data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan. (Sugiyono, 2006:6).
3.1 Jenis Dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. Cara yang dilakukan yaitu dengan mengenakan kepada satu kelompok eksperimen atau suatu kondisi perlakuan (treatment) yang kemudian membandingkan hasilnya dengan suatu kelompok kontrol yang tidak tidak dikenai kondisi perlakuan. Dikatakan true eksperimental (eksperimen yang betul-betul) karena dalam desain ini, peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan demikian validitas internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi. True eksperimental mempunyai ciri bahwa sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari populasi tertentu, maka metode eksperimen yang digunakan merupakan true eksperimental design. Karena terdapat adanya kelompok kontrol dan sampel dipilih secara random.(Sugiyono, 2010:112).
3.1.2 Desain Penelitian
perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Secara bagan digambarkan sebagai berikut:
R O1 X O2
R O3 O4
Gambar 3.1 : Desain penelitian (Sugiyono, 2010:112) Keterangan:
R : Kelompok eksperimen dan kontrol diambil secara random.
O1 & O3 : Kedua kelompok tersebut diobservasi dengan pretest untuk
mengetahui kemampuan awal kelas eksperimen dan kelas kontrol.
O2 : Hasil belajar siswa (nilai posttest) yang telah diberi perlakuan
O4 : Hasil belajar siswa (nilai posttest) yang tidak diberi perlakuan
X : Treatment. Kelompok atas sebagai kelas eksperimen yang diberi
treatment, yaitu dalam pembelajaran menggunakan model
pembelajaran make a match. Sedangkan kelompok bawah tidak diberi treatment (sebagai kelas kontrol).
Pengaruh perlakuan adalah ( O2– O1 ) – ( O4– O3 )
Berdasarkan gambar 3.1 dapat dilihat bahwa kedua kelompok diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Setelah posisi kedua kelompok tersebut seimbang (O1 tidak berbeda dengan O3), maka kelompok eksperimen diberi
treatment/perlakuan untuk diajar dengan pembelajaran kooperatif tipe make a match dan kelompok kontrol diajar dengan pembelajaran konvensional. O2 berarti
nilai posttest kelompok eksperimen setelah diajar dengan model pembelajaran make a match dan O4 adalah nilai posttest kelompok kontrol yang diajar dengan
pembelajaran konvensional. Nilai O2 secara signifikasi lebih tinggi dari O4 maka
model pembelajaran make a match lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Pengaruh/treatment adalah bila rata-rata nilai O2 lebih
Tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian ini adalah; (a) melakukan prasurvei, (b) pembuatan instrumen, validasi instrumen dan uji coba instrumen, (c) melakukan survei penelitian, (d) melakukan pretest, (e) mengadakan koordinasi dengan guru, (f) pemberian perlakuan eksperimental pada kelompok eksperimen dengan menerapkan model pembelajaran make a match, (g) memberikan posttest pada masing-masing kelompok penelitian dan (h) analisis data.
Penelitian menghubungi guru kelas untuk menjadi asisten dan observer. Guru yang direkrut sebanyak 2 orang guru kelas IV sesuai dengan banyaknya kelas yang dipakai dalam kelompok penelitian yaitu guru kelas IV di SD N 1 Bogorejo dan SD N 2 Bogorejo. Setelah itu peneliti melakukan pembelajaran. Pembelajaran yang dilakukan di SD N 1 Bogorejo yaitu menggunakan model pembelajaran make a match dan guru kelas bertindak sebagai observer selama kegiatan. Sedangkan di SD N 2 Bogorejo pembelajaran yang dilakukan seperti biasa yaitu menggunakan model pembelajaran konvensional/metode ceramah dan guru kelas bertindak sebagai observer selama kegiatan.
Dalam pertemuan dengan guru, peneliti menyampaikan rancangan penelitian dan membuat kesepakatan dengan guru mengenai materi pembelajaran yang akan disampaikan selama penelitian. Materi tersebut ditentukan berdasarkan standart kompetensi dan kompetensi dasar pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) dirancang oleh peneliti dan dikonsultasikan pada guru kelas IV di masing-masing SD.
3.1.3 Prosedur Penelitian Eksperimen 1) Menyusun kisi-kisi tes
2) Menyusun instrumen tes uji coba berdasar kisi-kisi yang yang sudah disusun 3) Mengujicobakan instrumen tes uji coba yang berbentuk tes objektif (pilihan
ganda)
4) Menganalisis data hasil instrumen tes uji coba pada kelas uji coba untuk mengetahui validitas dan reabilitas soal
6) Memberi perlakuan pada kelas IV SD Negeri 1 Bogorejo sebagai kelas eksperimen dan SD Negeri 2 Bogorejo sebagai kelas kelas kontrol
7) Memberi tes kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol 8) Menganalisis hasil yang diperoleh dari tes hasil belajar
9) Menyusun laporan hasil penelitian
Bagan 3.2 Rancangan Penelitian
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu di SD Negeri 1 Bogorejo dan SD Negeri 2 Bogorejo Kecamatan Japah Kabupaten Blora.
Model Pembelajaran
Make A Match
Perbedaan Hasil Belajar
Siswa Model
Pembelajaran Ceramah Pre
Test
Post Test Homogenitas
Normalitas
3.2.2 Waktu Penelitian
Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Mei 2012 dan dilakukan secara bertahap yaitu sebagai berikut :
1. Tahap persiapan penelitian (Bulan Januari - Februari)
Tahap ini mencakup, penyusunan judul, penyusunan proposal penelitian, penyusunan instrumen penelitian, permohonan izin serta survey di sekolah yang direncanakan sebagai tempat penelitian.
2. Tahap pelaksanaan penelitian (Bulan Maret - April)
Tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah yang meliputi uji coba instrumen penelitian dan pengambilan data.
Tabel 3.3
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Kelompok Pertemuan
Pre Test 1 2 Post Test
Eksperimen 20-04-2012 22-04-2012 24-04-2012 24-04-2012 Kontrol 20-04-2012 26-04-2012 28-04-2012 28-04-2012
3. Tahap penyusunan laporan penelitian (Bulan April – Mei)
Tahap pengelolaan data dan konsultasi yang diikuti penyusunan laporan serta persiapan ujian.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajarai sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008:60).
Dalam penelitian ini ada dua variabel yang terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat.Variabel-variabel tersebut antara lain:
1. Variabel Bebas (Independen)
2. Variabel Terikat (Dependen)
Variabel terikat adalah variabel yang tergantung pada variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa. Hasil belajar adalah besarnya skor dari tes formatif yang telah dikerjakan di setiap akhir kegiatan pembelajaran.
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008:117). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa di SD N 1 dan SD N 2 Bogorejo Kecamatan Japah Kabupate Blora.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2008:118). Pada penelitian ini sampelnya adalah: a. Siswa kelas IV SD N 1 Bogorejo
Merupakan kelompok eksperimen yang akan diberikan treatment atau perlakuan yaitu dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match. b. Siswa kelas IV SD N 2 Bogorejo
Merupakan kelompok kontrol yang tidak diberikan suatu treatment atau perlakuan apapun. Model pembelajaran menggunakan pembelajaran konvensional.
3.5 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ditetapkan siswa kelas IV SD Negeri 1 Bogorejo, SD Negeri 2 Bogorejo dan SD N Padaan 1 Kecamatan Japah Kabupaten Blora. Penelitian mengambil subjek penelitian atas dasar pertimbangan waktu dan tempat yang akan digunakan sebagai tempat penelitian. Pertimbngan yang lain melihat keadaan sekolah yang cukup homogen dari segi wilayah, status sekolah, jumlah siswa dan prestasi yang diraih dan dimiliki oleh sekolah. Adapun jumlah murid di SD Negeri 1 Bogorejo adalah 29 siswa di antarantanya 12 laki – laki dan 17 perempuan sedangkan di SD Negeri 2 Bogorejo adalah 29 di antaranya laki laki 17 dan perempuan 12. Jadi jumlah keseluruhan adalah 58 siswa. Dalam penelitian ini kelas IV SD N 1 Bogorejo sebagai kelas eksperimen dan kelas IV SD N 2 Bogorejo sebagai kelas kontrol. Sedangkan kelas IV SDN Padaan 1 sebagai kelas uji coba.
3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.6.1 Teknik Pengumpulan Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPS siswa. Berdasarkan data yang dikumpulkan, maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah mengadakan pretest pada masing-masing kelompok, memberi treatment pada kelompok eksperimen dan menggunakan model pembelajaran make a match dalam pembelajaran IPS dan terakhir memberikan posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Tes
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar. Tes yang digunakan dalam bentuk tes pilihan ganda. Adapun tes yang digunakan dalam teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah : a. PreTest ( Tes 1 ) yaitu tes yang dilaksanakan sebelum kegiatan belajar
b. PostTest ( Tes II ) yaitu tes yang dilakukan setelah proses belajar mengajar dengan menggunakan treatment selesai, tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana peningkatan kesiapan siswa terhadap materi yang telah diberikan.
Tabel 3.4
Kisi-kisi Soal Tes IPS kelas IV SD Negeri Bogorejo Kecamatan Japah Tahun Ajaran 2011/2012 Standar kompetensi Kompetensi dasar Indikator Soal Pilihan ganda Jumlah soal 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten / kota dan provinsi. 2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi komunikasi dan transportasi serta pengalaman menggunakann ya. 1. Menyebutkan pengertian teknologi transportasi. 1,2,5 3 2.Menyebutkan jenis – jenis transportasi.
7,10,29 3
3.Menyebutkan contoh
transportasi darat, laut dan udara. 6,8,11,22,2 3,24,25,26 ,28 9 4.Menyebutkan manfaat dari transportasi darat, laut dan udara.
27 1
5.Menyebutkan sumber tenaga yang digunakan pada alat transportasi. 13,14,16,18 , 4
3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data
Guna mengungkap hasil belajar IPS, instrumen yang digunakan adalah dengan test. Test dilakukan untuk mengungkap hasil belajar siswa sebelum dan sesudah pemberian perlakuan. Sebelum melaksanakan test maka instrument terlebih dahulu diujicobakan. Adapun langkah – langkahnya adalah sebagai berikut :
a. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan ini peneliti membuat soal test pilihan ganda sebanyak mungkin untuk diujicobakan.
b. Tahap Pelaksanaan
Setelah disusun, kemudian diujicobakan pada siswa diluar kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu kelas IV di SD N Padaan 1.
c. Tahap Analisis
Hasil ujicoba yang didapat kemudian dianalisis, meliputi validitas dan reliabilitas soal. Analisi ini digunakan untuk menentukan instrumen yang akan digunakan dalam penelitian.
3.7 Uji Coba Instrumen Penilaian
Instrumen tes yang telah diujicobakan tersebut selanjutnya akan dianalisis untuk menentukan validitas, reliabilitas dan tingkat kesukaran. Uji coba instrumen penelitian dilakukan di SD Negeri 3 Dimoro.
Adapun langkah-langkah yang digunakan untuk menganalisis instrumen hasil uji coba tersebut adalah sebagai berikut :
3.7.1 Uji Validitas Tes
(nilai rhitung) dibandingkan dengan nilai rtabel. Kriteria soal dikatakan valid, jika
nilai rhitung > 0,355 (Duwi Priyatno, 2010:91).
Analisis item soal menggunakan SPSS for windows version 16.0 yaitu dengan cara Analyze – Scale – Reliability Analysis kemudian untuk melihat hasilnya apakah item soal valid atau tidak, dapat dilihat pada output hasil perhitungan pada koefisien Corrected Item – Total Correlation apabila koefisien corrected item to total correlation ≤ 0,3 maka item soal tersebut tidak valid dan
tidak boleh digunakan.
Dasar pengambilan keputusan item yang valid berdasarkan kriteria Azwar dalam Duwi Priyatno (2010: 21) bahwa suatu item instrument penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total correlation ≥ 0,3. Kategori inilah yang digunakan untuk menentukan apakah item valid atau tidak.
Berdasarkan hasil uji coba instrumen kemudian dilakukan pengujian validitas item soal. Dari 30 item soal pilihan ganda yang diujicobakan diperoleh 20 item soal valid dan 10 soal tidak valid ( perhitungan uji validitas tes selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2) dan diperoleh hasil akhir sebagai berikut:
Tabel 3.5
Validitas instrumen soal pre test
Jenis Soal Validitas
Valid Tidak Valid
Pilihan Ganda 1,2,5,6,7,8,10,11,13,14,16, 18,22,23,24,25,26,27,28 dan 29.
3,4,9,12,15,17,19,20,2 1 dan 30.
Tabel 3.6
Validitas Instrumen Soal Post Test
Jenis Soal Validitas
Valid Tidak Valid
Pilihan Ganda 2,3,4,5,6,7,9,10,11,13,14,1 7,20,23,24,25,27,28,29 dan 30
1,8,12,15,16,18,19,21, 22 dan 26.
Berdasarkan tabel 3.6 tersebut dapat diketahui bahwa dari 30 soal pilihan ganda yang diujikan terdapat 20 soal yang valid dan 10 soal tidak valid. Untuk perhitungan validitas soal post test dapat dilihat pada lampiran.
3.7.2 Uji Reliabilitas Tes
Disamping pengujian validitas terhadap instrumen, juga dilakukan pengujian reliabilitas. Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk mengukur reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS 16.0 for windows. Kriteria yang digunakan untuk menentukan reliabilitas instrument digunakan pedoman Sekaran (1992) yang didasarkan pada nilai koefisien Alpha Cronbach (a) sebagai berikut :
α ≤ 0,6 : reliabilitas kurang baik 0,7 < α ≤ 0,8 : dapat diterima
α > 0,8 : reliabilitas bagus
Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode Alpha (Cronbach‟s)
Tabel 3.7
Hasil Analisis Uji Reliabilitas Soal Pre Test di Kelas Uji Coba SD N Padaan 1
Berdasarkan tabel 3.7 Reliability Statistic untuk uji reliabilitas soal pre test untuk soal pilihan ganda mempunyai nilai Cronbach‟s Alpha sebesar 0,906 berarti reliabilitas bagus. Untuk perhitungan reliabilitas soal pre test dapat dilihat pada lampiran.
Tabel 3.8
Hasil Analisis Uji Reliabilitas Soal Post Test di Kelas Uji Coba SD N Padaan 1
Uji reliabilitas untuk soal post test pilihan ganda nilai Cronbach‟s Alpha adalah 0,934 berarti reliabilitas bagus. Untuk perhitungan reliabilitas soal post test dapat dilihat pada lampiran.
3.7.3 Uji Taraf Kesukaran
Asumsi yang digunakan untuk memperoleh kualitas soal yang baik, disamping memenuhi validitas dan reliabilitas, adalah adanya keseimbangan dari tingkat kesulitan soal tersebut. Keseimbangan yang dimaksudkan adalah adanya soal-soal yang termasuk mudah, sedang dan sukar secara proporsional. Persoalan yang penting dalam melakukan analisis tingkat kesukaran soal adalah penentuan proporsi dan kriteria soal yang termasuk mudah, sedang dan sukar. Kategori soal dikatakan ideal jika soal berada pada ukuran yang proporsional atau seimbang antara soal mudah, sedang dan sukar. Perbandingan soal mudah, sedang dan sukar bisa dibuat perbandingan 3-4-3. Artinya 30% soal kategori mudah, 40% soal
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.906 20
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
kategori sedang dan 30% lagi soal kategori sukar. Misalnya dari 60 pertanyaan pilihan ganda terdapat 18 soal kategori mudah, 24 soal kategori sedang dan 18 soal kategori sukar. Perbandingan lain yang termasuk sejenis dengan proporsional misalnya 3-5-2. Artinya 30% soal kategori mudah, 50% kategori soal sedang dan 20% soal kategori sukar. (Nana Sudjana, 2011: 137)
Untuk menentukan indeks kesukaran digunakan rumus sebagai berikut :
I =
Keterangan :
I = Indeks kesulitan untuk setiap butir soal
B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal
N = Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan.
Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin besar indeks yang diperoleh, makin mudah soal tersebut. (Nana Sudjana, 2011: 137).
Kriteria indeks kesulitan soal adalah sebagai berikut : I = 0,00 – 0,30 = soal kategori sukar
I = 0,31 – 0,70 = soal kategori sedang I = 0,71 – 1,00 = soal kategori mudah
Tabel 3.9
Taraf Kesukaran Soal Pre Test
Indeks kesukaran Item
Soal pilihan ganda
Mudah 2,3,5,10,12,13
Sedang 1,7,8,9,15,16,19,20
Sukar 4,6,11,14,17,18
sukar. Hasil perhitungan taraf kesukaran item soal pre test dapat dilihat pada lampiran.
Tabel 3.10
Taraf Kesukaran Soal Post Test
Indeks kesukaran Item
Soal pilihan ganda Mudah 5,7,10,12,13,14,17,19
Sedang 1,2,3,15,16,20
Sukar 4,6,8,9,11,18,
Hasil taraf kesukaran post test untuk soal pilihan ganda dari 20 soal yang valid terdapat 8 soal mempunyai taraf kesukaran mudah, 6 soal mempunyai taraf kesuran sedang dan 6 soal mempunyai taraf kesuran sukar. Hasil perhitungan taraf kesukaran item soal post test dapat dilihat pada lampiran.
3.8 Teknik Analisi Data
Teknik analisis data digunakan untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran terhadap hasil belajar. Agar kesimpulan yang diambil tidak menyimpang maka syarat dari uji t-test adalah uji homogenitas dan uji normalitas. 3.8.1 Uji Homogenitas
Analisis data ini menggunakan program SPSS for windows version 16.0 dengan cara Analyze – Compare Means – One-Way ANOVA kemudian untuk melihat hasilnya apakah varian kedua kelompok homogen atau tidak, dapat dilihat pada output hasil perhitungan pada kolom Test of Homogeneity of Variances. 3.8.2 Uji Normalitas
Dalam penelitian ini uji normalitas digunakan untuk menguji kelas eksperimen dan kelas kontrol yang bertujuan untuk mengetahui apakah keadaan keduanya berdistribusi normal. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan statistic Uji K-S. Uji K-S bertujuan untuk membantu peneliti dalam menentukan distribusi normal pada subjek penelitian atau sampel penelitian. Dalam penelitian ini Uji K-S dibantu menggunakan SPSS 16 for Windows dengan melihat tabel output SPSS K-S yaitu melihat Asimp. Sig (2-tailed) dengan taraf signifikansi 0,05. Diambil keputusan bahwa nilai Asimp. Sig (2-tailed) > nilai taraf signifikansi, maka sampel penelitian atau subjek penelitian berdistribusi normal (Duwi Priyatno,2010:71).
Analisis data ini menggunakan program SPSS for windows version 16.0 dengan cara Analyze – Nonparametric Tests – One Sample KS kemudian untuk melihat hasilnya apakah data kedua kelompok berdistribusi normal atau tidak, dapat dilihat pada output hasil perhitungan pada kolom One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test.
3.8.3 Uji Hipotesis
Melalui uji t dalam penelitian ini diharapkan dapat menemukan perbedaan hasil belajar IPS yang diajarkan dengan model pembelajaran make a match dan hasil belajar yang diajar dengan model pembelajaran konvensional.
Menurut Riduwan dan Sunarto (2009:128), uji t ini dilakukan dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel pada tingkat α = 0,05. Jika thitung ≥ ttabel
dan Sig ≤ 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak.
Adapun hipotesis statistik yang diuji dalam penelitian ini adalah : 1. Ho = µ1 = µ2
Ha = µ1≠ µ2
Dimana :
µ1 = Rata-rata hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran dengan
model pembelajaran make a match
µ2 = Rata-rata hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran dengan
model pembelajaran konvensional.