i
Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul,“ Pembelajaran Servis Atas Bola
Voli Melalui Target Dinding Di Kelas IV SD Negeri Lembursitu Kec. Sumedang
Utara Kab. Sumedang” ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di
dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan
penjiplakan atau pengutipan yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang
berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung
risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya
pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari
pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Sumedang, Desember 2011
Yang membuat pernyataan
IMAS ROKASIH
i
1. Hakikat Pembelajaran Pendidikan Jasmani ... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Bola voli adalah sesuatu permainan yang dilakukan secara beregu yang
masing-masing regu terdiri dari enam orang pemain dan tidak kontak langsung,
karena dibatasi oleh net atau jaring dalam permainannya. Pada prinsipnya
permainan bola voli memainkan bola dengan berusaha menjatuhkannya kedalam
permainan lawan dengan menyeberangkan bola lewat atas net atau jaring dan
mempertahankan bola agar tidak jatuh di lapangan sendiri, bola tidak boleh
ditangkap, dipegang atau dilempar.
Permainan bola voli merupakan suatu permainan yang sangat menarik
untuk dilakukan atau ditonton, maka para pelakunya harus memiliki keterampilan
voli yang sangat baik. Keterampilan dasar bermain bola voli merupakan tindakan
pukulan terhadap bola sehingga memantul dengan baik yang bertujuan untuk
menyeberangkan bola melewati atas net atau jaring ke arah lapangan lawan yang
sesuai dengan peraturan permainan yang telah ditentukan dan dibuat.
Kurikulum tahun 2004 yang bercirikan kurikulum berbasis kompetensi
(KBK), olahraga permainan bola voli merupakan salah satu materi pembelajaran
Pendidikan Jasmani. Permainan bola voli mulai diperkenalkan pada anak didik
dari kelas III hingga kelas VI sehingga permainan bola voli dipandang sebagai
alat untuk mencapai tujuan pendidikan.
Pendapat tentang pendidikan jasmani yang dikemukakan oleh para ahli
terdapat perbedaan dan juga persamaan diantaranya seperti:
Abdul Kadir (1992: 17),Pendidikan jasmani adalah suatu proses
pendidikan seseorang sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat yang
dilakukan secara sadar dan sistematis melalui berbagai kegiatan jasmani dalam
rangka memperoleh peningkatan kemampuan jasmani, pertumbuhan kecerdasan,
dan pembentukan watak.
Tujuan umum dari pendidikan jasmani di sekolah dasar adalah memacu
kepada pertumbuhan dan perkembangan jasmani, upaya membentuk dan
mengembangkan kemampuan gerak dasar, menanamkan nilai, sikap, dan
membiasakan hidup sehat.
Menurut Ma’mun dan Subroto dalam bukunya yang berjudul Pendidikan
Keterampilan Taktis dalam Permainan Bola Voli (2001:41) mengemukakan
bahwa, Sebagai suatu alat pendidikan permainan bola voli mengandung unsur
keterampilan gerak, nilai-nilai sosial, kompetitif, kebugaran fisik, keterampilan
berpikir, suasana emosi, tertib hukum, dan aturan”.
Pada tahun 2006 pedoman untuk pendidikan dasar dan menengah
kembali berubah, dengan munculnya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau
yang disebut dengan KTSPyang keterpakaiannya sampai saat ini, pada KTSP
tersebut memuat seluruh mata pelajaran, yang di dalamnya termasuk mata
pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan. Di dalam mata pelajaran
penjasorkes terdiri dari Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, sehingga
Di dalam permainan bola besar ada yang disebut permainan bola voli,
permainan ini tentunya perlu dipelajari dan dipahami khususnya di sekolah dasar
dengan menanamkan nilai-nilai positif yang dapat dikembangkan melalui
penerapan teknik dasar permainan, karena dengan penerapan teknik dasar
permainan bola voli sedini mungkin akan lebih mudah dan cepat diserap oleh
anak didik dibandingkan dengan orang dewasa. Teknik-teknik dasar permainan
bola voli meliputi servis, passing, smas, dan block. Servis merupakan tindakan
awal untuk memulai permainan, disamping itu juga servis merupakan serangan
pertama untuk mencari angka dalam permainan. Untuk dapat menguasai servis
diperlukan adanya latihan sehingga siswa dapat menguasai keterampilan servis
dengan baik dan benar. Guru atau pendidik berperan penting dalam menunjang
kegiatan belajar mengajar bagi anak didiknya. Dengan membuat kemasan yang
baru dalam kegiatan yang menarik dan menyenangkan anak akan merasa lebih
tertarik dalam mengikuti pembelajaran, khususnya pembelajaran Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Dapat disimpulkan dari pernyataan di atas bahwa pembelajaran teknik
dasar permainan bola voli sangat dibutuhkan untuk mengembangkan kemampuan
bermain bola voli, dan hal ini sangat penting untuk mencapai tujuan pendidikan,
khususnya mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Demi tercapainya tujuan tersebut, maka dalam proses Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan hendaknya diciptakan situasi pembelajaran melalui
media target dinding. Hal ini sesuai dengan kemampuan tiap anak yang
Lembursitu Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang. Dalam
hubungannya dengan pembelajaran teknik dasar, khususnya servis atas merupakan
permasalahan yang perlu mendapat perhatian, contohnya dari jumlah peserta didik
yang ada di kelas IV SDN Lembursitu hampir 80% belum bisa melakukan servis
atas dengan baik. Dari jumlah siswa 25 orang, hanya 5 orang yang mampu
melakukan servis atas dengan baik, artinya yang mampu menyeberangkan bola
melewati atas net baru 20%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut
ini.
Tabel 1.1
Penilaian dilakukan berdasarkan hasil observasi dari seluruh kegiatan
awal, artinya aspek yang dinilai adalah komulatif atau rata-rata seluruh kegiatan
awal dengan nilai maksimal 3, meliputi aspek sikap awal, gerakan kaki, gerakan
tangan, dan sikap akhir, seluruh aspek dengan jumlah nilai maksimal 12 skor.
Rumus penilaian:
Batas ketuntasan adalah 60 % ke atas dari total skor 12 , jadi skor 70 ke
bawah dianggap tidak tuntas.
Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang timbul perlu
mendapatkan penanganan dan penyelesaian secara profesional demi tercapainya
peningkatan kemampuan siswa serta kemajuan pandidikan pada umumnya
terutama di bidang olahraga. Dalam hal ini kaitannya dengan kemampuan seorang
guru atau pendidik, karena sebagai guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan maka harus memiliki pengetahuan tentang penggunaan model dan
media pembelajaran yang lebih inovatif, sehingga proses pembelajaran akan lebih
menyenangkan bagi siswa dan dapat menarik minat belajar siswa. Dalam hal ini
media pembelajaran yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan kemampuan
siswa dalam melakukan pembelajaran servis atas yaitu melalui media target
dinding, dalam hal ini yang digunakan sebagai target servis atas adalah dinding .
Jadi, penggunaan model tersebut merupakan salah satu alternatif dalam mengatasi
permasalahan pada pembelajaran servis atas bagi siswa kelas IV SDN Lembursitu
Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka penulis akan
membahasnya dalam penelitian yang berjudul ”Pembelajaran Gerak Dasar Servis
Atas Bola Voli Melalui Media Target Dinding pada Siswa Kelas IV SDN Lembursitu Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang”.
B.Rumusan Masalah
Penelitian ini akan mambahas masalah tentang pembelajaran servis atas
pada permainan bola voli melalui tahapan jarak pada servis dengan berbagai
pembahasan baik secara teoritis maupun menurut kondisi dan situasi langsung di
lapangan yang ditemukan penulis di kelas IV SDN Lembursitu Kecamatan
Sumedang Utara Kabupaten Sumedang. Dalam pembahasannya penulis akan
membatasi dengan batasan sebagai berikut:
1. Bagaimana perencanaan pembelajaran gerak dasar servis atas bola voli
melalui media target dinding pada siswa kelas IV SDN Lembursitu
Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang?
2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran gerak dasar servis atas bola voli
melalui media target dinding pada siswa kelas IV SDN Lembursitu
Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang?
3. Bagaimana hasil peningkatan gerak dasar servis atas bola voli melalui media
target dinding pada siswa kelas IV SDN Lembursitu Kecamatan Sumedang
Utara Kabupaten Sumedang?
C.Pemecahan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang terdapat pada penelitian tindakan kelas
pemecahan masalahan tersebut. Alternatif tindakan yang dapat dilakukan dalam
pemecahan masalahan tersebut adalah dengan menyajikan pembelajaran melalui
media target dinding. Kegiatan tersebut dilakukan secara berlanjut hingga siswa
dapat melakukan gerak dasar servis atas secara baik dan benar. Penulis yakin
penyajian pembelajaran melalui media target dinding dapat meningkatkan
motivasi siswa kelas IV SDN Lembursitu Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten
Sumedang dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran servis atas pada
permainan bola voli, kemudian secara otomatis dapat meningkatkan kemampuan
siswa dalam melakukan keterampilan servis atas pada permainan bola voli.
Pembelajaran servis atas pada permainan bola voli dengan target dinding
dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Tahapan persiapan perencanaan pembelajaran, pada tahapan ini guru
mempersiapkan rencana pembelajaran, media dan alat pembelajaran yang
diperlukan. Kemudian guru mengkondisikan siswa dan memberikan
motivasi kepada siswa dalam mengikuti pembelajaran. Guru menjelaskan
materi kepada siswa mengenai materi, tujuan, pokok-pokok kegiatan dan
hasil yang diharapkan serta menjelaskan kepada siswa tentang
langkah-langkah gerakan servis atas pada permainan bola voli melalui media target
dinding.
b. Tahapan pelaksanaan, pada tahapan ini guru memberikan bimbingan kepada
siswa mengenai langkah-langkah pembelajaran servis atas pada permainan
bola voli melalui media target dinding serta memberikan motivasi kepada
dasar servis atas bola voli melalui target dinding.
c. Tahapan evaluasi, pada tahapan ini guru mengevaluasi siswa dengan
mengadakan tes, dimana setiap siswa melakukan servis atas yang
sebenarnya setelah melakukan pembelajaran secara terus menerus dan
berlanjut malalui media target dinding. Pada saat tes setiap siswa melakukan
servis atas sebanyak 10 kali pengulangan dan menguasai servis atas dengan
baik.
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan:
1) Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran gerak dasar servis atas bola
voli melalui media target dinding pada siswa kelas IV SDN Lembursitu
Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang.
2) Untuk mengetahui pelaksanaan gerak dasar servis atas bola voli melalui
media target dinding pada siswa kelas IV SDN Lembursitu Kecamatan
Sumedang Utara Kabupaten Sumedang.
3) Untuk mengetahui hasil peningkatan gerak dasar servis atas bola voli
melalui media target dinding pada siswa kelas IV SDN Lembursitu
Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang.
E. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan
pengembangan ilmu dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, juga
a. Bagi Siswa
Dapat meningkatan keterampilan pemahaman dan motivasi siswa dalam
pembelajaran servis atas pada permainan bola voli.
b.Bagi Guru
1) Dapat memberikan pengetahuan bagi guru pendidikan jasmani, olahraga
dan kesehatan, bahwa pembelajaran servis atas melalui media target
dinding dapat meningkatkan kemampuan dasar servis atas bagi siswa.
2) Dapat memperbaiki proses pembelajaran servis atas pada permainnan
bolavoli bagi siswa yaitu melalui media target dinding.
3) Dapat mengembangkan profesionalis guru dalam Melaksankan
pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.
c. Bagi Sekolah Dasar
1) Dapat meningkatkan mutu pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
di sekolah dasar.
2) Dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran pada umumnya,
khususnya tentang materi pembelajaran servis atas pada permainan bola
voli di sekolah dasar.
d. Bagi Peneliti
Dapat memberikan manfaat dan masukan umumnya bagi peneliti lain dan
khususnya bagi penulis sebagaial ternatif pembelajaran servis atas pada
permainan bola voli di sekolah dasar serta untukpenelitian-penelitian
F. Batasan Istilah
- Pembelajaran adalah proses, cara menjadikan orang belajar (KBBI edisi
revisiDIFA Publisher 1993hal 30).
- Gerak dasar adalah sesuatu aktivitas awal yang ditampilkan oleh manusia
secara nyata dan dapat diamati (dr. YanuarKiram 1965: 53).
- ServisAtasbola voli adalah pukulan awal pada permainan bola voli yang
dilakukan di depan atas kepala sehingga pada waktu memukul bola, tangan
harus diangkat keatas (M. Yunus, 1992: 97).
- Media adalah alat/sarana yang membantu memperjelas (KBBI EdisiRevisi
DIFA Puslisher 1993hal 181).
- Target dinding adalah sasaran atau suatu rencana dengan batas dinding
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A.Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Lokasi penelitian adalah SD Negeri Lembursitu yang terletak diJalan
Prabu Gajah Agung, Desa Kebonjati, Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten
Sumedang.SDNegeri Lembursitu dipilih sebagai lokasi penelitian karena peneliti
merupakan salah seorang pengajar di sekolah tersebut. Hal ini dinilai akan
mempermudah dalam proses penelitian.
Gambar : 3.1
Denah Lokasi Penelitian
Kls I kls II kls III kls VI
U
SDN LEMBURSITU
Kls V
Jln. Prabu Geusan Gajah Agung
R UKS KlsIV R Guru R Kepsek kls V WC
2. Waktu Penelitian
Lama penelitian adalah 5 bulan, yaitu dari bulan September 2011 sampai
dengan bulan Januari 2012. Karena penelitian ini dilakukan untuk memperbaiki
hingga permasalahan yang muncul pada data awal dapat diatasi. Untuk
itu diperlukan waktu yang relatif lama untuk melakukan penelitian. Adapun
jadwal penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDNegeri Lembursitu
tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 25 orang. Siswa kelas IV SD Negeri
Lembursitu, dipilih sebagai subjek dalam penelitian, karena peneliti menilai perlu
adanya sebuah inovasi dalam kegiatan pembelajaran PJOK di kelas IV, khususnya
pada materi servis atas pada permainan bola voli.
C.Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Sugiyono (2005: 6) metode kuantitatif adalah merupakan metodekebalikan dari
metode yang digunakan secara kualitatif, karena metode kuantitatif menekankan
proses kegiatan pada makna yang generalisasi (Banyaknya) melalui eksperimen
dengan analisis data bersifat deduktif.
Namun penelitian yang akan dilakukan penulis sekarang ini
menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif, karena metode ini cocok dengan
yang namanya penelitian tindakan kelas atau lazim kita kenal dengan classroom
action research (penelitian tindakan kelas). Metode penelitian ini dipilih karena
memeberikan gambaran tentang prilaku siswa selama kegiatan belajar mengajar.
Sugiyono (2005:1) mengemukakan bahwa:
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan
untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah (sebagai lawannya adalah
eksperemen) dimana peneliti adalah instrumen kunci, teknik pengumpulan data
dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif dan hasil
penelitian kualitatif yang lebih menekankan makna daripada generalisasi.
Sejalan dengan Sugiyono, Bondan dan Taylor (Moleong, 2001:3) mendefinisikannya sebgai berikut: “Metodologi kualitatif sebgai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriftif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang atau peneliti yang dapat diamati”.
Pengguna penelitian kualitatif ini sangat tepat untuk kegiatan belajar
mengajar, karena obyek penelitian ada di dalam kegiatan belajar mengajar adalah
siswa.Adapun peneliti adalah sebagai orang yang mengumpulkan data dan terlibat
langsung di dalamnya.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan modelspiral Kemmis dan
Teggart dalam Wiriaatmadja (2008:66) Yaitu siklus yang dilakukan secara
berulang-ulang, sehingga akan tercapai tujuan yang diharapkan, diawali dari
perencanaan, tindakan, pengamatan, refleksi.
SIKLUS PELAKSANAAN PTK Gambar 3.2. Model Spriral Kemmis dan Taggart
(Wiriaatmadja,2005:66)
D.Prosedur Penelitian
Penyusunan prosedur yang akan dilakukan sangatlah penting dalam
pelaksanaan sebuah penelitian, adapun prosedur penelitian ini adalah berbentuk
1. Tahap Perencanaan Tindakan
Perencanaan ini meliputi:
1. Mengajukan permohonan izin kepada kepala SDN Lembursitu kecamatan
Sumedang Utara untuk melaksanakan penelitian.
2. Melaksanakan penelitian awal untuk mengetahui permasalahan yang akan
ditemukan pemecahan masalahnya.
3. Menyusun rencana yang akan dilakukan melalui Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
4. Melaksanakan rencana tindakan melalui proses PBM sesuai dengan materi
yang akan di teliti, termasuk untuk menyiapkan media, sarana, dan lembaran
observasi.
5. Menyusun alat (Instrumen) penilaian selama kegiatan berlangsung.
6. Membuat lembar observasi maupun catatan lapangan untuk mengamati dan
menilai kinerja guru serta aktivitas siswa selama proses pebelajaran
berlangsung.
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini penulis berindak sebagai model atau guru yang mengajar,
sedangkan guru pendidikan jasmani yang ada di SDN Lembursitu menjadi
observer. Adapun langkah-langkah pelaksanaan tindakan meningkatkam gerak
dasar servis atas bola voli dengan target dinding adalah sebagai berikut:
Siklus I
1. Kegiatan Pendahuluan (+15 menit)
a. Mengucapkan salam
c. Mendata kehadiran siswa.
d. Melaksanaan apersepsi yang mengarah pada materi inti.
2. Kegiatan Inti (+40 menit)
a. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai langkah-langkah yang harus
dilakukan saat servis atas dengan target dinding.
b. Siswa diberikan kesempatan bertanya apabila ada hal yang
kurangdifahaminya.
c. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 orang
siswa.
d. Siswa mengerjakan petunjuk-petunjuk untuk melakukan servis atas
dengan media target dinding, jarak siswa ke dinding 6 meter, dan tinggi
sasaran 2 meter.
e. Siswa melakukan latihan tetap dengan bimbingan guru.
f. Guru melaksanakan umpan balik kepada siswa yang salah dalam
melakukan gerakan servis atas.
3. Kegiatan Akhir (+15 menit)
a. Melakukan Evaluasi individu.
b. Melakukan tindak lanjut.
c. Melakukan penenangan kemudian berdo’a.
Siklus 2
1.Kegiatan Pendahuluan (+15 menit)
a. Mengucapkan salam
b. Memimpin berdo’a kemudian mengarahkan siswa pada situasi kondusif.
c. Mendata kehadiran siswa.
2. Kegiatan Inti (+40 menit)
a. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai langkah-langkah yang harus
dilakukan saat servis atas dengan target dinding.
b. Siswa diberikan kesempatan bertanya apabila ada hal yang kurang
difahaminya.
c. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 orang
siswa.
d. Siswa mengerjakan petunjuk-petunjuk untuk melakukan servis atas
dengan media target dinding, jarak siswa ke dinding 6 meter, dan tinggi
sasaran 2 meter, materi ini sebagai pengulangan siklus 1.
e. Siswa melakukan latihan tetap dengan bimbingan guru.
f. Guru melaksanakan umpan balik kepada siswa yang salah dalam
melakukangerakan servis atas.
3. Kegiatan Akhir (+15 menit)
a. Melakukan Evaluasi individu.
b. Melakukan tindak lanjut.
c. Melakukan penenangan kemudian berdo’a.
Siklus 3
1.Kegiatan Pendahuluan (+15 menit)
a. Mengucapkan salam, mengoreksi barisan.
b. Memimpin berdo’a kemudian mengarahkan siswa pada situasi kondusif.
c. Mendata kehadiran siswa.
d. Melaksanaan apersepsi yang mengarah pada materi inti.
a. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai langkah-langkah yang harus
dilakukan saat servis atas dengan target dinding, dan pertemuan sekarang
ini akan di evaluasi uji kompetnsi tentang:
1). Uji kompetensi sikap awal
2). Uji kompetensi sikap kaki
3). Uji kompetensi sikap tangan
4). Uji kompetensi sikap akhir
b. Guru melaksanakan umpan balik kepada siswa yang salah dalam
melakukan gerakan servis atas.
3. Kegiatan Akhir (+15 menit)
a. Melakukan Evaluasi individu.
b. Melakukan tindak lanjut kemudian berdo’a
3. Tahap Observasi
Observasi dilaksanakan pada saat proses PBM berlangsung untuk
memperoleh data, aktivitas siswa maupun kinerja guru. Kegiatan ini dilakukan
melalui instrumen observasi yang sudah disiapkan sebelumnya untuk merekam
seluruh aktivitas siswa.
Informasi hasil pengamatan yang terkumpul merupakan data yang akan
diproses selanjutnya. Data tersebut dapat dijadikan sebagai acuan untuk penelitian
selanjutnya sampai akhirnya terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada
peningkatan gerak dasar servis atas pada permainan bola voli dengan target
4. Tahapan Analisis dan Refleksi
Analisis refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan apa yang
sudah terjadi selama kegiatan sebelumnya, kemudian hasilnya akan dijadikan
bahan pelaksanaan kegiatan penelitian berkutnya, oleh sebab itu perlu dilakukan
tahapan-tahapan apa yang tertulis di bawah ini:
a. Mengecek data yang diperoleh selama melakukan penelitian.
b. Mendiskusikan hasil yang diperoleh dengan pihak-pihak yangterkait
dalam pelaksanaan penelitian.
c. Menyusun rencana yang akan dilakukan pada siklus selanjutnya,
d. Sehingga akan diketahui hal-hal yang perlu diperbaiki dalam siklus
selanjutnya.
E.Instrumen Penelitian
Pemilihan instrumen yang tepat diperlukan untuk memperoleh data dan
informasi yang obyektif, adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
oleh penulis sebagai alat pengumpul data adalah:
1. Lembar Observasi
Format observasi digunakan untuk mengumpulkan data selama
pengamatan kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran gerak
dasar servis atas dalam permainan bola voli. Format ini merupakan panduan yang
berisikan hal-hal poko untuk dicermati pada saat pelaksanaan tindakan
berlangsung.
perlu dapat menggunakan pengecapan. Insterumen yang digunakan dalam teknik ini dapat berupa pedoman pengamatan, tes, kuesioner, rekaman gambar, dan rekaman suara. Jenis-jenis lembar observasi tersebut mencakup:
Lembar observasi kinerja guru tahap perencanaan (IPKG 1) yang dapat
dilihat pada tabel 3.2
Tabel 3.2
Instrumen Penilaian Kinerja Guru (IPKG 1) Tahap Perencanaan
No Komponen Rencana Pembelajaran Penilaian
3 2 1
1. RUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Merumuskan Tujuan Pembelajaran 2. Kejelasan Rumusan
3. Kejelasan Cakupan rumusan 4. Kesesuaian dengan kopetensi dasar
Jumlah A Rata- rata
2. MENGEMBANGKAN DAN MENGORGANISASIKAN MATERI MEDIA DAN SUMBER BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
1. Mengembangkan dan mengorganisasikan materi pembelajaran
2. Menentukan dan mengembangkan alat bantu pembelajaran 3. Memilih sumber belajar
4. Memilih metode pembelajaran
Jumlah B Rata- rata
3. MERENCANAKAN SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Menentukan jenis kegiatan pembelajaran
2. Menyusun langkah-langkah pembelajaran 3. Menentukan alokasi waktu pembelajaran
4. Kesesuaian metode, materi dan tujuan pembelajaran 5. Kesesuaian metode, materi dan peserta didik
Jumlah C Rata- rata
4. MERENCANAKAN PROSEDUR, JENIS DAN MENYIAPKAN ALAT PENILAIAN 1. Menentukan proses dan jenis penilaian
2. Membuat alat penilaian 3. Menentukan kriteria penilaian
Jumlah D Rata- rata
Lembar observasi kinerja guru tahap pelaksanaan (IPKG 2) yang dapat
dilihat pada tabel 3.3
Tabel 3.3
Instrumen Penilaian Kinerja Guru (IPKG 2) Tahap Pelaksanaan
No Komponen Rencana Pembelajaran
Penilai
an Skor Tafsiran Ket
3 2 1 K C B
A PRA PEMBELAJARAN
1.Kesiapan ruang/ lapangan,alat dan media pembelajaran
1.Memeriksa kesiapan siswa
Jumlah A Rata- rata
B MEMBUKA PEMBELAJARAN
1. Melakukan kegiatan apersepsi dan pemansan 2. Menyiapkan komponen (tujuan)yang akan dicapai
dan rencana Kegiatan
Jumlah B Rata- rata
C MENGELOLA INTI PEMBELAJARAN
1.Memberikan petunjuk dan contoh gerakan pada pembelajaran
2. Mengenal respond an pertanyaan siswa 3. Melakukan komunikasi lisan,isyarat, dan gerakan
badan
4.Memicu dan memelihara ketertiban siswa 5.Memantapkan penguasaan keterampilan gerak siswa
dalam pem belajaran servis atas
Jumlah C Rata- rata
D. MENDEMONSTRASIKAN KEMAMPUAN KHUSUS DALAM PEMBELAJARAN PENJAS
1. Merangkai gerakan servis atas 2. Memberikan kesempatan secara leluasa 3. Menentukan kriteria penilaian
4. Memberikan pertolongan kepada siswa yang mengalami
kesulitan
5.Menggunakan alat, media pembelajaran
Jumlah D Rata- rata
E. MELAKSANAKAN EVALUASI PROSES DAN HASIL PBM
1. Melaksanakan penilaian selama proses dan akhir PBM
2. Melaksanakan penilaian akhir PBM
Jumlah E Rata- rata
F. KESAN UMUM KINERJA GURU 1. Keefektipan proses PBM 2. Penampilan guru dalam PBM
Jumlah E Rata- rata
Lembar observasi aktivitas siswa, yang dapat dilihat pada tabel 3.4.
Tabel 3.4
Instrumen Observasi Aktivitas Siswa
No Nama
penulis yang melakukan pengamatan atau observasi terhadap obyek penelitian
yang terjadi dalam proses pembelajaran atau suasana selama proses pembelajaran
baik di dalam kelas maupun di lapangan.
Adapun contoh format catatan lapangan dapat dilihat pada tabel 3.5.
Tabel 3.5
Instrumen Catatan Lapangan Proses Pembelajaran
No Fokus Kajian Deskripsi PBM Komentar
b. Tes Hasil Belajar
Tes merupakan alat pengukur data yang berharga dalam penelitian. Tes
adalah seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan kepada seseorang
dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan
skor angka. Tes dilakukan untuk mengukur dan mengetahui kemampuan dan
keberhasilan siswa setelah dilakukannya tindakan melalui alat pengumpul data
yang digunakan.
Format penilaian digunakan oleh penulis untuk menilai proses
pembelajaran dan hasil akhir siswa dalam meningkatkan gerak dasar servis atas
pada permainan bola voli.
Kegiatan penilaian dilaksanakan selama proses belajar mengajar, siswa
melakukan tes servis atas sebanyak 5 kali pengulangan, pelaksanaannya adalah;
1. Pre-tes (tes awal) dilakukan saat observasi awal pada peningkatan gerak dasar
kemampuan keterampilan servis atas sebelum dilakukan penelitian.
2. Post-tes dilakukan saat penelitian berlangsung untuk mengetahui sampai
sejauhmana upaya peningkatannya hasil belajar siswa pada materi servis atas
permainan bola voli, adapun format observasi hasil belajar siswa dapat dilihat
pada tabel 3.6.
Tabel 3.6
Instrumen Observasi Hasil Belajar Keterampilan Siswa
No Nama
2. Teknik Pengolahan dan analisis data
a. Teknik Pengolahan data
Teknik pengolahan data ini dibagi dua jenis yaitu teknik pengolahandata
b. Teknik Pengolahan data proses
Pada pengolahan data proses ini, data mentah yang diperoleh dari hasil
observasi, catatan lapangan dirangkum dan dikumpulkan, data tersebut
dikelompokan ke dalam data kualititatif. Data-data tersebut kemudian diolah
berdasarkan jenis dan sumbernya.
c. Teknik Pengolahan Data Hasil
Instrumen yang digunakan untuk mengolah data hasil pada penelitian ini
adalah tes hasil belajar. Tes hasil belajar dikelompokan ke dalam data kualititatif,
tes dijadikan acuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses
pembelajaran.
d. Analisis data
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengolahan
data kualititatif dilakukan saat pelaksanaan refleksi dari setiap siklus perolehanya
berdasarkan tiap tindakan.Pengolahan data ini dilakukan setelah data terkumpul
yang diperoleh dari seluruh instrumen penelitian yang dibaca dan ditelaah.
e. Validasi Data
Validitas data yang dipakai oleh peneliti adalah persi Hopkins
(Wiriatmadja, 2005:168), yakni:
1. Member Check
Dilakukan untuk mengecek kebenaran dan keberhasilan data. Dalam
proses ini data atau informasi tentang seluruh pelaksanaan tindakan
dikonfirmasikan kepada guru dan siswa melalui kegiatan reflektif pada tiap akhir
2. Triangulasi
Dilakukan dengan mengecek keabsahan data dengan sumber lain.
Bertujuan untuk memperoleh derajat kepercayaan data yang maksimal
kegiatantriangulasi dalam penelitian ini dilakukan melalui kegiatan reflektif
selain itu juga dilakukan kegiatan mengumpulkan persepsi terhadap proses
pelaksanaan pembelajaran.
3. Audit Trail
Denganaudit trail dapat diperiksa kesalahan-kesalahan dalam metode
atau prosedur yang dilakukan peneliti dan dalam pengambilan keputusan, serta
memeriksa catatan-catatan yang ditulis oleh peneliti atau mitra peneliti lainya,
yang berguna pada waktu penyusunan laporan.
4. Expert Opinion
Merupakan pendapat para ahli mengenai hasil temuan penelitian.Dalam
kegiatan ini, peneliti mengkonsultasikan hasil temuan penelitian kepada dosen
pembimbing untuk memperoleh arahan dan masukan sehingga dapat
meningkatkan tingkat validasi data yang diperoleh peneliti, hal tersebut dilakukan
dengan cara mengkonsultasikan instrumen yang telah didapat peneliti kepada
pihak ahli yang disini peneliti mengkonsultasikannya kepada dosen pembimbing
untuk memperoleh arahan dan masukan sehingga data dalam penelitiaan ini dapat
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas IV SDN
Lembursitu Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang pada mata
pelajaran penjasorkes dengan materi servis atas dengan target dinding, diperoleh
beberapa kesimpulan. Kesimpulan yang dirangkum merupakan hasil temuan
selama dilakukan penelitian.
A.Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah yang menjadi fokus penelitian pada
mata pelajaran penjasorkes dengan materi servis atas dengan target dinding di
kelas IV SDN Lembursitu Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang,
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut ini.
1. Perencanaan
Pada data awal ditemukan hasil pemaparan perencanaan data guru saat
melakukan perencanaan sebelum pembelajaran. Pada data awal guru hanya
mampu mencapai kriteria ketuntasan untuk perencanaan hanya sekitar 58,3%
hal tersebut memang jauh dari target pencapaian sehingga dilakukan
perbaikan pada siklus I sehingga menjadi 71,8%, namun masih kurang
memusakan sehingga dilakukan perbaikan kembali sampai di siklus II
mencapai 85,3% dan disempurnakan di siklus III menjadi 91,4%.
Dengan demikian target dalam penelitian tahap perencanaan sampai
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran difokuskan pada kinerja guru
selama mengajar serta aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran.
Persentase kinerja guru selama mengajar mengalami peningkatan pada tiap
siklusnya. Pada saat dilakukan data awal, persentase pencapaian indikator
kinerja guru dalam mengajar hanya sekitar 53,03%. Setelah dilakukan
tidakan siklus I, persentase kinerja guru meningkat menjadi 71,88%, dan
pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 85,02%. Pada siklus III,
persentase kinerja guru pada siklus III sudah memenuhi kriteria tuntas yaitu
sebesar 91,4%. Penyampaian materi dengan menggunakan media dinding
dilakukan dengan cara mendemonstrasikannya, baik pelaksanaan tindakan
dalam penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus. Setiap siklus dilaksanakan
dalam satu kali pertemuan, dan tiap pertemuan dilakukan selama dua jam
pelajaran (2×35 menit). Tahap pelaksanaan pembelajaran terdiri dari
kegiatan awal, inti, dan akhir pembelajaran.
3. Aktivitas Siswa
Aktivitas siswa selama pembelajaran pada mata pelajaran penjasorkes
dengan materi servis atas target dinding juga mengalami peningkatan. Pada
pembelajaran biasa, siswa hanya duduk, diam, dan mendengarkan
penjelasan materi dari guru. Akan tetapi, setelah dilakukan pembelajaran
perbaikan, siswa aktif dalam pembelajaran dan tidak hanya menjadi
pendengar. Ada peningkatan persentase aktivitas siswa pada tiap siklusnya.
yaitu mencapai 25% dari persentase pencapaian indikator aktivitas siswa
yang telah ditetapkan yaitu sebesar ≥ 80%. Akan tetapi, kualitas
pembelajaran pada siklus I belum maksimal, masih terdapat
kekurangan-kekurangan yang harus diperbaiki pada siklus II, sehingga pada siklus II
persentase aktivitas siswa menjadi 85% dan pada saat dilakukan siklus III
persentase aktivitas siswa meningkat sebesar 91%. Sedangkan pada kinerja
guru hanya mampu mencapai angka 63,9% di siklus data awal dan 71,07%
di siklus I hingga menjadi 64,00% di siklus II dan berakhir di angka 92,8%
di suklus III.
4. Hasil
Berdasarkan hasil observasi, kendala yang dialami oleh siswa yaitu
siswa mengalami kesulitan dalam servis atas bola voli. Pada saat data awal,
jumlah siswa yang memenuhi kriteria tuntas hanya sebanyak 5 orang siswa
saja, atau sekitar 20% dari jumlah siswa yang hadir sebanyak 25 orang
siswa. Setelah dilakukan tindakan pembelajaran dengan menggunakan
perbaikan, jumlah siswa yang tuntas mengalami peningkatan sebanyak 16
orang, sehingga dari jumlah keseluruhan siswa 25 orang, siswa yang
memenuhi kriteria tuntas sebanyak 16 orang siswa atau jika dipersentasekan
adalah sebesar 64%. Pada siklus II persentase siswa yang memenuhi kriteria
tuntas mengalami peningkatan, persentase siswa yang memenuhi kriteria
tuntas adalah sebesar 85,2% atau sejumlah 23 orang siswa. Dengan
demikian, pada siklus II lalu tuntas di siklus III sebesar 80% atau setara 20
dilaksanakan sesuai dengan kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan. Secara
individu, siswa dikatakan tuntas jika mendapatkan nilai minimal 70, dan
ketuntasan klasikalnya adalah sebesar 75% dari jumlah seluruh siswa yang
tuntas secara individu. Siswa yang tidak memenuhi kriteria tuntas berjumlah
4 orang siswa. Siswa yang tidak memenuhi kriteria tuntas ini akan terus
mendapatkan bimbingan pada pembelajaran selanjutnya.
Dari beberapa uraian tersebut, baik dilihat dari segi kinerja guru,
aktivitas siswa, serta hasil tes pemahaman siswa selama pembelajaran
menunjukkan bahwa penelitian dapat dihentikan pada siklus III, karena
seluruh kriteria ketuntasan sudah tuntas dilaksanakan.
B. Saran
Dengan memperhatikan hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas
mengenai pada mata pelajaran penjasorkes dengan materi servis atas dengan
target dinding di kelas IV SDN Lembursitu Kecamatan Sumedang Utara
Kabupaten Sumedang, ada beberapa saran yang perlu peneliti sampaikan sebagai
implikasi dari hasil penelitian ini. Saran tersebut adalah sebagai berikut ini.
1. Bagi Guru
Dengan adanya penelitian tentang penggunaan materi servis atas
dengan target dinding, diharapkan dapat menjadi salahsatu alternatif
pembelajaran penjas pada materi bola voli. Selain itu juga diharapkan agar
guru mampu mengembangkan, mencari, merancang, dan menggunakan
madia lain yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan.
Pentingnya penggunaan materi servis atas dengan target dinding
adalah karena dalam pelaksanaannya siswa menjadi lebih aktif dalam
pembelajaran, sehingga siswa tidak hanya duduk, diam, dan mendengarkan
penjelasan materi dari guru akan tetapi terlibat langsung dalam
pembelajaran.
3. Bagi Sekolah
Dengan adanya penelitian ini diharapkan sekolah dapat memberikan
kontribusi dan keleluasaan dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas,
salahsatunya dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep bola
volly materi servis atas dengan target dinding. Selain itu juga sekolah
sangat penting dalam memberikan dorongan dan peluang bagi guru untuk
melakukan kegiatan pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif sehingga
menciptakan pembelajaran penjas yang menyenangkan.
4. Bagi Peneliti Lain
Dengan adanya penelitian tindakan mengenai penggunaan materi
servis atas dengan target dinding ini diharapkan agar dapat menjadi bahan
referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian khususnya
dengan menjadikan materi servis atas dengan target dinding sebagai
alternatif pemecahan masalahnya service pada bola volli.
Selain itu juga, penelitian tentang penggunaan materi servis atas
dengan target dinding ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi
memperbanyak referensi yang berkaitan, sehingga penelitian menjadi lebih