• Tidak ada hasil yang ditemukan

ISSN Vol. 4 No. 1, 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ISSN Vol. 4 No. 1, 2016"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN 2338-8633

Vol. 4 No. 1, 2016

(2)

DIPUBLIKASIKAN OLEH

PS. S1 INDUSTRI PERJALANAN WISATA (IPW) FAKULTAS PARIWISATA, UNIVERSITAS UDAYANA (UNUD)

Jurnal Industri Perjalanan Wisata (IPTA) merupaka jurnal online (e-journal) yang terbit dua kali dalam setahun (bulan Juli dan bulan Desember) yang diterbitkan oleh PS. S1 Industri Perjalanan Wisata, Fakultas Pariwisata UNUD. Jurnal IPTA diterbitkan sebagai wadah karya ilmiah serta media komunikasi dan informasi ilmiah terkait industri perjalanan wisata. Jurnal ini memuat tentang hasil ringkasan penelitian, survei dan tulisan ilmiah popular

industri perjalanan wisata. Redaksi menerima sumbangan tulisan para ahli, staf pengajar perguruan tinggi, praktisi, mahasiswa yang peduli terhadap pengembangan industri perjalanan wisata. Redaksi dapat menyingkat

atau memperbaiki tulisan yang akan dimuat tanpa mengubah maksud dan isinya.

SUSUNAN PENGURUS JURNAL IPTA Penanggung Jawab

Drs. I Made Sendra, M.Si. (Dekan Fakultas Pariwisata UNUD) Penasehat

Ni Ketut Arismayanti, SST.Par., M.Par. (Wakil Dekan I Fakultas Pariwisata UNUD) I GPB. Sasrawan Mananda, SST.Par., MM., M.Par. (Wakil Dekan II Fakultas Pariwisata UNUD)

I GN. Widyatmaja, SST.Par., M.Par. (Wakil Dekan III Fakultas Pariwisata UNUD) I Made Kusuma Negara, SE., M.Par. (Ketua PS. S1 IPW Fakultas Pariwisata UNUD) Luh Gede Leli Kusuma Dewi, S.Psi., M.Par. (Sekretaris PS. S1 IPW Fakultas Pariwisata UNUD)

Ketua

Luh Gede Leli Kusuma Dewi, S.Psi., M.Par.

Sekretaris

Ni Putu Eka Mahadewi, SE.Ak., M.Par.

Penyunting Ahli (Mitra Bebestari)

▪ Prof. Adnyana Manuaba, M.Hons.F.Erg.S.FIPS,SF.

Universitas Udayana

▪ Prof. Dr. I Wayan Ardika, MA.

Universitas Udayana

▪ Prof. Dr. Michael Hichcoch University of North London

▪ Prof. Dae-Sik Je, M.Pd.

Young San University – Korsel.

▪ Prof. Ir. Wiendu Nuryanti, M.Arch. Ph.D.

Universitas Gajah Mada

▪ Prof. Dr. Ir. I Gede Pitana, M.Sc.

Universitas Udayana

▪ Prof. Dr. I Nyoman Sirtha, SH., MS.

Universitas Udayana

▪ Dr. Hans-Henje Hild SES Bonn – Germany Penyunting Pelaksana

▪ Drs. I Ketut Suwena, M.Hum.

▪ Dra. Ni Made Oka Karini, M.Par.

▪ Drs. I Made Sendra, M.Si.

▪ I Made Kusuma Negara, SE., M.Par.

▪ I Putu Sudana, A.Par., M.Par.

▪ Dr. I Wayan Suardana, SST.Par., M.Par.

▪ I GPB. Sasrawan Mananda, SST.Par., M.Par.

Dr. I Nyoman Sudiarta, SE., M.Par.

Ni Made Sofia Wijaya, SST.Par., M.Par., Ph.D.

I GA. Susrami Dewi, SST.Par., M.Par.

Putu Agus Wikanatha, SST.Par., M.Par.

Yohanes Kristianto, S.Pd., M.Hum.

I Wayan Darsana, SS., M.Par.

Ni Wayan Citra Juwita, SH., M.Par.

Tata Usaha dan Pemasaran

▪ I Wayan Darma Santosa, SE

▪ I Wayan Sudarma, SH.

▪ I Gusti Putu Setiawan, SH.

▪ Luh Yuni Artini ALAMAT PENYUNTING DAN TATA USAHA

Fakultas Pariwisata Universitas Udayana Jl. Dr. R. Goris 7 Denpasar Bali, Telp/Fax : 0361-223798

Email : [email protected]

Website : http://www.ojs.unud.ac.id/index.php/pariwisata Cover Depan Jurnal IPTA : www.bing.com (2012)

(3)

PENGANTAR REDAKSI JURNAL IPTA

Harus diakui pariwisata sudah banyak memberikan manfaat ekonomi bagi suatu daerah seperti Bali. Terlebih Bali yang sudah terkenal hingga ke mancanegara dengan berbagai julukan dari yang eksotis hingga fantastis. Bali merupakan destinasi utama pariwisata di Indonesia dan bahkan di dunia. Pulau Bali terkenal di seluruh dunia karena memiliki daya tarik adat-istiadat, tradisi maupun destinasi wisata yang beraneka ragam.

Permasalahannya adalah ketika pariwisata tidak berkembang secara merata dan terjadinya persaingan kompetitif pasar pariwisata dunia.

Menyikapi permasalahan tersebut banyak alasan yang sering dijadikan kambing hitam. Mulai dari kebijakan, infrastruktur, teknologi, lingkungan hingga sumber daya manusia. Betapa sulitnya memang mewujudkan daya tarik wisata berlandaskan kepada pariwisata berkelanjutan. Entah pariwisata berkelanjutan sebagai konsep, teori atau bahkan aplikasi hingga saat ini pariwisata berkelanjutan tetap menjadi tantangan bagi komponen pariwisata lokal, regional, nasional bahkan mungkin di tingkat internasional.

Melalui karya-karya ilmiah yang tersaji dalam jurnal terbitan kali ini, semoga dapat menjawab tantangan ke depan dunia pariwisata yang senantiasa dinamis.

Denpasar, Juli 2016 Redaksi

(4)

PERSYARATAN NASKAH UNTUK JURNAL IPTA

1. Naskah dapat berupa hasil penelitian atau kajian pustaka yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya.

2. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris (abstrak bahasa Inggris). Abstrak tidak lebih dari 250 kata dengan disertai 3-5 istilah kunci (keywords). Naskah berupa ketikan asli dan CD dengan jumlah maksimal 15 halaman ketikan A4 spasi 1½, kecuali abstrak, tabel dan kepustakaan.

3. Naskah ditulis dengan batas 2,5 cm dari kiri dan 2 cm dari tepi kanan, bawah dan atas.

4. Judul singkat, jelas dan informatif serta ditulis dengan huruf besar.

Judul yang terlalu panjang harus dipecah menjadi judul utama dan anak judul.

5. Nama penulis tanpa gelar akademik, alamat e-mail dan asal instansi penulis ditulis lengkap.

6. Naskah hasil penelitian terdiri atau judul, nama penulis, abstrak, pendahuluan, tinjauan pustaka dan metode, hasil dan pembahasan, simpulan dan saran serta kepustakaan.

7. Naskah kajian pustaka terdiri atas judul, nama penulis, abstrak, pendahuluan, masalah, pembahasan, simpulan dan saran serta kepustakaan.

8. Tabel, grafik, histogram, sketsa dan gambar harus diberi judul serta keterangan yang jelas.

9. Dalam mengutip pendapat orang lain, dipakai sistem nama penulis dan tahun. Contoh : Astina (1999); Suwena et al. (2001).

10. Kepustakaan memakai “harvard style” disusun menurut abjad nama penulis tanpa nomer urut.

a. Untuk buku : nama pokok dan inisial pengarang, tahun terbit, judul, jilid, edisi, tempat terbit dan nama penerbit.

Picard, Michael. 1996. Cultural Tourism and Touristic Culture.

Singapore: Archipelago Press.

b. Karangan dalam buku : nama pokok dari inisial pengarang, tahun terbit, judul karangan, inisial dan nama editor : judul buku, hal permulaan dan akhir karangan, tempat terbitan dan nama penerbit.

McKean, Philip Frick. 1978. “Towards as Theoretical analysis of Tourism: Economic Dualism and Cultural Involution in Bali”.

Dalam Valena L. Smith (ed). Host and Guests: The Antropology of Tourism. Philadelphia : University of Pensylvania Press.

c. Untuk artikel dalam jurnal: nama pokok dan inisial pengarang, tahun, judul karangan, singkatan nama majalah, jilid (nomor), halaman permulaan dan akhir.

(5)

Pitana, I Gde. 1998. “Global Proces and Struggle for Identity: A Note on Cultural Tourism in Bali, Indonesia” Journal of Island Studies, vol. I, no. 1, pp. 117-126.

d. Untuk Artikel dalam format elektronik : Nama pokok dan inisial, tahun, judul, waktu, alamat situs.

Hudson, P. (1998, September 16 - last update), "PM, Costello liars:

former bank chief", (The Age), Available:

http://www.theage.com.au/daily/980916/news/news2.html (Accessed: 1998, September 16).

11. Dalam tata nama (nomenklatur) dan tata istilah, penulis harus mengikuti cara penulisan yang baku untuk masing-masing bidang ilmu.

12. Dalam hal diperlukan ucapan terima kasih, supaya ditulis di bagian akhir naskah dengan menyebutkan secara lengkap : nama, gelar dan penerima ucapan.

(6)

D A F T A R I S I

COVER, EDITOR, PENGANTAR REDAKSI, DAN DAFTAR ISI PDF

Redaksi Jurnal IPTA i-vii

PERENCANAAN PAKET WISATA SPIRITUAL DI KAWASAN TAMAN

NASIONAL GUNUNG RINJANI PDF

I Komang Deya Pradnyana, I Made Sendra, I Putu Sudana 1-7 PENGEMASAN PAKET WISATA CITY TOUR BERBASIS BUDAYA DI KOTA

DENPASAR BALI PDF

I Wayan Ary Mahendra Putra, I Made Kusuma Negara, I Putu

Sudana 8-12

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA PADA DIVISI OPERASIONAL DI

PT. ASIALINK HOLIDAYS SANUR, BALI PDF

Mardi Ulises Simanjuntak, I Made Kusuma Negara, I GPB

Sasrawan Mananda 13-19

MODEL KEMASAN PAKET WISATA BATUR GLOBAL GEOPARK MENUJU

PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KINTAMANI PDF

I Made Darmaja, I Ketut Suwena, I Made Sendra 20-25

STUDI EKSPLORASI PARIWISATA SPIRITUAL DI SENTRA PARIWISATA UBUD, GIANYAR (STUDI KASUS DI UBUD BODYWORK CENTRE DAN YOGA BARN)

PDF

I Wayan Putra Aditya, I Ketut Suwena, I Putu Sudana 26-31 PERSEPSI WISATAWAN MANCANEGARA TERHADAP KUALITAS

PELAYANAN PEMANDU WISATA DI DESA WISATA PINGE, KECAMATAN MARGA KABUPATEN TABANAN

PDF

I Kadek Edi Dana Arta, Ni Made Eka Mahadewi, Luh Gede Leli Kusuma Dewi

32-36

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA PANTAI PANDAWA, KABUPATEN BADUNG, DESA KUTUH, KUTA SELATAN

PDF

Robertus San, Ni Made Oka Karini, I GPB Mananda 37-42

KARAKTERISTIK, MOTIVASI DAN AKTIVITAS WISATAWAN ASIA DI

KELURAHAN UBUD PDF

Axel Christine Pratama, I GPB Sasrawan Mananda, I Nyoman

Sudarta 43-48

KARAKTERISTIK DAN MOTIVASI WISATAWAN DOMESTIK PENGGUNA LOW COST CARRIER PADA MASKAPAI PENERBANGAN LION AIR DI BANDARA INTERNASIONAL NGURAH RAI BALI

PDF

Roels Ni Made Sri Puspa Dewi, Ni Made Oka Karini, Ni Putu Eka

Mahadewi 49-54

(7)

STRATEGI PROMOSI BANYUWANGI SEBAGAI DESTINASI WISATA

(STUDI KASUS PADA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA) PDF

Chintiya Betari Avinda, I Nyoman Sudiarta, Ni Made Oka Karini 55-60 STRATEGI PENGEMBANGAN KUTA LOMBOK SEBAGAI DESTINASI

PARIWISATA PDF

Ander Sriwi, I Nyoman Sudiarta, N Putu Eka Mahadewi 61-65 PERENCANAAN PAKET WISATA BUDAYA DI DESA KESIMAN KECAMATAN

DENPASAR TIMUR PDF

I Made Pradnya Sutara, I Ketut Suwena, I Wayan Suardana 66-73 STRATEGI PEMASARAN PAKET WISATA MELALUI MEDIA ONLINE DI

TRULY ASIA TOUR AND TRAVEL PDF

Ade Prawita Sari, I Made Kusuma Negara, I Wayan Suardana 74-78 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG WISATAWAN

MELAKUKAN KEPUTUSAN PEMBELIAN TIKET PESAWAT MELALUI MOBILE BOOKING PADA SITUS TRAVELOKA.COM

PDF

Erni Muliana, I Made Kusuma Negara, Luh Gede Leli Kusuma Dewi

79-85

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP KUALITAS

PELAYANAN DI MBA TOUR & TRAVEL PDF

Putu Putri Susanti, I Nyoman Sudiarta, I Made Kusuma Negara

86-90

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAYANAN RESERVASI HOTEL DI

PT. BALI MEGAH WISATA TOUR AND TRAVEL PDF

Si Gede Ngurah Bramantya Agustiano, I Made Kusuma Negara, I Wayan Suardana

91-95

PENGARUH FAKTOR KUALITAS PELAYANAN BIRO PERJALANAN WISATA TERHADAP KEPUASAN WISATAWAN PADA PAKET WISATA BULAN MADU KE BALI

PDF

Dwi Widya Mandasari, I Ketut Suwena, I Wayan Suardana 96-100 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPULSE BUYING

WISATAWAN DOMESTIK TERHADAP PRODUK PARIWISATA DI BIRO PERJALANAN WISATA BALI

PDF

Bayu Anggriawan, I Wayan Suardana, I Made Sendra 101-106

(8)

Jurnal IPTA ISSN : 2338-8633 Vol. 4 No. 1, 2016

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA PADA

DIVISI OPERASIONAL DI PT. ASIALINK HOLIDAYS SANUR, BALI

Mardi Ulises Simanjuntak I Made Kusuma Negara I GPB Sasrawan Mananda

Email : [email protected] PS. S1 Industri Perjalanan Wisata

Fakultas Pariwisata UNUD

ABSTRAK

Sehubungan dengan penurunan jumlah wisatawan yang menggunakan jasa PT. Asialink Holidays Sanur, Bali maka berakibat pada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada beberapa karyawan. Hal ini menyebabkan kelebihan beban kerja pada karyawan di perusahaan tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis lebih lanjut mengenai beban kerja dan kebutuhan tenaga kerja pada PT. Asialink Holidays Sanur, Bali sesuai dengan kondisi yang terjadi pada perusahaan tersebut, khususnya pada divisi operasional.

Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif dan data kuantitatif, yang diperoleh dari sumber data, baik primer maupun sekunder. Dalam pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi partisipasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Penentuan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling, yaitu dengan menentukan informan pangkal dan informan kunci. Sementara untuk teknik penentuan sampel adalah berupa penentuan populasi, yaitu seluruh karyawan divisi operasional. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif, yang terdiri dari analisis beban kerja, analisis kebutuhan tenaga kerja, tingkat absensi tenaga kerja dan perputaran tenaga kerja.

Dijelaskan bahwa hasil rata-rata pengamatan beban kerja sesuai dengan SOP menunjukkan bahwa karyawan divisi operasional PT. Asialink Holidays Sanur, Bali mengalami kekurangan waktu sebanyak 424 menit, sedangkan yang di luar SOP mengalami kekurangan waktu sebanyak 489 menit. Dengan analisis beban kerja, maka jumlah tenaga kerja divisi operasional yang seharusnya dibutuhkan adalah sebanyak 6 orang.Sementara persentase absensi karyawan divisi operasional pada PT. Asialink Holidays Sanur, Bali tahun 2014 adalah 0,72% per bulan dan persentase perputaran tenaga kerja pada PT. Asialink Holidays Sanur, Bali tahun 2014 adalah 0, karena tidak ada perputaran tenaga kerja yang terjadi pada tahun tersebut.

Maka tenaga kerja yang senyatanya dibutuhkan oleh divisi operasional pada PT. Asialink Holidays Sanur, Bali adalah sebanyak 6 orang. Jumlah karyawan saat ini adalah 2 orang, sehingga PT. Asialink Holidays Sanur, Bali, membutuhkan tambahan tenaga kerja sebanyak 4 orang.

Saran yang dapat diberikan, sebaiknya PT. Asialink Holidays Sanur, Bali segera melakukan perekrutan karyawan agar dapat memenuhi kekurangan tenaga kerja dalam perusahaan. Dengan terpenuhinya kekurangan tenaga kerja, maka beban kerja pun dapat dilaksanakan secara optimal.

Kata Kunci : Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja, Operasional, Biro Perjalanan Wisata.

LATAR BELAKANG

Sebagai salah satu sektor pembangunan yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi suatu wilayah, pariwisata dianggap sebagai suatu aset yang strategis untuk mendorong pembangunan pada wilayah-wilayah tertentu yang mempunyai potensi obyek wisata (Sakti, 2014). Dengan adanya pariwisata yang selalu dibangun dan

kegiatan pariwisata. Industri pariwisata merupakan kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata.

Berdasarkan pernyataan tersebut, jelas dikatakan bahwa usaha-usaha yang berhubungan dengan kepariwisataan merupakan usaha yang bersifat

(9)

Jurnal IPTA ISSN : 2338-8633 Vol. 4 No. 1, 2016

14 Salah satu perusahaan yang termasuk

industri pariwisata yaitu travel agent atau biro perjalanan wisata. Penyedia jasa layanan ini merupakan badan usaha yang memberikan informasi tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia perjalanan wisata.

Dalam menjalankan tugasnya tersebut, tentu tidak dapat lepas dari adanya sumber daya manusia yang berkualitas, dengan adanya pelatihan atau latar belakang pendidikan yang sesuai. Oleh karena itu perusahaan harus menemukan, mempekerjakan, memotivasi, melatih, dan mengembangkan tenaga kerja yang dikehendaki perusahaan, serta mempertahankan tenaga kerja yang berkualitas. Berikut adalah Tabel jumlah tenaga kerja yang terserap pada industri pariwisata di Provinsi Bali dalam kurun waktu lima tahun :

Tabel 1

Jumlah Tenaga Kerja yang Terserap pada Industri Pariwisata di Provinsi Bali Periode 2011-2015

No Jenis Usaha

Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1

Akomodasi Hotel

Berbintang 29.817 29.966 29.967 30.052 30.297 Hotel non-

Bintang 18.413 18.486 18.560 18.768 18.890 Pondok

Wisata 1.980 1.988 1.998 2.102 2.241

2 Jasa Boga/

Restaurant 24.945 25.069 25.170 25.387 25.417 3 Jasa

Angkutan &

Transportasi 4.213 4.420 4.644 4.856 4.993 4 Biro

Perjalanan 9.414 9.461 10.075 10.113 10.212 Total Pertumbuhan 88.782 89.390 90.414 91.278 92.050 - 0,68 % 0,14 % 0,95 % 0,84 %

Sumber : Dinas Tenaga Kerja Provinsi Bali, 2015 Berdasarkan Tabel 1 di atas dapat diketahui bahwa pada setiap tahunnya jumlah tenaga kerja yang terserap pada industri pariwisata di Provinsi Bali mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat cukup tinggi untuk berpartisipasi dalam upaya pengembangan industri pariwisata di Provinsi Bali.

Industri pariwisata di Bali yang dimaksud adalah PT. Asialink Holidays Sanur, Bali, yaitu penyedia layanan jasa akomodasi, transportasi dan paket wisata. PT. Asialink Holidays Sanur, Bali menjalin kerja sama dengan beberapa travel agent di Belanda. Namun, pada tahun 2014 yang lalu, salah satu dari travel agent besar yang bekerjasama dengan PT. Asialink Holidays Sanur, Bali mengalami collapse hingga akhirnya bangkrut. Hal ini sangat berdampak pada PT.

Asialink Holidays Sanur, Bali, mengingat kerja

sama yang dilakukan antara kedua pihak tersebut menyangkut jumlah wisatawan mancanegara (Eropa) yang akan melakukan perjalanan wisata ke Bali. Sehingga dengan kondisi tersebut, maka jumlah wisatawan mancanegara khususnya Eropa yang seharusnya menggunakan jasa PT. Asialink Holidays Sanur, Bali menjadi berkurang, seperti yang dipaparkan pada Tabel 2 :

Tabel 2

Jumlah Wisatawan Mancanegara yang Menggunakan Jasa PT. Asialink Holidays Sanur,

Bali Tahun 2010-2015 Tahun Jumlah

Wisatawan Pertumbuhan (%)

2010 11.481 -

2011 10.673 -7,04

2012 9.782 -8,34

2013 8.382 -14,31

2014 8.015 -4,37

2015 8.512 -6,2

Rata-Rata Pertumbuhan -8,05 Sumber : PT. Asialink Holidays Sanur, Bali, 2015

Pada Tabel 2 tersebut sangat jelas dipaparkan bahwa jumlah wisatawan mancanegara yang menggunakan jasa PT.

Asialink Holidays Sanur, Bali dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Hal inipun menjadi kondisi terburuk yang terjadi pada PT. Asialink Holidays Sanur, Bali sehingga perusahaan terpaksa melakukan kebijakan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada beberapa karyawan. Selain itu, hal ini juga mempengaruhi kinerja beberapa karyawan PT. Asialink Holidays Sanur, Bali, sehingga ada beberapa karyawan juga yang mengajukan pengunduran diri dalam masa kerjanya mengingat kondisi perusahaan yang semakin menurun.

Jumlah karyawan pada PT. Asialink Holidays Sanur, Bali saat ini adalah sebanyak 15 orang, yang terbagi atas dua departemen yaitu Finance & Accounting Departement serta Tour Departement, dimana dalam Tour Department tersebut terdiri atas tiga divisi, yaitu divisi operasional, divisi reservasi, dan divisi produk.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis lebih lanjut mengenai beban kerja dan kebutuhan tenaga kerja pada PT. Asialink Holidays Sanur, Bali sesuai dengan kondisi yang terjadi pada perusahaan tersebut. Dengan menunjuk pada salah satu departemen yang terdapat di PT. Asialink Holidays Sanur, Bali, yaitu pada Tour Departement yang lebih

(10)

Jurnal IPTA ISSN : 2338-8633 Vol. 4 No. 1, 2016

dikhususkan lagi pada satu divisi yaitu divisi operasional. Hal ini juga dilandasi karena pada divisi tersebut mengalami tingkat PHK yang cukup tinggi.

Divisi operasional terdiri dari dua orang karyawan tetap. Hal ini sering kali menimbulkan beberapa kendala dalam kesehariannya.

Sementara kondisi perusahaan yang saat ini dapat dikatakan sedang dalam masa pemulihan juga menjadi salah satu faktor penting dalam tahapan analisis beban kerja dan kebutuhan tenaga kerja yang dilakukan pada PT. Asialink Holidays Sanur, Bali. Sehingga dapat diketahui jumlah tenaga kerja yang seharusnya dipekerjakan sesuai dengan beban kerja yang ada pada perusahaan, demi terwujudnya hasil kerja yang efektif dan efisien.

METODE

Lokasi penelitian ini dilakukan di PT.

Asialink Holidays Sanur, Bali. Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif dan data kuantitatif, yang diperoleh dari sumber data, baik primer maupun sekunder. Dalam pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi partisipasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Penentuan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling, yaitu dengan menentukan informan pangkal dan informan kunci. Sementara untuk teknik penentuan sampel adalah berupa penentuan populasi, yaitu seluruh karyawan divisi operasional di PT. Asialink Holidays Sanur, Bali yaitu sebanyak 2 orang.

Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif, yang terdiri dari analisis beban kerja, yang terdiri atas pengamatan beban kerja karyawan divisi operasional sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) dan beban kerja karyawan divisi operasional di luar SOP. Sementara dalam melakukan analisis kebutuhan tenaga kerja, perlu dilakukan juga perhitungan terhadap tingkat absensi tenaga kerja serta perputaran tenaga kerja.

HASIL Observasi

Diawali dengan melakukan pengamatan terhadap beban kerja sesuai SOP dan di luar SOP yang disajikan pada tabel berikut :

Hasil Rata-Rata Pengamatan Beban Kerja Karyawan Divisi Operasional Sesuai SOP pada PT.

Asialink Holidays Sanur, Bali

Aktivitas Kuantitas Volume

Kuantitas yang Diperlukan

(Menit)

Total Alokasi Waktu (Menit) Waktu Lingkaran :

Melakukan absensi 2 1 2

Membuka sistem

(log in Travel-E) 1 1 1

Memeriksa permintaan pemesanan dari tour operator yang sudah disetujui oleh karyawan reservasi

2 30 60

Memeriksa dan

membalas email 30 5 150

Memeriksa kegiatan

harian 4 30 120

Menandatangani voucher dan memeriksa semua pesanan (melakukan konfirmasi) untuk hotel, restoran, dan supplier yang lain

6 30 180

Membuat laporan mingguan kepada

General Manager 1 30 30

Memasukkan data penilaian (kuesioner) dari wisatawan terhadap pemandu wisata

1 120 120

Mencetak jadwal perjalanan paket

wisata 1 5 5

Menerima telepon

yang masuk 40 3 120

Membuat jadwal untuk mengunjungi hotel, restoran, atau supplier lainnya untuk memastikan kontrak kerja yang masih berlaku

1 60 60

Menutup sistem (log

out Travel-E) 1 1 1

Waktu Bukan Lingkaran : Mempersiapkan

perlengkapan kerja 2 5 10

Menghidupkan

computer 1 5 5

Waktu Kelelahan : Menghilangkan rasa

dahaga 3 5 15

Waktu Pribadi :

Pergi ke toilet 5 5 25

Total Waktu yang Dibutuhkan 904

Istirahat 60

Total Keseluruhan 964

Sumber : Hasil Pengamatan, 2015.

Berdasarkan Tabel 3, dapat diperoleh hasil keseluruhan waktu yang diperlukan karyawan divisi operasional untuk menyelesaikan pekerjaan dalam satu hari, yaitu :

(11)

Jurnal IPTA ISSN : 2338-8633 Vol. 4 No. 1, 2016

16 Waktu Lingkaran : 849 menit

Waktu Bukan Lingkaran : 15 menit Waktu Kelelahan : 15 menit Waktu Pribadi : 25 menit

+

Total : 904 menit

Berikut pada Tabel 4 diuraikan hasil rata- rata dari pengamatan beban kerja karyawan divisi operasional pada PT. Asialink Holidays Sanur, Bali di luar Standar Operasional Prosedur (SOP) atau berdasarkan dengan kondisi yang dialami sehari-hari :

Tabel 4

Hasil Rata-Rata Pengamatan Beban Kerja Karyawan Divisi Operasional di Luar SOP pada

PT. Asialink Holidays Sanur, Bali

Aktivitas Kuantitas Volume

Kuantitas yang Diperlukan

(Menit)

Total Alokasi Waktu (Menit) Waktu Lingkaran :

Melakukan absensi 2 1 2

Membuka sistem

(log in Travel-E) 1 1 1

Memeriksa permintaan pemesanan dari tour operator yang sudah disetujui oleh karyawan reservasi

3 60 180

Memeriksa dan

membalas email 30 7 210

Memeriksa kegiatan

harian 3 30 90

Menandatangani voucher dan memeriksa semua pesanan (melakukan konfirmasi) untuk hotel, restoran, dan supplier yang lain

5 20 100

Membuat laporan mingguan kepada

General Manager 1 60 60

Memasukkan data penilaian (kuesioner) dari wisatawan terhadap pemandu wisata

1 120 120

Mencetak jadwal perjalanan paket

wisata 1 10 10

Menerima telepon

yang masuk 50 2 100

Membuat jadwal untuk mengunjungi hotel, restoran, atau supplier lainnya untuk memastikan kontrak kerja yang masih berlaku

1 60 60

Menutup sistem (log

out Travel-E) 1 1 1

Waktu Bukan Lingkaran : Mempersiapkan

perlengkapan kerja 2 5 10

Menghidupkan

computer 1 5 5

Waktu Kelelahan : Menghilangkan rasa

dahaga 5 1 5

Waktu Pribadi :

Pergi ke toilet 3 5 15

Total Waktu yang Dibutuhkan 969

Istirahat 60

Total Keseluruhan 1029

Sumber : Hasil Pengamatan, 2015.

Berdasarkan Tabel 4 di atas, dapat diperoleh hasil keseluruhan waktu yang diperlukan karyawan divisi operasional untuk menyelesaikan pekerjaan dalam satu hari, yaitu :

Waktu Lingkaran : 934 menit Waktu Bukan Lingkaran : 15 menit Waktu Kelelahan : 5 menit Waktu Pribadi : 15 menit

+

Total : 969 menit

Perhitungan Analisis Beban Kerja

Periode yang digunakan adalah tahun 2014, yang terdiri atas 365 hari. Sementara setiap karyawan divisi operasional bekerja sebanyak lima hari dalam satu minggu. Sehingga dapat dihitung jumlah hari kerja karyawan yang sebenarnya sebagai berikut :

Jumlah hari : 365 hari

Hari libur : 96 hari

Hari libur nasional : 15 hari Cuti dalam setahun : 12 hari

Jumlah hari kerja sebenarnya : 242 hari

Sehingga dapat diuraikan dalam perhitungan sebagai berikut :

1) Menentukan jumlah tenaga kerja sesuai dengan SOP

Total Man Hours = 2 x 904 x 365

= 659.920 Man Hours Per Unit = 8 x 60 x 242

= 116.160

Jadi jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan pada divisi operasional adalah sebagai berikut :

!"# = !!"#$ !"# !"#$%

!"# !"#$% !"# !"#$ ! 1 !"#$%

=659.920116.160

= 5,68 ≈ 6 (dibulatkan menjadi 6)

(12)

Jurnal IPTA ISSN : 2338-8633 Vol. 4 No. 1, 2016

2) Menentukan jumlah tenaga kerja sesuai dengan beban kerja (di luar SOP)

Total Man Hours = 2 x 969 x 365

= 707.370 Man Hours Per Unit = 8 x 60 x 242

= 116.160

Jadi jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan pada divisi operasional adalah sebagai berikut :

!"# = !!"#$ !"# !"#$%

!"# !"#$% !"# !"#$ ! 1 !"#$%

=703.370116.160

= 6,08 ≈ 6 (dibulatkan menjadi 6)

Perhitungan Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja Berikut pada Tabel 5 disajikan jumlah kehadiran dan ketidakhadiran karyawan divisi operasional pada PT. Asialink Holidays Sanur, Bali periode Januari-Desember 2014 :

Tabel 5

Jumlah Absensi Karyawan Divisi Operasional PT.

Asialink Holidays Sanur, Bali Periode Januari – Desember 2014

Bulan Hari

Kerja Tenaga Kerja

Jumlah Hari Kerja

Hadir (Hari)

Tidak Hadir (Hari)

Januari 22 2 44 42 2

Februari 20 2 40 38 2

Maret 21 2 42 39 3

April 22 2 44 41 3

Mei 22 2 44 38 6

Juni 21 2 42 40 2

Juli 23 2 46 36 10

Agustus 21 2 42 39 3

September 22 2 44 39 5

Oktober 23 2 46 42 4

November 20 2 40 38 2

Desember 23 2 46 43 3

TOTAL 260 2 520 475 45

Sumber : PT. Asialink Holidays Sanur, Bali Tahun 2014

Berdasarkan data pada Tabel 4.4 maka dapat dihitung tingkat absensi karyawan pada divisi operasional dengan menggunakan cara sebagai berikut :

% !"#$%#& = !"#$%& !"#$ !"#$% !"#$ !"#$%&

!"#$ !"#$"%"& !"#"$%&!!"#$ !"#$"%"& !"#$% !"#"$%&x 100%

=475+4545 x 100%

= !"

!"#x 100%

= 8,65% per tahun = 0,72% per bulan

Sementara pada tingkat perputaran tenaga kerja divisi operasional pada PT. Asialink

Tabel 6

Tingkat Perputaran Tenaga Kerja Divisi Operasional PT. Asialink Holidays Sanur, Bali

Periode Januari-Desember 2014 Bulan Tenaga

Kerja Masuk Keluar

Januari 2 - -

Februari 2 - -

Maret 2 - -

April 2 - -

Mei 2 - -

Juni 2 - -

Juli 2 - -

Agustus 2 - -

September 2 - -

Oktober 2 - -

November 2 - -

Desember 2 - -

Total 24 - -

Sumber : PT. Asialink Holidays Sanur, Bali, 2015 Sehingga persentase tingkat perputaran tenaga kerja dapat dihitung sebagai berikut :

% Perputaran Tenaga Kerja = !"#$%& !"#$%&'(%& !"#$"%"&

!"#"!!"#" !"#$"%"& !"#$ !"#$%&"x 100%

=!"!

!"x 100 = 0%

Sesuai dengan perhitungan tersebut, maka jumlah tenaga kerja yang senyatanya dibutuhkan untuk divisi operasional pada PT. Asialink Holidays Sanur Bali, yaitu :

WFA = WLA + (%Absensi x WLA +

%Perputaran Tenaga Kerja x WLA) = 6 + (0,72% x 6 + 0% x 6)

= 6 + (0,0432 + 0)

= 6,0432 ≈ 6 (dibulatkan menjadi 6)

PEMBAHASAN

Analisis Beban Kerja (Work Load Analysis)

Sesuai dengan pendapat Winaya (1994)

bahwa analisis beban kerja adalah suatu

analisis untuk mengetahui tenaga kerja yang

seharusnya dibutuhkan untuk menyelesaikan

suatu pekerjaan atau produksi dalam periode

tertentu. maka hasil pengamatan yang tersaji

pada Tabel 3 dapat terlihat bahwa waktu kerja

yang sebenarnya diperlukan adalah 904 menit

di luar waktu istirahat (60 menit). Sedangkan

waktu efektif bekerja yang tersedia dalam

satu hari kerja adalah 8 jam atau 480 menit,

(13)

Jurnal IPTA ISSN : 2338-8633 Vol. 4 No. 1, 2016

18

operasional mengalami kekurangan waktu

sebanyak 424 menit.

Sementara pada Tabel 4 dapat dilihat bahwa waktu kerja yang sebenarnya diperlukan adalah 969 menit di luar waktu istirahat (60 menit). Sementara waktu efektif bekerja yang tersedia dalam satu hari kerja adalah 8 jam atau 480 menit, maka setiap harinya karyawan divisi operasional mengalami kekurangan waktu sebanyak 489 menit.

Dalam pendapatnya, Ardana., dkk.

(2001) juga menyatakan bahwa analisis beban kerja adalah penentuan jumlah tenaga yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dalam jangka waktu tertentu atau penentuan jumlah jam kerja orang (man

hours) yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

suatu beban kerja tertentu dalam periode waktu tertentu, berdasarkan pada pengamatan beban kerja sesuai SOP dan di luar SOP.

Sesuai dengan perhitungan analisis beban kerja dan berdasarkan pada Tabel 3 dan Tabel 4, maka jumlah tenaga kerja divisi operasional pada PT. Asialink Holidays Sanur, Bali yang seharusnya dibutuhkan adalah sebanyak 6 orang.

Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja (Work Force Analysis)

Dalam pendapat Ardana, dkk (2001), analisis kebutuhan tenaga kerja adalah menghitung banyaknya tenaga kerja yang dibutuhkan berdasarkan beban kerja produksi, sehingga akan diperoleh jumlah tenaga kerja yang sesuai untuk menyelesaikan beban produksi yang ditetapkan. Adapun analisis tenaga kerja sangat dipengaruhi oleh persentase absensi dan persentase perputaran tenaga kerja.

Sesuai dengan hasil perhitungan di atas, menyatakan bahwa persentase absensi karyawan divisi operasional pada PT.

Asialink Holidays Sanur, Bali adalah 8,65%

per tahun atau 0,72% per bulan. Sementara berdasarkan Tabel 6 di atas tenaga kerja divisi operasional pada PT. Asialink Holidays Sanur, Bali dalam setahun tidak mengalami perputaran tenaga kerja (0), sehingga persentase perputaran tenaga kerjanya 0%.

Dengan mengacu pada analisis beban kerja dan analisis kebutuhan tenaga kerja divisi operasional pada PT. Asialink Holidays Sanur, Bali, maka didapatkan hasil perhitungan bahwa jumlah tenaga kerja yang senyatanya dibutuhkan adalah sebanyak 6 orang. Jumlah tenaga kerja divisi operasional saat ini adalah sebanyak 2 orang, sehingga PT. Asialink Holidays Sanur, Bali membutuhkan tambahan tenaga kerja sebanyak 4 orang untuk dapat menyelesaikan tugas dan tanggung jawab dari perusahaan.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan tersebut, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut : 1) Berdasarkan hasil rata-rata pengamatan

beban kerja sesuai dengan SOP menunjukkan bahwa karyawan divisi operasional PT. Asialink Holidays Sanur, Bali mengalami kekurangan waktu sebanyak 424 menit, sedangkan hasil rata- rata pengamatan beban kerja karyawan di luar SOP menunjukkan bahwa karyawan divisi operasional PT. Asialink Holidays Sanur, Bali mengalami kekurangan waktu sebanyak 489 menit. Hal tersebut terjadi karena beban kerja yang terlalu banyak, sementara tenaga kerja yang tersedia kurang. Oleh karena itu, sesuai perhitungan dengan analisis beban kerja, maka jumlah tenaga kerja divisi operasional yang seharusnya dibutuhkan pada PT. Asialink Holidays Sanur, Bali adalah sebanyak 6 orang.

2) Sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan, menyatakan bahwa persentase 55absensi karyawan divisi operasional pada PT. Asialink Holidays Sanur, Bali tahun 2014 adalah 0,72% per bulan. Sementara persentase perputaran tenaga kerja pada PT.

Asialink Holidays Sanur, Bali tahun 2014 adalah 0, karena tidak ada perputaran tenaga kerja yang terjadi pada tahun tersebut. Dengan mengacu pada kedua hasil perhitungan tersebut dan analisis beban kerja yang juga telah dilakukan, maka tenaga kerja yang senyatanya dibutuhkan oleh divisi operasional pada PT. Asialink Holidays Sanur, Bali adalah sebanyak 6 orang. Jumlah karyawan saat ini adalah 2 orang, sehingga PT. Asialink Holidays Sanur, Bali, khususnya pada divisi

(14)

Jurnal IPTA ISSN : 2338-8633 Vol. 4 No. 1, 2016

operasional, membutuhkan tambahan tenaga kerja sebanyak 4 orang.

Saran

Adapun saran terkait kebutuhan tenaga kerja yang dapat diberikan kepada PT. Asialink Holidays Sanur, Bali adalah : Sebaiknya PT.

Asialink Holidays Sanur, Bali segera melakukan perekrutan karyawan agar dapat memenuhi kekurangan tenaga kerja dalam perusahaan.

Dengan terpenuhinya kekurangan tenaga kerja, maka beban kerja pun dapat dilaksanakan secara optimal. Hal ini juga bertujuan agar PT. Asialink Holidays Sanur, Bali semakin cepat melalui masa pemulihannya dan kembali mencapai target yang diinginkan.

DAFTAR PUSTAKA

Ardana, dkk. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Denpasar : Universitas Udayana.

Sakti, Zipora Rolentina. 2014. “Peran Masyarakat Dalam Pengembangan Daya Tarik Wisata Taman Nusa di Desa Sidan, Kabupaten Gianyar, Bali”. Skripsi. Denpasar : Universitas Udayana.

Winaya, Kuna. 1994. Manajemen Sumber Daya Manusia (Lanjutan), Edisi III Denpasar : Universitas Udayana.

(15)

9 %

SIMILARIT Y INDEX

9 %

INT ERNET SOURCES

0 %

PUBLICAT IONS

0 %

ST UDENT PAPERS

1 2 %

2 1 %

3 1 %

4 1 %

5 1 %

6 1 %

7 1 %

8 < 1 %

9 < 1 %

Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja pada Divisi Operasional di PT. Asialink Holidays Sanur, Bali

ORIGINALITY REPORT

PRIMARY SOURCES

msw27hellyeah.blogspot.com

Int ernet Source

222.124.203.59

Int ernet Source

www.slideshare.net

Int ernet Source

ejournal-s1.undip.ac.id

Int ernet Source

a-research.upi.edu

Int ernet Source

www.monsterevents.nl

Int ernet Source

alhanduck.blogspot.com

Int ernet Source

travelfranchise.org

Int ernet Source

prudolftjandra.com

Int ernet Source

(16)

10 < 1 %

11 < 1 %

12 < 1 %

13 < 1 %

EXCLUDE QUOTES OFF EXCLUDE

BIBLIOGRAPHY

OFF

EXCLUDE MATCHES OFF

repository.unhas.ac.id

Int ernet Source

lib.unnes.ac.id

Int ernet Source

amarsuteja.blogspot.com

Int ernet Source

adilkurnia.com

Int ernet Source

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa bentuk irisan dan suhu dalam pengeringan memberikan pengaruh yang nyata terhadap kadar air akhir dan rendemen tetapi tidak memberikan

Sementara untuk variabel X 2 yaitu Perputaran Persediaan memiliki nilai t hitung &lt; t tabel atau -1,089 &lt; 2,026 yang artinya H 0 diterima sehingga dapat disimpulkan

termasuk kategori baik. Sedangakan aktivitas siswa perolehan persentase reratanya 85,8%. Ditinjau dari segi hasil pembelajaran pada siklus II sudah berhasil. Oleh

Dengan demikian hasil pengujian hipotesis menunjukkan arah yang positif bahwa nilai koefisien 0.608 maka H 0 ditolak H a diterima dengan signifikansi 0.000 yang

dengan kreativitas dan inovasi perbaikan berdasarkan refleksi pada siklus I anak mengalami peningkatan yang cukup tinggi, terjadinya peningkatan kemampuan berbahasa dan

Sesuai dengan perkemabangan zaman, pengaruh globalisasi dalam era kekinian, peran perempuan Bali akan meningkat dan pada akhirnya timbul perasaan menuntut hak

Hal tersebut selain tidak efektif juga dinilai tidak konsisten, karena dalam menentukan lokasi penyuluhan tidak mengacu pada skala pengukuran serta metode yang

Laju pemanasan yang lebih lambat pada pirolisis cangkang kelapa sawit berdampak pada lebih tingginya persentase arang yang diperoleh dari hasil pirolisis dibandingkan