• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KONTRASTIF GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU ANDY LAU DAN LIRIK LAGU TULUS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS KONTRASTIF GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU ANDY LAU DAN LIRIK LAGU TULUS"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KONTRASTIF GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU ANDY LAU DAN LIRIK LAGU TULUS

刘德华 和 TULUS 歌词 的语言风格对比分析

(andy lau hé tulus gēcí de yǔyán fēnggé duìbǐ fēnxī)

SKRIPSI

OLEH :

RIBKA J PANGARIBUAN 140710022

PROGRAM STUDI SASTRA CINA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2018

▸ Baca selengkapnya: lirik tinggi gunung dayakan

(2)
(3)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahun saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan,

Ribka J Pangaribuan 140710022

Materai 6000

(4)

ANALISIS KONTRASTIF GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU ANDY LAU DAN LIRIK LAGU TULUS

刘德华和 TULUS 歌词的语言风格对比分析

andy lau hé tulus gēcí de yǔyán fēnggé duìbǐ fēnxī

RIBKA J PANGARIBUAN 140710022

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Analisis Kontrastif Gaya Bahasa Pada Lirik Lagu 刘 德华 Dan Lirik Lagu Tulus Andy Lau 和 tulus 歌词的语言风格对比分析(lau hé tulus gēcí de yǔyán fēnggé duìbǐ fēnxī). Penelitian ini membahas mengenai analisis kontrastif pada lirik lagu Andy Lau dan lirik lagu Tulus. Dalam mempelajari bahasa mandarin tidak hanya cukup belajar kosakata saja tetapi siswa Sastra Cina juga perlu mempelajari gaya bahasa pada bahasa Mandarin.

Dikarenakan gaya bahasa pada bahasa Mandarin dan gaya bahasa pada bahasa Indonesia tidak semuanya mengalami persamaan. Mengangkat masalah perbedaan dan persamaan gaya bahasa pada lirik lagu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu gambaran tentang gaya bahasa pada bahasa Indonesia dan gaya bahasa pada bahasa Mandarin. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu (1) mendeskripsikan bagaimana perbedaan gaya bahasa pada lirik lagu Andy Lau dan lirik lagu Tulus; dan (2) mendeskripsikan bagaimana perbedaan gaya bahasa pada lirik lagu Andy Lau dan lirik lagu Tulus. Teori yang penulis gunakan adalah teori analisis kontrastif oleh Guntur Tarigan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif sebagai metode untuk memecahkan masalah yang ada dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya empat perbedaan dan dua persamaan gaya bahasa pada lirik lagu Andy Lau dan lirik lagu Tulus.

Kata kunci : Gaya bahasa, lirik lagu Andy Lau, lirik lagu Tulus,Persamaan dan Perbedaan.

(5)

"Language Style Contrastive Analysis on the Lyrics of Andy Lau Song and Tulus Song Lyrics

ANDY LAU 和 TULUS 歌词的语言风格对比分析

andy lau hé tulus gēcí de yǔyán fēnggé duìbǐ fēnxī

RIBKA JENNI PANGARIBUAN 140710022

ABSTRACT

This research is entitled "Language Style Contrastive Analysis on the Lyrics of Andy Lau Song and Tulus Song Lyrics 刘德华和 Tulus 歌词的语言风格对比分 析 (andy lau hé tulus gēcí de yǔyán fēnggé duìbǐ fēnxī). This study discusses contrastive analysis of Andy Lau song lyrics and Tulus song lyrics. In learning Chinese not only just learn vocabulary but Chinese Literature students also need to learn the style of language in Mandarin. Due to the language style in Mandarin and the style of language in Indonesian not all of them experience equality.

Raising the issue of differences and similarities in the style of language in song lyrics, this research is expected to provide an overview of the style of language in Indonesian and the style of language in Mandarin. This study has the objectives of (1) describing how the language style differs from Andy Lau song lyrics and Tulus song lyrics; and (2) describe how the language style differs from Andy Lau song lyrics and Tulus song lyrics.The theory that I use is the theory of contrastive analysis by Guntur Tarigan. In this study the author uses qualitative methods as a method to solve problems that exist in this study. The results of this study indicate that there are four differences and two similarities in the language style of Andy Lau song lyrics and Tulus song lyrics.

Keywords: Language style, Andy Lau song lyrics, Tulus song lyrics, Similarities and Differences.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan YangMahaEsa atas segala berkat dan kasih karunia yang telah diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul “Analisis Kontrastif Gaya Bahasa Pada Lirik Lagu Andy Lau Dan Lirik Lagu TulusAndy Lau 和 tulus 歌词的语言风格对比分析(Andy Lau Hé Tulus Gēcí De Yǔyán Fēnggé Duìbǐ Fēnxī).Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat Ujian Sarjana dalam bidang Sastra Cina.

Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang telah memberikan dukungan, doa, bimbingan, serta semangat kepada penulis.

Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis dengan segenap hati ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Ucapan terima kasih ini penulis tujukan kepada :

1. Bapak Dr.Budi Agustono, M.S., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Mhd.Pujiono, M.hum, Ph.D., selaku Ketua Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, sekaligus Dosen Penguji I yang telah memberikan masukan dan bimbingan yang membangun kepada penulis selama proses pengerjaan skripsi ini.

3. Ibu Niza Ayuningtias, S.S, MTCSOL., selaku Sekretaris Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, sekaligus Dosen Pembimbing yang telah bersedia menjadi pembimbing dan memberikan arahan yang membangun selama proses pengerjaan penulisan skripsi ini.

(7)

4. Bapak T. Kasa Rullah Adha, S.S., MTCSOL., selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan masukan dan bimbingan yang membangun kepada penulis selama pengerjaan penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Jhonson Pardosi, M.Si., Ph.D., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing, memberikan saran dan arahan selama penulis melaksanakan pendidikan di Universitas Sumatera Utara.

6. Ibu Vivi Adryani Nasution, S.S., MTCSOL., selaku Dosen Pemimbing Akademik yang telah membimbing, memberikan arahan, saran dan motivasi selama penulis melaksanakan pendidikan di Universitas Sumatera Utara.

7. Ayahanda Pantas pangaribuan dan Ibunda Roma Br.Silaban sebagai orangtua yang sangat penulis kasihi, yang telah menjadi dorongan terbesar penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, memberikan dukungan, nasehat, doa serta semangat kepada penulis selama menjalani pendidikan di Universitas Sumatera Utara. Semoga skripsi ini menjadi hadiah yang terindah bagi ayahanda dan ibunda.

8. Teman-teman Sastra Cina angkatan 2014 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih untuk masa-masa perkuliahan yang kita sudah jalani, untuk dukungan, semangat, perjuangan sehingga sampai pada tahap akhir ini. Terima kasih untuk canda, tawa dan kesedihan yang kita rasakan bersama-sama.

9. Teman-teman di organisasi Ukm Kmk Usu terkhusus KTB ku Semeia Talitakum (Kak Devi, Kak Putri dan Kak Siska) yang telah menolong, mendukung, memberi semangat serta doa dari mulai mengawali kuliah sampai pada masa penulis mengerjakan skripsi. Terima kasih kepada Adik-adik kelompok (Eirene dan Ezer Kenegdo). Terima kasih kepada kakak, abang dan teman-teman pelayanan di gereja Chapel Oikuimene USU yang telah mendukung, memberi semangat, dorongan serta doa untuk cepat-cepat menyelesaikan skripsi ini.

(8)

Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi yang penulis sajikan ini masih terdapat kekurangan. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan peneliti selanjutnya.

Medan, Penulis

Ribka J Pangaribuan NIM. 140710022

(9)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAAN………....i

ABSTRAK………....iii

ABSTRACT………..…iv

KATA PENGANTAR………...v

PERNYATAAN ORISINALITAS………....viii

DAFTAR ISI...ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Batasan Masalah ... 6

1.4 Tujuan Penelitian ... 7

1.5 Manfaat Penelitian ... 7

1.5.1 Manfaat Teortis ... 7

1.5.2 Manfaat Praktis ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Konsep ... 9

2.1.1 Andy Lau ... 9

2.1.2 Tulus………..……11

2.1.2 Lirik Lagu ... 12

2.2 Landasan Teori ... 13

2.2.1 Analisis Kontrastif ... 14

2.2.2 Gaya Bahasa Indonesia ... 15

2.2.2 Gaya Bahasa Mandarin ... 25

2.3 Tinjauan Pustaka ... 32

BAB III METODE PENELITIAN ... 35

3.1 Data dan Sumber Data ... 35

3.2 Metode Pengumpulan Data ... 36

3.3 Metode Analisis Data ... 37

(10)

3.4 Metode Penyajian Data………...37

BAB IV PERBEDAAN DAN PERSAMAAN GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU ANDY LAU DAN LIRIK LAGU TULUS...38

4.1 Perbedaan Gaya Bahasa Pada Lirik Lagu Andy Lau Dan Lirik Lagu Tulus………...38

4.2 Persamaan Gaya Bahasa Pada Lirik Lagu Andy Lau Dan Lirik Lagu Tulus………...47

BAB V PENUTUP...52

5.1 Kesimpulan...52

5.2 Saran...52

DAFTAR PUSTAKA...54

LAMPIRAN ………...57

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1.1 Gaya bahasa ironi ... …...………39

Tabel 4.1.2 Gaya bahasa simile ... 41

Tabel 4.1.3 Gaya bahasa erotesis ... 43

Tabel 4.1.4 Gaya bahasa asonansi………...46

Tabel 4.2.1 Gaya bahasa personifikasi ... 48

Tabel 4.2.2 Gaya bahasa hiperbola ... 49

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa adalah isyarat vokalik yang arbitrer (berubah-ubah), yang digunakan oleh masyarakat (kelompok sosial) untukbekerjasama, saling memahami, keperluan komunikasi serta mengidenfikasi pribadi,sekelompok manusia dan keperluannya masing-masing, termasuk kehendak, harapan, dan keinginan.

Menurut Tambunan(1994:3), bahasa berguna untuk memahami serta menyatakan pikiran dan perasaan. Segala bentuk pikiran dan perasaan itu dapat dituangkan ke dalam berbagai hal seperti lirik lagu, cerita, maupun puisi. Lirik lagu atau syair merupakan bagian dari karya sastra.

Karya sastra dan bahasa adalah dua bagian yang tidak bisa dipisahkan.

Menurut Nurgiyantoro (2002:272), bahasa merupakan salah satu unsur terpenting dalam sebuah karya sastra. Bahasa dalam seni sastra ini dapat disamakan dengan cat warna. Keduanya merupakan unsur bahan, alat dan sarana yang mengandung nilai lebih untuk dijadikan sebuah karya. Sebagai salah satu unsur terpenting tersebut, maka bahasa berperan sebagai sarana pengungkapan dan penyampaian pesan dalam sastra.

(13)

Sejalan dengan pemahaman Nurgiyantoro, Sugihastuti (2007:81-82) juga berpendapat bahwa karya sastra merupakan media yang digunakan oleh pengarang untuk menyampaikan gagasan-gagasan dan pengalamannya terhadap pembaca maupun pendengar. Selain sebagai media, Wellek dan Werren(1995:3-4) juga menyatakan bahwa karya sastra juga merupakan karya imaginatif yang dipandang lebih luas pengertiannya daripada karya fiksi.

Karya sastra karya imaginatif puisi :1. Epik2. Lirik3. Dramatik

Pada bagan di atas dapat diketahui bahwa adanya keterkaitan antara karya sastra dengan karya imaginatif yang menghasilkan puisi berupa epik, lirik, dan dramatik. Namun penulis lebih berfokus membahas hasil karya imaginatif berupa lirik.

Menurut Noor (2004:24), lirik adalah ungkapan perasaan tentang pengarang. Lirik inilah yang sekarang dikenal sebagai puisi atau sajak, yakni karya sastra yang berisi ekspresi (curahan) perasaan pribadi yang lebih mengutamakan cara mengekspresikannya. Lirik lagu merupakan bentuk sastra yang tidak berbeda dengan puisi, hanya saja berbeda pada bagian penyajiannya.

Lirik disajikan dalam bentuk nyanyian atau lagusedangkan puisi dalam bentuk sajak. (dalam skripsi Adilla,gaya bahasa pada lirik lagu dalam gajah karya tulus danimplikasinya terhadap pembelajaran sastra di sma).

Tidak hanya sebagai ungkapan perasaan, sekarang ini banyak lagu juga dipakai sebagai bahan pembelajaran bahasa. Khususnya bahasa yang saat ini sangat terkenal untuk dipelajari adalah bahasa mandarin. Tidak jarang para

(14)

pembelajar bahasa mandarin memakai lirik lagu untuk mempelajari kosa kata bahasa mandarin daripada dari buku atau film.

Lirik lagu tidak pernah lepas dari permainan bahasa atau yang dikenal sebagai gaya bahasa. Banyak pengarang lagu menggunakan gaya bahasa sebagai ungkapan tidak langsung kepada para pendengarnya. Gaya bahasa yang digunakan dalam setiap lirik lagu pun sangatlah beraneka ragam, tergantung kepada setiap pengarang.

Gaya bahasa dalam retorika dikenal dengan istilah style. Kata style diturunkan dari bahasa latin “stilus”, yaitu semacam alat untuk menulis pada lempengan lilin. Namun pada perkembangan berikutnya, kata style kemudian berubah menjadi kemampuan dan keahlian untuk menulis atau mempergunakan kata-kata secara indah (Keraf, 1990:112).

Setiap negara memiliki gaya bahasanya tersendiri, termasuk Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) . Dalam bahasa Indonesia, menurut Keraf ada sekitar empat puluh enam gaya bahasa, yang terdiri dari gaya bahasa retoris dan gaya bahasa kiasan. Sedangkan dalam bahasa Mandarin, menurut Huáng dan Liào(1991:240)diuraikan ada dua puluh satu macam gaya bahasa pada bahasa Mandarin.Hal tersebutlah yang menjadi alasan peneliti tertarik untuk meneliti gaya bahasa mandarin dan gaya bahasa Indonesia.Selain daripada itu, peneliti ingin mengetahuiperbedaan dan persamaan gaya bahasa pada bahasa mandarin dan bahasa Indonesia melalui analisis kontrastif.

(15)

Analisis kontrastif sering disamakan dengan istilah Linguistik Kontrastif.

Pranomo (1996:42) menyatakan bahwa linguistik kontrastif adalah suatu cabang ilmu bahasa yang tugasnya membandingkan secara sinkron dua bahasa sedemikian rupa sehingga kemiripan dan perbedaan kedua bahasa itu bisa dilihat.”Analisis kontrastif banyak digunakan untuk kepentingan pengajaran bahasa asing atau bahasa kedua (B2). Analisis kontrastif sebagai suatu pendekatan dalam pengajaran bahasa menggunakan metode perbandingan, yaitu membandingkan antara unsur yang berbeda dengan unsur yang sama. Meskipun demikian titik berat analisis kontrastif ditekankan pada unsur-unsur kebahasaan yang berbeda.

Adapun objek pada penelitian ini adalah lirik lagu.Peneliti mengambil lirik lagu sebagai objek penelitian dikarenakan lirik lagu merupakan bagian puisi yang dominan memakai gaya bahasa pada setiap liriknya.Oleh sebab itu peneliti sangat tertarik untuk meneliti gaya bahasa pada lirik lagu, terkhusus lirik lagu bahasa Mandarin dan lirik lagu bahasa Indonesia. Dalam penelitian ini, objek yang peneliti pakai adalah lirik lagu pada penyanyi Andy Lau (Mandarin) dan penyanyi Tulus (Indonesia).

Andy Lau adalah penyanyi yang lahir di Hongkong pada tanggal 27 September 1961. Andy Lau tidak hanya dikenal sebagai seorang penyanyi tetapi juga sebagai seorang aktor. Andy lau merupakan bintang yang multitalenta. Andy Lau sudah memulai karirnya sebagai penyanyi pada tahun 1985 dan kini Andy Lau sudah memiliki sekitar143 album.Andy Lau adalah aktor dan juga penyanyi

(16)

Meskipun awal mula Andy Lau dikenal sebagai aktor, tetapi lagu-lagu yang dinyanyikan Andy Lau tidak kalah terkenal juga dengan film yang dibintangi oleh Andy Lau. Itu terbukti dari penghargaan musik yang di dapat oleh Andy Lau dan lagu-lagu yang sampai saat ini masih didengar oleh masyarakat Cina maupun masyarakat Indonesia yang menyukai lagu mandarin. Lagu yang dinyanyikan oleh Andy Lau juga hampir semua terkandung gaya bahasa pada setiap liriknya.

Tulus lahir di Bukit tinggi, Sumatera Barat pada tanggal 20 Agustus 1987.

Tulus tidak hanya menjadi seorang penyanyi tetapi juga pencipta lagu. Genre musik Tulus adalah Jazz dan pop. Tulus kemudian merilis album musik Tulus (2011), Gajah (2014), dan Monokrom (2016) melalui TulusCompany, sebuah label rekaman independen yang didirikan oleh Tulus bersama kakak sulungnya, Riri Muktamar. Tulus dikenal tidak hanya karena lagu yang dia ciptakan sendiri, tetapi juga karena setiap lirik yang terkandung pada setiap lagu yang tulus ciptakan, hampir semua mengandung gaya bahasa.

Salah satu penggalan lirik lagu Andy Lau dan lirik lagu Tulus yang sama-sama mengandung gaya bahasa hiperbola. Berikut lirik lagu dari penyanyi Andy Lau,“ 只要我一息尚存 也忘不了您” Zhǐyào wǒ yīxīshàngcún yě wàng bùliǎo nín(Aku tidak bisa melupakan mu selama aku masih bernapas). Kisah tentang seorang pria yang tidak bisa melupakan pasangannya.

Lirik lagu dari penyanyi Tulus“Di dekatnya aku lebih tenang bersamanya jalan lebih terang. Tetaplah bersamaku jadi teman hidupku, berdua kita hadapi

(17)

satu pasangan merasa tenang bersama pasangannya dan merasa bisa menghadapi apapun bersama dengan pasangannya.

Tidak hanya persamaan, lirik lagu Andy Lau dan lirik lagu Tulus juga mengalami perbedaan. Pada lirik lagu Andy Lau dan lirik lagu Tulus terdapat perbedaan pada gaya bahasa ironi. Pada lirik lagu Andy Lau tidak ada terdapat gaya bahasa ironi, tetapi pada lirik lagu Tulus terdapat gaya bahasa ironi. Salah satu contoh lirik lagu Tulus yang mengandung gaya bahasa ironi “Sesaat dia datang pesona bagai pangeran, dan beri kau harapan bualan cinta di masa depan, dan kau lupakan aku, semua usahaku”. Pada penelitian ini, peneliti akan meneliti 5lagu dari Andy Lau dan 5 lagu dari Tulus.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana perbedaan Gaya Bahasa pada lirik lagu Andy Lau dan lirik lagu Tulus?

2. Bagaimana persamaan Gaya Bahasa pada lirik lagu AndyLau dan lirik lagu Tulus?

1.3 Batasan Masalah

Seperti judul diatas penelitian ini adalah “Analisis Kontrastif Gaya Bahasa Pada Lirik Lagu Andy Lau dan Lirik Lagu Tulus”. Pada penelitian ini, penulis hanya berfokus pada perbedaan dan persamaan gaya bahasa lirik lagu Andy Lau dan lirik lagu Tulus.

(18)

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian pada analisis kontrastif gaya bahasa pada lirik lagu Andy Lau dan lirik lagu Tulus.

1. Mendeskripsikan bagaimana perbedaan gaya bahasa pada lirik lagu Andi Lau dan lirik lagu Tulus.

2. Mendeskripsikan bagaimana persamaan gaya bahasa pada lirik lagu Andi Lau dan lirik lagu Tulus.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis

Secara teoritis, diharapkan manfaat dari penelitian tentang analisis kontrastif gaya bahasa pada lirik lagu Andy Lau dan lirik lagu Tulus adalah dapat menjadi sumber referensi penunjang dan menjadi bahan untuk menambah ilmu bagi siapa saja yang ingin belajar maupun meneliti mengenai analisis kontrastif gaya bahasa pada lirik lagu mandarin dan lirik lagu indonesia. Dan Menambah kajian penelitian yang memfokuskan pada analisis gaya bahasa pada lirik lagu.

1.5.2 Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis pada penelitian analisis kontrastif gaya bahasa pada lirik lagu Andy Lau dan lirik lagu Tulus adalah sebagai berikut.

1. Bagi mahasiswa Sastra Cina, dapat digunakan sebagai pedoman maupun penuntun untuk belajar gaya bahasa pada bahasa mandarin.

(19)

2. Sebagai bahan referensi untuk penelitian yang berkaitan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep

KonsepDalam penelitian ini, Ada beberapa konsep yang mendukung penelitian ini. Menurut Erlina dalam buku metodologi penelitian (2011:35) konsep sejumlah pengertian atau karateristik yang dikaitkan dengan peristiwa, obyek, kondisi, situasi, dan perilaku tertentu. Dengan kata lain, konsep adalah pendapat abstrak yang digeneralisasi dari fakta tertentu (Davis & Cosenza).

Sedangkan menurut KBBI (2002:588) konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apa saja yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami suatu hal lain. Penelitian membutuhkan pemahaman yang memadai mengenai istilah-istilah yang dipakai di dalamnya. Istilah-istilah tersebut merupakan konsep pedoman atau panduan bagi penulis. Adapun konsep- konsep yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah:

2.1.1Andy Lau

Andy Lau adalah penyanyi yang lahir di Hongkong pada tanggal 27September 1961. Andy Lau sudah memulai karirnya sebagai penyanyi pada tahun 1985 dan kini Andy Lau sudah memiliki sekitar143 album.Andy Lau merilis album pertamanya "Hanya Tahu bahwa Aku Masih Mencintaimu" (只知道此刻愛你, Zhǐ zhīdào cǐkè ài nǐ)di bawah Capital Artists pada tahun 1985. Album ini bukan hit besar, tetapi meskipun memiliki suara yang tidak secara tradisional dikaitkan

(20)

dengan musik populer, kerja keras Lau dan ketekunan menghasilkan dia menjadi salah satu penyanyi paling sukses di Cantopop. Karier menyanyi-nya mencapai status bintang pada tahun 1990 dengan merilis album berjudul "Would It Be Possible" ( 可 不 可 以 , Kěbù kěyǐ), dan rilis berikutnya hanya memperkuat statusnya sebagai penyanyi yang dapat dipasarkan.

Untuk lagu itu, ia akan memenangkanpenghargaan RTHK (Radio Television Hongkong) Top 10 Gold Songs Awards 1990 pertamanya. Dia kemudian akan memenangkan setidaknya satu kategori penghargaan RTHK setiap tahun berturut-turut sampai tahun 2007.Dari Jade Solid Gold Top 10 Awards, ia telah memenangkan penghargaan "Artis Hong Kong Pria Paling Populer"

sebanyak 7 kali dan penghargaan "Asia Pacific Most Popular Hong Kong Male Artist" 15 kali. Dia juga masuk ke Guinness World Records untuk "Most Awards Won oleh Artis Pria Cantopop". Pada April 2000, dia telah memenangkan total 292 penghargaan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Taiwan, Cina Daratan, dan di berbagai bagian Asia.

Beberapa hits yang paling terkenal termasuk "The Days We Spent Together", "If You Are My Legend", "The Tide" (潮水), "Forget Love Potion

"(忘情水)," True Forever "(真永遠)," Chinese People "(中国人)," Love You Forever "( 愛 你 一 萬 年 )," You Are My Woman "( 你 是 我 的 女 人 ) , dan

"Enthusiastically" ( 暗 裡 著 迷 ). Selain bernyanyi dalam bahasa Kanton dan Mandarin, ia juga bernyanyi dalam bahasa lain seperti bahasa Inggris, Jepang, Melayu, dan Hokkien Taiwan. Salah satu contoh dari lagu Hokkien adalah (世界

(21)

第一,Shìjiè dì yī). Sejak awal 1990-an, Lau, bersama dengan Jacky Cheung, Aaron Kwok, dan Leon Lai telah disebut oleh media Cina sebagai Cantopop Four Heavenly Kings. (Sumber : 03 Mei 2018.<http://id:wikipedia.org/wiki/Andy Lau).

2.1.2 Tulus

Tulus lahir di Bukit tinggi, Sumatera Barat pada tanggal 20 Agustus 1987.

Tulus tidak hanya menjadi seorang penyanyi tetapi juga pencipta lagu. Album perdana Tulus, yang diproduseri oleh Ari 'Aru' Renaldi, dan didistribusikan oleh Demajors dirilis oleh perusahaan rekamannya sendiri, TULUS Co. pada tanggal 28 September 2011, dimana Tulus menciptakan seluruh lagu, berperan sebagai composer sekaligus koproduser album tersebut. Kakak kandung Tulus, Riri Muktamarbertindak sebagai produser eksekutif. Lagu-lagunya seperti Sewindu, Teman Hidup, Kisah Sebentar, Tuan Nona Kesepian, dan Jatuh Cinta, merajai chart-chart di radio-radio di seluruh Indonesia.

Majalah Rolling Stone Indonesia menobatkan Tulus sebagai Editor's Choice: Rookie of The Year tahun 2013. Selain itu album perdananya pernah menduduki peringkat pertama chart Rolling Stone pada Januari dan Februari 2012. Teman Hidup sempat menduduki peringkat ke-1 deretan K-20 Kompas TV.

Tulus kerap kali mengadakan konser tunggal untuk memuaskan para penggemarnya. Konser pertamanya diadakan di Auditorium Centre Culturel Francais (sekarang IFI) Bandung yang bertajuk TULUS: An Introduction' pada tanggal 28 September 2011, kemudian konser 'TULUS-Beyond Sincere'

(22)

bertajuk 'Konser Diorama' pada tanggal 9 Mei 2013 di Teater Tertutup Dago Tea House Bandung.

Tulus juga pernah mengisi sebuah acara amal, yang diadakan mahasiswa Indonesia yang tergabung dalam PPI Jerman, yang bertajuk "Sound of Indonesia 2013" pada bulan Oktober 2013, bertempat di Friedrich-Ebert Halle, Hamburg, Jerman. Tulus membawakan beberapa lagu dalam puncak acara tersebut, seperti Teman Hidup, Sewindu, Sepatu, Jatuh Cinta, Bengawan Solo, dan Satu Yang Tak Bisa Lepas.

Mengiringi peluncuran album keduanya pada 19 Februari 2014 yang diberi judul Tulus-Gajah, Tulus mengadakan konser-konser tunggal yang diberi nama Konser Gajah Tulus di dua kota yang berbeda, yaitu pada tanggal 25 September 2014 di Sasana Budaya Ganesha Bandung, 2 Desember 2014 di Balai Kartini Kartika Expo Jakarta, dan 21 Maret 2015 di Grand Pasific Hall Yogyakarta.

Album Tulus-Gajah seperti halnya album Tulus-Tulus, tetap dirilis lewat perusahaan label musiknya sendiri, TULUS Co dan diproduseri oleh Ari 'Aru' Renaldi.Dan pada tanggal 3 Agustus 2016Monokrom dirilis yang dimana menjadi album ketiga dari penyanyi Tulus.(Sumber: 03 Mei 2018.<http://id:wikipedia.org/wiki/Tulus).

2.1.3 Lirik Lagu

Sebagai genre sastra lirik mempunyai dua pengertian yaitu Pertama, karya sastra (puisi) yang berisi curahan perasaan pribadi dan kedua susunan sebuah nyanyian (Moeliono Peny,2003:678). Dalam menggunakan lirik seorang penyair

(23)

atau pencipta lagu itu harus benar-benar pandai mengolah kata. Kata lagu mempunyai arti ragam suara yang berirama (Moeliono Peny, 2003:624).

Lagu merupakan hasil karya seni hubungan, dari seni suara dan seni bahasa. Sebagai karya seni suara melibatkan melodi dan warna suara penyanyinya.Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa lagu adalah karya seni gabungan yang terdiri dari seni suara dan seni bahasa. Dimana bahasanya singkat dan ada irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif) dan melibatkan melodi dan suara penyanyinya. Lirik lagu juga merupakan eksperesi seseorang tentang suatu hal yang sudah dilihat, didengar, maupun dirasakan.

Dalam mengeskpesikan pengalamannya, pencipta lagu melakukan permainan kata-kata dan bahasa untuk menciptakan daya tarik dan kekhasan terhadap lirik. Lirik lagu juga terbentuk dari bahasa yang dihasilkan dari komunikasi antara pencipta lagu dengan masyarakat penikmat lagu.

2.2 Landasan Teori

Teori merupakan suatu kumpulan konstruk atau konsep, definisi dan proposisi yang menggambarkan fenomena secara sistematis melalui penentuan antara variabel dengan tujuan menjelaskan fenomena alam. Teori diperlukan sebagai landasan dalam melihat suatu fenomena, (Kerlinger, 1986).

Landasan teori dapat memperkuat suatu penelitian, hal ini menunjukan bahwa penelitian yang dibuat bukan sekedar coba-coba, tetapi merupakan kegiatan ilmiah dalam mengumpulkan data, megolah, dan menyimpulkan data.

(24)

Teori yang baik adalah teori yang mampu menjelaskan suatu fenomena secara tegas. Teori yang dipakai dalam penelitian “Analisis Kontrastif Gaya Bahasa Pada Lirik Lagu Andy Lau dan Lirik Lagu Tulus”, adalah Teori Analisis Kontrastif.

2.2.1 Analisis Kontrastif

Analisis Kontrastif (Contrastive Analysis) adalah sebuah metode yang digunakan dalam mencari suatu perbedaan antara bahasa pertama (B1) dan Bahasa Target (B2) yang sering membuat pembelajar bahasa kedua mengalami kesulitan dalam memahami suatu materi bahasa kedua yang dipelajarinya tersebut.

Dengan adanya analisa kontrastif ini diharapkan pembelajar dapat memahami bahasa kedua atau bahasa asing dengan lebih mudah.

Secara umum memahami pengertian analisis kontrastif dapat ditelusuri melalui makna kedua kata tersebut. Analisis diartikan sebagai semacam pembahasan atau uraian. Yang dimaksud dengan pembahasan adalah proses atau cara membahas yang bertujuan untuk mengetahui sesuatu dan memungkinkan dapat menemukan inti permasalahannya. Permasalahan yang ditemukan itu kemudian dikupas, dikritik, diulas dan akhirnya disimpulkan untuk dipahami.

Menurut Tarigan (1990:59), kata contrastive adalah kata keadaan yang diturunkan dari kata kerja to contrast. Linguistik kontrastif atau contrastive linguistics adalah ilmu bahasa yang meneliti perbedaan-perbedaan, ketidaksamaan-ketidaksamaan yang terdapat pada dua bahasa atau lebih. Secara sepintas lalu mungkin dapat kita samakan dengan comparative linguistics atau linguistik komperatif. Linguistik kontrastif hanya meneliti perbedaan-perbedaan atau ketidaksamaan-

(25)

kontrastif adalah kegiatan membandingkan struktur Bl dengan B2 dengan langkah-langkah membandingkan struktur Bl dengan B2.

2.2.2 Gaya Bahasa pada Bahasa Indonesia

Gaya bahasa dalam retorika dikenal dengan istilah style. Kata “style”

diturunkan dari bahasa latin “stilus” yaitu semacam alat untuk menulis pada lempengan lilin. Namun pada perkembangan berikutnya, kata style lalu berubah menjadi kemampuan dan keahlian untuk menulis atau mempergunakan kata-kata secara indah (Keraf, 1990:112). Secara singkat (Tarigan, 2009:4) mengemukakan bahwa gaya bahasa merupakan bentuk retorik, yaitu penggunaan kata-kata dalam berbicara dan menulis untuk menyakinkan atau mempengaruhi penyimak atau pembaca.

Majas sering dianggap sebagai sinonim dari gaya bahasa, namun sebenarnya majas termasuk dalam gaya bahasa. Sebelum masuk pada pembahasan tentang majas, terlebih dahulu akan dikemukakan pengertian tentang gaya bahasa. Gaya bahasa mempunyai cakupan yang sangat luas. Menurut penjelasan Harimurti Kridalaksana dalam Kamus Linguistik, 1982, gaya bahasa (style) mempunyai tiga pengertian, yaitu:

1.Pemanfaatan atas kekayaan bahasa oleh seseorang dalam bertutur atau menulis.

2.Pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu.

3.Keseluruhan ciri-ciri bahasa sekelompok penulis sastra.

2.2.2.1 Gaya Bahasa Retoris

Macam-macam gaya bahasa retoris seperti yang dimaksud diatas adalah :

(26)

a. Aliterasi

Aliterasi adalah semacam gaya bahasa yang berwujud perulangan konsonan yang sama. Biasanya dipergunakan dalam puisi, kadang-kadang prosa, untuk perhiasaan atau untuk penekanan, misalnya :

Takut titik lalu tumpah.

Keras-keras kerak kena air lembut juga.

b. Asonansi

Asonansi adalah semacam gaya bahasa yang berwujud perulangan bunyi vocal yang sama. Misalnya :

Ini muka penuh luka siapa punya.

Kura-kura dalam perahu, pura-pura tidak tahu c. Anastrof

Anastrof atau inversi adalah semacam gaya retoris yang diperoleh dengan pembalikan susunan kata yang biasa dalam kalimat.

d. Apofasis atau Preterisio

Apofasis atau disebut juga preterisio merupakan gaya dimana penulis atau pengarang menegaskan sesuatu, tetapi tampaknya menyangkal.

Berpura-pura membiarkan sesuatu berlalu, tetapi sebenarnya menekankan hal itu.

e. Apostrof

Apostrof adalam semacam gaya yang berbentuk pengalihan amanat dari para hadirin kepada sesuatu yang tidak hadir. Cara ini biasanya dipergunakan oleh orator klasik.

(27)

f. Asindeton

Asindeton adalah suatu gaya yang berupa acuan, yang bersifat padat dimana beberapa kata, frasa, atau klausa yang sederajat tidak dihubungkan dengan kata sambung.

g. Polisindeton

Polisidenton adalah suatu gaya yang merupakan kebalikan asindeton.

Beberapa kata, frasa, atau klausa yang berurutan dihubungkan satu sama lain dengan kata-kata sambung.

h. Kiasmus

Kiasmus (chiasmus) adalah semacam acuan atau gaya bahasa yang terdiri dari dua bagian, baik frasa atau klausa, yang sifatnya berimbang dan dipertentangkan satu sama lain, tetapi susunan frasa atau klausanya terbalik bila dibandingkan dengan frasa atau klausa lainnya.

Semua kesabaran kami sudah hilang, lenyap untuk ketekunan kami untuk melanjutkan usaha itu.

i. Elipsis

Elipsis adalah suatu gaya yang berwujud menghilangkan suatu unsur kalimat yang dengan mudah dapat diisi atau ditafsirkan sendiri oleh pembaca atau pendengar, sehingga struktur gramatikal atau kalimatnya memenuhi pola yang berlaku.

j. Eufemismus

Kata eufemisme atau eufemismus diturunkan dari kata yunani euphemizein yang berarti “mempergunakan kata-kata dengan arti yang

(28)

baik atau dengan tujuan yang baik”. Sebagai gaya bahasa, eufemismus adalah semacam acuan yang berupa ungkapan-ungkapan yang tidak menyinggung perasaan orang.

k. Litotes

Litotes adalah semacam gaya bahasa yang dipakai untuk menyatakan sesuatu dengan tujuan merendahkan diri. Sesuatu hal yang dinyatakan kurang dari keadaan yang sebenarnya.

l. Histeron Proteron

Histeron proteron adalah semacam gaya bahasa yang merupakan kebalikan dari sesuatu yang logis atau kebalikan dari sesuatu yang wajar, misalnya menempatkan sesuatu yang terjadi pada awal peristiwa.

m. Pleonasme dan Tautologi

Pada dasarnya pleonasme dan tautologi adalah acuan yang mempergunakan kata-kata lebih banyak daripada yang diperlukan untuk menyatakan satu pikiran atau gagasan.

n. Perifrasis

Sebenarnya perifrasi adalah gaya yang mirip dengan pleonasme, yaitu mempergunakan kata lebih banyak dari yang diperlukan.

Ia telah beristirahat dengan damai(mati, atau meninggal).

o. Prolepsis atau Antisipasi

p. Prolepsis atau antisipasi adalah semacam gaya bahasa dimana orang mempergunakan lebih dahulu kata-kata atau sebuah kata sebelum peristiwa atau gagasan yang sebenarnya terjadi.

(29)

q. Erotesis atau Pertanyaan Retoris

Erolesis atau pertanyaan retoris adalah semacam pertanyaan yang dipergunakan dalam pidato atau tulisan dengan tujuan untuk mencapai efek yang lebih mendalam dalam penekanan yang wajar dan sama sekali tidak menghendaki adanya suatu jawaban.

r. Silepsis dan Zeugma

Silepsis dan zeugma adalah gaya dimana orang mempergunakan dua kontruksi rapatan dengan menghubungkan sebuah kata dengan dua kata lain yang sebenarnya hanya salah satunya mempunyai hubungan dengan kata pertama.

Ia sudah kehilangan topi dan semangatnya.

s. Koreksio atau Epanortosis

Koreksio atai epanortosis adalah suatu gaya yang berwujud, mula- mula menegaskan sesuatu, tetapi kemudian memperbaikinya.

t. Hiperbola

Hiperbola adalah semacam gaya bahasa yang mengandung suatu pernyataan yang berlebihan, dengan membesar-besarkan sesuatu hal.

Kemarahanku sudah menjadi-jadi hingga hampir-hampir meledak aku.

u. Paradoks

Paradoks adalah semacam gaya bahasa yang mengandung pertentangan yang nyata dengan fakta-fakta yang ada.

Musuh sering merupakan kawan yang akrab.

(30)

v. Oksimoron

Oksimoron adalah suatu acuan yang berusaha untuk menggabungkan kata- kata untuk mencapai efek yang bertentangan. Atau dapat juga dikatakan, oksimoron adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan dengan mempergunakan kata-kata yang berlawanan dalam frasa yang sama.

2.2.2.2 Gaya Bahasa Kiasan

Macam-macam gaya bahasa kiasan, yaitu sebagai berikut a. Persamaan atau Simile

Persamaan atau simile adalah perbandingan yang bersifat eskplisit. Yang dimaksud dengan perbandingan yang bersifat eksplisit adalah bahwa ia langsung menyatakan sesuatu sama dengan hal yang lain.

Misalnya :

Kukunya seperti kepiting batu Bibirnya seperti delima merekah.

b. Metafora

Metafora adalah semacam analogi yang membandingkan dua hal secara langsung, tetapi dalam bentuk yang singkat : bunga bangsa, buaya darat, buah hati, cinderamata, dan sebagainya. Metafora sebagai perbandingkan langsung tidak mempergunakan kata : seperti, baik, bagai, bagaikan dan sebagainya.

Misalnya :

Perahu itu mengergaji ombak

Mobilnya batuk-batuk sejak pagi tadi.

(31)

c. Alegori, Parabel, Dan Fabel

Alegori adalah suatu cerita singkat yang mengandung kiasan. Makna kiasan ini harus ditarik dari bawah permukaan ceritanya.

Parabel (parabola) adalah suatu kisah singkat dengan tokoh-tokoh biasanya manusia, yang selalu mengandung tema moral.

Fabel adalah suatu metafora berbentuk cerita mengenai, dunia binatang, dimana binatang-binatang bahkan makhluk-makhluk yang tidak bernyawa bertindak seolah-olah manusia.

d. Personafikasi

Personafikasi adalah semacam gaya bahasa kiasan yang menggambarkan benda-benda mati atau barang-barang yang tidak bernyawa seolah-oleh memiliki sifat manusia.

Contoh :

Angin yang meraung ditengah malam yang gelap itu menambah lagi ketakutan kami.

e. Alusi

Alusi semacam acuan yang berusaha mensugestikan kesamaan antara orang, tempat, atau peristiwa.

f. Eponim

Eponim adalah suatu gaya dimana seseorang yang namanya begitu sering dihubungkan dengan sifat tertentu, sehingga nama itu dipakai untuk menyatakan sifat itu. Misalnya : Hercules dipakai untuk menyatakan kekuatan.

(32)

g. Epitet

Epitet adalah semacam acuan yang menyatakan suatu sifat atau ciri yang khusus dari seseorang atau sesuatu hal.

Contoh : Lonceng pagi untuk ayam jantan Puteri malam untuk malam h. Sinekdoke

Sinekdoke adalah suatu istilah yang diturunkan dari kata yunani synekdechestai yang berarti menerima bersama-sama. Sinekdoke adalah semacam bahasa figuratif yang mempergunakan sebagian dari sesuatu hal untuk menyatakan keseluruhan atau menggunakan keseluruhan untuk menyatakan sebagian.

Contoh : Setiap kepala dikenakan sumbangan sebesar Rp 1.000,- i. Metonimia

Metonimia adalah suatu gaya bahasa yang mempergunakan sebuah kata untuk menyatakan suatu hal lain, karena mempunyai pertalian yang sangat dekat. Hubungan itu dapat berupa penemu untuk hasil penemuan, pemilik untuk barang yang dimiliki.

Contoh : Saya minum satu gelas, ia dua gelas.

Ialah yang menyebabkan air mata yang gugur.

j. Antonomasia

Antonomasia juga merupakan sebuah bentuk khusus dari sinekdoke yang berwujud penggunaan sebuah epiteta untuk menggantikan nama diri, atau gelar resmi.

(33)

Contoh : Yang Mulia tak dapat menghadiri pertemuan ini.

k. Hipalase

Hipalase adalah semacam gaya bahasa dimana sebuah kata tertentu dipergunakan untung menerangkan sebuah kata, yang seharusnya dikenakan pada sebuah kata yang lain.

Contoh : Ia berbaring diatas sebuah bantal yang gelisah ( yang gelisah adalah manusianya, bukan bantalnya).

l. Ironi, Sinisme,Dan Sarkasme

Ironi diturunkan dari kata eironeia yang berarti penipuan atau pura- pura. Sebagai kiasan, ironi atau sindiran adalah suatu acuan yang ingin mengatakan sesuatu dengan makna atau maksud berlainan dari apa yang terkandung dalam rangkaian kata-katanya.

Contoh : Saya tahu anda adalah seorang gadis yang paling cantik di dunia ini yang perlu mendapat tempat terhormat.

Kadang – kadang dipergunakan istilah lain, yaitu sinisme yang diartikan sebagai suatu sindiran yang berbentuk kesangsian yang mengandung ejekan terhadap keikhlasan dan ketulusan hati.

Sedangkan sarkasme merupakan suatu acuan yang lebih kasar dari ironi dan sinisme. Sarkasme adalah suatu acuan yang mengandung kepahitan dan celaan yang getir.

Contoh : Mulut kau harimau kau Kelakuanmu memuakkan saya.

m. Satire

(34)

Kata satire diturunkan dari kata satura yang berarti talam yang penuh berisi macam-macam buah-buahan. Satire adalah ungkapan yang menertawakan atau menolak sesuatu. Satire mengandung kritik tentang kelemahan manusia.

n. Inuendo

Inuendo adalah semacam sindiran dengan mengecilkan kenyataan yang sebenarnya.

Contoh : Ia menjadi kaya-raya karena sedikit mengadakan komersialisasi jabatannya.

o. Antifrasis

Antifrasis adalah semacam ironi yang berwujud penggunaan sebuah kata dengan makna kebalikannya, yang bisa saja dianggap sebagai ironi sendiri atau kata-kata yang dipakai untuk menangkal kejahatan.

Contoh : Lihatlah sang raksasa telah tiba (maksudnya si cebol).

p. Pun atau Paronomasia

Pun atau paronomasia adalah kiasan dengan mempergunakan kemiripan bunyi.

Contoh : Tanggal dua gigi saya tanggal dua.

“Engkau orang kaya!” Ya, kaya monyet!”

2.2.3 Gaya Bahasa pada Bahasa Mandarin

Menurut arti pada buku 修辞学发凡 xiūcíxué fāfán (1997:71), gaya bahasa (修辞

(35)

上,为提高语言表达效果而形成的格式化的方法、手段” yang artinya“sebuah

cara atau metode yang terbentuk dari proses komunikasi bahasa manusia, demi meningkatkan hasil penyampaian bahasa tersebut.”

Menurut Huáng dan Liào dalam buku 现代汉语 xiàndài hànyǔ diuraikan ada dua

puluh satu macam gaya bahasa pada bahasa Mandarin. Dapat dilihat gaya bahasa pada bahasa mandarin sangat banyak.

1. Gaya Bahasa Perumpamaan (比喻Bǐyù)

Menurut Huang Borong dan Liao Xudong (1991:240), gaya bahasa biyu atau perumpamaan adalah menggunakan objek yang berbeda tetapi memiliki kesamaan untuk menggambarkan ataupun menjelaskan suatu objek logika, dalam gaya bahasa biyu, hal yang dianalogikan disebut objek asli, sedangkan hal yang menganalogikan disebut objek perumpamaan. Objek asli dan objek perumpamaan harus memiliki karakter yang berbeda, dan memanfaatkan satu sisi yang sama dan hampir sama dari kedua objek tersebut untuk diperumpamakan.

Contoh : 他本体动也不动仿如石像。

Tubuhnya tidak bergerak seperti patung batu.

2. Gaya bahasa personifikasi 拟人 Nǐrén

Nǐrén sama dengan gaya bahasa personifikasi pada bahasa Indonesia. Gaya bahasapersonifikasi adalah gaya bahasa kiasan yang menggambarkan benda- benda mati atau barang yang tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat-sifat kemanusiaan.

(36)

Gelombang sambil bernyanyi, sambil bergegas ke langit untuk menemui petir.

3. Gaya bahasa Jiedai 借代

Menurut Huang Borong dan Liao Xudong (1991:248), gaya bahasa jiedai adalah gaya bahasa yang tidak langsung menyebutkan nama ataupun objek yang dimaksud, melainkan meminjamkan nama-nama yang berhubungan erat dengan hal tersebut untuk menggantikannya.

Contoh : 吧名字刻入石头的,名字比尸首烂的更早 Nama itu diukir dibatu, dan namanya lebih tua dari mayat.

4. Gaya Bahasa Nilan Lian 拈连

Menurut Huang Borong dan Liao Xudong (1991:250), gaya bahasa nilan lian adalah gaya bahasaa yang memanfaatkan kata yang digunakan pada benda atau hal A dan digunakan secara terampil pada benda atau hal B. Benda atau hal A pada umumnya adalah benda konkret, peletakannya kebanyakan didepan.

Sedangkan benda atau hal B pada umumnya adalah benda atau hal abstrak, peletakannya kebanyakan dibelakang.

5. Gaya Bahasa Hiperbola 夸张

Gaya Bahasa Hiperbola adalah gaya bahasa yang mengandung pernyataan yang berlebih-lebihan jumlahnya, ukuran dan sifatnya dengan maksud memberi penekanan pada suatu pernyataan atau situasi untuk memperhebat, meningkatkan kesan, dan pengaruhnya.

Kuāzhāng adalah gaya bahasa yang sengaja membesar-besarkan ataupun mengecil-ngecilkan sebuah deskripsi terhadap orang, hewan maupun benda

(37)

Contoh : 蜀道之难,难于上晴天。

Sulitnya jalan ini, sulitnya naik ke langit.

6. Gaya bahasa Shuang Guan 双关

Menurut Huang Borong dan Liao Xudong (1991:256), gaya bahasa shuang guan adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata yang mempunyai pelafalan dan makna yang sama, yang bermaksud supaya pembaca dapat memperhatikan makna luar dan makna dalam sebuah kalimat.

Contoh : 梦想是天,遮住茫茫大海。

Mimpi adalah langit, yang menutupi laut.

7. Gaya Bahasa Fangci 仿词

Menurut Huang Borong dan Liao Xudong (1991:258), gaya bahasa fangci adalah gaya bahasa yang menurut kebutuhan penyampaian, mengubah salah satu morfem kata dari kalimat yang telah ada dengan kata yang nada atau bacaannya sama dan menciptakan kata yang baru sesuai dengan kebutuhan ekspresi.

8. Gaya bahasa Fanyu 反语

Menurut Huang Borong dan Liao Xudong (1991:260), gaya bahasa fanyu adalah gaya bahasa yang sengaja menggunakan kalimat yang mempunyai maksud terbaik untuk menyampaikan makna sebenarnya. Gaya bahasa ini mempunyai maksud untuk menyindir. Dalam bahasa indonesia gaya bahasa fanyu sama dengan gaya bahasa ironi.

(38)

Contoh : 几人女人有点失望,也有些伤心,各人在心里骂着自己的狠心贼。

Beberapa wanita sedikit kecewa, juga sakit hati, semua orang menyimpan malingnya dalam hati mereka.

9. Gaya Bahasa Wanqu 婉曲

Menurut Huang Borong dan Liao Xudong (1991:262), gaya bahasa wanqu adalah gaya bahasa yang sengaja tidak menyatakan sesuatu secara terangan-terangan, melainkan meminjam beberapa hal atau objek yang sesuai dengan makna tersebut untuk mengemukakan hal tersebut secara halus atau tidak langsung.

10. Gaya bahasa dui ou 对偶

Menurut Huang Borong dan Liao Xudong (1991:264), gaya bahasa dui ou adalah gaya bahasa yang menggunakan kelompok kata, atau kalimat yang bentuknya sama atau mirip, jumlah hurufnya sama, artinya sangat berkaitan erat dibariskan secara seimbang kiri dan kanan untuk menyatakan maksud yang sama atau berlawanan. Gaya bahasa ini mempunyai sifat mengekspresikan, mudah dihafal dan dibaca, oleh karena itu gaya bahasa ini banyak dipergunakan dalam karangan.

Contoh : 天有多高,山有多高。

Seberapa tinggi langit, seberapa tinggi gunung.

11. Gaya bahasa pai bi 排比

Menurut Huang Borong dan Liao Xudong (1991:266), gaya bahasa pai bi adalah gaya bahasa yang menggunakan struktur kata atau kalimat yang sama atau hampir sama, jumlah yang sama dan merupakan dua kalimat pendek yang

(39)

Contoh :他 的 品 质 是 那 样 的 纯洁 和 高 尚,他的意志是这样坚韧和刚强。

Dia begitu murni dan mulia, kemauannya begitu keras dan kuat.

12. Gaya Bahasa Ceng Di 层递

Menurut Huang Borong dan Liao Xudong (1991:269), gaya bahasa ceng di adalah gaya bahasa yang menyampaikan sebuah kebenaran berdasarkan hubungan logika sebuah objek, yang mempunyai struktur yang sama serta semakin melonjak dan semakin merosot.

Contoh : 知止而后,定而后能静,静而后能安,安而后能虑,虑而后能得。

Setelah Anda mengetahuinya, Anda bisa tenang dan kemudian tenang, maka Anda bisa aman, kemudian Anda bisa memikirkannya dan Anda bisa mendapatkannya nanti.

13. Gaya Bahasa Ding Zhen 顶真

Menurut Huang Borong dan Liao Xudong (1991:270), gaya bahasa ding zhen adalah gaya bahasa yang menggunakan kosakata yang digunakan pada ujung kalimat pertama untuk dijadikan kosakata pembuka kedua sehingga kalimat pertama dan kedua menyambang terus.

Contoh : 归来见天子,天子坐明堂。

kembali melihat kaisar, kaisar duduk di Mingtang.

14. Gaya Bahasa Hui Huan 回环

Menurut Huang Borong dan Liao Xudong (1991:272), gaya bahasa hui huan adalah gaya bahasa yang menggunakan kata yang sama atau hampir sama tetapi urutannya berbeda dan digunakan berkali-kali dalam sebuah kalimat.

Contoh : 星岛港迎感岛星。

(40)

Pulau bintang menyambut pulau bintang.

15. Gaya Bahasa Dui Bi 对比

Menurut Huang Borong dan Liao Xudong (1991:273), gaya bahasa dui bi adalah gaya bahasa yang membandingkan dua hal atau kejadian yang sama atau sebaliknya dari dua sisi.

Contoh : 有的人活着,他已经死了。有的人死了,他还活着。

Beberapa orang masih hidup, dia sudah mati. Beberapa orang mati, dia masih hidup.

16. Gaya Bahasa Ying Chen 映衬

Menurut Huang Borong dan Liao Xudong (1991:274), gaya bahasa ying chen adalah yang menggunakan suatu hal atau kejadian yang sama atau sebaliknya untuk mendampingi objek tertentu demi menonjolkan sifat-sifatnya.

17. Gaya Bahasa Fanfu 反复

Fǎnfù artinya mengulang kembali, yaitu pengulangan bunyi, suku kata, kata, atau bagiankalimat yang dipentingkan untuk memberi dan menonjolkan perasaan pembicara.

Contoh : 沉默呵,沉默呵!不在沉默中爆发,就在沉默中灭亡。

Diam, diam! Tidak diamdalam kesunyian, langsung sekarat dalam diam.

18. Gaya Bahasa Shewen 设问

Menurut Huang Borong dan Liao Xudong (1991:280), gaya bahasa shewen adalah gaya bahasa yang digunakan untuk menegaskan isi, sengaja

(41)

mengajukan sebuah pertanyaan dan menjawabnya sendiri. Tujuannya agar menarik perhatian orang untuk memperhatikan serta memikirkan pertanyaan yang diajukan.

Contoh : 谁是最可爱的人呢?我们的战士,我觉得他们是最可爱的人。

Siapa yang paling imut? Prajurit kami, saya pikir mereka adalah yang paling imut.

19. Gaya Bahasa Fanwen 反问

Menurut Huáng dan Liào (1991: 282).Fǎnwèn merupakan kalimat tanya yang tidak membutuhkan jawaban karena jawabannyatelah terkandung dalam pertanyaan tersebut, dipakai untuk mencapai efek yang lebih mendalam dengan penekanan yang wajar. Fǎnwèn menggunakan kalimat positif untuk menyatakan isinya yang negatif, sebaliknyakalimat negatif digunakan untuk menyatakan isinya yang positif (Huáng dan Liào, 1991:282).

Contoh : 太阳会从西边出来吗?

Akankah matahari terbit dari barat?

20. Gaya Bahasa Tong Gan 捅感

Menurut Huang Borong dan Liao Xudong (1991:283), gaya bahasa Tong gan adalah gaya bahasa yang menyatakan sebuah hal atau kejadian yang berhubungan dengan suatu indera untuk dikenakan pada indera lain.

21. Gaya Bahasa Jing Ce 警策

Menurut Huang Borong dan Liao Xudong (1991:273), gaya bahasa jing ce adalah gaya bahasa yang membuat sebuah kata atau kalimat menjadi lebih mudah di

(42)

2.3 Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka adalah hal-hal atau pengetahuan yang berhubungan dengan penelitian itu sebagai bahan referensi yang mendukung penelitian tersebut. Pada penelitin ini, peneliti memakai beberapa skripsi sebagai tinjauan pustaka yang terkait pada gaya bahasa dan analisis kontrastif. Tinjauan pustaka yang saya ambil dalam penelitian ini ada beberapa, yaitu:

Jessica (2015) pada penelitian skripsi yang berjudul “Analisis Kontrastif Kalimat Imperatif Bahasa Mandarin Dalam Koran Xun Bao Dan Bahasa Indonesia Dalam Koran Analisa”. Penelitian tersebut membandingkan perbedaan dan persamaan kalimat imperatif pada bahasa Mandarin dan bahasa Indonesiadengan menggunakan analisis kontrastif. Penelitian tersebut sangat berkontribusi terhadap penelitian ini. Berhubungan dengan rumusan masalah dan teori yang sama, sehingga dapat memberikan gambaran kepada peneliti terkait penelitian yang saat ini sedang dikerjakan.

Penelitian selanjutnya yang membahas tentang gaya bahasa juga yang dilakukan oleh Intan Citra (2016) dengan skripsi yang berjudul “Analisis Gaya Bahasa Iklan Produk Kecantikan dalam Bahasa Mandarin”. Penelitian tersebut membahas mengenai gaya bahasa pada bahasa Mandarin yang terkandung pada iklan kecantikan di Cina. Penelitian tersebut berkontribusi pada panelitian ini terkait konsep yang sama mengenai gaya bahasa pada bahasa Mandarin.

Penelitian tersebut juga memberikan gambaran mengenai cara meneliti gaya bahasa pada bahasa Mandarin.

(43)

Hermini (2017) pada penelitian skripsi yang berjudul “Analisis Gaya Bahasa Pada Pribahasa Mandarin Dalam Buku 50 Chinese Wisdoms Karya Leman”.

Penelitian tersebut membahas mengenai gaya bahasa yang terdapat pada 50 pribahasa cina dengan menguraikan sepuluh gaya bahasa Mandarin dan menggunakan teori gaya bahasa dari Gorys Keraf. Dan dalam penelitian tersebut, banyak menjelaskan mengenai gaya bahasa dalam bahasa mandarin yang dapat membantu peneliti dalam penelitian saat ini.

Anisya (2017) pada penelitian skripsi yang berjudul “Gaya Bahasa dalam Lirik Lagu Penyanyi Andy Lau”. Penelitian tersebut membahas mengenai gaya bahasa yang terkandung dalam lirik lagu penyanyi Andy Lau. Dengan mengangkat 10 lagu menjadi objek, penelitian tersebut menyimpulkan ada enam gaya bahasa yang dominan di temukan dalam 10 lagu tersebut. Dengan memiliki objek penelitian yang sama, penelitian tersebut berkontribusi besar terhadap penelitian ini terkait biodata penyanyi Andy Lau dan album penyanyi Andy Lau.

Adilla (2017) Gaya Bahasa Pada Lirik Lagu Dalam Gajah Karya Tulus Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Sastra Di SMA”. Penelitian tersebut mengambil album gajah karya Tulus sebagai objek penelitian untuk meneliti gaya bahasa pada bahasa Indonesia. Dan mengimplikasikan album karya Tulus terhadap pembelajaran sastra di sekolah menengah atas. Memilih penelitian tersebut sebagai bahan referensi terhadap penelitian ini, mampu memberikan kontribusi terkait biodata penyanyi Tulus.

(44)

BAB III

METODE PENELITIAN

Menurut Sugiyono (2013:2), metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Berdasarkan hal tersebut empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan.

Menurut Darmadi (2013:153), metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan sistematis. Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian terdiri dari :

3.1 Data dan Sumber Data

a. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian, dalam hal ini penulis memperoleh data atau informasi langsung dengan menggunakan instrumen-instrumen yang telah ditetapkan. Data primer dikumpulkan oleh penulis untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian.

Pengumpulan data primer merupakan bagian internal dari proses penelitian. Data primer dianggap lebih akurat, karena data disajikan secara terperinci (Indriantoro dan Supomo, 2010:79). Pada penelitian ini, data primer diperoleh dari 5 lagu

(45)

xiǎng nǐ hǎo (2003), 回家的路 huí jiā de lù (2005),忘不了你 wàng bùliǎo nǐ (2010),最爱是谁 zuì ài shì shéi (2010).5 lagu dari penyanyi Tulus yang terdiri dari : Diorama (2011), 1000 tahun lamanya (2014), lekas (2016), cahaya (2016).

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh penulis yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada (Hasan,2002:58).

Data ini digunakan untuk mendukung data primer yang telah diperoleh. Pada penelitian ini, data sekunder yang digunakan oleh penulis adalah buku, skripsi, jurnal,dan internet.

3.2 Metode Pengumpulan Data

Ada beberapa metode pengumpulan data diantaranya dari arsip/dokumentasi, wawancara, observasi, kuesioner dan eksperimen. Metode yang penulis lakukan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:

1. Peneliti membaca secara berulang-ulang lirik lagu yang terdapat pada beberapa album karya penyanyi Andy Lau dan Penyanyi Tulus.

2. Peneliti memilih beberapa lagu dari beberapa album karya Andy Lau dan karya Tulus yang mengandung gaya bahasa.

3. Lagu-lagu yang mengandung gaya bahasa pada liriknya, peneliti tuliskan pada kartu data dan menjadi data pada penelitian ini.

3.3 Metode Analisis Data

Analisis data yaitu proses yang berkaitan dengan pengujian data dengan

(46)

digunakan sebagai bukti yang memadai untuk menarik kesimpulan. Metode analisis data yang peneliti gunakan adalah metode kualitatif deskriptif.

Peneliti menganalisis data penelitian dengan membaca setiap lirik lagu yang kemudian peneliti analisis. Setelah itu, peneliti mengelompokan setiap lirik lagu pada masing-masing gaya bahasa. Selanjutnyapeneliti membandingkan perbedaan dan persamaan gaya bahasa pada lirik lagu Andy Lau dan lirik lagu Tulus.

3.4 Metode Penyajian Hasil Analisis Data

Setelah tahap analisis data, tahap selanjutnya adalah tahap penyajian hasil analisis data. Hasil analisis data dalam penelitian ini disajikan dengan menggunakan metode formal dan metode informal, yaitu denga menggunakan kata-kata yang biasa yaitu kata-kata bersifat denotatif dan bukan kata yang bersifat konotatif (Sudaryanto, 1993:145).

Setiap lirik lagu akan diklasifikasikan pada masing-masing gaya bahasa dan diberi penjelasan apa makna dari lirik lagu tersebut. Penyampaian hasil analisis data dalam penelitian ini juga digunakan metode formal, yaitu dengan menggunakan tabel-tabel sesuai keperluan. Jika memang diperlukan akan dibuat tabel persamaan dan perbedaan gaya bahasa pada masing-masing lirik lagu untuk mempermudah para pembaca.

(47)

BAB IV

PERBEDAAN DAN PERSAMAAN GAYA BAHASA

LIRIK LAGU ANDY LAU DAN LIRIK LAGU TULUS

Pada bab pembahasan ini akan dipaparkan perbedaan dan persamaan gaya bahasa pada lirik lagu Andy Lau dan lirik lagu Tulus. Analisis dilakukan berdasarkan dua rumusan masalah pada penelitian, yaitu bagaimana perbedaan gaya bahasa pada lirik lagu Andy Lau dan Lirik Lagu Tulus? dan bagaimana persamaan gaya bahasa pada lirik lagu Andy Lau dan Lirik Lagu Tulus? yang berdasarkan dengan gaya bahasa pada bahasa indonesia oleh Gorys Keraf dan gaya bahasa pada bahasa mandarin menurut Huang dan Liao.

4.1 Perbedaan Gaya Bahasa Pada Lirik Lagu Andy Lau dan Lirik Lagu Tulus

Setelah melakukan penelitian terhadap 5 lirik lagu penyanyi Andy Lau yaitu 如果有一天 rúguǒ yǒu yītiān (2003),多想你好 duō xiǎng nǐ hǎo (2003),

回 家的路 huí jiā de lù (2005),忘不了你 wàng bùliǎo nǐ (2010),最爱是谁 zuì ài shì shéi (2010) dengan menggunakan gaya bahasa pada bahasa Mandarin dan 5 lirik lagu penyanyi Tulus yaitu Diorama (2011), sewindu (2011), 1000 tahun lamanya (2014), lekas (2016), cahaya (2016) dengan gaya bahasa pada bahasa Indonesia.

Ditemukan ada empat jenis gaya bahasa yang mengalami perbedaan yaitu gaya bahasa ironi, gaya bahasa simile dan gaya bahasa erotesis.

(48)

4.1.1 Gaya Bahasa Ironi

Ironi diturunkan dari kata eironeia yang berarti penipuan atau pura-pura.

Melalui pengertian gaya bahasa ironi, penulis meneliti lima lagu penyanyi Andy Lau dan Lima lagu penyanyi Tulus. Dari kelima lagu yang penulis pilih dari penyanyi Andy Lau dan penyanyi Tulus, terdapat gaya bahasa ironi hanya pada lagu penyanyi Tulus.

Gaya Bahasa Ironi pada lirik lagu Andy Lau

Gaya Bahasa Ironi pada lirik lagu Tulus

 Lagu sewindu

Lirik ke sembilan dan sepuluh :

“Sesaat dia datang pesona bagai pangeran.”

“Dan beri kau harapan bualan cinta di masa depan.”

Lirik ke sebelas dan dua belas :

“Dan kau lupakan aku semua usahaku.

“Semua pagi kita, semua malam kita.

Lirik lagu tiga belas :

“Oh tak akan lagi ku menemuimu di depan pintu.”

Lirik ke empat belas :

“Dan tak ada lagi tutur manis ku

(49)

Tabel Ironi 4.1.1

4.1.2 Gaya Bahasa Simile

Gaya bahasa simile adalah membandingan dua hal yang pada hakikatnya berlainan dan yang sengaja kita anggap sama Keraf (1986:138).

Menurut Keraf (1986:138), perumpamaan adalah perbandingan yang bersifat eksplisit, Perbandingan ini secara eksplisit ditandai oleh pemakaian kata “seperti” dan sejenisnya (ibarat, bak, bagaikan, umpama, laksana, sama, serupa, dll).

Menurut Huáng dan Liào (1997:233) pada míngyù, noumenon dan pembanding keduanya muncul dan disatukan dengan kata banding 像 xiàng, 如

merayumu.”

Lirik ke lima belas dan enam belas :

“Jujur memang sakit di hati.

“Bila kini nyatanya kau memilih dia.

Lirik ke tujuh belas dan delapan belas :

“Takkan lagi ku sebodoh ini.

“Larut di dalam angan-angan tanpa tujuan.

(50)

rú, 似 sì, 仿 佛 fǎngfú, 犹 如 yóurú, 有 如 yǒurú, 一 般 yìbān, dan lain

sebagainya.

Melalui pengertian gaya bahasa simile diatas, penulis meneliti lima lagu penyanyi Andy Lau dan lima lagu penyanyi Tulus. Ditemukan gaya bahasa simile hanya pada lagu penyanyi Andy Lau dari lima lagu yang penulis sudah tentukan. Sedangkan pada lirik lagu penyanyi Tulus tidak ditemukan satupun lirik yang mengandung gaya bahasa simile.

Gaya Bahasa Simile pada lirik lagu Andy Lau

Gaya Bahasa Simile pada lirik lagu Tulus

 如果有一天

Jika suatu hari Lirik pertama :

如果有一天 汽车与飞机转眼再不足

够.

别害怕 你拥有的 天赋的.”

Jika suatu hari, mobil dan pesawat tidak akan pernah cukup.

Jangan takut, kamu ada hadiah.

Lirik ke lima :

如果有一天 你屋里家俬一旦再不拥 Jika suatu hari kamu tidak ada rumah untuk ditempati.

(51)

Siapa yang paling dicintai Lirik ke tiga belas :

“任每天 如 雾过去”

Setiap hari seperti kabut yang pergi.

Lirik ke enam belas:

“答案可是 绝对”

Jawabannya adalah pasti.

 多想你好

Seberapa banyak memikirkan kamu

Lirik pertama :

“你的路是我的路”

Jalan mu adalah jalan ku

“你若如在日后”

Kamu seolah-olah seperti di masa depan.

Tabel Simile 4.1.2

4.1.3 Gaya Bahasa Erotesis

Erotesis atau pertanyaan retoris adalah semacam pertanyaan yang dipergunakan dalam pidato atau tulisan dengan tujuan untuk mencapai efek yang lebih mendalam dan penekanan yang wajar, dan sama sekali tidak menghendaki adanya suatu jawaban.

(52)

Melalui lima lagu penyanyi Tulus dan lima lagu penyanyi Andy Lau yang penulis sudah teliti, ditemukan hanya lagu penyanyi Andy Lau yang terdapat mengandung gaya bahasa erotesis. Pada lagu penyanyi Andy Lau, terdapat beberapa lirik yang memberikan pertanyaan terhadap pasangannya untuk menjelaskan sesuatu. Sedangkan pada lagu penyanyi Tulus yang sudah penulis pilih dan teliti, tidak ditemukan satu pun lirik lagu yang mengandung gaya bahasa erotesis (pertanyaan).

Gaya Bahasa Erotesis pada lirik lagu Andy Lau

Gaya Bahasa Erotesis pada lirik lagu Tulus

 Lagu 回家的路

Perjalanan pulang Lirik ke tiga belas :

“什么是贫”

Apa itu miskin?

Lirik ke empat belas :

“什么是富”

Apa itu kaya?

 Lagu 忘不了您

Tidak bisa melupakan kamu Lirik pertama :

“谁令我心中痴痴的醉”

(53)

Siapa yang membuat hatiku mabuk?

Lirik ke lima :

“如何喜欢您”

Bagaimana bisa suka dengan anda?

“如何结识您”

Bagaimana mengenal anda?

Lirik ke delapan :

“谁与我终生依恋”

Siapa yang bergantung hidup dengan ku?

Lirik ke sembilan :

“谁给我真心不变”

Siapa berikan ku hati yang tidak berubah?

 如果有一天

Jika suatu hari Lirik ke sebelas :

“怎么不看透”

Mengapa Anda tidak melihatnya?

 最爱只有谁

(54)

Siapa yang paling dicintai Lirik ke tujuh :

“谁料伴你的心早已碎”

Siapa yang sudah patah hati?

Lirik ke sembilan :

“为何离别了却愿再相随”

Mengapa kamu ingin pergi setelah kamu sudah pergi?

Lirik ke sepuluh :

“为何能共对又平淡似水”

Mengapa bisa bersama? Jika tawar seperti air

Lirik ke sebelas :

“问如何下去为何猜不对”

Tanya mengapa turun? Mengapa tidak ditebak?

Lirik lima belas :

“谁人是我一生中最爱”

Siapa yang paling saya cintai didalam hidup?

(55)

Lirik ke dua puluh enam :

“谁能料到”

Siapa bisa menduga?

Lirik ke dua puluh delapan : 谁是最好

Siapa paling baik?

Tabel Erotesis 4.1.3

4.1.4 Gaya bahasa Asonansi

Asonansi adalah semacam gaya bahasa yang berwujud perulangan bunyi vocal yang sama. Melalui lima lagu penyanyi Tulus dan lima lagu penyanyi Andy Lau yang penulis sudah teliti, ditemukan hanya pada lagu penyanyi Tulus yang terdapat mengandung gaya bahasa asonansi. Pada lirik lagu Penyanyi Tulus terdapat adanya perulangan bunyi vocal pada liriknya.

Gaya Bahasa personifikasi pada lirik lagu Andy Lau

Gaya Bahasa personifikasi pada lirik lagu Tulus

 Lagu Sewindu

Lirik ke lima :

“Setiap pagi ku menunggu di depan pintu”.

Lirik ke enam :

(56)

“ Siapkan senyum terbaikku agar cerah harimu.”

Lirik ke tujuh :

“Cukup bagiku melihatmu tersenyum manis

Lirik ke delapan :

“Di setiap pagimu, siangmu, malammu.”

 Lagu lekas Lirik ke sebelas :

“Yang dicinta datang pergi”

Lirik kedua belas :

“Tak terhindari tekanan hati”

Tabel Asonansi 4.1.4

4.2 Persamaan Gaya Bahasa Pada Lirik Lagu Andy Lau dan Lirik Lagu Tulus

Setelah melakukan penelitian terhadap lima lirik lagu penyanyi Andy Lau yaitu 如果有一天 rúguǒ yǒu yītiān (2003),多想你好 duō xiǎng nǐ hǎo (2003),

回 家的路 huí jiā de lù (2005),忘不了你 wàng bùliǎo nǐ (2010),最爱是谁 zuì ài shì shéi (2010) dengan menggunakan gaya bahasa pada bahasa mandarin dan lima lirik lagu penyanyi Tulus yaitu Diorama (2011), sewindu (2011), 1000 tahun selamanya (2014), lekas (2016), cahaya (2016) dengan gaya bahasa pada bahasa indonesia.

Gambar

Tabel Ironi 4.1.1
Tabel Simile 4.1.2
Tabel Erotesis 4.1.3
Tabel Asonansi 4.1.4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ditemukan wujud gaya bahasa hiperbola, ciri gaya bahasa hiperbola, dan tujuan penggunaan gaya bahasa hiperbola pada lirik lagu dalam. album Ratu “No.1”

adalah Gaya Bahasa Hiperbola Pada Lirik Lagu-Lagu Dalam Album Ratu.. Peneliti ingin mengetahui bentuk gaya bahasa yang terdapat

Analisis Diksi, Gaya Bahasa, dan Gramatika pada Lirik Lagu-Lagu Opick; Dewi Hajar Khusnul Khuluq, 060110201022; 2012; 82 halaman; Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas

Penelitian mengenai analisis diksi dan gaya bahasa pada lirik lagu tembang kenangan ciptaan Koes Plus diharapkan dapat memberi manfaat baik teoretis maupun praktis.. Untuk

Objek penelitian ini adalah pemakaian gaya bahasa lirik lagu Iwan Fals Album Keseimbangan 2010, gaya bahasa yang paling dominan pada lirik lagu Iwan Fals Album

Masalah yang dibahas dalam penelitian ini yaitu, penanda gaya bahasa simile, metafora, dan metonimia dalam lirik-lirik lagu JKT48 , dan fungsi gaya bahasa

Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan majas yang terdapat pada lirik lagu karya Tulus berjudul “Sepatu dan Hati-Hati di Jalan” sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan

HASIL DAN PEMBAHASAN Jenis Gaya Bahasa dalam Lirik Lagu Banjar Karya Nanang Irwan Gaya bahasa dalam lirik lagu Banjar karya Nanang Irwan dapat diklasifikasikan beberapa jenis,