• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2021"

Copied!
160
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MEDIA YOUTUBE AKUN CATATAN KHOIRUL TRIANN DALAM KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PADA SISWA KELAS X SMA WASKITO KOTA TANGERANG SELATAN

TAHUN PELAJARAN 2020/2021 Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

oleh

M. Faridh Wazdy NIM 1117013000066

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2021

(2)
(3)

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

Skripsi berjudul Penerapan Media YouTube Akun Catatan Khoirul Triann dalam Keterampilan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas X SMA Waskito Kota Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2020/2021 disusun oleh M. Faridh Wazdy, Nomor Induk Mahasiswa 11170130000066, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 9 Desember 2021 di hadapan dewan penguji. Oleh karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S-1 (S.Pd.) dalam bidang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Tangerang Selatan, 9 Desember 2021 Panitia Ujian Munaqasah

Ketua Panitia (Ketua Program Studi) Tanggal Tanda Tangan

Dr. Makyun Subuki, M.Hum. 25 Februari 2022 NIP. 19800305 200901 1 015

Sekretaris Program Studi

Novi Diah Haryanti, M.Hum. 25 Februari 2022 NIP. 19841126 201503 2 007

Penguji I

Dra. Mahmudah Fitriyah. Z.A., M.Pd.

NIP. 19640212 199703 2 001

Penguji II

Dr. Elvi Susanti, M.Pd.

NIP. 196880801 200801 2 016

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Dr. Sururin, M. Ag.

NIP. 19710319 1998032 001

(4)
(5)

i ABSTRAK

Muhammad Faridh Wazdy. NIM: 11170130000066. Skripsi “Penerapan Media YouTube Akun Catatan Khoirul Triann dalam Keterampilan Menulis Puisi pada Siswa Kelas X SMA Waskito Tahun Pelajaran 2020/2021”:

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pembimbing: Dr. Hindun, M.Pd. 2021.

Skipsi ini tentang penerapan media YouTube dalam pembelajaran yang bertujuan untuk 1) Mengetahui penerapan aplikasi YouTube sebagai media dalam keterampilan menulis puisi. 2) Melihat kompetensi siswa kelas X SMA Waskito tahun pelajaran 2020/2021 dalam menggunakan software Google Form yang disebarkan sebagai angket dalam keterampilan menulis puisi. 3) Mengetahui tepat atau tidaknya penggunaan media YouTube pada materi menulis puisi pada siswa kelas X semester genap MIPA SMA Waskito tahun pelajaran 2020/2021.

Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif.

Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, dokumentasi, angket dan penilaian praktik. Aspek yang dinilai dalam penulisan puisi yaitu tema, bait, diksi, dan majas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa YouTube menjadi media yang tepat diterapkan dalam pembelajaran keterampilan menulis puisi siswa SMA kelas X. Terbukti, penelitian yang peneliti lakukan terhadap 28 siswa dalam membangun puisinya mayoritas meraih skor 4 dan 6 dalam rentang nilai 0-10. Skor 4 memberi makna bahwa diksi siswa = cukup, dan skor 6 memberi makna bahwa diksi siswa = sangat baik. Oleh karena itu, secara keseluruhan pembelajaran menulis puisi siswa mendapatkan nilai 88,75 dengan predikat Baik Sekali.

Kata Kunci: Media, YouTube, akun Catatan Khoirul Triann, Keterampilan Menulis Puisi

(6)

ii ABSTRACT

Muhammad Faridh Wazdy. NIM: 11170130000066. Thesis “Application of YouTube Media account Catatan Khoirul Triann in Writing Skills Poetry Student of Class X in SMA Waskito Academic Year 2020/2021. Indonesian Language and Literatur Education Department, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta.

Supervisor: Dr. Hindun, M.Pd. 2021.

This thesis is about the application of YouTube media in learning which aims to 1) Knowing the application of the YouTube application as a medium in poetry writing skills. 2) Seeing the competence of class X Waskito High School students for the 2020/2021 academic year in using the Google Form software which was distributed as a questionnaire in poetry writing skills. 3) Knowing whether or not the use of YouTube media is appropriate for writing poetry material for class X students in the even semester of MIPA Waskito High School for the 2020/2021 academic year.

The research method used is descriptive qualitative method. Data collection techniques using questionnaire, observation, documentation and practical assessment. The aspects assessed in writing the poetry include theme, distich, diction, and figure of speech.

The results show that YouTube is the right medium to be applied in learning poetry writing skills for high school students in class X. Evidently, the research that the researchers conducted on 28 students in constructing their poetry achieved scores of 4 and 6 in the range of values of 0-10. A score of 4 means that students' diction = sufficient, and a score of 6 means that students' diction = very good. Therefore, overall learning to write poetry, students get a score of 88.75 with the predicate Very Good.

Keywords: Media, YouTube, Accounts Catatan Khoirul Triann, Poetry Writing Skills.

(7)

iii KATA PENGANTAR

Puji serta syukur ke hadirat Allah Swt. berkat rahmat dan segala nikmat dari-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Salawat dan salam semoga dicurahkan kepada junjungan nabi besar Muhammad saw.

sebagai suri tauladan bagi kita semua.

Skripsi ini disusun sebagai persyaratan untuk menyelesaikan studi S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul “Penerapan Media YouTube Akun Catatan Khoirul Triann dalam Keterampilan Menulis Puisi pada Siswa Kelas X SMA Waskito Tahun Pelajaran 2020/2021”.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Sururin, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Makyun Subuki, M.Hum. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Novi Diah Haryanti, M.Pd. selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Dr. Hindun, M.Pd. Dosen pembimbing yang sangat baik dan telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, dan dukungan dengan penuh kesabaran selama penyusunan skripsi hingga selesai.

5. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Kepala Perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan seluruh staf dan jajarannya.

7. Kepala sekolah, guru, dan murid sekolah SMA Waskito Kota Tangerang Selatan.

8. Teristimewa untuk Ibu Suryanih dan Bapak Warta yang tidak henti mendoakan dan mendukung anaknya untuk mencapai sukses.

9. Terima kasih untuk keluarga besar H. Ali dan H. Lihin atas dukungannya

(8)

iv

10. Terima kasih juga untuk Melissa yang telah mendukung dan memberikan motivasi dalam pengerjaan skripsi ini.

11. Terima kasih kepada grup Putra Revolusi (Arief, Hendi, Ega, Yudi Farhan, Fahrin, Ponco, Rangga).

12. Terima kasih juga kepada grup “cewe-cewe” hitz B Ceria.

13. Seluruh keluarga B Ceria 2017 Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

14. Seluruh teman, kerabat, sahabat semua yang telah membantu dan mendukung dalam penulisan skripsi ini.

Tangerang Selatan, 2021

Penulis

(9)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Pembatasan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II LANDASAN TEORETIS... 6

A. Media Pembelajaran... 6

B. Media Sosial ... 13

C. YouTube ... 15

D. Keterampilan Menulis ... 19

E. Puisi... 22

F. Penelitian yang Relevan ... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31

A. Waktu dan Tempat ... 31

B. Fokus Penelitian... 31

(10)

vi

C. Metode Penelitian ... 32

D. Teknik Pengumpulan Data ... 33

E. Teknik Pengolahan Data ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 51

A. Deskripsi Sekolah ... 51

B. Analisis Data Penelitian ... 53

BAB V PENUTUP ...105

A. Simpulan ...105

B. Saran ...105

DAFTAR PUSTAKA ...107 LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(11)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Halaman awal channel akun “Catatan Khoirul Triann” ... 18 Gambar 2.2 Daftar video yang terdapat di channel akun “Catatan Khoirul Triann” ... 18 Gambar 3.1 Halaman Google Form ... 37

(12)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Pertanyaan Angket ... 34

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Penilaian Menulis Puisi Siswa ... 46

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kriteria Penilaian Menulis Puisi Siswa ... 47

Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Keterampilan Menulis Puisi Siswa ... 48

Tabel 4.1 Data Hasil Penilaian Tes Keterampilan Menulis Puisi ... 102

(13)

ix DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Permohonan Bimbingan

Lampiran 2 : Surat Permohonan Penelitian

Lampiran 3 : Surat Balasan Penelitian

Lampiran 4 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Lampiran 5 : Tangkapan Layar Angket Siswa

Lampiran 6 : Dokumentasi Kegiatan Belajar Mengajar

Lampiran 7 : Lembar Uji Referensi

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Modernisasi besar-besaran di segala bidang kehidupan banyak membawa dampak terhadap kehidupan manusia. Dampak tersebut dapat dirasakan bersama- sama baik dampak yang bersifat positif ataupun negatif. Dampak positif dari modernisasi terutama dapat memudahkan kehidupan manusia di segala bidang, seperti pada bidang teknologi dan pengetahuan. Sedangkan dampak negatifnya dapat dilihat kepada seseorang yang tidak bijak dalam memanfaatkan kemajuan pada segala bidang, terutama di bidang teknologi.

Pengetahuan dan teknologi berkembang begitu pesatnya. Semua kalangan bisa untuk mengaksesnya, dari anak-anak sampai orang tua bisa menggunakan teknologi, namun orang tua tidak sepenuhnya bisa mengoperasikannya, tidak seperti kalangan generasi milenial saat ini yang serba bisa menggunakan aplikasi apapun. Aplikasi yang banyak diketahui orang sekarang ini yaitu YouTube. Pada zaman sekarang, orang tua lebih memilih untuk memberi anak gawai dibandingkan dengan memberi anak buku untuk membacanya. Hal tersebut disebabkan oleh sebagian orang tua sekarang tidak mau terlalu repot untuk mengajarkan langsung berbagai pengetahuan kepada anak-anak. Padahal, pada aplikasi-aplikasi di gawai tersebut tidak hanya berisi nilai-nilai positif, melainkan banyak negatifnya jika seseorang tidak bijak dalam menggunakannya.

Kehadiran teknologi pada dasarnya sangat membantu untuk semua kalangan, seperti pada media sosial. Pada media sosial tersebut terdapat berbagai macam informasi. Informasi atau konten yang ada di dalam media sosial tidak semuanya mengandung unsur kebenaran melainkan terdapat banyak informasi bohong (hoax). Media sosial seperti YouTube sangat berpengaruh kepada guru untuk memudahkan memberi bahan ajar. Khususnya kepada siswa SMA atau anak milenial.

Dalam penerapan media pembelajaran di lingkungan sekolah haruslah sesuai dengan karakteristik lingkungan sekolah. Hal tersebut dilakukan untuk

(15)

2

memudahkan siswa dalam mengikuti perkembangan zaman. Seperti yang dikatakan oleh sahabat Rasulullah Ali bin Abi Thalib “Didiklah anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup bukan di zamanmu” dengan demikian, perkataan tersebut dapat disimpulkan bahwa kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan sekarang ini menuntut para pendidik untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menerapkan media pembelajaran yang baik dan sesuai dengan zamannya.

Pendidik atau guru masih banyak yang masih menggunakan media pembelajaran lama, dengan alasan takut anak didiknya tidak bisa mengoprasikan media pembelajaran yang menggunakan teknologi. Tanpa dipungkiri bahwa anak-anak zaman sekarang atau anak milenial lebih pandai dan ahli dalam menggunakan teknologi, dan guru dituntut dapat mengikuti perkembangan zaman supaya siswa tidak bosan dalam proses belajar mengajar.

Pembelajaran bahasa Indonesia menuntut siswa untuk dapat menguasai berbagai macam keterampilan, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan. Seperti ketika seseorang yang mampu menyimak dengan baik maka orang tersebut mampu berbicara dengan baik juga. Begitu pun halnya dengan menulis dan membaca. Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan pembelajaran yang sangat membosankan, ketika pendidik tidak mampu menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan lingkungan sekolah.

Ketika media yang digunakan masih dengan media lama dan tidak mengikuti perkembangan zaman, siswa akan sulit untuk memahami dan menemukan ide dalam proses belajar.

Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang paling akhir setelah menyimak, berbicara, dan membaca. Seseorang dapat menulis jika seseorang tersebut mampu menyimak dan membaca dengan baik. Keterampilan menulis harus dilatih sejak dini, biasakan anak untuk menulis apa saja yang ada di pikiran mereka. Karena menulis sangat berguna di dalam kehidupan. Seperti yang dikatakan oleh Pramoedya Ananta Toer “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.

Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

(16)

3

Penulis sangat tertarik dengan media YouTube, karena YouTube mampu membius masyarakat dengan cepat untuk menggunakannya. Entah untuk hanya sekadar hiburan, belajar, bahkan sampai untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Selain itu, media YouTube juga bisa dimanfaatkan untuk bahan ajar siswa. Media YouTube ini juga merupakan penggabungan dua media, yaitu media audio dan media visual. Penulis tertarik pada satu akun, yaitu akun “Catatan Khorul Triann” di media YouTube tersebut, karena YouTuber tersebut mampu menulis puisi dengan sangat baik dengan menggunakan kata-kata yang indah. Hal tersebut memberikan bukti bahwa banyak sekali yang suka terhadap puisi yang dibuat oleh Khoirul Triann sampai mendapatkan 249 ribu subscriber/pengikut.

Penulis akan menggunakan media YouTube dengan akun Khoirul Triann sebagai bahan ajar dalam keterampilan siswa dalam menulis puisi. Penulis menggunakan media YouTube karena media tersebut digunakan oleh semua kalangan dan sangat mudah untuk diakses.

Siswa akan mudah terangsang untuk terampil dalam menemukan ide untuk menulis puisi. Siswa tidak akan merasa bosan, karena siswa dituntut untuk menyimak dan melihat apa yang ada di YouTube tersebut lalu dituangkan dalam sebuah tulisan, yaitu puisi. Penulis sangat tertarik terhadap akun Catatan Khoirul Triann karena, akun tersebut sangat menarik dan selalu aktif dalam berkarya.

Seperti contohnya, akun “Catatan Khoirul Triann” selalu menulis atau membagikan hasil karya tulisnya pada setiap bulan dari Januari-Desember. Oleh karena itu, penulisan skripsi ini berjudul “Penerapan Media YouTube Akun Catatan Khoirul Triann dalam Keterampilan Menulis Puisi pada Siswa Kelas X SMA Waskito Tahun Pelajaran 2020/2021”

B. Pembatasan Masalah

Berdasarkan dari rumusan masalah, penulis hanya membatasi masalah pada keterampilan menulis siswa dengan menggunakan aplikasi YouTube dalam materi pelajaran menulis puisi yang bertemakan pandemi di kelas X MIPA semester genap SMA Waskito kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2. Siswa dan hasil belajarnya dijadikan penentu sebagai bahan pengamatan dan penulisan dalam penggunaan aplikasi belajar.

(17)

4

C. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dalam proses penulisan skripsi ini mencoba meidentifikasi permasalahan yang terkait dengan perkembangan saat ini.

1. Siswa sulit menemukan ide dalam menulis puisi.

2. Guru dituntut untuk memberikan media pembelajaran yang tepat untuk siswa.

3. Siswa sulit untuk menemukan ide dalam menulis puisi melalui YouTube.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan media platform Google From dan YouTube dalam keterampilan menulis puisi pada Siswa Kelas X SMA Waskito Tahun Pelajaran 2020/2021?

2. Bagaimana penerapan media YouTube Akun Catatan Khoirul Triann dalam pada Siswa Kelas X SMA Waskito Tahun Pelajaran 2020/2021?

3. Bagaimana keterampilan menulis puisi siswa dalam menggunakan media YouTube Akun Catatan Khoirul Triann dalam pada Siswa Kelas X SMA Waskito Tahun Pelajaran 2020/2021?

E. Tujuan Penulisan

Berdasarkan Batasan masalah di atas, maka tujuan penulisan ini adalah:

1. Mengetahui penerapan aplikasi YouTube sebagai media dalam keterampilan menulis puisi.

2. Melihat kompetensi siswa kelas X SMA Waskito tahun pelajaran 2020/2021 dalam menggunakan flatfrom Google Form yang disebarkan sebagai angket dalam keterampilan menulis puisi.

3. Mengetahui tepat atau tidaknya penggunaan media YouTube pada materi menulis puisi pada siswa kelas X semester genap MIPA SMA Waskito tahun pelajaran 2020/2021.

(18)

5

F. Manfaat Penulisan

Dari penulisan ini penulis berharap bermanfaat untuk:

1. Manfaat Teoretis

Hasil penulisan ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam memanfaatkan media teknologi yang semakin hari semakin berkembang, khususnya untuk media pembelajaran bahasa Indonesia.

2. Manfaat Praktis a) Bagi Guru

Penulisan ini bermanfaat bagi guru untuk menggunakan media pembelajaran yang berbasis teknologi.

b) Bagi Siswa

Siswa menjadi lebih mudah untuk menentukan ide membuat puisi, dan membuat siswa tertarik mengikuti pelajaran tersebut.

c) Bagi Sekolah

Penulisan ini bermanfaat bagi sekolah dengan mengikuti seiring berkembangnya zaman.

(19)

6 BAB II

LANDASAN TEORETIS A. Landasan Teori

1. Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.

Media adalah berbagai jenis kompnen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan dan merangsang siswa untuk belajar, seperti buku film, kaset, dan lain-lain.1

Ambuko Benson, Florence Odera dalam Joni Purwono menyatakan bahwa

“Media is expected to play a critical role in enhancing academic performance”. (Media diharapkan dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan prestasi akademik). Suranto dalam Joni Purwono menyatakan bahwa media adalah suatu sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari seorang komunikator kepada komunikan. Trini Prastati dalam Joni Purwono memberi makna media sebagai apa saja yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi ke penerima informasi. Sunday Taiwo dalam Joni Purwono Media used to supplement the teacher byenhancing his effectiveness in the classroom and media used to substitute the teacher through instructional media system (Media yang digunakan untuk melengkapi guru dengan meningkatkan keefektifitasannya dalam kelas dan media yang digunakan untuk menggantikan guru melalui sistem media pembelajaran).2

Selanjutnya, Arsyad dalam Dwita Wahyuni mengatakan pengajaran melalui media audio-visual adalah produksi dan penggunaan materi yang penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran serta tidak seluruhnya

1 Muhammad Ramli, Media dan Teknologi Pembelajaran, (Banjarmasin: Antasari Press, 2016), h.1.

2Joni Purwono, “Penggunaan Media Audio-Visual Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pacitan”, Jurnal Teknologi Pendidikan Dan Pembelajaran Vol.2, No.2, h 127 – 144, Edisi April 2014 (http://jurnal.fkip.uns.ac.id), h.128.

(20)

tergantung kepada pemahaman kata atau simbol-simbul yang serupa.3 Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan sarana yang sangat penting untuk menyampaikan, menyalurkan informasi yang sifatnya untuk meningkatkan dan mengefektifkan pada saat belajar mengajar dan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

2. Manfaat dan Fungsi Media Pembelajaran

Edgar Dale dalam Sigit Prasetyo mengungkapkan bahwa “Secara umum media memiliki kegunaan yaitu: memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis, mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indra, menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar, memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori & kinestetiknya, memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman & menimbulkan persepsi yang sama”.4

Pemanfaatan media pembelajaran sekarang semakin canggih, seiring dengan kecanggihan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehinga manfaatnya sangat dirasakan leh pelaksana pembelajaran, seperti dapat membantu dalam mempercepat penyampaian materi, mempermudah daya kepahaman siswa, dan lain-lain. secara lebih rinci manfaat penggunaan media pembelajaran adalah:5

a. Memberikan feedback untuk penyempurnaan pembelajaran yang telah berlangsung atau yang akan direncanakan.

b. Pokok bahasan bagi pebelajar yang lebih fungsional dan terasa manfaatnya bagi mereka.

c. Memberikan pengalaman pengayaan secara langsung kepada pebelajar terhadap apa yang telah disampaikan oleh pembelajar.

3 Dwita Wahyuni, dkk, “Penerapan Metode Pemetaan Pikiran dengan Media Audiovisual untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa”. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa 8 (7), 727-734, h. 3.

4Joni Purwono, Op.Cit., h,129.

5 Muhammad Ramli, Op.Cit., h.7.

(21)

d. Membiasakan pebelajar untuk lebih meyakinkan terhadap pembelajaran yang diajarkan, sehingga akan menimbulkan rasa hormat dan kagum terhadap pembelajar.

e. Perasaan pebelajar akan measa mendalam dalam dirinya dengan bertemunya konsep yang diajarkan pembelajar dengan yang didapatnya di luar sekolah.

f. Secara tidak langsung pebelajar membiasakan mengadakan studi komparasi terhadap materi yang diberikan guru dengan yang diperolehnya dari media pembelajaran di luar sekolah.

Hal-hal yang menarik dalam penggunaan media pembelajaran ini bagi guru adalah membantu dalam memberikan rangsangan yang sama kualitasnya kepada pebelajar dalam waktu yang sama. Kalau guru menyajikan pokok bahasannya dengan metode ceramah atau metode mengajar lainnya, mungkin akan diterima oleh pebelajar yang pengertian yang berbeda.6

3. Klasifikasi dan Jenis-Jenis Media Pelajaran

Mempelajari dan memahami banyaknya klasifikasi media pembelajaran yang dikemukakan oleh para ahli, yang mereka mempunyai sudut pandang masing-masing. Maka dapat dikemukakan klasifikasi media pembelajaran paling tidak ada lima macam, yaitu:7

a. Media tanpa proyeksi dua dimensi (hanya punya ukuran panjang dan lebar), seperti: gambar, bagan, grafik, poster, peta dasar dan sebagainya.

b. Media tanpa proyeksi tiga dimensi (punya ukuran panjang, lebar, dan tebal/tinggi, seperti: benda sebenarnya, model, boneka, dan sebagainya.

c. Media audio (media dengar), seperti: radio dan tape recorder),

d. Media dengan proyeksi (media yang diproyeksikan), seperti: film, slide, filmstrip, overhead proyektor, dan sebagainya.

e. Televisi (TV) dan Video Tape Recorder (VTR). TV adalah alat untuk melihat gambar dan mendengarkan suara dari jarak yang jauh. VTR adalah

6 Ibid., h.10.

7 Ibid., h.16.

(22)

alat untuk merekam, menyimpan, dan menampilkan kembali secara serempak suara dan gambar dari suatu objek.

Media pembelajaran merupakan media yang membantu pembelajar lebih mudah dalam melakukan proses belajar mengajar. Sudjana dan Rivai dalam Irsan mengemukakan jenis-jenis media pembelajaran seperti berikut:8

a) Media grafis seperti gambar, grafik, bagan atau diagram, poster, komik, dan lain-lain. Media grafik juga disebut media dua dimensi, yakni media yang mempunyai ukuran panjang dan lebar.

b) Media tiga dimensi yaitu dalam bentuk model seperti model padat, model penampang, model susun, model kerja, dan lain-lain.

c) Model proyeksi seperti slide, film strips, film, penggunaan OHP, dan lain- lain.

d) Pengunaan lingkungan sebagai media pengajaran.

4. Pengertian Media Audio Visual

Media Audio Visual adalah seperangkat media yang secara serentak dapat menampilkan gambar dan suara dalam waktu yang bersamaan, yang berisi pesan-pesan pembelajaran.9

Selanjutnya, masih diungkapkan oleh Muhammad Ramli tentang media pembelajaran sebagai berikut. Media pembelajaran ini mempunyai lebih dari satu komponen sehingga merupakan integrasi dari beberapa unsur sehingga dapat menampilkan suara dan gambar bergerak secara serentak telah direncanakan secara matang, sistematis dan logis sesuai dengan tujuan dan tingkat kesiapan siswa yang menerimanya.10 Winataputra dalam Rukayah menjelaskan, media audio visual yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video, film, slide suara, dan lain sebagainya.

“Audiovisual media technologies support the impartation of information between transmitter and receiver, and as they illustrate objective reality, they

8 Isran Rasyid Karo-Karo, Rohani, “Manfaat Media dalam Pembelajaran”, AXIOM: Vol. VII, No.

1, h.92.

9 Muhammad Ramli, Op.Cit., h. 85.

10 Ibid.

(23)

contribute to the learning process through representation.”11 Kalimat tersebut menjelaskan teknologi media audiovisual mendukung pemberian informasi antar pemberi dan penerima, dan ketika media audiovisual tersebut menggambarkan objek dengan nyata, maka teknologi media audiovisual tersebut sudah berkontribusi dalam proses pembelajaran melalui representasi.

Wang dan Cheung dalam Rukayah menjelaskan bahwa media audiovisual merupakan sebuah alat bantu audiovisual yang berarti bahan atau alat yang dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan kata yang diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap, dan ide. Untuk itu dapat dikatakan bahwa, media audiovisual merupakan media perantara atau penggunaan materi dan penerapannya melalui pandangan dan pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap12. Di dalam media audio visual dibagi menjadi dua kategori yaitu:13

a. Audio-visual diam yaitu: media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti: film bingkai suara, film rangkai suara, dan cetak suara.

b. Audio-visual gerak yaitu: media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti: film suara dan video-caset, televisi, OHP, dan komputer. Syaiful Bahri dalam Joni Purwono.

Berbeda dengan yang dikemukakan oleh Rather “Audio-Visual aids are thse instructional devices which are used in the clasrm to encourage learning and make it easier and interesting. The material like charts, maps, mdels, film strip, projectors radio, television etc called instructional aids14” ungkapan tersebut dapat dimaknai sebagai berikut, alat bantu audiovisual adalah perangkat intruksional yang digunakan di kelas untuk mendorong pembelajaran agar menjadi lebih mudah dan menarik. Bahan-bahan lainnya

11 Constantinos Nicolau, Maria Matsiola, George Kallris, “Technology-Enhanced Learning and Teaching Methodologies through Audiovisual Media”, www.mdpi.com/journal/education, (Educ.

Sci. 2019, 9, 196; doi: 10. 3390/educsci9030196), h.2.

12Rukayah, Abd. Hafid, dan Sidra Afriani Rachman, “Keefektifan Penggunaan Media

Audiovisual dalam Menulis Puisi Siswa Kelas V SD Negeri Nomor 10 Manurungnge Kecamatan Tanete Riattang Kabupaten Bone”, (ojs.umn.ac.id. 2017), h.125.

13 Joni Purwono, Op.Cit., h.130-131.

14 Saima Rasul, Qadir Buksh, Shazia Batool, “A study to analyze the effectiveness of audiovisual aids in teaching learning process at university level”, Procedia Social and Behavioral Sciences, 28 (2011), h. 79.

(24)

seperti grafik, peta, model, strip film, radio proyektor, televisi, dan lain-lain disebut alat bantu instruksional.

“Audio visual aids are effective tool that ”invest the past with an air of reality.”A.V aids provide the learners with realistic experience, which capture their attention and help in the understanding of the historical phenomena”15 Ungkapan tersebut dapat dimaknai sebagai berikut, Alat bantu audiovisual adalah perangkat yang menyajikan unit pengetahuan melalui pendengaran rangsangan visual yang bertujuan untuk membantu belajar.

Singh dalam Saima Rasul menjelaskan “They supplement the work of the teacher and help in the study of the text books. The great educationist Comenius has well said: The foundation of all learning consists in representing clearly to the senses and sensible objects so they can be appreciated easily16” Audiovisual mewujudkan pengetahuan agar dapat membantu dalam pembelajaran untuk pengalaman yang nyata. Audiovisual melengkapi pekerjaan guru dan membantu dalam mempelajari teks buku.

Pendidik hebat Comenius berkata dalam Singh, fondasi dari semua pembelajaran adalah merepresentasikannya dengan jelas indra dan objek sehingga pendidik dapat dihargai dengan mudah.

5. Manfaat dan Karakteristik Media Audio Visual

Media audiovisual menurut Saberan dalam Deden adalah sebagai alat untuk memperlancar komunikasi dan interaksi antara guru dengan siswa sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan efisien.

Beberapa karakteristik yang berhubungan dengan kelebihan dan keterbatasan media audio visual sebagai pembelajaran adalah:17

a. Kelebihan yang terdapat pada media audio visual

a) Dengan menggunakan video (disertai suara atau tidak), seseorang dapat menunjukkan kembali gerakan tertentu. Gerak yang ditunjukkan itu dapat berupa rangsangan yang serasi, atau berupa respons yang diharapkan dan siswa.

15 Ibid.

16 Ibid.

17 Muhammad Ramli, Op.Cit., h. 87.

(25)

b) Dengan video, penampilan siswa dapat segera dilihat kembali untuk dikritik atau dievaluasi. Caranya adalah dengan merekam jalannya kegiatan yang terpilih.

c) Dengan menggunakan efek tertentu dapat diperkokoh baik proses belajar maupun nilai hiburan dari penyajian tersebut.

d) Seseorang akan mendapatkan isi dan susunan yang utuh dari materi pelajaran/latihan, yang digunakan secara interaktif dengan buku kerja, buku petunjuk, alat atau benda lain yang biasanya untuk di lapangan.

Informasi yang dapat disajikan secara serentak pada waktu yang sama di lokasi (kelas) yang berbeda, dan dengan jumlah penonton atau peserta yang tidak terbatas, dengan menempatkan monitor (pesawat televisi) di kelas-kelas.

e) Suatu kegiatan belajar mandiri di mana siswa belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing dapat dirancang. Rancangan kegiatan yang mandiri ini biasanya dilengkapi atau dikombinasikan dengan bantuan komputer atau bahan cetakan.18

b. Keterbatasan yang terdapat pada media audio visual

a) Ketika akan digunakan, peralatan video tentu harus sudah tersedia di tempat penggunaan.

b) Menyusun naskah atau skenario video bukanlah pekerjaan yang mudah dan menyita waktu.

c) Biaya prduksi video sangat tinggi dan hanya sedikit orang yang mampu mengerjakannya.

d) Apabila gambar pada video ditransfer ke film hasilnya jelek.

e) Layar monitor yang kecil akan membatasi jumlah penonton, kecuali jaringan monitor dan sistem proyeksi video diperbanyak.

f) Jumlah huruf pada grafis untuk video terbatas, yakni separuh dari jumlah huruf grafis untuk film/gambar di-am.

g) Bila anda menggunakan grafis yang berwarna pada TV hitam putih haruslah berhati-hati sekali.

(26)

h) Perubahan yang pesat dalam teknlogi menyebabkan keterbatasan sistem video menjadi masalah yang berkelanjutan.19

6. Langkah-Langkah Penggunaan Media Audio-Visual dalam Pembelajaran

Dalam implementasinya ketika pembelajaran, langkah-langkah penggunaan media audio-visual jika jauh berbeda dengan media audio, yaitu:20

a. Langkah persiapan

a) Persiapan dalam merencanakan, seperti berkonsultasi para ahli.

b) Berikan pengarahan, khusus terhadap ide-ide yang sulit bagi siswa yang akan dikemukaan dalam materi.

c) Perhitungan kelompk sasaran.

d) Usahakan sasaran harus dalam keadaan siap.

e) Periksa peralatan yang akan digunakan.

b. Langkah penyajian

a) Sajikan dalam waktu yang tepat dengan kebiasaan atau cara mendengarkan.

b) Atur situasi ruangan, sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pembelajaran.

c) Brikan semangat untuk mulai mendengarkan dan mulai konsentrasi terhadap permasalahan yang akan dihadapi.

c. Tindak Lanjut

Merupakan langkah untuk melakukan koreksi dan perbaikan secara menyeluruh terhadap kegiatan, baik yang berhubungan dengan langkah persiapan maupun kegiatan yang terdapat dalam langkah penyajian.

B. Media Sosial

Media sosial (sering disalahtuliskan sebagai sosial media) adalah sebuah media daring, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi blog, jejaring sosial, wiki, forum, dan dunia virtual. Media sosial teknologi mengambil berbagai bentuk termasuk majalah,

19 Muhammad Ramli, Ibid., h. 88.

20 Ibid., h. 91.

(27)

forum internet, weblog, blog sosial, microblogging, wiki, podcast, foto atau gambar, video, peringkat dan bookmark sosial.21

Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Pendapat lain mengatakan bahwa media sosial adalah media online yang mendukung interaksi sosial dan media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif.22

Masih dijelaskan oleh Jain Rahman dalam artikelnya bahwa Media Sosial (Social Media) adalah saluran atau sarana pergaulan sosial secara online di dunia maya (internet). Para pengguna (user) media sosial berkomunikasi, berinteraksi, saling kirim pesan, dan saling berbagi (sharing), dan membangun jaringan (networking). Jika kita mencari definisi media sosial di mesin pencari Google, dengan mengetikkan kata kunci "social media meaning", maka Google menampilkan pengertian media sosial sebagai "websites and applications used for social networking" website dan aplikasi yang digunakan untuk jejaring sosial.23

Sementara itu, Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai "sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content".24

1. Ciri-Ciri Media Sosial

Media sosial mempunyai ciri-ciri, yaitu sebagai berikut:

a. Pesan yang disampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa keberbagai banyak orang contohnya pesan melalui SMS ataupun internet

21 Elvi Susanti, Keterampilan Menyimak, (Depok: Raja Grafindo Persada, 2019), h.82-83.

22 Jain Rahman, Pengaruh Media Sosial Bagi Proses Belajar Siswa,

https://kalsel.kemenag.go.id/files/file/artikelprakom/15162891659956.pdf. Diakses pada 2 Agustus 2021.

23Ibid.

24Ibid.

(28)

b. Kualitas distribusi pesan melalui media sosial memiliki berbagai variasi yang tinggi, mulai dari kualitas yang sangat rendah hingga kualitas yang sangat tinggi tergantung pada konten.

c. Pesan yang disampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu “Gatekeeper”

d. Pesan yang disampaikan cenderung lebih cepat dibanding media lainnya e. Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi.25

2. Jenis-Jenis Media Sosial

Ada beberapa jenis media sosial yang sering digunakan oleh orang-orang untuk hanya sekedar hiburan, alat komunikasi, mengungkapkan perasaannya, dan lain sebagainya. Jain Rahman menyebutkan ada beberapa Media sosial yang populer digunakan di Indonesia antara lain:

a. Facebook b. Twitter c. YouTube d. Blog

e. Google Plus.26

3. Peran dan Manfaat Media Sosial

Peran media sosial pada zaman sekarang sangatlah berpengaruh di dalam kehidupan. Media sosial pada saat ini banyak digunakan oleh semua kalangan, baik anak-anak, remaja, hingga orang tua. Selain itu, media sosial juga memberikan banyak manfaat di dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya sebagai alat komunikasi, alat promosi, pembelajaran, dan lain sebagainya.

C. YouTube

YouTube adalah sebuah situs web video sharing (berbagi video) yang populer dimana para pengguna dapat memuat, menonton, dan berbagi klip video secara gratis. Didirikan pada bulan Februari 2005 oleh tiga orang mantan karyawan PayPal, yaitu Chad Hurley, Steve Chen dan Jawed Karim.27 Menurut penjelasan Terantino dalam Bethany “YouTube was launched in 2005 as a place

25 Ibid.

26 Ibid.

27 Faiqah, Fatty, Muh. Nadjib, dan Andi Subhan Amir, “YouTube Sebagai Sarana

KomunikasiBagi Komunitas Makasarvidgram”, Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. 5 No.2 Juli - Desember 2016, h.259.

(29)

where individuals could record and share their own videos without cost”28 YouTube dibentuk tahun 2005 sebagai tempat di mana setiap orang bias merekam dan mempublikasikan video mereka tanpa harus membayar.

Salah satu layanan dari Google ini memfasilitasi penggunanya untuk mengupload video dan bisa diakses oleh pengguna yang lain dari seluruh dunia secara gratis. Bisa dikatakan YouTube adalah database video yang paling populer di dunia internet, atau bahkan mungkin yang paling lengkap dan variatif.

Pada awalnya YouTube memang bukan dikembangkan oleh Google, kemudian Google mengakuisinya dan menggabungkannya dengan layanan-layanan Google lainnya.29 YouTube kini telah menjadi berbagai macam kebutuhan dari penggunanya, fitur-fitur yang ditawarkan dengan kemajuan teknologi YouTube saat ini sangat membantu dari berbagai aspek kebutuhan yang dibutuhkan sang pengguna.30

Sebagai perbandingan DeCesare menjelaskan dalam Faqiah sebagai berikut, YouTube dan Vimeo adalah sumber daya yang sangat baik untuk video online. Situs ini sangat berbeda dalam penawaran mereka untuk pengguna upload. Panjang video, penonton, dan alat-alat yang tersedia bervariasi.

"Streaming Resources Video untuk Pengajaran, Learning, dan Penelitian," akan juga mencakup beberapa sangat baik akses terbuka, seluruh negara bagian, dan inisiatif video online kelembagaan, serta interdisipliner situs dengan koleksi video online besar dalam berbagai kategori dan topik.31

Fleck menjelaskan “Such social media sites allow people to share and generate information with the rest of the word. The website “YouTube” is one source of social media that has grown in popularity over the past five years, including its use in the classroom as an educational tool32.” Banyak situs media sosial yang mengizinkan orang-orang untuk berbagi dan menghasilkan informasi ke seluruh dunia. Situs YouTube menjadi salah satu sumber di sosial media yang

28 Bethany K.B Fleck, dkk, “YouTube in the Classroom: Helpful Tips and Student Perceptions”, The Journal of Effective Teaching, Vol. 14, No.3, 2014, h. 22.

29 Ibid., h.259-260.

30 Ibid., h.260.

31 Ibid.

32 Bethany K.B Fleck, Op.Cit., h. 22.

(30)

dapat berkembang pesat dalam lima tahun, YouTube juga digunakan di dalam kelas sebagai sarana Pendidikan.

YouTube adalah media sosial yang paling banyak diminati masyarakat dewasa ini. Popularitasnya diproyeksikan akan terus meningkat seiring dengan jumlah pengguna. Sebelumnya, YouTube mencatat jumlah penonton bulanan terdaftar (logged-in monthly users) sebesar 1,5 miliar pada pertengahan 2017.

(https://tekno.kompas.com/read/2018/05/0 4/14250087/berapa-banyak-orang- yangmenonton-YouTube-setiap-harinya-.). Bahkan, lembaga riset pasar Statista memprediksi bahwa jumlah penggunanya akan mencapai angka 1,8 miliyar orang pada tahun 2021 nanti.33

Meningkatnya popularitas YouTube didorong oleh meningkatnya nilai guna platform berbagi video pada situs tersebut bagi para penggunanya. Pada tanggal 9 Mei 2018, Google mewakili YouTube menyampaikan hasil riset yang dilaksanakan bersama Kantar TNS. Riset tersebut mempelajari penggunaan YouTube di Indonesia.34

Media Sosial YouTube adalah salah satu bukti nyata perkembangan teknologi di dunia. Di dalam situs YouTube memuat berbagai macam video.

Video yang terdapat di dalam YouTube dapat diakses oleh siapa saja dari kalangan apa saja kapanpun dan di manapun.

Dalam penggunaannya YouTube dapat memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positif dari YouTube adalah bisa menjadi sarana hiburan, ladang informasi, atau bahkan bisa menjadi ladang uang. Banyak orang yang menggunakan YouTube untuk sarana hiburan, karena di dalamnya terdapat berbagai macam video yang unik dan menghibur. Bagi para pelajar dan pengajar, YouTube juga bisa menjadi sarana untuk mencari sebuah informasi yang berguna untuk menunjang sarana pembelajaran. Banyak artis tidak hanya di Indonesia tetapi di belahan dunia, YouTube telah menjadi ladang uang bagi mereka yang dibayar dari perusahaan YouTube tersebut.

33Haryadi Mujianto, “Pemanfaatan YouTube sebagai Media Ajar dalam Meningkatkan Minat dan Motivasi Belajar”, Jurnal Komunikasi Hasil Pemikiran dan Penelitian Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Garut P-ISSN: 2461-0836; E-ISSN: 2580-538X, h. 136.

34Ibid.

(31)

Dampak negatif yang ditimbulkan akibat tidak bisa memanfaatkannya dengan baik, pengguna atau pengakses YouTube dapat membuatnya kecanduan.

Dalam YouTube juga terdapat berbagai macam video yang jika ditonton secara kecanduan akan menimbulkan banyak kerugian, dari waktu, kesehatan, dan yang lainnya. Dalam situs ini juga terdapat banyak sekali tontonan dari yang sifatnya menuntun sampai dengan yang merusak. Maka bijaklah dalam menggunakan situs YouTube ini.

1. Profil Akun YouTube “Catatan Khoirul Triann”

Channel YouTube “Catatan Khoirul Triann” merupakan channel YouTube yang berisi konten-konten puisi yang dikemas menggunakan bahasa yang indah dan sederhana namun menarik. Terbukti dari jumlah penonton yang melihat video tersebut sejak dibuatnya channel YouTube “Catatan Khoirul Triann” pada 20 Agustus 2014 sampai sekarang mencapai 28.864.375 kali ditonton.

Gambar 2.1 halaman awal channel akun “Catatan Khoirul Triann”

Gambar 2.2 daftar video yang terdapat di channel akun “Catatan Khoirul Triann”

(32)

D. Keterampilan Menulis

1. Pengertian Keterampilan Menulis

Keterampilan menulis atau dengan sebutan menulis merupakan suatu bentuk keterampilan berbahasa di samping tiga keterampilan yang lain, yaitu keterampilan mendengarkan (menyimak), keterampilan berbicara dan keterampilan membaca. Keempat keterampilan itu pada dasarnya merupakan satu kesatuan atau catur tunggal Tarigan dalam Mohammad Siddik.35

Menulis merupakan salah satu aspek dari keterampilan berbahasa.

Selanjutnya Tarigan menjelaskan dalam Mohammad Siddik “menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut, kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu.”36

Mohammad Sidiq menjelaskan “Menulis berarti melahirkan atau mengungkapkan pikiran atau perasaan melalui suatu lambang (tulisan). Tentu saja segala lambang (tulisan) yang dipakai haruslah merupakan hasil kesepakatan para pemakai bahasa yang satu dan lainnya saling memahami.

Apabila seseorang diminta untuk menulis maka berarti ia akan mengungkapkan pikiran dan/atau perasaannya ke dalam bentuk tulisan. Jadi menulis itu berarti melakukan hubungan dengan tulisan.”37 Dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan hasil dari sebuah pemikiran seseorang yang diungkapkan dengan bentuk tulisan yang sudah disepakati bersama sesuai dengan bahasa masing- masing.

2. Tujuan Menulis

Secara garis besar, penulis dengan tulisannya berupaya untuk memberikan atau menyampaikan segala bentuk dan macam informasi kepada pembaca.

Tentu saja penulis dengan karyanya itu berharap agar pembaca menerima semua yang diungkapkannya sebagai masukan yang berharga. Di sini ada semacam unsur memengaruhi dari penulis kepada pembaca. Bila tujuan

35 Mohammad Siddik, Dasar-Dasar Menulis dengan Penerapannya, (Malang: Tunggal Mandiri Publishing, 2016), h. 2.

36 Ibid., h.5.

37 Dalman, Op.Cit., h. 3-4.

(33)

penulis tercapai, maka dengan sendirinya pembaca telah merasa mendapatkan sesuatu dari penulis.38

Tujuan menulis tidak bisa dipisahkan dengan tujuan penulis. Penulis mengharapkan apa yang telah di pikiran lalu diungkapkannya melalui tulisan tersebut hasilnya dapat diterima dengan baik oleh pembaca.

3. Menulis Merupakan Komunikasi Tertulis

Dengan kegiatan menulis ini, sungguh memperluas jangkauan komunikasi antara penulis dengan pembaca yang bukan saja untuk satu masa dengan penulis, tetapi bisa berlanjut untuk lapisan pembaca yang akan datang.

Artinya, dengan tulisan yang disusun oleh penulis seorang penulis, maka ia akan bermanfaat bagi generasi sesudahnya. Melalui karya tulis tentu akan melestarikan segala khazanah ilmu pengetahuan yang dimiliki seseorang. Kita ambil contoh, betapa hebat dan beruntung nya Buya Hamka, sebagai ulama, budayawan, pujangga, dan sekaligus pengarang, sehingga kebesaran beliau akan terasa. Hamka banyak menulis buku yang berhubungan dengan agama, kehidupan, sastra dan budaya. Rupanya Hamka mempunyai keistimewaan khusus, beliau lancar dan menarik bila berbicara serta pandai pula mengarang.39

Menulis merupakan suatu kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan (informasi) secara tertulis kepada pihak lain dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Aktivitas menulis melibatkan beberapa unsur, yaitu: penulis sebagai penyampaian pesan, isi tulisan, saluran atau media, dan pembaca.40

Supriadi mengatakan menulis merupakan suatu prses kreatif yang banyak melibatkan cara berfikir divergen (menyebar) daripada konvergen (memusat).

Menulis merupakan proses penyampaian informasi secara tertulis berupa hasil kreativitas penulisnyadengan menggunakan cara berpikir yang kreatif, tidak monoton dan tidak terpusat pada satu pemecahan masalah saja. Penulis dapat

38 Ibid, h. 3-4.

39 Ibid.

40 Dalman, Keterampilan Menulis, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2016), h. 3.

(34)

menghasilkan berbagai bentuk dan warna tulisan secara kreatif sesuai dengan tujuan dan sasaran tulisannya.41

Menulis dalam prosesnya akan menggunakan kedua belahan tak. Menulis adalah sebuah proses mengait-ngaitkan antara kata, kalimat, paragraf maupun antara bab secara logis agar dapat dipahami. Proses ini mendorong seorang penulis harus berpikir secara sitematis dan lgis sekaligus kreatif.

4. Langkah-langkah Dasar Menulis

Terdapat beberapa langkah-langkah dasar menulis, di antaranya:

a. Penentuan tema dan judul

Gorys Keraf menjelaskan bahwa memberikan suatu batasan singkat tentang tema, yaitu suatu amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia susunan Poerwardarminta yang diolah kembali oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa disebutkan bahwa arti kata tema, antara lain adalah pokok pikiran atau dasar cerita (yang dipercakapkan, yang dipakai sebagai dasar mengarang).

b. Perumusan masalah dan pembatasan masalah

Perumusan masalah berarti suatu penjelasan tentang hal yang dikarang.

Hal itu biasa dilakukan dengan menjelaskan bentuk pengungkapan yang ada pada judul. Sedangkan, pembatasan masalah adalah hal yang mendasar bagi karangan karena dari situ pengarang dapat meyakinkan pembaca bahwa hal yang sudah dibatasi itulah yang akan dibicarakannya.

c. Penetapan Metode Penulisan dan Tujuan Penulisan

Metode penulisan merupakan cara yang ditempuh penulis dalam membuat suatu karangan. Pada dasarnya metode penulisan ada dua, yakni: 1) metode kepustakaan, dan 2) metode observasi. Metode kepustakaan dilakukan dengan cara mempelajari berbagai buku atau bahan bacaan yang dianggap relevan dengan masalah yang dikarang. Metode observasi dilakukan dengan cara terjun langsung ke lapangan untuk mengadakan pengamatan. Tujuan penulisan merupakan kehendak yang ingin dicapai sehubungan dengan pembuatan suatu karangan.

41 Ibid, h. 5.

(35)

d. Kerangka karangan

Gorys Keraf mengatakan bahwa yang dimaksud dengan kerangka karangan adalah suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan digarap. Kerangka karangan juga biasa disebut “outline”

e. Penataan karangan42

Penataan karangan merupakan upaya meninjau kembali hal yang telah penulis cantumkan dan yang penulis kembangkan dalam kerangka karangan.

E. Puisi

1. Pengertian Puisi

Secara etimologis puisi berasal dari bahasa Yunani yaitu poites, yang berarti pembangun, pembentuk dan pembuat. Sementara menurut bahasa Latin yaitu poeta, artinya membangun, menyebabkan, menimbulkan dan menyair.

Shahnon Ahmad dalam Pradopo mengutarakan bahwa puisi adalah bentuk pemikiran manusia dengan unsur berupa emosi, imajinasi, ide, nada, irama, kesan, pancaindra, susunan kata, kepadatan, dan perasaan yang bercampur- baur.43

Puisi adalah bentuk kesusastraan yang paling tua. Karya-karya besar di dunia yang bersifat monumental ditulis dalam bentuk puisi. Puisi tidak hanya dipergunakan untuk penulisan karya-karya besar, namun ternyata puisi juga sangat erat kaitannya dalam kehidupan sehari-hari. Dunia telah diperindah dengan adanya puisi.44

Somad menjelaskan dalam Sulkifli bahwa puisi merupakan media ekspresi penyair dalam menuangkan gagasan atau ide. Lebih dalam lagi, puisi menjadi ungkapan terdalam kegelisahan hati penyair dalam menyikapi suatu peristiwa.

Biasanya dalam sebuah karya, dalam hal ini puisi dapat mencerminkan rekaman peristiwa yang terjadi pada suatu masa tertentu.45

Sementara Kosasih dalam Sulkifli mengatakan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata indah dan kaya makna. Keindahan

42 Mohammad Siddik, Op.Cit., h.7-23.

43Elvi Susanti, Keterampilan Berbicara, (Depok: PT. RajaGrafindo Persada), h.71.

44 Herman J. Waluyo, Teori dan Apresiasi Puisi, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 1987), h. 1.

45 Sulkifli dan Marwati, “Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VIII SMP Negeri Satu Atap 3 Langgikima Kabupaten Konawe Utara”, Jurnal Bahasa Vol. 1, No. 1, Maret 2016, h. 4.

(36)

sebuah puisi disebabkan oleh diksi, majas, rima dan irama yang terkandung dalam puisi disebabkan oleh pemadatan segala unsur bahasa.46 Dalam kamus besar Bahasa Indonesia puisi diartikan sebagai ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, mantra, rima, serta penyusunan larik dan bait.47

Puisi adalah salah satu bentuk kesusastraan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa yakni dengan mengkosentrasikan struktur fisik dan struktur batinnya. Puisi terdiri atas dua unsur pokok yakni struktur fisik dan struktur batin. Kedua bagian itu terdiri atas unsur-unsur yang saling mengikat keterjalinan dan semua unsur itu membentuk totalitas makna yang utuh.48

Struktur batin puisi terdiri atas: tema, nada, perasaan, dan amanat;

sedangkan stuktur fisik puisi terdiri atas: diksi, pengimajian, kata kongkret, majas, versifikasi, dan tipografi puisi. Majas terdiri atas lambang dan kiasan, sedangkan versifikasi terdiri atas: rima, ritma, dan metrum.49

2. Jenis-Jenis Puisi

Puisi dibedakan ke dalam dua jenis, yakni puisi berdasarkan zaman dan berdasarkan sudut pandang penulis puisi.50

a) Berdasarkan Zaman a) Puisi Lama

Puisi lama dikenal pada masa Melayu lama, puisi-puisi dengan aturan atau kaidah penulisan yang kuat begitu nampak pada puisi lama.

b) Puisi Baru

Puisi baru adalah puisi yang sedikit mengabaikan aturan-aturan baku sebuah puisi, dengan kata lain bentuk puisi baru lebih bebas dalam perwajahannya.

b) Bedasarkan Sudut Pandang dan Orientasinya a) Puisi Lirik

46 Ibid.

47 Ibid.

48 Herman J Waluyo, Op.Cit., h29.

49 Ibid., h. 28.

50 Elvi Susanti, Op.Cit, h. 75.

(37)

Puisi lirik adalah puisi yang mengutamakan perasaan atau gambaran hati, pengalaman, perenungan, dan penghayatan yang bersifat individual dan subjektif seorang penyairnya.

b) Puisi Simbolik

Semua teks sastra pada dasarnya memang bersifat simbolis. Tapi, dalam definisi ini kaitannyadalam seni baca puisi, puisi simbolik lebih dimaksudkan sebagai bentuk puisi yang bersifat abstrak. Jenis puisi ini banyak mengandung kata, baris kalimat, dan bait yang sukar dipahami arti dan maknanya.

c) Puisi Naratif

Puisi naratif adalah puisi yang berbentuk tuturan, cerita, atau kisah yang disampaikan penyairnya.

d) Puisi Dramatik

Puisi jenis ini seolah menampilkan sebuah naskah di dalamnya. Puisi ini ditulis dengan teknik tertentu untuk mencapai keindahan audio dan visual saat puisi ini disampaikan.

c) Berdasarkan Isi dan Tema Puisi a) Puisi Pamflet

Puisi jenis ini sering disamakan dengan puisi sosial, namun makna sosial dianggap memiliki konotasi yang terlalu luas, dan pada dasarnya setiap puisi memang mengandung unsur sosial. Puisi ini berisikan kritik-kritik terhadap sebuah otoritas dan mampu mewakili suara rakyat pada tujuan puisi ini.

b) Puisi Feminis

Puisi ini cenderung membahas atau menyuarakan masalah kesetaraan gender, penindasan, dan ketidakadilan sistem budaya terhadap kaum perempuan.

c) Puisi Religius

Puisi ini memiliki kecenderungan untuk mendekatkan diri dengan Tuhan gaib di luar alam semesta, sehingga dikategorikan sebagai puisi religius. Puisi ini menekankan eksistensi Tuhan dalam kehidupan manusia.

d) Puisi Humor

(38)

Puisi yang diciptakan untuk menghibur hati penyair maupun pembaca dan pendengar puisi tersebut. puisi ini berisi gurauan mendalam pada setiap unsurnya.51

3. Menulis Puisi

Menulis puisi sebagai sebuah proses kreatif, tetap harus memperhatikan pembentuk puisi. Hal tersebut juga dikuatkan oleh Waluyo dalam Yuli Nurrahmawati yang menyebutkan bahwa seseorang yang hendak menulis puisi harus memperhatikan ciri-ciri kebahasaan puisi. Adapun ciri-ciri kebahasaan puisi adalah sebagai berikut.52

a. Pemadatan makna

Puisi bukan merupakan deretan kata-kata yang membentuk kalimat dan alinea, tetapi membentuk larik dan bait yang sama sekali berbeda hakikatnya dengan kalimat, karena larik memiliki makna yang lebih luas dari kalimat.

b. Pemilihan kata

Faktor yang dipertimbangkan dalam memilih kata adalah (1) makna kias (bukan makna sebenarnya); (2) lambang (penggantian suatu hal atau benda dengan hal atau benda lain); (3) persamaan bunyi atau rima.

c. Kata konkret, dalam arti atau sudut pandang pembaca.

d. Pengimajinasian

Kata atau susunan kata yang dapat memperjelas atau memperkonkret apa yang dinyatakan oleh penyair.

e. Irama

Berhubungan dengan pengulangan bunyi, kata, frasa, dan kalimat. Irama dapat juga berarti pegantian keras-lembut, tinggi-rendah, atau panjang-pendek kata secara berulang-ulang dengan tujuan menciptakan gelombang yang memperindah puisi.

f. Tata wajah, tata wajah membentuk gambar yang mewakili maksud tertentu.

51 Elvi Susanti, Ibidt, h. 77.

52 Yuli Nurrahmawati, “Keefektifan Pembelajaran Menulis Puisi Dengan Model Experiential Learning Berbantuan Video Bagi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Sentolo, Kulon Progo”, (Skripsi Universitas Negreri Yogyakarta, 2013), h.13.

(39)

Selain memahami ciri-ciri kebahasaan puisi, sebelum seseorang menulis seharusnya mengetahui karakteristik yang membedakan puisi dengan karangan yang lain sebagai berikut menurut Kosasih dalam Yuli Nurahmawati:

a) Puisi itu padat makna

b) Puisi banyak menggunakan kata-kata konotasi c) Puisi mengutamakan keindahan kata-kata d) Puisi disajikan dalam bentuk monolog

e) Puisi dibentuk dalam bait-bait atau baris-baris yang tidak selesai, bukan dalam bentuk paragraf

Sedangkan menurut Warsanto dalam Yuli Nurahmawati, langkah-langkah menulis puisi adalah sebagai berikut.

a) Menentukan tema yang disenangi, baik mengenai alam, keindahan, kehidupan sosial, ketuhanan, dan lain-lain

b) Menentukan urutan gagasan pokok

c) Mengamati atau mengobservasi objek yang akan ditulis d) Menentukan pilihan kata yang tepat

e) Menulis majas yang sesuai dengan konteks f) Mengembangkan ide gagasan pokok tersebut g) Menulis puisi secara keseluruhan.53

F. Penelitian yang Relevan

Penelitian tentang penggunaan media audiovisual juga perah dilakukan oleh Rukayah, Abd. Hafid, dan Sidra Afriani Rachman mahasiswa Program Studi PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Makassar pada tahun 2017 dengan judul “Keefektifan Penggunaan Media Audiovisual dalam Menulis Puisi Siswa Kelas V SD Negeri Nomor 10 Manurungnge Kecamatan Tanete Riattang Kabupaten Bone”. Penelitian tersebut menyimpulkan, bahwa siswa merespon pembelajaran dengan sangat baik yaitu 28 (43,08%). 24 (36,92%) siswa merespons dengan baik. Sembilan (13,85%) siswa merespon dengan cukup baik, dan empat (6,15%) siswa merespons dengan kurang baik. Dengan demikian,

53 Yuli Nurrahmawati, Ibid., h.14-15.

(40)

penggunaan media audiovisual dapat berpengaruh positif dan efektif di dalam suatu pembelajaran.54

1. Penelitian di atas dilakukan pada tahun 2017, sedangkan peneliti melakukan penelitian pada tahun 2021

2. Penelitian di atas menggunakan metode penelitian eksperimen, sedangkan peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif.

3. Sampel penelitian Rukayah yaitu siswa SD kelas V, sedangkan peneliti menulis puisi pada siswa SMA kelas X

4. Lokasi penelitian yang dilakukan oleh Rukayah di Bone, sedangkan peneliti melakukan penelitian di Tangerang Selatan.

Penelitian yang kedua dilakukan oleh Widyantara55 dalam sebuah artikel penelitian yang berjudul “Penggunaan Media YouTube Sebelum dan Saat Pandemi Covid-19 dalam Keterampilan Berbahasa Peserta Didik”.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di dalam penelitian tersebut penerapan media Youtube dalam keterampilan menyimak siswa sudah diterapkan sebelum disaranannya pembelajaran jarak jauh atau disebut dengan pembelajaran daring. Media Youtube ini sebelum pandemi dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam keterampilan menulis.

Penelitian di atas dilakukan pada tahun 2020, sedangkan peneliti melakukan penelitian pada tahun 2021

1. Sampel penelitian Widyantara yaitu siswa SD kelas III, sedangkan peneliti menulis puisi pada siswa SMA kelas X

2. Lokasi penelitian yang dilakukan oleh Widyantara di Pontianak Selatan, sedangkan peneliti melakukan penelitian di Tangerang Selatan.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Supriatini56 dengan judul

“Penerapan Media Audio Visual dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis

54 Rukayah, Abd. Hafid, dan Sidra Afriani Rachman, “Keefektifan Penggunaan Media

Audiovisual dalam Menulis Puisi Siswa Kelas V SD Negeri Nomor 10 Manurungnge Kecamatan Tanete Riattang Kabupaten Bone”, (ojs.umn.ac.id. 2017).

55 Widyantara, Penggunaan Media YouTube sebelum dan saat Pandemi Covid-19 dalam Keterampilan Berbahasa Peserta Didik”, Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa Indonesia Vol 9 No 2.

56Supriatini, “Penerapan Media Audio Visual Dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas VIII Smp Negeri 13 Palembang”, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UM Palembang, Jurnal Bindo Sastra 1 (1) (2017): 45–51.

(41)

Puisi Siswa Kelas VII SMP Negeri 13 Palembang”. Penelitian ini bertitik tolak dari masalah bagaimana menerapkan media audio visual dalam meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Palembang. Penelitian tersebut menggunakan jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dijelaskan bahwa penelitian tindakan sebagai sebuah proses investigasi terkendali yang berdaur ulang dan bersifat reflektif mandiri, yang memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap sistem, cara kerja, proses, isi, kompetensi, atau situasi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat peneliti simpulkan sebagai berikut. (1) Media audiovisual dapat dipergunakan oleh guru mata pelajaran, khususnya guru Bahasa Indonesia pada proses belajar mengajar; (2) audiovisual audiovisual adalah salah satu cara guru untuk meningkatkan kemampuan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, khususnya menulis puisi.

1. Penelitian di atas dilakukan pada tahun 2017, sedangkan peneliti melakukan penelitian pada tahun 2021

2. Penelitian di atas menggunakan metode metode PTK (Penelitian Tindakan Kelas), sedangkan peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif.

3. Sampel penelitian Supriatini yaitu siswa SMP kelas VIII, sedangkan peneliti menulis puisi pada siswa SMA kelas X

4. Lokasi penelitian yang dilakukan oleh Supriatini di Palembang, sedangkan peneliti melakukan penelitian di Tangerang Selatan.

Penelitian berikutnya dilakukan oleh Rizqi Azhari Rahim dan Abd Rahim57 dengan judul “Penggunaan Media Video YouTube Demi Raga yang Lain dalam Meningkatkan Hasil Pembelajaran Daring Puisi Siswa Kelas X SMA Insan Cendekia Syech Yusuf Kabupaten Gowa” Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan hasil pembelajaran puisi secara daring menggunakan media audiovisual berupa video YouTube berjudul “Demi Raga yang Lain” diposting oleh Viqi Tika Chanel. Penelitian ini dilaksanakan

57 Rizqi Azhari Rahim dan Abd Rahim, “Penggunaan Media Video YouTube Demi Raga yang Lain dalam Meningkatkan Hasil Pembelajaran Daring Puisi Siswa Kelas X SMA Insan Cendekia Syech Yusuf Kabupaten Gowa”, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Universitas Muslim Maros, Sumatra Selatan, Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IDIOMATIK.

Gambar

Gambar 2.1 Halaman awal channel akun “Catatan Khoirul Triann” .......... 18  Gambar 2.2 Daftar video yang terdapat di channel akun “Catatan Khoirul  Triann” ...................................................................................................
Gambar 2.1 halaman awal channel akun “Catatan Khoirul Triann”

Referensi

Dokumen terkait

Bidang muamalah yang terkait dengan pemberian upah pada pekerja tergambar dalam sequence satu saat Ali membayar kepada tukang sol sepatu.. ....Tak seberapa lama

Dengan arah tersebut pendidikan (baca pengajaran) bahasa Indonesia dirumuskan menjadi enam butir tujuan, yaitu (1) berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai

Bagi Formulir Penjualan Kembali yang telah lengkap sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak Investasi Kolektif MANDIRI INVESTA

Bahwa Pemohon adalah dokter warga negara Indonesia sebagai perorangan dan Tokoh Masyarakat Pulau Buru yang menganggap hak konstitusionalnya dirugikan oleh ketentuan Pasal

PARAMETER PERHITUNGAN Hasil perhitungan yang akan dilakukan adalah melakukan perhitungan link budget komunikasi radio pada navigasi udara Non Direction Beacon

Skripsi dengan judul “ upaya guru bimbingan dan konseling dalam meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran fiqh siswa mts darul hikmah tahun ajaran 2015/2016 ” yang ditulis oleh

Untuk itu kami meminta kepada saudara untuk menunjukan asli dokumen yang sah dan masih berlaku ( beserta copynya ), sebagaimana yang terlampir dalam daftar isian

Yang hadir adalah yang menandatangani surat penawaran atau dapat diwakilkan kepada yang namanya tercantum dalam akte perusahaan dengan membawa surat kuasa. Membawa