Model Analisis Jalur
px1y1 py2x1 px2y3 Є1
py2x1 py2x2
rx1y1 Є3
py2y1
Є2
px3y1 py2x3 px3y3
Persamaan yang dipergunakan
a. Y3 = PX2Y3+PX3Y3+ Є1
b. Y1 = PX3Y1+PX2Y1+PX1Y1+PY2Y1+ Є2
c. Y2 = PX2Y2+PX3Y2+PX1Y2+ Є3 Persamaan struktural
Y3 = PX2Y3+PX3Y3+ Є1 Dimana:
Hasil perhitungan (output) adalah sebagai berikut:
Regression
Variables Entered/Removedb
NEGATIF,
POSITIFa . Enter Model
1
Variables Entered
Variables
Removed Method
All requested variables entered. a.
Dependent Variable: AROUSAL b.
X1
Y1
X2
X3
Y3
Y2
Model Summary
.848a .720 .717 2.77
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Predictors: (Constant), NEGATIF, POSITIF a.
ANOVAb
3733.219 2 1866.609 243.740 .000a
1455.061 190 7.658
5188.280 192 Regression Residual Total Model 1 Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), NEGATIF, POSITIF a.
Dependent Variable: AROUSAL b.
Coefficientsa
-.423 .893 -.474 .636
.552 .080 .520 6.901 .000
.354 .074 .359 4.761 .000
(Constant) POSITIF NEGATIF Model
1
B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardi zed Coefficien ts t Sig.
Dependent Variable: AROUSAL a.
Correlations
Correlations
1.000 .828** .806**
. .000 .000
193 193 193
.828** 1.000 .860**
.000 . .000
193 193 193
.806** .860** 1.000
.000 .000 .
193 193 193
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N AROUSAL POSITIF NEGATIF
AROUSAL POSITIF NEGATIF
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). **.
Hipotesisnya sebagai berikut:
Pengujian dapat dilakukan dengan dua cara pertama dengan membandingkan besarnya angka F penelitian dengan F tabel, sedangkan kedua ialah bila membandingkan angka taraf signifikansi (sig) hasil penghitungan dengan taraf signifikansi 0,05 (5%)
Pertama: F penelitian dari SPSS didapatkan sebesar 243,740
Kedua: taraf signifikansi 0,05 dan Derajat Kebebasan (DK) dengan ketentuan numerator: jumlah variabel -1 atau 6-1=5. Dan denumerator: jumlah kasus -5 atau 193-5 = 188. Dengan ketentuan tersebut, diperoleh angka F tabel sebesar 2,21. Ketiga: criteria uji hopotesis sebagai berikut:
Jika F penelitian > F tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima. Jika F penelitian < F tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak.
Keempat: dari hasil perhitungan didapatkan angka F penelitian sebesar 243,740> F tabel sebesar 2,21 sehingga Ho ditolah dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan linier antara afeksi positif dan afeksi negative dengan arousal. Dengan demikian, model regresi diatas sudah layak dan benar.
Membandingkan besarnya angka taraf signifikansi (sig) penelitian dengan taraf signifikansi sebesar 0,01.
Kriteria:
Jika sig penelitian < 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Jika sig penelitian > 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Berdasarkan perhitungan angka signifikansi sebesar 0,000<0.05 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan linier antara afeksi positif dan afeksi negative dengan arousal.
a) Hubungan antara afeksi positif dan arousal hipotesisnya
Ho: tidak ada hubungan linier antara afeksi positif dengan arousal H1: ada hubungan linier antara afeksi positif dengan arousal. Kedua: t penelitian sebesar 6,901.
Ketiga: t tabel diperoleh dengan menghitung taraf signifikasi 0,05 dan Derajat Kebebasan (DK) dengan ketentuan: DK= n-2, atau 193-2=191. Dari ketentuan tersebut diperoleh angka t tabel sebesar 1,6449.
Keempat: kriteria hipotesis
Jika t penelitian > t tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima. Jika t penelitian < t tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak.
Kelima: berdasarkan hasil penghitungan diperoleh angka t penelitian sebesar 6,901>t tabel sebesar 1,6449 sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan linier antara afeksi positif dengan arousal. Besarnya pengaruh afeksi positif terhadap arousal sebesar 0,520 atau 52,0% dianggap signifikan.
b) Hubungan antara afeksi negative dengan arousal Pertama: hipotesisnya
Kedua: t penelitian sebesar 4,761.
Ketiga: t tabel diperoleh dengan menghitung taraf signifikasi 0,05 dan Derajat Kebebasan (DK) dengan ketentuan: DK= n-2, atau 193-2=191. Dari ketentuan tersebut diperoleh angka t tabel sebesar 1,6449.
Keempat: kriteria hipotesis
Jika t penelitian > t tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima. Jika t penelitian < t tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak.
Kelima: berdasarkan hasil penghitungan diperoleh angka t penelitian sebesar 4,761>t tabel sebesar 1,6449 sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Analisis Korelasi
c. Korelasi antara arousal dan afeksi postif
Korelasi sebesar 0,828 mempunyai maksud hubungan antara variabel arousal dan afeksi positif sangat kuat dan searah (karena hasilnya positif). Korelasi dua variabel bersifat signifikan karena angka signifikansi sebesar 0,000<0,05. Jika angka signifikansi (sig) < 0,05, hubungan kedua variabel signifikan, sebaliknya jika angka signifikansi (sig) > 0,05 hubungan kedua variabel tidak signifikan.
d. Korelasi antara arousal dengan afeksi negative
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel arousal dan afeksi negative sebesar 0,806. Korelasi sebesar 0,806 mempunyai maksud hubungan antara variabel arousal dan afeksi negative kuat dan searah. Korelasi dua variabel bersifat signifikan karena angka signifikansi sebesar 0,000<0,01.
e. Korelasi antara afeksi positif dengan afeksi negative
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel positif dan afeksi negative sebesar 0,860. Korelasi sebesar 0,860 mempunyai maksud hubungan antara variabel arousal dan afeksi negative kuat dan searah. Korelasi dua variabel bersifat signifikan karena angka signifikansi sebesar 0,000<0,01.
Persamaan struktural
Y1 = PX3Y1+PX2Y1+PX1Y1+PY2Y1+ Є2
Hasil perhitungan (output) adalah sebagai berikut:
Variables Entered/Removedb
KEPUASA N,
NEGATIF, KUALITAS, POSITIFa
. Enter Model
1
Variables Entered
Variables
Removed Method
All requested variables entered. a.
Dependent Variable: KINERJA b.
Model Summary
.939a .881 .879 2.47
Model
1 R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Predictors: (Constant), KEPUASAN, NEGATIF, KUALITAS, POSITIF
a.
ANOVAb
8513.731 4 2128.433 349.221 .000a
1145.824 188 6.095
9659.554 192 Regression
Residual Total Model 1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), KEPUASAN, NEGATIF, KUALITAS, POSITIF a.
Dependent Variable: KINERJA b.
Coefficientsa
8.609 .847 10.169 .000
.344 .102 .237 3.379 .001
.248 .072 .184 3.435 .001
.561 .125 .287 4.477 .000
.585 .183 .275 3.191 .002
(Constant) POSITIF NEGATIF KUALITAS KEPUASAN Model
1 B Std. Error
Unstandardized Coefficients
Beta Standardi
zed Coefficien
ts
t Sig.
Dependent Variable: KINERJA a.
Correlations
1.000 .860** .862** .926** .898**
. .000 .000 .000 .000
193 193 193 193 193
.860** 1.000 .834** .866** .865**
.000 . .000 .000 .000
193 193 193 193 193
.862** .834** 1.000 .916** .897**
.000 .000 . .000 .000
193 193 193 193 193
.926** .866** .916** 1.000 .917**
.000 .000 .000 . .000
193 193 193 193 193
.898** .865** .897** .917** 1.000
.000 .000 .000 .000 .
193 193 193 193 193
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
POSITIF
NEGATIF
KUALITAS
KEPUASAN
KINERJA
POSITIF NEGATIF KUALITAS KEPUASAN KINERJA
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). **.
Untuk mengetahui apakah model regresi di atas sudah benar, diperlukan uji hipotesis. Uji hipotesis menggunakan angka F sebagaimana tertera dalam tabel dibawah ini: Hipotesisnya sebagai berikut:
Ho: tidak ada hubungan linier antara afeksi positif, afeksi negative, kualitas dan kepuasan dengan kinerja.
H1: ada hubungan linier antara afeksi positif, afeksi negative, kualitas dan kepuasan dengan kinerja.
Pengujian dapat dilakukan dengan dua cara pertama dengan membandingkan besarnya angka F penelitian dengan F tabel, sedangkan kedua ialah bila membandingkan angka taraf signifikansi (sig) hasil penghitungan dengan taraf signifikansi 0,05 (5%)
a) Membandingkan besarnya angka F penelitian dengan F tabel Pertama: F penelitian dari SPSS didapatkan sebesar 349,221
Kedua: taraf signifikansi 0,05 dan Derajat Kebebasan (DK) dengan ketentuan numerator: jumlah variabel -1 atau 6-1=5. Dan denumerator: jumlah kasus -5 atau 193-5 = 188. Dengan ketentuan tersebut, diperoleh angka F tabel sebesar 2,21. Ketiga: kriteria uji hopotesis sebagai berikut:
Jika F penelitian > F tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima. Jika F penelitian < F tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak.
[image:6.595.80.519.95.317.2]model regresi tersebut dihitung dengan rumus: 1- r2 atau 1-0,881=0,119 atau sebesar
11,9%.
b) Membandingkan besarnya angka taraf signifikansi (sig) penelitian dengan taraf signifikansi sebesar 0,01.
Kriteria:
Jika sig penelitian < 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Jika sig penelitian > 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Berdasarkan perhitungan angka signifikansi sebesar 0,000<0.05 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan linier antara afeksi positif, afeksi negative, kualitas dan kepuasan dengan kinerja.
c. Hubungan antara afeksi positif dan kinerja Pertama: hipotesisnya
Ho: tidak ada hubungan linier antara afeksi positif dengan kinerja H1: ada hubungan linier antara afeksi positif dengan kinerja. Kedua: t penelitian sebesar 3,379.
Ketiga: t tabel diperoleh dengan menghitung taraf signifikasi 0,05 dan Derajat Kebebasan (DK) dengan ketentuan: DK= n-2, atau 193-2=191. Dari ketentuan tersebut diperoleh angka t tabel sebesar 1,6449.
Keempat: kriteria hipotesis
Jika t penelitian > t tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima. Jika t penelitian < t tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak.
Kelima: Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh angka t penelitian sebesar 3,379>t tabel sebesar 1,6449 sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan linier antara afeksi positif dengan kinerja. Besarnya pengaruh afeksi positif terhadap kinerja sebesar 0,237 atau 23,7% dianggap signifikan.
d. Hubungan antara afeksi negative dengan kinerja Pertama: hipotesisnya
Ho: tidak ada hubungan linier antara afeksi negatif dengan kinerja H1: ada hubungan linier antara afeksi negatif dengan kinerja. Kedua: t penelitian sebesar 3,435.
Ketiga: t tabel diperoleh dengan menghitung taraf signifikasi 0,05 dan Derajat Kebebasan (DK) dengan ketentuan: DK= n-2, atau 193-2=191. Dari ketentuan tersebut diperoleh angka t tabel sebesar 1,6449.
Keempat: kriteria hipotesis
Jika t penelitian > t tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima. Jika t penelitian < t tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak.
hubungan linier antara afeksi negatif dengan kinerja. Besarnya pengaruh afeksi negatif terhadap kinerja sebesar 0,184 atau 18,4% dianggap signifikan.
e. Hubungan antara kualitas dan kinerja Pertama: hipotesisnya
Ho: tidak ada hubungan linier antara kualitas dengan kinerja H1: ada hubungan linier antara kualitas dengan kinerja. Kedua: t penelitian sebesar 4,477.
Ketiga: t tabel diperoleh dengan menghitung taraf signifikasi 0,05 dan Derajat Kebebasan (DK) dengan ketentuan: DK= n-2, atau 193-2=191. Dari ketentuan tersebut diperoleh angka t tabel sebesar 1,6449.
Keempat: kriteria hipotesis
Jika t penelitian > t tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima. Jika t penelitian < t tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak.
Kelima: Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh angka t penelitian sebesar 4,477>t tabel sebesar 1,6449 sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan linier antara kualitas dengan kinerja. Besarnya pengaruh kualitas terhadap kinerja sebesar 0,287 atau 28,7% dianggap signifikan.
f. Hubungan antara kepuasan dengan kinerja Pertama: hipotesisnya
Ho: tidak ada hubungan linier antara kepuasan dengan kinerja H1: ada hubungan linier antara kepuasan dengan kinerja. Kedua: t penelitian sebesar 3,191.
Ketiga: t tabel diperoleh dengan menghitung taraf signifikasi 0,05 dan Derajat Kebebasan (DK) dengan ketentuan: DK= n-2, atau 193-2=191. Dari ketentuan tersebut diperoleh angka t tabel sebesar 1,6449.
Keempat: kriteria hipotesis
Jika t penelitian > t tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima. Jika t penelitian < t tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak.
Kelima: Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh angka t penelitian sebesar 3,191>t tabel sebesar 1,6449 sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan linier antara kepuasan dengan kinerja. Besarnya pengaruh kepuasan terhadap kinerja sebesar 0,275 atau 27,5% dianggap signifikan.
1) Korelasi antara afeksi postif dan afeksi negatif
signifikansi (sig) < 0,05, hubungan kedua variabel signifikan, sebaliknya jika angka signifikansi (sig) > 0,05 hubungan kedua variabel tidak signifikan.
2) Korelasi antara afeksi positif dengan kualitas
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel positif dan kualitas sebesar 0,862. Korelasi sebesar 0,862 mempunyai maksud hubungan antara variabel afeksi positif dan kualitas kuat dan searah. Korelasi dua variabel bersifat signifikan karena angka signifikansi sebesar 0,000<0,01.
3) Korelasi antara afeksi positif dan kepuasan
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel afeksi positif dan kepuasan sebesar 0,926. Korelasi sebesar 0,926 mempunyai maksud hubungan antara variabel afeksi positif dan kepuasan kuat dan searah. Korelasi dua variabel bersifat signifikan karena angka signifikansi sebesar 0,000<0,01.
4) Korelasi antara afeksi positif dan kinerja
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel positif dan kinerja sebesar 0,898. Korelasi sebesar 0,898 mempunyai maksud hubungan antara variabel afeksi positif dan kinerja kuat dan searah. Korelasi dua variabel bersifat signifikan karena angka signifikansi sebesar 0,000<0,01.
5) Korelasi antara kinerja dengan afeksi negatif
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel kinerja dan afeksi negative sebesar 0,865. Korelasi sebesar 0,865 mempunyai maksud hubungan antara variabel kinerja dan afeksi negatif kuat dan searah. Korelasi dua variabel bersifat signifikan karena angka signifikansi sebesar 0,000<0,01.
6) Korelasi antara kinerja dengan kualitas
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel kinerja dan kualitas sebesar 0,897. Korelasi sebesar 0,897 mempunyai maksud hubungan antara variabel kinerja dan kualitas kuat dan searah. Korelasi dua variabel bersifat signifikan karena angka signifikansi sebesar 0,000<0,01.
7) Korelasi antara kinerja dan kepuasan
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel kinerja dan kepuasan sebesar 0,917. Korelasi sebesar 0,917 mempunyai maksud hubungan antara variabel kinerja dan kepuasan kuat dan searah. Korelasi dua variabel bersifat signifikan karena angka signifikansi sebesar 0,000<0,01.
8) Korelasi antara kualitas dengan kepuasan
Persamaan Struktur
Y2 = PX2Y2+PX3Y2+PX1Y2+ Є3
Hasil perhitungan (output) adalah sebagai berikut:
Regression
Variables Entered/Removedb
KUALITAS, NEGATIF, POSITIFa
. Enter Model
1
Variables Entered
Variables
Removed Method
All requested variables entered. a.
Dependent Variable: KEPUASAN b.
Model Summary
.957a .915 .914 .98
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Predictors: (Constant), KUALITAS, NEGATIF, POSITIF a.
ANOVAb
1949.543 3 649.848 678.080 .000a
181.131 189 .958
2130.674 192 Regression
Residual Total Model 1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), KUALITAS, NEGATIF, POSITIF a.
Dependent Variable: KEPUASAN b.
Coefficientsa
1.544 .316 4.881 .000
.318 .033 .467 9.618 .000
7.530E-02 .028 .119 2.675 .008
.381 .041 .414 9.232 .000
(Constant) POSITIF NEGATIF KUALITAS Model
1
B Std. Error Unstandardized
Coefficients
Beta Standardi
zed Coefficien
ts
t Sig.
Dependent Variable: KEPUASAN a.
Correlations
1.000 .860** .862** .926**
. .000 .000 .000
193 193 193 193
.860** 1.000 .834** .866**
.000 . .000 .000
193 193 193 193
.862** .834** 1.000 .916**
.000 .000 . .000
193 193 193 193
.926** .866** .916** 1.000
.000 .000 .000 .
193 193 193 193
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
POSITIF
NEGATIF
KUALITAS
KEPUASAN
POSITIF NEGATIF KUALITAS KEPUASAN
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). **.
Untuk mengetahui apakah model regresi di atas sudah benar, diperlukan uji hipotesis. Uji hipotesis menggunakan angka F sebagaimana tertera dalam tabel dibawah ini: Hipotesisnya sebagai berikut:
Ho: tidak ada hubungan linier antara afeksi positif, afeksi negative, dan kualitas dengan kepuasan.
H1: ada hubungan linier antara afeksi positif, afeksi negative, dan kualitas dengan kepuasan.
Pengujian dapat dilakukan dengan dua cara pertama dengan membandingkan besarnya angka F penelitian dengan F tabel, sedangkan kedua ialah bila membandingkan angka taraf signifikansi (sig) hasil penghitungan dengan taraf signifikansi 0,05 (5%)
a) Membandingkan besarnya angka F penelitian dengan F tabel Pertama: F penelitian dari SPSS didapatkan sebesar 678,080
Kedua: taraf signifikansi 0,05 dan Derajat Kebebasan (DK) dengan ketentuan numerator: jumlah variabel -1 atau 6-1=5. Dan denumerator: jumlah kasus -5 atau 193-5 = 188. Dengan ketentuan tersebut, diperoleh angka F tabel sebesar 2,21. Ketiga: kriteria uji hopotesis sebagai berikut:
Jika F penelitian > F tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima. Jika F penelitian < F tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak.
[image:11.595.78.467.89.277.2]b) Membandingkan besarnya angka taraf signifikansi (sig) penelitian dengan taraf signifikansi sebesar 0,01.
Kriteria:
Jika sig penelitian < 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Jika sig penelitian > 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Berdasarkan perhitungan angka signifikansi sebesar 0,000<0.05 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan linier antara afeksi positif, afeksi negative, dan kualitas dengan kepuasan.
c. Hubungan antara afeksi positif dan kepuasan Pertama: hipotesisnya
Ho: tidak ada hubungan linier antara afeksi positif dengan kepuasan. H1: ada hubungan linier antara afeksi positif dengan kepuasan. Kedua: t penelitian sebesar 9,618.
Ketiga: t tabel diperoleh dengan menghitung taraf signifikasi 0,05 dan Derajat Kebebasan (DK) dengan ketentuan: DK= n-2, atau 193-2=191. Dari ketentuan tersebut diperoleh angka t tabel sebesar 1,6449.
Keempat: kriteria hipotesis
Jika t penelitian > t tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima. Jika t penelitian < t tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak.
Kelima: Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh angka t penelitian sebesar 9,618>t tabel sebesar 1,6449 sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan linier antara afeksi positif dengan kepuasan. Besarnya pengaruh afeksi positif terhadap kepuasan sebesar 0,467 atau 46,7% dianggap signifikan.
d. Hubungan antara afeksi negative dengan kepuasan Pertama: hipotesisnya
Ho: tidak ada hubungan linier antara afeksi negatif dengan kepuasan H1: ada hubungan linier antara afeksi negatif dengan kepuasan Kedua: t penelitian sebesar 2,675.
Ketiga: t tabel diperoleh dengan menghitung taraf signifikasi 0,05 dan Derajat Kebebasan (DK) dengan ketentuan: DK= n-2, atau 193-2=191. Dari ketentuan tersebut diperoleh angka t tabel sebesar 1,6449.
Keempat: kriteria hipotesis
Jika t penelitian > t tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima. Jika t penelitian < t tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak.
Kelima: Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh angka t penelitian sebesar 2,675>t tabel sebesar 1,6449 sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan linier antara afeksi negative dengan kepuasan. Besarnya pengaruh afeksi negatif terhadap kinerja sebesar 0,119 atau 11,9% dianggap signifikan.
Pertama: hipotesisnya
Ho: tidak ada hubungan linier antara kualitas dengan kepuasan H1: ada hubungan linier antara kualitas dengan kepuasan Kedua: t penelitian sebesar 9,232.
Ketiga: t tabel diperoleh dengan menghitung taraf signifikasi 0,05 dan Derajat Kebebasan (DK) dengan ketentuan: DK= n-2, atau 193-2=191. Dari ketentuan tersebut diperoleh angka t tabel sebesar 1,6449.
Keempat: kriteria hipotesis
Jika t penelitian > t tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima. Jika t penelitian < t tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak.
Kelima: Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh angka t penelitian sebesar 9,232>t tabel sebesar 1,6449 sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan linier antara kualitas dengan kinerja. Besarnya pengaruh kualitas terhadap kepuasan sebesar 0,414 atau 41,4% dianggap signifikan.
f. Korelasi antara afeksi positif dan afeksi negatif
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel afeksi positif dan afeksi negatif sebesar 0,860.
Korelasi sebesar 0,860 mempunyai maksud hubungan antara variabel afeksi positif dan afeksi negatif sangat kuat dan searah (karena hasilnya positif). Korelasi dua variabel bersifat signifikan karena angka signifikansi sebesar 0,000<0,05. Jika angka signifikansi (sig) < 0,05, hubungan kedua variabel signifikan, sebaliknya jika angka signifikansi (sig) > 0,05 hubungan kedua variabel tidak signifikan.
g. Korelasi antara afeksi positif dengan kualitas
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel positif dan kualitas sebesar 0,862. Korelasi sebesar 0,862 mempunyai maksud hubungan antara variabel afeksi positif dan kualitas kuat dan searah. Korelasi dua variabel bersifat signifikan karena angka signifikansi sebesar 0,000<0,01.
h. Korelasi antara afeksi positif dengan kepuasan
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel positif dan kepuasan sebesar 0,926. Korelasi sebesar 0,926 mempunyai maksud hubungan antara variabel afeksi positif dan kepuasan kuat dan searah. Korelasi dua variabel bersifat signifikan karena angka signifikansi sebesar 0,000<0,01.
i. Korelasi antara afeksi negative dengan kualitas
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel afeksi negatif dan kualitas sebesar 0,834. Korelasi sebesar 0,834 mempunyai maksud hubungan antara variabel afeksi negatif dan kualitas kuat dan searah. Korelasi dua variabel bersifat signifikan karena angka signifikansi sebesar 0,000<0,01.
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel afeksi negatif dan kepuasan sebesar 0,866. Korelasi sebesar 0,866 mempunyai maksud hubungan antara variabel afeksi negatif dan kepuasan kuat dan searah. Korelasi dua variabel bersifat signifikan karena angka signifikansi sebesar 0,000<0,01.
k. Korelasi antara kualitas dengan kepuasan