v ii
!" !"
## # # # $ %& $ $ '
& (
# # #
) "( "# ) *+
) "( *,,- *,+.
/ #
$ ## # $
%& $ $ ' & $
## ' $
* # 0 $ ' #
1 2 3 $
v iii %+ & %
- 3
- - 1 *
- * 3 "%04$,
3 3 1
-* * 3
"% , $, %, $ + - 1 #
( $ 3
5 + 45 3 ,
3 - 5 +4 (..8 (. ),
- ( - 1 &
3 1 + - 6
* "% , $, %, $ +
- , * 3 "%
$ 1 - - - 6 ( ' 3
- "% $ 1
* 7 3 ,
ix
E%$%0% #! !$FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF
E%$%0% 4 <4 %E% FFFFFFFFFFFFFFFFFFFF1
! %& 4 %&%% 4% $ % FFFFFFFFFFFFF
%&% 4 <% &% FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF1 ;
FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF ;
%+ & % FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF ;
%D&% FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF1 ;
%D&% <%0+% FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF111 G
%D&% &%+4$ FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF G
%D&% $%0 % FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF G
+%+ 4 %E!$!% FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF
1 $ + FFFFFFFFFFFFFFFFF1
1( 5 0 FFFFFFFFFFFFFFFFFFF11 '
1) & FFFFFFFFFFFFFFFFFFFF11 '
1/ 0 5 FFFFFFFFFFFFFFFFFFFF ?
+%+ %# % ! &% %, 4 % < % 40 % , %
4 <40+% <% E &4 FFFFFFFFFFFFFFF11 @
(1 FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF @
(1 1 + FFFFFFFFFFFFFFFFFF @
(1 1( # + + D FFFFFFFFFFF @
(1 1) # + + FFFFFFFF1 A
(1 1/ # + + ; FFFFFFFF1 A
E
x
(1 1' # + + " 0 E FFFFF A
(1 1? & D ! + FFFFFFFFFFFFFF11 .
(1 1@ D + ! FFFFFFFFFFFFFFFF
(1 1A D + FFFFFFFFFFFFFFFF11
+%+ 04& 4 4 4$ & % FFFFFFFFFFFFFFFFFF111 /'
)1 # FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF /'
)1' 0 3 % FFFFFFFFFFFFFFFFFF11 /A
x i
+%+ 2 E% $ 4 4$ & % % 40+%E% % FFFFFFFFFF1 '/
/1 3 FFFFFFFFFFFFFFFFFFFF1 '/
/1 1 / "% FFFFFFFFFFFF ''
/1 1( % & # $ FFFFFFFFFFFFF '@
/1 1) % FFFFFFFFFFFFFFF '8
/1 1/ ' $ FFFFFFFFFFFF111 ?
/1 1' + + FFFFFFF ?)
/1( ! % FFFFFFFFFFFFFFFFFFF1 ?'
/1(1 ! 0 3 FFFFFFFFFFFFFFFF ?'
/1(1( 03 D FFFFFFFFFFFFFFFFFFFF11 ?@
/1) E 3 FFFFFFFFFFFFFFFFFF111 ?@
/1)1 ! $3 FFFFFFFFFFFFFFFF1 ?@
/1)1( 3 5 % / 4FFFFFF ?8
/1)1) & FFFFFFFFFFFFF @.
/1/ - FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF111 @
+%+ 2 4 0 !$% % % % FFFFFFFFFFFFFFFF11 @/
'1 FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF @/
'1( - FFFFFFFFFFFFFFFFF1 @/
'1(1 - FFFFFFFFFFFFFFFFFFF1 @/
'1(1( FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF1 @'
%D&% ! &% % FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF1 @?
$%0 % FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF A.
%D&% % %& E ! 4 !$ 5 ) 5 5! 6) "4FFF11111F1 ..
x ii
< - (1 03 FFFFFFFFFFFFFFFFFF11 /)
E
x iii
& - 1 & FFFFFFFFFFFFFFFFF111 (8
& - 1( & FFFFFFFFFFFFFFFFFF ).
& - 1) & FFFFFFFFFFFFFFFFFF )
& - 1/ & FFFFFFFFFFFFFFFFFF )(
& - 1' & FFFFFFFFFFFFFFFFFF ))
& - 1? & FFFFFFFFFFFFFFFFFF )/
& - 1@ & FFFFFFFFFFFFFFFFFF )'
& - 1A & FFFFFFFFFFFFFFFFFF )?
& - 18 & FFFFFFFFFFFFFFFFFF )@
& - 1 . & FFFFFFFFFFFFFFFFFF )A
& - 1 & FFFFFFFFFFFFFFFFFF )8
& - 1 5 3 2 - FFFFFFFFFFFFFF1 /?
& - 1( FFFFFFFFFFFFFFFFFFF1 /@
& - 1) 7 ## 6 FFFFFFFFFFFFFFFFFFFF1 ')
& - 21 FFFFFFFFFFFFFFFFFFF '/
& - 21( E 3 FFFFFFFFFFFFFFFFF1 ''
& - 21) E 3 FFFFFFFFFFFFFFFFF1 'A
& - 21/ E 3 FFFFFFFFFFFFFFFFF1 ?.
& - 21' E 3 FFFFFFFFFFFFFFFFF ?(
& - 21? E 3 FFFFFFFFFFFFFFFFF ?/
& - 21@ E ! 0 3 FFFFFFFFFFFFFFF11 ??
& - 21A E3 $ 36 & FFFFFFFFFFFFFFF ?@
& - 218 - & 35 03 "3 55 * FFFFFFFFFFF1 ?A E
x iv
& - 21 . E ! FFFFFFFFFFFFFFFFFFFF1 ?A
& - 21 03 FFFFFFFFFFFFFFFFFFF11 ?8
& - 21 ( " 5 * 3 & - FFFFFFFFFFFFFFFFFF @.
x v
$ % 3 "% FFFFFFFFFFFFFFF111 @A
$ + 3 $ FFFFFFFFFFFFFFFF A(
$ " 3 % FFFFFFFFFFFFFFF111 A?
$ 3 $ FFFFFFFFFFFFFFFF 8.
$ 4 3 + FFFFFFFFFFFFFFF 8/
E
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keuangan perusahaan merupakan pilar yang sangat penting untuk kemajuan
suatu usaha, sebab kebanyakan kasus kebangkrutan suatu usaha bermula dari adanya
financial distress yang disebabkan oleh buruknya pengelolaan keuangan. Pentingnya
pengelolaan keuangan sebagai aspek vital perusahaan harus benar-benar diperhatikan
dan dikelola dengan baik jika perusahaan tetap ingin dapat menjaga kelangsungan
hidup usahanya (Haryetti,2010).
Seiring dengan krisis multi dimensi yang menimpa Indonesia sejak
pertengahan tahun 1997 yang dimulai dengan merosotnya nilai Rupiah terhadap
dolar Amerika Serikat telah menghancurkan sendi-sendi ekonomi termasuk pada
sektor perbankan. Krisis moneter yang terus menerus mengakibatkan krisis
kepercayaan, akibatnya banyak bank dilanda penyakit yang sama dan menyebabkan
banyak bank yang lumpuh karena dihantam kredit macet.
Dalam penelitian Almilia dan herdiningtyas (2005) ada beberapa penyebab
menurunnya kinerja bank, antara lain :
2
1. Semakin meningkatnya kredit bermasalah perbankan
2. Dampak likuidasi bank-bank 1 November 1997 yang mengakibatkan
turunnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan dan pemerintah,
sehingga memicu penarikan dana secara besar-besaran
3. Semakin turunnya permodalan bank-bank
4. Banyak bank-bank tidak mampu melunasi kewajibannya karena
menurunnya nilai tukar rupiah
5. Manajemen tidak profesional.
Pada kurun waktu 1997-1998 banyak bank yang dilikuidasi. Likuidasi
pertama terjadi pada bank Summa, disusul dengan 16 bank pada bulan November
1998, setelah itu banyak lagi yang BBO (Bank Beku Operasi) dan BTO (Bank Take
Over) yang dilakukan oleh pemerintah. Bank yang bermasalah dengan tingkat
kesehatannya disamping mengakibatkan krisis kepercayaan masyarakat juga akan
dikenakan sanksi dalam rangka pengawasan dan pembinaaan oleh BI. Sebagai
perbandingan, bank yang tidak bermasalah dengan tingkat kesehatannya tentunya
menjadi bank primadona bagi nasabahnya dan memberikan kontribusi positif untuk
memajukan roda perekonomian negara. (Ruth dan Armas,2011).
Menurut UU RI No.10/1998 Bank merupakan badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya
dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Untuk menilai kinerja suatu perusahaan perbankan umumnya digunakan lima
aspek penilaian, yaitu: (1) capital, (2) assets, (3) management, (4) earnings, dan (5)
3
liquidity yang biasa disebut dengan CAMEL. Aspek-aspek tersebut menggunakan
rasio keuangan. Rasio yang digunakan antara lain (CAR, NPL, ROA, LDR dan
BOPO). Hal ini menunjukan bahwa rasio keuangan dapat menunjukan
tingkat kesehatan suatu bank.
1. Capital Adequacy Ratio Menurut Kuncoro dan Suhardjono (2002) CAR
adalah rasio kecukupan modal dengan menunjukkan kemampuan bank saat
mempertahankan modal yang mencukupi serta kemampuan manajemen bank
dalam mengidentifikasi, mengukur, mengawasi serta mengontrol risiko-risiko
mungkin timbul karena pengaruh dari kinerja suatu bank pada saat
menghasilkan suatu keuntungan dan menjaga besarnya modal yang dimiliki
perusahaan perbankan.
2. Non performing loan (NPL) Rasio NPL menunjukan bahwa kemampuan
manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh
bank (Nugroho,2012).
3. Return on assets (ROA) merupakan rasio yang menunjukan hasil atas jumlah
aktiva yang digunakan dalam perusahaan (Kasmir,2008).
4. Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan
jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan (Kasmir,2008).
5. Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) adalah Rasio biaya
operasional yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan
kemampuan dalam melakukan kegiatan operasinya (Dendawijaya, 2009,
dalam Kurniasari dan Ghozali1 2013).
4
Penelitian lainnya yang sejenis didapatkan tingkat kesehatan bank dari 18
bank yang dijadikan sempel sebanyak 4 bank yang di prediksikan kondisinya dalam
keadaan bermasalah yaitu Bank Agroniaga mengalami laba negatif, PT.Bank ICB
Bumi Putera Indonesia mengalami laba negatif, PT.Bank Eksekutif Internasional
mengalami financial distress dan laba negatif PT.Bank Internasional Indonesia
mengalami laba negatif, dan sisanya 16 bank dinyatakan dalam kondisi yang tidak
bermasalah (Ruth dan Armas,2011).
Hasil dari penelitian yang lain didapatkan bahwa terdapat dua faktor yang
mempengaruhi financial distress perbankan Indonesia, yaitu LDR (loan to deposit
ratio) dan BOPO (biaya operasional terhadap pendapatan operasional), selain itu
kedua rasio tersebut, variabel lain, yaitu CAR (capital adequacy ratio), NPL (non
performing loan), ROA (return on asset), dan ROE (return on equity) tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap financial distress perbankan Indonesia. Jadi
rasio LDR yang tinggi dan BOPO yang tinggi dapat menjadi penyebab financial
distress perbankan Indonesia. Maka dari itulah penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian mengenai prediksi kebangkrutan pada sektor perbankan dengan
menggunakan CAMEL dengan judul pengaruh CAMEL terhadap prediksi
kebangkrutan pada sektor perbankan yang go publik di BEI (Kurniasari dan
Ghozali,2013).
Hasil penelitian selanjutnya variabel yang berpengaruh dalam menjelaskan
kebangkrutan bank adalah LDR. Sesuai dengan hasil uji logit dapat disimpulkan
bahwa kebangkrutan bank disebabkan karena kredit yang diberikan mengalami
penurunan sehingga bank memilih menginvestasikan dana dalam bentuk aktiva
produktif sehingga memberikan pendapatan bunga yang tinggi (Nugroho,2012).
5
Selain itu hasil penelitian lain menyatakan bahwa Secara parsial rasio Loan to
Deposit Ratio tidak memiliki pengaruh terhadap prediksi financial distress, Secara
parsial rasio Return on Assets berpengaruh signifikan terhadap prediksi financial
Distress, Secara parsial rasio Capital Adequacy Ratio tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap prediksi financial distress.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Analisis Kinerja Keuangan Perbankan dalam
membentuk Model Prediksi Kebangkrutan pada Bank yang Listing di BEI
dengan Periode Pengamatan 2009-2013”.
1.2 Identifikasi Masalah
1. Apakah kinerja keuangan perbankan yang diukur dari rasio CAR, NPL,
ROA, LDR, dan BOPO memberikan pengaruh secara bersama-sama
terhadap prediksi kebangkrutan?
2. Apakah kinerja keuangan perbankan yang diukur dari rasio CAR, NPL,
ROA, LDR, dan BOPO memberikan pengaruh secara parsial terhadap
prediksi kebangkrutan?
3. Bagaimana tingkat keakuratan prediksi dari model prediksi kebangkrutan
yang dihasilkan?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk menganalisi kinerja keuangan perbankan yang diukur dari rasio
CAR, NPL, ROA, LDR, dan BOPO yang akan memberikan pengaruh
secara bersama-sama terhadap prediksi kebangkrutan.
6
2. Untuk menganalisis kinerja keuangan perbankan yang diukur dari rasio
CAR, NPL, ROA, LDR, dan BOPO yang akan memberikan pengaruh
secara parsial terhadap prediksi kebangkrutan.
3. Untuk menganalisis tingkat keakuratan prediksi dari model prediksi
kebangkrutan yang dihasilkan.
1.4 Manfat Penelitian
a) Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai rasio
rasio yang digunakan untuk memprediksi kebangkrutan seperti
CAR,NPL,ROA,LDR,dan BOPO, dan penelitian ini diharapkan menjadi
bahan reverensi untuk penelitian berikutnya.
b) Bagi Perbankan
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan evaluasi untuk sektor
perbankan sehingga dapat mengantisipasi kebangkrutan
c) Bagi Investor
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi dalam menilai
tingkat kesehatan sektor perbankan dan sebagai tolok ukur dalam
pengambilan keputusan dalam berinvestasi.
74
BAB V
KESIMPULAN dan SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan dibahas pada bab
sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut ;
1. Hasil uji binary logistic menunjukan bahwa rasio CAR, NPL, ROA, LDR
dan BOPO berpengaruh secara simultan terhadap prediksi kebangkrutan
pada sektor perbankan periode 2009-2013.
2. Hasil uji binary logistic menunjukan bahwa rasio CAR dan LDR memiliki
pengaruh secara parsial terhadap prediksi kebangkrutan pada sektor
perbankan periode 2009-2013, sedangkan NPL,ROA dan BOPO tidak
berpengaruh secara parsial.
3. Berdasrkan hasil dari penelitian yang dilakukan bahwa tingkat keakuratan
prediksi dari model prediksi kebangkrutan cukup bagus yaitu sebesar
92,4%.
5.2 Keterbatasan dan Saran
5.2.1 Keterbatasan
Dalam penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yaitu :
1. Penelitian hanya menggunakan 5 (lima) indikator rasio dalam menetukan
prediksi kebangkrutan, yakni CAR,NPL,ROA,LDRdan BOPO.
75 2. Sampel pengamatan yang dilakukan relatif sedikit yaikni 21 perusahaan
Bank.
5.2.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ada beberapa saran yang diberikan untuk
beberapa pihak, yaitu ;
1. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat meakukan penelitian dengan
menambah periode waktunya
2. Peneliti selanjutnya sebaiknya dapat melengkapi kekurangan-kekurangan
yang ada dalam penelitian ini
3. Untuk bank penelitian ini semoga dapat dijadikan bahan evaluasi untuk
sektor perbankan sehingga dapat mengantisipasi kebangkrutan
4. Untuk investor peneltian ini semoga dapat menjadi bahan referensi dalam
menilai tingkat kesehatan sektor perbankan dan sebagai tolok ukur dalam
pengambilan keputusan dalam berinvestasi.
76
DAFTAR PUSTAKA
Adnan, M.A dan Kurniasih. “ Analisis Tingkat Kesehatan Perusahaan Untuk Memprediksi Potensi Kebangkrutan Dengan Pendekatan Altman”, JAAI volume 4 no 2, 2000.
Almilia, L.S., dan Kristijadi.(2003).Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi
Kondisi Financial Distres Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia (JAAI) VOLUME 7,
NO.2.ISSN:1410 – 2420.
Almilia, L.S., dan Winny Herdiningtyas.2005. Analisis Rasio CAMEL terhadap
Prediksi Kondisi Bermasalah pada Lembaga Perbankan Periode 2000-2002.
Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 7, No. 2, November: 131-147.
Almilia, L.S.(2004)Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kondisi Financial
Distress suatu Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakart. Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia (JRAI).Vol, 7.No. 1.
Aziz, M. Adnan & Dar, Humayon A, 2006, Predicting Corporate Bankruptcy:
Where We Stand? Corporate Governance, Vol. 16, No. 1: 18-33.
Cooper, D. R., dan Schindler, P. S. 2011. Business Research Methods.
Singapore:The McGraw-Hill Companies, Inc.
Dendawijaya,L. 2009. Manajemen Perbankan. Edisi kedua. Cetakan kedua. Ghalia
Indonesia.
Dendawijaya,L. 2001. Manajemen Perbankan. Jakarta : PT Galia Indonesia.
Ghozali,I.(2009).Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.Cetakak Ke
Empat.Badan Penerbit Universitas Dipenogoro,Semarang).
Hanafi,M.M.(2004).Manajemen Keuangan.Edisi 2004,Penerbit BPEE-Yogyakarta.
77 Hapsari, Evanny Indri. 2012. Kekuatan Rasio Keuangan Dalam Memprediksi
Kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur di BEI. Jurnal Dinamika
Manajemen Vol. 3, No.2, 2012, pp 101-109.
Haryati.S.(2001).Analisis Kebangkrutan Bank, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia,
vol.16, No.4.
Haryetti (2010).Analisis Financial Distress untuk Memprediksi Risiko Kebangkrutan
Perusahaan Perbankan di BEI. Jurnal Ekonomi, Volume.18,No.2.
Harjanti.R.S.(2009).Analisis pengaruh Rasio Rasio Keuangan Terhadap Prediksi
Kebangkrutan.
Hesti,B.(2011).Analisis Rasio Keuangan CAMEL Terhadap Prediksi Kepailitan Pada
Bank Umum Swasta Nasional di Indonesia Pada Periode 2004 – 2007.
Jurnal.WIGA.Vol. 2.No.2.
Indriantoro, Nur, dan Supomo, Bambang. 2002. Metodologi Penelitian. Edisi 1.
Yogyakarta: Penerbit BPFE Yogyakarta.
Iswardono.(1989).Uang dan Bank Edisi Kedua,Penerbit BPFE-Yogyakarta.
Kasmir.(2008).Analisis Laporan Keuangan.Penerbit PT RajaGrafindo Persada,
Jakarta.
Kasmir.(2010).Manajemen Perbankan. Rajawali Pers, Jakarta.
Kurniasari, Christiana dan Ghozali, Imam (2013).Analisis Pengaruh Rasio CAMEL
dalam Memprediksi Financial Distress Perbankan Indonesia. DIPONEGORO
JOURNAL OF ACCOUNTING.Volume.2,Nomor.4,hlm.1-10.
Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono. 2002. Manajemen Perbankan. Yogyakarta:
BPFE.
Mulyaningrum, P.(2008).Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kebangkrutan Bank
Indonesia. Program Studi Magister Akuntansi, Program Pascasarjana
Universitas Dipenogoro, Semarang.
78 Nugroho, V.(2012).Pengaruh CAMEL dalam Memprediksi Kebangkrutan. Jurnal
Akuntansi.Vol.XVI,No.01,hlm.145-161.
Ruth, M. dan Armas, R.(2011).Analisis Rasio CAMEL Bank-bank Umum Swasta
Nasional Periode 2005-2009. Pekbis Jurnal,Vol.3, No.3, hlm.569-578.
Saleh, Amir dan Sudiyatno, Bambang. 2013. “ Pengaruh Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Probabilitas Kebangkrutan Pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di BEI periode 2008-2012”. Jurnal Dinamika Akuntansi. Keuangan
dan Perbankan. Vol. 2, No. 1, Hal 82-91, ISSN 1979-4878.
Siamat.D. 1993. Manajemen Bank Umum. Jakarta : Intermedia.
Sugiarti, Welthi (2012).Analisa Kinerja Keuangan dan Prediksi Tingkat Kesehatan
Bank dengan Menggunakan metode CAMEL Pada Bank Umum yang
Tercatat di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi,Fakultas
Ekonomi.Universitas Gunadarma.
Sugiyono.(2012).Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed
Methods).Penerbit Alfa Beta, Bandung.
Sunjoyo dkk.(2013).Aplikasi SPSS untuk Smart Riset (Program IBM SPSS 21.0).
Alfabeta,Bandung.
Swantari, Anita dan Habibie, Husain Fachrul (2012).Prediksi Financial Distress
Berdasarkan Kemampuan Kinerja Keuangan Pada Industri Property. MiTTra
(Mice,Tour & Travel),Volume.3,No.7.
Taswan. 2006. Manajemen Perbankan. UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Veronica, M. Sienly dan Anantadjaya, Samuel PD (2014).Bankruptcy Prediction
Model: An Industrial Study in Indonesian Publicly-listed Firms During
1999-2010. Rev.Integr.Bus.Econ.Res.Vol.3(1).
79 Werdaningtyas, Hesti, 2002, “Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Take
Over Pramerger di Indonesia”, Jurnal Manajemen Indonesia,Vol.1, No.2,
pp.24-39.
Widarjo, W dan Setiawan, D.(2009). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kondisi
Financial Distress Perusahaan Otomotif. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, vol.11,
No.2, hlm.107-119.
Widiharto, R.C.(2008).Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Prediksi
Kondisi Bermasalah Bank. Program Studi Magister Manajemen. Universitas
Diponegoro. Semarang.
Wiyono,Gendro (2013).Analisis potensi rasio CAMEL Sebagai Indikator Sinyal
Kondisi Bermasalah BPR Konvensional DIY.Jurnal Akuntansi,Vol.1,No.1.
Wongsosudono, Corinna dan Chrissa(2013).Analisis Rasio keuangan Untuk
memprediksi Financial Distress Pada Perusahaan Sektor Keuangan yang
Terdaftar di BEI. JURNAL BINA AKUNTANSI IBBI. Volume.19,No.2.