ii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Perkembangan dunia usaha saat ini banyak membuat perusahaan bersaing untuk menjadi yang terbaik. Perekonomian negara yang sedang maju juga mengakibatkan banyak perusahaan berkembang lebih besar dan juga banyak bermunculan perusahaan baru yang ikut bersaing. Perusahaan manufaktur dituntut untuk terus memperbaiki kinerjanya sehingga dapat tetap memenuhi kebutuhan konsumen dan mencapai tujuan perusahaan. Pengendalian persediaan dibutuhkan bagi perusahaan manufaktur maupun non-manufaktur. Pengendalian persediaan dapat digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan dan dapat meminimumkan biaya persediaan seperti biaya pesan, biaya simpan dan biaya kehabisan barang.
Perusahaan Ganda Mekar merupakan pabrik yang memproduksi beberapa macam makanan ringan dan memiliki gudang penjualan yang juga menyediakan berbagai macam makanan ringan dari supplier lain. Karena hal tersebut, maka dibutuhkan pengendalian persediaan agar dapat selalu memenuhi kebutuhan konsumen dan meminimumkan biaya persediaannya.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kebijakan perusahaan terhadap pengendalian persediaannya dan juga bagaimana pengendalian model probabilistik dengan kasus Lost Sales dapat meminimumkan biaya.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa total biaya yang dikeluarkan perusahaan jika menggunakan model probabilistik kasus Lost Sales untuk ketiga produk kelas A sebesar Rp 66.607.587,19 per tahun. Sedangkan jika menggunakan kebijakan perusahaan total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 68.089.195,15 per tahun. Sehingga efisiensi biaya persediaan untuk ketiga produk sebesar Rp 1.481.607,96 per tahun.
iii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
The development of a business make companies compete to be the best. The country's economy is being developed also caused many companies to grow bigger and also many emerging new companies that come to compete. Manufacturing companies are required to continuously improve its performance so that it can always fulfill customer needs and achieve company goals. Inventory control needed for manufacturing and non-manufacturing companies. Inventory control can be used to achieve the company's goals and can minimize inventory costs such as ordering costs, carrying costs and stockout costs.
Ganda Mekar company is a factory that produces several kinds of snacks and have warehouse sales that also provide a wide range of snacks from another supplier. Because of this, it is necessary use a inventory control to always fullfill the needs of consumers and minimize inventory costs.
This research was conducted to determine how the company's policy in controlling its inventory and also how probabilistic model of inventory control with Lost Sales case can minimize inventory costs.
From the research results can be seen that the total cost spent by the company if uses a probabilistic model with Lost Sales case for the three product of class A is Rp 66,607,587.19 per year. Meanwhile if use the company's policy total cost that spent by the company is Rp 68,089,195.15 per year. So the efficiency of inventory costs for the three product is Rp 1,481,607.96 per year.
iv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 8
1.4 Kegunaan Penelitian ... 9
1.5 Sistematika Penulisan ... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 11
2.1 Manajemen Operasi ... 11
2.2 Keputusan Strategis Manajemen Operasi ... 12
2.3 Persediaan ... 15
2.3.1 Fungsi Persediaan ... 16
v Universitas Kristen Maranatha
2.3.3 Jenis-jenis Persediaan ... 18
2.3.4 Biaya-biaya Persediaan ... 19
2.4 Pengendalian Persediaan ... 20
2.5 Analisis ABC ... 22
2.6 Model Persediaan ... 24
2.7 Model Deterministik ... 25
2.7.1 Model Kuantitas Pesanan Ekonomis (EOQ) Dasar ... 25
2.7.2 Model Kuantitas Pesanan Produksi... 29
2.7.3 Model Diskon Kuantitas ... 30
2.8 Model Probabilistik ... 32
2.9 Model Q ... 34
2.9.1 Kasus Back Order Model Q ... 35
2.9.2 Kasus Lost Sales Model Q ... 37
2.10 Model P ... 39
2.10.1 Kasus Back Order Model P ... 39
2.10.2 Kasus Lost Sales Model P ... 41
2.11 Kerangka Pemikiran ... 42
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 46
3.1 Objek Penelitian ... 46
3.1.1 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas ... 48
vi Universitas Kristen Maranatha
3.2 Metode Penelitian ... 57
3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 59
4.1 Pengumpulan Data... 59
4.1.1 Data Harga Jual Produk ... 59
4.1.2 Data Harga Beli Produk ... 60
4.1.3 Data Penjualan Produk ... 61
4.1.4 Data Pembelian Barang ... 62
4.2 Metode Analisis ABC... 63
4.3 Biaya-biaya Persediaan ... 66
4.4 Pengolahan Data Menggunakan Model Probabilistik ... 67
4.5 Kebijakan Perusahaan ... 83
4.6 Pembahasan ... 86
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 87
5.1 Kesimpulan ... 87
5.2 Saran ... 88
DAFTAR PUSTAKA ... 89
vii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Data Persediaan Barang Gudang Penjualan Ganda Mekar Mei 2015-Agustus 2015
(dalam satuan bal) ... 5
Tabel 4.1 Data Harga Jual Produk (dalam Rupiah) ... 59
Tabel 4.2 Data Harga Beli Produk (dalam Rupiah) ... 60
Tabel 4.3 Data Penjualan Barang (dalam bal maupun dus) ... 61
Tabel 4.4 Data Pembelian Barang (dalam bal maupun dus) ... 62
Tabel 4.5 Klasifikasi Kelas ABC ... 63
Tabel 4.6 Pengelompokan Produk dengan Analisis ABC ... 65
Tabel 4.7 Produk Kelas A ... 66
Tabel 4.8 Annual Demand Barang Kelas A ... 68
Tabel 4.9 Permintaan Singkong Padang Periode Mei sampai Agustus Tahun 2015 (dalam bal) ... 69
Tabel 4.10 Persediaan Singkong Padang Periode Mei sampai Agustus Tahun 2015 (dalam bal) ... 70
viii Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.12 Persediaan Bronies LR Periode Mei sampai Agustus
Tahun 2015 (dalam bal) ... 75
Tabel 4.13 Permintaan Telor Ikan Cempaka Periode Mei sampai Agustus
Tahun 2015 (dalam bal) ... 78
Tabel 4.14 Persediaan Telor Ikan Cempaka Periode Mei sampai Agustus
Tahun 2015 (dalam bal) ... 79
Tabel 4.15 Data Pembelian, Pemesanan Barang dan Jumlah Persediaan pada Saat Dipesan
Periode Mei – Agustus 2015 (dalam bal) ... 83
Tabel 4.16 Data Pembelian, Pemesanan Barang dan Jumlah Persediaan pada Saat Dipesan Periode Mei – Agustus 2015 (dalam bal) ... 84
Tabel 4.17 Data Pembelian, Pemesanan Barang dan Jumlah Persediaan pada Saat Dipesan
Periode Mei – Agustus 2015 (dalam bal) ... 85
Tabel 4.18 Perbandingan Total Biaya Model Probabilistik
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Perkembangan dunia usaha saat ini banyak membuat perusahaan bersaing untuk
menjadi yang terbaik. Perekonomian negara yang sedang maju juga mengakibatkan banyak
perusahaan berkembang lebih besar dan juga banyak bermunculan perusahaan baru yang ikut
bersaing, baik bergerak dari sektor yang sudah ada maupun yang melahirkan inovasi –
inovasi baru. Banyaknya bidang usaha seperti manufaktur, jasa atau perdagangan membuat
persaingan semakin ketat.
Perusahaan dituntut untuk dapat mempertahankan keberadaannya di dunia usaha
dengan cara terus memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya sehingga efektif dan efisien.
Bagi perusahaan manufaktur yang memproduksi barang-barang kebutuhan masyarakat maka
pemenuhan barang- barang tersebut menjadi sangat penting. Disini manajemen operasi
dibutuhkan perusahaan untuk dapat memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan perusahaan.
Manajemen operasi menurut Heizer dan Render (2015 ; 3) adalah serangkaian
aktivitas yang menciptakan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah masukan
menjadi hasil. Perusahaan manufaktur yang memproduksi atau menyediakan barang jadi dari
supplier lain perlu menerapkan manajemen operasi terutama memperhatikan pengendalian
persediaannya jika ingin memenuhi kebutuhan konsumen.
Pengendalian persediaan yang baik menjadi salah satu faktor penting untuk mencapai
tujuan perusahaan. Dengan adanya pengendalian persediaan, kegiatan produksi atau
menyediakan barang jadi dari supplier lain menjadi hal yang penting, agar permintaan
2 Universitas Kristen Maranatha Persediaan dapat memiliki berbagai fungsi yang menambah fleksibilitas operasi
perusahaan. Ada empat fungsi persediaan : 1). Untuk memberikan pilihan barang agar dapat
memenuhi permintaan pelanggan yang diantisipasi dan memisahkan perusahaan dari
fluktuasi permintaan. 2). Untuk memisahkan beberapa tahapan dari proses produksi. 3).
Untuk mengambil keuntungan dari potongan jumlah. 4). Untuk menghindari inflasi (Heizer
dan Render, 2015 ; 553). Jika suatu perusahaan tidak memiliki persediaan maka perusahaan
akan mendapatkan risiko bahwa perusahaan tersebut suatu waktu tidak dapat memenuhi
permintaan pelanggan dan akan kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan yang
seharusnya didapatkan.
Untuk menjalankan fungsi – fungsi persediaan, perusahaan harus memelihara empat
jenis persediaan yaitu persediaan bahan mentah, persediaan barang dalam proses, persediaan
perlengkapan pemeliharaan/perbaikan/operasi dan persediaan barang jadi (Heizer dan
Render, 2015 ; 554). Jika dalam suatu perusahaan mengabaikan sistem pengendalian
persediaannya atau melakukan kesalahan dalam menetapkan besarnya persediaan maka akan
berlanjut ke masalah lain, misalnya tidak terpenuhinya permintaan konsumen atau bahkan
berlebihnya persediaan sehingga tidak semuanya terjual, timbulnya biaya ekstra penyimpanan
atau pesanan bahan (Ristono, 2009 ; 2)
Menurut Chase, Jacobs dan Aquilano (2007; 589)
“Inventory system is the set of policies and controls that monitor levels of inventory
and determine what levels should be maintained, when stock should be replenished, and how large order should be.”
Artinya, sistem persediaan adalah seperangkat kebijakan dan pengendalian yang
memantau tingkat persediaan dan menentukan jumlah persediaan yang harus dijaga,
kapanpersediaan boleh diisi kembali, dan berapa besar pemesanan boleh
3 Universitas Kristen Maranatha dalam kuantitas yang tepat, pada waktu yang tepat sehingga kegiatan produksi atau operasi
suatu perusahaan dapat terus berjalan.
Di Indonesia banyak berdiri perusahaan yang memproduksi atau menyediakan barang
jadi dari supplier berupa makanan dan minuman ringan dalam kemasan. Produk – produk
makanan dan minuman ringan sangat diminati masyarakat mulai dari anak – anak hingga
orang tua. Alasannya, karena lebih praktis untuk dibawa dan dapat dikonsumsi di mana saja
dan kapan saja. Salah satu perusahaan yang bergerak dalam bisnis makanan ringan ini adalah
Ganda Mekar.
Ganda Mekar adalah perusahaan makanan ringan yang berada di Bandung, Jawa
Barat. Perusahaan ini adalah pabrik dan memiliki gudang penjualan yang menyediakan
berbagai macam makanan ringan dari supplier lain dan juga memproduksi sendiri beberapa
makanan ringan seperti kacang sukro, kacang bandung, kacang polong, kacang telur, biskuit,
egg roll,wafer stick, wafer pack dan juga wafer cream. Gudang penjualan berada di jalan
Gunung Batu no. 126, Bandung, Jawa Barat. Selain menjual langsung di gudang
penjualannya, Ganda Mekar juga mendistribusikan produknya dan produk supplier lain ke
toko kelontong, pasar swalayan maupun pasar tradisional di beberapa daerah di Bandung
maupun luar kota. Persediaan di gudang penjualan dapat menentukan apakah permintaan
konsumen akan terpenuhi atau tidak. Jika persediaan kurang maka perusahaan dapat langsung
meminta ke pabrik untuk dikirimkan atau apabila persediaan barang dari supplier lain yang
kurang maka akan menghubungi supplier yang bersangkutan, apabila persediaan produk
berlebih maka produk akan lebih lama disimpan di gudang penjualan. Hal tersebut dapat
menyebabkan terjadinya biaya – biaya persediaan yang menyebabkan perusahaan harus
mengeluarkan biaya lebih banyak. Masalah lainnya yang bisa terjadi adalah produksi di
pabrik berkurang sehingga menyebabkan tidak terpenuhinya permintaan, sehingga gudang
4 Universitas Kristen Maranatha Dengan adanya masalah – masalah berkaitan dengan persediaan produk makanan
ringan yang memiliki tanggal kadaluarsa, maka perusahaan perlu mengadakan pengawasan
dan pengendalian terhadap persediaan sehingga lebih efektif dan efisien. Dalam
melaksanakan pengendalian persediaan perusahaan perlu menghitung jumlah pemesanan
yang ekonomis, kapan melakukan pemesanan lagi, dan berapa persediaan yang harus ada di
gudang sehingga proses operasi dapat berjalan dan dapat memenuhi permintaan pelanggan.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai pengendalian persediaan dengan judul “Analisis Pengendalian Persediaan Guna
Meminimumkan Biaya Persediaan (Studi Kasus pada Perusahaan Makanan Ringan
Ganda Mekar Bandung).”
1.2 Identifikasi Masalah
Proses distribusi dari produk suatu perusahaan dipengaruhi oleh persediaan produk
yang ada. Proses distribusi akan lancar apabila produk selalu tersedia untuk dipasarkan, akan
tetapi jika terlalu banyak produk yang disimpan di gudang maka akan menimbulkan biaya
simpan yang besar. Permasalahan yang sering dialami oleh perusahaan adalah bagaimana
mengendalikan persediaan produk sehingga biaya yang ditimbulkan dapat seminimum
mungkin dan persediaan di gudang selalu mencukupi untuk memenuhi permintaan.
Pengendalian persediaan menjadi salah satu cara bagi perusahaan untuk dapat melakukan
kegiatan distribusi dengan efektif dan efisien.
Berikut ini adalah data persediaanbarang di gudang penjualan Ganda Mekar pada
5 Universitas Kristen Maranatha
Tabel 1.1
Data Persediaan Barang Gudang Penjualan Ganda Mekar
7
Berdasarkan data laporan yang telah disajikan , dapat dilihat bahwa Gudang Penjualan
Ganda Mekar terkadang mengalami kelebihan persediaan. Seperti pada bulan Mei 2015 terjadi
kelebihan persediaan pada Teng – teng sebanyak 827, Potato Saos Takara 892, Gurilem 750
dan Bronies LR sebanyak 579. Kemudian terjadi lagi kelebihan persediaan pada bulan Juni
2015 yaitu Teng – teng sebanyak 376 dan Bronies LR sebanyak 366. Adapun pada bulan Juli
2015 kelebihan persediaan terjadi pada Teng – teng sebanyak 359, Potato Saos Takara
sebanyak 357, Gurilem sebanyak 494, Bronies LR 573, Telor ikan Cempaka sebanyak 562.
Pada periode Agustus 2015 juga Potato Saos Takara mengalami kelebihan persediaan
sebanyak 429 dan Gurilem sebanyak 541.
8 Universitas Kristen Maranatha Asumsi yang digunakan :
1. Biaya pemesanan konstan.
2. Harga barang konstan
Dengan melihat data di atas, maka dapat dilihat adanya permasalahan dalam gudang
penjualan Ganda Mekar adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengendalian persediaan yang dilakukan gudang penjualan saat ini ?
2. Metode pengendalian persediaan apa yang seharusnya dipakai ?
3. Berapa minimalisasi biaya yang diperoleh dengan dilakukannya pengendalian
persediaan ?
1.3 Tujuan Penelitian
Dilihat dari latar belakang permasalahan dan identifikasi masalah di atas, maka tujuan
penelitian adalah :
1. Mengetahui pengendalian persediaan yang dilakukan oleh gudang saat ini.
2. Mengetahui metode pengendalian persediaan yang seharusnya dipakai.
3. Mengetahui besarnya minimalisasi biaya yang diperoleh dengan dilakukannya
9 Universitas Kristen Maranatha
1.4 Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah :
1. Bagi Perusahaan
Memberikan informasi dan masukan yang berguna bagi perusahaan mengenai
pengendalian persediaan barang terkait untuk meminimumkan biaya persediaan bagi
perusahaan untuk masa yang akan datang.
2. Bagi Penulis
Diharapkan memberikan manfaat serta menambah pengetahuan dengan
membandingkan antara teori yang diperoleh di bangku kuliah dengan kenyataan yang
ada di lapangan.
3. Bagi Pihak Lain
Sebagai referensi pembelajaran dan informasi bagi pihak yang membutuhkan
khususnya mengenai Pengendalian Persediaan.
1.5 Sistematika Penulisan
Dalam membahas permasalahan yang telah dirumuskan tentang hasil penelitian ini,
maka digunakan sistematika sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi tentang adanya masalah persediaan di Ganda Mekar dan perlunya
perusahaan memperhatikan kebijakan persediannya guna meminimumkan biaya
10 Universitas Kristen Maranatha
Bab II Kajian Pustaka
Bab ini menjelaskan tentang landasan teori serta konsep untuk digunakan dalam
laporan penelitian ini.
Bab III Objek dan Metode Penelitian
Bab ini menjelaskan tentang langkah – langkah dan cara yang digunakan dalam
menyusun laporan penelitian ini. Langkah – langkah ini ditulis guna membantu dan
mempermudah pembaca dalam memahami laporan penelitian ini.
Bab IV Pembahasan
Bab ini menjelaskan tentang data yang sudah dikumpulkan baik data yang didapat
dari perusahaan maupun data yang didapat dari hasil analisis pembahasan.
Bab V Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi tentang kesimpulan yang sesuai dengan tujuan penelitian dan dapat
memberikan saran dalam perbaikan sistem pengendalian persediaan perusahaan
87 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Simpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian pada Perusahaan Ganda Mekar
adalah :
1. Pengendalian persediaan pada gudang penjualan Ganda Mekar saat ini masih terjadi
kekurangan barang yang mengakibatkan kehilangan penjualan. Selain itu, dalam
pemesanan barang belum menggunakan perhitungan yang pasti sehingga
mengakibatkan kekurangan atau berlebihnya barang persediaan pada gudang
penjualan.
2. Metode pengendalian persediaan yang seharusnya digunakan adalah Model
Probabilistik kasus Lost Sales. Karena, parameter-parameter seperti biaya
penyimpanan, waktu tunggu, biaya pesan, biaya permintaan dan harga pada
kenyataannya bervariasi.
3. Dengan menggunakan Metode Analisis ABC perusahaan dapat memprioritaskan
pengendalian persediaannya untuk produk-produk kelas A yaitu Singkong Padang,
Bronies LR dan Telor Ikan Cempaka dibandingkan dengan produk lainnya.
4. Dengan menggunakan Model Probabilistik kasus Lost Sales, jumlah item optimum
yang harus dipesan adalah :
Singkong Padang sebanyak 57 bal
Bronies LR sebanyak 61 bal
Telor Ikan Cempaka sebanyak 78 bal
5. Biaya total yang dikeluarkan perusahaan jika menggunakan Model Probabilistik
88 Universitas Kristen Maranatha jika perusahaan tidak menggunakan Model Probabilistik biaya yang dikeluarkan
sebesar Rp 68.089.195,15 per tahun, sehingga efisiensi biaya persediaan untuk ketiga
produk sebesar Rp 1.481.607,96 per tahun.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan kepada perusahaan adalah :
1. Perusahaan harus lebih memprioritaskan pengendalian persediaan untuk
produk kelas A yang memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan
produk-produk lainnya.
2. Melakukan pengendalian persediaan dengan Model Probabilistik karena dapat
89 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Aquilano, Nicholas J., Chase, Richard B dan Jacobs, F Robert. (2007). “Operations Management for Competitive Advantage”. 11th Edition. Singapore: McGraw-Hill Education.
Assauri, Sofjan. (2008). “Manajemen Produksi dan Operasi”. Edisi Revisi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Bahagia, Senator Nur. (2006). “Sistem Inventori”. Bandung: ITB.
Gibson, et al. (2009). “Organizational: Behaviour, Structure, Processes”. NewYork: The McGraw Hill Companies, Inc.
Hartono, Jogiyanto. (2013). “Metodologi Penelitian Bisnis”. Edisi Kelima. Yogyakarta: BPFE.
Heizer, Jay & Render, Barry. (2015). “Manajemen Operasi: Keberlangsungan dan Rantai Pasokan”. Edisi Sebelas. Diterjemahkan oleh: Hirson Kurnia, Ratna Saraswati, David Wijaya. Jakarta: Salemba Empat.
Heizer, Jay & Render, Barry. (2010). “Operations Management”. Tenth Edition. New Jersey: Pearson Education, Inc.
Nazir, Moh. (2005). “Metode Penelitian”. Cetakan Pertama. Bogor: Ghalia Indonesia. Ristono, Agus. (2009). “Manajemen Persediaan”. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Rusdiana. (2014). “Manajemen Operasi”. Cetakan Pertama. Bandung: Pustaka Setia.
Schroeder, Roger G. (2007). “Operations Management: Contemporary Concepts and Cases”. Fifth Edition. Boston: McGraw Hill.
Siagian, Yolanda M. (2005). “Aplikasi Supply Chain Management dalam Dunia Bisnis”. Jakarta: Grasindo.
Sugiyono. (2012). “Metode Penelitian Kombinasi”. Cetakan Kedua. Bandung: Alfabeta. Suliyanto. (2009). “Metode Riset Bisnis”. Edisi Pertama. Yogyakarta: Andi.
Yuwono, Prisca Chrisintha. (2015). “Analisis Pengendalian Persediaan Guna Meminimumkan Biaya Persediaan Studi Kasus pada PT Sinar Niaga Sejahtera Jawa Barat 1 Bandung”. Skripsi Manajemen. Program Sarjana Universitas Kristen Maranatha, Bandung.
https://www.google.com/search?q=gambar+grafik+analisis+ABC
http://khaizankahfi96.blogspot.co.id/2014/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html