• Tidak ada hasil yang ditemukan

E-book Layanan Informasi Administrasi Kepegawaian pada Kanwil Kementerian Agama Provinsi Gorontalo.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "E-book Layanan Informasi Administrasi Kepegawaian pada Kanwil Kementerian Agama Provinsi Gorontalo."

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan “E-book Layanan Informasi Administrasi Kepegawaian pada Kanwil Kementerian Agama Provinsi Gorontalo”.

Tujuan dari penyusunan E-book ini adalah:

1. Sebagai wadah dan untuk mempermudah bagi para pegawai dalam mengakses informasi yang berkaitan dengan urusan-urusan kepegawaian-nya dalam satu buku pedoman yang mudah diakses secara digital.

2. Memberikan informasi dan pengetahuan kepada para pegawai terkait dengan tata cara pengurusan serta hal-hal yang berhubungan dengan administrasi kepegawaiannya.

Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada pihak-pihak yang telah bersedia untuk membantu memberikan saran dan masukan yang membangun, yaitu kepada:

1. Bapak Dr. Syafrudin Baderung, M.Pd selaku Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Gorontalo dan Bapak Mahmud Y. Bobihu, S.Ag., M.M selaku Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Gorontalo yang telah memfasilitasi penulis dalam membuat e-book ini.

2. Ibu Djamila Baladraf, S.Ag., M.H.I selaku Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Hukum Kanwil Kementerian Agama Provinsi Gorontalo sekaligus mentor yang senantiasa membimbing dan memberikan masukan dalam penyusunan e-book ini.

3. Bapak Aswin Naiu, S.E, M.M, selaku coach dan pengajar yang telah memberikan bimbingan, saran, dan arahan selama kegiatan aktualisasi hingga penyusunan e-book ini

4. Seluruh Staff Subbagian Kepegawaian dan Hukum Kanwil Kementerian Agama Provinsi Gorontalo atas segala masukkan dan saran demi terselesaikannya e-book ini.

5. Seluruh pihak yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan e-book ini yang tidak dapat penulis sebut satu per satu.

Penulis menyadari bahwa penyusunan e-book ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, segala bentuk kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diperlukan demi kesempurnaan e-book ini

Gorontalo, Oktober 2021 Penulis

Intan Nila Wulandari A. Karim

(4)

BAB 1

KARTU PEGAWAI

(KARPEG)

(5)

1. Dasar Hukum

a. Keputusan Kepala BAKN Nomor 066/KEP/1974 tentang Kartu Pegawai Negeri Sipil;

b. Keputusan Kepala BAKN Nomor 021/KEP/1988 tentang Penggunaan Kartu PNS (Karpeg) dan Kartu Istri/Suami.

2. Pengertian

a. Kartu pegawai adalah kartu identitas Pegawai Negeri Sipil yang berlaku selama yang bersangkutan menjadi Pegawai Negeri Sipil.

b. Kartu pegawai diberikan kepada mereka yang telah berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil, atau dengan perkataan lain selama seseorang masih berstatus Calon Pegawai Negeri Sipil kepadanya tidak diberikan kartu pegawai.

c. Kartu pegawai berlaku selama yang bersangkutan menjadi Pegawai Negeri Sipil, atau dengan perkataan lain apabila yang bersangkutan telah berhenti sebagai Pegawai Negeri Sipil maka kartu pegawai dengan sendirinya tidak berlaku lagi.

d. Kartu pegawai merupakan salah satu syarat untuk pengusulan kenaikan pangkat, pengusulan kenaikan gaji berkala, pengajuan pensiun dan pencairan pengembalian tabungan perumahan Pegawai Negeri Sipil.

Gambar 1.1 : Karpeg

3. Persyaratan

a. Fotocopy SK CPNS yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar b. Fotocopy SK PNS yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar

c. Fotocopy STTPL Pra Jabatan yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar d. Pas foto berwarna ukuran 2x3 sebanyak 2 lembar

4. Prosedur

a. Pegawai Negeri Sipil melengkapi segala persyaratan yang dibutuhkan;

(6)

KARTU PEGAWAI (KARPEG)

b. Untuk pegawai Kanwil, berkas dapat langsung diserahkan kepada pengelola kepegawaian di Subbagian Kepegawaian dan Hukum Kanwil;

c. Untuk pegawai yang tersebar di beberapa unit kerja Kabupaten/Kota, berkas dapat diserahkan kepada pengelola kepegawaian masing-masing Kabupaten/Kota;

d. Pengelola kepegawaian masing-masing Kabupaten/Kota mengirimkan berkas ke Subbagian Kepegawaian dan Hukum Kanwil;

e. Kanwil mengirimkan usulan ke Badan Kepegawaian Negara Kantor Regional 11 Manado untuk diproses;

f. Badan Kepegawaian Negara Kantor Regional 11 Manado mengirimkan kembali kartu pegawai yang telah ditetapkan ke Kanwil;

g. Kanwil menyerahkan kartu pegawai kepada masing-masing pengelola kepegawaian Kabupaten/Kota untuk diteruskan kepada pegawai yang bersangkutan (pegawai yang tersebar di beberapa unit kerja Kabupaten/Kota);

h. Kanwil menyerahkan kartu pegawai kepada pegawai (pegawai Kanwil);

i. Jangka waktu sejak usulan berkas hingga terbitnya kartu adalah sekitar 2-3 bulan (menyesuaikan dengan kelengkapan berkas pegawai yang bersangkutan, proses pengusulan, dan pengiriman kartu).

Gambar 1.2: Mekanisme Pelayanan Permohonan Kartu Pegawai

Pegawai Negeri Sipil Pengelola Kepegawaian Kab/Kota

Kanwil

(Subbagian Kepegawaian & Hukum)

BKN Regional 11 Manado

Pegawai Kanwil

(7)

BAB 2

KARTU

ISTRI/SUAMI

(KARIS/KARSU)

(8)

IZIN BELAJAR DAN TUGAS BELAJAR

1. Dasar Hukum

Keputusan Kepala BAKN Nomor 1158a/KEP/1983 tentang Kartu Istri/Suami Pegawai Negeri Sipil

2. Pengertian

a. Karis/Karsu adalah kartu identitas istri/suami Pegawai Negeri Sipil, dalam arti bahwa pemegangnya adalah istri/suami sah dari Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan.

b. Karis/Karsu berlaku selama yang bersangkutan menjadi istri/suami sah dari Pegawai Negeri yang bersangkutan.

c. Apabila Pegawai Negeri Sipil berhenti sebagai Pegawai Negeri Sipil tanpa hak pensiun, maka Karis/Karsu yang telah diberikan kepada istri/suaminya dengan sendirinya tidak berlaku lagi.

d. Apabila istri/suami Pegawai Negeri Sipil bercerai, maka Karis/Karsu yang telah diberikan kepadanya tidak berlaku lagi. Dan apabila istri/suami Pegawai Negeri Sipil yang bercerai itu rujuk/kawin kembali maka Karis/Karsu tersebut dengan sendirinya berlaku kembali.

e. Apabila Pegawai Negeri Sipil berhenti dengan hormat dengan hak pensiun, maka Karis/Karsu yang telah diberikan kepada istri/suaminnya tetap berlaku.

Gambar 2.1: Karis/Karsu

3. Persyaratan

a. Mengisi form laporan perkawinan pertama

b. Mengisi form janda/duda (khusus untuk pernikahan kedua) c. Mengisi form daftar keluarga PNS

d. Fotocopy SK CPNS yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar e. Fotocopy SK PNS yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar

f. Fotocopy SK Kenaikan Pangkat yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar g. Fotocopy Akta Nikah yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar

h. Pas foto berwarna ukuran 2x3 sebanyak 2 lembar

(9)

i. Fotocopy Akta cerai/akta kematian yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar (khusus untuk pernikahan kedua)

3. Prosedur

a. Pegawai Negeri Sipil melengkapi segala persyaratan yang dibutuhkan;

b. Untuk pegawai Kanwil, berkas dapat langsung diserahkan kepada pengelola kepegawaian di Subbagian Kepegawaian dan Hukum Kanwil;

c. Untuk pegawai yang tersebar di beberapa unit kerja Kabupaten/Kota, berkas dapat diserahkan kepada pengelola kepegawaian masing-masing Kabupaten/Kota;

d. Pengelola kepegawaian masing-masing Kabupaten/Kota mengirimkan berkas ke Subbagian Kepegawaian dan Hukum Kanwil;

e. Kanwil mengirimkan usulan ke Badan Kepegawaian Negara Kantor Regional 11 Manado untuk diproses;

f. Badan Kepegawaian Negara Kantor Regional 11 Manado mengirimkan kembali KARIS/KARSU yang telah ditetapkan ke Kanwil;

g. Kanwil menyerahkan KARIS/KARSU kepada masing-masing pengelola kepegawaian Kabupaten/Kota untuk diteruskan kepada pegawai yang bersangkutan (pegawai yang tersebar di beberapa unit kerja Kabupaten/Kota);

h. Kanwil menyerahkan KARIS/KARSU kepada pegawai (pegawai Kanwil);

i. Jangka waktu sejak usulan berkas hingga terbitnya kartu adalah sekitar 2-3 bulan (menyesuaikan dengan kelengkapan berkas pegawai yang bersangkutan, proses pengusulan, dan pengiriman kartu).

Gambar 2.2: Mekanisme Pelayanan Permohonan KARIS/KARSU

Pegawai Negeri Sipil Pengelola Kepegawaian Kab/Kota

Kanwil

(Subbagian Kepegawaian & Hukum)

BKN Regional 11 Manado

Pegawai Kanwil

(10)

IZIN BELAJAR DAN TUGAS BELAJAR

BAB 3

IJIN BELAJAR &

TUGAS BELAJAR

(11)

1. Dasar Hukum

a. Surat Edaran Menteri PAN dan RB Nomor 04 Tahun 2013 tentang Pemberian Tugas Belajar dan Izin Belajar;

b. Surat Edaran SJ/B.II/4/Kp.02.3/2850/2013 tentang Tugas Belajar dan Ijin Belajar Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kementerian Agama;

c. Keputusan Menteri Agama Nomor 175 Tahun 2010 tentang Pemberian Tugas Belajar dan Izin Belajar bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kementerian Agama.

2. Pengertian

a. Tugas belajar adalah tugas yang diberikan oleh Pejabat yang berwenang kepada Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Agama untuk mengikuti pendidikan lanjutan dan/atau pendidikan keterampilan baik di dalam maupun di luar negeri dalam jangka waktu tertentu.

b. Izin belajar adalah izin yang diberikan oleh pejabat yang berwenang kepada Pegawai Negeri Sipil untuk mengikuti program pendidikan lanjutan yang dilaksanakan di luar jam kerja dan tidak mengganggu tugas sehari-hari sebagai PNS.

c. Tujuan pemberian tugas dan izin belajar adalah untuk meningkatkan pengetahuan akademik dan atau profesi keterampilan dan sikap PNS di lingkungan Kementerian Agama agar lebih mampu dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan kebutuhan kedinasan dan dapat dipertanggung jawabkan.

3. Tugas Belajar

Persyaratan Kelengkapan Administrasi Dasar Pertimbangan 1. Berstatus sebagai PNS

2. Sehat jasmani & rohani 3. Daftar Penilaian

Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) setiap unsur sekurang-kurangnya bernilai baik

4. Tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin dalam 1 (satu) tahun terakhir 5. Batas usia maksimal 10

tahun sebelum batas usia pensiun

1. Fotocopy SK CPNS yang sudah dilegalisir sebanyak 2 lembar 2. Fotocopy SK PNS yang

sudah dilegalisir sebanyak 2 lembar 3. Fotocopy SK Kenaikan

Pangkat terakhir yang sudah dilegalisir sebanyak 2 lembar

4. Fotocopy SK

Jabatan/Mutasi terakhir yang sudah dilegalisir sebanyak 2 lembar 5. Fotocopy SKP 1 tahun

terakhir yang sudah dilegalisir sebanyak 2 lembar

6. Surat keterangan dari sponsor

1. Program studi yang akan ditempuh memiliki relevansi dengan tugas kedinasan di lingkungan kementerian agama 2. Memiliki masa bakti

sekurang-kurangnya 5 tahun setelah masa tugas belajarnya selesai

(12)

IZIN BELAJAR DAN TUGAS BELAJAR

7. Surat keterangan dari

perguruan tinggi yang menyatakan bahwa yang bersangkutan dapat di terima sebagai mahasiswwa

8. Surat pernyataan yang menyatakan kesediaan untuk melaksanakan tugas belajar sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Pegawai Negeri Sipil yang diberikan tugas belajar berhak atas:

1. Pegawai tugas belajar berhak menerima biaya pendidikan , biaya hidup, biaya penulisan tugas akhir dan biaya lain sesuai ketentuan yang berlaku.

2. Pegawai tugas belajar yang dibiayai oleh sponsor, pembiayaan dan pelaksanaan teknis tugas belajar diberlakukan ketentuan oleh pihak sponsor.

3. Pegawai tugas belajar berhak menerima hak-hak kepegawaian kecuali tunjangan jabatan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

4. Pegawai tugas belajar yang menduduki jabatan fungsional dibebaskan sementara dari jabatannya pada bulan ke-7 sejak berlakunya keputusan tugas belajar.

5. Pejabat struktural yang diberikan tugas belajar lebih dari 6 bulan maka diberhentikan dari jabatannya

Pegawai Negeri Sipil yang diberikan tugas belajar wajib untuk:

1. Menyerahkan tugas dan tanggung jawabnya kepada atasan langsung sebelum pelaksanaan tugas belajar dimulai.

2. Menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan di negara yang bersangkutan mengikuti tugas belajar.

3. Menyampaikan laporan perkembangan pendidikan secara periodik per semester kepada Biro Kepegawaian Kementerian Agama dan Pimpinan satuan organisasi yang bersangkutan

4. Bekerja kembali ke instansi semula dan menyampaikan laporan kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Agama dan pimpinan satuan organisasi yang bersangkutan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah tugas belajarnya selesai.

Pegawai Negeri Sipil yang tidak memenuhi kewajibannya dikenakan sanksi sebagai berikut:

1. Teguran tertulis apabila tidak melaporkan kemajuan tugas belajar setiap semester.

2. Dihentikan sementara beasiswanya apabila tidak melaporkan kemajuan tugas belajar sebanyak 3 (tiga) semester

(13)

3. Mengembalikan biaya pendidikan tugas belajar apabila:

a. Mengundurkan diri sebagai mahasiswa tanpa alasan yang sah b. Tidak mengikuti proses pendidikan

c. Dengan sengaja tidak menyelesaikan tugas belajarnya dengan baik

d. Melakukan pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku pada lembaga pendidikan yang mengakibatkan dikeluarkan/diberhentikan sebagai mahasiswa Tugas Belajar diberikan dalam jangka waktu sebagai berikut:

a. Program Diploma:

Diploma II : 4 (empat) semester Diploma III : 6 (enam) semester Diploma IV : 8 (delapan) semester

b. Program Sarjana (S1) : 8 (delapan) semester c. Program Magister (S2) : 4 (empat) semester d. Program Doktor (S3) : 6 (enam) semester

Jangka waktu tugas belajar dapat diperpanjang masing-masing paling lama 2 semester.

4. Izin Belajar

Persyaratan Kelengkapan Administrasi

1. Berstatus PNS

2. Sehat jasmani dan rohani

3. Masa kerja minimal 2 tahun sejak diangkat menjadi PNS

4. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) dalam 2 (dua) tahun terakhir setiap unsur bernilai baik

5. Tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin dalam 1 tahun terakhir

6. Perguruan tinggi tempat belajar merupakan perguruan tinggi yang terakreditasi dan bukan model pendidikan kelas jauh dan kelas sabtu minggu

7. Program studi yang akan ditempuh mempunyai relevansi dengan tugas dan fungsi Kementerian Agama

8. Dilaksanakan diluar jam kerja kantor dan tidak mengganggu tugas kedinasan

1. Fotocopy SK Kenaikan Pangkat terakhir yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar

2. Fotocopy SK Jabatan terakhir yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar 3. Surat keterangan dari Perguruan

Tinggi yang menyatakan bahwa PNS diterima sebagai mahasiswa/surat keterangan aktif kuliah

4. Jadwal perkuliahan (asli) dari Perguruan Tinggi yang bersangkutan

5. Profil Perguruan Tinggi termasuk alamat lengkap dan radius lokasi perguruan tinggi dari tempat tugas yang bersangkutan

6. Fotocopy SKP 1 tahun terakhir yang sudah dilegalisir sebanyak 2 lembar

Pegawai izin belajar wajib:

a. Menaati segala peraturan perundang-undangan dan peraturan kedinasan yang berlaku

b. Melaksanakan tugas kedinasan sehari-hari sebagai PNS

(14)

IZIN BELAJAR DAN TUGAS BELAJAR

c. Mengikuti pendidikan dengan sebaik-baiknya d. Menjaga nama baik Kementerian Agama

Izin belajar diberikan dalam jangka waktu sebagai berikut:

a. Program pendidikan Diploma Diploma II : 4 (empat) semester Diploma III : 6 (enam) semester Diploma IV : 8 (delapan) semester

b. Program Sarjana (S1) : 8 (delapan) semester c. Program Magister (S2) : 4 (empat) semester d. Program Doktor (S3) : 6 (enam) semester

Jangka waktu izin belajar dapat diperpanjang masing-masing paling lama 4 semester.

5. Prosedur

a. Pegawai Negeri Sipil melengkapi segala persyaratan yang dibutuhkan;

b. Untuk pegawai Kanwil, berkas dapat langsung diserahkan kepada pengelola kepegawaian di Subbagian Kepegawaian dan Hukum Kanwil;

c. Untuk pegawai yang tersebar di beberapa unit kerja Kabupaten/Kota, berkas dapat diserahkan kepada pengelola kepegawaian masing-masing Kabupaten/Kota;

d. Pengelola kepegawaian masing-masing Kabupaten/Kota mengirimkan berkas ke Subbagian Kepegawaian dan Hukum Kanwil;

e. Khusus permohonan izin/tugas belajar untuk program Sarjana (S1) merupakan kewenangan Kanwil. Berkas yang telah memenuhi syarat akan langsung diproses dan diterbitkan surat izin/tugas belajarnya;

f. Khusus permohonan izin/tugas belajar untuk program Magister (S2) dan Doktor (S3) merupakan kewenangan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama. Kanwil menerbitkan surat rekomendasi dan mengirimkan rekomendasi tersebut ke Bagian Asesmen dan Bina Pegawai Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Agama untuk diproses;

g. Bagian Asesmen dan Bina Pegawai Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Agama mengirimkan kembali izin/tugas belajar yang telah diterbitkan ke Kanwil;

h. Kanwil menyerahkan izin/tugas belajar kepada masing-masing pengelola kepegawaian Kabupaten/Kota untuk diteruskan kepada pegawai yang bersangkutan (pegawai yang tersebar di beberapa unit kerja Kabupaten/Kota);

i. Kanwil menyerahkan izin/tugas belajar kepada pegawai (pegawai Kanwil);

(15)

i. Jangka waktu sejak usulan berkas hingga terbitnya kartu adalah sekitar 1-3 bulan (menyesuaikan dengan kelengkapan berkas pegawai yang bersangkutan, proses pengusulan, dan pengiriman kartu).

Gambar 3.1: Mekanisme Pelayanan Permohonan Izin/Tugas Belajar (S1)

Gambar 3.2: Mekanisme Pelayanan Permohonan Izin/Tugas Belajar (S2) Pegawai Negeri Sipil Pengelola Kepegawaian

Kab/Kota

Kanwil

(Subbagian Kepegawaian & Hukum)

Pegawai Kanwil

Pegawai Negeri Sipil Pengelola Kepegawaian Kab/Kota

Kanwil

(Subbagian Kepegawaian & Hukum)

Sekretaris Jenderal Kementerian Agama

Pegawai Kanwil

(16)

PENCANTUMAN GELAR

BAB 4

PENCANTUMAN

GELAR

(17)

1. Dasar Hukum

a. Perka BKN Nomor 33 Tahun 2011 tentang Kenaikan Pangkat Bagi Pegawai Negeri Sipil yang Memperoleh Surat Tanda Tamat Belajar Ijazah;

b. Surat Edaran Badan Kepegawaian Negara Nomor 8835/B-MP.01.01/SD/D/2021 tentang Layanan Pencantuman Gelar/Peningkatan Pendidikan.

2. Pengertian

Pencantuman Gelar/Peningkatan Pendidikan adalah pemberian civil effect kepegawaian kepada PNS untuk menggunakan gelar atau pendidikannya dalam tugas-tugas kedinasannya.

3. Persyaratan

Program Sarjana (S1) Program Magister (S2) dan Doktor (S3) a. Fotocopy SK Kenaikan Pangkat

terakhir yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar

b. Fotocopy ijazah dan transkip nilai yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar c. Fotocopy ijin belajar/tugas belajar yang

telah dilegalisir sebanyak 2 lembar d. Pangkalan data dikti (forlap dikti)

e. Fotocopy SK Kenaikan Pangkat terakhir yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar

f. Fotocopy ijazah dan transkip nilai yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar g. Fotocopy ijin belajar/tugas belajar yang

telah dilegalisir sebanyak 2 lembar h. Pangkalan data dikti (forlap dikti) i. Akreditas kampus

j. Akredit prodi

4. Ketentuan

a. Pegawai Negeri Sipil yang memiliki ijasah Sarjana (S1), pangkat Pengatur Tingkat I golongan ruang II/d dan masa kerja pangkat terakhir minimal 3 tahun 6 bulan diusulkan pencantuman gelar sebelum diusulkan kenaikan pangkatnya menjadi Penata Muda golongan ruang III/a berdasarkan dengan peraturan yang berlaku.

b. Pegawai Negeri Sipil yang diusulkan kenaikan pangkat dari Pengatur Muda Tingkat I golongan ruang II/d menjadi Penata Muda golongan ruang III/a dibebaskan dari Ujian Dinas atau Ujian apabila sudah mendapatkan penetapan pencantuman gelar.

c. Kenaikan pangkat bagi pejabat fungsional yang memperoleh ijazah lebih tinggi agar terlebih dahulu diusulkan Pencantuman Gelar sebelum dilakukan penilaian/Penetapan Angka Kredit.

5. Prosedur

(18)

PENCANTUMAN GELAR

a. Pegawai Negeri Sipil melengkapi segala persyaratan yang dibutuhkan;

b. Untuk pegawai Kanwil, berkas dapat langsung diserahkan kepada pengelola kepegawaian di Subbagian Kepegawaian dan Hukum Kanwil;

c. Untuk pegawai yang tersebar di beberapa unit kerja Kabupaten/Kota, berkas dapat diserahkan kepada pengelola kepegawaian masing-masing Kabupaten/Kota;

d. Pengelola kepegawaian masing-masing Kabupaten/Kota mengirimkan berkas ke Subbagian Kepegawaian dan Hukum Kanwil;

e. Khusus permohonan pencantuman gelar untuk program Sarjana (S1), Kanwil mengirimkan usulan ke Badan Kepegawaian Negara Kantor Regional 11 Manado untuk diproses;

f. Khusus permohonan pencantuman gelar untuk program Magister (S2) dan Doktor (S3), Kanwil mengirimkan usulan ke Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Agama untuk diproses;

g. Badan Kepegawaian Negara Kantor Regional 11 Manado dan Sekretariat Jenderal Kementerian Agama mengirimkan kembali SK pencantuman gelar yang telah diterbitkan ke Kanwil;

h. Kanwil menyerahkan SK pencantuman gelar kepada masing-masing pengelola kepegawaian Kabupaten/Kota untuk diteruskan kepada pegawai yang bersangkutan (pegawai yang tersebar di beberapa unit kerja Kabupaten/Kota);

i. Kanwil menyerahkan SK pencantuman gelar kepada pegawai (pegawai Kanwil);

j. Jangka waktu sejak usulan berkas hingga terbitnya SK adalah sekitar 1-3 bulan (menyesuaikan dengan kelengkapan berkas pegawai yang bersangkutan, proses pengusulan, dan pengiriman).

Gambar 4.1: Mekanisme Pelayanan Permohonan Pencantuman Gelar

Pegawai Negeri Sipil Pengelola Kepegawaian Kab/Kota

Kanwil

(Subbagian Kepegawaian & Hukum)

Pegawai Kanwil

BKN Regional 11 Manado

Sekretaris Jenderal Kementerian Agama

S1

S2 & S3

(19)

BAB 5

CUTI

(20)

CUTI

1. Dasar Hukum

a. Perka BKN Nomor 24 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pemberian Cuti Pegawai Negeri Sipil;

b. PP Nomor 11 Tahun 2017 jo PP Nomor 17 Tahun 2020 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil.

2. Pengertian dan Jenis-Jenis Cuti

Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan dalam jangka waktu tertentu. Cuti terdiri atas:

a. Cuti Tahunan

1. Diberikan kepada PNS dan Calon PNS yang telah bekerja paling kurang 1 (satu) tahun secara terus menerus;

2. Lamanya cuti tahunan adalah 12 (dua belas) hari kerja dan dapat diberikan untuk paling kurang 1 (satu) hari kerja;

3. Untuk cuti tahunan yang akan digunakan di tempat yang sulit perhubungannya, maka jangka waktu cuti tahunan dapat ditambah untuk paling lama 12 (dua belas) hari kalender;

4. Hak atas cuti tahunan yang tidak digunakan dalam tahun yang bersangkutan, dapat digunakan dalam tahun berikutnya untuk paling lama 18 (delapan belas) hari kerja termasuk cuti tahunan dalam tahun berjalan;

5. Sisa hak atas cuti tahunan yang tidak digunakan dalam tahun yang bersangkutan dapat digunakan pada tahun berikutnya paling banyak 6 (enam) hari kerja;

6. Hak atas cuti tahunan yang tidak digunakan 2 (dua) tahun atau lebih berturut- turut, dapat digunakan dalam tahun berikutnya untuk paling lama 24 (dua puluh empat) hari kerja termasuk hak atas cuti tahunan dalam tahun berjalan;

7. Hak atas cuti tahunan dapat ditangguhkan penggunaannya oleh Pejabat Yang Berwenang Memberikan Cuti untuk paling lama 1 (satu) tahun, apabila terdapat kepentingan dinas mendesak;

8. Cuti tahunan yang ditangguhkan dapat digunakan dalam tahun berikutnya selama 24 (dua puluh empat) hari kerja termasuk hak atas cuti tahunan;

9. Sisa cuti tahunan yang ditangguhkan dihitung penuh dalam tahun berikutnya;

10. PNS yang menduduki jabatan guru pada sekolah dan jabatan dosen pada perguruan tinggi yang mendapat liburan menurut perundang-undangan, disamakan dengan PNS yang telah menggunakan hak cuti tahunan.

b. Cuti Besar

(21)

1. PNS yang telah bekerja paling singkat 5 (lima) tahun secara terus menerus berhak atas cuti besar paling lama 3 (tiga) bulan, dikecualikan bagi PNS yang masa kerjanya belum 5 (lima) tahun untuk kepentingan agama, yaitu menunaikan ibadah haji pertama kali dengan melampirkan jadwal keberangkatan/kelompok terbang (kloter) yang dikeluarkan oleh instansi yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan haji.;

2. PNS yang menggunakan hak atas cuti besar tidak berhak atas cuti tahunan dalam tahun yang bersangkutan;

3. PNS yang telah menggunakan hak atas cuti tahunan pada tahun yang bersangkutan maka hak atas cuti besar yang bersangkutan diberikan dengan memperhitungkan hak atas cuti tahunan yang telah digunakan;

4. PNS yang menggunakan hak atas cuti besar dan masih mempunyai sisa hak atas cuti tahunan tahun sebelumnya maka dapat menggunakan sisa hak atas cuti tahunan tersebut;

5. Hak cuti besar dapat ditangguhkan penggunaannya oleh Pejabat Yang Berwenang Memberikan Cuti untuk paling lama I (satu) tahun apabila terdapat kepentingan dinas mendesak, kecuali untuk kepentingan agama;

6. PNS yang menggunakan cuti besar kurang dari 3 (tiga) bulan, maka sisa cuti besar yang menjadi haknya hapus;

7. Selama menggunakan hak atas cuti besar, PNS yang bersangkutan menerima penghasilan PNS, terdiri atas gaji pokok, tunjangan keluarga, dan tunjangan pangan sampai dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah yang mengatur gaji, tunjangan, dan fasilitas PNS

c. Cuti Sakit

1. Setiap PNS yang menderita sakit berhak atas cuti sakit;

2. PNS yang sakit berhak atas cuti sakit, dengan ketentuan PNS yang bersangkutan harus mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK atau pejabat yang menerima delegasi wewenang untuk memberikan hak atas cuti sakit dengan melampirkan surat keterangan dokter baik di dalam maupun luar negeri yang memiliki izin praktek yang dikeluarkan oleh pejabat/instansi yang berwenang.

3. Hak atas cuti sakit diberikan untuk waktu paling lama 1 (satu) tahun;

4. Jangka waktu cuti sakit dapat ditambah untuk paling lama 6 (enam) bulan apabila diperlukan, berdasarkan surat keterangan tim penguji kesehatan yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan;

(22)

CUTI

5. PNS yang tidak sembuh dari penyakitnya, harus diuji kembali kesehatannya oleh tim penguji kesehatan yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan;

6. Apabila berdasarkan hasil pengujian kesehatan, PNS belum sembuh dari penyakitnya, PNS yang bersangkutan diberhentikan dengan hormat dari jabatannya karena sakit dengan mendapat uang tunggu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

7. PNS yang mengalami gugur kandungan berhak atas cuti sakit untuk paling lama 1 ½ (satu setengah) bulan;

8. PNS yang mengalami kecelakaan dalam dan oleh karena menjalankan tugas kewajibannya sehingga yang bersangkutan perlu mendapat perawatan berhak atas cuti sakit sampai yang bersangkutan sembuh dari penyakitnya;

9. Selama menjalankan cuti sakit, PNS yang bersangkutan menerima penghasilan PNS yang terdiri atas gaji pokok, tunjangan keluarga, tunjangan pangan dan tunjangan jabatan sampai dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah yang mengatur gaji, tunjangan, dan fasilitas PNS.

d. Cuti Melahirkan

1. Untuk kelahiran anak pertama sampai dengan kelahiran anak ketiga pada saat menjadi PNS berhak atas cuti melahirkan;

2. Untuk kelahiran anak keempat dan seterusnya kepada PNS diberikan cuti besar;

3. Cuti besar untuk kelahiran anak keempat dan seterusnya berlaku ketentuan sebagai berikut:

a. Permintaan cuti tersebut tidak dapat ditangguhkan.

b. Mengesampingkan ketentuan telah bekerja paling singkat 5 tahun secara terus-menerus.

c. Lamanya cuti besar tersebut sama dengan lamanya cuti melahirkan.

4. Lamanya cuti melahirkan adalah 3 (tiga) bulan dan dalam hal tertentu PNS dapat mengajukan permintaan cuti melahirkan kurang dari 3 (tiga) bulan;

5. Selama menggunakan hak cuti melahirkan, PNS yang bersangkutan menerima penghasilan PNS yang terdiri atas gaji pokok, tunjangan keluarga, tunjangan pangan dan tunjangan jabatan sampai dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah yang mengatur gaji, tunjangan, dan fasilitas PNS.

e. Cuti Karena Alasan Penting

1. PNS berhak atas cuti karena alasan penting, apabila:

(23)

a. Ibu, bapak, isteri atau suami, anak, adik, kakak, mertua, atau menantu sakit keras atau meninggal dunia.

b. Salah seorang anggota keluarga meninggal dunia, dan menurut peraturan perundang-undangan PNS yang bersangkutan harus mengurus hak-hak dari anggota keluarganya yang meninggal dunia.

c. Melangsungkan perkawinan.

2. Sakit keras dibuktikan dengan melampirkan surat keterangan rawat inap dari Unit Pelayanan Kesehatan;

3. PNS laki-laki yang isterinya melahirkan/operasi caesar dapat diberikan cuti karena alasan penting dengan melampirkan surat keterangan rawat inap dari Unit Pelayanan Kesehatan;

4. Dalam hal PNS mengalami musibah kebakaran rumah atau bencana alam, dapat diberikan cuti karena alasan penting dengan melampirkan surat keterangan paling rendah dari Ketua Rukun Tetangga;

5. PNS yang ditempatkan pada perwakilan Republik Indonesia yang rawan dan/atau berbahaya dapat mengajukan cuti karena alasan penting guna memulihkan kondisi kejiwaan PNS yang bersangkutan;

6. Lamanya cuti karena alasan penting ditentukan oleh Pejabat Yang Berwenang Memberikan Cuti paling lama 1 (satu) bulan;

7. Selama menggunakan hak atas cuti karena alasan penting, PNS yang bersangkutan menerima penghasilan PNS yang terdiri atas gaji pokok, tunjangan keluarga, tunjangan pangan, dan tunjangan jabatan sampai dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah yang mengatur gaji, tunjangan, dan fasilitas PNS.

f. Cuti Bersama

1. Presiden dapat menetapkan cuti bersama dengan Keputusan Presiden;

2. Cuti bersama tidak mengurangi hak cuti tahunan;

3. PNS yang karena jabatannya tidak diberikan hak atas cuti bersama, hak cuti tahunannya ditambah sesuai dengan jumlah cuti bersama yang tidak diberikan dan hanya dapat digunakan dalam tahun berjalan.

g. Cuti di Luar Tanggungan Negara

1. PNS yang telah bekerja paling singkat 5 (lima) tahun secara terus-menerus karena alasan pribadi dan mendesak dapat diberikan cuti di luar tanggungan Negara, terdiri atas:

(24)

CUTI

a. Mengikuti atau mendampingi suami/isteri tugas negara/tugas belajar di dalam/luar negeri

Melampirkan surat penugasan atau surat perintah tugas negara/tugas belajar dari pejabat yang berwenang.

b. Mendampingi suami/isteri bekerja di dalam/luar negeri

Melampirkan surat keputusan atau surat penugasan/pengangkatan dalam jabatan.

c. Menjalani program untuk mendapatkan keturunan Melampirkan surat keterangan dokter spesialis.

d. Mendampingi anak yang berkebutuhan khusus Melampirkan surat keterangan dokter spesialis.

e. Mendampingi suami/isteri/anak yang memerlukan perawatan khusus Melampirkan surat keterangan dokter spesialis.

f. Mendampingi/merawat orang tua/mertua yang sakit/uzur Melampirkan surat keterangan dokter.

2. Cuti di luar tanggungan negara dapat diberikan untuk paling lama 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang paling lama 1 (satu) tahun apabila ada alasan-alasan yang penting untuk memperpanjangnya;

3. Permintaan permohonan perpanjangan cuti di luar tanggungan negara harus sudah diajukan paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum cuti di luar tanggungan negara berakhir.

4. Cuti di luar tanggungan negara mengakibatkan PNS yang bersangkutan diberhentikan dari jabatannya dan jabatan yang menjadi lowong harus diisi;

5. Permohonan cuti di luar tanggungan negara dapat ditolak;

6. Selama menjalankan cuti di luar tanggungan negara, PNS yang bersangkutan tidak berhak menerima penghasilan PNS dan tidak diperhitungkan sebagai masa kerja PNS;

7. PNS yang telah selesai menjalankan cuti di luar tanggungan negara wajib melaporkan diri secara tertulis kepada instansi induknya paling lama 1 (satu) bulan setelah selesai menjalankan cuti di luar tanggungan negara;

8. Apabila PNS yang bersangkutan telah melaporkan diri tetapi tidak dapat diangkat dalam jabatan pada instansi induknya maka dapat disalurkan pada instansi lain.

3. Persyaratan a. Cuti Tahunan

Mengisi formulir Permintaan dan Pemberian Cuti

(25)

b. Cuti Besar

1. Mengisi formulir Permintaan dan Pemberian Cuti

2. Jadwal keberangkatan atau kelompok terbang/kloter (bagi PNS yang masa kerjanya belum 5 tahun untuk kepentingan agama, yaitu menunaikan ibadah haji pertama kali)

c. Cuti Sakit

1. Surat keterangan dokter pemerintah atau yang memiliki izin praktek 2. Mengisi formulir Permintaan dan Pemberian Cuti

d. Cuti Melahirkan

Mengisi formulir Permintaan dan Pemberian Cuti

e. Cuti Karena Alasan Penting

1. Mengisi formulir Permintaan dan Pemberian Cuti

2. Surat keterangan rawat inap dari Unit Pelayanan Kesehatan (jika ibu, bapak, isteri atau suami, anak, adik, kakak, mertua, atau menantu sakit keras)

3. Surat keterangan rawat inap dari Unit Pelayanan Kesehatan (jika PNS laki-laki yang isterinya melahirkan/operasi caesar)

4. Surat keterangan paling rendah dari Ketua Rukun Tetangga (jika PNS mengalami musibah kebakaran rumah atau bencana alam)

f. Cuti di Luar Tanggungan Negara

1. Mengisi formulir Permintaan dan Pemberian Cuti

2. Surat penugasan atau surat perintah tugas negara/tugas belajar dari pejabat yang berwenang (jika mengikuti atau mendampingi suami/isteri tugas negara/tugas belajar di dalam/luar negeri)

3. Surat keputusan atau surat penugasan/pengangkatan dalam jabatan (jika mendampingi suami/isteri bekerja di dalam/luar negeri)

4. Surat keterangan dokter spesialis (jika menjalani program untuk mendapatkan keturunan, mendampingi anak yang berkebutuhan khusus, dan mendampingi suami/isteri/anak yang memerlukan perawatan khusus)

5. Surat keterangan dokter (jika mendampingi/merawat orang tua/mertua yang sakit/uzur)

4. Prosedur

a. Cuti Tahunan, Cuti Besar, Cuti Sakit, Cuti Melahirkan, Cuti Karena Alasan Penting

(26)

CUTI

1. PNS yang bersangkutan mengisi formulir Permintaan Cuti yang telah diberi catatan oleh kepegawaian kepada atasan langsung/pejabat yang berwenang;

2. Permohonan cuti yang telah disetujui, selanjutnya diserahkan kepada pengelola kepegawaian untuk diterbitkan surat izin cuti pegawai yang bersangkutan;

3. Pengelola kepegawaian menyerahkan izin cuti kepada pegawai yang bersangkutan

Gambar 5.1: Mekanisme Pelayanan Cuti Tahunan, Cuti Besar, Cuti Sakit, Cuti Melahirkan, Cuti Karena Alasan Penting

b. Cuti di Luar Tanggungan Negara

1. Pegawai Negeri Sipil melengkapi segala persyaratan yang dibutuhkan dan mengisi formulir Permintaan Cuti;

2. Untuk pegawai Kanwil, berkas dapat langsung diserahkan kepada pengelola kepegawaian di Subbagian Kepegawaian dan Hukum Kanwil;

3. Untuk pegawai yang tersebar di beberapa unit kerja Kabupaten/Kota, berkas dapat diserahkan kepada pengelola kepegawaian masing-masing Kabupaten/Kota;

4. Pengelola kepegawaian masing-masing Kabupaten/Kota mengirimkan berkas ke Subbagian Kepegawaian dan Hukum Kanwil untuk diproses;

5. Pengelola kepegawaian mengirimkan usulan ke Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Agama untuk diproses;

6. Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Agama mengajukan permintaan persetujuan kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara untuk menandatangani persetujuan cuti pegawai yang bersangkutan;

7. Setelah disetujui, Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Agama menerbitkan SK Cuti di Luar Tanggungan Negara dan mengirimkan SK yang telah ditetapkan tersebut ke Kanwil;

8. Kanwil menyerahkan SK CLTN kepada masing-masing pengelola kepegawaian Kabupaten/Kota untuk diteruskan kepada pegawai yang bersangkutan (pegawai yang tersebar di beberapa unit kerja Kabupaten/Kota);

9. Kanwil menyerahkan SK CLTN kepada pegawai (pegawai Kanwil);

Pegawai Negeri Sipil Atasan Langsung Pengelola Kepegawaian

(27)

10. Jangka waktu sejak usulan berkas hingga terbitnya SK adalah sekitar 2-3 bulan (menyesuaikan dengan kelengkapan berkas pegawai yang bersangkutan, proses pengusulan, dan pengiriman).

Gambar 5.2: Mekanisme Pelayanan Cuti di Luar Tanggungan Negara

Pegawai Negeri Sipil Pengelola Kepegawaian Kab/Kota

Kanwil

(Subbagian Kepegawaian & Hukum)

Sekretaris Jenderal Kementerian Agama

Pegawai Kanwil

Badan Kepegawaian Negara

(28)

DUPAK DAN KENAIKAN PANGKAT

BAB 6

dUPAK &

kenaikan

pangkat

(29)

1. Dasar Hukum

Perka BKN Nomor 12 Tahun 2002 tentang Kenaikan Pangkat PNS

2. Pengertian dan Jenis-Jenis Kenaikan Pangkat

Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK) adalah daftar usulan yang memuat data perorangan jabatan fungsional yang berisi rincian butir kegiatan dengan mencantumkan nilai/angka kredit yang diperoleh dalam kurun waktu tertentu sebagai bahan penilaian dalam penetapan angka kredit. Kenaikan pangkat adalah penghargaan yang diberikan atas prestasi kerja dan pengabdian Pegawai Negeri Sipil terhadap negara.

Kenaikan pangkat terdiri atas:

a. Kenaikan Pangkat Regular

Kenaikan pangkat regular adalah penghargaan yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang telah memenuhi syarat yang ditentukan tanpa terikat pada jabatan.

1. Kenaikan pangkat regular diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang telah memenuhi syarat yang ditentukan tanpa terikat pada jabatan, termasuk Pegawai Negeri Sipil yang:

a. Melaksanakan tugas belajar dan sebelumnya tidak menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu.

b. Dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh di luar instansi induk dan tidak menduduki jabatan pimpinan yang telah ditetapkan persamaan eselonnya atau jabatan fungsional tertentu.

2. Kenaikan pangkat regular diberikan sepanjang tidak melampaui pangkat atasan langsungnya.

3. Kenaikan pangkat regular dapat diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil setingkat lebih tinggi apabila yang bersangkutan:

a. Sekurang-kurangnya telah 4 (empat) tahun dalam pangkat terakhir

b. Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir.

4. Pegawai Negeri Sipil yang kenaikan pangkatnya mengakibatkan pindah golongan dari golongan II menjadi golongan III dan golongan III menjadi golongan IV, harus telah mengikuti dan lulus ujian dinas yang ditentukan, kecuali bagi kenaikan pangkat yang dibebaskan oleh ujian dinas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

5. Pegawai Negeri Sipil yang dipekerjakan atau diperbantukan di luar instansi induk secara penuh pada proyek pemerintahan, organisasi profesi, negara sahabat, badan internasional, atau badan swasta yang ditentukan, dapat ditentukan kenaikan pangkat regular sebanyak-banyaknya 3 (tiga) kali selama dalam

(30)

DUPAK DAN KENAIKAN PANGKAT

penugasan/perbantuan, kecuali yang dipekerjakan atau diperbantukan pada lembaga kependidikan, sosial, kesehatan, dan perusahan jawatan.

Bagi Pegawai Negeri Sipil yang dipekerjakan/diperbantukan di luar instansi induknya pada Departemen, Kantor Menteri Negara, Kantor Menteri Koordinator, Sekretariat Negara, Sekretariat Kabinet, Sekretariat Militer, Sekretariat Presiden, Sekretariat Wakil Presiden, Kepolisan Negara, Kejaksaan Agung, Kesekretariat Lembaga Tertinggi / Tinggi Negara, Lembaga pemerintah Non Departemen / Pemerintah Daerah Propinsi / Kabupaten / Kota, kenaikan pangkatnya tidak dibatasi 3 (tiga) kali.

b. Kenaikan Pangkat Pilihan

Kenaikan pangkat pilihan adalah kepercayaan dan penghargaan yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil atas prestasi kerjanya yang tinggi.

No Kenaikan Pangkat Pilihan Ketentuan

1 Menduduki jabatan struktural dan pangkatnya masih 1 (satu) tingkat dibawah jenjang pangkat terendah yang ditentukan untuk jabatan tersebut

1. Telah 1 (satu) tahun dalam pangkat terakhir 2. Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam

jabatan struktural yang didudukinya:

a. Dihitung sejak yang bersangkutan dilantik dalam jabatan yang definitif

b. Bersifat kumulatif tetapi tidak terputus dalam tingkat jabatan struktural yang sama

3. Setiap unsur penilaian prestasi kerja / DP-3 sekurang kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir

2 Menduduki jabatan struktural dan pangkatnya masih satu tingkat di bawah jenjang pangkat terendah untuk jabatan yang diduduki tetapi telah 4 (empat) tahun atau lebih dalam pangkat terakhir yang dimiliki

Setiap unsur penilaian prestasi kerja/DP-3 sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir

3 Menduduki jabatan struktural dan pangkatnya telah mencapai jenjang pangkat terendah yang ditentukan untuk jabatan tersebut

1. Sekurang-kurangnya telah 4 (empat) tahun dalam pangkat terakhir

2. Setiap unsur penilaian prestasi kerja/DP-3 sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir

4 Menduduki jabatan fungsional tertentu

1. Sekurang-kurangnya telah 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir

2. Telah memenuhi angka kredit yang ditentukan 3. Setiap unsur penilaian prestasi kerja/DP-3

sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir

5 Pegawai Negeri Sipil yang menunjukkan prestasi kerja luar biasa baiknya dapat dinaikkan pangkatnya

1. Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam pangkat terakhir

2. Setiap unsur penilaian prestasi kerja/DP-3 bernilai amat baik dalam 1 (satu) tahun terakhir

(31)

setingkat lebih tinggi tanpa terikat pada jenjang

pangkat

6 Pegawai Negeri Sipil yang menemukan penemuan baru yang bermanfaat bagi Negara, dinaikkan pangkatnya setingkat lebih tinggi tanpa terikat dengan jenjang pangkat

1. PNS yang bersangkutan telah 1 (satu) tahun dalam pangkat terakhir

2. Penilaian prestasi kerja/DP-3 dalam 1 (satu) tahun terakhir rata-rata bernilai baik, dengan ketentuan tidak ada unsur penilaian prestasi kerja yang bernilai kurang

3. Kenaikan pangkat diberikan tanpa terikat pada jabatan dan ketentuan ujian dinas

7 Pegawai Negeri Sipil yang diangkat mejadi Pejabat Negara dan diberhentikan dari jabatan organiknya, dapat dinaikkan pangkatnya setiap kali setingkat lebih tinggi tanpa terikat pada jenjang pangkat

1. Sekurang-kurangnya telah 4 (empat) tahun dalam pangkat terakhir

2. Setiap unsur penilaian prestasi kerja /DP-3 dalam 1 (satu) tahun terakhirbsekurang- kurangnya bernilai baik.

8 Pegawai Negeri Sipil yang diangkat menjadi Pejabat Negara tetapi tidak diberhentikan dari jabatan organiknya, kenaikan pangkatnya

dipertimbangkan

berdasarkan jabatan organik yang didudukinya

1. Bagi yang menduduki jabatan struktural/fungsional tertentu, kenaikan pangkatnya berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk Pemberian kenaikan pilihan sesuai dengan jabatan yang didudukinya

2. Bagi yang tidak menduduki jabatan struktural/fungsional tertentu, kenaikan pangkatnya dipertimbangkan berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk pemberian pangkat reguler

9 Pegawai Negeri Sipil yang memperoleh Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah atau Diploma

1. Diangkat dalam jabatan/diberi tugas yang memerlukan pengetahuan /keahlian yang sesuai dengan ijazah yang diperoleh

2. Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam pangkat terakhir

3. Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang- kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir

4. Memenuhi jumlah angka kredit yang ditentukan bagi yang menduduki jabatan fungsional tertentu 5. Lulus ujian kenaikan pangkat penyesuaian ijazah 10 Pegawai Negeri Sipil yang

melaksanakan tugas belajar dan sebelumnya menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu

1. Sekurang-kurangnya telah 4 (empat) tahun dalam pangkat terakhir

2. Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekuran- kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir.

11 Pegawai Negeri Sipil yang telah selesai mengikuti dan lulus tugas belajar

1. Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam pangkat terakhir

2. Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang- kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir

12 Pegawai Negeri Sipil yang diperkerjakan atau diperbantukan secara penuh

1. Sekurang-kurangnya telah 4 (empat) tahun dalam pangkat terakhir

(32)

DUPAK DAN KENAIKAN PANGKAT

diluar instansi induknya yang

diangkat dalam jabatan pimpinan yang telah ditetapkan persamaan eselonnya atau jabatan fungsional tetentu

2. Setiap unsur penilaian prestasi kerja/DP-3 sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir

c. Kenaikan Pangkat Anumerta

Kenaikan pangkat anumerta adalah kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang dinyatakan tewas

d. Kenaikan Pangkat Pengabdian

Kenaikan pangkat pengabdian adalah kenaikan pangkat bagi Pegawai Negeri Sipil yang meninggal dunia atau akan diberhentikan dengan hormat karena mencapai usia batas pensiun.

3. Persyaratan

a. Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK)

1. Formulir isian Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK) 2. Surat pernyataan melaksanakan tugas tertentu (tugas pokok) 3. Surat pernyataan melakukan kegiatan penunjang tugas tertentu 4. Surat pernyataan melakukan kegiatan pengembangan profesi 5. Lampiran dokumen kepegawaian

6. Lampiran bukti fisik

b. Kenaikan Pangkat Regular

1. Fotocopy SK CPNS yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar 2. Fotocopy SK PNS yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar

3. Fotocopy SK Kenaikan Pangkat terakhir yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar 4. Fotocopy SKP 2 tahun terakhir sebanyak 2 lembar

5. Fotocopy SK Mutasi terakhir yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar

6. Fotocopy SK Pencantuman Gelar yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar (jika memperoleh peningkatan pendidikan)

c. Kenaikan pangkat pilihan Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu

1. Fotocopy SK CPNS yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar 2. Fotocopy SK PNS yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar

(33)

3. Fotocopy SK Kenaikan Pangkat terakhir yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar 4. Fotocopy SKP 2 tahun terakhir sebanyak 2 lembar

5. Fotocopy SK Mutasi terakhir yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar

6. Fotocopy SK Pencantuman Gelar yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar (jika memperoleh peningkatan pendidikan)

7. Asli Penetapan Angka Kredit (PAK) bagi PNS yang menduduki jabatan fungsional tertentu

8. Fotocopy SK Jabatan terakhir yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar

9. Surat keterangkan pelantikan (SPMT, SPMJ, dan Surat Pernyataan Pelantikan) bagi PNS yang menduduki jabatan struktural

d. Kenaikan pangkat pilihan Pegawai Negeri Sipil yang menunjukan prestasi kerja luar biasa baiknya

1. Fotocopy SK CPNS yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar 2. Fotocopy SK PNS yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar

3. Fotocopy SK Kenaikan Pangkat terakhir yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar 4. Fotocopy SKP 2 tahun terakhir sebanyak 2 lembar

5. Fotocopy SK Mutasi terakhir yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar 6. Fotocopy SK Jabatan terakhir yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar

7. Fotocopy surat keputusan tentang pernyataan prestasi kerja luar biasa baiknya yang ditandatangani oleh Pejabat Pembina Kepegawaian yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar

e. Kenaikan pangkat pilihan Pegawai Negeri Sipil yang menemukan penemuan baru yang bermanfaat bagi Negara

1. Fotocopy SK CPNS yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar 2. Fotocopy SK PNS yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar

3. Fotocopy SK Kenaikan Pangkat terakhir yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar 4. Fotocopy SKP 2 tahun terakhir sebanyak 2 lembar

5. Fotocopy SK Mutasi terakhir yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar 6. Fotocopy SK Jabatan terakhir yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar

7. Fotocopy surat keputusan tentang penemuan baru yang bermanfaat bagi negara Badan/Lembaga yang ditetapkan oleh Presiden yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar

f. Kenaikan pangkat pilihan Kepegawaian Negeri Sipil yang menjadi Pejabat Negara dan diberhentikan dari Jabatan organiknya

(34)

DUPAK DAN KENAIKAN PANGKAT

1. Fotocopy SK CPNS yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar 2. Fotocopy SK PNS yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar

3. Fotocopy SK Kenaikan Pangkat terakhir yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar 4. Fotocopy SKP 2 tahun terakhir sebanyak 2 lembar

5. Fotocopy SK pengangkatan sebagai pejabat negara yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar

Fotocopy SK pemberhentian dari jabatan organik yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar

g. Kenaikan pangkat pilihan Pegawai negeri Sipil yang menjadi Pejabat Negara dan tidak diberhentikan dari jabatan organiknya

1. Fotocopy SK CPNS yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar 2. Fotocopy SK PNS yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar

3. Fotocopy SK Kenaikan Pangkat terakhir yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar 4. Fotocopy SKP 2 tahun terakhir sebanyak 2 lembar

5. Fotocopy SK Mutasi terakhir yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar

6. Fotocopy SK Pencantuman Gelar yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar (jika memperoleh peningkatan pendidikan)

7. Asli Penetapan Angka Kredit (PAK) bagi PNS yang menduduki jabatan fungsional tertentu

8. Fotocopy SK Jabatan terakhir yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar

h. Kenaikan Pangkat Pilihan Pegawai Negeri Sipil yang memperoleh Surat Tanda Tamat Belajar atau ijazah/diploma

1. Fotocopy SK CPNS yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar 2. Fotocopy SK PNS yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar

3. Fotocopy SK Kenaikan Pangkat terakhir yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar 4. Fotocopy SKP 2 tahun terakhir sebanyak 2 lembar

5. Fotocopy SK Mutasi terakhir yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar 6. Fotocopy SK Jabatan terakhir yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar 7. Fotocopy ijazah dan transkip nilai yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar 8. Asli Penetapan Angka Kredit (PAK) bagi PNS yang menduduki jabatan fungsional

tertentu

9. Fotocopy sertifikat surat tanda lulus ujian kenaikan pangkat penyesuaian ijazah yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar

(35)

i. Kenaikan pangkat pilihan Pegawai Negeri Sipil yang melaksanakan tugas belajar dan sebelumnya menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu

1. Fotocopy SK CPNS yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar 2. Fotocopy SK PNS yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar

3. Fotocopy SK Kenaikan Pangkat terakhir yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar 4. Fotocopy SKP 2 tahun terakhir sebanyak 2 lembar

5. Fotocopy SK Mutasi terakhir yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar 6. Fotocopy SK Jabatan terakhir yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar

7. Fotocopy SK/perintah untuk tugas belajar yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar

j. Kenaikan Pangkat Pilihan Pegawai Negeri Sipil yang telah selesai mengikuti dan lulus tugas belajar

1. Fotocopy SK CPNS yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar 2. Fotocopy SK PNS yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar

3. Fotocopy SK Kenaikan Pangkat terakhir yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar 4. Fotocopy SKP 2 tahun terakhir sebanyak 2 lembar

5. Fotocopy SK Mutasi terakhir yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar 6. Fotocopy SK Jabatan terakhir yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar

7. Fotocopy SK/perintah untuk tugas belajar yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar 8. Fotocopy ijazah dan transkip nilai yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar

k. Kenaikan pangkat pilihan Pegawai Negeri Sipil yang dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh diluar Instansi induknya yang diangkat dalam jabatan pimpinan yang telah ditetapkan persamaan eselonnya atau jabatan fungsional tertentu

1. Fotocopy SK CPNS yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar 2. Fotocopy SK PNS yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar

3. Fotocopy SK Kenaikan Pangkat terakhir yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar 4. Fotocopy SKP 2 tahun terakhir sebanyak 2 lembar

5. Fotocopy SK Mutasi terakhir yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar 6. Fotocopy SK Jabatan terakhir yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar 7. Fotocopy SK penugasan di luar instansi induknya

8. Asli Penetapan Angka Kredit (PAK) bagi PNS yang menduduki jabatan fungsional tertentu

l. Kenaikan pangkat anumerta

1. Fotocopy SK Kenaikan Pangkat terakhir yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar

(36)

DUPAK DAN KENAIKAN PANGKAT

2. Berita Acara dari pejabat yang berwajib tentang kejadian yang mengakibatkan yang bersangkutan meninggal dunia dalam tugas kedinasan

3. Visum et repertum dari dokter

4. Fotocopy perintah penugasan atau surat keterangan yang menerangkan bahwa calon Pegawai Negeri Sipil/Pegawai Negeri Sipl tersebut meninggal dunia dalam rangka menjalankan tugas kedinasan

5. Laporan dari pimpinan unit kerja serendah-rendahnya eselon III kepada pejabat pembina kepegawaian yang bersangkutan tentang peristiwa yang mengakibatkan Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan tewas

6. Fotocopy keputusan sementara kenaikan pangkat anumerta yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar

m. Kenaikan pangkat pengabdian karena meninggal dunia

1. Fotocopy SK CPNS yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar 2. Fotocopy SK PNS yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar

3. Fotocopy SK Kenaikan Pangkat terakhir yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar 4. Fotocopy SKP 2 tahun terakhir sebanyak 2 lembar

5. Fotocopy SK Jabatan terakhir yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar 6. Surat keterangan kematian dari kepala Keluarahan/Desa

7. Daftar riwayat pekerjaan dari Pejabat Pembina Kepegawaian

8. Surat pernyataan tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat dalam 1 (satu) tahun terakhir dari Pejabat Pembina Kepegawaian

n. Kenaikan pangkat pengabdian karena mencapai batas usia pensiun 1. Fotocopy SK CPNS yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar 2. Fotocopy SK PNS yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar

3. Fotocopy SK Kenaikan Pangkat terakhir yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar 4. Fotocopy SKP 2 tahun terakhir sebanyak 2 lembar

5. Fotocopy SK Jabatan terakhir yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar 6. Daftar riwayat pekerjaan dari Pejabat Pembina Kepegawaian

7. Surat pernyataan tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat dalam 1 (satu) tahun terakhir dari Pejabat Pembina Kepegawaian

o. Kenaikan pangkat pengabdian Pegawai Negeri Sipil yang dinyatakan cacat karena dinas

1. Fotocopy SK CPNS yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar 2. Fotocopy SK PNS yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar

(37)

3. Fotocopy SK Kenaikan Pangkat terakhir yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar 4. Berita Acara dari pejabat yang berwajib tentang kejadian kecelakaan

5. Fotocopy surat perintah penugasan atau surat keterangan yang menerangkan bahwa calon Pegawai Negeri Sipil/Pegawai Negeri Sipl tersebut mengalami kecelakan dalam menjalankan tugas kedinasan yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar

6. Laporan dari pimpinan unit kerja serendah-rendahnya eselon III kepada pejabat pembina kepegawaian yang bersangkutan tentang peristiwa yang mengakibatkan Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan cacat

7. Surat keterangan Tim Penguji Kesehatan yang menyatakan jenis cacat yang diderita oleh Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan dan tidak dapat bekerja lagi untuk semua jabatan negeri.

4. Prosedur

a. Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK) untuk Golongan III/c Kebawah 1. Penetapan angka kredit ditetapkan oleh daerah/unit kerja masing masing;

2. Pegawai Negeri Sipil melengkapi segala persyaratan yang dibutuhkan;

3. Pegawai Negeri Sipil mengirimkan berkas kepada pengelola kepegawaian di unit kerja masing-masing untuk dinilai dan diterbitkan PAK-nya;

4. DUPAK yang diajukan dinilai oleh tim penilai;

5. DUPAK yang telah dinilai dan telah memenuhi syarat diterbitkan PAK-nya;

6. Pengelola kepegawaian menyerahkan PAK kepada masing-masing pegawai;

7. Jangka waktu sejak usulan berkas hingga terbitnya PAK adalah sekitar 2 minggu (menyesuaikan dengan kelengkapan berkas pegawai yang bersangkutan dan proses penilaian).

Gambar 6.1: Mekanisme Pelayanan Pengajuan Dupak untuk Golongan III/c Kebawah

b. Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK) untuk Golongan III/c ke III/d dan Golongan III/d ke IV/a

1. Penetapan angka kredit ditetapkan oleh Kanwil;

2. Pegawai Negeri Sipil melengkapi segala persyaratan yang dibutuhkan;

3. Untuk pegawai Kanwil, berkas dapat langsung diserahkan kepada pengelola kepegawaian di Subbagian Kepegawaian dan Hukum Kanwil;

Pegawai Negeri Sipil Pengelola

Kepegawaian Tim Penilai

(38)

DUPAK DAN KENAIKAN PANGKAT

4. Untuk pegawai yang tersebar di beberapa unit kerja Kabupaten/Kota, berkas dapat diserahkan kepada pengelola kepegawaian masing-masing Kabupaten/Kota;

5. Pengelola kepegawaian masing-masing Kabupaten/Kota mengirimkan berkas kepada pengelola kepegawaian di Subbagian Kepegawaian dan Hukum Kanwil untuk dinilai dan diterbitkan PAK-nya;

6. DUPAK yang diajukan dinilai oleh tim penilai;

7. DUPAK yang telah dinilai dan telah memenuhi syarat diterbitkan PAK-nya;

8. Pengelola kepegawaian menyerahkan PAK kepada pengelola kepegawaian Kabupaten/Kota untuk diteruskan kepada pegawai yang bersangkutan (pegawai yang tersebar di beberapa unit kerja Kabupaten/Kota);

9. Kanwil menyerahkan PAK kepada pegawai (pegawai Kanwil);

10. Jangka waktu sejak usulan berkas hingga terbitnya PAK adalah sekitar 2 minggu (menyesuaikan dengan kelengkapan berkas pegawai yang bersangkutan dan proses penilaian).

Gambar 6.2: Mekanisme Pelayanan Pengajuan Dupak untuk Golongan III/c ke III/d dan Golongan III/d ke IV/a

c. Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK) untuk Golongan IV/a Keatas

1. Penetapan angka kredit ditetapkan oleh Penanggung Jawab Teknis Eselon 1 Kementerian Agama RI;

2. Pegawai Negeri Sipil melengkapi segala persyaratan yang dibutuhkan;

3. Untuk pegawai Kanwil, berkas dapat langsung diserahkan kepada pengelola kepegawaian di Subbagian Kepegawaian dan Hukum Kanwil;

Pegawai Negeri Sipil Pengelola Kepegawaian Kab/Kota

Kanwil

(Subbagian Kepegawaian & Hukum)

Tim Penilai

Pegawai Kanwil

(39)

4. Untuk pegawai yang tersebar di beberapa unit kerja Kabupaten/Kota, berkas dapat diserahkan kepada pengelola kepegawaian masing-masing Kabupaten/Kota;

5. Pengelola kepegawaian masing-masing Kabupaten/Kota mengirimkan berkas kepada pengelola kepegawaian di Subbagian Kepegawaian dan Hukum Kanwil;

6. Pengelola kepegawaian Kanwil mengirimkan DUPAK ke Penanggung Jawab Teknis Eselon 1 Kementerian Agama RI untuk dinilai dan diterbitkan PAK-nya;

7. Penanggung Jawab Teknis Eselon 1 Kementerian Agama RI mengirimkan PAK yang telah dinilai ke Pengelola Kepegawaian Kanwil;

8. Pengelola kepegawaian Kanwil menyerahkan PAK kepada pengelola kepegawaian masing-masing Kabupaten/Kota untuk diteruskan kepada pegawai yang bersangkutan (pegawai yang tersebar di beberapa unit kerja Kabupaten/Kota);

9. Kanwil menyerahkan PAK kepada pegawai (pegawai Kanwil);

10. Jangka waktu sejak usulan berkas hingga terbitnya PAK adalah sekitar 3-4 bulan (menyesuaikan dengan kelengkapan berkas pegawai yang bersangkutan, proses penilaian, dan pengiriman).

Gambar 6.3: Mekanisme Pelayanan Pengajuan Dupak untuk Golongan IV/a Keatas

d. Kenaikan Pangkat untuk Golongan III/c Kebawah

1. SK Kenaikan Pangkat untuk golongan III/c kebawah diterbitkan oleh BKN Regional 11 Manado;

2. Pegawai Negeri Sipil melengkapi segala persyaratan yang dibutuhkan;

3. Untuk pegawai Kanwil, berkas dapat langsung diserahkan kepada pengelola kepegawaian di Subbagian Kepegawaian dan Hukum Kanwil;

Pegawai Negeri Sipil Pengelola Kepegawaian Kab/Kota

Kanwil

(Subbagian Kepegawaian & Hukum)

Penanggung Jawab Teknis Eselon 1

Pegawai Kanwil

(40)

DUPAK DAN KENAIKAN PANGKAT

4. Untuk pegawai yang tersebar di beberapa unit kerja Kabupaten/Kota, berkas dapat diserahkan kepada pengelola kepegawaian masing-masing Kabupaten/Kota;

5. Pengelola kepegawaian masing-masing Kabupaten/Kota mengirimkan berkas kepada pengelola kepegawaian di Subbagian Kepegawaian dan Hukum Kanwil;

6. Pengelola kepegawaian Kanwil mengirimkan berkas ke BKN Regional 11 Manado untuk diproses dan diterbitkan SK Kenaikan Pangkat;

7. BKN Regional 11 Manado mengirimkan SK Kenaikan Pangkat yang telah diproses ke Pengelola Kepegawaian Kanwil;

8. Pengelola kepegawaian Kanwil menyerahkan SK Kenaikan Pangkat kepada pengelola kepegawaian masing-masing Kabupaten/Kota untuk diteruskan kepada pegawai yang bersangkutan (pegawai yang tersebar di beberapa unit kerja Kabupaten/Kota);

9. Kanwil menyerahkan SK Kenaikan Pangkat kepada pegawai (pegawai Kanwil);

10. Jangka waktu sejak usulan berkas hingga terbitnya SK Kenaikan Pangkat adalah sekitar 1-2 bulan (menyesuaikan dengan kelengkapan berkas pegawai yang bersangkutan, proses penilaian, dan pengiriman).

Gambar 6.4: Mekanisme Pelayanan Pengajuan Dupak untuk Golongan IV/a Keatas

e. Kenaikan Pangkat untuk Golongan III/c Keatas

1. SK Kenaikan Pangkat untuk golongan III/c keatas diterbitkan oleh Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Agama;

2. Pegawai Negeri Sipil melengkapi segala persyaratan yang dibutuhkan;

3. Untuk pegawai Kanwil, berkas dapat langsung diserahkan kepada pengelola kepegawaian di Subbagian Kepegawaian dan Hukum Kanwil;

Pegawai Negeri Sipil Pengelola Kepegawaian Kab/Kota

Kanwil

(Subbagian Kepegawaian & Hukum)

BKN Regional 11 Manado

Pegawai Kanwil

(41)

4. Untuk pegawai yang tersebar di beberapa unit kerja Kabupaten/Kota, berkas dapat diserahkan kepada pengelola kepegawaian masing-masing Kabupaten/Kota;

5. Pengelola kepegawaian masing-masing Kabupaten/Kota mengirimkan berkas kepada pengelola kepegawaian di Subbagian Kepegawaian dan Hukum Kanwil;

6. Pengelola kepegawaian Kanwil mengirimkan berkas ke Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Agama untuk diproses;

7. Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Agama mengirimkan usulan kepada Badan Kepegawaian Negara untuk diperiksa dan diterbitkan Persetujuan Teknis;

8. Badan Kepegawaian Negara mengirimkan Persetujuan Teknis kepada Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Agama untuk kemudian diproses dan diterbitkan SK Kenaikan Pangkat;

9. Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Agama mengirimkan SK Kenaikan Pangkat yang telah diterbitkan kepada Pengelola Kepegawaian Kanwil;

10. Pengelola kepegawaian Kanwil menyerahkan SK Kenaikan Pangkat kepada pengelola kepegawaian masing-masing Kabupaten/Kota untuk diteruskan kepada pegawai yang bersangkutan (pegawai yang tersebar di beberapa unit kerja Kabupaten/Kota);

11. Kanwil menyerahkan SK Kenaikan Pangkat kepada pegawai (pegawai Kanwil);

12. Jangka waktu sejak usulan berkas hingga terbitnya SK Kenaikan Pangkat adalah sekitar 3-4 bulan (menyesuaikan dengan kelengkapan berkas pegawai yang bersangkutan, proses penilaian, dan pengiriman).

Gambar 6.5: Mekanisme Pelayanan Pengajuan Dupak untuk Golongan IV/a Keatas

Pegawai Negeri Sipil Pengelola Kepegawaian Kab/Kota

Kanwil

(Subbagian Kepegawaian & Hukum)

Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Agama

Pegawai Kanwil

(42)

SATYA LANCANA

BAB 7

Satya lancana

(43)

1. Dasar Hukum

a. PP Nomor 35 Tahun 2010 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan b. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 157 Tahun 2013 tentang

Pedoman Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya Bagi PNS di Lingkungan Kementerian Agama

2. Pengertian dan Ketentuan

Satyalancana Karya Satya adalah penghargaan negara terhadap PNS yang telah bekerja dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, negara dan pemerintah serta dengan penuh pengabdian, kejujuran, kecakapan, dan disiplin secara terus-menerus paling singkat 10 (sepuluh) tahun, 20 (dua puluh) tahun, atau 30 (tiga puluh) tahun, dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Dalam masa bekerja secara terus-menerus, PNS yang bersangkutan tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat berdasarkan peraturan perundang-undangan atau yang tidak pernah mengambil cuti di luar tanggungan negara;

b. Penghitungan masa kerja bagi PNS yang pernah dijatuhi hukuman disiplin sedang atau berat dimulai sejak diterbitkannya surat keputusan telah menjalankan hukuman disiplin atau kembali bekerja di instansi;

c. Penghitungan masa kerja dihitung sejak PNS diangkat menjadi calon PNS.

Tujuan pemberian tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya untuk:

a. Memotivasi PNS dalam meningkatkan kinerja b. Memberikan keteladanan bagi PNS lainnya

PNS yang telah memenuhi persyaratan dapat dianugerahi Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya pada:

a. Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia b. Hari Amal Bakti Kementerian Agama

3. Persyaratan

a. Daftar Riwayat Hidup (DRH)

b. Fotocopy SK CPNS yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar

c. Fotocopy SK Kenaikan Pangkat terakhir yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar d. Fotocopy SK Jabatan terakhir yang telah dilegalisir sebanyak 2 lembar

(44)

SATYA LANCANA

4. Prosedur

a. Pegawai Negeri Sipil melengkapi segala persyaratan yang dibutuhkan;

b. Untuk pegawai Kanwil, berkas dapat langsung diserahkan kepada pengelola kepegawaian di Subbagian Kepegawaian dan Hukum Kanwil;

c. Untuk pegawai yang tersebar di beberapa unit kerja Kabupaten/Kota, berkas dapat diserahkan kepada pengelola kepegawaian masing-masing Kabupaten/Kota;

d. Pengelola kepegawaian masing-masing Kabupaten/Kota mengirimkan berkas kepada pengelola kepegawaian di Subbagian Kepegawaian dan Hukum Kanwil;

e. Pengelola kepegawaian Kanwil mengirimkan usulan ke Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Agama untuk kemudian diusul ke Sekretariat Negara agar diproses dengan ketentuan paling lambat bulan April (penganugerahan pada Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI) dan bulan Oktober (penganugerahan pada Hari Amal Bakti Kementerian Agama);

f. Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Agama mengirimkan Penghargaan Satyalancana Karya Satya yang telah diterbitkan oleh Sekretariat Negara ke Pengelola Kepegawaian Kanwil;

g. Pengelola kepegawaian Kanwil menyerahkan Penghargaan Satyalancana Karya Satya kepada pengelola kepegawaian masing-masing Kabupaten/Kota untuk diteruskan kepada pegawai yang bersangkutan (pegawai yang tersebar di beberapa unit kerja Kabupaten/Kota);

h. Kanwil menyerahkan Penghargaan Satyalancana Karya Satya kepada pegawai (pegawai Kanwil);

i. Jangka waktu sejak usulan berkas hingga terbitnya Penghargaan Satyalancana Karya Satya adalah sekitar 3-4 bulan (menyesuaikan dengan kelengkapan berkas pegawai yang bersangkutan dan proses pengiriman).

Gambar 7.1: Mekanisme Pelayanan Pengajuan Satyalancana Karya Satya

Pegawai Negeri Sipil Pengelola Kepegawaian Kab/Kota

Kanwil

(Subbagian Kepegawaian & Hukum)

Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Agama

Pegawai Kanwil

Sekretariat Negara

(45)

BAB 8

pensiun

Gambar

Gambar 1.1 : Karpeg
Gambar 1.2: Mekanisme Pelayanan Permohonan Kartu Pegawai
Gambar 2.1: Karis/Karsu
Gambar 2.2: Mekanisme Pelayanan Permohonan KARIS/KARSU
+7

Referensi

Dokumen terkait

computer console operator computer control computer control system computer dependent program computer diagram computer dialect — intl pcngiraan — kira — masakira — tokokan

Tugas belajar adalah tugas yang diberikan oleh Pejabat yang berwenang kepada Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Agama untuk mengikuti pendidikan

DAFTAR NAMA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KABUPATEN KERINCI DI LINGKUNGAN KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAMBI. SEMESTER

Salah satu sumber pendapatan asli daerah yang di kelolah oleh pemerintah daerah berasal dari sektor retribusi daerah merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah daerah

Evaluasi ketahanan energi tahun 2025 dan 2030 menunjukkan bahwa terjadi kontradiktif dalam indikator ketahanan energi, antara lain target pertumbuhan ekonomi yang cepat pada MP3EI

Sesuai dengan Pasal 10 ayat (2) huruf b serta Pasal 21 ayat (2) Undang- undang Nomor 5 Tahun 1079 setiap tahun Kepala Desa menetapkan ang­ garan Desa

Dari hasil penelitian dan bahasan dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara kadar kolesterol total dengan tekanan darah sistolik maupun tekanan

Secara statistik, pemberian pupuk NPK Super dan AH masing-masing pada tiga level dosis serta interaksinya, tidak menunjukkan pengaruh nyata terhadap tinggi (Tabel