(Studi Deskr iptif Analisis Isi Tentang Tema-Tema Rubr ik Herview
Di Halaman For Her Pada Sur at Kabar J awa Pos
Edisi Desember 2010 – Maret 2011)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi per syar atan memper oleh Gelar Sar jana pada
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPN “Veter an” J awa Timur
Oleh :
Lusia Nandiasa Putr i
NPM. 0743010195
YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J ATIM
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
SURABAYA
ii
(Studi Deskr iptif Analisis Isi Rubr ik Her view Di Halaman For Her Pada
Sur at Kabar J awa Pos Edisi Desember 2010 – Mar et 2011)
Disusun Oleh:
LUSIA NANDIASA PUTRI
NPM. 0743010195
Telah Disetujui untuk mengikuti ujian skr ipsi
Menyetujui,
Pembimbing Utama
DRA.SUMARDJ IJ ATI,MSi
NIP. 196203231993092001
Mengetahui
DEKAN
DRA.HJ .SUPARWATI,MSi
iv
karunia-Nya kepada penulis sehingga skripsi dengan judul “RUBRIK
HERVIEW DI HALAMAN FOR HER PADA SURAT KABAR J AWA POS”
(Studi Deskr iptif Analisis Isi Tentang Tema–Tema Rubr ik Herview Di
Halaman For Her Pada Sur at Kabar J awa Pos Edisi Desember 2010 – Mar et
2011) dengan baik.
Penulis mengucapkan terimakasih kepasa Ibu Dra. Sumardjijati, MSi
selaku Dosen Pembimbing utama yang telah meluangkan waktunya untuk
memberikan bimbingan, nasehat, serta motivasi kepada penulis. Penulis juga
mengucapkan terima kasih untuk semua pihak yang terkait dengan kelancaran
penulisan penelitian ini antara lain :
1. Ibu Dra.Ec.Hj.Suparwati, MSi selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu
Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
2. Bapak Juwito, S.Sos, MSi selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur
3. Tim penguji, Bapak Juwito,S.Sos,MSi selaku Ketua, Ibu Dra. Herlina
Suksmawati,MSi selaku sekretaris dan Bapak Ir. Didik Tranggono,MSi selaku
anggota
4. Seluruh dosen Ilmu Komunikasi, Bapak Udin, Bapak Kusnarto, Bapak Abi,
Bapak Didik, Bapak Irwan, Bapak Catur, Ibu Dyva, Ibu Syafrida, Ibu Herlina,
Ibu Aulia, Ibu Diana, Ibu Yuli, Ibu Syifa
5. Seluruh staf TU Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
6. Ibu Dra. As’aluth Thoyyibah dari Pusat Perlindungan Perempuan Dan Anak
v
1. Mama dan Papa yang telah mendidik serta membesarkan Putri hingga saat ini
dan senantiasa memberi dukungan moril, materil dan doa. Terima kasih atas
kasih sayang dan pengorbanan yang luar biasa.
2. Tunanganku, Mas Andi yang selalu memberi dukungan dan semangat disaat
aku mulai menyerah. Terima kasih atas cinta, motivasi dan perhatian yang luar
biasa.
3. Adik – adikku, Pandu, Panji dan Pamungkas (Dias) yang membuat hari-hari ku
semakin ramai dan seru
4. Teman – teman Jurusan ilmu komunikasi yang melaksanakan ujian skripsi
bersama penulis, selamat atas kelulusannya
5. Teman – teman dari Jurusan Ilmu Komunikasi, Dea, Ratna, Ica, Dela, Mario,
Nurul, Ajeng, Rizka, Ulfa, Dimas, Mbak Gepeng, Mas Adi, Novi, Mbak Novi,
Riski, Riska, Ovi, Alen, Sulis, Komeng, Septry, Palu, Akbar, Desy, Siti, Teas
dan semua yang tidak bisa disebutkan satu persatu....
Penulis sadar bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun senantiasa penulis
harapkan demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini.
Sidoarjo, 26 Oktober 2011
vi
HALAMAN J UDUL ………... i
HALAMAN PENGESAHAN MENGIKUTI UJ IAN SKRIPSI …... ii
HALAMAN PERSETUJ UAN MENGIKUTI UJ IAN SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ………..…..…...…... ix
DAFTAR GAMBAR ………..………... x
DAFTAR LAMPIRAN……… ….... xi
ABSTRAK ……...………..……..………...…… xii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 6
1.3 Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Kegunaan Penelitian ... 6
BAB II LANDASAN TEORI ... 8
vii
2.1.3 Analisis Isi ... 14
2.1.4 Kategorisasi ... 15
2.1.5 Teori Penjaga Gerbang ... 19
2.2. Kerangka Berpikir ... 20
BAB III METODE PENELITIAN ... 24
3.1. Definisi Operasional ... 24
3.1.1 Rubrik ... 24
3.1.2 For Her ... 25
3.1.3 Herview... 25
3.1.4 Surat Kabar ... 26
3.1.5 Jawa Pos... 27
3.1.6 Kategorisasi ... 28
3.2.Unit Analisis ... 38
3.3. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ... 38
3.3.1 Populasi... 39
3.3.2 Sampel ... 39
3.4. Teknik Analisis Data ... 40
viii
4.2. Penyajian Dan Analisis Data ………. 44
4.2.1. Analisis Tema dan Sub Tema Rubrik Herview di Jawa Pos ………..………… 44
BAB V KESIMPULAN DAN SARA N ………….……… 66
5.1. Kesimpulan …………...………..…….. 66
5.2. Saran ……….………. 66
DAFTAR PUSTAKA ... 68
xii
Rubr ik Herview Di Halaman For Her Pada Sur at Kabar J awa Pos Edisi Desember 2010 – Mar et 2011)
Herview adalah salah satu rubrik di halaman For Her pada surat kabar Jawa Pos. Herview berisi opini yang ditulis oleh perempuan mengenai dunia perempuan. Hampir seluruh surat kabar memiliki rubrik opini termasuk Jawa Pos, namun pengirim rubrik opini tersebut adalah masyarakat umum dan temanya beragam. Sedangkan pada herview, yang boleh mengirim tulisan adalah perempuan dan temanya juga mengenai perempuan. Dengan adanya rubrik Herview, perempuan memiliki wadah untuk mengungkapkan pemikiran mereka mengenai kaumnya. Inovasi yang dilakukan oleh Jawa pos melalui halaman For Her dan rubrik herview menjadi menarik untuk diteliti. Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah “Apa tema-tema yang sering dimuat dalam rubrik Herview pada halaman For Her di Jawa Pos edisi Desember 2010 - Maret 2011 “.
Penelitian ini menggunakan teori gatekeeper. Gatekeeper sangat menentukan berkualitas tidaknya informasi yang akan disebarkan. Baik buruknya dampak pesan pun tergantung pada fungsi pentapisan informasi atau pemalang pintu ini. Metode yang digunakan adalah analisis isi dengan unit analis isi tematik dan referens. Peneliti mengambil 50 % dari seluruh jumlah populasi penelitian dan hasil yang didapat adalah 109 tema tulisan. Cara penarikan sampel menggunakan sampling sistematis dengan hasil interval 2. Dari sampling tersebut diperoleh kategorisasi yang dibuat sendiri oleh peneliti sesuai dengan tema tulisan lalu diuji reabilitasnya oleh hakim independen. Setelah uji reabilitas baru dilakukan analisis dan penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tema-tema yang sering dimuat adalah peranan perempuan, ketidak setaraan jender, emansipasi, kecantikan dan kejahatan. Dari data analisis diperoleh bahwa kategori peranan perempuan dalam rumah tangga mendapat perhatian khusus oleh penulis rubrik herview yang berperan sebagai gatekeeper dalam penelitian ini, karena rubrik ini diadakan mulai bulan desember yang bertepatan dengan hari ibu lalu diikuti oleh isu-isu lain yang berkaita dengan permasalahan perempuan.
1.1 Latar Belakang Masalah
Komunikasi adalah dasar dari kehidupan manusia yang dibutuhkan dalam
rangka bersosialisasi dengan sesamanya. Sebagai kebutuhan esensialdan seiring
dengan berkembangnya pengetahuan manusia, maka proses komunikasi yang
dilakukan manusia membutuhkan media komunikasi yang mampu mendukung
tercapainya proses tersebut. Media atau saluran komunikasi merupakan sesuatu
yang digunakan sebagai alat penyampaian atau pengiriman pesan contohnya surat
kabar, majalah, radio, televisi dan telepon.
Media komunikasi banyak macamnya, mulai dari yang tradisional hingga
modern misalnya kentongan, bedug, pagelaran kesenian, surat, papan
pengumuman, telepon, telegram, pamflet, poster, spanduk, surat kabar, dan
televisi yang pada umumnya dapat diklasifikasikan sebagai media tulisan atau
cetakan, visual, aural dan audio-visual. Untuk mencapai sasaran komunikasi dapat
memilih salah satu atau gabungan dari beberapa media, tergantung pada tujuan
yang akan dicapai, pesan yang akan disampaikan dan teknik yang akan
dipergunakan. (Effendy, 2003 : 37)
Pesan melalui media cetak diungkapkan dengan huruf-huruf mati yang
baru menimbulkan makna apabila khalayak berperan secara aktif. Karena itu
berita, tajuk rencana, artikel, dan lain-lain pada media cetak harus disusun
sedemikian rupa sehingga mudah dicerna oleh khalayak. Kelebihan media cetak
lainnya ialah, bahwa media ini bisa dikaji ulang , didokumentasikan dan dihimpun
untuk kepentingan pengetahuan serta dapat dijadikan bukti otentik yang bernilai
Kehadiran media massa memegang peranan penting dalam mempengaruhi
budaya masyarakat. Media massa memiliki fungsi informasi, edukasi, persuasi
dan hiburan. Salah satu media massa adalah media cetak berupa surat kabar. Surat
kabar adalah salah satu media cetak dalam komunikasi massa yang dianggap
sebagai kekuasaan keempat (fourth estate) setelah lembaga legislatif sebagai
kekuasaan pertama, lembaga eksekutif sebagai kekuasaan kedua dan lembaga
yudikatif sebagai kekuasaan ketiga (Effendy, 1993:89)
Salah satu media massa yang dapat menyajikan informasi secara aktual
adalah surat kabar. Isi surat kabar senantiasa sesuai dengan yang terjadi di
masyarakat sebagai peristiwa fisik yang menempati ruang dan waktu maupun
sebagai kejadian abstrak yang mengambil tempat di dalam otak dan hati
masyarakat (Liliweri, 1991 : 27). Surat kabar berperan penting dalam memenuhi
kebutuhan akan informasi, dan dianggap dapat menumbuhkan kesadaran pada
masyarakat tentang program-program pemerintah dalam pembangunan di segala
bidang kehidupan. Kemampuan pers dalam penyebaran informasi memeng tidak
diragukan lagi, pers yang berfungsi sebagai penyebar informasi dapat
menyampaikan berita-berita aktual tentang kondisi pemerintahan dan
pembangunan kepada masyarakat secara luas. Media massa vetak seperti surat
kabar, pesan-pesannya dapat dibaca kapan dan dimana saja serta dapat
diulang-ulang. Dengan demikian media cetak memiliki sifat menguasai waktu, adapun
kelemahannya adalah terletak pada sistem distribusinya karena harus melalui
transportasi darat, laut dan udara (Panuju, 2002 : 52).
Surat kabar dianggap memiliki kekuasaan karena paling tua dibandingkan
media massa lainnya, penyebarannya paling banyak dan luas, serta paling
mendalam kemampuannya untuk merekam peristiwa sehari-hari di negara
manapun (Effendy, 1993 : 90-91). Surat kabar sebagai media cetak memiliki
mengemukakan secara lebih mendalam. Pengertian surat kabar atau pers dalam
arti sempit adalah media massa cetak, yang menyebarkan berita sebagai sebagai
karya jurnalistik berupa lembaran, karangan, dan iklan yang disebarluaskan secara
umum (McQuail, 1994 : 153). Dengan kelebihan tersebut surat kabar dianggap
efektif dalam menyampaikan berbagai peristiwa sebagai pemenuh kebutuhan
informasi bagi masyarakat. Surat kabar diwajibkan memberi informasi yang benar
dan aktual untuk dibaca oleh masyarakat, yang nantinya dapat dijadikan masukan
untuk mengetahui peristiwa yang terjadi dan digunakan untuk kepentingan
masyarakat atas segala hal dan realitas sosial yang terjadi di lingkungan
sekitarnya.
Perkembangan surat kabar di Indonesia sangat pesat ditandai dengan
banyaknya surat kabar sehingga persaiangan menjadi ketat. Tidak semua surat
kabar yang beredar mampu bertahan bahkan diantaranya bangkrut dan tutup.
Inilah yang membuat surat kabar-surat kabar berinovasi dengan halaman dan
rubrik yang menarik selain berita sebagai sajian utama. Rubrik dan halaman yang
inovatif inilah yang mampu meningkatkan daya beli masyarakat sehingga menarik
pengiklan dan menambah pendapatan perusahaan surat kabar.
Salah satu surat kabar yang mampu bertahan di Indonesia adalah Jawa
Pos. Surat kabar nasional yang berpusat di Surabaya, Jawa Timur dengan jumlah
pembaca terbanyak menurut Nielsen Media Research di akhir 2009. Jawa Pos
adalah pelopor dan peraih penghargaan surat kabar dengan sirkulasi lebih dari
400.000 cetakan setiap hari.
Saat ini surat kabar Jawa Pos terdiri dari 3 bagian yang terpisah yaitu Jawa
Pos, Metropolis dan Sportaiment. Halaman yang disajikan antara lain, politik,
berita utama, berita nusantara, berita Jawa Timur, deteksi, dan for Her. For Her
adalah halaman terbaru dari Jawa Pos dan dimuat mulai 13 desember 2010 hingga
saat ini. Sesuai judulnya, for Her memuat informasi tentang perempuan. Tiap edisi
Sportaiment. Informasi yang dimuat berupa rubrik-rubrik tokoh, kesehatan,
kecantikan, traveling, hingga rubrik opini khusus perempuan.
Halaman dan rubrik-rubrik tentang perempuan dalam majalah dan tabloid
wanita memang sudah biasa namun di surat kabar berbeda. Umumnya halaman
dan rubrik perempuan dalam surat kabar muncul di hari atau tanggal tertentu saja
misalnya memperingati hari kartini atau rubrik fashion di akhir pekan. Tidak
seperti surat kabar lain yang memiliki edisi halaman dan rubrik perempuan pada
hari atau tanggal tertentu, Jawa Pos for Her menjadi halaman rutin Jawa Pos.
Azrul Ananda selaku direktur Jawa Pos mengatakan:
Selama ini, menggarap halaman koran untuk perempuan bukanlah hal baru. Ada
yang komentar, Marketing for Venus kan sudah konsep lama.
Selama ini, juga sudah ada banyak halaman khusus koran yang dibuat ”untuk
perempuan”. Namun, belakangan kami menyadari, ada yang kurang dari dua hal
di atas itu. Pertama, memedulikan perempuan tidak boleh musiman. Harus
terus-menerus, tanpa henti(Jawa Pos, 12 desember 2010). Rubrik-rubrik yang ada di
halaman for Her beragam, ada yang dimuat setiap hari maupun hari tertentu
seperti akhir pekan. Salah satu rubrik yang dimuat setiap hari di halaman For Her
adalah Herview. Rubrik ini memuat opini mengenai perempuan. Yang boleh
mengirim tulisan untuk rubrik ini hanya mahasiswi dan tulisan dibatasi maksimal
500 kata dan bagi tulisan yang paling menarik akan berhadiah jalan-jalan ke
Amerika.
Sebagai media yang berpusat di Jawa Timur, tentu Jawa Pos memiliki
kedekatan yang erat terhadap kebutuhan informasi masyarakat Jawa Timur atau
unsur proximity pada berita. Dari kedekatan inilah maka Jawa Pos membuat
halaman khusus perempuan untuk memenuhi kebutuhan informasi perempuan
Jawa Timur yang jumlahnya melebihi laki-laki. Jumlah perempuan di Jawa Timur
berjumlah 18.503.516. Dengan Jumlah yang lebih banyak tentu perempuan Jawa
Timur memiliki potensi untuk maju dan berkembang.
Opini sangat diperlukan karena opini merupakan sarana untuk
menyampaikan ide, gagasan, kritik dan saran kepada sistem kehidupan
bermasyarakat yang merupakan kontrol bagi pelaksanaan pemerintahan (Djuroto,
2000 : 45). Dalam menulis artikel opini atau dapat disebut juga sebagai karya tulis
untuk surat kabar, perlu memperhatikan unsur penulisan salah satunya adalah
orisinalitas atau keaslian karya tulis tersebut, bukan hasil menjiplak atau
membajak karya orang lain. Dalam dunia intelektualisme dan jurnalistik, plagiat
merupakan sebuah dosa besar sehingga harus dihindari dengan menguasai etika
penulisan dan pengutipan (Sumandiria, 2005 : 7).
Tidak seperti surat kabar lain yang hanya memiliki rubrik opini bertema
umum, Jawa pos mampu memberikan ruang lebih. Ruang ini berupa rubrik opini
bertema perempuan dan ditulis oleh perempuan juga. Herview menjadi media
perempuan untuk mengungkapkan pemikiran mereka tentang kaumnya.
Beragamnya isu dan permasalahan mengenai perempuan mengakibatkan
masyarakat luas termasuk perempuan itu sendiri, berlomba menuangkan
aspirasinya. Perempuan-perempuan dalam hal ini mahasiswi diberi keluasaan
dalam menulis pemikiran mereka mengenai isu dan permasalahan perempuan
yang ada di lingkungan maupun yang ditampilkan media massa. permasalahan
yang dibahas anatara lain mengenai pandangan-pandangan mengenai perempuan,
kritik ketimpangan jender yang dialami perempuan dan motivasi agar perempuan
bisa menjadi individu yang lebih baik.
Walaupun tema tulisan harus mengenai perempuan namun cakupannya
luas sehingga tulisan yang dimuat beragam. Keberagaman pesan dalam tulisan
yang menarik untuk dibahas. Ada yang membahas satu permasalahan dari sudut
pandang yang berbeda sehingga menimbulkan pro dan kontra namun sama-sama
memiliki argumen yang masuk akal.
Dengan adanya rubrik Herview, perempuan bisa mengungkapkan pendapat
mereka mengenai isu-isu tentang perempuan sehingga bisa menambah wawasan
dan membuka pikiran perempuan lain yang membacanya. Oleh karena itu peneliti
ingin mengetahui apa saja tema tulisan dalam rubrik Herview pada halaman For
Her di surat kabar Jawa Pos. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi
terhadap isi pesan yang dapat mewakili (representatif) dalam rubrik Herview di
halaman For Her di Jawa Pos. Dasar dipilihnya periode Desember hingga bulan
Maret karena halaman For Her mulai dimuat tanggal 13 Desember 2010 hingga
batas terakhir pengiriman tulisan sebelum pemilihan pemenang yaitu akhir maret
2011. Selain itu, pada bulan desember tepatnya tanggal 22 dirayakan hari ibu
sehingga tulisan yang dimuat pada rubrik herview akan lebih menarik karena
membahas peranan perempuan sebagai seorang ibu beserta permasalahannya.
Menurut Barelson & Kerlinger, analisis isi merupakan suatu metode untuk
mempelajari dan menganalisis komunikasi secara sistematik, objektif dan
kauntitatif terhadap pesan yang nampak (Kriyanto, 2007 : 228). Analisis isi
terhadap rubrik Herview dapat memberikan cara yang relatif mudah untuk
mendekati pengukuran yang obyektif terhadap kecenderungan-kecenderungan
sosial yang terdapat pada tulisan di rubrik tersebut. Nilai-nilai sosial, tujuan,
motifasi dan perasaan maupun fenomena yang ada dimasyarakat dapat diselidiki
dengan baik. Ini dapat dilakukan pada satu waktu tertentu atau dalam serangkaian
waktu untuk membuktikan bahwa perubahan-perubahan dan
kecenderungan-kecenderungan sedang terjadi dimasyarakat. (Sudiman, 1991 : 51 ) Dengan
herview di halaman for Her pada surat kabar Jawa Pos, dengan melakukan
kategorisasi tema-tema yang ada lalu dianalisis dan disimpulkan hasilnya.
1.2 Per umusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka yang menjadi masalah adalah:
“Apa tema-tema yang sering dimuat dalam rubrik Herview pada halaman
For Her di Jawa Pos edisi Desember 2010 - Maret 2011”
1.3 Tujuan Penelitian
Mengetahui tema yang sering dimuat dalam rubrik Herview pada halaman
for Her di Jawa Pos edisi Desember 2010 – Maret 2011.
1.4 Kegunaan Penelitian
Kegunaan Penelitian Secar a Teor itis
Memberikan sumbangan pemikiran kepada ilmu komunikasi, khususnya
pada bidang analisis isi, serta berguna dalam menerapkan teori-teori
komunikasi yang telah dipelajari.
Kegunaan Penelitian Secar a Pr aktis
Memberi masukan dan referensi kepada Jawa Pos mengenai analisis isi
dari tulisan yang dimuat di rubrik Herview di halaman For Her, dan
BAB II
KAJ IAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teor i
2.1.1 Sur at Kabar Sebagai Media Komunikasi Massa
Menurut Warner L. Saverin dan James W. Tankard Jr, pengertian dari
komunikasi massa adalah: sebagian keterampilan, sebagian seni, sebagian
ilmu. Ia adalah keterampilan dalam pengertian bahwa ia meliputi kamera
televisi, mengoperasikan tape recorder atau mencatat ketika berwawancara. Ia
adalah seni dalam pengertian bahwa ia meliputi tantangan-tantangan kreatif
seperti menulis script untuk program televisi, mengembangkan tata letak
yang estetis untuk iklan majalahatau menampilkan teras berita yang memikat
bagi sebuah kisah berita. ia adalah ilmu dalam pengertian bahwa ia meliputi
prinsip-prinsip tentang bagaimana berlangsungnya komunikasi yang dapat
dilakukan dan dipergunakan untuk membuat berbagai hal menjadi lebih baik
(Effendy,1994 : 21).
Dari pengertian diatas, komunikasi massa dapat diartikan sebagai
media untuk menetapkan keterampilan, seni dan ilmu pengetahuan dalam
menuangkan gagasan dan ide yang dapat dipergunakan untuk menunjang
keberhasilan suatu komunikasi sehingga memiliki daya tarik bagi
khalayaknya.
Media cetak seperti surat kabar mimiliki beberapa keunggulan
dibanding media cetak lain. Keunggulan yang pertama, informasi yang
disampaikan surat kabar merupakan hasil peliputan terbaru. Hal ini
majalah dan tabloid yang terbit setiap minggu atau setiap bulan. Sehingga
dengan demikian perkembangan berita dapat diamati. Kedua, berita dapat
disampaikan secara mendetail tanpa kehilangan perhatian perhatian pembaca.
Informasi dalam bentuk tulisan mudah dipahami sehingga berita atau pesan
yang disampaikan dapat dimengerti. Ketiga yaitu, harga surat kabar relatif
lebih murah dibanding meia massa lain, sehingga bisa dibaca oleh berbagai
lapisan ekonomi masyarakat (Siregar, 2004 : 152).
Untuk dapat menjalankan fungsi-fungsinya surat kabar mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut :
1. Publicity
Informasi atau berita yang ada pada surat kabar ditujukan untuk
umum atau khalayak yang harus sesuai fakta. Isi surat kabar terdiri
dari berbagai hal yang erat kaitannya dengan kepentingan umum.
Ditinjau dari segi lembarannya jika surat kabar mempunyai halaman
banyak, isinya juga dengan sendirinya akan memenuhi kepentingan
khalayak yang lebih banyak lagi.
2. Periodecity
Keteraturan terbitnya surat kabar bisa satu kali sehari atau seminggu
sekali. Penerbitan lainnya seperti buku misalnya, tidak disebarkan
secara periodik. Surat kabar terbit secara teratur, terus menerus dan
terbit untuk jangka waktu tertentu, baik harian maupun tengah
mingguan.
3. Universality
Surat kabar memberikan informasi atau berita tentang segala aspek
4. Actuality
Informasi atau berita yang disampaikan merupakan peristiwa atau
hal-hal yang sedang terjadi, menarik minat serta ramai dibicarakan orang.
Tetapi yang dimaksud aktualitas sebagai ciri surat kabar adalah
pertama, yaitu kecepatan laporan tanpa mengesampingkan pentingnya
kebenaran berita (Effendy, 2000 : 91-92)
Sebagai lembaga penerbitan, surat kabar dikategorikan sebagai media
cetak (pers). Surat kabar memiliki fungsi-fungsi tertentu sebagai bagian dari
komunikasi massa. fungsi-fungsi tersebut antara lain fungsi menyampaikan
informasi, fungsi mendidik, menghibur dan mempengaruhi. Fungsi-fungsi
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Fungsi menyiarkan Informasi
Menyiarkan informasi adalah fungsi surat kabar yang pertama.
Khalayak pembaca berlanganan atau membeli surat kabar karena
memerlukan informasi mengenai berbagai hal tentang peristiwa yang
terjadi, gagasan atau pikiran orang lain, apa yang dilakukan orang
lain, yang dikatakan orang lain dan sebagainya.
2. Fungsi Mendidik
Fungsi kedua dari surat kabar adalah mendidik. Sebagai sarana
pendidikan massa (Mass Education), surat kabar memuat
tulisan-tulisan yang mengandung pengetahuan, sehingga khalayak bertambah
pengetahuannya.
3. Fungsi Menghibur
Hal-hal yang bersifat hiburan sering dimuat surat kabar untuk
berbobot. Isi surat kabar yang bersifat hiburan bisa berbentuk cerita
pendek, cerita bergambar, teka-teki silang, karikatur, juga yang
mengandung minat insani (human interest), dan tajuk rencana.
4. Fungsi Mempengaruhi
Fungsi yang keempat ini yakni fungsi mempegaruhi, yang
menyebabkan surat kabar memegang peranan pentig dalam kehidupan
masyarakat. Fungsi mempengaruhi dari surat kabar secara implisit
terdapat pada berita, sedangkan eksplisit terdapat pada tajuk rencana
dan artikel. (Effendi, 1993 : 93-94)
Sebagai lembaga penerbitan, surat kabar dikategorikan sebagai media
cetak yang memuat berbagai macam informasi, dan informasi yang
merupakan isi surat kabar antara lain :
1. Berita
Menurut Erick C. Hepwood, berita adalah laporan pertama dari
kejadian yang penting dan menarik perhatian umum.
2. Opini
Terdiri dari artikel, karikatur dan surat pembaca mengenai suatu
keluhan atau isu yang menarik untuk dibhas.
3. Feature
Berita ringan (soft news) yang tehnik penulisannya tidak formal
seperti berita pada umumnya (hard news).
4. Iklan
Pesan naratif umumnya bersifat komersial dan dimuat dengan tarif
5. Foto
Surat kabar sebagai institusi pers memiliki peran sebagai penyampai
opini atau buah pikiran masyarakat salah satunya perempuan. Surat kabar
berusaha untuk menyalurkan dan memperluas komunikasiperempuan. Dalam
pelaksanaannya adalah dengan adanya ruang khusus dalam halaman for Her
yaitu rubrik herview.
2.1.2 Opini Per empuan Dalam Rubr ik Her view
Menurut kamus umum bahasa Indonesia, rubrik diartikan sebagai
kepala (ruangan) karangan dalam surat kabar, majalah dan sebagainya yang
disediakan secara khusus untuk acara tertentu secara tetap (Poerwadarminta,
1987 : 834). Contoh rubrik antara lain rubrik konsultasi kesehatan, rubrik
surat pembaca dan rubrik ramalan.
Sedangkan menurut Djuroto, rubrik adalah opini masyarakat yang
dituangkan dalam tulisan tentang berbagai soal, mulai dari politik, ekonomi,
sosial, budaya, teknologi bahkan olah raga. Penulisannya tidak sekedar
mengomentari masalah, tetapi bisa juga mengajukan pandangan, pendapat
atau pemikiran lain, baik yang sudah diketahui masyarakat maupun yang
belum diketahui (Djuroto, 2000 : 70).
Penulisan rubrik bisa berdasarkan gagasan murni dari si penulis, bisa
juga mengambil dari sumber lain. Penulisannya tidak terikat dengan waktu,
tidak terikat bentuk berita, gaya bahasa dan teknik penulisan lainnya. Tetapi
agar rubrik ini dibaca oleh publik, penulisannya harus memperhatikan
aktualitas, gaya penulisan serta panjang pendeknya tulisan. Dalam
memberikan pandangan, pendapat atau pemikiran lain, diatasnamakan dirinya
sendiri. Itu sebabnya, nama penulisnya selalu ditulis lengkap, untuk
terdapat opini, teknologi dan ilmu pengetahuan, seni dan hiburan, wanita dan
keluarga, olahraga dan sebagainya. Dan penyajiannya bisa berbentuk berita,
ulasan, ataupun uraian (Djuroto, 2000 : 22).
Dalam rubrik opini surat kabar bermaksud menyampaikan informasi
tentang suatu analisis yang mempunyai perspektif keilmuan tertentu. Hal ini
akan memberikan wawasan kepada masyarakat tentang suatu masalah atau
ide yang aktual. Selain itu, dalam rubrik opini tidak menutup kemungkinan
terjadinya polemik dari banyak penulis yang mempunyai pendapat atau sudut
pandang berbeda dari persoalan yang sama.
Rubrik herview adalah ruang atau kolom khusus pada halaman for
Her di surat kabar Jawa Pos. Halaman For Her adalah halaman yang
mengulas perempuan seperti tokoh atau publc figure perempuan, kesehatan,
dan ruang opini untuk perempuan. Halaman khusus untuk perempuan yang
terbit secara rutin memang telah lama ada namun umumnya dalam bentuk
tabloid dan majalah yang terbit mingguan maupun bulanan. Dalam surat
kabar juga ada halaman dan rubrik untuk perempuan namun jumlahnya
sangat terbatas dan dimuat pada peringatan atau hari tertentu saja misalnya
hari perempuan sedunia, hari ibu, hari Kartini dan lain-lain.
Setiap surat kabar memang memiliki ruang surat pembaca dan opini
namun sifatnya umum. Bahkan Jawa Pos sendiri juga memiliki rubrik opini
dengan tema umum. Namun akhirnya Jawa Pos membuat ruang khusus bagi
perempuan untuk berbagi pikiran tentang perempuan.
Rubrik Herview dimuat setiap hari mulai tanggal 13 desember 2010
hingga 31 maret 2011 dan dalam satu edisi terdapat dua tulisan yang dimuat.
Yang boleh mengirim tulisan adalah mahasiswi dan tulisan harus mengenai
perempuan namun dengan tema yang beragam. Dengan adanya rubrik
mengenai kaumnya. Meskipun pengirim tulisan dibatasi dari kalangan
mahasiswi saja namun tulisan mereka bisa dibaca masyarakat luas hingga
mampu menginspirasi dan membuka pikiran banyak orang termasuk kaum
perempuan itu sendiri.
2.1.3 Analisis Isi
Menurut Barelson & Kerliger, analisis isi merupakan suatu metode untuk
mempelajari dan menganalisis komunikasi secara sistematik, objektif, dan kuantitatif
terhadap pesan yang tampak (Wimmer & Dominick, 2000 : 135). Sedangkan
menurut Budd (1967), analisis isi adalah suatu teknik sistematis untuk menganalisis
isi pesan dan mengolah pesan atau suatu alat untuk mengobservasi dan menganalisis
isi perilaku komunikasi yang terbuka dari komunikator yang dipilih.
Prinsip analisis isi berdasarkan defiisi diatas :
1. Prinsip sistematik
Ada perlakuan prosedur yang sama pada semua isi yang dianalisis. Periset
tidak dibenarkan menganalisis hanya pada isi yang sesuai dengan perhatian
dan minatnya, tetapi juga harus pada keseluruhan isi yang telah ditetapkan
untuk diriset.
2. Prinsip objektifitas
Hasil analisis tergantung pada prosedur riset bukan pada orangnya. Kategori
yang sama bila digunakan untuk isi yang sama dengan prosedur yang sama,
maka hasilnya harus sama, walaupun risetnya berbeda.
3. Prinsip kuantitatif
Mencatat nilai-nilai bilangan atau frekuensi untuk melukiskan berbagai jenis
isi yang didefinisikan. Diartikan juga sebagi prinsip digunakannya metode
4. Prinsip isi yang nyata
Yang diriset dan dianalisis adalah isi yang tersurat (tampak) bukan makna
yang dirasakan periset. Perkara hasil akhir dari analisis nanti menunjukkan
adanya sesuatu yang tersembunyi, hal itu sah-sah saja (Kriyantono, 2006 :
228-229).
Penggunaan analisis isi mempunyai beberapa manfaat atau tujuan. McQuail
dalam buku Mass Communication Theory (2000:305) mengatakan bahwa tujuan
dilaksanakannya analisis isi pesan komunikasi adalah:
1. Mendeskripsikan dan membuat perbandingan terhadap isi media
2. Membuat perbandingan antara isi media dengan realitas sosial
3. Isi media merupakan refleksi dari nilai-nilai sosial dan budaya serta sistem
kepercayaan masyarakat
4. Mengetahui fungsi dan efek media
5. Mengevaluasi media Performence
6. Mengetahui apakah ada bias media
2.1.4 Kategor isasi
Kategorisasi yang sudah biasa digunakan sebagai pedoman penelitian
para peneliti, Stempel dalam (Flournoy, 1989 : 186) mencatat sebagai
berikut:
“Sungguh banyak manfaatnya menggunakan sistem penggolongan
yang pernah dipakai dalam studi-studi lainnya. Pertama, anda akan
tahu bahwa sistem penggolongan demikian. Dengan mengamati hasil
akan memperoleh beberapa pengertian tentang berbagai hasil yang
mungkin diperoleh”.
Namun demikian, beberapa perubahan dalam kategori-kategori yang
sudah digunakan oleh peneliti tersebut dianggap perlu untuk mencapai
sasaran penelitian ini. Menurut Stempel dalam (Flournoy, 1989 : 26), untuk
menciptakan seperangkat kategori-kategori, ada tiga hal yang perlu
dipertimbangkan, antara lain:
a. kategori-kategori harus relevan dengan tujuan-tujuan studi,
b. kategori-kategorinya hendaknya fungsional, dan
c. sistem kategori-kategorinya harus dapat dikendalikan.
Sedangkan cendikiawan lain, Ole.R.Holsty (Flournoy, 1989 : 72)
memberikan saran tentang pembentukan seperangkat kategori yang
seyogyanya :
“Mencerminkan maksud dan tujuan penelitian, lengkap, terinci,
ekslusif secara timbal balik, independent dan diambil dari
penggolongan tunggal.”
Selain itu, menurut Neuman (2000 : 294,) dalam pembentukan
kategori ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, sebagai berikut :
“pengukuran dalam analisis isi menggunakan pengamatan terstruktur,
sistematik, pengamatan yang seksama berdasarkan aturan tertulis.
Dalam aturan tersebut menjelaskan bagaimana membuat kategori dan
penggolongan pengamatan. Seperti halnya pengukuran lain, kategori
seharusnya mutual eksklusif dan tuntas. Dalam aturan tertulis
menunjukkan bahwa kategori dapat diterima dan terbukti
Mutual eksklusif berarti bahwa semua kategori jelas pemisahannya
antara bagian satu dengan bagian yang lain, dan tidak saling tumpang tindih.
Tuntas berarti semua kategori harus tergolong dalam kategori secara
keseluruhan, jadi tidak ada kategori yang tidak tergolongkan.
Mengikuti saran Stampel, Holsty dan Neuman, untuk mencapai
harapan tentang hubungan kefungsionalan dan keterkendalian seperti yang
disebut diatas, maka peneliti menyusun sistem kategori dan perangkat definisi
sendiri. Kategori-kategori yang digunakan dalam penelitian ini telah
disesuaikan agar dapat mencapai sasaran penelitian. Selama periode
penelitian, tema yang dimuat dalam rubrik Herview antara lain :
1. Peranan perempuan
Tulisan pada rubrik Herview yang membahas tentang peranan perempuan
dalam bidang dan posisi tertentu sesuai tugas dan tanggung jawab yang ia
jalani. Peranan perempuan antara lain dalam:
a. Keluarga
b. Ekonomi
c. Politik
2. Ketidaksetaraan jender
Tulisan pada rubrik Herview yang membahas tentang stereotype dan sikap
berbagai pihak yang kurang adil terhadap perempuan. Ketidaksetaraan jender
antara lain dalam:
a. Budaya
b. Media
d. Dunia kerja
3. Kejahatan
Tulisan pada rubrik Herview yang membahas mengenai kekerasan secara
psikis dan fisik yang dialami atau dilakukan perempuan antara lain:
a. Trafficking
b. Kekerasan dalam rumah tangga
4. Emansipasi
Tulisan pada rubrik Herview yang mengajak perempuan untuk mendapatkan
persamaan derajat dalam berbagai bidang beserta contoh-contoh bentuk
emansipasi perempuan. Selain itu kategori ini juga berisi pendapat negatif
mengenai emansipasi dan gerakan feminisme.
a. Ajakan emansipasi
b. Sisi negatif pergerakan emansipasi
5. Kesehatan
Tulisan pada rubrik Herview mengenai kesehatan tubuh perempuan meliputi:
a. Kesehatan reproduksi
6. Kecantikan
Tulisan pada rubrik Herview mengenai stereotype kecantikan pada
perempuan, peran media dalam memperkuat stereotype kecantikan, isu
operasi plastik, upaya-upaya perempuan dalam memperoleh kecantikan dan
kecantikan perempuan selain dari segi fisik.
b. Cantik fisik dan kepribadian
2.1.5 Teor i Penjaga Ger bang
Gatekeeper bisa juga menghentikan sebuah informasi dan tidak
membuka “pintu gerbang” (gate) bagi keluarnya info yang lain. Gatekeeper
sangat menentukan berkualitas tidaknya informasi yang akan disebarkan.
Baik buruknya dampak pesan pun tergantung pada fungsi pentapisan
informasi atau pemalang pintu ini (Nurudin, 2003 : 110)
Menurut Fishman, ada kecenderungan studi bagaimana proses
produksi berita dilihat, salah satunya adalah pandangan seleksi berita.
pandangan seleksi berita (selectivity news) seringkali melahirka teori seperti
gatekeeper. Intinya, proses produksi berita adalah proses seleksi. Seleksi ini
dari wartawan di lapangan yang akan memilih mana yang penting dan mana
yang tidak, mana peristiwa yang akan diberitakan dan mana yang tidak.
Setelah berita itu sampai ke tangan edaktur, akan diseleksi lagi dan disunting
dengan menekankan bagian mana yang perlu dikurangi dan bagian mana
yang perlu ditambah. Pandangan ini mengandaikan seolah-olah ada realitas
yang benar-benar riil yang ada diluar diri wartawan. Realitas yang riil itulah
yang akan diseleksi wartawan untuk kemudian dibentuk dalam sebuah berita
(Eriyanto, 2004 : 100).
Peranan penjaga gerbang atau gate keeper menurut John R Bittner
dalam buku nurudin (2004 : 115) adalah :
(1) Menyiarkan informasi pada kita; (2) Untuk membatasi informasi
yang kita terima dengan mengedit informasi ini sebelum disebarkan pada
kita; (3) Untuk memperluas kuantitas informasi dengan menambahkan fakta
Terlepas dari konsep gatekeeping , isi berita yang ada dimedia
mungkin saja diperoleh dengan cara dicari, dipesan sebelumnya, atau
penemuannya direncanakan secara sistematis. Kadang-kadang berita harus
diolah atau dibentuk oleh redaksi. Pembentukan berita semacam ini
sepertihalnya penyeleksian berita, tidak dilakukan secara acak dan bersifat
subyektif. Pembuatannya disesuaikan dengan pola interpretasi dan
relevansinya dengan berbagai institusi birokratis yang menjadi sumber berita
atau yang menangani peristiwa tersebut. Menurut Fishman (1982) dalam
McQuail, apa yang diketahui atau dapat diketahui oleh media tergantung pada
kemampuan mengumpulkan informasi dan sumber-sumber informasi dari
agen-agen spencari berita media tersebut (McQuail, 1994 : 163)
Gatekeeper keberadaannya sama pentingnya dengan peralatan
mekanisme yang harus dipunyai media dalam komunikasi massa. Oleh
karena itu, gatekeeper menjadi keniscayaan keberadaannya dalam media
massa dan menjadi salah satu cirinya (Nurudin, 2004 : 30)
2.2 Ker angka Ber pikir
Media massa merupakan bagian penting dari komunikasi terutama di
era informasi saat ini. Manusia merupakan khalayak sasaran media massa,
sehingga keberadaan media massa dituntut untuk terus berkembang
mengikuti kemajuan manusia itu sendiri. Surat kabar merupakan media cetak
dengan update berita tercepat dibanding media cetak lain. Salah satu surat
kabar yang ada di Indonesia adalah Jawa Pos.
Surat kabar bukan hanyaa sekedar untuk mengetahui suatu peristiwa
namun juga menjadi ruang beropini dan berbagi pikiran bagi pembaca.
Biasanya ruang opini ditulis dengan tema umum dan pengirimnya juga bebas
namun Jawa Pos membuat ruang opini khusus bagi perempuan dan bahan
rubrik dalam halaman for Her yang juga merupakan halaman di Jawa Pos
yang khusus mengulas perempuan.
Penulis memilih rubrik Herview mulai tanggal 13 desember 2010
hingga 31 maret 2011 karena pada rubrik ini pertama kali dimuat pada
tanggal 13 desember hingga 31 maret setelah itu Jawa Pos mengumumkan
nominasi tulisan terbaik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Analisis isi kuantitatif dan tipe penelitian deskriptif. Sebelum menganalisis isi
pesan, penulis harus menenyusun kategorisasi. Kategori yang sudah dibuat
lalu dianalisis dan disimpulkan. Melalui analisis isi, penulis ingin mengetahui
tema apa saja yang sering muncul dalam rubrik Herview edisi 13 desember
Keterangan:
Penelitian akan meneliti rubrik Herview di halaman for Her pada surat kabar
Jawa Pos edisi Desember 2010 sampai Maret 2011 untuk memecahkan masalah isi
tema-tema yang sering muncul dalam rubrik tersebut. Metode yang digunakan adalah
analisis isi deskriptif. Sebelum melakukan analisa peneliti terlebih dahulu menyusun
kategorisasi berdasarkan tema-tema pada rubrik Herview antara lain: Kesetaraan
gender, kejahatan, kecantikan, politik, kesehatan dan emansipasi. Kategori-kategori
tersebut kemudian dianalisis dan dibuat kesimpulan.
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi
kuantitatif berdasarkan tataran analisis. Analisis isi adalah suatu teknik sistematis
untuk menganalisis isi pesan dan mengolah pesan atau suatu alat untuk
mengobserfasi dan menganalisis isi perilaku komunikasi yang terbuka dari
komunikator terpilih. Tipe penelitian ini adalah deskriptif yakni bermaksud
menjelaskan dan memberikan gambaran bagaimana tema yang sering muncul di
rubrik Herview pada halaman For Her di surat kabar Jawa Pos.
3.1 Definisi Operasional
3.1.1 Rubr ik
Menurut kamus umum bahasa Indonesia, rubrik diartikan sebagai kepala
(ruangan) karangan dalam surat kabar, majalah dan sebagainya yang disediakan
secara khusus untuk acara tertentu secara tetap (Poerwadarminta, 1987 : 834).
Sedangkan menurut Djuroto, rubrik adalah opini masyarakat yang
dituangkan dalam tulisan tentang berbagai soal, mulai dari politik, ekonomi,
sosial, budaya, teknologi bahkan olah raga. Penulisannya tidak sekedar
mengomentari masalah, tetapi bisa juga mengajukan pandangan, pendapat atau
pemikiran lain, baik yang sudah diketahui masyarakat maupun yang belum
diketahui (Djuroto, 2000 : 70).
Rubrik merupakan hal yang tak terpisahkan dari media cetak contohnya
surat kabar. Selain berita utama, rubrik juga menjadi daya tarik bagi pembaca
karena memuat informasi yang bersifat hiburan maupun edukatif. Contoh-contoh
rubrik antara lain, rubrik konsultasi kesehatan, surat pembaca, ramalan, hobi dan
3.1.2 For Her
Setiap hari, mulai hari ini sampai entah kapan, akan ada halaman-halaman khusus Jawa Pos for Her. Setiap hari temanya beda-beda, rubriknya beda-beda. Iya lah, supaya tidak membosankan! (Azrul Ananda, Direktur Jawa Pos).
Halaman terbaru di surat kabar Jawa Pos yang terbit mulai 13 desember 2010
hingga saat ini. Memuat rubrik-rubrik dan informasi mengenai perempuan. Tidak
seperti surat kabar lain yang memiliki halaman tentang perempuan pada hari dan
tanggal tertentu, for Her dimuat setiap hari.
Azrul Ananda (Direktur Jawa Pos), Selama ini, juga sudah ada banyak halaman khusus koran yang dibuat ”untuk perempuan”. Namun, belakangan kami menyadari, ada yang kurang dari dua hal di atas itu. Pertama, memedulikan perempuan tidak boleh musiman. Harus terus-menerus, tanpa henti.
For Her dimuat setiap hari pada Jawa Pos bagian Sportaiment. Biasanya
terdiri atas 2 sampai 3 halaman. Rubrik-rubrik diantaranya story, devorce, a letter
to him, konsultasi psikologi, fashion dan lain-lain.
Dalam halaman ini perempuan bisa menceritakan kisah hidupnya yang
tidak biasa pada rubrik story dan divorce yaitu rubrik yang memuat berbagai
cerita mengenai perceraian. Ada juga rubrik a letter to Him yang dimuat sabtu dan
minggu yaitu berupa surat singkat yang dikirim perempuan untuk laki-laki.
Kedudukan laki-laki disini bervariasi, bisa suami, ayah, kekasih, teman dan
lain-lain. Selain itu ada juga rubrik Herview yaitu rubrik yang memuat opini
perempuan mengenai isu dan permasalahan perempuan.
3.1.3 Her view
Herview adalah salah satu rubrik pada halaman For Her di surat kabar
Jawa Pos. Rubrik ini memungkinkan perempuan untuk menuangkan opini atau
mengenai perempuan namun temanya beragam sehingga tidak membosankan.
Setiap hari ada 2 tulisan yang dimuat pada rubrik Herview.
Dengan adanya rubrik Herview, perempuan bisa mengungkapkan
pendapat mereka mengenai isu dan permasalahan sehingga bisa menambah
wawasan dan membuka pikiran perempuan lain yang membacanya. Oleh karena
itu peneliti ingin mengetahui apa saja tema yang sering muncul di rubrik Herview
pada halaman For Her di surat kabar Jawa Pos.
3.1.4 Sur at Kabar
Salah satu media massa yang dapat menyajikan informasi secara aktual
adalah surat kabar. Isi surat kabar senantiasa sesuai dengan yang terjadi di
masyarakat sebagai peristiwa fisik yang menempati ruang dan waktu maupun
sebagai kejadian abstrak yang mengambil tempat di dalam otak dan hati
masyarakat (Liliweri, 1991 : 27).
Surat kabar berperan penting dalam memenuhi kebutuhan akan informasi,
dan dianggap dapat menumbuhkan kesadaran pada masyarakat tentang
program-program pemerintah dalam pembangunan di segala bidang kehidupan.
Kemampuan pers dalam penyebaran informasi memeng tidak diragukan lagi, pers
yang berfungsi sebagai penyebar informasi dapat menyampaikan berita-berita
aktual tentang kondisi pemerintahan dan pembangunan kepada masyarakat secara
luas. Media massa vetak seperti surat kabar, pesan-pesannya dapat dibaca kapan
dan dimana saja serta dapat diulang-ulang. Dengan demikian media cetak
memiliki sifat menguasai waktu, adapun kelemahannya adalah terletak pada
sistem distribusinya karena harus melalui transportasi darat, laut dan udara
(Panuju, 2002 : 52).
Perkembangan surat kabar di Indonesia semakin pesat dengan runtuhnya
seperti di Jaman Orde Baru sehingga media menjadi lebih kritis dalam
menyampaikan informasi. Keterbukaan inilah yang juga meningkatkan kekritisan
masyarakat akan kebutuhan informasi sehingga media massa seperti surat kabar
bersaing dengan ketat.
3.1.5 J awa Pos
Surat kabar nasional yang berpusat di Surabaya, Jawa Timur dengan
jumlah pembaca terbanyak menurut Nielsen Media Research di akhir 2009. Jawa
Pos adalah pelopor dan peraih penghargaan surat kabar dengan sirkulasi lebih dari
400.000 cetakan setiap hari.
Jawa Pos didirikan oleh Chung Shen pada 1 Juli 1949. Jawa Pos
mengalami naik turun dan pada akhir 1970 mulai jatuh. Pada 1982, total
sirkulasinya hanya 6000 kopy perhari. Pada 1982 Chung Shen menjual Jawa Pos
ke Pt Grafiti Pers, penerbit majalah Tempo. Eric Samola, presiden direktur PT
Grafiti pers menunjuk Dahlan Iskan untuk menjalankan Jawa Pos. Dengan
ketekunan Dahlan Iskan, Jawa Pos tumbuh dengan pesat. Saat ini Jawa Pos adalah
jaringan media terbesar.
Sebagai salah satu surat kabar nasional terbesar di Indonesia, jawa Pos
terus berinovasi. Inovasi tersebut berupa cara penyampaian berita, halaman dan
rubrik-rubrik baru sesuai segmen pembaca.
Azrul Ananda (Direktur Jawa Pos) berkata, Berdasar survei terakhir Nielsen,
pembaca Jawa Pos terus luar biasa. Di saat koran besar lain melorot, Jawa Pos
mampu bertahan di nomor satu. Pembacanya pun cenderung muda. Kelompok
terbanyak (34 persen) berusia 20–29 tahun. Yang berusia 10–19 mencapai 16
persen. Jadi, 50 persen pembaca harian ini berusia 10–29 tahun. Sisanya usia 30–
39 (28 persen), lalu usia 40–49 (15 persen). Pembaca Jawa Pos muda bukan? Bisa
(usia 20–29) bisa dibilang adalah ”lulusan” pembaca DetEksi (usia mereka 10–19
ketika DetEksi mulai terbit pada 26 Februari 2000).
3.1.6 Kategor isasi
Kategori-kategori yang digunakan dalam penelitian ini telah
disesuaikan agar dapat mencapai sasaran penelitian. Selama periode
penelitian, tema yang dimuat dalam rubrik Herview antara lain :
1. Peranan perempuan
Tulisan pada rubrik Herview yang membahas tentang peranan perempuan
dalam bidang dan posisi tertentu sesuai tugas dan tanggung jawab yang ia
jalani. Peranan perempuan antara lain dalam:
a. Keluarga
Yang masuk dalam sub tema ini adalah tulisan yang berkaitan dengan
peranan perempuan dalam keluarga contohnya sebagai seorang ibu rumah
tangga dan seorang istri. Peranan perempuan sebagai istri adalah sebagai
pendamping, teman hidup dan merawat suami. Peranan perempuan
sebagai seorang ibu adalah sebagai pembimbing, merawat, membesarkan
anaknya sehingga menjadi generasi berkualitas yang kelak membangun
bangsa.
b. Ekonomi
Yang masuk dalam sub tema ini adalah tulisan yang berkaitan dengan
peranan perempuan dalam perekonomian. Contoh peranan perempuan
dalam bidang ekonomi antara lain tokoh-tokoh perempuan yang sukses
sebagai pengusaha, perempuan yang menjadi mentri dibidang
perempuan mandiri secara finansial sehingga meningkatkan kualitas
ekonomi keluarga.
c. Politik
Partisipasi politik menurut H. Mc Closky merupakan kegiatan sukarela
dari warga negara melalui mana mereka mengambil bagian dalam proses
pemilihan penguasa secara langsung atau tidak langsung dalam proses
pembentukan kebijakan umum (M.Budiardjo, 1998:2)
Indonesia sebagai negara merdeka dan berdaulat telah berkomitmen dan
secara tegas memberi pengakuan yang sama bagi setiap warganya,
perempuan maupun laki-laki akan berbagai hak dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara tanpa terkecuali. Hak-hak politik perempuan
ditetapkan melalui instrumen hukum maupun dengan meratifikasi berbagi
konvensi yang menjamin hak-hak politik tersebut.
Undang-Undang RI No. 39 tentang Hak Asasi Manusia Pasal 46
menyebutkan sistem pemilihan umum, kepartaian, pemilihan anggota
legislatif dan sistem pengangkatan dibidang eksekutif dan yudikatif harus
menjadi keterwakilan perempuan sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan. (Sihite, 2007:155-156)
Yang termasuk dalam sub tema ini adalah tulisan yang berkaitan dengan
peranan perempuan dalam berpolitik. Contoh peranan perempuan dalam
bidang politik antara lain, perempuan yang berhasil menjadi presiden,
perempuan yang duduk di parlemen dan pengaruh perempuan-perempuan
2. Ketidaksetaraan jender
Tulisan pada rubrik Herview yang membahas tentang stereotype dan sikap
berbagai pihak yang kurang adil terhadap perempuan. Ketidaksetaraan
jender antara lain dalam:
a. Budaya
Budaya berkenaan dengan cara manusia hidup. Manusia belajar, berpikir,
merasa, mempercayai dan mengusahakan apa yang patut menurut
budayanya.
Budaya adalah suatu konsep yang membangkitkan minat. Secara formal
budaya didefinisikan sebagai tatanan pengetahuan, pengalaman,
kepercayaan, nilai, sikap, makna, hirarki, agama, waktu, peranan,
hubungan ruang, konsep alam semesta, objek-objek materi dan milik yang
diperoleh sekelompok besar orang dari generasi ke generasi melalui usaha
individu dan kelompok. Budaya menampakan diri dalam pola-pola bahasa
dan dalam bentuk-bentuk kegiatan dsn perilaku yang berfungsi sebagai
model-model bagi tindakan penyesuaian diri dan gaya komunikasi yang
memungkinkan orang-orang tinggal dalam suatu masyarakat di suatu
lingkungan geografis tertentu pada suatu tingkat perkembangan teknis
tertentu dan pada saat tertentu. Budaya juga berkenaan dengan sifat-sifat
dari objek-objek materi yang memainkan peranan penting dalam
kehidupan sehari-hari. Objek-objek seperti rumah, alat dan mesin yang
digunakan dalam industri dan pertanian, jenis-jenis transportasi, dan
alat-alat perang, menyediakan suatu landasan utama bagi kehidupan sosial.
Budaya berkesinambungan dan hadir di mana-mana; budaya meliputi
Budaya juga berkenaan dengan bentuk struktur fidik serta lingkungan
sosial yang mempengaruhi hidup kita. (Mulyana&Rakhmat, 1990:19-20)
Stereotype adalah pelebelan terhadap kelompok, suku, bangsa tertentu
yang selalu berkonotasi negatif sehingga sering merugikan dan
menimbulkan ketidakadilan. Pelebelan atau penandaan yang dikaitkan
dengan pembedaan jenis kelamin tertentu (perempuan) akan menimbulkan
kesan negatif yang merupakan salah satu bentuk keridakadilan gender.
(Mufidah, 2003:78 )
Yang termasuk dalam sub tema ini adalah tulisan mengenai stereotype
yang melekat pada perempuan secara turun-temurun atau membudaya
dalam suatu masyarakat sehingga menjadikan perempuan sebagai warga
kelas dua. Contoh, ada anggapan bahwa perempuan tidak perlu
berpendidikan tinggi dan berkarir karena tugas utama perempuan adalah
mengurus suami, anak, memasak dan tugas rumah lainnya. Budaya
partiarki atau budaya yang menempatkan laki-laki dalam posisi tertinggi
juga merupakan bentuk ketidaksetaraan jender bagi perempuan. Contoh
budaya patriarki, anak laki-laki adalah penerus utama keluarga sehingga
menyandang marga, perempuan dianggap lemah sehingga diberi tugas
yang bersifat domestik seperti mengurus rumah tangga dan laki-laki
dianggap kuat sehingga diberi tugas bersifat publik seperti bekerja diluar
rumah. Persepsi-persepsi inilah yang masih dianut dalam masyarakat
hingga saat ini dan mempengaruhi pola pikir, sikap masyarakat dan
b. Media
Munculnya penampilan perempuan dalam berbagai media pop seperti
media cetak, visual dan elektronik tidak seluruhnya menggambarkan ruang
lebih lebar untuk melihat secara kritis kedudukan perempuan dalam
masyarakat, kedudukan ekonomi dan solidaritas politiknya, tetapi msih
lebih merupakan “media ideologis” yang mewacanakan peran sosial
semata dan kenikmatannya dalam perubahan gaya hidup. Kenikmatan
pada kekinian hidup yang berbasis “budaya laki-laki”. Hal ini terlihat
dalam setiap ragam pilihan acara media visual dan elektronik maupun
rubrik dimedia cetak termasuk khususnya yang bersegmen perempuan
konsumen; di mana nilai sensualitas masih dipandang sebagai sentuhan
wajib untuk membuatnya laku (Baria, 2005:3-4)
Yang termasuk dalam sub judul ini adalah tulisan mengenai
penggambaran sosok perempuan di media dalam konotasi yang negatif.
Contoh, dalam berita pelecehan seksual di koran tertentu menggunakan
judul dan kata-kata yang vulgar seolah perempuan memang obyek yang
pantas untuk dilecehkan. Dalam iklan produk-produk di Tv maupun media
cetak sering menggambarkan sensualitas tubuh perempuan walaupun tidak
terkait dengan jalan cerita iklan maupun produk itu sendiri. Pada sinetron
yang tayang setiap hari juga demikian, tokoh utama perempuan
digambarkan sebagai sosok perempuan cantik, tinggi, langsing, putih
namun lemah, selalu pasrah, tidak pernah berjuang, selalu menangis, dan
selalu menjadi obyek kejahatan. Penggambaran perempuan dalam film
juga tidak memihak perempuan, bisa dilihat dari judul, poster film dan
adegan yang ada di film itu sendiri yang menampilkan tubuh dan wajah
c. Pendidikan
Dalam pemenuhan hak memperoleh pendidikan, antara laki-laki dan
perempuan di berbagai negara berkembang masih menunjukkan data yang
tidak seimbang. Pendidikan laki-laki lebih tinggi dari pada perempuan.
Demikian pula, akses informasi dan komunikasi masih didominasi
laki-laki. Dengan ketidakseimbangan itu menyebabkan perempuan tertinggal
dari laki-laki. ketertinggalan tersebut juga dialami dalam penguasaan
teknologi sehingga mayoritas perempuan Indonesia khususnya, masih
gagap teknologi. (Mufidah, 2003:100)
Yang termasuk dalam kategori ini adalah tulisan mengenai
perempuan-perempuan yang belum mendapat pendidikan layak, stereotype perempuan-perempuan
dalam buku pelajaran dan kesenjangan perempuan dalam ilmu
pengetahuan dan teknologi .
d. Dunia kerja
Peran serta perempuan dalam aktivitas peningkatan pendapatan (income
generating activity) sudah berlagsung begitu lama. Peran tersebut berawal
dari keterlibatan mereka di sektor pertanian maupun perkebuan. Sementara
itu, pada dua dekade belakangan ini, seiring dengan pesatnya kemajuan
dunia industri utamanya di perkotaan telah mendorong tenaga kerja
perempuan memasuki sektor tersebut sebagai tenaga kerja sektor formal,
meskipun mayoritas berupah rendah karena umumnya mereka unskilled
workers atau semi skilled workers, di samping sektor informal yang masih
merupakan alternatif dalam upaya meningkatkan pendapatan keluarga.
(Sihite,2007:21)
Berbagai tindak kekerasan dan penderitaan yang menimpa pekerja migran
luar negri, telah banyak dilaporkan, baik melalui mass media, maupun
lembaga swadaya masyarakat nasional maupun internasional. Angka yang
tercatat di berbagai media maupun lembaga resmi pada umumnya jauh
lebih kecil dibandingkan dengan data yang sesungguhnya terjadi di
lapangan. Dark number dipastikan cukup tinggi mengingat banyak kasus
yang tidak dilaporkan, tidak diketahui secara pasti dan tidak tercatat pada
statistik resmi. (Sihite, 2007:37)
Yang termasuk dalam kategori ini adalah tulisan mengenai perempuan
yang mengalami perlakuan tidak adil akibat jender. Contoh dari
ketidaksetaraan jender dalam dunia kerja adalah, perlakuan buruk yang
diterima TKW di luar negri, buruh perempuan yang mendapat upah
kurang layak dan terbatasnya jabatan untuk perempuan dalam dunia kerja.
3. Kejahatan
Tulisan pada rubrik Herview yang membahas mengenai kekerasan secara
psikis dan fisik yang dialami atau dilakukan perempuan antara lain:
a. Trafficking
Perdagangan manusia yang tertera pada protokol perserikatan
bangsa-bangsa guna mencegah, menanggulangi, dan menghukum perdagangan
manusia khususnya anak dan perempuan sebagai lampiran dari konvensi
PBB melawan kejahatan terorganisasi yang bersifat transnasional tahun
2000, dimaknai sebagai berikut:
tujuan eksploitasi meliputi minimal menyangkut prostitusi atau bentuk-bentuk eksploitasi seksual lainnya, kerja atau pelayanan paksa, perbudakan atau praktik-praktik yang menyerupai perbudakan, penghambaan atau pengambilan organ-organ tubuh.” (lihat Protocol to prevent, suppress and punish traficking in persons, especially women and children, supplementing the United Nations convention againts transnational organized crime, December 2000)
Berdasarkan pengertian tersebut di atas terkandung makna bahwa
manusia dijadikan komoditas, memindahkannya dengan semena-mena,
sarat dengan berbagai pelanggaran dan tindak kejahatan dan
kesewenang-wenangan yang berlandaskan kekuasaan dengan tujuan eksploitasi tenaga
kerja untuk berbagai kepentingan yang merugikan korban dan
menguntungkan pihak lain. Jual beli manusia ini banyak melibatkan anak
dan perempuan untuk kepentingan eksploitasi seksual. Selain itu, mereka
telah disalahgunakan sebagai objek seks yang menghancurkan hidup
mereka. (Sihite, 2007:198-199)
Yang termasuk dalam kategori ini adalah tulisan mengenai penjualan
manusia pada perempuan.
b. Kekerasan dalam rumah tangga
Kekerasan dalam rumah tangga atau yang biasa disingkat KDRT adalah
tindak kekerasan yang yang dilakukan anggota keluarga terhadap anggota
keluarga lainnya. Yang termasuk dalam sub tema ini adalah tulisan
mengenai perempuan sebagai korban KDRT dan perempuan yang
4. Emansipasi
Dalam kamus besar bahasa Indonesia (1990:445) emansipai berarti
pembebasan dari perbudakan; persamaan hak diberbagai aspek kehidupan
masyarakat (Seperti persamaan hak kaum wanita dengan kaum pria).
Tulisan pada rubrik Herview yang mengajak perempuan untuk
mendapatkan persamaan derajat dan hak dalam berbagai bidang beserta
contoh-contoh bentuk emansipasi perempuan. Selain itu kategori ini juga
berisi pendapat negatif mengenai emansipasi dan gerakan feminisme.
a. Ajakan emansipasi
Yang termasuk dalam sub tema ini adalah tulisan yang memotifasi
perempuan untuk lebih berani menunjukkan kemampuan, lebih kritis dan
mewujudkan apa yang mereka inginkan agar perempuan lebih maju.
b. Sisi negatif pergerakan emansipasi
Yang termasuk dalam sub tema ini adalah tulisan yang mengungkapkan
keprihatinan atas gerakan emansipasi yang berlebihan sehingga
perempuan lupa akan kodratnya. Contohnya adalah, perempuan yang
sukses dalam karir namun melupakan tugasnya sebagai seorang ibu dan
menelantarkan anak-anaknya.
5. Kesehatan
Yang termasuk dalam sub judul ini adalah tulisan pada rubrik Herview
mengenai kesehatan tubuh perempuan.
a. Kesehatan reproduksi
1. Hak mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhannya.
2. Hak mendapatkan informasi mengenai kesehatan reproduksi secara
lengkap.
3. Hak mendapatkan pelayanan keluarga berencana (KB) sesuai dengan
pilihannya.
4. Hak mendapatkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkannya
5. Hubungan suami istri didasari oleh sikap saling menghargai.
6. Hak mendapatkan informasi secara mudah mengenai penyakit menular
seksual termasuk HIV / AIDS.
7. Remaja laki-laki dan perempuan mempunyai hak yang sama untuk
memperoleh informasi mengenai kesehatan reproduksi.
8. Perempuan mempunyai hak untuk bebas dari perlakuan buruk dalam
kehidupan reprokduksinya. (Mufidah, 2003:113)
Yang termasuk dalam sub tema ini adalah tulisan mengenai kesehatan
organ reproduksi perempuan. Contohnya antara lain, efek dari menikah
terlalu muda yang mengakibatkan kanker rahim pada perempuan dan
kebersihan MCK yang kurang sehingga bisa menyebabkan
penyakit-penyakit pada organ reproduksi perempuan dan tulisan mengenai penyakit-penyakit
menular seksual seperti HIV AIDS.
6. Kecantikan
Tulisan pada rubrik Herview mengenai stereotype kecantikan pada
perempuan, peran media dalam memperkuat stereotype kecantikan, isu
operasi plastik, upaya-upaya perempuan dalam memperoleh kecantikan
a. Penggambaran cantik oleh media
Berbicara mengenai peempuan ideal, ini berkaitan dengan nilai-nilai yang
berlaku dalam masyarakat. Masyarakat dengan nilai-nilainya menentukan
kode-kode tertentu atas tubuh perempuan. Dan, saat ini, perempuan
dengan tubuh slim atau langsing adalah perempuan yang dianggap ideal.
Media pun lantas memafaatkan idealitas ini sebagai cara agar pembaca
tertarik membeli produknya. (Baria, 2005:7)
Yang termasuk dalam sub tema ini adalah tulisan mengenai persepsi
kecantikan yang dibentuk oleh media. Contohnya adalah, iklan-iklan di tv
maupun media cetak yang menggambarkan perempuan putih, tinggi dan
langsing sebagai sosok ideal.
b. Cantik fisik dan kepribadian
Yang termasuk dalam sub tema ini adalah tulisan mengenai kecantikan
yang tidak hanya pada fisik namun juga kepribadian atau kecantikan dari
dalam (inner beauty). Contohnya adalah, banyak perempuan yang
merawat kecantikan bahkan rela mengubah bagian tubuh dengan operasi
plastik namun ada kecantikan lain yang lebih penting yaitu kepribadian.
3.2 Unit Analisis
Unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah tematik dan unit
referensi. Tematik adalah tema yang ada dalam penelitian ini, dan unit referensi
adalah segala sesuatu yang mendukung penelitian. Cara yang digunakan adalah
dengan menghitung atau menganalisis tema dalam rubrik Herview yang dimuat
pada halaman for Her di surat kabar Jawa Pos edisi Desember 2010 sampai Maret
3.3 Populasi, Sampel Dan Teknik Penar ikan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah rubrik Herview pada surat kabar Jawa
Pos dengan menggunakan kategorisasi. Populasi dalam penelitian ini adalah
tulisan yand dimuat rubrik Herview pada halaman For Her di surat kabar Jawa
Pos edisi 13 desember 2010 hingga 31 maret 2011 yang berjumlah 109 edisi.
Setiap edisi memuat dua tulisan sehingga total ada 218 tulisan.
3.3.2 Sampel
Subiakto (1995:173) menjelaskan bahwa mengenai besar sampel tidak ada
ketentuan pasti, yang penting dalam hal ini representatif. Namun bila populasinya
cukup banyak, agar mempermudah dapat pula dengan 50%, 25% atau minimal
10% dari seluruh populasi (Kriyantono, 2006 : 159).
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil 50 % dari seluruh jumlah
populasi penelitian dengan perhitungan sebagai berikut :
50% = 50 x 218 = 109 100
Cara penarikan sampel menggunakan sampling sistematis yaitu,
Periset terlebih dahulu merandom untuk sampel pertama, sedangkan data
berikutnya menggunakan interval tertentu. Misalnya akan diambil 100 sampel dari
1000 populasi. Disini ditentukan rasio atau interval sampai sebesar 1000 : 100 =
10. Kemudian peneliti mengundi sampel pertama secara acak antara 1 sampai 10.
Jika terambil no. 5 maka no. 5 adalah sampel pertama dan sampel kedua adalah
no. 15, ketiga no. 25, dan seterusnya sampai jumlahnya 100 (Kriyantono, 2006 :
Perhitungan dalam penelitian ini sebagai berikut:
Inter val = 218 = 2 109
Dari interval tersebut kemudian peneliti mengundi sampel pertama mulai 1
sampai 2. Yang terambil dari undian ini adalah no. 2 maka yang menjadi sampel
pertama adalah no. 2, sampel kedua adalah no 4, sampel ketiga adalah no. 6 dan
seterusnya hingga jumlahnya 109.
Data yang digunakan untuk mendukung penelitian ini adalah data primer,
yaitu tulisan-tulisan yang diperoleh dari rubrik Herview pada halaman For Her di
surat kabar Jawa Pos. prosedur yang digunakan untuk penelitian ini adalah dengan
melakukan pencatatan terhadap tema pada rubrik Herview lalu tiap data yang
telah terkumpul kemudian dimasukkan dalam lembar koding yang telah dibuat
berdasarkan kategori-kategori yang telah ditetapkan kemudian dianalisis dan
diinterpretasikan sesuai tujuan penelitian.
3.4 Tek nik Analisis Data
Data dianalisis dengan menggunakan tabel frekuensi yang telah dibuat
berdasarkan kategori seperti pada lembar koding kemudian diprosentase dengan
jumlah keseluruhan data. Hasil prosentase ini kemudian diinterpretasikan guna
memperoleh jawaban dari permasalahan yang telah ditetapkan agar lebih