial yang memberikan

kemampuan yang paling baik. Sedangkan secara simultan laba kotor, laba operasi,

(6)

vi

Shofiahilmy Rispayanto (2009), yang meneliti tentang Pengaruh Laba

Kotor, Laba Operasi, Laba Bersih dalam Memprediksi Arus Kas Aktivitas

Operasi di Masa Mendatang. Hasil penelitian ini menunjukan adalah secara

parsial laba operasi berpengaruh signifikan dalam memprediksi arus kas aktivitas

operasi di masa mendatang. Secara simultan laba kotor, laba operasi, laba bersih

berpengaruh signifikan dalam memprediksi arus kas aktivitas operasi di masa

mendatang.

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Laba Kotor, Laba Operasi, Laba Bersih pada PT. Astra Internasional Tbk

tahun 2004-2015 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Pengaruh Laba Kotor, Laba Operasi, Laba Bersih dalam meprediksi arus

kas di masa mendatang secara parsial dan simultan pada PT. Astra

Internasional Tbk tahun 2004-2015 yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

METODE PENELITIAN

Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif

analisis. Metode deskriptif analisis yaitu metode yang meneliti suatu kelompok

manusia, objek, suatau kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas

peristiwa pada masa sekarang dengan membuat deskriptif, gambaran atau lukisan

secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat serta hubungan

(7)

vii OPERASIONAL VARIABEL

Untuk lebih jelasnya mengenai operasional variabel penelitian dapat

dilihat pada tabel 1.1.

Tabel 1.1 Operasional Variabel

NO Variabel Definisi Operasional Indikator Ukuran 1. Laba Kotor

(X1)

Selisih dari penjualan dan harga pokok penjualan (Dwi Prastowo, 2015) Penjualan Harga Pokok Penjualan Rupiah 2. Laba Operasi (X2)

Selisih antara laba kotor dengan biaya-biaya operasi (Walter T. Horisson Jr., Charles T. William Thomas, Themin Suwardy dialih bahasakan oleh Gina Gania, 2011). Laba Kotor. Biaya-biaya Operasi. Rupiah 3. Laba Bersih (X3)

Laba yang telah dikurangi dengan biaya-biaya yang

merupakan beban

perusahaan suatu periode tertentu termasuk pajak (Kasmir,2012). Laba Sebelum Pajak. Beban Pajak Penghasilan. Rupiah 4. Arus Kas (Y)

Laporan keuangan yang menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan dalam suatu periode akuntansi (Setia Mulyawan, 2013).

Kas Masuk. Kas Keluar.

Rupiah

Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui pengaruh laba kotor, laba operasi, laba bersih dalam

memprediksi arus kas dimasa mendatang pada PT. Astra Internasional Tbk tahun

2004-2015, maka teknik yang digunakan adalah analisis jalur (analysis path)

karena mewakili berapa pengaruh besar pengaruh hubungannya dan pengaruh

Laba Kotor, Laba Operasi, Laba Bersih dalam Memprediksi Arus Kas di Masa

(8)

viii

Dalam penelitian ini penulis mengambil objek penelitian Laba Kotor, Laba

Operasi, Laba Bersih dan Arus Kas. Penelitian ini dilakukan pada PT. Astra

Internasional Tbk tahun 2004-2015 yang sekaligus menjadi subjek penelitian.

Jenis data dalam penelitian ini dilakukan melalui data sekunder yaitu

penelitian melalui buku-buku literatur, sumber data dan informasi lainnya yang

ada hubungannya baik secara langsung maupun tidak langsung dengan maslah

yang diteliti (Sugiyono, 2006). Sumber data yang dimaksud adalah data yang ada

di website Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id

PEMBAHASAN

Dari data yang diperoleh mengenai Laba Kotor, Laba Operasi, Laba

Bersih dan Arus Kas pada PT. Astra Internasional Tbk yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia tahun 2004-2015 dapat dihasilkan rekapitulasinya pada tabel 1.2

berikut ini :

Tabel 1.2

Laba Kotor, Laba Operasi, Laba Bersih dan Arus Kas

Tahun Laba Kotor Laba Operasi Laba Bersih Arus Kas

2004 Rp 10.313.404,- Rp 4.975.438,- Rp 5.405.506,- Rp 5.326.131,- 2005 Rp 13.722876,- Rp 6.413.974,- Rp 5.457.285,- Rp 3.938.633,- 2006 Rp 12.323.081,- Rp 4.243.243,- Rp 3.712.097,- Rp 4.530.446,- 2007 Rp 16.489.272,- Rp 8.501.486,- Rp 6.519.273,- Rp 5.979.242,- 2008 Rp 21.730.000.000, Rp 11.876.000.000, Rp 9.191.000.000, Rp 8.687.000.000 2009 Rp 22.771.000.000, Rp 12.756.000.000, Rp 10.040.000.000, Rp 8.730.000.000 2010 Rp 26.874.000.000. Rp 14.725.000.000, Rp 14.366.000.000, Rp 7.005.000.000 2011 Rp 32.034.000.000, Rp 17.832.000.000, Rp 17.785.000.000, Rp 13.071.000.000 2012 Rp 36.200.000.000, Rp 19.870.000.000, Rp 19.421.000.000, Rp 10.909.000.000 2013 Rp 35.311.000.000, Rp 18.603.000.000, Rp 19.417.000.000, Rp 18.555.000.000 2014 Rp 38.809.000.000, Rp 20.163.000.000, Rp 19.191.000.000, Rp 20.728.000.000 2015 Rp 36.710.000.000, Rp 17.212.000.000, Rp 14.464.000.000 Rp 27.072.000.000

(9)

ix

Pengaruh Laba Kotor dalam Memprediksi Arus Kas secara Parsial pada PT. Astra Internasional Tbk tahun 2004-2015

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS v.17 untuk

analisis jalur, besarnya pengaruh laba kotor dalam memprediksi arus kas di masa mendatang dinyatakan dalam tabel coefficients pada kolom koefisien beta ( yaitu sebesar 0.388. Hal ini berarti bahwa ketika laba kotor mengalami kenaikan

maka arus kas akan naik sebesar 38.8%.

1. Besarnya pengaruh langsung variabel X1 terhadap Y

=( pYX1) (pYX1) = (0.388) (0.388) = 0.150544

2. Besarnya pengaruh tidak langsung variabel X1 terhadap Y melalui X2

= (pYX1) (rX2X1) (pYX2) = (0.388) (-0.872) (-0.403) = 0.136349408

3. Besarnya pengaruh tidak langsung variabel X1 terhadap Y melalui X3

= (pYX1) (rX3X1) (pYX3) = (0.388) (-0.744) (-0.239) = 0.068992608

4. Besarnya pengaruh total variabel X1 terhadap Y

=( pYX1) (pYX1) + (pYX1) (rX2X1) (pYX2) + (pYX1) (rX3X1) (pYX3)

= 0.150544 + 0.136349408 + 0.068992608 = 0.355886016

Dengan demikian besarnya pengaruh total antara laba kotor dalam

memprediksi arus kas di masa mendatang pada PT. Astra Internasional Tbk tahun

2004-2015 adalah sebesar 35.5%. Berdasarkan hipotesis dengan menggunakan uji

t pada perhitungan SPSS versi 17.0 untuk variabel laba kotor diperoleh thitung =

2.425 dengan nilai signifikan sebesar 0.042 dan df (n-k)= 12 – 4= 8 maka nilai

ttabel = 1.860 dari perhitungan tersebut diperoleh bahwa nilai thitung > ttabel dan

(10)

x

hal ini berarti Ho ditolak atau dengan kata lain laba kotor berpengaruh signifikan

dalam memprediksi arus kas masa mendatang pada PT. Astra Internasional Tbk

tahun 2004-2015. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Marisca (2010) yang menyatakan secara parsial laba kotor yang berpengaruh

signifkan dalam memprediksi arus kas di masa mendatang.

Pengaruh Laba Operasi secara Parsial dalam Memprediksi Arus Kas di Masa Medatang pada PT. Astra Internasional Tbk tahun 2004-2015

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS v.17 untuk

analisis jalur, besarnya pengaruh laba kotor dalam memprediksi arus kas di masa mendatang dinyatakan dalam tabel coefficients pada kolom koefisien beta ( yaitu sebesar -0.403. Hal ini berarti bahwa ketika laba operasi mengalami

penurunan maka arus kas akan mengalami penurunan sebesar -40.3%. Untuk lebih

jelas pengaruh langsung dan tidak langsung sebagai berikut :

1. Besarnya pengaruh langsung variabel X2 terhadap Y

=( pYX2) (pYX2) = (-0.403) (-0.403) = 0.162409

2. Besarnya pengaruh tidak langsung variabel X2 terhadap Y melalui X1

=( pYX2) (rX2X1) ( pYX1) = (-0.403) (-0.872) (0.388) = 0.136349408

3. Besarnya pengaruh tidak langsung variabel X2 terhadap Y melalui X3

=( pYX2) (rX3X2) ( pYX3) = (-0.403) (-0.872) (-0.239) = 0.083988424

4. Besarnya total variabel X2 terhadap Y

=( pYX2) (pYX2) + ( pYX2) (rX2X1) ( pYX1) + (pYX2) (rX3X2) ( pYX3)

(11)

xi

Dengan demikian besarnya pengaruh total antara variabel laba operasi

terhadap arus kas masa mendatang pada PT. Astra Internasional Tbk tahun

2004-2015 adalah sebesar 38.3%.

Berdasarkan hipotesis dengan menggunakan uji t pada perhitungan hasil

SPSS versi 17.0 untuk variabel laba operasi diperoleh nilai thitung -1.842 dan df

(n-k)= 12-4= 8 maka nilai ttabel = 1.860 dari perhitungan tersebut diperoleh bahwa

nilai thitung < ttabel berdasarkan probabilitas nilai signifikan sebesar 0.103 > 0.05.

Dengan demikian hal ini berarti HO ditolak atau dengan kata lain laba operasi

tidak berpengaruh signifikan dalam memprediksi arus kas di masa mendatang

pada PT. Astra Internasional Tbk tahun 2004-2015.

Laba operasi tidak berpengaruh dalam hal ini menunjukan bahwa beban

operasional yang dimiliki perusahaan melebihi jumlah laba operasional yang

dimiliki oleh perusahaan, perusahaan tidak mampu memanfaatkan aktivitas

operasional secara optimal dan efisien untuk menghasilkan laba operasi yang

tinggi. Menurut Prayoga (2012) menyatakan bahwa laba tidak hanya menunjukan

perbedaan informasi tentang arus kas yang terhubung pada transaksi masa lalu,

tetapi juga tentang perkiraan arus kas masa depan yang pada perkiraan masa

depan aktivitas pengoperasian dan investasi masa depan karenanya informasi

mengenai laba pada laporan keuangan memberikan sinyal yang baik kepada

investor dalam membuat suatu keputusan ekonomi sehingga investor dapat

menggunakan informasi tersebut sebagai bahan pertimbangan dalam membuat

keputusan ekonomi. Dan pada akhirnya yang diperoleh dalam penelitian ini

(12)

xii

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Jordan Setiawan Ramdhan (2011),

Wartini (2009) yang menyebutkan bahwa secara parsial laba operasi tidak

berpengaruh signifikan terhadap arus kas masa masa mendatang.

Pengaruh Laba Bersih secara Parsial dalam Memprediksi Arus Kas di Masa Mendatang pada PT. Astra Internasional Tbk tahun 2004-2015

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS v.17 untuk

analisis jalur, besarnya pengaruh laba bersih dalam memprediksi arus kas di masa

mendatang dinyatakan dalam tabel coefficients pada kolom koefisien beta ( yaitu sebesar -0.239. Hal ini berarti bahwa ketika laba operasi mengalami

penurunan maka arus kas akan mengalami penurunan sebesar -23.9%. Untuk lebih

jelas pengaruh langsung dan tidak langsung sebagai berikut :

1. Besarnya pengaruh langsung variabel X3 terhadap Y

=( pYX3) (pYX3) = (-0.239) (-0.239) = 0.057121

2. Besarnya pengaruh tidak langsung variabel X3 terhadap Y melalui X1

=( pYX3) (rX3X1) (pYX1) = (-0.239) (-0.744) (0.388) = 0.068992608

3. Besarnya pengaruh tidak langsung variabel X3 terhadap Y melalui X2

=( pYX3) (rX3X2) (pYX2) = (-0.239) (0.872) (-0.403) = 0.083988424

4. Besarnya pengaruh total variabel X3 terhadap Y

=( pYX3) (pYX3) + (pYX3) (rX3X1) (pYX1) + (pYX3) (rX3X2) (pYX2)

= 0.057121 + 0.068992608 + 0.083988424 = 0.210102032

Dengan demikian besarnya pengaruh total antara variabel laba bersih

terhadap arus kas di masa mendatang pada PT. Astra Internasional Tbk tahun

(13)

xiii

Berdasarkan hipotesis dengan menggunakan uji t pada perhitungan hasil

SPSS versi 17.0 , untuk variabel laba bersih diperoleh thitung = -1.490 dengan nilai

signifikan sebesar 0.175 dan df (n-k) 12– 4= 8 maka nilai ttabel = 1.860 dari

perhitungan tersebut diperoleh bahwa nilai thitung < ttabel dan berdasarkan

probabilitas nilai signifikan sebesar 0.175 > 0.05. Dengan demikian hal ini berarti

HO diterima atau dengan kata lain laba bersih tidak berpengaruh signifikan

terhadap arus kas di masa mendatang pada PT. Astra Internasional tahun

2004-2015. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Marisca

(2010), Jordan (2011) yang menyatakan laba bersih tidak berpengaruh signifikan

dalam memprediksi arus kas di masa mendatang.

Hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini yang tidak signifikan.

Menurut Keiso (2005), laba bersih mungkin mengcakup penjualan kredit yang

tertagih dan beban yang mungkin sudah terjadi tetapi belum dibayar. Oleh sebab

itulah menurut akuntansi akrual, angka laba bersih tidak akan mencerminkan arus

kas bersih dari kegiatan operasi. Pernyataan tersebut mendukung hasil penelitian

(14)

xiv

Pengaruh Laba Kotor, Laba Operasi, Laba Bersih dalam Memprediksi Arus Kas di Masa Mendatang secara Simultan pada PT. Astra Internasional Tbk tahun 2004-2015

Pengaruh secara simultan dapat diketahui dari hasil pengolahan data

menggunakan SPSS v.17, pada tabel model summary diperoleh nilai R Square

antara variabel X1, X2 dan X3 terhadap Y sebesar 0.951 dengan kategori keeratan

hubungan yang sangat kuat karena berada diantara rentang 0.80-1.000. Maka

secara simultan Laba Kotor, Laba Operasi, Laba Operasi dalam memprediksi

Arus Kas di masa mendatang adalah sebesar 95.1%. Jadi untuk mencari variabel

residu yaitu √ = 0.049. Sehingga koefisien jalur pengaruh variabel-variabel lain yang tidak diukur dalam penelitian ini atau dengan kata lain pengaruh variabel residual atau sisa adalah sebesar 0.049 ( . Hal ini berarti ada beberapa faktor yang mempengaruhi arus kas di masa mendatang selain laba

kotor, laba operasi, laba bersih sebesar 4.9 % diduga faktor lain tersebut seperti

terdapat pengaruh atas kendali manajemen lebih besar dan pendapatan bunga yang

mempengaruhi perhitungan laba atas arus kas yang akan datang.

Berdasarkan hasil pengolahan data uji ANOVA menggunakan SPSS v.17,

diperoleh Fhitung 51.666 dan Ftabel 4.066 maka Fhitung > Ftabel dengan nilai sig. 0.000<

0.05 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima atau dengan kata lain laba kotor, laba

operasi, laba bersih secara simultan berpengaruh signifikan dalam memprediksi

arus kas masa mendatang.

Dari hasil pengolahan data dapat diterapkan secara lengkap ke dalam

(15)

xv pYX1 rX2X1 (-0.872) (0.388) rX3X1 pYX2 (-0.744) (0.403) rX3X2 (0.872) pYX3 (-0.239) 1 (0.049) Gambar 1.1

Struktur Analisis Jalur Hubungan Antar Variabel Laba Kotor, Laba Operasi, Laba Bersih dan Arus Kas

Dari gambar 1.1 tersebut dapat dilihat pengaruh langsung dan tidak langsung

antara variabel yang disajikan dalam tabel 1.3

Tabel 1.3

Pengaruh X1, X2, X3 terhadap Y

Variabel Pengaruh Variabel Total Pengaruh

X1 - Pengaruh langsung

=(pYX1)(pYX1)= (0.388) (0.388) - Pengaruh tidak langsung

=(pYX1)(rX2X1)(pYX2)= (0.388) (-0.872) (-0.403) =(pYX1)(rX3X2)(pYX3)= (0.388) (-0.744) (-0.239)

0.150544

0.136349408 0.068992608 Total pengaruh X1 terhadap Y 0.355886016

X2 - Pengaruh langsung

=( pYX2) (pYX2) = (-0.403) (-0.403) - Pengaruh tidak langsung

=(pYX2)(rX2X1)(pYX1)= (-0.403)(-0.872) (0.388) =(pYX2)(rX3X2)(pYX3)=(-0.403)(0.872) (-0.239)

0.162409

0.136349408 0.083988424 Total pengaruh X2 terhadap Y 0.3832746832

X3 - Pengaruh langsung Laba Kotor (X1) Laba Operasi (X2) Laba Bersih (X3) Arus Kas (Y) 1

(16)

xvi

=( pYX3) (pYX3) = (-0.239) (-0.239) - Pengaruh tidak langsung

=(pYX3)(rX3X1)(pYX1) = (-0.239)(-0.744)(0.388) =(pYX3)(rX3X2)(pYX2) = (-0.239)(0.872)(-0.403)

0.057121

0.068992608 0.083988424 Total pengaruh X3 terhadap Y 0.210102032

Total pengaruh X1, X2, X3 terhadap Y 0.951

Total Pengaruh Variabel Residu 0.049 Total Pengaruh 0.951+0.049 1

Hasil analisis diatas menunjukan bahwa variabel laba kotor, laba operasi,

laba bersih terhadap arus kas masa mendatang pada PT. Astra Internasional Tbk

periode 2004-2015 dengan total pengaruh secara simultan sebesar 95.1% dan

sisanya 4.9%. Hal ini berarti ada beberapa faktor yang mempengaruhi arus kas

masa mendatang selain laba kotor, laba operasi, laba bersih sebesar 4.9%. Diduga

faktor tersebut seperti terdapat pengaruh atas kendali manajemen lebih besar dan

pendapatan bunga yang mempengaruhi perhitungan laba atas arus kas yang akan

datang.

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah

dikemukakan penulis melalui data-data yang diperoleh dari PT. Astra

Internasional Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, maka dapat ditarik

kesimpulan, antara lain :

1. Laba kotor pada PT Astra Internasional Tbk periode 2004-2015 terus

mengalami fluktuatif dari tahun ke tahun. Peningkatan laba kotor tertinggi

(17)

xvii

2. Laba operasi pada PT Astra Internasional Tbk periode 2004-2015 terus

mengalami fluktuatif dari tahun ke tahun. Peningkatan laba operasi tertinggi

terjadi pada tahun 2014 dan nilai terendah 2006.

3. Laba bersih pada PT Astra Internasional Tbk periode 2004-2015 terus

mengalami fluktuatif dari tahun ke tahun. Peningkatan laba bersih tertinggi

terjadi pada tahun 2012 dan nilai terendah tahun 2006.

4. Arus kas pada PT Astra Internasional Tbk periode 2006-2015 terus menerus

mengalami fluktuatif dari tahun ke tahun. Peningkatan arus kas tertinggi

terjadi pada tahun 2015 dan penurunan pada tahun 2005.

5. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa secara parsial, laba kotor

berpengaruh signifikan terhadap arus kas masa mendatang pada PT Astra

Internasinal Tbk periode 2004-2015. Sedangkan secara Simultan Laba

Kotor, Laba Operasi, Laba Bersih berpengaruh signifikan dalam

Memprediksi Arus Kas di Masa Mendatang pada PT Astra Internasional

Tbk pada tahun 2004-2015.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka ada beberapa hal

yang dapat disarankan oleh penulis bagi peneliti yang tertarik untuk melakukan

penelitian lebih lanjut, yaitu :

1. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini hanya menggunakan variabel laba kotor, laba operasi dan laba

bersih dalam memprediksi arus kas masa mendatang sebagai variabel

(18)

xviii

variabel independent yang lain untuk memprediksi arus kas masa

mendatang dengan periode penelitian yang lebih panjang dan juga

menggunakan jenis perusahaan yang berbeda dari penelitian ini.

2. Bagi Perusahaan

Sebaiknya perusahaan dapat melihat prospek perusahaan di masa

mendatang ditinjau dari kinerja keuangaan saat ini terutama dilihat dari laba

kotor perusahaan, karena besar kecilnya laba kotor mempengaruhi kenaikan

dari laba operasi dan laba bersih. Selanjutnya laba operasi dan laba bersih

juga harus lebih ditingkatkan dimana laba bersih itu merupakan hasil dari

kegiatan perusahaan yang menunjukan keuntungan perusahaan. Perusahaan

juga harus memperhatikan laporan keuangan terutama laba dan arus kas

merupakan keuntungan investasi modal yang terjadi informasi penting bagi

investor untuk mengetahui perkembangannya.

3. Bagi investor, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu

pertimbangan dalam melakukan keputusan investasi dalam rangka

Referensi

Dokumen terkait

Pabrik high fructose syrup (HFS) dari tepung tapioka dengan proses enzimatik didirikan dengan alasan agar dapat menurunkan impor sukrosa dan gula rafinasi yang pada

• prioritas kedua , dialokasikan kepada daerah yang memiliki kemampuan fiskal rendah atau sedang, dengan kinerja pencapaian pelayanan di atas yang ditetapkan sebagai bentuk “

Analisa yang digunakan pada program adalah dengan menentukan suatu titik temu dari beberapa jenis data yang dimasukkan dalam hal ini nilai viskositas teori

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 184 ayat (1) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor

bentuk lintasan yang sesuai dengan panjang, kedalaman minimal dan diameter pipa.. yang

Salah satu hal yang mungkin terjadi adalah menurunnya motivasi dan kepuasan kerja karyawan tersebut, karyawan menjadi malas melakukan tugas-tugas yang diberikan

Refleksi Refleksi adalah kegiatan yang dilakukan guru dalam membantu siswa untuk menyadari apa yang.. belum dikuasai atau dipahaminya. Refleksi perlu dilakukan untuk

dan strategi pembelajaran, pendekatan yang akan digunakan, subjek penelitian serta teknik dan instrument observasi disesuaikan dengan rencana. Tindakan yaitu apa