• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 132010049 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 132010049 BAB III"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

20 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah korelasional. Menurut Azwar (2012) penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan menyelidiki sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi.

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.1 Populasi

Menurut Sugiyono ( 2012) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas X siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah Salatiga yang berjumlah 260 siswa.

Tabel 3.1

Jumlah siswa kelas X di SMK Muhammadiyah Salatiga Kelas X Jumlah siswa

TP 1 35 siswa

TP 2 34 siswa

TP 3 31 siswa

TKR 1 34 siswa

TKR 2 36 siswa

TKR 3 37 siswa

TL 1 39 siswa

GRN 1 14 siswa

(2)

21 2. Sampel

Menurut Sugiyono (2012) menyatakan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang diambil dengan cara simple random sampling karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu, dan pada dasarnya teman sebaya mempunyai pola pikir yang hampir sama, sehingga pengambilan sampel dengan cara random sudah dapat mewakili semuanya.

Menurut Isaac dan Michael (dalam Sugiyono, 2012) penentuan jumlah sampel dari populasi menggunakan taraf kesalahan 1%, 5%, dan 10%. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan taraf kesalahan 5% sehingga sampel yang digunakan 149 siswa.

Tabel 3.2 Sampel penelitian

N

S

1% 5% 10%

260 187 149 133

3.3. Variabel Penelitian

(3)

22

Konformitas negatif teman sebaya (X), sedangkan variabel terikatnya adalah Prokrastinasi akademik (Y).

Hubungan antara kedua variabel digambarkan pada diagram dibawah

3.4. Definisi Operasional

3.4.1 Pengertian Prokrastinasi Akademik

Prokrastinasi akademik adalah perilaku mununda-nunda tugas yang dilakukan oleh seorang pelajar dalam hal mengerjakan kewajiban sebagai seorang pelajar. Perilaku ini biasanya sering mengakibatkan kecemasan karena pada akhirnya akan gagal dalam mengerjakan tugas tepat waktu atau hasil maksimal. 3.4.2 Pengertian Konformitas

Konformitas adalah perubahan tingkah laku seseorang dalam menyesuaikan dirinya atau ikut-ikutan temannya dalam pergaulan baik yaitu dalam hal positif maupun negatif dan mempunyai pengaruh yang kuat dalam perilakunya.

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2012), terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan skala sikap konformitas dan skala sikap prokrastinasi akademik.

3.5.1 Skala Konformitas Teman Sebaya

Skala konformitas teman sebaya menurut Sears (dalam Prima, 2010) yaitu kekompakan, kesepakatan dan ketaatan. Jawaban dari setiap pertanyaan dalam

(4)

23

skala ini yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono, 2012).

Tabel 3.3

Kisi-kisi skala sikap konformitas

Aspek Indikator F UF Total

Kekompakan Memiliki kekuatan yang menyebabakan remaja tertarik dan tetap menjadi anggota kelompok.

Disebabkan perasaan suka antar kelompok .

Harapan mendapat manfaat dari keanggotaannya

Semakin besar memperoleh menfaat semakin besar kesetiaan mereka sehingga makin kompak kelompok tersebut. 1,7,19 ,13,25 4,16, 10, 22, 28 10

Kesepakatan Pendapat kelompok memiliki tekanan yang kuat sehingga menjadi anggotanya royal.

Anggota kelompok harus menyesuaikan pendapatnya dengan pendapat kelompok. 11,5,2 3,17, 29 2,8,20 ,14,26 10

Ketaatan Tekanan dari kelompoknya membuatnya rela melakukan tindakan walaupun ada angotanya yang tidak menginginkan. Ketaatan tinggi maka konformitas juga tinggi. 3,15,9 ,21,27 6,18,1 2,24, 30 10

(5)

24 3.5.2 Skala Prokrastinasi

Skala prokrastinasi disusun berdasarkan konsep teori dari Ferrari (dalam Mayang, 2009) dengan bentuk penundaan tugas pada indikator tertentu. Penundaan tersebut menyebabkan tugas tidak bisa terselesaikan tepat pada waktunya.

Tabel 3.4

Kisi-kisi skala prokrastinasi akademik

Aspek Indikator Indikator empiris Total

Favorable Unfavorable

Prokrastinasi akademik

Penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan tugas

1, 2, 3, 4, 35 5, 6, 7, 8 9

Kelambatan dalam mengerjakan tugas

9, 11, 14 10, 13, 15, 16 8 Kesenjangan waktu

antara rencana dan aktual

17, 18, 19, 20 21, 22, 23, 24, 25

9

Kecenderungan untuk melakukan aktivitas lain yang bersifat hiburan

26, 27, 31, 32, 33, 34,

29, 30 9

Total 19 16 35

3.5. Uji Coba Instrumen

(6)

25 3.5.1 Uji Validitas

Menurut Azwar (2012) Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya

Untuk mengukur validitas item instrumen menggunakan rumus statistic Corected item –total correlatiaon dengan bantuan SPSS 16.0 for windows. Untuk menentukan validitas item digunakan acuan menurut Ali (1984) yang menyatakan bahwa suatu item dikatakan valid jika koefisien korelasi teruji dengan batas bawahnya sama dengan 0,20 (validitas rendah). Berikut ini adalah kreteria untuk menentukan validitas item menurut Ali, sebagai berikut:

0,00-0,20 : tidak ada validitas 0,20-0,40 : validitas rendah 0,40-0,60 : validitas sedang 0,60-0,80 : validitas tinggi 0,80-1,00 : validitas sempurna

Dari uji validitas 30 item pernyataan dalam skala konformitas negatif teman sebaya dinyatakan semua valid dengan hasil minimal 0,833 dan 35 item pernyataan dalam skala prokrastinasi akademik dinyatakan semua valid dengan hasil minimal 0,919 sesuai dengan acuan Ali (1984).

3.5.2. Perhitungan Reliabilitas

(7)

26

kestabilan, konsistensi, dan sebagainya, namun ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.

Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrument atau keajegan jawaban responden terhadap pernyataan dalam instrument digunakan teknik Cronbach’s Alpa dengan bantuan program SPSS. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrument menggunakan kreteria yang dikemukakan oleh George dan Mallery (1995) sebagai berikut:

α>0,9 = Istimewa

0,8<α≤0,9 = Baik

0,7<α≤ 0,7 = Dipertanyakan α< 0,6 = Tidak dapat diterima

Instrumen konformitas yang digunakan dalam uji coba ini berjumlah 30 item. Hasil uji reliabilitas 30 item memperoleh nilai Crobbach’s Alpha sebesar 0,890 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.5

Hasil uji reliabilitas konformitas

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.890 30

(8)

27 Tabel 3.6

Hasil uji reliabilitas prokrastinasi

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.924 35

3.6. Tekhnik Analisis Data

Gambar

Tabel 3.1 Jumlah siswa kelas X di SMK Muhammadiyah Salatiga
Tabel 3.2 Sampel penelitian
Tabel 3.3  Kisi-kisi skala sikap konformitas
Tabel 3.4 Kisi-kisi skala prokrastinasi akademik

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis korelasi antara kontrak psikologis dan motivasi kerja, diperoleh koefisien korelasi product moment sebesar 0.762dengan sig sebesar 0.000 (p

Evaluasi dalam tingkat aplikasi untuk jaringan terowong 6to4 menunjukkan bahwa dalam hal aplikasi HTTP dan komunikasi suara, mekanisme ini memiliki kinerja

Seorang guru yang disupervisi melalui kunjungan kelas oleh Supervisor dengan menggunakan instrumen supervisi yang sesuai dengan standar proses pembelajaran

Survey Topografi di Desa Tanjung Agung Utara &amp; Desa Teluk Kijing III, Kecamatan Lais, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan Soil Investigation and Geological Mapping

Adapun selisih rata-rata hasil belajar dari keduanya adalah 10,29 dan rata-rata hasil belajar matematika siswa pada materi lingkaran yang diperoleh dengan

Dikarenakan nilai F hitung lebih besar dari F tabel, yakni 36,584 &gt; 2,78 dan signifikansinya lebih kecil dari 0,005; maka variabel motivasi, kedisiplinan, dan kompetensi

Banyak dari para buruh yang merupakan pelarian dari Penang maupun Singapura yang ingin bekerja di perkebunan di Sumatera Timur, karena dijanjikan dengan upah dan masa depan

Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan di atas, perlu suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan peserta didik dalam belajar, merangsang