• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH FREKUENSI PENGAMBILAN INJEKSI DOSIS GANDA DIFENHIDRAMIN HCL TERHADAP STERILITAS SEDIAAN DENGAN PENGAWET BENZALKONIUM KLORIDA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH FREKUENSI PENGAMBILAN INJEKSI DOSIS GANDA DIFENHIDRAMIN HCL TERHADAP STERILITAS SEDIAAN DENGAN PENGAWET BENZALKONIUM KLORIDA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

YAYAN RUSADI

PENGARUH FREKUENSI PENGAMBILAN INJEKSI DOSIS GANDA DIFENHIDRAMIN HCL TERHADAP STERILITAS SEDIAAN DENGAN PENGAWET BENZALKONIUM KLORIDA

0,02%

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN MALANG UNIVERITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2012

(2)

ii

Lembar Pengesahan

PENGARUH FREKUENSI PENGAMBILAN INJEKSI DOSIS GANDA DIFENHIDRAMIN HCL TERHADAP

STERILITAS SEDIAAN DENGAN PENGAWET BENZALKONIUM KLORIDA 0,02%

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar sarjana farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang 2012

Oleh : YAYAN RUSADI

NIM : 08040073 Disetujui Oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

M. Agus Syamsur Rijal, M.Si.,Apt. Drs. Achmad Inoni, Apt.

(3)

iii Lembar Pengujian

PENGARUH FREKUENSI PENGAMBILAN INJEKSI DOSIS GANDA DIFENHIDRAMIN HCL TERHADAP STERILITAS SEDIAAN DENGAN PENGAWET BENZALKONIUM KLORIDA

0,02%

SKRIPSI

Telah Diuji dan Dipertahankan di Depan Tim Penguji Pada Tanggal 18 Juli 2012

Oleh :

Yayan Rusadi 08040073

Disetujui oleh :

Penguji I Penguji II

M.Agus Syamsur Rijal. M,Si.,Apt Drs. Achmad Inoni., Apt Penguji III Penguji IV

Dian Ermawati, S.Farm.,Apt Arina Swastika Maulita, S.Farm.,Apt

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada seluruh hambanya. Akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan sebaik – baiknya, shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada nabi besar Muhammad SAW, semoga kesejahteraan terlimpah kepada para keluarga, para shabat dan orang – orang yang beriman.

Alhamdulillahirabbil’aalamiin dengan selesainya skripsi yang berjudul PENGARUH FREKUENSI PENGAMBILAN INJEKSI DOSIS GANDA DIFENHIDRAMIN HCL TERHADAP STERILITAS SEDIAAN DENGAN PENGAWET BENZALKONIUM KLORIDA 0,02% ini ijinkan saya mengucapkan terimakasih sebesar – besarnya kepada :

1. M. Agus Syamsur Rijal, S.Si, M.Si, Apt selaku dosen pembimbing I dan kepada Drs. Achmad Inoni,.Apt. selaku dosen pembimbing II atas waktu serta bimbingan dan tak henti – hentinya atas arahan yang telah diberikan sehingga skripsi ini menjadi sempurna.

2. Ibu Dian Ermawati.,S.Farm.,Apt selaku penguji I dan Ibu Arina Swastika Maulita.,S.Farm.,Apt selaku penguji II yang telah memberikan saran dan masukan untuk kesempurnaan skripsi ini.

3. Ibu Tri Lestari,SKp.,M.Kep.,Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Ibu Dra. Uswatun Chasanah Apt. Kepala Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Dra. Lilik yusetyani., Apt.,Sp.FRS selaku kepala laboratorium Formulasi Sediaan Steril yang telah mengijinkan saya untuk melakukan penelitian di laboratorium.

6. Ibu Siti Rofida.,S.Farm.,Apt selaku dosen wali saya.

7. Para dosen Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan pengetahuan yang semoga bermanfaat bagi saya dan orang lain.

8. Para laboran yang telah membantu di Lab. Steril mas Sigit, mbak Susi, mas.

Ferdi, mas. Fendi, para staf T.U farmasi mbak Yuli, mb. Fat serta para laboran mikrobiologi dan seluruh staf Prodi Farmasi terimakasih atas bantuan dan dukunganya.

9. Kedua orang tua saya yang saya cintai yang tidak henti – hentinya memberi dukungan, nasehat, serta kesabaranya yang luar biasa kepada saya, terimakasih ma n pa.

(5)

v

10. Saudara – saudara ku tercinta Reza dan Fitri makasih atas dukungan dan support dari kalian.

11. Nipo terima kasih atas dukungan serta kesetiaanmu selalu menemani dan mendukung hingga akhir, L U.

12. Semua keluarga besarku keluarga Aminah, Siti Aminah.

13. Para teman seperjuangan skripsi steril : uchip, liby, Fatkia, Fandy, Dias, Putu, Serta Fella, Uvi, Dj, Arin, Aldi, Bagus.

14. Teman – teman kontrakan A2 28 terimakasih atas kekompakanya serta kekeluargaan ini : Eka, Alip, Fandi, Wa2n, Dimas, warid. keep spirit it all good luck yoo.

15. Sahabat – sahabat Keluarga besar Angkatan 2008 Farmasi Univesitas Muhammadiyah Malang terimakasih atas persahabatan yang telah terjalin selama ini, semoga akan terus selalu terjaga persahabatan kita ini.

16. Serta semua pihak dan elemen baik yang terlihat maupun tidak terlihat yang telah membantu hingga terselesainya skripsi ini dengan sempurna.

Akhirnya semoga semua mendapatkan limpahan rahmat Allah SWT atas segala bantuan yang telah diberikan hingga skripsi ini menjadi terselesaikan, semoga kelak menjadi bermanfaat bagi ilmu pengetahuan, terutama di bidang ilmu kefarmasian.

Malang, 18 Juli 2012

Yayan Rusadi 08040073

(6)

vi

RINGKASAN

PENGARUH FREKUENSI PENGAMBILAN INJEKSI DOSIS GANDA DIFENHIDRAMIN HCL TERHADAP STERILITAS SEDIAAN DENGAN

PENGAWET BENZALKONIUM KLORIDA 0,02%

Salah satu sediaan steril yang penting adalah sediaan injeksi dosis ganda, karena pemakaianya lebih dari satu kali dan langsung berhubungan masuk kedalam jaringan tubuh dan kemungkinan terjadinya kontaminasi bisa terjadi saat penusukkan sediaan masuk kedalam tubuh, karena pemakaianya berulang sediaan injeksi dosis ganda biasanya mengandung pengawet.

Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat sterilitas sediaan terhadap frekuensi penusukan yang dilakukan terhadap sediaan Difenhidramin HCl dengan menggunakan pengawet Benzalkonium klorida 0,02 %. Metode yang digunakan adalah inokulasi langsung sesuai dengan Farmakope Indonesia edisi ke- IV, pengambilan untuk uji sterilitas sampel dilakukan di Laminar Air Flow Cabinet selama 5 hari berturut – turut sesuai dengan frekuensi pengambilan di Rumah Sakit selama 1 minggu, sampel yang digunakan sebanyak 15 vial dimana setiap vial mendapatkan perlakuan yang sama yaitu dilakukan penusukan untuk mewakili frekuensi penusukan sebanyak 0,5 ml, dan disimpan pada ruangan terbuka, kemudian masing – masing sediaan diambil sebanyak 2 ml di LAFC untuk kemudian di inokulasikan ke masing – masing media uji Thioglikolat dan diinkubasikan pada suhu 30 – 32 °C selama 14 hari dan diamati hasilnya sedangkan untuk media Casamino diinkubasikan pada suhu 20 – 25 °C selama 14 hari untuk diamati hasilnya.

Sebelum melakukan uji sterilitas sampel dilakukan pemeriksaan pendahuluan untuk memastikan kondisi fisik serta isi sediaan, selain itu dilakukan kontrol lingkungan LAFC sebelum uji sterilitas dan saat uji sterilitas sediaan untuk mengetahui kondisi dan menjamin lingkungan bebas kontaminan, kemudian dilakukan juga uji pengenceran sediaan untuk menghilangkan efek bakteriostatik sediaan dari data diperoleh hasil 1:2 untuk Media Thioglikolat dan 1:10 untuk media Casamino sesuai dengan kontrol pembanding yang digunakan, kontrol pembanding yang digunakan ada 2 yaitu kontrol media positif berupa cairan keruh dan ada endapan sedangkan kontrol media negatif cairan jernih, pada kontrol Negatif masing – masing media langsung di inkubasi selama 14 hari sedangkan untuk kontrol positif sediaan di tambahkan Bacillus subtilis untuk thioglikolat dan Candida albicans untuk casamino dan diikubasikan selama 14 hari.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan bahwa uji sterilitas sediaan dengan pengambilan selama 1 minggu berturut sesuai frekuensi pengambilan di rumah sakit terhadap sediaan Difenhidramin HCl dosis ganda dengan pengawet benzalkonium klorida 0,02 % masih dalam keaadaan steril.

(7)

vii

ABSTRAK

PENGARUH FREKUENSI PENGAMBILAN INJEKSI DOSIS GANDA DIFENHIDRAMIN HCL TERHADAP STERILITAS SEDIAAN DENGAN

PENGAWET BENZALKONIUM KLORIDA 0,02%

Sediaan injeksi merupakan obat dengan rute yang cukup kritis jika dibandingkan dengan sediaan oral ataupun sediaan yang lainya, karena langsung berhubungan dengan jaringan tubuh, maka sediaan injeksi harus bebas dari kontaminasi mikro organisme.

Pada penelitian ini menggunakan sediaan injeksi difenhidramin HCl dengan pengaruh frekuensi pengambilan yang dilakukan sebanyak lima kali seminggu sesuai lama penggunaan dirumah sakit, uji sampel dilakukan di Laminar Air Flow Cabinet secara inokulasi langsung sebanyak 2 ml untuk kemudian diinkubasi selama 14 hari dan dilihat hasilnya, uji pertama kali adalah kontrol lingkungan LAFC sebagai kontrol lingkungan dan kemudian dilakukan uji sterilitas serta uji fertilitas media, setelah itu dilakukan uji in-aktivasi pengawet dengan perbandingan 1:2 untuk Thioglikolat dan 1:10 untuk Caseymino dan terakhir adalah uji sterilitas sampel sediaan untuk dibandingkan dengan kontrol pembanding.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan sediaan difenhidramin HCl pengawet benzalkonium klorida 0,02 % dengan pengaruh frekuensi pengambilan selama lima hari berturut – turut dalam satu minggu tidak mempengaruhi sterilitas sediaan.

Kata kunci : Sterilisasi, Injeksi, Difenhidramin HCl, Dosis ganda, Pengawet, Frekuensi penggunaan.

(8)

viii

ABSTRACT

THE EFFECT OF FREQUENCY RETRIEVAL INJECTION MULTIPLE DOSE DIPHENHYDRAMINE HCl AGAINTS STERILITY PREPARATION

WITH PRESERVATIVES BENZALKONIUM CHLORIDE 0,02 % Injection of drug delivery route is a fairly critical than the drug orally or through other routes due to the provision of parenteral preparations to the tissue body, hence the preparations required injection should be free of contaminants and micro- organisms.

This research using Diphenhydramine HCl injection with influence frequency retrieval done as many as five times a week appropriate treatment existing at the hospital, the sample were test in Laminar Air flow cabinet with inoculation as much as two ml’s and then get to incubation within 14 days to be observed the result, the preliminary test was undergone to define LAFC condition physicaly, and then test the sterility and fertility of media as a control comparator preparation, after that preparation were dissolved with sterile water to inactivation preservative by comparison dilution 1: 2 and 1:10 in the last stage test the sterility preparation according to treatment and compare the result with control compare.

From the result of this research that obtained with the taking of specimens of sterility test for 1 week appropriate uptake in successive frequency of hospital preparations a multiple dose Diphenhidramine HCl with the preservative Benzalkonium Chloride 0.02% does not affect the supply’s sterility.

Keywords : Sterilization, Injection, Diphenhidramine HCl, Multiple dose, Preservative, Retrieval frequency, Repeated Use.

(9)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .. …….. ... i

LEMBAR PENGESAHAN.. ... ii

LEMBAR PENGUJIAN…... ... iii

KATA PENGANTAR ……. ... iv

RINGKASAN ... ... vi

ABSTRACT ……….. ... vii

DAFTAR ISI……….. ... ix

DAFTAR TABEL……… ... xii

DAFTAR GAMBAR ………. ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN………. ... xiv

BAB I PENDAHULUAN… ... 1

1.1 Latar belakang….. ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Tinjauan Tentang Sediaan Parenteral... 5

2.1.1 Sediaan Parenteral ... 5

2.1.2 Tinjauan Wadah dan bentuk sediaan parenteral ... 5

2.1.3 Persyaratan dan karakteristik sediaan parenteral ... 6

2.2 Tinjauan Bahan Preservatif ... 7

2.2.1 Benzalkonium klorida ... 7

2.2.2 Struktur Formula... 7

2.2.3 Deskripsi Sediaan ... 7

2.2.4 Stabilitas dan kondisi penyimpanan ... 8

2.3 Tinjauan sediaan Difenhidramin. ... 8

2.3.1 Indikasi dan Kegunaan ... 8

2.3.2 Struktur Molekul ... 8

(10)

x

2.2.3 Farmakokinetika obat ... 9

2.2.4 Kontra indikasi ... 9

2.2.5 Peringatan ... 9

2.4 Tinjauan tentang mikrobiologi ... 9

2.4.1 Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme ... 10

2.4.2 Sumber – Sumber Kontaminasi ... 11

2.5 Tinjauan Tentang Sterilisasi ... 13

2.5.1 Sterilisasi panas kering ... 13

2.5.2 Sterilisasi Uap (lembab panas) ... 14

2.5.3 Sterilisasi dengan penyaringan ... 15

2.6 Tekhnik Aseptik ... 15

2.6.1 Personil ... 16

2.6.2 Ruang Aseptik ... 16

2.6.3 Kategori kelas ruangan ... 17

2.7 Tinjauan Pengujian Sterilitas ... 18

2.7.1 Metode uji Sterilitas ... 18

2.7.2 Proses Uji Inokulasi Langsung ... 21

2.7.3 Kontrol Uji Sterilitas………... ... 22

2.7.4 Penafsiran Hasil Uji Sterilitas ... 23

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... 25

3.1 Kerangka konseptual uji frekuensi pengambilan sediaan injeksi .. 26

3.2 Skema Kerangka Konseptual ... 26

BAB IV METODE PENELITIAN ... 27

4.1 Desain Peneltian ... 27

4.2 Alat dan bahan ….. ... 27

4.2.1 Alat ... 27

4.2.2 Bahan... 28

4.3 Skema Metode Peneltian ... 29

4.4 Prosedur penelitian ... 30

(11)

xi

4.4.1 Sterilisasi Alat ... 30

4.4.2 Penyiapan “Laminar Air Flow Cabinet” Dan Memasukkan Semua Bahan Dan Alat ... 30

4.4.3 Kontrol Lingkungan Laminar Air Flow Cabinet (LAFC) ... 30

4.4.4 Uji Fertilitas Media ... 31

4.4.5 Uji Sterilitas Media ... 31

4.4.6 Pemeriksaan Pendahuluan ... 32

4.4.7 Uji daya antibakteri dan antifungi ... 32

4.4.8 Penyiapan media ... 33

4.4.9 Pengambilan sampel ... 33

4.4.10 Inokulasi Sampel ... 34

4.4.11 Pengujian sampel. ... 35

BAB V HASIL PENELITIAN ... 36

5.1 Hasil Uji Efektivitas Laminar Air Flow Cabinet (LAFC) sebelum pengujian sterilitas ... 37

5.2 Hasil Uji Efektivitas Laminar Air Flow Cabinet (LAFC) saat pengujian sterilitas ... 38

5.3 Hasil Uji Sterilitas Media Untuk Kontrol Negatif ... 38

5.4 Hasil Uji Fertilitas Media Untuk Kontrol Positif ... 39

5.5 Hasil Pemeriksaan Pendahuluan (Pemeriksaan Sediaan) ... 40

5.6 Hasil Pemeriksaan Uji Sterilitas Sampel... 41

BAB VI PEMBAHASAN…… ... 44

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 49

DAFTAR PUSTAKA………. ... 50

LAMPIRAN ……….. ... 52

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Perlengkapan dan Kandungan Kuman Dari Manusia ... 17

II.2 Klasifikasi Ruangan Bersih ... 18

IV.1 galur mikroba uji fertilitas ... 32

IV.2 Tabel Uji Daya Anti bakteri dan Anti Fungi ... 33

IV.3 Volume Pengambilan Sampel berulang Untuk Penelitian ... 35

V.I Hasil uji efektivitas Laminar Air Flow Cabinet sebelum uji sterilitas 38

V.2 Hasil Uji Efektivitas Laminar Air Flow Cabinet saat Pengujian Sterilitas………... 39

V.3 Hasil Uji Sterilitas Media kontrol Negatif ... 40

V.4 Hasil Uji Fertilitas Media Untuk Kontrol Positif ... 40

V.5.1 Hasil Pemeriksaan Fisik Pendahuluan ... 41

V.5.2 Hasil Pemeriksaan Blanko Sediaan ... 41

V.7.1 Hasil Pengamatan Uji Sterilitas Sampel dengan Media Thioglikola ... 43

V.7.2 Hasil Pengamatan Uji Sterilitas Sampel dengan Media Kasamino ... 43

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.2.1 Struktur Formula Benzalkonium klorida ... 7

2.3.2 Struktur Molekul Difhenhidramine HCl ... 8

2.1 Perlengkapan dan Kandungan Kuman Dari Manusia ... 17

3.2 Kerangka konseptual uji frekuensi pengambilan sediaan injeksi ... 26

4.2 Skema Metode Peneltian ... 29

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup….. ... 53

2. Surat Pernyataan…………... 54

3. Sertifikasi sediaan……… ... 55

4. Sertifikasi pengawet…….. ... 56

5 Sertifikasi Bakteri ……… ... 57

6. Sertifikasi Jamur………... 58

7. Foto Hasil Kontrol Lingkungan Laminar Air Flow Cabinet Sebelum dan sesudah Uji Sterilitas………. ... 59

8. Foto Hasil Uji Sterilitas dan Ferilitas Media ... 62

9. Foto Hasil Uji sterilitas Sampel Media Casamino ... 63

10. Foto Hasil Uji sterilitas Sampel Media Thioglikolat ... 65

11. Foto Alat – Alat yang Digunakan Untuk Penelitian ... 67

(15)

xv

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, G., 2009. Sediaan Farmasi Steril. Seri farmasi Industri 4, Bandung : Institut Teknologi Bandung. Hal : 10, 15, 19, 104

Akers, Michael J., Guazzo, Dana Morton., 1994. Parenteral Quality Control : Sterility, Pyrogen, Particulate, and Package Integrity Testing Advances in Parenteral Sciences. New York : CRC Press. Hal 20

Ansel, H.C., 2005. Pengantar Sediaan Farmasi. Edisi keempat, Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia 399, 407, 411, 413, 414, 426, 429, 433,

Badan Pengawas Obat dan Makanan, 2006. Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik. Jakarta : Badan POM. Hal: 17, 126-127,

Cooper and Gunn’s. 1972. Dispensing For Pharmaceutical Student. Twelfth Edition. Ptman Medical.

Denyer, P.S., Rosamund, M.B., 2007. Guide to Microbiological Control in Pharmaceutical and Medical Devices. 2nd Edition. New york : CRC Press.

pp: 92-94.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III.

Jakarta. Hal: 13, 889-890

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV.

Jakarta. Hal: 1i, 855-862,

Gerald K, et al., 2011. AHFS DRUG INFORMATION ESSENTIALS Bethesda, Maryland : American Society of Health-System Pharmacists

Lachman, H.A., Leon L., 1993. Pharmaceutical Dosage Forms. 2nd Edition. New York : Marcell Dekker, INC.

Lukas, S., 2006, Formulasi Steril. Yogyakarta : penerbit C.V ANDI OFFSET hal : 9, 30-31, 88-89,

Raymond, C.R. et al., 2006. Handbook of Pharmaceutical Excipients. fifth edition, London, UK : Royal Pharmaceutical Society of Great Britain. Pp: 61-63 Sarfaraz K. N., 2004. Handbook of pharmaceutical manufacturing formulations.

Volume 6. Washington, D.C. : CRC PRESS

Sugiyono, 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

ALFABeta. Hal 72.

Sweetman, s.c. et al, 2009. Martindale’s Drugs Restricted in Sport Pocket Companion. Pharmaceutical Press

(16)

xvi

Sylvia T. Pratiwi., 2008. Mikrobiologi Farmasi, yogyakarta : penerbit erlangga Remington, J.P., 1995. The Science and Pharmacy. Easton, penssylvania : Mack Publishing Company.

Voight, R., 1995. Buku Ajar Teknologi Farmasi. Edisi V. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press

Whyte, W., 2001. Cleanroom Technology Fundamental of Design, Testing and Operation, United Kingdom : John Wiley & Sons Ltd. Pp: 1

Referensi

Dokumen terkait

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI... PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

The automatic metal strips pallet stacker is an upgraded of the slitting machine collector for which the cut metal strips from the slitting machine is deposited at the

[r]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI... PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

[r]

Jeefferie Abd Razak, Sahrim Haji Ahmad, Chantara Thevy Ratnam, Mazlin Aida Mahamood, Juliana Yaakub and Noraiham Mohamad, “Graphene Nanoplatelets Filled NR/EPDM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI... PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI... PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

لﺎﺳ ﻦﻳا ﻲﻃ رد ﺎﻫ يرﺎـﻜﻴﺑ خﺮﻧ ﺖﻴﻌﺿو ﺖﺳا توﺎﻔﺘﻣ وﺮﻳﺎﻧ ﺖﻴﻌﻗﻮﻣ ﻪﺑ ﺖﺒﺴﻧ ﻪﺑ ﺞﻳﺎﺘﻧ سﺎﺳاﺮﺑ ، ﻪـﻛ ﺪـﺷ هﺪﻫﺎﺸﻣ ،هﺪﻣآ ﺖﺳد رد لﺎﺳ 86 زا ﺮﺗﻻﺎﺑ وﺮﻳﺎﻧ يرﺎﻜﻴﺑ خﺮﻧ ﻲﻌﻗاو ،ﺖﺳا ﻪﺘﻓﺮﮔ راﺮﻗ ﻦﻳاﺮﺑﺎﻨﺑ

رﺎﻴﺷﻮﻫ 1385 2 - ﻘﺑﺎﺳ ﺔ ﻖﻴﻘﺤﺗ ﻪﻛ ﺖﺳا هﺪﺷ ﻒﻳﺮﻌﺗ ﻲﻳاﺬﻏ ﺪﺒﺳ ﻦﻳﺪﻨﭼ ناﺮﻳا رد نﻮﻨﻛﺎﺗ ﻲﻣ ﻲﻳاﺬـﻏ ﺪﺒـﺳ ﻪـﺑ ناﻮﺗ رد هﺪﺷ ﻒﻳﺮﻌﺗ ﺔﻟﺎﻘﻣ " ﺗ ﻪﻳﺬﻐﺗ دﺮﻜﻠﻤﻋ ﻞﻴﻠﺤ راﻮﻧﺎﺧ يا ﺎﻫ ﻦﻴـﻴﻌﺗ و

[r]

[r]

Placebo Not used Assignment Parallel Other design features Secondary Ids empty Ethics committees 1 Ethics committee Name of ethics committee Ethics committee of Tabriz