• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Pola Asuh Demokratis Orang tua Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa SMA N 1 Salatiga Kelas XI T1 202009085 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Pola Asuh Demokratis Orang tua Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa SMA N 1 Salatiga Kelas XI T1 202009085 BAB I"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehidupan berawal dari sebuah kelompok kecil yang ada dalam kehidupan ini yaitu keluarga. Keluarga terdiri dari orang tua dan anak. Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak, karena dari orang tua anak mula-mula menerima pendidikan. Pertumbuhan psikologis anak dan karakter seorang anak sangat berpengaruh terhadap pola asuh orang tua terhadap anak. Setiap orang memiliki cara pandang berbeda mengenai pola asuh anak, begitu juga dengan didalam keluarga terdapat banyak hal yang membedakan pola asuh antara keluarga satu dengan yang lainnya. Sehingga segala bentuk pendidikan yang diberikan orang tua akan menjadi dasar perkembangan anak selanjutnya (Daryanti, 2009).

Cole berpendapat pola asuh orang tua adalah proses pendidikan yang berlangsung lama dan berkesinambungan sehingga dapat mempengaruhi sikap dan tingkah laku seseorang yang dilakukan oleh orang tua. Menurut Hurlock mengungkapkan jenis-jenis pola asuh orang tua terdiri dari tiga jenis, meliputi: pola asuh otoriter, pola asuh demokratis dan pola asuh permisif (dalam Nia, 2010). Metode ini tidak otoritas hanya salah satu saja, melainkan kecenderungan-kecenderungan salah satunya saja yang dominan. Sedangkan Shochib (2001) menyatakan bahwa, pola asuh yang paling efektif diterapkan pada anak adalah pola asuh demokratis. Orang tua memberikan kontrol terhadap anaknya dalam batas-batas tertentu, aturan untuk hal-hal yang esensial saja, dengan tetap menunjukkan dukungan, cinta dan kehangatan kepada anaknya.

(2)

2

yang tidak dibenarkan, karena anak sebenarnya lebih lama dan sering berhubungna dengan keluarga dari pada guru di sekolah.

Keluarga adalah salah satu elemen pokok pembangunan pendidikan, menciptakan proses naturalisasi sosial, membentuk kepribadian-kepribadian serta memberi berbagai kebiasaan baik pada anak-anak yang akan terus bertahan lama (Fuad Ihsan, 2011). Peranan orang tua dalam keluarga merupakan tokoh sentral dalam membangun kepribadian anak dan memberikan pendidikan anak. Setiap orang tua mengharapkan anak dapat berprestasi dalam pendidikannya di sekolah. Jarwati (2011) mengungkapkan beberapa faktor yang dapat menunjang prestasi belajar adalah siswa itu sendiri, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Lingkungan keluarga juga sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, sehingga bukan hanya sekolah yang berperan didalam proses pendidikan siswa, akan tetapi orang tua sebagai manusia yang pertama berinteraksi dengan anak juga turut berperan. Peranan orang tua dalam membantu dalam proses pendidikan anak antara lain menjadi tutor anak dalam belajar di rumah, memberikan tanggung jawab kepada anak, memberikan rasa sayang, memberikan kepercayaan, perlindungan serta rasa nyaman dalam keluarga. Dengan kondisi yang kondusif dalam lingkungan keluarga mendorong anak untuk dapat berprestasi dalam sekolah.

Matematika merupakan mata pelajaran yang ada dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Menurut Davis (dalam Ngo, 2010) matematika merupakan pokok pengajaran yang mempunyai pengaruh besar dalam bidang studi yang lain. Matematika juga sangat diperlukan untuk menunjang keberhasilan siswa dalam menempuh pendidikan yang lebih tinggi (Setyoningrum, 2010). Pentingnya mata pelajaran matematika membuktikan perlunya perhatian khusus terhadap mata pelajaran ini. Perhatian ekstra dari orang tua kepada anak mengenai permasalahan ini dapat membantu dan mendorong anak untuk dapat berprestasi.

(3)

3

tenaga guru serta lingkungan yang baik dalam sekolah orang tua berharap anaknya mendapatkan pendidikan yang baik dan berkualitas serta dapat berprestasi. Dengan predikat sebagai sekolah yang baik membuat setiap anak akan bersaing secara ketat dalam mencapai prestasi belajar, dukungan orang tua agar anak selalu bersemangat dan tidak putus asa dalam mencapai prestasi sangat diperlukan.

Berdasarkan pemaparan di atas menunjukan bahwa peran orang tua tidak hanya mendidik tetapi juga mempersiapkan masa depan anak dengan memberikan pendidikan terbaik dalam memilih sekolah. Sementara itu lingkungan keluarga, orang tua memberikan nilai-nilai, norma kasih sayang, fasilitas belajar untuk anak dan mendorong anak untuk terus berprestasi. Penelitian Yusniyah (2008) yang menyatakan bahwa pola asuh berpengaruh terhadap prestasi belajar anak, dimana pola asuh menurut Habibi (2006) merupakan sikap orang tua dalam berinteraksi dengan anak-anaknya. Beberapa penelitian korelasional yang dilakukan oleh Amadhi (2008) memperoleh hasil bahwa ada pengaruh antara pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar. Serupa dengan Amadhi (2008), Christiani (2009) mengatakan bahwa ada hubungan yang positif antara pola asuh orang tua dengan prestasi belajar siswa baik pada anak sulung, tengah maupun bungsu. Dalam penelitian ini diperoleh bahwa pola asuh demokratis memberikan prestasi belajar siswa lebih baik dari pada pola asuh otoriter dan permisif. Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Widhiyawati (2009) mengatakan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pola asuh dengan prestasi belajar.

Keberadaan SMA N 1 Salatiga sebagai salah satu sekolah ungulan dan berprestasi menimbulkan suatu pertanyaan Apakah siswa siswi sekolah tersebut mendapatkan pola asuh demokratis dari orang tuanya? , di a a telah dipaparkan bahwa pola asuh orang tua berpengaruh terhadap prestasi belajar, serta pendapat Shochib (2001) menyatakan bahwa pola asuh demokratis merupakan bentuk pola asuh yang paling efektif. Maka penulis mengajukan judul Pe garuh Pola Asuh De okratis Ora g tua terhadap Prestasi Belajar Mate atika “iswa “MA N 1 “alatiga .

B. Batasan Masalah

Penelitian ini dilaksanakan pada siswa SMA N 1 Salatiga kelas XI. C. Rumusan Masalah

(4)

4

D. Tujuan Penelitian

Mengetahui pengaruh pola asuh demokratis orang tua terhadap prestasi belajar matematika siswa SMA N 1 Salatiga kelas XI.

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Sebagai sumbangan yang diharapkan memperkaya keilmuan mengenai pola asuh dan pemahaman kajian studi pendidikan matematika, khususnya mengenai pengaruh pola asuh demokratis orang tua terhadap prestasi belajar matematika, serta dapat menjadikan masukan bagi penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

Referensi

Dokumen terkait

perbedaan prestasi belajar siswa berdasarkan pola asuh orang tua (pola asuh otoriter, pola asuh demokratis dan pola asuh permisif) pada mata pelajaran akuntansi

Adapun kaitan antara persepsi pola asuh demokratis dengan penyesuaian diri pada remaja dapat digambarkan bahwa remaja yang memiliki persepsi pola asuh secara

Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak yang mandiri, dapat mengontrol diri, mempunyai hubungan baik dengan teman, mampu menghadapi stress,

Pola asuh menurut Baumrind (dalam Yusuf 2008) terdiri dari tiga kecenderungan pola asuh orang tua yaitu: “pola asuh demokratis, pola asuh otoriter, dan pola asuh

2.5.1 Pengaruh pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar siswa Pola asuh orang tua atau pendidik yang diapresiasi anak. sebagai undangan,bantuan, bimbingan, dan

Pola asuh demokratis, pola asuh ini diterapkan ibu ketika berdiskusi berkaitan keputusan untuk masa depan anak, dimana orang tua memberikan bimbingan dan arahan kepada

Kesimpulan yang dapat dirumuskan dari penelitian ini adalah:Ada hubungan yang signifikan dengan arah negatif antara variabel pola asuh orang tua demokratis dengan

Ali Akbarjono, M,Pd dan Pembimbing 2 Adi Saputra, M.Pd Kata kunci : pola asuh demokratis, hasil belajar, dan pendidikan agama Islam Tujuan penelitian ini adalah untuk dapat