65
Self Efficacy dan Kecemasan Mahasiswa Tingkat Akhir di AKAFARMA Banda Aceh
Firmawati1 Sri Wahyuni1
1)Sekolah Tinggi Ilmu Psikologi Harapan Bangsa Email :firmawati@psikologi.harapanbangsa.ac.id
ABSTRACT
The purpose of this study is to see whether there is a relationship between self efficacy and anxiety in students who are compiling scientific papers at AKAFARMA Harapan Bangsa Darussalam Foundation in Banda Aceh, amounting to 68 people. Sampling is done using purposive sampling technique.
Data collection techniques used in this study were interviews and questionnaires, while the data analysis techniques used were product moment correlation techniques from Pearson. The results obtained -.316 results obtained from the results of the product moment correlation test from Pearson which means there is a negative relationship between self efficacy and anxiety in students who are compiling scientific papers at AKAFARMA Harapan Bangsa Darussalam Foundation, Banda Aceh. The higher the self efficacy the lower the anxiety for students who are compiling scientific papers at AKAFARMA Harapan Bangsa Darussalam Foundation, Banda Aceh.
Keywords : sell efficacy, anxiety
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah ada hubungan antara self efficacy dengan kecemasan pada mahasiswa yang sedang menyusun karya tulis ilmiah di AKAFARMA Yayasan Harapan Bangsa Darussalam Banda Aceh yang berjumlah 68 orang. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan angket, sedangkan teknik analisis data yang dipakai yaitu teknik korelasi product moment dari pearson. Hasil penelitian didapatkan hasil -.316 yang diperoleh dari hasil uji korelasi product moment dari pearson yang artinya terdapat hubungan negatif antara self efficacy dengan kecemasan pada mahasiswa yang sedang menyusun karya tulis ilmiah di AKAFARMA Yayasan Harapan Bangsa Darussalam Banda Aceh. Semakin tinggi self efficacy semakin rendah pula kecemasan pada mahasiswa yang sedang menyusun karya tulis ilmiah di AKAFARMA Yayasan Harapan Bangsa Darussalam Banda Aceh.
Kata kunci: Self efficacy, Kecemasan
PENDAHULUAN
Perguruan Tinggi adalah salah satu lembaga formal yang memiliki tugas untuk membantu mahasiswanya dalam mengembangkan diri secara optimal. Proses belajar mengajar di perguruan tinggi, pada umumnya seorang dosen tidak hanya memberikan teori saja kepada mahasiswa tetapi sering kali seorang dosen juga memberikan tugas- tugas kepada mahasiswa. Tugas yang diberikan dosen bisa berbentuk melakukan praktikum, membuat makalah dan tugas-tugas kelompok untuk dipresentasikan, serta membuat tugas-tugas lain yang harus ditempuh mahasiswa. Setiap mahasiwa yang akan mengakhiri masa studinya di perguruan tinggi pada umumnya diwajibkan untuk membuat karya tulis ilmiah atau skripsi (Wisudaningtyas, 2012).
Salah satu persyaratan yang harus dikerjakan oleh mahasiswa dalam menempuh pendidikan di perguruan tinggi adalah pembuatan skripsi atau karya tulis ilmiah. Tugas karya akhir merupakan suatu hasil pemikiran dan analisis penulis terhadap suatu objek atau masalah, biasanya berbentuk kajian literatur yang dibuat berdasarkan kekhasan keilmuan masing-masing program studi. Sedangkan skripsi merupakan suatu bentuk karangan ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan akademisnya (Putra, 2013).
Didalam menyelesaikan karya tulis ilmiah banyak faktor yang menghambat mahasiswa dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah diantaranya adalah keraguaan dalam menentukan topik, kebingungan untuk memulai dari mana, kesulitan mencari literatur pendukung, kerap dilanda rasa malas untuk mengerjakan, dan kecemasan dalam menghadapi dosen pembimbing yang membuat mereka sulit menyelesaikan karya tulis ilmiah (Mahardika, 2011).
Kesulitan-kesulitan tersebut pada akhirnya dapat menyebabkan cemas sehingga dapat menyebabkan mahasiswa kehilangan motivasi, menunda penyusunan karya tulis ilmiah, bahkan ada yang memutuskan untuk tidak menyelesaikan karya tulis ilmiah.
Hal ini tentu sangat merugikan mahasiswa yang bersangkutan mengingat bahwa karya tulis ilmiah merupakan tahap yang paling menentukan dalam mencapai gelar akademik.
Selain itu, usaha dan kerja keras yang telah dilakukan bertahun-tahun sebelumnya akan menjadi sia-sia jika mahasiswa gagal menyelesaikan karya tulis ilmiah (Purnamasari, 2014).
Seorang mahasiswa yakin mampu menghadapi tekanan yang muncul dengan efektif, maka mahasiswa tersebut tidak akan merasa cemas dan gelisah ketika menyelesaikan skripsi atau karya tulis ilmiahnya. Sebaliknya jika mahasiswa tersebut merasa tidak yakin dapat mengendalikan tekanan yang muncul ketika mengerjakan skripsi, mahasiswa tersebut cenderung selalu memikirkan ketidakmampuan dirinya dan stres ketika mengingat karya tulis ilmiah. selain itu juga mahasiswa yang ragu akan kemampuannya dalam mengerjakan karya tulis ilmiah atau memiliki efikasi diri yang rendah, akan mengurangi usahanya atau mudah menyerah ketika menghadapi situasi yang sulit dan penuh tantangan dalam mengerjakan skripsi (Purnamasari, 2014).
Mahasiswa dengan self efficacy yang tinggi akan memperkecil tingkat kecemasan yang muncul ketika menyusun karya tulis ilmiah. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Huda (2008) yang menyimpulkan bahwa kecemasan memiliki hubungan yang negatif, dengan kata lain semakin tinggi self efficacy mahasiswa maka semakin kecil tingkat kecemasannya. Sebaliknya mahasiswa dengan self efficacy rendah akan memunculkan kecemasan yang tinggi pada dirinya. Menurut Hurlock (2012:46), mengatakan bahwa “Kecemasan merupakan suatu kekhawatiran umum
mengenai suatu peristiwa yang tidak jelas atau suatu peristiwa yang akan datang, dan tanda-tanda yang bisa muncul berupa perasaan khawatir, gelisah dan perasaan-perasaan yang kurang menyenangkan”.
Berdasarkan fenomena yang ada ditemukan bahwa mahasiswa AKAFARMA Yayasan Harapan Bangsa Darussalam Banda Aceh yang sedang menyusun karya tulis ilmiah ditemukan bahwa banyak mahasiswa yang bingung dalam mengerjakan karya tulis ilmiah seperti sulit untuk mencari dan menentukan judul untuk penelitian sehingga rasa cemas, takut, dan tegang juga dirasakan mahasiswa ketika sedang menyusun karya tulis ilmiah. Meskipun mahasiswa berusaha untuk yakin dan semangat namun perasaan cemas itu juga ada. Selain itu untuk menyusun karya tulis ilmiah mahasiswa juga harus memenuhi beberapa persyaratan.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti ingin mengangkat permasalahan hubungan self efficacy dengan kecemasan pada mahasiswa yang sedang menyusun karya tulis ilmiah. Adapun yang menjadi permasalahan peneliti adalah
“Hubungan self efficacy dengan kecemasan pada mahasiswa yang sedang menyusun karya tulis ilmiah di AKAFARMA Yayasan Harapan Bangsa Darussalam Banda Aceh”.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di AKAFARMA Yayasan Harapan Bangsa Darussalam Banda Aceh. Pendekatan penelitian dilakukan secara kuantitatif, dengan metode korelasional yang diukur menggunakan instrumen kuesioner. Analisis data menggunakan korelasi product moment dari Pearson. Penelitian ini dilaksanakan pada mahasiswa AKAFARMA Yayasan Harapan Bangsa Darussalam Banda Aceh yang berjumlah 76 orang dan sampel berjumlah 76 orang dengan menggunakan studi populasi. Data dikumpulkan dengan menggunakan istrumen berupa kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Berdasarkan hasil uji instrumen tersebut, variabel self efficacy terdiri dari 59 item pernyataan yang valid dengan reliabilitas 0,977. Variabel kecemasan terdiri dari 45 item pernyataan yang valid dengan reliabilitas 0,926. Sehingga disimpulkan memenuhi syarat untuk dijadikan pengukur variabel penelitian.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Peneliti menganalisis data sesuai dengan kebutuhan dalam penelitian ini yakni peneliti ingin mengetahui hubungan self efficacy dengan kecemasan pada mahasiswa yang sedang menyusun karya tulis ilmiah di AKAFARMA Yayasan Harapan Bangsa Darussalam Banda Aceh yang mana dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Uji korelasi Product Moment
SELF EFFICACY KECEMASAN
SELF EFFICACY Pearson Correlation
1 -.316**
Sig. (2-tailed) .009
N 68 68
KECEMASAN Pearson Correlation
-.316** 1
Sig. (2-tailed) .009
N 68 68
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari tabel diatas diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar -.316 dengan signifikan .009 berdasarkan data tersebut maka dapat dilakukan pengujian hipotesis dengan membandingkan taraf signifikan (p-value).
a. Jika taraf signifikansi < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima b. Jika taraf signifikansi > 0.05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Dalam hal ini dapat dilihat bahwa koefisien korelasi adalah -.316 dengan signifikansi .009. karena .009 < 0.05 maka Ho ditolak Ha diterima. Hasil yang didapat pada perhitungan ini adalah -.316 yang artinya terdapat hubungan negatif yang signifikan antara self efficacy dengan kecemasan. Yakni semakin tinggi self efficacy seseorang maka semakin rendah pula kecemasan, sebaliknya semakin rendah self efficacy semakin tinggi pula kecemasan. Jika variabel x (self efficacy) naik maka variabel y (kecemasan) turun dan sebaliknya jika variabel x (self efficacy) turun maka variabel y (kecemasan).
Pembahasan
Self efficacy adalah hal penting bagi setiap orang untuk menghadapi suatu masalah yang dihadapi. Keyakinan diri yang tinggi mampu mengontrol seseorang menjadi lebih tenang dan mengurangi ketegangan yang dihadapi. Meskipun terkadang tak jarang individu juga merasa semakin besar keyakinan diri juga semakin besar kecemasan dan ketegangan yang dirasakan.
Pada penelitian ini terdapat nilai korelasi -.316 yang artinya adanya hubungan negatif antara self efficacy dengan kecemasan, semakin tinggi keyakinan seorang mahasiswa semakin rendah kecemasan pada mahasiswa yang sedang menyusun karya tulis ilmiah di AKAFARMA Yayasan Harapan Bangsa Darussalam Banda Aceh.
Begitu juga sebaliknya semakin rendah keyakinan diri seorang mahasiswa semakin tinggi pula kecemasan pada mahasiswa yang sedang menyusun karya tulis ilmiah di AKAFARMA Yayasan Harapan Bangsa Darussalam Banda Aceh.
Hal ini juga sesuai dengan fenomena bahwa pada mahasiswa yang sedang menyusun karya tulis banyak yang mengalami kebingungan karena sulit mencari literatur dan judul yang sesuai dengan buku. Menurut Firmansyah (2014), Kecemasan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir dipengaruhi oleh dua factor yaitu factor internal dan factor eksternal. Faktor internal adalah factor yang berasal dari individu itu sendiri misalnya malu, malas, dan kurangnya memahami metodelogi penelitian.
Sedangkan factor ekternal meliputi prosedur pengajuan proposal, proses bimbingan, tekanan lingkungan, dan kuliah sambil kerja. Tidak hanya itu saja untuk menyusun karya tulis ilmiah mahasiswa harus mengajukan beberapa judul dan judul tersebut diverifikasi langsung oleh bagian akademik. Kebingungan harus memulai dari mana untuk mengerjakan karya tulis ilmiah sampai saat berkonsultasi dengan pembimbing yang harus revisi beberapa kali, hal tersebut terkadang membuat mahasiswa mengalami kecemasan ketika sedang menyusun. Namun meskipun rasa takut, cemas itu muncul
keyakinan bisa menyelesaikan karya tulis ilmiah dengan baik dan tepat waktu bisa mengurangi hal-hal yang membuat gelisah dan cemas.
Kecemasan mengerjakan karya tulis ilmiah mucul ketika mahasiswa mendapat kesulitan yang hampir tidak biasa. Kesulitan-kesulitan tersebut akan mampu diatasi jika mahasiswa memiliki self efficacy yang tinggi. Mahasiswa yang mampu mengatasi kesulitan yang muncul maka mahasiswa tersebut semakin tidak cemas dalam mengerjakan skripsi.
Hasil tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Huda (2008) yang menyimpulkan bahwa kecemasan memiliki hubungan yang negatif, dengan kata lain semakin tinggi self efficacy mahasiswa maka semakin kecil tingkat kecemasannya.
Sebaliknya mahasiswa dengan self efficacy rendah akan memunculkan kecemasan yang tinggi pada dirinya. Feist & Feist (2002:212), bahwa ketika seseorang mengalami ketakutan yang tinggi kecemasan yang akut atau tingkat stres yang tinggi, maka biasanya mereka mempunyai self efficacy yang rendah. Sementara mereka yang memiliki self efficacy yang tinggi merasa mampu dan yakin dalam mengatasi rintangan dan menganggap ancaman sebagai suatu tantangan yang tidak perlu dihindari.
PENUTUP Kesimpulan
Berdasarkan uji hipotesis dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya maka dapat diambil suatu kesimpulan, dari 2 hipotesis yang diajukan hipotesis nomor 2 yang muncul. Hasil yang diperoleh dari perhitungan uji korelasi product moment yang menghasilkan nilai -.316 yang artinya terdapat hubungan negatif yang signifikan antara self efficacy dengan kecemasan.
Kecemasan mengerjakan karya tulis ilmiah muncul ketika mahasiswa mendapat kesulitan yang hampir tidak biasa dalam hal ini yaitu mengerjakan karya tulis ilmiah.
Kesulitan-kesulitan tersebut akan mampu diatasi jika mahasiswa memiliki self efficacy yang tinggi. Mahasiswa yang mampu mengatasi kesulitan yang muncul maka mahasiswa tersebut semakin tidak cemas dalam mengerjakan skripsi atau karya tulis ilmiah sehingga bisa mengerjakan karya tulis ilmiah dengan sebaik mungkin. Hasil tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Huda (2008) yang menyimpulkan bahwa kecemasan memiliki hubungan yang negatif, dengan kata lain semakin tinggi self efficacy mahasiswa maka semakin kecil tingkat kecemasannya.
Sebaliknya mahasiswa dengan self efficacy rendah akan memunculkan kecemasan yang tinggi pada dirinya.
DAFTAR PUSTAKA
Huda, Nurul. 2008. “Hubungan Self Efficacy dengan kecemasan dalam menghadapi Dunia Kerja (online).( http://www.google.com/url?sa diakses 01 Oktober 2015) Hurlock, Elizabeth B. Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentan
Kehidupan. Jakarta : Erlangga. 2012.
Feist & Feist. Theories of personality (5thed). Boston:McGraw Hill. 2002.
Firmansyah, R. 2014. Kecemasan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir studi dan solusinya perspektif bimbingan dan konseling Islami.
http://eprints.walisongo.ac.id/2570/
Mahardika, Asih. Profil Kecemasan Mahasiswa yang Menyusun kArya Tulis Ilmiah di Akper Coet Nyak Dhien. Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu Psikologi Harapan Bangsa Banda Aceh. 2011.
Purnamasari, Mega: Hubungan Self Efficacy dan Motivasi Berprestasi dengan Kecemasan Mahasiswa yang sedang Mengerjakan Skripsi. Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta, diakses 1 Desember 2015.
Wisudaningtyas, Ahisty. Kecemasan dalam Menghadapi Ujian Skripsi Ditinjau dari Self Efficacy pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, jurnal Universitas Negeri Semarang. Journal of educational research. Vol 41, No 2 (2012) diakses 1 Desember 2015. 2012.