8 BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori 1. Sistem Informasi
Sistem Informasi adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentu kesatuan untuk intregasi, proses, dan menyimpan data serta mendistribusikan informasi (Oetomo, 2006).
Sistem informasi berbasis web adalah sebuah sistem informasi yang dapat diakses melalui world wide web (www) (Thalheim, 2010)
2. Asesmen
Kumano menyebutkan bahwa asesmen adalah proses mengumpulkan data yang digunakan untuk menunjukan perkembangan belajar (Wulan, 2007). Aries menambahkan bahwa asesmen memiliki fungsi sebagai pengestimasi tingkatan prestasi siswa setelah melalui proses pendidikan dan lingkungan yang berbeda.
Aries juga menambahkan beberapa manfaat dari asesmen, yaitu : (1) alat merencanakan, dan memperkaya pembelajaran; (2) sebagai alat komunikasi peserta didik, guru, dan orang tua; (3) sebagai alat memonitor hasil pembelajaran dan perbaikan pembelajaran; dan (4) sebagai alat untuk memperbaiki kurikulum (Aries, 2011)
Menurut Gabel, asesmen dikategorikan menjadi 2 yaitu asesmen tradisional dan asesen alternatif. Asesmen tradisional terdiri dari tes benar-salah, tes pilihan ganda, tes melengkapi dan tes jawaban terbatas. Lalu untuk asesmen alternatif terdiri dari esai, penilaian praktik, penilaian proyek, kuesioner, inventori, daftar cek, penilaian teman sebaya, penilaian diri, portofolio, observasi, diskusi dan wawancara (Wulan, 2007). (Wulan, 2007) kemudian menambahkan, asesmen alternatif merupakan penilaian non tradisional yang menilai perolehan, penerapan, pengetahuan dan keterampilan yang menunjukan kemampuan peserta didik dalam proses maupun produk.
(Wulan, 2007) mengungkapkan keunggulan dari asesmen alternatif, kenggulannya antara lain : (1) peserta didik dapat mendemonstrasikan suatu commit to user
proses; (2) proses yang didemonstrasikan peserta didik dapat diobservasi secara langsung; (3) dapat menyediakan evaluasi yang lebih lengkap untuk beberapa macam penalaran, kemampuan lisan dan keterampilan fisik; (4) adanya kesepakatan antara guru dan siswa tentang kriteria penilaian dan tugas yang akan dikerjakan; (5) menilai hasil pembelajaran dan keterampilan kompleks; (6) memberi motivasi lebih untuk peserta didik; (7) mendorong aplikasi pembelajaran pada situasi kehidupan yang nyata (Wulan, 2007).
Berdasarkan dari penjelasan diatas aka asesmen dapat disimpulkan sebagai proses pengumpulan data yang digunakan untuk memperlihatkan proses, perkembangan hasil belajar peserta didik. Asesmen terdiri dari 2 kategori yaitu asesmen tradisional dan asesmen alternatif. Asesmen alternatif adalah pendamping untuk asesmen tradisional seperti tes sehingga diharapkan asesmen alternatif dapat diguakan untuk mengatasi kelemahan tes.
3. Portofolio
(Sujiono, 2010) mendefinisikan portofolio sebagai kumpulan pekerjaan siswa yang menunjukan usaha perkembangan dan kecakapan mereka dalam satu bidang atau lebih. Kumpulan ini harus mencakup partisipasi siswa dalam seleksi isi, kriteria isi, kriteria seleksi, kriteria penilarian dan bukti refleksi diri.
Menurut Gronlund (1998), porfotolio mencakup beberapa contoh, pekerjaan siswa yang bergantung pada tingkat keluasan tujuan. Apa yang harus tersurat, bergantung pada subjek dan tujuan penggunaan portofolio. Contoh pekerjaan siswa ini memberikan dasar untuk pertimbangan peningkatan belajar dan dapat diinformasikan kepada siswa, orang tua, serta pihak lain yang tertarik berkepentingan.
Portofolio adalah sekumpulan hasil karya siswa, sebagai hasil pelaksanaan tugas kinerja yang ditentukan oleh guru, atau oleh siswa bersama guru, sebagai baigan dari usaha untuk mencapai tujuan belajar, atau mencapai kompentesi yang ditentukan oleh kurikulum
Dalam Depdiknas (2008), portofolio digunakan sebagai instrument penilaian atau salah satu komponen dari instrumen penilaian untuk menilai kompetensi siswa atau menilai hasil belajar siswa. Portofolio difokuskan pada commit to user
dokumen tentang kerja siswa yang produktif yaitu bukti tentang apa yang dapat dilakukan oleh siswa. Bagi guru, portofolio menyampaikan berbagai wawasan perkembangan siswa dalam belajarnya yaitu cara berpikir, pemahaman atas pelajaran yang disampaikan, kemampuan mengungkapkan gagasan dan sikap terhadap mata pelajaran yang disampaikan. Portofolio peserta didik merupakan kumpulan produk siswa yang berisi berbagai jenis karya seorang siswa, misalnya :
a. Hasil proyek, penyelidikan atau praktik siswa yang disajikan secara tertulis, atau dengan penjelasan tulisan
b. Gambar atau laporan hasil pengamatan siswa dalam rangka pelaksanaan tugas mata pelajaran
c. Analisis situasi yang berkaitan atau relevan dengan mata pelajaran yang berkaitan
d. Deskripsi dan diagram pemecahan masalah dalam mata pelajaran yang berkaitan
e. Laporan hasil penyelidikan tentang hubungan antar konsep dalam pelajaran atau antar mata pelajaran
f. Penyelesaian soal terbuka
g. Hasil tugas pekerjaan rumah yang khas, misal dengan cara yang berbeda dengan cara yang diajarkan di sekolah, atau dengan cara yang berbeda dari teman sekelas.
h. Laporan kerja kelompok.
i. Hasil kerja siswa yang diperoleh dengan menggunakan alat perekam video, alat reka audio dan computer.
j. Fotokopi surat piagam atau tanda tangan penghargaan yang pernah diterima siswa.
k. Hasil karya dalam mata pelajaran yang berkaitan tapi tidak ditugaskan oleh guru.
l. Cerita tentang kesenangan atau tidak kesenangan siswa terhadap suatu mata pelajaran.
commit to user
m. Cerita tentang usaha siswa dalam mengatasi permasalahan atau usaha peningkatan diri dalam mempelajari suatu mata pelajaran.
Dengan beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa portofolio adalah sekumpulan atau koleksi hasil pekerjaan siswa dalam jangka waktu tertentu, disusun dengan memenuhi kriteria yang ada dan disesuaikan dengan tujuan mata pelajaran, diantaranya hasil praktik, laporan hasil pengamatan, hasil tugas pekerjaan rumah dan laporan kerja kelompok.
4. E-portofolio
Dikutip dari EIfEl (European Institute for E-Learning, EIfEL, 2005) dijelaskan bahwa e-portofolio adalah kumpulan informasi yang berisi tentang deskripsi dan ilustrasi dari pembelajaran, karir, pengalaman, dan prestasi dari seseorang. E-portofolio dapat dikontrol dan diakses secara penuh oleh pemilik, kapanpun dan dimanapun.
(Walker, 2007) mengatakan bahwa konsep e-portofolio mirip dengan portofolio tradisional, keduanya berisi tentang pekerjaan seseorang yang dibuat untuk menunjukan kemampuannya. Namun, perbedaannya biasanya pada porfotolio tradisonal menggunakan kertas. Sedangkan e-portofolio dalam bentuk digital atau elektronik. Kemudian (Codone, 2006) menyatakan bahwa beberapa media yang dapat digunakan sebagai portofolio yaitu lampiran PDF, website yang dapat memuat teks, fotografi, ilustrasi, grafik desain, animasi, audio serta video.
(Walker, 2007) menjelaskan e-portofolio adalah sesuatu yang digunakan untuk koleksi pekerjaan secara elektronik termasuk didalamnya karya, kemajuan dan prestasi dalam satu atau lebih tempat. Pernyataan tersebut didukung oleh (Codone, 2006) yang menyatakan e-portofolio sebagai web portofolio atau webfolio berisi informasi yang dikumpulkan, diorganisasikan dan disimpan dalam format elektronik.
E-portofolio mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan portofolio tradisional yaitu peserta didik dapat dengan mudah merevisi dan menyunting commit to user
portofolio mereka (Walker, 2007) Lalu oleh (Barrett, 2001) disebutkan kelebihan dari e-portofolio, yaitu :
a. Membutuhkan memori yang kecil b. Mudah untuk dibuat salinan (back up) c. Mudah dibawa
d. Berorientasi pada siswa
e. Meningkatkan keahlian teknologi f. Mudah untuk diakses
Berdasarkan penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa e-portofolio adalah bentuk digital dari porfotolio dimana pekerjaan siswa dapat dilihat atau dibaca dari perangkat computer dalam bentuk format PDF, video, audio, video, grafik desain dan website. E-portofolio membutuhkan keahlian siswa dalam menyusunnnya dikarenakan dapat memuat beberapa unsru multimedia seperti teks, foto, ilustrasi,grafik desain, animasi, audio atau vide yang disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan dari e-portofolio tersebut. Jika dibandingkan dengan portofolio tradisional, e-portofolio memiliki kelebihan, diantaranya : mudah diakses, berorientasi pada siswa, mudah di back up serta dapat diakses dimanapun.
5. Web
WWW atau world wide web atau web saja merupakan sebuah sistem yang saling terkait dalam sebuah dokumen yang berformat hypertext yang berisi beragam informasi, baik tulisan, gambar, suara, video, dan informasi multimedia lainnya dan dapat diakses melalui sebuah perangkat yang disebut web browser (A Sholikhin, Riasti 2013)
Kamus inggris Merriam-Webster (2016) menjelaskan bahwa web merupakan bagian dari internet yang diakses melalui antarmuka pengguna grafis dan yang berisi dokumen dan sering dihubungkan dengan hyperlink.
Sedangkan learnersdictionary.com (2016) menjelaskan web sebagai bagian dari internet yang dapat dilihat melalui program khusus (browser) dan terdiri dari banyak dokumen yang dihubungkan bersama-sama. commit to user
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan pengertian web adalah sebuah informasi, halaman atau dokumen yang dapat diakses banyak orang melalui internet yang saling terhubung dan dapat dilihat dari program khusus yaitu browser.
6. Aplikasi Pendukung Web a. PHP
PHP merupakan singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor, bahasa interpreter yang mempunyai kemiripan dengan bahasa C dan Perl, yang mempunyai kesederhanaan dalamm perintah, yang digunakan untuk pembuatan aplikasi web (Betha Sidik, 2004).
b. Web Server
Web server adalah sebuah perangkat lunak server yang berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan web browser, dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML
Contoh dari web server diantaranya adalah, Apache, Persona Web Server (PWS), dan Microsoft Internet Information Service (IIS).
c. Basis Data
Basis data dipahami sebagai suatu kumpulan data terhubung (interrelated data) yang dismpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa mengatap satu sama lain, atau tidak perlu suatu kerangkapan data, data disimpan dengan cara-cara tertentu sehingga mudah untuk digunakan atau ditampilkan kembali; dapat digunakan oleh satu atau lebih program- program aplikasi secara optimal; data disimpan tanpa mengalami ketergantungan dengan program yang akan menggunakannya; data disimpan sedemikian rupa sehingga proses penambahan, pengambilan dan modifikasi data dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol (Sutanta, 2004).
Kemudian suatu basis data mempunyai beberapa kriteria penting yang harus dipenuhi, yaitu (Sutanta, 2004): commit to user
1) Berorientasi pada data (data oriented) dan bukan berorientasi pada program (program oriented) yang akan menggunakannya.
Untuk memenuhi kriteria ini, maka basis data harus disimpan secara terpisah dengan program aplikasinya. Umumnya, paket-paket aplikasi pengelolaan basis data (Data Base Management System / DBMS) yang tersedia telah dirancang sedemikian rupa sehingga basis data akan disimpan sebagai sekumpulan file yang terpisah dengan program yang mengaksesnya.
2) Data dapat digunakan pemakai yang berbeda-beda atau beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis data.
Data-data yang tersimpan dalam basis data akan digunakan oleh pemakai, yaitu individu-individu yang berbeda, sesuai dengan area kerjannya masing-masing. Sebagai contoh, pada suatu universitas, pemakai dapat terdiri atas karyawan yang bekerja di bagian akademik, karyawan di bagian keuangan, karyawa di bagian perpustakaan, karyawan di bagian kepegawaian, karyawan di bagian kemahasiswaan, dan lainya. Pemakai basis data juga dapat berupa program aplikasi yang berbeda. Program- program aplikasi tersebut akan menjadi bagian atau subsistem yang ada dalam lingkup system yang lebih besar. Sebagai contoh, pada suatu universitas, program aplikasi yang mengakses basis data dapat berupa subsistem akademik, subsistem keuangan, subsistem perpustakaan, subsistem kepegawaian, subsistem kemahasiswaan, subsistem inventaris, dan lainnya.
3) Data dalam basis data dapat berkembang dengan mudah baik volume maupun strukturnya.
Data-data di dalam basis data akan mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Dalam sebuah universitas misalnya, data-data mahasiswa akan selalu bertambah setiap awal tahun akademik karena penambahan mahasiswa baru (jugamengalami pengurangan dikarenakan ada mahasiswa yang lulus), data pengambilan mata kuliah akan bertambah setiap semester,
commit to user
data perolehan nilai mahasiswa akan bertambah setiap akhir semester, dan lainnya.
Struktur basis data juga dapat mengalami perubahan seiring dengan kebutuhan subsistem-subsistem pengolahan data yang baru. Misal ketika diinginkan mengembangkan subsistem pengolahan data praktikum di laboratorium, maka data-data yang baru harus ditambahkan tanpa mengubah struktur basis data yang telah ada dengan tetap menjaga hubungan antar datanya.
4) Data yang ada dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem yang baru secara mudah.
Ketika terjadi penambahan / perubahan kebutuhan sistem yang baru, maka data-data dalam basis data harus dapat memenuhinya. Data-data yang telah disimpan sebagai basis data, harus tetap dapat digunakan tanpa perlu mengubahnya. Hal ini dapa terjadi hanya jika basis data dirancang sedemikian rupa sehingga ketika muncul kebutuhan-kebutuhan baru, data yang telah tersimpan tetap dapat digunakan tanpa harus diubah. Dan data- data baru dapat ditambahkan dengan tetap saling berhubungan.
5) Data dapat digunakan dengan cara yang berbeda-beda
Akses terhadap data-data dalam basis data dapat dilakukan dengan cara yang berbeda. Data dalam basis data dapat diakses dengan menggunakan program aplikasi, menggunakan istruksi yang bersifat interkatif, menggunakan Bahasa query dan lainnya.
6) Kelengkapan data (data redundancy) minimal
Kelengkapan data merupakan permasalahan kritis dalam basis data.
Data-data dalam basis data semestinya tidak perlu disimpan secara berulang. Kerangkapan data akan mengakibatkan permasalahan yang menyulitkan ketika dilakukan pengolahan data di kemudian hari.
d. MySQL
Dikutip dari Wikipedia, MySQL adalah salah satu jenis database server yang paling dikenal. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Pada MySQL, sebuah database terdiri dari commit to user
satu atau lebih table. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom.
Berikut beberapa keistimewaan dari MySQL (Wikipedia):
1) Portabilitas
MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, Free BSD, Mac OS X Server dan lain sebagainya.
2) Perangkat Lunak Open Source
MySQL didistribusikan sebagai perangkat lunak open source dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara gratis.
3) Multi User
MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang bersamaan dengan mudah.
e. CodeIgniter Framework
CodeIgniter merupakan aplikasi open source yang berupa framework PHP dengan model MVC (Model, View, Controller) untuk membangun website dinamis dengan menggunakan PHP. CodeIgniter memudahkan developer untuk membuat aplikasi web dengan cepat dan mudah dibandingkan dengan membuatnya dari awal.
CodeIgniter pertama kali dibuat oleh Rick Ellis, CEO Ellislab, Inc.
(http://ellislab.com), sebuah perusahaan yang memproduksi CMS (Content Management System) yang cukup handal. Saat ini CodeIgniter dikembangkan dan dimaintain oleh Eexpression Engine Development Team. Ada beberapa keuntungan menggunakan CodeIgniter, antara lain (Daqiqil, 2011) :
1) Gratis
CodeIgniter berlisensi dibawah Apache/BSD opensource 2) Mendukung PHP versi lama ataupun baru
CodeIgniter dapat berjalan di PHP 5, namun bisa juga berjalan di PHP versi 4.
3) Berukuran Kecil
commit to user
4) Ukuran CodeIgniter yang kecil merupakan keunggulan tersendiri.
Dibandingkan dengan framework lain yang lebih besar.
5) Menggunakan konsep MVC (Model, View, Controller)
Konsep MVC merupakan konsep yang berawal dari bahasa pemrograman Small Talk, memisahkan pengembangan aplikasi berdasarkan komponen utama yang membangun sebuah aplikasi seperti memanipulasi data, user interfaxe, dan bagian kontrol aplikasi. Terdapat 3 jenis komponen yang membangun suatu MVC dalam suatu aplikasi yang dikutip dari IDCloudHost.com , yaitu :
(a) Model
Model berhubungan langsung dengan database untuk memanipulasi data (insert, update, delete, search), menangani validasi dari bagian controller, namun tidak berhubungan langsung dengan view.
(b) View
View merupakan bagian yang menangani presentation logic. Pada suatu aplikasi web bagian ini biasanya berupa file template HTM, yang diatur oleh controller. View berfungsi untuk menerima dan merepresentasikan data kepada pengguna. Bagian ini tidak memiliki akses langsung terhadap model.
(c) Controller
Controller merupakan bagian yang mengatur hubungan antara bagian model dan bagian view. Controller berfungsi untuk menerima request dan data dari pengguna kemudian menentukan apa yang akan diproses oleh aplikasi.
f. Model Pengembangan Perangkat Lunak
1). Langkah-Langkah Pengembangan Model Waterfall
Model Waterfall diartikan sebagai model pengembangan yang berjalan secara berurutan dan sistematis (Pressman, R, 2010). Langkah- langkah dari model Waterfall dapat dilihat pada gambar 2.1.
commit to user
Gambar 2.1 Paradigma Waterfall (Pressman, R, 2010) Pada gambar 2.1 menunjukan model pengembangan Waterfall memiliki lima urutan yaitu communication, planning, modeling, construction, dan deployment.
a) Communication
Communication adalah tahap awal dari model pengembangan Waterfall. Tahap ini yang dilakukan adalah melakukan pengumpulan inforamsi terkait aplikasi yang akan dikembangkan, yang kemudian informasi tersebut akan digunakan untuk melanjutkan ke tahap-tahap selanjutnya
b) Planning
Pada tahap planning, pengembang melakukan perencanaan pembuatan aplikasi. Hasil dari htahap ini adalah spesiifkasi minimal yang dibutuhkan oleh aplikasi agar bisa berjalan dengan normal, seperti kebutuhan perangkat lunak, kebutuhan perangkat keras, dan kebutuhan fungsional.
c) Modeling
Tahap modeling memanfaatkan informasi yang diperoleh dari tahap sebelumnya untuk membuat rancangan sistem aplikasi. Rancangan tersebut diantaranya, Use Case Diagram, Flowchart, Data Flow Diagram, Entuty Relationship Diagram, Tabel dan relasinya, dan desain tampilan.
d) Construction
Pada tahap construction, dimulai pengembangan aplikasi berdasarkan rancangan yang sudah dibuat pada tahap sebelumnya. Hasil dari tahap ini adalah aplikasi yang bisa berjalan sesuai dengan fungsi dan alur sistemnya. commit to user
e) Deployment
Pada tahap deploymen dilakukan pengujian aplikasi oleh penguji, aplikasi yang telah dikembangkan diujicoba dan diberi umpan balik untuk pengembangan aplikasi selanjutnya.
g. Analisis Kualitas Perangkat Lunak
Pengujian perangkat lunak adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan merepresentasikan spesifikasi, desain dan pengkodean (Pressman, R, 2010). ISO (International Organization for Standarization) dalam ISO Standard 9126 mengusulkan beberapa karakteristik untuk pengujian kualitas perangkat lunak. ISO-9126 mengidentifikasikan enam karakteristik perangkat lunak bisa dikatakan berkualitas, seperti dijelaskan pada Tabel 2.1 (Botella, dkk., 2004)
Tabel 2.1 Karakteristik ISO 9126 (ISO / IEC 9126: 1991) Karateristik Definisi
Functionality Atribut yang ada pada fungsi dan spesifikasinya Reliability Atribut yang ada pada kapabilitas perangkat lunak
untuk mempertahankan kinerjanya dalam kondisi dan waktu tertentu
Usability Atribut pada upaya yang diperlukan untuk kegunaan dan penilaian pengguna
Efficiency Atribut yang dikenakan dalam hubungan performa perangkat lunak dan jumlah sumber daya pada kondisi tertentu
Maintainability Atribut pada upaya untuk memodifikasi
Portability Atribut pada kemampuan perangkat lunak yang dipindahkan ke lingkungan lain
(Olsina, Lafuente, dan Rossi 2001) dalam Web Quality Evaluation Method (WebQEM) mengusulkan empat karakteristik pengujian terhadap aplikasi web yaitu functionality efficiency, reliability, dan usability. Alasan mengidentifikasikan keempat karakteristik tersebut karena dalam bidang akademik orientasi penting adalah pengguna (siswa, guru, dsb). Kemudian commit to user
setiap aspek tersebut dapat diukur dengan metode yang berbeda (De Los Angeles Martín & Olsina, 2003). Akan tetapi pada penelitian ini hanya difokuskan pada uji funcionality dan usability.
1) Aspek Functionality
Aspek functionality merupakan kemampuan perangkat lunak yang berfokus pada kesesuaian suatu fungsi untuk dapat melakukan tugas-tugas tertentu atau fungsi utama perangkat lunak tersebut (Zyrmiak, 2001).
Functionality merupakan ketepatan hasil output sesuai dengan rencana.
Menurut ISO-9126, functionality merupakan kemampuan perangkat lunak untuk menyediakan fungsi sesuai dengan kebutuhan pengguna ketika digunakan pada kondisi tertentu.
Pengukuran functionality harus dapat mengukur fungsionalitas perangkat kunak, yang meliputi (ISO / IEC, 2002) :
a) Perbedaan antara hasil pengoperasian dan spesifikasi kebutuhan b) Fungsi yang tidak valid
Pengukuran functionality dilakukan oleh ahli pemrograman dengan rumus analisa berikut :
X = 1 - 𝐴
𝐵
Dimana :
X = Functionality
A = jumlah total fungsi yang tidak valid B = jumlah seluruh fungsi
Berdasarkan rumus pengukuran implementasi functionality diatas, functionality dikatakan baik jika X mendekati 1 (0 ≤ X ≤ 1).
2) Aspek Usability
Aspek usability adalah atribut kualitas yang digunakan untuk menilai tampilan antar muka perangkat lunak seberapa mudah digunakan. commit to user
Usability didefinisikan oleh empat kualitas komponen : usefulness, ease of use, easy of learning, dan satisfaction (Lund, 2001). Aspek dari usability dievaluasi dengan mengukur kemudahan pengguna dalam mempelajari tampilan antar muka perangkat lunak. Faktor yang mempengaruhi adalah : familiar, konsistem, general, terprediksi, dan simple. Pengguna juga dapat mengingat konteks kegunaan dari setiap komponen antar muka perangkat lunak ketika kembali menggunakan. Berikutnya sistem mampu terhindar dari kesalahan antar muka dan dapat segera dilakuka perbaikan ketika terjadi kesalahan. Kemudian konsep dasar dari kepuasan terletak pada program dapat bekerja dengan cara berpikir pengguna (Nielsen J. , 2003).
B. Kerangka Berpikir
Di SMK, pada umumnya penilaian, pengumpulan atau pengarsipan tugas masih dilakukan secara manual, dan satu arah. Maksudnya siswa hanya mengirimkan atau memberikan tugasnya ke guru yang bersangkutan, kemudian guru akan menilai tugas dari siswa, tanpa siswa mengetahui bagaimana nilai sebenarnya dari tugas tersebut. Selain itu siswa juga dapat menampilkan atau memamerakan hasil karya mereka. Sedangkan di sekolah belum ada sarana untuk menunjukan karya siswa ke khalayak umum.
Padahal banyak pihak dari luar sekolah tertarik akan karya siswa SMK. Jika diadakan pertunjukan hasil karya mereka, akan menarik pihak luar dari sekolah.
Dengan pertimbangan tersebut, diperlukan pengembangan sistem informasi yang dapat memanajemen hal diatas, seperti pengolahan dan pengarsipan tugas siswa, pengolahan nilai siswa, dan dapat juga memasarkan atau menunjukan produk siswa ke khalayak umum.
Diharapkan sistem informasi dapat diakses siapa saja, dimana saja dan kapan saja. Agar sistem informasi dapat memenuhi kriteria tersebut, sistem dibuat informasi akan dibuat online pada jaringan internet. Untuk itu, sistem informasi ini dibuat dengan berbasis web, menggunakan PHP dengan framework CodeIgniter dan menggunakan basis data MySQL. commit to user
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir
Pada Gambar 2.2 tahapan awalnya yaitu pada kondisi awal, proses penggunaan portofolio masih menggunakan cara manual. Kemudian peneliti mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk membuat rancangan aplikasi. Lalu pada tahap modeling, peneliti membuat Use Case Diagram, Flowchart, Data Flow Diagram, Entuty Relationship Diagram, Tabel dan relasinya, dan desain tampilan. Lalu masuk pada tahap constructing. Pada tahap constructing dilakukan proses coding pada CodeIgniter dengan database MySQL sesuai dengan hasil dari proses modeling sebelumnya. Setelah proses constructing selesai commit to user
dilanjutkan ke proses Deployment. Pada tahap ini dilakukan pengujian yaitu pengujian fungsionalitas aplikasi dan pengujian usability dari aplikasi untuk menentukan apakah aplikasi lolos uji atau tidak.
commit to user