Yulijar, 2015
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES PADA PEMBELAJARAN IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES PADA
PEMBELAJARAN IPA
(PenelitianTindakanKelas di Salah Satu SD NegeriCihampelas 3 Kota Bandung
Kelas V Semester II TahunAjaran 2014/2015)
SKRIPSI
DiajukanuntukMemenuhiSebagiandariSyaratuntukMemperolehGelarSarjanaPendi
dikan Program StudiPendidikan Guru SekolahDasar
Oleh
Yulijar
1105119
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
DEPARTEMEN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2015
Yulijar, 2015
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES PADA PEMBELAJARAN IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES PADA
PEMBELAJARAN IPA
Oleh
Yulijar
1105119
Sebuahskripsi yang
diajukanuntukmemenuhisebagiandarisyaratmemperolehgelarSarjanapada Program
Studipendidikan Guru SekolahDasar
©Yulijar
Junli 2015
Hakciptadilindungiundang-undang
Skripsiinitidakbolehdiperbanyakseluruhnyaatausebagian,
Yulijar, 2015
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES PADA PEMBELAJARAN IPA
Yulijar, 2015
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES PADA PEMBELAJARAN IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR DIAGRAM ... ix
BAB IPENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 3
D. Manfaat Penelitian ... 4
BAB IIKAJIAN PUSTAKA ... 6
A. Metode Eksperimen ... 6
1. Pengertian Metode Eksperimen ... 6
2. Tujuan Metode Eksperimen ... 6
3. Langkah-langkah Pembelajaran Metode Eksperimen... 7
4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Eksperimen... 7
B. Keterampilan Proses ... 8
1. Pengertian Keterampilan Proses ... 8
2. Hal yang Harus diperhatikan dalam Keterampilan Proses ... 9
3. Indikator Keteramilan Proses... 11
C. Pembelajaran IPA di SD ... 13
1. Hakikat IPA ... 13
2. Hakikat Pembelajaran IPA di SD... 14
D. Pesawat Sederhana... 15
1. Pengertian Pesawat Sederhana ... 15
2. Jenis-jenis Pesawat Sederhana ... 16
vi
Yulijar, 2015
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES PADA PEMBELAJARAN IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 20
F. Kerangka Berpikir ... 20
G. Definisi Operasional ... 21
BAB IIIMETODE DAN PROSEDUR PENELITIAN...23
A. Metode Penelitian ... 23
B. Desain Penelitian ... 24
C. Lokasi Penelitian ... 25
D. Subjek Penelitian ... 25
E. Waktu Penelitian... 25
F. Instrument Penelitian ... 25
G. Prosedur Penelitian ... 27
H. Pengolahan dan Keabsahan Data ... 29
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...33
A. Latar Penelitian ... 33
1. Deskripsi Kondisi Awal ... 33
2. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian... 34
B. Temuan-temuan Penelitian ... 47
1. Deskripsi Hasil PenelitianSiklus I ... 47
2. Deskripsi Hasil PenelitianSiklus II ... 61
3. Ringkasan ... 72
C. Keterbatasan Penelitian ... 78
BAB VSIMPULAN DAN REKOMENDASI... 80
A. Simpulan ... 80
B. Rekomendasi ... 80
DAFTAR PUSTAKA ... 82
LAMPIRAN - LAMPIRAN ... 84
vii
Yulijar, 2015
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES PADA PEMBELAJARAN IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Klasifikasi Persentase IPK KPS ... 31
Tabel 4.1 Hasil Aktivitas Siswa Berdasarkan Catatan Lapangan Siklus I ... 47
Tabel 4.2 Hasil Penilaian Keteramilan Proses Sains Siklus I ... 58
Tabel 4.3Persentase IPK KPS Siklus I ... 60
Tabel 4.4 Hasil Aktivitas Siswa Berdasarkan Catatan Lapangan Siklus II ... 61
Tabel 4.5 Hasil Penilaian Keteramilan Proses Sains Silus II ... 79
viii
Yulijar, 2015
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES PADA PEMBELAJARAN IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Sistem Pembelajaran IPA ... 14
Gambar 2.2 Prinsip Kerja Pengungkit Golongan I ... 16
Gambar 2.3 Prinsip Kerja Pengungkit Golongan II ... 17
Gambar 2.4 Prinsip Kerja Pengungkit Golongan III (Pinset) ... 17
Gambar 2.5 Prinsip Kerja Alat-alat Bidang Miring ... 18
Gambar 2.6 Prinsip Kerja Katrol Tetap ... 18
Gambar 2.7 Prinsip Kerja Katrol Bebas... 18
Gambar 2.8 Prinsip Kerja Katrol Rangkap ... 18
Gambar 2.9 Prinsip Kerja Katrol Ganda/Takal ... 19
Gambar 2.10 Roda Berporos (Kursi Roda) ... 19
Gambar 2.11 Kerangka Berpikir Penelitian ... 21
ix
Yulijar, 2015
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES PADA PEMBELAJARAN IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Perbandingan Penilaian Keterampilan proses
Siklus I dan Siklus II ... 75
Diagram 4.2 Perbandingan Persentasem Indikator Keterampilan proses
Yulijar, 2015
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES PADA PEMBELAJARAN IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
105/S/PGSD-Reg/9A/Juli/2015 BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Menurut Ebbutt
(dalam Wiriaatmadja, 2009, hlm. 12) mengemukakan bahwa penelitian
tindakan adalah kajian sistemik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek
pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam
pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari
tindakan-tindakan tersebut. Sedangkan Arikunto (2013, hlm. 135) bahwa penelitian
tindakan kelas, yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru ke kelas atau di
sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau
peningkatan proses dan praksis pembelajaran.
Dari pengertiandi atas dapat disimpilkan bahwa penelitian tindakan kelas
adalah upaya perbaikan dari hasil refleksi mengajar guru dengan tujuan untuk
menyempurnakan atau meningkatkan proses dan praksis pembelajaran.
Adapun tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut Ruswandi
Hermawan (2010, hlm.69) adalah suatu upaya untuk menjelaskan berbagai
aspek dari hubungan antar ketergantungan materi subyek, pembelajaran, dan
pengajar sehubungan dengan isu totalitas dan logika internal dari tugas social
mengkontruksi pengetahuan dari proses belajar mengajar. Jadi pada dasarnya
penelitian tindakan kelas dilaksanakan dengan tujuan untuk memperbaiki
kegiatan pembelajaran.
Penelitian tindakan kelas ini merupakan metode penelitian kualitatif.
Penelitian tindakan kelas mencoba mewujudkan keingintahuan peneliti secara
utuh mengenai apa sebenarnya yang terjadi di dalam kelas melalui observasi
kegiatan proses belajar mengajar. Terdapat dua tujuan yang ingin dicapai oleh
penelitian kelas, diantaranya:
a. Mencoba mengatasi kesulitan yang dialami oleh studi tindakan (action
research) dengan menjaga pekerjaan tetap konsistensi terhadap dasar teori
24
Yulijar, 2015
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES PADA PEMBELAJARAN IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Mengembangkan penelitian yang tidak terjangkau oleh peneliti standar;
yaitu, kehidupan nyata di dalam kelas sebagai dunia mikro pendididkan
yang dicoba diungkapkan menggunakan metodologi tertentu dengan
melihatnya sebagai upaya mengkontruksi pengetahuan.
B. Desain Penelitian
Model PTK yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model
spiral yang terdiri dari tahapan perencanaan (planning), pelaksanaan (acting),
pengamatan (observing), sdan reflektif (reflecting), dan perencanaan kembali
merupakan dasar untuk suatu ancang-ancang pemecahan masalah (Ruswandi
Hermawan, 2010, hlm. 143).
Gambar 3.1 Model Desain Kemmis & Mc Tanggart
Tahapan-tahapan pada model penelitian tindakan kelas di atas dapat diuraikan
sebagai berikut:
a. Perencanaan tindakan (planning) yaitu rencana tindakan apa yang akan
dilaksanakan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan tingkah
laku dan sikap sosial sebagai solusi.
b. Pelaksanaan tindakan (acting) yaitu apa yang akan dilaksanakan oleh
peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang
25
Yulijar, 2015
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES PADA PEMBELAJARAN IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Pengamatan (observing) yaitu mengamati atas hasil atau dampak dari
tindakan yang dilaksanakan.
d. Refleksi (reflecting) yaitu mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil
atau dampak dari tindakan.
C. Lokasi Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas V SDN Cihampelas 3
Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015. Penelitian tindakan kelas dilakukan di
kelas V karena pada hasil observasi yang peneliti dapatkan, bahwa
pembelajaran IPA di kelas V kurang mengembangkan keterampilan proses
sains. Penelitian yang peneliti lakukan di kelas V dengan menerapkan metode
eksperimen dapat meningkatkan keterampilan prose sains siswa.
D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas yang peneliti lakukan yaitu kelas V
SDN Cihampelas 3 Kota Bandung dengan jumlah siswa 30. Siswa laki-laki
berjumlah 13 dan siswa perempuan berjumlah 17.
E. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan pada semester dua tahun
ajaran 2014/2015, tepatnya pada hari kamis tanggal 30 April 2015 untuk siklus
I. Sedangkan untuk siklus II akan dilaksanakan pada hari kamis tanggal 7 April
2015.
F. Instrumen Penelitian
Dalam kamus KBBI instrument adalah sarana penelitian berupa
seperangkat tes untuk mengumpulkan data sebagai bahan pengolahan. Jadi
isntrumen adalah alat untuk mengumpulkan data sebagai bahan penelitian.
Dalam penelitian tindakan kelas ini akan menggunakan dua jenis instrument,
yaitu:
1. Instrumen Pembelajaran
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksananaan Pembelajaran (RPP) merupakan instrumen
pembelajaran yang harus ada sebelum penelitian dilaksanakan.
26
Yulijar, 2015
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES PADA PEMBELAJARAN IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
eksperimen. Dengan menyiapkan RPP terlebih dahulu guru akan lebih
mudah untuk melakukan pembelajaran pada saat penelitian nanti.
b. Lembar Kerja Siswa
Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan instrument yang akan
digunakan untuk memudahkan siswa dalam kegiatan pembelajaran
untuk meningkatkan keterampilan proses. Dengan menggunakan LKS
ini memudahkan siswa dalam melakukan percobaan dikarenakan
langkah-langkah percobaan terdapat di LKS.
2. Instrumen Pengungkap Data
Instrumen pengungkap data adalah alat bantu yang dipilih dan
digunakan oleh penelitian dalam kegiatannya mengumpulkan agar
kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya (Trianto,
2012, hlm. 54). Instrumen pengungkap data yang peneliti gunakan adalah
sebagai berikut:
a. Lembar Kerja Siswa
Lembar Kerja Siswa (LKS) ini digunakan sebagai alat ukur penilaian
keterampilan proses siswa. Siswa akan melakukan percobaan sesuai
langkah yang terdapat di LKS kemudian setelah siswa melakukan
percobaan siswa harus mengisi LKS. Jawaban siswa ini merupakan
data keterampilan proses siswa yang didapat melalui pengalaman
percobaan yang dilakukan oleh siswa.
b. Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa
Lembar observasi aktivitas guru dan siswa ini digunakan untuk
mengetahui aktivitas belajar siswa saat diterapkannya metode
eksperimen. Pengungkap data ini akan dilakukan atau di isi oleh para
observer.
c. Catatan Lapangan
Catatan lapangan digunakan untuk menuliskan temuan-temuan berupa
aktivitas yang dilakukan siswa. Dimana aktivitas siswa tersebut di luar
kesesuaian langkah-langkah RPP yang telah di susun sebelumnya
27
Yulijar, 2015
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES PADA PEMBELAJARAN IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
G. Prosedur Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus
dijalankan dalam 4 tahap, yaitu perencanaan (Planning), pelaksanaan (Acting),
pengamatan (Observing), dan refleksi (Reflecting).
Siklus I
a. Tahap Perencanaan
a. Mengajukan permohonan izin penelitian kepada Kepala Sekolah dan
guru kelas V SDN Cihampelas 3 Kota Bandung.
b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
menerapkan metode eksperimen pada mata pelajaran IPA kelas V
tentang materi pesawat sederhana.
c. Menyiapkan media, alat peraga, dan sumber pembelajaran.
d. Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS).
e. Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru dan siswa
f. Menyiapkan lembar catatan lapangan
g. Membuat kesepakatan dengan guru dan rekan sejawat sebagai observer
dan memberikan penjelasan kepada observer tentang hal-hal yang harus
dilakukan observer.
b. Tahap Pelaksanaan
a. Memberikan lembar observasi kepada observer untuk diisi.
b. Melaksanakan pembelajaran IPA Kelas V sesuai dengan RPP yang
telah dibuat.
c. Mencatat dan mendokumentasikan semua aktivitas belajar siswa yang
terjadi pada lembar observasi sebagai sumber data yang akan digunakan
pada tahap refleksi. Mencatat dan mendokumentasikan ini dilakukan
oleh para observer.
c. Tahap Pengamatan
Pengamatan dilakukan oleh para observer pada saat pelaksanaan guru
mengajar. Observer mengamati kesesuaian guru dalam mengajar sesuai
dengan RPP yang telahdisusun. Selain itu observer juga mengamati seluruh
aktivitas siswa dalam saat melakukan proses pembelajaran. Aktivitas siswa
28
Yulijar, 2015
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES PADA PEMBELAJARAN IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu d. Tahap Refleksi
Peneliti melakukan analisisdari data yang telah terkumpul pada siklus I.
Data yang dianalisis berupa data aktivitas guru dan siswa, data keterampilan
proses siswa yang berupa LKS, dan data catatan lapangan. Setelah peneliti
menganalisis semua data-data tersebut, peneliti langsung merencanakan
pembelajaran untuk siklus II. Pada siklus II ini peneliti merefleksi
kekurangan di siklus I agar tidak terjadi lagi pada siklus II.
Siklus II
a. Tahap Perencanaan
1) Melakukan perbaikan dari kelemahan pada siklus I untuk dijadikan
perbaikan pada siklus II
2) Membuat RPP dengan memperhatikan refleksi pada siklus I.
3) Menyiapkan media, alat peraga, dan sumber pembelajaran.
4) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS).
5) Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru dan siswa
6) Menyiapkan lembar catatan lapangan
7) Membuat kesepakatan dengan guru dan rekan sejawat sebagai
observer dan memberikan penjelasan kepada observer tentang hal-hal
yang harus dilakukan observer.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Memberikan lembar observasi kepada observer untuk diisi.
2) Melaksanakan pembelajaran IPA Kelas V sesuai dengan RPP yang
telah dibuat untu siklus II.
3) Mencatat dan mendokumentasikan semua aktivitas belajar siswa yang
terjadi pada lembar observasi sebagai sumber data yang akan
digunakan pada tahap refleksi. Mencatat dan mendokumentasikan ini
dilakukan oleh para observer.
c. Tahap Pengamatan
1) Observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa
pada saat proses pembelajaran dengan mnegisi lembar observasi.
2) Peneliti menyesuaikan apakah kegiatan yang dilakukan pada siklus II
29
Yulijar, 2015
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES PADA PEMBELAJARAN IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu d. Refleksi
Hasil yang diperoleh pada tahap pengamatan dikumpulkan untuk dianalisis
dan dievaluasi oleh peneliti, untuk mendapatkan suatu simpulan.
Diharapkan setelah akhir siklus II, tingkatan kemampuan keterampilan
proses siswa pada pembelajaran IPA meningkat.
H. Pengolahan Data dan Keabsahan Data
1. Pengolahan Data
Pengolahan data yang akan digunakan oleh peneliti adalah
pengolahan data secara kualitatif dan kuantitatif. Pengolahan data
kualitatif digunakan untuk mngolah data mengenai aktivitas siswa dalam
setiap proses pembelajaran yang datanya didapat dari lembar observasi
aktivitas guru dan siswa. Sedangkan pengolahan data kuantitaf dugunakan
untuk mnegolah data keterampilan proses siswa yang didapat dari LKS.
a. Analisis Data Kualitatif
Data kualitatif berbentuk deskriptif, berupa lisan atau tulisan
tentang tingkah laku manusia yang dapat diamati. Data kualitatif itu
berwujud uraian terperinci, kutipan langsung, dan dokumentasi kasus
(Sutopo, A, 2010, hlm. 4).
Miles dan Huberman (dalam Sutopo, A, 2010, hlm. 7) Terdapat
beberapa jalur analisis data kualitatif yang telah dimodifikasi, yaitu
reduksi data, klasifikasi data, penyajian data, penafsiran data, dan
penarikan kesimpulan. Adapun penjelasannya sebagai berikut.
Penjelasan dari ke empat jalur analisis data kualitatif yang telah
dimodifikasi adalah sebagai berikut:
1) Reduksi Data
Merupakan bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan,
mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi
data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat diambil.
2) Klasifikasi Data
Data yang diperoleh dari lapangan dikelompokkan berdasarkan
aktivitas guru dan siswa ke dalam jenis-jenis kegiatan pembelajaran
30
Yulijar, 2015
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES PADA PEMBELAJARAN IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3) Penyajian Data (Data Display)
Penyajian data merupakan kegiatan ketika sekumpulan informasi
disusun sehingga memberi kemungkinan akan adanya penarikan
kesimpulan bentuk penyajian data kualitatif berupa teks naratif
(berbentuk catatan lapangan), matriks, grafik, jaringan, dan bagan.
4) Penafsiran Data
Penafsiran data merupakan kegiatan ini dimaksudkan untuk
menafsirkan kegiatan pembelajaran yang sudah baik dan belum
baik sesuai rencana. Untuk kegiatan yang dianggap belum baik
maka dicari penyebabnya dan memberikan solusi untuk
memperbaikinya.
5) Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan hasil analisis yang dapat
digunakan untuk mengambil tindakan atau untuk menyimpulkan
hasil pengolahan data.
b. Analisis Data Kuantitatif
Selanjutnya analisis kuantitatif yang digunakan dalam penelitian
ini diperoleh dari skor hasil LKS siswa sebagai berikut:
1) Perhitungan Skor Perolehan Nilai Siswa
Nilai= Skor yang diperoleh
Jumlah Skor Maksimal X100
2) Pengolahan Data Hasil Rata-rata Kelas
31
Yulijar, 2015
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES PADA PEMBELAJARAN IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3) Penialaian Ketuntasan Belajar
Penilaian ketuntasan belajar siswa ditentukan oleh Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan sekolah pada mata
pelajaran IPA kelas V yaitu 70.
4) Pengolahan Data Penilaian Keterampilan Proses Sains
Keterampilan proses sains siswa diukur dengan menggunakan
Lembar Kerja Siswa (LKS). Penilaian untuk setiap kriteria aspek KPS
diberi skor dari 0 sampai dengan 2 sesuai dengan indikator yang telah
dibuat dalam pedoman penilaian KPS. Berikut cara untuk mengetahui
peningkatan KPS yaitu dengan menghitung IPK (Indeks Prestasi
Kelompok). Adapun cara menghitung IPK dengan menggunakan rumus
sebagai berikut.
IPK = Mean
SMI x 100%
Keterangan:
IPK = Indeks Prestasi Kelompok
Mean = Rata-rata kelas
SMI = Skor maksimum aspek.
Tabel 3.1 Klasifikasi Persentase IPKKPS
Persentase Kategori
>90 Sangat Terampil
75% – 89% Terampil
55% – 74% Cukup Terampil
31% – 54% Kurang Terampil
< 30% Sangat kurang Terampil
Panggabean,198 (dalam Sa’adah, 2011)
2. Keabsahan Data
Keabsahan data dalam penelitian kualitatif dilakukan untuk
membuktikan nilai kebenaran data dari hasil observasi aktivitas guru dan
siswa serta catatan lapangan. Keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan
32
Yulijar, 2015
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES PADA PEMBELAJARAN IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Alat pengumpul data berupa lembar observasi aktivitas guru dan siswa
yang bersifat terbuka.
b. Alat pengumpul data berupa LKS yang disusun sesuai dengan indikator
keterampilan proses sains.
c. Teknik Triangulasi Data
Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara
mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.
Misalnya data diperoleh dengan observasi, dokumentasi, catatan
lapangan. Bila dengan ketiga teknik uji kredibilits data tersebut,
menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi
lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain, untuk
memastikan data mana yang dianggap benar. Atau mungkin semuanya