LAPORAN PENDAMPINGAN KELUARGA KKN-PPM UNUD PERIODE TAHUN 2016
DESA/KELURAHAN : BANYUPOH
KECAMATAN : GEROKGAK
KABUPATEN/KOTA : BULELENG
ERNITA CAROLINA SITUMORANG 1312025009
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
Daftar Isi
LAPORAN PENDAMPINGAN KELUARGA KKN-PPM UNUD ... i
PERIODE TAHUN 2016 ... i
ERNITA CAROLINA SITUMORANG... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR... iv
BAB I ... Error! Bookmark not defined.
1.1 Profil Keluarga Dampingan ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 1. 1 profil keluarga dampingan ... Error! Bookmark not defined.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ... Error! Bookmark not defined.
BAB II ... Error! Bookmark not defined.
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH .. Error! Bookmark not defined.
2.1 Permasalahan Keluarga ... Error! Bookmark not defined.
2.2 Masalah Prioritas ... Error! Bookmark not defined.
BAB III ... Error! Bookmark not defined.
USULAN DAN SOLUSI MASALAH ... Error! Bookmark not defined.
3.1 Program ... Error! Bookmark not defined.
3.2 Jadwal Kegiatan ... Error! Bookmark not defined.
BAB IV ... Error! Bookmark not defined.
PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGAError! Bookmark not defined.
4.1 Pelaksanaan ... Error! Bookmark not defined.
4.2 Hasil Pendampingan Keluarga ... Error! Bookmark not defined.
BAB V ... Error! Bookmark not defined.
PENUTUP... Error! Bookmark not defined.
5.1 Simpulan... Error! Bookmark not defined.
5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan Kepada Tuhan Yang Esa kerena berkat anugerah serta
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Pendamping dengan baik dan tepat pada
waktunya serta tidak lupa kerja keras dari penulis untuk menyelesaikan Laporan Pendampingan
Keluarga dengan baik dan tepat pada waktunya serta tidak lupa kerja keras dari penulis untuk
menyelesaikan laporan ini. Laporan ini disusun bertujuan untuk memenuhi persyaratan laporan
KKN-PPM Periode XIII tahun 2016. Program Pendampingan Keluarga (PKK) adalah program
unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN-PPM di
Universitas Udayana serta PKK termasuk dalam program pokok non tema yang wajin
dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifata inividu.
Penulis juga tidak lupa mengucapkan terimah kasih kepada berbagai pihak mulai dari
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Kepala Desa, dan Wayan Sudarna sebagai Kepala Keluarga
dampingan yang telah meluangkan waktunya dan bersedia memberikan informasi serta tidak lupa
penulis ucapkan terima kasih pada teman-teman atas kerjsamanya selama KKN berlangsung.
Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari yang namanya sempurna. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangungn dari semua pihak guna menyempurnakan isi
laporan ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
Banyupoh, Agustus 2016
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN 1.1 Profil Keluarga Dampingan
Kuliah Kerja Nyata Pembeljaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) merupakan
salah satu kegiatan dalam pendidikan tinggi yang diselenggarakan berdasarkan UUD 1945 dan
Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi ( Buku Pedoman KKN-PPM
UNUD,2015:5)
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) adalah suatu
kegiatan intrakurikuler wajib yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan
metode pemeberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa, dalam kegiatan
pemberdayaan masyarakat. KKN juga merupakan wahana penerapan serta pengembangan ilmu
dan teknologi dilkasanakan di luar kampus dalam waktu, mekanisme kerja dan persyaratan
tertentu. Oleh karena itu, KKN-PPM diarahkan untuk menjamin keterkaitan antara dunia
akademik-teoritik dan dunia empirik-praktis. Dengan demikian akan terjadi interaksi sinergis,
saling menerima dan mmberi serta saling asah, asih, dan asuh antara mahasiswa dengan
masyarakat (Buku Pedoman KKN-PPM UNUD, 2016:6).
Ada beberapa macam program KKN-PPM, diantaranya program pokok, program pokok
tambahan dan program bantu. Program pokok adalah program yang harus dilaksanakan oleh setiap
mahasiswa KKN-PPM. Mahasiswa yang bersangkutan bertangungjawab penuh atas program
tersebut, baik secara ilmiah maupun operasional. Program pokok terdiri dari dua jenis program,
yaitu program pokok tema dan non tema (program pendampingan keluarga) (Buku Pedoman
KKN-PPMUNUD, 2016:23)
Program pokok non tema, yakni Program Pendampingan Keluarga (PPK) adalah program
unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN-PPM di
Universitas Udayana. Program Pendampingan Keluarga termasuk program yang wajib
dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu (Buku Pedoman
Maksud PPK adalah untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB dan
kesehatan serta pembinaan lingkungan untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan
mahasiswa mempelajari serta mengawasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan
rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan
ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya (Buku Pedoman
KKN-PPM UNUD, 2016:62).
Sasaran PPK adalah Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang tergolong ke dalam
keluarga pra-sejahtera (Pra-KS) atau keluarga yang mengalami ketertingalan sehingga perlu
pendampingan agar keluar dari ketertinggalannya. Dalam program ini setiap mahasiswa wajib
mendampingi satu keluarga yang tergolong rumah tangga miskin atau keluarga pra-sejahtera
(Buku Pedoman KKN-PPM UNUD, 2016:62)
Secara administratif, Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng
memiliki 5 dusun, yaitu Dusun Kerta Kawat, Dusun Geria, Dusun Banyupoh, Dusun Melanting,
Dusun Karang Sari,.Pelaksanaan Program Keluarga Dampigan dilaksanakan di 5 dusun.Tercatat
di Banyupoh sendiri terdapat 227KK (Kepala Kelurga) yang dikategorikan miskin/kurang
mampu/pra-sejahtera. Salah satu KK kurang mampu/Rumah Tangga Sasaran (RTS) di Dusun
Melanting adalah Wayan Suardana
Wayan Suardana adalah seorang laki-laki yang lahir di Banyupoh pada 31 Desember 1981.
Wayan Suardana menikah dengan seorang perempuan yang bernama Ketut Darmingningsih dan
sudah memiliki dua orang anak yang bernama I Luh Sukeni dan Ketut Bimantara. Penjelasan lebih
lanjut dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Tabel 1. 1 profil keluarga dampingan
No. Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan
1 Wayan
Suardana
Kepala
Keluarga, 35 Tahun Tamat SD
Buruh tani
2
Ketut
Darmingni
ngsih
Ibu Rumah
Tangga 35 Tahun Tamat SD
Buruh tani
anggur Sudah Kawin
3 Luh
Sukeni Anak 15 Tahun
Menempuh
pendidikan di
SMK
Tidak
Bekerja Belum Kawin
4 Ketut
Bimantara Anak 7 Tahun SD
Tidak
Bekerja Sudah Kawin
Bapak Wayan tinggal bersama keluarganya kecilnya. Bapak Wayan memiliki 3 bangunan
rumah, dua diantaranya merupakan kamar tidur dan sebuah bangunan lainnya merupakan dapur.
Jumlah kamar tidur dari ketiga bangunan tersebut adalah 3 kamar tidur. Luas masing-masing
bangunan adalah 3.5 x 4 meter, 3x6 meter, dan 2x4 meter. Bapak sika memilki kamar mandi dan
WC.
Bapak Wayan sudah menggunakan kompor gas untuk memasak. Bapak Wayan
menggunakan penerangan listrik dengan sebesar 450 volt tanpa rekening listrik dengan
pengeluaran sebulan Rp 50000/bulan. Untuk kebutuhan air, keluarga bapak Wayan menggunakan
air mentah yang dimasak terlebih dahulu, sedangkan untuk keperluan air minum keluarga bapak
Sika menggunakan air gunung dimana airnya ditampung dari gunung menggunakan pompa yang
telah dialirin letakknya letaknya jauh dari dari rumah Pak Wayan. Untuk masalah administrasi,
keluarga Bapak Wayan Suardana dan Ibu Ketut Darminingsih sudah memiliki KK (Kartu
Keluarga) dan KTP (Kartu Tanda Penduduk).
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga
Keluarga Wayan Suardana termasuk keluarga dengan ekonomi rendah.Wayan Suardana
bekerja sebagai buruh tani anggur di Desa Banyupoh..Penghasilan yang didapat dari buruh tani
anggur tidak menentu per bulannya. Pekerjaan sebagai petani anggur tentunya tidak mencukupi
memenuhi kebutuhan sehari – hari,tetapi dibantu oleh istri yang juga bekerja sebagai buruh tani
anggur.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
a. Kebutuhan Sehari-hari
Untuk kebutuhan sehari-hari, keluarga Wayan Suardana menghabiskan uang
sebesar ± Rp 50.000 per hari yang digunakan untuk membeli makan keluarga dan
keperluan sekolah anak. Ditambah lagi untuk keperluan membayar listrik yang bapak Sika,
bapak Wayan harus mengeluarkan uang sebesar ±Rp 52.000,00 tiap bulannya sumber air
yang digunakan tidak berbayar dikarenakan mengambil air dari sumbernya langsung yaitu
gunung.
b. Pendidikan
Keluarga Wayan Suardana memiliki pengeluaran biaya pendidikan dan uang
bensin yang cukup besar sekitar Rp 25.000 untuk dua orang anaknya bersekolah di SMK
Gerokgak dikarenakan jarak dari rumah ke sekolah lumayan jauh dan SDN 2 Banyupoh.
c. Kesehatan
Keadaan lingkungan rumah Bapak Wayan Suardana cukup bersih karena Ibu Ketut
Darmaningsing memiliki waktu cukup banyak di rumah dengan alasan pekerjaan yang
tidak menetap. Tetapi untuk kesehatan pribadi sendiri dari Bapak Wayan Suardana
beberapa bulan yang lalu mengalami kecelakaan yang membuat kaki bapaknya patah
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
Untuk mengidentifikasi masalah yang dialami keluarga dampingan, maka dilakukan
beberapa kali kunjungan ke kediaman keluarga dampingan. Selama kunjungan tersebut, dilakukan
pendekatan secara kekeluargaan yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan dengan keluarga
Bapak Wayan mengenai program KKN terutama program KK dampingan, masalah kesehatan
yang dialami, masalah perekonomian, masalah pendidikan, serta mengamati suasana tempat
tinggal Bapak Wayan Suardana
2.1 Permasalahan Keluarga
Dalam waktu satu bulan pendampingan, telah dilakukan 20 kali pertemuan dengan Bapak
Wayan. Dalam jangka waktu tersebut telah diidentifikasikan beberapa permasalahan yang
dikeluhkan oleh keluarga Wayan Suardana. Beberapa masalah yang dihadapi oleh keluarga ini
sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan penulis adalah sebagai berikut.
2.1.1 Masalah Ekonomi
Perekonomian keluarga Bapak Wayan Suardana saat ini masih rendah. Keluarga ini terdiri
dari 4 orang yakni Bapak Wayan Suardana, istrinya yaitu Ketut Darminingsih, anaknya I Luh
Sukeni, dan Ketut Bimantara Saat ini yang bekerja Bapak Wayan Suardana dan Ibu Ketut
Darminingsih sebagai buruh tani anggur dan biaya pendidikan ditangguh oleh Bapak Wayan dan
Ibu Ketut Darminingsih Suardana dan istrinya dari hasil Buruh tani anggur dan pekerjaan
tambahan lainnya.
Saat ini perekonomian Bapak Wayan masih kurang, ini terbukti dari penghasilan total
perbulan dalam keluarga tersebut tidak menentu. Penghasilan tersebut didapat penghasilan perhari
diantaranya penghasilan buruh tani anggur Rp. ± 50.000,00 per hari.
Pengeluaran perbulan pada keluarga ini mencakup kebutuhan sehari-hari yang perbulannya
tidak menentu dengan pemasukan tambahan dari pekerjaan merawat sapi milik orang lain. Dengan
rinciaan biaya listrik sebesar Rp. 52.000,00/bulan dan untuk kebutuhan sehari-hari sebesar
2.1.2 Masalah Keterbatasan Modal yang Dimiliki
Bapak Wayan Suardana memiliki ketrampilan selain buruh tani anggur dikarenakan Bapak
Wayan Suardana sebelumnya pernah mengalami kecelakaan dan masih harus dirawat dan berjalan
dengan menggunakan tongkat tetapi ,masih mampu bekerja sebagai buruh tani anggur dengan
tidak bekerja yang berat.
Adapun ketrampilan yang dimiliki oleh Ibu ketut adalah mampu membuat banten dengan baik
dan berbagai macam kreasi untuk keperluan banten dan juga dapat membuat jajanan bali tetapi
modal yang dimiliki oleh Ibu ketut tidak cukup dikarenakan sulitnya mencari pinjaman dan masih
kurangnya waktu untuk itu.
2.1.2 Masalah Kesehatan
Kesehatan di lingkungan rumah Bapak Wayan sendiri cukup bersih dikarenakan setiap hari
terutama pagi dan sore dibersihkan dan hampir setiap hari juga mereka melakukan aktivitas diluar
rumah sehingga keadaan rumah cukup bersih.
Namun salah satu anggota keluarga dari mereka yaitu Bapak Wayan Suardana sendiri
beberapa bulan yang lalu mengalami kecelakaan patah kaki yang saat itu terjatuh dari motor
sehingga harus menggunakan alat bantu tongkat untuk berjalanan dan bekerja sebagai buruh tani
anggur.
2.2 Masalah Prioritas
Berdasarkan pendampingan keluarga yang telah dijalankan, masalah prioritas keluarga
Wayan Suardana adalah masalah ekonomi. Ini terjadi akibat penghasilan dari bekerja sebagai
buruh tani anggur tidak menentu sedangkan kebutuhan untuk sehari-hari tidak tercukupi. Dan juga
masalah kondisi kesehatan dari Bapak Wayan sendiri, sehingga pengahasilan yang di dapat tidak
menentu dan untuk melakukan pekerjaaan tambahan sangat sulit,dan keterbatasan modal untuk
BAB III
USULAN DAN SOLUSI MASALAH
3.1 Program
Adapun kegiatan yang dilakukan selama kegiatan pendampingan keluarga adalah:
3.1.1 Peningkatan Perekonomian Keluarga
Memberikan saran dan solusi mengenai hal-hal yang dapat dilakukan untuk dapat
meningkatkan perekonomian keluarganya dengan melakukan usaha-usaha yang bermanfaat untuk
meningkatkan kesejahteraan hidup keluarganya. Salah satu contohnya adalah dengan cara
memelihara bebek atau hewan ternak babi melihat lahan yang tersedia dipekarangan Bapak Wayan
cukup untuk dibuatkan kandang. Lahan bisnis yang dimaksud adalah dengan menjual telur bebek
dan atau menjual bebeknya dan hewan ternaknya saat ada upacara keagamaan di Pura. Selain
ternak hewan, istri Bapak Wayan dapat mengasah kemampuan mejejaitan untuk menjual canang
dan sebagainya sebagai usaha tambahan. Selain itu, mahasiswa juga berusaha memberi solusi
berupa pengaturan keuangan rumah tangga baik dari segi pendapatan dan pengeluaran sehari-hari
agar tidak lebih besar pengeluaran daripada pendapatan, sehingga Ibu Ketut bisa menabung untuk
kebutuhan lainnya yang tidak terduga pada nantinya
3.2 Jadwal Kegiatan
Kegiatan KK dampingan dilakukan dalam bentuk kunjungan ke rumah ibu Ganung
sebanyak 22 kali dalam sebulan pelaksanaan KKN-PPM.Adapun kegiatan yang dilakukan selama
kunjungan tersebut adalah sebagai berikut.
No Tanggal Waktu Durasi
(Jam)
Kegiatan
1 23 Juli 2016
17.00-21.00 4
Diskusi dengan kepala dusun
mengenai RTM yang akan dijadikan
2 24 Juli 2016
17.30-18.30 2
Survei alamat keluarga KK
dampinganWayan Suardana.
3 25 Juli 2016
16.00-19.00 5
Mengunjungi KK dampingan utnuk
mencari data profil keluarga
4 26 Juli 2016
16.00-19.00 3
Membantu pekerjaan dapur Ibu Ketut
5 27 Juli 2016
16.00-20.00 4
Membantu pekerjaan Ibu Ketut
membuat lontal untuk sembahyang
6 28 Juli 2016 16.30-
20.00- 3.5
Membantu kegiatan sehari-hari
keluarga Ibu Ketut di kebun anggur
7 29 Juli 2016
15.00-21.00 6
Menemani kegiatan sehari-hari
keluarga Ibu Ketut dan juga
menggali informasi mengenai
keluarga tersebut.
8 30 Juli 2016
17.00-20.00 3
Mengidentifikasi masalah – masalah
secara umum yang dihadapi Ibu
Ketut
9 2 Agustus 2016
15.00-17.00 2
Berbincang – bincang Ibu Ketut dan
juga menggali masalah mengenai
lingkungan tempat tinggal.
10 05 Agustus 2016
16.00-18.30 2.5
Berbincang-bincang mengenai
pekerjaan dan penghasilan yang
diperoleh
11 06 Agustus 19.00- 2
Berbincang – bincang dengan
kesehatan yang sering dihadapi di
keluarga tersebut.
12 07 Agustus 2016
15.00-20.00 5
Menggali berbagai potensi yang ada
pada keluarga tersebut, baik itu
potensi untuk permasalahan
ekonomi, kesehatan, dan
lingkungan.
13 08 Agustus
2016 16.00.00 5
Membantu pekerjaan Ibu Ketut
memetik anggur di kebun
14 10 Agustus 2016
17.00-21.00 5
Menggali hobi atau keahlian lain
yang dimiliki keluarga Wayan
Suardana
15 11 Agustus 2016
15.30-18.00 2.5
Melihat Keadaan Ibu Ketut
16 12 Agustus 2016
15.30-20.00 5.5
Mengikuti kegiatan sehari-hari
keluarga Ibu Ketut. Memberikan
informasi mengenai potensi ekonomi
yang dapat dilakukan oleh keluarga
Ibu Ketut
17 15 Agustus 2016
14.00-20.00 6
Berbincang-bincang dengan ibu
Ketut mengenai keahlian yang
dimiliki lagi.
18 18 Agustus 2016
15.00-20.00 5
Membantu anak dari Ibu Ketut
belajar dan mebantu Ibu Ketut
19 19 Agustsu 2016
14.00-19.00 5
Mengikuti kegiatan sehari-hari Ibu
Ketut dan membantu anak dari Ibu
Ketut belajar
20 20 Agustus 2016
15.00-21.00 6
Mengikuti kegiatan Ibu Ketut
Sehari-hari dan membantu belajar
anak Ibu Ketut
21 22 Agustus 2016
15.00-20.00 5
Mengikuti dan membantu kegiatan
Ibu Ketut sehari-hari
22 23 Agustus 2016
16.00-21.00 4
Berbincang-bincang mengenai solusi
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1 Pelaksanaan 4.1.1 Waktu
Waktu dari pelaksanaan pendampingan keluarga ini termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif
Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam
sebulan. Adapun waktu yang jumlah kunjungan ke keluarga dampingan yang penulis lakukan
selama sebulan adalah sebanyak 22 kali dengan total waktu kunjungan selama 91 jam.
4.1.2 Lokasi
Lokasi pendampingan keluarga adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan.
Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Banyupoh, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng.
Lokasi spesifik dari pelaksanaan kegiatan ini adalah rumah Wayan Suardana di Dusun Melanting,
Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng.
4.1.3 Kegiatan Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pendampingan keluarga ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang
telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN-PPM XI Universitas Udayana di Desa
Banyupoh. Kegiatan yang dilakukan berupa kunjungan ke rumah keluarga Wayan Suardana.
Selama kunjungan tersebut, dilakukan obrolan-obrolan santai bersama anggota keluarga untuk
menciptakan suasana yang nyaman bagi keluarga tersebut dalam menceritakan masalah yang
mereka alami dan menerima solusi yang ditawarkan. Jadwal kunjungan ke keluarga dampingan
dilakukan sebanyak 22 kali selama sebulan, dimana kunjungan rata-rata 3-6 jam untuk tiap
kunjungan, sehingga total kunjungan mencapai 91 jam.
4.2 Hasil Pendampingan Keluarga
Hasil dari pendampingan keluarga Wayan Suardana yaitu :
Hasil dari kegiatan pendampingan yang dilakukan selama ini belum menunjukkan hasil
yang signifikan atau belum sesuai dengan apa yang diharapkan penulis, karena dalam mengatasi
permasalahan ekonomi diperlukan waktu dalam mengatasi permasalahan tersebut. Tetapi
mahasiswa telah berusaha memberi solusi berupa pengaturan keuangan rumah tangga baik dari
segi pendapatan dan pengeluaran sehari-hari agar tidak lebih besar pengeluaran daripada
pendapatan, sehingga bapak Sika bisa menabung untuk kebutuhan lainnya seperti sekolah Luh
Sukeni dan Ketut Bimantara dan biaya yang tidak terduga pada nantinya. Selain itu mahasiswa
juga berusaha untuk memberikan solusi berupa penyuluhan mengenai cara beternak hewan seperti
babi, bebek, atau ayam yang nantinya dapat digunakan sebagai peluang usaha atau membantu
dalam mengurangi pengeluaran saat ada upacara agama,. Menurut penuturan istri Wayan Suardana
beliau akan berusaha bekerja, untuk membantu mencukupi kebutuhan keluarganya
4.2.2 Pendampingan Keluarga Bidang Kesehatan
Hasil dari kegiatan pendampingan yang dilakukan dalam bidang kesehatan menunjukkan
hasil yang cukup. Keluarga Wayan Suardana mengetahui bagaimana mengonsumsi makanan yang
sehat untuk sakit yang sedang dialami oleh suami dari Ibu Ketut serta pola makan yang sehat agar
Bapak Wayan cepat berjalan tanpa menggunakan tongkat. Dan agar tidak sering minum tuak untuk
mempercepat kesembuhan Bapak Wayan
4.3 Kendala Pendampingan Keluarga
Kendala yang dihadapi selama pendampingan keluarga dari Bapak Wayan adalah
mahasiswa tidak dapat membantu secara optimal karena keterbatasan dana dan waktu yang
dimiliki. Dimana pendanaan mahasiswa masih bergantung dari orang tua sehingga mahasiswa
hanya mampu memberikan solusi dalam bentuk bertukar pikiran serta motivasi dalam
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
Dari berbagai hal yang dijelaskan di atas dapat disimpulkan bahwa keluarga
Bapak Wayan Suardana dan Ibu Ketut Darminngsih sebagai keluarga dampingan
memiliki masalah dari segi ekonomi. Solusi yang dapat dilakukan adalah diskusi
membicarakan masalah, memberikan solusi dan motivasi untuk menghadapi masalah
tersebut. Selain memberikan solusi masalah dan motivasi, sumbangan berapa sembako
seperti kebutuhan dapur dan alat mandi juga diberikan untuk meringankan sedikit serta
beberapa edukasi demam berdarah, untuk membantu Bapak Wayan Suardana dalam
bidang kesehatan untuk menghindari makanan yang dilarang saat penyembuhan kaki.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan sebagai tindak lanjut kepada keluarga dampingan
diantaranya tetap bersemangat dan selalu bersyukur untuk menjalani kehidupan dan
dalam mencari nafkah untuk hidup walapun beban hidup ditanggung oleh diri sendiri
harus tetap sabar karena perjalanan hidup masih sangat panjang. Serta memberikan
sedikit gambaran tentang perilaku hidup bersih dan sehat, sehingga keluarga Bapak
Wayan Suardana selalu terjaga kesehatannya. Peran aktif dari keluarga sendiri untuk
mensosialisasikan perilaku hidup bersih dan sehat juga sangat berperan penting untuk
membantu kendala dalam bidang kesehatan dan lingkungan. Dan juga orang tua harus
berperan aktif dalam pendidikan anak baik di rumah maupun diluar rumah agar disiplin
LAMPIRAN
[image:18.612.70.522.327.689.2]Gambar 1. 2 Tampak rumah dari depan Gambar 1. 1 Halaman rumah
Gambar 1.7 Dapur Gambar 1.8 Dapur
Gambar 1.8 Foto bersama keluarga Bapak Wayan Suardana
[image:19.612.331.548.313.485.2] [image:19.612.47.284.535.714.2]