• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA. Pengolahan data dari hasil yang didapatkan pada bab pengumpulan data juga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "V. PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA. Pengolahan data dari hasil yang didapatkan pada bab pengumpulan data juga"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

V. PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

Pengolahan data dari hasil yang didapatkan pada bab pengumpulan data juga dilakukan dengan menggunakan koya sebagai contoh produk. Pengolahan ini dilakukan dengan cara sebagai berikut:

• Penghitungan perbandingan antara permintaan dan rata-rata produksi (y)

Perhitungan y untuk koya = 4800/9600= 0.5 (hasil selengkapnya pada label 5.1).

• Penghitungan perbandingan antara rata-rata produksi dan permintaan (n)

Perhitungan n untuk koya = 1/0.5 = 2 (hasil selengkapnya pada tabel 5.1).

• Penghitungan perbandingan antara biaya pesandan biaya setup (a)

Perhitungan a untuk koya = 20186.54/5868.96 = 3.44 (hasil selengkapnya pada Lampiran 14).

• Penghitungan perbandingan antara biaya simpan persediaan (/?)

Perhitungan J3 untuk koya = 50.62 / 31.09 = 1.62787 (hasil selengkapnya pada Lampiran 14).

• Penghitungan jumlah produksi perusahaan per-setup (Q)

2x4800(20186.54 + 5868.96) Perhitungan Q untuk koya , Q=

il(50.62-31.09)H

1944 unit. (Maret 2001) (hasil selengkapnya pada tabel 5.1)

, 4800 1 + -

9600

(2)

• Perhitungan jumlah pengiriman ke distributor dalam satu kali produksi (k) k ditentukan sesuai dengan defmisi pada tinjauan pustaka. £_untuk koya

adalah = 1 (hasil selengkapnya pada tabel 5.1).

• Perhitungan interval waktu antar produksi (T)

r ditentukan dengan cara = 1944/4800 =0.41 bulan (hasil selengkapnya pada tabel 5.1).

• Penghitungan total biaya persediaan gabungan perusahaan dan distributor (Z) Z dihitung dengan sesuai dengan rumus yaitu :

Z*(IEQ)=V2x 4800x5868.96x31.09 1(3.44 x 1+ l ) | 1-0.5 + f 2 x 0 , 5 - 1 +1.62787 M

= Rp. 128.647,95 (hasil selengkapnya pada tabel 5.1).

Hasil dari pengolahan data secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel 5.1.

Tabel 5.1 menyatakan kebijakan terbaik yang dapat dilakukan oleh perusahaan maupun distributornya menurut metode YDQ untuk meminimalkan biaya persediaan gabungan antara vendor dan distributor. Kebijakan vendor ataupun distributor dalam hal ini yaitu : berapa unit yang diproduksi dalam sekali setup, berapa lama selang waktu produksi pada vendor serta berapa kali sebaiknya pengiriman dilakukan tiap kali produksi.

Cara membaca hasil yang terdapat pada tabel dapat dijelaskan dengan contoh sebagai berikut : untuk produk koya dari bulan 03/01-03/02 (Maret 2001 sampai dengan Maret 2002), D = 4800, Q = 1944, T = 0.41, k = 1 dan Z(IDQ) = 128.647,95. Hal ini berarti untuk memenuhi permintaan sebesar 4800 perbulan maka unit produk yang hams dibuat adalah sebesar 1944 perproduksi (tiap kali

(3)

24

menjalankan proses produksi), selang waktu antar produksi adalah 0.41 bulan atau sekitar 0.41x26hari = 10.66 hari, banyaknya pengiriman yang dilakukan adalah sebanyak 1 kali perproduksi dengan total biaya persediaan gabungan antara vendor dan distributor sebesar Rp. 128.647,95. Cara membaca untuk produk yang lain sama seperti koya. Khusus untuk brondong karamel 12/01-03/02 metode IDQ tidak dapat diterapkan karena nilai y > 1 sehingga nilai k tidak dapat dicari karena melibatkan nilai akar yang negatif.

(4)

Nama Barang Koya

Ampiang Solo Wafer Stick M Cerme B M Asem Cup M Blimbing K M Blimbing B M Asem Panjang

M Cerme K Ting2 Klenteng K Bekecot K Bentul K Rambak K Nangka

K Tempe K Pi sang K Kentang Brem Solo Kacang Hijau

Kacang Pedas Kacang Bandung

Bulan 3/01-3/02 3/01-3/02 3/01-3/02 3/01-3/02 3/01-3/02 3/01-3/02 3/01-3/02 3/01-1/02 2/02-3/02 3/01-3/02 3/01-3/02 3/01-3/02 3/01-3/02 3/01-3/02 3/01-12/01

1/02-3/02 3/01-3/02 3/01-3/02 3/01-3/02 3/01-3/02 3/01-11/01 12/01-3/02 3/01-3/02 3/01-3/02

D 4800 19200

S50 5750 5400 3000 2500 1500 0 5750 14400 10000 2250 2250 1000 0 2250 2250 2250 15000

2250 0 6000 6000

Q 1944 4611 596 2239 2383 2565 2025 1789 0 2961 3643 3851 1129 1024 438

0 1017

967 815 4024

1552 0 1791 2015

T 0.41 0.24 0.70 0.39 0.44 0.S5 0.81 1.19

0.51 0.25 0.39 0.50 0.46 0.44

0.78 0.72 0.60 0.27 0.69

0.30 0.34

k 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

! i 1 1 2 : 2 1 I 1 I 1

Z(IDQ) 128647.95 205586.28 82523.45 128730.30 109300.87 48200.12 52949.76 35802.21

0.00 85291.07 198309.09 117774.82 117077.30 129030.52 134383.12

0.00 129155.80 152556.07 190271.25 180062.72 68411.42

0.00 192904.07 162017.42

Nama Barang Keciput Manalagi Nopia

Ganep K Ganep B Abon R Super Abon R Kecil Abon R Excellent Abon R Besar Geti Wijen Nogat Stick Jipang Merah Jipang Hijau Brondong Coklat Brondong Karamel

Emping Jagung Singkong Manis Singkong Pedas Sukun Manis Sale Manalagi B P Jahe Sin A 8 P J a h e S i n A 10

Bulan 3/01-12/01

1/02-3/02 3/01-12/01 1/02-3/02 3/01-3/02 3/01-3/02 3/01-3/02 3/01-3/02 3/01-3/02 3/01-3/02 3/01-3/02 3/01-3/02 3/01-3/02 3/01-3/02 3/01-3/02 3/01-11/01

12/01-3/02 3/01-3/02 3/01-3/02 3/01-3/02 3/01-3/02 3/01-3/02 3/01-3/02 3/01-3/02

D 1125

0 1000

0 4500 2250 10000 10000 10000 10000 2250 2250 10800 10800 4050

0 4050 4500 2250 2250 2250 1125 38400 30700

Q 1354

0 770

0 2136 1129 2917 3740 2487 2441 1502 1530 3591 3841 2266 0 1554 2345 1235 1169 1165 770 15275 11779

T 1.20 0.77

0.47 0.50 0.46 0.60 0.38 0.38 0.67 0.68 0.33 0.36 0.56

0.52 0.55 0.52 0.52 0.68 0.40 0.38

k 1 1 1 1 1 1 2 : 2 2 1 1 1 1 1 :

1 i l

! 1 1 1

Z(IDQ) 37019.77

0.00 69340.74

0.00 102654.91 122636.90 255985.08 191629.95 308476.10 317114.49 71075.17 69879.74 143836.05 126655.32 81138.88

0.00

88048.23 100507.74 113828.29 112576.97 86266.27 131482.17 142305.49

(5)

26

Hasil dari perhitungan dengan metode IDQ di atas kemudian dibandingkan dengan situasi dan kondisi perusahaan dan vendor TEDJO untuk mengetahui apakah sistem IDQ dapat diterapkan di perusahaan dan vendor yang bersangkutan. Pada tugas akhir ini pembandingan dilakukan dengan meneliti apakah nilai-nilai Q, T dan k yang didapatkan dari perhitungan EDQ dapat diterapkan di perusahaan dan vendor TEDJO. Berdasarkan diskusi dengan orang yang mengerti tentang situasi perusahaan diketahui bahwa nilai T dan K yang dihasilkan melalui perhitungan IDQ dapat dengan mudah diterapkan pada perusahaan. Hal yang menjadi kendala penerapan sistem IDQ adalah besarnya unit produk yang harus dihasilkan dalam setiap kali produksi karena dibatasi oleh kapasitas produksi maksimum perusahaan dalam setiap kali produksi. Berdasarkan hal ini maka dapat diterapkannya sistem EDQ atau tidak pada perusahaan bergantung apakah Q pada IDQ lebih kecil (berarti dapat diterapkan) atau lebih besar (berarti tidak dapat diterapkan) daripada kapasitas maksimum perusahaan (Lampiran 13). Hasil pembandingan dapat diketahui dari tabel 5.1 di atas.

Angka yang dicetak miring dan tebal menandakan produk tersebut tidak dapat diterapkan metode IDQ.

Selanjutnya, untuk mengetahui apakah penerapan IDQ akan lebih meminimalkan total biaya persediaan gabungan perusahaan dan distributor maka dibandingkan nilai Z perusahaan dengan nilai Z IDQ. Nilai Z perusahaan dihitung dengan melalui langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mendiskusikan nilai k perusahaan. Menurut orang yang mengerti situasi dan kondisi perusahaan setiap produk yang dibuat dalam setiap kali produksi akan

(6)

dikirim perusahaan dalam 1 kali penginman. Hal ini berarti untuk setiap nilai Q, nilai k berdasarkan kebijaksanaan perusahaan adalah 1.

2. Memasukkan nilai k perusahaan tersebut ke dalam persamaan Z yaitu :

Z\IDQ) = j2D^

v

Lk

+

\)l\-y

+

[

2/

-

]k + /

*y>

Nilai-nilai selain k akan sama seperti pada waktu menghitung nilai Z untuk IDQ.

Nilai Q dan T perusahaan tidak diperhitungkan karena tidak berpengaruh pada nilai Z.

Pembandingan nilai Z perusahaan dan IDQ menunjukkan bahwa sebagian besar nilainya sama kecuali tujuh produk yang dapat dilihat pada tabel 5.2. Nilai Z perusahaan pada tujuh produk tersebut lebih besar daripada nilai Z IDQ. Perbedaan total biaya persediaan gabungan ini disebabkan karena kebijakan pengiriman produk untuk tiap kali produksi (k) dari vendor Tedjo ke distributor Tedjo tidak sama dengan kebijakan yang optimal menurut metode IDQ. Nilai Z (total biaya persediaan gabungan antara vendor dan distributor) vendor dan distributor Tedjo lebih besar dari pada nilai Z bila digunakan metode IDQ. Hal ini disebabkan metode IDQ menghitung nilai k yang optimal untuk meminimalkan Z sedangkan kebijakan k yang selama ini dipakai, ditetapkan berdasarkan pengalaman.

(7)

Tabel 5.2

Total Biaya persediaan Gabungan Perusahaan yang Berbeda dengan IDQ Nama Barang

Abon R Super Abon R Kecil Abon R Excellent Abon R Besar K Tempe K Pi sang K Kentang Total Biaya

Total Pengurangan Biaya

% Pengurangan Biaya

Z(Rp) 263093.58 199889.13 312210.83 323268.67 133792.02 162422.66 203935.93 1598612.8

-

Z(IDQ) 255985.08

191629.95 308476.10 317114.49 129155.80 152556.07 190271.25 1545189

- - •

-

Penurunan Biaya Perbulan 7108.50

8259.19 3734.74 6154.18 4636.22 9866.59 13664.68

'.'-'_'".»

53424.10 3.34

Referensi

Dokumen terkait

Orang ditulari oleh virus tetapi tidak menunjukan gejala klinik sama sekali, meskipun virusnya berhasil diisolasi dari hapus tenggorok dan tinja meskipun

Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap

Rinitis vasomotor merupakan suatu gangguan fisiologik neurovaskular mukosa hidung dengan gejala hidung tersumbat, rinore yang hebat dan kadang – kadang dijumpai adanya bersin

Daerah penangkapan ikan pelagis besar dengan menggunakan Pole and line di Perairan Teluk Bone dengan fishing base di TPI Murante, Kabupaten Luwu, terjadi di perairan laut lepas

perlu ditanggapi terlebih dahulu oleh pemerintah untuk dikembangkan. Penetapan sektor prioritas tersebut bukan berarti bahwa sektor-sektor lain tidak dibutuhkan, namun diharapkan

Bank Simpati Bhd (tahun berakhir 30 Jun) telah meluluskan permohonan moratorium bayaran pinjaman perumahan Gunasegaran yang telah diberhentikan kerja pada 1 Februari 2009.

• EONTRIM SC550 tidak direkomendasikan untuk digunakan pada metal yang sangat reaktif seperti aluminium alloy, magnesium dan zirkonium. • Sebelum penambahan antifoam,

Rancangan Jadual dan Mekanisme pembahasan 4 (empat) RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama di Provinsi Maluku Utara, Banten, Bangka Belitung dan Gorontalo