• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 292009188 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 292009188 BAB III"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

31 3.1. Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis quasi experiment . Quasi experiment atau disebut juga eksperimen semu merupakan pengembangan dari eksperimen murni (true experimental design). Jenis penelitian ini dipilih karena kelompok kontrol tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variable-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

Penelitian ini melibatkan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen merupakan kelompok yang diberi tindakan cara mengajarnya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Make A Match, sedangkang kelompok kontrol merupakan kelompok yang diberi

tindakan cara mengajarnya menggunakan metode demonstrasi.

Dengan mengasumsikan kedua kelompok memiliki kemampuan yang setara, maka desain eksperimen yang dipilih adalahTwo Group Posstest Only.Uji perbedaan dilakukan terhadap hasil belajar matematika siswa yang diberikan diakhir perlakuan (posttest). Secara visual desain ekperimenTwo Group Posstest Onlydapat digambarkan melalui tabel berikut:

O1 X1 O2

O3 X2 O4

Keterangan:

O1 : Hasil belajar kelompok eksperimen sebelum diberi tindakan pembelajaran

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipeMake A Match.

O2 : Hasil belajar kelompok kontrol setelah diberi tindakan pembelajaran

(2)

O3 : Hasil belajar kelompok eksperimen sebelum diberi tindakan pembelajaran

menggunakan metode pembelajaran demonstrasi.

O4 : Hasil belajar kelompok kontrol setelah diberi tindakan pembelajaran

menggunakan metode pembelajaran demonstrasi.

X1 : Tindakan kelompok eksperimen yaitu dengan model pembelajaran

kooperatif tipeMake A Match.

X2 : Tindakan kelompok kontrol yaitu dengan metode pembelajaran

demonstrasi.

3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel penelitian adalah atribut dari seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain. (Hack dan Farhady, 1981 dalam Hamid Darmadi, 2011:20) Sedangkan menurut Kidder (1989) dalam Hamid Darmadi (2011:21) menyatakan bahwa variabel adalah suatu kualitas dimana peneliti ingin mempelajari dan menarik kesimpulan dari penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang terdri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas pada penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match yang diberikan kepada kelompok eksperimen (X1) dan metode pembelajaran

demonstrasi yang diberikan kepada kelompok kontrol (X2). Sedangkan variabel

terikat pada penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa kelas 4 SD. Dalam penelitian ini variabel penelitian perlu didefinisikan secara operasional agar penelitian yang dilakukan tidak melenceng terlalu jauh. Variabel bebas penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match

(3)

Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang dimana siswa memperagakan kerangka bangun ruang balok dan kubus menggunakan tali raffia. Dalam hal ini siswa akan lebih merasakan, melihat, merasakan, dan memahami tentang bangun-bangun ruang sederhana serta sifat-sifatnya.

Variabel terikat pada penelitian ini didefinisikan secara operasional yaitu ketercapaian hasil belajar matematika siswa kelas 4 SD dalam aspek kognitif setelah dilakukan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe Make A Match pada kelompok eksperimen dan metode pembelajaran

demonstrasi pada kelompok kontrol.

3.3. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas 4 SD Negeri Tlompakan 03 dan kelas 4 SD Negeri Delik 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013. Kelompok eksperimen yang ada pada penelitian ini adalah siswa kelas 4 SDN Tlompakan 03 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang, sedangkan yang dijadikan kelompok kontrol pada penelitian ini adalah siswa kelas 4 SDN Delik 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Subjek penelitian yang dipakai sebanyak 45 siswa yang terbagi dalam dua kelompok yaitu kelompok eksperimen sebanyak 25 siswa yang diberi perlakuan pembelajaran menggunakan model Make A Match dan kelompok kontrol sebanyak 20 siswa yang diberi perlakuan pembelajaran menggunakan metode demonstrasi.

(4)

Tabel 4

Data Siswa kelas 4 SDN Tlompakan 03 dan kelas 4 SDN Delik 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2012-2013

Subjek penelitian Kelompok Jenis kelamin Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan

Kelas 4 SDN Tlompakan 03 Eksperimen 13 12 25

Kelas 4 SDN Delik 02 Kontrol 11 9 20

Total siswa keseluruhan 45

Berdasarkan Tabel 4 tersebut menunjukan bahwa subjek penelitian kelompok eksperimen kelas 4 SDN Tlompakan 03 berjumlah 25 siswa diantaranya 13 siswa berjenis kelamin laki-laki dan 12 siswa berjenis kelamin perempuan. Sedangkan kelompok kontrol kelas 4 SDN Delik 02 terdapat 20 siswa yang diantaranya 11 siswa berjenis kelamin laki-laki dan 9 siswa berjenis kelamin perempuan. Jadi jumlah seluruh subjek penelitian sebanyak 45 siswa.

Sebelum perlakuan dilaksanakan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, terlebih dahulu dilakukan uji kesetaraan. Uji kesetaraan bertujuan untuk mengetahui terlebih dahulu kemampuan awal atau kesetaraan dari dua kelompok tersebut. Data yang diuji kesetaraannya adalah data hasil tes sebelum siswa diberi perlakuan. Hasil uji kesetaraan ini dianalisis menggunakan analisis deskriptif yang digunakan untuk mendapatkan gambaran hasil data berupa nilai minimal, maksimal, rata-rata, dan standar deviasi dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

[image:4.595.99.516.161.639.2]

Berikut ini merupakan analisis deskriptif hasil uji kesetaraan dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Tabel 5

Analisis Deskriptif Hasil Belajar Uji Kesetaraan Kelompok Eksperimen Kelas 4 SDN Tlompakan 03 dan Kelompok Kontrol Kelas 4 SDN Delik 02 Pada Mata

(5)

Berdasarkan Tabel 5, dapat dilihat bahwa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sama-sama memiliki nilai minimal sebesar 26. Begitu juga pada skor maksimal kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menunjukan angka 80. Rata-rata dari kelompok eksperimen kelas 4 SDN Tlompakan 03 adalah 51,40 sedangkan pada kelompok kontrol kelas 4 SDN Demilk 02 adalah 43,65. Standar deviasi pada kelompok eksperimen adalah 16,583 sedangkan pada kelompok kontrol adalah 15, 163.

Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui bahwa data hasil belajar dari kedua kelompok berdistribusi normal atau tidak. Analisis data ini menggunakan program SPSS version 18.0 for windows. Uji normalitas data variabel yang digunakan adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Syarat suatu data dikatakan normal apabilasignifikansi lebih dari 0,05. Data yang dianalisis adalah nilai hasil uji kesetaraan yang dilakukan sebelum kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberi tindakan. Berikut ini adalah data hasil uji normalitas kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Tabel 6

Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Uji Kesetaraan Kelompok Eksperimen Kelas 4 SDN Tlompakan 03 dan Kelompok Kontrol Kelas 4 SDN Delik 02 Pada Mata

Pelajaran Matematika Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013

Berdasarkan uji normalitas pada Tabel 6 diperoleh hasil bahwa data homogenitas kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang didapat berdistribusi normal. Hal ini terbukti dengan hasil signifikasi pada kolom

(6)

Untuk memperjelas penyajian data uji normalitas, berikut akan disajikan pula grafik yang menunjukan bahwa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi normal.

(7)

Gambar 2. Grafik Uji Normalitas Hasil belajar Uji kesetaraan Mata Pelajaran Matematika Dari Kelompok Kontrol Kelas 4 SDN Delik 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013

Setelah melakukan uji normalitas data, langkah selanjutnya adalah melakukan uji homogenitas. Uji homogenitas ini digunakan untuk mengetahui apakah data dari masing-masing kelompok penelitian mempunyai varian yang sama atau berbeda secara signifikan. Pada uji homogenitas ini menggunakan bantuan softwareSPSS 18,0 for windowsyaitu dengan tabel F test (Levenes Test)

(8)

Tabel 7

Hasil Analisis Uji Homogenitas Hasil Belajar Uji kesetaraan Kelompok Eksperimen Kelas 4 SDN Tlompakan 03 dan Kelompok Kontrol Kelas 4 SDN Delik 02 Pada Mata Pelajaran Matematika Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013

Berdasarkan Tabel 7 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi data uji kesetaraan sebasar 0,522. Menurut aturan yang ada jika nilai signifikansinya > 0,05 maka H0diterima dan apabila signifikansinya < 0,05 maka H0ditolak dan Ha

diterima. Dari hasil uji homogenitas dapat diketahui bahwa signifikansi 0.522 > 0.05 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Berdasarkan kajian tersebut dapat

dikatakan bahwa varian dari dua kelompok data adalah sama atau homogen. Karena nilaisignifikansilebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol mempunyai varian yang sama atau homogen.

Setalah diuji normalitas dan homogenitas pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dan terbukti berdistribusi normal dan memiliki varian yang sama, maka tahap selanjutnya adalah dilakukan uji t dengan Independet Samples Test. Analisis uji t dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar pada siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

(9)

Tabel 8

Hasil Analisis Uji T Hasil Belajar Uji Kesetaraan Kelompok Eksperimen Kelas 4 SDN Tlompakan 03 dan Kelompok Kontrol Kelas 4 SDN Delik 02 Pada Mata

Pelajaran Matematika Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013

Pada Tabel uji t tersebut diketahui bahwa t hitung bernilai sebesar 1,617. Pengujian menggunakan uji dua sisi (Sig. (2-Tailed)) dengan tingkat signifikansi 0,05. H0 diterima apabila signifikansinya > 0,05, sedangkan H0 ditolak jika

signifikansinya < 0,05. Berdasarkan pada Tabel 8 tingkat signifikansi antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menunjukan nilai sebesar 0,113 > 0,05 maka H0 diterima. Hal itu berarti menyatakan bahwa tidak ada perbedaan

antara rata-rata hasil belajar uji kesetaraan kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol secara signifikan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol merupakan kelompok yang setara.

3.4. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.4.1. Teknik Pengumpulan Data

(10)

Teknik tes digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa sebelum dan sesudah diberikan tindakan dalam kelas. Pemberian tes sebelum dilakukan tindakan pada kelas disebut juga uji kesetaraan, sedangkan tes yang diberikan kepada siswa setelah diberikan tindakan pada kelas tersebut disebut post tes. Tes ini diberikan kepada kedua kelompok yang akan digunakan untuk penelitian, dimana soal yang diberikan terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya pada sekolah lain. Soal yang diberikan berupa soal pilihan ganda berjumlah 15 butir soal.

Teknik observasi yang dilakukan peneliti ini digunakan untuk mengamati keterlaksanaan proses pembelajaran dalam kelas. Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran matematika kelas IV SDN Tlompakan 03 dan siswa kelas IV SDN Delik 02 dengan materi menyebutkan sifat-sifat bangun ruang sederhana.

Sedangkan teknik dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data tentang identitas dari siswa, suasana saat pembelajaran, keadaan sekolah, dan sebagai bukti sudah dilakukannya penelitian pada kedua kelompok tersebut.

3.4.2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen lembar observasi dan instrumen lembar tes.

3.4.2.1.Lembar Observasi

(11)

Tabel 9

Kisi-Kisi Lembar Observasi Dalam Model Pembelajaran kooperatif tipeMake A Match

Tahap

Pembelajaran Sintaks Pembelajaran Item atau Tindakan

Kegiatan awal Guru mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti pelajaran

Guru mengucapkan salam pembuka

Guru melakukan presensi dan menanyakan kesiapan siswa untuk mengikuti pelajaran Guru melakukan apersepsi dan motivasi kepada siswa

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa

Guru menjelaskan langkah-langkah kegiatan yang nanti akan dilakukan siswa Kegiatan inti Guru menjelaskan materi

seperti biasa

Guru menjelaskan materi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Guru menyiapkan beberapa kartu undian yang berisi sifat dari bangun ruang tertentu.

Guru menyiapkan undian berisi materi yang baru saja dijelaskan.

Setiap siswa mendapat satu buah kartu undian

Guru membagikan satu kartu kepada setiap satu siswa.

Siswa memikirkan isi dari kartu undian tersebut termasuk sifat dari bangun ruang apa.

Siswa memikirkan tentang isi kartu yang dipegang termasuk kelompok yang mana.

Setiap siswa mencari kelompok yang mempunyai sifat dari bangun ruang yang sama

Guru menyuruh siswa untuk mencari kelompok yang memiliki ciri-ciri sama seperti yang dipegang.

Siswa yang tidak

mendapatkan kelompok setelah waktu yang ditentukan habis, diberi hukuman yang membangun.

(12)

Adapun kisi-kisi dari lembar observasi yang dilakukan pada kelas kontrol dengan pembelajaran menggunakan metode demonstrasi adalah sebagai berikut.

Tabel 10

Kisi-Kisi Lembar Observasi Dalam Metode Pembelajaran Demonstrasi Setelah satu babak kartu

undian dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu undian yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya

Setelah satu babak undian dikocok lagi agar tiap siswa mendapat undian yang berbeda dari sebelumnya.

Siswa mencari kelompok kembali dengan undian yang berbeda, dan seterusnya.

Siswa mengerjakan soal latihan sebagai tindak lanjut dari pembelajaran tadi.

Siswa bersama guru

mengkoreksi dan membahas soal latihan.

Kegiatan akhir Guru membuat kesimpulan Siswa bersama guru membuat rangkuman dari pembelajaran tadi.

Guru memberi kesempatan

kepada siswa untuk

menanyakan tentang hal-hal yang belum dipahami.

Guru membagi soal evaluasi kepada siswa untuk dikerjakan.

Tahap

Pembelajaran Sintaks Pembelajaran Item atau Tindakan

Kegiatan awal Guru mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti pelajaran

Mengucapkan salam pembuka Melakukan presensi dan menanyakan kesiapan siswa untuk mengikuti pelajaran Guru melakukan apersepsi dan motivasi kepada siswa

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

(13)

Guru menjelaskan langkah-langkah kegiatan yang nanti akan dilakukan siswa

Kegiatan inti Guru menunjukan alat dan bahan yang akan digunakan saat demonstrasi.

Guru menyajikan gambaran sekilas tentang materi sifat-sifat bangun ruang sederhana

Guru menjelaskan tentang

materi yang akan

didemonstrasikan secara sekilas

Guru menjelaskan tentang

materi yang akan

didemonstrasikan secara sekilas Guru menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan berupa tali raffia.

Guru menyuruh siswa maju

kedepan untuk

mendemonstrasikan bahan pelajaran yang sudah disiapkan oleh guru.

Guru menunjuk 8 siswa untuk mendemonstrasikan alat dan bahan tersebut.

Siswa mendemonstrasikan bahan pelajaran yang sudah disiapkan guru.

Siswa memperagakan sebagai titik sudut dan tali raffia sebagai rusuk kubus

Siswa diminta untuk membuat kerangka kubus menggunakan tali raffia yang sudah disediakan.

Siswa yang tidak ikut memperagakan, memperhatikan dan menganalisisnya.

Guru meminta 8 siswa yang lainnya untuk maju ke depan kelas.

Dengan cara yang sama, siswa diminta untuk membuat kerangka balok menggunakan tali raffia yang sudah tersedia Kegiatan akhir Guru bersama siswa

mendiskusikan hal-hal yang

muncul pada saat

demonstrasi berlangsung.

Guru menampilkan miniatur bangun ruang sederhana lainnya seperti tabung, kerucut, dan bola. Kemudian siswa menganalisis bangun tersebut. Tiap siswa mengemukakan

hasil analisisnya dan juga pengalaman siswa setelah mendemonstrasikan dan melihat demonstrasi.

Siswa bersama guru membuat rangkuman dari pembelajaran tadi.

Guru membuat kesimpulan. Guru memberi kesempatan

(14)

3.4.2.2.Tes Hasil Belajar

Lembar tes yang dibuat peneliti berguna untuk mengukur seberapa tingkat hasil belajar matematika siswa kelas IV dari kedua SD. Lembar tes diberikan sebelum melakukan penelitian dan setelah proses belajar mengajar berlangsung. Sebelum melakukan penelitian dilakukan tes karena untuk mengetahui tingkat kesetaraan hasil belajar matematika kelas IV dari kedua SD. Setelah proses belajar mengajar diberikan tes guna untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa setelah diberi tindakan pada kedua kelompok tersebut. Berikut adalah table kisi-kisi tes hasil belajar siswa.

menanyakan tentang hal-hal yang belum dipahami.

(15)

Tabel 11

Kisi-Kisi Soal Tes Matematika Dengan Materi Sifat-Sifat Bangun Ruang Sederhana Pada Siswa Kelas 4 SD

Standar kompetensi

Kompetensi

dasar Indikator Item Soal

8. memahami sifat-sifat bangun ruang sederhana dan hubungan atar bangun datar

8.1 menentukan sifat-sifat bangun ruang sederhana

Membedakan sisi, rusuk dan titik sudut dalam sebuah bangun ruang

14, 19, 32

Menemukan sisi, rusuk, dan titik sudut dari gambar bangun ruang balok dan kubus

1, 15, 43

Menghitung banyak sisi, rusuk, dan titik sudut dari bangun ruang kubus dan balok

2, 8, 27, 33, 48, 50

Menentukan sisi dan rusuk yang sejajar dari bangun ruang balok dan kubus

16, 20, 28, 45

Menemukan sisi dan rusuk yang sama dari bangun ruang balok

10, 29, 39

Menyebutkan ciri-ciri dari bangun ruang kubus

3, 22, 34, 40, 47 Menyebutkan ciri-ciri dari

bangun ruang balok

4, 9, 21, 41 Menemukan sisi, rusuk, dan

titik sudut dari gambar bangun ruang tabung, kerucut, dan bola

5, 18, 31

Menghitung banyak sisi, rusuk, dan titik sudut dari bangun ruang kerucut, tabung, dan bola

6, 11, 17, 25, 30, 35, 37, 42, 44 Menyebutkan ciri-ciri dari

bangun ruang tabung

7, 36, 49 Menyebutkan ciri-ciri dari

bangun ruang kerucut

13, 23, 46 Menyebutkan ciri-ciri dari

bangun ruang bola

(16)

3.5. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini sebelumnya telah dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas pada siswa kelas 5 SDN Karanganyar 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Uji validitas dan uji reliabilitas ini di lakukan pada tanggal 20 21 Februari 2013. Subjek yang digunakan dalam uji validitas dan uji reliabilitas ini adalah 30 siswa.

3.5.1. Validitas Instrumen

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian harus benar-benar valid dan sudah di uji validitasnya. Menurut Sugiyono (2010:348) mengatakan bahwa instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur.

(17)

Tabel 12

Hasil Uji Validitas Instrumen Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 5 SDN Karanganyar 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun

Pelajaran 2012/2013

No Indikator Item soal Soal valid Soal tidak

valid 1 Membedakan sisi, rusuk dan titik

sudut dalam sebuah bangun ruang

14, 19, 32 14, 19, 32

-2 Menemukan sisi, rusuk, dan titik sudut dari gambar bangun ruang balok dan kubus

1, 15, 43 43 1, 15,

3 Menghitung banyak sisi, rusuk, dan titik sudut dari bangun ruang kubus dan balok

2, 8, 27, 33, 48, 50

8, 27, 48, 50 2, 33

4 Menentukan sisi dan rusuk yang sejajar dari bangun ruang balok dan kubus

16, 20, 28, 45

20, 45 16, 28

5 Menemukan sisi dan rusuk yang sama dari bangun ruang balok

10, 29, 39 10 29, 39

6 Menyebutkan ciri-ciri dari bangun ruang kubus

3, 22, 34, 40, 47

34, 40 3, ,22, 47 7 Menyebutkan ciri-ciri dari

bangun ruang balok

4, 9, 21, 41 4, 21, 41 9 8 Menemukan sisi, rusuk, dan titik

sudut dari gambar bangun ruang tabung, kerucut, dan bola

5, 18, 31 5 18, 31

9 Menghitung banyak sisi, rusuk, dan titik sudut dari bangun ruang kerucut, tabung, dan bola

6, 11, 17, 25, 30, 35, 37, 42, 44

6, 11, 25 17, 30, 35, 37, 42, 44

10 Menyebutkan ciri-ciri dari bangun ruang tabung

7, 36, 49 36, 49 7

11 Menyebutkan ciri-ciri dari bangun ruang kerucut

13, 23, 46 13 23, 46

12 Menyebutkan ciri-ciri dari bangun ruang bola

12, 24, 26, 38

(18)

Berdasarkan hasil uji validitas tersebut dari 50 soal yang ada, terdapat 25 soal yang valid dan 25 soal yang tidak valid. Untuk melihat keterangan lebih jelas dan rinci dari hasil validitas instrumen soal tes ini, telah terlampir pada bagian lampiran.

3.5.2. Uji Reliabilitas

Setelah dilakukan uji validitas, selanjutnya instrumen diuji reliabilitasnya. Hasil penelitian yang reliabel adalah hasil penelitian yang terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. (Sugiyono, 2010:348).

Menurut Nunnaly (Surapranata, 2009:114) koefisien reliabilitas 0,7 sampai 0,8 cukup tinggi untuk suatu penelitian dasar. Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual setelah pembelajaran.

Pada penelitian ini, uji reabilitas dianalisis menggunakan SPSS 18,0 for windows.Hasil uji reliabilitas instrumen soal dapat dilihat pada Tabel 13 berikut:

Tabel 13

Hasil Uji Reliabilitas Soal Tes

R e liab ility S ta tis tics

C ro nb a c h' s

A lp ha N o f Item s

.77 3 5 0

Berdasarkan Tabel 13 Tersebut dapat disimpulkan bahwa instrumen yang dipakai reliabel karena pada kolom Cronbach s Alpha tercantum nilai 0,773, itu artinya koefisien reliabilitasnya sudah cukup tinggi diatas 0,7.

3.6. Teknik Analisis Data

(19)

Dalam penelitian ini data yang terkumpul dari hasil post tes pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dilakukan pengujian perbedaan rata-rata yaitu memakai uji t (Independent Sample T-Tes). Penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS 18,0 for windows. Agar kesimpulan yang diambil tidak menyimpang maka terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat yaitu dengan uji normalitas dan uji homogenitas.

Dari hasil analisis uji normalitas didapatkan hasil signifikansi pada kelompok eksperimen yaitu 0,200 dansignifikansi pada kelompok kontrol adalah 0,061. maka dapat disimpulkan bahwa kedua data yang diperoleh berdistribusi normal karenasignifikansilebih dari angka 0,05.

Uji prasyarat yang kedua adalah uji homogenitas. Hasil analisis signifikansinya lebih dari 0,05 yaitu sebasar 0,522, dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok homogen. Setelah dinyatakan berdistribusi normal dan homogen kedua kelompok dapat diberikan tindakan yang berbeda yaitu kelompok eksperimen diberi tindakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipeMake A Matchdan kelompok kontrol diberi tindakan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran demonstrasi.

Dalam melakukan uji normalitas dan uji homogenitas pada post tes, Langkah-langkahnya sama dengan uji analisis yang dilakukan pada saat uji pra-penelitian. Setelah analisis post tes dilaksanakan yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas maka, dapat dilakukan uji analisis selanjutnya yaitu uji hipotesis. Pada tahap pengujian hipotesis ini dilakukan dalam penelitian dengan menggunakan uji t-test (Independent Sample T-Test). Kriteria berdasarkan signifikansi adalah jika signifikansi (>0,05) maka Ho diterima dan Haditolak dan

jika signifikansi (< 0,05) maka Hoditolak dan Ha diterima. Berikut ini merupakan

hipotesis yang diuji dalam penelitian ini yaitu: OX1= OX2maka Hoditerima dan Haditolak

OX1 OX2maka Hoditolak dan Haditerima

Dimana:

(20)

OX2 : Hasil belajar matematika siswa kelas 4 SD setelah diberi tindakan

H0 : Tidak ada perbedaan hasil belajar matematika secara signifikan antara

siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipeMake A Matchdan siswa yang diajar dengan metode pembelajaran demonstrasi. Ha : Ada perbedaan hasil belajar matematika secara signifikan antara siswa

yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Matchdan siswa yang diajar dengan metode pembelajaran demonstrasi. Sedangkan melihat dari tingkat signifikansi hasil yang didapat dari uji t maka kriteria tersebut disimpulkan sebagai berikut:

Sig = 0,000 s/d 0,010, maka hasil sangat signifikan Sig = 0,011 s/d 0,050, maka hasil signifikan Sig = di atas 0,050, maka hasil tidak signifikan

Melalui uji t dalam penelitian ini diharapkan dapat menemukan perbedaan hasil belajar matematika antara penerapan model kooperatif tipe Make A Match

Gambar

Tabel 5Analisis Deskriptif Hasil Belajar Uji Kesetaraan Kelompok Eksperimen Kelas 4
Tabel 6Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Uji Kesetaraan Kelompok Eksperimen Kelas 4
Gambar 1. Grafik Uji Normalitas Hasil belajar Uji kesetaraan Mata Pelajaran
Gambar 2. Grafik Uji Normalitas Hasil belajar Uji kesetaraan Mata Pelajaran
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Bidang Studi Pendidikan Agama Islam Kelas V SD N 2 Kaliwungu.. Hasil wawancara penulis dengan kepala sekolah SD

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 21 ayat (2) dan Pasal 25 ayat (5) Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2014 tentang Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas

Allah telah meniadakan (Menghapuskan )aspek dari hukum taurat yang telah membuat bangsa Israel menjadi bangsa yang terpisah/istimewah. Di dalam Yesus Kristus, kamu yang dahulu

Pembelajaran berbasis kecerdasan emosional dan spiritual akan membuat peserta didik berinteraksi satu dengan lainnya untuk mendapatkan solusi terbaik terhadap permasalahan yang

Pengaruh kepercayaan Terhadap Niat Beli Kosmetik Maybelline Disurabaya variabel kepercayaan menjadi variabel kedua, berdasarkan uji t yang telah di lakukan oleh

a) Akar Imajiner, dapat terjadi jika &#34; nilai diskriminannya kurang dari 0 (D &lt; 0), maka persamaan kuadrat, tidak mempunyai dua akar imajiner &#34;. b) Determinan, yang

melakukan penelitian yang membahas tentang “ Pengaruh Kesadaran Merek, Asosiasi Merek, dan Harga terhadap Keputusan Pembelian sepatu Adidas di Surabaya”. 1.2

Penyimpangan yang dilakukan oleh para mahasiswa dengan keikutsertaan mereka dalam permainan judi online, dapat terjadi karena terdapat sesuatu yang membuat mereka tertarik