• Tidak ada hasil yang ditemukan

STATUS IMUNISASI DAN KESAKITAN ANAK UMUR 1 – 2 TAHUN (BATITA) ANALISIS LANJUT SDKI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STATUS IMUNISASI DAN KESAKITAN ANAK UMUR 1 – 2 TAHUN (BATITA) ANALISIS LANJUT SDKI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)

Gambar

Tabel 1. Distribusi Kasus Kesakitan dari Anak Batita yang Sakit dan Tidak Sakit Tersebut Menurut Status Imunisasi DPT, SDKI 1994
Tabel 2. Proporsi Kesakitan dari Anak Batita yang Sakit dan Tidak Sakit Tersebut Menurut Status Imunisasi DPT, SDKI 1994
Tabel 4. Distribusi Kasus Kesakitan dari Anak Batita yang Sakit dan Tidak Sakit Tersebut Menurut Status Imunisasi Campak, SDKI 1994
Tabel 5. Proporsi Kesakitan dari Anak Batita yang Sakit dan Tidak Sakit Tersebut Menurut Status Imunisasi Campak, SDKI 1994
+6

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square pada variabel jumlah anak dengan variabel kelengkapan imunisasi dasar pada batita, didapat nilai p=0,004

Kaitan Antara Kelengkapan Imunisasi dan Status Gizi dengan kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan Diare Akut pada Anak Batita di Desa Muara Panco Kecamatan

Judul Penelitian : Hubungan Frekuensi Kesakitan Dengan Status Gizi Anak Bawah Dua Tahun Di Kelurahan Kestalan Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta.. Nama Mahasiswa

Hasil penelitian berdasarkan TB/U didapatkan batita dengan status gizi normal sebanyak 41 orang dan merupakan distribusi terbanyak, sedangkan batita dengan tinggi sebanyak 3

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan yang berhubungan dengan pemberian imunisasi pentavalen lanjutan pada anak bawah tiga tahun (Batita) di Puskesmas III

Hasil penelitian berdasarkan TB/U didapatkan batita dengan status gizi normal sebanyak 41 orang dan merupakan distribusi terbanyak, sedangkan batita dengan tinggi sebanyak 3

Hasil penelitian yang dilakukan Rosalina (2010) menunjukan bahwa anak balita yang imunisasi tidak lengkap mempunyai resiko sebesar 6,1 kali menderita ISPA dibandingkan dengan

kekebalan aktif dan bertujuan untuk melindungi terhadap penyakit campak hanya dengan sekali suntikan, dan diberikan pada usia anak sembilan bulan atau lebih.. Program