• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Makna Ritual dalam Aliran Musik Band Siramandalem Legion (Studi Komunitas Blackmetal di Kabupaten Boyolali) T1 352008604 BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Makna Ritual dalam Aliran Musik Band Siramandalem Legion (Studi Komunitas Blackmetal di Kabupaten Boyolali) T1 352008604 BAB II"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

1.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang juga membahas tentang aliran musik Metal

Underground adalah penelitian dari Nunung Wijayanti, Makna Simbolis Logo

Musik Metal Underground Beraliran Black Metal Bagi Pecintanya di Kota

Semarang. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang. Skripsi. Jurusan

Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang.

Nunung mengatakan banyak jenis musik yang ada di masyarakat. Salah

satunya musik Metal Underground. Jenis musik ini termasuk jenis musik

minoritas dikalangan masyarakat, Karena mungkin mereka melihat dari ciri

penampilan dari musisi atau penikmatnya, mereka kerap dan bahkan hampir

selalu memakai kaos hitam dengan gambar atau logo-logo band metal baik dari

lokal ataupun mancanegara, dan dengan gambar dan simbol yang menakutkan.

Masalah yang diangkat adalah Makna Simbolis Logo Musik Metal Underground

Beraliran Black Metal Bagi Pecintanya di Kota Semarang. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui Makna Simbolis Logo Musik Metal Underground Beraliran

Black Metal Bagi Pecintanya di Kota Semarang. Manfaatnya yaitu dapat

memberikan informasi bagi generasi sekarang dan yang akan datang di

lingkungan jurusan Sendratasik UNNES. (Wijayanti, 2009).

Metode yang digunakan yaitu menggunakan metode kualitatif. Lokasi

(2)

terkandung dalam Simbol visual Logo Musik Metal Underground Beraliran Black

Metal Bagi Pecintanya di Kota Semarang. Teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data

dilakukan dengan cara reduksi data, klasifikasi, dan verivikasi. Teknik keabsahan

data menggunakan triangulasi data (Wijayanti, 2009).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Makna Simbolis Logo Musik

Metal Underground Beraliran Black Metal Bagi Pecintanya di Kota Semarang

yaitu sebuah simbol berupa Pentagram Terbalik, Angka 666, Salib Terbalik dan

Kepala Kambing Bertanduk. Pentagram terbalik adalah lambang berbentuk

bintang berujung lancip lima dengan lima garis lurus. Bagi pecintanya di

Semarang symbol ini memiliki makna sebagai pelengkap logo dan accessories

performance yang menggambarkan kuasa kegelapan, seks, dan kelakuan

abnormal. Angka 666 adalah gambaran manusia yang menyatakan diri sebagai

Tuhan, yang sering diungkapkan dalam setiap lirik lagunya. Salib terbalik

digunakan oleh penganut aliran sesat sebagai pelengkap ritual. Makna simbol

tersebut bagi pecintanya di kota Semarang adalah sebagai salah satu pelengkap

dalam logo grup musik karena mayoritas lirik lagunya berisi tentang penghujatan

Anti Kristus. Kepala kambing bertanduk yaitu gambaran dewa pagan yang

mengasosiasikan Christian Satan. Maka dari itu pecinta musik Black Metal

menggunakan simbol ini sebagai pelengkap penghujatan anti kristus. Keempat

simbol tersebut digunakan sebagai kelengkapan logo grup yang secara eksplisit

lirik lagunya mengumbar tentang satanisme dan memberi nuansa baphomet dalam

(3)

Melihat dari penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya,

penelitian tentang Makna Ritual yang dilakukan oleh Band Siramandalem Legion

ini perlu untuk dibahas karena memiliki fokus penelitian yang berbeda dengan

penelitian yang sudah pernah dilakukan. Dalam penelitian ini yang menjadi fokus

permasalahan adalah makna dari ritual yang dilakukan oleh band Siramandalem

Legion pada saat akan tampil dalam sebuah event/acara metal, karena band ini

menggunakan beberapa ornamen yang tidak asing seperti bunga, dupa dan

tampah.

1.2 Makna Masyarakat

Manusia merupakan makhluk yang memiliki keinginan untuk menyatu

dengan sesamanya serta alam lingkungan di sekitarnya. Dengan menggunakan

pikiran, naluri, perasaan, keinginan, manusia memberi reaksi dan melakukan

interaksi dengan lingkungannya. Pola interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan

yang berkesinambungan dalam suatu masyarakat. Beberapa pengertian

masyarakat dari beberapa ahli sosiologi dunia, diantaranya adalah :

1. Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama

dan menghasilkan kebudayaan.

2. Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu

ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara

(4)

3. Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suatu kenyataan objektif

pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.

4. Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan

manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup

lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta

melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia

tersebut.

5. Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu

sistem adat-istiadat tertentu yang bersifat kontinu, dan yang terikat oleh suatu

rasa identitas bersama (Koentjaraningrat, 1986:146).

Adapun faktor-faktor/unsur-unsur masyarakat menurut Soerjono Soekanto

dalam masyarakat setidaknya memuat unsur sebagai berikut ini :

1. Beranggotakan minimal dua orang.

2. Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan.

3. Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia

baru yang saling berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antar

anggota masyarakat.

4. Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta

keterkaitan satu sama lain sebagai anggota masyarakat.

(5)

dipandang dari berbagai macam sudut pandang dan juga berbicara tentang

dinamika masyarakat merupakan suatu perubahan ataupun suatu konsep yang

bersifat untuk merubah tanpa menghilangkan identitas tersebut. Tetapi semua

perubahan tersebut tetap ada kesamaan hidup dari mahluk-mahluk manusia yang

masih terikat suatu atauran yaitu adat istiadat tertentu (Koenjaraningrat, 1969).

Masyarakat dalam hal ini adalah masyarakat yang suka dengan aliran

musik Metal, mereka terdiri dari individu-individu yang suka dengan berbagai

macam aliran musik dengan genre seperti Gothic, Blackmetal, Deathmetal,

Brutaldeath, dari individu-individu yang memiliki kesamaan yaitu menyukai

aliran musik metal, maka mereka akan membentuk sebuah kelompok-kelompok

kecil, dan dari kelompok-kelompok kecil tersebut akan membentuk sebuah

masyarakat baru dengan tujuan bersama dan sadar bahwa mereka satu kesatuan

dalam Musik Metal, dengan motto mereka adalah “Metal Sak Modare”. Motto

mereka ini cukup menunjukkan bahwa sampai mati mereka akan tetap setia

terhadap musik metal, tanpa memperdulikan aliran musik lainnya yang lebih

komersiil. Karena kebanyakan dari aliran musik lain, mereka hanya menjual

tampang luar saja tanpa mempedulikan kualitas hasil karya mereka untuk dapat

dinikmati oleh masyarakat luas.

1.3 Makna Kelompok / Komunitas yang beraliran Blackmetal

Kelompok merupakan salah satu konsep penting dalam sosiologi, namun

(6)

definisi kelompok yang lebih disenangi oleh para sosiolog yang mengartikan

istilah kelompok itu adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama

akan keanggotaannya dan saling berinteraksi (Horton, 1999), maka bila ada 2

orang yang antri di toilet tidak bisa disebut suatu kelompok, tetapi bila orang

tersebut melakukan suatu interaksi dalam bentuk apapun, maka bisa disebut

sebagai kelompok. Karena manusia itu memang spesial tidak seperti makhluk

Tuhan lainnya, misalnya saja bayi tidak bisa hidup tanpa bantuan orang tuanya,

karena manusia itu mempunyai suatu akal, pikiran, naluri, perasaan, hasrat, dan

juga nafsu.

Hubungan antar manusia, manusia memiliki suatu hasrat yaitu hasrat

untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya (masyarakat) dan juga

dengan lingkungan di sekitarnya, maka untuk menghadapi dan menyesuaikan diri

dengan kedua lingkungan tersebut manusia membutuhkan suatu pikiran, perasaan

dan kehendak. Jadi pada dasarnya pengertian dari kelompok itu adalah kumpulan

manusia yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaanya dan saling

berinteraksi. Semua itu menimbulkan kelompok-kelompok sosial/social group,

sehingga untuk terbentuknya suatu kelompok tersebut diperlukannya beberapa

persyaratan, yaitu:

a) Adanya kesadaran sebagai dari suatu kelompok.

b) Memiliki suatu struktur, kaidah serta pola perilaku yang sama.

c) Mempunyai norma-norma yang mengatur hubungan di antara

(7)

d) Mempunyai kepentingan bersama.

e) Adanya interaksi dan komunikasi diantara anggotanya.

(Horton, 1999)

Kelompok/komunitas Blackmetal peminatnya lebih sedikit dibandingkan

dengan peminat aliran musik yang lainnya. Di Pengging, Kecamatan Banyudono,

Kabupaten Boyolali terdapat komunitas metal yang masih berusaha untuk

menjaga eksistensi bermusik mereka dan kekompakan mereka didalam aliran

musik metal, walaupun mereka sadar bahwa peminat aliran ini lebih sedikit

dibandingkan dengan aliran musik yang lainnya, namun mereka tetap berusaha

untuk menjaga eksistensi mereka dalam bermusik. Komunitas PTH (Pengging

Total Hitam) sendiri terbentuk antara tahun 2003. Anggota komunitas PTH pun

bermacam-macam, dari genre musik Blackmetal, Deathmetal, Brutaldeath dan

genre-genre yang lain ada didalam komunitas ini. Dapat dikatakan bahwa

komunitas PTH bertujuan untuk mempersatukan semua genre musik dalam satu

wadah, dalam satu komunitas, dalam satu organisasi. Dengan adanya komunitas

PTH, mereka dapat saling bertukar pikiran dan bertukar pengalaman dengan

anggota yang lainnya, dan juga ingin menunjukkan bahwa mereka satu keluarga

“Metal”. Khusus untuk aliran musik Blackmetal, musik ini masuk di Kabupaten

Boyolali sekitar tahun 1990-an, pada saat itu ada acara metal dilaksanakan di

Lapangan Kridanggo, Kabupaten Boyolali yang berdekatan dengan kantor Bupati

Boyolali, yang membawa pengaruh Blackmetal masuk di Boyolali adalah band

(8)

1.4 Ritualitas

Kebudayaan adalah alam kodrat sendiri sebagai milik manusia, sebagai ruang

lingkup realisasi diri. Kebudayaan ritual berasal dari Jawa, ritual dalam

kebudayaan orang Jawa biasanya dilakukan pada saat upacara-upacara

adat/upacara keagamaan, misal untuk acara Merti Deso (Bersih Desa) atau untuk

upacara adat seperti pada saat peringatan 1 Sura, namun didalam aliran musik

Blackmetal, mereka juga menggunakan ritual karena didalamnya juga terdapat

instrumen seperti bunga, kemenyan/dupa, hewan kurban dan lain-lain. Aliran

musik Blackmetal dapat dikategorikan sebagai kebudayaan baru, yang masuk ke

Indonesia, terutama diwilayah pulau Jawa khususnya Kabupaten Boyolali.

Keunikan dari aliran musik Blackmetal yang ada di Jawa adalah musik ini

berusaha untuk mengadopsi kebudayaan lokal yaitu ritual tersebut, untuk menjaga

eksistensi bermusik mereka.

Kegiatan dan ritual yang mereka lakukan selalu memiliki simbol dan makna.

Simbol dan ritualitas memiliki makna yang sangat banyak. Menurut pendapat

Victor Turner (1967, 1977), makna dalam pengertian simbol dan ritual,

berhubungan erat dengan bagaimana simbol tersebut dipersepsi dan internalisasi

menjadi sistem kepercayaan baik secara individual maupun secara komural.

Secara etimologis simbol berarti tanda atau pertandaan yang digunakan untuk

kepentingan ritualitas tertentu. Simbol diartikan sebagai sesuatu yang dianggap

atas dasar kesepakatan bersama, sebagai sesuatu yang memberikan sifat alamiah

(9)

kembali dengan memiliki kualitas yang sama atau dengan membayangkan dalam

kenyataan dalam hati dan pikiran.

Definisi simbol merupakan pertandaan yang tidak hanya menyampaikan

gambaran tentang sesuatu yang bersifat immaterial, tetapi juga menyampaikan

fenomena-fenomena material yang ada dalam hati dan pikiran. Dalam kaitan ini,

simbol dapat dipahami sebagai ekpresi dalam wujud material yang digunakan

kelompok untuk menggambarkan sesuatu yang immaterial atau kepercayaan.

Simbol menggambarkan bentuk, sifat, dan makna kepercayaan yang dianut oleh

masyarakat atau kelompok, sebab demikian, makna simbol selalu

menggambarkan ritualitas yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok.

Menurut Victor Turner tidak mungkin mengetahui makna ritualitas masyarakat

tanpa memahami makna simbol-simbol yang digunakannya.

Ritualitas sendiri secara etimologis berarti perayaan yang berhubungan dengan

kepercayaan tertentu dalam suatu masyarakat. Secara terminologis ritualitas

merupakan ikatan kepercayaan yang antar orang yang diwujudkan dalam bentuk

nilai bahkan dalam bentuk tatanan sosial. Ritualitas merupakan ikatan yang paling

penting dalam masyarakat beragama. Kepercayaan masyarakat dan prakteknya

tampak dalam ritualitas yang diadakan oleh masyarakat. Ritualitas yang dilakukan

bahkan dapat mendorong masyarakat untuk melakukan dan mentaati nilai dan

tatanan sosial yang sudah disepakati bersama. Dengan bahasa lain, ritualitas

memberikan motivasi dan nilai-nilai mendalam bagi seseorang yang mempercayai

dan mempraktekkan. Dapat diketahui bahwa tidak mungkin memahami bentuk,

(10)

simbol-simbol ritualitas yang digunakannya. Meskipun demikian istilah simbol-simbol dan

ritualitas sebenarnya memiliki unsur-unsur yang saling menguatkan dan tidak

dapat dipisahkan antara satu dengan lainnya. Sebagai titik pertemuan dari

bermacam tradisi masyarakat di dunia, Kepulauan Indonesia memiliki beragam

sistem tata nilai lokal, yang diartikulasikan dalam ritual dan upacara adat.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ritual berkaitan dengan ritus atau tata

cara dalam upacara keagamaan atau sesuatu hal dipercayai. Ia berhubungan

dengan aspek spiritual dalam masyarakat setempat. Ritual tradisional ini

umumnya ditujukan untuk melayani kebutuhan-kebutuhan sosial, khususnya

aspek spiritual dalam masyarakat dan/atau entitas adat setempat. Sejumlah ritual

tradisional masih kerap dilakukan di berbagai daerah. Yang lazimnya dilakukan

pada hari-hari tertentu, seperti ketika musim tanam atau musim panen, bersih

desa, larung sesaji, nyadran dan lain-lain. Biasanya orang-orang yang melakukan

ritual tersebut akan membawa “persembahan” ke tempat-tempat yang

dikeramatkan. Dipimpin oleh tetua adat mereka melaksanakan ritual tertentu yang

terkadang berupa bacaan kalimat-kalimat thoyyibah, dan adapula yang ditambah

dengan mantra-mantra dan doa-doa permohonan keselamatan pada “penguasa”

wilayah tersebut. Selain itu, beberapa hal terkait pemerintahan tradisional, hukum

adat, dan sebagainya juga kita masukkan sebagai entri dari ritual budaya

tradisional1.

1Priasejatiendempati, Muhammad, 30 Agustus 2011

(11)

Ritual yang digunakan oleh band yang beraliran Blackmetal

bermacam-macam, namun instrument dalam ritual mereka yaitu menggunakan kembang

sekaran seperti bunga mawar atau melati, dupa atau menyan, lilin dan ada yang

menggunakan hewan kurban seperti ayam, burung dara, kelinci bahkan babi.

Ritual dimaknai sebagai kegiatan yang dilakukan secara rutin dan memiliki

makna. Makna dari ritual terdapat nilai eksistensi dan solidaritas. Eksistensi

memiliki tujuan bahwa band yang menggunakan ritual sekedar agar terlihat sangar

dan keren diatas panggung dan memberikan penampilan unik dalam band mereka

agar mereka tetap bisa eksis dalam musik mereka. Sedangkan solidaritas adalah

bermaksud bahwa band yang menggunakan ritual berusaha menjaga hubungan

antar yang menjalani ritual tersebut dengan sesuatu yang bisa dibilang kasap mata,

selain itu juga untuk menjaga hubungan atau berbagi dengan alam atau sesuatu

yang kasat mata.

Emile Durkheim membagi solidaritas menjadi 2 yaitu solidaritas mekanis dan

solidaritas organis. Masyarakat yang ditandai oleh solidaritas mekanis menjadi

satu dan padu karena seluruh orang adalah generalis. Ikatan dalam masyarakat

seperti ini terjadi karena mereka terlibat dalam aktivitas yang sama dan memiliki

tanggung jawab yang sama (Ritzer, 2010). Dari teori Durkheim tentang solidaritas

dapat dikatakan bahwa komunitas Blackmetal (Band) ini terlibat aktivitas yang

sama dan tanggung jawab yang sama yaitu aktifitas dalam menghibur penggemar

yang menyukai aliran musik Blackmetal dengan menghadirkan sentuhan ritual

tersebut, dan tanggung jawab yang dianut dalam komunitas Blackmetal adalah

(12)

Goffman (Ritzer, 2010) dengan Analisis Dramaturginya menjelaskan bahwa

pertunjukan dalam teater dengan jenis tindakan yang dijalankan dalam kehidupan

dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari memiliki kesamaan. Ritual yang

dilakukan oleh komunitas Blackmetal ini memiliki hubungan dengan kehidupan

yang dijalankan. Contoh mereka yang sudah menganut agama modern, namun

dalam beberapa kegiatan mereka masih menganut kepercayaan dengan hal-hal

yang berbau mistis, misal acara Merti Deso “Bersih Desa”, biasanya mereka akan

membuat sesaji yang kemudian sesaji itu akan diletakkan diperempatan jalan

didesa mereka, dengan tujuan agar selama kegiatan bersih desa ini berlangsung

tidak ada gangguan yang akan mengganggu meraka. Dengan teori Dramaturgi dari

Goffman apa maksud ritual yang dilakukan oleh Siramandalem Legion dalam

setiap penampilan mereka.

2.4 Kerangka Pikir Penelitian

Musik

Budaya

Metal Underground

Makna RITUAL Band Siramandalem

Legion

Eksistensi (Erving Goffman)

Solidaritas (Emile Durkheim)

(13)

Penjelasan :

Budaya adalah hasil ciptaan manusia, dalam hal ini budaya yang

dihasilkan oleh manusia bermacam-macam bentuknya dan salah satunya adalah

budaya musik. Musik adalah susunan dari nada atau irama yang akan membentuk

sebuah lagu yang bisa dinikmati oleh kalayak umum. Musik juga memiliki

bermacam-macam jenis seperti musik Jazz, musik Clasic, ataupun musik-musik

yang lain. Salah satu jenis musik yang muncul adalah musik Metal, dan salah satu

sub-genre/jenis musik dari alirannya adalah Blackmetal. Aliran musik Blackmetal

atau band dengan genre musik Blackmetal memiliki keunikan yaitu dari

penampilan mereka yang selalu menggunakan kostum berwarna hitam,

aksesoris-aksesoris yang mereka gunakan dan diantaranya ada yang menggunakan ritual.

Salah satu band yang ada di Boyolali dengan genre musik Blackmetal adalah

Siramandalem Legion, dalam setiap kali penampilan Siramandalem Legion diatas

panggung mereka juga menggunakan ritual dan menggunakan peralatan seperti

dupa, bunga, tampah dll. Ritual yang mereka lakukan berusaha untuk menjaga

hubungan solidaritas mereka dengan kehidupan disekitar mereka dan menjaga

eksistensi mereka dalam bermusik. Dan memahami tentang maksud dan makna

dari ritual yang mereka gunakan dengan berbagai macam peralatan yang mereka

gunakan.

Adanya solidaritas mekanis menurut Emile Durkheim adalah masyarakat

itu menjadi satu karena mereka terlibat dalam aktivitas dan tanggung jawab yang

sama. Aktivitas yang sama yang dilakukan oleh komunitas Blackmetal

(14)

berusaha menjaga dan memeliharan musik blackmetal ini dengan kreativitas

mereka. Mereka juga bertanggung jawab dengan apa yang mereka lakukan

bersama semisal mereka mengadakan sebuah acara atau event maka mereka harus

bekerjasama dan bertanggung jawab dengan bagian-bagian tugas yang mereka

dapatkan.

Ritual yang dilakukan oleh Komunitas Blackmetal bertujuan juga untuk

menjaga eksistensi mereka dalam musik Metal. Menurut Goffman dengan analisis

Dramaturginya menjelaskan bahwa pertunjukan dalam teater dengan jenis

tindakan yang dijalankan dalam kehidupan dan interaksi dalam kehidupan

sehari-hari memiliki kesamaan. Ritual yng digunakan oleh band Siramandalem Legion

dalam setiap penampilannya memiliki tujuan untuk menjaga eksistensi mereka

dalam bermusik dengan menampilkan ritual yang menggunakan

peralatan-peralatan seperti bunga, dupa dll. Dengan menggunakan ritual tersebut mereka

akan terus eksis dalam musik metela karena mereka mampu menampilkan ide

Referensi

Dokumen terkait

[r]

ISO 19115 gmx extensions allows substitution of Character String with Anchor element, which supports href attribute to represent a link. Using this in Md_Keywords allow

Misalnya: Pemberian tugas dari guru kepada siswa untuk membaca dan mengerjakan topik tertentu dari berbagai sumber belajar yang bisa dipilih secara bebas dan

Ditandai dengan ibu bersalin merasakan ketakutan dan kurangnya pengetahuan ibu tentang persalinan, sehingga ibu merasakan kecemasan pada saat kala 1 persalinan, dan di klinik

Hasil penelitian menunjukan bahwa ibu bersalin mengalami kecemasan ringan dengan jumlah 25 orang (61%), dari faktor pengetahuan memiliki pengetahuan baik yaitu 39 orang (95,1%), dari

[r]

Berdasarkan analisa prosentase diketahui bahwa dari beberapa aspek stres kerja, terdapat urutan dari yang paling dominan terjadi pada perawat, diantaranya struktur dan iklim

[r]