MAKALAH KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
MAKALAH KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
“ Provider Safety “
“ Provider Safety “
Dosen Pengampu :
Dosen Pengampu :
Ns. Yuni Kurniasih, M.
Ns. Yuni Kurniasih, M.Kep
Kep
Disusun Oleh :
Disusun Oleh :
Rizki Ediasih P.Rizki Ediasih P. (1610201009)(1610201009)
Widria Nova A.Widria Nova A. (1610201010)(1610201010)
Nur Hidayah Nur Hidayah (1610201011)(1610201011)
Catur Retno P.Catur Retno P. (1610201012)(1610201012)
Nabillah Alif A. Nabillah Alif A. (1610201013)(1610201013)
Devi Rahimanur M.Devi Rahimanur M. (1610201014)(1610201014)
Wahyu Aji S.Wahyu Aji S. (1610201069)(1610201069)
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
ILMU KEPERAWATAN
ILMU KEPERAWATAN
2018
2018
KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang masih Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang masih memberikan nafas kehidupan, Sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah memberikan nafas kehidupan, Sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kesehatan dan ini. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja (K3). (K3). Dalam makalah Dalam makalah ini membahas ini membahas tentang provider tentang provider safety atausafety atau keselamatan perawat.
keselamatan perawat.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan pada makalah Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan pada makalah ini. Untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang bersifat membangun ini. Untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat demi penyempurnaan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan bagi para pembaca.
untuk menambah wawasan bagi para pembaca.
Yogyakarta,
Yogyakarta, 13 13 Maret 2Maret 2018018
Penyusun Penyusun
BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN A.
A. Latar BelakangLatar Belakang
Di era globalisasi dan pasar bebas WTO dan GATT yang akan berlaku Di era globalisasi dan pasar bebas WTO dan GATT yang akan berlaku pada
pada tahun tahun 2020 2020 mendatang, mendatang, kesehatan kesehatan dan dan keselamatan keselamatan kerja kerja merupakan merupakan salahsalah satu prasyarat yang ditetapkan dalam hubungan ekonomi perdagangan barang dan satu prasyarat yang ditetapkan dalam hubungan ekonomi perdagangan barang dan jasa
jasa antar antar negara negara yang yang harus harus dipenuhi dipenuhi oleh oleh seluruh seluruh negara negara anggota, anggota, termasuktermasuk bangsa
bangsa Indonesia. Indonesia. Untuk Untuk mengantisipasi mengantisipasi hal hal tersebut tersebut serta serta mewujudkanmewujudkan perlindungan
perlindungan masyarakat masyarakat pekerja pekerja Indonesia, Indonesia, telah telah ditetapkan ditetapkan Visi Visi Indonesia Indonesia SehatSehat 2010 yaitu gambaran masyarakat Indonesia di masa depan, yang penduduknya 2010 yaitu gambaran masyarakat Indonesia di masa depan, yang penduduknya hidup di dalam lingkungan dan perilaku sehat, memperoleh pelayanan kesehatan hidup di dalam lingkungan dan perilaku sehat, memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
setinggi-tingginya
Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk
bentuk upaya upaya untuk untuk menciptakan menciptakan tempat tempat kerja kerja yang yang aman, aman, sehat, sehat, bebas bebas daridari pencemaran
pencemaran lingkungan, lingkungan, sehingga sehingga dapat dapat mengurangi mengurangi dan dan atau atau bebas bebas daridari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban efisiensi dan produktivitas kerja. Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa
jiwa maupun maupun kerugian kerugian materi materi bagi bagi pekerja pekerja dan dan pengusaha, pengusaha, tetapi tetapi juga juga dapatdapat mengganggu proses produksi secara menyeluruh, merusak lingkungan yang pada mengganggu proses produksi secara menyeluruh, merusak lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak pada masyarakat luas.
akhirnya akan berdampak pada masyarakat luas.
Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Kerja (KK) di kalangan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Kerja (KK) di kalangan petugas kesehatan dan non kesehatan kesehatan di Indonesia belum terekam dengan petugas kesehatan dan non kesehatan kesehatan di Indonesia belum terekam dengan baik.
baik. Jika Jika kita kita pelajari pelajari angka angka kecelakaan kecelakaan dan dan penyakit penyakit akibat akibat kerja kerja di di beberapabeberapa negara maju (dari beberapa pengamatan) menunjukan kecenderungan peningkatan negara maju (dari beberapa pengamatan) menunjukan kecenderungan peningkatan prevalensi.
prevalensi. Sebagai Sebagai faktor faktor penyebab, penyebab, sering sering terjadi terjadi karena karena kurangnya kurangnya kesadarankesadaran pekerja
pekerja dan dan kualitas kualitas serta serta keterampilan keterampilan pekerja pekerja yang yang kurang kurang memadai. memadai. BanyakBanyak pekerja
pekerja yang yang meremehkan meremehkan risiko risiko kerja, kerja, sehingga sehingga tidak tidak menggunakan menggunakan alat-alatalat-alat pengaman walaupun sudah tersedia.
pengaman walaupun sudah tersedia.
Dalam penjelasan undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang Dalam penjelasan undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan telah mengamanatkan antara lain, setiap tempat kerja harus Kesehatan telah mengamanatkan antara lain, setiap tempat kerja harus melaksanakan upaya kesehatan kerja, agar tidak terjadi gangguan kesehatan pada melaksanakan upaya kesehatan kerja, agar tidak terjadi gangguan kesehatan pada pekerja, keluarga, mas
pekerja, keluarga, masyarakat dan liyarakat dan lingkungan disekitarnya. Tenaga kesngkungan disekitarnya. Tenaga kesehatan yangehatan yang perlu kita
dengan jumlah petugas kesehatan dan non kesehatan yang cukup besar. Kegiatan dengan jumlah petugas kesehatan dan non kesehatan yang cukup besar. Kegiatan tenaga atau petugas kesehatan mempunyai risiko berasal dari faktor fisik, kimia, tenaga atau petugas kesehatan mempunyai risiko berasal dari faktor fisik, kimia, ergonomi dan psikososial. Variasi, ukuran, tipe dan kelengkapan sarana dan ergonomi dan psikososial. Variasi, ukuran, tipe dan kelengkapan sarana dan prasarana
prasarana menentukan menentukan kesehatan kesehatan dan dan keselamatan keselamatan kerja. kerja. Seiring Seiring dengan dengan kemajuankemajuan IPTEK, khususnya kemajuan teknologi sarana dan prasarana, maka risiko yang IPTEK, khususnya kemajuan teknologi sarana dan prasarana, maka risiko yang dihadapi petugas tenaga kesehatan semakin meningkat.
dihadapi petugas tenaga kesehatan semakin meningkat.
Petugas atau tenaga kesehatan merupakan orang pertama yang terpajan Petugas atau tenaga kesehatan merupakan orang pertama yang terpajan terhadap masalah kesehatan yang merupakan kendala yang dihadapi untuk setipa terhadap masalah kesehatan yang merupakan kendala yang dihadapi untuk setipa tahunnya. Selain itu dalam pekerjaannya menggunakan alat
tahunnya. Selain itu dalam pekerjaannya menggunakan alat – – alat kesehatan, alat kesehatan, berionisasi
berionisasi dan dan radiasi radiasi serta serta alat-alat alat-alat elektronik elektronik dengan dengan voltase voltase yang yang mematikan,mematikan, dan melakukan percobaan dengan penyakit yang dimasukan ke jaringan hewan dan melakukan percobaan dengan penyakit yang dimasukan ke jaringan hewan percobaan.
percobaan. Oleh Oleh karena karena itu itu penerapan penerapan budaya budaya “aman “aman dan dan sehat sehat dalam dalam bekerja”bekerja” hendaknya dilaksanakan pada semua Institusi di Sektor / Aspek Kesehatan.
hendaknya dilaksanakan pada semua Institusi di Sektor / Aspek Kesehatan. B.
B. TujuanTujuan 1.
1. Mengetahui Mengetahui pengertian pengertian dari dari provider provider safetysafety 2.
2. Mengetahui system manajemen kesehatan dan keselamatan kerja rumahMengetahui system manajemen kesehatan dan keselamatan kerja rumah sakit
sakit 3.
3. Mengetahui tujuan kesehatan dan keselamatan kerja rumah sakitMengetahui tujuan kesehatan dan keselamatan kerja rumah sakit 4.
4. Mengetahui penyebab kesehatan dan keselamatan kerjaMengetahui penyebab kesehatan dan keselamatan kerja 5.
5. Mengetahui fasilitas atau sarana / prasarana tenaga kesehatanMengetahui fasilitas atau sarana / prasarana tenaga kesehatan 6.
6. Mengetahui masalah kesehatan dan keselamatan kerjaMengetahui masalah kesehatan dan keselamatan kerja 7.
7. Untuk mengidentifikasi masalah kesehatan dan keselamatan kerja bagiUntuk mengidentifikasi masalah kesehatan dan keselamatan kerja bagi tenaga kesehatan
tenaga kesehatan 8.
8. MengetahuiMengetahui penyakit penyakit akibat akibat kerja kerja dan dan penyakit penyakit akibat akibat hubungan hubungan kerja kerja didi tempat kerja kesehatan
tempat kerja kesehatan 9.
BAB II BAB II PEMBAHASAN PEMBAHASAN A. A. PengertianPengertian
Menurut Effendy, tahun 1998, dalam kesehatan Provaider merupakan para Menurut Effendy, tahun 1998, dalam kesehatan Provaider merupakan para tenaga kesehatan yang langsung bekerja melayani masyarakat yang membutuhkan tenaga kesehatan yang langsung bekerja melayani masyarakat yang membutuhkan pelayanan akan kesehatan. Safety merupakan keselamatan atau keamanan.
pelayanan akan kesehatan. Safety merupakan keselamatan atau keamanan.
Provider safety merupakan keselamatan atau keamanan tenaga kesehatan Provider safety merupakan keselamatan atau keamanan tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan.
dalam memberikan pelayanan kesehatan.
Perawat adalah tenaga kesehatan yang paling besar jumlahnya dan paling Perawat adalah tenaga kesehatan yang paling besar jumlahnya dan paling lama kontak dengan pasien, sehingga sangat berisiko dengan pekerjaannya, namun lama kontak dengan pasien, sehingga sangat berisiko dengan pekerjaannya, namun banyak
banyak perawat perawat tidak tidak menyadari menyadari terhadap terhadap risiko risiko yang yang mengancam mengancam dirinya,dirinya, melupakan keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
melupakan keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Menurut Mangkunegara (2002)
Menurut Mangkunegara (2002) Keselamatan Keselamatan dan dan kesehatan kesehatan kerjakerja adalahadalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah
jasmaniah maupun maupun rohaniah rohaniah tenaga tenaga kerja kerja pada pada khususnya, khususnya, dan dan manusia manusia padapada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur. umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur.
Menurut Suma’mur (2001), keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha Menurut Suma’mur (2001), keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan yang untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan.
bekerja di perusahaan yang bersangkutan.
Mathis dan Jackson (2002), menyatakan bahwa Keselamatan adalah Mathis dan Jackson (2002), menyatakan bahwa Keselamatan adalah merujuk pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang terhadap cedera merujuk pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang terhadap cedera yang terkait dengan pekerjaan. Kesehatan adalah merujuk
yang terkait dengan pekerjaan. Kesehatan adalah merujuk pada kondisi umum fisik,pada kondisi umum fisik, mental dan stabilitas emosi secara umum.
mental dan stabilitas emosi secara umum.
Menurut Ridley, John (1983) yang dikutip oleh Boby Shiantosia (2000), Menurut Ridley, John (1983) yang dikutip oleh Boby Shiantosia (2000), mengartikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah suatu kondisi dalam mengartikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan
pekerjaan yang yang sehat sehat dan dan aman aman baik baik itu itu bagi bagi pekerjaannya, pekerjaannya, perusahaan perusahaan maupunmaupun bagi masyarakat dan lingkungan
bagi masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut.sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut.
Jackson (1999), menjelaskan bahwa Kesehatan dan Keselamatan Kerja Jackson (1999), menjelaskan bahwa Kesehatan dan Keselamatan Kerja menunjukkan kepada kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja menunjukkan kepada kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan
yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan Yang termasuk provider :
Yang termasuk provider :
o
o Departemen kesehatan dengan semua aparatnya sampai ke puskesmas.Departemen kesehatan dengan semua aparatnya sampai ke puskesmas. o
o Lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak di bidangLembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang
kesehatan dan mempunyai program langsung ke masyarakat. kesehatan dan mempunyai program langsung ke masyarakat.
B.
B. System Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah SakitSystem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit
System manajemen adalah bagian dari system manajemen RS System manajemen adalah bagian dari system manajemen RS keseluruhannya yang mencakup susunan organisasi, rencana, tanggung jawab, keseluruhannya yang mencakup susunan organisasi, rencana, tanggung jawab, proses,
proses, prosedur, prosedur, sistem, sistem, dan dan sumber sumber daya daya yang yang diperlukan diperlukan untuk untuk pengembangan,pengembangan, aplikasi, pencapaian, dan pemeliharaan kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja aplikasi, pencapaian, dan pemeliharaan kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja dalam rencana ingindalian kemungkinan yang terkait dengan aktivitas kerja dalam rencana ingindalian kemungkinan yang terkait dengan aktivitas kerja manfaat terwujudnya tempat kerja yang sehat, aman, efektif, dan produktif.
manfaat terwujudnya tempat kerja yang sehat, aman, efektif, dan produktif. C.
C. Tujuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah SakitTujuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit
Membuat suatu system kesehatan dan keselamatan kerja dirumah sakit Membuat suatu system kesehatan dan keselamatan kerja dirumah sakit dengan melibatkan unsur manajemen, karyawan, keadaan dan lingkungan kerja dengan melibatkan unsur manajemen, karyawan, keadaan dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rencana menghindar dan mengurangi kecelakaan dan yang terintegrasi dalam rencana menghindar dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
penyakit akibat kerja.
Secara umum, kecelakaan selalu diartikan sebagai kejadian yang tidak dapat Secara umum, kecelakaan selalu diartikan sebagai kejadian yang tidak dapat diduga. Kecelakaan kerja dapat terjadi karena kondisi yang tidak membawa diduga. Kecelakaan kerja dapat terjadi karena kondisi yang tidak membawa keselamatan kerja, atau perbuatan yang tidak selamat. Kecelakaan kerja dapat keselamatan kerja, atau perbuatan yang tidak selamat. Kecelakaan kerja dapat didefinisikan sebagai setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat yang dapat didefinisikan sebagai setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat yang dapat mengakibatkan kecelakaan. Berdasarkan definisi kecelakaan kerja maka lahirlah mengakibatkan kecelakaan. Berdasarkan definisi kecelakaan kerja maka lahirlah keselamatan dan kesehatan kerja yang mengatakan bahwa cara menanggulangi keselamatan dan kesehatan kerja yang mengatakan bahwa cara menanggulangi kecelakaan kerja adalah dengan meniadakan unsur penyebab kecelakaan dan atau kecelakaan kerja adalah dengan meniadakan unsur penyebab kecelakaan dan atau mengadakan pengawasan yang ketat. (Silalahi, 1995)
mengadakan pengawasan yang ketat. (Silalahi, 1995)
Keselamatan dan kesehatan kerja pada dasarnya mencari dan Keselamatan dan kesehatan kerja pada dasarnya mencari dan mengungkapkan kelemahan yang memungkinkan terjadinya kecelakaan. Fungsi ini mengungkapkan kelemahan yang memungkinkan terjadinya kecelakaan. Fungsi ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu mengungkapkan sebab-akibat suatu dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu mengungkapkan sebab-akibat suatu kecelakaan dan meneliti apakah pengendalian secara cermat
kecelakaan dan meneliti apakah pengendalian secara cermat dilakukan atau tidak.dilakukan atau tidak. Menurut Mangkunegara (2002) bahwa tujuan dari keselamatan dan Menurut Mangkunegara (2002) bahwa tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja adalah sebagai berikut:
kesehatan kerja adalah sebagai berikut:
o
o Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerjaAgar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja
baik secara fisik, sosial, dan psikologis. baik secara fisik, sosial, dan psikologis.
o
o Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknyaAgar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya
selektif mungkin. selektif mungkin.
o
o Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya. o
o Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan giziAgar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi
pegawai. pegawai.
o
o
o Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkunganAgar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan
atau kondisi kerja. atau kondisi kerja.
o
o Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerjaAgar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja
D.
D. Indikator Penyebab Kesehatan dan Keselamatan KerjaIndikator Penyebab Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Menurut Mangkunegara (2002), bahwa indikator penyebab keselamatan Menurut Mangkunegara (2002), bahwa indikator penyebab keselamatan kerja adalah:
kerja adalah: a)
a) Keadaan tempat lingkungan kerja, yang meliputi :Keadaan tempat lingkungan kerja, yang meliputi :
o
o Penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang berbahaya yang kurangPenyusunan dan penyimpanan barang-barang yang berbahaya yang kurang
diperhitungkan keamanannya. diperhitungkan keamanannya.
o
o Ruang kerja yang terlalu padat dan sesakRuang kerja yang terlalu padat dan sesak o
o Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada tempatnya.Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada tempatnya.
b)
b) Pemakaian peralatan kerja, yang meliputi:Pemakaian peralatan kerja, yang meliputi:
o
o Pengaman peralatan kerja yang sudah usang atau rusak.Pengaman peralatan kerja yang sudah usang atau rusak. o
o Penggunaan mesin, alat elektronik tanpa pengaman yang baik pengaturanPenggunaan mesin, alat elektronik tanpa pengaman yang baik pengaturan
penerangan. penerangan. E.
E. Fasilitas atau Sarana / Fasilitas atau Sarana / Prasarana Tenaga KesehatanPrasarana Tenaga Kesehatan
1.
1. Sarana/Prasana Kesehatan adalah sarana kesehatan yang meliputi berbagai alatSarana/Prasana Kesehatan adalah sarana kesehatan yang meliputi berbagai alat
/ media elektronik yang
/ media elektronik yang harus ada di harus ada di Tempat Kerja Kesehatan untuk Tempat Kerja Kesehatan untuk penentuanpenentuan jenis
jenis penyakit, penyakit, penyebab penyebab penyakit, penyakit, kondisi kondisi kesehatan kesehatan dan dan faktor faktor yang yang dapatdapat berpengaruh terhadap kesehatan perorangan dan m
berpengaruh terhadap kesehatan perorangan dan masyarakat.asyarakat.
2.
2. Desain Sarana / Prasarana Kesehatan harus mempunyai sistem yang memadaiDesain Sarana / Prasarana Kesehatan harus mempunyai sistem yang memadai
dengan sirkulasi udara yang adekuat agar suasana di dalam ruangan tersebut dengan sirkulasi udara yang adekuat agar suasana di dalam ruangan tersebut menjadi nyaman.
menjadi nyaman.
3.
3. Desain Sarana / Prasarana Kesehatan harus mempunyai pemadam api yangDesain Sarana / Prasarana Kesehatan harus mempunyai pemadam api yang
tepat terhadap segala sesuatu
tepat terhadap segala sesuatu yang bisa menyebabkan terjadinya kebakaran.yang bisa menyebabkan terjadinya kebakaran.
4.
4. Harus tersedia alat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaam (P3K)Harus tersedia alat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaam (P3K)
F.
F. Masalah Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Di Rumah SakitMasalah Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Di Rumah Sakit
Kinerja (performen) setiap petugas kesehatan dan non kesehatan merupakan Kinerja (performen) setiap petugas kesehatan dan non kesehatan merupakan resultante dari tiga komponen kesehatan kerja yaitu kapasitas
resultante dari tiga komponen kesehatan kerja yaitu kapasitas kerja, beban kerja dankerja, beban kerja dan lingkungan kerja yang dapat merupakan beban tambahan pada pekerja. Bila ketiga lingkungan kerja yang dapat merupakan beban tambahan pada pekerja. Bila ketiga komponen tersebut serasi maka bisa dicapai suatu derajat kesehatan kerja yang komponen tersebut serasi maka bisa dicapai suatu derajat kesehatan kerja yang optimal dan peningkatan produktivitas. Sebaliknya bila terdapat ketidak serasian optimal dan peningkatan produktivitas. Sebaliknya bila terdapat ketidak serasian dapat menimbulkan masalah kesehatan kerja berupa penyakit ataupun kecelakaan dapat menimbulkan masalah kesehatan kerja berupa penyakit ataupun kecelakaan akibat kerja yang pada akhirnya akan menurunkan produktivitas kerja.
1.
1. Kapasitas KerjaKapasitas Kerja
Status kesehatan masyarakat pekerja di Indonesia pada umumnya belum Status kesehatan masyarakat pekerja di Indonesia pada umumnya belum memuaskan. Dari beberapa hasil penelitian didapat gambaran bahwa 30
memuaskan. Dari beberapa hasil penelitian didapat gambaran bahwa 30 – – 40% 40% masyarakat pekerja kurang kalori protein, 30% menderita anemia gizi dan 35% masyarakat pekerja kurang kalori protein, 30% menderita anemia gizi dan 35% kekurangan zat besi tanpa anemia. Kondisi kesehatan seperti ini tidak kekurangan zat besi tanpa anemia. Kondisi kesehatan seperti ini tidak memungkinkan bagi para pekerja untuk bekerja dengan produktivitas yang memungkinkan bagi para pekerja untuk bekerja dengan produktivitas yang optimal. Hal ini diperberat lagi dengan kenyataan bahwa angkatan kerja yang optimal. Hal ini diperberat lagi dengan kenyataan bahwa angkatan kerja yang ada sebagian besar masih di isi oleh petugas kesehatan dan non kesehatan yang ada sebagian besar masih di isi oleh petugas kesehatan dan non kesehatan yang mempunyai banyak keterbatasan, sehingga untuk dalam melakukan tugasnya mempunyai banyak keterbatasan, sehingga untuk dalam melakukan tugasnya mungkin sering mendapat kendala terutama menyangkut masalah PAHK dan mungkin sering mendapat kendala terutama menyangkut masalah PAHK dan kecelakaan kerja.
kecelakaan kerja. 2.
2. Beban KerjaBeban Kerja
Sebagai pemberi jasa pelayanan kesehatan maupun yang bersifat teknis Sebagai pemberi jasa pelayanan kesehatan maupun yang bersifat teknis beroperasi
beroperasi 88 – – 24 jam sehari, dengan demikian kegiatan pelayanan kesehatan 24 jam sehari, dengan demikian kegiatan pelayanan kesehatan pada
pada laboratorium laboratorium menuntut menuntut adanya adanya pola pola kerja kerja bergilir bergilir dan dan tugas/jaga tugas/jaga malam.malam. Pola kerja yang berubah-ubah dapat menyebabkan kelelahan yang meningkat, Pola kerja yang berubah-ubah dapat menyebabkan kelelahan yang meningkat, akibat terjadinya perubahan pada bioritmik (irama tubuh). Faktor lain yang akibat terjadinya perubahan pada bioritmik (irama tubuh). Faktor lain yang turut memperberat beban kerja antara lain tingkat gaji dan jaminan sosial bagi turut memperberat beban kerja antara lain tingkat gaji dan jaminan sosial bagi pekerja
pekerja yang yang masih masih relatif relatif rendah, rendah, yang yang berdampak berdampak pekerja pekerja terpaksaterpaksa melakukan kerja tambahan secara berlebihan. Beban psikis ini dalam jangka melakukan kerja tambahan secara berlebihan. Beban psikis ini dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan stres.
waktu lama dapat menimbulkan stres. 3.
3. Lingkungan KerjaLingkungan Kerja
Lingkungan kerja bila tidak memenuhi persyaratan dapat mempengaruhi Lingkungan kerja bila tidak memenuhi persyaratan dapat mempengaruhi kesehatan kerja dapat menimbulkan Kecelakaan Kerja (Occupational kesehatan kerja dapat menimbulkan Kecelakaan Kerja (Occupational Accident), Penyakit Akibat Kerja dan Penyakit Akibat Hubungan Kerja Accident), Penyakit Akibat Kerja dan Penyakit Akibat Hubungan Kerja (Occupational Disease & Work Related Diseases).
(Occupational Disease & Work Related Diseases). G.
G. Identifikasi Masalah Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Bagi TenagaIdentifikasi Masalah Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Bagi Tenaga Kesehatan
Kesehatan
Kecelakaan KerjaKecelakaan Kerja
Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan. Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan. Biasanya kecelakaan menyebabkan, kerugian material dan penderitaan dari Biasanya kecelakaan menyebabkan, kerugian material dan penderitaan dari yang
yang paling paling ringan ringan sampai sampai kepada kepada yang yang paling paling berat. berat. Kecelakaan dKecelakaan dii laboratorium dapat berbentuk 2 jenis yaitu :
laboratorium dapat berbentuk 2 jenis yaitu : 1)
2)
2) Kecelakaan kerja, jika yang menjadi korban petugas laboratorium ituKecelakaan kerja, jika yang menjadi korban petugas laboratorium itu sendiri.
sendiri.
o
o Penyebab kecelakaan kerja dapat dibagi dalam kelompok :Penyebab kecelakaan kerja dapat dibagi dalam kelompok :
1)
1) Kondisi berbahaya (unsafe condition), yaitu yang tidak aman dari:Kondisi berbahaya (unsafe condition), yaitu yang tidak aman dari:
-- Peralatan / Media Elektronik, Bahan dan lain-lainPeralatan / Media Elektronik, Bahan dan lain-lain
-- Lingkungan kerjaLingkungan kerja
-- Proses kerjaProses kerja
-- Sifat pekerjaanSifat pekerjaan
-- Cara kerjaCara kerja
2)
2) Perbuatan berbahaya (unsafe act), yaitu perbuatan berbahaya dari manusia,Perbuatan berbahaya (unsafe act), yaitu perbuatan berbahaya dari manusia, yang dapat terjadi antara lain karena:
yang dapat terjadi antara lain karena:
-- Kurangnya pengetahuan dan keterampilan pelaksanaKurangnya pengetahuan dan keterampilan pelaksana
-- Cacat tubuh yang tidak kentara (bodily defect)Cacat tubuh yang tidak kentara (bodily defect)
-- Keletihanan dan kelemahan daya tahan tubuh.Keletihanan dan kelemahan daya tahan tubuh.
-- Sikap dan perilaku kerja yang tidak baikSikap dan perilaku kerja yang tidak baik o
o Beberapa contoh kecelakaan yang banyak terjadi di Tempat Kerja Kesehatan :Beberapa contoh kecelakaan yang banyak terjadi di Tempat Kerja Kesehatan :
1)
1) Terpeleset , biasanya karena lantai licin.Terpeleset , biasanya karena lantai licin.
Terpeleset dan terjatuh adalah bentuk kecelakaan kerja yang dapat terjadi Terpeleset dan terjatuh adalah bentuk kecelakaan kerja yang dapat terjadi di Tempat Kerja Kesehatan. Akibat :
di Tempat Kerja Kesehatan. Akibat :
-- Ringan misalnya memarRingan misalnya memar
-- Berat misalnya fraktura, dislokasi, memar otak, dll.Berat misalnya fraktura, dislokasi, memar otak, dll.
Pencegahan : Pencegahan :
-- Pakai sepatu anti slipPakai sepatu anti slip
-- Jangan pakai sepatu dengan hak tinggi, tali sepatu longgarJangan pakai sepatu dengan hak tinggi, tali sepatu longgar
-- Hati-hati bila berjalan pada lantai yang sedang dipel (basah danHati-hati bila berjalan pada lantai yang sedang dipel (basah dan
licin) atau tidak rata konstruksinya. licin) atau tidak rata konstruksinya.
-- Pemeliharaan lantai dan tanggaPemeliharaan lantai dan tangga
2)
2) Mengangkat bebanMengangkat beban
Mengangkat beban merupakan pekerjaan yang cukup berat, terutama bila Mengangkat beban merupakan pekerjaan yang cukup berat, terutama bila mengabaikan kaidah ergonomi.
mengabaikan kaidah ergonomi. Akibat
Akibat : : Cedera Cedera pada pada punggungpunggung Pencegahan :
Pencegahan :
-- Beban jangan terlalu beratBeban jangan terlalu berat
-- Jangan mengangkat beban dengan posisi membungkuk tapiJangan mengangkat beban dengan posisi membungkuk tapi
pergunakanlah tungkai bawah
pergunakanlah tungkai bawah sambil berjongkoksambil berjongkok
-- Pakaian penggotong jangan terlalu ketat sehingga pergerakanPakaian penggotong jangan terlalu ketat sehingga pergerakan
terhambat. terhambat. 3)
3) KebakaranKebakaran 4)
4) Tertusuk benda tajam (suntik)Tertusuk benda tajam (suntik) 5)
5) Masalah tenaga, contoh : masalah listrik, air, dllMasalah tenaga, contoh : masalah listrik, air, dll 6)
6) Ganggua keamanan, contoh : huru-hara, demonstrasi, pencurianGanggua keamanan, contoh : huru-hara, demonstrasi, pencurian 7)
7) Bencana alam, contoh : gempa bumi, angin topan, banjir, dllBencana alam, contoh : gempa bumi, angin topan, banjir, dll 8)
8) Kondisi darurat di ruangan, ruang bedah, ICCU contoh : tidak berhasilKondisi darurat di ruangan, ruang bedah, ICCU contoh : tidak berhasil jantung, tidak berhasil napas
jantung, tidak berhasil napas H.
H. Penyakit Penyakit Akibat Kerja Akibat Kerja dan dan Penyakit AkPenyakit Akibat Hubungan ibat Hubungan Kerja Kerja di Tempatdi Tempat Kerja Kesehatan
Kerja Kesehatan
Penyakit Akibat Kerja adalah penyakit yang mempunyai penyebab yang Penyakit Akibat Kerja adalah penyakit yang mempunyai penyebab yang pesifik
pesifik atau atau asosiasi asosiasi yang yang kuat kuat dengan dengan pekerjaan, pekerjaan, pada pada umumnya umumnya terdiri terdiri dari dari satusatu agen penyebab, harus ada hubungan sebab akibat antara proses penyakit dan hazard agen penyebab, harus ada hubungan sebab akibat antara proses penyakit dan hazard di tempat kerja. Faktor Lingkungan kerja sangat berpengaruh dan berperan sebagai di tempat kerja. Faktor Lingkungan kerja sangat berpengaruh dan berperan sebagai penyebab timbulnya
penyebab timbulnya Penyakit Akibat Penyakit Akibat Kerja. Kerja. Sebagai contoh Sebagai contoh antara antara lain delain debu silikabu silika dan Silikosis, uap timah dan keracunan timah. Akan tetapi penyebab terjadinya dan Silikosis, uap timah dan keracunan timah. Akan tetapi penyebab terjadinya akibat kesalahan faktor manusia juga (WHO).
akibat kesalahan faktor manusia juga (WHO).
Berbeda dengan Penyakit Akibat Kerja, Penyakit Akibat Hubungan Kerja Berbeda dengan Penyakit Akibat Kerja, Penyakit Akibat Hubungan Kerja (PAHK) sangat luas ruang lingkupnya. Menurut Komite Ahli WHO (1973), (PAHK) sangat luas ruang lingkupnya. Menurut Komite Ahli WHO (1973), Penyakit Akibat Hubungan Kerja adalah “penyakit dengan penyebab multifaktorial, Penyakit Akibat Hubungan Kerja adalah “penyakit dengan penyebab multifaktorial, dengan kemungkinan besar berhubungan dengan pekerjaan dan kondisi tempat dengan kemungkinan besar berhubungan dengan pekerjaan dan kondisi tempat kerja. Pajanan di tempat kerja tersebut memperberat, mempercepat terjadinya serta kerja. Pajanan di tempat kerja tersebut memperberat, mempercepat terjadinya serta menyebabkan kekambuhan penyakit.
menyebabkan kekambuhan penyakit.
Penyakit akibat kerja di Tempat Kerja Kesehatan umumnya berkaitan Penyakit akibat kerja di Tempat Kerja Kesehatan umumnya berkaitan dengan faktor biologis (kuman patogen yang berasal umumnya dari pasien); faktor dengan faktor biologis (kuman patogen yang berasal umumnya dari pasien); faktor kimia (pemaparan dalam dosis kecil namun terus menerus seperti antiseptik pada kimia (pemaparan dalam dosis kecil namun terus menerus seperti antiseptik pada kulit, zat kimia/solvent yang menyebabkan kerusakan hati; faktor ergonomi (cara kulit, zat kimia/solvent yang menyebabkan kerusakan hati; faktor ergonomi (cara duduk salah, cara mengangkat pasien salah); faktor fisik dalam dosis kecil yang duduk salah, cara mengangkat pasien salah); faktor fisik dalam dosis kecil yang terus menerus (panas pada kulit, tegangan tinggi, radiasi dll.); faktor psikologis terus menerus (panas pada kulit, tegangan tinggi, radiasi dll.); faktor psikologis (ketegangan di kamar penerimaan pasien, gawat darurat, karantina dll.)
(ketegangan di kamar penerimaan pasien, gawat darurat, karantina dll.) 1)
Lingkungan kerja pada Pelayanan Kesehatan favorable bagi Lingkungan kerja pada Pelayanan Kesehatan favorable bagi berkembang
berkembang biaknya biaknya strain strain kuman kuman yang yang resisten, resisten, terutama terutama kuman-kumankuman-kuman pyogenic, colli,
pyogenic, colli, bacilli bacilli dan dan staphylococci, staphylococci, yang bersyang bersumber umber dari dari pasien, pasien, benda- benda- benda
benda yang yang terkontaminasi terkontaminasi dan dan udara. udara. Virus Virus yang yang menyebar menyebar melalui melalui kontakkontak dengan darah dan sekreta (misalnya HIV dan Hep. B) dapat menginfeksi dengan darah dan sekreta (misalnya HIV dan Hep. B) dapat menginfeksi pekerja
pekerja hanya hanya akibat akibat kecelakaan kecelakaan kecil kecil dipekerjaan, dipekerjaan, misalnya misalnya karena karena tergorestergores atau tertusuk jarum yang terkontaminasi virus. Angka kejadian infeksi atau tertusuk jarum yang terkontaminasi virus. Angka kejadian infeksi nosokomial di unit Pelayanan Kesehatan cukup tinggi. Secara teoritis nosokomial di unit Pelayanan Kesehatan cukup tinggi. Secara teoritis kemungkinan kontaminasi pekerja LAK sangat besar, sebagai contoh dokter di kemungkinan kontaminasi pekerja LAK sangat besar, sebagai contoh dokter di RS mempunyai risiko terkena infeksi 2 sampai 3 kali lebih besar dari pada RS mempunyai risiko terkena infeksi 2 sampai 3 kali lebih besar dari pada dokter yang praktek pribadi atau swasta, dan bagi petugas Kebersihan dokter yang praktek pribadi atau swasta, dan bagi petugas Kebersihan menangani limbah yang infeksius senantiasa kontak dengan bahan yang menangani limbah yang infeksius senantiasa kontak dengan bahan yang tercemar kuman patogen, debu beracun mempunyai peluang terkena infeksi. tercemar kuman patogen, debu beracun mempunyai peluang terkena infeksi. Pencegahan :
Pencegahan :
-- Seluruh pekerja harus mendapat pelatihan dasar tentang kebersihan,Seluruh pekerja harus mendapat pelatihan dasar tentang kebersihan,
epidemilogi dan desinfeksi. epidemilogi dan desinfeksi.
-- Sebelum Sebelum bekerja bekerja dilakukan dilakukan pemeriksaan pemeriksaan kesehatan kesehatan untukuntuk
memastikan dalam keadaan sehat badani, punya cukup kekebalan memastikan dalam keadaan sehat badani, punya cukup kekebalan alami untuk bekerja dengan bahan infeksius, dan dilakukan alami untuk bekerja dengan bahan infeksius, dan dilakukan imunisasi.
imunisasi.
-- Menggunakan desinfektan yang sesuai dan cara penggunaan yangMenggunakan desinfektan yang sesuai dan cara penggunaan yang
benar. benar.
-- Sterilisasi dan desinfeksi terhadap tempat, peralatan, sisa bahanSterilisasi dan desinfeksi terhadap tempat, peralatan, sisa bahan
infeksius dan spesimen secara benar infeksius dan spesimen secara benar
-- Pengelolaan limbah infeksius dengan benarPengelolaan limbah infeksius dengan benar
-- Menggunakan kabinet keamanan biologis yang sesuai.Menggunakan kabinet keamanan biologis yang sesuai.
-- Kebersihan diri dari petugas.Kebersihan diri dari petugas.
2)
2) Faktor KimiaFaktor Kimia
Petugas di tempat kerja kesehatan yang sering kali kontak dengan Petugas di tempat kerja kesehatan yang sering kali kontak dengan bahan
bahan kimia kimia dan dan obat-obatan obat-obatan seperti seperti antibiotika, antibiotika, demikian demikian pula pula dengandengan solvent yang banyak digunakan dalam komponen antiseptik, desinfektan solvent yang banyak digunakan dalam komponen antiseptik, desinfektan dikenal sebagai zat yang paling karsinogen. Semua bahan cepat atau lambat dikenal sebagai zat yang paling karsinogen. Semua bahan cepat atau lambat ini dapat memberi dampak negatif terhadap kesehatan mereka. Gangguan ini dapat memberi dampak negatif terhadap kesehatan mereka. Gangguan kesehatan yang paling sering adalah dermatosis kontak akibat kerja
umumnya disebabkan oleh iritasi (amoniak, dioksan) dan hanya sedikit saja umumnya disebabkan oleh iritasi (amoniak, dioksan) dan hanya sedikit saja oleh karena alergi (keton).
oleh karena alergi (keton).
Bahan toksik ( trichloroethane, tetrachloromethane) jika tertelan, Bahan toksik ( trichloroethane, tetrachloromethane) jika tertelan, terhirup atau terserap melalui kulit dapat menyebabkan penyakit akut atau terhirup atau terserap melalui kulit dapat menyebabkan penyakit akut atau kronik, bahkan kematian. Bahan korosif (asam dan basa)
kronik, bahkan kematian. Bahan korosif (asam dan basa) akan mengakibatkanakan mengakibatkan kerusakan jaringan yang irreversible pada daerah yang terpapar.
kerusakan jaringan yang irreversible pada daerah yang terpapar. Pencegahan :
Pencegahan :
-- ”Material safety data sheet” (MSDS) dari seluruh bahan kimia yang”Material safety data sheet” (MSDS) dari seluruh bahan kimia yang
ada untuk diketahui oleh seluruh petugas untuk petugas atau tenaga ada untuk diketahui oleh seluruh petugas untuk petugas atau tenaga kesehatan laboratorium.
kesehatan laboratorium.
-- Menggunakan karet isap (rubber bulb) atau alat vakum untukMenggunakan karet isap (rubber bulb) atau alat vakum untuk
mencegah tertelannya bahan kimia dan terhirupnya aerosol untuk mencegah tertelannya bahan kimia dan terhirupnya aerosol untuk petugas / tenaga kesehatan laboratorium.
petugas / tenaga kesehatan laboratorium.
-- Menggunakan alat pelindung diri (pelindung mata, sarung tangan,Menggunakan alat pelindung diri (pelindung mata, sarung tangan,
celemek, jas laboratorium) dengan benar. celemek, jas laboratorium) dengan benar.
-- Hindari penggunaan lensa kontak, karena dapat melekat antara mataHindari penggunaan lensa kontak, karena dapat melekat antara mata
dan lensa. dan lensa.
-- Menggunakan alat pelindung pernafasan dengan benar.Menggunakan alat pelindung pernafasan dengan benar.
3)
3) Faktor ErgonomiFaktor Ergonomi
Ergonomi sebagai ilmu, teknologi dan seni berupaya menyerasikan Ergonomi sebagai ilmu, teknologi dan seni berupaya menyerasikan alat, cara, proses dan lingkungan kerja terhadap kemampuan, kebolehan dan alat, cara, proses dan lingkungan kerja terhadap kemampuan, kebolehan dan batasan
batasan manusia manusia untuk untuk terwujudnya terwujudnya kondisi kondisi dan dan lingkungan kerja lingkungan kerja yang syang sehat,ehat, aman, nyaman dan tercapai efisiensi yang setinggi-tingginya. Pendekatan aman, nyaman dan tercapai efisiensi yang setinggi-tingginya. Pendekatan ergonomi bersifat konseptual dan kuratif, secara populer kedua pendekatan ergonomi bersifat konseptual dan kuratif, secara populer kedua pendekatan tersebut dikenal sebagai To fit the J
tersebut dikenal sebagai To fit the Job to the Man and to fit the Man to the ob to the Man and to fit the Man to the Job.Job. Sebagian besar pekerja di perkantoran atau Pelayanan Kesehatan Sebagian besar pekerja di perkantoran atau Pelayanan Kesehatan pemerintah,
pemerintah, bekerja bekerja dalam dalam posisi posisi yang yang kurang kurang ergonomis, ergonomis, misalnya misalnya tenagatenaga operator peralatan, hal ini disebabkan peralatan yang digunakan pada operator peralatan, hal ini disebabkan peralatan yang digunakan pada umumnya barang impor yang disainnya tidak sesuai dengan ukuran pekerja umumnya barang impor yang disainnya tidak sesuai dengan ukuran pekerja Indonesia. Posisi kerja yang salah dan dipaksakan dapat menyebabkan mudah Indonesia. Posisi kerja yang salah dan dipaksakan dapat menyebabkan mudah lelah sehingga kerja menjadi kurang efisien dan dalam jangka panjang dapat lelah sehingga kerja menjadi kurang efisien dan dalam jangka panjang dapat menyebakan gangguan fisik dan psikologis (stress) dengan keluhan yang menyebakan gangguan fisik dan psikologis (stress) dengan keluhan yang paling sering adalah nyeri pinggang
paling sering adalah nyeri pinggang kerja (low back pain).kerja (low back pain). 4)
Faktor fisik di laboratorium kesehatan yang dapat menimbulkan Faktor fisik di laboratorium kesehatan yang dapat menimbulkan masalah kesehatan kerja meliputi:
masalah kesehatan kerja meliputi:
o
o Kebisingan, getaran akibat alat / media elektronik dapat menyebabkanKebisingan, getaran akibat alat / media elektronik dapat menyebabkan
stress dan ketulian stress dan ketulian
o
o Pencahayaan yang kurang di ruang kerja, laboratorium, ruangPencahayaan yang kurang di ruang kerja, laboratorium, ruang
perawatan
perawatan dan dan kantor kantor administrasi administrasi dapat dapat menyebabkan menyebabkan gangguangangguan penglihatan dan kecelakaan kerja.
penglihatan dan kecelakaan kerja.
o
o Suhu dan kelembaban yang tinggi di tempat kerjaSuhu dan kelembaban yang tinggi di tempat kerja o
o Terimbas kecelakaan/kebakaran akibat lingkungan sekitar. TerkenaTerimbas kecelakaan/kebakaran akibat lingkungan sekitar. Terkena
radiasi radiasi
o
o Khusus untuk radiasi, dengan berkembangnya teknologi pemeriksaan,Khusus untuk radiasi, dengan berkembangnya teknologi pemeriksaan,
penggunaannya meningkat sangat tajam
penggunaannya meningkat sangat tajam dan jika dan jika tidak dikontrol dapattidak dikontrol dapat membahayakan petugas yang menangani.
membahayakan petugas yang menangani. Pencegahan :
Pencegahan :
-- Pengendalian cahaya di ruang kerja khususnya ruang laboratorium.Pengendalian cahaya di ruang kerja khususnya ruang laboratorium.
-- Pengaturan ventilasi dan penyediaan air minum yang cukup memadai.Pengaturan ventilasi dan penyediaan air minum yang cukup memadai.
-- Menurunkan getaran dengan bantalan anti vibrasiMenurunkan getaran dengan bantalan anti vibrasi
-- Pengaturan jadwal kerja yang sesuai.Pengaturan jadwal kerja yang sesuai.
-- Pelindung mata untuk sinar laserPelindung mata untuk sinar laser
-- Filter untuk mikroskop untuk pemeriksa demam berdarahFilter untuk mikroskop untuk pemeriksa demam berdarah
5)
5) Faktor PsikososialFaktor Psikososial
Beberapa contoh faktor psikososial di laboratorium kesehatan yang Beberapa contoh faktor psikososial di laboratorium kesehatan yang dapat menyebabkan stress :
dapat menyebabkan stress :
o
o Pelayanan kesehatan sering kali bersifat emergency dan menyangkutPelayanan kesehatan sering kali bersifat emergency dan menyangkut
hidup mati seseorang. Untuk itu pekerja di tempat kerja kesehatan di hidup mati seseorang. Untuk itu pekerja di tempat kerja kesehatan di tuntut untuk memberikan pelayanan yang tepat dan cepat disertai tuntut untuk memberikan pelayanan yang tepat dan cepat disertai dengan kewibawaan dan keramahan-tamahan
dengan kewibawaan dan keramahan-tamahan
o
o Pekerjaan pada unit-unit tertentu yang sangat monoton.Pekerjaan pada unit-unit tertentu yang sangat monoton. o
o Hubungan kerja yang kurang serasi antara pimpinan dan bawahan atauHubungan kerja yang kurang serasi antara pimpinan dan bawahan atau
sesama teman kerja.Beban mental karena menjadi panutan bagi mitra sesama teman kerja.Beban mental karena menjadi panutan bagi mitra kerja di sektor formal ataupun informal.
kerja di sektor formal ataupun informal. I.
I. Laporan pemantauan lingkungan kerjaLaporan pemantauan lingkungan kerja
Laporan pemantauan lingkungan kerja sangat penting, agar menunjang kesehatan Laporan pemantauan lingkungan kerja sangat penting, agar menunjang kesehatan dan keselamatan tenaga kerja. Antara lain :
o
o Penyehatan lingkungan tempat tinggal sakit dilakukan setiap triwulanPenyehatan lingkungan tempat tinggal sakit dilakukan setiap triwulan
dengan cara berjenjang dengan cara berjenjang
o
o Pemantauan kwalitas hawa ruang minimum 2 kali dalam setahunPemantauan kwalitas hawa ruang minimum 2 kali dalam setahun o
o Pemantauan bahan makanan dilakukan minimum 1 kali setiap bulan,Pemantauan bahan makanan dilakukan minimum 1 kali setiap bulan,
di ambil sampel untuk konfirmasi laboraturium di ambil sampel untuk konfirmasi laboraturium
o
o Tenaga kerja dipewriksa kesehatannya 1 kali setahunTenaga kerja dipewriksa kesehatannya 1 kali setahun o
o Kontrol air minum dan air bersih dilakukan 2 kali setahunKontrol air minum dan air bersih dilakukan 2 kali setahun o
o Perbaikan tangga (diperlengkapi karet anti terpelesetr), ram, pintu danPerbaikan tangga (diperlengkapi karet anti terpelesetr), ram, pintu dan
tangga darurat tangga darurat
o
o Penyempurnaan pemrosesan limbahPenyempurnaan pemrosesan limbah o
o Pemasangan detektor asapPemasangan detektor asap o
o Pemasangan alat komunikasiPemasangan alat komunikasi o
o Perbaikan dan penyempurnaan vertilasi dan pencaPerbaikan dan penyempurnaan vertilasi dan pencahayaanhayaan
Untuk Karyawan Untuk Karyawan
o
o Inventarisasi semua karyawan bersama tempat kerjaInventarisasi semua karyawan bersama tempat kerja o
o Laporan karyawan yang sakit kronisLaporan karyawan yang sakit kronis o
o Jumlah kunjungan karyawan yang berobat di PoliJumlah kunjungan karyawan yang berobat di Poli o
o Usulan medikal check-up untuk karyawan yang sering sakit (absensi)Usulan medikal check-up untuk karyawan yang sering sakit (absensi) o
o Usulan skrening test untuk pegawai yang bekerja ditempatUsulan skrening test untuk pegawai yang bekerja ditempat
kemungkinan tinggi (IGD, dapur, laundr, lab) kemungkinan tinggi (IGD, dapur, laundr, lab)
o
o Usulan vaksinasi pegawai terlebih yang bekerja ditempatUsulan vaksinasi pegawai terlebih yang bekerja ditempat
kemungkinan tinggi kemungkinan tinggi
o
o Usulan kursus K3 di luar dan di dalam Tempat tinggal SakitUsulan kursus K3 di luar dan di dalam Tempat tinggal Sakit o
o Usulan pembelian APD (topi, masker, pakaian keselamatan, sepatuUsulan pembelian APD (topi, masker, pakaian keselamatan, sepatu
safety terbaru, sarung tangan) safety terbaru, sarung tangan)
o
o Perbaikan kesejahteraan karyawan (makanan penambahan, vasilitasPerbaikan kesejahteraan karyawan (makanan penambahan, vasilitas
kesehatan) kesehatan) J.
J. KebijakanKebijakan – – Kebijakan Kebijakan 1)
1) Kebijakan melalui perundang-undangan (Legislative Control) antara lainKebijakan melalui perundang-undangan (Legislative Control) antara lain ::
o
o UU No. 14 Tahun 1969 Tentang Ketentuan-ketentuan Pokok PetugasUU No. 14 Tahun 1969 Tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Petugas
kesehatan dan non kesehatan kesehatan dan non kesehatan
o
o
o Permenkes RI No. 472 th. 1996 mengenai pengamanan bahan beresikoPermenkes RI No. 472 th. 1996 mengenai pengamanan bahan beresiko
untuk kesehatan untuk kesehatan
o
o SK Menkes No. 351 th. 2003 mengenai Komite SK Menkes No. 351 th. 2003 mengenai Komite K3 bidang KesehatanK3 bidang Kesehatan o
o Permenaker Permenaker no. no. 05/Men/1996 05/Men/1996 mengenai mengenai System System ManajemenManajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja
o
o Ketentuan Dir. Jen. P2PLP nomor 1204 th. 2004 mengenai kriteriaKetentuan Dir. Jen. P2PLP nomor 1204 th. 2004 mengenai kriteria
kesehatan lingkungan tempat tinggal sakit kesehatan lingkungan tempat tinggal sakit
o
o Undang- Undang Nomor 01 Tahun Undang- Undang Nomor 01 Tahun 1970 tentang Ke1970 tentang Keselamatan Kerjaselamatan Kerja o
o Undang- Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, dinyatakanUndang- Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, dinyatakan
mengamanatkan antara lain, setiap tempat kerja harus melaksanakan mengamanatkan antara lain, setiap tempat kerja harus melaksanakan upaya kesehatan kerja, agar tidak terjadi gangguan kesehatan pada upaya kesehatan kerja, agar tidak terjadi gangguan kesehatan pada pekerja, keluarga, masyarakat dan lingkungan
pekerja, keluarga, masyarakat dan lingkungan disekitarnya.disekitarnya.
o
o Undang-Undang Nomor 23 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 200Tahun 2003 tentang Kesehatan, 3 tentang Kesehatan, dinyatakandinyatakan
bahwa
bahwa upaya upaya Kesehatan Kesehatan dan dan Keselamatan Keselamatan Kerja Kerja (K3) (K3) harusharus diselenggarakan di semua tempat kerja, khususnya tempat kerja yang diselenggarakan di semua tempat kerja, khususnya tempat kerja yang mempunyai risiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau mempunyai risiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau mempunyai karyawan paling sedikit 10 orang.
mempunyai karyawan paling sedikit 10 orang.
o
o Peraturan Menteri Kesehatan tentang higene dan sanitasi lingkunganPeraturan Menteri Kesehatan tentang higene dan sanitasi lingkungan o
o Peraturan penggunaan bahan-bahan berbahaya Peraturan/persyaratanPeraturan penggunaan bahan-bahan berbahaya Peraturan/persyaratan
pembuangan limbah dll. pembuangan limbah dll. 2)
2) Kebijakan melalui administrasi / Organisasi (Administrative control)Kebijakan melalui administrasi / Organisasi (Administrative control) antara lain :
antara lain :
Persyaratan penerimaan tenaga medis, para medis, dan tenaga non medis yang Persyaratan penerimaan tenaga medis, para medis, dan tenaga non medis yang meliputi batas umur, jenis kelamin, syarat kesehatan
meliputi batas umur, jenis kelamin, syarat kesehatan
o
o Pengaturan jam kerja, lembur dan shiftPengaturan jam kerja, lembur dan shift o
o Menyusun Prosedur Kerja Tetap (Standard Operating Procedure) untukMenyusun Prosedur Kerja Tetap (Standard Operating Procedure) untuk
masing-masing instalasi dan melakukan pengawasan terhadap masing-masing instalasi dan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaannya
pelaksanaannya
o
o Melaksanakan prosedur keselamatan kerja (safety procedures) terutamaMelaksanakan prosedur keselamatan kerja (safety procedures) terutama
untuk pengoperasian alat-alat yang dapat menimbulkan kecelakaan untuk pengoperasian alat-alat yang dapat menimbulkan kecelakaan (boiler, alat-alat radiology, dll) dan melakukan pengawasan agar (boiler, alat-alat radiology, dll) dan melakukan pengawasan agar prosedur tersebut dilaksanakan
prosedur tersebut dilaksanakan
o
o Melaksanakan pemeriksaan secara seksama penyebab kecelakaan kerjaMelaksanakan pemeriksaan secara seksama penyebab kecelakaan kerja
dan mengupayakan pencegahannya. dan mengupayakan pencegahannya.
3)
3) Kebijakan Secara Teknis (Engineering Control) antara lain Kebijakan Secara Teknis (Engineering Control) antara lain ::
o
o Substitusi dari bahan kimia, alat kerja atau proses kerjaSubstitusi dari bahan kimia, alat kerja atau proses kerja o
o Isolasi dari bahan-bahan kimia, alat kerja, proses kerja dan petugasIsolasi dari bahan-bahan kimia, alat kerja, proses kerja dan petugas
kesehatan dan non kesehatan (penggunaan alat pelindung) kesehatan dan non kesehatan (penggunaan alat pelindung)
o
o Perbaikan sistim ventilasi, dan lain-lainPerbaikan sistim ventilasi, dan lain-lain
4)
4) Kebijakan Melalui Jalur Kebijakan Melalui Jalur kesehatan (Medical Control)kesehatan (Medical Control)
Upaya untuk menemukan gangguan sedini mungkin dengan cara Upaya untuk menemukan gangguan sedini mungkin dengan cara mengenal (Recognition) kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang dapat mengenal (Recognition) kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang dapat tumbuh pada setiap jenis pekerjaan di unit pelayanan kesehatan dan tumbuh pada setiap jenis pekerjaan di unit pelayanan kesehatan dan pencegahan
pencegahan meluasnya meluasnya gangguan gangguan yang yang sudah sudah ada ada baik baik terhadap terhadap pekerja pekerja ituitu sendiri maupun terhadap orang disekitarnya. Dengan deteksi dini, maka sendiri maupun terhadap orang disekitarnya. Dengan deteksi dini, maka penatalaksanaan
penatalaksanaan kasus kasus menjadi menjadi lebih lebih cepat, cepat, mengurangi mengurangi penderitaan penderitaan dandan mempercepat pemulihan kemampuan produktivitas masyarakat pekerja. Disini mempercepat pemulihan kemampuan produktivitas masyarakat pekerja. Disini diperlukan system rujukan untuk menegakkan diagnosa penyakit akibat kerja diperlukan system rujukan untuk menegakkan diagnosa penyakit akibat kerja secara cepat dan tepat (prompt-treatment). Pencegahan sekunder ini secara cepat dan tepat (prompt-treatment). Pencegahan sekunder ini dilaksanakan melalui pemeriksaan kesehatan pekerja
dilaksanakan melalui pemeriksaan kesehatan pekerja yang meliputi:yang meliputi:
o
o Pemeriksaan AwalPemeriksaan Awal
Pemeriksaan awal adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan Pemeriksaan awal adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan sebelum seseorang calon / pekerja (petugas kesehatan dan non kesehatan) sebelum seseorang calon / pekerja (petugas kesehatan dan non kesehatan) mulai melaksanakan pekerjaannya. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mulai melaksanakan pekerjaannya. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang status kesehatan calon pekerja dan memperoleh gambaran tentang status kesehatan calon pekerja dan mengetahui apakah calon pekerja tersebut ditinjau dari segi kesehatannya mengetahui apakah calon pekerja tersebut ditinjau dari segi kesehatannya sesuai dengan pekerjaan yang akan ditugaskan kepadanya. sesuai dengan pekerjaan yang akan ditugaskan kepadanya. Pemerikasaan kesehatan awal ini meliputi :
Pemerikasaan kesehatan awal ini meliputi :
-- Anamnese umumAnamnese umum
-- Anamnese pekerjaanAnamnese pekerjaan
-- Penyakit yang pernah dideritaPenyakit yang pernah diderita
-- AlrergiAlrergi
-- Imunisasi yang pernah didapatImunisasi yang pernah didapat
-- Pemeriksaan badanPemeriksaan badan
-- Pemeriksaan laboratorium rutinPemeriksaan laboratorium rutin
-- Pemeriksaan tertentu: Tuberkulin test dan PsikotestPemeriksaan tertentu: Tuberkulin test dan Psikotest o
Pemeriksaan berkala adalah pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan Pemeriksaan berkala adalah pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan secara berkala dengan jarak waktu berkala yang disesuaikan dengan secara berkala dengan jarak waktu berkala yang disesuaikan dengan besarnya
besarnya resiko resiko kesehatan kesehatan yang yang dihadapi. dihadapi. Makin Makin besar besar resiko resiko kerja,kerja, makin kecil jarak waktu antar pemeriksaan berkala Ruang lingkup makin kecil jarak waktu antar pemeriksaan berkala Ruang lingkup pemeriksaan disini
pemeriksaan disini meliputi pemeriksaan meliputi pemeriksaan umum dan pemeriksaumum dan pemeriksaan khususan khusus seperti pada pemeriksaan awal dan bila diperlukan ditambah dengan seperti pada pemeriksaan awal dan bila diperlukan ditambah dengan pemeriksaan
pemeriksaan lainnya, lainnya, sesuai sesuai dengan dengan resiko resiko kesehatan kesehatan yang yang dihadapidihadapi dalam pekerjaan.
dalam pekerjaan.
o
o Pemeriksaan KhususPemeriksaan Khusus
Pemeriksaan khusus yaitu pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada Pemeriksaan khusus yaitu pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada khusus diluar waktu pemeriksaan berkala, yaitu pada keadaan dimana khusus diluar waktu pemeriksaan berkala, yaitu pada keadaan dimana ada atau diduga ada keadaan yang dapat mengganggu kesehatan pekerja. ada atau diduga ada keadaan yang dapat mengganggu kesehatan pekerja. Sebagai unit di sektor kesehatan pengembangan K3 tidak hanya untuk Sebagai unit di sektor kesehatan pengembangan K3 tidak hanya untuk intern di Tempat Kerja Kesehatan, dalam hal memberikan pelayanan intern di Tempat Kerja Kesehatan, dalam hal memberikan pelayanan paripurna
paripurna juga juga harus harus merambah merambah dan dan memberi memberi panutan panutan pada pada masyarakatmasyarakat pekerja
pekerja di di sekitarnya, sekitarnya, utamanya utamanya pelayanan pelayanan promotif promotif dan dan preventif.preventif. Misalnya untuk mengamankan limbah agar tidak berdampak kesehatan Misalnya untuk mengamankan limbah agar tidak berdampak kesehatan bagi
bagi pekerja pekerja atau atau masyarakat masyarakat disekitarnya, disekitarnya, meningkatkan meningkatkan kepekaankepekaan dalam mengenali unsafe act dan unsafe condition agar tidak terjadi dalam mengenali unsafe act dan unsafe condition agar tidak terjadi kecelakaan dan sebagainya.
kecelakaan dan sebagainya.
Kesehatan dan keselamatan kerja di Tempat Kerja Kesehatan bertujuan agar Kesehatan dan keselamatan kerja di Tempat Kerja Kesehatan bertujuan agar petugas,
petugas, masyarakat masyarakat dan dan lingkungan lingkungan tenaga tenaga kesehatan kesehatan saat saat bekerja bekerja selalu selalu dalamdalam keadaan sehat, nyaman, selamat, produktif dan s
keadaan sehat, nyaman, selamat, produktif dan sejahtera. Untuk dapat mencapai tujuanejahtera. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, perlu kemauan, kemampuan dan kerjasama yang baik dari semua pihak. tersebut, perlu kemauan, kemampuan dan kerjasama yang baik dari semua pihak. Pihak pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan sebagai lembaga yang Pihak pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan sebagai lembaga yang bertanggung-jawab
bertanggung-jawab terhadap terhadap kesehatan kesehatan masyarakat, masyarakat, memfasilitasi memfasilitasi pembentukanpembentukan berbagai
berbagai peraturan, peraturan, petunjuk petunjuk teknis teknis dan dan pedoman pedoman K3 K3 di di tempat tempat kerja kerja kesehatan kesehatan sertaserta menjalin kerjasama lintas program maupun lintas sektor terkait dalam pembinaan K3 menjalin kerjasama lintas program maupun lintas sektor terkait dalam pembinaan K3 tersebut.
tersebut.
Keterlibatan dan komitmen yang tinggi dari pihak manajemen atau Keterlibatan dan komitmen yang tinggi dari pihak manajemen atau pengelola
pengelola tempat tempat kerja kerja kesehatan kesehatan mempunyai mempunyai peran peran sentral sentral dalam dalam pelaksanaanpelaksanaan program ini.
program ini. Demikian pDemikian pula ula dengan pihak dengan pihak petugas petugas kesehatan kesehatan dan non dan non kesehatan kesehatan yangyang menjadi sasaran program K3 ini harus berpartisipasi secara aktif, bukan hanya sebagai menjadi sasaran program K3 ini harus berpartisipasi secara aktif, bukan hanya sebagai obyek tetapi juga berperan sebagai subyek dari upaya mulia ini. Melalui kegiatan obyek tetapi juga berperan sebagai subyek dari upaya mulia ini. Melalui kegiatan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja , diharapkan petugas kesehatan dan non kesehatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja , diharapkan petugas kesehatan dan non kesehatan yang bekerja di tempat kerja kesehatan dapat bekerja dengan lebih produktif, sehingga yang bekerja di tempat kerja kesehatan dapat bekerja dengan lebih produktif, sehingga tugas sebagai pelayan kesehatan kepada masyarakat dapat ditingkatkan mutunya, tugas sebagai pelayan kesehatan kepada masyarakat dapat ditingkatkan mutunya, menuju Indonesia Sehat 2010
BAB III BAB III PENUTUP PENUTUP A. A. KesimpulanKesimpulan
Dari pemaparan makalah di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Dari pemaparan makalah di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu usaha dan upaya untuk kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu usaha dan upaya untuk menciptakan perlindungan dan keamanan dari resiko kecelakaan dan bahaya menciptakan perlindungan dan keamanan dari resiko kecelakaan dan bahaya baik
baik fisik, fisik, mental mental maupun maupun emosional emosional terhadap terhadap pekerja, pekerja, perusahaan, perusahaan, masyarakatmasyarakat dan lingkungan. Jadi kesehatan dan keselamatan kerja tidak melulu berkaitan dan lingkungan. Jadi kesehatan dan keselamatan kerja tidak melulu berkaitan dengan masalah fisik pekerja, tetapi juga mental, psikologis dan emosional.
dengan masalah fisik pekerja, tetapi juga mental, psikologis dan emosional. Kesehatan dan keselamatan kerja me
Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu unsur yang pentingrupakan salah satu unsur yang penting dalam ketenagakerjaan. Oleh karena itulah sangat banyak berbagai peraturan dalam ketenagakerjaan. Oleh karena itulah sangat banyak berbagai peraturan perundang-undangan
perundang-undangan yang yang dibuat dibuat untuk untuk mengatur mengatur masalah masalah kesehatan kesehatan dandan keselamatan kerja. Meskipun banyak ketentuan yang mengatur mengenai keselamatan kerja. Meskipun banyak ketentuan yang mengatur mengenai kesehatan dan keselamatan kerja, tetapi masih banyak faktor di lapangan yang kesehatan dan keselamatan kerja, tetapi masih banyak faktor di lapangan yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja yang disebut sebagai bahaya mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja yang disebut sebagai bahaya kerja dan bahaya nyata. Masih banyak pula perusahaan yang tidak memenuhi kerja dan bahaya nyata. Masih banyak pula perusahaan yang tidak memenuhi standar keselamatan dan kesehatan kerja sehingga banyak terjadi kecelakaan standar keselamatan dan kesehatan kerja sehingga banyak terjadi kecelakaan kerja.
kerja. B.
B. SaranSaran
Perusahaan dalam hal ini manajer SDM harus merencanakan atau membuat Perusahaan dalam hal ini manajer SDM harus merencanakan atau membuat program
program yang yang berkesinambungan berkesinambungan mengenai mengenai keselamatan keselamatan kerja kerja karyawan.karyawan. Perusahaan hendaknya tidak tinggal diam apabila ditemukan terjadi kecelakaan Perusahaan hendaknya tidak tinggal diam apabila ditemukan terjadi kecelakaan pada saat karyawan bekerja
pada saat karyawan bekerja
Kecelakaan pada saat bekerja merupakan resiko yang merupakan bagian Kecelakaan pada saat bekerja merupakan resiko yang merupakan bagian dari pekerjaan, untuk utu perusahaan hendaknya mencegah dalam hal ini dari pekerjaan, untuk utu perusahaan hendaknya mencegah dalam hal ini melakukan proteksi atau perlindungan berupa kompensasi yang tidak dalam melakukan proteksi atau perlindungan berupa kompensasi yang tidak dalam bentuk
bentuk imbalan, imbalan, baik baik langsung langsung maupun maupun tidak tidak langsung, langsung, yang yang diterapkan diterapkan oleholeh perusahaan
perusahaan kepada kepada pekrja. pekrja. Proteksi Proteksi atau atau perlindungan perlindungan pekerja pekerja merupakanmerupakan keharusan bagi sebuah perushaan.
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
1.
1. Mondy, R.W., 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi KesepuluhMondy, R.W., 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kesepuluh (terjemahan), Jakarta: Penerbit Erlangga
(terjemahan), Jakarta: Penerbit Erlangga 2.
2. Undang Undang - - Undang Undang No. No. 13 13 Tahun Tahun 2003 2003 tentang tentang KetenagakerjaanKetenagakerjaan (http://prokum.esdm.go.id/uu/2003/uu-13-2003.pdf)
(http://prokum.esdm.go.id/uu/2003/uu-13-2003.pdf) 3.
3. Effendy, Nasrul. 1998. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta:Effendy, Nasrul. 1998. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC EGC 4. 4. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=423623&val=7436&title=Anahttp://download.portalgaruda.org/article.php?article=423623&val=7436&title=Ana lysis%20of%20Nurse%C3%A2%E2%82%AC%E2%84%A2s%20Occupational%2 lysis%20of%20Nurse%C3%A2%E2%82%AC%E2%84%A2s%20Occupational%2 0Health%20in%20Managing%
0Health%20in%20Managing%20Patients%20in%20Benyamin%20Patients%20in%20Benyamin%20Guluh%20Hosp20Guluh%20Hosp
ital%20Kolaka%20Regency ital%20Kolaka%20Regency http://download.portalgaruda.org/article.php?article=423623&val=7436&title=Ana http://download.portalgaruda.org/article.php?article=423623&val=7436&title=Ana lysis%20of%20Nurse%C3%A2%E2%82%AC%E2%84%A2s%20Occupational%2 lysis%20of%20Nurse%C3%A2%E2%82%AC%E2%84%A2s%20Occupational%2 0Health%20in%20Managing%
0Health%20in%20Managing%20Patients%20in%20Benyamin%20Patients%20in%20Benyamin%20Guluh%20Hosp20Guluh%20Hosp
ital%20Kolaka%20Regency