• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN GERAK DASAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI TARGET DINDING PADA KELAS IV SD NEGERI LEMBURSITU KECAMATAN SUMEDANG UTARA KABUPATEN SUMEDANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBELAJARAN GERAK DASAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI TARGET DINDING PADA KELAS IV SD NEGERI LEMBURSITU KECAMATAN SUMEDANG UTARA KABUPATEN SUMEDANG."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

i

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul,“ Pembelajaran Servis Atas Bola

Voli Melalui Target Dinding Di Kelas IV SD Negeri Lembursitu Kec. Sumedang

Utara Kab. Sumedang” ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di

dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan

penjiplakan atau pengutipan yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang

berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung

risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya

pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari

pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Sumedang, Desember 2011

Yang membuat pernyataan

IMAS ROKASIH

(2)

i

1. Hakikat Pembelajaran Pendidikan Jasmani ... 11

(3)
(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Bola voli adalah sesuatu permainan yang dilakukan secara beregu yang

masing-masing regu terdiri dari enam orang pemain dan tidak kontak langsung,

karena dibatasi oleh net atau jaring dalam permainannya. Pada prinsipnya

permainan bola voli memainkan bola dengan berusaha menjatuhkannya kedalam

permainan lawan dengan menyeberangkan bola lewat atas net atau jaring dan

mempertahankan bola agar tidak jatuh di lapangan sendiri, bola tidak boleh

ditangkap, dipegang atau dilempar.

Permainan bola voli merupakan suatu permainan yang sangat menarik

untuk dilakukan atau ditonton, maka para pelakunya harus memiliki keterampilan

voli yang sangat baik. Keterampilan dasar bermain bola voli merupakan tindakan

pukulan terhadap bola sehingga memantul dengan baik yang bertujuan untuk

menyeberangkan bola melewati atas net atau jaring ke arah lapangan lawan yang

sesuai dengan peraturan permainan yang telah ditentukan dan dibuat.

Kurikulum tahun 2004 yang bercirikan kurikulum berbasis kompetensi

(KBK), olahraga permainan bola voli merupakan salah satu materi pembelajaran

Pendidikan Jasmani. Permainan bola voli mulai diperkenalkan pada anak didik

dari kelas III hingga kelas VI sehingga permainan bola voli dipandang sebagai

alat untuk mencapai tujuan pendidikan.

(5)

Pendapat tentang pendidikan jasmani yang dikemukakan oleh para ahli

terdapat perbedaan dan juga persamaan diantaranya seperti:

Abdul Kadir (1992: 17),Pendidikan jasmani adalah suatu proses

pendidikan seseorang sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat yang

dilakukan secara sadar dan sistematis melalui berbagai kegiatan jasmani dalam

rangka memperoleh peningkatan kemampuan jasmani, pertumbuhan kecerdasan,

dan pembentukan watak.

Tujuan umum dari pendidikan jasmani di sekolah dasar adalah memacu

kepada pertumbuhan dan perkembangan jasmani, upaya membentuk dan

mengembangkan kemampuan gerak dasar, menanamkan nilai, sikap, dan

membiasakan hidup sehat.

Menurut Ma’mun dan Subroto dalam bukunya yang berjudul Pendidikan

Keterampilan Taktis dalam Permainan Bola Voli (2001:41) mengemukakan

bahwa, Sebagai suatu alat pendidikan permainan bola voli mengandung unsur

keterampilan gerak, nilai-nilai sosial, kompetitif, kebugaran fisik, keterampilan

berpikir, suasana emosi, tertib hukum, dan aturan”.

Pada tahun 2006 pedoman untuk pendidikan dasar dan menengah

kembali berubah, dengan munculnya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau

yang disebut dengan KTSPyang keterpakaiannya sampai saat ini, pada KTSP

tersebut memuat seluruh mata pelajaran, yang di dalamnya termasuk mata

pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan. Di dalam mata pelajaran

penjasorkes terdiri dari Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, sehingga

(6)

Di dalam permainan bola besar ada yang disebut permainan bola voli,

permainan ini tentunya perlu dipelajari dan dipahami khususnya di sekolah dasar

dengan menanamkan nilai-nilai positif yang dapat dikembangkan melalui

penerapan teknik dasar permainan, karena dengan penerapan teknik dasar

permainan bola voli sedini mungkin akan lebih mudah dan cepat diserap oleh

anak didik dibandingkan dengan orang dewasa. Teknik-teknik dasar permainan

bola voli meliputi servis, passing, smas, dan block. Servis merupakan tindakan

awal untuk memulai permainan, disamping itu juga servis merupakan serangan

pertama untuk mencari angka dalam permainan. Untuk dapat menguasai servis

diperlukan adanya latihan sehingga siswa dapat menguasai keterampilan servis

dengan baik dan benar. Guru atau pendidik berperan penting dalam menunjang

kegiatan belajar mengajar bagi anak didiknya. Dengan membuat kemasan yang

baru dalam kegiatan yang menarik dan menyenangkan anak akan merasa lebih

tertarik dalam mengikuti pembelajaran, khususnya pembelajaran Pendidikan

Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.

Dapat disimpulkan dari pernyataan di atas bahwa pembelajaran teknik

dasar permainan bola voli sangat dibutuhkan untuk mengembangkan kemampuan

bermain bola voli, dan hal ini sangat penting untuk mencapai tujuan pendidikan,

khususnya mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.

Demi tercapainya tujuan tersebut, maka dalam proses Pendidikan Jasmani,

Olahraga dan Kesehatan hendaknya diciptakan situasi pembelajaran melalui

media target dinding. Hal ini sesuai dengan kemampuan tiap anak yang

(7)

Lembursitu Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang. Dalam

hubungannya dengan pembelajaran teknik dasar, khususnya servis atas merupakan

permasalahan yang perlu mendapat perhatian, contohnya dari jumlah peserta didik

yang ada di kelas IV SDN Lembursitu hampir 80% belum bisa melakukan servis

atas dengan baik. Dari jumlah siswa 25 orang, hanya 5 orang yang mampu

melakukan servis atas dengan baik, artinya yang mampu menyeberangkan bola

melewati atas net baru 20%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut

ini.

Tabel 1.1

(8)

Penilaian dilakukan berdasarkan hasil observasi dari seluruh kegiatan

awal, artinya aspek yang dinilai adalah komulatif atau rata-rata seluruh kegiatan

awal dengan nilai maksimal 3, meliputi aspek sikap awal, gerakan kaki, gerakan

tangan, dan sikap akhir, seluruh aspek dengan jumlah nilai maksimal 12 skor.

Rumus penilaian:

Batas ketuntasan adalah 60 % ke atas dari total skor 12 , jadi skor 70 ke

bawah dianggap tidak tuntas.

Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang timbul perlu

mendapatkan penanganan dan penyelesaian secara profesional demi tercapainya

peningkatan kemampuan siswa serta kemajuan pandidikan pada umumnya

terutama di bidang olahraga. Dalam hal ini kaitannya dengan kemampuan seorang

guru atau pendidik, karena sebagai guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan

Kesehatan maka harus memiliki pengetahuan tentang penggunaan model dan

media pembelajaran yang lebih inovatif, sehingga proses pembelajaran akan lebih

menyenangkan bagi siswa dan dapat menarik minat belajar siswa. Dalam hal ini

media pembelajaran yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan kemampuan

siswa dalam melakukan pembelajaran servis atas yaitu melalui media target

dinding, dalam hal ini yang digunakan sebagai target servis atas adalah dinding .

Jadi, penggunaan model tersebut merupakan salah satu alternatif dalam mengatasi

permasalahan pada pembelajaran servis atas bagi siswa kelas IV SDN Lembursitu

(9)

Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka penulis akan

membahasnya dalam penelitian yang berjudul ”Pembelajaran Gerak Dasar Servis

Atas Bola Voli Melalui Media Target Dinding pada Siswa Kelas IV SDN Lembursitu Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang”.

B.Rumusan Masalah

Penelitian ini akan mambahas masalah tentang pembelajaran servis atas

pada permainan bola voli melalui tahapan jarak pada servis dengan berbagai

pembahasan baik secara teoritis maupun menurut kondisi dan situasi langsung di

lapangan yang ditemukan penulis di kelas IV SDN Lembursitu Kecamatan

Sumedang Utara Kabupaten Sumedang. Dalam pembahasannya penulis akan

membatasi dengan batasan sebagai berikut:

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran gerak dasar servis atas bola voli

melalui media target dinding pada siswa kelas IV SDN Lembursitu

Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran gerak dasar servis atas bola voli

melalui media target dinding pada siswa kelas IV SDN Lembursitu

Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang?

3. Bagaimana hasil peningkatan gerak dasar servis atas bola voli melalui media

target dinding pada siswa kelas IV SDN Lembursitu Kecamatan Sumedang

Utara Kabupaten Sumedang?

C.Pemecahan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang terdapat pada penelitian tindakan kelas

(10)

pemecahan masalahan tersebut. Alternatif tindakan yang dapat dilakukan dalam

pemecahan masalahan tersebut adalah dengan menyajikan pembelajaran melalui

media target dinding. Kegiatan tersebut dilakukan secara berlanjut hingga siswa

dapat melakukan gerak dasar servis atas secara baik dan benar. Penulis yakin

penyajian pembelajaran melalui media target dinding dapat meningkatkan

motivasi siswa kelas IV SDN Lembursitu Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten

Sumedang dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran servis atas pada

permainan bola voli, kemudian secara otomatis dapat meningkatkan kemampuan

siswa dalam melakukan keterampilan servis atas pada permainan bola voli.

Pembelajaran servis atas pada permainan bola voli dengan target dinding

dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Tahapan persiapan perencanaan pembelajaran, pada tahapan ini guru

mempersiapkan rencana pembelajaran, media dan alat pembelajaran yang

diperlukan. Kemudian guru mengkondisikan siswa dan memberikan

motivasi kepada siswa dalam mengikuti pembelajaran. Guru menjelaskan

materi kepada siswa mengenai materi, tujuan, pokok-pokok kegiatan dan

hasil yang diharapkan serta menjelaskan kepada siswa tentang

langkah-langkah gerakan servis atas pada permainan bola voli melalui media target

dinding.

b. Tahapan pelaksanaan, pada tahapan ini guru memberikan bimbingan kepada

siswa mengenai langkah-langkah pembelajaran servis atas pada permainan

bola voli melalui media target dinding serta memberikan motivasi kepada

(11)

dasar servis atas bola voli melalui target dinding.

c. Tahapan evaluasi, pada tahapan ini guru mengevaluasi siswa dengan

mengadakan tes, dimana setiap siswa melakukan servis atas yang

sebenarnya setelah melakukan pembelajaran secara terus menerus dan

berlanjut malalui media target dinding. Pada saat tes setiap siswa melakukan

servis atas sebanyak 10 kali pengulangan dan menguasai servis atas dengan

baik.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan:

1) Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran gerak dasar servis atas bola

voli melalui media target dinding pada siswa kelas IV SDN Lembursitu

Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang.

2) Untuk mengetahui pelaksanaan gerak dasar servis atas bola voli melalui

media target dinding pada siswa kelas IV SDN Lembursitu Kecamatan

Sumedang Utara Kabupaten Sumedang.

3) Untuk mengetahui hasil peningkatan gerak dasar servis atas bola voli

melalui media target dinding pada siswa kelas IV SDN Lembursitu

Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang.

E. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan

pengembangan ilmu dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, juga

(12)

a. Bagi Siswa

Dapat meningkatan keterampilan pemahaman dan motivasi siswa dalam

pembelajaran servis atas pada permainan bola voli.

b.Bagi Guru

1) Dapat memberikan pengetahuan bagi guru pendidikan jasmani, olahraga

dan kesehatan, bahwa pembelajaran servis atas melalui media target

dinding dapat meningkatkan kemampuan dasar servis atas bagi siswa.

2) Dapat memperbaiki proses pembelajaran servis atas pada permainnan

bolavoli bagi siswa yaitu melalui media target dinding.

3) Dapat mengembangkan profesionalis guru dalam Melaksankan

pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.

c. Bagi Sekolah Dasar

1) Dapat meningkatkan mutu pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan

di sekolah dasar.

2) Dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran pada umumnya,

khususnya tentang materi pembelajaran servis atas pada permainan bola

voli di sekolah dasar.

d. Bagi Peneliti

Dapat memberikan manfaat dan masukan umumnya bagi peneliti lain dan

khususnya bagi penulis sebagaial ternatif pembelajaran servis atas pada

permainan bola voli di sekolah dasar serta untukpenelitian-penelitian

(13)

F. Batasan Istilah

- Pembelajaran adalah proses, cara menjadikan orang belajar (KBBI edisi

revisiDIFA Publisher 1993hal 30).

- Gerak dasar adalah sesuatu aktivitas awal yang ditampilkan oleh manusia

secara nyata dan dapat diamati (dr. YanuarKiram 1965: 53).

- ServisAtasbola voli adalah pukulan awal pada permainan bola voli yang

dilakukan di depan atas kepala sehingga pada waktu memukul bola, tangan

harus diangkat keatas (M. Yunus, 1992: 97).

- Media adalah alat/sarana yang membantu memperjelas (KBBI EdisiRevisi

DIFA Puslisher 1993hal 181).

- Target dinding adalah sasaran atau suatu rencana dengan batas dinding

(14)

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A.Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Lokasi penelitian adalah SD Negeri Lembursitu yang terletak diJalan

Prabu Gajah Agung, Desa Kebonjati, Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten

Sumedang.SDNegeri Lembursitu dipilih sebagai lokasi penelitian karena peneliti

merupakan salah seorang pengajar di sekolah tersebut. Hal ini dinilai akan

mempermudah dalam proses penelitian.

Gambar : 3.1

Denah Lokasi Penelitian

Kls I kls II kls III kls VI

U

SDN LEMBURSITU

Kls V

Jln. Prabu Geusan Gajah Agung

R UKS KlsIV R Guru R Kepsek kls V WC

2. Waktu Penelitian

Lama penelitian adalah 5 bulan, yaitu dari bulan September 2011 sampai

dengan bulan Januari 2012. Karena penelitian ini dilakukan untuk memperbaiki

(15)

hingga permasalahan yang muncul pada data awal dapat diatasi. Untuk

itu diperlukan waktu yang relatif lama untuk melakukan penelitian. Adapun

jadwal penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDNegeri Lembursitu

tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 25 orang. Siswa kelas IV SD Negeri

Lembursitu, dipilih sebagai subjek dalam penelitian, karena peneliti menilai perlu

adanya sebuah inovasi dalam kegiatan pembelajaran PJOK di kelas IV, khususnya

pada materi servis atas pada permainan bola voli.

C.Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

(16)

Sugiyono (2005: 6) metode kuantitatif adalah merupakan metodekebalikan dari

metode yang digunakan secara kualitatif, karena metode kuantitatif menekankan

proses kegiatan pada makna yang generalisasi (Banyaknya) melalui eksperimen

dengan analisis data bersifat deduktif.

Namun penelitian yang akan dilakukan penulis sekarang ini

menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif, karena metode ini cocok dengan

yang namanya penelitian tindakan kelas atau lazim kita kenal dengan classroom

action research (penelitian tindakan kelas). Metode penelitian ini dipilih karena

memeberikan gambaran tentang prilaku siswa selama kegiatan belajar mengajar.

Sugiyono (2005:1) mengemukakan bahwa:

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan

untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah (sebagai lawannya adalah

eksperemen) dimana peneliti adalah instrumen kunci, teknik pengumpulan data

dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif dan hasil

penelitian kualitatif yang lebih menekankan makna daripada generalisasi.

Sejalan dengan Sugiyono, Bondan dan Taylor (Moleong, 2001:3) mendefinisikannya sebgai berikut: “Metodologi kualitatif sebgai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriftif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang atau peneliti yang dapat diamati”.

Pengguna penelitian kualitatif ini sangat tepat untuk kegiatan belajar

mengajar, karena obyek penelitian ada di dalam kegiatan belajar mengajar adalah

siswa.Adapun peneliti adalah sebagai orang yang mengumpulkan data dan terlibat

langsung di dalamnya.

(17)

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan modelspiral Kemmis dan

Teggart dalam Wiriaatmadja (2008:66) Yaitu siklus yang dilakukan secara

berulang-ulang, sehingga akan tercapai tujuan yang diharapkan, diawali dari

perencanaan, tindakan, pengamatan, refleksi.

SIKLUS PELAKSANAAN PTK Gambar 3.2. Model Spriral Kemmis dan Taggart

(Wiriaatmadja,2005:66)

D.Prosedur Penelitian

Penyusunan prosedur yang akan dilakukan sangatlah penting dalam

pelaksanaan sebuah penelitian, adapun prosedur penelitian ini adalah berbentuk

(18)

1. Tahap Perencanaan Tindakan

Perencanaan ini meliputi:

1. Mengajukan permohonan izin kepada kepala SDN Lembursitu kecamatan

Sumedang Utara untuk melaksanakan penelitian.

2. Melaksanakan penelitian awal untuk mengetahui permasalahan yang akan

ditemukan pemecahan masalahnya.

3. Menyusun rencana yang akan dilakukan melalui Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP).

4. Melaksanakan rencana tindakan melalui proses PBM sesuai dengan materi

yang akan di teliti, termasuk untuk menyiapkan media, sarana, dan lembaran

observasi.

5. Menyusun alat (Instrumen) penilaian selama kegiatan berlangsung.

6. Membuat lembar observasi maupun catatan lapangan untuk mengamati dan

menilai kinerja guru serta aktivitas siswa selama proses pebelajaran

berlangsung.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini penulis berindak sebagai model atau guru yang mengajar,

sedangkan guru pendidikan jasmani yang ada di SDN Lembursitu menjadi

observer. Adapun langkah-langkah pelaksanaan tindakan meningkatkam gerak

dasar servis atas bola voli dengan target dinding adalah sebagai berikut:

Siklus I

1. Kegiatan Pendahuluan (+15 menit)

a. Mengucapkan salam

(19)

c. Mendata kehadiran siswa.

d. Melaksanaan apersepsi yang mengarah pada materi inti.

2. Kegiatan Inti (+40 menit)

a. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai langkah-langkah yang harus

dilakukan saat servis atas dengan target dinding.

b. Siswa diberikan kesempatan bertanya apabila ada hal yang

kurangdifahaminya.

c. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 orang

siswa.

d. Siswa mengerjakan petunjuk-petunjuk untuk melakukan servis atas

dengan media target dinding, jarak siswa ke dinding 6 meter, dan tinggi

sasaran 2 meter.

e. Siswa melakukan latihan tetap dengan bimbingan guru.

f. Guru melaksanakan umpan balik kepada siswa yang salah dalam

melakukan gerakan servis atas.

3. Kegiatan Akhir (+15 menit)

a. Melakukan Evaluasi individu.

b. Melakukan tindak lanjut.

c. Melakukan penenangan kemudian berdo’a.

Siklus 2

1.Kegiatan Pendahuluan (+15 menit)

a. Mengucapkan salam

b. Memimpin berdo’a kemudian mengarahkan siswa pada situasi kondusif.

c. Mendata kehadiran siswa.

(20)

2. Kegiatan Inti (+40 menit)

a. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai langkah-langkah yang harus

dilakukan saat servis atas dengan target dinding.

b. Siswa diberikan kesempatan bertanya apabila ada hal yang kurang

difahaminya.

c. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 orang

siswa.

d. Siswa mengerjakan petunjuk-petunjuk untuk melakukan servis atas

dengan media target dinding, jarak siswa ke dinding 6 meter, dan tinggi

sasaran 2 meter, materi ini sebagai pengulangan siklus 1.

e. Siswa melakukan latihan tetap dengan bimbingan guru.

f. Guru melaksanakan umpan balik kepada siswa yang salah dalam

melakukangerakan servis atas.

3. Kegiatan Akhir (+15 menit)

a. Melakukan Evaluasi individu.

b. Melakukan tindak lanjut.

c. Melakukan penenangan kemudian berdo’a.

Siklus 3

1.Kegiatan Pendahuluan (+15 menit)

a. Mengucapkan salam, mengoreksi barisan.

b. Memimpin berdo’a kemudian mengarahkan siswa pada situasi kondusif.

c. Mendata kehadiran siswa.

d. Melaksanaan apersepsi yang mengarah pada materi inti.

(21)

a. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai langkah-langkah yang harus

dilakukan saat servis atas dengan target dinding, dan pertemuan sekarang

ini akan di evaluasi uji kompetnsi tentang:

1). Uji kompetensi sikap awal

2). Uji kompetensi sikap kaki

3). Uji kompetensi sikap tangan

4). Uji kompetensi sikap akhir

b. Guru melaksanakan umpan balik kepada siswa yang salah dalam

melakukan gerakan servis atas.

3. Kegiatan Akhir (+15 menit)

a. Melakukan Evaluasi individu.

b. Melakukan tindak lanjut kemudian berdo’a

3. Tahap Observasi

Observasi dilaksanakan pada saat proses PBM berlangsung untuk

memperoleh data, aktivitas siswa maupun kinerja guru. Kegiatan ini dilakukan

melalui instrumen observasi yang sudah disiapkan sebelumnya untuk merekam

seluruh aktivitas siswa.

Informasi hasil pengamatan yang terkumpul merupakan data yang akan

diproses selanjutnya. Data tersebut dapat dijadikan sebagai acuan untuk penelitian

selanjutnya sampai akhirnya terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada

peningkatan gerak dasar servis atas pada permainan bola voli dengan target

(22)

4. Tahapan Analisis dan Refleksi

Analisis refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan apa yang

sudah terjadi selama kegiatan sebelumnya, kemudian hasilnya akan dijadikan

bahan pelaksanaan kegiatan penelitian berkutnya, oleh sebab itu perlu dilakukan

tahapan-tahapan apa yang tertulis di bawah ini:

a. Mengecek data yang diperoleh selama melakukan penelitian.

b. Mendiskusikan hasil yang diperoleh dengan pihak-pihak yangterkait

dalam pelaksanaan penelitian.

c. Menyusun rencana yang akan dilakukan pada siklus selanjutnya,

d. Sehingga akan diketahui hal-hal yang perlu diperbaiki dalam siklus

selanjutnya.

E.Instrumen Penelitian

Pemilihan instrumen yang tepat diperlukan untuk memperoleh data dan

informasi yang obyektif, adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

oleh penulis sebagai alat pengumpul data adalah:

1. Lembar Observasi

Format observasi digunakan untuk mengumpulkan data selama

pengamatan kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran gerak

dasar servis atas dalam permainan bola voli. Format ini merupakan panduan yang

berisikan hal-hal poko untuk dicermati pada saat pelaksanaan tindakan

berlangsung.

(23)

perlu dapat menggunakan pengecapan. Insterumen yang digunakan dalam teknik ini dapat berupa pedoman pengamatan, tes, kuesioner, rekaman gambar, dan rekaman suara. Jenis-jenis lembar observasi tersebut mencakup:

Lembar observasi kinerja guru tahap perencanaan (IPKG 1) yang dapat

dilihat pada tabel 3.2

Tabel 3.2

Instrumen Penilaian Kinerja Guru (IPKG 1) Tahap Perencanaan

No Komponen Rencana Pembelajaran Penilaian

3 2 1

1. RUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Merumuskan Tujuan Pembelajaran 2. Kejelasan Rumusan

3. Kejelasan Cakupan rumusan 4. Kesesuaian dengan kopetensi dasar

Jumlah A Rata- rata

2. MENGEMBANGKAN DAN MENGORGANISASIKAN MATERI MEDIA DAN SUMBER BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

1. Mengembangkan dan mengorganisasikan materi pembelajaran

2. Menentukan dan mengembangkan alat bantu pembelajaran 3. Memilih sumber belajar

4. Memilih metode pembelajaran

Jumlah B Rata- rata

3. MERENCANAKAN SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Menentukan jenis kegiatan pembelajaran

2. Menyusun langkah-langkah pembelajaran 3. Menentukan alokasi waktu pembelajaran

4. Kesesuaian metode, materi dan tujuan pembelajaran 5. Kesesuaian metode, materi dan peserta didik

Jumlah C Rata- rata

4. MERENCANAKAN PROSEDUR, JENIS DAN MENYIAPKAN ALAT PENILAIAN 1. Menentukan proses dan jenis penilaian

2. Membuat alat penilaian 3. Menentukan kriteria penilaian

Jumlah D Rata- rata

(24)

Lembar observasi kinerja guru tahap pelaksanaan (IPKG 2) yang dapat

dilihat pada tabel 3.3

Tabel 3.3

Instrumen Penilaian Kinerja Guru (IPKG 2) Tahap Pelaksanaan

No Komponen Rencana Pembelajaran

Penilai

an Skor Tafsiran Ket

3 2 1 K C B

A PRA PEMBELAJARAN

1.Kesiapan ruang/ lapangan,alat dan media pembelajaran

1.Memeriksa kesiapan siswa

Jumlah A Rata- rata

B MEMBUKA PEMBELAJARAN

1. Melakukan kegiatan apersepsi dan pemansan 2. Menyiapkan komponen (tujuan)yang akan dicapai

dan rencana Kegiatan

Jumlah B Rata- rata

C MENGELOLA INTI PEMBELAJARAN

1.Memberikan petunjuk dan contoh gerakan pada pembelajaran

2. Mengenal respond an pertanyaan siswa 3. Melakukan komunikasi lisan,isyarat, dan gerakan

badan

4.Memicu dan memelihara ketertiban siswa 5.Memantapkan penguasaan keterampilan gerak siswa

dalam pem belajaran servis atas

Jumlah C Rata- rata

D. MENDEMONSTRASIKAN KEMAMPUAN KHUSUS DALAM PEMBELAJARAN PENJAS

1. Merangkai gerakan servis atas 2. Memberikan kesempatan secara leluasa 3. Menentukan kriteria penilaian

4. Memberikan pertolongan kepada siswa yang mengalami

kesulitan

5.Menggunakan alat, media pembelajaran

Jumlah D Rata- rata

E. MELAKSANAKAN EVALUASI PROSES DAN HASIL PBM

1. Melaksanakan penilaian selama proses dan akhir PBM

2. Melaksanakan penilaian akhir PBM

Jumlah E Rata- rata

F. KESAN UMUM KINERJA GURU 1. Keefektipan proses PBM 2. Penampilan guru dalam PBM

Jumlah E Rata- rata

(25)

Lembar observasi aktivitas siswa, yang dapat dilihat pada tabel 3.4.

Tabel 3.4

Instrumen Observasi Aktivitas Siswa

No Nama

penulis yang melakukan pengamatan atau observasi terhadap obyek penelitian

(26)

yang terjadi dalam proses pembelajaran atau suasana selama proses pembelajaran

baik di dalam kelas maupun di lapangan.

Adapun contoh format catatan lapangan dapat dilihat pada tabel 3.5.

Tabel 3.5

Instrumen Catatan Lapangan Proses Pembelajaran

No Fokus Kajian Deskripsi PBM Komentar

b. Tes Hasil Belajar

Tes merupakan alat pengukur data yang berharga dalam penelitian. Tes

adalah seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan kepada seseorang

dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan

skor angka. Tes dilakukan untuk mengukur dan mengetahui kemampuan dan

keberhasilan siswa setelah dilakukannya tindakan melalui alat pengumpul data

yang digunakan.

Format penilaian digunakan oleh penulis untuk menilai proses

pembelajaran dan hasil akhir siswa dalam meningkatkan gerak dasar servis atas

pada permainan bola voli.

Kegiatan penilaian dilaksanakan selama proses belajar mengajar, siswa

melakukan tes servis atas sebanyak 5 kali pengulangan, pelaksanaannya adalah;

1. Pre-tes (tes awal) dilakukan saat observasi awal pada peningkatan gerak dasar

(27)

kemampuan keterampilan servis atas sebelum dilakukan penelitian.

2. Post-tes dilakukan saat penelitian berlangsung untuk mengetahui sampai

sejauhmana upaya peningkatannya hasil belajar siswa pada materi servis atas

permainan bola voli, adapun format observasi hasil belajar siswa dapat dilihat

pada tabel 3.6.

Tabel 3.6

Instrumen Observasi Hasil Belajar Keterampilan Siswa

No Nama

2. Teknik Pengolahan dan analisis data

a. Teknik Pengolahan data

Teknik pengolahan data ini dibagi dua jenis yaitu teknik pengolahandata

(28)

b. Teknik Pengolahan data proses

Pada pengolahan data proses ini, data mentah yang diperoleh dari hasil

observasi, catatan lapangan dirangkum dan dikumpulkan, data tersebut

dikelompokan ke dalam data kualititatif. Data-data tersebut kemudian diolah

berdasarkan jenis dan sumbernya.

c. Teknik Pengolahan Data Hasil

Instrumen yang digunakan untuk mengolah data hasil pada penelitian ini

adalah tes hasil belajar. Tes hasil belajar dikelompokan ke dalam data kualititatif,

tes dijadikan acuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses

pembelajaran.

d. Analisis data

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengolahan

data kualititatif dilakukan saat pelaksanaan refleksi dari setiap siklus perolehanya

berdasarkan tiap tindakan.Pengolahan data ini dilakukan setelah data terkumpul

yang diperoleh dari seluruh instrumen penelitian yang dibaca dan ditelaah.

e. Validasi Data

Validitas data yang dipakai oleh peneliti adalah persi Hopkins

(Wiriatmadja, 2005:168), yakni:

1. Member Check

Dilakukan untuk mengecek kebenaran dan keberhasilan data. Dalam

proses ini data atau informasi tentang seluruh pelaksanaan tindakan

dikonfirmasikan kepada guru dan siswa melalui kegiatan reflektif pada tiap akhir

(29)

2. Triangulasi

Dilakukan dengan mengecek keabsahan data dengan sumber lain.

Bertujuan untuk memperoleh derajat kepercayaan data yang maksimal

kegiatantriangulasi dalam penelitian ini dilakukan melalui kegiatan reflektif

selain itu juga dilakukan kegiatan mengumpulkan persepsi terhadap proses

pelaksanaan pembelajaran.

3. Audit Trail

Denganaudit trail dapat diperiksa kesalahan-kesalahan dalam metode

atau prosedur yang dilakukan peneliti dan dalam pengambilan keputusan, serta

memeriksa catatan-catatan yang ditulis oleh peneliti atau mitra peneliti lainya,

yang berguna pada waktu penyusunan laporan.

4. Expert Opinion

Merupakan pendapat para ahli mengenai hasil temuan penelitian.Dalam

kegiatan ini, peneliti mengkonsultasikan hasil temuan penelitian kepada dosen

pembimbing untuk memperoleh arahan dan masukan sehingga dapat

meningkatkan tingkat validasi data yang diperoleh peneliti, hal tersebut dilakukan

dengan cara mengkonsultasikan instrumen yang telah didapat peneliti kepada

pihak ahli yang disini peneliti mengkonsultasikannya kepada dosen pembimbing

untuk memperoleh arahan dan masukan sehingga data dalam penelitiaan ini dapat

(30)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas IV SDN

Lembursitu Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang pada mata

pelajaran penjasorkes dengan materi servis atas dengan target dinding, diperoleh

beberapa kesimpulan. Kesimpulan yang dirangkum merupakan hasil temuan

selama dilakukan penelitian.

A.Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah yang menjadi fokus penelitian pada

mata pelajaran penjasorkes dengan materi servis atas dengan target dinding di

kelas IV SDN Lembursitu Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang,

disimpulkan beberapa hal sebagai berikut ini.

1. Perencanaan

Pada data awal ditemukan hasil pemaparan perencanaan data guru saat

melakukan perencanaan sebelum pembelajaran. Pada data awal guru hanya

mampu mencapai kriteria ketuntasan untuk perencanaan hanya sekitar 58,3%

hal tersebut memang jauh dari target pencapaian sehingga dilakukan

perbaikan pada siklus I sehingga menjadi 71,8%, namun masih kurang

memusakan sehingga dilakukan perbaikan kembali sampai di siklus II

mencapai 85,3% dan disempurnakan di siklus III menjadi 91,4%.

Dengan demikian target dalam penelitian tahap perencanaan sampai

(31)

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran difokuskan pada kinerja guru

selama mengajar serta aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran.

Persentase kinerja guru selama mengajar mengalami peningkatan pada tiap

siklusnya. Pada saat dilakukan data awal, persentase pencapaian indikator

kinerja guru dalam mengajar hanya sekitar 53,03%. Setelah dilakukan

tidakan siklus I, persentase kinerja guru meningkat menjadi 71,88%, dan

pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 85,02%. Pada siklus III,

persentase kinerja guru pada siklus III sudah memenuhi kriteria tuntas yaitu

sebesar 91,4%. Penyampaian materi dengan menggunakan media dinding

dilakukan dengan cara mendemonstrasikannya, baik pelaksanaan tindakan

dalam penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus. Setiap siklus dilaksanakan

dalam satu kali pertemuan, dan tiap pertemuan dilakukan selama dua jam

pelajaran (2×35 menit). Tahap pelaksanaan pembelajaran terdiri dari

kegiatan awal, inti, dan akhir pembelajaran.

3. Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa selama pembelajaran pada mata pelajaran penjasorkes

dengan materi servis atas target dinding juga mengalami peningkatan. Pada

pembelajaran biasa, siswa hanya duduk, diam, dan mendengarkan

penjelasan materi dari guru. Akan tetapi, setelah dilakukan pembelajaran

perbaikan, siswa aktif dalam pembelajaran dan tidak hanya menjadi

pendengar. Ada peningkatan persentase aktivitas siswa pada tiap siklusnya.

(32)

yaitu mencapai 25% dari persentase pencapaian indikator aktivitas siswa

yang telah ditetapkan yaitu sebesar ≥ 80%. Akan tetapi, kualitas

pembelajaran pada siklus I belum maksimal, masih terdapat

kekurangan-kekurangan yang harus diperbaiki pada siklus II, sehingga pada siklus II

persentase aktivitas siswa menjadi 85% dan pada saat dilakukan siklus III

persentase aktivitas siswa meningkat sebesar 91%. Sedangkan pada kinerja

guru hanya mampu mencapai angka 63,9% di siklus data awal dan 71,07%

di siklus I hingga menjadi 64,00% di siklus II dan berakhir di angka 92,8%

di suklus III.

4. Hasil

Berdasarkan hasil observasi, kendala yang dialami oleh siswa yaitu

siswa mengalami kesulitan dalam servis atas bola voli. Pada saat data awal,

jumlah siswa yang memenuhi kriteria tuntas hanya sebanyak 5 orang siswa

saja, atau sekitar 20% dari jumlah siswa yang hadir sebanyak 25 orang

siswa. Setelah dilakukan tindakan pembelajaran dengan menggunakan

perbaikan, jumlah siswa yang tuntas mengalami peningkatan sebanyak 16

orang, sehingga dari jumlah keseluruhan siswa 25 orang, siswa yang

memenuhi kriteria tuntas sebanyak 16 orang siswa atau jika dipersentasekan

adalah sebesar 64%. Pada siklus II persentase siswa yang memenuhi kriteria

tuntas mengalami peningkatan, persentase siswa yang memenuhi kriteria

tuntas adalah sebesar 85,2% atau sejumlah 23 orang siswa. Dengan

demikian, pada siklus II lalu tuntas di siklus III sebesar 80% atau setara 20

(33)

dilaksanakan sesuai dengan kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan. Secara

individu, siswa dikatakan tuntas jika mendapatkan nilai minimal 70, dan

ketuntasan klasikalnya adalah sebesar 75% dari jumlah seluruh siswa yang

tuntas secara individu. Siswa yang tidak memenuhi kriteria tuntas berjumlah

4 orang siswa. Siswa yang tidak memenuhi kriteria tuntas ini akan terus

mendapatkan bimbingan pada pembelajaran selanjutnya.

Dari beberapa uraian tersebut, baik dilihat dari segi kinerja guru,

aktivitas siswa, serta hasil tes pemahaman siswa selama pembelajaran

menunjukkan bahwa penelitian dapat dihentikan pada siklus III, karena

seluruh kriteria ketuntasan sudah tuntas dilaksanakan.

B. Saran

Dengan memperhatikan hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas

mengenai pada mata pelajaran penjasorkes dengan materi servis atas dengan

target dinding di kelas IV SDN Lembursitu Kecamatan Sumedang Utara

Kabupaten Sumedang, ada beberapa saran yang perlu peneliti sampaikan sebagai

implikasi dari hasil penelitian ini. Saran tersebut adalah sebagai berikut ini.

1. Bagi Guru

Dengan adanya penelitian tentang penggunaan materi servis atas

dengan target dinding, diharapkan dapat menjadi salahsatu alternatif

pembelajaran penjas pada materi bola voli. Selain itu juga diharapkan agar

guru mampu mengembangkan, mencari, merancang, dan menggunakan

madia lain yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan.

(34)

Pentingnya penggunaan materi servis atas dengan target dinding

adalah karena dalam pelaksanaannya siswa menjadi lebih aktif dalam

pembelajaran, sehingga siswa tidak hanya duduk, diam, dan mendengarkan

penjelasan materi dari guru akan tetapi terlibat langsung dalam

pembelajaran.

3. Bagi Sekolah

Dengan adanya penelitian ini diharapkan sekolah dapat memberikan

kontribusi dan keleluasaan dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas,

salahsatunya dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep bola

volly materi servis atas dengan target dinding. Selain itu juga sekolah

sangat penting dalam memberikan dorongan dan peluang bagi guru untuk

melakukan kegiatan pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif sehingga

menciptakan pembelajaran penjas yang menyenangkan.

4. Bagi Peneliti Lain

Dengan adanya penelitian tindakan mengenai penggunaan materi

servis atas dengan target dinding ini diharapkan agar dapat menjadi bahan

referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian khususnya

dengan menjadikan materi servis atas dengan target dinding sebagai

alternatif pemecahan masalahnya service pada bola volli.

Selain itu juga, penelitian tentang penggunaan materi servis atas

dengan target dinding ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi

(35)

memperbanyak referensi yang berkaitan, sehingga penelitian menjadi lebih

Gambar

Tabel 1.1 Hasil  Dataawal Servis atas
Gambar : 3.1
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Gambar 3.2. Model Spriral Kemmis dan Taggart SIKLUS  PELAKSANAAN  PTK (Wiriaatmadja,2005:66)
+6

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara statistik faktor konsumen (persepsi tentang penyakit, persepsi tentang pelayanan poli bedah, diagnosa klinis) dan provider (sikap

2 Data Hasil Pretes Penggunaan Media Alat Bantu Kelas Eksperimen

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DILIHAT DARI GAYA KOGNITIF SISWA.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Efektivitas Manajemen Pembelajaran Pendidikan Calon Guru Penjas Orkes Di Fakultas Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan (Fpok) Universitas Pendidikan Indonesia.. (Upi)

Tujuan umum penelitian yang akan dilakukan adalah untuk mendapatkan gambaran tentang pembelajaran meningkatkan kognitif anak usia dini melalui pemanfaatan

IKO PRATAMA : Analisis Vegetasi dan Pendugaan Cadangan Karbon di Kawasan Hutan Cagar Alam Lembah Harau Kabupaten 50 Kota Sumatera Barat, dibimbing oleh Delvian dan Kansih

(1) Dengan berada di lapangan peneliti lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi, (2) pengalaman lansung memungkinkan peneliti menggunakan

Aplikasi Pelayana Bengkel AC Mobil pada Bengkel Sumber Mulya AC yang dibuat dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 ini dapat memberi kemudahan kepada user yang ingin