• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prospek Ekonomi & Indonesia 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Prospek Ekonomi & Indonesia 2010"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Prospek Ekonomi

&

Pasar Modal

Pasar Modal

(2)

Global Economic

Apa yang telah terjadi?

• Pertumbuhan Ekonomi AS mulai membaik ditandai dengan Real GDP Q1 2009 turun menjadi -6,4% pada Q2 2009 penurunan hanya – 0,7%.

• Pembelian Durable Goods meningkat dari US$ 150 Miliar menjadi US$ 160 Miliar per Juni 2009. (Daya Beli Mulai Meningkat)

• Kenaikan Comodity Price meningkat khususnya metal dari 390 akhir tahun 2008 meningkat menjadi 612 pada bulan Juni 2009.

• CPI naik 0,1% dibulan Mei mengindikasikan ada pergerakan ekonomi, Sehingga kontraksi diharapkan berkurang, karena ada pertumbuhan.

• Pertumbuhan produksi negara-negara OECD meningkat dari 106,5 pada bulan Juni 2008, menjadi 117,2 bulan April 2009.

• Pertumbuhan negara-negara OECD (7 Negara) ditambah 6 negara bukan anggota tetap termasuk Indonesia tumbuh 14,4%, tetapi non

(3)

Pasar Modal Global sampai Q3 2009

• Pasar Modal di Asia tumbuh diatas +/- 40% kecuali Jepang, karena faktor krisis global 2007-2008 sangat mempengaruhi kondisi ekonomi Jepang. • Sejak awal tahun hingga bulan November 2009 indek regional seperti

SSE 69,89%, IHSG 68,06%, STI 49,32%, HSI 545,06%, NKY Hanya Tumbuh 13,7%.(sampai bulan Oktober 2009)

(4)

Pertumbuhan Ekonomi Aktual dan Perkiraan

Kebanyakan Negara di proyeksikan mengalami pertumbuhan negatif di 2009 dan baru akan mengalami pemulihan 2010. Negara 2007 2008 2009F 2010F Dunia 5.2 3.4 (1.3) 1.9 Negara Maju 2.7 1.0 (2.0) 1.1 Amerika 2.0 1.1 (1.6) 1.6 Inggris 3.0 0.7 (2.8) 0.2 Kanada 2.7 0.6 (1.2) 1.6 Jerman 2.5 1.3 (2.5) 0.1 Perancis 2.2 0.8 (1.9) 0.7 Italia 2.2 0.8 (1.9) 0.7 Berdasarkan angka

komposit dari consensus Forecast Juli 2009, PDB Italia 2.2 0.8 (1.9) 0.7 Spanyol 2.2 0.8 (1.9) 0.7 Jepang 2.4 (0.3) (2.6) 0.6 Emerging Ekonomi 8.3 6.3 3.3 5.0 China 13.0 9.0 6.7 6.7 India 9.3 7.3 5.1 5.1 Rusia 8.1 6.2 (0.7) 1.3 Brazil 5.7 5.8 1.8 3.5 Mexico 3.2 1.8 (0.3) 2.1 Berdasarkan proyeksi IMF Q3 2009 pertumbuhan Ekonomi dunia mulai naik, Hingga tahun 2010, ekonomi Dunia diperkirakan menjadi 2,5%

Forecast Juli 2009, PDB dunia triwulan dua 2009 diperkirakan kontraksi minus 1,7%

(5)

Kondisi Ekonomi Indonesia sampai Q3 2009

• Kurs Rupiah Stabil dilevel 9400-9500. Diperkirakan stabil dilevel 9500 mengingat :

1. Cadangan Devisa per Oktober 09 di level US$ 62.3 Miliar 2. Masuknya dana asing lewat pasar modal.

3. Menjaga Nilai Ekspor tetapi tinggi.

• Tingkat Inflasi tumbuh sangat lambat dikisaran 2,48 % sampai Oktober 2009 diperkirakan inflasi diperkirakan tidak lebih dari 5% selama 2009.

• Tingkat suku bunga masih bisa diturunkan hingga 6%, mengingat kondisi inflasi masih cukup rendah.

• Kondisi perbankan masih sangat sehat mengingat ancaman NPL masih sangat rendah, masih dibawah 5%.

• Spread antara Cost Of Fund dengan Yield Asset Produktif masih

cukup lebar +/- 10%. Artinya marjin bank masih sangat besar, dan potensi penurunan suku bunga bank masih sangat bisa dilakukan.

(6)

• Alokasi aset produktif bank sebanyak 68% disalurkan dalam kredit 10% di SBI dan sisanya di Surat Hutang. Kondisi ini sudah ideal tinggal penurunan bunga, agar lebih diserap sektor riil.

• Investasi pada Q3 diperkirakan akan mulai naik, tetapi masih tetap kecil, kontribusi pertumbuhan GDP pada Q3 2009 masih disumbang oleh konsumsi. Pertumbuhan Indonesia Q3 2009 +/- dilevel 4,2% dan diperkirakan akan naik menjadi 4,3% akibat naiknya DGP pada Q4 09 yang diperkirakan sebesar 4,5%.

• S&P Standard and Poors Lembaga Rating Internasional menaikan • S&P Standard and Poors Lembaga Rating Internasional menaikan

rating Indonesia, dari stable menjadi positive. Sementara itu untuk rating long term foreign currency sovereign credit rating –BB.

Untuk Long Term local currency sovereign credit rating BB+ Untuk Short Term Sovereign adalah B.

(7)

Proyeksi Ekonomi Indonesia 2010

• Pertumbuhan ekonomi Indonesia 2010 berada dilevel 4,5%-5,5% Pertumbuhan masih didorong oleh permintaan konsumsi dalam negeri, ekspor mengalami perbaikan, seiring mulai pulihnya makro global.

• Tingkat Inflasi 2010 masih dilevel 6%-7% kenaikan permintaan tampaknya dapat diimbangi dengan meningkatnya produksi lokal sehingga tidak menimbulkan gejolak harga.

• Rasio Hutang pemerintah diproyeksikan turun menjadi 25% dari PDB 2010. Angka ini lebih turun lagi dari estimasi 2009 yang berada dilevel 32%.

• Harga minyak mentah US$ 50-70/Barrel, dan Lifting Minyak 960,000 Barrel/hari.

• Tingkat Suku Bunga dimaintain dilevel 6%-7,5%, mengikuti tingkat inflasi.

(8)

Pasar Modal Indonesia

IHSG sampai dengan bulan November 09 berhasil meningat hingga 68.06 % Sejak awal tahun.

Tabel Leading & Legging Sektor di BEI

100.00% 120.00% 140.00% 160.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00% A g ri c u ltu re B a s ic I n d C o n s u m e r F in a n c e In fr a s tr u c tu re IH S G M a n u fa c tu re M in in g M is c I n d P ro p e rt y T ra d e

(9)
(10)
(11)
(12)
(13)

Sektor-Sektor yang Solid melewati 2009

Sektor Pertambangan Batubara, dimana PTBA, ADRO,BUMI tetap

bukukan kenaikan penjualan, hal ini karena kenaikan produksi.

• Sektor Energy lainnya adalah PGAS, kenaikan produksi, kenaikan

harga gas, serta penguatan rupiah menjadi katalis bagi PGAS.

• Semen Sektor, kebutuhan pembangunan infrastruktur serta membaik

harga jual. Serta naiknya kapasitas produksi membuat prospek emiten semen sektor 2010, masih akan positif.

• Sektor Perbankan mampu meningkatkan LDR menjadi 80% ditahun 09

dari 60% ditahun 2008. Artinya alokasi penempatan dana sudah sejalan dengan arahan BI, sehingga dengan kredit yang tersalurkan sektor riil dapat berjalan.Bank BBRI, BMRI, BBCA dan BDMN,

mempuyai valuasi yang menarik.

• Sektor Telekomunikasi, recovery margin.

• Sektor Consumer Goods penguatan rupiah, serta turunnya harga

(14)

Apakah IHSG Sudah Mencerminkan Fundamental

Indonesia ?

16.2x 14.2x 12.2x 10.2x

Historical P/E Indonesia

10.2x 8.2x 6.2x

May04 Nov04 May05 Nov05 May06 Nov06 May07 Nov07 May08 Nov08 Okt 09

Dilevel IHSG 2500 PER IHSG dengan menggunakan EPS 2010

Rp.196/saham, baru mencapai 12,75x masih dibawah PER Malaysia Dan Singapura yang berada dilevel 15x.

(15)
(16)
(17)

Estimate Yield Curve Indikasi Return Market

sd Oktober 2009

10% 11% 12% 13% 14% 15% Y ie ld t o M a tu ri ty

Indones ia Gove rnm ent Securities Yield Curve

2% 3% 4% 5% 6% 7% 8% 9% 10% 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

(18)

Kesimpulan :

Perbaikan ekonomi dunia, terutama terlihat di negara OECD akan memicu kenaikan harga komoditas di Q3 2009 dan seterusnya. Rekomendasi kami pada tahun 2010, pada sektor-sektor

pertambangan energy, Batubara, Gas. Sektor Perbankan, Sektor Infrastruktur seperti Telekomunikasi dan Semen sektor.

Pertumbuhan EPS tahun 2010 mengalami peningkatan +23% th

2010. Setelah berdasarkan data 9M 2009 52% dari saham yang kami cover membukukan laba diatas estimasi, 24% inline dan 24%

sisanya masih dibawah ekspektasi. sisanya masih dibawah ekspektasi.

Tingkat inflasi turun, dan rupiah menguat memberikan sentimen positif bagi Penurunan Required Of Return diharapkan dilevel

6%-7% sehingga PE 2010 BEI sebesar 14x – 16x

Berdasarkan hasil perhitungan dari saham yang mewakili 62% dari total marketcap maka perhitungan kami tahun 2010 EPS BEI sebesar Rp.196/saham.

(19)

Grafik IHSG Confirm naik?

(20)

IHSG berpotensi membentus Inverse Head And Shoulders Target konservatif 2900 optimist 4000

(21)

Saham Pilihan 2010

PTBA

(22)
(23)
(24)
(25)
(26)

Gambar

Tabel Leading & Legging Sektor di BEI
Grafik IHSG Confirm naik?

Referensi

Dokumen terkait

MARYATI J.230 10 30 82.. Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji Pada Tanggal 1 Februari 2012 Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat. Hari Setyobudi, S.Kep., Ns.. Y DENGAN

Tujuan dan manfaat desain adalah melestarikan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam cerita nusantara serta menyajikan cerita rakyat Jaka Tarub dan 7 Bidadari

1) Program CSR perusahaan- perusahaan di Kota Bontang memiliki andil yang cukup signifikan dalam memacu pembangunan di Kota Bontang. Bidang ekonomi masyarakat lokal

2 Wakil Dekan Bidang I SALINAN TERKENDALI 02 3 Wakil Dekan Bidang II SALINAN TERKENDALI 03 4 Manajer Pendidikan SALINAN TERKENDALI 04 5 Manajer Riset dan Pengabdian

Populasi lalat buah tinggi menyebabkan jumlah telur yang diletakkan meningkat akibatnya kerusakan pada buah cabai meningkat (Gambar 5).. Kerusakan buah cabai pada saat

(1) huruf i (4) Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan

Pengawasan kualitas merupakan alat bagi manajemen untuk memperbaiki kualitas produk bila dipergunakan, mempertahankan kualitas produk yang sudah tinggi dan

Melalui perhitungan korelasi antara data hasil interpolasi dengan data pengukuran langsung, maka didapatkan bahwa metoda interpolasi spline memiliki tingkat presisi