• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan bulanan spkt bln des 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "laporan bulanan spkt bln des 2016"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK

INDONESIA

DAERAH NUSA TENGGARA BARAT

RESOR DOMPU

Jln. Bhayangkara No. 09 Dompu 84211

LAPORAN BULANAN

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU

POLRES DOMPU

BULAN :DESEMBER 2016

(2)

RESOR DOMPU

JalanBhayangkara No. 09 Dompu84211 Dompu, 1 Januari 2016

Nomor : B / / I / 2016 Klasifikasi : BIASA

Lampiran : Satu Buku

Perihal : Laporan Bulanan SPKT Polres

Dompu Periode Bulan Desember 2016 Kepada

Yth. KEPALA KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT

Di

Mataram

u.p Ka. Spkt

1. Rujukan Surat Kepala Kepolisian daerah Nusa tenggara barat nomor : B / 3717 / VIII / 2012, Tanggal : 29 Agustus 2012 , Perihal revisi laporan Bulanan Arsip.

2. Sehubungan dengan rujukan tersebut di atas, bersama ini di kirim kepada KA laporan Bulanan KA Spkt Polres Dompu untuk Periode bulan Juli 2016, sebagaimana terlampir.

3. Demikian untuk menjadikan periksa .

Tembusan :

KEPALA KEPOLISIAN RESORT DOMPU

JON WESLY ARIANTO.SIK

AKBP NRP. 77020499 1. Kapolda NTB

(3)

(1)

I. PENDAHULUAN

1. U m u m

Grand strategi polri 2005 – 2025 yang telah di susun dalam 3 ( tiga) tahapan rencana Strategi terdiri dari Tahapan jangka pendek yang telah di lalui ada tahun 2005 – 2009, yaitu polri berusaha membangun kepercayaan Masyarakat (trust Building ), namun tetap di laksanakan secara berkesinambungan pada masa tahapan jangka menengah periode tahun 2010 – 2014, yaitu strategi polri dalam membangun kemitraan (partnership Building) untuk menyokong tahap jangka panjang tahun 2015 – 2025, dimana polri menargetkan untuk dapat memberikan pelayanan Prima (strive For excellent) kepada masyarakat sesuai dengan karakter social dan kondisi kesatuan. Grand strategi polri tersebut harus di aktualisasikan oleh masing masing kesatuan dengan memperhatikan kearifan social local yang ada. Langkah – langkah akselerasi harus di lakukan oleh polri guna mencapai target Grand strategi Polri yang sesuai dengan tahapannya, guna memperkuat pelaksanaan target setiap tahap Grand Strategi polri tersebut Reformasi Birokrasi Polria dalah suatu keniscayaan .

Semangat Reformasi Birokrasi Polri terus bergulir dalam rangka menindak lanjuti kebijakan Kapolri terkait dengan Validasi dan likuidasi Polres / Tabes / Sekta di jajaran Polda NTB dengan mengambil langkah kongkrit dengan melakukan peninjau kembali dan penataan struktur Organisasi yang ada untuk mengoptimalkan dalam pemberian perlindungan , pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat baik pelayanan yang bersifat umum maupun pelayanan yang bersifat khusus, untuk mencapai hal tersebut di atas Polres Dompu melakukan atau mengambil Langkah langkah Inovaif dengan melakukan pembangunan baik fisik , system maupun regulasi Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu.

Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu merupakan Organisasi dengan tampilan fungsi pelayanan Kepolisian yang bersifat umum Maupun Khusus dalam pengertian bahwa polri dapat memberikan respon yang cepat, tepat baik dan ramah akan kebutuhan pelayanan yang di Kehendaki oleh warga masyarakat.

Tugas Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu meliputi : Penerimaan dan penanganan pertama terhadap laporan pengaduan , pelayanan terhadap permintaan bantuan pertolongan kepolisian , penjagaan markas, dan termasuk penjagaan tahanan dan pengamanan barang bukti , serta penyelesaian perkara ringan , perselisihan antar warga , perlu di lengkapi dengan suatu agunan ruangan dan peralatan yang representative dan dapat di rasakan oleh anggota Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu, termasuk terhadap masyarakat yang di layani.

2. D a s a r :

a. Undang – undang No 2 tahun 2002, Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia .

b. Keputusan Presiden RI Nomor 70 Tahun 2002, tentang Organisasi dan tata kerja Kepolisian Negara republik Indonesia.

c. Peraturan kapolri Nomor 23 Tahun 2010, Tentang struktur Organisasi Polres di Tingkat Polda. d. Rencana Kerja Polres Dompu tahun 2016.

e. Rencana Kerja Bag Ops Dompu tahun 2016. f. Recana Kerja SPKT Polres Dompu tahun 2016.

(4)

3. Maksud dan tujuan :

a. Maksud :

Sebagai bahan Informasi kepada Pimpinan tentang upaya yang telah di lakukan Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu ( SPKT) Polres Dompu untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

b. Tujuan :

Laporan ini di susun sebagai bahan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas dan sebagai bahan masukan kepada pimpinan untuk menentukan kebijakan lebih lanjut.

4. Ruang lingkup :

Ruang lingkup Laporan ini tentang hasil pelaksanaan tugas Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu ( SPKT) Polres Dompu bulan Desember 2016, sesuai dengan perumusan , fungsi tugas dan tanggung jawab SPKT Polres .

5. Visi dan misi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu :

a. Visi

Visi sementara Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu Polres Dompu adalah terwujudnya Pelayanan Prima secara terpadu sebagai bentuk pelayanan yang profesional kepada masyarakat.

b. Misi :

Misi Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu Polres Dompu adalah melayani Masyarakat secara terpadu, cepat tepat akurat dan transparan dalam rangka Menunjang tugas pokok Polri .

6. Tugas SPKT Polres Dompu

a. Memberikan pelayanan Kepolisian secara terpadu kepada masyrakat dalam bentuk penerimaan laporan atau pengaduan, pemberian bantuan dan pertolongan dan pelayanan surat keterangan .

b. Menyajikaninformasi yang berkaitan dengan kepentingan tugas kepolisian guna dapat akses sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan .

7. Tata urut .

I. PENDAHULUAN

II. TUGAS YANG DI LAKSANAKAN III. HASIL YG DI CAPAI

IV. TANGGAPAN DARI MASYARAKAT V. KESIMPULAN DAN SARAN VI. PENUTUP.

(5)

( 3 )

II. TUGAS YANG DI LAKSANAKAN

Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu ( SPKT)

Kuat Personil Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu ( SPKT) Polres Dompu sebanyak : 8 Orang

a. Pimpinan : 1 Orang b. Ka Siaga SPKT/ Kanit : 3 Orang c. Urrenmin/ Bamin : 3 Orang d. Staf : 1 Orang

Unsur Pelaksanaa Piket Siaga SPKT Polres Dompu terdiri dari 3 ( Tiga) Regu yaitu : Ka siaga/ Kanit I berjumlah 2 Orang, Ka siaga/ Kanit II berjumlah 2 Orang, Dan Ka siaga/ Kanit III berjumlah 2 Orang, melaksanakan piket siaga selama 1 x 12 Jam secara bergiliran untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Piket fungsi dan masing masing fungsi operasional yang bertugas membantu kanit dalam menindak lanjuti seluruh kegiatan pelayanan dan memberikan pemberi bantuan pertolongan Kepolisian kepada masyarakat , jenis pelayanan Kepolisian yang di laksanakan secara terpadu antara lain :

a. Menerima Laporan Polisi ( LP )

b. Surat Tanda Penerimaan laporan ( STPL)

c. Surat Pemberitahuan Perkembangan hasil Penyidikan ( SP2HP ) d. Surat Tanda Lapor Kehilangan ( SKTLK )

e. Surat keterangan Catatan Kepolisian ( SKCK ) f. Surat tanda Terima Pemberitahuan ( STTP) g. Surat keterangan Lapor diri (SKLD)

h. Surat Ijin Keramaian

i. Surat Rekomendasi Izin Usaha jasa pengamanan j. Surat Ijin Mengemudi ( SIM )

k. Surat tanda Nomor Kendaraan ( STNK)

l. Penanganan Tempat kejadian Perkara ( TKP ) meliputi : tindakan Pertama di TKP ( TPTKP) dan pengolahan TKP, Turjawali dan Pengamanan .

m. Pelayanan Masyarakat ntara lain melalui : Telepon, Pesan singkat, Faximili, Internet ( Jejaring sosial ) dan surat .

n. Penyajian informasi Umum yang berkitan dengan kepentigan masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang - undangan.

o. Penyiapan registrasi Pelaporan , Penyusunan dan penyampaian laporan harian kepada Kapolres Dompu Melalui Kanit SPKT.

(6)

III. HASIL YANG DI CAPAI

1. Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) polres Dompu

Menerima Laporan Pengaduan masyarakat , Pengizinan Sentral Pelayanan lainya antara lain :

a. Jumlah Laporan Polisi yang diterima SPKT Polres Dompu, Periode bulan Desember 2016 :

1. Curat : 1 Kasus

2. Penganiayaan biasa : 5 Kasus 3. Penganiayaan ringan : - Kasus

4. KDRT : 3 Kasus

5. Penganiayaan anak : 3 Kasus

6. Penggelapan : 1 Kasus

7. Penipuan : 7 Kasus

8. Membuat Perasaan tidak enak : - Kasus 9. Pemalsuan surat : - Kasus 10

. Percobaan Pencurian : - Kasus 11

. Cabul : - Kasus

12

. Penghinaan : 4 Kasus

13

. Tentang tanah : 4 Kasus

14

. Pengeroyokan : 1 Kasus

18

. Pembakaran : - Kasus

19

. Perzinahan : - Kasus

20

. Perampasan : - Kasus

21

. Pengerusakan : 3 Kasus

22

. Curas : - Kasus

23

. CuriTernak : - Kasus

(7)

. 25

. Pemerkosaan : - Kasus

26

. Setubuh anak / Cabul anak : 2 Kasus 27

. Pengancaman : 2 Kasus

28 Pencurian biasa : 1 Kasus 29 Penganiayaan berat : - Kasus

30 Ilegalloging : 1 Kasus

31 Membawa lari anak dibawah umur : 1 Kasus

Jumlah : 45 Kasus

b. Jumlah Laporan Kehilangan yang di terima SPKT Polres Dompu Periode Desember 2016, sebanyak : 50 Laporan .

/ kehal 5…… (5)

c. Jumlah Pelayanan Prima Polri tahun 2016, Intelkam Polres Dompu, Periode Desember 2016, sebagai Berikut :

1. Jumlah SKCK : 164

2. Jumlah SKLD :

-3. Jumlah Ijin Keramian : 8

4. Jumlah STTP : 3

5. Jumlah ijin senpi : -:

Jumlah : 175

d. Jumlah Pelayanan Prima Polri tahun 2016, lalu lintas Polres Dompu, Periode Desember 2016, sebagai Berikut :

1. SIM A : 3

2. SIM A Perpanjang : 72

3. SIM C : 4

4. SIM C Perpanjang : 377

5. SIM B1 :

-6. SIM B1 Peningkatan : -7. SIM B1 Umum Perpanjang : -8. SIM B1 Umum Peningkatan :

(8)

-Jumlah : 456

e. Jumlah Pelayanan Prima Polri tahun 2016, Unit Laka lantas Polres Dompu, Periode Desember 2016, sebagai Berikut :

Jumlah Laporan Polisi Laka lantas Polres Dompu Yang di terima SPKT Polres Dompu, Pada periode Desember 2016, Berjumlah : 6 Kasus.

1. Mengakibatkan jumlah korban luka ringan : 3 Orang 2. Mengakibatkan Jumlah Korban Luka Berat : 0 Orang 3. Mengakibatkan Jumlah Korban Meninggal

Dunia : 4 Orang

4. Jumlah Kerugian materiil : Rp. 10.500.000 ( Sepuluh juta lima ratus ribu rupiah)

/ kehal 6…… (6)

f. Jumlah Pelayanan Prima Polri tahun 2016, Binmas Polres Dompu, Periode Desember 2016, sebagai Berikut :

1. Jumlah BUJP ( Badan Usaha Jasa

Pengamanan) :

-a. Ijin Baru : 1

b. Ijin Perpanjang : -2. Jumlah KTA Satpam : 150

Jumlah KTA Polsus :

-Jumlah : 151

2. Daftar Barang Iventaris Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu ( SPKT ) Polres Dompu, sebagai Berikut :

No JenisBarang Jumlah B KONDISIRR RB Ket

(9)

10. Almari 1 - V - DINAS

3. Daftar Kendaraan Dinas Sentral Pelayanan Kepolisian( SPKT) Polres Dompu .

No JenisBarang Jumlah B KONDISIRR RB Ket

1. R4 Isuzu Panther 1 V - - DINAS

/ kehal 7…… (7)

4. Daftar Quick Wins respon Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu( SPKT ) PolresD ompu.

No JenisBarang Jumlah B KONDISIRR RB Ket

1. Sarung tangan anti sajam - - - -

-8. Tempat pensin/ Pensin mekanik 1 - - - PRIBADI 9. Pena, Tipex, Pengaris dan penghapus 1 - - - PRIBADI

10. PapanTulis 1 - - - PRIBADI

SENTRAL PELAYANAN KEPOLISIAN TERPADU DALAM MENERIMA TANGGAPAN DARI MASYARAKAT.

Dengan adanya Sentral pelayanan Kepolisian terpadu ( SPKT ) polres Dompu, masyarakat kabupaten Dompu Khususnya yang datang untuk melaporkan masalah Pidana ataupun yang masih bersifat pengaduan merasa cukup terbantu.

(10)

2. FHOTO HASIL KEGIATAN :

SERAH TERIMA PIKET PENJAGAAN DAN PIKET FUNGSI

/ ke hal 8...

( 8 )

(11)

MEMBERIKAN PELAYANAN DAN PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT

PENGECEKAN TAHANAN

/ ke hal 9... (9)

(12)

PENJAGAAN MAKO

(13)

(10)

V. KESIMPULAN DAN SARAN :

1. Kesimpulan

Sentral Pelayanan Kepolisian terpadu (SPKT) Polres dompu dalam Pelaksanaan tugasnya dalam memberikan pelayanan kepolisian secara terpadu kepada masyarakat sudah berjalan dengan baik , namun masih terdapat kekurangan ataupun kendala yang di hadapi antara lain :

- Kurangnya personil sesuai dengan DSPP sebanyak 30 Orang namun sampai saat ini secara riil berjumlah 7 Orang .

- Piket fungsi masing masing fungsi operasional bertugas dalam membantu Kanit SPKT belum memiliki ruangan sehingga semua fungsi melaksanakan akifitas pelayanan berkantor pada fungsi masing masing.

2. Saran

Dalam rangka peningkatan dan pelayanan Kepolisian pada masyarakat di waktu dan masa yang akan datang di harapkan adanya pengadaan kendaraan roda dinas yang baru dan di tambah dnegan meja , kursi untuk pelayanan yang memadai , serta alat metal detektor .

VI. PENUTUP

Demikian laporan pelaksanaan tugas Sentral Pelayanan Kepolisian terpadu ( SPKT) Polres Dompu , di ajukan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi dalam rangka pengambilan keputusan dan kebijakan selanjutnya .

Dompu, 01Januari 2016

KA SPKT POLRES DOMPU

ARSYAD REOSLI

Referensi

Dokumen terkait

panjang disamping bantuan langsung yang hanya membantu dalam jangka waktu yang pendek. Selain itu masalah umum krisis air di Desa Tihingan seharusnya lebih diperhatikan lagi

Hasil jangka pendek yang dapat dirasakan langsung oleh Ibu Ketut Ngambiar adalah dapat meringankan pengeluaran sehari-hari beliau karena kebutuhan primernya telah

Secara umum, dapat dikatakan bahwa PPPPTK Pertanian telah merealisasikan program dan kegiatan tahun anggaran 2016 untuk mencapai tahapan pembangunan jangka menengah

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

Semangat itu telah ditegaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional RPJPN tahun 2005-2025, di mana pendidikan karakter ditempatkan sebagai landasan untuk mewujudkan visi