• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kinerja Keuangan Perbankan dalam Membentuk Model Prediksi Kebangkrutan pada Bank yang Listing di Bursa Efek Indonesia dengan Periode Pengamatan 2009-2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kinerja Keuangan Perbankan dalam Membentuk Model Prediksi Kebangkrutan pada Bank yang Listing di Bursa Efek Indonesia dengan Periode Pengamatan 2009-2013."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

v ii

!" !"

## # # # $ %& $ $ '

& (

# # #

) "( "# ) *+

) "( *,,- *,+.

/ #

$ ## # $

%& $ $ ' & $

## ' $

* # 0 $ ' #

1 2 3 $

(2)

v iii %+ & %

- 3

- - 1 *

- * 3 "%04$,

3 3 1

-* * 3

"% , $, %, $ + - 1 #

( $ 3

5 + 45 3 ,

3 - 5 +4 (..8 (. ),

- ( - 1 &

3 1 + - 6

* "% , $, %, $ +

- , * 3 "%

$ 1 - - - 6 ( ' 3

- "% $ 1

* 7 3 ,

(3)

ix

E%$%0% #! !$FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF

E%$%0% 4 <4 %E% FFFFFFFFFFFFFFFFFFFF1

! %& 4 %&%% 4% $ % FFFFFFFFFFFFF

%&% 4 <% &% FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF1 ;

FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF ;

%+ & % FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF ;

%D&% FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF1 ;

%D&% <%0+% FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF111 G

%D&% &%+4$ FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF G

%D&% $%0 % FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF G

+%+ 4 %E!$!% FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF

1 $ + FFFFFFFFFFFFFFFFF1

1( 5 0 FFFFFFFFFFFFFFFFFFF11 '

1) & FFFFFFFFFFFFFFFFFFFF11 '

1/ 0 5 FFFFFFFFFFFFFFFFFFFF ?

+%+ %# % ! &% %, 4 % < % 40 % , %

4 <40+% <% E &4 FFFFFFFFFFFFFFF11 @

(1 FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF @

(1 1 + FFFFFFFFFFFFFFFFFF @

(1 1( # + + D FFFFFFFFFFF @

(1 1) # + + FFFFFFFF1 A

(1 1/ # + + ; FFFFFFFF1 A

E

(4)

x

(1 1' # + + " 0 E FFFFF A

(1 1? & D ! + FFFFFFFFFFFFFF11 .

(1 1@ D + ! FFFFFFFFFFFFFFFF

(1 1A D + FFFFFFFFFFFFFFFF11

+%+ 04& 4 4 4$ & % FFFFFFFFFFFFFFFFFF111 /'

)1 # FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF /'

)1' 0 3 % FFFFFFFFFFFFFFFFFF11 /A

(5)

x i

+%+ 2 E% $ 4 4$ & % % 40+%E% % FFFFFFFFFF1 '/

/1 3 FFFFFFFFFFFFFFFFFFFF1 '/

/1 1 / "% FFFFFFFFFFFF ''

/1 1( % & # $ FFFFFFFFFFFFF '@

/1 1) % FFFFFFFFFFFFFFF '8

/1 1/ ' $ FFFFFFFFFFFF111 ?

/1 1' + + FFFFFFF ?)

/1( ! % FFFFFFFFFFFFFFFFFFF1 ?'

/1(1 ! 0 3 FFFFFFFFFFFFFFFF ?'

/1(1( 03 D FFFFFFFFFFFFFFFFFFFF11 ?@

/1) E 3 FFFFFFFFFFFFFFFFFF111 ?@

/1)1 ! $3 FFFFFFFFFFFFFFFF1 ?@

/1)1( 3 5 % / 4FFFFFF ?8

/1)1) & FFFFFFFFFFFFF @.

/1/ - FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF111 @

+%+ 2 4 0 !$% % % % FFFFFFFFFFFFFFFF11 @/

'1 FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF @/

'1( - FFFFFFFFFFFFFFFFF1 @/

'1(1 - FFFFFFFFFFFFFFFFFFF1 @/

'1(1( FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF1 @'

%D&% ! &% % FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF1 @?

$%0 % FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF A.

%D&% % %& E ! 4 !$ 5 ) 5 5! 6) "4FFF11111F1 ..

(6)

x ii

< - (1 03 FFFFFFFFFFFFFFFFFF11 /)

E

(7)

x iii

& - 1 & FFFFFFFFFFFFFFFFF111 (8

& - 1( & FFFFFFFFFFFFFFFFFF ).

& - 1) & FFFFFFFFFFFFFFFFFF )

& - 1/ & FFFFFFFFFFFFFFFFFF )(

& - 1' & FFFFFFFFFFFFFFFFFF ))

& - 1? & FFFFFFFFFFFFFFFFFF )/

& - 1@ & FFFFFFFFFFFFFFFFFF )'

& - 1A & FFFFFFFFFFFFFFFFFF )?

& - 18 & FFFFFFFFFFFFFFFFFF )@

& - 1 . & FFFFFFFFFFFFFFFFFF )A

& - 1 & FFFFFFFFFFFFFFFFFF )8

& - 1 5 3 2 - FFFFFFFFFFFFFF1 /?

& - 1( FFFFFFFFFFFFFFFFFFF1 /@

& - 1) 7 ## 6 FFFFFFFFFFFFFFFFFFFF1 ')

& - 21 FFFFFFFFFFFFFFFFFFF '/

& - 21( E 3 FFFFFFFFFFFFFFFFF1 ''

& - 21) E 3 FFFFFFFFFFFFFFFFF1 'A

& - 21/ E 3 FFFFFFFFFFFFFFFFF1 ?.

& - 21' E 3 FFFFFFFFFFFFFFFFF ?(

& - 21? E 3 FFFFFFFFFFFFFFFFF ?/

& - 21@ E ! 0 3 FFFFFFFFFFFFFFF11 ??

& - 21A E3 $ 36 & FFFFFFFFFFFFFFF ?@

& - 218 - & 35 03 "3 55 * FFFFFFFFFFF1 ?A E

(8)

x iv

& - 21 . E ! FFFFFFFFFFFFFFFFFFFF1 ?A

& - 21 03 FFFFFFFFFFFFFFFFFFF11 ?8

& - 21 ( " 5 * 3 & - FFFFFFFFFFFFFFFFFF @.

(9)

x v

$ % 3 "% FFFFFFFFFFFFFFF111 @A

$ + 3 $ FFFFFFFFFFFFFFFF A(

$ " 3 % FFFFFFFFFFFFFFF111 A?

$ 3 $ FFFFFFFFFFFFFFFF 8.

$ 4 3 + FFFFFFFFFFFFFFF 8/

E

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keuangan perusahaan merupakan pilar yang sangat penting untuk kemajuan

suatu usaha, sebab kebanyakan kasus kebangkrutan suatu usaha bermula dari adanya

financial distress yang disebabkan oleh buruknya pengelolaan keuangan. Pentingnya

pengelolaan keuangan sebagai aspek vital perusahaan harus benar-benar diperhatikan

dan dikelola dengan baik jika perusahaan tetap ingin dapat menjaga kelangsungan

hidup usahanya (Haryetti,2010).

Seiring dengan krisis multi dimensi yang menimpa Indonesia sejak

pertengahan tahun 1997 yang dimulai dengan merosotnya nilai Rupiah terhadap

dolar Amerika Serikat telah menghancurkan sendi-sendi ekonomi termasuk pada

sektor perbankan. Krisis moneter yang terus menerus mengakibatkan krisis

kepercayaan, akibatnya banyak bank dilanda penyakit yang sama dan menyebabkan

banyak bank yang lumpuh karena dihantam kredit macet.

Dalam penelitian Almilia dan herdiningtyas (2005) ada beberapa penyebab

menurunnya kinerja bank, antara lain :

(11)

2

1. Semakin meningkatnya kredit bermasalah perbankan

2. Dampak likuidasi bank-bank 1 November 1997 yang mengakibatkan

turunnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan dan pemerintah,

sehingga memicu penarikan dana secara besar-besaran

3. Semakin turunnya permodalan bank-bank

4. Banyak bank-bank tidak mampu melunasi kewajibannya karena

menurunnya nilai tukar rupiah

5. Manajemen tidak profesional.

Pada kurun waktu 1997-1998 banyak bank yang dilikuidasi. Likuidasi

pertama terjadi pada bank Summa, disusul dengan 16 bank pada bulan November

1998, setelah itu banyak lagi yang BBO (Bank Beku Operasi) dan BTO (Bank Take

Over) yang dilakukan oleh pemerintah. Bank yang bermasalah dengan tingkat

kesehatannya disamping mengakibatkan krisis kepercayaan masyarakat juga akan

dikenakan sanksi dalam rangka pengawasan dan pembinaaan oleh BI. Sebagai

perbandingan, bank yang tidak bermasalah dengan tingkat kesehatannya tentunya

menjadi bank primadona bagi nasabahnya dan memberikan kontribusi positif untuk

memajukan roda perekonomian negara. (Ruth dan Armas,2011).

Menurut UU RI No.10/1998 Bank merupakan badan usaha yang

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya

kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya

dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Untuk menilai kinerja suatu perusahaan perbankan umumnya digunakan lima

aspek penilaian, yaitu: (1) capital, (2) assets, (3) management, (4) earnings, dan (5)

(12)

3

liquidity yang biasa disebut dengan CAMEL. Aspek-aspek tersebut menggunakan

rasio keuangan. Rasio yang digunakan antara lain (CAR, NPL, ROA, LDR dan

BOPO). Hal ini menunjukan bahwa rasio keuangan dapat menunjukan

tingkat kesehatan suatu bank.

1. Capital Adequacy Ratio Menurut Kuncoro dan Suhardjono (2002) CAR

adalah rasio kecukupan modal dengan menunjukkan kemampuan bank saat

mempertahankan modal yang mencukupi serta kemampuan manajemen bank

dalam mengidentifikasi, mengukur, mengawasi serta mengontrol risiko-risiko

mungkin timbul karena pengaruh dari kinerja suatu bank pada saat

menghasilkan suatu keuntungan dan menjaga besarnya modal yang dimiliki

perusahaan perbankan.

2. Non performing loan (NPL) Rasio NPL menunjukan bahwa kemampuan

manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh

bank (Nugroho,2012).

3. Return on assets (ROA) merupakan rasio yang menunjukan hasil atas jumlah

aktiva yang digunakan dalam perusahaan (Kasmir,2008).

4. Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan

jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan (Kasmir,2008).

5. Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) adalah Rasio biaya

operasional yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan

kemampuan dalam melakukan kegiatan operasinya (Dendawijaya, 2009,

dalam Kurniasari dan Ghozali1 2013).

(13)

4

Penelitian lainnya yang sejenis didapatkan tingkat kesehatan bank dari 18

bank yang dijadikan sempel sebanyak 4 bank yang di prediksikan kondisinya dalam

keadaan bermasalah yaitu Bank Agroniaga mengalami laba negatif, PT.Bank ICB

Bumi Putera Indonesia mengalami laba negatif, PT.Bank Eksekutif Internasional

mengalami financial distress dan laba negatif PT.Bank Internasional Indonesia

mengalami laba negatif, dan sisanya 16 bank dinyatakan dalam kondisi yang tidak

bermasalah (Ruth dan Armas,2011).

Hasil dari penelitian yang lain didapatkan bahwa terdapat dua faktor yang

mempengaruhi financial distress perbankan Indonesia, yaitu LDR (loan to deposit

ratio) dan BOPO (biaya operasional terhadap pendapatan operasional), selain itu

kedua rasio tersebut, variabel lain, yaitu CAR (capital adequacy ratio), NPL (non

performing loan), ROA (return on asset), dan ROE (return on equity) tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap financial distress perbankan Indonesia. Jadi

rasio LDR yang tinggi dan BOPO yang tinggi dapat menjadi penyebab financial

distress perbankan Indonesia. Maka dari itulah penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian mengenai prediksi kebangkrutan pada sektor perbankan dengan

menggunakan CAMEL dengan judul pengaruh CAMEL terhadap prediksi

kebangkrutan pada sektor perbankan yang go publik di BEI (Kurniasari dan

Ghozali,2013).

Hasil penelitian selanjutnya variabel yang berpengaruh dalam menjelaskan

kebangkrutan bank adalah LDR. Sesuai dengan hasil uji logit dapat disimpulkan

bahwa kebangkrutan bank disebabkan karena kredit yang diberikan mengalami

penurunan sehingga bank memilih menginvestasikan dana dalam bentuk aktiva

produktif sehingga memberikan pendapatan bunga yang tinggi (Nugroho,2012).

(14)

5

Selain itu hasil penelitian lain menyatakan bahwa Secara parsial rasio Loan to

Deposit Ratio tidak memiliki pengaruh terhadap prediksi financial distress, Secara

parsial rasio Return on Assets berpengaruh signifikan terhadap prediksi financial

Distress, Secara parsial rasio Capital Adequacy Ratio tidak memiliki pengaruh

signifikan terhadap prediksi financial distress.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Analisis Kinerja Keuangan Perbankan dalam

membentuk Model Prediksi Kebangkrutan pada Bank yang Listing di BEI

dengan Periode Pengamatan 2009-2013”.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Apakah kinerja keuangan perbankan yang diukur dari rasio CAR, NPL,

ROA, LDR, dan BOPO memberikan pengaruh secara bersama-sama

terhadap prediksi kebangkrutan?

2. Apakah kinerja keuangan perbankan yang diukur dari rasio CAR, NPL,

ROA, LDR, dan BOPO memberikan pengaruh secara parsial terhadap

prediksi kebangkrutan?

3. Bagaimana tingkat keakuratan prediksi dari model prediksi kebangkrutan

yang dihasilkan?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk menganalisi kinerja keuangan perbankan yang diukur dari rasio

CAR, NPL, ROA, LDR, dan BOPO yang akan memberikan pengaruh

secara bersama-sama terhadap prediksi kebangkrutan.

(15)

6

2. Untuk menganalisis kinerja keuangan perbankan yang diukur dari rasio

CAR, NPL, ROA, LDR, dan BOPO yang akan memberikan pengaruh

secara parsial terhadap prediksi kebangkrutan.

3. Untuk menganalisis tingkat keakuratan prediksi dari model prediksi

kebangkrutan yang dihasilkan.

1.4 Manfat Penelitian

a) Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai rasio

rasio yang digunakan untuk memprediksi kebangkrutan seperti

CAR,NPL,ROA,LDR,dan BOPO, dan penelitian ini diharapkan menjadi

bahan reverensi untuk penelitian berikutnya.

b) Bagi Perbankan

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan evaluasi untuk sektor

perbankan sehingga dapat mengantisipasi kebangkrutan

c) Bagi Investor

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi dalam menilai

tingkat kesehatan sektor perbankan dan sebagai tolok ukur dalam

pengambilan keputusan dalam berinvestasi.

(16)

74

BAB V

KESIMPULAN dan SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan dibahas pada bab

sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut ;

1. Hasil uji binary logistic menunjukan bahwa rasio CAR, NPL, ROA, LDR

dan BOPO berpengaruh secara simultan terhadap prediksi kebangkrutan

pada sektor perbankan periode 2009-2013.

2. Hasil uji binary logistic menunjukan bahwa rasio CAR dan LDR memiliki

pengaruh secara parsial terhadap prediksi kebangkrutan pada sektor

perbankan periode 2009-2013, sedangkan NPL,ROA dan BOPO tidak

berpengaruh secara parsial.

3. Berdasrkan hasil dari penelitian yang dilakukan bahwa tingkat keakuratan

prediksi dari model prediksi kebangkrutan cukup bagus yaitu sebesar

92,4%.

5.2 Keterbatasan dan Saran

5.2.1 Keterbatasan

Dalam penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yaitu :

1. Penelitian hanya menggunakan 5 (lima) indikator rasio dalam menetukan

prediksi kebangkrutan, yakni CAR,NPL,ROA,LDRdan BOPO.

(17)

75 2. Sampel pengamatan yang dilakukan relatif sedikit yaikni 21 perusahaan

Bank.

5.2.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ada beberapa saran yang diberikan untuk

beberapa pihak, yaitu ;

1. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat meakukan penelitian dengan

menambah periode waktunya

2. Peneliti selanjutnya sebaiknya dapat melengkapi kekurangan-kekurangan

yang ada dalam penelitian ini

3. Untuk bank penelitian ini semoga dapat dijadikan bahan evaluasi untuk

sektor perbankan sehingga dapat mengantisipasi kebangkrutan

4. Untuk investor peneltian ini semoga dapat menjadi bahan referensi dalam

menilai tingkat kesehatan sektor perbankan dan sebagai tolok ukur dalam

pengambilan keputusan dalam berinvestasi.

(18)

76

DAFTAR PUSTAKA

Adnan, M.A dan Kurniasih. “ Analisis Tingkat Kesehatan Perusahaan Untuk Memprediksi Potensi Kebangkrutan Dengan Pendekatan Altman”, JAAI volume 4 no 2, 2000.

Almilia, L.S., dan Kristijadi.(2003).Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi

Kondisi Financial Distres Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa

Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia (JAAI) VOLUME 7,

NO.2.ISSN:1410 – 2420.

Almilia, L.S., dan Winny Herdiningtyas.2005. Analisis Rasio CAMEL terhadap

Prediksi Kondisi Bermasalah pada Lembaga Perbankan Periode 2000-2002.

Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 7, No. 2, November: 131-147.

Almilia, L.S.(2004)Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kondisi Financial

Distress suatu Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakart. Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia (JRAI).Vol, 7.No. 1.

Aziz, M. Adnan & Dar, Humayon A, 2006, Predicting Corporate Bankruptcy:

Where We Stand? Corporate Governance, Vol. 16, No. 1: 18-33.

Cooper, D. R., dan Schindler, P. S. 2011. Business Research Methods.

Singapore:The McGraw-Hill Companies, Inc.

Dendawijaya,L. 2009. Manajemen Perbankan. Edisi kedua. Cetakan kedua. Ghalia

Indonesia.

Dendawijaya,L. 2001. Manajemen Perbankan. Jakarta : PT Galia Indonesia.

Ghozali,I.(2009).Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.Cetakak Ke

Empat.Badan Penerbit Universitas Dipenogoro,Semarang).

Hanafi,M.M.(2004).Manajemen Keuangan.Edisi 2004,Penerbit BPEE-Yogyakarta.

(19)

77 Hapsari, Evanny Indri. 2012. Kekuatan Rasio Keuangan Dalam Memprediksi

Kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur di BEI. Jurnal Dinamika

Manajemen Vol. 3, No.2, 2012, pp 101-109.

Haryati.S.(2001).Analisis Kebangkrutan Bank, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia,

vol.16, No.4.

Haryetti (2010).Analisis Financial Distress untuk Memprediksi Risiko Kebangkrutan

Perusahaan Perbankan di BEI. Jurnal Ekonomi, Volume.18,No.2.

Harjanti.R.S.(2009).Analisis pengaruh Rasio Rasio Keuangan Terhadap Prediksi

Kebangkrutan.

Hesti,B.(2011).Analisis Rasio Keuangan CAMEL Terhadap Prediksi Kepailitan Pada

Bank Umum Swasta Nasional di Indonesia Pada Periode 2004 – 2007.

Jurnal.WIGA.Vol. 2.No.2.

Indriantoro, Nur, dan Supomo, Bambang. 2002. Metodologi Penelitian. Edisi 1.

Yogyakarta: Penerbit BPFE Yogyakarta.

Iswardono.(1989).Uang dan Bank Edisi Kedua,Penerbit BPFE-Yogyakarta.

Kasmir.(2008).Analisis Laporan Keuangan.Penerbit PT RajaGrafindo Persada,

Jakarta.

Kasmir.(2010).Manajemen Perbankan. Rajawali Pers, Jakarta.

Kurniasari, Christiana dan Ghozali, Imam (2013).Analisis Pengaruh Rasio CAMEL

dalam Memprediksi Financial Distress Perbankan Indonesia. DIPONEGORO

JOURNAL OF ACCOUNTING.Volume.2,Nomor.4,hlm.1-10.

Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono. 2002. Manajemen Perbankan. Yogyakarta:

BPFE.

Mulyaningrum, P.(2008).Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kebangkrutan Bank

Indonesia. Program Studi Magister Akuntansi, Program Pascasarjana

Universitas Dipenogoro, Semarang.

(20)

78 Nugroho, V.(2012).Pengaruh CAMEL dalam Memprediksi Kebangkrutan. Jurnal

Akuntansi.Vol.XVI,No.01,hlm.145-161.

Ruth, M. dan Armas, R.(2011).Analisis Rasio CAMEL Bank-bank Umum Swasta

Nasional Periode 2005-2009. Pekbis Jurnal,Vol.3, No.3, hlm.569-578.

Saleh, Amir dan Sudiyatno, Bambang. 2013. “ Pengaruh Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Probabilitas Kebangkrutan Pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di BEI periode 2008-2012”. Jurnal Dinamika Akuntansi. Keuangan

dan Perbankan. Vol. 2, No. 1, Hal 82-91, ISSN 1979-4878.

Siamat.D. 1993. Manajemen Bank Umum. Jakarta : Intermedia.

Sugiarti, Welthi (2012).Analisa Kinerja Keuangan dan Prediksi Tingkat Kesehatan

Bank dengan Menggunakan metode CAMEL Pada Bank Umum yang

Tercatat di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi,Fakultas

Ekonomi.Universitas Gunadarma.

Sugiyono.(2012).Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed

Methods).Penerbit Alfa Beta, Bandung.

Sunjoyo dkk.(2013).Aplikasi SPSS untuk Smart Riset (Program IBM SPSS 21.0).

Alfabeta,Bandung.

Swantari, Anita dan Habibie, Husain Fachrul (2012).Prediksi Financial Distress

Berdasarkan Kemampuan Kinerja Keuangan Pada Industri Property. MiTTra

(Mice,Tour & Travel),Volume.3,No.7.

Taswan. 2006. Manajemen Perbankan. UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Veronica, M. Sienly dan Anantadjaya, Samuel PD (2014).Bankruptcy Prediction

Model: An Industrial Study in Indonesian Publicly-listed Firms During

1999-2010. Rev.Integr.Bus.Econ.Res.Vol.3(1).

(21)

79 Werdaningtyas, Hesti, 2002, “Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Take

Over Pramerger di Indonesia”, Jurnal Manajemen Indonesia,Vol.1, No.2,

pp.24-39.

Widarjo, W dan Setiawan, D.(2009). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kondisi

Financial Distress Perusahaan Otomotif. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, vol.11,

No.2, hlm.107-119.

Widiharto, R.C.(2008).Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Prediksi

Kondisi Bermasalah Bank. Program Studi Magister Manajemen. Universitas

Diponegoro. Semarang.

Wiyono,Gendro (2013).Analisis potensi rasio CAMEL Sebagai Indikator Sinyal

Kondisi Bermasalah BPR Konvensional DIY.Jurnal Akuntansi,Vol.1,No.1.

Wongsosudono, Corinna dan Chrissa(2013).Analisis Rasio keuangan Untuk

memprediksi Financial Distress Pada Perusahaan Sektor Keuangan yang

Terdaftar di BEI. JURNAL BINA AKUNTANSI IBBI. Volume.19,No.2.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi dari bakteri Deinococcus radiodurans dalam proses pengembalian kembali produktifitas tanah dan air yang tercemar dengan

Sifat ZnO yang mudah bereaksi menjadikan bahan tersebut dapat disintesis menjadi nanopartikel sebagai filler pada pembuatan bio- nanokomposit film berbahan

Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan implementasi nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan yang dikembangkan dalam mata kuliah Al-Islam Kemuhammadiyahan dan

Sedangkan dalam perkembangan teistis Hinduisme, yang menjadi objek pengetahuan adalah hal-hal metafisis yakni Brahman yang menjelma dalam rupa dewa-dewi.. Tujuan

Hasil penelitian dengan menggunakan metode Expectancy Theory menunjukan bahwa karyawan yang bekerja pada motivasi rendah (46,67%), karyawan yang bekerja pada motivasi

PEMBAHASAN ALJABAR KELAS VII

Tata cara dan jadwal penyelenggaraan pemilihan tercantum dalam Buku Pedoman Pemilihan Dosen Berprestasi, Kaprodi Berprestasi, Laboran Berprestasi, Pustakawan

[r]