BALANCED
Suatu konsep untuk mengukur kinerja
seseorang secara berimbang dari dua
perspektif utama, yakni perspektif keuangan
dan juga perspektif non keuangan dalam
jangka pendek maupun jangka panjang dalam
perhitungan intern maupun ekstern
.
Konsep BSC
Munculnya
Balanced Scorecard
karena
adanya pergeseran tingkat persaingan
bisnis dari
Industrial competition
ke
information competition
sehingga mengubah alat ukur
atau acuan yang dipakai oleh
perusahaan untuk mengukur
Konsep BSC memiliki kemampuan menjawab berbagai
persoalan, pengukuran secara komperehensif, integral
dan dapat dipakai dengan mudah sebagai pijakan
dalam organisasi dan manajemen instansi pemerintah
kedepan
.
Pada era informasi ini, banyak
organisasi yang menggunakan BSC
bukan hanya sebagai pengukuran
kinerja, melainkan sebagai inti dari
sitem manajemen strategik
Balanced scorecard memberi
manfaat bagi organisasi dalam
beberapa cara :
1. Menjelaskan visi organisasi.
2. Menyelaraskan organisasi untuk mencapai visi itu.
3. Mengintegrasikan perencanaan strategis dan alokasi
sumber daya.
4.
Meningkatkan efektivitas
manajemen dengan menyediakan
informasi yang tepat untuk
mengarahkan perubahan
.
Faktor yang memacu
perusahaan
mengimplementasikan BSC
1. Lingkungan bisnis yang dimasuki oleh
perusahaan sangat kompetitif dan
turbulen.
2. Sistem manajemen yang digunakan oleh
perusahaan tidak pas dengan tuntutan
lingkungan bisnis yang dimasuki oleh
perusahaan.
4 p
er
sp
ek
tif
B
S
C
Perspektif Keuangan
(financial perspective)
Perspektif Keuangan
(financial perspective)
Perspektif Pelanggan
(customer
perspective)
Perspektif Pelanggan
(customer
perspective)
Perspektif proses usaha
internal
(internal business process
perspective)
Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
(learn and growth/infrastructure perspective)
Suatu organisasi yang
akan membangun BSC
sebagai sistem
manajemen strategik
harus menetapkan :
a. Visi, misi, dan tujuan
b. Menterjemahkan visi dan
strategi organisasi ke dalam 4
perspektif BSC
a. Segi kemampuan organisasi untuk
memperoleh laba bersih.
b. Kemampuan organisasi mengoperasikan
harta untuk memperoleh penjualan
/pendapatan penjualan dibagi total harta.
c. Kemampuan organisasi untuk
menggunakan sumber pembiayaan dari
luar (equity multiplier).
Pada umumnya kinerja
keuangan di ukur dari 3 segi
:
Daftar Pustaka
• Rudianto (2013).
Akuntansi Manajemen: Informasi Untuk
Pengambilan Keputusan Strategis
. Jakarta: Erlangga.
• Raiborn dan Kinney (2011).
Akuntansi Biaya: Dasar dan
Pengembangan
. Jakarta: Salemba Empat.
• Hansen dan Mowen (2013).
Akuntansi Manajerial
.
Jakarta: Salemba Empat.
• Sujarweni (2015).
Akuntansi Biaya: Teori dan
Penerapannya
. Yogyakarta: Pustaka Baru Press
• Sjahrial dan Purba (2012).
Akuntansi Manajemen
.
Jakarta: Mitra Wacana Media.