vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
KARAKTERISTIK PENDERITA MALARIA DI KABUPATEN KEPUALAUAN MENTAWAI SELAMA JANUARI-DESEMBER 2012
Janice Surjana, 2014
Pembimbing I : Donny Pangemanan, drg.,SKM. Pembimbing II : Budi Widyarto Lana, dr., M.H.
Malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang dapat menyebabkan kematian. Penyakit ini disebabkan oleh parasit Plasmodium yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles.
Di Indonesia didapatkan 146.978.014 populasi berisiko dengan angka kejadian malaria adalah 1.321.451 kasus. Berdasarkan Annual Parasite Incidence (API), kasus malaria di Indonesia mengalami penurunan pada tahun 2011 dari 1,75 per 1000 penduduk menjadi 1,69 per 1000 penduduk pada tahun 2012.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran penyakit malaria pada selama Januari-Desember 2012 berdasarkan jenis kelamin, kelompok umur, jenis plasmodium, pemeriksaan apusan darah dan Rapid Diagnostic Test.
Penelitian ini merupakan penelitian retrospektif yang bersifat deskriptif observasional terhadap data penderita malaria tahun 2012 dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Penelitian ini menunjukkan penyebaran penyakit malaria di Kabupaten
Kepulauan Mentawai selama Januari-Desember 2012 menginfeksi perempuan 570 orang (52,58 %), dengan kelompok umur > 15 tahun dan jenis Plasmodium adalah Plasmodium falciparum. Jumlah pemeriksaan apusan darah berjumlah 1772 dan Rapid Diagnostic Test berjumlah 518.
viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
CHARACTERISTIC OF MALARIA PATIENT AT MENTAWAI ISLAND REGENCY DURING JANUARY-DECEMBER 2012
Janice Surjana, 2014
1st Tutor : Donny Pangemanan, drg.,SKM. 2nd Tutor : Budi Widyarto Lana, dr., M.H.
Malaria is a fatal disease caused by Plasmodium which is transmitted by Anopheles, and it is one of the major health problems in Indonesia.
In Indonesia there are 146,978,014 populations at risk of suffering this disease with the incidence rate of 1,321,451 cases. Based on the Annual Parasite Incidence (API), there were a noted fall of malaria cases in Indonesia from 1.75 per 1000 population in 2011 to 1.69 per 1000 population in 2012.
The objective of this research was to gain knowledge on the spreading of malaria disease during January-December 2012 and species of plasmodium, based on blood smear examination and Rapid Diagnostic Test.
This method was a restropective observational, in evaluating the data of malaria patients gathered from Mentawai Island Regency in 2012. The result of this research indicates that the spreading of malaria disease in Mentawai Island Regency during January-Desember 2012 infected 570 (52,58 %) female above 15 years old, and the species of plasmodium was Plasmodium falciparum. The amount of blood smear examinations was 1772 examinations while total Rapid Diagnostic Test was 518.
ix Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
LEMBAR PERNYATAAN ... iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 2
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2
1.4Manfaat Penelitian ... 3
1.4.1Manfaat Akademis ... 3
1.4.2Manfaat Praktis ... 3
1.5Metodologi Penelitian ... 3
1.6Kerangka Teoritis ... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Malaria ... 5
2.2 Epidemiologi ... 5
x Universitas Kristen Maranatha
2.4.1 Faktor Parasit ... 7
2.4.2 Faktor Manusia ... 7
2.4.3 Faktor Nyamuk ... 8
2.4.4 Faktor Lingkungan 2.4.4.1 Lingkungan Fisik ... 9
2.4.4.2 Lingkungan Biologik ... 10
2.4.4.3 Lingkungan Sosial-Budaya ... 10
2.5 Siklus Hidup 2.5.1 Siklus Aseksual ... 11
2.5.2 Siklus Seksual ... 12
2.6 Patogenesis ... 13
2.7 Gambaran Klinis ... 14
2.8 Diagnosis Malaria 2.8.1 Anamnesis ... 15
2.8.2 Pemeriksaan Fisik ... 17
2.8.3 Diagnosis Atas Dasar Pemeriksaan Laboratorium ... 17
2.9 Penatalaksanaan ... 19
2.10 Prognosis ... 20
2.11 Pencegahan 2.11.1 Kemoprofilaksis ... 21
2.11.2 Pencegahan Terhadap Vektor/cucukan Nyamuk ... 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian ... 23
3.2 Populasi dan Sampel ... 23
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 23
3.4 Prosedur Penelitian... 23
3.5 Definisi Operasional... 24
xi Universitas Kristen Maranatha
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ... 28
5.2 Saran ... 28
DAFTAR PUSTAKA ... 29
LAMPIRAN ... 33
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Karakteristik Plasmodium sp. ... 6 2.2 Obat Kemoprofilaksis Malaria ... 21 4.1 Jumlah Penderita Malaria Berdasarkan Jenis Kelamin Bulan
Januari-Desember 2012... 25 4.2 Jumlah Penderita Malaria Berdasarkan Kelompok Umur Bulan
Januari-Desember 2012... 26 4.3 Jumlah Penderita Malaria Berdasarkan Jenis Plasmodium Bulan
Januari-Desember 2012... 26 4.4 Jumlah Pemeriksaan Mikroskopis dan Rapid Diagnostic Test Bulan
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
xiv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang dapat menyebabkan kematian (Depkes, 2011). Penyakit ini disebabkan oleh parasit Plasmodium yang ditularkan oleh Anopheles betina. Terdapat beberapa Plasmodium yang dapat menyebabkan penyakit ini, antara lain Plasmodium
falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium malariae, Plasmodium knowlesi dan
Plasmodium ovale. Plasmodium terbanyak ditemukan di Indonesia adalah
Plasmodium falciparum (55%) yang menyebabkan malaria tropika, kemudian Plasmodium vivax (45%) yang menyebabkan malaria tertiana. Sedangkan
Plasmodium malariae, Plasmodium knowlesi dan Plasmodium ovale ditemukan
dalam jumlah yang sedikit (WHO, 2013).
Berdasarkan World Malaria Report tahun 2013, ditemukan 207 juta kasus malaria dan diperkirakan terdapat 627.000 kematian. 90% dari semua kematian malaria terjadi di sub-Sahara Afrika dan 77% terjadi pada anak balita.
Di Indonesia didapatkan 146.978.014 populasi berisiko dengan angka kejadian malaria adalah 1.321.451 kasus (Depkes, 2012). Kasus malaria berdasarkan Annual Parasite Insidence (API) mengalami penurunan pada tahun 2011 dari 1,75
per 1000 penduduk menjadi 1,69 per 1000 penduduk pada tahun 2012 (Kementrian Kesehatan, 2013).
2 Universitas Kristen Maranatha Kabupaten Kepulauan Mentawai mempunyai 76.173 jiwa dengan angka kejadian malaria 1,335 per 1000 penduduk pada tahun 2011 (Depkes, 2012).
Melihat kondisi geografis yang mendukung perkembangbiakan nyamuk Anopheles di Kabupaten Kepulauan Mentawai, maka peneliti melakukan
penelitian tentang karakteristik penderita malaria di Kabupaten Kepulauan Mentawai.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasikan sebagai
berikut :
a. Bagaimana distribusi malaria di Kabupaten Kepulauan Mentawai selama Januari – Desember 2012 berdasarkan jenis kelamin.
b. Bagaimana distribusi malaria di Kabupaten Kepulauan Mentawai selama Januari – Desember 2012 berdasarkan kelompok umur.
c. Bagaimana distribusi malaria di Kabupaten Kepulauan Mentawai selama Januari – Desember 2012 berdasarkan jenis Plasmodium.
d. Berapa jumlah pemeriksaan apusan darah dan Rapid Diagnostic Test di Kabupaten Kepulauan Mentawai selama Januari – Desember 2012.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebaran penyakit
malaria di Kabupaten Kepulauan Mentawai sehingga dapat dilakukan pencegahan lebih dini.
Tujuan Penelitian
3 Universitas Kristen Maranatha a. Penyebaran penyakit malaria berdasarkan jenis kelamin, kelompok umur
dan jenis Plasmodium yang terdapat di Kabupaten Kepulauan Mentawai selama Januari – Desember 2012.
b. Jumlah pemeriksaan apusan darah dan Rapid Diagnostic Test di Kabupaten Kepulauan Mentawai selama Januari – Desember 2012.
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah
1.4.1 Manfaat Akademis
Menambah wawasan tentang penyebaran penyakit malaria di Kabupaten
Kepulauan Mentawai dan sebagai dasar penelitian malaria lebih lanjut.
1.4.2 Manfaat Praktis
Menambah wawasan dan informasi tentang penyakit malaria dan angka kejadian penyakit malaria di Kabupaten Kepulauan Mentawai sehingga dapat dilakukan pencegahan dan penanganan secara cepat dan tepat untuk menurunkan angka kejadian.
1.5 Metodologi Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian retrospektif yang bersifat deskriptif observasional terhadap data penderita malaria selama tahun 2012 dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai.
1.6 Kerangka Teoritis
4 Universitas Kristen Maranatha Secara umum dapat dikatakan bahwa pada dasarnya setiap orang dapat terkena malaria. Perbedaan prevalensi menurut umur dan jenis kelamin sebenarnya berkaitan dengan perbedaan derajat kekebalan akibat variasi keterpaparan kepada cucukan nyamuk. Efektivitas nyamuk untuk menularkan malaria ditentukan dari kepadatan vektor dekat pemukiman manusia, frekuensi menghisap darah, lamanya sporogoni, kesukaan menghisap darah manusia dan lamanya hidup nyamuk harus cukup untuk sporogoni. Faktor lingkungan baik fisik, biologik, maupun sosial-budaya turut mempengaruhi penyebaran malaria (Harijanto, 2000).
Malaria dapat dideteksi dengan pemeriksaan mikroskopis dengan menggunakan sediaan apusan darah dan Rapid Diagnostic Test (RDT). Pada pemeriksaan mikroskopis sediaan apusan darah terdapat kelemahan yang antara lain memerlukan ketersediaan mikroskop cahaya yang memadai dan tenaga pemeriksa yang terampil (Arum, 2006). Oleh karena itu diperlukan pemeriksaan RDT untuk mengatasi kelemahan tersebut.
28 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
1. Penyebaran penyakit malaria di Kabupaten Kepulauan Mentawai selama Januari-Desember 2012 menginfeksi perempuan 570 orang (52,58 %), dengan kelompok umur > 15 tahun dan jenis Plasmodium adalah Plasmodium falciparum.
2. Jumlah pemeriksaan apusan darah berjumlah 1772 dan Rapid Diagnostic Test berjumlah 518 di Kabupaten Kepulauan Mentawai selama Januari –
Desember 2012.
5.2 Saran
Diperlukan usaha preventif lebih giat lagi untuk mengeliminasi malaria dan mencegah timbulnya kasus relaps di Kabupaten Kepulauan Mentawai, seperti penggunaan kelambu berinsektisida selama tidur, melakukan pemberantasan sarang nyamuk, penyemprotan rumah dengan insektisida secara rutin, pembasmian jentik nyamuk malaria dengan larvasida dan penggunaan reppelent.
Diperlukan kegiatan skrining rutin dengan menggunakan sediaan apusan
darah bagi masyarakat kabupaten kepulauan mentawai, agar dapat mendeteksi penyakit ini lebih awal
Diperlukan pemberian pelatihan atau peningkatan keahlian bagi tenaga
29 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA
Arum I., Purwanto AP., Arfi S., Tetrawindu H., Octora M., Mulyanto, Surayah K., Amanukarti. 2006. Uji Diagnostik Plasmodium Malaria Menggunakan Metode Imunokromatografi Diperbandingkan Dengan Pemeriksaan Mikroskopis. Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory, 12(3): 118-22.
Centers for Disease Control and Prevention. 2012. Life Cycle Malaria. http://www.cdc.gov/malaria/about/biology/index.html.
Diunduh pada 27 Mei 2014
Centers for Disease Control and Prevention. 2014. Malaria Diagnosis. http://www.cdc.gov/malaria/diagnosis_treatment/rdt.html.
Diunduh pada 10 Januari 2014
COREMAP. 2007. Letak Geografis.
http://regional.coremap.or.id/mentawai/profil_kabupaten/deskripsi_wilayah/k ondisi_geografis/
Davey, P. 2005. At a Glance Medicine. Amalia Safitri (Ed.). Jakarta: Erlangga.
Depkes. 2008. Pedoman Penatalaksanaan Kasus Malaria di Indonesia.
http://www.pppl.depkes.go.id/_asset/_download/Pedoman_Penatalaksana_ Kasus_Malaria_di_Indonesia.pdf
Diunduh pada 27 Mei 2014
Depkes. 2010. Bersama Kita Berantas Malaria.
30 Universitas Kristen Maranatha Depkes. 2011. Epidemiologi Malaria di Indonesia. Jakarta.
Depkes. 2012. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2011. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Depkes. 2012. Pedoman Tata Laksana Malaria.
http://pppl.depkes.go.id/_asset/_download/Pedoman%20Penatalaksanaan%20 kasus%20 Malaria%202012.pdf
Diunduh pada 27 Mei 2014
Fauci AS., Longo DL., Kasper DL., Braunwald E., Hauser SL., Jameson JL., Loscalzo J. (Eds.). 2008. Harrison's Principles of Internal Medicine. 17th ed. USA: The McGraw-Hill Companies.
Firdaus AS., Irawati N., Amir A. 2014. Gambaran Slide Malaria Berdasarkan Sediaan Darah dari Kepulauan Siberut Mentawai Periode Oktober 2011 – Januari 2012. Jurnal Kesehatan Andalas, 3(2) : 94-97.
Gusra T., Irawati N., Sulastri D. 2014. Gambaran Penyakit Malaria di Puskesmas Tarusan dan Puskesmas Balai Selasa Kabupaten Pesisir Selatan Periode Januari-Maret 2013. Jurnal Kesehatan Andalas, 3(2) : 234-237.
Goldman L., Ausiello D. (Eds.). 2007. Cecil Medicine. 23rd ed. Philadelphia: Saunders Elsevier.
Handayani W., Haribowo AS. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Hematologi. Jakarta : Salemba Medika.
31 Universitas Kristen Maranatha Harijanto PN. 2009. Malaria. Dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III,
edisi 5. Jakarta : Interna Publishing.
Harijanto PN. 2010. Gejala klinik malaria Ringan. Dalam: Harijanto PN (ed.). Malaria dari Molekuler ke Klinis. Edisi ke-2. Jakarta: EGC.
Hungu. 2007. Demografi Kesehatan Indonesia. Jakarta: Grasindo.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2012. Profil Pengendalian Penyakit
dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2011. Direktorat Jendral Pengendalian
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Evaluasi Indikator Program
PP dan PL tahun 2010 s.d 2012. Jakarta.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Profil Pengendalian Penyakit
dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2012. Direktorat Jenderal Pengendalian
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
Laksono RD. 2011. Profilaksis Malaria di Perbatasan Indonesia-Timor Leste. Jurnal CDK 188, 38(7): 503-507.
http://www.kalbemed.com/Portals/6/09_188Profilaksis%20Malaria%20di% 20Perbatasan%20Indonesia-Timor%20Leste.pdf
Diunduh pada 27 Mei 2014
Notoatmodjo S. 2003. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Pemerintah Kepulauan Mentawai. 2012. Letak Geografis.
32 Universitas Kristen Maranatha Prabowo A. 2004. Malaria : Mencegah dan Mengatasi. Jakarta : Puspa Swara.
Rakhman MA., Istiana, Audhah NA. 2013. Perbandingan Efektifitas Rapid Diagnostic Test (RDT) dengan Pemeriksaan Mikroskop Pada Penderita Malaria Klinis di Kecamatan Jaro. Berkala Kedokteran, 1(9) : 31-37.
Riset Kesehatan Dasar. 2008. Laporan Nasional 2007. Departemen Kesehatan, Republik Indonesia: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Rubianti I., Wibowo TA., Solikhah. 2009. Faktor-Faktor Risiko Malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Paruga Kota Bima Nusa Tenggara Barat. Jurnal Kes Mas UAD, 3(3) : 174-184.
WHO. 2012. World Malaria Report 2012. Switzerland: World Health Organization.
WHO. 2013. Malaria.
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs094/en/ Diunduh pada 7 Januari 2014
WHO. 2013. World Malaria Report 2013.