• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

47

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Skripsi ini berjudul Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga miskin di Dusun Tanggungan Kecamatan Plumpang Kabupaten Tuban. Untuk menjawab bagaimana implementasi program keluarga harapan (PKH) dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat diperlukan pengamatan secara mendalam dengan cara menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Menurut Sugiyono penelitian kualitatif sebagai metode yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi, analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna daripada generalisasi (Sugiyono, 2016:13). Data yang akan diambil oleh peneliti berdasarkan latar belakang yang alami (natural setting) sebagai sumber data langsung.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Deskriptif.

Penelitian ini berusaha mendreskripsikan masalah-masalah yang ada dilapangan serta dapat menjabarkan masalah secara sistematis dan lebih akurat dalam mengumpulkan data terkait Implementasi Program

(2)

48

Keluarga Harapan (PKH) dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga miskin di Dusun Tanggungan Kecamatan Plumpang Kabupaten Tuban.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan lokasi dimana peneliti akan melakukan penelitian untuk memperoleh informasi serta data-data yang diperlukan berkaitan dengan kebutuhan penelitian. Peneliti mengambil lokasi penelitian di Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Tuban. Di lokasi ini sangat mendukung penelitian yang akan dilakukan, dikarenakan terdapat sumber informasi yang lengkap mengenai Implementasi Program Keluarga Harapan khususnya di Kabupaten Tuban.

3.3 Subjek Penelitian

Subjek penelitian terdiri dari instansi dan individu yang mengetahui dan memahami tentang objek yang diteliti oleh peneliti.

Selain itu dalam sebuah penelitian subyek penelitian memiliki peran penting karena dari subyek tersebut peneliti mendapatkan data. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel. Menurut Sugiyono (2016:126), purposive sampling adalah pengambilan sampel data dengan pertimbangan tertentu. Misalnya orang tersebut dianggap paling tahu tentang apa yang

(3)

49

ingin diketahui oleh peneliti, sehingga akan memudahkan peneliti mencari obyek atau situasi sosial yang diteliti.

Pada penelitian kualitatif subjek penelitian disebut dengan istilah informan, yaitu orang yang memberi informasi tentang data yang diinginkan peneliti berkaitan dengan penelitian yang sedang dilaksanakan. Adapun subjek dalam penelitian ini berdasarkan mereka yang mengetahui tentang Program Keluarga Harapan yaitu Pendamping PKH Dusun Tanggungan. Penentuan subjek ini berdasarkan pada orang-orang yang mengetahui tentang obyek yang diteliti oleh peneliti, adapun kriteria-kriteria yang di tentukan oleh peneliti:

1. Terlibat langsung dalam sosialisasi dan controling KPM PKH di Dusun Tanggungan.

2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan PKH di Dusun Tanggungan.

3. Melakukan pendampingan kepada KPM PKH di Dusun Tanggungan.

4. Yang menangani PKH di Dusun Tanggungan.

5. Memahami betul tentang PKH di Dusun Tanggungan.

Dari kriteria yang disebutkan di atas dapat diperoleh informan yakni:

1. Koordinator PKH Kabupaten Tuban

2. Pendamping Sosial Kecamatan Plumpang

3. Penerima manfaat Program Keluarga Harapan

(4)

50 3.4 Teknik Pengumpula Data

Teknik pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting dilakukan oleh peneliti dalam menggalih informasi-informasi yang sangat penting yang dibutuhkan oleh peneliti agar mendapatkan data yang valid. Menurut sugiyono dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dapat dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta wawancara mendalam (Sugiyono, 2016:225).

Dalam sebuah penelitian ada empat teknik pengumpulan data yang biasanya digunakan oleh seorang peneliti, yaitu teknik observasi, wawancara, dokumentasi, dan gabungan/triangulasi. Dalam penelitian yang akan dilakukan, peneliti menggunakan tiga teknik pengumpulan data yang dianggap sesuai untuk digunakan dalam pengambilan data yaitu teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berikut penjelasan dari masing-masing teknik tersebut:

1. Observasi

Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang merupakan kegiatan utama dalam teknik penelitian. Dalam teknik observasi terdapat ciri khusus jika dibandingkan dengan teknik pengumpulan data lainnya (wawancara) yaitu tidak selalu berkomunikasi secara lisan terhadap subjek yang akan diteliti.

Teknik observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai

(5)

51

dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi (Sugiyono, 2016:226).

Penelitian ini menggunakan teknik observasi terus terang dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian (Sugiyono, 2016:228). Alasan peneliti menggunakan teknik observasi terus terang adalah peneliti akan melakukan pengumpulan data melalui pengamatan terhadap Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Tuban bagaimana implementasi program keluarga harapan (PKH) dalam upaya meningkatkan kesejahteraan sosial di Kabupaten Tuban.

2. Wawancara

Teknik wawancara merupakan teknik dalam pengumpulan data dilakukan dengan tanya jawab serta bebas, namun penelitian tetap berpedoman pada pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara yang terstruktur dan yang tidak terstruktur dan dapat dilakukan melalui tatap muka maupun dengan menggunakan telepon. Menurut Esterberg bahwa ada tiga jenis macam wawancara yakni wawancara terstruktur (peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi yang akan di peroleh), wawancara semi terstruktur (pelaksana wawancara lebih bebas di bandingkan dengan awancara terstruktur), wawancara tidak terstruktur (wawancara tidak menggunakan

(6)

52

pedoman yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap sebagai pengumpul datanya) (Sugiyono, 2016:233).

Peneliti menggunakan wawancara terstruktur dan semi struktur di dalam penelitiannya. Pertama, wawancara terstruktur dilakukan untuk menggali data tentang sejarah, visi dan misi, serta profil Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Tuban. Sebelum sesi wawancara dilakukan disusun terlebih dahulu garis-garis besar pertanyaan. Garis-garis besar pertanyaan tersebut disusun berdasarkan fokus penelitian pewawancara akan objek penelitian. Kedua, wawancara semi terstruktur dipilih karena pada pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan yang lebih terbuka. Wawancara semi struktur dilakukan untuk memperoleh data mengenai implementasi program keluarga harapan dan problematika apa saja yang dihadapi dalam melakukan upaya meningkatkan kesejahteraan sosial di Kabupaten Tuban.

3. Dokumentasi

Teknik dokumentasi pada umumnya digunakan sebagai bahan untuk menguji atau menafsirkan fenomena yang berkaitan dengan penelitian. Selain itu teknik dokumentasi juga mampu menjadi pelengkap pengumpulan data lainnya seperti observasi dan wawancara. Data dalam penelitian kualitatif pada umumnya diperoleh dari sumber manusia atau human resources melalui

(7)

53

observasi dan wawancara. Disamping itu ada pula sumber bukan manusia atau non human resources, antara lain berupa dokumen, foto, dan bahan statistik (Sugiyono, 2016:240).

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan proses mengurutkan data kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang didasarkan oleh data. Analisis data didefinisikan sebagai proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lainnya sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain (Sugiyono, 2016:244).

Dalam melakukan analisis data kualitatif peneliti menggunakan model Miles dan Huberban (Sugiyono, 2016:246) sebagai berikut:

1. Tahap Pengumpulan Data

Tahap ini merupakan tahap awal yang digunakan untuk melakukan tahap analisa interaktif. Pengumpulan data dapat melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data-data tersebut dapat berupa kata-kata, fenomena, foto, sikap, dan perilaku keseharian.

Dalam pengumpulan data juga dapat menggunakan alat bantu seperti kamera atau recorder. Data yang sudah di dapatkan tersebut merupakan hasil dari wawancara peneliti dengan subyek.

(8)

54 2. Reduksi Data

Data yang diperoleh saat melakukan penelitan akan sangat banyak jumlahnya. Sumber data tersebut dapat berupa catatan tertulis maupun dokumen penting lainnya yang telah diperoleh peneliti saat dilapangan. Oleh karena itu perlu adanya reduksi data, yakni dengan cara merangkum serta memilih hal-hal pokok. Reduksi data ini akan dilakukan terus menerus selama peneliti melakukan penelitian. Apabila reduksi data telah dilakukan, data akan disusun dan dikategorikan berdasarkan kategori yang sudah dibuat oleh peneliti. Tujuan dilakukannya reduksi data adalah untuk memudahkan peneliti untuk mencari data guna menarik kesimpulan yang dilanjutkan dengan proses verifikasi (Sugiyono, 2016:247).

3. Penyajian Data

Proses penyajian data dimaksudkan agar data dapat terorganisir, tersusun dalam hubungan, dan mampu untuk dipahami.

Melalui penyajian data tentu akan memudahkan dalam memhamai apa yang terjadi, digunakan sebagai acuhan dalam melakukan rencana kerja selanjutnya. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat berupa grafik, matrik, network (jaringan kerja), dan chart namun pada umumnya menggunakan teks yang bersifat naratif (Sugiyono, 2016:249).

4. Penarikan Kesimpulan

(9)

55

Penarikan kesimpulan merupakan tahap akhir proses pengumpulan yang telah terdeteksi. Kesimpulan data ini masih bersifat sementara dan akan berubah apabila tidak ada dukungan data yang benar-benar valid yang mendukung tahap pengumpulan data berikutnya. Dalam tahap ini peneliti harus bersifat terbuka dan dimaknai dengan arti data yang ditampilkan. Artinya peneliti harus mampu memisahkan data yang akan memiliki makna dan data yang dipisahkan karena dianggap kurang bermakna (Sugiyono, 2016:252).

3.6 Teknik Keabsahan Data

Teknik keabsahan data ini sangat penting bagi penelitian karena digunakan untuk memeriksa keabsahan data atau dokumen yang diperoleh saat penelitian, supaya hasil penelitiannya benar-benar dapat dipertanggungjawabkan dari segala informasi yang didapatkan oleh peneliti. Dalam penelitian kualitatif, hasil temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.

Peneliti menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi Data, menurut sugiyono triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber. Sedangkan triangulasi data untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda (Sugiyono, 2016:274). Peneliti akan

(10)

56

melakukan penelitian mengenai pengembangan kapasitas sekolah luar biasa untuk pelayanan pendidikan anak berkebutuhan khusus maka untuk menguji kredibilitas datanya dapat dilakukan dengan cara melakukan wawancara, observasi, serta dokumentasi. Dalam hal ini peneliti mengecek data yang telah diperoleh kepada beberapa sumber untuk mendapatkan data yang sah. Data yang diperoleh akan dideskripsikan, dikategorikan, mana pandangan yang sama, berbeda, dan spesifik dari beberapa sumber tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merasa perlu adanya penelitian dengan judul “ Potensi Edible coating Pati Tapioka Antimikroba Air Rebusan Kayu Manis

Secara parsial ukuran perusahaan, dan profitabilitas yang diukur dengan rasio net profit margin berpengaruh terhadap keputusan pendanaan sedangkan variabel struktur aset

Pada Juni 2013 yang lalu Nusa Tenggara Timur mengalami inflasi sebesar 1,37 persen, dan pada bulan Juni 2014 ini Nusa Tenggara Timur juga mengalami kenaikan indeks harga

Dibandingkan bulan sebelumnya, jumlah tamu domestik yang menginap meningkat sebesar 8,70 persen sedangkan jumlah tamu asing mengalami penurunan sebesar 28,95

Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan MANDIRI INVESTA ATRAKTIF yang telah dipenuhi sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak

Sesuai dengan Pedoman Standardisasi Nasional (PSN) Nomor 301 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) secara Wajib, bersama ini kami sampaikan

tentang Keterbukaan Informasi Publik juncto Pasal 13 Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik yang