• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

S I T T I M A R W A H NIM: 105721136917

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

2021

(2)

ii

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE MEREK IPHONE

(Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar)

SKRIPSI

Disusun dan Diajukan Oleh:

SITTI MARWAH 105721136917

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

2021

(3)

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN Karya ini kupersembahkan untuk:

Kedua OrangTuaku tercinta, ayah dan almarhumah ibu. Serta saudara kembarku yang paling kusayangi. Ini sebagai tanda hormat dan rasa terimakasih karena telah menjadi harta yang paling berharga dalam hidup dan menjadi orang-orang yang tidak pernah meninggalkan dalam keadaan apapun. Terimakasih untuk seluruh cinta dan kasih sayang, juga untuk do’a-do’a yang tidak pernah putus. Terimakasih untuk dukungan yang tiada henti, untuk selalu memberi semangat dan pelukan. Tak lupa terimakasih pula kepada seluruh keluarga besar yang sampai sekarang selalu memberi dukungan, baik materi maupun non materi. Serta orang- orang spesial, sahabat dan teman-teman sekalian yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, yang selalu ada dalam suka maupun duka.

MOTTO :

“Inna ma’al-‘usri yusra”

Sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan.

(4)
(5)
(6)
(7)

vii

ABSTRAK

Marwah, Sitti, Tahun 2021, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Smartphone Merek iPhone (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar)”. Skripsi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Yang dibimbing oleh Pembimbing I Bapak Muh. Nur R dan Pembimbing II Bapak Nasrullah.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Smartphone Merek iPhone (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar).

Secara parsial, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Citra Merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian

Smartphone Merek iPhone pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar. Sehingga hipotesis pertama (H1) diterima. Serta Variabel Kualitas Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Merek iPhone pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Sehingga hipotesis kedua diterima (H2).

Kata Kunci: Citra Merek, Kualitas Produk, Keputusan Pembelian.

(8)

viii ABSTRACT

Marwah, Sitti, 2021, "Factors Influencing Decisions to Purchase iPhone Brand Smartphones (Case Study of Students of the Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah Makassar)".

Thesis of Management Department, Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah Makassar. Which was guided by Advisor I Mr. Muh. Nur R and Advisor II Mr. Nasrullah.

This study aims to examine the factors that influence the decision to purchase iPhone brand smartphones (Case Study of Students of the Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah Makassar).

Partially, the results of this study indicate that Brand Image has a positive and significant impact on iPhone Brand Smartphone Purchase Decisions for Students of the Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah Makassar. So that the first hypothesis (H1) is accepted. And Product Quality Variables have a positive and significant impact on iPhone Brand Smartphone Purchase Decisions on Students of the Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah Makassar. So that the second hypothesis is accepted (H2).

Keywords: Brand Image, Product Quality, Purchase Decision.

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kita masih dapat menghirup udara segar sampai hari ini. Tak lupa pula kit kirimkan salam dan shalawat kepada panutan umat manusia, Rasulullah Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan para pengikut beliau yang senantiasa istiqamah dijalan-Nya.

Skripsi yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Smartphone Merek iPhone (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bsinis Universitas Muhammadiyah Makassar).” Yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Tidak lupa penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada orangtua, yang senantiasa memberikan harapan, perhatian, dukungan, cinta dan kasih saying serta do’a tak terhenti yang mengiringi langkah penulis sampai saat ini.Terimaasih untuk semua yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam melaksanakan penelitian ini. Penulis menyadari bahwa di dalam penyusunan skripsi ini ada bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Maka dari itu penulis memberikan apresiasi setinggi- tingginya dan ucapan terimakasih kepada :

1.

Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse M.Ag. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

2.

Bapak Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Bapak Dr. H. Andi Jam’an,

SE., M.Si Universitas Muhammadiyah Makassar.

(10)

x

3.

Bapak Muh. Nur R, S.E., M.M., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Makassar.

4.

Bapak Muh. Nur R, S.E., M.M., selaku Pembimbing I yang senantiasa membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi selesai dengan baik.

5.

Bapak Nasrullah, S.E., M.M., selaku Pembimbing II yang telah yang senantiasa membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi selesai dengan baik.

6.

Bapak Moh. Aris Pasigai, S.E., M.M. selaku Penasehat Akademik (PA) penulis.

7.

Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah mentransfer ilmunya kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.

8.

Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

9.

Para Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah menjadi responden dalam penelitian ini.

10.

Ucapan terimakasih yang terdalam penulis ucapkan untuk kedua orangtua tercinta, Bapak Naziron Edy S. dan Almarhumah Ibu Hj.Nuchra.

Serta saudara kembar yang paling saya sayangi, Muhammad Safa.

11.

Terimakasih untuk Subhan Akbar Mk yang membantu penulis selama menyusun skripsi ini.

12.

Terimakasih untuk seluruh teman-teman Manager 2017 dan teman- teman Manajemen J 2017 untuk seluruh bantuannya selama ini.

13.

Terimakasih kepada jajaran pengurus HMJ Manajemen Periode 2020- 2021 atas segala bantuannya untuk penulis.

14.

Terimakasih untuk wanita-wanita hebat, Cahyani Ekka Purnama, Kina Aulia dan Rista yang selalu ada dikala suka dan duka.

15.

Terimakasih kepada sahabat-sahabat yang selalu mendengar keluh

kesah penulis, Andi Nurul Oktaviani, Nur Ismi Fausiah Syam dan Annisa

Pratiwi.

(11)

xi

16.

Terimakasih tak terhingga untuk keluarga besar Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kota Makassar atas seluruh bantuannya sejak awal kuliah sampai saat ini.

17.

Dan terimakasih untuk semua pihak yang tidak bisa dituliskan satu persatu, yang telah memberikan semangat, motivasi dan do’a sehingga penulis bisa menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini terdapat banyak kekurangan, maka dari itu kepada semua pihak terutama para pembaca, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sebagai bahan perbaikan untuk kedepannya.

Mudah-mudahan skripsi ini dapat memberikan ilmu dan manfaaat bagi kita semua terutama untuk kampus biru kebanggaan kita, Universitas Muhammadiyah Makassar. Penulis juga mengucapkan permohonan maaf tjika di dalam skripsi ini terdapat kata-kata yang keliru, semua murni karena kesalahan yang penulis miliki karena sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT.

Nuun. Walqolami Wama Yasthuruun.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Makassar, 10 September 2021

Ttd.

Sitti Marwah

(12)

xii

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

LEMBAR PENGESAHAN ... v

SURAT PERNYATAAN KEABSAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Tinjauan Teori ... 7

1. Manajemen Pemasaran ... 7

2. Citra Merek ... 9

a. Pengertian Citra Merek ... 9

b. Fungsi dan Peran Citra Merek ... 10

c. Faktor Citra Merek ... 11

d. Indikator Citra Merek ... 12

3. Kualitas Produk ... 13

a. Pengertian Kualitas Produk ... 13

b. Manfaat Kualitas Produk ... 13

c. Indikator Kualitas Produk ... 15

4. Keputusan Pembelian ... 16

a. Pengertian Keputusan Pembelian ... 16

(13)

xiii

b. Proses Keputusan Pembelian ... 17

c. Indikator Keputusan Pembelian ... 18

B. Tinjauan Empiris ... 18

C. Kerangka Konsep ... 26

D. Hipotesis ... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 27

A. Jenis Penelitian ... 27

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27

C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran ... 27

D. Populasi dan Sampel ... 29

E. Teknik Pengumpulan Data ... 30

F. Teknik Analisis Data ... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 34

A. Gambaran Umum Perusahaan ... 34

B. Hasil Penelitian ... 41

C. Pengujian Hipotesis ... 53

D. Pembahasan ... 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 59

A. Kesimpulan ... 59

B. Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 61 LAMPIRAN ...

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 19

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 28

Tabel 3.2 Skala Pengukuran Variabel ... 29

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 41

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Usia ... 42

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan ... 42

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan ... 43

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Penggunaan ... 43

Tabel 4.6 Distribusi Variabel Penelitian Berdasarkan Citra Merek ... 44

Tabel 4.7 Distribusi Variabel Penelitian Berdasarkan Kualitas Produk ... 45

Tabel 4.8 Distribusi Variabel Penelitian Berdasarkan Keputusan Pembelian .. 46

Tabel 4.9 Hasil Analisis Deskriptif ... 47

Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel X1 ... 48

Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Variabel X2 ... 49

Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Variabel Y ... 50

Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilitas X1 ... 51

Tabel 4.14 Hasil Uji Reliabilitas X2 ... 52

Tabel 4.15 Hasil Uji Reliabilitas Y ... 53

Tabel 4.16 Hasil Regresi Linear Berganda... 54

Tabel 4.17 Hasil Uji T (Parsial) ... 55

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Kerangka Konsep... 26 Gambar 4.1 Smartphone iPhone ... 37

(16)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Situasi pasar saat ini berkembang pesat dan persaingan antar perusahaan sangat tinggi terutama situasi pasar yang berkaitan dengan teknologi seperti smartphone. Banyak smartphone baru yang membanjiri pasaran, namun hanya sedikit saja smartphone yang menarik perhatian dan menjadi barang pamer dari masing-masing pabrikannya. Sekarang ini hampir semua lapisan masyarakat menggunakan smartphone dalam membantu aktifitas mereka.

Asosiasi Industri Perangkat Telematika Indonesia (AIPTI) memproyeksikan bahwa produksi ponsel dalam negeri akan meningkat singnifikan dari tahun ke tahun seiring dengan jumlahnya permintaan pasar. Hal tersebut terlihat dari diluncurkannya produk-produk baru tiap bulannya, meski dalam situasi pandemi seperti sekarang ini.

Mengutip data terbitan Katadata, penggunaan ponsel di Indonesia diprediksi akan terus meningkat. Dalam catatan mereka, pengguna ponsel pada 2015 hanya terdapat 28,6 persen atau digunakan 73,9 juta orang dari 258,4 juta penduduk di Indonesia. Kemudian pada 2018 ada sedikit peningkatan, yakni lebih dari setengah populasi penduduk Indonesia yang berjumlah 267,7 juta, atau setara dengan 150,4 juta penduduk (56,2 persen) telah menggunakan perangkat komunikasi genggam ini. Setahun setelahnya, ada sekitar 170,6 juta masyarakat--dari total keseluruhan 269,6 juta penduduk Indonesia--sudah menggunakan ponsel pintar. Ini artinya, sekitar 63,3 persen penduduk Indonesia menjadikan ponsel sebagai sebuah perangkat primer.

(17)

Prediksinya, hingga tahun 2025 setidaknya bakal ada 89,2 persen populasi penduduk di Indonesia yang akan memanfaatkan beragam fitur di ponsel pintar. Angka itu merujuk pada prediksi dalam kurun waktu enam tahun (2019- 2025) terkait penetrasi pasar ponsel di tanah air yang bakal tumbuh 25,9 persen. Dengan jumlah sebesar itu, Indonesia akan menjadi negara dengan pengguna aktif smartphone terbesar keempat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika.

Setiap pabrikan maupun vendor yang menyediakan smartphone akan memberikan beranekaragam fitur pada smarpthone baik dimulai dengan yang standar maupun dengan tambahan lainnya hasil dari teknologi pabrikan tersebut. Mungkin fitur yang paling sering digunakan adalah untuk menangkap menyediakan fasilitas internet, seperti fitur 2G, 3G, 4G dan yang terbaru 5G.

Ini juga merupakan sesuatu yang sangat membantu, oleh karena itu jenis fitur tersebut juga sangat penting ada di smartphone.

Apple adalah perusahaan yang didedikasikan untuk perangkat keras dan perangkat lunak, dan perangkat keras yang diproduksi oleh Apple adalah iPhone. iPhone merupakan smartphone pertama yang diluncurkan oleh Apple pada tahun 2007. iPhone mencoba memasuki pasar dengan konsep yang berbeda, terlihat dari harga dan kualitas produk. IPhone saat ini dapat dikatakan memiliki citra merek yang khas karena menggunakan sistem informasi yang khas. Citra merek iPhone menempati urutan pertama di dunia, dan pengguna iPhone dapat dengan mudah mengidentifikasi dan mengoperasikan produk iPhone, karena iPhone dirancang untuk kemudahan pergerakan dan bentuk fisik yang unik. Desain iPhone berbeda dengan sistem operasi smartphone lainnya, dan hanya produk Apple yang menggunakan

(18)

sistem operasi sendiri, yang menjadi keuntungan bagi perangkat Apple, karena dengan menggunakan sistem operasi mereka sendiri, perangkat yang dihasilkan akan sangat optimal. Tidak hanya itu, pengoperasian Napple System hanya dapat digunakan secara eksklusif untuk mereknya saja, sedangkan Android memungkinkan berbagai merek untuk menggunakan sistem operasinya.

Dalam penelitian ini, penulis memfokuskan pada faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian, antara lain citra merek dan kualitas produk. Penelitian ini sepenuhnya mempertimbangkan faktor keputusan pembelian smartphoneiPhone untuk menghasilkan hasil yang membantu penjual dan pemasar untuk memasarkan smartphoneiPhone.Hal yang penting dalam strategi penjualan adalah citra merek atau brand image. Citra merek sendiri adalah suatu aspek atau unsur penting yang berhubungan dengan produk. Terlebih lagi di abad ke-21 seperti sekarang ini yang semakin modern, dengan ditunjukkan semakin berkembangnya pertumbuhan ekonomi serta teknologi yang semakin canggih. Hal tersebut memberikan dampak langsung terhadap kehidupan masyarakat yang secara tidak langsung merubah konsep pemikiran yang lebih praktis dan ekonomis untuk mencapai taraf hidup yang semakin modern. Masyarakat yang modern ditunjukkan dengan seringnya menuntut prestige di dalam kehidupan sosialnya. Setiap individu menjadi lebih terbuka dalam memberikan standar nilai yang tinggi pada kualitas produk dan pelayanan.

Nilai kualitas produk dan pelayanan tergambar di dalam citra atau image suatu perusahaan, yang terdapat persepsi relative konsisten dalam jangka panjang. Pada saat citra merek (brand image) telah terbentuk, tidak hanya

(19)

menghasilakan brand trust saja, melainkan juga akan menghasilkan keputusan pembelian (purchases decision). Dimana konsumen yang memiliki kepercayaan pada merek tertentu dikarenakan citra merek tersebut lebih yakin dalam memutuskan pembelian.

Merek memiliki karakteristik yang membedakan satu produk dengan produk lainnya, meskipunserupa.Tuntutan akan produk yang semakin berkualitas menyebabkan perusahaan berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas produk dan menjagabrand imageproduknya.Dengan demikian brand imagememiliki pengaruh terhadap para pelaku bisnis untuk semakin giat meningkatkan kualitas usahanya agar dapat bersaing dan tidak tergerus oleh kompetitor. Dalam hal ini ketika suatu perusahaan atau sebuah bisnis memberikan kualitas yang paling baik pada produk atau jasa yang ditawarkannya maka perusahaan akan tumbuh dengan pesat, dan dalam jangka panjang akan lebih berhasil dibandingkan dengan perusahaan atau bisnis lain.

Kualitas produk adalah cara mengevaluasi apakah produk yang akan dibeli memenuhi harapan konsumen. Produk berkualitastinggi dengan diferensiasi yang baik akan menjadi produk yang paling mungkin memiliki konsumen yang loyal.Berbicara tentang kualitas, tingkat kualitas iPhone aslibagus.Banyak pengguna yang mengaku sangat puas dengan kualitas produk iPhone.Bahan yang dinilai, seperti penggunaan bahan berkualitas tinggi untuk desain bodi smartphoneiPhone.Kualitas menjadi salah satu pilihan yang utama dalam membeli suatu produk. Hal ini, disebabkan konsumen lebih mengutamakan keawetan dan ketahanan serta kinerja dari suatu produk untuk jangka panjang.

(20)

Berdasarkan penjelasan tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Smartphone Merek iPhone (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar).”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakangyang dikemukakan diatas maka permasalahan yang di rumuskan adalah :

1. Apakah citra merek mempengaruhi keputusan pembelian smartphone merek iPhone pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Apakah kualitas produk mempengaruhi keputusan pembelian smartphone merek iPhone pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang digunakan dari rumusan masalah di atas adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian

smartphone merek iPhone pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian smartphone merek iPhone pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

(21)

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian dalam penelitian ini adalah : 1. Bagi Penulis

Sebagai bahan referensi dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan masalah yang dikaji dalam penelitian ini.

2. Bagi Perusahaan

Dapat memberikan gambaran dan informasi kepada perusahaan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian smartphone merek iPhone sehingga mampu mempertimbangkan dalam halpengambilan keputusan atau kebijakan terkait faktor-faktor tersebut.

3. Bagi Akademik

Sebagai bahan referensi bagi yang tertarik pada bidang manajemen dan ingin melakukan penelitian lebih lanjut tentang masalah yang serupa dimasa yang akan datang.

(22)

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Manajemen Pemasaran

Pada dasarnya, manajemen terdiri atas rancangan dan implementasi rencana.Dalam membuat perencanaan, dibutuhkan kemampuan untuk menciptakan strategi dan rencana.Untuk rencana jangka panjang, maka dibutuhkan waktu yang lebih banyak.Sedangkan untuk pelaksanaannya, harus mendelegasikan keputusan-keputusan yang rutin dilakukan setiap hari kepada para bawahan.

Maka yang dimaksud dengan manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang ditujukan untuk mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju untuk mencapai tujuan perusahaan.

Dalam membuat suatu rencana, fungsi menganalisa sangat penting agar rencana yang dibuat lebih matang dan tepat.Penerapan adalah kegiatan untuk menjalankan rencana.Fungsi pengawasan yaitu untuk mengendalikan segala macam aktivitas agar tidak terjadi penyimpangan atau kesalahan.

Pemasaran erat kaitannya dengan mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan orang-orang dan masyarakat.Salah satu dari definisi pemasaran yang paling pendek yaitu memenuhi kebutuhan secara menguntungkan.Dengan kecerdasan pemasaran, kebutuhan

(23)

pribadi atau sosial diubah menjadi peluang bisnis yang mampu menghasilkan untung.

Asosiasi Pemasaran Amerika mendefinisikan pemasaran sebagai suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan, serta mengelola hubungan konsumen dengan cara yang menguntungkan perusahaan dan para pemegang saham.

Sedangkan manajemen pemasaran didefinisikan sebagai suatu seni dan ilmu dalam memilih pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga, serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.

Sebagai suatu sistem, keberadaan organisasi tertentu yang menjalankan tugas pemasaran produk harus menyadari bahwa banyak faktor yang mempengaruhi bagaimana hubungan antara perusahaan dan pasarnya akan terjadi. Karena pemasaran bukan hanya proses manajemen, tetapi juga proses sosial, maka pemasaran memiliki beberapa peran penting, tidak hanya untuk mendapatkan keuntungan dari penjualan produk atau jasa, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan konsumen melalui penawaran. dan pertukaran nilai. Untuk sebuah produk. Ada beberapa poin penting terkait peran manajemen pemasaran:

a. Permintaan: Manajemen pemasaran berperan dalam menghitung permintaan atau potensi akumulasi permintaan tenaga kerja sebagai bidang usaha, seperti pendidikan, perumahan, makanan, dll. . ‘

(24)

b. Keinginan: Manajemen pemasaran berperan dalam mengelola permintaan dalam kondisi kebutuhan khusus, seperti pendidikan tinggi, makanan bergizi, dll.

c. Kebutuhan: Manajemen pemasaran berperan dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia, seperti makan, minum, pendidikan, berpakaian, dll.

Konsep pemasaran dapat dikatakan sebagai filosofi bisnis, yang menetapkan bahwa memuaskan kebutuhan konsumen adalah persyaratan ekonomi dan sosial yang diandalkan perusahaan untuk kelangsungan hidup (Hendry, 2017:884).

2. Citra Merek

a. Pengertian Citra Merek

Devi Indrawati (2016: 305-306) mengemukakan bahwacitra merek adalah seperangkat asosiasi merek yang terbentuk dan melekat dalam benak konsumen.Sekilas mungkin hanya muncul dalam bentuk ide atau gambar terkait merek tertentu, karena citra merek dapat berdampak positif atau negatif, tergantung pada persepsi merek orang terhadap keputusan pembelian.

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa citra merek adalah jenis asosiasi merek, yang dengan sendirinya mengandung makna tertentu dari informasi merek dan pengalaman masa lalu.

Merek kini dijadikan senjata bagi produsen untuk menjual produk. Dengan membangun merek yang kuat di benak konsumen, produsen dapat membuat asosiasi berdasarkan atribut

(25)

terkait produk yang menarik konsumen, seperti harga, kemasan, atau atribut terkait produk seperti warna, ukuran, desain, dan logo serta dapat membuat asosiasi berdasarkan manfaat produk.

Atribut-atribut tersebut merupakan salah satu aset para pesaing yang mengembangkan pasar. Aset ini disebut citra merek (Firman, 2018: 76).

b. Fungsi dan Peran Merek

Anang Firmansyah (2019: 69) menyatakan bahwa merek memiliki beberapa fungsi, antara lain:

1) Pintu masuk pasar (entry market). Berkaitan dengan fungsi entry market, citra merek memainkan peran penting dalam meningkatkan merek, perluasan merek, dan aliansi merek.

Produk pionir dalam kategori dengan brand image yang kuat akan diuntungkan, karena produk follower umumnya tidak sebaik produk pionir seperti Aqua. Tentu saja, bagi followers, dibutuhkan biaya yang tinggi untuk mentransfer produk pionir dengan brand image yang kuat. Di sinilah produk pionir dengan citra merek yang kuat (pioneer/pionir keunggulan) memiliki keunggulan dibandingkan produk pionir dengan citra yang lemah atau produk yang tidak bermerek.

2) Sumber nilai tambah produk (Source of Added Product Value). Fungsi branding selanjutnya adalah berfungsi sebagai sumber nilai tambah produk. Pemasar menyadari bahwa branding tidak hanya merangkum pengalaman konsumen dari

(26)

produk bermerek, tetapi juga dapat mengubah pengalaman ini sepenuhnya.

3) Penyimpan Nilai Perusahaan (Enterprise Value Store Brand) adalah penyimpan nilai yang mengakumulasi hasil biaya iklan dan peningkatan kualitas produk. Perusahaan dapat menggunakan penyimpanan nilai ini untuk mengubah ide pemasaran strategis menjadi keunggulan kompetitif jangka panjang. Misalnya, merek Hallmark mendapat manfaat dari keputusan yang dibuat pada 1950-an, terutama dengan mensponsori beberapa acara televisi berkualitas tinggi setiap tahun.

4) Kekuatan distribusi produk (Channel Power). Pada saat yang sama, citra merek yang solid adalah indikator dan kekuatan saluran distribusi. Sebagai contoh, dapat dikatakan bahwa strategi perluasan merek Coca-Cola memiliki tiga fungsi sekaligus. Perpanjangan izin akses pasar murah untuk mengekang persaingan dengan mengontrol ruang pajang, dan juga dapat memberikan daya tawar dalam negosiasi komersial, karena Coca-Cola dipandang memiliki kemampuan untuk meningkatkan penjualan.

c. Faktor Citra Merek

Faktor yang membentuk citramerek menurut Anang Firmansyah (2019:72) yaitu:

(27)

1) Faktor lingkungan

Faktor lingkungan dapat mempengaruhi di antaranya adalah atribut teknis yang terdapat pada suatu produk, di mana faktor ini dapat dikontrol oleh produsen.Di samping itu, sosial budaya juga termasuk dalam faktor ini.

2) Faktor personal

Faktor personal merupakan kesiapan mental pelanggan untuk melakukan proses persepsi, pengalaman konsumen sendiri, mood, kebutuhan serta motivasi konsumen. Citra adalah produk akhir dari sikap awal dan pengetahuan yang terbentuk lewat proses pengulangan yang dinamis karena pengalaman.

d. Indikator Citra Merek

Citra Ayu Rahmadani (2019:12) menyatakan bahwamerek terdiri dari tiga aspek pendukung yang terdiri dari sebagai berikut : 1) Kekuatan (strengthness),merupakan keunggulan yang dimiliki suatu merek produk yang bersifat fisik yang tidak ditemukan pada produk lain.

2) Keunikan (uniqueness), yaitu tingkat pembeda produk dari pesaingnya, kesan ini didapat konsumen dari atribut yang dimiliki produk yang tidak dimiliki oleh produk lain.

3) Keunggulan (favorable), yaitu kemudahan suatu merek produk yang mudah diucapkan oleh konsumen, mudah diingat dan menjadi favorit konsumen.

(28)

3. Kualitas Produk

a. Pengertian Kualitas Produk

Kualitas produk adalah kemampuan produk untuk memberikan hasil atau kinerja yang sesuai bahkan melebihi keinginan atau ekspektasi konsumen (Bangkit Rohmat 2019:12).Kualitas produk adalah konsumen akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas(Agnes, 2019:1738).

Salah satu nilai utama yang diharapkan oleh pelanggan dari produsen adalah kualitas produk dan jasa yang tertinggi. Kualitas adalah keseluruhan ciri serta sifat suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat (Rosnaini Daga, 2017:39).

b. Manfaat Kualitas Produk

Terdapat beberapa manfaat yang diperoleh dengan menciptakan kualitas produk yang baik, yaitu:

1) Meningkatkan reputasi perusahaan. Perusahaan atau organisasi yang telah menghasilkan suatu produk atau jasa yang berkualitas akan mendapatkan predikat sebagai organisasi yang mengutamakan kualitas, oleh karena itu, perusahaan atau organisasi tersebut dikenal oleh masyarakat luas dan mendapatkan nilai lebih di mata masyarakat.

(29)

2) Menurunkan biaya. Untuk menghasilkan produk atau jasa yang berkualitas perusahaan atau organisasi tidak perlu mengeluarkan biaya tinggi. Hal ini disebabkan perusahaan atau organisasi tersebut berorientasi pada (customer satisfaction), yaitu dengan mendasarkan jenis, tipe, waktu, dan jumlah produk yang dihasilkan sesuai dengan harapan dan kebutuhan konsumen.

3) Meningkatkan pangsa pasar. Pangsa pasar akan meningkat bila minimasi biaya tercapai, karena organisasi atau perusahaan dapat menekan harga, walaupun kualitas tetap menjadi yang utama.

4) Dampak internasional. Bila mampu menawarkan produk atau jasa yang berkualitas, maka selain dikenal di pasar lokal, produk atau jasa tersebut juga akan dikenal dan diterima di pasar internasional.

5) Adanya tanggung jawab produk. Dengan semakin meningkatnya persaingan kualitas produk atau jasa yang dihasilkan, maka organisasi atau perusahaan akan dituntut untuk semakin bertanggung jawab terhadap desain, proses, dan pendistribusian produk tersebut untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

6) Untuk penampilan produk. Kualitas akan membuat produk atau jasa dikenal, dalam hal ini akan membuat perusahaan yang menghasilkan produk juga akan dikenal dan dipercaya masyarakat luas.

(30)

7) Mewujudkan kualitas yang dirasakan penting. Persaingan yang saat ini bukan lagi masalah harga melainkan kualitas produk, hal inilah yang mendorong konsumen untuk mau membeli produk dengan harga tinggi namun dengan kualitas yang tinggi pula.

c. Indikator Kualitas Produk

Menurut Edwin Azis Santoso (2019:24), indikator kualitas produk adalah sebagai berikut :

1) Kinerja (perfomance)

Kinerja berkaitan dengan aspek fungsional dari barang itu dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan konsumen ketika membeli suatu barang.

2) Tampilan (features)

Tampilan adalah ciri keistimewaan karakteristik sekunder atau pelengkap dari kinerja.

3) Kesesuaian (conformance)

Kesesuaian berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan konsumen.

4) Daya tahan (durability)

Daya tahan berkaitan erat dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan.

5) Keindahan (aesthetics)

Keindahan adalah daya tarik produk terhadap pasca indera.

(31)

6) Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality)

Merupakan citra dan reputasi produk serta tanggungjawab perusahaan terhadapnya.

4. Keputusan Pembelian

a. Pengertian Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian merupakan sikap seseorang untuk membeli atau menggunakan suatu produk baik berupa barang atau jasa yang telah diyakini akan memuaskan dirinya dan kesediaan menanggung resiko yang mungkin ditimbulkanya.

Keputusan pembelian yang diambil oleh pembeli sebenarnya merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan yang terorganisir (Sarini Kodu, 2018:1254).

(Giardo Permadi Putra, 2017:125) “Penjual perlu menyusun struktur keputusan membeli secara keseluruhan untuk membantu konsumen dalam mengambil keputusan tentang pembeliannya.Setiap keputusan membeli mempunyai suatu struktur sebanyak tujuh”. Komponen-komponen tersebut adalah :

1) Keputusan tentang jenis produk.

2) Keputusan tentang bentuk produk.

3) Keputusan tentang merek.

4) Keputusan tentang penjualnya.

5) Keputusan tentang jumlah produk.

6) Keputusan tentang waktu pembelian.

7) Keputusan tentang cara pembayaran.

(32)

b. Proses Keputusan Pembelian

MenurutJackson, 2020:610proses pengambilan keputusan pembelian melewati lima tahap yaitu :

1) Pengenalan Kebutuhan (masalah)

Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan aktualnya dengan keadaan yang diinginkannya.

Kebutuhan dapat dipengaruhi oleh rangsangan internal dan rangsangan eksternal.

2) Pencarian Informasi

Tahap dimana konsumen mencari informasi lebih banyak.

3) Evaluasi Alternatif

Tahap dimana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek alternatif dalam perangkap pilihan.

Beberapa konsep dasar memahami tahap evaluasi konsumen.

4) Keputusan Membeli

Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi atas merek-merek dalam kumpulam pilihan. Konsumen juga membentuk niat untuk membeli produk yang paling disukai.

5) Tingkah Laku Pasca Pembelian

Ketika konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan rasa puas atau tidak puas. Pemasar harus memantau kepuasan pascapembelian, tindakan

(33)

pasca pembelian dan pemakaian dan pembuangan pascapembelian.

c. Indikator Keputusan Pembelian

Menurut Ardianto Kusuma (2016:17) indikator keputusan pembelian ada 3, yaitu sebagai berikut :

1) Rutinitas konsumen yaitu dalam melakukan pembelian, konsumen membutuhkan dan memakai produk secara berkala, sehingga akan terus memutuskan untuk melakukan pembelian produk tersebut.

2) Kualitas yang diperoleh adalah dari suatu keputusan pembelian, konsumen dalam membeli produk akan merasakan kualitas dari produk yang dibelinya.

3) Loyalitas konsumen yaitu dengan tidak mengganti keputusan yang sudah sering dibeli dengan produk pesaing.

B. Tinjauan Empiris

Sugiyono (2014:2) mengemukakan bahwa metode empiris adalah cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan.

Berikut adalah pemaparan para penulis yang telah melakukan penelitian terdahulu terkait hal ini :

(34)

Penelitian Terdahulu Tabel 2.1

No. Nama (Tahun) Judul Metode Hasil Penelitian

1. Satriani

Adaming (2019)

Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk dan Persepsi Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Produk Ponsel

IPhone (Studi Pada

Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Makassar).

Penelitian Kuantitatif

Penelitian ini memperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1.Citra merek

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian ponsel iPhone mahasiswa pendidikan ekonomi, karena kebiasaan gaya hidup dikalangan mahasiswa cenderung berlebihan sehingga mahasiswa biasanya berbelanja barang yang bermerek, mereka merasa bangg dan kesan berkelas

ketika memakai

smartphoneiPhone.

2.Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian ponsel iPhone mahasiswa Pendidikan Ekonomi,

karena aplikasi

smartphoneiPhone sangat menarik, yang kedua smartphoneiPhonememilik

(35)

i daya tahan yang kuat dan tahan lama dan yang

ketiga kinerja

smartphoneiPhone sangat menarik.

3.Persepsi harga berpengaruh negatif atau tidak signifikan terhadap keputusan pembelian ponsel iPhone mahasiswa pendidikan ekonomi,

karena sebagian

mahasiswa beranggapan bahwa merek akan memberikan nilai tambah dan jaminan mutu bagi mereka. Hal tersebut dikarenakan adanya

persepsi yang

menimbulkan mahasiswa tertarik untuk membelinya, dengan begitu mereka

akan rela

membeli/membayar mahal agar memperoleh barang yang diinginkan.

4.Citra merek, kualitas produk dan persepsi harga mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk ponsel iPhone

pada mahasiswa

(36)

Pendidikan Ekonomi FE UNM.

2. Berlyan Galih Hayu

Wicaksana, Dinda Amanda Zuliestiana, SE, MM. (2019)

Pengaruh Citra Merekdan Harga Produk Terhadap Keputusan Pembelian SmartphoneI Phonedi Indonesia.

Penelitian kuantitatif

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis tentang pengaruh citra merek dan harga produk terhadap keputusan pembelian

smartphoneiPhone di Indonesia, maka diperoleh kesimpulan berikut : 1.Citra merek tergolong sangat baik berdasarkan uji deskriptif (X1) citra merek karena dinilai responden pengguna smartphoneiPhone di Indonesia dengan presentase sebesar 87,66%.

2.Harga produk tergolong murah dan terjangkau karena dinilai baik oleh responden yaitu pengguna smartphoneiPhone di Indonesia dengan presentase X2 (harga produk) sebesar 71,0%.

3.Keputusan pembelian smartphoneiPhone di Indonesia meningkat seiring dengan varian produk yang ditawarkan

(37)

berdasarkan uji deskriptif (Y) keputusan pembelian dengan presentase tanggapan yang sangat baik oleh responden sebesar 84,02%

4.Pada uji parsial yaitu menggunakan uji t, antara variabel (X1) yaitu citra merek dan harga produk (X2) terhadap (Y) yaitu keputusan pembelian.

3. Edwin Kurnia Putra Sugiarto (2019)

Kajian Perilaku Konsumen Pengguna SmartphoneI Phone Pada Kalangan Mahasiswa Stiesia Surabaya.

Penelitian kualitatif

Berdasarkan hasil

penelitian dan

pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1.Faktor internal yang mempengaruhi

mahasiswa STIESIA

Surabaya dalam

keputusan pembelian smartphoneiPhone adalah gaya hidup, pengalaman masa lalu dan rasa suka.

2.Faktor internal yang tidak mempengaruhi mahasiswa STIESIA

Surabaya dalam

keputusan pembelian smartphoneiPhone adalah usia, pendidikan dan sifat atau kepribadian.

(38)

3.Faktor eksternal yang mempengaruhi

mahasiswa STIESIA

Surabaya dalam

keputusan pembelian smartphoneiPhone adalah budaya, teman, kualitas produk dan desain produk.

4.Faktor eksternal yang tidak mempengaruhi mahasiswa STIESIA

Surabaya dalam

keputusan pembelian smartphoneiPhone adalah keluarga.

4. Nashara Veren Imon, J.A.F.

Kalangi, Lucky F. Tamengkel (2020)

Inovasi Smartphonei Phone Terhadap Keputusan Pembelian Mahasiswa Fispol Unsrat.

Penelitian kuantitatif

Pada penelitian ini peneliti

bermaksud untuk

mengetahui apakah inovasi (X) berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y) . Adapun hasil dari penelitian adalah inovasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, sehingga semakin bagus inovasi iPhone, maka semakin meningkat pula keputusan pembelian.

5. Dewi Mustika (2020)

Faktor-Faktor Yang

Mempengaru

Penelitian kuantitatif

1.Terdapat hubungan antara harga dengan keputusan pembelian

(39)

hi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian IPhone (Studi Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiy ah Sumatera Utara).

iPhone dilihat dari nilai t hitung > tabel (2.28 >

1,984) dan taraf signifikannya 0,020 < 0,05 artinya secara parsial harga berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan pembelian iPhone di UMSU.

2.Terdapat pengaruh antara pengujian kualitas produk dengan keputusan pembelian iPhone dilihat dari t hitung > tabel (2.214

> 1,984) dan taraf signifikannya 0,031 < 0,05 artinya secara parsial

kualitas produk

berpengaruh dan

signifikan terhadap keputusan pembelian iPhone di UMSU.

3.Terdapat pengaruh citra merek dengan keputusan pembelian iPhone dapat dilihat dari nilai t hitung > t tabel (3,351 > 1,984) dan taraf signifikannya 0,001 <

0,05 artinya secara parsial

kualitas produk

berpengaruh dan

signifikan terhadap keputusan pembelian

(40)

iPhone di UMSU.

4.Terdapat hubungan yang signifikan antar masing-masing variabel bebas ke variabel terikat karena nilai f hitung > f tabel (18,266 > 3,10) dan taraf signifikannya yakni 0,000 lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) artinya dalam penelitian ini semua variabel bebas (harga, kualitas produk, citra merek dan efektivitas tekonologi sistem informasi akuntansi) berpengaruh terhadap keputusan pembelian iPhone di UMSU dan nilai R Square 43,5%.

(41)

C. Kerangka Pikir

Kerangka konsep yang akan diteliti oleh peneliti tertera pada gambar berikut :

Kerangka Pikir Gambar 2.1

D. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Diduga bahwa citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian smartphone merek iPhone pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Diduga bahwa kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian smartphone merek iPhone pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Citra Merek (X1) 1.Kekuatan 2.Keunikan 3.Keunggulan

Citra Ayu Rahmadani (2019:12)

Kualitas Produk (X2) 1.Kinerja 4.Reliabilitas 2.Daya tahan 5.Estetika

3.Fiture 6. Kesan kualitas Edwin Azis Santoso (2019:24)

Keputusan Pembelian (Y) 1.Rutinitas 2.Kualitas 3.Loyalitas Ardianto Kusuma (2016:17)

(42)

27

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif. Penelitian deskripsi kuantitatifadalah penelitian yang menggambarkan subjek atau objek pada saat sekarang dengan tidak menyimpang dari kondisi yang sesungguhnya atau berdasarkan fakta yang ada.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Universitas Muhammadiyah Makassar yang berlokasi di jln. Sultan Alauddin No.295 Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini akan dilaksanakan selama 2 dua bulan dimulai dari bulan Agustus-September 2021.

C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran 1. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional maka akan diketahui baik buruknya suatu variabel. Maka definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(43)

Definisi Operasional Variabel Tabel 3.1

Variabel Definisi Operasional Indikator

Citra Merek (X1)

Citra merek adalah seperangkat asosiasi merek yang terbentuk dan melekat dalam benak konsumen.

1.Kekuatan 2.Keunikan 3.Keunggulan

Kualitas Produk (X2)

Kualitas produk adalah kemampuan produk untuk memberikan hasil atau kinerja yang sesuai bahkan melebihi keinginan atau ekspektasi konsumen

1. Kinerja 2. Daya tahan 3. Fiture 4. Reliabilitas 5. Estetika 6. Kesan kualitas

Keputusan Pembelian (Y)

Keputusan pembelian merupakan sikap seseorang untuk membeli atau menggunakan suatu produk baik berupa barang atau jasa yang telah diyakini akan memuaskan dirinya dan kesediaan menanggung resiko yang mungkin ditimbulkanya.

1.Rutinitas 2.Kualitas 3.Loyalitas

2. Pengukuran Variabel

Dalam pengukuran variabel terdahulu menentukan skala pengukuran variabel.Skala Pengukuran adalah acuan pengukuran yang akan digunakan penelitian untuk megukur variabel penelitian.

Skala pengukuran akan menghasilkan data yang akan dianalisis guna menjawab tujuan penelitian.

Alat pengukuran penelitian ini adalah dengan skala likert.Skala likertmerupakan model skala yang banyak digunakan untuk megukur

(44)

fenomena sosial. Untuk memberikan penelitian terhadap jawaban kuesioner dibagi menjadi lima tingkat alternatif jawaban yang disusun peringkat dengan pemberian bobot (skor) 1-5 rincian sebagai berikut :

Skala Pengukuran Variabel Tabel 3.2

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah sekumpulan individu dengan kualitas dan karakter yang sudah ditetapkan oleh peneliti. Ciri, karakteristik, dan kualitas itu dinamakan sebagai variabel. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang menggunakan smartphone merek iPhone.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang dapat di jangkau serta memiliki sifat yang sama dengan populasi yang di ambil sampelnya tersebut. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik non

Skor Keterangan

1 Sangat tidak setuju (STS) 2 Tidak Setuju (TS)

3 Netral (N)

4 Setuju (S)

5 Sangat Setuju (SS)

(45)

sampling). Menurut Sugiyono (2017:67), sampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

Adapun jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 50 orang, yang terdiri dari 10 orang dari masing-masing jurusan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Berikut rincian sampel yang telah ditetapkan oleh peneliti :

a. Jurusan Manajemen : 10 orang

b. Jurusan Akuntansi : 10 orang

c. Jurusan Ekonomi Pembangunan : 10 orang

d. Jurusan Ekonomi Islam : 10 orang

e. Jurusan Perpajakan : 10 orang

Jumlah : 50 0rang

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Sugiyono (2014:224). Teknik pengumpulan data perlu dilakukan dengan tujuan agar mendapatkan data-data yang valid dalam

(46)

penelitian ini, maka peneliti menggunakankuesioner(online) sebagai teknik pengumpulan data.

Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui penyebaran kuesioner/angket kepada responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Kusioner berupa pernyataan tertutup atau terbuka yang diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui internet.Dalam penelitian ini, kuesioner digunakan untuk memperoleh data mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian smartphone merek iPhone pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah suatu metode atau cara untuk mengolah sebuah data menjadi informasi sehingga karakteristik data tersebut menjadi mudah untuk dipahami dan juga bermanfaat untuk menemukan solusi permasalahan, yang terutama adalah masalah yang tentang sebuah penelitian. Atau analisis data juga bisa diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk mengubah data hasil dari sebuah penelitian menjadi informasi yang nantinya bisa dipergunakan untuk mengambil sebuah kesimpulan.Adapun teknik analisis data.

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir- butir dalam suatu daftar (konstruk) pernyataan dalam mendefinisikan suatu variabel.Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pernyataan pada kuesioner yang harus dibuang/diganti karena

(47)

dilakukan dengan menghitung skor variable dari skor butir, perhitungan ini menggunakan perhitungan korelasi yang diolah dengan menggunakan program SPSS 21.0. suatu skor dikatakan valid jika skor variable tersebut secara signifikan dengan skor totalnya.

Bila r hitung > r table maka H₀ ditolak, artinya variabel valid.

Bila r hitung < r table maka H₀ diterima, artinya variabel tidakvalid.

2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas digunakan untuk megukur suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu varabel dan di susun dalam suatu kuesioner.

Dari hasil uji validitas, pertanyaan-pertanyaan yang valid kemudian diuji reliablitas.Untuk mengukur reliabilitas caranya adalah dengan membandingkan nilai r tabel dan r hasil.Dalam uji reliabilitas sebagai nilai r hasil adalah nilai alpha (Crobonc’s Alpha) ketentuanya; bila r alpha >r tabel, maka pertanyaan tersebut reliabilitas.

3. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda adalah hubungan secara linear antara dua variabel atau lebih variabel independen ( x1, x2) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui hubungan antara varibel independen dengan variabel dependen.

(48)

atau negatif dan untuk mempredikisi nilai variabel nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.Menurut Sugiyono (2014) persamaan regresi linear berganda yang di tetapkan sebagai berikut:

Keterangan :

Y = Keputusan Pembelian a = Koefisien kostanta b1,b2, b3= Koefisien regresi X1 = Citra Merek X2 = Kualitas Produk

e = Error, variabel gangguan 4. Uji Statistik t

Uji Statistilkt ini dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikasi 5%.Jika nilai signifikansi t < 0.05 artinya pengaruh yang signifikan antara satu variabel independen terhadap variabel dependen. Jika nilai signifikansi t > 0,05 artinya terdapat pengaruh antara satu variabel independen.

Y= a + b

1

X

1

+ b

2

X

2

+ e

(49)

34 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan

Apple adalah perusahaan teknologi multinasional yang

berpusat di Cupertino, California, yang merancang, mengembangkan, dan menjual barang elektronik konsumen, perangkat lunak komputer, dan layanan daring. Perangkat keras yang diproduksi Apple meliputi telepon pintar iPhone, komputer tablet iPad, komputer pribadi Mac, pemutar media portabel iPod, jam pintar Apple Watch, pemutar media digital Apple TV, dan pengeras suara pintar HomePod. Perangkat lunak yang diproduksi Apple meliputi sistem operasi macOS dan iOS, pemutar media iTunes, penjelajah web Safari, dan perangkat kreativitas dan produktivitas iLife dan iWork, serta berbagai aplikasi profesional seperti Final Cut Pro, Logic Pro, dan Xcode. Layanan daringnya meliputi iTunes Store, iOS App Store dan Mac App Store, Apple Music, dan iCloud.

Apple didirikan oleh Steve Jobs, Steve Wozniak,

dan Ronald Wayne pada April 1976 untuk mengembangkan

dan menjual komputer pribadi Apple I buatan Wozniak.

(50)

Perusahaan ini resmi berdiri dengan nama Apple Computer, Inc. pada Januari 1977. Penjualan komputer-komputernya, termasuk Apple II, menandai pertumbuhan perusahaan ini.

Dalam kurun beberapa tahun, Jobs dan Wozniak mempekerjakan banyak perancang komputer dan memiliki lini produksi. Apple menjadi perusahaan terbuka pada tahun 1980 dan meraup laba yang sangat besar. Selama beberapa tahun berikutnya, Apple memproduksi komputer-komputer baru yang memiliki antarmuka pengguna grafis inovatif seperti Macintosh pertama tahun 1984. Iklan produk Apple mendapat banyak pujian. Namun, harga produknya yang mahal dan perangkat lunak yang sedikit menjadi sumber perpecahan antara petinggi perusahaan. Pada tahun 1985, Wozniak keluar dari Apple dan Jobs mengundurkan diri.

Jobs memboyong sejumlah karyawan Apple dan mendirikan perusahaan baru pada tahun berikutnya, NeXT.

Salah satu produk dari Apple Inc adaah iPhone. iPhone jajaran telepon pintar yang dirancang dan dipasarkan oleh Apple Inc. iPhone menggunakan sistem operasi telepon genggam iOS Apple yang dikenal dengan nama "iPhone OS"

sampai pertengahan 2010, sesaat setelah

peluncuran iPad. iPhone pertama diluncurkan tanggal 29

Juni 2007; iPhone terbaru, yaitu iPhone 7 dan iPhone 7

(51)

plus generasi kesepuluh, diluncurkan pada tanggal 16 September 2016. Antarmuka penggunanya dikembangkan secara menyeluruh di layar multisentuhnya, termasuk sebuah papan ketik virtual. iPhone memiliki konektivitas Wi- Fi dan seluler (2G, 3G dan 4G).

iPhone dapat merekam video (meski tidak dijadikan fitur

standar sampai iPhone 3GS), mengambil foto, memutar musik, mengirim dan menerima surel, menjelajah web, mengirim SMS, dan menerima surat suara visual. Sejumlah fungsi lain—permainan, referensi, navigasi GPS, jejaring sosial, dll.—dapat diaktifkan dengan mengunduh aplikasi;

per 2012, App Store menawarkan lebih dari 700.000 aplikasi buatan Apple dan pengembang pihak ketiga.

2. Visi Misi Perusahaan

VISI : Ada Apple di setiap meja.

MISI : Apple memicu revolusi komputer pribadi pada tahun

1970an dengan Apple II dan diciptakan kembali

komputer pribadi pada tahun 1980 dengan

Macintosh. Apple berkomitmen untuk membawa

pengalaman komputasi personal terbaik kepada

siswa, pendidik, professional kreatif dan konsumen

(52)

diseluruh dunia melalui inovasi software, hardware, dan persembahan internet.

3. Jenis-Jenis Smartphone iPhone

Smartphone iPhone

Gambar 4.1

iPhone (29 June 2007): iPhone 3G (11 June 2008):

iPhone 3GS (19 June 2009): iPhone 4 (24 June 2010):

iPhone 4S (14 October 2011):

iPhone 5 (21 September 2012):

(53)

iPhone 5s & iPhone 5c (20 September 2013):

iPhone 6 & iPhone 6 Plus (19 September 2014):

iPhone 6s & iPhone 6s Plus (19 September 2015):

iPhone SE (31 March 2016):

(54)

iPhone 7 & iPhone 7 Plus (16 September 2016):

iPhone 8 & iPhone 8 Plus (22 September 2017):

iPhone X (3 November 2017) :

iPhone XS & iPhone XS Max (21 September 2018):

iPhone XR (26 October 2018): iPhone 11 (20 September 2019):

(55)

iPhone 11 Pro : iPhone 11 Pro Max (September 2019):

iPhone SE (Second Generation) (24 April 2020):

iPhone 12 & iPhone 12 Mini (23 October 2020):

iPhone 12 Pro iPhone 12 Pro Max (23 October 2020):

(56)

B. Hasil Penelitian

1. Analisis Karakteristik

Adapun data yang diperoleh pada penelitian ini, dengan menyebar kuesioner atau angket di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dalam penelitian ini, jumlah responden yang digunakan sebanyak 50 orang.

Berdasarkan kuesioner yang telah saya sebar dan telah diisi oleh responden, maka peneliti akan mengidentifikasi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, usia, jurusan, angkatan dan lama penggunaan Smartphone

iPhone.

a. Jenis Kelamin

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1

Jenis Kelamin Frekuensi (Jumlah

Orang) Persentase

Laki-Laki 15 30,00

Perempuan 35 70,00

Total 50 100,00

Sumber: Data Primer Agustus-September 2021

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa jenis kelamin perempuan

lebih mendominasi daripada jenis kelamin laki-laki, hal ini

dikarenakan jumlah responden yang berjenis kelamin

(57)

perempuan berjumlah 35 orang atau sebesar 70%, sedangkan responden berjenis kelamin laki-laki berjumlah 15 orang atau sebesar 30%..

b. Usia

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.2

Usia Frekuensi (Jumlah

Orang) Persentase

19 tahun 4 8,00

20 tahun 18 36,00

21 tahun 13 26,00

22 tahun 14 28,00

>23 tahun 1 2,00

Total 50 100,00

Sumber: Data Primer Agustus-September 2021

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden terbanyak berada pada usia 20 tahun yaitu sebanyak 18 orang atau sebesar 36%

dari jumlah responden yang ada.

c. Jurusan

Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan Tabel 4.3

Jurusan Frekuensi

(Jumlah Orang) Persentase

Manajemen 10 20,00

Akuntansi 10 20,00

Ekonomi Pembangunan 10 20,00

Ekonomi Islam 10 20,00

Perpajakan 10 20,00

Total 50 100,00

Sumber: Data Primer Agustus-September 2021

(58)

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa masing-masing jurusan memiliki jumlah responden yang sama yaitu sebanyak 10 orang atau sebesar 20% dari jumlah responden yang ada.

d. Angkatan

Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan Tabel 4.4

Angkatan Frekuensi (Jumlah

Orang) Persentase

2017 18 36,00

2018 15 30,00

2019 17 34,00

Total 50 100,00

Sumber: Data Primer Agustus-September 2021

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa responden yang paling banyak berada pada Angkatan 2017 yaitu sebanyak 18 orang atau sebesar 36% dari jumlah responden.

e. Lama Penggunaan

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Penggunaan Tabel 4.5

Lama Penggunaan

Frekuensi (Jumlah

Orang) Persentase

1-6 bulan 11 22,00

6-12 bulan 10 20,00

13-18 bulan 5 10,00

18-24 bulan 6 12,00

>24 bulan 18 36,00

Total 50 100,00

Sumber: Data Primer Agustus-September 2021

(59)

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa responden yang memiliki lama penggunaan Smartphone iPhone adalah lebih dari 24 bulan yaitu sebanyak 18 orang atau sebesar 36% dari jumlah responden..

2. Deskripsi Variabel Penelitian

Pada pengisian kuesioner, peneliti menggunakn skala likert. Dengan skala likert ini maka variabel yang akan diukur dijabarkan atau dideskripsikan menjadi indikator variabel.

Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Adapun jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert pada penelitian ini menggunakan gradasi bersifat positif (Favorable) sebagai berikut :

a. Citra Merek

Distribusi Variabel Penelitian Berdasarkan Citra Merek Tabel 4.6

NO. VARIABEL X1

ALTERNATIF JAWABAN

TOTAL MEAN

SS (5) S (4) N (3) TS (2) STS

(1)

N % N % N % N % N %

1 X1.1 32 64,0 16 32,0 2 4,0 - - - - 230 4,6

2 X1.2 28 56,0 20 40,0 2 4,0 - - - - 226 4,52

3 X1.3 26 52,0 21 42,0 3 6,0 - - - - 223 4,46

Gambar

Tabel  4.1  menunjukkan  bahwa  jenis  kelamin  perempuan  lebih  mendominasi  daripada  jenis  kelamin  laki-laki,  hal  ini  dikarenakan  jumlah  responden  yang  berjenis  kelamin
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden terbanyak berada  pada usia 20 tahun yaitu sebanyak 18 orang atau sebesar 36%
Tabel  4.3  menunjukkan  bahwa  masing-masing  jurusan  memiliki jumlah responden yang sama yaitu sebanyak 10 orang  atau sebesar 20% dari jumlah responden yang ada
Tabel  4.5  menunjukkan  bahwa  responden  yang  memiliki  lama penggunaan Smartphone iPhone adalah lebih dari 24 bulan  yaitu  sebanyak  18  orang  atau  sebesar  36%  dari  jumlah  responden.
+3

Referensi

Dokumen terkait

Riset ini mendukung Wahyudi (2017) yakni kerja tim tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja, karena kerja tim dalam perusahaan biasanya memiliki keanggotaan dengan

Rasa yang enak merupakan alasan yang dipilih untuk mengkonsumsi di Martabak Airmancur dari konsumen di kedua cabang dan manfaat yang didapat dari mengkonsumsi martabak

Strategi coping yang digunakan ibu hamil tersebut dapat menekan masalah kecemasan ibu hamil yang mengalami anemia, sesuai dengan penelitian Rahmawati (2013) bahwa

Berdasarkan data produksi pertanian Provinsi Papua Barat maka dapat ditentukan daerah/ kabupaten yang merupakan sentra produksi tanaman pangan.. Sentra produksi

Efektifitas meliputi dimensi: (1) Mempertinggi efektifitas (enchance my effectiveness), (2) Mengembangkan kinerja pekerjaan (improve my job performance). Berdasarkan

parameter kualitas air di Perairan Samudera Hindia bagian Barat Daya menunjukkan bahwa nilai suhu berkorelasi positif dengan plankton yaitu sebesar (0,146) yang

Dalam rangka penyempurnaan SVLK, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peraturan-peraturan dan pihak-pihak yang terkait dengan pelaksanaan SVLK, dan membandingkan

Penurunan kadar karbondioksida pada ruang dalam bangunan oleh penataan vegetasi pada ruang luar bangunan memiliki perilaku yang berbeda dengan penurunan suhu pada ruang