• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK DI DESA SIGARA-GARA, KECAMATAN PATUMBAK, KABUPATEN DELI SERDANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK DI DESA SIGARA-GARA, KECAMATAN PATUMBAK, KABUPATEN DELI SERDANG."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP

PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK DI DESA

SIGARA-GARA, KECAMATAN PATUMBAK,

KABUPATEN DELI SERDANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan

Pendidikan Luar Sekolah

Oleh :

Nama : Teguh Amanda NIM : 1103371033

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT, atas rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan dan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Pembentukan Karakter Anak Di Desa Sigara-Gara, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang”.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Medan. Di dalam penulisan ini, banyak kendala yang dihadapi Penulis, namun semuanya dapat teratasi berkat bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini Penulis ucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terkhususnya kepada kedua orang tua tercinta atas kasih sayang, semangat serta dukungan moril dan materil mulai dari awal hingga selesai perkuliahan.

Pada akhir kata Penulis sangat berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya terutama sebagai bahan masukan bagi berbagai pihak yang terkait dengan permasalahan yang diangkat menjadi judul skripsi ini.

Medan, Agustus 2014 Penulis,

(5)

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam penulisan skripsi ini Penulis mengucapkanrasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua Penulis, Ayahanda Drs.Harmain dan Ibunda tercinta Nuraini, yang telah memberikan dukungan moril dan materil dengan tulus dan selalu mendoakan serta memberikan motivasi yang tiada hentinya hingga Penulis dapat memperoleh gelar sarjana.

Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing skripsi Penulis yaitu, Bapak Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd, yang telah banyak memberikan bantuan dan bimbingan serta arahan dalam proses penyusunan skripsi ini hingga skripsi ini selesai.

Pada kesempatan ini Penulis juga menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini, yaitu :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, Selaku Rektor Universitas

4. Bapak Drs. Aman Simaremare, M.S, Selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu Pendidikan.

5. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd, Selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Pendidikan

6. Ibu Dra. Rosdiana, M.Pd, Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah. 7. Bapak Dr. Sudirman, S.E, M.Pd, Selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan

Luar Sekolah.

(6)

9. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Luar Sekolah dan Staf Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Medan, yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan bantuan di dalam pengurusan administrasi selama penulis melakukan perkuliahan Universitas Negeri Medan.

10.Seseorang yang sangat spesial di hati (Ernita) yang selalu menemani, membantu, memotivasi, dan mendoakan saya dalam penyusunan skripsi ini.

11.Adik-Adikku yang tercinta, Randika Amanda dan Satria Amanda yang selalu mendukung dan menyemangati saya dalam penyusunan skripsi ini 12.Teman-teman terbaikku (PLS Ekstensi 2010), terima kasih atas bantuan

dan perhatian kalian. Serta seluruh teman-teman Jurusan Pendidikan Luar Sekolah.

13.Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini

(7)

ABSTRAK

TEGUH AMANDA, NIM 1103371033. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Pembentukan Karakter Anak Di Desa Sigara-Gara, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang. Skripsi, Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Medan, 2014.

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini yaitu apakah pola asuh orang tua memiliki pengaruh terhadap pembentukan karakter anak. Hal ini dilatarbelakangi oleh menurunnya karakter anak yang ditunjukkan oleh semakin tingginya tingkat kriminalitas yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan karakter anak.

Menurut Chabib Thoha (1996) pola asuh orang tua adalah suatu cara terbaik yang dapat ditempuh orang tua dalam mendidik anak sebagai perwujudan dari rasa tanggung jawab kepada anak. Menurut Koesoema A (2011) menyatakan bahwa karakter sama dengan kepribadian. Kepribadian dianggap sebagai ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan, misalnya keluarga pada masa kecil dan juga bawaan seseorang sejak lahir.

Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode penelitian korelasional, yang bertujuan untuk mengetahui atau memperoleh informasi tentang hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak yang berusia 15-17 tahun di Desa Sigara-Gara. Dari 249 anak, dipilih 50 orang anak untuk dijadikan sampel penelitian dengan menggunakan random sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, dengan cara menyebarkan kuesioner yang berisi 24 butir pertanyaan untuk mengukur pola asuh orang tua, dan juga 28 butir pertanyaan untuk mengukur karakter anak. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert. Teknik penganalisisan data yang digunakan yaitu uji validitas, uji reliabilitas, uji kecenderungan, korelasi product moment, determinasi, dan uji t.

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner

Lampiran 2 Uji Validitas Instrumen Karakter Anak Lampiran 3 Uji Validitas Instrumen Pola Asuh Orang Tua Lampiran 4 Perhitungan Realibilitas Angket Karakter Anak Lampiran 5 Perhitungan Realibilitas Angket Pola Asuh Orang Tua Lampiran 6 Perhitungan Rata-Rata (M), Standar Deviasi (SD) Variabel

Karakter Anak (Y)

Lampiran 7 Uji Kecenderungan Variabel Karakter Anak (Y)

Lampiran 8 Perhitungan rata-rata (M), standar deviasi (SD) variabel Pola Asuh Orang Tua (X)

Lampiran 9 Uji Kecenderungan Variabel Pola asuh orang tua (X)

Lampiran 10 Perhitungan rata-rata (M), standar deviasi (SD) variabel pola asuh orang tua “Otoriter” (X)

Lampiran 11 Uji Kecenderungan Variabel Pola asuh orang tua “Otoriter” (X)

Lampiran 12 Perhitungan rata-rata (M), standar deviasi (SD) variabel pola asuh orang tua “Demokratis” (X)

Lampiran 13 Uji Kecenderungan Variabel Pola asuh orang tua “Demokratis” (X)

(9)

Lampiran 15 Uji Kecenderungan Variabel Pola asuh orang tua “Permisif” (X)

Lampiran 16 Tabulasi Data Variabel Penelitian Karakter Anak Lampiran 17 Tabulasi Data Variabel Penelitian Pola Asuh Orang Tua Lampiran 18 Data Masing-masing Variabel Penelitian

Lampiran 19 Data Variabel Penelitian Pola Asuh Otoriter Lampiran 20 Data Variabel Penelitian Pola Asuh Demokratis Lampiran 21 Data Variabel Penelitian Pola Asuh Permisif Lampiran 22 Perhitungan Koefisien Korelasi Antar Variabel,

(10)

DAFTAR GAMBAR

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Gencarnya arus globalisasi dengan diikuti hadirnya kecanggihan teknologi, membuat lahirnya peradaban Indonesia menjadi modern. Modernisasi yang telah menyebar di berbagai belahan dunia, tanpa disadari akan melahirkan budaya baru dengan mengusung teknologi dalam proses kelangsungan kehidupan manusia, sehingga peradaban yang terlahir menjadi luar biasa. Di sisi lain, pesatnya perkembangan teknologi dalam arus globalisasi serta tidak diimbangi dengan penanaman ideologi bangsa yang kuat dan kualitas pendidikan yang memadai melahirkan manusia yang berjiwa konsumtif dan hedonis.

Dampak globalisasi yang terjadi saat ini juga berpengaruh terhadap pendidikan karakter bangsa. Garin Nugroho (dalam Muslich Masnur, 2011:1) mengatakan bahwa sampai saat ini dunia pendidikan di Indonesia dinilai belum mendorong pembangunan karakter bangsa. Hal ini disebabkan oleh ukuran-ukuran dalam pendidikan tidak dikembalikan pada karakter peserta didik, tapi dikembalikan pada pasar”. Oleh karena itu pendidikan perlu ditingkatkan agar dapat mendorong pembangunan karakter masyarakat Indonesia.

(12)

Seseorang dapat dikatakan berkarakter baik jika memiliki rasa cinta kepada Tuhan dan ciptaan-Nya; tanggung jawab, kedisiplinan dan kemandirian; kejujuran; rasa hormat dan perilaku yang santun; dermawan; percaya diri dan pekerja keras; jiwa kepemimpinan dan keadilan; rendah hati; sikap toleran.

Akan tetapi pada kenyataannya dewasa ini karakter masyarakat Indonesia mengalami penurunan. Hal tersebut dapat diketahui dari laporan Mabes Polri 2012 (online, dalam

www.bps.go.id/hasilpublikasi/stat_kriminal_2012/files/search/ searchtext.xml, diakses pada 15 Februari 2014) yang menerangkan bahwa kasus kriminalitas yang terjadi di Indonesia pada tahun 2010 sekitar 332.000 kasus dan terjadi peningkatan pada tahun 2011 menjadi sekitar 347.000 kasus.

Dalam pembentukan karakter seseorang, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya yaitu, lingkungan sekolah yaitu guru, lingkungan masyarakat yaitu teman sejawat, tokoh masyarakat, artis, dan pejabat, media massa ataupun elektronik dan keluarga yaitu orang tua (Muslich Masnur, 2011:141).

Faktor pertama yaitu lingkungan sekolah. Sekolah merupakan wahana atau tempat seorang anak mencari ilmu. Selain itu, sekolah juga berfungsi sebagai salah satu wadah pembentukan karakter anak. Di sekolah, guru merupakan sosok panutan murid-muridnya. Perilaku guru merupakan model bagi murid dalam berperilaku. Oleh karena itu, guru harus mampu menjadikan dirinya sebagai sosok yang patut untuk diteladani oleh muridnya. Agar murid tersebut menjadi anak yang berkarakter baik. Akan tetapi dewasa ini, tindak kekerasan kerap kali

(13)

Trihadi Saptoadi tahun 2009 (online, dalam http://lazynovember1990.blogspot.com/2012/06/catatan-dan-tugas-hukum-dan-ham.html?m=1) terdapat 891 kasus kekerasan di lingkungan sekolah yang dilakukan oleh guru, diantaranya menghukum muridnya dengan kekerasan fisik, bahkan sampai tindakan pelecehan seksual.

Faktor kedua yaitu lingkungan masyarakat. Masyarakat merupakan subsistem dalam kehidupan anak yang juga berperan membantu pembentukan karakter seseorang. Norma yang berlaku di dalam masyarakat secara tidak sadar akan mempengaruhi pembentukan karakter seseorang. Karena norma harus dipatuhi oleh setiap orang. Pembentukan karakter anak juga dapat dipengaruhi oleh aktivitas bermainnya dengan teman-teman sejawatnya, karena teman merupakan sosok terdekat selain keluarga.Selain bermain, teman dapat dijadikan tempat curhat, karena teman merupakan sosok terdekat selain keluarga. Jadi, kita harus selektif dalam memilih teman.Selain itu artis, pejabat dan tokoh masyarakat juga berpengaruh terhadap pembentukan karakter seseorang, karena apa yang mereka tampilkan dan lakukan akan menjadi perhatian publik (Muslich Masnur, 2011:142).

(14)

perlu dilakukan seleksi dalam menonton ataupun membaca majalah, karena terdapat tayangan-tayangan yang tidak mendidik.

Faktor yang terakhir yaitu lingkungan keluarga. Dasar pembentukan karakter seorang anak yaitu bermulai dari dalam sebuah keluarga. Bagi seorang anak, keluarga merupakan tempat pertama dan utama bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Di dalam keluarga, faktor dari orang tua diprediksi merupakan yang paling berpengaruh terhadap pembentukan karakter anak. Dalam mengasuh anaknya, orang tua memiliki pola asuh yang berbeda-beda, seperti pola asuh otoriter, permisif, dan demokratis. Perbedaan pola asuh dikarenakan latar belakang budaya adat istiadat, pendidikan, pekerjaan, status sosial ekonomi keluarga yang berbeda.

Pola asuh otoriter adalah suatu bentuk pola asuh yang menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah dan aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri. Orang tua menetapkan standar yang mutlak harus dituruti. Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi, dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah. Mereka juga tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti apa yang diinginkan anaknya. Akan tetapi pola asuh ini tepat jika digunakan pada anak yang tidak mandiri dan nakal, artinya tidak mampu mengatur dirinya sendiri dan bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya, serta belum bisa berperilaku sesuai norma.

(15)

tanpa pengawasan yang cukup dari orang tua. Akan tetapi pola asuh ini tepat jika digunakan pada anak yang sudah mandiri, sehingga orang tua tidak perlu lagi memberikan pengarahan karena anak sudah tahu apa yang menjadi tanggung jawabnya.

Pola asuh demokratis adalah suatu bentuk pola asuh yang memperhatikan dan menghargai kebebasan anak, namun kebebasan itu tidak mutlak, tetap ada bimbingan yang penuh dari orang tua. Dengan kata lain, pola asuh ini memberikan kebebasan kepada anak untuk mengemukakan pendapat, melakukan apa yang diinginkannya dengan tidak melewati batas atau aturan yang telah ditetapkan oleh orang tua. Akan tetapi pola asuh ini tepat jika digunakan pada anak yang belum sepenuhnya mandiri. Karena anak yang belum sepenuhnya mandiri masih harus dibimbing dan diarahkan agar tidak berperilaku menyimpang. Oleh karena itu, pola asuh ini memberikan bimbingan dan arahan kepada anak dengan menggunakan komunikasi dua arah secara baik.

Pada dasarnya setiap orang tua menginginkan yang terbaik bagi anaknya. Akan tetapi dalam pengasuhannya, orang tua masih mengalami kekeliruan. Sehingga dapat berakibat negatif bagi pembentukan karakter anak.

Anak yang sudah mandiri, jika diasuh dengan pola asuh otoriter, maka anak akan memberontak atau membantah. Karena dia menganggap sudah mampu menjalani hidup sesuai kaidah norma, tetapi orang tua tetap menganggapnya tidak mampu dan selalu mengatur semua aktivitasnya.

(16)

penggunaan narkoba. Karena anak tidak mampu mengatur dirinya sendiri dan bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya, serta belum bisa berperilaku sesuai kaidah norma.

Sedangkan anak yang belum sepenuhnya mandiri tidak tepat jika diasuh dengan pola asuh otoriter ataupun permisif, karena anak tersebut sudah mulai belajar untuk mandiri, sehingga dia hanya memerlukan bimbingan dan arahan dari orang tua.

Berdasarkan situasi di atas, maka muncullah tipe pola asuh situasional, seperti yang dikemukakan oleh Hersey dan Blanchard (online, dalam http://indraputrabintan.blogspot.com/2011/10/kepemimpinan.html?m=1, diakses pada 20 Mei 2014), yaitu pola asuh yang tidak menitikberatkan pada satu tipe pola asuh saja, akan tetapi tetapi semua tipe tersebut diterapkan sesuai dengan situasi yang tepat. Karena semua tipe pola asuh tersebut akan baik jika diterapkan pada saat-saat yang tepat.

(17)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan karakter anak sebagai berikut:

1. Perilaku guru sebagai model bagi murid dalam berperilaku 2. Norma yang berlaku di dalam masyarakat

3. Pergaulan dengan teman sejawat

4. Penampilan dan perilaku artis, pejabat dan tokoh masyarakat yang menjadi perhatian publik

5. Tayangan-tayangan televisi 6. Pola asuh orang tua

C. Batasan Masalah

(18)

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana karakter anak di Desa Sigara-Gara, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang?

2. Bagaimana pola asuh orang tua di Desa Sigara-Gara, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang?

3. Apakah terdapat pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan karakter anak di Desa Sigara-Gara, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang?

E. Tujuan Penelitian

Agar penelitian ini berhasil, maka terlebih dahulu penulis membuat tujuan yang ingin dicapai. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Karakter anak di Desa Sigara-Gara, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang.

2. Pola asuh orang tua di Desa Sigara-Gara, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang.

(19)

F. Manfaat Penelitian

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain:

a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan karakter anak sehingga dapat dijadikan wahana untuk memperkaya wawasan dan pengetahuan dalam mendidik anak.

b. Manfaat Praktis

1. Bagi anak yaitu sebagai bahan untuk memberikan pemahaman mengenai bagaimana ciri anak yang berkarakter baik.

2. Bagi orang tua yaitu sebagai pedoman dalam menerapkan pola asuh yang baik dalam membentuk karakter anaknya

(20)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil data pada penelitian ini maka diambil beberapa kesimpulan. Adapun simpulan – simpulan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Karakter anak di Desa Sigara-Gara, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang termasuk dalam kategori cukup dengan persentase sebesar 38%.

2. Pola asuh orang tua di Desa Sigara-Gara, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang termasuk dalam kategori demokratis dengan persentase sebesar 40%.

3. Pola asuh orang tua berpengaruh terhadap pembentukan karakter anak ditunjukkan dengan kontribusi pola asuh orang tua terhadap karakter anak di Desa Sigara-Gara Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang sebesar 13,2%.

B. Saran

(21)

1. Orang tua hendaknya lebih memperhatikan anak terhadap sesuatu hal yang dilakukannya, baik di rumah, sekolah, maupun di lingkungan masyarakat. Karena jika orang tua tidak memperhatikan aktivitas anak, maka anak dapat terjerumus kepada hal-hal yang negatif.

2. Orang tua diharapkan dapat menyesuaikan pola asuh sesuai dengan situasi dan kondisi yang terjadi. Agar karakter anak terbentuk sesuai dengan apa yang diharapkan.

3. Diharapkan bagi peneliti lain yang mengkaji masalah-masalah yang relevan dengan penelitian ini, kiranya dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai bahan masukan yang positif sehingga memperoleh hasil yang objektif.

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2008. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2004. Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak Dalam Keluarga. Jakarta : Rineka Cipta.

Gunarsa, Singgih D. 2002.Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta : Gunung Mulia.

Hawadi, Reni Akbar. 2001. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta : Grasindo. Mudjijono, Hermawan, Hisbaron, Noor Sulistyo, dan Sudarmo Ali. 1996. Fungsi Keluarga Dalam Meningkatkan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta :

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.

Muslich, Masnur. 2011. Pendidikan Karakter. Jakarta : Bumi Aksara.

Rahardi, Kunjana. 2000. Renik-Renik Peradaban. Yogyakarta : Duta Wacana University Press.

Sugiyono. 2008. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Suparno, Paul dkk. 2002. Pendidikan Budi Pekerti di Sekolah : Suatu Tinjauan Umum. Yogyakarta : Kanisius.

Sya’ban, Ali. 2005. Teknik Analisis Data Penelitian. Jakarta. Universitas Muhammadiyah.

Sumber internet :

(23)

http://indraputrabintan.blogspot.com/2011/10/kepemimpinan.html?m=1 http://kapanlagi.com

http://lazynovember1990.blogspot.com/2012/06/catatan-dan-tugas-hukum-dan-ham.html?m=1

http://membuatwebsitebagipemula.wordpress.com/artikel-pendidikan anak/membentuk-karakter-anak-yang-berkualitas/

http://mendidikanakanak.blogspot.com/2013/04/pengaruh-pola-asuh-terhadap-perilaku.html

http://pemudaumat.blogspot.com/2013/04/macam-pola-asuh-orangtua menurutahli.html?m=1

www.psychologymania.com/2012/11pola-asuh-demokratis.html?m=1 www.psychologymania.com/2012/11pola-asuh-otoriter.html?m=1

(24)

RIWAYAT HIDUP

1. Latar Belakang Keluarga

A. Nama : Teguh Amanda

B. Tempat/Tanggal Lahir : Kisaran, 2 Oktober 1992 C. Nama Ayah : Drs. Harmain

D. Nama Ibu : Nuraini E. Pekerjaan Orang Tua

Ayah : Wiraswasta Ibu : Guru F. Jumlah Saudara : 2 (Dua) G. Anak Ke : 1 (Satu)

H. Alamat Orang Tua : Jln. Topaz Raya No. 31 Perum. BSD. Marendal Medan

2. Riwayat Pendidikan

Gambar

Gambar 4.1 HistogramVariabel Karakter Anak ………….…………..… 40

Referensi

Dokumen terkait

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan dan melimpahkan segala karunia, nikmat dan rahmat-Nya yang tak terhingga kepada penulis,

Alhamdulillah, Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tesis

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan banyak kesempatan dan nikmat sehingga dapat

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “

Segala puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT dengan rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan segala kemudahan, kelancaran serta seluruh nikmat

Alhamdulillahirabbil a’lamin segala puji dan syukur Penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, karunia, dan hidayah-Nya, sehingga penulis bisa menyelesiakan studi

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga peneliti mendapat bimbingan, arahan dan juga kemudahan dalam menyelesaikan

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia –Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul