• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PAGE MAKER PADA MATA PELAJARAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN KOMPETENSI DASAR PERBAIKAN SISTEM STARTER DI SMK MUHAMMADIYAH GAMPING.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PAGE MAKER PADA MATA PELAJARAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN KOMPETENSI DASAR PERBAIKAN SISTEM STARTER DI SMK MUHAMMADIYAH GAMPING."

Copied!
132
0
0

Teks penuh

(1)

i

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS

WEB PAGE MAKER PADA MATA PELAJARAN KELISTRIKAN

KENDARAAN RINGAN KOMPETENSI DASAR PERBAIKAN SISTEM STARTER DI SMK MUHAMMADIYAH GAMPING

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Teknik

Oleh :

ADITYA TAUFIQ AINURROHMAN NIM . 09504247013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)
(5)

v MOTTO

Tuhan akan menolong orang yang berusaha menolong dirinya (Benjamin Franklin)

Keberanian adalah modal kesuksesan

Selalu bermimpilah untuk menuju dan mendapatkan apa yang kau inginkan karena hanya dengan mimpi itu kita bisa terus maju dan berfikir untuk mendapatkannya.

(6)

vi

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS

WEB PAGE MAKER PADA MATA PELAJARAN KELISTRIKAN

KENDARAAN RINGAN KOMPETENSI DASAR PERBAIKAN SISTEM STARTER DI SMK MUHAMMADIYAH GAMPING

Oleh :

Aditya Taufiq Ainurrohman NIM. 09504247013

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan media, peningkatan prestasi setelah menggunakan media, dan mengetahui efektivitas penggunaan media pembelajaran berbasis Web Page Maker sebagai pendukung pembelajaran kelistrikan kendaraan ringan pada kompetensi perbaikan sistem starter di SMK Muhammadiyah Gamping.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimental dengan menggunakan desain penelitian nonequivalent control group desain. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XII Teknik Kendaraan Ringan di SMK Muhammadiyah Gamping yang berjumlah 55 siswa. Populasi tersebut dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelas XII A untuk kelompok eksperimen berjumlah 30 siswa yaitu kelas yang diberi pembelajaran menggunakan media berbasis Web Page Maker dan kelas XII B untuk kelompok kontrol yang berjumlah 25 siswa diberi pembelajaran secara konvensional. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan angket dengan menggunakan empat skala Likert untuk mengetahui penggunaan media sedangkan untuk mengetahui peningkatan penggunaan media dan efektivitas penggunaan media menggunakan tes berupa pretest dan posttest. Uji validitas instrumen menggunakan expert judgement dan product moment. Reliabilitas instrumen dihitung menggunakan Alpha Cronbach. Analisis data yang digunakan untuk menganalisis data hasil penelitian adalah statistik deskriptif dan uji t (t test).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran ini sangat baik dan sangat layak digunakan di SMK Muhammadiyah Gamping. Ini ditunjukkan dari penilaian dari guru pengampu yang menilai penggunaan media berdasarkan 4 aspek penilaian yaitu aspek isi materi, kemanfaatan media, desain layar, dan pengoprasian program menunjukkan nilai rata-rata 3,42 jika di konversikan dengan skala Likert menunjukkan bahwa kategori penggunaan media sangat baik. Hasil penelitian menggunakan tes menunjukkan prestasi belajar siswa pada kelas eksperimen memperoleh rata-rata 61,6 (pretest) dan 75,1 (posttest) terdapat peningkatan persentase 9,86%. Sedangkan dari uji-t menunjukkan thitung 5,075 lebih besar dari ttabel 1,69 ini dapat disimpulkan terdapat peningkatan yang signifikan terhadap prestasi belajar pada kelas eksperimen. Sedangkan efektivitas penggunaan media dengan mengkorelasikan prestasi belajar kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan yaitu dari uji-t memperoleh thitung 1,74 lebih besar dari ttabel 1,67.

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Karunia-Nya dan Rahmat-Nya. Sehingga penulis mampu menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi yang berjudul ”Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Web Page Maker pada Mata Pelajaran Kelistrikan Kendaraan Ringan Kompetensi Dasar Perbaikan Sistem Starter di SMK Muhammadiyah Gamping” tanpa ada halangan yang berarti sampai tersusunnya laporan ini.

Laporan ini disusun dalam rangka untuk memenuhi mata kuliah Tugas Akhir Skripsi yang merupakan mata kuliah wajib lulus bagi mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Laporan ini juga disusun guna memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Teknik di Universitas Negeri Yogyakarta.

Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bimbingan, arahan, dan saran yang diberikan hingga pembuatan Tugas Akhir Skripsi dapat berjalan dengan lancar. Untuk itu pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA, selaku Rektor Universitas Negeri Yogyakarta.

(8)

viii

3. Martubi, M.Pd.MT, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta dan sebagai Penasehat Akademik

4. Dr. H. Sukoco, selaku Pembimbing Tugas Akhir Skripsi.

5. Seluruh Staf Pengajar dan karyawan Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.

6. Karnadi, S.Pd., selaku Kepala SMK Muhammadiyah Gamping. 7. Bapak/Ibu guru dan karyawan SMK Muhammadiyah Gamping.

8. Bapak, Ibu dan Saudara-saudaraku tercinta yang telah memberikan bantuan dan dorongan baik material maupun spiritual selama ini.

9. Teman-teman semua yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan dan semangat selama ini.

10.Teman-Teman PKS 2009 yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Sukses selalu.

Akhirnya dengan memanjatkan do’a kepada Allah SWT, semoga tugas akhir skripsi ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta bagi semua pihak yang berkepentingan.

Yogyakarta, Januari 2012

(9)

ix

BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori ... 9

a. Pengertian Efektivitas ... 22

(10)

x

4. Prestasi Belajar ... 27

B. Penelitian yang Relevan ... 28

C. Kerangka Berfikir ... 30

D. Hipotesis Penelitian ... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... 33

1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 33

2. Desain Penelitian ... 33

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 35

C. Populasi Penelitian ... 36

D. Instrumen dan Validitas Instrumen ... 37

E. Teknik Analisis Data ... 46

1. Kriteria Kualitas Produk ... 46

2. Statistik Diskriptif... 47

3. Uji Prasyarat Analisis ... 49

4. Uji Beda (t-test) ... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Data Penelitian ... 52

1. Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Web Page Maker ... 52

2. Prestasi Belajar ... 54

B. Pengujian Prasyarat Analisis Data ... 58

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Skema desain penelitian ... 34

Tabel 2. Kisi-kisi penilaian oleh Ahli Materi ... 38

Tabel 3. Kisi-kisi penilaian oleh Ahli Media ... 39

Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen untuk Guru Pengampu ... 40

Tabel 5. Kisi-kisi Soal Posttest ... 41

Tabel 6. Pengelompokan Kualifikasi Hasil Produk ... 47

Tabel 7. Penilaian penggunaan media ... 53

Tabel 8. Rangkuman hasil uji normalitas sebaran ... 60

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Proses komunikasi yang memanfaatkan media informasi ... 9

Gambar 2. Kerucut pengalaman edgar dale ... 17

Gambar 3. Histogram penggunaan media dari masing-masing komponen ... 53

Gambar 4. Histogram prestasi belajar pretest kelas eksperimen ... 55

Gambar 5. Histogram prestasi belajar posttest kelas eksperimen ... 56

Gambar 6. Histogram prestasi belajar pretest kelas kontrol ... 57

Gambar 7. Histogram prestasi belajar posttest kelas kontrol ... 58

Gambar 8. Uji dua fihak peningkatan prestasi belajar ... 61

Gambar 9. Uji dua fihak pengaruh pemberian media berbasis WPM ... 62

Gambar 10. Grafik perbandingan peningkatan nilai rata-rata pretest-posttest antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ... 64

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Izin dan Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 2. Instrumen dan Validitas Instrumen

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan dunia pendidikan saat ini tidak lepas dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dunia pendidikan dituntut agar selalu bergerak seiring perkembangan teknologi global. Pendidikan merupakan modal pokok dalam membangun generasi muda yang siap dalam menghadapi dunia kerja. Kompetensi keahlian dalam dunia kerja salah satunya didapat dari pendidikan formal. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu jenjang pendidikan yang bertujuan menyiapkan peserta didik untuk dapat terjun langsung ke dunia kerja setelah lulus dari SMK tersebut. SMK memberikan kecakapan hidup kepada peserta didik sesuai dengan jurusan yang dipilih, misalnya jurusan teknik otomotif, teknik mesin, tata busana dan lain sebagainya. Lulusan dari SMK diharapkan dapat langsung bekerja sesuai keahliannya ataupun berwirausaha sesuai dengan bekal kecakapan hidup yang telah diperoleh selama belajar di SMK.

(15)

nasional harus dapat menjalankan fungsi dan mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional sesuai Undang-Undang No. 20 Tahun 2003.

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta tanggungjawab.

Pendidikan merupakan peristiwa yang kompleks. Peristiwa tersebut merupakan suatu rangkaian kegiatan komunikasi antara manusia, sehingga manusia itu tumbuh sebagai pribadi yang utuh. Suatu hasil pendidikan dapat dikatakan bermutu tinggi jika kemampuan pengetahuan dan sikap yang dimiliki para lulusan bermanfaat untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi maupun di masyarakat kerja. Mutu pendidikan baru dapat dicapai apabila proses belajar mengajar di sekolah benar-benar efektif dan efisien dengan jalan peserta didik mengalami pembelajaran yang bermakna.

(16)

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan, pada BAB VII (Sarana dan Prasarana), Pasal 42, Butir 1: “Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan”. Peraturan ini menunjukkan media pendidikan merupakan salah satu sarana yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran.

(17)

Permasalahan tersebut timbul pada pembelajaran di SMK Muhammadiyah Gamping. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan permsalahan yang terjadi adalah kurangnya nilai rata-rata ujian harian siswa pada mata pelajaran Kelistrikan Kendaraan Ringan khususnya pada kompetensi Perbaikan Sistem Starter. Dari daftar nilai evaluasi guru mata pelajaran Kelistrikan Kendaraan Ringan pada kompetensi Perbaikan Sistem Starter yang lulus kompetensi (teori) hanya 28,07% dan nilai rata-rata siswa hanya 58,6 kurang dari nilai KKM yang ditentukan oleh pihak Sekolah (sumber: nilai harian guru pengampu). Selain itu masih kurangnya

penggunaan media pembelajaran khususnya pada pembelajaran Kelistrikan Kendaraan Ringan. Sehingga pemahaman konsep, motivasi dan respon siswa terhadap pelajaran yang disampaikan kurang bisa diterima oleh siswa.

Dari permasalahan tersebut penyebab rendahnya hasil belajar siswa antara lain siswa kurang memahami konsep pengajaran sistem starter, siswa kurang termotivasi menyelesaikan tugas-tugas, minat baca siswa terhadap buku teks sistem starter rendah, dan masih kurangnya penggunaan media pembelajaran yang menarik yang dapat menambah respon siswa, motivasi dan pemahaman konsep.

(18)

kognitif, ranah afektif maupun psikomotorik siswa. Strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa dan penciptaan yang menyenangkan sangat diperlukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Perkembangan ilmu dan teknologi saat ini semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Perkembangan dalam dunia media yang paling banyak mendapat perhatian adalah media berbantu komputer. Salah satunya adalah media presentasi yang dapat memberikan informasi berupa tulisan, gambar, animasi dan video. Saat ini banyak bermunculan software yang dapat digunakan untuk membuat media presentasi antara lain Power Point, Adobe Flash Maker, Macromedia Flash Mx, Web Page Maker dan lainya. Perkembangan teknologi

tersebut tidak sepenuhnya dimanfaatkan oleh dunia pendidikan karena keterbatasan kemampuan guru dalam mengoperasikannya.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah tersebut di atas, maka masalah-masalah yang terkait dapat di identifikasikan sebagai berikut :

1. Nilai rata-rata ujian harian siswa masih dibawah nilai KKM yang ditentukan oleh pihak sekolah, yaitu 58,6 dengan nilai KKM 70.

2. Kurangnya antusiasme dan kemauan peserta didik dalam memahami materi pelajaran yang diajarkan guru, sehingga menyebabkan berkurangnya motivasi peserta didik menguasai materi yang diajarkan. 3. Kesulitan peserta didik dalam memahami materi pelajaran yang diberikan

(19)

media pembelajaran yang digunakan oleh guru belum mampu menggambarkan praktek perbaikan sistem starter secara optimal dan menarik.

4. Pembelajaran yang pasif dan kurang menarik sehingga menimbulkan situasi yang membosankan, yang berakibat pada menurunnya kinerja praktek peserta didik.

5. Peserta didik belum dapat membayangkan bagaimana proses perbaikan sistem starter yang sebenarnya apabila penyampaian meteri hanya menggunakan ceramah saja.

6. Perkembangan ilmu dan teknologi mendorong upaya dalam pembaharuan penyediaan media pembelajaran, salah satunya media berbantu komputer. Media berbantu komputer dapat digunakan untuk mempresentasikan suatu materi ajar dalam bentuk tulisan, gambar animasi dan video. Sayangnya, perkembangan teknologi tersebut belum diikuti dengan kemampuan guru ataupun pihak sekolah dalam usaha pemanfaatannya.

C. Batasan Masalah

(20)

D. Rumusan Masalah

Bertolak dari latar belakang masalah dan pembatasan masalah, maka permasalahan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah penggunaan media media pembelajaran berbasis Web Page Maker pada mata pelajaran Kelistrikan Kendaraan Ringan di

SMK Muhammadiyah Gamping?

2. Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar siswa setelah penggunaan media pembelajaran berbasis Web Page Maker pada mata pelajaran Kelistrikan Kendaraan Ringan di SMK Muhammadiyah Gamping. 3. Bagaimanakah efektivitas penggunaan media pembelajaran berbasis

Web Page Maker pada mata pelajaran Kelistrikan Kendaraan Ringan

di SMK Muhammadiyah Gamping.

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan media pembelajaran berbasis Web Page Maker pada mata pelajaran Kelistrikan Kendaraan Ringan di SMK Muhammadiyah Gamping.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis

(21)

2. Manfaat Praktis

(22)

9 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Deskrepsi Teori

1. Media

Pada umumnya dalam setiap bentuk komunukasi dibutuhkan suatu media tertentu. Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium yang berasal dari bahasa latin medius yang berarti tengah. Medium dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar yang bermakna apa saja yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi ke penerima informasi. Media menjadi salah satu komponen dari empat komponen yang harus ada dalam suatu proses komunikasi, yaitu pemberi informasi atau sumber informasi, informasi itu sendiri, penerima informasi, dan media. Dalam proses komunikasi, konsep sumber informasi dan penerima informasi bersifat relatif, artinya bahwa seseorang dapat berperan sebagai sumber informasi, tetapi disaat yang lain (dapat juga pada saat yang sama) berperan sebagai penerima informasi.

Proses komunikasi juga sering ditemui hanya dalam satu arah saja, yaitu seseorang (sebuah media) hanya menjadi sumber informasi saja atau

(23)

berperan sebagai penerima informasi saja (Chomsin S Widodo dan Jasmadi, 2008:29).

AECT (Association of Education and Communication Technology) memberikan batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi (Azhar Arsyad, 2006:3). Jadi media bisa diartikan sebuah alat yang mempunyai fungsi sebagai perantara untuk menyampaikan pesan atau informasi. Pengertian media mengarah pada sesuatu yang mengantar atau meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan. Media adalah segala bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi (AECT) (Latuheru, 1988: 11). Media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pengajaran (Azhar Arsyad, 2006:3). Menurut Sudarwan Danim (1995:7), media pembelajaran adalah seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau siswa.

Azhar Arsyad (2006:6) menguraikan ciri-ciri umum yang terkandung dalam media yaitu:

a. media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai hardware (perangkat keras), yaitu suatu benda yang dapat dilihat, didengar, atau diraba dengan panca indera.

(24)

dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.

c. penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio.

d. media pendidikan memiliki pangertian alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas.

e. media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran.

f. media pendidikan dapat digunakan secara masal (misalnya radio, televisi), kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya: film, slide, video, OHP), atau perorangan (misalnya: modul, komputer, radio tape/kaset, video recorder).

g. sikap, perbuatan, organisasi, strategi, dan manajemen yang berhubungan dengan penerapan suatu ilmu.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan, media adalah suatu alat, bahan, ataupun berbagai macam komponen untuk menyampaikan pesan-pesan ataupun informasi dari pembuat pesan kepada penerima pesan. Adapun penggunaannya dalam dunia pendidikan adalah untuk media pembelajaran yang digunakan oleh pendidik untuk memberikan informasi ataupun pesan-pesan pembelajaran melalui materi ajar kepada peserta didik agar tujuan pembelajaran tercapai.

a. Media pembelajaran

(25)

ditetapkan sebelum proses dilaksanakan, serta yang pelaksanaannya terkendali. National Education Association seperti dikutip AECT (1979) mendefinisikan media dalam lingkup pendidikan sebagai segala benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan untuk kegiatan tersebut (Miarso, 2004:457). Briggs (1970) menyatakan bahwa media pembelajaran merupakan sarana untuk memberikan rangsangan bagi si belajar supaya proses belajar terjadi (Miarso, 2004:458)

Media pembelajaran adalah segala alat pembelajaran yang digunakan guru sebagai perantara untuk menyampaikan bahan-bahan instruksional dalam proses belajar mengajar sehingga memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran tersebut (Sumantri, 1998). Media pembelajaran berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau media. Media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa). Sebagai penyaji dan penyalur pesan, media belajar dalam hal-hal tertentu bisa mewakili guru menyajiakan informasi belajar kepada siswa.

(26)

pendidikan dan pembelajaran. Jadi, dapat dikatakan bahwa media pembelajaran adalah semua alat atau benda, bahan, ataupun metode atau teknik pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar-mengajar, dengan maksud untuk menyampaikan informasi pembelajaran dari sumber kepada penerima dan berfungsi untuk meningkatkan efektivitas dalam mencapai tujuan pendidikan.

(27)

Dalam rangka mencapai pembelajaran yang efektif diperlukan media untuk membantu peserta didik menyusun pengetahuan yang dipelajarinya. Penggunaan media dalam proses pembelajaram akan membantu seorang guru untuk menyampaikan materi yang diharapkan dengan mudah diserap oleh peserta didik. Media pembelajaran yang dimaksud adalah media yang mampu membuat peserta didik menggunakan sebanyak mungkin alat indera yang dimiliki. Makin banyak alat indera yang digunakan untuk mempelajari sesuatu, makin mudah diingat apa yang dipelajari. Media yang digunakan harus disesuaikan dengan materi yang sedang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar, media digunakan untuk memperlancar arus komunikasi belajar mengajar yang dapat berupa pengetahuan, keahlian, skill, ide, pengalaman, dan sebagainya.

b. Manfaat Penggunaan Media Pembelajaran

Menurut Bruner (1966) yang dikutip Azhar Arsyad (2006: 7) ada tiga tingkatan utama modus belajar, yaitu pengalaman langsung (enactive), pengalaman pictorial/ gambar (iconic), dan pengalaman abstrak (symbolic). Ketiga tingkat pengalaman ini saling berinteraksi dalam upaya memperoleh pengalaman (pengetahuan, ketrampilan, atau sikap) yang baru.

(28)

1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk bentuk kata-kata tertulis atau lisan berlaka)

2) Mengatisipasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera seperti misalnya :

a) Objek yang terlalu besar bisa digantikan dengan realita, gambar, film bingkai, film, atau model

b) Objek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film, atau gambar

c) Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse atau high-speed photography

d) Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal

e) Objek yang terlalu kompleks (misal mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dan lain-lain

f) Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-lain) dapat divisualkan dalalm bentuk film, film bingkai, gambar, dan lain-lain.

3) Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk :

(29)

b) Emungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan

c) Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya

4) Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedang kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru akan mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Apalagi bila latar-belakang lingkungan guru dengan siswa juga berbeda. Masalah ini dapat diantisipasi dengan media pendidikan, yaitu dengan kemampuannya dalam

a) Memberikan perangsang yang sama b) Mempersamakan pengalaman c) Menimbulkan persepsi yang sama

(30)

Gambar 2. Kerucut Pengalaman Edgar Dale

(Arief S. Sadiman, 2003: 8)

Hasil belajar seseorang diperoleh mulai dari pengalaman lapangan (kongkret), kenyataan yang ada di lingkungan kehidupan seseorang kemudian melalui benda tiruan, sampai kepada lambang verbal (abstrak). Semakin ke atas di puncak kerucut semakin abstrak media penyampaian pesan itu. .

Beberapa ahli seperti Derek Rowntree, John M. Lannon, McKnown, dan Edgar Dale menyatakan pendapatnya tentang arti, manfaat dan fungsi media dalam dunia pendidikan (Latuheru, 1988:22), sebagi berikut:

1) Media pembelajaran membangkitkan motivasi belajar, menarik perhatian peserta didik.

2) Dengan menggunakan media pembelajaran peserta didik dapat mengulangi apa yang telah mereka pelajari.

ABSTRAK

(31)

3) Dengan menggunakan media pembelajaran dapat menyajikan data yang kuat dan terpercaya tentang sesuatu hal.

4) Media pembelajaran dapat merangsang peserta didik untuk belajar dengan penuh semangat.

5) Media pembelajaran dapat lebih mengaktifkan adanya respon dari peserta didik.

6) Dengan menggunakan media pembelajaran, dapat diharapkan adanya umpan balik (feedback) dengan segera.

7) Dengan menggunakan media pembelajaran, memudahkan dalam hal pengumpulan dan pengolahan data.

8) Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, efisien dalam waktu dan tenaga.

Selain beberapa manfaat yang disampaikan oleh ahli, media pembelajaran juga mempunyai manfaat praktis antara lain (Sadiman, 1984:54):

1) Media dapat membuat materi pelajaran yang abstrak menjadi lebih konkrit.

2) Media juga dapat mengatasi kendala keterbatasan ruang dan waktu. 3) Media dapat membantu mengatasi keterbatasan indera manusia. 4) Media juga dapat menyajikan obyek pelajaran berupa benda atau

peristiwa langka dan berbahaya ke dalam kelas

(32)

Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, dapat ditarik beberapa manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar antara lain: Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses belajar. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian peserta didik sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi langsung antara siswa dan lingkungannya dan ada kemungkinan siswa belajar sendiri sesuai kemampuan dan minatnya. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu serta obyek untuk ditampilkan langsung di ruang kelas. Media pembelajaran dapat menampilkan kejadian langka yang terjadi di masa lalu. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka.

e. Jenis dan Kriteria Memilih Media Pembelajaran

(33)

Menurut Latuheru (1988:34), ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan media antara lain: karakteristik siswa, hakekat dari tujuan yang ingin dicapai, cara/pendekatan yang digunakan, hambatan-hambatan pada situasi pembelajaran. Dalam memilih media pembelajaran yang akan digunakan harus dipikirkan adanya kesesuaian antara siswa dan tujuan yang ingin dicapai, harus juga ada kesesuaian antara siswa dan bahan ajar. Bahan yang dipilih harus relevan dengan tujuan. Pemilihan media juga dipengaruhi oleh adanya hambatan-hambatan situasi pembelajaran, seperti waktu penyiapan dan pelaksanaan pembelajaran, tenaga, dan biaya. Pemilihan media pada dasarnya adalah proses pengambilan keputusan dari adanya alternatif-alternatif pemecahan yang dituntut oleh tujuan.

2. Media pembelajaran Web Page Maker

Web page maker merupakan salah satu software editor-maker

untuk membuat halaman web. Dalam pembuatan halaman web ini tidak perlu paham menggunakan bahasa HTML (Hypertext Mark Up Language). Web page maker hanya menggunakan teknik ”drag and drop”

untuk memasukkan gambar, animasi, video, dan mengatur letak teks pada layout yang telah disediakan. Selama proses pembuatan, kita dapat memindahkan obyek (gambar, video, atau animasi) menggunakan mouse dengan menggeser dan meletakkannya pada layout dengan mudah. Web page maker dilengkapi dengan template yang berkualitas, sehingga lebih

(34)

dalam Web page maker adalah thumbnail, mouse-over effects, ready-to-use Java Script Effects, text link style sheet, tables, forms, iframes dan lain-lain. Web page maker juga disediakan FTP publisher yang berguna untuk meng-upload website yang kita buat ke hosting, yaitu dengan menekan sebuah tombol publish.

Web page maker dapat digunakan sebagai media pembelajaran.

Karena Web page maker dapat menampilkan informasi dalam bentuk teks, audio, gambar, animasi dan video sehingga pembelajaran akan lebih menarik dan informasi akan mudah dimengerti karena sebanyak mungkin indera, yaitu mata dan telinga digunakan untuk menyerap informasi tersebut.

(35)

3. Efektivitas

a. Pengertian efektivitas

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 584) mendefinisikan efektif dengan “ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya)” atau “dapat membawa hasil, berhasil guna (usaha, tindakan)” dan efektivitas diartikan “keadaan berpengaruh; hal berkesan” atau ” keberhasilan (usaha, tindakan)”.

The Liang Gie dalam Ensiklopedi Administrasi (1989: 108) mendefinisikan efektivitas sebagai suatu keadaan yang mengandung pengertian mengenai terjadinya efek atau akibat yang dikehendaki. Jika seseorang melakukan suatu perbuatan dengan maksud tertentu yang memang dikehendaki, maka orang itu dikatakan efektif kalau memang menimbulkan akibat dari yang dikehendakinya itu.

Efektivitas merujuk pada kemampuan untuk memiliki tujuan yang tepat atau mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Efektivitas juga berhubungan dengan masalah bagaimana pencapaian tujuan atau hasil yang diperoleh, kegunaan atau manfaat dari hasil yang diperoleh, tingkat daya fungsi unsur atau komponen, serta masalah tingkat kepuasaan pengguna/client.

(36)

berkenaan dengan derajat pencapaian tujuan, baik secara eksplisit maupun implisit, yaitu seberapa jauh tujuan tersebut tercapai. Efektivitas adalah suatu kondisi yang menunjukkan tingkat tercapainya suatu tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Efektivitas merupakan standar atau taraf tercapainya suatu tujuan dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Dapat disimpulkan bahwa efektivitas berarti suatu tindakan atau usaha yang membawa keberhasilan atas sasaran dan tujuan yang diinginkan atau diharapkan. Makin dekatnya hasil yang dicapai pada sasaran atau tujuan berarti makin dekat pula efektivitasnya.

b. Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran

Efektivitas penggunaan media interaktif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tingkat keberhasilan dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Media interaktif dapat dikaitkan dengan media berbantu komputer, karena dalam pembuatan dan penyajiannya media interaktif menggunakan alat berupa komputer. Roblyer dan Hanafin (1988) mengklasifikasikan karakteristik pembelajaran berbantuan komputer yang efektif dalam dua belas sifat sebagai berikut :

(37)

2) Program pembelajaran berbantuan komputer dirancang sesuai dengan karakteristik mahasiswa. Program pembelajaran berbantuan komputer dicancang khusus, dengan menentukan tingkat pengetahuan / ketrampilan mahasiswa.

3) Program pembelajaran berbantuan komputer efektif dalam memaksimalkan interaksi

4) Program pembelajaran berbantuan komputer bersifat individual. Program ini memiliki potensi untuk mengatur kegiatan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa.

5) Program pembelajaran berbantuan komputer efektif dalam mempertahankan minat mahasiswa, karena mampu memadukan berbagai jenis media, gambar bergerak selayaknya informasi yang tercetak.

6) Progam pembelajaran berbantuan komputer efektif karena dapat mendekati mahasiswa secara positif.

7) Program pembelajaran berbantuan komputer efektif dalam menyiapkan bermacam-macam umpan balik.

8) Program pembelajaran berbantuan komputer efektif karena cocok dengan lingkungan pembelajaran

9) Program pembelajaran berbantuan komputer efektif dalam menilai penampilan secara patut.

(38)

11)Program pembelajaran berbantuan komputer efektif karena dirancang berdasarkan prinsip desain pembelajaran.

12)Program pembelajaran berbantuan komputer efektif karena seluruh program sudah dievaluasi (Roblyer dan Hanafin, 1988)

Latuheru (1988: 122) menyatakan ada beberapa keuntungan pembelajaran dengan menggunakan bantuan komputer, yaitu :

1) Bekerja dengan komputer sebagai sesuatu yang baru bagi siswa, menimbulkan motivasi bagi mereka untuk lebih menekuni materi yang disajikan.

2) Dengan adanya warna, musik, dan grafik yang dianimasi dapat menambahkan realisme, dan merangsang untuk mengadakan latihan-latihan kerja, kegiatan laboraturium, simulasi dan sebagainya.

3) Kecepatannya dalam hal menanggapi respon siswa, justru merupakan sesuatu yang mengandung nilai-nilai penguatan (reinforcement).

4) Kemampuan untuk mengingat secara cepat dan tepat, memungkinkan perlakuan/pekerjaan siswa yang lalu dapat dicatat dengan baik, dan dapat digunakan untuk merencanakan langkah-langkah selanjutnya.

(39)

6) Kemampuan komputer dalam hal menyimpan dokumen secara aman, memungkinkan pengajaran individual dapat dijalankan dengan baik. Bagi guru, persiapan-persiapan dapat diadakan dengan baik untuk semua siswa (khususnya bagi siswa-siswa yang berbakat), dan kemajuan mereka dapat selalu dimonitor.

7) Jangkauan kontrol guru menjadi lebih luas, dan banyak informasi dapat diperoleh; membantu guru mengadakan kontrol yang lebih ketat dan baik, tertuju pada bagian-bagian yang secara langsung merupakan kesulitan bagi siswa.

(40)

4. Prestasi Belajar

Menurut Winkel (1987: 318), prestasi belajar adalah hasil belajar yang diperoleh siswa untuk jangka waktu tertentu yang menggambarkan sampai berapa jauh tujuan-tujuan instruksional telah dicapai, baik aspek isi maupun menurut aspek perilaku.

Oemar Hamalik (1989) mengatakan bahwa prestasi individu yaitu hal-hal yang telah dicapai oleh seseorang. Bila dikaitkan dengan dunia pendidikan, maka setiap pelajar atau peserta didik mampu mendapatkan prestasi apapun jika telah berusaha dengan giat, sabar dan tanpa kenal menyerah. Jadi peserta didik dianggap sukses atau berhasil apabila peserta didik tersebut memiliki suatu prestasi, baik dalam belajar maupun dalam bidang yang lain.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar yang telah dicapai peserta didik yang berupa penguasaan mata pelajaran berdasasrkan kompetensi yang telah atur dalam silabi sekolahan yang diwujudkan dalam bentuk angka atau nilai melalui proses evaluasi.

(41)

mencakup strategi dan metode belajar, kurikulum, relasi guru-siswa, sarana, dan sebagainya.

Winkel (1984: 43), juga mengatakan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, sebagai berikut:

a. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa terdiri dari:

1) Intelektual (intelegensi, kemampuan belajar, dan cara belajar) 2) Non intelektual (motivasi belajar, sikap perasaan, minat, persepsi,

kondisi pikir)

b. Faktor yang berasal dari luar diri siswa terdiri dari:

1) Faktor pengetahuan belajar di sekolah (kurikulum, disiplin, sekolah, guru, fasilitas belajar, dan pengelompokan siswa)

2) Fasilitas sosial sekolah (sistem sosial, status sosial siswa dan interaksi guru dan siswa)

3) Fasilitas situasional (keadaan politik ekonomi, keadaan waktu dan tempat)

B. Penelitian yang Relevan

Ada beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilaksanakan. Hasil penelitian tersebut dapat digunakan untuk pengembangan terhadap penelitian yang dilaksanakan.

(42)

siswa seacara signifikan. Hal tersebut terlihat dari hasil perhitungan uji-t yaitu diperoleh harga thit 3,820 lebih besar ttab 1.9908, berarti penggunaan media audio visual lebih efektif dalam pembelajaran sejarah pada siswa kelas X SMAN 1 Sedayu. Media Web Page Maker dapat dilengkapi dengan fasilitas audio visual, sehingga penelitian yang dilakukan oleh Anggun Satriani tersebut dapat dijadikan acuan dalam penelitian selanjutnya.

Penelitian yang dilakukan oleh Candra Wijaya (2011) tentang efektivitas penggunaan media pembelajaran mekanika teknik menggunakan Adobe Flash Maker. Penelitian yang dilakukan di SMK I Piri Yogyakarta ini membuktikan adanya peningkatan setelah melakukan pembelajaran menggunakan media pembelajaran Flash Maker yaitu, sebelum melakukan pembelajaran nilai rata-rata siswa 49,38 sedangkan setelah melakukan pembelajaran memperoleh nilai siswa menjadi 74,21 terjadi kenaikan sebesar 11,24 dengan persentase kenaikan sebesar 24,38%, berarti penggunaan media Flash evektif digunakan dalam pembelajaran mekanika teknik di SMK I Piri Yogyakarta.

(43)

membuktikan adanya kenaikan prestasi belajar siswa setelah menggunakan multimedia interaktif.

C. Kerangka Berfikir

Proses pembelajaran yang efektif yaitu siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga menimbulkan minat dan perhatian siswa yang dapat membangkitkan motivasi belajar. Pada akhirnya proses pembelajaran tersebut dapat meningkat pemahaman siswa terhadap materi yang diwujudkan dalam prestasi belajar.

(44)

menarik perhatian siswa dan memudahkan siswa dalam menguasai setiap kompetensi yang diajarkan oleh guru sehingga prestasi belajar siswa dapat meningkat.

Dalam proses pembelajaran menggunakan media berbasis Web Page Maker ini guru menggunakan metode presentasi. Dalam proses pembelajaran

melibatkan siswa secara aktif yaitu setelah guru memberikan materi menggunakan media tersebut siswa diberi hak untuk berdiskusi tentang permasalahan-permasalahan yang terjadi pada mata pelajaran tersebut. Setelah pembelajaran diharapkan siswa dapat memberikan gambaran tentang pemahaman konsep pembelajaran perbaikan sistem starter, karena dalam pembelajaran sudah dicantumkan gambar, animasi serta ilustrasi tentang sistem starter, sehingga siswa dapat membayangkan bagaimana proses perbaikan sistem starter yang sebenarnya. Dengan menggunakan media berbasis Web Page Maker diharapkan dapat menambah motivasi belajar siswa sehingga pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran dapat meningkat yang diwujudkan dalam prestasi belajar.

Uraian di atas menggambarkan adanya dugaan peningkatan prestasi belajar siswa dalam memahami materi pelajaran Kelistrikan Kendaraan Ringan khususnya kompetensi Perbaikan Sistem Starter setelah melakukan proses pembelajaran tersebut.

D. Hipotesis Penelitian

(45)
(46)

33 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian adalah suatu teori yang membahas metode-metode

ilmiah untuk penelitian. Suatu penelitian pada dasarnya bertujuan untuk

menemukan, mengembangkan dan mengkaji suatu pengetahuan dengan

metode-metode ilmiah.

A. Pendekatan Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Muhammadiyah Gamping

yang beralamatkan di Jln. Wates Km 6, Depok, Gamping, Sleman,

Yogyakarta.

Waktu penelitian adalah waktu yang digunakan selama penelitian

berlangsung. Waktu penelitian ini dimulai dari pengajuan proposal

hingga selesai laporan hasil penelitian. Penelitian ini dilaksanakan

bulan November 2011.

2. Desain Penelitian

(47)

tidak dapat dilakukan secara penuh karena dalam praktek belajar mengajar siswa dapat saling berinteraksi satu sama lain atau dengan lingkungannya. Pengontrolan hanya dilkukan sesuai dengan kondisi yang ada.

Peneliti tidak mengubah kelas atau mereorganisasi kelas dalam menentukan subyek untuk kelompok eksperimen. Dengan demikian randomisasi tidak dapat dilakukan secara penuh melainkan hanya sebatas melakukan pengundian dalam menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut adalah kelas-kelas dengan subyek yang relatif sama, baik jumlah siswa, waktu belajar, bentuk ruangan belajar, media pembelajaran yang sama dan guru yang sama pula. Dengan memperhatikan uraian di atas maka desain quasi eksperimen yang dipilih yaitu nonequivalent control group design.

Rancangan penelitian ini dapat digambarkan dalam skema desain penelitian sebagai berikut:

Kelompok Pre-test Perlakuan Post-test

Eksperimen (E) O1 X O2

Kontrol (K) O3 - O4

Tabel 1. Skema desain penelitian Keterangan:

(48)

O1 : Test awal sebelum perlakuan kelompok eksperimen O2 : Test akhir setelah perlakuan kelompok eksperimen O3 : Test awal sebelum perlakuan kelompok kontrol O4 : Test akhir setelah perlakuan kelompok control

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional variabel adalah pendefinisian variabel-variabel

konseptual yang tak dapat diobservasi secara langsung ke dalam bentuk

rumusan lebih operasional, rumusan yang lebih pasti dan tak

membingungkan, rumusan yang dapat diobservasi dan diukur. Adapun

pengertian tiap variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut :

1. Media Pembelajaran

Penggunaan Media pembelajaran yaitu media pembelajaran

berbasis Web Page Maker sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah

merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependen atau terikat. (Sugiyono,

2009 : 4).

Media pembelajaran dalam penelitian ini adalah media

pembelajaran berbasis Web Page Maker yang digunakan untuk kelas

eksperimen sedangkan kelas kontrol pembelajaran tanpa menggunakan

(49)

2. Prestasi belajar

Prestasi belajar sebagai variabel terikat, variabel terikat sering disebut juga sebagai variabel output, kriteria, konsekuen, tergantung. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas atau Independent Variable (Sugiyono, 2009 : 4). Prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai atau skor hasil belajar (hasil tes) yang diperoleh siswa yang digunakan untuk mengukur keberhasilan siswa dalam pelajaran Kelistrikan Sistem Starter pada Kompetensi dasar Perbaikan Sistem Starter.

C. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII program keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Muhammadiyah Gamping. Populasi dari penelitian ini sebanyak 55 orang siswa yang terdiri dari kelas XII A yang berjumlah 30 siswa dan kelas XII B yang berjumlah 25 siswa.

(50)

D. Instrumen dan Validitas Instrumen

Instrumen dalam teknik pengumpulan data dapat berupa test, wawancara (interview), observasi (pengamatan), dan kuesioner (angket). Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa kuesioner (angket) dan tes. Kuisioner digunakan untuk mengungkap bagaimana penggunaan media pembelajaran tersebut, sedangkan test digunakan untuk mengungkap bagaimana peningkatan dan efektivitas penggunaan media tersebut. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah:

1. Kuisioner (angket)

Dalam pengumpulan data menggunakan kuisioner bertujuan untuk mengungkap validitas media yang digunakan dan untuk mengetahui bagaimana penggunaan media dalam pembelajaran. Dalam penelitian ini menggunakan kuisioner yang ditujukan kepada guru pengampu untuk mengetahui bagaimana penggunaan media. Berikut adalah kisi-kisi instrumen kuisioner yang akan digunakan dalam pengambilan data. a. Kisi-kisi penilaian materi oleh ahli materi

(51)

Tabel 2. Kisi-kisi penilaian untuk ahli materi

No. Aspek Indikator No. Butir

1. Kualitas Materi

- Ketepatan isi materi (Relevansi silabus) - Relevansi materi

dengan tujuan pembelajaran

- Ketepatan kompetensi - Kebenaran materi - Format penulisan - Sistematika materi - Keruntutan materi - Tingkat kesulitan - Pendalaman materi - Kemudahan aplikasi - Relevansi isi

- Mempermudah proses pembelajaran

- Memberikan fokus perhatian

13

14,15

16

b. Kisi-kisi penilaian media oleh ahli media

(52)

Tabel 3. Kisi-kisi penilaian untuk ahli media

No. Aspek Indikator No.Butir

1. Kemanfaatan

- Bantuan dalam pembelajaran - Mempermudah proses

pembelajaran

- Memberikan fokus perhatian

1

- Komposisi warna gambar animasi

- Komposisi warna tulisan terhadap warna latar

- Kejelasan Penggunaan

12 13 4. Navigasi - Penggunaan navigasi 14, 15

c. Kisi-kisi instrumen untuk guru pengampu

(53)

Tabel 4. Kisi-kisi instrumen untuk guru pengampu

No. Aspek Indikator No. Butir

1. Isi Materi - Ketepatan isi materi (Relevansi silabus) - Relevansi materi

dengan tujuan pembelajaran - Sistematika materi - Tingkat kesulitan

- Mempermudah proses pembelajaran

- Memberikan fokus perhatian - Tampilan animasi

9

- Kemudahan penggunaan - Kejelasan Penggunaan

15, 16, 17 18, 19

(54)

2. Tes

Instrumen untuk siswa berupa soal pre-test dan post-test yang disusun berdasarkan kompetensi yang ada di silabi pada mata pelajaran Kelistrikan Kendaraan Ringan khususnya pada kompetensi dasar perbaikan sistem starter. Soal dikebangkan berdasarkan indikator-indikator yang tertera pada silabi. Adapun kisi-kisinya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5. Kisi-kisi soal pre-test dan post-test

No Materi prinsip kerja sistem starter Pemahaman komponen sistem starter

Pemahaman cara kerja sistem starter

(55)

selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Para ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun. Para ahli akan memberikan keputusan: instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan dan mungkin dirombak total. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini telah diperiksa, dinyatakan valid dan layak digunakan untuk penelitian.

Setelah proses validasi judgment expert selanjutnya akan dilakukan ujicoba instrument. Uji coba instrument dilakukan untuk mencari validitas dan reliabilitas. Suatu instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan dengan mengungkap variabel yang diteliti secara tepat. Rumus yang digunakan menggunakan korelasi product moment atau sering disebut korelasi pearson. Adapun

rumusnya adalah sebagai berikut:

Keterangan:

rxy = korelasi product moment n = jumlah sampel

x = skor butir pertanyaan

y = skor total (Arikunto, 1996:160)

(56)

dapat kita simpulkan bahwa butir item tersebut valid. Rumus mencari t-hitung yang digunakan adalah :

Keterangan: t = korelasi

rxy = korelasi product moment n = jumlah sampel

contoh perhitungan validasi pada soal nomer 1 diketahui:

n : 25

ΣX : 19

ΣXY : 217

ΣX2

: 19

ΣY : 271

ΣY2

(57)

Untuk uji t

Berdasarkan hasil uji coba validitas pada tes diperoleh validitas pada butir soal nomer 1 yaitu rxy = 0,36 dengan nilai t hitung = 1,845dengan ttabel = 1,71. Dengan demikian thitung > ttabel membuktikan bahwa instrumen pada butir soal nomer 1 dikatakan valid. Hasil perhitungan lainya dapat dilihat pada lampiran 2.

b. Reliabilitas

(58)

dalam mengukur apa yang hendak diukur. Dengan demikian uji reliabilitas ini merupakan suatu uji instrument untuk mengetahui keajegan dalam meramalkan sesuatu dimana hasilnya akan selalu sama.

Keterandalan/reliabilitas instrumen dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach yang pengolahan datanya dilakukan secara manual. Mengetahui tingkat koefisien keterandalan hasil uji reliabelitas perlu dikonsultasikan dengan tabel r. Adapun rumus rebilitas Alpha Cronbach adalah:

Keterangan:

ri = reabilitas instrument

k = banyaknya butir pertanyaan

Σσb2

= jumlah varian butir

Σσt 2

= varian total (Arikunto, 1996:191) Diketahui :

K : 15

Σσb2

: 3,07

Σσt 2

(59)

Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan, diperoleh ri = 0.689 dengan k = 15 diperoleh rtabel = 0.381, karena rhitung > rtabel maka dapat dikatakan bahwa instrumen tersebut reliable dan dapat digunakan sebagai penelitian.

E. Teknik Analisa Data

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan media berbasis Web Page Maker, mencari peningkatan prestasi setelah menggunakan media berbasis Web Page Maker, dan mengetahui efektivitas penggunaan media berbasis Web Page Maker pada mata pelajaran sistem starter. Untuk mengetahui bagai mana penggunaan media tersebut menggunakan analisis kriteria kualitas produk, sedangkan untuk mengetahui peningkaytan dan efektivitas penggunaan media untuk analisanya menggunakan teknik pengujian statistik deskriptif dan juga menggunakan uji persyaratan analisis yang terdiri dari beberapa jenis pengujian yaitu uji normalitas, uji homogenitas, sedangkan untuk pengujian hipotesis menggunakan uji T atau T test.

Teknik analisa data yang digunakan sebagai berikut : 1. Kriteria Kualitas Produk

(60)

Tabel 6. Pengelompokan kualifikasi hasil produk

No. Rentang Skor Kategori Kualitas

1. X > Xi + 1,80 Sbi Baik Sekali (BS)

2. Xi + 0,60 Sbi< X ≤ Xi + 1,80Sbi Baik (B)

3. Xi – 0,60Sbi < X ≤ Xi + 0,60Sbi Cukup (C)

4. Xi – 1,80Sbi < X ≤ Xi – 0,60 Sbi Kurang (K)

Keterangan:

i

X = rerata ideal = ½ (Skor maksimal + Skor minimal)

Sbi = simpangan baku ideal = 1/6 (Skor maksimal – Skor minimal)

X = skor rata-rata

Pada data yang diperoleh dari lembar kuesioner dengan skala Likert diketahui bahwa skor maksimal dari data tersebut yaitu 4 dan skor minimal data tersebut adalah 1. Dengan data yang diketahui tersebut dapat dicari nilai rerata ideal dan simpangan baku ideal sebagai berikut:

i

X = rerata ideal = ½ (4 + 1) = 2,5

Sbi = simpangan baku ideal = 1/6 (4 – 1) = 0,5 2. Statistik Diskriptif

(61)

a. Mean (Me)

Mean merupakan teknik penjelasan kelompok berdasarkan atas nilai rata-rata dari kelompok tersebut. Me dihitung dengan rumus:

=

Median yang selanjutnya disingkat Me adalah nilai tengah-tengah dari data yang diobservasi, setelah data tersebut disusun mulai dari urutan yang terkecil sampai yang terbesar atau sebaliknya. Data yang sudah disusun dalam daftar distribusi frekuensi. Md dihitung dengan rumus:

Md = X

(Sugiyono, 2002:45)

c. Simpangan Baku (S)

n

Xi = Nilai tengah kelas interval

(62)

n = jumlah individu (Sugiyono, 2002:52)

d. Varians (S2)

Salah satu teknik statistik yang digunakan untuk menjelaskan homogenitas kelompok. Varians merupakan jumlah kuadrat semua deviasi nilai-nilai individu terhadap rata-rata kelompok.

1

Xi = Nilai tengah kelas interval

X = Mean

n = jumlah individu (Sugiyono, 2002:50)

3. Uji persyaratan analisis a. Uji Normalitas

(63)

X2 = nilai chi-kudrat (chi-squere)

fo = frekuensi yang diperoleh (obtained freqency) fe = frekuensi yang diharapkan (expected frequency) (Tulus Winarsunu, 2006 : 88)

Adapun kriteria dalam pengujian ini, jika chi-kuadrat dalam table (X2) hitung lebih kecil dari harga chi-kuadrat (X2) dalam table pada taraf signifikasi 5% atau p > 0.05, maka sebaran datanya berdistribusi normal demikian juga sebaliknya

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari variansi yang sama atau tidak. Uji yang digunakan dalam uji homogenitas adalah uji F, rumus uji F tersebut ditujukan sebagai berikut (sugiyono, 2005 ; 136)

Adapun kriteria dalam pengujian ini adalah jika f hitung lebih kecil daripada f tabel maka dapat dikatakan sampel homogen atau sebaliknya.

4. Uji beda (t-tes)

Sedangkan Uji T adalah salah satu teknik analisis statistik yang digunakan untuk menguji kesamaan dua rata-rata yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan antara dua buah data

F =

Varian terbesar

(64)

Analisis data yang digunakan untuk membandingkan keadaan sebelum dan sesudah perlakuan pada kelas eksperimen menggunakan rumus T-test berkorelasi

2

S : nilai varian pada distribusi sampel 1 2

2

S : nilai varian pada distribusi sampel 2 1

n : jumlah individu pada sampel 1 2

n : jumlah individu pada sampel 2

Sedangkan untuk membedakan keadaan kelas ekperimen maupun kelas kontrol setelah diberikan perlakuan menggunakan rumus t-test independent (Sugiyono, 2007:274).

t =

Keterangan:

1

X : mean pada distribusi sampel 1 2

X : mean pada distribusi sampel 2 2

1

S : nilai varian pada distribusi sampel 1 2

2

S : nilai varian pada distribusi sampel 2

(65)

1

N : jumlah individu pada sampel 1

2

(66)

52 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Diskripsi Data Penelitian

Penelitian ini mengambil subyek siswa kelas XII jurusan Teknik Kendaraan Ringan SMK Muhammadiyah Gamping yang terbagi atas kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang mendapatkan perlakuan (treatment) menggunakan media Web Page Maker, dengan jumlah subyek sebanyak 30 anak dari kelas XII TKR A.

Sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok yang mendapatkan pelakuan (treatment) tanpa disertai media Web Page Maker (dengan menggunakan metode pembelajaran konvensianal), dengan jumlah subyek sebanyak 25 anak dari kelas XII TKR B. Sedangkan untuk mengukur kegunaan media pembelajaran ini penilaian dilakukan oleh 2 orang guru pengampu.

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen dengan kuisioner dan tes prestasi sebagai alat pengumpul data. Data penelitian meliputi data dari kuisioner yang dikonfersikan kedalam skala Likert, nilai hasil pre-test dan nilai post test baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol dan data pendukung lainnya.

1. Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Web Page Maker.

(67)

Hasil penilaian dari masing-masing komponen menunjukkan data sebagai berikut.

Tabel 7. penilaian penggunaan media dilihat dari semua komponen

No Aspek Penilaian Rerata Kriteria

1 Isi materi 3,3 Baik

2 Kemanfaatan 3,5 Baik sekali

3 Desain layar 3,3 Baik

4 Pengoprasian program 3,6 Baik sekali

Berdasarkan penilaian dari masing-masing komponen, disimpulkan bahwa aspek isi materi, kemanfaatan, desain layar dan pengoprasian program adalah sangat baik. Sedangkan berdasarkan perhitungan rata-rata total mendapatkan nilai rata-rata 3,42 jika dikonfersikan kedalam skala Likert menunjukkan bahwa penggunaan media dalam klategori sangat baik.

(68)

Data hasil penilaian bisa dilihat bahwa pada desain layar masih kurang maksimal jika dilihat pada instrumen pada item komposisi warna, hal ini menjadi salah satu dasar untuk merevisi dari sisi penyampaian materi secara keseluruhan. Selain dari segi desain layar, aspek isi materi juga kurang maksimal. Berdasarkan penilaian menunjukkan bahwa kelengkapan materi perbaikan sistem starter masih kurang maksimal. Hal ini dikarenakan keterbatasan peneliti dalam membuat materi ajar yang disajikan pada media pembelajaran.

2. Prestasi Belajar

Untuk prestasi belajar kelas XII TKR A dan kelas XII TKR B diperoleh melalui test kemampuan awal (pre-test) dan test kemampuan akhir (post-test) sehingga masing-masing kelompok baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol memperoleh nilai kemampuan awal dan nilai kemampuan akhir. Dengan demikian akan diperoleh empat data nilai kemampuan siswa yang menjadi indikator perbedaan prestasi belajar siswa yaitu nilai kemampuan awal dan nilai kemampuan akhir kelompok eksperimen serta data nilai kemampuan awal dan nilai kemampuan akhir kelompok kontrol.

a.Prestasi Belajar Siswa Kelas XII TKR A sebagai Kelompok Eksperimen

1) Pretest

(69)

terkumpul pada saat pre-test diperoleh mean sebesar 61.6 median sebesar 67, modus sebesar 67, simpangan baku sebesar 11,3, ragam varian sebesar 127,7 nilai maksimum 80, dan nilai minimum 40.

Berikut gambaran secara visual hasil belajar siswa dalam bentuk histogram pretest kelas Eksperimen seperti di bawah ini.

Gambar 4. Histogram Prestasi Belajar Kelas Eksperimen pada saat pretest

2) Posttest

(70)

tersebut, diketahui ada peningkatan prestasi belajar dari hasil perlakuan.

Data nilai rata-rata pre-test 61.6 dan nilai rata-rata post-test 75,1 mengalami peningkatan sebesar 13,5 dengan persentase peningkatan 9,9%. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh perlakuan terhadap prestasi siswa. Berikut gambaran secara visual hasil belajar siswa dalam bentuk histogram posttest kelas Eksperimen

Gambar 5. Histogram prestasi belajar kelas eksperimen pada saat post test

b.Prestasi Belajar Siswa Kelas XII TKR B sebagai Kelompok Kontrol

a. Pretest

Pre-test dilakukan untuk mengetahui sejauh mana

(71)

Data yang terkumpul pada saat pre-test diperoleh mean sebesar 61.36 median sebesar 67, modus sebesar 67, simpangan baku sebesar 11,04, ragam varian sebesar 121,9 nilai maksimum 73, dan nilai minimum 40. Berikut gambaran secara visual hasil belajar siswa dalam bentuk histogram pretest kelas Eksperimen seperti di bawah ini.

Gambar 6. Histogram Prestasi Belajar Kelas kontrol pada saat pretest b. Posttest

Post-test dilakukan setelah diberi perlakuan untuk

mengetahui keberhasilan proses belajar siswa yang telah disampaikan oleh peneliti. Perlakuan berupa pemberian materi sistem starter sesuai dengan silabus. Data hasil penelitian pada post-test adalah mean (rerata) sebesar 71,8, median sebesar 73,

modus sebesar 67, simpangan baku sebesar 8,55, ragam varian

(72)

mengamati rerata tersebut, diketahui ada peningkatan prestasi belajar dari hasil perlakuan.

Gambar 7. Histogram prestasi belajar kelas kontrol pada saat post test

B. Pengujian Prasyarat Analisis Data

(73)

1. Uji Normalitas Sebaran

Uji Normalitas Sebaran ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang terjaring dari masing-masing variabel-variabel merupakan suatu distribusi yang normal atau tidak (Sudjana, 1996 : 51). Uji normalitas ini

dilakukan dengan menggunakan rumus chi kuadrat (χ2

). Seluruh proses perhitungan diselesaikan dengan perhitungan manual.

Dari hasil uji normalitas sebaran diperoleh hasil bahwa data pada semua variabel telah terbukti berdistribusi normal. Hasil uji normalitas dapat penulis kemukakan sebagai berikut :

Prestasi belajar awal (pre-test) siswa kelompok eksperimen diperoleh χ2 hitung sebesar 10,26 dan data pre-test kelompok kontrol

diperoleh χ2

hitung sebesar 9,25 Sedangkan dari post-test kelompok

eksperimen diperoleh χ2

hitung sebesar 8,4 dan data post-test kelompok

kontrol diperoleh χ2

hitung sebesar 10,2.

Besarnya χ2

hitung data dari pre-test dan post-test masing-masing

kelompok apabila dikonsultasikan dengan χ2

tabel. Jika dari hasil konsultasi

diperoleh χ2

hitung ≤ χ2tabel maka kelompok dikatakan berdistribusi normal,

sebaliknya χ2

hitung ≥ χ2 tabel maka kelompok dikatakan berdistribusi tidak

normal.

Adapun hasil dari konsultasi χ2

(74)

Tabel 8. Rangkuman hasil uji normalitas sebaran

No. Ubahan χ2hitung dk χ2 tabel Data 1 Pre-Test

Kel. Eksperimen 10,26 5 11,070 Normal 2 Pre-Test

Kel. Kontrol 9,25 5 11,070 Normal

3 Post-Test

Kel. Eksperimen 8,4 5 11,070 Normal 4 Post-Test

Kel. Kontrol 10,2 5 11,070 Normal

2.Uji Homogenitas

Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah sebaran data homogen atau tidak . Pengujiannya menggunakan uji F. Harga Fhitung pada kelompok eksperimen 1,52 dan Fhitung pada kelompok kontrol 1,67. Harga Fhitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan Ftabel dengan dk pembilang n2 – 1 dan dk penyebut n1 – 1. Apabila Fhitung lebih kecil dari Ftabel maka varian yang diuji dinyatakan homogen. Berdasarkan dari tabel F dengan tingkat signifikan 5% harga Ftabel adalah 1,95. Jadi Fhitung < Ftabel yaitu 1,52 < 1,86 dengan demikian varian yang akan dianalisis dinyatakan homogen. Perhitungan dapat dilihat di lampiran 2. C. Pengujian Hipotesis

1. Peningkatan prestasi belajar kelompok ekperimen pada waktu pretest dan posttest.

(75)

1,69 dengan taraf signifikasi 5% dan derajat kebebasan (dk) = N – 1 = 30 – 1 = 29

Hipotesisnya seperti ditulis dibawah ini:

Ho = tidak ada peningkatan prestasi belajar setelah menggunakan media berbasis Web Page Maker.

Ha = ada peningkatan prestasi belajar setelah menggunakan media berbasis Web Page Maker.

Harga thitung 5,075 tersebut lebih besar dari ttabel sebesar 1,69, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat dinyatakan bahwa perlakuan memberikan peningkatan prestasi belajar siswa.

Gambar 8. Uji dua fihak peningkatan prestasi belajar

2. Pengaruh pemberian media berbasis Web Page Maker terhadap prestasi belajar siswa.

Dari analisis data didapatkan thitung sebesar 1,72. Harga ttabel sebesar 1,67 dengan taraf signifikasi 5% dan derajat kebebasan ((dk) = n1 +n2– 2 = 30+25-2 = 53

Hipotesisnya seperti ditulis dibawah ini

Ho = tidak ada pengaruh penggunaan media berbasis Web Page Maker. Ha = ada pengaruh penggunaan media media berbasis Web Page Maker.

Daerah

penerim aan H0 Daerah

penolakan H0

Daerah penolakan H0

(76)

Harga thitung 1,72 tersebut lebih besar dari ttabel sebesar 1,67, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Sehingga dapat dinyatakan bahwa perlakuan memberikan pengaruh yaitu peningkatan prestasi belajar siswa pada kelas eksperimen.

Gambar 9. Uji Dua Fihak Pengaruh Pemberian media berbasis Web Page Maker

D. Pembahasan Hasil penelitian

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SMK Muhamadiyah Gamping tentang penggunaan media pembelajaran berbasis Web Page Maker data diperoleh melalui penilaian oleh guru pengampu. Hasil dari

penilaian menggunakan kuisioner yang dinilai berdasarkan 4 komponen, yaitu aspek isi materi, kemanfaatan, desain layar dan pengoprasian program. Dari keempat komponen yang dinilai menunjukkan bahwa aspek isi materi belum menunjukkan nilai yang maksimal. Hal ini dikarenakan masih kurang lengkapnya isi materi yang disajikan pada media pembelajaran tersebut. Sedangkan berdasarkan perhitungan diperoleh rata-rata total 3,42 jika di konversikan ke dalam skala Likert maka penggunaan

Daerah

penerim aan H0 Daerah

penolakan H0

Daerah penolakan H0

(77)

media pembelajaran berbasis Web Page Maker sangat baik dan sangat layak digunakan.

Sedangkan untuk penelitian tes berdasarkan hasil analisis data yang berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan di SMK Muhammadiyah Gamping dengan jumlah sampel sebanyak 55 yang terbagi dalam dua kelas dan itu semua telah dijadikan sampel, dapat diketahui bahwa dari hasil penelitian dan perlakuan (treatment) yang telah diberikan kepada sampel telah memberikan peningkatan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari harga rata-rata (Me) yang diperoleh kelompok tersebut ditemukan adanya perbedaan yang cukup prestasi belajar antara siswa yang diberikan media Web Page Maker dengan siswa yang tanpa disertai menggunakan media Web Page Maker dalam hal ini yang digunakan hanyalah metode konvensional. Adanya perbedaan yang cukup ini dibuktikan dengan hasil uji-t pada kedua kelompok yang diteliti.

Siswa yang diberikan materi disertai dengan penggunaan media Web Page Maker memiliki nilai prestasi yang cukup baik dibandingkan

dengan siswa yang diberikan materi tanpa disertai dengan penggunaan Web Page Maker. Melihat hasil uji-t antar kelompok didapat skor rerata

(78)

diberikan materi disertai dengan penggunaan media Web Page Maker memiliki nilai prestasi yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang diberikan materi tanpa disertai dengan penggunaan media Web Page Maker Data penelitian ini dapat dilihat dengan tabel dan gambar berikut

ini.

Tabel. 9. Perbandingan Peningkatan Nilai Rata-Rata Pretest-Posttest antara Kelompok Ekperimen dan Kelompok Kontrol

Kelompok Nilai rata-rata pretest

Nilai

rata-rata postest Peningkatan Prosentase

Eksperimen 61,6 75,1 13,5 9,86%

Kontrol 61,36 71,8 10,44 7,8%

Data dari tabel di atas agar lebih jelas maka dibuat dalam bentuk grafik perbadingan peningkatan nilai rata-rata pretest-posttest antara kelompok ekperimen dan kelompok kontrol

Gambar

Gambar. 1.  proses komunikasi memanfaatkan media informasi
Gambar 2. Kerucut Pengalaman Edgar Dale
Tabel 1.  Skema desain penelitian
Tabel 2. Kisi-kisi penilaian untuk ahli materi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Nopirin kebijakan moneter adalah tindakan yang dilakukan oleh penguasa moneter (biasanya bank sentral) untuk mempengaruhi jumlah uang beredar dan kredit

Dalam Ilmu komputer, Sistem operasi atau dalam bahasa Inggris: operating system atau OS adalah perangkat lunak sistem yang bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen perangkat

Sehubungan dengan Pengadaan Jasa Upah Kerja (Pembayaran Jasa Petugas Cleaning Service), Kami Pokja V Kantor Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Kampar

[r]

Penelitian yang pernah menggunakan rasio keuangan sebagai alat analisis keuangan untuk menilai APBD adalah penelitian yang dilakukan Muchina Nugraini 2012 dengan judul

Dengan nama Allah Rabb semesta alam, Tuhan semesta manusia, Saya ingin mengawali ucapan terima kasih saya dengan menundukkan diri dan hati untuk bersyukur apa yang telah

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Kuasa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “