• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas Ekstak Etanol Kulit Buah Delima Putih (Punica granatum L.) Terhadap Durasi Penyembuhan Luka Insisi pada Mencit Swiss Webster Jantan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efektivitas Ekstak Etanol Kulit Buah Delima Putih (Punica granatum L.) Terhadap Durasi Penyembuhan Luka Insisi pada Mencit Swiss Webster Jantan."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH DELIMA PUTIH (Punica

granatum L.) TERHADAP DURASI PENYEMBUHAN LUKA INSISI PADA MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN

Aulia Dwi Ramadhita, 2016

Pembimbing Utama : Lusiana Darsono, dr., M.Kes Pembimbing Pendamping : Cherry Azaria, dr., M.Kes

Luka adalah suatu trauma fisik yang mengakibatkan diskontinuitas kulit. Penyembuhan luka yang baik sangat penting untuk restorasi dari terputusnya jaringan, baik secara anatomi maupun secara fungsional.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol kulit delima putih terhadap durasi penyembuhan luka pada mencit Swiss Webster jantan.

Desain penelitian ini adalah eksperimental laboratorik murni dengan rancangan acak lengkap dilanjutkan dengan mengamati durasi penyembuhan luka yang terbentuk dari ekstrak etanol kulit delima dengan mengukur panjang luka dari hari pertama sampai hari penutupan luka penutupan. Subjek penelitian adalah mencit Swiss Webster jantan berjumlah 21 ekor yang terbagi kedalam 3 kelompok dengan masing-masing kelompok berjumlah 7 ekor mencit. Ekstrak etanol kulit delima putih digunakan sebagai kelompok perlakuan, Hemolok sebagai kelompok kontrol positif dan akuades sebagai kelompok kontrol negatif. Penelitian ini memakai analisis data uji Kruskal-Wallis α = 0.05.

Data mengukur durasi penyembuhan luka dengan mengukur panjang luka dari hari pertama sampai hari penutupan luka sempurna. Hasil penelitian didapatkan durasi penyembuhan luka oleh ekstrak etanol kulit delima putih 40% memiliki rerata 5,4 hari, lebih cepat dibandingkan dengan kontrol positif Hemolok dengan rerata 6,5 hari, dan kontrol negatif akuades dengan rerata 10,2 hari. Pada analisis data uji Kruskal-Wallis didapatkan hasil sangat signifikan dengan nilai p< 0,01.

Simpulan dari penelitian ini adalah ekstrak etanol kulit buah delima putih dapat mempercepat durasi penyembuhan luka insisi pada mencit Swiss Webster jantan.

Kata Kunci: Luka, durasi, ekstrak etanol, kulit buah delima putih, mencit

(2)

v ABSTRACT

WHITE POMEGRANATE (Punica granatum L.) PEEL ETHANOL EXCTRACT EFFECTS TOWARDS WOUND INCISION HEALING DURATION ON MALE

SWISS WEBSTER MICE very important for the restoration of damaged tissue, both anatomically and functionally. The purpose of this study was to determine the effects of white pomegranate peel ethanol extract towards the duration of wound healing on male Swiss Webster mice. This research using experimental laboratoric with complete randomized design followed by examining the duration of wound healing formed from white pomegranate peel ethanol extract. The subjects were 21 male Swiss Webster mice, divided into three groups with 7 mice each group. White pomegranate peel ethanol extract is used as the treatment group, Hemolok as the positive control group and aquades as negative control group. The data were analyzed by Kruskal-Wallis test α =0.05.

The data was measured by the duration of wound healing and the length of the wound from the first day until the closing day of the wound is perfect. The result showed the wound healing duration by white pomegranate peel ethanol extract 40% had a mean of 5.4 days, faster than the positive control Hemolok had a mean of 6.5 days, and the negative control aquades had a mean of 10.2 days. The Kruskal-Wallis test showed a highly significant result with p <0.01.

Conclusions from this research is the white pomegranate peel ethanol extract is able to accelerate wound healing in male Swiss Webster mice.

Keywords : wound, duration, ethanol exctract, white pomegranate peel, mice

(3)

viii DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 2

1.5 Kerangka Pemikiran ... 3

1.6 Hipotesis Penelitian ... 4

(4)

ix

2.2.3 Proses Penyembuhan Luka ... 15

2.2.4 Klasifikasi Penyembuhan Luka ... 17

2.2.5 Komplikasi Penyembuhan Luka ... 18

2.2.6 Faktor Penyulit Dalam Penyembuhan Luka ... 19

2.3 Buah Delima ... 20

2.3.1 Taksonomi dan Morfologi Buah Delima ... 20

2.3.2 Kandungan Buah Delima ... 21

2.3.3 Efek Kulit Buah Delima Terhadap Penyembuhan Luka ... 24

2.4 Hemolok® ... 24

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1 Alat Penelitian ... 26

3.1.2 Bahan Penelitian... 26

3.1.3 Objek Penelitian ... 26

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 27

3.3 Metode Penelitian ... 27

3.3.1 Desain Penelitian ... 27

3.3.2 Variabel Penelitian ... 27

3.3.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 27

3.3.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 27

3.3.3 Besar Sampel Penelitian ... 29

3.4 Prosedur Penelitian... 29

(5)

x BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil ... 32

4.2 Pembahasan ... 34

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 35

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 36

5.2 Saran ... 36

DAFTAR PUSTAKA ... 37

LAMPIRAN ... 39

RIWAYAT HIDUP ... 47

(6)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Kandungan Senyawa pada Buah Delima ... 23

2.2 Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis Kulit Buah Delima... 23

4.1 Durasi Penyembuhan Luka dalam Hari... 32

4.2 Uji Kruskal-Wallis... 34

(7)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1 Skema Kerangka Pemikiran... 3

2.1 Histologi Kulit... 7

2.2 Klasifikasi Penyembuhan Luka... 18

2.3 Buah Delima Putih (Punica granatum L.)... 21

(8)

xiii

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

4.1 Durasi Penyembuhan Luka pada Tiga Kelompok Perlakuan... 33

(9)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Surat Komisi Etik Penelitian... 39

2 Hasil Penelitian... 40

3 Hasil Uji Statistik... 41

4 Dokumentasi Pemberian Bahan Penelitian... 42

5 Pembuatan Ekstrak Etanol Kulit Buah Delima... 44

(10)

Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Luka adalah suatu trauma fisik yang mengakibatkan diskontinuitas kulit.

Penyembuhan luka yang baik sangat penting untuk restorasi dari terputusnya

jaringan, baik secara anatomi maupun secara fungsional (Tanggo, 2013). Data

kesehatan mudik lebaran pada tanggal 27 Juli 2014 menunjukkan jumlah

kecelakaan lalu lintas mencapai 1146 kejadian. Sebanyak 351 orang mengalami

luka berat dan 1376 orang mengalami luka ringan. Jumlah korban yang meninggal

tercatat sebanyak 263 orang. Dari data tersebut diketahui bahwa kasus korban

kecelakaan lalu lintas yang ditangani di puskesmas dan rumah sakit, yang

terbanyak adalah korban luka robek dan luka lecet (Aditama TY,2014). Hal-hal

yang dapat menyebabkan terjadinya luka adalah trauma benda tajam atau tumpul,

zat kimia, perubahan suhu yang ekstrim, sengatan listrik, dan gigitan hewan.

Proses penyembuhan luka terdiri dari tiga fase yaitu, Fase inflamasi, fase

proliferasi dan fase remodelling (Sjamsuhidajat & Jong, 2005).

Pada proses penyembuhan luka dapat digunakan obat tradisional, salah satunya

menggunakan buah delima (Punica granatum L.). Ada dua macam delima yaitu

delima merah dan putih. Delima putih dianggap lebih baik dari pada delima

merah, delima putih mengandung alkaloid lebih banyak sehingga lebih sering

digunakan dalam pengobatan (Dalimartha, 2003).

Beberapa studi menyebutkan manfaat dan keuntungan dari buah delima antara

lain sebagai antioksidan yang mengandung flavonoid dan ellagic acid merupakan

komponen fenol yang dominan pada delima yang sangat baik untuk mengurangi

tubuh dari kerusakan oksidatif (Tanggo, 2013). Kulit buah delima memiliki efek

antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan daging buah dan bijinya (Li et al,

2006).

(11)

Universitas Kristen Maranatha

berikatan dengan albumin dan mengubah fibrinogen larut air menjadi fibrinogen

tak larut yang membentuk koagulan yang hanya menghentikan perdarahan, dan

dari segi ekonomi hemolok® dipandang cukup tinggi sehingga perlu dicari

alternatif lain untuk penyembuhan luka (Diah, 2010).

Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut ekstrak etanol kulit

delima putih terhadap durasi penyembuhan luka insisi pada mencit Swiss Webster

jantan.

1.2 Identifikasi Masalah

Apakah ekstrak etanol kulit buah delima putih memiliki efektivitas

mempercepat durasi penyembuhan luka insisi pada mencit Swiss Webster jantan.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk menganalisa ekstrak etanol kulit buah

delima putih terhadap efektivitas mempercepat durasi penyembuhan luka insisi

pada mencit Swiss Webster jantan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ekstrak etanol kulit buah

delima putih sebagai altermatif penyembuhan luka.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Manfaat akademis adalah untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan

mengenai efektivitas kulit buah delima putih sebagai alternatif terhadap

penyembuhan luka.

Manfaat praktis adalah untuk memberikan informasi terhadap masyarakat

mengenai efektivitas kulit buah delima putih terhadap penyembuhan luka yang

(12)

Universitas Kristen Maranatha

1.5 Kerangka Pemikiran

Proses penyembuhan luka terdiri dari tiga fase yaitu, Fase hemostasis dan

inflamasi yang ditandai oleh terjadinya kerusakan jaringan dan perdarahan. Fase

epitelialisasi dan proliferatif yang ditandai oleh aktivitas fibroblas untuk memulai

angiogenesis, epitelialisasi, dan pembentukan kolagen. Fase remodeling yang

ditandai oleh meningkatnya pembentukan kolagen, sehingga luka dapat sembuh

sempurna (Aslam, Lansky, & Varani, 2006).

Pada jaringan normal, sekresi dan aktifitas Matrix Metalloproteinase-1

(MMP-1) sangat rendah. Namun pada jaringan yang mengalami luka atau

peradangan akan terjadi peningkatan produksi dan sekresi MMP-1. Pengaturan

MMP-1 terjadi pada berbagai tingkatan, seperti transkripsi, modulasi mRNA,

sekresi lokalisasi, pengaktivan zymogen, dan penghambatan aktivitas enzim

proteolitik (Ismail, Sestili, & Akhar, 2012).

(13)

Universitas Kristen Maranatha

Ekstrak kulit buah delima dapat menghambat produksi enzim MMP-1 yang

merupakan enzim yang mendegradasi kolagen, sehingga dapat mempercepat

proses penyembuhan luka (Aslam, Lansky, & Varani, 2006).

Kulit buah delima memiliki karakteristik disusun oleh membran seberat

26-30% dari total berat buah dan mengandung komponen fenol yang substansial

termasuk flavonoids (anthocyanins, cathecin) dan hydrolysable tannins

(punicalin, pedunculagin, punicalagin, gallic, dan ellagic acid). (Afaq, Saleem,

Krueger, Reed, & Mukhtar, 2005).

Kemampuan dan aktivitas antioksidan dan antiinflamasi yang dimiliki oleh

delima disebabkan karena kandungan polifenol yang sangat tinggi, dimana

polifenol yang terkandung dalam delima adalah ellagic acid. Ellagic acid ini

memiliki aktifitas menstimulasi sintesis fibroblas dan mampu menurunkan

produksi Reactive Oxygen Species (Adiga, 2010).

1.6 Hipotesis Penelitian

Ekstrak etanol kulit buah delima putih memiliki efektivitas mempercepat

durasi penyembuhan luka insisi pada mencit Swiss Webster jantan.

(14)

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Simpulan dari penelitian ini adalah ekstrak etanol kulit buah delima putih

memliki efektivitas mempercepat durasi penyembuhan luka insisi pada mencit

Swiss Webster jantan.

5.2 Saran

Saran dari penelitian ini adalah :

(15)

EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH

DELIMA PUTIH (Punica granatum L.) TERHADAP

DURASI PENYEMBUHAN LUKA INSISI PADA

MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

AULIA DWI RAMADHITA

1310013

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(16)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat Rahmat dan

Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang

berjudul “Efektivitas Ekstrak Etanol Kulit Buah Delima Putih (Punica granatum L.) Terhadap Durasi Penyembuhan Luka Insisi pada Mencit Swiss Webster

Jantan” ini.

Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Universitas Kristen Maranatha. Dalam

penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan

dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis

mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Lusiana Darsono, dr., M.Kes sebagai Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Kristen Maranatha dan juga sebagai Pembimbing Utama yang

dengan penuh kesabaran memberikan dorongan, perhatian, bimbingan,

pengarahan, saran, waktu dan tempat dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah

ini mulai dari awal sampai akhir.

2. Cherry Azaria, dr., M.Kes sebagai Pembimbing Pendamping yang dengan

penuh ketekunan mencurahkan perhatian, bimbingan, pengarahan, dan

masukan yang sangat berarti bagi penulis.

3. Seluruh Staf Tata Usaha Fakultas Kedokteran Universitas Kristen

Maranatha yang telah membantu administrasi dalam penyusunan Karya

Tulis Ilmiah ini.

4. Kedua orang tua tercinta, papa Putra Jaya Umar dan mama Endah

Erisnawati, kakak tercinta Faris Waladin, dan juga adik-adik tercinta

Nadila, Ferdiansyah, dan Aninda atas dukungan dan doa yang selalu

diberikan sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan tepat pada

waktunya.

5. Sahabat-sahabat tercinta Risya, Fini, Gisela, Karin, Putri, Selly, Vanny

yang telah bersama-sama berjuang, saling mendukung dan membantu

(17)

vii

6. Sahabat SMA Meutia, Elsi, Awa, Chusna, Nafi atas doa dan dukungan

kepada penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Sahabat SMP Irlia, Ayu, Vina, Dina, Nana, Wisnu, Diva, Rillo, Yusuf,

Desi, Visa, Ulfa atas doa dan dukungan kepada penulis dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Teman-teman pengajian Budi, Arin, Anis, Carol, Nia, Nurul, Rosi, Tila,

Erfi, Bela, Insyi, Anan, Firda, atas doa dan dukungan kepada penulis

dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

9. Teman-teman Antidote Fenny, Ajeng, Pras, Doni, Puput, Danny, Kevin,

Desrah, Annisa, Dandy, Radita, Alfred, Ratna, Tita, Monica, Sendy,

Jessica, Faros, Alfonsa, Dinar, Steffany, Linda, Cindy, Janice, Yosep,

Nino, Agnia, Ibay, Kris, Distya, atas doa dan dukungan kepada penulis

dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

10.Rekan-rekan dan semua pihak yang telah banyak membantu dalam

penelitian.

Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini tentunya tidak lepas dari kekurangan, baik

aspek kualitas maupun aspek kuantitas dari materi penelitian yang disajikan.

Semua ini didasarkan dari keterbatasan yang dimiliki penulis. Penulis menyadari

dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini masih belum sempurna, maka saran dan

kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan demi perbaikan Karya Tulis

Ilmiah selanjutnya. Akhirnya penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini

bermanfaat.

Bandung, November 2016

(18)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Adiga S., Tomar P., Rajput R.R. 2010. Effect of Punica granatum Peel Aqueous Extract on Normal and Dexamethasone Suppressed Wound Healing in Wistar Rats. International Journal of Pharmaceutical Sciences Review and Research

Afaq, F., Saleem, M., Krueger, C., Reed, J., & Mukhtar, H. (2005). Anthocyanin and hydrolysable tannin-Rich Pomegranate Fruit Extract Modulates MAPK and NF-kappaB. International Journal of Cancer, 113.

Aslam, Lansky, & Varani. (2006). Pomegranate Fractiobs Promote Proliferation and Procollagen Synthesis and Inhibit Matrix Metalloproteinasae-1 Production in Human Skin Cells. Ethnopharmacology, 103.

Dalimartha, S. (2003). Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jakarta: Puspa Swara.

Diah. (2010). Feracrylum, Hemostatik Oral Terbaru di Indonesia. Jurnal Medika, XXXVI.

Efron D. E., A. C. (2007). Schwartz's Surgery (8 ed.). New York: McGraw-Hill.

Eroschenko, V. P. (2010). Atlas Histologi diFiore. LWW.

Harahap, P. (2000). Ilmu Penyakit Kulit. Jakarta : Hipokrates.

Ismail, Sestili, & Akhar. (2012). Pomegranate Peel and Fruit Extracts: A review of Potential Anti-Inflammatory and Anti-Infective., 397-405.

Kemas, A. H. (2005). Rancangan Percobaan Aplikatif Kondisional Bidang Pertamanan, Peternakan, Perikanan, Industri dan Hayati. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kusmardiyani, M. D., & Nawawi, D. A. (1992). Kimia Bahan Alam.

Li, Y., Guo, C., Yang, J., Wei, J., Xu, J., & Cheng, S. (2006). Evaluation of Antioxidant Properties of Pomegranate Peel Extract in Comparison With Pomagranate Pulp Extract. Food Chem, 96.

Moenadjat, Y., Setiabudy, R., Astrawinata, D. A., & Gumay, S. (2008, Oktober-Desember). The Safety and Efficacy of Feracrylum as Compared to Silver Sulfadiazine in the Management to Deep Partial Thickness Burn: A Clinical Study Report. Med J Indones, 17, 259-263.

Putri, A. C. (2013). Pengaruh Ekstrak Aqueous Kulit Delima (Punica granatum L.) Peroral terhadap Makrofag, Fibroblas, dan Kolagen pada penyembuhan luka bakar tikus putih.

Rassner. (1992). Dermatologi. Schwarzenberg: EGC.

Robbins. (2010). Pathologic Basic of Disease. New York: Elsevier.

Rukmana, R. (2003). Delima. Yogyakarta: Kanisius.

(19)

Universitas Kristen Maranatha

Tanggo, V. T. (2013). Pengaruh Pemberian Topikal Ekstrak Kulit Delima Pada Penyembuhan Luka Split.

Tortora, G. J. (2009). Principles of Anatomy and Physiology Twelfth Edition (12 ed.). United States of America: John Wiley & Sons, Inc.

Turtay, M. G., Firat, C., Samdanci, E., Oguzturk, H., Erbartur, S., & Colak, C. (2010). Effects of montelukast on burn wound healing in a rat model. Clinical and Investigative Medicine.

Gambar

Tabel
Gambar  Halaman
Grafik Halaman
Gambar 1.1 Skema Kerangka Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian tersebut berisi tentang pembuatan game edukasi ” TTS Asam Basah ” sebagai media pembelajaran Kimia tentang asam dan basah larutan Kimia menggunakan metode

pembelajaran dimulai, suasana kelas terlihat kondusif. Guru kelas VI saat mengajar selalu memiliki variasi sehingga kelas tersebut selalu terlihat kondusif. Selain

Dibandingkan dengan modulasi analog, modulasi digital lebih menjamin keamanan data saat dikirimkan, mampu mengirimkan data dengan kapasitas yang lebih besar dan

Mesin dapat digunakan untuk produksi massal maupun proses bending khusus. Data jumlah produksi dapat ditampilkan melalui HMI sehingga

Hasil analisis dengan menggunakan SPSS menunjukkan bahwa: Acid test ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap earning after tax, inventory turnover tidak berpengaruh

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang telah dilakukan oleh Penulis, penjelasan Laporan Tugas Akhir telah diuraikan pada bab sebelumnya mengenai “Penerapan Metode

Dalam laporan proyek akhir ini penulis ingin membuat “Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Audio Visual Tentang Resiko Melanggar Traffic Light Dikota Semarang”.. ini

Secara lebih khusus, penelitian ini bertujuan un tuk memperoleh informasi dan data tentang penampilan guru pendidikan umum pada empat bidang studi yakni guru agama, guru PMP,