• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Konflik Terhadap Tokoh Utama Yang Tercermin Dalam Film 'Azumi' (Melalui Pendekatan Psikologi Kepribadian).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Konflik Terhadap Tokoh Utama Yang Tercermin Dalam Film 'Azumi' (Melalui Pendekatan Psikologi Kepribadian)."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha

2.3 Jenis-Jenis Konflik....………... 10

2.4 Konflik Sadar dan Konflik yang Tidak Disadari.……... 12

2.5 Pengertian Peran... 14

2.6 Konflik Peran... 15

BAB III KONFLIK DALAM DIRI AZUMI 3.1 Konflik Peran dalam Diri Azumi...………... 18

3.2 Konflik Peran sebagai Teman dan Murid... 19

(2)

Universitas Kristen Maranatha 3.3.1 Konflik yang Disebabkan oleh Perkataan

Nagamasa Asano Sebelum Azumi Membunuhnya...

30

3.3.2 Konflik yang Disebabkan oleh Perkataan Yae (Gadis Penari Keliling)...

32

3.3.3 Konflik saat Azumi Dibebas Tugaskan oleh Gurunya...

36

BAB IV KESIMPULAN 40

LAMPIRAN SINOPSIS

DAFTAR PUSTAKA

(3)

• • • • • • • • • • •

• • • • • • • • • • • •

• • • • • • • • • • • • • • • • • • •

• • •

• • • • • • •

• • • •

• • • • • • •

• • • • • •

• • • •

(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

• •••

••

••••• ••••• • ••• ••••••• •• •••••••••

•••••

••• •• ••• ••••• •••• • • ••••••••••• • •

•• ••••• • •• •• •• •• • •• •• •

1. •••••• ••• • •••••••••• •• •• •••••• •

•••••• •• ••••

2. •••••• ••• • •••• • ••••• ••• •• ••••• •

••••••••••• •• ••• •

• • • • •• • • • •• • • •• • • • • •• • • • • • • • • ••

•••• ••• •• •••• • ••• • ••••• ••• •• • ••••

(9)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Erica NRP : 9942009

Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan hasil karya saya sendiri dan bukan duplikasi dari orang lain.

Apabila dikemudian hari diketahui bahwa pernyataan ini tidak benar adanya maka saya bersedia menerima sanksi yang diberikan, termasuk dibatalkannya gelar kesarjanaan saya.

Demikian pernyataan saya.

Bandung, 15 Agustus 2006 Yang menyatakan,

(10)

Universitas Kristen Maranatha

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada zaman perang Sekigahara (1600), di Jepang terjadi perebutan

kekuasaan antara 2 orang yang saling bersaing untuk merebut kekuasaan, yakni:

Ishida Mitsunari dan Tokugawa Ieyasu. Perang ini terjadi di suatu lembah gunung

di pusat Jepang Edo ( Tokyo ). Dalam pertempuran itu, Ieyasu mengalahkan

Mitsunari, hampir 40000 prajurit meninggal dalam pertempuran sekigahara, dan pada tahun 1603, Ieyasu telah diangkat sebagai shogun dan mendirikan

pemerintahannya di Edo (Tokyo). Ieyasu membawa keseluruhan negeri di bawah

kendali ketat, Ieyasu dengan pintar mendistribusikan daratan yang diperoleh di

antara daimyo ( nama untuk para pejabat yaitu, pengikut yang lebih dahulu telah

jadi pendampingnya sebelum perang sekighara ada).

Yuu Koyama menulis sejarah perang Sekigahara ini dalam buku komik,

dan difilmkan dengan judul “Azumi “ oleh sutradara yang bernama Ryuuhi

Kitamura pada perusahaan film “On-The-Spot Photo” tahun 2003. Film ini

berdasarkan komik yang penjualannya melebihi 8 juta jilid dan menghabiskan

biaya sekitar 600 juta yen.

Setting ceritanya adalah perang sekigahara, seorang veteran perang bernama Gessai diminta untuk mengumpulkan sepuluh orang anak. Sepuluh orang

anak yang dikumpulkan adalah anak yang orang tuanya telah terbunuh pada saat

perang. Kesepuluh anak itu akan dilatih sebagai pembunuh, mereka ditugaskan

(11)

Universitas Kristen Maranatha

2

sepuluh pembunuh yang dilatih adalah Azumi. Azumi adalah tokoh utama dalam

cerita ini. Azumi dilatih sejak ia berumur lima tahun. Di akhir masa latihan,

Azumi dan teman-temannya diperintahkan untuk saling membunuh, dan akhirnya

hanya lima orang yang tersisa, kelima orang tersebut di tugaskan untuk

menghabisi tiga orang yang dianggap mengancam perdamaian di Jepang, yakni:

Nagamasa Asano, Kiyomasa Kato, Masayuki Sanada. Azumi sebagai salah satu

dari kelima orang tersebut harus menghadapi berbagai macam rintangan yang

antara lain perlawanan dari pihak musuh, jarak yang harus ditempuh untuk

membunuh musuh-musuhnya.

Dalam film “ Azumi “ banyak sekali dimunculkan konflik kejiwaan, seperti

dalam karakter tokoh-tokohnya, terutama tokoh utama Azumi yang memiliki dua

konflik berbeda yang terjadi pada saat bersamaan. Konflik pertama mengenai

dirinya yang ingin menjalankan tugas sebagai seorang murid dan keinginannya

untuk menjadi seorang teman. Konflik yang kedua, keinginan untuk menjadi

seorang wanita biasa dan keinginannya untuk menjadi seorang pembunuh.

Itulah konflik dalam diri Azumi. Apapun yang dilakukannya meskipun

bertentangan dalam batinnya dia tetap melakukan karena sebuah tugas sebagai

pembunuh yang dia jalani adalah suatu kehidupan yang harus dia lalui.

Dari penjabaran di atas, banyak sekali dimunculkan mengenai hal-hal

kejiwaan seperti konflik pada tokoh utama. Hal ini yang membuat penulis tertarik

(12)

Universitas Kristen Maranatha

3

1.2 Pembatasan Masalah

Dalam karya tulis ini, penulis membatasi permasalahan hanya pada tokoh

utama, yaitu Azumi yang mengalami konflik dalam kehidupannya. Kedua konflik

itu adalah: Keinginan Azumi untuk menjadi seorang sahabat, namun keinginannya

itu bertentangan dengan tugas yang ia jalani. Serta, peran sebagai seorang wanita

biasa, yaitu tugasnya untuk menjadi seorang murid namun keinginan itu

bertentangan dengan harapannya sebagai seorang pembunuh.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah untuk

mendeskripsikan konflik yang dialami oleh tokoh utama Azumi, melalui

pendekatan psikologi kepribadian.

1.4 Metodologi Penelitian

Pendekatan yang di gunakan penulis adalah pendekatan psikologi kepribadian,

yaitu: ilmu pengetahuan yang meneliti dan mengkaji tingkah laku atau kegiatan

manusia dalam berhubungan dengan lingkungannya (Watson B.John, “The Great

Psychologists”, edisi 4, 1978). Psikologi didefenisikan sebagai ilmu pengetahuan

yang mempelajari perilaku dan proses mental. (Drs. E. Effendi, “Pengantar

Psikologi”, edisi 11, 1994:15). Tingkah laku atau kegiatan manusia ini dapat

diamati dengan panca indra, maksud dari panca indra disini, yaitu dapat dilihat

oleh mata kita sendiri dan dapat dirasakan oleh indra yang lain. Tingkah laku

(13)

Universitas Kristen Maranatha

4

yang tampak maupun yang tidak tampak, baik kegiatan yang dapat dirasakan

secara langsung dan kegiatan yang tidak secara langsung serta baik secara sengaja

maupun tidak sengaja dilakukan.

Banyak hal yang mempengaruhi munculnya pendekatan psikologi ini, antara

lain disebabkan ingin melihat dan mengenal manusia lebih dalam lagi. Oleh

karena itu dilakukan penjelajahan ke dalam batin atau kejiwaan untuk mengetahui

lebih jauh lagi tentang seluk beluk manusia yang unik.

Definisi dari kepribadian adalah pola yang relatif menetap dari situasi-situasi

interpersonal (hubungan dalam berkomunikasi dengan lawan bicara) yang selalu

berulang yang merupakan ciri / karakteristik dari kehidupan manusia atau dengan

kata lain individu tidak dapat dipisahkan dari relasinya dengan orang lain. ( Harry

Stack Sullivan, 1892 : 15 )

Jadi inti kepribadian di sini merupakan suatu kesimpulan atau kesatuan

hipotesis yang tidak dapat diobservasi atau diteliti terlepas dari situasi

interpersonal ( hubungan antarlawan bicara ). Kepribadian hanya dapat

dimanifestasikan ( di lakukan / di perbuat ) bila individu bertingkah laku dalam

relasi atau hubungan dengan individu lain. Individu lain itu tidak perlu hadir pada

saat itu, tapi dapat melalui “ ilusi “ misalnya melalui proses ingatan. Perse psi,

memori, berfikir, sesungguhnya bersifat interpersional, bahkan mimpi juga

bersifat interpersonal.

Prinsip-prinsip yang harus diketahui untuk mengenal sifat kepribadian ( sifat

(14)

Universitas Kristen Maranatha

5 1. Dynamism

Pola yang relatife menetap dari transformasi kelakuan yang merupakan ciri dari organisme selama ia merupakan organisme hidup.

( pola yang menetap sehingga menjadi ciri khas orang tersebut )

2. Personifikasi

Merupakan image yang dimiliki individu mengenai dirinya sendiri atau orang lain. Personifikasi merupakan suatu kompleksitas dari perasaan,

sikap-sikap dan konsepsi-konsepsi yang muncul dari

pengalaman-pengalaman yang berhubungan dengan pemuasan kebutuhan dan

kecemasan.

Misalnya:

bayi mengembangkan personifikasi ibu yang baik melalui

pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan ibunya.

Pribadi manusia itu dapat berubah, artinya pribadi manusia dapat dipengaruhi

oleh sesuatu. Sesuatu itu disebabkan atas dua kekuatan, yaitu kekuatan dari dalam

dan kekuatan dari luar. Kekuatan dari dalam sudah dibawa sejak lahir, berwujud

benih, bibit, atau juga sering disebut kemampuan dasar (faktor dasar). Ada pun

yang termasuk faktor dalam atau faktor pembawaan ialah segala sesuatu yang

telah dibawa oleh anak sejak lahir, baik yang bersifat kejiwaan maupun yang

bersifat kebutuhan. Kejiwaan yang berwujud pikiran, perasaan, kemauan, fantasi,

ingatan, dan sebagainya yang dibawa sejak lahir, ikut menentukan pribadi

(15)

Universitas Kristen Maranatha

6

Sedangkan kekuatan dari luar barasal dari pengaruh lingkungan, baik

lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat, dan

sebagainya. Yang termasuk di dalam faktor lingkungan adalah segala sesuatu

yang ada di luar manusia, baik yang hidup maupun mati yang mencangkup

tumbuh-tumbuhan, hewan, manusia, maupun batu, gunung, candi, buku dan masih

banyak lainnya. Faktor lingkungan ini juga dikenal dengan istilah faktor ajar dan

sampai sekarang belum diketahui faktor manakah yang lebih kuat diantara

keduanya.

Dengan demikian maka suatu pribadi dengan lingkungannya menjadi saling

berpengaruh. Suatu pribadi dipengaruhi lingkungan dan lingkungan dirubah oleh

suatu pribadi. Sedangkan yang merupakan faktor intern berkembang dan hasil

perkembangannya dipergunakan untuk mengembangkan suatu pribadi lebih lanjut.

1.5 Organisasi Penulisan

Penulis membagi penelitian ini kedalam empat bab, masing-masing bab terdiri

dari sub bab tersendiri, antara lain:

Bab I Pendahuluan

Bab ini terdiri dari lima subbab, yaitu:

Pertama latar belakang masalah, pada subbab ini penulis

menjelaskan dasar dan alasan penulis tertarik untuk meneliti

masalah dalam film ini. Yang kedua pembatasan masalah,

(16)

Universitas Kristen Maranatha

7

dapat lebih terfokus pada satu masalah, yaitu konflik yang terjadi

dalam diri tokoh utama dalam film.

Ketiga tujuan penelitian, tujuan penelitian ini dibuat agar

penelitian yang dilakukan lebih terarah.

Keempat metode penelitian dan pendekatan, metode penelitian

dan pendekatan dimaksudkan untuk membantu peneliti dalam

menguraikan dan membahas mengenai masalah dalam film

Azumi.

Kelima organisasi penulisan, untuk menjabarkan mengenai isi

dari penulisan yang dilakukan peneliti.

Bab II Konflik

Meliputi pengertian konflik, penyebab konflik, jenis-jenis

konflik, konflik sadar dan konflik yang tidak disadari, pengertian

peran, serta konflik peran.

Bab III Analisis konflik peran dalam diri “ Azumi ”:

Pada Bab III Sub yang pertama berisi mengenai konflik peran

dalam diri Azumi. Sub yang kedua berisi mengenai konflik

sebagai teman dan murid yang meliputi konflik saat Azumi

membunuh temannya sendiri, konflik saat Azumi dilarang terlibat

menolong Ibu dan anak perempuannya, dan konflik saat Azumi

memilih menjaga Amagi yang sedang terluka. Sub ketiga berisi

mengenai konflik peran sebagai seorang wanita dan Pembunuh

(17)

Universitas Kristen Maranatha

8

Asano sebelum Azumi membunuhnya, konflik yang disebabkan

oleh perkataan Yae, koflik saat Azumi dibebas tugaskan oleh

gurunya.

Bab IV Kesimpulan:

(18)

Universitas Kristen Maranatha 43

BAB IV

KESIMPULAN

Setelah penulis menganalisis konflik dalam diri Azumi melalui

pendekatan psikologi kepribadian, maka penulis menarik beberapa kesimpulan

sebagai berikut :

1. Pada diri Azumi dapat disimpulkan bahwa konflik terjadi karena peran-peran

yang dimilikinya, yaitu peran sebagai teman serta murid dan peran sebagai

seorang wanita dan pembunuh.

Peran-peran tersebut selalu muncul pada saat yang bersamaan sehingga dalam

memenuhi satu peran Azumi sulit memenuhi peran yang lainnya.

2. Konflik peran sebagai teman dan murid yang dialami oleh Azumi terjadi pada

peristiwa berikut, yaitu :

• Saat Azumi tidak ingin membunuh teman baiknya Nachi, namun ia

patuh pada perintah gurunya untuk saling membunuh demi

menjalankan misi.

• Disebuah desa Azumi dan teman-temannya ingin menolong seorang

ibu dan anak perempuannya namun ia harus mematuhi perintah dari

gurunya untuk tidak terlibat.

• Azumi diperintahkan oleh gurunya untuk menjalankan misi namun Ia

memilih untuk merawat temannya Amagi yang sedang terluka.

3. Konflik peran sebagai seorang wanita dan pembunuh yang dialami Azumi

(19)

Universitas Kristen Maranatha 44

• Saat Nagamasa Asano berkata pada Azumi bahwa sangat disayangkan

seorang gadis cantik dan muda seperti Azumi menjadi seorang

pembunuh. Perkataan dari Nagamasa tersebut tidak mengubah Azumi

untuk membunuhnya dan menjalankan misi selanjutnya, Azumi tidak

memperdulikan apa yang dikatakan oleh Nagamasa Asano walaupun ia

seorang wanita.

• Setelah mendengarkan perkataan Yae, Azumi memutuskan untuk tidak

membunuh lagi dan bertingkah laku seperti wanita, namun ia kembali

menjalankan misi setelah membunuh para penjahat yang hampir

memperkosa Yae dan dirinya. Setelah kejadian itu akhinya Azumi

memutuskan untuk kembali meneruskan misinya yang tertinggal.

• Saat gurunya menyuruh Azumi untuk tidak perlu menyelesaikan misi

dan hidup seperti yang diingininya, Azumi tetap memilih untuk

menjalankan misi.

4. Dapat disimpulkan bahwa jenis konflik dalam diri Azumi termasuk kedalam

jenis Double Approach-avoidance conflict di mana masing-masing goal

individu didorong untuk mendekati dan sekaligus menjauhi, yaitu ada dua

keinginan yang bertentangan dalam diri Azumi. Azumi hanya dapat

memenuhi perannya untuk menjalankan misi membunuh para pemberontak

yang mengancam perdamaian Jepang. Namun sebagai pembunuh dengan

mematuhi perintah dari gurunya sebagai murid, terganggu ketika dirinya lebih

memilih untuk menemani Amagi yang sedang terluka parah, walaupun

(20)

Universitas Kristen Maranatha 45

menjalankan misi dan karena kejadian itu pula Azumi tidak dapat memenuhi

perannya untuk bertingkah laku sebagai seorang wanita dan sebagai teman

(21)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Atkitson Scoot, 1983 . Muchinsky.

San Diego: University of California

2. Effendi Usman dan Praja Juhayu. 1994. Pengantar Psikologi.

Bandung : Angkasa

3. http: // ms. Wikipedia, org / wiki / sejarah_Jepun

4. http: //anubis_room. Brogdrive. Com / archive /

cm-07_cy-2005_m-04_d-09_y-2005_o-0

5. John Broadus Waston, 1998. The Great Psichologist.

Jakarta : Aksara Baru

6. Koswara E. 1991. Teori-Teori Kepribadian.

Bandung : PT. Eresco

7. Miller, Lewin, 1981. Psikodinamika. Jakarta: Interaksara

8. Matsura Kenji. Kamus Bahasa Jepang-Indonesia, Kyoto Japan : Kyoto

Sangyo Universty Pers, 1994

9. Nelson, Andrew, 2003, Kamus Kanji Modern,

Jakarta : PT. Kesaint Blanc Indah. Corp

10.Sumardi Suryabrata, BA, Drs, MA, Eds. Ph. D. 1982. Psikologi

Kepribadian. Jakarta: Universitas Gajah Mada, CV. Rajawali

11.Saputra Lydon, Prof, DR, 1992. Konsep-Konsep Dasar Konflik Peran.

(22)

Universitas Kristen Maranatha 12.Tim penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1989.

Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta : Balai Pustaka

13.Yulk, Wexley, 1984. Muchinsky.

(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)

Referensi

Dokumen terkait

Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar, Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab,.. (Jakarta: Rajawali

This paper studies and quantifies the dynamic changes of urban landscape from 1993 to 2006 in Changsha-Zhuzhou-Xiangtan metropolitan areas in Hunan province of China using

Hasil diagnosis dalam pembelajaran IPA yaitu peserta didik mengalami kesulitan dalam menentukan jatuhnya benda yang memiliki massa yang berbeda?. Kemukakan kemampuan awal

Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan Daerah Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Barat melaksanakan Pelelangan Paket Pengadaan Konsultan Pengawas Rehab Gedung Asrama

Singkat nya, r evi ew dari berbagai lit era- t ur ini menyat akan bahwa det erminan yang mungkin mempengaruhi keragaman konsumsi pangan di t ingkat rumaht angga mencakup

Pemerintah kota yogyakarta telah bekerja sama dan dalam tahap akhir penyusunan master plan e- goverment / yang nanti nya diharapkan menjadi pengangan seluruh jajaran pemerintahan

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan melalui observasi data awal dan wawancara langsung dengan guru di SD Mattoangin 2 Kecamatan Mariso Kota Makassar, bahwa

Toksisitas logam-logam berat yang melukai insang dan struktur jaringan luar lainnya, dapat menimbulkan kematian terhadap ikan yang disebabkan oleh prosesa noxemia, yaitu