i
The Effect of Gross Profit, Operating Profit, Net Profit In Predicting Future Cash Flows
(Study Kasus pada PT. Astra Internasional Tbk)
ROSMAWATI Jl. Raya Madura RT 002/013
Ds. Madusari Kec. Wanareja Kota Cilacap Email : Rosmawati323@yahoo.co.id
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya
Jalan Siliwangi No. 24
ABSTRACT
The purpose of this study was to describe gross profit, operating profit, net income in predicting future cash flows by examining each variable. Through this research, we can know what income concept that is best in predicting cash flow. The research method used analysis descriptive method and correlation method. The analysis technique used is path analysis which was performed with the aid of computer program SPSS version 17.0 for Windows. The results of this study indicate that gross profit has the best ability as compared with operating profit and net profit in predicting future cash flows. Partially only gross profit is significant in predicting future cash flows. While, simultaneously gross profit, operating profit, net profit in predicting future cash flows.
ii
Pengaruh Laba Kotor, Laba Operasi, Laba Bersih dalam Memprediksi Arus Kas di Masa Mendatang
(Studi Kasus pada PT. Astra Internasional Tbk yang di Bursa Efek Indonesia)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk megetahui pengaruh laba kotor, laba operasi, dan laba bersih dalam memprediksi arus kas di masa mendatang dengan menguji masing-masing variabel. Melalui penelitian ini, dapat diketahui konsep laba manakah yang paling baik dalam memprediksi arus kas. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode korelasional. Teknik analisis yang digunakan adalah Analisis Jalur (Path Analysis) yang dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS versi 17,0 for Windows. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa laba kotor yang memiliki kemampuan baik dibandingkan laba operasi, laba bersih dalam memprediksi arus kas di masa mendatang. Secara parsial hanya laba kotor yang berpengaruh signifikan dalam memprediksi arus kas di masa mendatang. Sedangkan secara simultan laba kotor, laba operasi, laba bersih berpengaruh signifikan dalam memprediksi arus kas di masa mendatang.
Kata Kunci : Laba Kotor, Laba Operasi, Laba Bersih, Arus Kas.
PENDAHULUAN
Di era globalisasi sekarang ini, persaingan dalam usaha menjadi semakin
ketat, Indonesia dihadapkan pada perubahan berbagai aspek kehidupan khususnya
ekonomi. Dengan semakin ketatnya persaingan, maka setiap perusahaan lainnya,
hal ini memaksa perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya. Kinerja perusahaan
salah satunya dapat dilihat dari laporan keuangan, laporan keuangan dengan
iii
perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakaianya baik pihak internal
atau eksternal dalam pengambilan keputusan ekonomi PSAK No. 25 (2009).
Informasi tentang kinerja suatu perusahaan, terutama tentang profitabilitas,
dibutuhkan untuk mengambil keputusan tentang sumber ekonomi yang akan
dikelola oleh suatu perusahaan. Informasi tersebut juga sering kali digunakan
untuk memperkirakan kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan kas dan
aktiva yang disamakan dengan kas. Untuk mengetahui hasil kinerja yang
dihasilkan, maka laba bisa dijadikan parameternya. Laba menggambarkan secara
menyeluruh tentang keadaan perusahaan dan laba berasal dari unsur-unsur seperti
pendapatan dan beban. Laba memiliki potensial informasi dan prediktor, maka
laba diyakini sebagai alat yang andal bagi para pemakainya sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan ekonomi terutama untuk mengurangi resiko
ketidakstabilan.
Fenomena ketidakstabilan penjualan terjadi pada PT Astra Internasional Tbk
di semester I tahun 2015. Menurut Prijono Sugiarto, Presiden Direktur Astra
Internasional Tbk, penjualan mobil secara nasional menurun sebesar 18% menjadi
525 ribu unit. Astra sebagai penguasa pasar otomotif nasional penjualannya turun
21% menjadi 263 ribu unit. Penurunan penjualan inilah yang menyebabkan laba
PT Astra Internasional Tbk mengalami penurunan sebesar 15%, yaitu hanya Rp
3,42 triliun, turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4 triliun.
Tidak hanya penjualan mobil, penjualan sepeda motor nasional pun mengalami
iv
Astra Honda Motor (AHM) juga mengalami penurunan sebesar 19% menjadi 2,1
juta unit, namun pangsa pasar meningkat menjadi 67% (www.astra.co.id).
Salah satu upaya untuk mengurangi ketidakstabilan tersebut adalah dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan. Tingginya tingkat penjualan mencerminkan kinerja perusahaan dalam memasarkan dan menjual
produk atau jasa. Investor cenderung lebih menyukai tingkat penjualan yang
relatif stabil. Tingkat penjualan dapat dilihat dari laporan keuangan. Laporan
Keuangan merupakan alat penguji dari pekerjaan bagian pembukuan yang
digunakan untuk menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan (Setia
Mulyawan, 2015: 83).
Menurut Subramanyam (2010), laba akrual lebih unggul dalam
memprediksikan arus kas masa depan karena dua alasan. Pertama, melalui prinsip
pengakuan pendapatan yang mencerminkan konsekuensi arus kas operasi masa
depan. Misalnya, penjualan kredit hari ini meramalkan adanya kas yang diterima
di masa depan dari pelanggan. Kedua, akuntansi akrual mengaitkan arus kas
masuk dan arus kas keluar dengan lebih baik sepanjang waktu melalui proses
pengaitan. Artinya, laba lebih stabil dan merupakan prediksi arus kas yang lebih
dapat diandalkan (Subramanyam, 2010).
Untuk mengetahui perkembangan laba para investor melihat dari laporan
arus kas. Laporan arus kas berguna untuk memberikan informasi tentang
penerimaan kas dan pembayaran kas entitas selama suatu periode. Laporan arus
kas merupakan bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan
v
perusahaan. Laporan arus kas memiliki tiga kegiatan arus kas meliputi arus kas
kegiatan operasi, investasi, dan pendanaan. Karena hal tersebut, laporan arus kas
sangatlah penting digunakan sebagai indikator dari jumlah, waktu dan
ketidakpastian dalam arus kas. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa semakin
besar arus kas suatu perusahaan maka, semakin kuat daya tahan perusahaan dalam
menghadapi risiko perubahan kondisi ekonomi yang tidak baik di masa
mendatang. Dimana, laba dan arus kas merupakan keuntungan investasi modal
yang terjadi informasi penting bagi investor untuk mengetahui perkembangannya.
Penelitian sejenis terdahulu diantaranya penelitian yang dilakukan oleh
Wartini (2013), meneliti tentang Pengaruh Laba Kotor, Laba Operasi dan Laba
Bersih dalam Memprediksi Arus Kas Aktivitas Operasi di Masa Mendatang. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa variabel laba kotor, laba operasi, laba bersih
secara simultan berpengaruh signifikan dalam memprediksi arus kas aktivitas
operasi di masa mendatang. Sedangkan secara parsial hanya laba bersih yang
berpengaruh signifikan dalam memprediksi arus kas aktivitas operasi di masa
mendatang
Marisca Dwi Ariani (2010), yang meneliti tentang Pengaruh Laba Kotor,
Laba Operasi, Laba Bersih dalam Memprediksi Arus Kas di Masa Mendatang.
Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa laba kotor secara parsial yang memberikan
kemampuan yang paling baik. Sedangkan secara simultan laba kotor, laba operasi,
vi
Shofiahilmy Rispayanto (2009), yang meneliti tentang Pengaruh Laba
Kotor, Laba Operasi, Laba Bersih dalam Memprediksi Arus Kas Aktivitas
Operasi di Masa Mendatang. Hasil penelitian ini menunjukan adalah secara
parsial laba operasi berpengaruh signifikan dalam memprediksi arus kas aktivitas
operasi di masa mendatang. Secara simultan laba kotor, laba operasi, laba bersih
berpengaruh signifikan dalam memprediksi arus kas aktivitas operasi di masa
mendatang.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Laba Kotor, Laba Operasi, Laba Bersih pada PT. Astra Internasional Tbk
tahun 2004-2015 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Pengaruh Laba Kotor, Laba Operasi, Laba Bersih dalam meprediksi arus
kas di masa mendatang secara parsial dan simultan pada PT. Astra
Internasional Tbk tahun 2004-2015 yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
METODE PENELITIAN
Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif
analisis. Metode deskriptif analisis yaitu metode yang meneliti suatu kelompok
manusia, objek, suatau kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas
peristiwa pada masa sekarang dengan membuat deskriptif, gambaran atau lukisan
secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat serta hubungan
vii OPERASIONAL VARIABEL
Untuk lebih jelasnya mengenai operasional variabel penelitian dapat
dilihat pada tabel 1.1.
Tabel 1.1 Operasional Variabel
NO Variabel Definisi Operasional Indikator Ukuran 1. Laba Kotor
(X1)
Selisih dari penjualan dan harga pokok penjualan (Dwi Prastowo, 2015) Penjualan Harga Pokok Penjualan Rupiah 2. Laba Operasi (X2)
Selisih antara laba kotor dengan biaya-biaya operasi (Walter T. Horisson Jr., Charles T. William Thomas, Themin Suwardy dialih bahasakan oleh Gina Gania, 2011). Laba Kotor. Biaya-biaya Operasi. Rupiah 3. Laba Bersih (X3)
Laba yang telah dikurangi dengan biaya-biaya yang
merupakan beban
perusahaan suatu periode tertentu termasuk pajak (Kasmir,2012). Laba Sebelum Pajak. Beban Pajak Penghasilan. Rupiah 4. Arus Kas (Y)
Laporan keuangan yang menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan dalam suatu periode akuntansi (Setia Mulyawan, 2013).
Kas Masuk. Kas Keluar.
Rupiah
Teknik Analisis Data
Untuk mengetahui pengaruh laba kotor, laba operasi, laba bersih dalam
memprediksi arus kas dimasa mendatang pada PT. Astra Internasional Tbk tahun
2004-2015, maka teknik yang digunakan adalah analisis jalur (analysis path)
karena mewakili berapa pengaruh besar pengaruh hubungannya dan pengaruh
Laba Kotor, Laba Operasi, Laba Bersih dalam Memprediksi Arus Kas di Masa
viii
Dalam penelitian ini penulis mengambil objek penelitian Laba Kotor, Laba
Operasi, Laba Bersih dan Arus Kas. Penelitian ini dilakukan pada PT. Astra
Internasional Tbk tahun 2004-2015 yang sekaligus menjadi subjek penelitian.
Jenis data dalam penelitian ini dilakukan melalui data sekunder yaitu
penelitian melalui buku-buku literatur, sumber data dan informasi lainnya yang
ada hubungannya baik secara langsung maupun tidak langsung dengan maslah
yang diteliti (Sugiyono, 2006). Sumber data yang dimaksud adalah data yang ada
di website Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id
PEMBAHASAN
Dari data yang diperoleh mengenai Laba Kotor, Laba Operasi, Laba
Bersih dan Arus Kas pada PT. Astra Internasional Tbk yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia tahun 2004-2015 dapat dihasilkan rekapitulasinya pada tabel 1.2
berikut ini :
Tabel 1.2
Laba Kotor, Laba Operasi, Laba Bersih dan Arus Kas
Tahun Laba Kotor Laba Operasi Laba Bersih Arus Kas
2004 Rp 10.313.404,- Rp 4.975.438,- Rp 5.405.506,- Rp 5.326.131,- 2005 Rp 13.722876,- Rp 6.413.974,- Rp 5.457.285,- Rp 3.938.633,- 2006 Rp 12.323.081,- Rp 4.243.243,- Rp 3.712.097,- Rp 4.530.446,- 2007 Rp 16.489.272,- Rp 8.501.486,- Rp 6.519.273,- Rp 5.979.242,- 2008 Rp 21.730.000.000, Rp 11.876.000.000, Rp 9.191.000.000, Rp 8.687.000.000 2009 Rp 22.771.000.000, Rp 12.756.000.000, Rp 10.040.000.000, Rp 8.730.000.000 2010 Rp 26.874.000.000. Rp 14.725.000.000, Rp 14.366.000.000, Rp 7.005.000.000 2011 Rp 32.034.000.000, Rp 17.832.000.000, Rp 17.785.000.000, Rp 13.071.000.000 2012 Rp 36.200.000.000, Rp 19.870.000.000, Rp 19.421.000.000, Rp 10.909.000.000 2013 Rp 35.311.000.000, Rp 18.603.000.000, Rp 19.417.000.000, Rp 18.555.000.000 2014 Rp 38.809.000.000, Rp 20.163.000.000, Rp 19.191.000.000, Rp 20.728.000.000 2015 Rp 36.710.000.000, Rp 17.212.000.000, Rp 14.464.000.000 Rp 27.072.000.000
ix
Pengaruh Laba Kotor dalam Memprediksi Arus Kas secara Parsial pada PT. Astra Internasional Tbk tahun 2004-2015
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS v.17 untuk
analisis jalur, besarnya pengaruh laba kotor dalam memprediksi arus kas di masa mendatang dinyatakan dalam tabel coefficients pada kolom koefisien beta ( yaitu sebesar 0.388. Hal ini berarti bahwa ketika laba kotor mengalami kenaikan
maka arus kas akan naik sebesar 38.8%.
1. Besarnya pengaruh langsung variabel X1 terhadap Y
=( pYX1) (pYX1) = (0.388) (0.388) = 0.150544
2. Besarnya pengaruh tidak langsung variabel X1 terhadap Y melalui X2
= (pYX1) (rX2X1) (pYX2) = (0.388) (-0.872) (-0.403) = 0.136349408
3. Besarnya pengaruh tidak langsung variabel X1 terhadap Y melalui X3
= (pYX1) (rX3X1) (pYX3) = (0.388) (-0.744) (-0.239) = 0.068992608
4. Besarnya pengaruh total variabel X1 terhadap Y
=( pYX1) (pYX1) + (pYX1) (rX2X1) (pYX2) + (pYX1) (rX3X1) (pYX3)
= 0.150544 + 0.136349408 + 0.068992608 = 0.355886016
Dengan demikian besarnya pengaruh total antara laba kotor dalam
memprediksi arus kas di masa mendatang pada PT. Astra Internasional Tbk tahun
2004-2015 adalah sebesar 35.5%. Berdasarkan hipotesis dengan menggunakan uji
t pada perhitungan SPSS versi 17.0 untuk variabel laba kotor diperoleh thitung =
2.425 dengan nilai signifikan sebesar 0.042 dan df (n-k)= 12 – 4= 8 maka nilai
ttabel = 1.860 dari perhitungan tersebut diperoleh bahwa nilai thitung > ttabel dan
x
hal ini berarti Ho ditolak atau dengan kata lain laba kotor berpengaruh signifikan
dalam memprediksi arus kas masa mendatang pada PT. Astra Internasional Tbk
tahun 2004-2015. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Marisca (2010) yang menyatakan secara parsial laba kotor yang berpengaruh
signifkan dalam memprediksi arus kas di masa mendatang.
Pengaruh Laba Operasi secara Parsial dalam Memprediksi Arus Kas di Masa Medatang pada PT. Astra Internasional Tbk tahun 2004-2015
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS v.17 untuk
analisis jalur, besarnya pengaruh laba kotor dalam memprediksi arus kas di masa mendatang dinyatakan dalam tabel coefficients pada kolom koefisien beta ( yaitu sebesar -0.403. Hal ini berarti bahwa ketika laba operasi mengalami
penurunan maka arus kas akan mengalami penurunan sebesar -40.3%. Untuk lebih
jelas pengaruh langsung dan tidak langsung sebagai berikut :
1. Besarnya pengaruh langsung variabel X2 terhadap Y
=( pYX2) (pYX2) = (-0.403) (-0.403) = 0.162409
2. Besarnya pengaruh tidak langsung variabel X2 terhadap Y melalui X1
=( pYX2) (rX2X1) ( pYX1) = (-0.403) (-0.872) (0.388) = 0.136349408
3. Besarnya pengaruh tidak langsung variabel X2 terhadap Y melalui X3
=( pYX2) (rX3X2) ( pYX3) = (-0.403) (-0.872) (-0.239) = 0.083988424
4. Besarnya total variabel X2 terhadap Y
=( pYX2) (pYX2) + ( pYX2) (rX2X1) ( pYX1) + (pYX2) (rX3X2) ( pYX3)
xi
Dengan demikian besarnya pengaruh total antara variabel laba operasi
terhadap arus kas masa mendatang pada PT. Astra Internasional Tbk tahun
2004-2015 adalah sebesar 38.3%.
Berdasarkan hipotesis dengan menggunakan uji t pada perhitungan hasil
SPSS versi 17.0 untuk variabel laba operasi diperoleh nilai thitung -1.842 dan df
(n-k)= 12-4= 8 maka nilai ttabel = 1.860 dari perhitungan tersebut diperoleh bahwa
nilai thitung < ttabel berdasarkan probabilitas nilai signifikan sebesar 0.103 > 0.05.
Dengan demikian hal ini berarti HO ditolak atau dengan kata lain laba operasi
tidak berpengaruh signifikan dalam memprediksi arus kas di masa mendatang
pada PT. Astra Internasional Tbk tahun 2004-2015.
Laba operasi tidak berpengaruh dalam hal ini menunjukan bahwa beban
operasional yang dimiliki perusahaan melebihi jumlah laba operasional yang
dimiliki oleh perusahaan, perusahaan tidak mampu memanfaatkan aktivitas
operasional secara optimal dan efisien untuk menghasilkan laba operasi yang
tinggi. Menurut Prayoga (2012) menyatakan bahwa laba tidak hanya menunjukan
perbedaan informasi tentang arus kas yang terhubung pada transaksi masa lalu,
tetapi juga tentang perkiraan arus kas masa depan yang pada perkiraan masa
depan aktivitas pengoperasian dan investasi masa depan karenanya informasi
mengenai laba pada laporan keuangan memberikan sinyal yang baik kepada
investor dalam membuat suatu keputusan ekonomi sehingga investor dapat
menggunakan informasi tersebut sebagai bahan pertimbangan dalam membuat
keputusan ekonomi. Dan pada akhirnya yang diperoleh dalam penelitian ini
xii
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Jordan Setiawan Ramdhan (2011),
Wartini (2009) yang menyebutkan bahwa secara parsial laba operasi tidak
berpengaruh signifikan terhadap arus kas masa masa mendatang.
Pengaruh Laba Bersih secara Parsial dalam Memprediksi Arus Kas di Masa Mendatang pada PT. Astra Internasional Tbk tahun 2004-2015
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS v.17 untuk
analisis jalur, besarnya pengaruh laba bersih dalam memprediksi arus kas di masa
mendatang dinyatakan dalam tabel coefficients pada kolom koefisien beta ( yaitu sebesar -0.239. Hal ini berarti bahwa ketika laba operasi mengalami
penurunan maka arus kas akan mengalami penurunan sebesar -23.9%. Untuk lebih
jelas pengaruh langsung dan tidak langsung sebagai berikut :
1. Besarnya pengaruh langsung variabel X3 terhadap Y
=( pYX3) (pYX3) = (-0.239) (-0.239) = 0.057121
2. Besarnya pengaruh tidak langsung variabel X3 terhadap Y melalui X1
=( pYX3) (rX3X1) (pYX1) = (-0.239) (-0.744) (0.388) = 0.068992608
3. Besarnya pengaruh tidak langsung variabel X3 terhadap Y melalui X2
=( pYX3) (rX3X2) (pYX2) = (-0.239) (0.872) (-0.403) = 0.083988424
4. Besarnya pengaruh total variabel X3 terhadap Y
=( pYX3) (pYX3) + (pYX3) (rX3X1) (pYX1) + (pYX3) (rX3X2) (pYX2)
= 0.057121 + 0.068992608 + 0.083988424 = 0.210102032
Dengan demikian besarnya pengaruh total antara variabel laba bersih
terhadap arus kas di masa mendatang pada PT. Astra Internasional Tbk tahun
xiii
Berdasarkan hipotesis dengan menggunakan uji t pada perhitungan hasil
SPSS versi 17.0 , untuk variabel laba bersih diperoleh thitung = -1.490 dengan nilai
signifikan sebesar 0.175 dan df (n-k) 12– 4= 8 maka nilai ttabel = 1.860 dari
perhitungan tersebut diperoleh bahwa nilai thitung < ttabel dan berdasarkan
probabilitas nilai signifikan sebesar 0.175 > 0.05. Dengan demikian hal ini berarti
HO diterima atau dengan kata lain laba bersih tidak berpengaruh signifikan
terhadap arus kas di masa mendatang pada PT. Astra Internasional tahun
2004-2015. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Marisca
(2010), Jordan (2011) yang menyatakan laba bersih tidak berpengaruh signifikan
dalam memprediksi arus kas di masa mendatang.
Hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini yang tidak signifikan.
Menurut Keiso (2005), laba bersih mungkin mengcakup penjualan kredit yang
tertagih dan beban yang mungkin sudah terjadi tetapi belum dibayar. Oleh sebab
itulah menurut akuntansi akrual, angka laba bersih tidak akan mencerminkan arus
kas bersih dari kegiatan operasi. Pernyataan tersebut mendukung hasil penelitian
xiv
Pengaruh Laba Kotor, Laba Operasi, Laba Bersih dalam Memprediksi Arus Kas di Masa Mendatang secara Simultan pada PT. Astra Internasional Tbk tahun 2004-2015
Pengaruh secara simultan dapat diketahui dari hasil pengolahan data
menggunakan SPSS v.17, pada tabel model summary diperoleh nilai R Square
antara variabel X1, X2 dan X3 terhadap Y sebesar 0.951 dengan kategori keeratan
hubungan yang sangat kuat karena berada diantara rentang 0.80-1.000. Maka
secara simultan Laba Kotor, Laba Operasi, Laba Operasi dalam memprediksi
Arus Kas di masa mendatang adalah sebesar 95.1%. Jadi untuk mencari variabel
residu yaitu √ = 0.049. Sehingga koefisien jalur pengaruh variabel-variabel lain yang tidak diukur dalam penelitian ini atau dengan kata lain pengaruh variabel residual atau sisa adalah sebesar 0.049 ( . Hal ini berarti ada beberapa faktor yang mempengaruhi arus kas di masa mendatang selain laba
kotor, laba operasi, laba bersih sebesar 4.9 % diduga faktor lain tersebut seperti
terdapat pengaruh atas kendali manajemen lebih besar dan pendapatan bunga yang
mempengaruhi perhitungan laba atas arus kas yang akan datang.
Berdasarkan hasil pengolahan data uji ANOVA menggunakan SPSS v.17,
diperoleh Fhitung 51.666 dan Ftabel 4.066 maka Fhitung > Ftabel dengan nilai sig. 0.000<
0.05 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima atau dengan kata lain laba kotor, laba
operasi, laba bersih secara simultan berpengaruh signifikan dalam memprediksi
arus kas masa mendatang.
Dari hasil pengolahan data dapat diterapkan secara lengkap ke dalam
xv pYX1 rX2X1 (-0.872) (0.388) rX3X1 pYX2 (-0.744) (0.403) rX3X2 (0.872) pYX3 (-0.239) 1 (0.049) Gambar 1.1
Struktur Analisis Jalur Hubungan Antar Variabel Laba Kotor, Laba Operasi, Laba Bersih dan Arus Kas
Dari gambar 1.1 tersebut dapat dilihat pengaruh langsung dan tidak langsung
antara variabel yang disajikan dalam tabel 1.3
Tabel 1.3
Pengaruh X1, X2, X3 terhadap Y
Variabel Pengaruh Variabel Total Pengaruh
X1 - Pengaruh langsung
=(pYX1)(pYX1)= (0.388) (0.388) - Pengaruh tidak langsung
=(pYX1)(rX2X1)(pYX2)= (0.388) (-0.872) (-0.403) =(pYX1)(rX3X2)(pYX3)= (0.388) (-0.744) (-0.239)
0.150544
0.136349408 0.068992608 Total pengaruh X1 terhadap Y 0.355886016
X2 - Pengaruh langsung
=( pYX2) (pYX2) = (-0.403) (-0.403) - Pengaruh tidak langsung
=(pYX2)(rX2X1)(pYX1)= (-0.403)(-0.872) (0.388) =(pYX2)(rX3X2)(pYX3)=(-0.403)(0.872) (-0.239)
0.162409
0.136349408 0.083988424 Total pengaruh X2 terhadap Y 0.3832746832
X3 - Pengaruh langsung Laba Kotor (X1) Laba Operasi (X2) Laba Bersih (X3) Arus Kas (Y) 1
xvi
=( pYX3) (pYX3) = (-0.239) (-0.239) - Pengaruh tidak langsung
=(pYX3)(rX3X1)(pYX1) = (-0.239)(-0.744)(0.388) =(pYX3)(rX3X2)(pYX2) = (-0.239)(0.872)(-0.403)
0.057121
0.068992608 0.083988424 Total pengaruh X3 terhadap Y 0.210102032
Total pengaruh X1, X2, X3 terhadap Y 0.951
Total Pengaruh Variabel Residu 0.049 Total Pengaruh 0.951+0.049 1
Hasil analisis diatas menunjukan bahwa variabel laba kotor, laba operasi,
laba bersih terhadap arus kas masa mendatang pada PT. Astra Internasional Tbk
periode 2004-2015 dengan total pengaruh secara simultan sebesar 95.1% dan
sisanya 4.9%. Hal ini berarti ada beberapa faktor yang mempengaruhi arus kas
masa mendatang selain laba kotor, laba operasi, laba bersih sebesar 4.9%. Diduga
faktor tersebut seperti terdapat pengaruh atas kendali manajemen lebih besar dan
pendapatan bunga yang mempengaruhi perhitungan laba atas arus kas yang akan
datang.
PENUTUP Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah
dikemukakan penulis melalui data-data yang diperoleh dari PT. Astra
Internasional Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, maka dapat ditarik
kesimpulan, antara lain :
1. Laba kotor pada PT Astra Internasional Tbk periode 2004-2015 terus
mengalami fluktuatif dari tahun ke tahun. Peningkatan laba kotor tertinggi
xvii
2. Laba operasi pada PT Astra Internasional Tbk periode 2004-2015 terus
mengalami fluktuatif dari tahun ke tahun. Peningkatan laba operasi tertinggi
terjadi pada tahun 2014 dan nilai terendah 2006.
3. Laba bersih pada PT Astra Internasional Tbk periode 2004-2015 terus
mengalami fluktuatif dari tahun ke tahun. Peningkatan laba bersih tertinggi
terjadi pada tahun 2012 dan nilai terendah tahun 2006.
4. Arus kas pada PT Astra Internasional Tbk periode 2006-2015 terus menerus
mengalami fluktuatif dari tahun ke tahun. Peningkatan arus kas tertinggi
terjadi pada tahun 2015 dan penurunan pada tahun 2005.
5. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa secara parsial, laba kotor
berpengaruh signifikan terhadap arus kas masa mendatang pada PT Astra
Internasinal Tbk periode 2004-2015. Sedangkan secara Simultan Laba
Kotor, Laba Operasi, Laba Bersih berpengaruh signifikan dalam
Memprediksi Arus Kas di Masa Mendatang pada PT Astra Internasional
Tbk pada tahun 2004-2015.
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka ada beberapa hal
yang dapat disarankan oleh penulis bagi peneliti yang tertarik untuk melakukan
penelitian lebih lanjut, yaitu :
1. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini hanya menggunakan variabel laba kotor, laba operasi dan laba
bersih dalam memprediksi arus kas masa mendatang sebagai variabel
xviii
variabel independent yang lain untuk memprediksi arus kas masa
mendatang dengan periode penelitian yang lebih panjang dan juga
menggunakan jenis perusahaan yang berbeda dari penelitian ini.
2. Bagi Perusahaan
Sebaiknya perusahaan dapat melihat prospek perusahaan di masa
mendatang ditinjau dari kinerja keuangaan saat ini terutama dilihat dari laba
kotor perusahaan, karena besar kecilnya laba kotor mempengaruhi kenaikan
dari laba operasi dan laba bersih. Selanjutnya laba operasi dan laba bersih
juga harus lebih ditingkatkan dimana laba bersih itu merupakan hasil dari
kegiatan perusahaan yang menunjukan keuntungan perusahaan. Perusahaan
juga harus memperhatikan laporan keuangan terutama laba dan arus kas
merupakan keuntungan investasi modal yang terjadi informasi penting bagi
investor untuk mengetahui perkembangannya.
3. Bagi investor, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu
pertimbangan dalam melakukan keputusan investasi dalam rangka