• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS DENGAN STRATEGI BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS V SDN REJOAGUNG 01 Peningkatan Motivasi Belajar Ips Dengan Strategi Bermain Peran Pada Siswa Kelas V SDN Rejoagung 01 Tahun 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS DENGAN STRATEGI BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS V SDN REJOAGUNG 01 Peningkatan Motivasi Belajar Ips Dengan Strategi Bermain Peran Pada Siswa Kelas V SDN Rejoagung 01 Tahun 2013/2014."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS DENGAN STRATEGI BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS V SDN REJOAGUNG 01

TAHUN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat

Sarjana S-1

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

DEBORA DWI ASTUTI NIM: A54E111034

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

2

Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah

Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi/ tugas akhir:

Nama : Drs.Saring Marsudi, M.Pd

NIP/ NIK :

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi/ tugas akhir dari mahasiswa:

Nama : DEBORA DWI ASTUTI NIM : A54E111034

Jurusan : PSKGJ PGSD

Judul Skripsi :.PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS DENGAN STRATEGI BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS V SDN REJOAGUNG 01 TAHUN 2013/2014

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan ini dibuat, semoga dapat digunakan seperlunya.

Surakarta, 11 Januari 2014

Pembimbing,

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(3)

3

SURAT PERNYATAAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Bismillahirohmanirrohim,

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya:

Nama : DEBORA DWI ASTUTI

NIM : A54E111034

Fakultas/ Jurusan : KIP/ PGSD

Jenis : Skripsi

Judul : PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS DENGAN

STRATEGI BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS V SDN REJOAGUNG 01 TAHUN 2013/2014

Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk:

1. Memberikan hak bebas royalti kepada Perpustakaan UMS atas penulisan karya ilmiah saya, demi mengembangkan ilmu pengetahuan.

2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/ mengalih formatkan, mengelola, dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, serta menampilkan dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama sya sebagai penulis/ pencipta.

3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.

Dengan pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Surakarta, Desember 2013 Yang menyatakan

(4)

4 ABSTRAK

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS DENGAN STRATEGI BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS V SDN REJOAGUNG 01

TAHUN 2013/2014

Debora Dwi Astuti, A54E111034, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah

Surakarta, 2013, 121 halaman.

Penelitian ini adalah penelitan tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar IPS siswa kelas V dengan metode bermain peran. Subyek penelitian adalah guru dan siswa kelas V SDN Rejoagung 01 yang berjumlah 20 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Objek penelitian ini adalah motivasi belajar siswa dan strategi pembelajaran bermain peran. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa dan guru. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui, observasi, tes, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif yang terdiri atas reduksi data, triangulasi dan display data, dan penarikan kesimpulan. Indikator motivasi belajar IPS adalah sebagai berikut: (1) ketekunan dalam belajar IPS, (2) perhatian dalam pembelajaran IPS, (3) kemauan dalam belajar IPS, (4) minat dalam belajar IPS. Proses penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing–masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan/observasi, dan refleksi.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan dalam motivasi belajar IPS siswa kelas V SDN Rejoagung 01 setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari tahap pra siklus, siklus I dan siklus II. Pada tahap pra siklus diketahui motivasi belajar siswa rendah dengan prosentase 50%. Pada siklus I terdapat motivasi belajar siswa sedikit meningkat dengan nilai prosentase 45%. Dan pada siklus II motivasi belajar siswa sangat baik dengan prosentase 75%. Hal ini membuktikan adanya peningkatan motivasi belajar siswa dengan penerapan metode bermain peran.

(5)

5 ABSTRACT

INCREASING SOCIAL SUBJECT STUDYING MOTIVATION THROUGH ROLE PLAYING STRATEGIC ON FIFTH GRADE OF SDN

REJOAGUNG 01 STUDENTS YEAR 2013/2014

Debora Dwi Astuti, A54E111034, Elementary School Teacher Education Department, Teachership and Education Faculty, Muhammadiyah Surakarta

University, 2013, 121 pages.

This research is classroom research which its’ goal is for increasing social subject studying motivation of fifth grade students through role playing method. The research subjects are teacher and the fifth grade students of SDN Rejoagung 01 which their numbers are twenty students. There are 10 boys and ten girls. The object of the research is students’studying motivation and role playing studying strategic. The data source of this research are students and teacher. The data capture technical is through observation, test, interview and documentation. Data analysis technical uses qualitative descriptive data analysis which comprise of data reduction, triangulation, data display and summary. Indicators of social subject studying motivation are as follows: (1) dilligence in social subject studying, (2) attentively in social subject studying, (3) willing in social subject studying, (4) interest in social subject studying. The research process is held in two cycles, each cycle consist of four phase, they are: planning, action, observation and reflection.

Based on research result and discussion drawn a summary that there is increasing in social subject studying motivation of fifth grade students SDN Rejoagung 01 after following studying with role playing method. The increasing can be known from pre cycle phase, first phase cycle, and second phase cycle. In pre cycle phase can be known that there are 50% students have low studying motivation. In first phase cycle there are 45% students have motivation increasing. In the second phase cycle, students studying motivation is very good and have percentage 75%. These are the evidence that there is increasing of students studying motivation through applying role playing method.

(6)

6 I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Guru merupakan figur yang memegang peranan penting di dalam pembelajaran kelas. Peran utama guru bukan menjadi penyaji informasi yang hendak dipelajari oleh siswa, melainkan membelajarkan siswa tentang cara mempelajari sesuatu secara efektif (learning how to learn). Oleh karena itu pemahaman akan konsep kurikulum, teori belajar dan cara-cara memotivasi siswa dalam belajar harus dikuasai oleh guru agar mampu merancang dan melaksanakan pembelajaran yang menarik dan memotivasi siswa untuk aktif dalam proses belajar mengajar.

Realitas yang terjadi dalam proses belajar mengajar kelas V Sekolah Dasar Negeri Rejoagung 01 terhadap pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dalam 3 kali ulangan adalah rata–rata hanya 11 siswa (55%) dari 20 siswa yang mencapai penguasaan materi. Selama pembelajaran berlangsung siswa tidak termotivasi terhadap penjelasan guru karena guru dalam mengajar tidak melibatkan siswa secara aktif, bahkan sering guru memberi pertanyaan yang pada akhirnya guru sendiri yang menjawab. Hal tersebut terlihat bahwa pelajaran didominasi oleh guru dan penjelasan guru kurang didukung dengan metode yang sesuai dan menarik perhatian siswa.

Pada umumnya siswa sekolah dasar kurang berminat terhadap mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial karena dianggap sebagai pelajaran yang membosankan karena harus membaca dan menghafalkan materi.

B. Batasan Masalah

Berdasarkan judul diatas maka pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Pembelajaran IPS di kelas V SDN Rejoagung 01 semester I tahun pelajaran 2013/2014.

b. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah bermain peran. c. Aspek yang akan ditingkatkan adalah motivasi belajar. C. Perumusan Masalah

”Apakah dengan strategi pembelajaran bermain peran dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Rejoagung 01 tahun pelajaran 2013/2014?”

D. Tujuan Penelitian

Untuk meningkatkan motivasi belajar IPS melalui strategi bermain peran pada siswa kelas V SDN Rejoagung 01.

E. Manfaat Penelitian

(7)

7

pembelajaran IPS. Selebihnya penelitian ini juga bermanfaat bagi pengembangan ilmu sosial dan menambah khasanah bagi semua pendidikan.

Sedangkan secara praktis hasil penelitian tindakan kelas ini bermanfaat:

a. Bagi siswa SD Kelas V sebagai sarana untuk meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman siswa dalam pembelajaran IPS.

b. Bagi guru SD Kelas V sebagai salah satu alternatif atau referensi untuk meningkatkan motifasi belajar siswa dan sebagai bahan masukan sehingga dapat dijadikan landasan atau pedoman kerja bagi guru kelas dalam pembelajaran IPS.

c. Bagi sekolah, sebagai sumbangan, referensi yang bermanfaat dalam rangka perbaikan pembelajaran IPS pada khususnya dan pembelajaran lain pada umumnya.

d. Bagi pembaca, dapat dijadikan rujukan atau bahan pembelajaran dalam upaya melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

II. LANDASAN TEORI A.Kajian Teori

1.Pembelajaran IPS

a. Tujuan Pembelajaran IPS

Tujuan pembelajaran IPS adalah untuk mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang baik dalam kehidupannya di masyarakat, seperti yang telah dikemukakan oleh Gross, ‘to prepare students to be well functioning citizens in a democratic society’. Selain itu, tujuan IPS adalah untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa menggunakan penalaran dalam mengambil keputusan pada setiap persoalan yang dihadapinya.

b. Hakikat IPS

Ilmu Pengetahuan Sosial adalah mata pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial yang didasarkan pada bahan kajian geografi, ekonomi, sosiologi, antrologi, tata negara, dan sejarah. IPS yang diajarkan di SD terdiri atas dua bahan kajian pokok yaitu pengetahuan sosial mencakup lingkungan sosial, ilmu bumi, ekonomi, dan pemerintahan. Bahan kajian sejarah meliputi perkembangan masyarakat Indonesia sejak masa lampau hingga masa kini (Depdikbud, 1997: 50).

c. Karakteristik Pembelajaran IPS

(8)

8

2.Metode Bermain Peran Dalam Pembelajaran IPS a. Pengertian Bermain Peran

Metode bermain peran adalah berperan atau memainkan peranan dalam dramatisasi masalah sosial atau psikologis. Bermain peran adalah salah satu bentuk permainan pendidikan yang di gunakan unutk menjelaskan perasaan, sikap, tingkah laku dan nilai, dengan tujuan untuk menghayati perasaan, sudut pandangan dan cara berfikir orang lain (Depdikbud, 1964:171).

b. Tujuan Penggunaan Bermain Peran

Tujuan dari penggunaan metode bermain peran adalah sebagai berikut:

1) Untuk motivasi siswa,

2) Untuk menarik minat dan perhatian siswa,

3) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi situasi dimana mereka mengalami emosi, perbedaan pendapat dan permasalahan dalam lingkungan kehidupan sosial anak,

4) Menarik siswa untuk bertanya,

5) Mengembangkan kemampuan komusikasi siswa,

6) Melatih siswa untuk berperan aktif dalam kehidupan nyata. c. Kelebihan dan Kelemahan Strategi Bermain Peran

Kelebihan Metode Bermain Peran adalah sebagai berikut:

1) Siswa melatih dirinya untuk melatih, memahami, dan mengingat isi bahan yang akan didramakan. Sebagai pemain harus memahami, menghayati isi cerita secara keseluruhan, terutama untuk materi yang harus diperankannya. Dengan demikian, daya ingatan siswa harus tajam dan tahan lama.

2) Siswa akan terlatih untuk berinisiatif dan berkreatif. Pada waktu main drama para pemain dituntut untuk mengemukakan pendapatnya sesuai dengan waktu yang tersedia.

3) Bakat yang terdapat pada siswa dapat dipupuk sehingga dimungkinkan akan muncul atau tumbuh bibit seni drama dari sekolah.

4) Kerjasama antar pemain dapat ditumbuhkan dan dibina dengan sebaik-baiknya

5) Siswa memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi tanggung jawab dengan sesamanya.

6) Bahasa lisan siswa dapat dibina menjadi bahasa yang baik agar mudah dipahami orang lain.

Adapun kelemahan dari Metode Bermain Peran adalah sebagai berikut: 1) Sebagian besar anak yang tidak ikut bermain drama mereka menjadi

kurang kreatif.

(9)

9

3) Sering kelas lain terganggu oleh suara pemain dan para penonton yang kadang-kadang bertepuk tangan, dan sebagainya.

4) Metode ini membutuhkan ketekunan, kecermatan dan waktu cukup lama.

5) Guru yang kurang kreatif biasanya sulit berperan menirukan situasi/tingkah laku sosial yang berarti pula metode ini baginya sangat tidak efektif.

Untuk mengantisipasi kelemahan-kelemahan dari strategi belajar Bermain Peran tersebut maka diperlukan langkah-langkah solusi. Langkah-langkah tersebut diantaranya:

1) Guru mendorong anak untuk terlibat dalam bermain peran. Hal ini dapat dilakukan dengan membagi anak dalam kelompok bermain peran.

2) Menyediakan ruang atau tempat yang cukup untuk anak-anak bermain peran. Penyediaan ruang atau tempat ini dapat dilakukan sebelum jam atau hari pelaksanaan bermain peran.

3) Penyediaan ruang atau tempat pelaksanaan bermain peran harus memperhatikan sisi kenyamanan bagi kelas lain. Jangan sampai suara pemain dan penonton mengganggu kelas lain.

4) Guru mempersiapkan dengan matang untuk memahami dan mencermati materi yang akan digunakan sebagai bahan bermain peran.

5) Guru dapat memberikan contoh peran situasi/tingkah laku sosial. Hal ini tentunya mendorong guru untuk terus menggali ide-ide kreatif dalam bermain peran. Penggalian ide-ide kreatif ini dapat diperoleh dengan membaca buku-buku referensi baik cetak maupun elektronik. d. Langkah-langkah dan Persiapan Bermain Peran

Agar proses pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode bermain peran tidak mengalami kaku, maka perlu adanya langkah-langkah yang harus kita pahami terlebih dahulu (Dahlan; 1984) yakni:

a. Identifikasi masalah dengan cara memotivasi para peserta didik, b. Memilih tema,

c. Menyusun skenario pembelajaran, d. Pemeranan,

e. Tahapan diskusi dan evaluasi,

f. Melakukan pemeranaan ulang,melakukan diskusi dan evaluasi, g. Membagi pengalaman dan menarik generalisasi.

3.Motivasi Belajar IPS a. Pengertian Motivasi

(10)

10 b.Prinsip-prinsip Motivasi Belajar

Beberapa prinsip-prinsip motivasi belajar menurut Djamarah (2002:118) seperti dalam uraian berikut:

1) Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar. 2) Motivasi instrinsik lebih utama daripada motivasi ekstrinsik dalam

belajar.

3) Motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman.

4) Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar. 5) Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar.

6) Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar.

c. Pentingnya Motivasi Belajar IPS

Dalam kegiatan pembelajaran, perhatian berperan amat penting sebagai sangkah awal yang memacu aktifitas-aktifitas berikutnya. Dengan perhatian seseorang berupaya memusatkan pikiran, perasaan emosional atau segi fisik dan unsur psikisnya kepada sesuatu yang menjadi tumpuan perhatiannya.

d.Indikator Motivasi Belajar IPS

Berdasarkan pendapat beberapa ahli tersebut, maka indikator motivasi belajar dalam penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi 4 aspek, yaitu:

1) Aspek Ketekunan, meliputi: 2) Aspek perhatian

3) Aspek Kemauan 4) Aspek minat

e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar IPS

Kerangka teori yang digunakan dalam menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah teori “kebutuhan” menurut Maslow, kebutuhan untuk berprestasi (need for achievement), teori atribusi (atribution theory), dan model ARCS menurut Keller.

f.Cara Mengukur Motivasi Belajar IPS

Mengukur tingkat motivasi siswa dilakukan dengan cara observasi yaitu dilihat dari motivasi yang bersifat afektif, yang lebih berkaitan dengan perasaan yang memunculkan dorongan emosi atau kebutuhan dalam diri seseorang. Selanjutnya melihat motivasi yang bersifat kognitif, atau berkenaan dengan pemahaman atau pengetahuan seseorang. (Suciati, 2007: 36).

B. Kajian Penelitian yang Relevan

(11)

11

Tabel Pelaksanaan dan Perbedaan Kajian Penelitian N

o Peneliti V1 V2 V3

1 Elisasongko (2012)

Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Strategi Bermain Peran pada Siswa Kelas IV SDN Ngening Tahun Pelajaran 2012/2013

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Bahasa Indonesia Melalui Penerapan Strategi Bermain Peran pada Siswa Kelas V SDN Rejoagung Tahun Pelajaran 2012/2013

Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Strategi Bermain Peran pada Siswa Kelas III SDN Trangkil Tahun Pelajaran 2012/2013

Peningkatan Motivasi Belajar IPS dengan Strategi Bermain Peran pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Rejoagung 01 Tahun V3 : Hasil Penelitian

(12)

12 C.Kerangka Pemikiran

Kerangka penelitian tindakan kelas ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar Alur Kerangka Berfikir

D.Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka berfikir diatas maka hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: “dengan strategi Bermain Peran dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Rejoagung 01 tahun pelajaran 2013/2014”.

III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian

1. Lokasi

Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di SD Negeri Rejoagung 01 Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati.

2. Waktu

Waktu pelaksanaan diawali bulan Oktober sampai Desember 2013. B. Jenis Penelitian

Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang akan dilakukan oleh peneliti secara langsung. Berdasarkan tujuan penelitian, maka jelas bahwa penelitian ini tidak menguji hipotesis secara kualitatif, akan tetapi lebih bersifat untuk mendeskripsikan data, fakta dan keadaan yang ada. C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek penelitian ini adalah guru kelas V dan siswa kelas V SD Negeri Rejoagung 01 Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati.

KONDISI AWAL

• Motivasi belajar rendah.

• Guru mengajar dengan menggunakan strategi yang konvensional

Siklus I TINDAKAN

Siklus II

Motivasi belajar meningkat KONDISI

(13)

13

2. Objek penelitian ini adalah motivasi belajar siswa dan strategi pembelajaran bermain peran.

D. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data

Dalam pelaksanaan tindakan kelas, ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan peneliti, yaitu:

a. Data kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) yang dapat dianalisis secara deskriptif.

b. Data kualitatif yaitu meningkatkan motivasi belajar IPS siswa. 2. Sumber Data

Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan sumber data dari lember observasi, jurnal siswa dan pedoman wawancara.

E. Rancangan Penelitian

Menurut Arkunto (2008), model penelitian tindakan kelas adalah meliputi 4 tahapan, yaitu Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan dan Refleksi. Berikut gambar tahapan tindakan penelitian:

Siklus I

1. Perencanaan Tahap ini meliputi:

Pelaksanaan

Pelaksanaan

Ke siklus berikutnya jika tujuan belum tercapai Perencanaan

Siklus I

Siklus II Perencanaan

Pengamatan Refleksi

Pengamatan Refleksi

(14)

14

a. Menentukan materi yang akan dijadikan sebagai bahan ajar untuk dipraktekkan dengan menerapkan metode pembelajaran bermain peran.

b. Menyusun Rencana Pelakasanaan Pembelajaran. c. Membuat pedoman observasi bagi siswa maupun guru. 2. Pelaksanaan Tindakan

Tahap ini meliputi:

a. Kegiatan Awal (10 menit) 1) Apersepsi (tanya jawab).

2) Menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan Inti (45 menit)

1) Menjelaskan materi pelajaran menggunakan alat peraga visual. 2) Bersama siswa melaksanakan bermain peran.

3) Membagi siswa dalam beberapa kelompok.

4) Membagi LKS pada siswa dengan memberikan penjelasan petunjuk kerjanya.

5) Mengamati dan membimbing siswa dalam mengerjakan LKS. 6) Menyampaikan kesimpulan materi pelajaran.

7) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum jelas.

c. Kegiatan Akhir (15 menit)

1) Mengadakan evaluasi pada siswa. 2) Analisa hasil evaluasi.

3) Mengadakan refleksi.

4) Memberi tindak lanjut berupa tugas kepada siswa. 3. Pengamatan

Penelitian ini dapat terlaksana atas kerjasama antara peneliti, teman sejawat supervisor, kepala sekolah dan siswa kelas V SDN Rejoagung 01. Teman sejawat mengamati proses berlangsungnya pembelajaran yang difokuskan pada penggunaan strategi pembelajaran Bermain Peran dan mencatat semua temuan saat proses pembelajaran berlangsung.

4. Refleksi

Pada tahap ini peneliti bersama guru melakukan evaluasi dari pelaksanaan tindakan pada siklus I yang digunakan sebagai bahan pertimbangan perencanaan pembelajaran siklus berikutnya. Jika hasil yang diharapkan belum tercapai maka dilakukan perbaikan yang dilaksanakan pada siklus kedua dan seterusnya.

Siklus II

(15)

15 F. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi atau pengamatan ini digunakan untuk memperoleh data konkrit tentang motivasi siswa dalam belajar IPS. Hal ini dapat diketahui adanya peningkatan atau penurunan dari variabel yang diteliti.

2. Tes

Tes digunakan untuk memperoleh data konkrit tentang motivasi siswa dalam belajar IPS. Tes digunakan untuk mengukur pencapaian siswa setelah pelaksanaan pembelajaran. Data yang diperoleh adalah hasil belajar.

3. Dokumentasi

Analisis dokumen dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari arsip dan dokumen baik yang berada di sekolah ataupun yang berada diluar sekolah, yang ada hubungannya dengan penelitian tersebut. Dokumen antara lain berupa silabus, RPP, daftar nama anak, daftar nilai siswa, daftar kelompok dan lembar observasi.

G. Instrumen Penelitian a. Lembar Observasi

Dalam penelitian ini digunakan dua lembar observasi yaitu lembar observasi pelaksanaan model pembelajaran bermain peran dan lembar observasi hasil belajar.

b. Tes Tertulis

Soal tes diberikan untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar IPS setelah pembelajaran.

c. Pedoman Wawancara

Teknik wawancara dipergunakan untuk mengadakan kumunikasi dengan pihak-pihak terkait atau subjek penelitian. Pedoman wawancara ini digunakan untuk mengetahui respon atau tanggapan guru dan siswa mengenai proses pembelajaran dengan menggunakan startegi pembelajaran bermain peran.

d. Dokumentasi

Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini antara lain berupa silabus, RPP, daftar nama anak, daftar nilai siswa, daftar kelompok dan lembar observasi.

H. Validitas Data

(16)

16

1. Triangulasi sumber merupakan teknik pengumpulan data yang sejenis dari berbagai sumber data yang berbeda. Maksudnya data tersebut dilakukan ricek kebenarannya dari sumber lain yang dianggap paham dengan data. 2. Triangulasi waktu artinya data tersebut dicek pada respondent pertama

pada waktu yang berbeda. (Rubino Rubiyanto, 2008:60) I. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan adalah analisis data deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data observasi hasil pembelajaran, hasil wawancara dan jurnal harian. Data tambahan yang diperoleh dari wawancara tidak tersruktur dengan siswa dan data hasil foto kamera sebagai pertimbangan. Kemudian data yang diperoleh dianalisis dalam beberapa tahap sebagai berikut:

1. Reduksi data

Tahap ini dilakukan untuk merangkum data, memfokuskan pada hal-hal penting dalam pembelajaran.

2. Triangulasi

Triangulasi pada penelitian ini dapat dilakukan dengan cara membandingkandata hasil observasi, data wawancara dengan siswa diperkuat dengan data dari jurnal harian, disertai data foto.

3. Display Data

Data hasil reduksi data dan triangulasi kemudian dianalisis dengan analisis deskriptif. Selanjutnya, hasil analisis disajikan dalam bentuk terstruktur sehingga data mudah dipahami secara keseluruhan atau pada bagian tertentu. Data tes dihitung dengan prosentase ketuntasan, yaitu: Jumlah siswa yang tuntas x 100%

Jumlah siswa

Prosentase siswa yang meningkat hasil belajarnya dihitung dengan rumus:

Jumlah siswa yang meningkat dari Siklus I ke Siklus II x100% Jumlah siswa yang mengikuti tes pada kedua siklus

4. Kesimpulan

Data yang diperoleh setelah analisis kemudian diambil kesimpulannya. Apabila belum tercapai dilakukan tindakan selanjutnya dan apabila tujuan penelitian sudah tercapai maka penelitian dihentikan. J. Indikator Pencapaian

(17)

17

Indikator motivasi belajar yang ingin dicapai dalam pembelajaran IPS ini adalah sebagai berikut:

1) Aspek ketekunan 2) Aspek perhatian 3) Aspek kemauan 4) Aspek minat

IV. LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SD Negeri Rejoagung 01 1.Letak Geografis

SD Negeri Rejoagung 01 terletak di Desa Rejoagung, Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati.

2.Visi dan Misi Sekolah a. Visi Sekolah

“Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, cerdas, trampil dan berpengetahuan luas, hemat, tekun dan berwatak disiplin, toleransi sebagai anggota masyarakat”

b. Misi Sekolah

1) Menyelenggarakan pendidikan dengan sistem Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) secara komprehensip yang didukung oleh semua stake hoder (pemangku kepentingan di bidang pendidikan) di Sekolah Dasar berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, serta berazaskan iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2) Melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, untuk mengembangkan life skill (kecakapan/ketrampilan hidup).

3) Menumbuhkan semangat untuk meningkatkan kompetensi akademik dan non akademik secara seimbang dan selaras antara ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

3.Keadaan Sarana Prasarana

SD Negeri Rejoagung 01 telah menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung proses belajar mengajar, diantaranya ruangan yang memadai, perabot ruang kelas dan kantor yang baik.

4.Keadaan Guru

Tenaga Pendidik dan Kependidikan di SD Negeri Rejoagung 01 adalah sebagai berikut:

(18)

18 5.KeadaanSiswa

Jumlah siswa di SD Negeri Rejoagung 01 adalah 127 siswa, dari kelas I sampai kelas VI. Adapun rincian jumlah siswa di SD Negeri Rejoagung 01 Tahun 2013/2014 sebagai berikut :

B. Diskripsi Awal

Hasil wawancara dengan guru kelas ditemukan masalah bahwa motivasi dan hasil belajar siswa rendah hal ini disebabkan karena guru hanya menggunakan metode ceramah saja.

Hasil dari observasi awal ini, diperoleh informasi mengenai masalah yang terjadi di kelas yaitu :

a. Guru terlalu cepat menyampaikan materi pelajaran. b. Siswa kurang konsentrasi dalam pembelajaran.

c. Guru tidak memberikan umpan balik kepada siswa dalam proses pembelajaran.

d. Siswa belum mampu memecahkan soal yang diberikan oleh guru. e. Siswa sulit memahami materi ajar.

f. Siswa merasa bosan dengan metode ceramah yang digunakan guru dalam pembelajaran.

g. Motivasi belajar siswa rendah.

Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, maka perlu dikembangkan strategi yang tepat sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Rejoagung 01. Adapun strategi yang dipilih dan disepakati bersama adalah strategi bermain peran.

C. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Siklus I

a. Perencanaan Tindakan

Siklus I dilakukan pada tanggal 4 Oktober 2013. Pada tahap ini hal-hal yang akan dilakukan meliputi kegiatan–kegiatan sebagai berikut:

1) Menentukan materi yang akan dijadikan sebagai bahan ajar untuk dipraktekkan dengan menerapkan metode pembelajaran bermain peran.

2) Menyusun Rencana Pelakasanaan Pembelajaran sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan.

3) Membuat pedoman observasi bagi siswa maupun guru

(19)

19 b. Pelaksanaan Tindakan

Pada siklus I pelaksanaan tindakan tersebut berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

c. Observasi

Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Pada tahap pengamatan, yang bertugas untuk mengamati adalah guru kelas V. Observasi dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi yang telah disiapkan sebelumnya. Observasi dilakukan untuk mengetahui keberhasilan dan kekurangan guru dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan strategi bermain peran. Hal yang diamati dalam observasi ialah kegiatan guru dan siswa selama mengajar.

Adapun frekuensi skala motivasi belajar siswa siklus I adalah:

d. Refleksi

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru berdasarkan pedoman pengamatan dinilai sudah cukup baik walaupun masih ada beberapa kekurangan dan ada beberapa aspek yang belum dilaksanakan dengan sempurna. Kegiatan belajar mengajar berjalan cukup lancar dan kondisi kelas juga cukup kondusif. Guru cukup berhasil dalam mengelola kelas tetapi perlu ditingkatkan lagi agar tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan dapat dicapai.

Refleksi tindakan I ini mendiskusikan hasil observasi kelas yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil observasi guru dan siswa beberapa hal yang perlu diperbaiki adalah:

Bagi Guru:

1) Guru kurang memberi motivasi kepada siswa agar lebih memperhatikan pembelajaran.

2) Guru kurang mengelola waktu pembelajaran secara efisien 3) Guru tidak menangani pertanyaan dan merespon siswa 4) Guru kurang memelihara ketertiban kelas

5) Guru kurang memantapkan penguasaan materi pembelajaran 6) Guru kurang menunjukkan kegairahan dalam mengajar Bagi siswa:

1) Masih banyak siswa yang belum terbiasa menggunakan strategi bermain peran.

2) Siswa kurang fokus selama pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran belum tercapai.

3) Pada saat pembelajaran berlangsung, ada beberapa siswa yang kemauan untuk belajar masih rendah

Nilai Jumlah

Siswa Persentase Keterangan

1 – 4 5 25% Motivasi rendah

5 – 8 6 30% Motivasi sedang

(20)

20

4) Siswa kurang percaya diri dalam mempertahankan pendapatnya

5) Beberapa siswa belum mampu bekerja secara mandiri dalam kerja kelompok maupun mengerjakan lembar tugas.

Pada siklus I nilai motivasi belajar siswa terlihat ada perubahan. Jumlah siswa yang nilai motivasi belajarnya tinggi ada 9 siswa, atau sekitar 45% dari 20 siswa. Jadi 11 siswa masih perlu perbaikan motivasi. Data tersebut menunjukkan bahwa ada peningkatan motivasi belajar IPS, tetapi belum mampu memenuhi indikator pencapaian keberhasilan dalam penelitian ini, sehingga penelitian pada siklus I harus dilanjutkan ke siklus berikutnya (siklus II) untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

2. Deskripsi Siklus II a. Perencanaan Tindakan

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus II dilakukan pada tanggal 4 November 2013. Adapun tahap perencanaan dari kegiatan siklus II meliputi :

1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan kegiatan pembelajaran yang sudah dikembangkan dari rencana pelaksanaan pembelajarn siklus I.

2) Menyiapkan pedoman observasi bagi siswa dan guru.

Pelaksanaan siklus II ini tetap mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya. Hanya saja pada siklus II ini guru meningkatkan pemberian motivasi kepada siswa agar lebih memperhatikan pembelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada siklus II pelaksanaan tindakan tersebut berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

c. Observasi

Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan untuk mengetahui keberhasilan dan kekurangan guru dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan strategi bermain peran. Hal yang diamati dalam observasi ialah kegiatan guru selama mengajar dan kegiatan siswa dalam mengukuti kegiatan pembelajaran. d. Refleksi

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru berdasarkan pedoman pengamatan dinilai sudah cukup baik. Kekurangan yang ditemukan pada siklus I telah dapat diatasi pada siklus II. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan motivasi belajar siswa selama pembelajaran dan meningkatnya nilai hasil tes formatif siswa.

(21)

21 1) Bagi Guru

a) Guru sudah memberi motivasi kepada siswa untuk memperhatikan pembelajaran.

b) Guru dapat mengelola waktu pembelajaran secara efektif dan efisien.

c) Guru memberikan tanggapan yang baik dalam menjawab pertanyaan siswa.

d) Guru mampu memelihara ketertiban kelas selama proses pembelajaran.

e) Guru memantapkan penguasaan materi pembelajaran.

f) Guru menunjukkan kegairahan dalam mengajar baik pada kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

g) Guru mampu mengkondisikan kelas dan siswa dengan lebih baik bila dibandingkan pada siklus I.

2) Bagi siswa:

a) Siswa sudah memahami dan terbiasa dalam menggunakan strategi bermain peran.

b) Siswa fokus selama pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran tercapai.

c) Pada saat pembelajaran berlangsung, kemauan belajar siswa tinggi.

d) Siswa memiliki rasa percaya diri dalam mempertahankan pendapatnya.

e) Siswa sudah mampu bekerja secara mandiri dan berkonsentrasi dengan tugas masing-masing.

f) Pada saat mengerjakan lembar tugas siswa, siswa tidak mudah putus asa dalam menemukan jawabannya.

Berdasarkan nilai yang diperoleh siswa untuk mengukur motivasi belajar IPS kelas V pada siklus II diperoleh hasil 19 siswa telah memenuhi batas ketercapaian KKM (75) sehingga didapatkan persentase pencapaian KKM hasil belajar 95% dan masih ada 1 siswa atau 5% siswa belum mencapai KKM. Data tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran IPS siswa mengalami peningkatan. Dengan demikian, penelitian tindakan kelas dihentikan pada siklus II.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan lembar observasi pembelajaran guru yang telah dilakukan pada siklus I dengan beberapa kekurangan yang telah diperbaiki pada siklus 2 dapat diketahui bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan strategi bermain peran sangat sesuai diterapkan pada pembelajaran IPS.

(22)

22 penelitian ini, mendukung diterimanya hipotesis bahwa melalui penerapan strategi bermain peran dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Rejoagung 01. Hal ini menguatkan pendapat atau penelitian sebelumnya bahwa penggunaan strategi bermain peran dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

V. PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan keseluruhan siklus yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: “Penerapan strategi bermain peran dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran IPS siswa kelas V SD Negeri Rejoagung 01 Tahun pelajaran 2013/2014”.

Peningkatan motivasi belajar IPS berdampak pada hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas memenuhi KKM >75 adalah sebagai berikut:

1. Pada pra siklus, siswa yang memenuhi KKM adalah 10 siswa dari 20 siswa (50%)

2. Pada siklus I, siswa yang memenuhi KKM adalah 15 siswa dari 20 siswa (85%).

(23)

23 B. Implikasi

Kesimpulan di atas memberikan implikasi bahwa dengan pembenahan cara mengajar dan penggunaan metode yang tepat serta bervariasi dari seorang guru akan memberi pengaruh pada kegiatan belajar siswa yang berdampak terhadap kemampuan siswa dalam menguasai materi yang diajarkan.

Penerapan strategi bermain peran merupakan salah satu strategi yang memiliki manfaat dalam pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam usaha untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di kelas melalui strategi bermain peran, maka diajukan sejumlah saran sebagai berikut:

1. Untuk Guru

a. Hendaknya guru selalu inovatif terhadap pembelajaran agar paradigma lama bahwa guru mengajar hanya duduk, diam, dengar, catat, hafal dapat terkikis.

b. Hendaknya guru menjadi fasilitator dan sumber belajar bagi siswa. c. Hendaknya guru memberikan motivasi belajar yang lebih tinggi

terhadap peserta didik.

d. Melakukan bimbingan secara intensif kepada siswa yang lambat dalam memahami materi pelajaran.

e. Melakukan analisis terhadap berbagai permasalahan yang terjadi. f. Biasakan melakukan perbaikan pembelajaran apabila siswa belum

tuntas dalam pembelajaran. 2. Untuk Siswa

Siswa hendaknya lebih aktif dalam melaksanakan pembelajaran. Dengan strategi pembelajaran bermain peran hasil belajar yang diharapkan menjadi lebih baik.

3. Peneliti Berikutnya

(24)

24

DAFTAR PUSTAKA

Andayani. (2008). Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta: Universitas Terbuka.

Arsyad, Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarata: PT. Raja Garfindo Persada. Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta.

BSNP. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Dirjen Pendidikan Tinggi

Daryanto, HM. 2005. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, S.B. 2000. Guru dan Anak Didik: Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Rajawali. Hamalik, O. 2004. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi.

Jakarta: Bumi Aksara.

Iskandar. 2009. Psikologi Pendidikan. Ciputat: Gaung Persada (GP) Press

Maryadi, dkk. 2011. Pedoman Penulisan Skripsi FKIP. Surakarta: BP-FKIP UMS Moleong, 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya Nana Sudjana. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Baru Algensindo.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.19.2005. Standar Pendidikan Nasional.

Rubino Rubiyanto. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: PGSD FKIP UMS.

Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.

S. Balen, dkk. (1992). Pendidikan IPS. Jakarta: Universitas Terbuka.

(25)

25

Sudijono, A. 2008. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sukardi.2008.Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Sumaatmaja, Nursid. (2003). Konsep Dasar IPS. Jakarta: Universitas Terbuka. Suwandi, Joko. 2010. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).

Surakarta: Muhammadiyah University Press.

Tim Erlangga. (2006). Buku IPS Kelas VI untuk SD/MI. Jakarta: Erlangga.

Undang - Undang Republik Indonesia No. 20. 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Wardhani, dkk. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka. Djunaedi. (2012). Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Bahasa Indonesia

Melalui Penerapan Strategi Bermain Peran pada Siswa Kelas V SDN Rejoagung 01 Tahun Pelajaran 2012/2013.

Elisasongko. (2012). Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Strategi Bermain Peran pada Siswa Kelas IV SDN Ngening Tahun Pelajaran 2012/2013.

Gambar

Tabel Pelaksanaan dan Perbedaan Kajian Penelitian
Gambar Alur Kerangka Berfikir

Referensi

Dokumen terkait

Spektra gugus yang terlihat pada diafragma komposit chitosan sensor akustik serat optik konsentrasi chitosan 0% menunjukkan bilangan gelombang pada 3364 cm -1 yang

Alhamdulillahirabbil’alamin, praise and gratitude only to Allah SWT, the Glorious, the Lord and the Almighty, the Merciful and the Compassionate, who has given

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami unsur-unsur cerpen dalam cerpen KKPK, untuk mengetahui pesan moral yang terkandung dalam cerpen

Thesis: English Department, Faculty of Cultural Sciences, SebelasMaret University. This research was done to analyze c ode choice in the film entitled “ Merry Riana

Buku ini membahas hukum lingkungan dalam masalah dan persepsi yang baru tentang cara bagaimana sistem hukum harus mampu menjawab secara efektif persoalan yang timbul dari benturan

[r]

Hadih maja ini adalah pondasi kuat bagi masyarakat Aceh dalam mempertahankan nilai-nilai religius dan nilai-nilai sosial, sehingga keberadaan hukum adat

[r]