• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 3 DATA DAN ANALISIS. Pendirian PT Sinar Niaga Sejahtera (PT SNS) tanggal 31 juli 1994 di Bekasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Bab 3 DATA DAN ANALISIS. Pendirian PT Sinar Niaga Sejahtera (PT SNS) tanggal 31 juli 1994 di Bekasi"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

58 

 

3.1 Profil Perusahaan

3.1.1 Latar Belakang Perushaan

Pendirian PT Sinar Niaga Sejahtera (PT SNS) tanggal 31 juli 1994 di Bekasi Barat sangat berkaitan erat dengan perkembangan usaha perusahaan Group Garudafood, dimana PT Sinar Niaga Sejahtera pada mulanya membantu distribusi produk Garudafood dengan no. NPWP : 01.673.042.6.407.001.

Dalam kegiatan usahanya PT Sinar Niaga Sejahtera terus merangkul perusahaan- perusahaan kecil di pelosok daerah untuk memasarkan produk-produk Garudafood.

Dengan program kemitraan tersebut, perusahaan mengalami perkembangan usaha yang cukup pesat. Pada pertengahan Mei 2003, PT Sinar Niaga Sejahtera sudah memiliki 12 kantor cabang yang didukung 651 armada truck dan 280 sepeda motor untuk melayani 140.722 outlet pelanggan diseluruh Indonesia.

PT Sinar Niaga Sejahtera secara resmi ditunjuk oleh perusahaan makanan raksasa yang berbasis di Filipina, Universal Robina Corporation (URC) untuk memasarkan produknya di Indonesia. Kerjasama distribusi tersebut merupakan langkah pertama PT Sinar Niaga Sejahtera untuk menjadi “integrated consumer goods distributor”.

 

(2)

Pencapaian Perusahaan

Dengan keuletan dari seluruh tim SNS, telah dipimpin untuk mendapatkan prestasi yang baik Di Indonesia, seperti :

a) Menduduki urutan 7 dalam 10 besar perusahaan distribusi di Indonesia pada tahun 2002.

b) Menurut Data Survey SRI terkahir(akhir 2003) Produk Dynamite dari principal URC yang didistribusikan SNS dalam jangka waktu 1,5 tahun telah menjadi pemimpin pasar di kategori permen.

c) Pertumbuhan Penjualan SNS pada tahun 2003 dibanding 2004 sekitar 42%.

d) Sejak Tahun 2004 termasuk 5 besar perusahaan distribusi Nasional FMCG untuk kategori industri makanan.

3.1.2 Visi dan Misi

Untuk menunjang cita-cita perusahaan PT Sinar Niaga Sejahtera mempunyai visi, misi dan kebijakan mutu yaitu:

a) Visi : Menjadi pemimpin dalam bidang distribusi terintegrasi dan yang terkait dengan pelayanan logistic.

b) Misi : Mempermudah nilai hidup para customer SNS dengan jalan memberikan pelayanan yang terbaik.

(3)

3.1.3 Struktur Organisasi,tugas dan wewenang 3.1.3.1 Struktur organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

(4)

3.1.3.2 Tugas dan wewenang

Tugas dan wewenang dari masing-masing fungsi akan diperjelas sebagai berikut:

1. Board of Commissioners (Dewan Komisaris)

Tanggung jawab utama Dewan Komisaris adalah mengawasi serta member masukan kepada Dewan Direksi demi kelancaran bisnis perseroan,dan membantu Dewan Direksi dalam membuat rencana jangka panjang.

2. Audit Committee (Komite Audit)

Tugas Utama dari Komite Audit adalah memberi masukan kepada Dewa Komisaris sesuai dengan fungsi pengawasannya.

3. Board of Director (Dewan Direksi)

Tugas utama dari Dewan Direksi adalah mengarahkan manajemen untuk mencapai visi dan misi perseroan.Oleh karena itu, Dewan Direksi bertanggung jawab untuk menjaga asset perseroan dan kepentingan- kepentingan para pemegang saham.

4. Chief Executive Officer (CEO)

Tugas dan wewenang dari CEO adalah sebagai berikut :

a. Memimpin, Merencanakan , Mengkoordinir dan mengawasi operasional perusahaan untuk mencapai sasaran strategis masing- masing.

(5)

b. Menetapkan sasaran perusahaan baik jangka panjang maupun jangka menengah.

c. Menetapkan kebutuhan perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

d. Membuat rencana pengembangan usaha dimasa yang akan datang.

e. Mengurus harta kekayaan perusahaan dan bertanggung jawab atas kelangsungan hidup perusahaan.

f. Membina hubungan baik dengan para mitra bisnisnya serta kegiatan- kegiatan di luar perusahaan yang merupakan bagian dari usaha pengembangan perusahaan.

5. Chief System Officer (CSO)

Tugas dan wewenang CSO secara umum adalah sebagai berikut :

a. Mengendalikan dan meningkatkan proses manajemen dan administrasi perusahaan secara keseluruhan.

b. Membuat perencanaan dan pengembangan strategi pemasaran,system informasi dan logistic.

c. Melakukan dan memelihara hubungan baik dengan pihak luar perusahaan, seperti perbankan, pemerintah, perpajakan dan lain-lain.

(6)

6. Chief Operational Officer (COO)

Seorang COO akan membawahi beberapa regional atau wilayah distribusi yang dikendalikan .Secara umum tugas dan wewenang COO adalah sebagai berikut :

a. Mengendalikan dan meningkatkan proses,manajemen dan operasional perusahaan.

b. Mengkoordinir wilayah distribusi regional-regional yang dikendalikan agar tetap beroperasi sesuai visi,misi dan strategi perusahaan.

c. Menetapkan dan mengendalikan kebutuhan operasional pada wilayah distirbusinya.

7. Distribution Development & IS Manager

a. Melakukan pengembangan strategi distribusi,logistic dan pemasaran serta system informasi perusahaan

b. Memberikan solusi teknologi informasi untuk mendukung rencanan strategis perusahaan.

c. Mengendalikan dan mengkoordinir divisi TI serta memberikan dukungan teknis TI kepada divisi lain.

8. Finance & accounting Manager

Tugas dan wewenang utamannya adalah sebagai berikut :

a. Memimpin dan mengawasi semua kegiatan yang dilakukan oleh adminitrasi dan finance department

(7)

b. Menyelenggarakan akuntansi atas permintaan, penyimpangan, dan pengeluaran serta akutansi biaya.

9. Human Resources & development Manager Tugas dan wewenang utama adalah sebagai berikut :

a. Pembakuan tata laksana, perencanaan, dan pengawasan sumber daya manusia baik jangka pendek maupun jangka panjang.

b. Pengembangan program sumber daya manusia terutama rekuiment, pendidikan dan latihan.

c. Pelaksanaan operasional system adminitrasi dan pengelolaan sumber daya manusia sesuai rumusan kebijaksanaan perusahaan.

10. Regional Manager ( RM )

Seorang RM membawahi setiap wilayah distribusi atau kantor-kantor cabang yang dikendalikan, serta mengendalikan aktifitas nya secara menyeluruh meliputi :

a. Pelaksanaan kegiatan dan operasional yang terorientasi pada sasaran.

b. Membina hubungan dengan kegiatan-kegiatan baik di dalam dan di luar perusahaan yang merupakan bagian dari usaha pengembangan perusahaan.

(8)

11. Channel Development, Promotion and Logistic Manager Tugas dan wewenang utamannya adalah sebagai berikut :

a. Mengawasi operasional saluran distribusi, logistic dan promosi pada daerah regional.

b. Melakukan pengembangan saluran distribusi, logistic dan promosi pada daerah regionalnya.

12. Branch Manager ( BM )

Tugas dan wewenang utamannya adalah sebagai berikut :

a. Memimpin, mengawasi dan mengkoordinir operasional kantor cabang yang dikendalikannya.

b. Berkoordinasi dan mengawasi sub-sub distributor mitra perusahaan dalam penyebaran distribusi.

3.1.4 Kebijakan kantor pusat terhadap cabang

Kebijakan Kantor Pusat Terhadap Cabang

PT Sinar Niaga Sejahtera menjalankan kegiatan usahannya dibantu dengan beberapa cabang yang hampir tersebar di seluruh Indonesia.Sedangkan kantor pusat berdomisili di Bekasi.Setiap kantor cabang dipimpin oleh manajer kantor cabang.Kebijakan dan standar umum yang digunakan di dalam operasi kegiatan perusahaan juga diterapkan di setiap kantor cabang dan dalam

(9)

penerapannya juga memperhitungkan situasi dan kondisi wilayah domisili kantor cabang tersebut berada.

Kantor cabang dari PT Sinar Niaga Sejahtera berusaha dan bekerja sebagai unit usaha yang bediri sendiri, namun tetap berada di bawah pengawasan dan pengendalian kantor pusat.Tetapi di luar bidang ini ,manajemen kantor cabang diberi wewenang penuh,sehingga keefektifan manajemen dan pengendaliaannya ditetapkan berdasarkan laporan keuangan cabang.

Kebijakan dan standar umum yang ditetapkan oleh kantor pusat,adalah:

a. Struktur organisasi dan uraian tugas di kantor cabang.

b. Penggangkatan dan penempatan tenaga kerja.

c. Gaji para tenaga kerja.

d. Besar modal kerja,yaitu dalam bentuk dana kas kecil,barang dagangan,dan sebagainnya.

Hak-hak yang diberikan oleh kantor pusat kepada cabang,adalah :

a. Cabang diberikan hak oleh kantor pusat untuk membeli barang dagangan dari pihak ketiga untuk memenuhi kebutuhan permintaan local yang tidak dapat dipenuhi oleh kantor pusat.

b. Cabang dalam menjalankan usahannya diberi modal,yang berupa uang kas barang dagangan dan aktiva lain oleh kantor pusat.

c. Cabang berhak melakukan aktivitas penjualan,mulai dari usaha untuk mendapatkan pembeli,mengirimkan barang dagang, atau memberikan

(10)

jasa-jasa kepada pelanggan, membuat faktur penjualan, menagih (mengumpulkan piutang), dan menyetor uang ke rekening bank nya sendiri.

Sedangkan kewajiban cabang terhadap kantor pusat ,adalah:

a. Melakukan aktifitas penjualan untuk mencapai target penjualan yang ditetapkan oleh kantor pusat. Aktifitas penjualan yang dimaksud adalah usaha untuk mendapatkan pembeli, pengiriman barang, membuat faktur penualan, menagih piutang, dan menyetorkan uangnya ke bank.

b. Menyusun dan mengirimkan laporan-laporan hasil kegiatannya kepada kantor pusat sesuai ketentuan jenis laporan dan jadwal pengiriman yang ditetapkan oleh kantor pusat.

c. Menyetorkan hasil penerimaan kas dalam jumlah penuh ke band pada hari yang sama dengan penerimaannya atau paling lambat pada hari kerja berikutnya.

Modal kerja berupa uang kas yang diberikan oleh kantor pusat kepada cabangnya dalam bentuk dana kas kecil ditetapkan sebesar Rp.

5.000.000 per bulan untuk setiap cabang.Dana kas kecil di setiap kantor cabang diterapkan dengan system imprest fund oleh perusahaan.Sistem imprest fund di kantor cabang dimaksudkan agar lebih mudah dikontrol oleh kantor pusat,karena dana kas kecil yang di pegang oleh kantor

(11)

cabang tidak dapat berubah dan setiap penggeluaran dana kas kecil yang diberikan oleh kantor pusat dikurangi dengan jumlah pengeluaran yang tertera pada bukti pengeluaran kas serta bukti pendukungnya.Dan sisanya merupakan jumlah uang yang masih tersedia dalam kas kecil.

Kantor pusat mengirimkan barang dagang ke cabang berdasarkan jumlah penjualan di kantor cabang tersebut.Jumlah pengiriman barang dagang untuk setia cabang berbeda-beda, sesuai prediksi dan analisis penjualan tiap kantor cabang.Hal ini untuk mengurangi biaya pengiriman barang dagang,sehingga jika penjualan di suatu cabang lebih besar maka pengiriman barang dagangnya juga lebih besar dibanding dengan cabang yang lain.Dan biaya pengiriman transaksi antar cabang dibebankan kepada cabang yang menerima pengiriman, kantor pusat tidak bertanggung jawab atas kelebihan biaya yang disebabkan oleh rute pengiriman tidak langsung yang diperintahkan oleh kantor pusat.

Usaha pengendalian atas pelaksanaan kegiatan kantor cabang juga dilaksankan oleh kantor pusat,adalah :

a. Melakukan analisis terhadap hasil kegiatan kantor cabang bulan lalu untuk dapat memprediksi dan menetapkan target pada masing-masing kantor cabang dan juga untuk memeriksa hasil fisik dari proyek sesuai dengan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk proyek tersebut.

b. Mengadakan kunjungan ke kantor cabang perusahaan untuk memeriksa kegiatan di setiap cabang baik operasional maupun

(12)

penyelenggaraan administrator kantor cabang.Kunjungan ke kantor cabang dilakukan 3 sampai 5 kali dalam setahun.Hal ini bertujuan untuk mengurangi penyalahgunaan wewenang dan penyimpangan- penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatan penjualan serta melakukan pengendalian terhadap kinerja manajemen kantor cabang.

Dengan pengendalian yang ketat oleh kantor pusat, diharapkan kemungkinan terjadi penyimpangan terhadap ketentuan-ketentuan atau standar yang telah ditetapkan oleh kantor pusat bagi setiap cabang menjadi lebih kecil. Tetapi akan lebih baik jika selain diadakan kunjungan rutin secara periodik, dilakukan juga kunjungan mendadak,sehingga kantor pusat bisa menilai kesiapan kantor cabang dalam menjalankan rutinitasnya.

3.2 Uraian Proses Bisnis 3.2.1 Proses Bisnis

Disamping URC, principal lain baik industri makanan dan industri non makanan mulai memanfaatkan jasa dan kekuatan jaringan distribusi PT Sinar Niaga Sejahtera dibeberapa wilayah Indonesia, antara lain:

a. Kategori industri makanan

PT URC Indonesia, PT Frutang Beverage Industry, PT Commando Bear Indonesia, PT Cara Sehat Farma, PT Nutri Interglobal

Eksperindo, PT Ulam Tiba Halim, PT Aviara Pangindo.

(13)

b. Kategori industry non makanan

PT Nira Niaga Semesta, PT Wiraniaga Langgeng, PT Sparindo Mustika, PT Adimulia Sarimas Industry.

Kekuatan lain diluar jaringan yang luas, PT Sinar Niaga Sejahtera sebagai “integrated consumer goods distributor”, principal tidak hanya menikmati jasa penyebaran produknya saja tetapi juga memberikan rekomendasi kepada principal agar mencapai penjualan maksimal secara tepat waktu,tepat jumlah dan tepat sasaran.Untuk mewujudkan hal tersebut pembenahan struktur kegiatan yang dilakukan PT Sinar Niaga Sejahtera antara lain : penerapan “full branch system” dan pembentukan divisi pengembangan.Pembenahan tersebut dilakukan semata-mata untuk memberikan hasil terbaik kepada semua stakeholder termasuk para outlet sebagai ujung tombat PT Sinar Niaga Sejahtera.

Sistem operasional kegiatan sebagai distributor, yang menjual SNS menggunakan system

a. Mengambil pesanan : Penjualan yang dilakukan oleh tim penjualan dipisahkan dari pengiriman barang dilakukan oleh tim pengiriman.

Target pelanggan adalah grosir dan semi grosir.

b. Kanvas : Penjualan yang dilakukan di satu kali oleh tim penjualan dan pengiriman tim adalah menggunakan gerbong barang. Target

(14)

pelanggan yang berbelanja dengan semi permanen atau bangunan permanen, baik di pasar tradisional (R2) dan di luar pasar (r1).

c. Motorist : Penjualan yang dilakukan oleh tim dual penjualan dan pengiriman tim dengan menggunakan sepeda motor. Target pelanggan adalah toko dan warung dengan bangunan non permanen (R3).

d. Telesales : Penjualan yang dilakukan oleh tim penjualan melalui alat telekomunikasi (telepon) dipisahkan dengan pengiriman barang oleh tim. Target pelanggan yang besar dari pelanggan (Star Outlet).

3.2.2. Sistem Jangkauan

(15)

3.2.3 Sistem Distribusi Nasional

3.2.4 Sistem Distribusi

3.2.4.1 Pasar Tradisional

a) Distributor : Jaringan pemasaran yang dilakukan untuk saluran produk yang dihasilkan dalam terakhir untuk keperluan masyarakat di kawasan tertentu

Outlet Tipe Customer Total

   Grosir 35.600

Pasar Tradisional Retail 32.733

   Rombong 857

   Hypermarket 131

Pasar Modern Supermarket 992

   Minimarket 9.293

Institusi Horeka 334

   Non Horeka 732

(16)

b) SubDistributor : Dengan pedagang yang melakukan penjualan dalam jumlah besar dimana sub agen akan membantu saluran / mendistribusikan sebagai distributor tidak dapat menangani ini

c) Retail : Pengecer yang menjual langsung ke konsumen

d) Konsumen: Sekelompok orang di masyarakat yang menggunakan produk terakhir dari beberapa hal-hal tertentu / jasa.

3.2.4.2 Pasar Modern

a) Distributor : Jaringan pemasaran yang dilakukan untuk saluran produk yang dihasilkan dalam terakhir untuk keperluan masyarakat di kawasan tertentu

b) Sub Distributor : Dengan pedagang yang melakukan penjualan dalam jumlah besar dimana sub agen akan membantu saluran / mendistribusikan sebagai distributor tidak dapat menangani ini.

(17)

c) Retail : Pengecer yang menjual langsung ke konsumen.

d) Konsumen : Sekelompok orang di masyarakat yang menggunakan produk terakhir dari beberapa hal-hal tertentu / jasa.

3.3 Sistem dan teknologi informasi (SI dan TI) yang ada 3.3.1 Dukungan TI Pada Proses Bisnis

Di bawah ini diberikan rangkuman dari berbagai strategi kompetitif yang dapat dilakukan dan bagaimana dukungan strategis teknologi informasi dalam mengimplementasikannya :

a. Strategi Kepemimpinan dalam Biaya

Yaitu strategi untuk mengkondisikan produsen produk dan jasa agar memiliki biaya yang rendah dalam operasional bisnisnya, selain itu perusahaan dapat menemukan berbagai cara untuk membantu para pemasok atau pelanggan untuk mengurangi biaya operasional bisnisnya.

b. Strategi Diferensiasi

Yaitu strategi untuk mengembangkan berbagai cara untuk melakukan diferensiasi (perbedaan) produk dan jasa dari para pesaing atau mengurangi keunggulan diferensiasi para pesaingnya. Hal ini dapat memungkinkan perusahaan untuk berfokus pada produk dan jasa agar unggul dalam segmen atau pangsa pasar tertentu.

(18)

c. Strategi Inovasi

Yaitu strategi untuk menemukan berbagai cara baru untuk melakukan bisnis. Hal ini dapat melibatkan proses pengembangan berbagai produk dan jasa yang unik, atau memasuki ceruk pasar yang unik.

Strategi ini dapat memberikan dampak pada perubahan kultur bisnis secara radikal atas proses bisnis, baik dalam memproduksi maupun dalam mendistribusikan produk dan jasa yang berbeda dengan proses bisnis sebelumnya.

d. Strategi Pertumbuhan

Yaitu strategi untuk menstimulan perusahaan agar secara signifikan memperluas kemampuan perusahaan dalam memproduksi barang dan jasa, mengembangkan ke pasar global, maupun melakukan deversifikasi produk dan jasa yang baru.

e. Strategi Aliansi

Yaitu strategi untuk membangun aliansi bisnis baru dengan pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan dan perusahaan lainnya.

Hubungan aliansi ini dapat berbentuk merger, akuisisi atau kerjasama saling menguntungkan. Dengan adanya LAN pada perusahaan ini, maka masing-masing Manajer terhubung dengan departemen yang berhubungan langsung dengan Manajer tersebut.

(19)

3.3.2 Konfigurasi Komputer dan Jaringan

a. Hardware

Hardware yang digunakan oleh PT Sinar Niaga Sejahtera adalah sebagai berikut :

1. PC client : 30 buah

2. UPS : 4 buah

3. Network : 1 buah

4. Server : 6 buah

b. Software

Sedangkan software yang digunakan oleh PT Sinar Niaga Sejahtera adalah sebagai berikut :

1. Mic. Office 2007 : 8 buah 2. Windows XP Profesional : 8 buah 3. Accpac eps 500 : 1 buah 4. Kaspersky Antivirus : 8 buah 5. SQL server : 2 buah 6. Crystal repost : 2 buah

(20)

c. Netware

Sedangkan netware yang digunakan oleh PT. Sinar Niaga Sejahtera adalah sebagai berikut :

1. Local Area Network (LAN) : 1 paket 2. Fastnet Internet Connection : 1 paket 3. Hosting www.snsgroup.co.id : 1 paket

3.4 Data Untuk Analisis Investasi TI

Data yang didapat dari Sinar Niaga Sejahtera, seperti berikut ini : a) Data Keuangan Perusahaan

a. Biaya Investasi

Tabel 3.1 Biaya Investasi

No  Keterangan  Unit  Harga  Total 

a. Hardware (Rp) 1 PC client 30 5.000.000 150.000.000 2 UPS 4 6.250.000 25.000.000

3 Network 1 5.200.000 5.200.000

4 Server 6 18.000.000 108.000.000

TOTAL BIAYA 288.200.000

(21)

b. Software (Rp)

5 Mic. Office 2007 License 8 2.690.000 21.520.000

6 XP Profesional License 8 1.300.000 10.400.000

7 Accpac eps 500 License 1 183.528.000 183.528.000

8 Kaspersky Antivirus License 8 343.000 2.744.000

9 SQL server 2 22.382.650 44.765.300

10 Crystal repost 2 10.870.000 21.740.000

TOTAL BIAYA 284.697.300

c. Jaringan (Rp)

11 Perangkat jaringan Lan 1 4.000.000 4.000.000

TOTAL BIAYA 4.000.000

(22)

b) B i a y

a Training

Tidak ada biaya training khusus yang disediakan PT.SNS karena biasanya setiap aplikasi yang dibeli, harga pembeliaannya sudah termasuk biaya instalasi dan biaya training. Training yang ada di PT.SNS biasanya dilakukan oleh divisi IT yang telah ada di PT.SNS.

d. Netware (Rp)

12 Internet connection :

- Fastnet 1 1.195.000 1.195.000

13 Hosting www.snsgroup.co.id 1 1.000.000 1.000.000

TOTAL BIAYA 2.195.000

GRAND TOTAL BIAYA 579.092.300

(23)

3.5 Biaya Berjalan Investasi TI / SI

Tabel 3.2 Biaya Berjalan Investasi

         Biaya Berjalan    

Bulan 

Biaya lain‐lain  (Rp)

 Pembayaran internet  (Rp)

 Pembayaran web hosting  (Rp)

Penambahan upah lembur    (Rp) Juni 2008         6.500.000        1.195.000         4.650.000  Juli 2008         6.350.000        1.195.000         2.500.200  Agustus 2008         6.300.000        1.195.000         1.500.000  September 2008         6.100.000        1.195.000        1.000.000   

Oktober 2008         5.950.000        1.195.000     

November 2008         5.850.000        1.195.000     

Desember 2008         6.000.000        1.195.000     

January 2009         5.900.000        1.195.000     

February 2009         5.700.000        1.195.000     

Maret 2009         5.225.000        1.195.000     

April 2009         4.999.999        1.195.000     

Mei 2009         4.925.908        1.195.000     

Total         69.800.907        14.340.000        1.000.000  8.650.200   

(24)

3.6 Manfaat Investasi IT / IS 3.6.1 Manfaat Komputerisasi

Dalam berbagai teknik pengumpulan data berupa wawancara, kuesioner maupun studi dokumentasi yang dapat dipinjam dari perusahaan, diperoleh penjelasan-penjelasan dari perusahaan antara lain sebagai berikut:

1. Diperkirakan perusahaan akan memperoleh manfaat berupa pembayaran piutang lebih cepat sebesar 20%, dari kecepatan pembayaran utang oleh pelanggan dengan sistem yang lama.

Dengan sistem berbasis teknologi informasi, perusahaan mempunyai mekanisme outstanding piutang, informasi awal penagihan kepada pelanggan, dan pencetakan otomatis instruksi penagihan, sehingga peusahaan dapat menagih lebih cepat dan dengan biaya yang lebih murah.

2. Dengan adanya pembayaran piutang lebih cepat, maka kebutuhan net working capital bagi perusahaan dan keharusan meminjam

modal kerja ke bank menjadi berkurang. Akibatnya, kewajiban membayar bunga bank (karena penerimaan tagihan dari pelanggan yang lebih cepat diterima) menjadi berkurang. Diasumsikan pengurangan biaya bunga bisa mencapai hampir 0.84% dari biaya- biaya bunga yang harus dibayarkan sebelumnya.

3. Manfaat lainnya adalah reduksi slow moving stock sebesar 5% dari keadaan jika tidak menggunakan sistem yang baru.

(25)

4. Dengan sistem baru berbasis teknologi informasi (komputerisasi dan jaringan, termasuk adanya website) maka informasi kepada pelanggan makin tersedia, image atau citra perusahaan yang makin baik, informasi yang lebih tersedia bagi pelanggan, pelayanan yang lebih baik, dan tingkat company-customer relatinship makin terbina, terutama pada agen-agen, dealer dan patner kerja yang selama ini dapat membantu peningkatan penjualan. Dengan kondisi demikian diharapkan perusahaan akan memperoleh tingkat pertumbuhan sales sebesar 25% dari volume penjualan sebelumnya.

5. Selain itu biaya tenaga ahli, khususnya dalam perancangan desain produk dapat dikurangi karena kegiatan ini dapat didukung secara penuh dengan sistem berbasis komputerisasi.

3.6.2 Value Linking

Berdasarkan wawancara dengan bagian HRD, perusahaan mendapatkan manfaat tangible dan intangible dari sistem informasi yang telah diinvestasikan. Perusahaan melakukan investasi karena alasan ingin memperbaiki efisiensi, selain itu tujuan investasi untuk memperbaiki efektivitas usaha dalam penerapan aplikasi sistem informasi terkait dengan hal sebagai berikut : menerapkan sistem pengambilan keputusan, membangun data warehouse untuk keperluan business intelligence. Alasan perusahaan

melakukan investasi sistem informasi yaitu kelangsungan hidup perusahaan atau bisnis itu sendiri. Contohnya untuk mencetak faktur, memudahkan input data, database activity, dll. Berikutnya, keinginan perusahaan untuk

(26)

mendapatkan suatu loncatan keunggulan kompetitif agar dapat meninggalkan para pesaing bisnisnya dengan menggembangkan teknologi yang perusahaan lain belum memiliki.

Perusahaan telah menginvestasi sistem baru dan dalam waktu dekat perusahaan akan menerapkan sistem tersebut dalam proses bisnisnya.

Diharapkan dengan diimplementasikannya sistem informasi dalam sejumlah bidang atau aktivitas tertentu maka akan dilakukan proses reduksi atau optimalisasi terhadap alokasi beragam sumber daya perusahaan, seperti:

manusia, waktu, biaya, material, aset, dll. Dan perusahaan juga mengharapkan dengan menginvestasikan sistem yang lebih lengkap, perusahaan akan mendapat nilai tambah (value added), seperti mampu menciptakan produk yang lebih baik, murah, dan cepat.

Selain data yang diperoleh dari studi dokumentasi dan data yang diperoleh dengan wawancara diatas, juga dapat digunakan kuisioner dengan pendekatan Gap Analysis, dalam kaitannya dengan analisa cost benefit, manfaat sebuah pengembangan teknologi informasi dianggap menemukan titik optimasinya, artinya proyek penerapan tersebut dianggap berhasil apabila gap “ekspetasi” di antara ketiga konsisten tersebut kecil. Dengan kata lain, biaya investasi dikeluarkan dianggap sepadan dengan manfaat yang diperoleh sejauh tidak terdapat gap konflik kepuasan atau efektivitas penerapan dari ketiga konstituen ini yaitu :

1. Pimpinan dan Manajemen, yang kerap dianggap sebagai “sponsor”

dari setiap inisiatif penerapan teknologi informasi karena dari

(27)

merekalah aspek “business value of information technology”

menemukan konteksnya.

2. Pengelola teknologi informasi, yang merupakan pihak paling bertanggung jawab terhadap implementasi pembangunan aplikasi teknologi informasi.

3. Pengguna atau Pemakai (user), yang berperan aktif sebagai pemakai teknologi informasi yang dibangun untuk membantu aktivitasnya sehari-hari.

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat melaksanakan pembelajaran, masih banyak kelemahan-kelemahan (penyebab kelemahan) dan kelebihan-kelebihan (penyebab kelebihan) diantaranya adalah : metode, media,

Analisis Pengaruh Human Relaton, Kondisi Fisik Lingkungan Kerja, Dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Dengan Etos Kerja Sebagai Variabel Intervening Pada Dinas Kependudukan Dan

Functional decentralization is not possible without regional or territorial decentraliza- tion, as the former creates a special adminis- trative system that is autonomous

Implemetasi metode PPBB di Provinsi Papua merupakan salah satu langkah porsitif dalam m em perkuat m etode Perencanaan dan Penganggaran yang telah ada dan dipahami oleh tenaga

Manfaat – manfaat yang dapat diperoleh dalam pelaksanaan penelitian serta manfaat dari hasil penelitian tentang korelasi antara sibling rivalry yang ada didalam

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyarankan perbaikan sistem lama yang masih konvensional dalam pemasukan kas, pengeluaran kas, dan pengambilan kas oleh pemilik

data yang diperoleh adalah anak dapat menunjukkan menunjukkan huruf b pada kata bola, balon, cabe, labu, jilbab dan rabab, huruf p pada kata pintu, payung, apel, sapu,

Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata