• Tidak ada hasil yang ditemukan

45. PEMBERDAYAAN PEMERINTAHAN DESA WAJOK HILIR DAN HULU KECAMATAN SIANTAN KABUPATEN MEMPAWAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "45. PEMBERDAYAAN PEMERINTAHAN DESA WAJOK HILIR DAN HULU KECAMATAN SIANTAN KABUPATEN MEMPAWAH"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PROVINSI KALIMANTAN BARAT DALAM PEMBUATAN PERATURAN DESA

Endah Mintarsih1*, Subiyatno2, Nafsiatun3 1Fakultas Hukum, Universitas Tanjungpura, Pontianak 2Fakultas Hukum, Universitas Tanjungpura, Pontianak 3Fakultas Hukum, Universitas Tanjungpura, Pontianak

*email:endahhukum@yahoo.com

ABSTRAK

Kegiatan IbM ini terkait dengan kepentingan setiap desa yang memerlukan kesiapan aturan hukum dan administrasinya dalam upaya mendapatkan haknya sebagai sebuah desa untuk pembangunan berupa dana alokasi desa. Salah satu syarat mendapatkan dana tersebut adalah adanya peraturan desa. Pada kenyataannya tidak semua desa mempunyai peraturan desa. Tujuan IbM ini adalah meningkatkan kinerja pemerintahan desa melalui pembuatan peraturan desa dan perbaikan administrasi desa. Target khususnya adalah meningkatkan kemampuan kinerja pemerintah desa yang merupakan mitra IbM yaitu melalui (1) pembuatan peraturan desa dan (2) perbaikan administrasi. Metode kegiatan yang digunakan yaitu (1) pelatihan pembuatan peraturan desa, (2) sosialisasi peraturan desa dan (3) penataan adminitrasi dan sistem informasi desa. Hasil kegiatan berupa draft peraturan desa Wajok Hilir dan Hulu, peningkatan pemahaman peraturan desa bagi aparat desa dan masyarakat, perbaikan administrasi desa dan peta potensi desa. Evaluasi kegiatan menunjukkan Pemerintahan Desa Wajok Hulu dan Hilir merasa mendapatkan ilmu pengetahuan dan transfer teknologi sebesar 100%, kegiatan IbM memberikan kepuasan sebesar 100% dan harapan melanjutkan kegiatan IbM sebesar 100%.

Kata kunci : pemberdayaan, pemerintahan desa, peraturan desa

ABSTRACT

IbM activity is related to the interests of every country that requires readiness of the rule of law and its administration in order to obtain his rights as a village for the construction of the village in the form of block grants. One of the requirements to get these funds is their village regulations. In reality, not all villages have village regulations. The purpose of this IbM activity is to improve the performance of village administration through the creation of regulations and improvement of the village administration. Particular target is to improve the performance capability of village government that is a IbM partner by (1) making of regulations and (2) improved administration. Activity methods are used: (1) training-making village regulations, (2) socialization regulations and (3) the arrangement of the village administration and information systems. The results of activities in the form of draft regulations Wajok Hilir and Hulu Village, an improved understanding of village regulations for village officials a nd the public, improvement of village administrations and map potential of the village. Evaluation shows Governance of Wajok Hilir and Hulu Village feel that science and technology transfer of 100%, IbM activities provide 100% satisfaction and hope to continue the IbM activities of 100%.

Keywords : empowerment, village administration, village regulations

(2)

PENDAHULUAN

Dana alokasi desa yang digunakan untuk berbagai kegiatan pembangunan di desa

memerlukan salah satu syarat dalam pencairannya yaitu adanya peraturan desa. Kondisi ini

menjadi permasalahan beberapa desa yang belum siap menghadapi berbagai peraturan yang

ketat untuk pencairan dana yang bersumber dari APBN tersebut.

Tim IbM Universitas Tanjungpura telah melakukan kesepakatan bersama 2 mitra yaitu

Pemerintahan Desa Wajok Hulu dan Wajok Hilir Kecamatan Siantan Kabupaten Mempawah

Provinsi Kalimantan Barat untuk bersama-sama menyelesaikan permasalahan yang

menghambat pencairan dana alokasi desa. Tim IbM melakukan diskusi dan FGD (Focus Group Discussion) dengan Mitra 1 dan Mitra 2 sehingga diperoleh suatu prioritas permasalahan dan solusi dalam kegiatan IbM.

Program-program yang dilaksanakan dalam IbM ini merupakan solusi yang telah

disepakati bersama dengan mitra. Beberapa kiat-kiat terkait efektifitas alokasi dana desa akan

dibicarakan dalam FGD untuk pelatihan pembuatan peraturan desa (Azwardi dan Sukanto,

2014; Wahyuni, 2014; Mardi dan Zulkarnaini, 2014; Thomas, 2013 dan Santoso, dkk., 2010).

Dana alokasi desa untuk Provinsi Kalimantan Barat tahun 2015 adalah Rp. 300.194.565.523.

Pencairan dana ini ke desa memerlukan kesiapan setiap desa, salah satunya ada peraturan desa

yang akan menjadi payung hukum pengelolaannya.

Kecamatan Siantan merupakan salah satu kecamatan yang pertumbuhan ekonominya

tinggi terutama didukung oleh perdagangan dan pertaniannya. Perdagangan menjadi unggulan

karena kecamatan ini dilalui jalan raya yang merupakan urat nadi perekonomian Kalimantan

Barat.

Desa Wajok Hulu dan Wajok Hilir merupakan 2 desa di Kecamatan Siantan yang menjadi

mitra dalam program IbM ini. Berdasarkan observasi di lapangan menunjukkan bahwa

pemerintahan di kedua mitra telah berjalan dengan baik sesuai dengan tata kelola pemerintahan

sesuai dengan Undang-Undang Desa Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa dan Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa. Peraturan-peraturan tersebut

memperbaiki peraturan-peraturan sebelumnya yaitu Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 72 Tahun 2003 Tentang Desa dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun

2007 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa.

Semua kegiatan IbM dilakukan evaluasi secara kuisioner untuk mengetahui tingkat

(3)

METODE KEGIATAN

Kegiatan IbM dilakukan dengan metode pelatihan, FGD (Focus Group Discussion) dan sosialisasi produk serta evaluasi kegiatan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam kegiatan

IbM ini yaitu:

1. Pelatihan pembuatan peraturan desa

Pelatihan melibatkan aparat pemerintahan desa dan perwakilan masyarakat desa yang

tergabung dalam Lembaga Musyawarah Desa. Prosesnya dimulai dengan FGD untuk

menyaring aspirasi masayarakat, setelah itu dilakukan pelatihan pembuatan peraturan desa

dengan mengakomodir kepentingan sistem pemerintahan dan masyarakat. Peraturan desa

yang dibuat bersifat integralistik sehingga bisa lebih tepat sasaran dan mampu memberikan

payung hukum bagi pengelolaan desa.

2. Pemberian pelatihan sistem informasi desa

Pemberian pelatihan diberikan kepada aparat desa sehingga mampu dengan cepat

mengakses dan memproses arus informasi untuk kepentingan desa baik pemerintahan

maupun masyarakat. Sistem informasi ini harus selalu up to date sehingga akan memberikan

feedback positif berupa banyaknya orang yang ingin mengakses informasi tentang desa ini. Hal ini bisa memberikan peluang investasi di desa ini.

3. Memberikan pelatihan perbaikan administrasi desa

Perbaikan lebih pada penataan dan pengklasifikasian yang lebih tersistematis dan

terstruktur sehingga memudahkan dalam layanan publik karena semuanya administrasi

sudah tepat ruang dan tepat sasaran. Administrasi desa dilakukan dengan mengacu pada

peraturan yang sudah ada.

4. Memberikan pelatihan pembuatan monograp dan peta dengan potensi lokalnya

Pembuatan monograp dan peta desa yang menampilkan potensinya dapat memberikan

peluang investasi yang besar. Kegiatan ini juga terintegralistik dengan pembuatan sistem

informasi desa. Potensi-potensi desa yang tereksplorasi akan memberikan pintu bagi

penanaman modal sehingga memberikan peningkatan kesejahteraan warganya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kesepakatan Tim IbM Universitas Tanjungpura dengan Mitra

Program IbM Pemerintahan Desa ini merupakan salah satu pemecahan masalah yang

dialami oleh pemerintahan desa melalui kesepakatan antara mitra I (Pemerintah Desa Wajok

Hulu Kecamatan Siantan Kabupaten Mempawah Provinsi Kalimantan Barat) dan mitra II

(4)

Barat) dengan Tim IbM Universitas Tanjungpura. Sebelum pelaksanaan kegiatan IbM ini telah

dilakukan koordinasi waktu pelaksanaan, lokasi pelaksanaan dan prioritas pemecahan masalah

agar kegiatan berjalan dengan tepat. Kegiatan IbM Pemerintahan Desa ini secara keseluruhan

dilakukan dalam 5 kali kegiatan meliputi 1 kegiatan persiapan, 3 kegiatan inti pelaksanaan IbM

dan 1 kegiatan evaluasi IbM. Kegiatan IbM ini melibatkan masyarakat (Mitra I dan II) dan

mahasiswa (Tim IbM Universitas Tanjungpura). Hal ini dilakukan agar pemecahan masalah

dapat mencapai sasaran secara menyeluruh.

Gambar 1. Pertemuan Tim IbM Pemerintaha Desa dengan Kepala Desa Wajok Hulu

Gambar 2. Pertemuan Tim IbM Pemerintahan Desa dengan Kepala Desa Wajok Hilir

Kegiatan inti yang disepakati bersama meliputi pelatihan pembuatan peraturan desa dan

sosialisasinya, pembuatan sistem informasi desa dan monograp serta pelatihan tata kelola atau

administrasi desa. Kegiatan ini diharapkan mampu memberdayakan fungsi pemerintahan desa

di Desa Wajok Hulu dan Wajok Hilir.

Pelatihan Pembuatan Peraturan Desa, Sistem Informasi dan Potensi Desa

Kegiatan program IbM Pemerintahan Desa di Desa Wajok Hulu dan Wajok Hilir telah

dilaksanakan dengan kerjasama yang baik antara Tim IbM Universitas Tanjungpura dan

Pemerintahan Desa Wajok Hulu dan Wajok Hilir. Kegiatan pelatihan pembuatan peraturan

(5)

Hulu dan Wajok Hilir dalam memberdayakan potensi-potensi desa untuk peningkatan

kesejahteraan masyarakat desa.

Gambar 3. Pelatihan pembuatan peraturan dan monograp desa di Desa Wajok Hulu

Gambar 4. Pelatihan pembuatan peraturan dan monograp desa di Desa Wajok Hilir

Pelatihan peraturan desa dilakukan dalam rangka menyiapkan ketersediaan peraturan

desa yang merupakan salah satu syarat pencairan dana alokasi desa untuk pembangunan.

Anggota Lembaga Musyawarah Desa memberikan respon positif berupa pengajuan berbagai

pertanyaan dalam pelatihan tersebut. Sebanyak 90% Anggota Lembaga Musyawarah Desa

Wajok Hilir dan 95% Anggota Lembaga Musywarah Desa Wajok Hulu hadir dalam kegiatan

(6)

dan sakit.Pelatihan ini memberikan materi cara membuat peraturan desa secara rinci sehingga

peserta dapat memahami dengan baik materi kegiatan ini. Materi pelatihan meliputi peraturan

perundang-undangan dan praktek membuat peraturan desa.

Pelatihan pembuatan sistem informasi dan potensi desa dalam rangka memberikan ruang

yang luas bagi pengenalan Desa Wajok Hilir dan Hulu mengenai potensi-potensi yang

dimilikinya sehingga investor dapat memanfaatkannya untuk peningkatan kesejahteraan

masyarakat desa. Potensi-potensi desa ditampilkan secara jelas dan informasi kemudahan serta

dukungan pemerintah desa diberikan aturannya sehingga keterbukaan informasi ini dapat

meningkatkan kepercayaan masyarakat. Materi pelatihan meliputi pembuatan website tentang pemerintahan desa dan monograp desa.

Kegiatan-kegiatan IbM ini dalam pelaksanaannya masih menemui kendala. Beberapa

pelatihan yang diberikan terlihat waktu yang digunakan belum maksimal karena masyarakat

desa juga harus bekerja di sawah maupun kebun sehingga memerlukan kesepakatan waktu yang

tepat. Tingkat pendidikan yang berbeda-beda mempengaruhi kecepatan pemahaman materi

yang diberikan oleh Tim IbM Universitas Tanjungpura. Namun kegiatan ini mendapatkan

dukungan yang maksimal dari Pemerintah Desa Wajok Hilir dan Hulu dan Pemerintah

Kecamatan Siantan sehingga desa ini diharapkan di masa mendatang menjadi desa binaan Tim

IbM Universitas Tanjungpura.

Evaluasi Program IbM

Desa Wajok Hulu dan Desa Wajok Hilir mendapatkan program yang sama terhadap

pemerintahan desanya dalam kegiatan IbM ini. Program-program yang meningkatkan

kemampuan membuat peraturan desa dan monograp desa serta tata kelola pemerintahan desa

dilaksanakan dengan baik. Berdasarkan hasil evaluasi program-program yang diberikan oleh

Tim IbM Universitas Tanjungpura mendapatkan respon memuaskan 100%. Sementara

peningkatan skill bertambah 100% terhadap berbagai pelatihan yang diberikan Keinginan program IbM ini dilakukan lagi di desa mereka dengan program inovasi lainnya memberikan

persentase keinginan 100%.

KESIMPULAN

Pemerintahan Desa Wajok Hilir dan Wajok Hulu mampu melakukan pembuatan

peraturan desa, sistem informasi dan potensi desa dengan pendampingan Tim IbM Universitas

(7)

merasa mendapatkan ilmu pengetahuan dan transfer teknologi sebesar 100%, kegiatan IbM

memberikan kepuasan sebesar 100% dan harapan melanjutkan kegiatan IbM sebesar 100%.

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat,

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI atas pendanaan kegiatan IbM untuk

tahun anggaran 2016. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Reviewer atas masukan

sarannya untuk penyempurnaan kegiatan IbM ini.

DAFTAR PUSTAKA

Azwardi dan Sukanto, 2014, Efektivitas Alokasi Dana Desa (ADD) dan Kemiskinan di Provinsi

Sumatera Selatan, Jurnal Ekonomi Pembangunan, 12 (1), 29-41

Biro Pusat Statistik Kabupaten Mempawah, 2010, Sensus Penduduk Tahun 2010 Kabupaten

Mempawah

Biro Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Barat, 2014, Kalimantan Barat dalam Angka 2013

Mardi, B.S., dan Zulkarnaini, 2014, Program Bantuan Keuangan Desa dan Kesejahteraan

Masyarakat, Jurnal Administrasi Pembangunan, 2 (2), 145-154

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 Tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Desa

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa

Santoso, A., Pratiwi, R.N., Rengu, S.P., 2010, Implementasi Program Jalin Kesra (Jalan Lain

Menuju Kesejahteraan Rakyat) Bantuan RTSM dalam Menanggulangi Kemiskinan di

Desa Banjararum, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jurnal Administrasi Publik (JAP ), 1(3), 142-150

Thomas, 2013, Pengelolaan Alokasi Dana Desa dalam Upaya Meningkatkan Pembangunan di

Desa Sebawang Kecamatan Sesayap kabupaten Tana Tidung, Jurnal Pemerintahan Integratif, 1(1), 51-64

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa

Wahyuni, 2014, Persepsi Masyarakat Terhadap Program Bantuan Langsung Sementara

Masyarakat (BLSM) Kepada Masyarakat Miskin di Dusun II Desa Semoi II Kabupaten

Gambar

Gambar 2. Pertemuan Tim IbM Pemerintahan Desa dengan Kepala Desa Wajok Hilir
Gambar 3. Pelatihan pembuatan peraturan dan monograp desa di Desa Wajok Hulu

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah aplikasi yang dapat menjadi media pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi telepon pintar tersebut untuk pembelajaran bahasa

Pengujian panel surya tanpa sistem kendali ini dilakukan dengan melakukan pengukuran terhadap tegangan keluaran yang dihasilkan oleh panel surya pada waktu- waktu

faktor yang mempengaruhi produksi susu yaitu : umur ternak, kondisi sapi waktu. beranak, banyaknya ransum waktu diberikan pada ternak yang sedang

Memang jika berbicara tentang pendidikan dikaitkan dengan kejahatan mungkin banyak permasalahan yang akan muncul, oleh karena itu penulis batasi seperti pendidikan

Konsentrasi asam formiat dan waktu reaksi merupakan kondisi proses yang berpengaruh terhadap yield pulp dan kadar lignin pulp. Nisbah cairan-padatan tidak

Penelitian ini dilakukan di Waduk Cirata, bertujuan untuk mengevaluasi sifat reproduksi empat strain ikan baung yang berasal dari Waduk Cirata dan Jatiluhur (di Jawa

• Untuk kondisi dimana terjadi pembentukan substrat yang disertai dengan metabolisme energi, laju konsumsi substrat merupakan fungsi dari 3 faktor, yaitu laju pertumbuhan,

Penyakit ini secara klinis mempunyai karakteristik tanda dan gejala disfungsi neurologis pada sistem motorik, sensorik, karakteristik tanda dan gejala disfungsi neurologis pada