• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI DAN TESIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI DAN TESIS"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

EDISI KE-EMPAT ©2021

(2)

PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI DAN TESIS

EDISI KE-EMPAT ©2021

SEKOLAH TINGGI ILMU AGAMA BUDDHA SMARATUNGGA BOYOLALI

Jln. Semarang-Solo Km. 60 Ampel, Boyolali, Jawa Tengah

Indonesia - 57352

Phone: +62-276-330835, Fax: +62-276-330835

http://smaratungga.ac.id Email: [email protected]

(3)

TIM PENYUSUN

PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI DAN TESIS

SEKOLAH TINGGI ILMU AGAMA BUDDHA SMARATUNGGA 2021

Pengarah

Budi Utomo, Ph.D.

Penanggungjawab Julia Surya, S.Pd.B., M.A.

Ketua

Dr. Suherman, S.Kom., M.M.

Anggota

Dr. Partono Nyanasuryanadi, M.Pd., M.Pd.B.

Dr. Kabri, S.Ag., M.Pd., M.Pd.B.

Dr. Ponijan, M.Pd.

Dr. dr. Khie Klong, S.Si., S.Ked., M.Si., M.Pharm.Sc., PhD., PA(K), Exp.Flow.

Dr. Adi Widjaia Gunawan, ST., M.Pd., Supartono, S.Pd., M.Psi.

Endang Sri Rejeki, S.Ag., M.M., M.Pd.B.

Maria Fransiska Andanti, M.Pd.

Perancang Grafis Meta Andiyanto Hak Penerbitan

Hak Penerbitan ada pada Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP) Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha Smaratungga

Hak Cipta

Hak Cipta dilindungi Undang-undang

Dilarang mengutip, memperbanyak, dan menerjemahkan sebagian atau seluruh isi tanpa izin tertulis dari penerbit.

Penerbit

Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP) Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha Smaratungga

Jln. Semarang-Solo Km. 60 Ampel, Boyolali, Jawa Tengah, Indonesia - 57352

(4)
(5)
(6)

KATA PENGANTAR

Namo Sanghyang Ādi Buddha

Namo Buddhaya, Bodisattvāya-Mahāsattvāya

Puji syukur atas kebijaksanaan dan cinta kasih Sanghyang Adi Buddha, Tuhan Yang Maha Esa, Buddha, Bodhisatwa dan Mahāsatwa bahwasanya pedoman penulisan skripsi dan tesis Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha (STIAB) Smaratungga Boyolali ini dapat terwujud.

Pedoman penulisan skripsi dan tesis ini merupakan acuan dalam melaksanakan penelitian di STIAB Smaratungga Boyolali sesuai dengan kaidah penulisan karya ilmiah yang berlaku. Mahasiswa STIAB Smaratungga Boyolali dituntut untuk memiliki kemampuan dalam melakukan penelitian dengan cara membuat penelitian yang dilaporkan dalam menyelesaikan tugas akhir berupa skripsi dan tesis. Hasil penelitian yang dilakukan secara baik dan sungguh- sungguh diperlukan untuk menunjang perkembangan dunia pendidikan.

Kami selaku pimpinan STIAB Smaratungga Boyolali mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian pedoman ini. Semoga pedoman ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan dosen pembimbing.

Kami berharap ada saran dan kritik guna penyempurnaan pedoman ini di masa yang akan datang.

Sabbe sattā bhavantu sukhitattā Semoga semua makhluk berbahagia Sādhu…sadhu…sadhu….

Boyolali, 26 Agustus 2021

Ketua STIAB Smaratungga Boyolali

Budi Utomo, Ph.D.

NIY :101022

(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... ii

TIM PENYUSUN ... iii

SK PENGESAHAN ...iv

KATA PENGANTAR ...vi

DAFTAR ISI ... vii

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Dasar Pemikiran ...1

B. Tujuan ...1

C. Topik Penelitian ...1

D. Kode Etik ...2

E. Alur Penyusunan Skripsi danTesis ...4

F. Perbedaan Skripsi dan tesis ...7

BAB II PENGAJUAN PROPOSAL DAN PENYUSUNAN SKRIPSI/TESIS ...8

A. Persyaratan ...8

B. Sistem ...8

C. Prosedur Pengajuan Proposal ... 8

D. Perubahan Judul Skripsi/Tesis ...10

E. Perpanjangan Penulisan Skripsi/Tesis ...10

BAB III PROPOSAL SKRIPSI/TESIS ...12

A. Bagian Awal ...12

B. Bagian Isi ...12

C. Bagian Akhir ...12

BAB IV ISI SKRIPSI/TESIS ...13

A. Bagian Awal ...13

B. Bagian Isi ...14

C. Bagian Akhir ...18

D. Penjelasan Bagian Isi ...18

BAB V KETENTUAN UMUM PENULISAN SKRIPSI DAN TESIS ...28

A. Teknik Penulisan ...28

B. Bahasa ...28

C. Gaya Penulisan ...28

D. Penggunaan Kalimat Efektif ...28

E. Pemakaian Ejaan dan Tanda Baca ...29

F. Judul ...29

(8)

G. Tampilan (Layout)...29

H. Format Penulisan ...33

BAB VI CARA MERUJUK TIPIṬAKA ...45

BAB VII UJIAN SKRIPSI/TESIS ...51

A. Persyaratan ...51

B. Sistem ...51

C. Prosedur Pendaftaran Ujian Skripsi/Tesis...52

D. Penilaian Ujian Skripsi/Tesis ...53

E. Contoh-contoh Formulir yang Berkenaan dengan Penulisan Skripsi/Tesis ...55

BAB VIII PUBLIKASI ILMIAH ...65 LAMPIRAN

(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran

Skripsi merupakan karya ilmiah berbobot 6 (enam) SKS sebagai bukti kemampuan akademik dalam penelitian dan pengembangan keilmuan pada salah satu program studi yang ditempuh serta disusun dan dipertahankan sebagai persyaratan wajib untuk mencapai gelar sarjana strata 1 (S1), yang membahas masalah pendidikan keagamaan Buddha, Agama Buddha, dan pemecahannya dengan menggunakan kaidah ilmiah atau kaidah ilmu lain yang relevan. Penyusunan skripsi harus disertai atau menghasilkan artikel yang untuk dipublikasikan pada jurnal ilmiah nasional atau internasional.

Tesis merupakan karya ilmiah berbobot 6 (enam) SKS sebagai bukti kemampuan akademik dalam penelitian dan pengembangan keilmuan pada salah satu program studi yang ditempuh serta disusun dan dipertahankan sebagai persyaratan wajib untuk mencapai gelar magister strata 2 (S2), yang membahas masalah pendidikan keagamaan Buddha, Agama Buddha, dan pemecahannya dengan menggunakan kaidah ilmiah atau kaidah ilmu lain yang relevan. Penyusunan tesis harus disertai artikel yang untuk dipublikasikan pada jurnal ilmiah nasional atau internasional.

MahasiswaS1 wajib menulisskripsi dan mahasiswa S2 wajib menulis tesis sebagai salah satu syarat kelulusan. Sehubungan dengan hal ini, disusun pedoman proposal, skripsi dan tesis. Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi mahasiswa untuk menyusun dan menulis proposal, skripsi dan tesis.

B. Tujuan

Tujuan pedoman ini sebagai rambu-rambu bagi mahasiswa dalam proses penyiapan dan penyelesaian penyusunan skripsi/tesis. Rambu-rambu ini berisi aturan tentang hal-hal yang bersifat substansial dan esensial, sedangkan hal-hal yang lebih rinci diserahkan kepada dosen pembimbing. Selain itu, pedoman ini bertujuan memudahkan mahasiswa untuk memilih dan menentukan langkah-langkah penyusunan skripsi/tesis sesuai dengan proses penelitian dan bimbingan.

C. Topik Penelitian

Topik skripsi/tesis merupakan konklusi dari permasalahan yang akan dikaji melalui penelitian. Permasalahan harus aktual, artinya memiliki implikasi atau manfaat yang logis dan realistis, baik dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

Topik skripsi/tesis berfokus pada bidang keilmuan program studi pendidikan keagamaan Buddha. Skripsi/tesis ditulis menggunakan teori-teori secara kritis untuk menganalisis data yang diperoleh di lapangan dengan metode yang tepat dan benar. Topik

(10)

yang pernah diteliti sebelumnya boleh diteliti kembali, dengan maksud menghasilkan sesuatu yang baru, berbeda dari sebelumnya; dapat mengatasi atau melengkapi kekurangan hasil penelitian sebelumnya. Di dalam penelitian lanjutan digunakan teori lain atau metode lain yang diduga dapat menghasilkan temuan lain dari penelitian sebelumnya.

Topik tesis berfokus pada bidang keilmuan program studi pendidikan keagamaan Buddha. Tesis ditulis dengan menggunakan teori-teori secara kritis untuk menganalisis data yang diperoleh di lapangan dalam rangka untuk menguji hipotesis dengan metode yang tepat dan benar. Selain itu, penelitian tesis harus memiliki nilai kebaruan (novelty).

D. Kode Etik

Kode etik adalah seperangkat norma yang berlaku dalam penulisan skripsi/tesis.

Norma-norma yang harus diperhatikan dan ditaati antara lain:

1. Ketentuan Umum

Untuk memenuhi kaidah etika penulisan laporan penelitian, berikut adalah hal- hal yang perlu diperhatikan:

a. Laporan penelitian bukan merupakan hasil plagiat;

b. Nama responden, informan, atau narasumber tidak dicantumkan dalam skripsi/tesis kecuali atas seizin yang bersangkutan dengan dibuktikan oleh surat keterangan tidak berkeberatan (informed consent) (lampiran 1);

c. Penelitian yang melibatkan anak-anak di bawah umur (usia 15 tahun atau kurang) sebagai unit analisis, wajib disertai oleh surat keterangan tidak berkeberatan dari orang tua/wali atau pejabat yang berwenang di tempat pengumpulan data;

d. Materi berupa foto, grafik, tabel atau bentuk lain yang merupakan hasil karya pihak lain, wajib dilengkapi izin pencantuman materi dari pemegang hak;

e. Jika penelitian dilakukan di dalam sebuah institusi, mahasiswa wajib menyertakan surat izin dari pejabat berwenang pada institusi tersebut; dan

f. Pelanggaran terhadap butir ketentuan ini berdampak kepada pemberian sanksi akademis sesuai dengan kode etik yang berlaku.

2. Publikasi Ilmiah

Salah satu syarat kelulusan adalah penyusunan skripsi/tesis harus disertai artikel yang sudah dipublikasikan pada jurnal ilmiah nasional atau internasional. Oleh karena itu, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan oleh mahasiswa, diantaranya sebagai berikut:

a. Jika mahasiswa menulis artikel ilmiah yang bersumber dari skripsi/tesis dan diterbitkan pada sebuah jurnal atau prosiding, wajib menyertakan nama afiliasi Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha Smaratungga dan nama kedua dosen pembimbing. Dengan ketentuan, mahasiswa sebagai penulis pertama, sedangkan nama-nama dosen pembimbing ditulis sebagai penulis kedua dan ketiga;

b. Jika dosen pembimbing menulis artikel ilmiah yang bersumber dari data yang

(11)

diperoleh mahasiswa dan ditulis secara berbeda oleh dosen pembimbing tersebut, maka dosen pembimbing yang bersangkutan harus mendapat izin dari mahasiswa tersebut, dan nama mahasiswa harus dicantumkan sebagai sebagai salah satu penulis;

dan

c. Pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan di atas diberikan sanksi berdasarkan pedoman kode etik maupun peraturan yang berlaku.

3. Plagiarisme

Dalam penulisan skripsi/tesis, mahasiswa harus secara jujur menyebutkan rujukan bahan atau pikiran yang diambil dari sumber atau orang lain (Peraturan Mendiknas RI No. 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi). Pemakaian bahan atau pikiran dari sumber atau orang lain tanpa disertai rujukan termasuk kecurangan atau pencurian karena mengakui tulisan, temuan, atau hasil pemikiran orang lain sebagai karya intelektualnya sendiri. Mahasiswa yang menyusun skripsi/tesis harus meminta izin, jika menggunakan bahan dari suatu sumber milik orang lain (sebaiknya secara tertulis). Jika pemilik bahan tidak dapat dijangkau, mahasiswa harus menyebutkan sumbernya dan menjelaskan apakah bahan itu diambil secara utuh, sebagian, dimodifikasi, atau dikembangkan. Nama narasumber atau informan perlu dipertimbangkan untuk tidak disebutkan kalau pencantumannya dapat merugikan narasumber atau informan yang bersangkutan. Sebagai gantinya nama narasumber atau informan itu dapat diganti dengan kode tertentu.

Mahasiswa yang melakukan kecurangan atau ketidakjujuran akan dikenai sanksi, yaitu berupa sanksi administrasi sampai pembatalan gelar kesarjanaan/kemasgiteran.

Bagi mahasiswa yang telah lulus sarjana/magister dan terbukti melakukan duplikasi atau plagiarisi, gelar akademik dan ijazah yang diperoleh dapat dibatalkan. Adapun kecurangan yang dimaksud adalah sebagai berikut:

a. Fabrikasi data yaitu membuat-buat data yang sebenarnya tidak ada atau membuat data fiktif;

b. Falsifikasi data yaitu mengubah data sesuai dengan keinginan peneliti, yang ditujukan agar data sesuai dengan simpulan yang “ingin” diambil dari sebuah penelitian; dan c. Plagiasi yaitu mengambil kata-kata atau kalimat atau teks orang lain tanpa memberikan

ucapan terima kasih dalam bentuk sitasi yang secukupnya.

Skripsi/tesis yang disusun mahasiswa diharapkan memiliki kualitas tinggi dari sudut keilmuan dan memenuhi persyaratan adminsitratif yang ditentukan berdasarkan standar etika akademik baik proses maupun produknya. Pertimbangan-pertimbangan etis akademik yang perlu dipertimbangkan antara lain:

a. Kejujuran akademik; karya yang disusun benar-benar merupakan hasil karya peneliti, bukan hasil jiplakan (plagiat) seluruh atau sebagian; seluruh daftar bacaan (referensi) yang digunakan dicantumkan secara jelas;

b. Keterbukaan, yaitu kesediaan menerima kritik, saran dan masukan demi peningkatan

(12)

kualitas hasil kajian;

c. Tidak memaksa dan merugikan subjek penelitian; dan

d. Menjaga kerahasiaan dan keamanan subjek penelitian yaitu dengan tidak mencantumkan identitas subjek yang sebenarnya, kecuali seizin subjek yang bersangkutan.

4. Etika Penulisan Karya Ilmiah dalam Bentuk Penelitian di Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha Smaratungga

Adapun etika penulisan karya ilmiah dalam bentuk penelitian di Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha Smaratungga harus meliputi:

a. Peneliti menghormati harkat dan martabat manusia sebagai objek penelitian.

Responden/objek penelitian manusia harus dihormati harkat dan martabat dirinya dengan memperlakukan secara penuh hormat. Untuk menghormati responden atau objek penelitian manusia, responden harus mengetahui secara garis besar dari penelitian yang sedang dijalankan, dituangkan dalam informed concent. Penjelasan peneliti harus mencakup: (1) tujuan penelitian; (2) manfaat penelitian; (3) hak-hak responden untuk menjawab dan tidak menjawab pertanyaan; (4) hak-hak responden untuk meneruskan atau berhenti sebagai responden; (5) wawancara yang direkam harus mendapatkan izin dari responden;

b. Peneliti menjaga privasi responden. Responden sudah dengan sukarela memberikan data, baik data yang bersifat tidak rahasia, maupun data bersifat rahasia. Apabila responden memberikan data dengan identitas, peneliti harus mampu menjaga kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden. Setelah penelitian selesai, peneliti harus mampu menjamin bahwa kuesioner atau data dalam bentuk lain yang sudah terkumpul, dapat disimpan di tempat yang aman dan tidak terekspos oleh pihak yang tidak berkepentingan;

c. Proses ethical clearance (kelayakan etik) merupakan proses klarifikasi yang dilakukan oleh peneliti dengan dosen pembimbing sebelum diajukan ke pihak program studi;

dan

d. Mahasiswa mengajukan proses ethical clearance kepada dosen pembimbing sejak proses identifikasi masalah. Setelah peneliti selesai membuat proposal dan instrumen penelitian, langkah selanjutnya dosen pembimbing melakukan klarifikasi isi yang akan dilaksanakan oleh peneliti berdasarkan kesesuaian dengan etika penelitian.

Apabila peneliti sudah menyerahkan proposal dan instrumen penelitian sesuai dengan etika, maka dosen pembimbing dapat memberikan persetujuan untuk melaksanakan penelitian dengan mengumpulkan proposal kepada dosen pembimbing.

E. Alur Penyusunan Skripsi/Tesis

Penyusunan skripsi/tesis dapat dilakukan setelah mahasiswa menyelesaikan 120 SKS dengan IPK minimal 2,50 untuk Program S1 dan 32 SKS dengan IPK minimal 2,75

(13)

untuk Program S2; telah lulus mata kuliah Metodologi Penelitian dengan nilai baku minimal B- untuk Program S1 maupun S2; dan telah mengisi KRS Skripsi/Tesis. Pengisian KRS Skripsi/Tesis dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan KRS reguler dengan alur sebagai berikut ini:

1. Penentuan dosen pembimbing skripsi/tesis, dengan tahapan:

a. Pada akhir semester VI (S1)/semester II (S2), mahasiswa mengajukan topik skripsi/

tesis dan dua dosen calon pembimbing kepada Ketua Program Studi (Lampiran2);

b. Dosen yang diusulkan mahasiswa sebagai calon pembimbing, diusulkan Ketua Program Studi kepada Ketua STIAB Smaratungga untuk ditetapkan sebagai pembimbing; dan

c. Ketua STIAB Smaratungga menetapkan dua dosen pembimbing bagi mahasiswa atas usulan Ketua Program Studi.

2. Berkonsultasi dengan dosen pembimbing dalam penyusunan proposal skripsi/tesis;

3. Mengajukan proposal skripsi/tesis dan disetujui oleh komisi penyelesaian studi atau sekurang-kurangnya mendapat nilai rata-rata 70;

4. Dewan penguji melakukan penelitian atau membuat karya inovatif di bawah bimbingan dosen pembimbing yang ditunjuk;

5. Setelah naskah skripsi/tesis siap diuji, mahasiswa mengajukan berkas sidang skripsi/

tesis kepada Ketua Program Studi;

6. Surat Keputusan Penguji diselesaikan oleh BAAK;

7. Mahasiswa diharuskan membuat draf artikel penelitian sebagai salah satu persyaratan sidang yang telah disetujui oleh dosen pembimbing;

8. Mengikuti seminar hasil dan dinyatakan lulus oleh dewan penguji seminar hasil penelitian oleh dewan penguji dan sekurang-kurangnya mendapatkan nilai 70;

9. Artikel yang sudah diperbaiki harus divalidasi oleh Penguji I dan Penguji II (lampiran 3);

10. Artikel yang sudah divalidasi wajib diserahkan (submit) secara online sesuai dengan contoh (template) jurnal yang dituju; dan

11. Mengikuti ujian skripsi/tesis dan dinyatakan lulus oleh dewan penguji skripsi/tesis dan sekurang-kurangnya mendapatkan nilai 70.

(14)

Gambar 1. Alur Penyusunan Skripsi/Tesis

(15)

F. Perbedaan Skripsi dan Tesis

NO ASPEK SKRIPSI TESIS

1 JENJANG S1 S2

2 Permasalahan Dapat diangkat dari pengalaman empirik, tidak mendalam

Diangkat dari pengalaman empirik, dan teoritik, bersifat mendalam 3 Kemandirian penulis 60% peran penulis,

40% pembimbing 80% peran penulis, 20% pembimb- ing

4 Bobot Ilmiah Rendah – sedang Sedang – tinggi. Pendalaman / pengembangan terhadap teori dan penelitian yang ada

5 Pemaparan Dominan deskriptif Deskriptif dan Analitis 6 Model Analisis Rendah – sedang Sedang – tinggi

7 Jumlah rumusan

masalah Sekitar 1-2 Minimal 3

8 Metode / Uji statistik Biasanya memakai uji Kualitatif / Uji deskriptif, Uji statis- tik parametrik (uji 1 pihak, 2 pihak), atau Statistik non para- metrik (test bino- mial, Chi kuadrat, run test), uji hipote- sis komparatif, uji hipotesis asosiatif, Korelasi, Regresi, Uji beda, Uji Chi Square, dll

Biasanya memakai uji Kualitatif lanjut / regresi ganda, atau korelasi ganda, mulitivariate, multivariate lanjutan (regresi dummy, data panel, persamaan simultan, regresi logistic, Log linier analisis, ekonometrika static & dinamik, time series ekono- metrik) Path analysis, SEM

9 Jenjang Pembimbing

/ Penguji Minimal Magister Minimal Doktor 10 Publikasi hasil pe-

nelitian Kampus Internal dan

disarankan nasional Minimal Nasional 11 Jumlah rujukan /

daftar pustaka Minimal 20 Minimal 40 12 Metode / Program

statistik yang biasa digunakan

Kualitatif / Manual,

Excel, SPSS dll Kualitatif lanjut / SPSS, Eview, Lis- rel, Amos dll

(16)

BAB II

PENGAJUAN PROPOSAL DAN PENYUSUNAN SKRIPSI/TESIS

A. Persyaratan

Mahasiswa yang akan menyusun skripsi/tesis, wajib memenuhi persyaratan- persyaratan akademik dan administratif sebagai berikut:

1. Telah menyelesaikan 120 SKS dengan IPK minimal 2,50 untuk Program S1 dan 32 SKS dengan IPK minimal 2,75 untuk Program S2.

2. Telah lulus mata kuliah Metodologi Penelitian dengan nilai baku minimal B- untuk Program S1 maupun S2.

3. Telah mengisi KRS Skripsi/Tesis. Pengisian KRS skripsi/tesis dilakukan bersamaan

dengan pelaksanaan KRS reguler.

B. Sistem

1. Pihak-pihak terkait:

a. Program Studi.

b. Dosen Pembimbing Skripsi/Tesis.

c. Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK).

d. Bagian Administrasi Keuangan (BAK).

e. Mahasiswa.

2. Dokumen-dokumen:

a. Proposal Skripsi/Tesis.

b. Surat Permohonan Ijin Penulisan Skripsi/Tesis.

c. Pengumuman Proposal Skripsi/Tesis.

d. Surat Penunjukan Dosen Pembimbing I.

e. Surat Penunjukan Dosen Pembimbing II.

f. Formulir Permohonan Perubahan Judul Skripsi/Tesis.

g. Kartu Proses Bimbingan Skripsi/Tesis.

h. Surat Permohonan Perpanjangan Skripsi/Tesis.

C. Prosedur Pengajuan Proposal

1. Pada akhir semester VI (S1)/semester II (S2), mahasiswa mengajukan topik skripsi/tesis dan dua dosen calon pembimbing kepada Ketua Program Studi (Lampiran 2) melalui BAAK;

2. Dosen yang diusulkan mahasiswa sebagai calon pembimbing, diusulkan Ketua Program Studi kepada Ketua STIAB Smaratungga untuk ditetapkan sebagai pembimbing; dan 3. Ketua STIAB Smaratungga menetapkan dua dosen pembimbing bagi mahasiswa atas

usulan Ketua Program Studi.

(17)

4. Berdasarkan surat penunjukan dosen pembimbing I tersebut mahasiswa menemui dosen pembimbing I dengan membawa proposal skripsi/tesis yang sudah disetujui (diterima).

Tugas utama dosen pembimbing I adalah membimbing penulisan skripsi/tesis mahasiswa secara konseptual, bab per bab ditinjau dari aspek teoretis, teknis, dan analisis maupun metode penelitiannya dengan mempelajari materi skripsi/tesis dan memandu mahasiswa untuk menyelesaikan masalah serta mengarahkan penyusunan skripsi/tesis secara runtut.

5. Berdasarkan surat penunjukan dosen pembimbing II tersebut mahasiswa menemui dosen pembimbing II untuk mulai mendiskusikan skripsi/tesis bab per bab sejalan dengan dosen pembimbing. Tugas utama dosen pembimbing II adalah membimbing penulisan skripsi/tesis mahasiswa secara bab per bab sejalan dengan dosen pembimbing I terutama yang berkaitan dengan metode penelitian, teknik analisis dan teknik penulisan.

6. Program studi mengatur jadwal uji kelayakan proposal skripsi/tesis yang harus dihadiri oleh dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II.

7. Proposal skripsi/tesis disetujui oleh komisi penyelesaian studi atau sekurang-kurangnya mendapat nilai rata-rata 70.

8. Selama proses bimbingan skripsi/tesis mahasiswa wajib membawa kartu bimbingan skripsi/tesis, dan mengisinya setiap kali menyelesaikan proses bimbingan. Kartu proses bimbingan skripsi/tesis adalah sebagai alat monitoring proses bimbingan skripsi/tesis (bab per bab) bagi dosen pembimbing dan laporan formal bagi program studi sebagai syarat pendaftaran ujian skripsi/tesis. Dosen pembimbing memberikan bimbingan minimal sebanyak 8 (delapan) kali pertemuan.

9. Apabila dalam proses bimbingan ada perubahan judul skripsi/tesis, mahasiswa wajib mengisi formulir permohonan perubahan judul skripsi/tesis, formulirnya dapat diperoleh di BAAK dan setelah diisi lengkap dapat diserahkan kembali ke BAAK untuk diteruskan ke program studi.

10. Batas waktu penulisan skripsi/tesis dan masa berlakunya surat penunjukan dosen pembimbing adalah dua semester (ganjil-genap atau genap-ganjil) sejak periode pengisian KRS. Dua semester adalah 12 bulan dengan toleransi 1 bulan untuk ujian skripsi/tesis.

Apabila sampai dengan batas waktu 13 bulan mahasiswa belum menyelesaikan skripsi/

tesis (belum lulus), maka mahasiswa diwajibkan mengisi KRS ulang dan menyelesaikan administrasi keuangan di Bagian Administrasi Keuangan (BAK).

11. Setelah mengisi KRS dan menyelesaikan administrasi di bagian keuangan, mahasiswa diwajibkan juga untuk mengisi surat permohonan perpanjangan skripsi/tesis dan formulirnya dapat diminta di BAAK. Dengan surat permohonan perpanjangan skripsi/

tesis ini mahasiswa mengkonfirmasikan kepada program studi apakah akan “melanjutkan Skripsi/Tesis yang lama” atau “ganti topik baru”, tentunya atas persetujuan dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II.

12. Topik skripsi/tesis untuk program studi Pendidikan Keagamaan Buddha (S1 dan S2)

(18)

ditekankan pada wilayah pendidikan informal, formal, dan non formal.

D. Perubahan Judul Skripsi/Tesis

Perubahan judul skripsi/tesis yang dimaksudkan di sini adalah mahasiswa yang sedang/dalam proses penulisan skripsi/tesis dengan judul skripsi/tesis yang berdasarkan proposal yang telah disetujui oleh Ketua Program Studi, tetapi mengalami perubahan “judul”

di dalam proses bimbingan skripsi/tesis. Sehubungan dengan hal tersebut mahasiswa harus melaporkan dengan segera perubahan judul kepada Ketua Program Studi dengan mengisi formulir yang sudah ditentukan. Formulir perubahan judul dapat diperoleh di BAAK.

Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Mahasiswa mengambil formulir Permohonan Perubahan Judul Skripsi/Tesis di BAAK.

2. Mahasiswa mengisi lengkap serta meminta persetujuan dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II.

3. Formulir yang sudah diisi lengkap diserahkan ke BAAK untuk diteruskan ke Ketua Program Studi.

4. Ketua Program Studi memproses (Menyetujui/Tidak) dan diteruskan ke BAAK.

5. Mahasiswa dapat mengambil kembali permohonan perubahan judul skripsi/tesis tersebut di BAAK.

E. Perpanjangan Penulisan Skripsi/Tesis

Bagi mahasiswa yang masa KRS skripsi/tesis sudah lewat dari satu semester dan mahasiswa tersebut belum mengikuti ujian skripsi/tesis (belum lulus), maka mahasiswa tersebut harus memperpanjang penulisan skripsi/tesis dengan prosedur sebagai berikut:

1. Mahasiswa menyelesaikan administrasi keuangan di BAK.

2. Mahasiswa meminta formulir Surat Permohonan Perpanjangan Skripsi/Tesis ke BAAK dan mengisinya dengan lengkap.

3. Mahasiswa menghubungi dosen pembimbing untuk mengkonfirmasikan topik skripsi/

tesis, judul skripsi/tesis (melanjutkan skripsi/tesis lama atau proposal baru) sebagai rekomendasi perpanjangan penulisan skripsi/tesis.

4. Dosen pembimbing memberikan persetujuan untuk ‘melanjutkan skripsi/tesis yang lama’ (dengan topik skripsi/tesis dan dosen pembimbing yang sama) atau ganti topik/

ganti pembimbing.

5. Mahasiswa menyerahkan formulir Surat Permohonan Perpanjangan Skripsi/Tesis ke BAAK yang sudah diisi lengkap dan melampirkan fotokopi Kartu Proses Bimbingan Skripsi/Tesis dan bukti registrasi terbaru/pembayaran perpanjangan skripsi/tesis semester berjalan.

6. BAAK menyampaikan Surat Permohonan Perpanjangan Skripsi/Tesis ke program studi.

7. Program studi memeriksa dan menyetujui Surat Permohonan Perpanjangan Skripsi/

Tesis dengan membubuhkan tanda tangan.

(19)

8. Program studi meng-update topik skripsi/tesis, judul dan dosen pembimbing.

9. Program studi menyimpan salinan Surat Permohonan Perpanjangan Skripsi/Tesis untuk arsip.

10. Program studi menyerahkan Surat Permohonan Perpanjangan Skripsi/Tesis yang sudah ditandatangani ke BAAK untuk diteruskan kepada mahasiswa.

11. Mahasiswa memfotokopi Surat Permohonan Perpanjangan Skripsi/Tesis, menyampaikan salinannya kepada dosen pembimbing dan mahasiswa menyimpan Surat Permohonan Perpanjangan Skripsi/Tesis yang asli.

(20)

BAB III

PROPOSAL SKRIPSI/TESIS

Proposal skripsi/tesis disusun oleh mahasiswa setelah memilih topik, mendapatkan dosen pembimbing, dan berkonsultasi pada dosen pembimbing. Prosedur penyusunan proposal skripsi/tesis harus sesuai dengan sistematika yang telah ditentukan. Sistematika proposal skripsi/tesis terdiri atas tiga bagian, sebagai berikut ini.

A. Bagian Awal

Bagian awal terdiri atas:

1. Judul 2. Persetujuan 3. Daftar Isi B. Bagian Isi

Bagian ini terdiri atas:

1. BAB I PENDAHULUAN (isi disesuaikan dengan sistematika skripsi/tesis)

2. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORETIS DAN KERANGKA BERPIKIR (isi disesuaikan dengan sistematika skripsi/tesis)

3. BAB III METODE PENELITIAN (isi disesuaikan dengan sistematika skripsi/tesis) C. Bagian Akhir

Bagian akhir proposal skripsi/tesis berisi informasi atau keterangan yang sifatnya melengkapi usulan penelitian dan dukungan prasarana, seperti jadwal dan rancangan instrumen (kuesioner, panduan wawancara, panduan observasi, dan sebagainya), serta daftar pustaka.

(21)

BAB IV ISI SKRIPSI/TESIS

A. Bagian Awal

Bagian awal skripsi/tesis terdiri atas:

1. Sampul (lihat contoh) 2. Lembar berlogo 3. Sampul dalam

4. Persetujuan pembimbing 5. Pengesahan

6. Pernyatan keaslian

7. Pernyataan persetujuan publikasi 8. Motto

9. Persembahan 10. Abstrak

11. Kata pengantar 12. Daftar isi

13. Daftar singkatan 14. Daftar tabel (jika ada) 15. Daftar gambar (jika ada) 16. Daftar lampiran (jika ada)

(22)

B. Bagian Isi

1. Penelitian Kuantitatif

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah B. Identifikasi Masalah C. Batasan Masalah D. Rumusan Masalah E. Tujuan Penelitian F. Manfaat Penelitian

G. Kebaharuan dan Orisinalitas Penelitian (State of the Arts)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Pustaka B. Kerangka Teoretis C. Kerangka Berpikir D. Hipotesis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN

A. Objek Penelitian B. Desain Penelitian C. Populasi dan Sampel D. Variabel Penelitian

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data F. Teknik Analisis Data

G. Hipotesis Statistik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

(Isi disesuaikan dengan jawaban rumusan masalah yang diteliti) A. Tujuan Penelitian pertama

1. Hasil Penelitian 2. Pembahasan

B. Tujuan Penelitian kedua 1. Hasil Penelitian 2. Pembahasan

C. Tujuan Penelitian ketiga dan seterusnya 1. Hasil Penelitian

2. Pembahasan

BAB V PENUTUP

A. Simpulan B. Implikasi C. Saran

(23)

2. Penelitian Kualitatif

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Fokus Penelitian/Masalah Penelitian C. Batasan Masalah

D. Rumusan Masalah E. Tujuan Penelitian F. Manfaat Penelitian

G. Kebaharuan dan Orisinalitas Penelitian (State of the Arts) BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORETIS, DAN

KERANGKA BERPIKIR A. Kajian Pustaka

B. Kerangka Teoretis C. Kerangka Berpikir

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian B. Subjek dan Objek Penelitian

C. Desain Penelitian: Rancangan Penelitian, Alur Penelitian, dan Prosedur Penelitian

D. Teknik Pengumpulan Data

E. Data dan Teknik Analisis Data: Sumber Data, Pemeriksaan Keabsahan Data, dan Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Tujuan Penelitian pertama

1. Hasil Penelitian 2. Pembahasan

B. Tujuan Penelitian kedua 1. Hasil Penelitian 2. Pembahasan

C. Tujuan Penelitian ketiga dan seterusnya 1. Hasil Penelitian

2. Pembahasan

BAB V PENUTUP

A. Simpulan B. Implikasi C. Saran

(24)

3. Penelitian Mixed Methods

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah B. Identifikasi Masalah C. Batasan Masalah D. Rumusan Masalah E. Tujuan Penelitian F. Manfaat Penelitian

G. Kebaharuan dan Orisinalitas Penelitian (State of the Arts) BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORETIS, KERANGKA

BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka

B. Kerangka Teoretis C. Kerangka Berpikir D. Hipotesis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian B. Subjek Penelitian

C. Teknik Pengumpulan Data D. Teknik Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Tujuan Penelitian pertama

1. Hasil Penelitian 2. Pembahasan

B. Tujuan Penelitian kedua 1. Hasil Penelitian 2. Pembahasan

C. Tujuan Penelitian ketiga dan seterusnya 1. Hasil Penelitian

2. Pembahasan

BAB V PENUTUP

A. Simpulan B. Implikasi C. Saran

(25)

4. Penelitian dan Pengembangan (Research and Development)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah B. Identifikasi Masalah C. Batasan Masalah D. Rumusan Masalah E. Tujuan Penelitian F. Manfaat Penelitian

G. Kebaharuan dan Orisinalitas Penelitian (State of the Arts) H. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

I. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORETIS, DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Kajian Pustaka B. Kerangka Teoretis C. Kerangka Berpikir BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian B. Prosedur Penelitian

C. Sumber Data dan Subjek Penelitian D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

E. Uji Keabsahan Data, Uji Validitas, dan Reliabilitas F. Teknik Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Tujuan Penelitian pertama

1. Hasil Penelitian 2. Pembahasan

B. Tujuan Penelitian kedua 1. Hasil Penelitian 2. Pembahasan

C. Tujuan Penelitian ketiga dan seterusnya 1. Hasil Penelitian

2. Pembahasan

BAB V PENUTUP

A. Simpulan B. Implikasi C. Saran

(26)

C. Bagian Akhir

Bagian akhir Skripsi/Tesis Terdiri atas:

1. Daftar Pustaka.

2. Lampiran-lampiran.

3. Indeks (jika ada).

D. Penjelasan Bagian Isi Skripsi/Tesis 1. BAB I

a. Latar Belakang Masalah

Pada bagian latar belakang, peneliti harus mampu menjelaskan alasan perlunya penelitian dilakukan. Ada dua cara menuliskan latar belakang, yakni berdasarkan pendekatan masalah dan bukan pendekatan masalah. Tidak semua penelitian dirancang untuk memecahkan masalah. Masalah juga dapat berupa pertanyaan penelitian yang harus dijawab. Pada bagian latar belakang, peneliti harus dapat menjelaskan

‘posisi’ peneliti berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada penelitian-penelitian sebelumnya, yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Tujuannya adalah untukmenunjukkan state of the art dari penelitiannya. Dalam latar belakang, peneliti juga harus menjelaskan kebaruan (novelty) dari penelitian.

Alur berpikir pada latar belakang harus disesuaikan dengan paradigma penelitian yang dipilih oleh peneliti. Misalnya, jika peneliti memilih paradigma positivisme, alur berpikir pada latar belakang memuat prinsip yang berlaku pada pendekatan kuantitatif. Sebaliknya, jika peneliti menggunakan pendekatan paradigma post-positivisme, alur berpikir pada latar belakang memuat prinsip pendekatan kualitatif.

Paparan tersebut didasarkan pada hal-hal sebagai berikut:

1) Hasil kajian pustaka. Pustaka berupa jurnal, buku, monograf, terbitan berkala, laporan hasil penelitian, skripsi/tesis.

2) Hasil diskusi dengan pakar, sejawat atau kolega. Berdasarkan diskusi yang bersifat formal maupun informal peneliti akan menemukan masalah penelitian.

Diskusi dilakukan dalam bentuk seminar, simposium, diskusi panel, konferensi, lokakarya, dan diskusi terfokus.

3) Survei atau kajian awal dalam bentuk kajian dokumen dan lapangan.

4) Isu di surat kabar, majalah, dan media elektronik.

b. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah merupakan pendataan masalah yang sesuai dengan tema/

topik penelitian. Identifikasi merupakan upaya untuk menemukan faktor-faktor atau variabel-variabel yang secara konseptual diperkirakan sebagai penyebab terjadinya permasalahan. Berdasarkan pendataan masalah tersebut, peneliti menentukan masalah yang penting dan mendesak untuk dicari penyelesaiannya melalui penelitian.

(27)

Identifikasi uraiannya dalam bentuk paragraf-paragraf pendek yang diakhiri dengan uraian masalah berupa statements.

c. Batasan Masalah

Batasan masalah merupakan kriteria-kriteria dan/atau kebijakan-kebijakan kualitatif untuk mempersempit masalah-masalah yang diidentifikasikan sebelumnya (menjadi ruang lingkup masalah yang akan dibahas). Batasan masalah merupakan ruang lingkup yang akan dikaji melalui penelitian dengan mempertimbangkan kekhasan bidang kajian, keluasan, dan kelayakan masalah.

d. Rumusan Masalah (berupa pertanyaan penelitian)

Rumusan masalah berupa kalimat pertanyaan penelitian yang menunjukkan masalah penelitian. Pertanyaan penelitian yang disusun hendaknya menampilkan masalah yang ‘researchable’, dalam artian bahwa masalah tersebut dapat diselidiki secara alamiah. Di samping itu, pertanyaan penelitian harus disusun secara singkat, padat, jelas, dan dituangkan dalam bentuk kalimat tanya. Pertanyaan penelitian adalah interpretasi dari aspek-aspek fundamental sebuah penelitian yang mencerminkan topik penelitian. Pertanyaan penelitian hendaknya dapat diuji secara empiris, dalam arti memungkinkan dilaksanakannya penelitian dengan memperhatikan kecukupan data untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.

Untuk memudahkan peneliti dalam merumuskan masalah penelitian, salah satu teknik yang dapat digunakan adalah dengan menyediakan IDEA-SHEET, berupa format untuk mencatat semua ide, pertanyaan, dan reaksi yang diambil dari beraneka ragam sumber untuk perumusan masalah, di antaranya adalah (1) bahan bacaan yang berupa literatur dan hasil-hasil penelitian, (2) pandangan pembimbing atau sponsor atau otoritas lainnya, (3) masukan dari seminar, diskusi, dan tukar pikiran dengan kawan, (4) pengamatan sepintas, (5) pengalaman pribadi, dan (6) perasaan intuitif.

Masalah harus dirumuskan sedemikian rupa dengan ciri-ciri:

1) Masalah dirumuskan secara spesifik dan operasional, sehingga menjadi mudah diamati dan diukur indikator-indikatornya;

2) Mempersoalkan hubungan antara dua atau lebih variabel;

3) Rumusan jelas, tidak mengandung arti kembar;

4) Masalah dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Rumusan masalah penelitian kualitatif yang berupa pertanyaan, menggunakan kata “apakah” dan dapat menggunakan kata”berapa besar”; sedangkan rumusan masalah penelitian kualitatif yang berua pertanyaan, menggunakan kata “bagaimanakah” dan/atau

“mengapa”;

5) masalah dirumuskan dengan kalimat yang sederhana, pendek, dan padat;

6) Dapat terukur secara empiris, sehingga data mungkin dapat dikumpulkan; serta 7) Tidak memiliki kepentingan suatu moral dan etika.

e. Tujuan penelitian

(28)

Tujuan penelitian berisi uraian tentang sasaran yang ingin dicapai dengan dilakukannya penelitian atau jawaban mengenai mengapa penelitian tersebut dilaksanakan.

Tujuan penelitian berupa pernyataan yang hendak dicapai sesuai dengan rumusan masalah. Tujuan penelitian dinyatakan dengan kalimat deklaratif dengan menggunakan kata kerja operasional, seperti menentukan, mendeskripsikan, mengidentifikasi, memaparkan, menguji, mengembangkan, menemukan. Kata kerja menjelaskan dan mengetahui dihindari dalam rumusan tujuan.

f. Manfaat penelitian

Manfaat penelitian uraian mengenai manfaat penelitian bagi berbagai pihak yang terkait dengan penelitian. Manfaat hasil penelitian berisi dua hal, yaitu manfaat teoretis (akademis) dan praktis. Manfaat teoretis adalah kegunaan hasil penelitian terhadap pengembangan keilmuan. Manfaat praktis adalah kegunaan hasil penelitian untuk kepentingan masyarakat penggunanya

g. Kebaharuan dan Orisinalitas Penelitian (State of the Arts)

Penelusuran literatur dari penelitian yang relevan dapat digunakan untuk menunjukkan state of the art. Hasil penelusuran tersebut akan memberi informasi adanya ketidaksinambungan atau gap dari penelitian-penelitian sebelumnya dan dapat digunakan untuk menentukan posisi penelitian. Oleh karena itu, state of the art yang disusun harus dapat menunjukkan kebaruan dari penelitian yang dilakukan terhadap penelitian-penelitian terdahulu. Kebaruan tersebut dapat berupa topik, penemuan, inovasi, model, obyek, kasus, subyek, metode, maupun hal lainnya.

h. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

Spesifikasi produk yang dikembangkan maksudnya untuk memberikan gambaran lengkap tentang karakteristik produk yang diharapkan dari kegiatan pengembangan. Karakteristik produk mencakupi semua identitas penting yang dapat digunakan untuk membedakan satu produk dengan produk lain.

Produk dalam penelitian kependidikan dapat berupa kurikulum, modul, perangkat pembelajaran, buku teks, alat evaluasi, model, atau produk lain yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah pelatihan, pembimbingan, pembelajaran, atau pendidikan. Produk non-kependidikan dapat berupa model pemasaran, model kewirausahaan, model distribusi barang, model atau sistem kerja, prototipe, dan lain- lain.

i. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

Asumsi dan keterbatasan pengembangan merupakan landasan pijak untuk menentukan karakteristik produk yang dihasilkan dan pembenaran pemilihan model serta prosedur pengembangannya. Asumsi hendaknya berdasarkan teori-teori yang teruji sahih, pandangan ahli, atau data empiris yang relevan dengan masalah yang hendak dipecahkan dengan menggunakan produk yang dikembangkan.

(29)

Keterbatasan pengembangan berisi ungkapan keterbatasan produk yang dihasilkan untuk memecahkan masalah yang dihadapi, khususnya untuk konteks masalah yang lebih luas (setelah penelitian dilakukan).

2. BAB II

a. Kajian Pustaka.

Kajian pustaka memuat kajian kritis perihal proses mengumpulkan, megetahui, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, menyintesiskan, dan mengevaluasi konsep-konsep, teori-teori, dalil-dalil, hukum-hukum, model-model, rumus-rumus utama, serta turunannya dalam bidang yang dikaji. Kajian pustaka digunakan untuk menyusun landasan yang kuat dalam menjelaskan posisi teoretis peneliti berkenaan dengan masalah penelitian. Di samping itu, kajian pustaka juga berisi rangkuman dari isu-isu dan bukti-bukti penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan topik yang diteliti. kajian pustaka dipahami juga sebagai bagian dari tulisan yang berisi uraian atas kajian sumber pustaka, evaluasi kritis, maupun perbandingan antar-pustaka untuk membangun konsep dan argumen tentang state of the art serta signifikansi penelitian yang dilakukan. Penegasan tentang kebaruan perlu dipertegas kembali pada kajian pustaka meskipun pada bagian pendahuluan telah dijelaskan.

Bedanya, kebaruan yang dibahas pada bagian ini lebih detail dan dapat berupa kritik maupun evaluasi terhadap teori-teori yang sudah ada. Jenis-jenis pustaka yang dapat digunakan adalah jurnal, prosiding, buku, maupun sumber lain yang relevan.

b. Kerangka Teoretis

Kemampuan mengemukakan konsep-konsep dalam kerangka teoretis tergantung pada “the state of the arts”, yaitu manifestasi dari penguasaan penelitian dalam menyeleksi evidensi-evidensi ilmiah dalam jangkauan khasanah ilmu dari topik yang diteliti. Pemaparan teori didasarkan pada pemikiran bahwa ilmu tidak dimulai dengan halaman kosong, namun apa yang telah dilakukan sebagai kelanjutan dari yang telah ditempuh oleh peneliti terdahulu. Menyusun telaah teoretis sebaiknya dalam telaah yang mencakup ruang lingkup dan aksentuasi penelitian. Ruang lingkup dan aksentuasi penelitian, dapat ditetapkan komponen-komponen berupa aspek-aspek yang terdapat dalam identifikasi masalah sebagai acuan. Oleh karena itu, pemaparan kerangka teoretis berkaitan dengan teori yang digunakan sebagai landasan kerja penelitian tentang tema yang diteliti.

Teori merupakan seperangkat konsep, definisi, dan proposisi-proposisi yang berhubungan satu sama lainnya yang menunjukkan fenomena secara sistematis, dan bertujuan untuk menjelaskan (explanation) dan meramalkan (prediction) fenomena- fenomena. Sehingga, kerangka teoretis merupakan gambaran yang berisi paparan tentang hubungan antar variabel atau antar fenomena yang menjadi objek penelitian.

Kerangka teoretis dapat berisi: (1) penjelasan hubungan antar variabel atau antar- fenomena yang disusun berdasarkan hasil identifikasi dan kajian teori-teori, dan (2)

(30)

sintesis teori sebagai kristalisasi dari berbagai teori yang disusun secara sistematis sehingga mampu memberikan penjelasan mengenai hubungan, pengaruh, dan/atau prediksi tentang suatu variabel atau fenomena.

Konsep-konsep atau teori-teori yang relevan untuk mendukung pembahasan dan analisis penelitian (minimal lima buku, dan/atau Vinaya Piṭaka, Sutta Piṭaka, Abhidhamma Piṭaka, dan kitab komentar yang relevan dengan topik yang dibahas, dengan tahun terbit buku minimal sepuluh tahun terakhir, kecuali kitab Vinaya Piṭaka, Sutta Piṭaka, Abhidhamma Piṭaka, dan kitab komentar). Selain itu, dapat juga digunakan hasil penelitian (jurnal) yang relevan dengan topik yang dibahas dan telah teruji kebenarannya.

c. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka berpikir merupakan susunan kontruksi logika yang diatur dalam rangka menjelaskan variabel yang diteliti. Dimana kerangka ini dirumuskan untuk menjelaskan konstruksi aliran logika untuk mengkaji secara sistematis kenyataan empirik. Kerangka berpikir ini ditujukan untuk memperjelas variabel yang diteliti sehingga elemen pengukurnya dapat dirinci secara konkret. Adapun peranan teori dalam kerangka berpikir yakni sebagai berikut: (1) sebagai orientasi dari masalah yang diteliti; (2) sebagai konseptualisasi dan klasifikasi yang memberikan petunjuk tentang kejelasan konsep, fenomena dan variabel atas dasar pengelompokan tertentu;

(3) sebagai generalisasi teori memberikan rangkuman terhadap generalisasi empirik dan antar hubungan dari berbagai proposisi yang didasarkan pada asumsi-asumsi tertentu baik yang akan diuji maupun yang telah diterima; dan (4) sebagai peramal fakta; teori dapat melakukan peramalan dengan membuat ekstrapolasi dari yang sudah diketahui terhadap yang belum diketahui.

Dengan adanya kerangka berpikir maka minat penelitian akan lebih terfokus ke dalam bentuk yang layak diuji dan akan memudahkan penyusunan hipotesis, serta memudahkan identifikasi fungsi variabel penelitian, baik sebagai variabel bebas, tergantung, kendali, dan variabel lainnya.

Kerangka berpikir merupakan suatu bentuk proses dari keseluruhan dari proses peneltian dimana kerangka berpikir harus menerangkan:

1) Mengapa penelitian ini dilakukan?

Penelitian dilakukan untuk mencari suatu kebenaran dari data atau masalah yang ditemukan. Seperti, membandingkan hasil penelitian yang telah ada dengan penelitian yang sedang atau yang akan dilakukan sekarang, membantah atau membenarkan hasil penelitian sebelumnya, menemukan suatu kajian baru (ilmu baru) yang akan digunakan dalam menjawab masalah-masalah yang ada;

2) Bagaimana proses penelitian dilakukan?

(31)

Proses penelitian dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan kebutuhan yang akan diperlukan, ada yang melakukan penelitian dengan metode sampling, olah literatur (studi pustaka), studi kasus dan lain sebagainya;

3) Apa yang akan diperoleh dari penelitian tersebut?

Apa yang akan diperoleh dari sebuah penelitian tergantung dari pemikiran yang sebelumnya tercantum dalam kerangka berpikir, walaupun secara umum tidak semuanya apa yang di inginkan tidak sesuai dengan apa yang dipikirkan sebelumnya;

dan

4) Untuk apa hasil penelitian diperoleh?

Untuk menjawab pertanyaan di atas kita bisa kembali ke point satu “mengapa penelitian itu dilakukan?” yakni untuk mencari kebenaran akan sesuatu masalah yang kontroversi di kalangan masyarakat atau untuk membantah opini atau mitos yang tersebar sejak turun-temurun.

Kerangka berpikir penelitian kuantitatif berisi penjelasan tentang masalah dan keterkaitan (hubungan, pengaruh atau perbedaan) antar variabel sehingga mendasari munculnya hipotesis penelitian. Kerangka berpikir penelitian kualitatif berisi penjelasan cara memahami fenomena dan alur pemecahan masalah secara logis sehingga dapat menghasilkan proposisi penelitian. Kerangka berpikir penelitian pengembangan dan sains berisi unsur-unsur: (1) permasalahan, (2) teknik penyelesaian masalah yang disusun berdasarkan konsep-konsep teori dan/atau data empiris, dan (3) hasil akhir yang diharapkan.

d. Hipotesis (jika ada)

Hipotesis merupakan anggapan sementara yang perlu dibuktikan dalam penelitian. Hipotesis mengacu pada batasan masalah. Hipotesis ini merupakan opsi (sesuai dengan permasalahan).

Hipotesis berisi pernyataan yang berisi gambaran tentang hubungan, pengaruh, atau perbedaan antar variabel penelitian. Hipotesis merupakan dugaan yang akan dibuktikan. Hipotesis dirumuskan secara logis berdasarkan teori dalam kalimat yang singkat, jelas, dan padat. Misalnya, terdapat pengaruh langsung positif variabel X terhadap variabel Y. Hipotesis penelitian harus dirumuskan bagi penelitian yang dilaksanakan dengan desain korelasional, kausal, atau komparatif.

1. BAB III

Bab III dapat berisi desain penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, fokus penelitian, data dan sumber data, subjek penelitian, teknik dan instrumen penelitian, validitas dan reliabilitas instrumen, keabsahan data, dan teknik analisis data yang dijelaskan sebagai berikut (dapat dipilih sesuai dengan jenis penelitian).

a. Desain Penelitian

Bagian ini berisi paparan tentang rancangan (langkah awal) penelitian yang hendak digunakan beserta alasan penggunaannya. Menjelaskan tentang cara dan

(32)

pendekatan penelitian yang akan digunakan serta uraian penjelasan mengapa cara dan pendekatan tersebut digunakan.

b. Populasi dan Sampel

Populasi adalah semua individu, unit atau peristiwa yang ditetapkan sebagai sasaran penelitian yang memiliki karakteristik tertentu dan merupakan wilayah generalisasi yang ditetapkan oleh peneliti. Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki ciri atau sifat yang sama dengan populasinya dan harus representatif.

Peneliti harus menyebutkan populasi, merumuskan teknik penentuan sampel, dan mendeskripsikan sampel. Termasuk penjelasan mengenai teknik memilih anggota populasi menjadi anggota sampel (teknik sampling apa yang digunakan).

c. Variabel Penelitian

Merupakan penjabaran dari masing-masing variabel serta definisi operasionalnya secara ringkas dan data apa saja yang dapat dipergunakan sebagai indikator dari variabel-variabel penelitian tersebut. Variabel penelitian adalah atribut atau perubah penelitian yang akan diukur. Pada bagian ini dijelaskan mengenai jenis dan jumlah variabel yang akan diteliti. Selain variabel bebas dan terikat, peneliti harus menggunakan variabel intervening, variabel moderator, atau variabel kontrol.

d. Fokus Penelitian

Fokus penelitian merupakan konsep yang biasa digunakan dalam penelitian kualitatif. Fokus penelitian meliputi objek atau subjek sebagai sasaran penelitian, waktu penelitian, dan lokasi penelitian. Objek atau subjek penelitian berupa gejala, fenomena, peristiwa, kejadian, proses, perilaku, aktivitas, tempat, dan sebagainya.

Peneliti harus menjelaskan fokus penelitiannya secara tepat sesuai dengan permasalahan atau pertanyaan penelitiannya.

e. Data dan Sumber Data Penelitian

Data penelitian dapat berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk bilangan atau angka. Data kualitatif adalah data yang bukan berbentuk bilangan atau angka.

Sumber data penelitian kualitatif adalah informan, gejala, fenomena, peristiwa, kejadian, proses, perilaku, aktivitas, tempat; dan dokumen. Peneliti harus menjelaskan serta menyebutkan siapa dan apa sumber data penelitiannya. Penjelasan ini sangat penting karena berkaitan dengan teknik pengumpulan datanya. Peneliti harus menyebutkan jenis data dan sumber data secara rinci dalam satu kesatuan.

f. Subjek Penelitian

Peneliti dapat juga menggunakan istilah subjek penelitian, di samping istilah sumber data penelitian. Misalnya, tahap studi pendahuluan dalam desain penelitian dan pengembangan biasanya menggunakan istilah sumber data penelitian, tetapi pada tahap validasi dan uji coba biasanya menggunakan istilah subjek penelitian.

Istilah subjek penelitian dapat digunakan dalam penelitian kualitatif. Peneliti harus

(33)

menjelaskan apa yang menjadi subjek penelitian dan teknik penetapannya beserta argumen-argumen yang dapat dipertanggungjawabkan secara metodologis.

Dalam penelitian kualitatif, jumlah informan sebagai sumber data yang besar harus dipilih dan ditentukan berdasarkan teknik yang tepat. Peneliti dapat menggunakan teknik snow ball sampling atau purposive sampling. Peneliti harus menjelaskan teknik penentuan informan beserta seluruh argumennya.

g. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data.

Merupakan penjabaran usaha peneliti mengumpulkan data, menjelaskan data apa saja yang diperlukan dan teknik pengumpulan data yang digunakan. Teknik dan instrumen pengumpulan data ditentukan secara tepat sehingga diperoleh data yang akurat sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitiannya. Instrumen pengumpulan data yang digunakan bergantung pada pendekatan penelitiannya. Pada penelitian kuantitatif biasanya digunakan instrumen tertutup dan karena itu, pada bagian ini peneliti harus menjelaskan prosedur penyusunan, jenis, skala pengukuran, serta prosedur pengujian validitas dan reliabilitas instrumen pengumpulan data.

Penelitian kualitatif, instrumen pengumpulan data adalah peneliti sendiri.

Peneliti memiliki keterbatasan dalam mengingat dan menentukan data yang harus harus dikumpulkan. Untuk itu, peneliti memerlukan alat bantu yang berupa pedoman wawancara, pedoman observasi, atau pedoman studi dokumen agar pengumpulan data penelitiannya dapat terarah dan terfokus pada permasalahan yang ingin dipecahkan. Peneliti menjelaskan alat bantu pengumpulan data yang digunakan, prosedur pengembangan, serta argumen penggunaannya. Dalam penelitian kualitatif tidak dikenal adanya uji instrumen pengumpul data dan yang dikenal uji keabsahan data yang dijelaskan secara terpisah dari bagian ini.

h. Keabsahan Data

Untuk penelitian kualitatif, instrumen pengumpulan data adalah peneliti sendiri. Dengan segala kekurangannya, peneliti sebagai instrumen pengumpulan data tidak perlu diuji. Namun, data yang dikumpulkan harus diuji keabsahannya agar diperoleh data yang benar-benar objektif. Ada beberapa teknik uji keabsahan data seperti perpanjangan mata rantai penelitian, peningkatan ketekunan penelitian, review informan, member check, atau triangulasi. Adapun triangulasi terdiri atas (1) triangulasi teori, (2) triangulasi sumber, (3) triangulasi metode, dan (4) triangulasi peneliti. Peneliti memilih teknik uji keabsahan data yang digunakan dalam penelitian beserta alasannya.

i. Teknik Analisis Data.

Teknik analisis data berkenaan dengan upaya untuk memahami data secara akurat dan objektif. Analisis data bertujuan untuk menemukan jawaban atas masalah yang dirumuskan pada bab pendahuluan. Dalam penelitian kuantitatif, analisis data dilaksanakan dengan bantuan statistik atau teknik analisis statistik. Tujuan analisis

(34)

statistik adalah untuk menguji hipotesis statistik. Peneliti menjelaskan teknik analisis statistik yang digunakan (analisis korelasi dan regresi, analisis jalur, analisis SEM, analisis komparasi) beserta alasan-alasannya. Apabila dipandang perlu, peneliti dapat menjelaskan desain analisis yang digunakan seperti analisis untuk beda maupun uji model. Hal-hal yang harus dipaparkan pada bagian ini meliputi: (1) hipotesis statistik, (2) uji persyaratan, (3) uji hipotesis beserta kriteria penerimaan atau penolakannya.

Penelitian kualitatif, analisis data dapat dilakukan dengan beberapa teknik seperti analisis deskriptif kualitatif, flow analysis models, interactive analysis models.

Peneliti harus memilih salah satu teknik analisis data beserta prosedur analisisnya.

2. BAB IV

Bab IV juga dapat dipecah menjadi beberapa bab sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan penelitian. Secara umum, bab IV berisi uraian tentang hasil penelitian dan pembahasan yang dijelaskan sebagai berikut.

a. Gambaran Umum Objek Penelitian

Berisi gambaran singkat mengenai objek penelitian atau bagian yang menjadi objek penelitian.

b. Hasil Penelitian

Presentasi atas deskripsi dalam bentuk tabel, gambar atau narasi kemudian dianalisis sesuai dengan fakta dan kajian teoretis. Dalam melakukan analisis peneliti memberikan argumentasi atas pokok bahasan dari objek penelitian serta menentukan hubungan antar variabel (jika ada).

Hasil-hasil penelitian yang diperoleh disusun sesuai rumusan masalah atau pertanyaan penelitian. Pada bagian ini disajikan temuan hasil penelitian yang menunjukkan nilai kebaruan (novelty), baik yang berkaitan dengan deskripsi data tiap-tiap variabel, hasil pengujian prasyarat analisis, hasil pengujian hipotesis, maupun hasil analisis data. Secara umum, hasil analisis data merupakan bagian yang terpenting karena peneliti dapat memaparkan makna temuan secara sistematis, sistemis, dan mendalam. Adapun data dan hasil perhitungan statistik secara lengkap disajikan dalam lampiran.

Dalam penelitian kualitatif, hasil temuan penelitian disajikan dalam bentuk deskripsi kualitatif tentang hasil analisis dari tiap-tiap subjek dan/atau objek penelitian. Penyajian temuan ini harus memperhatikan aspek-aspek atau indikator- indikator utamanya. Rincian hasil temuan dalam penelitian kualitatif dapat disatukan dengan pembahasannya dan disajikan dalam bab-bab tersendiri sesuai dengan permasalahan yang dikaji.

c. Pembahasan

Pembahasan memuat uraian interpretasi temuan dan konfirmasi antara temuan penelitian dengan teori-teori yang dirujuk serta hasil-hasil peneltian sebelumnya yang relevan. Hasil analisis disajikan secara ringkas padat serta pernyataan mengenai

(35)

temuan-temuan yang signifikan sewaktu melakukan analisis.

Pembahasan merupakan upaya untuk memahami temuan hasil penelitian secara sistematis, sistemis, dan mendalam dari tiap-tiap variabel atau subjek dan/

atau objek penelitian. Pembahasan merupakan upaya untuk menjawab pertanyaan mengapa temuan yang diperoleh seperti itu dan bukan seperti yang lain. Untuk itu, pembahasan harus dilaksanakan dengan memperhatikan indikator-indikator dari tiap-tiap variabel atau subjek dan/atau objek penelitian.

Pembahasan penelitian harus sampai pada temuan sintesis sebagai hasil diskusi antara temuan empiris dengan teori yang relevan dan hasil penelitian terdahulu. Hasil pembahasan dapat berupa sanggahan terhadap teori atau hasil penelitian terdahulu.

Dibagian akhir pembahasannya, peneliti dapat memberikan argumentasi logis dalam menginterpretasikan temuan penelitian.

3. BAB V

Bab V dapat berisi simpulan, implikasi, dan saran yang dijelaskan sebagai berikut.

a. Simpulan.

Merupakan jawaban atas permasalahan pada Bab I yang diformulasikan serta informasi tambahan yang dapat disimpulkan. Simpulan berisi pernyataan singkat berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang merupakan jawaban atas permasalahan penelitian. Simpulan bukan pengulangan hasil temuan penelitian, melainkan sebuah proposisi yang menunjukkan pada kualitas.

b. Implikasi

Implikasi berisi konsekuensi logis dari simpulan penelitian yang mengarah pada hal-hal yang positif dan/atau hal-hal yang negatif. Apabila hasil penelitian ini dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen, akan terjadi perbaikan atau peningkatan kualitas suatu proses kegiatan atau sebaliknya.

c. Saran

Rekomendasi peneliti sesuai dengan kesimpulan yang diperoleh atau rekomendasi peneliti atas penelitian lanjutan. Saran dirumuskan secara operasional berdasarkan simpulan dan implikasi hasil penelitian. Saran diajukan atau ditujukan kepada pihak-pihak tertentu secara tegas dan jelas sesuai dengan manfaat hasil penelitiannya.

(36)

BAB V

KETENTUAN UMUM PENULISAN SKRIPSI DAN TESIS

A. Teknik Penulisan

Skripsi/tesis merupakan karya tulis ilmiah yang harus sesuai dengan dua kaidah, yaitu kaidah umum dan kaidah selingkung. Kaidah umum adalah kaidah yang berkaitan dengan bahasa dan ejaan yang berlaku secara umum. Sedangkan, kaidah selingkung adalah kaidah tentang teknis penulisan yang telah disepakati bersama dan berlaku di lingkungan STIAB Smaratungga. Berdasarkan kaidah umum, skripsi/tesis ditulis dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, yaitu bahasa Indonesia yang tepat, sesuai dengan kaidah ragam baku keilmuan. Kata, istilah, frasa, klausa, dan kalimat ditulis dengan tepat dan cermat. Paragraf dan teks disusun secara logis, sistematis, dan lugas. Kaidah ejaan yang diacu yaitu Ejaan yang Disempurnakan (EYD). Tidak ada larangan untuk menggunakan kata serapan, yang penting ejaan dan penulisannya benar.

B. Bahasa

Bahasa aspek kebahasaan yang harus diperhatikan adalah (1) gaya penulisan, (2) penggunaan kalimat efektif, (3) pemakaian ejaan dan tanda baca, dan (4) penulisan rujukan dan daftar pustaka.

C. Gaya Penulisan

Gaya penulisan merupakan bagian penting dalam penulisan karya ilmiah. Dalam penulisan skripsi/tesis digunakan gaya penulisan karya ilmiah. Kata ganti orang pertama dan orang kedua (seperti saya, aku, kami, kita, engkau, kamu, dan sebagainya) dalam kalimat aktif tidak digunakan. Sebagai gantinya, digunakan bentuk kalimat pasif dengan verba berprefiks ‘di-’. Pada penyajian prakata, aku atau saya diganti dengan peneliti skripsi/

tesis ini. Selain itu, dalam teks skripsi/tesis tidak digunakan kata yang kurang lugas seperti mungkin, kadang-kadang, selalu, sering, relatif, dan sebagainya.

D. Penggunaan Kalimat Efektif

Keefektifan dan kecermatan penggunaan kalimat merupakan bagian yang dapat menjadi indikator kemampuan seorang penulis dalam menyampaikan informasi secara tepat dan cepat. Ketidakcermatan dalam penulisan skripsi/tesis, di antaranya berupa (1) kalimat tidak bersubjek (S) atau tidak berpredikat (P), padahal sebuah kalimat dalam karya ilmiah sekurang-kurangnya terdiri atas satu subjek dan satu predikat (P); (2) kalimat dengan dua satuan pikiran atau lebih yang tumpang tindih, padahal seharusnya hanya terdiri atas satu satuan pikiran; (3) subjek didahului preposisi atau kata depan sehingga bagian yang pokok di dalam kalimat itu menjadi kabur; (4) anak kalimat tidak logis (salah nalar); (5) kalimat tidak

(37)

berinduk karena semua bagiannya adalah anak kalimat; dan (6) kalimat bermakna ganda.

Kalimat seperti itu perlu disunting agar ide yang dimaksudkan dapat tersampaikan dengan tepat.

E. Pemakaian Ejaan dan Tanda Baca

Pemakaian ejaan dan tanda baca mengacu pada buku EYD terbaru.

F. Judul

Jumlah kata dalam judul skripsi/tesis tidak lebih dari 12.

G. Tampilan (Layout) 1. Halaman Sampul

Sampul luar skripsi/tesis berisi logo STIAB Smaratungga, judul, maksud penulisan, nama lengkap dan nomor induk mahasiswa, nama program studi, nama sekolah tinggi, dan tahun penyelesaian. Sampul luar dibuat pada kertas karton hard cover dengan warna biru dongker (untuk skripsi) dan merah (untuk tesis). Contoh format margin, format sampul skripsi/tesis dapat dilihat pada Lampiran 4, Lampiran 5 dan Lampiran 6. Punggung sampul luar dibubuhi logo, nama, nomor induk mahasiswa, judul memanjang, serta tulisan tesis/disertasi, dan tahun. Contoh punggung sampul luar seperti Lampiran 7.

2. Halaman Lembar Berlogo

Lembar berlogo STIAB Smaratungga warna merah muda dimaksudkan sebagai pembatas antara sampul, bagian awal, antarbab, dan halaman akhir skripsi/tesis. Ukuran logo adalah 8 cm x 8 cm. Contoh lembar berlogo STIAB Smaratungga tertera pada lampiran 8.

3. Sampul Dalam

Sampul dalam sama dengan sampul luar tetapi dicetak pada kertas berwarna putih.

4. Halaman Lembar Persetujuan

Bagian ini berisi pernyataan menerima skripsi/tesis yang ditulis oleh mahasiswa.

Contoh format persetujuan pembimbing skripsi/tesis tertera pada Lampiran 9.

5. Halaman Pengesahan

Bagian ini berisi pernyataan: “Skripsi/Tesis dengan judul “…” telah dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi/Tesis Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha STIAB Smaratungga pada hari…, tanggal…nama bulan dan tahun, serta ditandatangani oleh panitia ujian. Contoh format pengesahan kelulusan skripsi/tesis tertera pada Lampiran 10.

6. Halaman Surat Pernyataan Keaslian

Bagian ini berisi pernyataan tentang keaslian hasil penelitian oleh mahasiswa

(38)

dan ditandatangani di atas materai Rp 10.000,00. Contoh lembar pernyataan keaslian skripsi/tesis tertera pada Lampiran 11.

7. Pernyataan persetujuan publikasi

Halaman ini berisi pernyataan persetujuan oleh penulis skripsi/tesis bahwa ia memberi kewenangan kepada STIAB Smaratungga untuk menyimpan, mengalih-media/

formatkan, merawat, dan memublikasikan skripsi/tesis untuk kepentingan akademis. Hal ini berarti, STIAB Smaratungga berwenang untuk memublikasikan suatu skripsi/tesis hanya untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan, sedangkan hak cipta tetap pada penulis. Contoh lembar pernyataan persetujuan publikasi tertera pada Lampiran 12.

8. Motto

Motto merupakan kalimat atau frasa yang berisi pengetahuan benar yang diperoleh dari hasil penelitian (skripsi/tesis/sintesis).

9. Persembahan

Persembahan adalah pernyataan tentang pihak atau sasaran yang mendapat persembahan untuk diperkenankan mempertanyakan pengetahuan benar tersebut.

10. Abstrak

Standar abstrak adalah jumlah kata dalam abstrak antara 150—400,bi-lingual/

dwi-bahasa (Indonesia dan Inggris) yang diketik dengan menggunakan huruf bertipe Times New Roman ukuran 12 poin, spasi tunggal (line spacing = single) dengan ketentuan sebagai berikut:

ABSTRAK

a. Jika memungkinkan, abstrak bahasa Indonesia dan bahasa Inggris berada dalam satu halaman; (nama lengkap) (tanpa NIM), program studi, dan judul skripsi/tesis;

b. Di bagian bawah abstrak memuat kata kunci. Abstrak berbahasa Indonesia menggunakan kata kunci dalam bahasa Indonesia, sedangkan abstrak berbahasa Inggris menggunakan kata kunci bahasa Inggris (cari padanan kata yang tepat).

Semua istilah asing ditulis miring (italic) kecuali nama. Format abstrak dapat dilihat pada lampiran 13.

c. Abstrak, berisi 3 paragraf, dengan jarak antar-paragraf adalah 1 baris.

Paragraf 1 berisi latar belakang dan tujuan penelitian Paragraf 2 berisi metode dan disain penelitian Paragraf 3 berisi hasil-hasil penelitian

11. Kata Pengantar

Kata pengantar ditulis untuk mengantarkan pembaca memahami naskah skripsi/tesis dilengkapi ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang berkontribusi dalam penyelesaian skripsi/tesis. Ucapan terima kasih disusun berdasarkan tingkat kontribusinya dalam penyusunan skripsi/tesis. Kata pengantar disusun dalam bentuk paragraf.

(39)

12. Daftar Isi

Daftar isi memuat semua bagian tulisan beserta nomor halaman yang ditulis dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Semua huruf ditulis dengan tipe Times New Roman ukuran 12 pt, spasi tunggal (line spacing = single).

b. Khusus untuk setiap judul bab ditulis dengan Times New Roman 12 pt, dicetak tebal, dan menggunakan huruf kapital.

c. Jarak antara judul dengan daftar isi sebanyak 3 spasi.

Contoh daftar isi tertera pada Lampiran 14.

13. Daftar Singkatan

Daftar singkatan digunakan untuk memuat nama singkatan yang ada dalam skripsi/tesis. Penulisan nama tabel menggunakan huruf kapital di awal kata (title case).

Ketentuan penulisan daftar singkatan secara umum adalah sebagai berikut.

a. Semua huruf ditulis dengan tipe Times New Roman ukuran 12 pt, spasi tunggal (line spacing = single).

b. Judul “Daftar Tabel” ditulis dengan menggunakan tipe Times New Roman ukuran 12 pt, dicetak tebal, dan menggunakan huruf kapital.

Contoh daftar singkatan dan lambang tertera pada Lampiran 15.

14. Daftar Tabel

Daftar tabel digunakan untuk memuat nama tabel yang ada dalam skripsi/tesis.

Penulisan nama tabel menggunakan huruf kapital di awal kata (title case). Ketentuan penulisan daftar tabel secara umum adalah sebagai berikut.

c. Semua huruf ditulis dengan tipe Times New Roman ukuran 12 pt, spasi tunggal (line spacing = single).

d. Judul “Daftar Tabel” ditulis dengan menggunakan tipe Times New Roman ukuran 12 pt, dicetak tebal, dan menggunakan huruf kapital.

Format daftar tabel dapat dilihat pada lampiran 16.

15. Daftar Gambar

Daftar gambar digunakan untuk memuat nama gambar yang ada di dalam skripsi/tesis. Penulisan nama gambar menggunakan huruf kapital di awal kata (title case). Ketentuan penulisan daftar gambar secara umum adalah sebagai berikut:

a. Semua huruf ditulis dengan tipe Times New Roman ukuran 12 pt, spasi tunggal (line spacing = single).

b. Judul “Daftar Gambar” ditulis dengan tipe Times New Roman ukuran 12 pt, dicetak tebal, dan menggunakan huruf kapital. Format daftar isi dapat dilihat pada lampiran 17.

16. Daftar Lampiran

Daftar lampiran digunakan untuk memuat nama lampiran yang ada di dalam skripsi/tesis. Penulisan nama gambar menggunakan huruf kapital di awal kata (title

(40)

case). Ketentuan penulisan daftar lampiran secara umum adalah sebagai berikut:

a. Semua huruf ditulis dengan tipe Times New Roman ukuran 12 pt, spasi tunggal (line spacing = single).

b. Judul “Daftar Lampiran” ditulis dengan tipe Times New Roman ukuran 12 pt, dicetak tebal, dan menggunakan huruf kapital. Format daftar isi dapat dilihat pada lampiran 18.

H. Format Penulisan 1. Kertas

Skripsi/Tesis diketik pada satu sisi (one-side) kertas HVS 80 gram, ukuran A4 (21 X 29,7 cm), kecuali untuk lembar/halaman tertentu (seperti grafik dan gambar) dapat digunakan kertas yang jenis dan ukurannya sesuai dengan kebutuhan (misal, A3 yang berukuran 29,7 x 42 cm).

2. Sampul

Warna sampul depan (hard cover) Skripsi/Tesis versi final, cover Skripsi berwarna biru dongker dengan nomor seri 008 dan untuk Tesis berwarna merah tua dengan tulisan emas.

3. Huruf

Skripsi/Tesis diketik dengan warna hitam, dengan menggunakan huruf standar Times New Roman dengan ukuran 12 cpi (character per inch). Untuk judul bab, sub bab dan seterusnya dapat dipergunakan tipe huruf (fonts) yang sama dan ditebalkan.

4. Margin

Pengetikan dimulai dengan batas kiri 4 cm, batas kanan 3 cm, batas atas 4 cm dan batas bawah 3 cm.

5. Spasi

a. Jarak antara baris satu dan baris berikutnya dalam penulisan skripsi/tesis yaitu dua spasi kecuali abstrak ditulis satu spasi.

b. Judul bab ditebalkan, sedangkan judul tabel dan gambar tidak ditulis tebal dan yang lebih dari satu baris ditulis dengan jarak satu spasi.

c. Daftar pustaka ditulis dengan jarak satu spasi, sedangkan jarak antar sumber ditulis dua spasi.

d. Jarak antara penunjuk bab (misalnya BAB I) dan tajuk bab (misalnya PENDAHULUAN) yakni dua spasi.

e. Jarak antara tajuk bab (judul bab) dan teks pertama isi naskah atau antara tajuk bab dengan tajuk sub bab yakni empat spasi.

f. Jarak antara tajuk subbab (judul bab) dengan baris pertama teks isi naskah yakni dua spasi.

g. Kalimat pertama pada alinea pertama dalam setiap bab ditulis menjorok ke dalam (indent) (ke kanan), sela ketuk yang digunakan adalah satu tabulasi normal.

Referensi

Dokumen terkait

 Jarak ungkapan ini dengan batas daerah ketik atas adalah 2 inci (5,08 cm). 3) Singkatan diketik dengan huruf kapital, kecuali jika bentuk resmi (yang digunakan

Pedoman Penulisan Skripsi ini disusun bertujuan untuk menyeragamkan standar format penulisan skripsi, baik bagi mahasiswa sebagai peneliti maupun bagi dosen pembimbing

untuk membedakan dari nomor halaman tubuh utama skripsi dan tugas akhir yang berupa..

BAB VI PEDOMAN UMUM PENULISAN TESIS ... Ukuran Kertas dan Batas-Batas Pengetikan ... Pemakaian Bahasa ... Cara Mengutip Pustaka .... Format Halaman Sampul Proposal Tesis dan

Menerima usulan Pembimbing Utama Tesis untuk ujian Seminar Proposal, Seminar hasil, atau Ujian Tesis dari peserta didik Program Studi Bedah Mulut, Ortodonsia,

Teknik analisis data dilakukan setelah melalui tahap pengolahan data. Hasil olahan data kemudian akan dianalisis dan ditafsirkan sehingga data tersebut dapat

Abstrak (satu halaman), spasi tunggal, harus ditulis dalam dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Khusus untuk tesis berbahasa Arab, abstraknya ditulis

Pada mata kuliah Penulisan Proposal Tugas Akhir PPTA mahasiswa akan diarahkan untuk membuat proposal penelitian sesuai dengan minat mahasiswa dalam bentuk tulisan dengan mengikuti